Post on 19-Mar-2019
Page 1
THE ECONOMICS OF
MARRIAGE & DIVORCE
Minggu-11
Page 2
Page 3
Page 4
Page 5
Fakta di USA
5
1950 2001 2010
Angka pernikahan per 1000
penduduk
11,1 8,4 6,8
Angka perceraian per 1000
penduduk
2,6 4,0 3,6
Umur median laki-laki
pertama menikah (th)
22,8 26,9 28,2
Umur median perempuan
pertama menikah (th)
20,3 25,1 26,1
Fakta tahun 2010 Laki-laki Perempuan
Persentase menikah (dewasa) 58,0 55,2
Persentase bercerai 9,0 11,7
Page 6
Hal ini dapat dijelaskan Ilmu Ekonomi,
1. Jika menikah dan bercerai merupakan
aktivitas ekonomi yang dapat dipilih oleh
individu
2. Individu memiliki pilihan apakah ia mau
menikah, kapan dan dengan siapa, atau
apakah ia mau bercerai atau tidak
Angka pernikahan dan perceraian bervariasimenurut lokasi dan waktu
Page 7
Dapatkah Ilmu Ekonomi menjelaskan
Mengapa orang menikah dan bercerai?
3. Pernikahan dan perceraian memberikan
dampak untuk individu berupa kepuasan
atau kesejahteraan.
4. Pernikahan dan perceraian
membutuhkan biaya (transaction cost
dan forgone cost)
Page 8
• Pelopor dalam penggunaan analisis ekonomi
keputusan pernikahan: BECKER (1973): rumah
tangga merupakan satu kesatuan yang
memroduksi dan mengonsumsi barang yang
menghasilkan kepuasan anggotanya
• Becker (1974) : dua orang akan memutuskan untuk
menikah jika keuntungan yang didapat dari
menikah lebih besar daripada ketika melajang
• Manser & Brown (1980) dan Mc Elroy & Horne
(1981) : pernikahan sebagai hasil dari cooperative
bargaining antara dua orang
Page 9
MODEL PERNIKAHAN
• Individu akan menikah jika mereka percaya
bahwa dengan menikah akan lebih baik (lebih
bahagia dan puas) dibanding ketika melajang
• Agar bisa lebih bahagia, individu harus punya
alternatif pasangan
• Individu harus memilih satu orang jadi
pasangannya yang akan membuat dia paling
bahagia (maksimisasi utilitas)
Page 10
• Konsep produksi rumah tangga:
Penggunaan waktu dan konsumsi barang/jasa
dalam suatu kegiatan akan menghasilkan kepuasan
• Jika ada dua individu M&F, maka agregat
dari fungsi produksi rumah tangga adalah:
),,( XHHzZ fmZ = output dari aktivitas
Hm= input waktu dari individu M
Hf = input waktu dari individu F
X = kuantitas input lain
Page 11
),0,( XHHzZ fmm
),,0( XHHzZ fmf
),,( XHHzZ fmfm
Jika melajang, maka:
Jika menikah, maka:
Page 12
iii NHT
iii VwNY
Dalam model pernikahan, M dan F menghabiskan waktu mereka untuk: aktivitas rumah tangga (Hi) dan aktivitas mencari nafkah (Ni)
Pendapatan individu:
),( mfi
Page 13
)( iii ZuU
iiiii VTwHwpX
Masing-masing individu (M dan F) merencanakan untuk mencari/memaksimumkan kepuasan dalam pernikahan (Ui)
dengan kendala:
),( mfi
iii NHT dan
Page 14
• Individu akan memutuskan untuk menikah atau
tidak dengan melihat apakah bagian individu
(individual’s share) ketika menikah (Si) lebih
kecil atau lebih besar dari individual output (Zi)
• Jika:
Si > Zi marital share > outputnya
Si < Zi
• Oleh karena itu, individu akan menikah jika:
fmfm ZZZ
Page 15
THE GAINS FROM MARRIAGE
adalah keuntungan yang diperoleh dari
pernikahan
Penyebab adanya gains from marriage:
1. Sharing of household public goods
2. Specialization of function
3. Economies of scale
Page 16
Public goods : barang yang jika dikonsumsi
oleh seseorang, tidak akan
mengurangi konsumsi orang
lain.
Contoh: cinta kepada anak, jam dinding, dll.
),( qcuU iii
Sharing of household public goods
ci = private good
q = public googs
iii yqc Budget constraint
Page 17
***
fmmf UUU
*
mfU
*
mU*
fU
= Utilitas suami isteri
= utilitas suami
= utilitas isteri
Sharing of household public goods
mfmf yyqcc
Page 18
Specialization of function
• Contoh:Penghasilan Bob pada labor market : $5/jam,
bekerja di rumah: $2/jam
….. Comparative advantage Bob antara bekerja dan di rumah = 2,5
Penghasilan Sue bekerja di luar : $3/jam,
bekerja di rumah: $6/jam
….. Comparative advantage Sue antara bekerja dan di rumah = 0,5
Asumsi:
Waktu yang digunakan untuk tidur dan keperluan pribadi = 9 jam,
maka waktu yang tersedia untuk bekerja = 15 jam
Perempuan dan laki-laki masing-masing memiliki
keunggulan yang bila disatukan akan menghasilkan
kepuasan yang lebih besar.
Page 19
),( tXzZ
Economies of scale
Dua orang yang tinggal bersama akanlebih murah dari pada sendiri-sendiri.
Dengan input yang sama akanmenghasilkan output yang lebih besar
t = waktu untuk memproduksi output Z
Page 20
Misal:
fmfm ZZZ
Apabila Sf > Zf maka F ingin menikah dengan M. Namun karena Zmf < Zm + Zf maka Sm < Zm, sehingga menyebabkan tidak ada insentif bagi M
untuk menikah dengan F, so…
Tidak ada pernikahan
Page 21
Kondisi terjadinya pernikahan
• Output saat menikah harus sama atau lebih
besar dari output individu-individu ketika belum
menikah.
Zfm ≥ Zf + Zm
• Share of marital output individu harus sama
atau lebih besar dari output saat melajang
Si ≥ Zi
.
Page 22
Bagaimana Pengaruh:• Upah?
• Tingkat pendidikan?
• Lokasi?
Biaya pernikahan:
1. Biaya transaksi (transaction cost)
2. Biaya korbanan (opportunity cost)
Jika ada transaction cost, maka marital share output
dikurangi dengan besarnya transaction cost
Page 23
Berbagai alasan tidak menikah
(Allen,1989; Jelin, 1992).
1. Bila secara ekonomis belum siap, maka dia akanmenunda atau tidak menikah sama sekali.
2. Ada norma-norma untuk tidak menikah.
3. Ketersediaan pasangan yang terbatas, rasio jenis kelamintidak seimbang, menyebabkan sebagian orang terpaksatidak menikah.
4. Alasan keluarga (latar belakang seseorang).
5. Banyak alasan-alasan pribadi yang sangat kuatmendorong orang memilih tidak menikah
6. Kemandirian ekonomi juga mempengaruhi seseoranguntuk tidak atau menunda perkawinan
Page 24
Model Analisis Perceraian
• Asumsi: pengabaian faktor hukum perceraian dan hukum agama
• Jika harapan untuk Si ≥ Zi tidak tercapai, artinya ada pasangan yang mengambil porsi manfaat pernikahan lebih besar.
• Perceraian besar kemungkinan terjadi karena ekspektasi gain from marriage tidak terjadi.
Page 25
Perceraian terjadi karena:
• Harapan tentang pernikahan kenyataannya tidak
terpenuhi.
• Keuntungan yang didapat dari pernikahan lebih
rendah dari pada keuntungan yang diharapkan
ketika melajang kembali atau menikah dengan
orang lain
• Perkawinan dan perceraian merupakan
pengambilan keputusan yang rasional
Page 26
Hasil penelitian di US, pasangan yang memiliki
tingkat pendidikan, agama, dan suku yang sama
memiliki tingkat kemungkinan perceraian yang lebih
rendah (Weiss & Willis 1997)
Page 27
Di Indonesiapenyebab utama perceraian adalah:
1. Ketidakharmonisan rumah tangga mencapai 46.723 kasus,
2. Faktor ekonomi 24.252 kasus,
3. Krisis keluarga 4. 916 kasus,
4. Cemburu 4.708 kasus,
5. Poligami 879 kasus,
6. Kawin paksa 1.692 kasus,
7. Kawin bawah umur 284 kasus,
8. Penganiayaan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak 916 kasus.
9. Suami atau isteri dihukum lalu kawin lagi 153 kasus,
10. Cacat biologis (tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis) 581 kasus,
11. Perbedaan politik 157 kasus,
12. Gangguan pihak keluarga 9. 071 kasus, dan
13. Tidak ada lagi kecocokan (selingkuh) sebanyak 54. 138 kasus,"
14. Tidak ada kehadiran anak dan kelahiran anak
Page 28