Post on 08-Jul-2018
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
1/40
TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
Pasal 29 ayat (1) Undang-undang KUP:
Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuan
pemenuan kewajiban perpajakan !ajib Pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan"
Pemeriksaan pajak merupakan bagian tak terpisakan (built-in) dengan sistem self
assessment yang dianut dalam sistem perpajakan di #nd$nesia" Pemeriksaan pajak dilakukan
dalam rangka pengawasan (control ) kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan" %anpa
pengawasan& !ajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya 'enderung
mengindari bayar pajak" akan banyak juga !ajib Pajak yang mengindari bayar pajak
dengan 'ara yang tidak benar seperti menurunkan $mset& atau menamba biaya yang pada
akirnya mengilangkan keuntungan iskal atau meminimalkan pengasilan kena pajak"
*enurut sistem self assessment & !ajib Pajak yang tela memenui persyaratan subjekti dan
$bjekti wajib:a" mendatar diri ke Kant$r Pelayanan Pajak untuk mendapatkan +P!P sesuai tempat
tinggal& tempat d$misili atau tempat kedudukan !ajib Pajak tersebut"
b" *engitung sendiri jumla pajak yang terutang"
'" *enyet$r sendiri pajak yang terutang ke bank persepsi"
d" *elap$rkan kegiatan usaa& pengasilan& arta& dan utang melalui media ,urat
Pemberitauan (,P%) dengan benar& lengkap& jelas dan ditandatangan"
enar adala benar dalam peritungan& termasuk benar dalam penerapan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan& dalam penulisan& dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya" engkap adala memuat semua unsur-unsur yang berkaitan dengan $bjek pajak
dan unsur-unsur lain yang arus dilap$rkan dalam ,urat Pemberitauan" Jelas adalamelap$rkan asal-usul atau sumber dari $bjek pajak dan unsur-unsur lain yang arus
dilap$rkan dalam ,urat Pemberitauan"
Penjelasan terbaik sistem self assessment ada pada Pasal 12 UU KUP" Pasal ini merupakan
penegasan bawa kewajiban perpajakan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan
pajak" Penerbitan surat ketetapan pajak terbatas anya pada !ajib Pajak tertentu yang
terbukti melap$rkan ,P% tidak benar" erbeda dengan sistem official assessment bawa pajak
terutang timbul dari terbitnya surat ketetapan pajak"
erikut kutipan Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang KUP dan bagian penjelasannya"
,etiap !ajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan& dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan
pajak"
Penjelasan
Pajak pada prinsipnya terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat dikenai pajak,
tetapi untuk kepentingan administrasi perpajakan saat terutangnya pajak tersebut adalah:
a. pada suatu saat, untuk Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pihak ketiga;
b. pada akhir masa, untuk Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pemberi kerja, atau yang
dipungut oleh pihak lain atas kegiatan usaha, atau oleh Pengusaha Kena Pajak atas
pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan asa dan Pajak Penjualan !tas Barang
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
2/40
"e#ah; atau
c. pada akhir $ahun Pajak, untuk Pajak Penghasilan.
umlah pajak yang terutang yang telah dipotong, dipungut, atau pun yang harus dibayar
oleh %ajib Pajak setelah tiba saat atau masa pelunasan pembayaran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal & dan Pasal '( ayat )*+, oleh %ajib Pajak harus disetorkan ke kas negara
melalui tempat pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan "enteri
Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal '( ayat )'+.
Berdasarkan ndang-ndang ini irektorat enderal Pajak tidak berke#ajiban untuk
menerbitkan surat ketetapan pajak atas semua urat Pemberitahuan yang disampaikan
%ajib Pajak. Penerbitan suatu surat ketetapan pajak hanya terbatas pada %ajib Pajak
tertentu yang disebabkan oleh ketidakbenaran dalam pengisian urat Pemberitahuan atau
karena ditemukannya data fiskal yang tidak dilaporkan oleh %ajib Pajak.
.ungsi pemeriksaan pajak adala mend$r$ng !ajib Pajak melap$rkan kegiatan usaanya
dengan benar" enar karena !ajib Pajak melap$rkan kegiatan usaanya& pengasilannya&
artanya& dan utangnya sesuai keadaan sebenarnya" %idak ada yang ditutupi& tidak ada yangdisembunyikan dan terbuka" enar karena !ajib Pajak tela mengitung pajak terutang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku" enar karena !ajib
Pajak menyet$r pajak-pajak ke Kas +egara yang tela dipungut atau dip$t$ng dari piak lain"
Pada saat pemeriksaan& pemerisa aan men!"ji:
• pembayaran atau pelunasan pajak yang tela dilaksanakan sendiri dan/atau melalui
pem$t$ngan atau pemungutan piak lain dalam 1 (satu) %aun Pajak atau agian
%aun Pajak0
• pengasilan yang merupakan $bjek pajak dan/atau bukan $bjek pajak0
• arta dan kewajiban0 dan/atau
• pembayaran dari pem$t$ng atau pemungut tentang pem$t$ngan atau pemungutan
pajak $rang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu) *asa Pajak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
Pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka menguji pemenuan kewajiban perpajakan !ajib
Pajak dilakukan dengan menelusuri kebenaran ,urat Pemberitauan& pembukuan atau
pen'atatan& dan pemenuan kewajiban perpajakan lainnya dibandingkan dengan keadaan atau
kegiatan usaa sebenarnya yang dilakukan $le !ajib Pajak" Kewajiban perpajakan atas
pajak !ajib Pajak sendiri yaitu Pajak Pengasilan atau yang dikenal PP adan dan PP
rang Pribadi& maupun kewajiban pem$t$ngan dan pemungutan seperti Pajak Pertambaan
+ilai& PP Pasal 21& PP Pasal 22& PP Pasal 2& dan PP Pasal 23" Pelaksanaan pemeriksaan
dalam rangka menguji pemenuan kewajiban perpajakan !ajib Pajak dilakukan dengan
mengimpun dan meng$la data& keterangan& dan/atau bukti yang dilaksanakan se'ara
$bjekti dan pr$esi$nal berdasarkan stan#ar pemerisaan" ,etela dilakukan pengujian-
pengujian teradap data& keterangan& dan/atau bukti maka pemeriksa akan menerbitkan surat
ketetapan pajak:
4a"5 ,urat Ketetapan Pajak +iil (,KP+) dalam al jumla p$k$k pajak sama besarnyadengan jumla kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak0
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
3/40
4b"5 ,urat Ketetapan Pajak Kurang ayar (,KPK) dalam al besarnya jumla p$k$k pajak&
jumla kredit pajak& jumla kekurangan pembayaran p$k$k pajak& besarnya sanksi
administrasi& dan jumla pajak yang masi arus dibayar0
4'"5 ,urat Ketetapan Pajak ebi ayar (,KP) dalam al jumla kelebian pembayaran
pajak karena jumla kredit pajak lebi besar daripada pajak yang terutang atau searusnya
tidak terutang04d"5 ,urat %agian Pajak (,%P) dalam al ada sanksi administrasi berupa bunga dan/atau
denda0
4e"5 ,urat Ketetapan Pajak Kurang ayar %ambaan (,KPK%) dalam al pajak yang
menentukan tambaan atas jumla pajak yang tela ditetapkan"
erbeda dengan pemeriksaan untuk menguji kepatuan pajak& pemeriksaan untuk tujuan lain
ti#a menerbitan s"rat etetapan paja " Pemeriksaan untuk tujuan lain di antaranya:
4a"5 pemberian +$m$r P$k$k !ajib Pajak se'ara jabatan0
4b"5 pengapusan +$m$r P$k$k !ajib Pajak0
4'"5 pengukuan atau pen'abutan pengukuan Pengusaa Kena Pajak0
4d"5 !ajib Pajak mengajukan keberatan04e"5 pengumpulan baan guna penyusunan +$rma Pengitungan Pengasilan +et$0
4"5 pen'$'$kan data dan/atau alat keterangan0
4g"5 penentuan !ajib Pajak berl$kasi di daera terpen'il0
4"5 penentuan satu atau lebi tempat terutang Pajak Pertambaan +ilai0
4i"5 pemeriksaan dalam rangka penagian pajak0
4j"5 penentuan saat mulai berpr$duksi seubungan dengan asilitas perpajakan0 dan/atau
4k"5 pemenuan permintaan in$rmasi dari negara mitra Perjanjian Pengindaran Pajak
erganda
RUAN$ %IN$KUP PEMERIKSAAN
Pasal Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271:
8uang lingkup Pemeriksaan untuk menguji kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan
dapat meliputi satu& beberapa& atau seluru jenis pajak& baik untuk satu atau beberapa *asa
Pajak& agian %aun Pajak& atau %aun Pajak dalam taun-taun lalu maupun taun berjalan"
8uang lingkup pemeriksaan merupakan 'akupan dari jenis pajak dan peri$de dari pen'atatan
atau pembukuan yang menjadi $bjek untuk dilakukan pemeriksaan " Dengan pengertian
seperti ini& ruang lingkup pemeriksaan pajak dapat dibagi menjadi dua:
4a"5 jenis pajak yang diperiksa0 dan
4b"5 peri$de pembukuan atau pen'atatan !ajib Pajak"
8uang lingkup pemeriksaan pajak bisa diberitaukan kepada !ajib Pajak melalui ,urat
Pemberitauan yang disampaikan" Dapat juga !ajib Pajak meliat ruang lingkup
pemeriksaan dari ,P2 yang diperliatkan atau disampaikan $le pemeriksa" K$de
pemeriksaan yang ter'antum di ,P2 juga memperliatkan ruang lingkup atau batasan
perinta diberikan kepada pemeriksa pajak" Jenis pajak yang diperiksa dapat berupa:
4a"5 seluru jenis pajak (all ta/es)0
4b"5 beberapa jenis pajak0 atau
4'5 satu jenis pajak ( single ta/)"
,eluru jenis pajak artinya semua kewajiban perpajakan yang menjadi kewajiban !ajib Pajak arus diperiksa $le pemeriksa" ;tas pemeriksaan ini& dalam al pemeriksaan untuk menguji
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
4/40
kepatuan& maka pemeriksa akan menerbitkan surat ketetapan pajak ke'uali jika penyelesaian
pemeriksaan melalui lap$ran asil pemeriksaan (
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
5/40
,P2 yang diberikan arus se'ara jelas menyebutkan peri$de pembukuan yang diperiksa"
,eingga di ,P2 biasanya disebutkan bulan atau masa pajak yang diperiksa" Peri$de bulan
pembukuan (peri$de akuntansi) kebanyakan dimulai dari bulan Januari dan diakir bulan
Desember" %etapi ada juga yang tidak mengikuti kalender masei& seperti peri$de pembukuan
mulai ;pril sampai dengan *aret" Dalam al bulan permulaan peri$de pembukuan yang
ter'antum di ,P2 berbeda dengan peri$de akuntansi yang dianut !ajib Pajak& maka atas ,P2tersebut arus dibatalkan dan dibuatkan ,P2 baru yang sesuai dengan peri$de pembukuan
!ajib Pajak"
Pemeriksaan untuk menguji kepatuan PP adan tidak mungkin dilakukan untuk taun
berjalan" KenapaC Karena pemeriksaan untuk menguji kepatuan arus menerbitkan surat
ketetapan pajak" ;rtinya& peri$de pembukuan yang diperiksa arus suda lewat" %etapi
pemeriksaan taun berjalan masi bisa dilakukan untuk pemeriksaan PP+ untuk masa pajak
yang suda lewat" =$nt$ ,P2 ditandatangani bulan ;gustus 271> untuk pemeriksaan satu
jenis pajak PP+ masa pajak *aret 271>"
KRITERIA PEMERIKSAAN PAJAK
Pasal > ayat (1) Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271:
Pemeriksaan untuk menguji kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan arus dilakukan
teradap !ajib Pajak yang mengajukan perm$$nan pengembalian kelebian pembayaran
pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang-Undang KUP"
Pasal > ayat (2) Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271:
Pemeriksaan untuk menguji kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan dapat dilakukan
dalam al memenui kriteria sebagai berikut:
a" !ajib Pajak menyampaikan ,urat Pemberitauan yang menyatakan lebi bayar& selain
yang mengajukan perm$$nan pengembalian kelebian pembayaran pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)0
b" !ajib Pajak yang tela diberikan pengembalian pendauluan kelebian pembayaran pajak0
'" !ajib Pajak menyampaikan ,urat Pemberitauan yang menyatakan rugi0d" !ajib Pajak melakukan penggabungan& peleburan& pemekaran& likuidasi& pembubaran& atau
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
6/40
akan meninggalkan #nd$nesia untuk selama-lamanya0
e" !ajib Pajak melakukan perubaan taun buku atau met$de pembukuan atau karena
dilakukannya penilaian kembali aktia tetap0
" !ajib Pajak tidak menyampaikan atau menyampaikan ,urat Pemberitauan tetapi
melampaui jangka waktu yang tela ditetapkan dalam surat teguran yang terpili untuk
dilakukan Pemeriksaan berdasarkan analisis risik$0 ataug" !ajib Pajak menyampaikan ,urat Pemberitauan yang terpili untuk dilakukan
Pemeriksaan berdasarkan analisis risik$"
*enurut ,@-2A/PJ/271 bawa kriteria adala alasan #ila"an pemerisaan paja "
Peraturan menteri keuangan selalu membagi alasan pemeriksaan menjadi dua& yaitu
pemeriksaan yang wajib dilakukan $le Direktur Jenderal Pajak dan pemeriksaan yang
merupakan kewenangan Direktur Jenderal Pajak" Pemeriksaan yang wajib dilakukan $le
Direktur Jenderal Pajak menga'u pada ketentuan Pasal 16 Undang-Undang KUP"
,edangkan kewenangan Direktur Jenderal Pajak menga'u pada Pasal 29 Undang-Undang
KUP" Penjabaran kewenangan pemeriksaan $le Direktur Jenderal Pajak dalam peraturanmenteri keuangan kemudian diatur pada Pasal > ayat (2) Peraturan *enteri Keuangan n$m$r
16/P*K"7/271 yang dikuti diatas"
Kata kun'i yang menunjukkan kewenangan adala kata EdapatE dalam kalimat E Pemeriksaan
untuk menguji kepatuhan pemenuhan ke#ajiban perpajakan dapat dilakukan dalam hal...E
*enurut peraturan menteri keuangan& kriteria atau alasan pemerisaan selain pemeriksaan
,P% ebi ayar yaitu:
1" ,P% & selain yang mengajukan perm$$nan pengembalian kelebian pembayaran
pajak yang biasa disebut restitusi Pasal 16 Undang-Undang KUP0
2" !ajib Pajak yang tela diberikan pengembalian pendauluan kelebian pembayaran
pajak0
" !ajib Pajak menyampaikan ,P% yang menyatakan rugi0
>" !ajib Pajak melakukan penggabungan& peleburan& pemekaran& likuidasi& pembubaran&
atau akan meninggalkan #nd$nesia untuk selama-lamanya0
?" !ajib Pajak melakukan perubaan taun buku atau met$de pembukuan atau karena
dilakukannya penilaian kembali aktia tetap0
3" !ajib Pajak tidak menyampaikan atau menyampaikan ,P% tetapi melampaui jangka
waktu yang tela ditetapkan dalam surat teguran yang terpili untuk dilakukan
Pemeriksaan berdasarkan analisis risi'0 atau
6" !ajib Pajak menyampaikan ,P% yang terpili untuk dilakukan Pemeriksaan
berdasarkan analisis risi'"
;da tiga Ema0habE yang saya temukan terkait alasan pemeriksaan pajak" Mazhab pertama
alasan pemeriksaan mengatakan bawa ,P% !ajib Pajak diperiksa jika ada bukti
ketidakpatuan yang dimiliki $le DJP"
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
7/40
antara pen'arian data dan pemeriksaan" ,ala satu kewenangan pemeriksaan itu adala
meminjam d$kumen apapun yang dimiliki $le !ajib Pajak" Dengan data ini tentu pemeriksa
bisa menguji kepatuan !ajib Pajak" %etapi untuk masuk ke pemeriksaan& apa yang dimiliki
DJPC Jika !ajib Pajak memiliki pembisik yang mengatakan bawa database DJP belum
terkel$la dengan baik maka lebi aman bagi mereka untuk tidak melap$rkan ,P%-nya karena
dengan begitu tidak akan diperiksaF DJP tidak punya alasan untuk melakukan pemeriksaan",eingga teman saya perna mengatakan& EUntuk mendapatkan bukti ketidakpatuan !ajib
Pajak maka arus dilakukan pemeriksaan" ,ebaliknya untuk dilakukan pemeriksaan& arus
ada bukti ketidakpatuan" Jadi mana duluCE
Mazhab yang kedua mengatakan bawa alasan pemeriksaan pajak adala analisis risik$" #ni
yang digunakan sejak Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 199/P*K"7/2776" Kata-kata
pertama analisis risik$ sebenarnya ada di Pasal 29; Undang-Undang KUP& yaitu terkait
dengan pemeriksaan pajak atas !ajib Pajak yang terdatar di bursa eek (listed company)"
erikut petikannya:
%eradap !ajib Pajak badan yang pernyataan pendataran emisi saamnya tela dinyatakan
eekti $le badan pengawas pasar m$dal dan menyampaikan ,urat Pemberitauan dengandilampiri ap$ran Keuangan yang tela diaudit $le ;kuntan Publik dengan pendapat !ajar
%anpa Penge'ualian yang:
a" ,urat Pemberitauan %aunan !ajib Pajak menyatakan lebi bayar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 160 atau
b" terpili untuk diperiksa berdasarkan analisis risi'
dapat dilakukan pemeriksaan melalui Pemeriksaan Kant$r"
,ementara di Peraturan *enteri Keuangan +$" 199/P*K"7/2776 dibunyikan di Pasal > ayat
() uru e yang petikannya seperti ini:
Pemeriksaan untuk menguji kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan !ajib Pajak dapat
dilakukan dalam al !ajib Pajak: """"" menyampaikan ,urat Pemberitauan yang memenuikriteria seleksi berdasarkan asil analisis risi' (risk based selection) mengindikasikan
adanya kewajiban perpajakan !ajib Pajak yang tidak dipenui sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan"
#stila analisis risik$ tetap digunakan sampai Peraturan *enteri Keuangan n$m$r
16/P*K"7/271 seperti yang petikannya suda diatas" ukti ketidakpatuan tentu berbeda
dengan analisis risik$" +amanya analisis tentu bisa saja anya berupa indikasi" ;nalisis juga
bisa berbentuk kuantitati yaitu angk-angka dan bisa juga kualitati yang berupa deskripsi
yang menggambarkan indikasi ketidakpatuan" Perkembangan selanjutnya& ditingkat
kebijakan yang dituangkan dalam surat edaran& analisis risik$ ini dibagi dua:
1" analisis manual& dan
2" analisis k$mputerisasi"
;nalisis manual dilakukan dengan manual" ,atu !ajib Pajak atau satu grup dilakukan
analisis se'ara manual" ;nalisi ini dituangkan dalam lembar analisis yang disebut E;nalisis
8isk$ !ajib PajakE" Di ,@-2A/PJ/271 di'$nt$kan di lampiran #"9 seperti ini:
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
8/40
Perin'ian lebi detil tentang analisis manual terdapat dalam ,@-1?/PJ/271> yaitu:
4a"5 !ajib Pajak yang bertransaksi dengan piak yang mempunyai ubungan istimewa di
dalam negeri (!ajib Pajak Grup)"
4b"5 !ajib Pajak sekt$r minyak dan gas bumi yang dilakukan berdasarkan kesepakatan antara
,KK *igas& PKP& dan tentu saja DJP"
4'"5 !ajib Pajak yang bertransaksi dengan piak yang mempunyai ubungan istimewa
(pemeriksaan transfer pricing )"
4d"5 Pemeriksaan yang dilakukan se'ara bersama-sama antara DJP dengan piak eksternal
(biasa disebut joint audit & %P+& atau %im Gab)"
4e"5 Pemeriksaan berdasarkan asil pengembangan dan analisis #DP"
4"5 Pemeriksaan berdasarkan analisis risik$ yang dibuat $le Direkt$rat P2 dan Kanwil DJP"4g"5 Pemeriksaan bottom-up yang berasal dari usulan kant$r pelayanan pajak"
,ementara analisis risik$ se'ara k$mputerisasi dilakukan se'ara masal& gel$nd$ngan" ;nalisis
risik$ sampai dengan 271> ini baru dilakukan $le KPDJP"
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
9/40
berdasarkan analisa tertentu baik se'ara kuantitati maupun kualitati& seingga terdapat
p$tensi penerimaan sebagai akibat ketidakpatuan !ajib Pajak dalam memenui kewajiban
perpajakannya misalnya dengan menyampaikan ,P% se'ara tidak lengkap dan tidak benar"
;nalisis risik$ akan memanaatkan perekaman ,P% pada Pusat Data ( ata Processing
2entre) dan se'ara sistem akan melakukan 'ek silang (cross check ) dengan data atau
in$rmasi perpajakan menurut basis data atau sumber lainnya& data industri (sekt$r usaa)rata-rata sesuai KU& p$la pemenuan kewajiban perpajakan pada setiap industri (sekt$r
usaa)& serta mempertimbangkan pengetauan setempat )local kno#ledge) yang dimiliki $le
masing-masing UP"
Pemeriksaan berdasarkan kriteria seleksi lainnya dilaksanakan apabila ,P% %aunan PP
!ajib Pajak rang Pribadi atau adan terpili untuk diperiksa berdasarkan sistem sk$ring
se'ara k$mputerisasi yang pr$ses seleksinya dilakukan $le %im ;l$kasi Pemeriksaan kriteria
seleksi Kant$r Pusat DJP" ,istem ini memberikan nilai teradap elemen-elemen ,P% tertentu
yang direkam seingga membentuk suatu sk$r yang se'ara keseluruan dapat
mengindikasikan tingkat kepatuan !ajib Pajak" ,istem ini juga memberikan nilai atas
perbandingan rati$ masing-masing sekt$r usaa dengan keseluruan data industri (sekt$rusaa) rata-rata sesuai KU baik se'ara regi$nal maupun nasi$nal"
,urat @daran Direktur Jenderal Pajak +$" ,@-72/PJ"6/277? kemudian #i0ab"t $le ,urat
@daran Direktur Jenderal Pajak +$" SE1*PJ+*2 tentang Kebijakan Pemeriksaan
Untuk *enguji Kepatuan Pemenuan Kewajiban Perpajakan" ,urat @daran ini mengatur
bawa Kriteria ,eleksi merupakan bagian dari Pemeriksaan Kusus yang bersiat topdo#n"
%idak disebutkan kriteria yang dipili tetapi anya menyebut ""berupa skor risiko
ketidakpatuhan dengan memperhatikan 1ariabel-1ariabel tertentu serta adanya data dan
nformasiI
,urat @daran Direktur Jenderal Pajak +$" ,@-17/PJ"7>/277A selanjutnya di'abut $le ,urat
@daran Direktur Jenderal Pajak +$" ,@-A?/PJ/2711" #stila Kriteria ,eleksi atau Kritsel
kemudian tidak ada lagi" %etapi semakna dengan Kriteria ,eleksi bawa Direktur
Pemeriksaan dan Penagian dapat menerbitkan instruksi karena terdapat hasil analisis
risiko secara komputerisasi yang berupa skor risiko ketidakpatuhan dengan memperhatikan
1ariabel-1ariabel tertentu serta adanya data dan informasi"
*enurut in$rmasi yang saya dapatkan& dengan ,@-17/PJ"7>/277A EmesinE Kriteria ,eleksi
yang suda dibangun sejak 277 EdibunuE" %idak digunakan lagi" *ungkin karena dianggap
tidak berasil" %etapi menurut pengalaman saya& mesin yang dimaksud akan tergantung pada
sistem perekaman data DJP se'ara keseluruan" ;rtinya& jika database DJP masi belumterkel$la dengan baik& maka tetap saja akan ditemukan banyak kelemaan (untuk tidak
menyebut kesalaan)" ,eperti EadagiumE di dunia in$rmatika bawa jika datanya sampa
maka asilnya pun tentu sampa (G#G)" Jadi bukan pada pemilian kriteria atau pada
mesinnya walaupun keduanya tentu berperan juga"
,elanjutnya& taun 2711 mengidupkan kembali intruksi pemeriksaan topdo#n dengan
Kriteria ,eleksi" Pertimbangan utama mengidupkan kembali ini karena kebutuan
pemeriksaan di Unit Pelaksana Pemeriksaan (UP2)" Usulan pemeriksaan bottom-up yang
berasal dari ;8 dianggap tidak eekti" ,tatistik membuktikan bawa usulan bottoum-up yang
berasal dari ;8 sangat sedikit" Penyebab tidak eektinya usulan bottom-up antara lain:
a) ;8 se'ara psik$l$gis tidak nyaman mengusulkan pemeriksaan karena untuk menjagakelangsungan ubungan antara ;8 dengan !ajib Pajak maka ;8 'enderung tidak tegas
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
10/40
menindaklanjuti data-data yang ada" ;lasan seperti ini sering dikemukakan $le sebagian
.ungsi$nal Pemeriksa"
b) .$rmat analisis risik$ yang ada di lampiran ,@-17/PJ/277A terlalu k$mpleks seingga
sedikit ;8 yang mampu membuat analisis risik$ sesuai dengan $rmat surat edaran" ;lasan
ini dikemukakan $le kepala seksi yang meliat kemampuan para ;8"
') anyak .ungsi$nal Pemeriksa yang men$lak untuk melakukan pemeriksaan karenamenganggap usulan dari ;8 tidak signiikan" ,ebaliknya& ;8 berpikir bawa .ungsi$nal
Pemeriksa 'enderung mengarapkan data dan analisis yang lengkap& akurat& dan berp$tensi
penerimaan besar" Padaal& jika analisis ;8 suda lengkap dan akurat maka umumnya
k$nseling dengan !ajib Pajak pun tidak sulit"
,edangkan intruksi yang bersiat topdo#n tidak banyak" anyak pemeriksa pajak di UP2
kekurangan pekerjaan" ;tau ada pekerjaan tetapi anya mengerjakan restitusi ,P% yang
tidak p$tensial" .ungsi$nal Pemeriksa digaji dengan grade tinggi" Dengan sedikit beban
kerja& tetapi mendapatkan grade tertinggi bagi sebagian pegawai KPP lain timbul
ke'emburuan" erdasarkan pertimbangan men!'ptimalan tenaga ungsi$nal pemeriksa
pajak di UP2& maka perlu diadakan intruksi pemeriksaan yang bersiat massal" ,upaya setiapUP2 tidak kekurangan pekerjaan" .ungsi$nal Pemeriksa did$r$ng supaya tetap memiliki
beban tinggi sesuai dengan grade yang diberikan" ,atu-satunya jalan adala intruksi
pemeriksaan dengan Kriteria ,eleksi" *aka pada taun pertama Emengidupkan kembaliE
yaitu taun 2712& intruksi topdo#n yang berasal dari Kriteria ,eleksi suda diteken sebanyak
>?72 intruksi" Ditaun kedua& yaitu taun 271 intruksi pemeriksaan topdo#n yang berasal
dari Kriteria ,eleksi lebi banyak lagi karena pada taun tersebut ada permintaan kusus dari
Dirjen Pajak berupa pemerisaan PP& Pasal 21 dan pemerisaan set'r pr'perti"
,elanjutnya& DJP mengembangkan apa yang disebut compliance risk management disingkat
=8*" 8intisan =8* suda dimulai sejak 271 dan taun 271> diren'anakan piloting di
beberapa unit kerja" =8* adala kerja sama semua direkt$rat yang dipel$p$ri Direkt$rat
PKP dan Direkt$rat %#P" Justru apa yang di Direkt$rat P2 dulu biasa disebut Kritsel& maka
akan melebur ke =8*" akan piloting =8* ini suda dimasukkan di ,@-1?/PJ/271>
tentang 8en'ana dan ,trategi Pemeriksaan %aun 271>" #nila kutipan dari ,@-1?/PJ/271>
terkait =8*:
Penerapan 3isk Based !udit erdasarkan 2ompliance 3isk "anagement (=8*)
1) Dalam rangka pengel$laan risik$ ketidakpatuan !ajib Pajak& Direkt$rat Jenderal Pajak
akan menerapkan =8*
2) =8* merupakan suatu aplikasi untuk menilai dan memetakan risik$ kepatuan !ajib
Pajak"
) %eradap !ajib Pajak yang masuk dalam kel$mp$k perlu dilakukan pemeriksaan berdasarkan asil analisis =8*& akan diinstruksikan pemeriksaan kusus"
>) Pelaksanaan Pemeriksaan Kusus di beberapa UP2 akan dilakukan berdasarkan asil
analisis =8*"
?) Pemilian !ajib Pajak yang akan diperiksa berdasarkan analisis =8* dilakukan $le
Direkt$rat Pemeriksaan dan Penagian"
3) #nstruksi untuk melakukan Pemeriksaan Kusus berdasarkan asil analisis =8*
diterbitkan $le Direktur Pemeriksaan dan Penagian"
http://www.oecd.org/tax/administration/33818656.pdfhttp://www.oecd.org/tax/administration/33818656.pdf
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
11/40
alik lagi kepada maLab alasan dilakukan pemeriksaan pajak" Mazhab ketiga alasan
pemeriksaan pajak adala karena kewenangan yang diberikan $le Undang-Undang KUP
yaitu Pasal 29 seperti yang suda dikutip diatas" ,aya kutip ulang supaya lebi jelas:
Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuan
pemenuan kewajiban perpajakan !ajib Pajak dan untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan"
Pemikiran lain dari maLab ketiga ini bawa tidak ada satupun ketentuan di Undang-Undang
KUP yang melaran! atau membatasi Direktur Jenderal Pajak untuk melakukan pemeriksaan"
;rtinya& dengan kewenangan yang diberikan Pasal 29 suda jelas bawa Dirjen Pajak bisasaja melakukan pemeriksaan pajak dengan Esuka-sukaE" ,etela dilakukan pemeriksaan& baru
diketaui apaka !ajib Pajak melap$rkan ,P% dengan benar atau sala" #ni merupakan
kebalikan dari maLab pertama diatas"
Pada tingkat kebijakan& kriteria pemeriksaan dibagi dua:
1" pemeriksaan rutin& dan
2" pemeriksaan kusus
,@-2A/PJ/271 menjelaskan keduanya seperti ini:
Pemeriksaan 8utin& merupakan pemeriksaan yang dilakukan seubungan dengan pemenuan
ak dan/atau pelaksanaan kewajiban perpajakan !ajib Pajak" Pemeriksaan Kusus atau
pemeriksaan berdasarkan analisis risik$ (risk based audit )& merupakan pemeriksaan yang
dilakukan teradap !ajib Pajak yang berdasarkan asil analisis risik$ se'ara manual atau
se'ara k$mputerisasi menunjukkan adanya indikasi ketidakpatuan pemenuan kewajiban
perpajakan"
Pada tingkat praktek& pemeriksaan rutin itu adala pemeriksaan yang ti#a memerl"an
analisis risi'" UP2 'ukup mengusulkan pemeriksaan rutin ke Kanwil DJP& kemudian
Kanwil DJP menyetujui atau men$lak usulan pemeriksaan rutin" %etapi ternyata sejak ,@-
2A/PJ/271 pemeriksaan pun ada skala pri$ritas" ;pa itu skala pri$ritasC Kepala UP2
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
12/40
diberikan kewenangan untuk melakukan pri$ritas berdasarkan beban kerja dan p$tensi pajak"
,edangkan untuk meliat p$tensi pajak arus ada itung-itungan" ;rtinya& untuk
mengusulkan pemeriksaan rutin yang menggunakan skala pri$ritas& maka kepala UP2 juga
arus melakukan analisis risik$ juga dengan analisis risik$ ersinya masing-masing kepala
UP2"
Pada awalnya pemeriksaan rutin adala pemeriksaan yang &ar"s dilakukan $le DJP" #ni
memang kebijakan awal terutama sebelum m$dernisasi DJP" Pada waktu itu tenaga pemeriksa
sangat banyak karena semua pegawai DJP b$le melakukan pemeriksaan" akan pada
prakteknya& yang benar-benar melakukan pemeriksa bisa jadi $rang yang tidak ter'antum
dalam ,P2" ,ebagian ke'il pemeriksa pajak bakan ada yang memiliki Ebawaan sendiriE
dengan menyuru $rang lain melakukan rekapitulasi" %etapi setela& m'#ernisasi& maka yang
namanya pemeriksa itu pejabat ungsi$nal pemeriksa pajak" rang yang bekerja melakukan
pekerjaan pemeriksaan benar-benar se$rang pejabat 3"n!si'nal pemerisa paja " ,eingga
benar-benar ada penurunan tenaga pemeriksa" akan sampai dengan taun 271> ini DJP
tetap merasa kekurangan tenaga pemeriksa walaupun diantara pekerjaan pemeriksaan suda
EdialikanE" DJP tetap masi mengejar ta/ audit co1erage ratio (;=8) yang ideal" ,@-1?/PJ/271> tentang ren'ana dan strategi pemeriksaan taun 271>& DJP membuat target A4R
sebesar .5 "nt" 6ajib Paja ba#an& sedangkan untuk 6ajib Paja 'ran! priba#i
&anya 715 saja" #tupun dengan rumusan ;=8 yang Em$diikasiE" ,ebagai perbandingan&
pada sekitar taun 2711 saya perna membuat peritungan ;=8 seperti berikut:
,ampai dengan ,@-A?/PJ/2711 k$mpensasi lebi bayar masi arus dilakukan pemeriksaan"
;kibatnya pemeriksaan rutin mend$minasi" %entu saja unit pelaksana pemeriksaan akan
mendaulukan apa yang wajib dilakukan daripada yang EsunnaE" Ditamba lagi pada waktu
itu& belum ada istila eriikasi" ,eingga kegiatan pen'abutan +P!P dan PKP lebi besar
dibanding pemeriksaan rutin" erikut perbandingan persentase ratarata penugasan
pemeriksaan rutin& pemeriksaan kusus& dan pemeriksaan tujuan lain untuk peri$de taun
2779 sampai dengan taun 2712:
Kemudian& ,@-A?/PJ/2711 dik$reksi dengan ,@-2A/PJ/271 dan kebijakan pemeriksaan
dikembalikan sesuai peraturan menteri keuangan seperti yang suda dijelaskan diatas" Pada
dasarnya& pemeriksaan yang &ar"s dilakukan $le DJP adala pemeriksaan yang
berdasarkan Pasal 16 Undang-Undang KUP" ,elain Pasal 16& maka masuk d$main
kewenangan Dirjen Pajak& b$le diperiksa tetapi b$le juga tidak diperiksa" ,P% *asa PP+
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
13/40
yang menyatakan lebi bayar tetapi dik$mpensasi: b$le diperiksa& b$le juga tidak" ,P%
%aunan PP yang *enyatakan 8ugi: b$le diperiksa& b$le juga tidak diperiksa" %ujuannya
adala mengurangi beban pemeriksaan dengan kriteria pemeriksaan rutin dan sekaligus
memperbanyak ruang pemeriksaan dengan kriteria pemeriksaan kusus"
,ebagian pegawai berpendapat bawa ,P% %aunan PP yang *enyatakan 8ugi arusdiperiksa karena memiliki risik$ tinggi" Kerugian tersebut seperti 'ek untuk mengurangi
pajak terutang di taun pajak berikutnya" %erkait dengan ini& sebenarnya untuk ,P% %aunan
PP yang *enyatakan 8ugi tidak benar-benar tidak diperiksa" Dalam al taun pajak yang
diperiksa terdapat k$mpensasi kerugian dari taun lalu& maka dalam kebijakan pemeriksaan
tetap mengaruskan kepada pemeriksa pajak untuk melakukan perl"asan pemerisaan
sampai dengan taun pajak yang belum daluwarsa" %etapi jika memang suda daluwarsa atau
segera akan daluwarsa tidak arus diperiksa" ,ala satu pertimbangannya& diliat dari
manajemen risik$ bawa ,P% %aunan PP yang *enyatakan 8ugi ti#a 't'matis memiliki
risik$ lebi tinggi dibandingkan dengan !ajib Pajak yang tidak menyampaikan ,P% atau
bakan ,P% %aunan +iil" isa jadi justru risik$ sangat tinggi ada pada ,P% +iil" ,ejak
271>& risik$ !ajib Pajak arusnya berdasarkan =8* bukan status ,P%"
*enurut ,@-2A/PJ/271 !ajib Pajak akan dilakukan pemeriksaan dengan kriteria
pemeriksaan rutin jika:
1" !ajib Pajak menyampaikan ,P% %aunan PP yang menyatakan lebi bayar restitusi"
2" !ajib Pajak menyampaikan ,P% *asa PP+ yang menyatakan lebi bayar restitusi"
" !ajib Pajak menyampaikan ,P% %aunan PP atau ,P% *asa PP+ yang menyatakan
lebi bayar yang tidak disertai dengan perm$$nan pengembalian kelebian
pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang
KUP"
>" !ajib Pajak menyampaikan ,P% *asa PP+ ebi ayar K$mpensasi"
?" !ajib Pajak yang tela diberikan pengembalian pendauluan kelebian pembayaran
pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16= dan Pasal 16D Undang-Undang KUP"
3" !ajib Pajak menyampaikan ,P% yang menyatakan rugi"
6" !ajib Pajak melakukan penggabungan& peleburan& pemekaran& likuidasi atau pembubaran usaa& atau !ajib Pajak $rang pribadi akan meninggalkan #nd$nesia
untuk selama-lamanya"
A" !ajib Pajak melakukan: perubaan taun buku& perubaan met$de pembukuan0
dan/atau penilaian kembali aktia tetap"
JENIS PEMERIKSAAN PAJAK
Pasal ? ayat (1) Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
14/40
Pemeriksaan untuk menguji kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal > dilakukan dengan jenis Pemeriksaan apangan atau Pemeriksaan
Kant$r"
Pasal ? ayat (2) Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271
%eradap Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal > ayat (1) dilakukan dengan
Pemeriksaan Kant$r& dalam al perm$$nan pengembalian kelebian pembayaran tersebut
diajukan $le !ajib Pajak yang memenui persyaratan:
a" lap$ran keuangan !ajib Pajak untuk %aun Pajak yang diperiksa diaudit $le akuntan
publik atau lap$ran keuangan sala satu %aun Pajak dari 2 (dua) %aun Pajak sebelum %aun
Pajak yang diperiksa tela diaudit $le akuntan publik& dengan pendapat wajar tanpa
penge'ualian0 dan
b" !ajib Pajak tidak sedang dilakukan Pemeriksaan ukti Permulaan& penyidikan& atau
penuntutan tindak pidana perpajakan& dan/atau !ajib Pajak dalam ? (lima) taun terakir
tidak perna dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan"
Pasal ? ayat () Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271
%eradap Pemeriksaan dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal > ayat (2) uru asampai dengan uru e& penentuan jenis pemeriksaannya diatur $le Direktur Jenderal Pajak"
Pasal ? ayat (>) Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271
%eradap Pemeriksaan dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal > ayat (2) uru
dan uru g dilakukan dengan jenis Pemeriksaan apangan"
Pasal ? ayat (?) Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271
Dalam al Pemeriksaan Kant$r ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan transfer
pricing dan/atau transaksi kusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan&
pelaksanaan Pemeriksaan Kant$r diuba menjadi Pemeriksaan apangan"
Jenis pemeriksaan pajak membagi pemeriksaan menjadi dua& yaitu
1" pemeriksaan kant$r& dan
2" pemeriksaan lapangan
Per deinisi& Pemeriksaan Kant$r adala Pemeriksaan yang dilakukan di kant$r Direkt$rat
Jenderal Pajak" ,edangkan Pemeriksaan apangan adala Pemeriksaan yang dilakukan di
tempat tinggal atau tempat kedudukan !ajib Pajak& tempat kegiatan usaa atau pekerjaan
bebas !ajib Pajak& dan/atau tempat lain yang dianggap perlu $le Pemeriksa Pajak" Pada
prakteknya (mungkin sebagian besar) tidak ada perbedaan antara pemeriksaan kant$r dan
lapangan& ke'uali terkait d$kumen awal yaitu ,urat Pemberitauan Pemeriksaan apangandan ,urat Panggilan Dalam 8angka Pemeriksaan Kant$r" ,etidaknya praktek ini terjadi
sampai dengan taun 271>" ,earusnya antara Pemeriksaan Kant$r dan Pemeriksaan
apangan ada perbedaan yang signiikan" %erutama karena Pemeriksaan Kant$r sebenarnya
untuk pemeriksaan yang se'ara risik$ lebi renda" ,edangkan Pemeriksaan apangan untuk
pemeriksaan yang 'akupannya luas& k$mpleks& dan memiliki risik$ tinggi" #nila sala satu
alasan kenapa pemeriksaan transfer pricing arus Pemeriksaan apangan karena dianggap
memiliki risik$ tinggi" Pada saat Pemeriksaan Kant$r pemeriksa melakukan pengujian
pengujian transfer pricing maka jenis pemeriksaan diuba menjadi jenis Pemeriksaan
apangan (,@-2A/PJ/271)"
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
15/40
$le pemeriksaan pajak ditempat !ajib Pajak" Pemeriksa dibekali laptop yang suda tersedia
data-data terkait !ajib Pajak yang diperiksa" aik data-data lap$ran ,P%& pembayaran pajak&
data internal DJP yang dilap$rkan $le lawan transaksi !ajib Pajak& sampai data-data
eksternal DJP yang biasa disebut data PP1" Data-data tersebut kemudian Edi'$'$kkanE
dengan kenyataan sebenarnya" Kenyataan yang ditemukan pada saat pemeriksaan lapangan"
Diuji silang dan dibandingkan dengan d$kumen-d$kumen yang dimiliki $le !ajib Pajak"*elakukan pengujian-pengujian yang diperlukan berdasarkan data lapangan" ,etela
kembali ke kant$r& pemeriksa pajak tinggal menerbitkan ,P
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
16/40
dilap$rkan ke kant$r pajak suda sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku ditamba lagi
atas !ajib Pajak tersebut tidak sedang dilakukan Pemeriksaan ukti Permulaan& penyidikan&
atau penuntutan tindak pidana perpajakan dalam jangka waktu ? taun maka DJP kemudian
berpendapat bawa atas !ajib Pajak seperti itu 'ukup dilakukan Pemeriksaan Kant$r saja"
Karena jenis Pemeriksaan Kant$r untuk pemeriksaan !ajib Pajak yang memiliki risik$renda dan bermaksud mend$r$ng pemeriksaan restitusi dilakukan dengan jenis Pemeriksaan
Kant$r maka ,@-2A/PJ271 kemudian EmemperluasE persyaratan Pemeriksaan Kant$r yaitu:
4a"5 !ajib Pajak $rang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaa atau pekerjaan bebas&
atau melakukan kegiatan usaa atau pekerjaan bebas tetapi memili mengitung pajak
terutang dengan menggunakan n$rma pengitungan pengasilan net$0
4b"5 !ajib Pajak $rang pribadi yang melakukan kegiatan usaa atau pekerjaan bebas& atau
!ajib Pajak badan dengan memperatikan al-al sebagai berikut:
i" surat yang dikirim ke alamat !ajib Pajak tidak perna kembali p$s (kemp$s)0
ii" terdapat n$m$r telep$n atau aksimili dan dapat diubungi0
iii" perna berk$munikasi atau k$nsultasi dengan petugas !ccount 3epresentati1e di Kant$r
Pelayanan Pajak0i" asil kunjungan petugas !ccount 3epresentati1e dapat menggambarkan dengan jelas
kegiatan usaa dan pr$ses bisnis !ajib Pajak0
" !ajib Pajak menyampaikan ,P% %aunan yang restitusi tepat waktu0 dan
i" asil Pemeriksaan Pajak sebelumnya tidak mendapatkan k$reksi atau mendapatkan
k$reksi atas p$s peredaran usaa dan/atau pembelian tetapi tidak bernilai material (k$reksi di
bawa ?B dari peredaran usaa dan/atau pembelian)
Dengan kebijakan tersebut DJP menganggap bawa !ajib Pajak yang sering berk$munikasi
dengan petugas !ccount 3epresentati1e (;8) memiliki risik$ renda sampai !ajib Pajak
tersebut diperiksa dan asil pemeriksaan terbukti ada k$reksi peredaran usaa dan/atau
pembelian diatas ?B" !ajib Pajak yang tidak bisa diubungi ;8& tidak jelas alamatnya&
dilakukan 1isit tetapi !ajib Pajak justru men$lak maka !ajib Pajak seperti ini dianggp
memiliki risik$ menenga sampai tinggi" ;palagi jika !ajib Pajak memiliki alamat
berpinda-pinda ditamba tidak ada pegawai !ajib Pajak atau !ajib Pajak itu sendiri yang
dapat diubungi maka DJP arus menggap !ajib Pajak seperti ini memiliki risik$ tinggi"
STAN8AR PEMERIKSAAN PAJAK
Pasal 3 ayat (1) Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271
Pemeriksaan untuk menguji kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan arus dilaksanakansesuai dengan standar Pemeriksaan
,tandara pemeriksaan adala 0apaian minim"m yang arus di'apai dalam melaksanakan
pemeriksaan" $le dibilang& standar pemeriksaan merupakan syarat minimal" Pelaksanaan
pemeriksaan pajak b$le lebi bagus atau diatas standar pemeriksaan yang suda ditetapkan"
Dalam al dibawa standar& sebenarnya tidak ada sanksi bagi pemeriksa pajak tetapi akan
menjadi ukuran pembinaan pelaksanaan pemeriksaan $le Direkt$rat Pemeriksaan" ,tandar
pemeriksaan lebi lanjut diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak n$m$r P@8-
2/PJ/271 tentang ,tandar Pemeriksaan"
,tandara pemeriksaan dibagi tiga:
1" standar umum
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
17/40
2" standar pelaksanaan
" standar pelap$ran asil pemeriksaan
Stan#ar "m"m Pemerisaan merupakan standar yang bersiat pribadi dan berkaitan dengan
persyaratan Pemeriksa Pajak" Peraturan menteri keuangan dan peraturan direktur jenderal pajak memberikan syarat minimal pemeriksa pajak sebagai berikut:
4a"5 tela mendapat pendidikan dan pelatian teknis yang 'ukup serta memiliki keterampilan
sebagai Pemeriksa Pajak"
Persyaratan ini merupakan syarat k$mpetensi untuk dapat menjadi se$rang Pemeriksa Pajak&
baik sebagai indiidu maupun sebagai tim Pemeriksa Pajak (k$mpetensi k$lekti)" Pemeriksa
Pajak arus memiliki pengetauan dan kealian yang memadai dibidang perpajakan&
akuntansi& dan Pemeriksaan" Pemeriksa Pajak diaruskan memiliki pengetauan umum
tentang lingkungan dan pr$ses bisnis !ajib Pajak& termasuk di antaranya adala kemampuan
menerapkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku" Pemeriksa Pajak arus memiliki
keterampilan berk$munikasi se'ara jelas dan eekti& baik se'ara lisan maupun tulisan"Pemeriksa Pajak arus memeliara dan meningkatkan kealian dan k$mpetensinya melalui
pendidikan berkelanjutan" Pendidikan dimaksud dapat berupa diklat-diklat& kursus singkat&
maupun seminar& baik yang diselenggarakan $le Direkt$rat Jenderal Pajak& adan
Pendidikan dan Pelatian Keuangan& maupun $le instansi lainnya& di dalam negeri maupun
di luar negeri"
4b"5 menggunakan keterampilannya se'ara 'ermat dan seksama"
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan dan penyusunan "5 memiliki teman dekat atau keluarga yang dapat berp$sisi sebagai wakil !ajib Pajak
yang diperiksa"
4'"?"5 keadaan& k$ndisi dan perbuatan tertentu lainnya yang menurut pertimbangan Pemeriksa
Pajak dapat mengganggu independensi tersebut""
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
18/40
4d"5 taat teradap berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan"
Pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan arus
dilakukan sesuai stan#ar pelasanaan Pemerisaan" Pelaksanaan Pemeriksaan arus
didaului dengan persiapan yang baik sesuai dengan tujuan Pemeriksaan& yang paling sedikit
meliputi kegiatan mengumpulkan dan mempelajari data !ajib Pajak& menyusun ren'anaPemeriksaan (audit plan)& dan menyusun pr$gram Pemeriksaan (audit program)& serta
mendapat pengawasan yang seksama" Pemeriksaan dilaksanakan dengan melakukan
pengujian berdasarkan met$de dan teknik Pemeriksaan sesuai dengan pr$gram Pemeriksaan
(audit program) yang tela disusun" %emuan asil Pemeriksaan arus didasarkan pada bukti
k$mpeten yang 'ukup dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan"
Pemeriksaan dilakukan $le suatu tim Pemeriksa Pajak yang terdiri dari se$rang superis$r&
se$rang ketua tim& dan se$rang atau lebi angg$ta tim& dan dalam keadaan tertentu ketua tim
dapat merangkap sebagai angg$ta tim" ;pabila diperlukan& Pemeriksaan untuk menguji
kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan dapat dilakukan se'ara bersama-sama dengan
tim pemeriksa dari instansi lain"
Kegiatan Pemeriksaan untuk menguji kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan arus
did$kumentasikan dalam bentuk KKP (Kertas Kerja Pemeriksaan)" KKP wajib disusun $le
Pemeriksa Pajak dan berungsi sebagai:
• bukti bawa Pemeriksaan tela dilaksanakan sesuai standar pelaksanaan Pemeriksaan0
• baan dalam melakukan Pembaasan ;kir
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
19/40
• data/in$rmasi yang tersedia0
• buku dan d$kumen yang dipinjam0
• materi yang diperiksa0
• uraian asil Pemeriksaan0
• iktisar asil Pemeriksaan0
• pengitungan pajak terutang0 dan
• simpulan dan usul Pemeriksa Pajak"
Kewajiban pemeriksa ersus ak !ajib Pajak" Keduanya sebenarnya beradap-adapan"
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
20/40
>" kewajiban dari !ajib Pajak untuk
memenui permintaan buku& 'atatan&
dan/atau d$kumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pen'atatan& dan d$kumen
lainnya& yang dipinjam dari !ajib Pajak0
menuangkan asil pertemuan dalam beritaa'ara pertemuan dengan !ajib Pajak0
menyampaikan ,P
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
21/40
lain yang berubungan dengan pengasilan
yang diper$le& kegiatan usaa& pekerjaan
bebas !ajib Pajak& atau $bjek yang
terutang pajak0
dan d$kumen lain yang berubungan
dengan pengasilan yang diper$le&
kegiatan usaa& pekerjaan bebas !ajib
Pajak& atau $bjek yang terutang pajak0
mengakses dan/atau mengundu data yang
dikel$la se'ara elektr$nik0
memberikan kesempatan untuk mengakses
dan/atau mengundu data yang dikel$lase'ara elektr$nik0
memasuki dan memeriksa tempat atau
ruang& barang bergerak dan/atau tidak
bergerak yang diduga atau patut diduga
digunakan untuk menyimpan buku atau
'atatan& d$kumen yang menjadi dasar
pembukuan atau pen'atatan& d$kumen lain&
uang dan/atau barang yang dapat memberi
petunjuk tentang pengasilan yang
diper$le& kegiatan usaa& pekerjaan bebas
!ajib Pajak& atau $bjek yang terutang
pajak0
memberikan kesempatan untuk memasuki
dan memeriksa tempat atau ruang& barang
bergerak dan/atau tidak bergerak yang
diduga atau patut diduga digunakan untuk
menyimpan buku atau 'atatan& d$kumen
yang menjadi dasar pembukuan atau
pen'atatan& d$kumen lain& uang& dan/atau
barang yang dapat memberi petunjuk
tentang pengasilan yang diper$le&
kegiatan usaa& pekerjaan bebas !ajib
Pajak& atau $bjek yang terutang pajak serta
meminjamkannya kepada Pemeriksa Pajak0
meminta kepada !ajib Pajak untuk
memberi bantuan guna kelan'aran
Pemeriksaan& antara lain berupa:
1" menyediakan tenaga dan/atau peralatan
atas biaya !ajib Pajak apabila dalam
mengakses data yang dikel$la se'ara
elektr$nik memerlukan peralatan dan/atau
kealian kusus02" memberikan bantuan kepada Pemeriksa
Pajak untuk membuka barang bergerak
dan/atau tidak bergerak0 dan/atau
" menyediakan ruangan kusus tempat
dilakukannya Pemeriksaan apangan
dalam al Pemeriksaan dilakukan di tempat
!ajib Pajak0
memberi bantuan guna kelan'aran
Pemeriksaan& yang dapat berupa:
1" menyediakan tenaga dan/atau peralatan
atas biaya !ajib Pajak apabila dalam
mengakses data yang dikel$la se'ara
elektr$nik memerlukan peralatan dan/atau
kealian kusus0
2"
memberikan bantuan kepada PemeriksaPajak untuk membuka barang bergerak
dan/atau tidak bergerak0 dan/atau
" menyediakan ruangan kusus tempat
dilakukannya Pemeriksaan apangan
dalam al Pemeriksaan dilakukan di tempat
!ajib Pajak0
melakukan Penyegelan tempat atau ruang
tertentu serta barang bergerak dan/atau
tidak bergerak0meminta keterangan lisan dan/atau tertulis
dari !ajib Pajak0
memberikan keterangan lisan dan/atau
tertulis yang diperlukan
meminta keterangan dan/atau bukti yang
diperlukan dari piak ketiga yang
mempunyai ubungan dengan !ajib Pajak
yang diperiksa melalui kepala unit
pelaksana Pemeriksaan"
menyampaikan tanggapan se'ara tertulis
atas ,P
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
22/40
Kant$r" Kewenangan pemeriksa pajak yang tidak dimiliki pemeriksa pajak jenis Pemeriksaan
Kant$r adala keadiran pemeriksa pajak di d$misili& tempat usaa atau kegiatan !ajib
Pajak" Dengan keadiran pemeriksa pajak di d$misili& tempat usaa atau kegiatan !ajib
Pajak maka timbul kewenangan pemeriksaan pajak untuk meminjam d$kumen yang
ditemukan saat itu juga& memasuki ruangan atau bangunan atau tempat tertentu dan yang
paling penting pemeriksa pajak jenis Pemeriksaan apangan berwenang melakukan penyegelan"
,ebaliknya ada kewenangan pemeriksa pajak jenis Pemeriksaan Kant$r yang tidak ada di
Pemeriksaan apangan& yaitu meminjam KKP yang dibuat $le akuntan publik melalui !ajib
Pajak" ;paka pemeriksaan lapangan benar-benar tidak memiliki kewenangan meminjam
KKP yang dibuat $le akuntan publikC ,ebenarnya tidak juga" Pemeriksaan lapangan tetap
memiliki kewenangan untuk meminjam KKP yang dibuat $le akuntan publik baik melalui
!ajib Pajak maupun tidak" Justru pemeriksaan lapangan lebi luas" Karena tidak arus
melalui !ajib Pajak" Pasal 2A ayat (1) Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271
se'ara tegas tertulis& Ebuku, catatan, dan5atau dokumen, termasuk data yang dikelola secara
elektronik serta keterangan lain yang diperlukanE" ;rtinya& apap"n yan! #iperl"an untuk
pemeriksaan& pemeriksa pajak dapat meminjam saat itu juga jika ditemukan di tempat !ajibPajak atau dibuatkan surat peminjaman"
JAN$KA 6AKTU PEMERIKSAAN
Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang KUP:
%ata 'ara pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di antaranya mengatur tentang
pemeriksaan ulang& jangka waktu pemeriksaan& kewajiban menyampaikan surat
pemberitauan asil pemeriksaan kepada !ajib Pajak& dan ak !ajib Pajak untuk adir
dalam pembaasan akir asil pemeriksaan dalam batas waktu yang ditentukan"
Pasal 1 Undang-Undang KUP ini merupakan dasar ukum atau amanat yang diberikan $le
Undang-Undang KUP bawa jangka waktu pemeriksaan pajak Earus dibatasiE" ;da sebagianyang tidak setuju dengan adanya jangka waktu pemeriksaan" /2777 tentang %ata =ara Pemeriksaan
Pajak" Padaal keputusan menteri keuangan ini masi berdasarkan Undang-Undang +$" 13%aun 2777" Jangka waktu pemeriksaan masuk Undang-Undang KUP baru pada Undang-
Undang +$" 2A %aun 2776& yaitu di Pasal 1 ayat (2) seperti yang saya kutip diatas"
Keputusan *enteri Keuangan n$m$r ?>?/K*K"7>/2777 membatasi pemeriksaan lengkap 2
bulan dan dapat diperpanjang sampai dengan A bulan" Kemudian di Peraturan *enteri
Keuangan n$m$r 199/P*K"7/2776 jangka waktu pemeriksaan lapangan dibagi dua yaitu >
bulan dan diperpanjang > bulan lagi seingga t$tal jangka waktu pemeriksaan tetap A bulan"
Jangka waktu ini tetap dipakai di Peraturan *enteri Keuangan n$m$r A2/P*K"7/2711" aru
kemudian pada Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271 jangka waktu
pemeriksaan lapangan ditamba 2 bulan dengan membagi jan!a wat" pen!"jian dan
jan!a wat" Pemba&asan A&ir 9asil Pemerisaan #an pelap'ran"
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
23/40
Kenapa jangka waktu pemeriksaan menjadi duaC Karena pada awalnya jangka waktu
pemeriksaan yang A bulan tidak tegas" Dalam Peraturan *enteri Keuangan n$m$r
A2/P*K"7/2711 dikatakan bawa setela A bulan pemeriksaan belum selesai& maka dalam
jangka waktu 6 ari arus diterbitkan ,P
bulan jangka waktu pemeriksaan& ditamba > perpanjangan" Jangka waktu A bulan ini
dipertaankan tetapi anya jangka waktu pengujian" S"paya a#a e3e psi'l'!is& maka
jangka waktu pengujian bukan > bulan tetapi 3 bulan" ,edangkan sisanya yang 2 bulan adala
perpanjangan jangka waktu pemeriksaan" K$n$n kabarnya& perubaan jangka waktu
pemeriksaan dari 2M2M2M2 menjadi >M> ditentukan $le Dirjen Pajak sendiri" %etapi
perubaan dari >M> menjadi 3M2M2 'ukup ditentukan $le pejabat setingkat Kasubdit :-)
;paka jangka waktu pemeriksaan arus benar-benar 3 bulan atau A bulanC ,ebenarnya
jangka waktu itu adala jangka waktu maksimal atau selama-lamanya" Jadi b$le kurang dari
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
24/40
itu" egitu juga dengan jangka waktu pembaasan" %idak arus 2 bulan tetapi b$le juga
anya seariF
%etapi jangka waktu perpanjangan diatas ada penge'ualian" Untuk !ajib Pajak berikut t$tal
jangka waktu pengujian dapat 2> bulan ditamba jangka waktu pembaasan seingga t$tal
jangka waktu pemeriksaan menjadi 23 bulan& yaitu berlaku untuk pemeriksaan atas:4a"5 !ajib Pajak K$ntrakt$r K$ntrak Kerja ,ama *inyak dan Gas umi
4b"5 !ajib Pajak dalam satu grup
4'"5 !ajib Pajak yang terindikasi melakukan transaksi transfer pricing dan/atau transaksi
kusus lain yang berindikasi adanya rekayasa transaksi keuangan"
JAN$KA 6AKTU PEMERIKSAAN RESTITUSI
8estitusi pajak adala pengembalian pajak (refund )" Diliat dari sisi pemeriksaan&
pengembalian pajak ada yang dim$$nkan kepada DJP dan tidak dim$$nkan" Pengembalian
pajak yang dim$$nkan diatur di Pasal 16 Undang-Undang KUP& seingga kadang disebut
pemeriksaan Pasal 16" ,edangkan kelebian pajak yang tidak dim$$nkan menga'u ke
Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang KUP"
Kenapa arus dibedakanC Karena jatu temp$ pengembalian pengembalian diatas berbeda"
Pasal 16 mengatur bawa Direktur Jenderal Pajak setela melakukan pemeriksaan arus
menerbitkan surat ketetapan pajak paling lama 12 (dua belas) bulan sejak surat perm$$nan
diterima se'ara lengkap" #ni kadang disebut jatu temp$ restitusi" Jangka waktu 12 bulan ini
saya sebut saja jangka waktu restitusi" Jangka waktu ini berbeda dengan jangka waktu
pemeriksaan" %etapi berla" prinsip mana yan! lebi& #"l"F
a" berlaku jangka waktu pemeriksaan jika jangka waktu restitusi pajak lebi lama"
b" berlaku jangka waktu restitusi pajak jika jangka waktu restitusi lebi dulu"
=$nt$ jangka waktu restitusi lebi dulu:
,P% dengan perm$$nan restitusi diterima DJP tanggal > Juni 2712" erdasarkan
peraturan Pasal 16 UU KUP& DJP arus menerbitkan surat ketetapan pajak paling lama
Juni 271" Jika pemeriksaan pajak baru dimulai 6 Januari 271 maka pemeriksa arus
mengatur waktu sebelum Juni 271" ;rtinya arus ada 2 bulan jangka waktu pembaasan"
;wal ;pril 271 pemeriksa pajak arus menerbitkan ,P
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
25/40
uku& 'atatan& dan d$kumen& serta data& in$rmasi& dan keterangan lain sebagaimana
dimaksud pada ayat () wajib dipenui $le !ajib Pajak paling lama 1 (satu) bulan sejak
permintaan disampaikan"
Pasal 29 ayat (b) Undang-Undang KUP:
Dalam al !ajib Pajak $rang pribadi yang melakukan kegiatan usaa atau pekerjaan bebas
tidak memenui ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat () seingga tidak dapat
diitung besarnya pengasilan kena pajak& pengasilan kena pajak tersebut dapat diitung
se'ara jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan"
Dalam al Pemeriksaan untuk menguji kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan
dilaksanakan dengan jenis Pemeriksaan apangan& maka buku& 'atatan& dan/atau d$kumen&
termasuk data yang dikel$la se'ara elektr$nik serta keterangan lain yang diperlukan dan
#iper'le&*#item"an pa#a saat pelasanaan Pemerisaan #i tempat 6ajib Paja &
dipinjam pada saat itu juga dan Pemeriksa Pajak membuat bukti peminjaman dan
pengembalian buku& 'atatan& dan d$kumen" #ni adala '$ntekan dari Pasal 2A ayat (1)
Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271" ,aya mengingatkan saja bawa pada
saat datang ke tempat !ajib Pajak& pemeriksa pajak tidak perlu membuat surat peminjamand$kumen" Kebiasaan sebagian pemeriksa& sebelum datang ke tempat !ajib Pajak& maka
pemeriksa menyiapkan dulu surat peminjaman d$kumen" ,ebenarnya& surat permintaan
peminjaman buku& 'atatan& dan d$kumen itu dilakukan dalam al:
4a"5 buku& 'atatan& dan/atau d$kumen& termasuk data yang dikel$la se'ara elektr$nik serta
keterangan lain yang diperlukan belum ditemukan0
4b"5 buku& 'atatan& dan/atau d$kumen& termasuk data yang dikel$la se'ara elektr$nik serta
keterangan lain yang diperlukan belum diberikan $le !ajib Pajak pada saat pelaksanaan
Pemeriksaan (dengan segala alasannya& misalnya gudang arsipnya di luar k$ta)"
Pada kesempatan pertama datang ke !ajib Pajak& pemeriksa pajak berwenang memasuki
semua ruangan dan tidak ada ruangan raasia karena semua raasia demi kepentingan +egara(pajak merepresentasikan negara) menjadi tidak ada" ,emua arus terbuka bagi pemeriksa
pajak" Pada saat menjalankan tugas sesuai ,P2& pemeriksa pajak adala perwakilan +K8#
untuk tugas perpajakan" Untuk mengakses dan/atau mengundu data yang dikel$la se'ara
elektr$nik& pemeriksa pajak memiliki kewenangan meminta !ajib Pajak untuk menyediakan
tenaga dan/atau peralatan atas biaya !ajib Pajak" ,ebaliknya dari sisi !ajib Pajak& pada
Pasal -1 ayat (-) Un#an!Un#an! KUP memerintakan bawa %ajib Pajak yang diperiksa
#ajib memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruang yang dipandang perlu
dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
8alam &al Pemeriksaan untuk menguji kepatuan pemenuan kewajiban perpajakan
dilakukan dengan jenis Pemeriksaan apangan& Pemeriksa Pajak wajib memberitaukan
kepada !ajib Pajak mengenai dilakukannya Pemeriksaan apangan dengan menyampaikan
,urat Pemberitauan Pemeriksaan apangan" ,urat Pemberitauan Pemeriksaan
apangan dapat disampaikan se'ara langsung kepada !ajib Pajak pada saat dimulainya
Pemeriksaan apangan atau disampaikan melalui aksimili& p$s dengan bukti pengiriman
surat& atau jasa pengiriman lainnya dengan bukti pengiriman" Ketentuan inila yang membuat
sebagian pemeriksa tidak melakukan pemeriksaan di lapangan karena ,urat Pemberitauan
Pemeriksaan apangan dapat disampaikan melalui aksimili" ,etela Pemeriksa Pajak
mengirim ,urat Pemberitauan Pemeriksaan apangan dan ,urat Permintaan Peminjaman
uku& =atatan& dan D$kumen melalui aksimili maka Pemeriksa Pajak ber&arap d$kumen
yang diminta datang tepat waktu"
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
26/40
Pada sebagian !ajib Pajak& jangka waktu dan nama-nama d$kumen di lampiran ,urat
Permintaan Peminjaman uku& =atatan& dan D$kumen sangat penting" KenapaC %asting
timeF D$kumen yang diminta akan disampaikan sesuai ketentuan di Undang-Undang KUP&
yaitu satu bulan" Kemudian& jika ada perbedaan nama atau jenis d$kumen antara yang
digunakan $le !ajib Pajak dengan yang tertulis di lampiran ,urat Permintaan Peminjaman
uku& =atatan& dan D$kumen maka !ajib Pajak dapat mengatakan& Eapak/ibu& d$kumenn$m$r sekian tidak ada di perusaaan kami"E Padaal bisa jadi d$kumen yang sejenis atau
berungsi sama tetapi namanya berbeda ada" Kalaupun ada& kemudian !ajib Pajak
mengatakan tidak ada& sebenarnya Pemeriksa Pajak tidak bisa membuktikan keb$$ngan
!ajib Pajak" andingkan jika Pemeriksa Pajak ketempat usaa !ajib Pajak dan menemukan
d$kumen yang diperlukanF ;lasan apa yang bisa digunakan !ajib PajakC
*asala d$kumen adala masala penting" Pemeriksa Pajak tidak b$le melakukan k$reksi
berdasarkan analisis" ukan berarti Pemeriksa Pajak tidak melakukan analisis tetapi analisis
yang digunakan untuk mendeteksi ketidakpatuan !ajib Pajak" Dasar k$reksi tetap d$kumen
dan dasar ukum" Tem"an &asil Pemerisaan &ar"s #i#asaran pa#a b"ti 'mpeten
yan! 0""p #an ber#asaran etent"an perat"ran per"n#an!"n#an!an perpajaan (Pasal > P@8-2/PJ/271)"
/"ti 'mpeten adala bukti yang alid dan relean dengan tetap mempertimbangkan
prinsip kewajaran dan kelaLiman usaa atas transaksi !ajib Pajak yang memiliki ubungan
istimewa" ;ali# berarti bukti dapat diandalkan untuk menyimpulkan suatu akta" Rele
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
27/40
in$rmasi yang pada saat pemeriksaan belum diper$le !ajib Pajak dari piak ketiga&
pembukuan& 'atatan& data& in$rmasi& atau keterangan lain dimaksud tidak dipertimbangkan
dalam penyelesaian keberatannya"
,e'ara tidak langsung Pasal 23; ayat (>) Undang-Undang KUP mengatakan bawa selama
jangka waktu pemeriksaan belum selesai maka d$kumen dapat diterima $le Pemeriksa
Pajak" ,edangkan pemeriksaan selesai setela ditanda-tanganinya al diatas kemudian membuat berita a'ara" ,elanjutnya& Pemeriksa Pajak
memeriksa tempat !ajib Pajak (tanpa penge'ualian)" Jika men$lak& maka pemeriksa pajak
berwenang untuk melakukan penyegelan" ,etela melakukan pemeriksaan tempat !ajib
Pajak& maka buku& 'atatan& dan/atau d$kumen& termasuk data yang dikel$la se'ara elektr$nik
serta keterangan lain yang diperlukan dan #iper'le&*#item"an pa#a saat pelasanaan
Pemerisaan #i tempat 6ajib Paja & dipinjam pada saat itu juga " Kemudian dibuatkan
bukti peminjaman d$kumen" #nila yang diatur di Pasal 2A ayat (1) uru a Peraturan *enteri
Keuangan +$m$r 16/P*K"7/271"
Penyegelan dilakukan denga menempelkan tanda segel" Peraturan menteri keuangan
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
28/40
menyebut Etanda segelE bukan Ekertas segelE" %anda segel bisa dibuat dari apa saja" %anda
segel arus ditempel" Penyegelan dilakukan $le Pemeriksa Pajak dengan disaksikan $le
sekurang-kurangnya 2 (dua) $rang yang tela dewasa selain angg$ta tim Pemeriksa
Pajak" ;pabila dalam jangka waktu 6 (tuju) ari setela tanggal Penyegelan atau jangka
waktu lain dengan mempertimbangkan tujuan Penyegelan& !ajib Pajak& wakil& atau kuasa
dari !ajib Pajak tetap tidak memberi iLin kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka ataumemasuki tempat atau ruangan& barang bergerak atau tidak bergerak yang disegel& dan/atau
tidak memberikan bantuan guna kelan'aran Pemeriksaan& !ajib Pajak #ian!!ap men'la
dilakukan Pemeriksaan" Jika Pemeriksa Pajak merasa belum 'ukup waktu melakukan
penyegelan& tidak ada larangan dilakukan penyegelan kedua dan seterusnya"
Pembukaan segel dilakukan apabila:
a" !ajib Pajak& wakil& kuasa& atau piak yang dapat mewakili !ajib Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) uru b tela memberi i>in kepada Pemeriksa Pajak untuk
membuka atau memasuki tempat atau ruangan& barang bergerak atau tidak bergerak yang
disegel& dan/atau tela memberi bantuan guna kelan'aran Pemeriksaan0
b" berdasarkan pertimbangan Pemeriksa Pajak& Penyegelan tidak diperlukan lagi0 dan/atau'" terdapat permintaan dari penyidik yang sedang melakukan penyidikan tindak pidana"
PEN=E%ESAIAN PEMERIKSAAN
Pasal 27 Peraturan *enteri Keuangan n$m$r 16/P*K"7/271:
Pemeriksaan apangan atau Pemeriksaan Kant$r untuk menguji kepatuan pemenuan
kewajiban perpajakan diselesaikan dengan 'ara:
a" mengentikan Pemeriksaan dengan membuat %9P S"mir0 atau
b" membuat %9P& sebagai dasar penerbitan surat ketetapan pajak dan/atau ,urat %agian
Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan"
,etiap ,P2 akan diselesaikan dengan membuat
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
29/40
4b"5 Pemeriksaan apangan atau Pemeriksaan Kant$r yang ditanggukan karena
ditindaklanjuti dengan Pemeriksaan ukti Permulaan se'ara terbuka dan Pemeriksaan ukti
Permulaan se'ara terbuka tersebut:
• tidak dilanjutkan dengan penyidikan karena !ajib Pajak mengungkapkanketidakbenaran perbuatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal A ayat () Undang-
Undang KUP0
• tidak dilanjutkan dengan penyidikan tetapi diselesaikan dengan menerbitkan ,urat
Ketetapan Pajak Kurang ayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1; Undang-
Undang KUP0 atau
• dilanjutkan dengan penyidikan tetapi penyidikannya dientikan karena tidak
dilakukan penuntutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal >> Undang-Undang KUP"
4'"5 Pemeriksaan apangan atau Pemeriksaan Kant$r yang ditanggukan karena
ditindaklanjuti dengan penyidikan sebagai tindak lanjut Pemeriksaan ukti Permulaan se'ara
tertutup dan penyidikan tersebut dientikan karena memenui ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal >> Undang-Undang KUP"
4d"5 Pemeriksaan Ulang tidak mengakibatkan adanya tambaan atas jumla pajak yang tela
ditetapkan dalam surat ketetapan pajak sebelumnya"
4e"5 %erdapat keadaan tertentu berdasarkan pertimbangan Direktur Jenderal Pajak"
SP9P #an CLOSING CONFERECEN ,urat Pemberitauan
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
30/40
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas perm$$nan !ajib Pajak dapat:
"""
d" membatalkan asil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari asil pemeriksaan
yang dilaksanakan tanpa:
1" penyampaian surat pemberitauan asil pemeriksaan0 atau
2" pembaasan akir asil pemeriksaan dengan !ajib Pajak"
Karena Undang-Undang KUP mengamanatkan ak !ajib Pajak untuk adi dalam closing
conference maka di Peraturan *enteri Keuangan +$m$r 16/P*K"7/271 diatur lebi detil
masala penyampaian ,P
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
31/40
selesai& maka pembaasan bisa dilakukan ari berikutnya sesuai yang disepakati $le !ajib
Pajak dan Pemeriksa Pajak asalkan dalam peri$de jangka waktu pembaasan dua bulan"
%etapi jika !ajib Pajak suda berniat mengajukan pembaasan ke %im 4uality !ssurance
Pemeriksaan (%im N;) maka tidak perlu lama-lama pembaasan dengan !ajib Pajak"
Diskusi atau pembaasan dengan pemeriksa pajak sebenarnya bisa dilakukan pada peri$de jangka waktu pengujian" ,eingga ada waktu 3 bulan atau A bulan diskusi masala
pemeriksaan antara !ajib Pajak dengan pemeriksa pajak" ebi baik memberi ruang waktu
pembaasan lebi banyak kepada %im N; supaya lebi independen" Perlu dipertimbangkan
EjedaE waktu perm$$nan pembaasan dengan %im N;& yaitu ari& kemudian EjedaE waktu
pembuatan undangan pembaasan $le %im N;" Dan pembaasan dengan %im N; tetap
arus dalam peri$de jangka waktu pembaasan dua bulan sejak ,P
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
32/40
jangka waktu pembaasan bukan saatnya pengujian d$kumen"
agaimana jika pendapat %im N; memerlukan pengujianC Karena pengujian d$kumen
merupakan d$main pemeriksa pajak& maka setela selesai pembaasan dengan %im N;
pelaksanaan pengujian tetap dilakukan $le pemeriksaan pajak" %im N; anya memberikan
Ebatasan-batasanE k$reksi mana yang b$le dan k$reksi mana yang tidak b$le" ,angatmungkin jika %im N; memutuskan suatu kesimpulan tetapi mengenai jumla atau n$minal
rupia yang dik$reksi ditentukan sendiri $le pemeriksa pajak setela dilakukan
Epengitungan ulangE"
Pendapat %im N; arus berdasarkan masing-masing masala" ,ebagai '$nt$& asil
pemeriksaan PP adan yang dituangkan dalam ,P
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
33/40
$rmat ,P%0
4b"5 ,,P atas pelunasan pajak yang kurang dibayar0 dan
4'"5 ,,P atas pembayaran sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar ?7B"
Kalau meliat sanksi administrasi Pasal A ayat (?) UU KUP diatas (yaitu ?7B) maka sanksi
ini akan lebi tinggi 2B dibandingkan sanksi bunga di surat ketetapan pajak" ,anksi bunga disurat ketetapan pajak paling banyak (maksimal) >AB saja" %etapi beberapa !ajib Pajak
ternyata tidak peduli dengan besarnya sanksi ini" *ereka bersedia bayar lebi besar" ,ala
satu m$ti melakukan pengungkapan ini adala mengindari k$reksi pajak yang besar" Jadi
lebi kepada pen'itraan" Karena kal$ pengungkapannya benar& maka nanti di surat ketetapan
pajak tidak ada lagi k$reksi iskal" Pr$duk pemeriksaan pun ,KP+" Karena asil pemeriksaan
menjadi niil& maka 'itra manajemen !ajib Pajak dianggap lebi baik" Padaal& sebelum
pemeriksaan selesai mereka tela bayar lebi duluF
USU%AN PEMERIKSAAN /UKTI PERMU%AAN
Pemeriksaan ukti Permulaan adala pemeriksaan yang dilakukan untuk mendapatkan uktiPermulaan tentang adanya dugaan tela terjadi tindak pidana di bidang perpajakan"
Pemeriksaan ukti Permulaan setara dengan penyelidikan menurut istila di KU
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
34/40
bukan tindak pidana perpajakan" ,ebenarnya Pasal >> ; UU KUP mengatur empat alasan
dientikannya penyidikan& yaitu tidak 'ukup bukti& bukan merupakan tindak pidana di bidang
perpajakan& atau penyidikan dientikan karena peristiwanya tela daluwarsa& atau tersangka
meninggal dunia"
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
35/40
b" pada waktu pemeriksaan untuk penetapan semula !ajib Pajak tidak mengungkapkan data
dan/atau memberikan keterangan lain se'ara benar& lengkap& dan terin'i seingga tidak
memungkinkan iskus dapat menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan dengan benar dalam mengitung jumla pajak yang terutang"
!alaupun !ajib Pajak tela memberitaukan data dalam ,urat Pemberitauan atau
mengungkapkannya pada waktu pemeriksaan& tetapi apabila memberitaukannya atau
mengungkapkannya dengan 'ara sedemikian rupa seingga membuat iskus tidak mungkin
mengitung besarnya jumla pajak yang terutang se'ara benar seingga jumla pajak yang
terutang ditetapkan kurang dari yang searusnya& al tersebut termasuk dalam pengertian data
yang semula belum terungkap"
=$nt$:
1" Dalam ,urat Pemberitauan dan/atau lap$ran keuangan tertulis adanya biaya iklan
8p17"777"777&77& sedangkan sesunggunya biaya tersebut terdiri atas 8p?"777"777&77 biaya
iklan di media massa dan 8p?"777"777&77 sisanya adala sumbangan atau adia yang tidak b$le dibebankan sebagai biaya"
;pabila pada saat penetapan semula !ajib Pajak tidak mengungkapkan perin'ian tersebut
seingga iskus tidak melakukan k$reksi atas pengeluaran berupa sumbangan atau adia
seingga pajak yang terutang tidak dapat diitung se'ara benar& data mengenai pengeluaran
berupa sumbangan atau adia tersebut terg$l$ng data yang semula belum terungkap"
2" Dalam ,urat Pemberitauan dan/atau lap$ran keuangan disebutkan pengel$mp$kan arta
tetap yang disusutkan tanpa disertai dengan perin'ian arta pada setiap kel$mp$k yang
dimaksud& demikian pula pada saat pemeriksaan untuk penetapan semula !ajib Pajak tidak
mengungkapkan perin'ian tersebut seingga iskus tidak dapat meneliti kebenaran
pengel$mp$kan dimaksud& misalnya arta yang searusnya termasuk dalam kel$mp$k arta
berwujud bukan bangunan kel$mp$k & tetapi dikel$mp$kkan ke dalam kel$mp$k 2"
;kibatnya& atas kesalaan pengel$mp$kan arta tersebut tidak dilakukan k$reksi& seingga
pajak yang terutang tidak dapat diitung se'ara benar" ;pabila setela itu diketaui adanya
data yang menyatakan bawa pengel$mp$kan arta tersebut tidak benar& maka data tersebut
termasuk data yang semula belum terungkap"
" Pengusaa Kena Pajak melakukan pembelian sejumla barang dari Pengusaa Kena Pajak
lain dan atas pembelian tersebut $le Pengusaa Kena Pajak penjual diterbitkan aktur pajak"
arang-barang tersebut sebagian digunakan untuk kegiatan yang mempunyai ubunganlangsung dengan kegiatan usaanya& seperti pengeluaran untuk kegiatan pr$duksi& distribusi&
pemasaran& dan manajemen& dan sebagian lainnya tidak mempunyai ubungan langsung"
,eluru aktur pajak tersebut dikreditkan sebagai Pajak *asukan $le Pengusaa Kena Pajak
pembeli"
;pabila pada saat penetapan semula Pengusaa Kena Pajak tidak mengungkapkan rin'ian
penggunaan barang tersebut dengan benar seingga tidak dilakukan k$reksi atas pengkreditan
Pajak *asukan tersebut $le iskus& sebagai akibatnya Pajak Pertambaan +ilai yang
terutang tidak dapat diitung se'ara benar" ;pabila setela itu diketaui adanya data atau
keterangan tentang kesalaan mengkreditkan Pajak *asukan yang tidak mempunyai
ubungan langsung dengan kegiatan usaa dimaksud& data atau keterangan tersebutmerupakan data yang semula belum terungkap"
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
36/40
;da aturan yang baru di Peraturan *enteri Keuangan +$m$r 16/P*K"7/271 terkait
pemeriksaan ulang& yaitu pengaturan bawa pemeriksaan ulang b$le sumir" ,ebelumnya
tidak diatur" Karena tidak diatur b$le berujung
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
37/40
istilah#istilah sebagai berikut $
1. %ndang#%ndang Ketentuan %mum dan &ata 'ara Perpajakan yang selanjutnya
disebut %ndang#%ndang K%P adalah %ndang#%ndang Nomor ( &ahun 1)*
tentang Ketentuan %mum dan &ata 'ara Perpajakan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan %ndang#%ndang Nomor 1( &ahun !00).
!. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data+
keterangan+ dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objekti, dan pro,esional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
ke-ajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan.
. Pemeriksaan apangan adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat tinggal
atau tempat kedudukan ajib Pajak+ tempat kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas ajib Pajak+ dan/atau tempat lain yang dianggap perlu oleh Pemeriksa
Pajak.
. Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor irektorat
2enderal Pajak.
3. 4eri"kasi adalah serangkaian kegiatan pengujian pemenuhan ke-ajiban
subjekti, dan objekti, atau penghitungan dan pembayaran pajak+ berdasarkan
permohonan ajib Pajak atau berdasarkan data dan in,ormasi perpajakan yang
dimiliki atau diperoleh irektur 2enderal Pajak+ dalam rangka menerbitkan surat
ketetapan pajak+ menerbitkan/ menghapus Nomor Pokok ajib Pajak dan/atau
mengukuhkan/mencabut pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
(. Pemeriksa Pajak adalah Pega-ai Negeri 5ipil di lingkungan irektorat 2enderal
Pajak atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh irektur 2enderal Pajak+ yang diberi
tugas+ -e-enang+ dan tanggung ja-ab untuk melaksanakan Pemeriksaan.
7. &anda Pengenal Pemeriksa Pajak adalah tanda pengenal yang diterbitkan oleh
irektur 2enderal Pajak yang merupakan bukti bah-a orang yang namanya
tercantum pada kartu tanda pengenal tersebut sebagai Pemeriksa Pajak.
*. 5urat Perintah Pemeriksaan yang selanjutnya disingkat SP2 adalah surat
perintah untuk melakukan Pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan
pemenuhan ke-ajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangkamelaksanakan ketentuan peraturan perundang#undangan perpajakan.
). 5urat Pemberitahuan Pemeriksaan apangan adalah surat pemberitahuan
mengenai dilakukannya Pemeriksaan apangan dalam rangka menguji
kepatuhan pemenuhan ke-ajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam
rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang#undangan perpajakan.
10. 5urat Panggilan alam 6angka Pemeriksaan Kantor adalah surat panggilan
mengenai dilakukannya Pemeriksaan Kantor dalam rangka menguji kepatuhan
pemenuhan ke-ajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka
melaksanakan ketentuan peraturan perundang#undangan perpajakan.
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
38/40
11. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur
untuk mengumpulkan data dan in,ormasi keuangan yang meliputi harta+
ke-ajiban+ modal+ penghasilan dan biaya serta jumlah harga perolehan dan
penyerahan barang atau jasa+ yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan
berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode &ahun Pajak tersebut.
1!. ata yang dikelola secara elektronik adalah data yang bentuknya elektronik+
yang dihasilkan oleh komputer dan/atau pengolah data elektronik lainnya dan
disimpan dalam disket+ compact disk+ tape backup+ hard disk+ atau media
penyimpanan elektronik lainnya.
1. &empat Penyimpanan uku+ 'atatan+ an okumen adalah tempat yang
diselenggarakan oleh ajib Pajak+ perusahaan penyimpan arsip atau dokumen
dan/atau yang diselenggarakan oleh pihak lain.
1. Penyegelan adalah tindakan menempatkan tanda segel pada tempat atau
ruangan tertentu serta barang bergerak dan/atau tidak bergerak yang digunakanatau patut diduga digunakan sebagai tempat atau alat untuk menyimpan buku
atau catatan+ dokumen+ termasuk data yang dikelola secara elektronik dan
benda#benda lain.
13. Kertas Kerja Pemeriksaan yang selanjutnya disingkat KKP adalah catatan
secara rinci dan jelas yang dibuat oleh Pemeriksa Pajak mengenai prosedur
Pemeriksaan yang ditempuh+ data+ keterangan+ dan/atau bukti yang
dikumpulkan+ pengujian yang dilakukan dan simpulan yang diambil sehubungan
dengan pelaksanaan Pemeriksaan.
1(. 5urat Pemberitahuan 8asil Pemeriksaan yang selanjutnya disingkat SPHP
adalah surat yang berisi tentang temuan Pemeriksaan yang meliputi pos#pos
yang dikoreksi+ nilai koreksi+ dasar koreksi+ perhitungan sementara dari jumlah
pokok pajak terutang dan perhitungan sementara dari sanksi administrasi.
17. Pembahasan Akhir 8asil Pemeriksaan adalah pembahasan antara ajib Pajak
dan Pemeriksa Pajak atas temuan Pemeriksaan yang hasilnya dituangkan dalam
berita acara pembahasan akhir hasil Pemeriksaan yang ditandatangani oleh
kedua belah pihak dan berisi koreksi pokok pajak terutang baik yang disetujui
maupun yang tidak disetujui dan perhitungan sanksi administrasi.
1*. &im Quality Assurance Pemeriksaan adalah tim yang dibentuk oleh irektur
2enderal Pajak dalam rangka membahas hasil Pemeriksaan yang belum
disepakati antara Pemeriksa Pajak dan ajib Pajak dalam Pembahasan Akhir
8asil Pemeriksaan guna menghasilkan Pemeriksaan yang berkualitas.
1). aporan 8asil Pemeriksaan yang selanjutnya disingkat LHP adalah laporan
yang berisi tentang pelaksanaan dan hasil Pemeriksaan yang disusun oleh
Pemeriksa Pajak secara ringkas dan jelas serta sesuai dengan ruang lingkup dan
tujuan Pemeriksaan.
!0. aporan 8asil Pemeriksaan 5umir yang selanjutnya disebut LHP Sumir adalah laporan tentang penghentian Pemeriksaan tanpa adanya usulan
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
39/40
penerbitan surat ketetapan pajak.
!1. Pemeriksaan ukti Permulaan adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak
pidana di bidang perpajakan.
!!. Pemeriksaan %lang adalah Pemeriksaan yang dilakukan terhadap ajib Pajak
yang telah diterbitkan surat ketetapan pajak dari hasil Pemeriksaan sebelumnya
untuk jenis pajak dan masa pajak+ bagian tahun pajak+ atau tahun pajak yang
sama.
!. Kuesioner Pemeriksaan adalah ,ormulir yang berisikan sejumlah pertanyaan
dan penilaian oleh ajib Pajak yang terkait dengan pelaksanaan Pemeriksaan.
5elain itu+ ada juga beberapa istilah yang terkait dengan standar pemeriksaan.
erikut ini adalah istilah#istilah yang ada di Peraturan irektur 2enderal Pajak
Nomor P96#!/P2/!01 tentang 5tandar Pemeriksaan dan P96#/P2/!01! tentangPedoman dan &eknik Pemeriksaan %ntuk Menguji Kepatuhan Pemenuhan
Ke-ajiban Perpajakan $
!. 5tandar Pemeriksaan adalah capaian minimum yang harus dicapai dalam
melaksanakan Pemeriksaan.
!3. %nit Pelaksana Pemeriksaan yang selanjutnya disingkat UP2 adalah unit
yang berada di lingkungan irektorat 2enderal Pajak yang ber-enang
melaksanakan Pemeriksaan.
!(. 6encana Pemeriksaan : Audit Plan; adalah rencana kerja Pemeriksaan yang
disusun oleh 5uper
8/19/2019 TUJUAN PEMERIKSAAN PAJAK
40/40
1. &eknik Pemeriksaan adalah cara#cara pengumpulan bukti+ pengujian+
dan/atau pembuktian yang dikembangkan oleh Pemeriksa Pajak untuk meyakini
kebenaran pos#pos yang diperiksa.
!. Prosedur Pemeriksaan adalah serangkaian langkah dalam suatu &eknik
Pemeriksaaan+ berupa petunjuk ririci yang biasanya tertulis dalam bentukperintah+ untuk dilakukan oleh Pemeriksa Pajak.
. Kertas Kerja Pemeriksaan yang selarijutnya disingkat KKP adalah catatan
secara rinci dan jelas yang dibuat oleh Pemeriksa Pajak mengenai prosedur
Pemeriksaan yang ditempuh+ data+ keterangan+ dan/atau bukti yang
dikumpulkan+ pengujian yang dilakukan dan simpulan yang diambil sehubungan
dengan pelaksanaan Pemeriksaan.
. 5uper