TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Post on 23-Feb-2016

103 views 0 download

description

TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT. Teknologi Benih danPembibitan. TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT. PENYIRAMAN PENYIANGAN PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT PENYULAMAN PEMUPUKAN PEMELIHARAAN LAIN. PENYIRAMAN. DASAR PERTIMBANGAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENYIRAMAN SUMBER AIR - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

Teknologi Benih danPembibitan

TEKNIK PEMELIHARAAN BIBIT

• PENYIRAMAN• PENYIANGAN• PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT• PENYULAMAN• PEMUPUKAN• PEMELIHARAAN LAIN

PENYIRAMAN• DASAR PERTIMBANGAN

• EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENYIRAMAN• SUMBER AIR

• TEKNIK PENYIRAMAN BIBIT DI PERSEMAIAN• SPRINCLE• GEMBOR/EMBRAT• HANDSPRAYER• SELANG• MOISTING

• WAKTU PENYIRAMAN• PAGI (06-08) & SORE (15-17)• PRINSIP : Media hrs basah (kapasitas lapang) serta media dan

jaringan tanaman dlm keadaan dingin.

PENYIANGAN• MAKSUD & TUJUAN

• MAKSUD: menghilangkan rumput atau tumbuhan liar yg tumbuh bersama semai

• TUJUAN: membebaskan semai dari persaingan dengan tumbuhan liar dlm hal memperoleh cahaya, udara, air dan unsur hara

• TEKNIK PENYIANGAN• MEKANIS

– Pencabutan tumbuhan liar satu persatu– Kelemahan: butuh banyak waktu dan tenaga (hrs berulang-ulang)

• KIMIAWI (HERBISIDA)– HERBISIDA SELEKTIF: hanya membunuh tanaman pengganggu saja tanpa

membahayakan semai– HERBISIDA TIDAK SELEKTIF: membunuh semua tmbuhan tanpa kecuali

Contoh jenis herbisida

Lokasi semai Jenis herbisida Dosis/100 m2a. Bedeng Sapih 1. Simazine (CAT:50% ai)

2. Trifluralin (44,5% ai)3. MO-500 (50% ai)4. Nitropen (NIP:25% ai)

300 gram300 cc300 cc1.200 cc

b. Bdg tabur 1. NIP2. Trifluralin3. MO-500

1.000-1.200 cc300 cc300 cc

Jenis Herbisida Dosis (gram/0.5 ha)

Campuran air (1/0.5 ha)

Waktu pemakaian

1. Neburon

2. Neburon

3. Simazine4. Weed oils

454

1.814-3.629

907-1.81476-3.031

227

151-303

151-303Langsung

Setelah semai ditanam di polybagSebelum tanam di taburi benihidemSembarang waktu tanpa air

Di Jepang

Di Amerika

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

• PENYEBAB PENYAKIT– FAKTOR BIOTIK: sebagian besar jamur dan bakteri, alga– FAKTOR ABIOTIK: kekurangan unsur hara, kelebihan

intensitas cahaya dan kekurangan air

• JENIS PENYAKIT DI PERSEMAIAN– Lodoh (dumping off)– Bercak daun (leaf spot)– Busuk daun (leaf blight)– Mati Pucuk (die beck)– Tumor daun kerdil

Penyakit Lodoh (damping off)• Penyebab: jamur fusarium, pythium, phytophthora dan rhisoctonia: menyerang

benih, kecambah dan semai• Gejala:

– Lodoh dini (pre-emergence damping off): benih atau kecambah mati busuk ketika masih dalam tanah

– Lodoh batang (post-emergence damping off) : pangkal batang bibit yg telah muncul di permukaan membusuk, daun layu dan rebah

– Lodoh akar (root decay) : akar semai membusuk, daun layu tapi tidak rebah karena batang semai sudah berkayu.

• Pengendalian:– Gunakan benih yg sehat, sebelum ditabur rendam dg copper oxychloride 50% selama 1

jam– Bak kecambah hrs steril, disemprot dg fungisida– Media disterilisasi dg fungisida ( perenox dosis 3-28 gram per 4,5 liter air atau Dithene

M45 dosis 1,8 gram per 1 liter air) atau dipanaskan– Jika ditemuka semai terserang lodoh segera dimusnahkan semai tsb lalu bekasnya

difungisida– Penyiraman dikurangi jika ada semai terserang

Bercak daun• Penyebab:

– Jamur Pestalotia sp, Cercospora sp, Humicola sp, Phoma sp, Dydymosphaera sp

• Gejala:– Bercak-bercak pada daun, berwarna kuning, coklat sampai

coklat kemerahan berbentuk bulat atau lonjong diameter kurang dari 1mm.

• Pengendalian:– Anakan yg terserang segera semprot dg fungisida misalnya:

dg Bordeaux mixture atau Maneb Dithane 5-6 gram/liter– Penyemprotan dilakukan 2 kali dalam sebulan

Mati pucuk• Penyebab:

– Berbagai jamur• Gejala:

– Kematian jaringan dimulai dari pucuk menyebar ke bawah.– Kulit batang pucuk yang mati berwarna coklat tua

membuat batas`yg jelas dg kulit batang yg sehat– Tidak sering terjadi pada batang yang sudah tua tetapi

sering meyerang pada tunas• Pengendalian:

– Disemprot dg Thiram 5 gram/liter air atau Benomyl 10 gram/liter.

Tumor dan kerdil daun• Penyebab:

– Tumor ketiak daun(tunas): bakteri Agrobacterium tumefaciens, yg penyebarannya dilakukan oleh serangga

– Tumor pucuk: virus Arachnidea, penyebaran oleh serangga– Kerdil daun (prolepsis): mikoplasma

• Gejala:– Tumor ketiak daun(tunas): munculnya tunas-tunas yg bergerombol di ketiak

daun, tumbuhnya tidak normal– Tumor pucuk:tumor yg tumbuh menyerupai buah pd pucuk semai, mulanya

berwarna hijau kemerahan kemudian berubah menjadi coklat– Kerdil daun (prolepsis): tumbuhnya kalus menumpuk mirip bola-bola kecil atau

daun-daun kecil yang kaku pd batang terutama ketiak cabang atau ranting• Pengendalian:

– Pilih semai yg sehat, berasal dari pohon induk yang berkualitas– Gunakan cara vegetatif karena tahan mikoplasma– Musnahkan anakan yg terserang .

Hama di persemaian• Cacing

– Jenis cacing yang meyerang akar semai– Gunakan nematosida V-C 13 nematocide dosis 1 lt V-C 13 dilarutkan dlm 25-30 lt air

untuk tiap 29 m2 luas tanah. Atau 1 sendok teh V-C 13 dlm 1 lt air untuk tanah 2-3 kg.• Ulat potong (Cutworm):

– Ulat ini menyerang leher akar semai pada malam hari– Pemberantasan bisa menggunakan Aldrin 50% atau dieldrin 50% dgn cara

memasukannya ke dalam tanah.• Belalang dan jengkrik

– Sering merusak semai– Pemberantasan: menyemprot dg larutan Sevin 85% DDT 50% dan Dieldrin 50%– Untuk mencegah serangan belalang gunakan larutan folidol E605 0,06% yg disemprot

langsung ke tanaman.• Rayap

– Dapat menggunakan larutan Aldrin 40% atau furadan• Tikus

– Pemberantasan dg menggunakan Arsenik 14 mg, Barium 105-125 mg atau endrin 1cc.

Pemupukan• Pupuk organik: kompos• Pupuk anorganik: TSP, SP 36, NPK• Dosis yang pernah dicoba:

– KPH Pati:TSP 4 grm per polybag (uk 10/20cm)– Subanjeriji (Sumsel): TSP 1 gram per polybag (uk 6/15 cm),

setelah semai berumur 2-3 minggu setelah disapih diberi NPK 0,05 gram per batang, selanjutnya setiap 2-3 minggu sekali.

– PT ITCI: TSP untuk semai pinus dosis 1 gram/300cc tanah. Setelah sapihan berumur sebulan digunakan pupuk NPK (15:15:15) dg dosis 28 gram dalam 4,5 lt air untuk 300 polybag.

Perawatan

• Penyulaman:– Dilakukan untuk mengganti bibit yang mati di

persemaian• Penjarangan

– Dilakukan untuk mengurangi tingkat persaingan cahaya di persemaian

• Pemotongan akar– Pemotongan akar yang keluar dari polybag

sebelum bibit tsb dipindahkan ke lapangan.