Teknik Budidaya Ikan Mas Adi

Post on 04-Jul-2015

281 views 13 download

Transcript of Teknik Budidaya Ikan Mas Adi

Oleh:

ADI SUCIPTOadi_sucipto@yahoo.co.id

BBPBAT SUKABUMIJL. SELABINTANA NO 37, TELP (0266) 225 211

PASAR

KARAMBA MINA PADIKAT KJAKAD

PANEN TOTAL/SEBAGIAN

PEMBESARANLahan, air, ikan, tenaga, dana, management, teknologi

PENDEDERANLahan, air, ikan, tenaga, dana, management, teknologi

PEMIJAHANTeknik (alami, induced breding/spawning)Program (inbred/outbred line, hibridisasi)

Nilai (sepasang, massal) ~ NeWadah (akuarium, bak, hapa, kolam)

PEMELIHARAAN INDUK

Betina dan jantan dipelihara terpisah Umur dan bobot : 1,5 – 2 th dan > 2 kg

(betina)8 bulan dan > 0,5 kg

(jantan) Wadah : KAT, KAD Padat Tebar : 0,5 – 1 ekor/m2 untuk

KAT3-5 ekor/m3 untuk KAD

Pakan : Pellet (protein 28-30 %) Dosis pakan : 2-3 % bb/hari Recovery gonad : 2-3 bulan untuk betina

1 bulan untuk jantan

SELEKSI INDUK

Betina dan jantan dipelihara terpisah Induk yang baik : - kesesuaian umur dan

bobot- normal (FA ~ 0)- tidak sekerabat, …

Jantan siap pijah : bila distriping, keluar sperma putih pekat

Betina siap pijah : - perut buncit dan terasa lunak,

- genital kemerahan dan agak membengkak,

- pergerakan lamban

Hortobágy Szarvas P. 31

Wadah : hapa dalam kolam/bak

Kepadatan : 2 kg induk betina/4 m2

Ratio induk : 1:1 (b/b) Tinggi air : 50-70 cm Debit air : 0,5 liter/detik Substrat utk telur : kakaban, tanaman

air Waktu : malam-pagi hari

(alami) Teknik : alami, buatan Tujuan : produksi benih

untuk konsumsi/calon induk

PEMIJAHAN(1/2-produksi benih sebar)

Tujuan : menekan inbreeding, mempertahankan variasi genetik

Pijah : induce breeding (10 btn dan 10 jtn)

Pend. I : pateb 50 e/m2, pbpa 20% bb/hari, 15 hari

Pend. II : pateb 25 e/m2, pbpa 15% bb/hari, 30 hari

Pend. III : pateb 25 e/m2, pbpa 10% bb/hari, 30 hari (seleksi)

Pemb. I : pateb 10 e/m2, pbpa 5% bb/hari, 60 hari (seleksi)

Pemb. II : pateb 50 e/m3, pbpa 4-5% bb/hari (seleksi)

Induk Betina

1

2

10

Induk Jantan

1

2

10

PEMIJAHAN(2/2-produksi induk)

dst…

PENETASAN

Agitasi oksigen ke dalam air

Fluktuasi suhu air, tidak lebih 1-2 oC.

Secara umum, suhu optimum untuk pemijahan, inkubasi telur dan larva tetas 24-28°C (75-82°F).

Hindari suhu di atas/bawah nilai optimum dan fluktuasinya, jika tidak? Rendahnya SR embrio, Rendahnya HR Meningkatnya kelainan bentuk

Meningkatnya serangan penyakit terhadap larva

a) dedaunan b) bahan fibreglass; c) batu, lempengan sikat botol

SUBSTRAT PENEMPELAN TELUR

a) Traditional “happa” framework with fine mesh, b) tipe-keranjang, dan c) multiple baskets dengan kincir

PENETASAN DAN PERAWATAN

Tiga model corong penetasan telur

PERAWATAN TELUR TIDAK MENEMPEL

Memperoleh ikan mas jantan fungsional Dosis yang digunakan, 100 mg/kg pakan selama 35-45 hari

Pembuatan Pakan Berhormon

Mempersiapkan pakan ukuran serbuk, sprayer, alkohol 70%, baki plastik dan timbangan yang akan digunakan

Menimbang pakan (misalnya 1 kg) dengan ukuran butiran berbentuk tepung

Menimbang hormon 17 metiltestosteron sesuai dengan dosis yang digunakan (100 mg /kg pakan)

Melarutkan hormon dengan 300 ml alkohol 70% dan menampungnya dalam sprayer

Menyemprotkan dan meratakan hasil semprotan sedemikian sehingga setiap butiran pakan mengandung hormon

Menguapkan alkohol pada pakan (pakan berhormon tidak boleh terpenetrasi cahaya matahari)

Pakan berhormon siap untuk digunakan setelah alkohol menguap dan atau menyimpannya dalam refrigerator suhu 4 oC.

SEX REVERSAL

Wadah : KAT Kondisi kolam : kedap air dan sudah disiapkan Ketinggian air : 40 – 70 cm

PENDEDERAN(1/2)

NO STANDAR KEBUL PUTIHAN

BELO SANGKAL

1 Pupuk organik (g/m2) 500 200 200 150

2 Kapur (g/m2) 50 50 50 50

3 Benih• ukuran (cm)• padat tebar (ekor/m2)

0,6-0,7100

1-350

3-525

5-820

4 Pakan• dosis (%biomas)• frekuensi (kali)

202

103

53

43

5 Panen • waktu piara (hari)• sintasan (%)• ukuran (cm)

15601-3

20703-5

30805-8

2080

8-12

KONSTRUKSI

Keterangan:

A. Panjang kolam

B. Lebar kolam

C. Dasar Kolam

D. Kemalir

E. Kobakan

F. Outlet Kolam

G. Outlet kobakan

H. Inlet kolam

A

B

C

D

E

G

F

H

Wadah : sawah Yang harus diperhatikan :

PENDEDERAN(2/2--minapadi)

1. Jenis tanah cocok (kedap air, subur, tekstur moderat)

2. Membuat parit/kemalir3. Memasang saringan di inlet dan outlet4. Monitoring air dan kesuburannya (ketinggian air,

dampak nitrogen thd pertumbuhan ikan dan padi, thd penggunaan pestisida)

5. Siska—sistim keamanan (ronda atas pencurian air; kejadian penyakit, serangga; ikan kabur atau kecurian)

Efisiensi penggunaan lahan

Meningkatkan pendapatan

Meningkatkan produksi ikan dan padi

Memberikan lapangan kerja

Mendukung program perbaikan gizi keluarga

Meningkatkan kesehatan, kecerdasan dan

kesejahteraan rakyat, menurunkan populasi nyamuk

dan serangan malaria

MANFAAT MINAPADI

TahunArea minapadi

(%)

Timbulnya malaria (1:100 000)

Daerah Quangzhou

Seluruh daerah

1978 0 11.6 6.6

1979 11 4.7 8.7

1980 25 2.4 23.7

1981 29 0.5 34.3

1982 35 0.6 35.4

1983 35 0.5 22.6

1984 34 0.4 14.0

1985 34 0.1 6.9

1986 43 0.1 6.5

1987 43 0.1 7.0

Hubungan antara kejadian tahuanan kejadian malaria dan area minapadi di daerah Quangzhou,

China

KONSTRUKSI

POLA TANAM

Tumpang sari Ikan dipelihara secara bersama dengan padi Tebar ikan seminggu setelah penanaman padi Lama pemeliharaan sekitar 30 hari

Penyelang Pemanfaatan waktu sebelum padi ditanam Lama pemeliharaan sekitar 30 hari

Palawija Sebagai pengganti palawija Pelihara ikan setelah 2 kali tanam padi hingga musim tanam berikutnya Hanya dapat dilakukan jika suplai air masih memadai Lama pemeliharaan sekitar 3 bulan

Ukuran sawah : 500-1.000 m2

Pematang Tinggi : 20-25 cm lebih tinggi dari

biasanya Lebar dasar : 75 cm Lebar atas : 50 cm

Parit/kemalir (3-5 % luas sawah) ~ titik berat produksi Lebar : 40-50 cm Dalam : 30-50 cm Lubang/kobakan : 1,5x1 m2

Pintu air Letak : bersebrangan Bahan : paralon d 4-6” atau bambu Panjang : sekitar 75 cm

PERSIAPAN PETAKAN

NO. STANDARFASE

PUTIHAN

BELO SANGKAL

1. Padat tebar (ekor/m2) 3-5 2-3 1-2

2. Ukuran tebar (cm) 1-3 3-5 5-8

3. Dosis pakan(%) 10 5 3

4. Frekuensi pb. pa. (kali/hari)

2 2 2

5. Waktu pemeliharaan (hari)

20 30 30

6. Sintasan (%) 50 70 70

7. Ukuran panen (cm) 3-5 5-8 8-12

PEMELIHARAAN

PEMBESARAN(1/2)

Wadah : KJA ukuran (7 x 7 x 3) m3

mata jaring (0,75 - 1) inchiUkuran benih : 10 gram/ekorPadat tebar : 100 ekor/m3

Lama pemeliharaan : 4 bulan Ukuran panen : 250-300 gram/ekorSintasan : 80%Pakan : pellet (protein 28-30%)

3-4 % bb/hariFCR : 2

PEMBESARAN(2/2)

Wadah : KADUkuran benih : 20-25 gram/ekorPadat tebar : 100 ekor/m3

Lama pemeliharaan : 4 bulan Ukuran panen : 250-300 gram/ekorSintasan : 90%Pakan : pellet (protein 28-30%)

3-4 % bb/hariFCR : 2

BUDIDAYA IKAN MAS SAAT INI

Secara umum mengalami penurunan karena serangan penyakit, tekanan lingkungan dan penurunan kualitas genetik

Antisipasi dengan biosecurity, perbaikan kualitas lingkungan, pengaturan padat tebar, perbaikan kualitas genetik, dll

SEBARAN SERANGAN KHV

BIOSECURITY1/3

-

Benih, calon induk dan atau induk dari luar sistem

Test PCR untuk KHV

Pemeriksaan parasit/bakteri

PencegahanPengobatan

Bak Kultur

+ Musnahkan--

1. Karantina

PROSEDUR2/3

2. Produksi

Pend I

Pemijahan

Pend II, III

Larva (SPF)

Pembesaran

Benih P I (SPF)

Benih P II, III (SPF)

Induk SPF

Calon induk (SPF)

ImmonostimulanSPT

ImmonostimulanSPT

ImmonostimulanSPT

ImmonostimulanSPT

PROSEDUR3/3

3. Pengujian

Ikan SPF Ikan SPF/SPT1. PCR

2. Uji kohabitasi

3. Immunostimulan

1. PCR

2. Immunostimulan

TERIMA KASIHAtas perhatiannya