Post on 13-Jun-2015
description
A. Cerita Pendek
BULAN, SI CANTIK NAN MALANG
Hidup sebatang kara, tanpa orang tua. Itulah Bulan, gadis berambut ikal nan
cantik jelita. Penyemangat hidupnya hanyalah adik semata wayangnya, Rico. Cerita
hidupnya bak roman Siti Nurbaya. Ayah Bulan, pak Vandi, adalah manajer
Perusahaan Bintang Laut yang akhirnya gulung tikar akibat ulah dari pemilik
Perusahaan Kuda Laut, pak Galih. Dengan terpaksa, pak Vandi terbelit hutang pada
pak Galih. Saat hutang tersebut beranak pinak, terjadi kecelakaan yang merenggut
nyawa pak dan bu Vandi. Sungguh berat bagi Bulan untuk melanjutkan hidup.
Apalagi ketika tangan kanan pak Galih membabat habis semua harta bendanya tanpa
kecuali. Jangankan untuk menyewa sebuah kamar kos, untuk makan saja sulit. Tak
dapat dibayangkan, bagaimana kelanjutan hidup Bulan tanpa hadirnya Rico.
Raja siang bersinar terik ketika Bulan dan Rico mengamen di sebuah
perempatan. Cuaca panas, kurang istirahat, dan perut yang lapar membuat stamina
Bulan dan Rico melemah. Tiba-tiba saja Rico jatuh ke tanah. Tubuhnya terkulai
lemas. Pemilik Kijang yang ada di dekatnya, langsung membawa Rico ke rumah
sakit. Pemilik Kijang tersebut bernama pak Bima. Setelah dinyatakan sehat oleh
dokter, pak Bima membawa Bulan dan Rico ke rumahnya yang selalu ia sebut
gubug. Sesampainya di gubug pak Bima yang teramat mewah, Bulan dan Rico
diminta untuk makan dengan garam seadanya di ruang makan, padahal makanan
yang disajikan amat banyak hingga memenuhi meja. Setelah makan, mereka
dipersilahkan untuk melepas lelah di sebuah kamar yang besar. Tak berselang lama,
ketukan pintu membangunkan Bulan dan Rico. Mereka diminta pak Bima untuk
saling sapa dengan anggota keluarganya. Pak Bima membangun bahtera kehidupan
bersama istri yang bernama ibu Rosa dan seorang anak perempuan bernama Azka.
Bulan dan Rico dipersilahkan untuk tinggal di gubug tersebut karena pak Bima akan
segera pergi keluar kota untuk bekerja.
Hana Nikma Ulya
9H - 18
Detik demi detik telah terlewati, hari demi hari telah terlampaui. Awalnya,
Azka dan mamanya tak henti bersikap baik pada Bulan dan Rico. Akan tetapi,
setelah pak Bima pergi keluar kota, jangankan bersikap baik, tersenyum pada Bulan
atau Rico saja tidak pernah. Kelakuan ibu Rosa dan anaknya pada Bulan dan Rico
sangat tidak manusiawi. Suatu hari, Bulan terlambat menyediakan sarapan karena
harus mengurus Rico yang jatuh sakit.
“Kamu terlalu pagi menyediakan sarapan, aku sudah menunggu di sini
hampir satu jam.”, ejek Azka yang langsung memakan sarapannya diiringi dengan
tawa ibu Rosa.
“Uh! Pahit sekali nasi goreng ini!”, teriak Azka dengan marah.
“Jangan-jangan kau ingin meracuni kami ya, hei anak setan! Sekarang
enyahlah dari rumah ini!”, seru ibu Rosa sambil menarik Bulan dan Rico keluar
rumah dan didorongnya keluar gerbang. Sambil berjalan tertatih-tatih, Bulan
menggandeng hingga memapah Rico yang sakit sampai mereka tiba di sebuah
kolong jembatan. Tetapi, tiadalah berguna usaha Bulan. Diiringi rintik hujan yang
menari di kesunyian malam, Rico melepas jiwanya dari raganya. Dengan
memikirkan cobaan, cobaan, cobaan yang dialaminya, Bulan mengejar Rico ke alam
baka karena tertimbun puing-puing mall yang runtuh sehari kemudian.
B. Daftar Majas
Judul Majas Metafora
Alinea I kalimat 1 Majas Metafora
kalimat 2 Majas Tautologi
kalimat 3 Majas Alusio
kalimat 4 Majas Perumpamaan
kalimat 5 Majas Alusio
kalimat 6 Majas Personifikasi
kalimat 7 Majas Alusio
kalimat 8 Majas Pleonasme
kalimat 9 Majas Alusio
kalimat 10 Majas Klimaks Turun
kalimat 11 Majas Hiperbola
Alinea II kalimat 1 Majas Perifrasis
kalimat 2 Majas Polisidenton
kalimat 3 Majas Pleonasme
kalimat 4 Majas Repetisi
kalimat 5 Majas Metonimia
kalimat 6 Majas Metonimia
kalimat 7 Majas Litotes
kalimat 8 Majas Litotes
kalimat 9 Majas Alusio
kalimat 10 Majas Personifikasi
kalimat 11 Majas Alusio
kalimat 12 Majas Alegori
Alinea III kalimat 1 Majas Repetisi
kalimat 2 Majas Alusio
kalimat 3 Majas Klimaks turun
kalimat 4 Majas Hiperbola
kalimat 5 Majas Alusio
kalimat 6 Majas Ironi
kalimat 7 Majas Eklamasio
kalimat 8 Majas Sarkasme
kalimat 9 Majas Sarkasme
kalimat 10 Majas Klimaks naik
kalimat 11 Majas Eufimisme
kalimat 12 Majas Personifikasi
kalimat 13 Majas Asindenton, Majas Alusio