TUGAS AKHIR · ANALISA JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLAN PADA GARUDA SENTRA MEDIKA KEMAYORAN TUGAS...

Post on 02-Dec-2020

16 views 0 download

Transcript of TUGAS AKHIR · ANALISA JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLAN PADA GARUDA SENTRA MEDIKA KEMAYORAN TUGAS...

ANALISA JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLAN PADA GARUDA

SENTRA MEDIKA KEMAYORAN

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

DHIMAS ARSA DIRGARAKA

NIM : 13140921

Program Studi Teknik Komputer

AMIK BSI Jakarta

Jakarta

2017

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

Scanned by CamScanner

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini perkembangan teknologi informasi sangat cepat. Kebutuhan akan

informasi menjadi yang sangat dibutuhkan terutama dalam pekerjaan. Kebutuhan

tersebut terus berkembang dengan pengguna yang menginginkan informasi yang

cepat, aman, dan efisien.

Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data

hingga saat ini semakin meningkat. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan

komputer untuk memperlancar arus informasi yang ada di dalam perusahaan

tersebut.

Virtual Local Area Network (VLAN) merupakan suatu model jaringan tidak

terbatas pada lokasi fisik seperti pada Local Area Network (LAN), hal ini

memungkinkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus

menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan

jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung

pada divisi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.

Di Klinik Garuda Sentra Medika Kemayoran penggunaan VLAN belum

diterapkan, sehingga ada kekurangan pada jaringan tersebut. Maka dari itu penulis

menyusun tugas akhir yang berjudul: “ Analisa Jaringan Komputer Berbasis

VLAN Pada Klinik Garuda Sentra Medika Kemayoran “

2

78

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan tugas akhir ini adalah:

1. Menganalisa jaringan yang ada di Klinik Garuda Sentra Medika

Kemayoran untuk mengetahui bagaimana cara kerja jaringan komputer.

2. Menganalisa keamanan jaringan yang di gunakan pada Klinik Garuda

Sentra Medika

3. Mengimplementasikan jaringan VLAN pada Klinik Garuda Sentra Medika

kemayoran.

Sedangkan tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat

kelulusan Program Diploma Tiga (DIII) program studi Teknik Komputer pada

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK

BSI).

1.3. Metode Penelitian

Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode penelitian

sebagai berikut:

1. Pengamatan Langsung (Observation)

Dalam penelitian ini penulis melakukan kunjungan langsung ke Garuda

Sentra Medika Kemayoran. Diterapkannya kunjungan langsung karena

diperlukannya keakuratan dan kebenaran dalam pengumpulan data sebagai bahan

pembahasan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Dan pengamatan langsung

3

dilakukan pada saat KKP yang berlangsung pada 10 oktober 2017 sampai dengan

31 oktober 2017.

2. Wawancara (Interview)

Penulis juga bertatap muka langsung dan menanyakan secara langsung

dengan orang-orang yang terlibat dalam objek yang akan diamati. Dengan

melakukan sesi tanya-jawab atau wawancara dengan salah satu staff IT yang

bekerja di Garuda Sentra Medika, Bpk. Sungkowo Setiadi dan juga Bpk. David

Fajar Tyas, yang berbaik hati meluangkan waktunya untuk menjelaskan kepada

penulis jaringan yang ada di Garuda Sentra Medika Kemayoran. Metode ini

digunakan untuk melengkapi pengumpulan data yang tidak bisa di dapat dari

metode Pengamatan Langsung, yang mungkin diketahui oleh staff IT itu sendiri.

3. Studi Kepustakaan (Literature)

Metode yang digunakan untuk melengkapi laporan. Biasanya digunakan

untuk memperkuat Landasan Teori. Mencari data dengan membaca buku,

internet, ebook, dan lainnya. Kemudian digunakan sebagai referensi berhubungan

dengan masalah yang dibahas.

1.4. Ruang Lingkup

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis memberikan batasan – batasan

masalah yang akan dibahas. Pembahasan masalah tersebut bertujuan agar penulis

tidak menyimpang dari pokok pembahasan yang disampaikan. Penulis menitik

beratkan pada Analisa Jaringan Komputer Berbasis VLAN Pada Garuda Sentra

Medika Kemayoran.

78

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Jaringan Komputer

“Jaringan komputer adalah Himpunan interkoneksi antara 2 komputer

autonomous atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa

kabel (wireless).” (Melwin Syafrizal, 2005). Bila sebuah komputer dapat

membuat komputer lainnya restart, shutdown, atau melakukan control lainnya,

maka komputer – komputer tersebut bukan autonomous.

Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling

bertukar data atau informasi, berbagai resource yang dimiliki, seperti file, printer,

media penyimpanan (hardisk, cd-rom, flash drive, dll). Data yang berupa teks,

audio, maupun video bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel sehingga

memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling

bertukar file/data, mencetak pada printer dalam jaringan secara bersama – sama.

“The old model of a single computer serving all of the organization’s

computational needs has been replaced by one in which a large number of

separate but interconnected computers do the job. These system are called

Computer Networks.” (Tannenbaum & Wetherall, 2011).

Yang dimaksud adalah model lama sebuah jaringan komputer dimana para

pengguna harus mendatangi tempat yang dinamakan “Pusat Komputer” atau

sekarang sering disebut “Ruang Server” (pada awal mula jaringan komputer,

5

setiap perangkat di Ruang Server memang saling terhubung, tapi hanya sebatas di

dalam Ruang server saja, tidak mencakup seluruh gedung. Sehingga setiap orang

harus masuk ke Ruang Server untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan

dengan komputer dan menyimpan datanya disana) untuk melakukan pekerjaan

sehari-hari dalam suatu perusahaan atau lembaga kepemerintahan kini sudah

diganti menjadi 2 komputer atau lebih yang digunakan para pekerjanya di meja

masing-masing, terpisah namun masih terhubung dalam satu jaringan tanpa harus

masuk ke “Ruang Server”.

Menurut Tannenbaum & Wetherall (2011 : 2) Jaringan Komputer adalah

“…collection of autonomous computers interconnected by a single technology…”

Dimana arti autonomous adalah mengontrol perangkat atau komputer lain dengan

akses penuh.

Kegunaan Jaringan Komputer menurut Tannenbaum & Wetherall (2011 :

3), adalah:

1. Business Applications, “A third goal for many companies is doing

business electronically, especially with customers and suppliers. This

new model is called e-commerce (electronic commerce)…”

Penggunaan jaringan komputer untuk aplikasi bisnis. Seperti aplikasi

toko online atau transportasi online saat ini yang sedang marak di

masyarakat. Pelayanan kepada para pelanggan yang bisa dilakukan

secara online seperti Call Center, Tele-marketing, dan lainnya masuk

dalam kategori ini.

6

2. Home Applications, “Internet access provides home users with

connectivity to remote computers. As with companies, home users can

access information, communicate with other people, and buy products

and services with e-commerce...” Penggunaan jaringan komputer untuk

aplikasi rumahan. Dimana jaringan komputer ikut serta dalam

menjalankan kehidupan manusia atau masyarakat sehari-hari. Seperti

mencari berita secara online, mengerjakan pekerjaan sekolah secara

online, bermain game, belanja secara online, dan lain sebagainya.

3. Mobile Users, “…People on the go often want to use their mobile

devices to read and send email, tweet, watch movies, download music,

play games, or simply to surf the Web for information. They want to do

all of the things they do at home and in the office. Naturally, they want

to do them from anywhere on land, sea or in the air.” Hampir sama

dengan yang lainnya hanya saja yang dimaksud disini adalah

kemudahan mengakses internet atau jaringan dengan perangkat

portable yang bisa dibawa kemana saja seperti smartphone dan laptop.

4. Social Issues, “Social networks, message boards, content sharing sites,

and a host of other applications allow people to share their views with

like-minded individuals. As long as the subjects are restricted to

technical topics or hobbies like gardening, not too many problems will

arise.” Yang dimaksud adalah penggunaan jaringan atau internet

sebagai salah satu media untuk bersosialisasi dengan orang lain.

7

Sedangkan menurut Utomo (2011 : 9) “tujuan utama pembuatan jaringan

komputer adalah transfer informasi dan saling berbagi pakai sumber daya

(resource sharing) beberapa aktivitas”, antara lain:

1. Berbagi koneksi internet

2. Berbagi pakai perangkat keras (printer, scanner, dan lainnya)

3. Berbagi file

4. Bermain game dibanyak komputer

Setelah mengamati pendapat dari Tannenbaum & Wetherall dan Utomo,

secara garis besar dapat disimpulkan tujuan utama dari penggunaan jaringan

komputer adalah:

1. Untuk menjalankan bisnis agar lebih efisien (termasuk menjalankan

sebuah perusahaan, berbagi pakai data antar pegawai, dan lainnya)

2. Untuk menjalani aktivitas sehari-hari (seperti bermain game, belanja

online, membaca berita, berbagi pakai data, bersosial media, dan

lainnya).

Jadi, jaringan komputer adalah jaringan telekomunikasi yang

memungkinkan antar komputer untuk saling bertukar data. Tujuan dari jaringan

komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan

komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang

meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim

layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server,

dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

8

Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan,

kemudian dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi

data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk

sebuah jaringan komputer yang sederhana : Apabila ingin membuat jaringan

komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan

seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.

2.1.1 Storage Area Network / System Area Network (SAN)

Menurut Utomo (2011 : 16) Storage Area Network adalah “Koneksi-koneksi

server ke device penyimpanan dengan teknologi seperti fiber channel.”

Merupakan koneksi dari hardware berkecepatan tinggi dan kecepatan koneksi

tinggi dalam sebuah konfigurasi cluster.

Storage Area Network biasanya digunakan untuk berbagi perangkat

penyimpanan. Menghubungkan dan mengoptimalkan media atau perangkat

penyimpanan seperti array disk, tape library, optical jukebox, juga server agar

menjadi satu jaringan dan bisa diakses oleh server lain sehingga perangkat-

perangkat tersebut dapat tampil pada sistem operasi sebagai perangkat yang

terhubung secara lokal.

Selain Storage Area Network, ada lagi tipe jaringan yang memiliki

singkatan yang sama yaitu System Area Network. Namun, System Area Network

sudah tidak termasuk dalam klasifikasi jaringan ini karena hanya bisa diterapkan

pada perangkat-perangkat lama.

9

Gambar II.1. Storage Area Network

Sumber: http://www.allsan.com/sanoverview.php3

2.1.2 Personal Area Network (PAN)

Menurut Tannenbaum & Wetherall (2011 : 18) “Personal Area Networks let

devices communicate over the range of a person. A common example is a wireless

network that connects a computer with its perpherals” Yang berarti jangkauannya

hanya sebatas penggunanya saja. Untuk tipe ini, yang dimaksud Personal Area

Network adalah perangkat-perangkat yang terhubung secara harfiah. Seperti

monitor komputer yang terhubung dengan CPU, keyboard & mouse yang

terhubung melalui USB, dan lainnya ini termasuk dalam kategori Wired (dengan

kabel). Contoh umum yang paling dikenal dari Wireless (tanpa kabel) Personal

Area Network adalah Bluetooth.

10

Gambar II.2. Contoh dari Personal Area Network

Sumber: http://www.conceptdraw.com/How-To-Guide/personal-area-networks

2.1.3 LAN (Local Area Network)

Menurut Tannenbaum & Wetherall (2011 : 19) “A LAN is a privately owned

network that operates within and nearby a single building like a home, office, or

factory. Yang berarti LAN adalah jaringan milik privat atau pribadi yang

beroperasi didalam atau dekat sebuah bangunan seperti rumah, kantor, atau

pabrik.

Dan menurut Syafrizal (2005 : 16) LAN adalah”Jaringan yang dibatasi oleh

area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah

kantor pada sebuah gedung, atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya

jarak antar node tidak lebih jauh dari sekitar 200m”

Dari dua referensi ini dapat diambil garis besar bahwa Local Area Network

adalah jaringan komputer yang bersifat pribadi atau privasi yang menghubungkan

tiap-tiap komputer dalam area atau jarak terbatas seperti perumahan, sekolah,

laboratorium, gedung, dan lainnya. Contoh sederhana dari LAN adalah Access

Point yang dipasang sebagai salah satu fasilitas pada kantor.

11

Gambar II.3. Local Area Network (wireless & wired)

Sumber: http://searchnetworking.techtarget.com/definition/local-area-network-

LAN

2.1.4 Virtual Local Area Network (VLAN)

Menurut Sofana (2010:1) VLAN merupakan suatu metode untuk membagi

satu koneksi fisik pada sebuah LAN menjadi beberapa koneksi logika. Pada LAN

yang konvensional, tiap – tiap workstation terhubung dengan sebuah hub atau

repeater. Jika ada dua workstation yang mengirimkan data pada waktu yang

bersamaan, akan terjadi tubrukan (collision) dan data yang ditransmisikan akan

hilang. Untuk mencegah terjadinya collision, maka pada jaringan digunakan

perngkat switch. Workstation dan hub berada dalam sebuah segmen LAN.

Segmen LAN juga disebut collision domain karena collision terjadi di dalam

sebuah segmen. Daerah dimana terjadi broadcast disebut dengan broadcast

domain.

VLAN dapat membagi sebuah segmen LAN menjadi beberapa broadcast

domain. Karena VLAN membagi segmen LAN menggunakan koneksi logical,

tiap workstation tidak harus diletakkan pada lokasi yang sama dan dapat

12

ditempatkan secara terpisah. Misalnya pada lantai yang berbeda pada suatu

gedung. Karena broadcast di dalam suatu VLAN tidak dapat diteruskan ke wadah

VLAN lainnya, komunikasi antara VLAN tersebut harus melalui router yang

mampu meneruskan paket data dari suatu VLAN ke VLAN lainnya.

Gambar II.4 koneksi fisik VLAN

http://www.forummikrotik.com/general-networking/650-vlan-antar-mikrotik.html

a. Keuntungan VLAN

VLAN memiliki keuntungan dibandingkan dengan LAN konvensional,

antara lain:

1. Meningkatkan kinerja jaringan

Suatu jaringan banya dipenuhi oleh trafik broadcast. VLAN dapat

mengurangi pengiriman broadcast ke tujuan yang tidak diperlukan

sehingga kinerja jaringan lebih efektif dan efisien.

13

2. Kemudahan dalam manajemen VLAN

User-user dalam suatu jaringan pasti akan mengalami penambahan,

pengurangan, atau perubahan. Dan perubahan-perubahan ini pasti

memerlukan biaya tambahan. VLAN dapat mengatasi hal ini, karena

VLAN dapat membagi bagi user dengan menggunakan virtual workgroup.

3. Mengurangi biaya

VLAN dapat digunakan untuk menambah broadcast domain, sehingga

tidak memerlukan lagi router. VLAN juga memberikan mekanisme secara

efektif untuk mengontrol perubahan yang terjadi pada jaringan dan

mengurangi biaya untuk kebutuhan akan mengkonfigurasi ulang hub dan

router.

4.Meningkatkan sekuritas jaringan

Dalam suatu jaringan, seringkali digunakan untuk mentransfer data-data

penting. Pada LAN, data-data ini akan dapat diakses oleh user-user yang

terhubung. VLAN dapat digunakan untuk membatasi akses dari user lain

dengan cara membagi user-user yang terhubung menjadi beberapa

broadcast domain.

b. Jenis – jenis VLAN

Ada beberapa jenis VLAN yang sering digunakan. Jenis – jenis VLAN ini

dibedakan berdasarkan pada port switch, MAC Address dan protocol.

1. VLAN Berdasarkan Port Switch

VLAN jenis ini dikelompokkan berdasarkan nomor port dari switch yang

digunakan. Misalnya, pada sebuah switch yang terdiri dari 4 port, dimana

14

port 1, 2, dan 4 dikelompokkan menjadi VLAN 1, dan port 3

dikelompokkan menjadi VLAN 2, seperti terlihat pada Tabel 2.22

Tabel II.1

Pengelompokkan VLAN Berdasarkan Port Switch

Port VLAN ID

1 1

2 1

3 2

4 1

Keuntungan dari VLAN jenis ini adalah apabila perangkat yang terhubung

ke sebuah port diganti, switch tidak memerlukan konfigurasi ulang karena

perubahan MAC Address pada perangkat tersebut tidak mempengaruhi

konfigurasi dari VLAN ini.

2. VLAN Berdasarkan MAC Address

VLAN ini dikelompokkan berdasarkan MAC Address dari tiap

workstation. Pembagian VLAN jenis ini dapat dilihat pada tabel 2.4.

Tabel II.2

Pengelompokkan VLAN Berdasarkan MAC Address

MAC Address VLAN ID

006000B323FFA 1

56DA01322CBI 1

031F22ACB070 2

15

2AC3100FB431 1

3.VLAN Berdasarkan Jenis Protokol

VLAN jenis ini dikelompokkan berdasarkan tipe protocol yang terdapat

pada header di layer 2. Pembagian VLAN jenis ini dapat dilihat pada tabel

2.5

Tabel II.3

Pengelompokkan VLAN berdasarkan tipe protokol

Protokol VLAN ID

IP 1

IPX 2

VLAN jenis ini jarang digunakan karena pada saat ini hamper semua

jaringan komputer menggunakan protokol Internet Protokol (IP).

c. Prinsip Kerja VLAN

Ketika switch menerima data dari sebuah workstation, switch dapat

mengetahui identitas VLAN yang mengirim data tersebut, atau disebut juga

dengan VLAN ID. VLAN ID dapat diketahui berdasarkan dari port pengirm,

alamat dari Media Access Control (MAC) pengirim dan alamat jaringan.

d. Komponen VLAN

Untuk membangun VLAN dibutuhkan beberapa komponen. Komponen

inilah yang nantinya akan membagi pengguna sesuai dengan kebutuhan

layanannya satu per satu. Adapun komponen tersebut ialah:

16

1. VLAN Database

Merupakan kumpulan nama dari VLAN tersebut. Contoh, jika ada 3

buah bagian pada sebuah perusahaan, misalnya marketing, teknik, dan keuangan

maka, databasenya dibuat sesuai jumlah bagian tersebut dan tidak diizinkan untuk

berhubungan dengan bagian lain.

2. Hubungan Accsess

Merupakan port pada switch yang berhubungan dengan pengguna.

3. Hubungan Trunk

Merupakan hubungan pada switch yang berhubungan dengan switch

yang lain.

e. Keanggotaan VLAN

VLAN dibagi menjadi 2 anggota, yaitu:

1. VLAN Statis

Merupakan keanggotaan yang tidak dapat diubah sewaktu jaringan VLAN

sudah dibangun, semua komponen VLAN tidak dapat secara otomatis diubah

kecuali dengan cara manual oleh seorang administrator. Pengguna VLAN tidak

dapat merubah IP yang sudah diterima dari administrator.

2. VLAN Dinamas

Meruapakan VLAN dengna pemberian IP secara otomatis dengan

menggunakan perangkat lunak manajemen, VLAN dapat dibuat dengan cara

menandai alamat MAC dan protokol perangkat keras yang ada. Sehingga VLAN

17

database akan membuat batasan alamat MAC yang akan dapat mengakses VLAN

tersebut. Database bisa berubah secara otomatis sesuai dengan VLAN yang akan

dituju oleh pengguna yang baru saja memasukkan kabel yang ada pada suatu port,

setelah itu aplikasi pada switch akan membaca alamat MAC pengguna tersebut

dan secara otomatis memberikan akses ke suatu VLAN tertentu sesuai kebutuhan.

2.1.5 Metropolitan Area Network (MAN)

Menurut Maryono (2008 : 25) MAN adalah “Sebuah jaringan komputer

yang menghubungkan dua atau lebih LAN atau CAN (Campus Area Network)

bersama-sama dalam batas kira-kira satu wilayah kota atau metropolitan.”

Merupakan jaringan komputer yang lebih besar dari Local Area Network

atau bisa dikatakan versi yang lebih besar dari Local Area Network. Mencakup

beberapa wilayah dari sebuah kota hingga satu kota itu sendiri dan kemungkinan

besar juga mencakup kota-kota disekitarnya. Contoh sederhana dari MAN adalah

televisi berlangganan (seperti indonvision atau indihome).

Gambar II.5 Ilustrasi Metropolitan Area Network

Sumber: http://computernetworkingtopics.weebly.com/metropolitan-area-

network-man.html

18

2.1.6 Wide Area Network (WAN)

Menurut Daryanto (2010 : 29) WAN adalah “Jaringan yang jangkauan area

geografik paling luas, bisa antar pulau, negara, benua, bahkan bisa ke luar

angkasa. Contoh terbaik dan sangat terkenal adalah internet. Hal ini akan

membuat para praktisi IT dapat melakukan sharing resource antar negara, bahkan

antar benua”.

Namun referensi atau pendapat yang dikemukakan oleh Daryanto berbeda

dengan Tannenbaum & Witherall. Tannenbaum & Witherall menganggap bahwa

internet tidak termasuk dalam WAN dengan menambahkan tipe jaringan

Internetworks dalam klasifikasi jaringan berdasarkan skala setelah WAN dalam

bukunya yang berjudul “Computer Networks : 5th Edition”.

Tannenbaum & Witherall (2011 : 23) berpendapat bahwa “A WAN (Wide

Area Network) spans a large geographical area, often a country or continent”.

Dalam subbab WAN, Tannenbaum & Wetherall menjelaskan WAN secara

spesifik bahwa WAN dikendalikan atau dioperasikan oleh banyak orang atau bisa

dibilang perusahaan (biasanya perusahaan provider) dan WAN dibangun dengan

persiapan dan perencanaan yang kompleks dan tidak bisa dibangun sembarangan

serta diperlukan perawatan dan penanganan khusus. WAN juga menghubungkan

satu perusahaan dengan perusahaan lain (dalam skala antar negara atau benua).

WAN bisa dibangun dengan wired atau wireless. Contoh dari wired WAN

adalah telepon rumah. Dan contoh yang paling dikenal untuk wireless WAN

adalah telepon seluler atau telepon genggam yang menggunakan GSM atau

CDMA.

19

Jadi, dari pendapat atau referensi ini secara garis besar dapat diambil bahwa

WAN adalah jaringan yang luas yang bisa menghubungkan antar pulau, negara,

hingga antar benua (termasuk dunia) yang dibangun dan dioperasikan secara

khusus oleh beberapa orang atau perusahaan.

Gambar II.6. Wide Area Network

Sumber: http://slideplayer.info/slide/2776186/

2.2 Topologi Jaringan

Topologi Jaringan adalah pengaturan dari beberapa elemen (seperti link,

node, dan lainnya) yang bervariasi dari sebuah jaringan komputer. Menurut

Ramdhan (2006 : 4) Topologi Jaringan adalah “Konfigurasi atau susunan secara

fisik dari seluruh node dalam jaringan komputer.”

Sebenarnya, susunan topologi jaringan tidak hanya secara fisik saja. Karena

menurut gambarannya topologi jaringan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu topologi

fisik dan topologi logik.

20

2.2.1 Topologi Fisik

Yang dimaksud dengan Topologi Fisik adalah gambaran topologi jaringan

berdasarkan penempatan dari berbagai variasi komponen dari sebuah jaringan,

termasuk lokasi perangkat atau tempat meletakan perangkat dan instalasi kabel.

Topologi digambarkan secara fisik dan biasa digunakan ada 5 (lima), yaitu:

1. Topologi Bus

Pada topologi bus terdapat satu buah kabel tunggal yang

menghubungkan seluruh node dalam jaringan yang disebut trunk atau

backbone biasanya menggunakan kabel BNC. Dua ujung kabel tunggal

harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barrel Connector dapat digunakan

untuk memperluas jaringan. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan

dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernet sepanjang kabel.

Instalasi topologi bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri

atas 5-7 kopmuter. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan

terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan

jika salah satu node putus amaka akan mengganggu kinerja dan trafik

seluruh jaringan.

Ciri-Ciri :

1. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris.

2. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal /

komputer

21

3. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer,

karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer.

4. Kabel “cut” dan digunakan konetor BNC tipe T

5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor

Keunggulan:

1. Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru

dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation

lain.

2. Hemat kabel

3. Layout kabel sederhana

Kelemahan:

1. Bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka

keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

2. Kepadatan pada jalur lalu lintas.

3. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.

Gambar II.7. Topologi Bus

Sumber: http://sarangilmu.com/pengertian-topologi-bus-kelebihan-dan-

kekurangannya/

22

2. Topologi Cincin (Ring)

Adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-

masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian rupa hingga membentuk

lingkaran atau cincin.

Pada topologi cincin, sebuah kabel menghubungkan komputer yang

pertama dengan komputer kedua, kemudian sebuah kabel lain

menghubungkan komputer kedua dengan komputer ketiga, dan begitu

seterusnya hingga komputer terakhir dihubungkan lagi dengan komputer

pertama. Masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan

memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing

perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat

sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses

menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh token.

Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik

mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan

mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam

secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringan bahkan saat

komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

Ciri-Ciri :

1. Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan

bentuk jaringan seperti lingkaran.

2. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus.

23

3. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah (kekiri atau kekanan)

sehingga collision dapat dihindarkan

4. Masalah yang dihadapi sama dengan topologi bus, yaitu; jika salah satu

node rusak maka seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan

tersebut.

Keunggulan :

1. Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan.

2. Memiliki performa yang lebih baik dari topologi bus, bahkan untuk aliran

data yang berat sekalipun.

3. Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.

4. Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam

jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point.

5. Hemat kabel.

Kelemahan :

1. Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node

mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat

diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).

2. Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan

mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.

24

Gambar II.8. Topologi Cincin (Ring)

https://ztekno.com/topologi-cincin-kelebihan-dan-kekurangan-topologi-ring/

3. Topologi Bintang (Star)

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan berupa

konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Tiap node atau

komputer terhubung ke hub dengan koneksi point to point. Jadi, bisa

dibilang topologi bintang tidak langsung terhubung satu sama lain secara

langsung, tetapi melalui hub.

Hub berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data. Sehingga tiap

pengiriman data harus melalui hub. Kemudian diteruskan hingga ke

komputer tujuan.

Ciri-Ciri :

1. Setiap node berkomunikasi langsung dengan konsentrator (hub).

2. Bila setiap pake data yang masuk ke hub kemudian di broadcast ke

seluruh node yang terhubung sangat banyak (misalnya memakai hub 32

port), maka kinerja jaringan akan semakin turun.

3. Sangat mudah dikembangkan.

25

4. Jika salah satu ethernet card rusak, atau salah satu kabel putus,

keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi.

Keunggulan :

1. Menambahkan komputer baru ke dalam jaringan cukup mudah

tanpa mengganggu jaringan yang sedang berlangsung.

2. Tingkat keamanan termasuk tinggi.

3. Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

4. Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan

mudah.

Kelemahan :

1. Boros dalam pemakaian kabel.

2. Hub/Switch menjadi elemen kritis karena kontrol terpusat.

3. Peran hub sangat sensitive sehingga ketika terdapat masalah

dengan hub jaringan tersebut akan down.

4. Jaringan tergantung pada terminal pusat.

Gambar II.9. Topologi Bintang (Star)

Sumber: http://www.pintarkomputer.com/ciri-karakteristik-kelebihan-dan-

kekurangan-topologi-star/

26

4. Topologi Pohon (Tree)

Topologi pohon adalah kombinasi karakteristik antar topologi bintang

dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang

dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau

backbone.

Topologi ini mempunyai susunan jaringan yang mirip dengan pohon

karena memiliki banyak cabang dan memiliki batang utama layaknya

pohon. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub dan

perangkat lainnya di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.

Keunggulan :

1. Topologi ini mudah di manajemen karena adanya pusat node

dalam tingkatan masing-masing.

2. Dapat menjangkau jarak yang jauh dengan adanya sifat repeater

yang dimiliki hub.

Kelemahan :

1. Jika ada node yang rusak, maka node yang berada dibawahnya

akan mengalami kesulitan untuk mengirim data ke node yang

jauh atau tetangganya.

2. Topologi ini diperlukan perecanaan yang matang dalam

pembangunannya, karena tidak memilik bentuk yang pasti dan

menggunakan kabel yang cukup banyak.

3. Sering terjadi collision.

27

Gambar II.10 Topologi Pohon (Tree)

Sumber: http://fabendryalfaldi.blogspot.co.id/2014/11/analisis-dan-desain-

topologi-jaringan.html

5. Topologi Jala (Mesh)

Topologi jala atau mesh adalah suatu bentuk hubungan antar

perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat

lainnya yang ada di dalam jaringan. Sehingga dalam topologi ini setiap

perangkat dapat berkomunikasi secara langsung dengan perangkat yang

dituju (dedicated links).

Ciri-Ciri :

1. Tidak ada client-server, semuanya bisa bertindak sebagai client dan

juga server.

2. Peer to peer.

3. Bentuk yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat

masing-masing simpul saling terhubung dengan keempat tetangganya.

28

4. Topologi ini memiliki hubungan yang berlebihan antara perangkat-

perangkat yang terhubung didalamnya. (karena semua yang terhubung

dapat bertindak sebagai server).

Keunggulan :

1. Topologi ini bersifat fault tolerance (sistem dapat melanjutkan

tugasnya dengan benar meskipun terjadi kegagalan perangkat

keras dan lunak).

2. Lebih mudah untuk melakukan troubleshooting.

3. Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki

hubungan yang berlebih.

4. Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan

ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya

sehingga komunikasi dan berbagi pakai data lebih cepat.

Kelemahan :

1. Instalasi dan konfigurasi ulang saat peralatan-peralatan yang

terhubung banyak akan semakin sulit dan memakan waktu lama.

2. Biaya sangat besar karena diperlukan banyak kabel dan port.

3. Perlu ruangan besar.

29

Gambar II.11. Topologi Jala (Mesh)

Sumber: https://www.utopicomputers.com/model-topologi-jaringan-komputer-

yang-sering-digunakan/

2.2.2 Topologi Logik

Topologi logik adalah pengaturan dari perangkat-perangkat dalam sebuah

jaringan komputer dan bagaimana mereka berkomunikasi dengan yang lainnya.

Topologi logik terikat dengan protokol jaringan dan mendeskripsikan bagaimana

data bergerak di seluruh jaringan.

Menurut Kuswayatno (2006 : 7) Topologi logik adalah “gambaran

bagaimana aliran data dalam suatu jaringan” Topologi logik mengacu pada

metode protokol media akses yang digunakan sehingga kita bisa lebih mudah

memahami dan mempelajari LAN.

Ada dua tipe umum dalam topologi logik, yaitu broadcast-topology dan

token-passing. Yang dimaksud dengan broadcast-topology adalah bahwa setiap

host dapat mengirim data ke semua host dalam sebuah jaringan, yang pertama

datang maka itulah yang pertama akan dilayani. Sedangkan yang dimaksud

dengan token-passing adalah bahwa token-passing mengontrol akses network

dengan mengirim pesan elektronik ke host lainnya.

30

Saat sebuah host menerima data, maka host tersebut dapat mengirim ke

lainnya. Jika host tidak memiliki data, maka dia mengirim pesan juga ke host lain,

bahwa ia tidak mempunyai data, begitu pula seterusnya.

Jenis-jenis topologi logik adalah sebagai berikut:

1. Ethernet

2. Token Ring

3. ARCNet

4. FDDI

5. Media Kontrol Akses

2.3 Perangkat Keras Jaringan

Perangkat keras jaringan adalah perangkat yang digunakan untuk

membangun sebuah jaringan. Tanpa perangkat-perangkat keras ini, maka jaringan

tidak akan terbangun.

Berikut adalah beberapa perangkat keras yang biasa digunakan untuk

membangun sebuah jaringan :

2.3.1 Hub

Ethernet Hub atau bisa disebut dengan hub, adalah perangkat keras jaringan

untuk menghubungkan beberapa perangkat ethernet dan menjadikannya menjadi

satu segmen jaringan. Semua perangkat yang dihubungkan ke hub melalui port

dapat berkomunikasi satu sama lain secara langsung dengan memasukkan TCP/IP

atau IP Address terlebih dahulu.

31

Hub tidak hanya menghubungkan komputer saja, hub bisa menghubungkan

perangkat-perangkat lain yang mendukung pemakaian konektor RJ45 contohnya

printer dan scanner, serta perangkat jaringan lain seperti switch dan router untuk

membangun jaringan lebih lanjut. Jumlah perangkat yang terhubung tergantung

dengan jumlah port yang disediakan oleh hub itu sendiri.

Gambar II.12. Ethernet Hub

Sumber: http://www.allwhitebackground.com/network-hub.html

2.3.2 Switch

Switch hampir sama dengan hub, fungsinya adalah menghubungkan

beberapa perangkat menjadi satu dalam jaringan, dengan menggunakan packet

switching untuk menerima, memproses dan forward data ke perangkat yang

dituju. Berbeda dengan hub, switch melakukan forward data atau pengiriman data

hanya ke perangkat yang dituju, tidak mengirimkan semua data ke tiap-tiap port

yang disediakan.

32

Gambar II.13 Switch

Sumber: https://www.netgear.com/business/products/switches/

2.3.3 Router

Router adalah perangkat jaringan yang mengirim paket data antar jaringan

komputer. Router menggunakan fungsi traffic directing di internet. Paket data

dikirim dari router satu ke router lainnya melalui jaringan yang mendirikan

internetwork hingga data sampai ke node tujuan.

Menurut Mulyanta (2005 : 254) Router adalah “tipe dari base station yang

mengimplementasikan protokol jaringan khusus seperti DHCP dan NAT, yang

memungkinkan user menggunakan aplikasi TCP//IP.”

Router sering digunakan untuk menghubungkan pengguna-penggunak LAN

hingga WAN dengan koneksi internet. Router adalah device physical yang

menghubungkan antar network atau jaringan, seperti gateway.

Gambar II.14 Router

Sumber: http://www.cisco.com/c/en/us/products/routers/800-series-routers/index.html

33

2.3.4 Modem

Modem atau modulater-demodulator adalah perangkat jaringan yang

mengatur satu atau lebih gelombang sinyal carrier untuk mengkode (encode)

informasi digital untuk transmisi dan mengatur kembali sinyal untuk membaca

kembali kode atau mengartikan ulang (decode) informasi yang tertransmisi.

Tujuannya untuk menghasilkan sinyal yang bisa di transmisikan dengan mudah

dan di decode untuk mengembalikan data digital yang asli.

Gambar II.15. Modem

Sumber: http://themenetwork.net/3-tips-ampuh-memperkuat-sinyal-pada-modem-

dengan-barang-di-rumah/

2.3.5 NIC (Network Interface Card)

NIC adalah perangkat keras komputer yang berada pada PC dan terpasang

di motherboard yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke jaringan

dengan media kabel yang memiliki konektor RJ45.

34

Gambar II.16. NIC (Network Interface Connector)

Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:NIC-FA312.jpg

2.3.6 Wireless Adapter

Wireless Adapter adalah perangkat keras jaringan komputer yang digunakan

untuk menangkap sinyal jaringan wireless (tanpa kabel). Hampir sama dengan

NIC, hanya saja ini untuk wireless.

Gambar II.17. Wireless Adapter

Sumber: http://www.tp-link.co.id/products/details/cat-11_TL-WN881ND.html

2.3.7 Personal Computer (PC)

Personal Computer (PC) addalah komputer yang ukuran, kapabilitas, dan

harganya sesuai untuk individu dan biasa digunakan sebagai client dalam

jaringan. Walaupun ada beberapa orang yang menjadikan PC sebagai server,

35

namun kapabilitasnya jauh dari server sehingga jaringan yang menggunakan PC

sebagai server mungkin akan mengalami gangguan. Namun, PC dengan

spesifikasi tinggi bisa diandalkan sebagai server dan bekerja dengan cepat sebagai

client.

Gambar II.18 Personal Computer (PC)

Sumber:

https://www.tutorialspoint.com/computer_fundamentals/computer_types.html

2.3.8 Kabel jaringan

Media transmisi ada beberapa macam, salah satunya adalah kabel. Kabel

pada jaringan komputer digunakan untuk menghubungkan suatu server dengan

workstation atau sebaliknya.berikut macam-macam bentuk kabel yang biasa

digunakan dalam jaringan komputer:

1. Kabel Twisted Pair

Menurut Kurniawan (2007 : 47) menyatakan bahwa “kabel twisted

pair merupakan kabel yang berintikan tembaga berukuran kecil, pada

masing-masing kabel berisikan 8 buah kabel kecil dengan warna bebeda

antara satu dengan yang lainnya”.

36

Twisted pair adalah tipe pengkabelan dimana 2 (dua) konduktor dari

sirkuit tunggal dipilin bersama dengan tujuan agar meminimalisir gangguan

elektromagnetik dari luar.

Twisted pair dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu unshielded twisted pair

(UTP) dan shielded twisted pair (STP) dimana perbedaan dari dua jenis

twisted pair ini hanya terletak pada lapisan pelindungnya dimana UTP tidak

memiliki lapisan pelindung (unshielded) sedangkan STP memiliki lapisan

pelindung (shielded).

2. Kabel fiber optic

Menurut kurniawan (2007 : 47) menyatakan bahwa “kabel fiber optic

merupakan suatu jenis kabel yang berisi serat optik yang sangat halus

digunakan untuk mentransfer data pada jaringan komputer”.

Kabel fiber optic merupakan kabel yang dapat mentransmisi cahaya.

Kabel fiber optic tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel lainya yang

menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, sinyal yang mewakili bit

tersebut diubah ke bentuk cahaya. Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis,

dikenal sebagai single mode dan multi mode. Kabel single mode dapat

menjangkau jarak yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu

waktu. Kabel multi mode mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang

bersamaan, Mengirim data pada asudut refraksi yang berbeda pada saat

yang bersamaan. Kabel single mode dapat menjangkau ratusan kilometer

sedangkan kabel multimode biasanya hanya mencapai 500 m atau kurang.

Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis konektor model ST yang

37

berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi. Penggunaan

kabel ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang digunakan.

2.4 Perangkat Lunak Jaringan

Menurut Simarmata (2010 : 19) perangkat lunak atau piranti lunak adalah

“Program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan

perangkat keras”. Pernagkat lunak juga dapat dikatakan sebagai penerjemah

perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan kea tau di

proses oleh perangkat keras. Perangkat lunak ini dibagi menjadi 3 (tiga) tingkatan,

yaitu tingkatan program aplikasi (application program, misalnya Microsoft

Office), tingkatan sistem operasi (operating system, misalnya Microsoft Windows,

Ubuntu), dan tingkatan Bahasa pemrograman (yang dibagi lagi atas Bahasa

pemrograman tingkat tinggi, seperti pascal, dan bahasa pemrograman tingkat

rendah, yaitu bahasa rakitan).

Tugas dari sistem operasi jaringan adalah :

1. Memungkinkan komputer beroperasi dalam jaringan.

2. Menyediakan pelayanan dasar kepada jaringan, seperti

mengkoordinasikan aktivitas peralatan, melayani client untuk akses

sumber daya, menjamin keamanan data dan peralatan (device).

3. Memberi dukungan terhadap mekanisme komunikasi antar aplikasi.

4. Integrase dengan sistem operasi yang populer lainnya.

5. Dapat dipercaya dalam memperbaiki kesalahan.

38

Sistem operasi merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam suatu jaringan.

Pemilihan sistem operasi yang tepat, baik pada server ataupun workstation, akan

memberikan kinerja yang optimal bagi suatu jaringan.

Server sebagai server DHCP (Dynamic Host Control Protocol) merupakan

sebuah utility yang terdapat pada sistem operasi windows server, dimana fungsi

dari DHCP ini adalah memberikan IP Address secara otomatis kepada client

dengan persyaratan-persyaratan tertentu.

Untuk melakukan penjelajahan di dunia maya atau sering disebut dengan

browsing juga diperlukan perangkat lunak atau software yaitu browser. Banyak

sekali browser yang tersedia untuk digunakan diantaranya adalah Internet

Explorer, Mozilla Firefox, dan lainnya.

2.5 TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah

sekelompok protocol dan utility yang mengatur komunikasi data komputer di

internet. Komputer-komputer yang terhubung ke internet berkomunikasi dengan

protokol TCP/IP, karena menggunakan bahaa yang sama, perbedaan jenis

komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Jadi, jika sebuah komputer

menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka

komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer di belahan dunia

manapun yang juga terhubung ke internet.

1. Network ID

Network ID adalah bagian dari alamat IP yang mewakili jaringan fisik

dari host. Setiap komputer dalam segment jaringan tertentu akan memiliki

39

Network ID jaringan yang sama karena jika Network ID berbeda maka dapat

dikatakan komputer tersebut mempunyai jaringan yang berbeda dan tidak

bisa saling berkomunikasi.

2. Host ID

Host ID adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat,

apabila komputer di segment jaringan memiliki alamat, maka jaringan perlu

mengetahui milik siapa paket data tersebut.

Menurut Kurniawan (2007:70) menyatakan bahwa “ IP address adalah

suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan komputer untuk dapat

didentifikasi oleh komputer lain”:

Dengan demikian masing-masing komputer dapat melakukan proses tukar

menukar data/informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatu jaringan

komputer dengan menggunakan protokol TCP/IP.

IP digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu

mesin (komputer). IP Address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang

terbagi menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit yang berarti

memiliki nilai desimal dari 0 sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet.

Bentuk IP address adalah sebagai berikut :

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

setiap simbol tanda”x” dapat digantikan oleh angka 0 dan 1, misal :

11000000.10101000.00000000.00000001

Atau dengan nilai desimal yaitu :

40

192.168.0.1

IP address dapat dipisahkan menjadi dua bagian yaitu host id dan network

id. Host ID berfungsi untuk mengidentifikasi host dalam suatu jaringan,

sedangkan network id berfungsi untuk mengidentifikasi suatu jaringan yang lain.

Hal ini berarti seluruh host yang tersambung di dalam jaringan yang memiliki

network id yang sama pula.sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP address

Merupakan network ID dan network number, sedangkan sisanya untuk host.

Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap (konstan), tergantung

pada kelas network yang digunakan.

Terdapat beberapa kelas IP address yang digunakan dalam TCP/IP dalam

suatu jaringan,yaitu kelas A,kelas B,kelas C,kelas D dan kelas E.

1. Kelas A

Pada jaringan IP address tersebut adalah angka 0. Bit pertama dan 7bit

berikutnya (8 bit pertama) merupakan network ID,sedangkan 24bit terakhir

merupakan network ID,sedangkan 24 bit terakhir merupakan host ID.maka

pada kelas A hanya dapat 128 network IP address dengan jangkauan dari

0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.

Tabel II.4

IP address kelas A

0-126 0-255 0-255 0-255

0nnnnnnn hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh

n = network

h = host

41

2. Kelas B

Pada jaringan IP address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah

10. 2 (dua) bit ini dan bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan network

ID, sedangkan 16 bit terakhir merupakan host ID. Maka kelas B terdapat

16.384 network IP address dengan jangkauan dari 128.0.xxx.xxx sampai

191.255.xxx.xxx.

Tabel II.5

IP address kelas B

0-126 0-255 0-255 0-255

10nnnnnn hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh

n = network

h = host

3. Kelas C

Pada jaringan IP address kelas C, 3 bit pertama dari IP Address adalah

110. 3 (tiga) bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan

network ID, sedangkan 8 bit terakhir merupakan host ID, maka pada kelas C

terdapat lebih dari 2 juat network IP Address dengan jangkauan dari

192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.

Tabel II.6

IP address kelas C

0-126 0-255 0-255 0-255

110nnnnn hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh

n = network

h = host

42

4. Kelas D

Pada jaringan IP address kelas D, 4 bit pertama dari IP address adalah

1110. Sedangkan bit sisanya digunakan untuk grup host pada jaringan

dengan range IP antar 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255. IP Address kelas

D digunakan untuk multicasting, yaitu pemakaian aplikasi secara bersama-

sama oleh sejumlah komputer. Salah satu penggunaan multicasting address

pada saat ini adalah aplikasi real-time video conference yang melibatkan

lebih dari 2 host (multipoint) dengan menggunakan multicast backbone.

5. Kelas E

Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini

adalah 1111. IP Address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0 sampai

254.255.255.255. IP Address kelas E merupakan IP Address eksperimen

yang dipersiapkan untuk penggunaan IP Address di masa yang akan datang.

2.6 Sistem Keamanan Jaringan

Saat ini hampir semua perusahaan yang berskala kecil, menengah, maupun

besar telah menggunakan jaringan komputer untuk kegiatan sehari-hari karena

keuntungan dan efisiensi kerja yang dirasakan dalam penerapan jaringan

komputer. Seiring perkembangan teknologi informasi, perkembangan ancaman

terhadap keamanan jaringan komputer juga ikut meningkat, berbagai serangan dan

ancaman dapat saja secara tiba-tiba menyerang jaringan komputer yang terhubung

dengan internet.

43

Antivirus atau biasa dikenal dengan anti-malware software, adalah

perangkat lunak komputer yang digunakan untuk mencegah, mendeteksi dan

menghapus malicious software (perangkat lunak atau software yang

mencurigakan yang mungkin menyebabkan kerusakan). Antivirus merupakan hal

yang biasa digunakan dalam jaringan. Dari skala kecil maupun besar, antivirus

diperlukan sebagai keamanan jaringan saat client ataupun server memiliki

hubungan langsung dengan internet.

Penggunaan firewall juga menjadi pilihan bagi para pengguna jaringan dan

internet karena firewall akan merekam semua aktivitas paket data yang keluar dan

juga masuk dari internet. Firewall tersedia dalam bentuk software maupun

hardware. Untuk versi hardware biasanya harga relatif mahal namun kinerjanya

lebih optimal dan keamanan lebih terjamin. Sedangkan untuk versi software

tersedia yang free ataupun berbayar akan tetapi kinerja belum tentu optimal

seperti versi hardware.

78

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Instansi

Untuk mendapakatkan materi yang akan digunakan penulis dalam

penyelesaian Tugas Akhir, maka penulis melihat atau meninjau langsung ke

Klinik Garuda Sentra Medika Kemayoran guna mendapatkan informasi mengenai,

tugas Instansi, struktur organisasi, dan jaringan komputer yang ada di Klinik

Garuda Sentra Medika Kemayoran.

3.1.1 Sejarah Instansi

Pada awal didirikannya Garuda Indonesia Airways (GIA) pada tahun

1949, unit keseatan perusahaan pada waktu itu hanyalah berupa poliklinik kecil di

area Bandar Udara Kemayoran yang dibentuk bersamma dengan berdirinya

Garuda Indonesia Airways, karena adanya peraturan internasional yang

mengharuskan perusahaan penerbangan komersial memilki fasilitas pelayanan

kesehatan sendiri untuk karyawan, tertama untuk menjaga dan memelihara

kesehatan awak pesawatnya.

45

Gambar III.1

Garuda Sentra Medika (tampak depan)

Di awal tahun 1996, seiring dengan perubahan pada struktur organisasi

induk, maka organisasi kesehatan juga mengalmi perubahan dan dinamakan

sebagai Dinas Pelayanan Kesehatan Perusahaan (Corporate Health Services).

Pertengahan tahun 1996, PT. Garuda Indonesia melakukan Kerjasama Operasi

(KSO) dengan PT. Garuda Karya Mandiri (anak perusahaan Dana Pensiun

Garuda) membangun gedung poliklinik baru di Kemayaoran, di atas tanah milik

Garuda, untuk menggantikan bangunan poliklinik lama yang sudah tidak memadai

lagi untuk menampung kegiatan pelayanan kesehatan.

Sampai dengan medio tahun 1998 Pusat Kesehatan masih dikelola sebagai

cost center dan memberikan pelayanan kesehatan hanya untuk karyawan Garuda

beserta keluarganya saja. Dengan adanya perubahan strategi dan policy

manajemen, maka sejak bulan Juni tahun 1998 status pengelolaanya diubah

menjadi Strategic Business Unit (SBU) dan diberi nama Garuda Sentra Medika.

Peningkatan kompetensi pelayanan kesehatan diperoleh sejak Oktober

1998, dengan memiliki Ijin Penyelenggaraan Praktik Bersama Dokter Spesialis

(PBDS) dari Suku Dinas Pelayanan Kesehatan Jakarta Pusat, kemudian sejak 6

46

Agustus 1999 memperoleh pengakuan sebagai Travel Clinic yang dapat

melakukan pelayan kesehatan wisata. GSM juga telah menyelesaikan proses

permohonan Ijin Operasional Penyelenggaraan Badan Pengelola Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Bapel-JPKM) dari Dirjen Binkesmas

Depkes RI, untuk dapat mengelola benefit kesehatan perusahaan dengan pola

Managed Care, sehingga dapat mengelola peserta dari perusahaan lain.

Gambar III.2

Garuda Sentra Medika (tampak belakang)

Sejak tahun 2010 Garuda Sentra Medika menjadi satu klinik umum.

Maksudnya, masyarakat umum dari luar Garuda juga bisa mendapat bantuan

medis di klinik tersebut dan bisa memanfaatkan pelayanan pengobatan yang ada

di klinik tersebut.

47

3.1.1 Struktur Organisasi dan Fungsi

Sumber : Garuda Sentra Medika

Fungsi :

Struktur Organisasi dari Garuda Sentra Medika ialah :

a. Vice President Strategic Business Unit (SBU) GARUDA SENTRA

MEDIKA.

b. Manager PRODUCT DEVELOPMENT & MARKETING.

c. Manager QUALITY ASSURANCE & SYSTEM SUPPORT.

Vice President

SBU GARUDA

SENTRA MEDIKA

Manager

QUALITY ASSURANCE &

SYSTEM SUPPORT

Senior Manager

FINANCE

Senior Manager

HUMAN CAPITAL &

BUSINESS SUPPORT

Manager

PHARMACEUTICAL &

MEDICAL SUPPORT

Senior Manager

HEALTH CARE

SERVICES & CLINICAL

NETWORK

Manager

MEDICAL CHECKUP,

CERTIFICATION &

SPECIALIST CLINIC

Senior Manager

MEDICAL AVIATION

SERVICES & CHIEF

MEDICAL OFFICER

Manager

PRODUCT DEVELOPMENT

& MARKETING

48

d. Senior Manager MEDICAL AVIATION SERVICES & CHIEF

MEDICAL OFFICER.

e. Senior Manager HEALTH CARE SERVICES & CLINICAL

NETWORK.

f. Senior Manager HUMAN CAPITAL & BUSINESS SUPPORT.

g. Senior Manager FINANCE.

h. Manager MEDICAL CHECKUP, CERTIFICATION & SPECIALIST

CLINIC.

i. Manager PHARMACEUTICAL & MEDICAL SUPPORT.

Vice President SBU Garuda Sentra Medika berfungsi sebagai penjamin

berkembangnya bisnis layanan kesehatan sebagai profit center melalui bisnis

health care (Jaringan Klinik) guna mencapai kontribusi profit yang optimal bagi

perusahaan dan menjamin terselenggaranya pelaksanaan pemeliharaan kesehatan

awak pesawat Garuda Indonesia dalam rangka menunjang availability aircrew dari

perusahaan.

Manager PRODUCT DEVELOPMENT & MARKETING berfungsi

menyusun dan melaksanakan strategi pemasaran dan servis prima yang berfokus

pada layanan kesehatan penerbangan dan health care (jaringan klinik) melalui

konsep optimalisasi asset dan pemanfaatan brand image Garuda sehingga dapat

meningkatkan pendapatan usaha yang membawa keuntungan bagi perusahaan dan

bisnis SBU Garuda Sentra Medika dapat tumbuh berkembang.

Manager QUALITY ASSURANCE & SYSTEM SUPPORT berfungsi

memastikan dukungan IT system berjalan dengan baik serta menjamin produk

layanan kesehatan yang diberikan bermutu dan semua risiko terkendali termasuk

49

berjalan proses – proses produksi secara efektif dan efisien sehingga memberi

nilai tambah kepada pelanggan dan stake holder guna didapatkannya kepastian

keberhasilan usaha dan tercapainya nilai – nilai korporasi.

Senior Manager MEDICAL AVIATION SERVICES & CHIEF

MEDICAL OFFICER berfungsi menyelenggarakn kegiatan pengadaan barang

dan jasa dengan mengutamakan kualitas, harga efisien dan proses cepat, guna

mendukung bisnis layanan kesehatan dan diperolehnya keuntungan perusahaan

berdasarkan aturan perusahaan dan prinsip Good Corporate Governance (GCG).

Senior Manager HEALTH CARE SERVICES & CLINICAL NETWORK

berfungsi menyelenggarakan dan mengendalikan pelaksanaan layanan kesehatan

(health care) umum, gigi, dan spesialis bagi keluarga dan karyawan dan pihak

ketiga serta mengusahakan pencapaian keuntungan melalui optimalisasi fasilitas

atau pengembangan fasilitas dan alat yang tersedia serta menyelenggarakan

kegiatan evakuasi atau menetapkan laik terbang bagi penumpang sakit, dan

membantu proses evakuasi investigasi kecelakaan pesawat terbang dari aspek

manusia (human factor).

Senior Manager HUMAN CAPITAL & BUSINESS SUPPORT berfungsi

memastikan terselenggaranya pengelolaan sumber daya manusia yang berbasik

pada Human Capital dan pengelolaan kegiatan kerumahtanggaan serta

pengelolaan gudang umum untuk memperlancar operasional bisnis pelayanan

kesehatan dengan mematuhi prinsip – prinsip Good Corporate Governance

(GCG).

Senior Manager FINANCE berfungsi menyusun strategi perencanaan

pengelolaan keuangan termasuk strategi pendanaan jangka panjang agar dapat

50

menjamin ketersediaan dana. Disamping membuat rekomendasi hasil analisa

keuangan kepada pipmpinan SBU Garuda Sentra Medika, juga memastikan

tersedianya laporan keuangan, laporan manajemen dan anggaran melalui

pengelolaan fungsi financial accounting, managerial accounting, statutory dan

management reporting, budgeting, forecasting, taxation, controlling dan

pengelolaan asset guna mendukung pencapaian sasaran SBU Garuda Sentra

Medika berdasarkan peraturan perundangan dan Good Corporate Governance

(GVC).

Manager MEDICAL CHECKUP, CERTIFICATION & SPECIALIST

CLINIC berfungsi menyelenggarakan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

layanan Medical Check Up (kelas II, kelas III, pegawai darat dan umum) dan

mengelola lisensi terbang (Certificat of Medical) dan STKP (Surat Tanda

Kecakapan Personil), dengan mengutamakan mutu dan kepuasan pelanggan agar

diperoleh loyalitas pelanggan, sehingga SBU Garuda Sentra Medika diharapkan

dapat dikenal sebagai pusat Medical Check Up di Indonesia khususnya

masyarakat penerbangan.

Manager PHARMACEUTICAL & MEDICAL SUPPORT berfungsi

merencanakan, mengendalikan dan mengelola inventory Pharmacy dan barang

umum secara efisien dan efektif termasuk pelaksanaan kegiatan penyimpanan dan

pendistribusian obat, ABPK, dan alat kesehatan yang dibutuhkan oleh unit kerja /

klinik satellite untuk mendukung bisnis pelayanan kesehatan sesusai aturan

perusahaan dan prinsip Good Corporate Governance (GCG) guna didapatkannya

keuntungan usaha.

51

3.2 Analisa Jaringan

3.2.1 Blok Diagram Jaringan

Gambar III.3

Blok Diagram

Keterangan :

a. Garuda Sentra Medika Kemayoran memiliki 3 modem ZTE ZXA10 F660

dengan provider Telkom Speedy.

b. Internet Service Provider (ISP) yang digunakan Garuda Sentra Medika

ialah Telkom.

c. Untuk terminal yang digunakan menggunakan switch.

52

d. Semua server yang dimiliki Garuda Sentra Medika ialah Cloud Server,

dengan Telkom sebagai penyedia layanannya.

e. Jumlah PC/Laptop yang digunakan sebagai client ialah 96 dan 6 buah

komputer admin server yang digunakan sebagai memonitori para client.

f. Kabel yang digunakan dalam pembentukan jaringan komputer yang

terdapat di Garuda Sentra Medika Kemayoran ialah kabel UTP cat 6.

53

3.2.2 Skema Jaringan Terpasang

Gambar III.4

Gambar Skema Jaringan Terpasang

Keterangan :

Dari skema jaringan di atas Garuda Sentra Medika server yang dimiliki

Garuda Sentra Medika ialah Cloud Server. Cloud Server ialah sebuah teknologi

yang menggabungkan antara komputer dengan suatu jaringan berbasis internet.

Fungsi dari Cloud Server itu sendiri ialah untuk menjalankan berbagai program

dari sebuah komputer dengan menggunakan akses internet. Jadi selama PC

terhubung dengan jaringan internet Garuda Sentra Medika maka PC tersebut akan

selalu terhubung dengan Cloud Server. Ada 2 fungsi Cloud Server bagi Garuda

Sentra Medika yaitu sebagai, Mail Server dan Database Server, serta sebagai

pengiriman data secara online ke pusat (PT. Garuda Indonesia). Penjelasan

mengenai server yang ada di dalam Garuda Sentra Medika ialah sebagai berikut :

54

a. Mail Server

Mail server dalam Garuda Sentra Medika digunakan untuk mengirim dan

menerima surat elektronik atau e-mail satu sama lain dalam satu jaringan

atau dengan internet.

b. Database Server

Database server digunakan untuk menyimpan dan mengolah data dinamis

dari sebuah aplikasi web.

Dilihat dari skema jaringannya maka dapat diketahui bahwa Garuda Sentra

Medika menggunakan jenis topologi extended star. Topologi extended star

merupakan gabungan beberapa topologi star yang menjadi satu kesatuan. Adapun

perangkat yang digunakan untuk menghubungkan masing – masing topologi star

ialah berupa switch. Di Garuda Sentra Medika menggunakan kabel UTP

(Unshielded Twister Pair) cat 6.

3.2.3 Spesifikasi Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan pada jaringan yang ada di Garuda Sentra

Medika.

a. Perangkat Keras Komputer Admin Server

Perangkat keras yang diperlukan untuk membuat sebuah jaringan

diantaranya sebuah komputer yang khusus digunakan sebagai Server.

Komputer yang digunakan untuk server harus memiliki spesifikasi yang lebih

bagus dari komputer client. Hal ini disebabkan komputer server berfungsi

sebagai pusat pengolah data. Disini akan dijelaskan spesifikasi perangkat

55

keras pada komputer server yang digunakan Garuda Sentra Medika dalam

jaringan Local Area Network dengan table yaitu :

Tabel III.1

Spesifikasi Admin Server

No Perangkat Keras Merk dan Jenis

1 Prossesor Intel Xeon Quad Core

2 Memory 8 Gb DDR 3

3 Storage SATA 1,5 Tb + 500 Gb

4 Chipset Intel 3400

5 Power supply Single-cable power supply(375W)

6 Video Macrox G200eW

7 RAID controller Internal : PERC H700; External : PERC H800

b. Perangkat Keras Komputer Client

Dalam sebuah jaringan tidak hanya komputer server yang dibutuhkan tetapi

juga perlu komputer client. Komputer client berfungsi sebagai user (pengguna)

yang membutuhkan data dari komputer server. Komputer client juga memiliki

andil yang besar dalam sebuah jaringan. Oleh karena itu spesifikasi komputer

client juga harus diperhatikan. Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras

komputer client pada Garuda Sentra Medika:

56

Tabel III.2

Spesifikasi komputer client

c. Switch Cisco Catalyst 2960-C series PoE

Switch Cisco Catalyst 2960-C series PoE merupakan produk dari Cisco yang

sangat mudah di operasikan, sangat aman untuk bisnis. Catalys 2960-C series

mempunyai kapasitas stacking dengan 1 dan 10 Gigabit conecctivity, mempunyai

8 port. Switch ini yang digunakan menjadi switch core.

d. Hub D-Link DES-1016A

Switch D-link DES-1016A mempunya 16 port dengan kecepatan 10 mbps

sampai dengan 100 mbps Fast Ethernet yang memungkinkan dengan cepat

membuat jaringan kabel. Hubungkan D-Link DES-1016A ke beberapa komputer

bersama – sama untuk berbagi bermacam – macam data, atau hubungkan ke

router untuk berbagi koneksi internet.

No Perangkat Keras Merk dan Jenis

1 Prossesor Intel Core 2 Duo E7500

2 Memory 2 Gb PC3-8500 1066 Mhz-DDR3 UDIMM

3 Storage 500 Gb Serial ATA

4 Chipset Intel G41 + ICH7 chipset

5 Power supply ATX 320W

6 Video Intel GMAX4500 DX10

7 Cache Up to 12MB

57

e. Modem ZTE ZXA10 F660

Modem ZTE ZXA10 F660 menggunakan GPON teknologi, ultra-broadband

access bias diperuntukkan untuk jaringan ruman dan SOHO users.ZXA10 F660

mempunyai 2 POTS port, 4 GE/FE auto-adapting Ethernet port, 1 USB port, dan

1 Wi-Fi port. Dan modem ZTE ZXA10 F660 ini didukung oleh ISP Speedy.

f. Printer HP LASERJET PRO MFP M127fn

Printer HP LASERJET PRO MFP M127fn ini bisa melakukan print, scan, fax,

dan fotocopy. HP LASERJET PRO MFP M127fn ini dilengkapi dengan High

Speed USB 2.0 port dan Built-in Fast Ethernet 10/100 Base-TX network port.

3.2.4 Spesifikasi Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan Garuda Sentra Medika menggunakan

beberapa perangkat lunak yang menjadi infrastruktur dasar dan sarana untuk

kebutuhan bekerja dan juga untuk mengakses ke internet. Dari hasil pengamatan

kami, dapat kami simpulkan bahwa pada komputer server dan client banyak

kesamaan perangkat lunak yang digunakan pada tiap – tiap komputer. Maka kami

membuat penjelasan spesifikasi perangkat lunak dengan tabel sebagai berikut :

Tabel III.3

Spesifikasi perangkat lunak pada Komputer Admin Server

No Perangkat Lunak Jenis

1 Sistem Operasi Windows 7

58

2 Browser Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome

3 Program pengolahan data Microsoft office 2007

4 Aplikasi lainnya VNC, Team Viewer, Hysis,SAP

Tabel III.4

Spesifikasi Perangkat Lunak Komputer Client

No Perangkat Lunak Jenis

1 Sistem Operasi Windows 7 (all Client)

2 Browser Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome

3 Program pengolahan data Microsoft office 2007

4 Aplikasi lainnya VNC, Hysis, SAP

3.2.5 Keamanan Jaringan

Dengan dibangunnya jaringan komputer pada Garuda Sentra Medika,

suatu komputer akan lebih mudah dan lebih sering diakses. Dengan banyaknya

akses, secara langsung keamanan komputer tersebut semakin rentan, apalagi jika

ada pemakai yang mempunyai niat buruk. Pengaturan keamanan pada jaringan

komputer pada intinya ialah mengatur akses software mapun hardware setiap

pemakai agar tidak dapat meyebabkan gangguan pada sistem.

1. Keamanan hardware

Keamanan hardware biasanya sering kali dilupakan padahal hal ini

merupakan hal utama untuk menjaga jaringan dari perusak. Dalam keamanan

hardware, server dan tempat penyimpanan data harus menjadi perhatian utama.

59

Di Garuda Sentra Medika keamanan hardware bisa dibilang baik karena

adanya penjagaan keamanan 24 jam di dalam dan di luar gedung. Namun hal ini

sangat disayangkan karena tidak ada kamera CCTV di Garuda Sentra Medika

untuk memonitoring seluruh ruangan di Garuda Sentra Medika.

Untuk perawatan hardware bisa dikatakan baik kerana adanya teknisi

gedung yang berjaga stand-by 24 jam dalam gedung untuk memonitoring

perangkat – perangkat atau hardware yang mungkin saja mengalami kerusakan

sehingga bisa diantisipasi seminimal mungkin agar tidak terjadi kerusakan dalam

waktu lama yang akan mengganggu pekerjaan para pegawai dan staf di Garuda

Sentra Medika.

2. Keamanan Software

Keamanan software tidak kalah penting dengan hardware. Karena melalui

software-lah peretasan dan pencurian data atau yang biasa kita kenal dengan

hacking atau cracking bisa terjadi.

Saat ini di Garuda Sentra medika menggunakan Smadav sebagai antivirus

untuk melindungi seluruh jaringan yang ada di Garuda Sentra Medika termasuk

PC admin server. Karena Garuda Sentra Medika menggunakan Cloud Server, jadi

sistem keamanan jaringan untuk server diserahkan kepada penyedia jasa

pelayanan Cloud Server itu sendiri yaitu, PT Telkom Indonesia.

60

3.3 Permasalahan Pokok

Ada beberapa permasalahan – permasalahan pokok yang diahadapi Garuda

Sentra Medika. Berikut ialah permasalah – permasalahan yang ada di Garuda

Sentra Medika.

1. Topologi yang dibuat pengelola jaringan yang terpasang di Garuda Sentra

Medika tersebut hanya mempunyai 1 broadcast domain, dengan jumlah

penghuni broadcast domain sekitar 120 host. Hal ini menyebabkan jika

salah satu user mengrimkan packet broadcast, maka packet broadcast

tersebut akan diterima oleh semua user lainnya. Packet broadcast adalah

jenis paket yang ditujukkan bagi seluruh penghuni jaringan, misalnya pada

saat PC tersebut baru terhubung ke LAN, mengirim semacam paket ke

semua PC agar PC-PC yang lain tahu ada PC yang baru terhubung.

Semakin banya komputer dalam sebuah jaringan maka akan semakin

banyak juga broadcast traffic yang terjadi di dalam jaringan, hal ini disebut

broadcast domain. Hal tersebut akan memakan banyak bandwidth yang

akan berpengaruh pada perfoma jaringan

Beberapa protocol juga menggunakan packet broadcast, seperti aplikasi

NetCut yang bekerja memanfaatkan broadcast. Jika salah satu komputer

menjalankan NetCut, maka keseluruhan komputer akan menjalankan

NetCut, maka keseluruhan komputer akan terkena dampaknya. Hal ini

terjadi karena semua komputer berada dalam satu segmen jaringan

2. Komputer client sering terinfeksi virus, yang sering disebabkan oleh

flashdrive yang dihubungkan ke komputer client.

61

3.4 Pemecahan Masalah

Dengan adanya permasalahan pokok di Garuda Sentra Medika, berikut

beberapa pemecahan masalahnya, yaitu:

1. Untuk meningkatkan efisiensi pada jaringan tersebut, maka teknik VLAN

dapat diterapkan guna membuat segmentasi berdasarkan divisi divisi yang

ada di Garuda Sentra Medika.

2. Menggunakan antivirus yang up-to-date agar dapat mendeteksi semua

jenis virus, trojan, dan malware lainnya.

62

3.5 Analisa Jaringan Usulan

Gambar III.5

Skema Jaringan Uuslan

63

1. Daftar VLAN

Tabel III.5

Daftar VLAN

VLAN ID VLAN NAME IP Address

10 Vlan VP 192.168.10.254

11 Vlan Quality 192.168.11.254

12 Vlan Marketting 192.168.12.254

13 Vlan Aviation 192.168.13.254

14 Vlan Capital 192.168.14.254

15 Vlan Finance 192.168.15.254

16 Vlan Checkup 192.168.16.254

17 Vlan Farmasi 192.168.17.254

18 Vlan Healthcare 192.168.18.254

20 Vlan Guest 192.168.20.254

99 Vlan IT 192.168.99.254

2. Daftar IP pada PC client

Tabel III.6

Daftar IP Address PC Client

VLAN ID KETERANGAN IP ADDRESS START SUBNET MASK GATEWAY

10 Vice president 192.168.10.1 255.255.255.0 192.168.10.254

11 Quality Control 192.168.11.1 255.255.255.0 192.168.11.254

12 Marketting 192.168.12.1 255.255.255.0 192.168.12.254

13 Medical Aviation 192.168.13.1 255.255.255.0 192.168.13.254

14 Human Capital 192.168.14.1 255.255.255.0 192.168.14.254

15 Finance 192.168.15.1 255.255.255.0 192.168.15.254

16 Medical Checkup 192.168.16.1 255.255.255.0 192.168.16.254

64

17 Pharmateucal 192.168.17.1 255.255.255.0 .192.168.17.254

18 Healthcare 192.168.18.1 255.255.255.0 192.168.18.254

20 Guest 192.168.20.1 255.255.255.0 192.168.20.254

99 IT 192.168.99.1 255.255.255.0 192.168.99.254

3. Konfigurasi Pada Switch dan Router

Penamaan vlan

Switch>en

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#hostname SWITCH_CORE

Switch(config)#vlan 10

Switch(config-vlan)#name vlan_VP

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#vlan 11

Switch(config-vlan)#name vlan_quality

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#vlan 12

Switch(config-vlan)#name vlan_marketing

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#vlan 13

Switch(config-vlan)#name vlan_aviation

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#vlan 14

Switch(config-vlan)#name vlan_capital

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#vlan 15

Switch(config-vlan)#name vlan_finance

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#vlan 16

Switch(config-vlan)#name vlan_checkup

Switch(config-vlan)#exit

65

Switch(config)#vlan 17

Switch(config-vlan)#name vlan_farmasi

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#vlan 18

Switch(config-vlan)#name vlan_healthcare

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#vlan 99

Switch(config-vlan)#name vlan_IT

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#vlan 20

Switch(config-vlan)#name vlan_guest

Switch(config-vlan)#exit

Switch(config)#

konfigurasi vtp server

Switch(config)#vtp mode server

Device mode already VTP SERVER.

Switch(config)#vtp version 2

Switch(config)#vtp domain GSM

Changing VTP domain name from NULL to GSM

Switch(config)#vtp password asd123

Setting device VLAN database password to asd123

Konfigurasi VTP switch di tiap lantainya

Switch>en

Switch#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Switch(config)#vtp mode client

Setting device to VTP CLIENT mode.

Switch(config)#vtp domain PTMS

Changing VTP domain name from NULL to PTMS

Switch(config)#vtp password abc123

Setting device VLAN database password to abc123

Switch(config)#interface fa0/1

66

Switch(config-if)#switchport mode trunk

konfigurasi setting port pada masing masing switch

switch lantai 1

Switch(config)#interface fa0/1

Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#

Switch(config)#interface fa0/2

Switch(config-if)#switchport access vlan 18

Switch(config-if)#

Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface FastEthernet0/2

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#interface fa0/6

Switch(config-if)#switchport access vlan 16

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#inteface fa0/24

Switch(config)#interface fa0/24

Switch(config-if)#switchport access vlan 20

Switch(config-if)#

lantai 2

Switch(config)#interface fa0/1

Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#

Switch(config)#interface fa0/2

Switch(config-if)#switchport access vlan 17

Switch(config-if)#

Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface FastEthernet0/6

Switch(config-if)#switchport access vlan 13

Switch(config-if)#ex

67

lantai 3

Switch(config)#interface fa0/1

Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#

Switch(config)#interface fa0/2

Switch(config-if)#switchport access vlan 14

Switch(config-if)#

Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fa0/3

Switch(config-if)#switchport access vlan 12

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#inteface fa0/4

Switch(config-if)#switchport access vlan 15

Switch(config-if)#

lantai 4

Switch(config)#interface fa0/1

Switch(config-if)#switchport mode trunk

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#

Switch(config)#interface fa0/2

Switch(config-if)#switchport access vlan 10

Switch(config-if)#

Switch(config-if)#exit

Switch(config)#interface fa0/4

Switch(config-if)#switchport access vlan 11

Switch(config-if)#ex

Switch(config)#interface fa0/24

Switch(config-if)#switchport access vlan 99

Switch(config-if)#

68

konfigurasi pada router

Router>en

Router# conf t

Router(config)#interface fa0/0

Router(config-if)#no shut

Router(config-if)#

Router(config-if)interface fa0/0.10

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 10

Router(config-subif)#ip address 192.168.10.254 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.11

Router(config-subif)#

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 11

Router(config-subif)#ip address 192.168.11.254 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.12

Router(config-subif)#

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 12

Router(config-subif)#ip address 192.168.12.254 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.13

Router(config-subif)#

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 13

Router(config-subif)#ip address 192.168.13.254 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.14

Router(config-subif)#

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 15

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 14

Router(config-subif)#ip address 192.168.14.254 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.15

Router(config-subif)#

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 15

Router(config-subif)#ip address 192.168.15.254 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.16

Router(config-subif)#

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 16

Router(config-subif)#ip address 192.168.16.254 255.255.255.0

69

Router(config-subif)#interface fa0/0.17

Router(config-subif)#

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 17

Router(config-subif)#ip address 192.168.17.254 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.18

Router(config-subif)#

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 18

Router(config-subif)#ip address 192.168.18.254 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.20

Router(config-subif)#

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 20

Router(config-subif)#ip address 192.168.20.254 255.255.255.0

Router(config-subif)#interface fa0/0.99

Router(config-subif)#

Router(config-subif)#encapsulation dot1q 99

Router(config-subif)#ip address 192.168.99.254 255.255.255.0

Router(config-subif)#ex

Router(config)#ex

konfigurasi dhcp pada untuk vlan guest

Router#

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#ip dhcp pool clan_guest

Router(dhcp-config)#network 192.168.20.0 255.255.255.0

Router(dhcp-config)#default-router 192.168.20.254

Router(dhcp-config)#ex

Router(config)#

70

3.6 Analisa Biaya Jaringan Usulan

Meninjau dari usulan skematik jaringan VLAN pada Klinik Garuda Sentra

Medika Kemayoran yang diusulkan penulis, maka dengan ini penulis akan

memperkirakan biaya tambahan pada kebutuhan biaya tersebut, yaitu:

Tabel III.7

Analisa biaya usulan

Berikut ialah datasheet dari Cisco SG200-26 26-port Gigabit Smart Switch, yaitu:

Tabel III.8

Datasheet Cisco SG-200-26

Release Date: 18-JAN-2011

Minimum Operating

Temperature:

32 F

Interfaces: 26 x 10Base-T/100Base-TX/1000Base-T - RJ-45 | 2 x SFP (mini-

GBIC)

MTBF: 194,278 hour(s)

Voltage Required: AC 120/230 V ( 50/60 Hz )

Depth: 10.1 inches

Maxiumum Storage

Temperature:

158 F

Device Type: Switch - 26 ports

Maximum Operating

Temperature:

104 F

Encryption Algorithm: MD5

Power Over Ethernet (PoE): n/a

No Nama Perangkat Jumlah Satuan Harga Satuan Harga total

A. Perangkat Keras

1 Cisco SG200-26 26-port Gigabit

Smart Switch

1 Unit $ 3295 Rp.44.000.000

2 Router Cisco 1841 Unit Rp.2.200.000 Rp.2.200.000

B. Perangkat Lunak

1 Software Cisco 1 Lot Include

Penyedia

Total Biaya Rp.46.200.000

71

Weight: 7.2 lbs

Humidity Operating Range: 10-90% (non-condensing)

Width: 17.3 inches

Performance: Switching capacity: 38.69 Mpps; Forwarding performance (64-

byte packet size): 52 Gbps

Jumbo Frame Support: Yes

Authentication Method: RADIUS

Flash Memory: 16 MB

Remote Management

Protocol:

SNMP, RMON, HTTP, TFTP

Height: 1.73 inches

Localization: Chinese (simplified), English, German, French, Italian, Spanish,

Japanese

Ram: 128 MB

Minimum Storage

Temperature:

-4 F

Status Indicators: Link activity, port transmission speed, system

MAC Address Table Size: 8000 entries

Mounting Kit: Included

Power Device: Power supply - internal

Humidity Storage Range: 10-90% (non-condensing)

Enclosure Type: Rack Mountable

Ports: 24 x 10/100/1000 + 2 x combo Gigabit SFP

Berikut datasheet Router Cisco 1841, yaitu:

Tabel III.9

Datasheet Router Cisco 1841

Cisco 1800 Series Cisco 1841

Target Applications Secure data

Chassis

Form Factor Desktop, 1-rack-unit (1RU) height (4.75 cm high with rubber feet)

Chassis Metal

Wall-Mountable Yes

Rack-Mountable Yes (Optional Rackmount kit: ACS-1841-RM-19=)

72

Dimensions (W x D)

• 13.5 x 10.8 in. (34.3 x 27.4 cm)

• Height without rubber feet: 1.73 in. (4.39 cm)

• Height with rubber feet: 1.87 in. (4.75 cm)

Weight

• Maximum: 6.2 lb (2.8 kg); with interface cards and modules

• Minimum: 6.0 lb (2.7 kg) (no interface cards and modules)

Architecture

DRAM Synchronous dual in-line memory module (DIMM) DRAM

DRAM Capacity

• Default: 256 MB

• Maximum: 384 MB

Flash Memory External compact Flash

Flash Memory Capacity

• Default: 64 MB

• Maximum: 128 MB

Modular Slots-Total Two

Modular Slots for WAN

Access Two

Modular Slots for

HWICs Two

Modular Slots for Voice

Support None-The Cisco 1841 does not support voice

Analog and Digital Voice

Support No

VoIP Support Voice-over-IP (VoIP) pass-through only

Onboard Ethernet Ports Two 10/100

Onboard USB Ports One (1.1)

Console Port One-up to 115.2 kbps

Auxiliary Port One-up to 115.2 kbps

Onboard AIM Slots One (internal)

Packet-Voice-DSP-

Module (PVDM) Slots

on Motherboard None-The Cisco 1841 does not support voice

Integrated Hardware-

based Encryption on

Motherboard Yes

73

Encryption Support in

Software and Hardware

by Default DES, 3DES, AES 128, AES 192, AES 256

Power Supply Specifications

Internal Power Supply Yes

Redundant Power Supply No

DC Power Support No

AC Input Voltage 100 to 240 VAC

Frequency 50 to 60 Hz

AC Input Current 1.5A maximum

Output Power 50W (maximum)

System Power Dissipation

153 BTU/hr

Software Support

First Cisco IOS Software

Release 12.3(8)T

Cisco IOS Software

default Image, Release IP BASE, 12.4(15)T

Environmental

Operating Temperature 32 to 104°F (0 to 40°C)

Operating Humidity

10 to 85% noncondensing operating; 5 to 95% noncondensing,

nonoperating

Nonoperating

Temperature -4 to 149°F (-25 to 65°C)

Operating Altitude 10,000 feet (3000 meters) @ 77°F (25°C)

Noise Level

Normal operating temperature:

• <78° F/26°C: 34 dBA

• >78°F/26°C through <104°F/40°C: 37 dBA

• >104°F/40°C: 42 dBA

Regulatory Compliance

74

Safety

• UL60950-1

• CAN/CSA 60950-1

• AS 3260

• EN60950-1

EMI

• EN 55022, 1998, class A

• CISPR22, 1997, class A

• CFR47, Part 15, Subpart B, 1995, class A

• EN61000-3-2 Harmonic Current Emission (only for equipment >75W

but <16A)

• EN61000-3-3 Voltage Fluctuation and Flicker (only for equipment

≤16A)

Immunity

• CISPR24, 1997 ITE-Immunity characteristics, Limits and methods of

measurement

• EN 55024,1998 ITE-Immunity characteristics, Limits and methods of

measurement

• EN50082-1, 1997 Electromagnetic compatibility-Generic immunity

standard, Part 1

• EN 300 386, 1997 Telecommunications network equipment EMC

requirements

• The requirements are covered by the following standards:

• IEC 61000-4-2:1995 Immunity to Electrostatic Discharges

• IEC 61000-4-3:1995 Immunity to Radio Frequency Electromagnetic

Fields

• IEC 61000-4-4:1995 Immunity to Electrical Fast Transients

• IEC 61000-4-5:1995 Immunity to Power Line Transients (Surges)

• IEC 61000-4-6:1996 Immunity to Radio Frequency Induced

Conducted Disturbances

• IEC 61000-4-11:1995 Immunity to Voltage Dips, Voltage Variations,

and Short Voltage Interruptions

Network Homologation

• USA-TIA-968-A, T1.TRQ.6-2001

• Canada-CS-03

• European Union-RTTE Directive 5/99

• Argentina-CTR 21

• Australia-AS/ACIF S002, S003, S016, S031, 3043

• Brazil-225-540-788, CTR3, 225-100-717 Edition 3, NET 001/92

1990

• China-ITU-G.992.1, ITU-G.992.1, ITU-G.991.2, CTR3, ITU I.431

1993

• Hong Kong-HKTA 2033, HKTA 2033, HKTA 2014, HKTA 2017

Issue 3 2003, HKTA 2011 Issue 1, HKTA 2011 Issue 2, HKTA 2013

Issue 1

• India-I_DCA_18_02_Jun_99-199, S/ISN-01/02 Issue 1999 S/ISN-02

1 1998, IR/PRI-01/02 Issue 1 1998, S/INT-2W/02 MAY 2001,

S/INT-2W/02 MAY 2001

• Israel-U.S. approval accepted

• Japan-Technical condition (DoC acceptance in process)

• Korea-U.S. approval accepted

75

• Mexico-U.S. approval accepted

• New Zealand-PTC 270/272, CTR 3, ACA 016 Revision 4 1997, PTC

200

• Singapore-IDA TS ADSL1 Issue 1, IDA TS ADSL 2, IDA TS

HDSL, IDA TS ISDN 1 Issue 1 1999, IDA TS ISDN 3 Issue 1 1999,

IDA TS PSTN 1 Issue 4, IDA TS PSTN 1 Issue 4, IDA TS PSTN 1

Issue 4

• South Africa-U.S. approval accepted

• Taiwan-U.S. approval accepted

78

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari hasil ini penulis dapat memberikan kesimpulan mengenai jaringan di

Garuda Sentra Medika Kemayoran, antara lain :

1. Jaringan yang mendominasi di Garuda Sentra Medika adalah jaringan

dengan kabel, akan tetapi di beberapa tempat mempunyai acces point.

2. Topologi yang digunakan di Garuda Sentra Medika ialah topologi

extended star.

3. Untuk menangani masalah packet broadcast pada suatu jaringan,

dibutuhkan VLAN untuk menangani hal tersebut.

4. Switch yang telah dikonfigurasi menjadi VLAN tidak akan meneruskan

paket broadcast ke VLAN yang berbeda, broadcast hanya akan

diterima oleh VLAN yang sama.

5. Untuk memaksimalkan kinerja jaringan dan mengurangi permintaan

akibat banyaknya user yang merespons broadcast, maka jaringan

computer harus dibagi ke beberapa jaringan yang lebih kecil

berdasarkan divisinya.

6. Jaringan VLAN membantu dalam hal meminimalisir biaya yang

dibutuhkan untuk membentuk divisi baru dengan memanfaatkan port

yang tersisa / yang tidak digunakan dalam switch, mengurangi tabrakan

data (collision), serta tidak terbatas pada lokasi kerja (workstation).

77

4.2 Saran

Beberapa saran yang dapat kami berikan guna mengoptimalkan penggunaan

jaringan di Garuda Sentra Medika kedepannya antara lain :

1. Upgrade dan update semua perangkat keras dan lunak yang ada di

Garuda Sentra Medika secara bertahap, karena kedepannya akan lebih

banyak lagi user yang terhubung dalam Garuda Sentra Medika

Kemayoran.

2. Penggunaan VLAN dapat dikembangkan ke semua kantor cabang,

sehingga pengontrolan terhadap jaringan yang ada lebih mudah.

3. Memberlakukan VLAN ACL agar segmen VLAN yang berisi komputer

yang mempunya data penting tidak dapat diakses oleh user lainnya. Hal

ini merupakan suatu keamanan pada segmen VLAN tersebut.

4. Kedepannya diharapkan VLAN ACL dapat dikonfigurasi berdasarkan

IP atau MAC address perangkat tersebut tidak lagi hanya sebatas

segmen VLAN tersebut.

5. Penelitian ini masih banyak kekurangan dan penulis selalu terbuka akan

masukan ataupun kritik untuk menjadi lebih baik lagi.

78

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2010. Teknik Jaringan Komputer. Bandung : Alfabeta.

Kurniawan, Wiharso. 2007. Computer Starter Guide : Jaringan Komputer.

Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kuswayatno, Lia. 2006. Mahir dan Terampil Berkomputer. Jakarta : Grafindo

Media

Mulyanta, Edi S. 2005. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer.

Yogyakarta : CV. Andi Offset.

Priyo, Eko Utomo. 2011. Membangun Jaringan Komputer dan Server Internet.

Yogyakarta : Mediakom.

Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta. CV. Andi

Offset.

Tannenbaum, Andrew, dan David J. Wetherall. 2011. Computer Networks : 5th

Edition. Boston : Pearson Education, Inc.

Y. Maryono dan B. Patmi Istiana. 2010. Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Jakarta : Katalog Dalam Terbitan.

Sofana, Iwan. 2010. Cisco CCNA & Jaringan Komputer. Bandung: Informatika

Bandung

Haryanto, Edy Victor. 2012. Jaringan Komputer. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Scanned by CamScanner