Post on 01-Sep-2018
TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II
SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2006/2007
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Rahadhian Dedy Dirgantara
011114047
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II
SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2006/2007
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Rahadhian Dedy Dirgantara
011114047
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2007
i
SKRIPSI
TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II
SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2006/2007
Oleh : RAHADHIAN DEDY DIRGANTARA
NIM : 011114047
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I Drs. Wens Tanlain, M.Pd Tanggal 16 Juli 2007
ii
SKRIPSI
TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II
SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2006/2007
Dipersiapkan dan ditulis oleh : RAHADHIAN DEDY DIRGANTARA
NIM : 011114047
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 24 Juli 2007
dan dinyatakan memenuhi syarat
SUSUNAN PANITIA PENGUJI
Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. .……………… Sekretaris : Fajar Santoadi, S.Pd. ………………. Anggota : Drs. Wens Tanlain, M.Pd. ....……………. Anggota : Drs. Y.B. Adimassana, M.A. ………………. Anggota : A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., M.A. ………………. Yogyakarta, 24 Juli 2007
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.
iii
Motto : “Bahwa kemakmuran tidak pernah jatuh dari langit, kemakmuran adalah kristalisasi keringat seluruh bangsa.“
(Bung Karno, 1957)
“Menjadi seorang bijak adalah sesuatu yang sangat sulit, akan tetapi belajar menjadi seorang bijak adalah sesuatu yang luar biasa.“
(NN)
Persembahan :
Skripsi ini Kupersembahkan untuk :
Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda AY. Soewarto dan Ibunda
Elisabeth Retno S.A. (Alm)
Kedua kakakku tercinta Wening Retnaningdyah dan Kelik Riono
Purwanto
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah di sebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Juli 2007
Penulis,
Rahadhian Dedy Dirgantara
v
ABSTRAK
TINGKAT KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PARA SISWA PUTRA DAN SISWA PUTRI KELAS II
SMA BRUDERAN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2006/2007
Rahadhian Dedy Dirgantara Universitas Sanata Dharma
2007
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif bidang bimbingan dan konseling dengan menggunakan metode survei. Masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar para siswa kelas II SMA Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran Bahasa Inggris? (2) Apakah ada perbedaan tingkat kegiatan belajar antara para siswa putra dan para siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran Bahasa Inggris?
Populasi penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007 yang berjumlah 133 orang. Sampel penelitian berjumlah 92 siswa terdiri dari kelas II IPA, II BAHASA, II IPS.1. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Kegiatan Belajar Bahasa Inggris. Tehnik analisis data yang digunakan adalah perhitungan koefisien reliabilitas dan koefisien validitas, perhitungan mean, dan perhitungan uji chi-kuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Secara keseluruhan jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam kegiatan belajar bahasa Inggris lebih banyak daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi. (2) Jumlah siswa putri yang termasuk kategori tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa putri yang termasuk kategori rendah. (3) Jumlah siswa putra yang termasuk kategori rendah lebih banyak daripada jumlah siswa putra yang termasuk kategori tinggi. (4) Ada perbedaan tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris antara para siswa putra dan para siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.
vi
ABSTRACT
LEVEL OF LEARNING ACTIVITIES IN ENGLISH CLASS OF THE SECOND YEAR STUDENTS OF BRUDERAN SENIOR HIGH SCHOOL
PURWOREJO SCHOOL YEAR 2006/2007
Rahadhian Dedy Dirgantara Sanata Dharma University
2007
This study was a descriptive study in Guidance and Counseling. This study sought to answer the following questions: (1) What is the learning activities of the second year students of Bruderan Senior High School Purworejo in English Class? (2) Is there any difference of the level of learning activities between the female and male students in English Class?
The population of this study was the 133 second year students of Bruderan Senior High School Purworejo School Year 2006/ 2007. The sample of this study was 92 students from the Natural Science (IPA), Social Science (IPS) and Language (Bahasa) sections. The instrument used in this study was a questionnaire on English learning activities. The coefficient of reliability and the validity of the questionnaire were calculated. The mean of the data was calculated and Chi-square was applied to examine the hypothesis.
The findings showed that (1) The number of the students who showed low level in learning activities in English class was bigger than the number of the students who showed high level in learning activities. (2) The number of the female students who showed high level in learning activities in English class was bigger than the female students who showed low level in the learning activities. (3) The number of the male students who showed low level in learning activities was bigger than the number of the male students in high level. (4) There is a difference in the level of learning activities in English class between the male and the female second year students of Bruderan Senior High School Purworejo School Year 2006/2007.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat dan karunia-Nya yang selama ini penulis terima sehingga pada
akhirnya skripsi dengan judul “ Tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran
bahasa Inggris para siswa putra dan siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo
Tahun Ajaran 2006/2007 dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah berkenan membantu
penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed. Ph. D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
2. Ibu Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan
konseling Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Wens Tanlain, M. Pd. pembimbing yang telah banyak
mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk penulis.
4. Ibu Dra. Th. Rini Purwani Kepala SMA Bruderan Purworejo yang telah
memberikan ijin penelitian dan selalu memberikan dorongan agar skripsi
ini cepat selesai.
5. Bapak H.Y. Soeyanto, WS. Koordinator Bimbingan dan Konseling SMA
Bruderan Purworejo yang selalu memberikan dorongan, motivasi, arahan
dan tuntunan bagi penulis.
viii
6. Para guru dan para karyawan serta para siswa-siswi SMA Bruderan
Purworejo yang mendukung penyelesaian skripsi ini.
7. Bapak AY. Soewarto dan Ibu Elisabeth Retno SA.(Alm) yang selalu
mengasihi, menyayangi dan memberikan tuntunan, arahan, dorongan baik
materiil maupun spiritual kepada penulis. “Bu, kulo sampun lulus…”
8. Mbak Dyah dan Mas Kelik; walaupun kalian jauh, aku percaya akan
sebuah doa yang indah itu. Terima kasih atas semua yang telah kalian
berikan kepadaku.
9. Seseorang yang selalu menghiasi hidupku “Yoanita.” Terima kasih atas
pendampingan, doa serta cinta yang selalu diberikan disaat apapun,
kapanpun dan dimanapun.
10. Teman-teman BK angkatan ‘99-’00, terima kasih atas semua yang telah
diberikan selama ini. Thank’s Bro…
11. Teman-teman BK angkatan ’01 yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
terima kasih atas kebersamaan, dukungan, pendampingan dan
persaudaraan serta bantuan dalam hal apapun kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman BK ’02-’03, terima kasih atas semua yang telah diberikan
selama ini.
13. Semua pihak yang telah memberi dukungan, perhatian dan bantuan selama
penyelesaian skripsi ini.
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, karena masih
terdapat kekurangan di berbagai segi. Saran dan kritik sangat penulis harapkan
guna memperbaiki dan menyempurnakan skripsi ini. Semoga melalui skripsi yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan
membaca skripsi ini.
Penulis,
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................... ................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRACT...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
E. Pembatasan Istilah dan Variabel ....................................................... 4
F. Hipotesis Penelitian........................................................................... 5
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 6
A. Belajar Bahasa Inggris ...................................................................... 6
1. Arti Belajar ................................................................................... 6
2. Belajar Siswa di Sekolah Menengah Atas ..................................... 7
3. Bahasa Inggris ............................................................................... 7
4. Unsur-unsur Belajar Bahasa Inggris............................................. 9
B. Perkembangan Kegiatan Belajar Siswa dalam Bahasa Inggris .......... 11
1. Sikap Siswa terhadap Bahasa Inggris ............................................ 11
2. Cara dan Sumber Belajar Siswa .................................................... 12
C. Layanan Bimbingan Akademik ......................................................... 16
1. Peranan Bimbingan Akademik ................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 19
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 19
B. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 19
C. Instrument Penelitian ......................................................................... 20
1. Alat Pengumpul Data................................................................... 20
2. Pemberian Skor............................................................................ 21
3. Reliabilitas dan Validitas............................................................. 21
D. Prosedur Pengumpulan Data.............................................................. 23
1. Tahap Persiapan........................................................................... 23
2. Tahap Pelaksanaan ...................................................................... 23
E. Teknik Analisis Data......................................................................... 24
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 27
A. Hasil Penelitian.................................................................................. 27
1. Kegiatan Belajar Bahasa Inggris................................................... 27
2. Uji Hipotesis ................................................................................ 29
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 32
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 34
A. Kesimpulan ........................................................................................ 34
B. Saran .................................................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 36
LAMPIRAN.................................................................................................... 38
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Populasi dan Sampel Penelitian Tingkat Kegiatan Belajar dalam
Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa-siswi Kelas II SMA
Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007
……………………....………………………………...…………... 20
Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa
……………………………………………..……...….…………… 21
Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Hasil Penelitian
…………………………………………………………………..… 22
Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi suatu Alat Ukur
......................................................................................................... 22
Tabel 5. Jumlah Siswa dalam Kategori Tinggi dan Rendah Pada Kegiatan
Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris para Siswa-siswi
Kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.
………………………………………………….………………. . 28
Tabel 6. Perbedaan Jumlah Siswa Putra dan Siswa Putri dan Kategori
Tinggi Rendah dalam Kegiatan Belajar Mata Pelajaran Bahasa
Inggris Siswa-siswi Kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun
Ajaran 2006/2007.
........................................................................................................ 28
Tabel 7. Perhitungan Nilai Chi-Kuadrat Tentang Perbedaan Frekuensi
Tingkat Kegiatan Belajar Para Siswa Putra dan Para Siswa Putri.
…………………………………………………………..………… 30
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
………………………………………………………………… 38
Lampiran 2. Skor Gasal (X) dan Genap (Y) Data Penelitian Tingkat
Kegiatan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Siswa-siswi Kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun
Ajaran 2006/2007
………….…………………………........................................... 44
Lampiran 3. Skor-skor Tingkat Kegiatan Belajar Bahasa Inggris dan
Kategori Tinggi Rendah Para Siswa-siswi SMA Bruderan
PurworejoTahun Ajaran 2006/2007
………………………...………………………………….…... 54
Lampiran 4. Tabel 2 X 2 Untuk Mencari Chi-Kuadrat Secara Langsung
.................................................................................................... 57
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional variabel, dan hipotesis
penelitian dari masalah yang akan diteliti.
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa dengan tujuan ia memperoleh
pengetahuan baru, keterampilan baru, sikap baru. Kegiatan belajar siswa
nampak dalam melakukan tugas-tugas di kelas dan dalam mengerjakan tugas-
tugas di rumah serta belajar mandiri dalam tiap mata pelajaran. Sekolah
menyelenggarakan program pendidikan yang dirumuskan dalam kurikulum
sekolah. Kegiatan belajar siswa itu terikat pada pendidikan sekolah yang di
tempuh dan merupakan pelaksanaan kurikulum sekolah.
Program pendidikan sekolah dilanjutkan dengan kegiatan siswa
belajar. Siswa melakukan kegiatan belajar dan menghasilkan perubahan-
perubahan dalam diri siswa berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
sikap dan pola tingkah laku siswa yang menghantar siswa ke kedewasaan diri.
Siswa melakukan kegiatan belajar dalam berbagai mata pelajaran yang
menjadi program sekolah antara lain mata pelajaran bahasa Inggris.
Mata pelajaran bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib di
SMA yang berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni budaya (Depdikbud, 1995 : 6). Perkembangan
2
bahasa asing di Indonesia, khususnya bahasa Inggris semakin hari semakin
pesat. Sudah sejak lama bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang diajarkan
di sekolah-sekolah selain bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Bahasa Inggris sebagai bahasa asing cukup penting bagi siswa, sebab
antara lain:
(1) Buku-buku jurnal dan sarana lain yang memungkinkan kita mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, serta memanfaatkan untuk kepentingan pembangunan nasional, sebagian besar tertulis dalam bahasa Inggris,
(2) Bahasa Inggris dipakai sebagai salah satu sumber untuk pengembangan istilah-istilah,
(3) Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa internasional yang paling luas penggunaannya,
(4) Penggunaan bahasa Inggris menjadi syarat penting dalam mencari pekerjaan pada era globalisasi sekarang ini,
(5) Kemampuan berbahasa Inggris dapat membantu siswa yang berminat mencari pekerjaan (Hardjono, 1988 : 8).
Kegiatan belajar dilakukan siswa dengan menggunakan fungsi-fungsi
dirinya. Fungsi diri merupakan fungsi yang berkaitan dengan pertumbuhan
tubuhnya, pergaulannya, belajarnya, pendidikannya dan penataan dirinya.
Fungsi-fungsi diri tersebut meliputi fungsi penginderaan, fungsi gerakan
motorik, fungsi penyimpanan, fungsi pengolahan informasi, fungsi reaksi
batin, dan fungsi kehendak. Tiap-tiap orang, juga tiap siswa, memiliki fungsi-
fungsi diri yang digunakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan sehari-hari,
termasuk kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris.
Selanjutnya, siswa melakukan kegiatan belajar mata pelajaran bahasa
Inggris dalam rangka mengembangkan fungsi-fungsi dirinya dengan
menggunakan media belajar. Media yang dapat digunakan oleh para siswa
3
antara lain, buku paket/pegangan bahasa Inggris, kamus bahasa Inggris, kaset-
kaset rekaman bahasa Inggris, CD rekaman, dan lain-lain.
Penelitian ini mengenai kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran
bahasa Inggris. Penelitian ini kiranya penting bagi siswa karena mata
pelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran dalam ujian
akhir nasional serta dapat membantu siswa dalam mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu dengan adanya produk-produk media
elektronik yang tertulis dalam bahasa Inggris, sehingga diharapkan dapat
membantu meningkatkan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan
belajarnya dalam mata pelajaran bahasa Inggris.
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar para siswa kelas II SMA Bruderan
Purworejo dalam mata pelajaran Bahasa Inggris?
2. Apakah ada perbedaan tingkat kegiatan belajar antara para siswa putra dan
para siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran
Bahasa Inggris?
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Memperoleh gambaran mengenai tingkat kegiatan belajar para siswa kelas
II SMA Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.
2. Mendapatkan informasi tentang perbedaan tingkat kegiatan belajar dalam
mata pelajaran Bahasa Inggris antara para siswa putra dan para siswa putri.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun program bimbingan belajar untuk para siswa
kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.
E. Pembatasan Istilah dan Variabel
1. Batasan Istilah
a. Kegiatan belajar adalah kegiatan siswa dalam mempelajari suatu
mata pelajaran, berupa kegiatan membaca, menyimak, berbicara
dan menulis.
b. Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari
siswa di sekolah sebagai bahasa internasional.
c. Jenis kelamin adalah siswa putra dan siswa putri.
5
2. Batasan Variabel.
a. Tingkat kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Inggris adalah kegiatan siswa mengolah bahan mata pelajaran
Bahasa inggris, berupa membaca teks tertulis berbentuk deskriptif,
naratif, anekdot, eksposisi, analitis, dan eksposisi hortatory;
menyimak; berbicara dan menulis dalam Bahasa Inggris seperti
yang diukur dengan Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa dan
dinyatakan dengan skor yang diperoleh siswa. Ada dua kategori
kegiatan belajar Bahasa Inggris yaitu rendah dan tinggi.
b. Jenis kelamin siswa adalah identitas diri siswa putra atau putri.
Ada kelompok siswa putra dan kelompok siswa putri.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat kegiatan belajar
dalam mata pelajaran bahasa Inggris antara para siswa putra dan siswa putri
kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memuat tinjauan pustaka mengenai masalah yang akan diteliti.
Dalam bab ini meliputi belajar Bahasa Inggris, belajar di sekolah, unsur-unsur
belajar Bahasa Inggris.
A. Belajar Bahasa Inggris
1. Arti Belajar
Pemahaman kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran berkaitan
dengan pemahaman akan belajar. Belajar merupakan salah satu kegiatan
utama yang dilaksanakan tiap individu manusia selama hidupnya. Belajar
merupakan kegiatan melatih anggota badan, penginderaan gerak, pengamatan,
ingatan, pikiran, perasaan, kehendak sehingga memperoleh pengetahuan,
pemahaman, sikap, keterampilan baru, atau menyempurnakan pengetahuan,
pemahaman, sikap, dan keterampilan yang sudah ia miliki. Menurut Winkel
proses belajar merupakan aktivitas psikis atau mental yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap (Winkel, 1987 :
200).
7
2. Belajar Siswa di Sekolah Menengah Atas
Siswa belajar di sekolah berarti siswa melakukan kegiatan melatih diri
dalam bahan pelajaran, baik yang bersifat akademik, baik yang bersifat
penyesuaian diri, maupun yang bersifat keterampilan, sehingga ia
memperoleh pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan baru atau
menyempurnakan yang sudah ia miliki. Kegiatan belajar atau kegiatan siswa
mengolah bahan ajar itu berupa latihan-latihan atau praktek-praktek atau
kegiatan pemecahan masalah. Kegiatan belajar ini terpusat pada cara belajar.
Tujuan belajar siswa dalam sekolah dirumuskan secara tegas oleh
guru pengajar, guru pembimbing, guru pelatih dan disebut tujuan pengajaran
atau tujuan pembimbingan atau tujuan pelatihan serta selalu dikaitkan dengan
apa yang dipelajari siswa. Tujuan belajar siswa dalam sekolah terikat dengan
kemampuan yang hendak diperoleh siswa yaitu pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, sikap diri, sikap sosial, reaksi perasaan. Pencapaian tujuan ini
merupakan suatu proses dinamis dan dengan proses ini siswa mengalami
bagaimana belajar, belajar tentang apa, hasil belajar yang mungkin dicapai.
3. Bahasa Inggris
a. Peranan Bahasa Inggris
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, pendapat,
dan perasaan. Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang
digunakan di Indonesia. Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang
memberikan sumbangan besar bagi dunia. Oleh karena itu bahasa Inggris
8
ditetapkan sebagai bahasa Internasional yaitu bahasa yang digunakan oleh
berbagai bangsa di dunia.
Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia dianggap penting
untuk tujuan penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni budaya, dan pembinaan hubungan dengan bangsa-bangsa lain.
b. Kurikulum Sekolah Menengah Atas
Tujuan pengajaran bahasa Inggris menurut kurikulum 2004 adalah
ingin menekankan pada aspek keterampilan berbahasa yang meliputi
keterampilan berbahasa lisan dan tulis baik reseptif maupun produktif.
Menurut kurikulum 2004 untuk mata pelajaran bahasa Inggris di
SMA, telah dirumuskan tiga standar kompetensi, sebagai berikut:
1. Siswa berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk naratif, prosedur, spoof/recount, report dan news item. (Tema disesuaikan dengan jenis teks yang sedang dibahas dan tingkat kemampuan linguistik siswa). 2. Siswa berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog, terutama dalam wacana berbentuk deskriptif, naratif, anekdot, eksposisi analitis, dan eksposisi hortatory yang mengarah kepada variasi makna interpersonal. (Tema disesuaikan dengan jenis teks yang sedang dibahas dan tingkat kemampuan linguistik siswa). 3. Siswa berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yang sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan/atau monolog, terutama dalam wacana berbentuk naratif, explanation, discussion, commentary, dan review dengan penekanan pada makna interpersonal yang kompleks dan makna tekstual yang variatif. (Tema disesuaikan dengan jenis teks yang sedang dibahas dan tingkat kemampuan linguistik siswa) ( Depdiknas, 2003 : 5).
9
4. Unsur-unsur Belajar Bahasa Inggris
a. Motif belajar Siswa
Motif berasal dari kata motive yang diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Hendra, 2003 : 8). Setiap
orang memiliki suatu motif. Motif ini yang menggerakkan tingkah laku orang
untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain motif merupakan kesiapan
seseorang untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Siswa
memiliki motif belajar seperti: ingin mengaktualisasikan diri atau rasa ingin
tahu lebih, atau ingin memiliki kompetensi.
Apabila seseorang tidak mempunyai motif dalam melakukan sesuatu
biasanya hasil yang diperoleh juga kurang memuaskan. Sebaliknya apabila
seseorang tahu apa yang menjadi motif dalam melakukan sesuatu, maka
hasilnya juga akan lebih baik. Apabila seorang siswa mempunyai motif yang
sungguh dalam belajar maka niscaya akan berhasil walaupun dalam
melakukan belajar itu dia mengalami kesulitan. Ia akan berusaha mencari
jalan untuk mengatasi kesulitan itu, misalnya : bertanya kepada orang yang
lebih pintar atau orang yang lebih bisa dari dirinya. Menurut Hendra (2003:
8) proses timbulnya motif disebut motivasi. Selanjutnya menurut Hendra
motivasi adalah usaha yang dilakukan untuk mewujudkan perbuatan atau
proses menggerakkan motif-motif menjadi perbuatan nyata atau tingkah laku
dalam mencapai kebutuhan dan mencapai tujuan tertentu termasuk tujuan
belajar siswa. Motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi ekstrinsik dan
motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik berupa perangsang atau pengaruh dari
10
luar seperti perintah, paksaan atau bujukan dari orang lain, sehingga ia
berbuat sesuatu atau melakukan kegiatan belajar. Sedangkan motivasi
intrinsik berupa motif yang timbul dari dalam diri sendiri.
b. Bahan belajar siswa
Bahan belajar merupakan pesan yang harus dipelajari oleh siswa
dalam mata pelajaran. Bahan belajar yang diperoleh dari guru disampaikan
secara langsung oleh guru kepada siswa dalam kelas. Bahan belajar yang
termuat dalam buku pelajaran atau buku paket harus dipelajari oleh siswa.
Bila bahan pelajaran sulit dimengerti oleh siswa, biasanya siswa kurang
bersemangat menerima bahan pelajaran itu. Sebaliknya bahan pelajaran yang
mudah dimengerti siswa mendorong semangat siswa dalam menerima bahan
pelajaran tersebut. Bahan pelajaran bahasa Inggris yang dianggap mudah oleh
siswa akan mendorong siswa tertarik mempelajarinya.
c. Perubahan dalam diri siswa
Tujuan dari kegiatan belajar adalah supaya dalam diri siswa itu
terjadi suatu perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan berupa
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan tingkah laku melalui
praktek dan latihan. Perubahan dalam diri siswa tidak sekaligus jadi, tetapi
melalui suatu proses. Semakin banyak siswa melakukan praktek atau latihan
dalam belajar maka semakin banyak juga perubahan yang akan terjadi dalam
dirinya misalnya pengetahuannya juga akan semakin bertambah seperti
dalam belajar bahasa Inggris, semakin banyak seorang siswa belajar kosakata
semakin banyak juga yang diketahuinya tentang bahasa Inggris.
11
Perubahan dalam diri siswa berkaitan juga dengan potensi akademik yang dimilikinya. Siswa yang mempunyai potensi akademik cukup atau lebih dari cukup akan mengalami perubahan yang cepat dalam dirinya, karena ia cepat mengerti apa yang ia pelajari. Sebaliknya siswa yang mempunyai potensi akademik kurang, biasanya lambat memahami apa yang ia pelajari (Kabolo, 2006 : 10).
B. Perkembangan Kegiatan Belajar Siswa dalam Bahasa Ingris
Perkembangan kegiatan belajar siswa dalam bahasa Inggris ditentukan
oleh kerja sama aspek-aspek :
1. Sikap siswa terhadap bahasa Inggris
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan
cara yang relatif tetap terhadap objek berupa orang, barang, dan sebagainya,
baik secara positif maupun negatif (Syah, 2006 : 149).
Sikap (attitude) siswa yang positif, terutama kepada mata pelajaran
yang diberikan di sekolah merupakan pertanda awal yang baik bagi proses
belajar siswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap mata
pelajaran yang diberikan di sekolah, apalagi jika diiringi dengan kebencian
kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan dapat menimbulkan kesulitan
belajar siswa tersebut.
Siswa yang memiliki sikap berarti memiliki kesadaran untuk belajar bahasa Inggris atau untuk tidak belajar bahasa Inggris. Siswa yang bersikap positif terhadap mata pelajaran bahasa Inggris akan melakukan apa saja untuk kegiatan belajarnya. Ia akan semakin tekun untuk mengerjakan latihan-latihan, belajar tenses, kosa kata, membaca buku bahasa Inggris, dan sebagainya. Sebaliknya siswa yang memiliki sikap negatif terhadap
12
mata pelajaran bahasa Inggris akan menunjukkan penolakan apabila siswa tersebut dilibatkan di dalam proses belajar bahasa Inggris. Ia cenderung malas untuk mengerjakan latihan-latihan, belajar kosakata, membaca buku bahasa Inggris dan cenderung hanya ikut-ikutan dan sekedar kewajiban saja yang harus dilakukan di sekolah. Sikap positif akan menghasilkan kegiatan belajar yang teratur, sedangkan sikap negatif akan menghasilkan kegiatan belajar yang tidak teratur (Kabolo, 2006 : 26).
2. Cara dan sumber belajar siswa
Cara belajar dalam mata pelajaran adalah cara belajar yang dilakukan
siswa baik di rumah maupun di sekolah yang berkaitan dengan bahan mata
pelajaran (The Liang Gie, 1994 : 20). Sedangkan sumber belajar adalah
sesuatu (manusia, benda, masyarakat) yang secara langsung dan tidak
langsung menyajikan bahan pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa yang
sedang belajar, berlatih untuk memperoleh kemampuan baru.
Cara belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris sejalan
dengan adanya sumber belajarnya. Menurut Depdikbud (1995 : 10), ada
empat cara dalam belajar bahasa Inggris, yaitu :
a. Siswa membaca, artinya siswa melakukan kegiatan belajar mengenal
simbol-simbol bahasa tulis yang dibaca, untuk membangun sebuah
pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki. The Liang Gie (1994 :
25), merumuskan membaca adalah serangkaian kegiatan pikiran seseorang
yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami makna suatu
karangan yang disajikan kepada indera penglihatan dalam bentuk lambang
huruf dan tanda lainnya. Bentuk kegiatannya antara lain: membaca buku
catatan, buku pelajaran (buku cetak) dan kamus bahasa Inggris. Sumber
13
belajar siswa yang pertama harus dibaca adalah buku catatan, karena
keterbatasan daya ingat siswa maka sangat perlu untuk mencatat
khususnya dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Jika siswa ingin
sukses dalam studinya maka siswa tersebut harus rajin mencatat apa yang
dijelaskan/disampaikan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Biasanya siswa lebih cepat mengerti apabila belajar dari catatanya sendiri
daripada dari buku paket atau catatan yang lain karena biasanya catatan
siswa itu sesuai dengan pengertiannya sendiri. Catatan yang telah ia buat
kemudian ia baca kembali untuk memudahkannya dalam belajar bahasa
Inggris. Sumber belajar kedua yang harus dibaca oleh siswa adalah buku
pelajaran (buku cetak) bahasa Inggris. Umumnya di sekolah-sekolah
sekarang buku cetak masih sangat penting sebagai sumber belajar siswa,
karena tanpa buku cetak siswa sulit untuk belajar. Selain membaca buku
cetak, sumber yang lain seperti majalah, surat kabar yang berbahasa
Inggris juga perlu dibaca yang bertujuan untuk menambah wawasan dan
perkembangan dirinya. Sumber belajar ketiga yang harus dibaca siswa
adalah kamus bahasa Inggris. Kegiatan belajar bahasa Inggris sangat
membutuhkan adanya kamus, karena dengan adanya kamus kata-kata
yang sulit atau tidak dimengerti artinya dapat dilihat dan dicari
didalamnya. Dengan rajin membaca kamus maka siswa akan semakin
kaya dengan kosakata bahasa Inggris. Dengan banyaknya kosakata yang
dimiliki siswa juga akan lebih memudahkan dalam menyusun atau
mengartikan kalimat yang berbahasa Inggris.
14
b. Siswa menyimak, artinya siswa melakukan kegiatan belajar
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak
disampaikan oleh pembicara melalui ujaran, bahasa lisan dan bahan-bahan
dalam bentuk rekaman. Bentuk kegiatannya antara lain : mendengarkan
instruksi guru terutama berkenaan dengan wacana yang baru saja
dibacanya, mendengarkan materi-materi yang disajikan dalam bentuk
rekaman kaset atau video. Sumber belajar yang dapat mendukung belajar
siswa dalam bahasa Inggris adalah bahan-bahan dalam bentuk rekaman.
Rekaman merupakan sumber yang sangat penting dalam membantu siswa
untuk belajar bahasa inggris. Rekaman yang dimaksud berupa film, video,
slide dan kaset rekaman. Bahan rekaman ini akan lebih memudahkan
siswa dalam belajar bahasa Inggris, karena ia dapat melihat dan
mendengarkan secara langsung. Rekaman itu berupa percakapan, materi
yang telah dijelaskan oleh guru bahasa Inggris. Dengan rekaman ini siswa
dapat memutar ulang apabila siswa belum mengerti apa yang
dipelajarinya.
c. Siswa berbicara, artinya siswa melakukan kegiatan belajar mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, mengatakan
serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Bentuk kegiatannya
antara lain : monolog lisan terutama dalam wacana yang baru saja dibaca
dan didengarnya.
15
d. Siswa menulis, artinya siswa melakukan kegiatan belajar dalam
komponen sistem komunikasi yang menggambarkan pikiran, perasaan,
dan ide ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa grafis. Bentuk
kegiatannya : mengungkapkan apa yang telah dibaca, merupakan stimulus
yang membantu proses mengingat tentang apa didengar, dan dibicarakan
dalam bentuk teks tertulis.
C. Layanan Bimbingan Akademik
1. Peranan Bimbingan Akademik
Fungsi bimbingan mengacu pada pengelompokan umur dan
kebutuhan secara khusus serta dapat diterapkan pada tingkat-tingkat
pendidikan yang berbeda. Dalam hal ini masalah siswa biasanya muncul dan
terfokus pada masalah-masalah dalam belajar, yang dilakukan di rumah
maupun di sekolah.
Kecenderungan yang terjadi dewasa ini terletak pada perkembangan
siswa yang optimal, dan bimbingan saat ini memiliki fungsi sebagai suatu
pelayanan yang sangat penting atau dibutuhkan. Makna pendidikan diartikan
sebagai dorongan terhadap kepribadian manusia tentang pemenuhan ekspresi.
Untuk mencapai tujuan yang maksimal seorang guru pembimbing pertama-
tama harus mempunyai pemahaman tentang kepribadian.
Layanan bimbingan yang bersifat pencegahan dapat dikatakan nyata
dan abadi apabila siswa itu sendiri mengerti dan berusaha untuk menjadi
baik. Hal ini menunjukkan bahwa bantuan yang diberikan oleh seseorang
16
yang ahli di bidangnyapun tidak akan cukup menunjang jika tidak ada
pengertian dan usaha dari siswa sendiri untuk keluar dari permasalahannya.
Siswa adalah perhatian utama dari kegiatan bimbingan. Oleh karena itu,
informasi tentang siswa dan situasinya sangat dibutuhkan dan sebaiknya guru
pembimbing harus menjadi bagian dari diri siswa. Siswa membutuhkan
perhatian dari orang lain yang memiliki posisi dan pengaruh untuk
menolongnya, terutama guru dan orang tua. Mereka mungkin menginginkan
informasi tentang program pendidikan dan sekolahnya, tentang karier,
masalah pribadi dan sosial serta informasi mengenai kegiatan belajarnya.
Kegiatan belajar yang tidak dilakukan secara teratur akan
menyebabkan tingkah laku yang salah. Siswa yang mengalami masalah
dalam kegiatan belajarnya, dapat berhubungan langsung dengan guru
pembimbing untuk mendapatkan bantuan baik secara individual maupun
kelompok. Ruang kelas dan ruang guru pembimbing harus digunakan sebagai
sarana penyelesaian masalah itu. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat
berhubungan langsung dengan guru pembimbing apabila mengalami
permasalahan di sekolah (Montensen dan Schumller, 1976: 11-13).
Kegiatan-kegiatan bimbingan yang bersifat kelompok maupun
individual merupakan bantuan agar siswa menemukan, menyadari dan
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya yang berkaitan dengan
kegiatan belajarnya (Winkel, 1987 : 184). Adapun kegiatan-kegiatan
bimbingan yang dapat dilakukan berkaitan dengan pelajaran bahasa Inggris
antara lain: bimbingan kelompok, yaitu dengan mengelompokkan siswa putra
17
dan putri yang memiliki tingkat yang rendah dalam kegiatan bahasa Inggris
untuk diberikan bantuan tentang bagaimana cara belajar bahasa Inggris yang
tepat sekaligus diberikan pendampingan secara khusus sampai siswa tersebut
bisa belajar bahasa Inggris dengan baik.
Cara belajar siswa putra dapat berbeda dengan cara belajar siswa
putri. Kecenderungan siswa putri lebih giat melakukan kegiatan belajar
bahasa Inggris daripada siswa putra. Hal ini dapat disebabkan karena siswa
putri lebih banyak memiliki ketekunan dalam belajar, senang membaca,
senang menulis, mengerjakan tugas-tugas/ latihan soal dibandingkan siswa
putra.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang jenis penelitian, populasi penelitian,
instrumen dan prosedur pengumpulan data, dan tehnik pengolahan data yang
dilakukan peneliti.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan metode
survei. Menurut Furchan survei artinya mengumpulkan data yang relatif
terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Metode ini bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang
individu (Furchan, 1982 : 418). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran mengenai tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa
Inggris para siswa-siswi kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran
2006/2007.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah keseluruhan unit objek yang akan diteliti
(Ali, 1985 : 54). Populasi penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas II SMA
Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007. Sampel penelitian adalah
sebagian dari populasi yang dianggap mewakili seluruh populasi (Ali, 1985 :
54). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas II IPA, II
19
BAHASA, dan II IPS.1. Sampel penelitian ini termasuk ke dalam sampel
random, artinya bahwa semua individu dalam populasi diberi kesempatan
yang sama untuk ditugaskan menjadi anggota sampel (Hadi, 2001 : 223).
Populasi penelitian disajikan dalam tabel 1.
Tabel 1. Populasi dan Sampel Penelitian Tingkat Kegiatan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa-siswi Kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007
Kelas Populasi Sampel
II IA 23 23
II BHS 28 28
II IS.1 42 42
II IS.2 40 -
Total 133 orang 93 orang
C. Instrumen Penelitian
1. Alat Pengumpul Data
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kegiatan
belajar siswa. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu : (1) Bagian
penjelasan dan pedoman pengisian, dan (2) isi kuesioner itu sendiri yang
terdiri dari 60 item pernyataan yang menggambarkan kegiatan belajar
siswa. Kuesioner ini berisi sejumlah item tentang kegiatan belajar siswa
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Kuesioner ini adalah kuesioner
terstruktur, karena menuntut responden penelitian untuk memilih salah satu
jawaban dari pilihan yang disajikan dalam kuesioner. Kuesioner ini
dikembangkan dari kuesioner yang disusun oleh Kabolo (2006 : 46), yaitu
20
dengan mengembangkan pernyataan yang ada di dalam kuesioner dengan
pernyataan yang dibuat peneliti. Ada tiga alternatif jawaban yaitu selalu,
banyak kali dan kadang-kadang.
Kisi-kisi kuesioner disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2. Kisi-kisi Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa.
No Aspek No. Item Σ
1. Motivasi belajar siswa 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10
2. Bahan belajar 11,12,13,14,15,16,17,18,
19,20 10
3. Perubahan dalam diri siswa 21,22,23,24,25,26,27,28,
29,30 10
4. Sikap siswa terhadap bahasa Inggris 31,32,33,34,35,36,37,38,
39,40 10
5. Cara dan Sumber belajar
41,42,43,44,45,46,47,48,
49,50,51,52,53,54,55,56,
57, 58,59,60
20
Total 60 2. Pemberian skor
Pemberian skor pada setiap item kuesioner kegiatan belajar bahasa
Inggris sebagai berikut :
Jawaban “ Selalu” = 3
“ banyak kali” = 2
“ kadang-kadang” = 1
21
3. Reliabilitas dan Validitas
Reliabilitas adalah keajegan hasil pengukuran suatu alat ukur.
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu alat ukur cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Furchan,
1982: 298).
1). Perhitungan Reliabilitas Kuesioner Hasil Penelitian menggunakan
rumus Spearman and Brown sebagai berikut:
gg
ggtt r
rr
+=
12
81,0181,02
+=
x
81,162,1
=
Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur (Furchan, 1982: 281).
2). Perhitungan Validitas Kuesioner Hasil Penelitian (Guilford, 1965: 443):
89,0=ttr
∞tr 94,0=
Tabel 3. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Hasil Penelitian
Reliabilitas (r tt ) Validitas ( ) ∞tr
0,89 0,94
22
Berdasarkan data hasil penelitian maka penafsiran terhadap reliabilitas dan
validitas kuesioner dilakukan dengan bantuan klasifikasi Garrett sebagai
berikut (Garrett, 1967: 176).
Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Korelasi suatu Alat Ukur
Koefisien korelasi Klasifikasi
± 0,70 - ± 1,00 Tinggi atau sangat tinggi
± 0,40 - ± 0,70 Cukup
± 0,20 - ± 0,40 Rendah
± 0,00 - ± 0,20 Tidak ada atau sangat rendah
Jadi, disimpulkan bahwa reliabilitas dan validitas Kuesioner
Tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris siswa-siswi
kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007 termasuk
kedalam kategori Tinggi.
23
D. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data terdiri dari dua tahap yaitu : tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan.
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, peneliti pertama-tama meminta ijin kepada
kepala sekolah untuk melakukan penelitian di sekolah. Setelah
mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah, peneliti meminta surat ijin
penelitian dari pihak Universitas Sanata Dharma. Kemudian peneliti
mengirimkan surat ijin dan proposal penelitian dilengkapi dengan
kuesioner kepada kepala sekolah SMA Bruderan Purworejo. Peneliti
mengadakan penelitian di SMA Bruderan Purworejo berdasarkan jadwal
pelajaran dan bimbingan klasikal yang sudah terjadwal. Oleh karena waktu
penulisan terbatas, maka tidak dilakukan uji coba terhadap kuesioner yang
digunakan ini.
b. Tahap pelaksanaan
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada siswa kelas II
SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007. Pengumpulan data
dilaksanakan pada hari selasa, 03 April 2007 kepada 92 siswa yang terdiri
dari tiga kelas yaitu kelas II BAHASA, II IPA dan II IPS.1. Peneliti
meminta jam pelajaran kewarganegaraan untuk kelas II BAHASA dan
sejarah untuk kelas II IPS.1. Sedangkan untuk kelas II IPA peneliti
menggunakan jam bimbingan. Kelas IPS.1 ada satu siswa yang tidak
24
masuk dengan alasan ijin, sehingga jumlah siswa yang menjadi sampel
penelitian berkurang menjadi 92 orang.
E. Teknis Analisis Data
1. Langkah-langkah yang digunakan untuk analisis data penelitian:
a. Menghitung koefisien reliabilitas dan koefisien validitas
Perhitungan koefisien reliabilitas dan koefisien validitas kuesioner
adalah sebagai berikut:
1). Menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item genap
dikenakan rumus Product Moment (Furchan, 1982 : 304) sebagai
berikut :
}){}{)({))((
2222 YYNXXNYXXYNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Keterangan :
r xy = koefisien korelasi antara x dan y
XY = product dari x dan y
X = skor dari kelompok I (item ganjil)
Y = skor dari kelompok II (item genap)
N = jumlah responden yang diteliti
2). Menghitung koefisien reliabilitas skor digunakan rumus Spearman
and Brown (Furchan, 1982 : 305) sebagai berikut:
gg
ggtt r
rr
+=
12
25
Keterangan:
r = koefisien reliabilitas tes keseluruhan kegiatan belajar dalam
mata pelajaran bahasa inggris
tt
r = koefisien korelasi kelompok item ganjil dan genap gg
3). Menghitung koefisien validitas Kuisioner Tingkat Kegiatan Belajar
dalam Mata Pelajaran bahasa Inggris
Perhitungan validitas diukur dengan rumus (Guilford, 1965: 443):
ttrrt =∞
Keterangan :
= koefisien validitas ∞r
= koefisien reliabilitas ttr
b. Menyusun tabel distribusi skor-skor kegiatan belajar dalam mata
pelajaran bahasa Inggris untuk menghitung Mean.
Perhitungan Mean skor total menggunakan rumus :
NXM Σ
=
Keterangan :
=M Mean (skor rata-rata)
=ΣX Jumlah skor tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran
bahasa Inggris
= Jumlah siswa N
26
Mean digunakan sebagai batas kategori tinggi dan rendah. Skor ≥
Mean termasuk dalam kategori tinggi dan skor < Mean termasuk
dalam kategori rendah.
c. Uji Khi-Kuadrat
Rumus tabel 2 x 2 (Hadi, 1994 : 328).
))()()(()( 2
2
dbcadcbabcadN
++++−
=χ
Keterangan :
2χ = Khi-kuadrat
N = Jumlah siswa
a, b, c dan d = Frekuensi dalam tiap-tiap sel dalam tabel 2 x 2
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disampaikan hasil penelitian dan pembahasan hasil
penelitian dengan sistematika rumusan masalah pada bab I yaitu untuk menjawab
pertanyaan “Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar para siswa kelas II SMA
Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran bahasa Inggris?“ dan “Apakah ada
perbedaan tingkat kegiatan belajar antara para siswa putra dan para siswa putri
kelas II SMA Bruderan Purworejo dalam mata pelajaran bahasa Inggris?“
A. Hasil Penelitian
1. Kegiatan Belajar bahasa Inggris
Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengukur
tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Adapun alat
ukur penelitian ini adalah kuesioner kegiatan belajar bahasa Inggris. Ada
dua kategori kegiatan belajar bahasa Inggris, yaitu kategori Tinggi (T) dan
kategori Rendah (R). Hasil perhitungan Mean skor total/ M = 99. Jadi,
siswa yang memperoleh skor ≥ 99 termasuk kategori Tinggi sedangkan
siswa yang memperoleh skor < 99 termasuk ke dalam kategori Rendah.
a. Keadaan para siswa secara keseluruhan
Keadaan kegiatan belajar para siswa kelas II SMA Bruderan
Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007 secara keseluruhan disajikan
dalam tabel berikut :
28
Tabel. 5. Jumlah Siswa dalam Kategori Tinggi dan Rendah pada Kegiatan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris para Siswa Putra dan Siswa Putri Kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.
Kategori f (%)
Tinggi 45 (49)
Rendah 47 (51)
Total 92 (100 )
Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa secara
keseluruhan jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam
kegiatan belajar bahasa Inggris lebih banyak daripada jumlah siswa
yang termasuk kategori tinggi.
b. Keadaan para siswa menurut jenis kelamin
Keadaan kegiatan belajar para siswa dilihat dari jenis kelamin
disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 6. Perbedaan Jumlah Siswa Putra dan Siswa Putri dan Kategori Tinggi Rendah dalam Kegiatan Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa Putra dan Siswa Putri Kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.
Kategori
Jenis Kelamin Rendah Tinggi ∑
Putri 17 31 48
Putra 30 14 44
∑ 47 45 92
29
Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa:
1. Jumlah siswa putri yang termasuk kategori tinggi lebih banyak
daripada jumlah siswa putri yang termasuk kategori rendah.
2. Jumlah siswa putra yang termasuk kategori rendah lebih banyak
daripada jumlah siswa putra yang termasuk kategori tinggi.
2. Uji Hipotesis.
Hipotesis Penelitian :
Ada perbedaan tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa
Inggris antara para siswa putra dan para siswa putri kelas II SMA
Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.
Hipotesis Statistik :
Ada perbedaan jumlah siswa putra dan jumlah siswa putri dalam tingkat
kegiatan belajar bahasa Inggris.
Hipotesis Nol :
Tidak ada perbedaan jumlah siswa putra dan jumlah siswa putri dalam
tingkat kegiatan belajar bahasa Inggris.
30
Perhitungan nilai Chi-Kuadrat untuk pengujian hipotesis disajikan dalam
tabel berikut :
Tabel 7. Perhitungan Nilai Chi-Kuadrat tentang Perbedaan Frekuensi Tingkat Kegiatan Belajar Para Siswa Putra dan Para Siswa Putri
Kategori
Jenis Kelamin Rendah Tinggi ∑
Putri 17 (a) 31 (b) 48
Putra 30 (c) 14 (d) 44
∑ 47 45 92
Perhitungan Chi-Kuadrat dengan rumus tabel 2 x 2 :
))()()(()( 2
2
dbcadcbabcadN
++++−
=χ
= )1431)(3017)(1430)(3117(
)30311417(92 2
++++− XX
=)45474448(
)930238(92 2
XXX−
= 4466880
)692(92 2−
= 446688044055488
= 9,86
31
Derajat kebebasan:
d . b = (C – 1) (R – 1)
= 1 X 1
= 1
Taraf Signifikansi 5 % dengan d . b = 1, nilai = 3, 841. Nilai
= 9, 89 lebih besar dari . Jadi, hipotesis nol ditolak dan hipotesis
penelitian diterima. Berarti ada perbedaan tingkat kegiatan belajar dalam mata
pelajaran bahasa Inggris antara para siswa putra dan para siswa putri kelas II SMA
Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/ 2007.
tab2χ
emp2χ tab
2χ
32
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran
bahasa Inggris para siswa-siswi kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun
Ajaran 2006/2007 menunjukkan :
1. Secara keseluruhan jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam
kegiatan belajar bahasa Inggris lebih banyak daripada jumlah siswa yang
termasuk kategori tinggi.
2. Jumlah siswa putri yang termasuk kategori tinggi lebih banyak daripada
jumlah siswa putri yang termasuk kategori rendah.
3. Jumlah siswa putra yang termasuk kategori rendah lebih banyak daripada
jumlah siswa putra yang termasuk kategori tinggi.
4. Ada perbedaan tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa
Inggris antara para siswa putra dan para siswa putri kelas II SMA
Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.
Masih ada banyak siswa yang rendah dalam kegiatan belajar
bahasa Inggris, padahal kegiatan belajar merupakan tugas utama bagi seorang
siswa. Kegiatan belajar merupakan usaha tiap siswa untuk menyelesaikan
tugas-tugas belajarnya. Perhatian utama dalam usaha tersebut adalah sikap
belajar dan cara belajar. Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response
tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek berupa orang, barang,
dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2006 : 149). Siswa
yang rendah dalam kegiatan belajar bahasa Inggris berarti siswa tersebut
33
memiliki sikap negatif atau menolak terhadap mata pelajaran bahasa Inggris.
Sedangkan siswa yang tinggi dalam kegiatan belajar bahasa Inggris berarti
siswa tersebut memiliki sikap positif atau menerima terhadap mata pelajaran
bahasa Inggris.
Cara belajar dalam mata pelajaran adalah cara belajar yang
dilakukan siswa baik di rumah maupun di sekolah yang berkaitan dengan
bahan mata pelajaran. Cara belajar dalam bahasa Inggris terdiri dari 4 (empat)
cara, yaitu : Membaca, menyimak, berbicara dan menulis. Siswa yang rendah
dalam kegiatan belajar bahasa Inggris berarti siswa tersebut tidak
melaksanakan cara belajar dengan baik, atau tidak melaksanakan kegiatan
belajar sebagai sebuah rutinitas. Siswa cenderung kurang berlatih untuk
membaca, menyimak, berbicara maupun menulis dalam bahasa Inggris.
Sedangkan siswa yang tinggi dalam kegiatan belajar bahasa Inggris berarti
siswa tersebut melaksanakan cara belajar dengan baik. Siswa tersebut
cenderung selalu melakukan kegiatan belajar secara rutin melalui kegiatan
membaca, menyimak, berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris.
Siswa yang rendah dalam kegiatan belajar bahasa Inggris perlu
adanya pendampingan agar ia memahami bahwa belajar itu butuh proses dan
ketekunan. Konseling belajar merupakan salah satu cara pendampingan yang
dapat dilakukan bagi siswa yang rendah dalam kegiatan belajar bahasa Inggris.
Konseling belajar dapat dilakukan dengan penyadaran kembali secara berkala
tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti pelajaran di sekolah dan
selama belajar di rumah. Bagi siswa yang sudah dalam kategori tinggi dalam
34
kegiatan belajar bahasa Inggris program bimbingan belajar tetap dilaksanakan.
Siswa yang mengalami masalah dalam kegiatan belajarnya, dapat
berhubungan langsung dengan guru pembimbing untuk mendapatkan bantuan
baik secara individual maupun kelompok. Menurut Montensen dan Schumller
(1976: 13) ruang kelas dan ruang guru pembimbing harus digunakan sebagai
sarana penyelesaian masalah. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat
berhubungan langsung dengan guru pembimbing apabila mengalami
permasalahan di sekolah. Adapun kegiatan-kegiatan bimbingan yang dapat
dilakukan berkaitan dengan pelajaran bahasa Inggris antara lain: bimbingan
kelompok, yaitu dengan mengelompokkan siswa putra dan putri yang
memiliki tingkat yang rendah dalam kegiatan bahasa Inggris untuk diberikan
bantuan tentang bagaimana cara belajar bahasa Inggris yang tepat sekaligus
diberikan pendampingan secara khusus sampai siswa tersebut bisa belajar
bahasa Inggris dengan baik.
35
BAB V
PENUTUP
Dalam bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan hasil penelitian
dan saran-saran terhadap kegiatan bimbingan.
A. Kesimpulan
Masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah
tingkat kegiatan belajar para siswa kelas II SMA Bruderan Purworejo dalam mata
pelajaran bahasa Inggris? (2) Apakah ada perbedaan tingkat kegiatan belajar
antara para siswa putra dan para siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo
dalam mata pelajaran bahasa Inggris?
Populasi penelitian adalah para siswa-siswi kelas II SMA Bruderan
Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007 yang berjumlah 133 orang dengan sampel
penelitian berjumlah 92 orang (1 orang tidak masuk sekolah dengan alasan ijin)
terdiri dari kelas II IPA, II BAHASA dan II IPS.1. Dengan rincian 48 putri dan
44 putra.
Hasil penelitian ini adalah (1) secara keseluruhan jumlah siswa yang
termasuk kategori rendah dalam kegiatan belajar bahasa Inggris lebih banyak
daripada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi, (2) jumlah siswa putri yang
termasuk kategori tinggi lebih banyak daripada jumlah siswa putri yang termasuk
kategori rendah. (3) jumlah siswa putra yang termasuk kategori rendah lebih
banyak daripada jumlah siswa putra yang termasuk kategori tinggi. (4) ada
36
perbedaan tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris antara
para siswa putra dan para siswa putri kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun
Ajaran 2006/2007.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat kegiatan
belajar mata pelajaran bahasa Inggris para siswa-siswi kelas II SMA Bruderan
Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007, disampaikan saran-saran:
1. Bagi Program Bimbingan dan Konseling
a. Disarankan adanya Program Bimbingan khususnya Program
Bimbingan Akademik yang dikembangkan dengan maksud membantu
siswa, terpusat pada mengembangkan sikap belajar siswa dan cara-
cara belajarnya.
b. Diharapkan adanya Program Konseling khususnya Konseling
Akademik yang memiliki perhatian utama pada Program Konseling
untuk para siswa yang bermasalah dalam perkembangan belajar
termasuk dalam mata pelajaran bahasa Inggris.
2. Bagi Sekolah
a. Dihimbau bagi para tenaga bimbingan dan tenaga pengajar khususnya
guru bidang studi bahasa Inggris diharapkan dapat saling bekerjasama
untuk membantu para siswa-siswi yang termasuk ke dalam kategori
rendah dalam kegiatan belajar khususnya dalam cara belajar bahasa
Inggris.
37
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung:
Angkasa.
Depdikbud. (1995). Kurikulum Sekolah Menengah (GBPP) Mata Pelajaran
Bahasa Inggris. Jakarta : Depdikbud.
Depdiknas. (2003). Petunjuk Penyusunan Silabus Mata Pelajaran Bahasa
Inggris. Jakarta: Depdiknas.
Furchan, Arief. Drs. (1982). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya :
Usaha Nasional.
Garrett, H.E. (1967). Statistics in Psychology and Education. Fourth Edition.
New York : Longmans, Green & co.
Guilford, J.P. (1965). Fundamental Statistics in Psychology and Education. Third
Edition. Tokyo : Kogakusha Company, ltd.
Hadi, Sutrisno. Prof, Drs, M. A. (2001). Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset.
Hardjono. (1988). Psikologi Belajar Mengajar Bahasa Asing. Jakarta:
Depdikbud.
Hendra, Surya, R. M, Drs. (2003). Motivasi. Jakarta: Gramedia.
Kabolo, Martha Rampak. (2006). Hubungan Kegiatan Belajar Siswa dan
Kepercayaan Diri Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP
Kelas II Stela Maris Jakarta Utara Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi
(tidak diterbitkan)
38
Schumller, and Mortensen. (1976). Guidance In Today’s School. John Willey &
sons
Syah, Muhibbin. (2006). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tanlain, Wens. Drs, M. Pd. Rencana Satuan Perkuliahan Mata Kuliah
Bimbingan dan Konseling Belajar. USD (tidak diterbitkan).
The Liang Gie. (1994). Cara Belajar yang Efisien : Sebuah Buku Pegangan
untuk Mahasiswa Indonesia. Jogjakarta: Liberty.
Winkel, WS. (1987). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia
39
Lampiran 1 Kuesioner
Kegiatan Belajar Bahasa Inggris
Kata Pengantar
Pada kesempatan ini, saya memohon kesediaan Anda untuk menjawab
pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini. Melalui kuesioner ini saya ingin
memperoleh gambaran tentang kegiatan belajar bahasa inggris. Informasi yang
Anda berikan dengan menjawab kuesioner ini akan digunakan untuk
meningkatkan kegiatan belajar Bahasa Inggris Anda.
Identitas
Umur : …….. th
Jenis Kelamin : ……………………………..
Kelas : ……………………………..
Petunjuk:
1. Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Kemudian
tentukan seberapa sering maksud dari pernyataan tersebut Anda alami.
Alternatif jawaban: S : Selalu BK : Banyak Kali KK : Kadang-kadang
2. Berilah tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang Anda pilih
ditempat yang tersedia.
3. Jika Anda ingin mengganti jawaban Anda, lingkarilah jawaban tersebut,
lalu berilah tanda centang (√ ) pada jawaban yang Anda anggap lebih
sesuai dengan pengalaman Anda.
Contoh:
Pernyataan S BK KK
Saya menghapal kosa kata dalam bahasa
Inggris minimal 10 kata setiap hari. √
√
4. Jawablah semua pernyataan berikut dan periksalah kembali jawaban
Anda sebelum dikumpulkan.
40
No Pernyataan Selalu Banyak Kali
Kadang-kadang
a. Motivasi belajar 1 Saya melakukan kegiatan belajar bahasa
Inggris setiap hari dengan mengikuti jadwal belajar yang saya buat.
2 Saya menghapal kosakata dalam bahasa Inggris minimal 10 kata setiap hari.
3 Saya membaca isi buku pelajaran bahasa Inggris.
4 Saya mencatat isi buku pelajaran bahasa Inggris yang sudah saya baca di dalam buku catatan.
5 Saya menjawab latihan-latihan yang ada dalam buku pelajaran bahasa Inggris.
6 Saya membaca bacaan yang ada di dalam buku pelajaran bahasa Inggris tanpa ada perintah dari guru mata pelajaran.
7 Saya bertanya kepada guru bahasa Inggris tentang isi bacaan yang saya tidak tahu artinya.
8 Saya menyimak buku pelajaran bahasa Inggris saat dijelaskan oleh guru di kelas.
9 Saya membaca kembali cacatan yang telah diberikan oleh guru bahasa Inggris pada waktu belajar dikelas.
10 Saya membaca terlebih dahulu materi yang akan dijelaskan oleh guru bahasa Inggris saat belajar di rumah.
b. Bahan belajar 11 Saya menuliskan materi yang saya
dapatkan di kelas dalam sebuah buku catatan bahasa Inggris.
12 Saya membaca bacaan di dalam buku pelajaran bahasa Inggris
13 Saya mengerjakan PR bahasa Inggris bersama teman kelompok.
14 Saya berusaha mengerjakan PR bahasa Inggris tepat pada waktunya.
15 Saya membaca buku-buku atau majalah berbahasa Inggris disamping buku paket.
16 Saya suka mengumpulkan artikel-artikel berbahasa Inggris baik dari buku, majalah maupun internet.
41
No Pernyataan Selalu Banyak Kali
Kadang-kadang
17 Saya suka melihat atau mendengarkan acara atau film yang menggunakan bahasa Inggris di TV maupun di radio.
18 Saya mendengarkan dialog/ percakapan dengan bantuan rekaman kaset/CD.
19 Saya menyimak bahan/materi bahasa Inggris dengan bantuan rekaman/video.
20 Saya mendengarkan bahan/materi yang disampaikan guru bidang studi dengan menggunakan fasilitas yang ada di laboratorium bahasa.
c. Perubahan dalam diri 21 Saya mengerjakan soal-soal bahasa
Inggris secara mandiri tanpa bantuan teman atau guru bahasa inggris.
22 Saya berbicara menggunakan bahasa Inggris jika berhadapan dengan turis asing atau orang yang kemampuan bahasa inggrisnya melebihi saya.
23 Saya menterjemahkan kata-kata dalam iklan yang menggunakan bahasa Inggris.
24 Saya menyampaikan informasi kepada teman-teman dengan menggunakan bahasa Inggris.
25 Saya menggunakan Bahasa Inggris baik di rumah maupun di sekolah.
26 Saya mengerjakan soal-soal bahasa Inggris dengan bantuan kamus bahasa Ingris.
27 Saya berpidato dengan menggunakan bahasa Inggris
28 Saya menulis surat menggunakan bahasa Inggris kepada teman saya.
29 Saya berdoa dengan menggunakan bahasa Inggris.
30 Saya menyelesaikan soal-soal bahasa Inggris yang dianggap sulit oleh teman-teman.
d. Sikap terhadap bahasa Inggris 31 Saya menjawab pertanyaan yang
diajukan guru di kelas secara spontan.
42
No Pernyataan Selalu Banyak Kali
Kadang-kadang
32 Saya menyelesaikan PR bahasa Inggris yang diberikan oleh guru tepat pada waktunya.
33 Saya mengerjakan tugas/PR bahasa Inggris di rumah.
34 Saya mengerjakan tugas/PR bahasa Inggris walaupun soal yang diberikan sulit.
35 Saya memperhatikan setiap penjelasan yang diberikan oleh guru bahasa Inggris.
36 Saya mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk menghadapi ulangan bahasa Inggris.
37 Saya mengikuti les privat bahasa Inggris diluar sekolah untuk menambah kemampuan Bahasa Inggris.
38 Saya menghadapi setiap kesulitan dalam belajar bahasa Inggris.
39 Saya mencari tahu penyebab kesulitan yang saya alami dalam belajar bahasa Inggris.
40 Saya mendapatkan nilai yang memuaskan dalam pelajaran bahasa Inggris.
e. Cara dan Sumber belajar 41 Saya menyimpulkan inti bacaan yang
saya baca dari setiap alinea dalam bacaan yang ada dalam buku pelajaran bahasa Inggris.
42 Saya membaca buku pelajaran bahasa Inggris berkaitan dengan topik yang belum saya mengerti.
43 Saya menuliskan kata-kata baru yang sukar beserta artinya dalam buku catatan bahasa Inggris.
44 Saya membuat catatan bahasa Inggris dengan teratur, rapi, dan mudah dipahami.
45 Saya membuat catatan kecil mengenai hal-hal penting di pinggir atau tempat kosong yang tersisa di buku pelajaran bahasa Inggris.
43
No Pernyataan Selalu Banyak Kali
Kadang-kadang
46 Saya menyimak pengantar yang disampaikan oleh guru pada awal pelajaran bahasa Inggris.
47 Saya menanyakan kepada teman jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas bahasa Inggris.
48 Saya aktif dalam diskusi kelompok saat mengerjakan tugas bahasa Inggris.
49 Saya membaca bacaan bahasa Inggris dalam hati.
50 Saya memperhatikan petunjuk kerja latihan soal yang disampaikan oleh guru.
51 Saya membaca buku-buku berbahasa Inggris di perpustakaan untuk menambah pembendaharaan kata bahasa Inggris.
52 Saya membaca majalah berbahasa Inggris untuk menambah kosakata bahasa Inggris saya.
53 Saya membuat puisi dalam bahasa Inggris.
54 Saya membaca puisi karya orang lain dalam Bahasa Inggris.
55 Saya mencari arti kata-kata dalam buku paket yang saya rasa sulit di dalam kamus bahasa Inggris.
56 Saya mencari kata yang saya jumpai pada judul-judul film dan syair lagu yang saya tidak tahu dalam kamus.
57 Saya mendengarkan rekaman kaset lagu-lagu bahasa Inggris untuk memudahkan saya dalam belajar bahasa Inggris.
58 Saya bertanya kata-kata yang sulit kepada orang yang kemampuan bahasa Inggrisnya melebihi kemampuan saya.
59 Saya belajar bahasa Inggris melalui artikel yang saya baca di internet.
60 Saya belajar menterjemahkan artikel yang saya dapat dari guru bahasa Inggris.
44
Lampiran 2 Skor Gasal (X) dan Genap (Y) data Penelitian Tingkat Kegiatan Belajar dalam mata pelajaran bahasa Inggris siswa siswi kelas II SMA Bruderan Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007
No. Nama Gasal (X) Genap (Y) X² Y² XY 1 49 43 2401 1849 2107 2 49 51 2401 2601 2499 3 52 53 2704 2809 2756 4 52 56 2704 3136 2912 5 48 53 2304 2809 2544 6 42 45 1764 2025 1890 7 42 49 1764 2401 2058 8 46 45 2116 2025 2070 9 40 50 1600 2500 2000 10 36 41 1296 1681 1476 11 44 39 1936 1521 1716 12 50 53 2500 2809 2650 13 47 52 2209 2704 2444 14 48 53 2304 2809 2544 15 42 44 1764 1936 1848 16 46 44 2116 1936 2024 17 53 58 2809 3364 3074 18 48 48 2304 2304 2304 19 52 44 2704 1936 2288 20 51 56 2601 3136 2856 21 53 49 2809 2401 2597 22 50 54 2500 2916 2700 23 52 57 2704 3249 2964 24 45 46 2025 2116 2070 25 54 56 2916 3136 3024 26 49 45 2401 2025 2205 27 47 50 2209 2500 2350 28 57 49 3249 2401 2793 29 44 45 1936 2025 1980 30 43 44 1849 1936 1892 31 52 55 2704 3025 2860 32 62 63 3844 3969 3906 33 39 41 1521 1681 1599
45
34 45 41 2025 1681 1845 35 44 44 1936 1936 1936 36 61 62 3721 3844 3782 37 45 47 2025 2209 2115 38 44 41 1936 1681 1804 39 40 43 1600 1849 1720 40 52 49 2704 2401 2548 41 59 70 3481 4900 4130 42 54 54 2916 2916 2916 43 53 55 2809 3025 2915 44 39 46 1521 2116 1794 45 43 48 1849 2304 2064 46 56 51 3136 2601 2856 47 53 52 2809 2704 2756 48 47 59 2209 3481 2773 49 48 50 2304 2500 2400 50 55 52 3025 2704 2860 51 54 50 2916 2500 2700 52 43 46 1849 2116 1978 53 45 53 2025 2809 2385 54 49 55 2401 3025 2695 55 50 52 2500 2704 2600 56 55 57 3025 3249 3135 57 48 49 2304 2401 2352 58 50 48 2500 2304 2400 59 45 43 2025 1849 1935 60 66 61 4356 3721 4026 61 57 56 3249 3136 3192 62 55 55 3025 3025 3025 63 46 48 2116 2304 2208 64 50 52 2500 2704 2600 65 51 47 2601 2209 2397 66 50 45 2500 2025 2250 67 49 52 2401 2704 2548 68 53 55 2809 3025 2915 69 60 60 3600 3600 3600 70 52 50 2704 2500 2600 71 50 50 2500 2500 2500 72 56 55 3136 3025 3080 73 56 51 3136 2601 2856 74 44 46 1936 2116 2024
46
75 61 62 3721 3844 3782 76 62 62 3844 3844 3844 77 37 40 1369 1600 1480 78 47 50 2209 2500 2350 79 45 49 2025 2401 2205 80 48 46 2304 2116 2208 81 49 45 2401 2025 2205 82 46 42 2116 1764 1932 83 52 51 2704 2601 2652 84 40 44 1600 1936 1760 85 46 47 2116 2209 2162 86 51 56 2601 3136 2856 87 53 55 2809 3025 2915 88 46 46 2116 2116 2116 89 36 38 1296 1444 1368 90 37 36 1369 1296 1332 91 60 62 3600 3844 3720 92 47 43 2209 1849 2021
Total Skor 4519 4605 225497 234225 229123
a. Reliabilitas dan validitas hasil penelitian kuesioner tingkat kegiatan belajar
dalam mata pelajaran bahasa Inggris siswa-siswi kelas II SMA Bruderan
Purworejo Tahun Ajaran 2006/2007.
Diketahui :
N = 92
XΣ = 4519
YΣ = 4605
2XΣ = 225497
2YΣ = 234225
XYΣ = 229123
47
}){}{)({))((
2222 YYNXXNYXXYNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
})4605{23422592}{)4519(22549792{)4605)(4519(22912392
22 −−
−=
xxxrxy
= 342675324363
269321x
=2,333393
269321
= 0,81
gg
ggtt r
rr
+=
12
81,0181,02
+=
x
81,162,1
=
89,0=
Validitas
89,0=ttr
∞tr 94,0=
48
b. Perhitungan Mean skor total:
NXM Σ
=
=92
9124
=99,17
=99
49
Lampiran 3
Tabel Skor-skor Tingkat Kegiatan Belajar Bahasa Inggris dan Kategori Tinggi Rendah para siswa-siswi SMA Bruderan Purworejo
Tahun Ajaran 2006/2007 No. Nama Skor Tinggi/Rendah Jenis Kelamin 1 Alfonsus 92 Rendah Laki-laki 2 Berlina 100 Tinggi Perempuan 3 Catharina 105 Tinggi Perempuan 4 Danang 108 Tinggi Laki-laki 5 David A 101 Tinggi Laki-laki 6 David N 87 Rendah Laki-laki 7 Eben 91 Rendah Laki-laki 8 Endar 91 Rendah Perempuan 9 Florentina M 90 Rendah Perempuan
10 Fransiskus 77 Rendah Laki-laki 11 Marco 83 Rendah Laki-laki 12 Neni 103 Tinggi Perempuan 13 Prasetyo 99 Rendah Laki-laki 14 Purwita 101 Tinggi Perempuan 15 Rahmad 86 Rendah Laki-laki 16 Ratna 90 Rendah Perempuan 17 Riza 111 Tinggi Laki-laki 18 Roland 96 Rendah Laki-laki 19 Rudi 96 Rendah Laki-laki 20 Silviana 107 Tinggi Perempuan 21 Tommy 102 Tinggi Laki-laki 22 Widyaningsih 104 Tinggi Perempuan 23 YB. Dicky 109 Tinggi Laki-laki 24 Anita 91 Rendah Perempuan 25 Aprillian 110 Tinggi Perempuan 26 Albert 94 Rendah Laki-laki 27 Imelda 97 Rendah Perempuan 28 Ricky 106 Tinggi Laki-laki 29 Joanita 89 Rendah Perempuan 30 Tyas 87 Rendah Perempuan 31 Trullyvan 107 Tinggi Perempuan 32 Siti 125 Tinggi Perempuan 33 Meisya 80 Rendah Perempuan 34 Eva 86 Rendah Perempuan
50
35 Lilik 88 Rendah Perempuan 36 Florentina 123 Tinggi Perempuan 37 Samuel 92 Rendah Laki-laki 38 Vincentius 85 Rendah Laki-laki 39 Kristi 83 Rendah Laki-laki 40 Tirsa 101 Tinggi Perempuan 41 Geanita 129 Tinggi Perempuan 42 Henri 108 Tinggi Laki-laki 43 Meta 108 Tinggi Perempuan 44 Tri Cahyo 85 Rendah Laki-laki 45 Edo 91 Rendah Laki-laki 46 Eka P 107 Tinggi Perempuan 47 Ferny 105 Tinggi Perempuan 48 Tina 106 Tinggi Perempuan 49 Intan 98 Rendah Perempuan 50 Glorio 107 Tinggi Laki-laki 51 Nova 104 Tinggi Laki-laki 52 Dery 89 Rendah Laki-laki 53 Kartika 98 Rendah Perempuan 54 S. Ita 104 Tinggi Perempuan 55 Kurniayu 102 Tinggi Perempuan 56 Tri utami 112 Tinggi Perempuan 57 Agus W 97 Rendah Laki-laki 58 Maria Ayu 98 Rendah Perempuan 59 Agus S 88 Rendah Laki-laki 60 Hari 127 Tinggi Laki-laki 61 Okky 113 Tinggi Laki-laki 62 Daniar 110 Tinggi Perempuan 63 Nanik 94 Rendah Perempuan 64 Vita 102 Tinggi Perempuan 65 Warih 98 Rendah Laki-laki 66 Prasetyo Adi 95 Rendah Laki-laki 67 Dwi P 101 Tinggi Laki-laki 68 Irmaniar 108 Tinggi Perempuan 69 Yuriza 120 Tinggi Perempuan 70 Puspaningrum 102 Tinggi Perempuan 71 Lidia 100 Tinggi Perempuan 72 Lanny 111 Tinggi Perempuan 73 Umi 107 Tinggi Perempuan 74 Erma 90 Rendah Perempuan 75 Nindya 123 Tinggi Perempuan
51
76 Ika Y 124 Tinggi Perempuan 77 Ranti 77 Rendah Perempuan 78 Dea Tri 97 Rendah Laki-laki 79 Ambar 94 Rendah Perempuan 80 Herwanto 94 Rendah Laki-laki 81 Adi 94 Rendah Laki-laki 82 Aji P 88 Rendah Laki-laki 83 Fendy 103 Tinggi Laki-laki 84 Dimas 84 Rendah Laki-laki 85 Hendra 93 Rendah Laki-laki 86 Viandita 107 Tinggi Laki-laki 87 Angel 108 Tinggi Perempuan 88 Yoga 92 Rendah Laki-laki 89 Nanda 74 Rendah Laki-laki 90 Sendy 73 Rendah Laki-laki 91 Verani 122 Tinggi Perempuan 92 Adrian 90 Rendah Laki-laki JUMLAH 9124
52
Lampiran 4
Tabel 2 x 2 untuk Mencari Secara Langsung 2χ
Kategori
Jenis Kelamin Rendah Tinggi ∑
Perempuan 17 (a) 31 (b) 48
Laki-laki 30 (c) 14 (d) 44
∑ 47 45 92
Perhitungan Chi-Kuadrat dengan rumus tabel 2 x 2 :
))()()(()( 2
2
dbcadcbabcadN
++++−
=χ
= )1431)(3017)(1430)(3117(
)30311417(92 2
++++− XX
=)45474448(
)930238(92 2
XXX−
= 4466880
)692(92 2−
= 446688044055488
= 9,86
Derajat kebebasan:
d. b = (C-1) (R-1)
=1 X 1
=1