I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah...

17
DISEMINASI IKAN MAS ( Cyprinus carpio L) DALAM RANGKA MENUNJANG PENINGKATAN PRODUKSI DAN MENDUKUNG GERAKAN PENGGUNAAN INDUK UNGGUL ( GAUL) Juliansyah, Arief Rochman, Masjidin Noor dan Ermayani, Irfan idrus Abstrak Ikan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya ikan mas ini. Dalam suatu usaha pembenihan, kualitas benih ikan yang dihasilkan selalu ditentukan oleh kualitas induknya. Induk-induk ikan mas yang dimiliki para petani ikan pada umumnya telah terjadi penurunan kualitasnya. Hal ini disebabkan karena induk-induk ikan mas yang berkembang di kolam pembudidaya ikan sudah mengalami inbreeding. Pada beberapa tahun terakhir ini produksi ikan mas menurun, hal ini disebabkan terjadinya wabah penyakit KHV, selain itu juga dikarenakan adanya indikasi penurunan genetik ikan mas yang mengakibatkan laju pertumbuhan semakin menurun. Kegiatan ini bertujuan unytuk memperoleh calon Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio L) yang mempunyai karakteristik cepat tumbuh di daerah desiminasi. Manfaat kegiatan adalah tersedianya calon induk ikan mas produk BBAT- Mandiangin untuk Balai Benih Ikan dan peningkatan usaha budidaya bagi masyarakat. Meningkatnya peluang usaha dan pendapatan pembudidaya dikarenakan menggunakan benih yang berkualitas. Target kegiatan adalah tersedianya calon induk ikan mas 20.000 ekor dengan ukuran 200 - 300 gram/ekor. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kelangsungan hidup cukup bagus yaitu 59,76% - 62,50% sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pertumbuhan relatif panjang sebesar 17 - 35 cm/ ekor , pertumbuhan berat berkisar 50 - 610 g/ ekor sedangkan kisaran FCR 1,44 – 1,57. Nilai kualitas air di kolam pendederan didapatkan rata-rata sebagai berikut : suhu 26–28C, pH 7,0 – 8,0, DO 7,2 – 7,6 mg/l. Evaluasi fenotip dari hasil pengamatan diperoleh prosentase hasil dari kegiatan ini adalah warna hijau 95% dan warna lainnya 5% Sedangkan penyebab dari kisaran tersebut bisa disebabkan dari pola warna yang didapatkan ini berasal dari induk mas yang masih heterozgyot dan pola hibridisasinya. Jumlah total didapatkannya total calon induk ikan mas (Cyprinus carpio L) yang didapatkan adalah sebanyak sebanyak 24.500 ekor ukuran 50-1000 gram. Hasil analisa Laboratorium BBPBAT Sukabumi pada September 2013, hasil analisa menunjukkan positip MHC 300 bp. Kata kunci : Ikan mas Cyprinus carpio L I . PENDAHULUAN

Transcript of I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah...

Page 1: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

DISEMINASI IKAN MAS ( Cyprinus carpio L) DALAM RANGKA MENUNJANG PENINGKATAN PRODUKSI DAN MENDUKUNG GERAKAN

PENGGUNAAN INDUK UNGGUL ( GAUL)Juliansyah, Arief Rochman, Masjidin Noor dan Ermayani, Irfan idrus

Abstrak

Ikan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya ikan mas ini. Dalam suatu usaha pembenihan, kualitas benih ikan yang dihasilkan selalu ditentukan oleh kualitas induknya. Induk-induk ikan mas yang dimiliki para petani ikan pada umumnya telah terjadi penurunan kualitasnya. Hal ini disebabkan karena induk-induk ikan mas yang berkembang di kolam pembudidaya ikan sudah mengalami inbreeding. Pada beberapa tahun terakhir ini produksi ikan mas menurun, hal ini disebabkan terjadinya wabah penyakit KHV, selain itu juga dikarenakan adanya indikasi penurunan genetik ikan mas yang mengakibatkan laju pertumbuhan semakin menurun.

Kegiatan ini bertujuan unytuk memperoleh calon Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio L) yang mempunyai karakteristik cepat tumbuh di daerah desiminasi. Manfaat kegiatan adalah tersedianya calon induk ikan mas produk BBAT- Mandiangin untuk Balai Benih Ikan dan peningkatan usaha budidaya bagi masyarakat. Meningkatnya peluang usaha dan pendapatan pembudidaya dikarenakan menggunakan benih yang berkualitas. Target kegiatan adalah tersedianya calon induk ikan mas 20.000 ekor dengan ukuran 200 - 300 gram/ekor.

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kelangsungan hidup cukup bagus yaitu 59,76% - 62,50% sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pertumbuhan relatif panjang sebesar 17 - 35 cm/ ekor , pertumbuhan berat berkisar 50 - 610 g/ ekor sedangkan kisaran FCR 1,44 – 1,57. Nilai kualitas air di kolam pendederan didapatkan rata-rata sebagai berikut : suhu 26–28C, pH 7,0 – 8,0, DO 7,2 – 7,6 mg/l. Evaluasi fenotip dari hasil pengamatan diperoleh prosentase hasil dari kegiatan ini adalah warna hijau 95% dan warna lainnya 5% Sedangkan penyebab dari kisaran tersebut bisa disebabkan dari pola warna yang didapatkan ini berasal dari induk mas yang masih heterozgyot dan pola hibridisasinya.

Jumlah total didapatkannya total calon induk ikan mas (Cyprinus carpio L) yang didapatkan adalah sebanyak sebanyak 24.500 ekor ukuran 50-1000 gram. Hasil analisa Laboratorium BBPBAT Sukabumi pada September 2013, hasil analisa menunjukkan positip MHC 300 bp.

Kata kunci : Ikan mas Cyprinus carpio L

I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keaneragaman hayati yang tinggi.

Keanekaragaman tersebut harus dipertahankan keberadaannya, bahkan harus diperluas agar selalu

tersedia bahan untuk pembentukan varietas unggul. Sebagai ikan konsumsi Ikan mas memiliki banyak

keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Semua keunggulan tersebut

menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya ikan mas ini. Dengan demikian ikan mas

menjadi komoditas unggulan karena bernilai ekonomis untuk diusahakan unutk mendapatkan

keuntungan.

Dalam suatu usaha pembenihan, kualitas benih ikan yang dihasilkan selalu ditentukan oleh

kualitas induknya. Induk-induk ikan mas yang dimiliki para UPR pada umumnya telah terjadi

Page 2: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

penurunan kualitasnya. Hal ini disebabkan induk ikan mas yang berkembang sudah mengalami

inbreeding.

Pada beberapa tahun terakhir ini produksi ikan mas menurun, hal ini disebabkan terjadinya

wabah penyakit KHV, selain itu juga dikarenakan adanya indikasi penurunan genetik ikan mas yang

mengakibatkan laju pertumbuhan semakin menurun.

Sebagai upaya perbaikan mutu induk mas yang nantinya akan menghasilkan benih ikan

berkualitas, maka diperlukan upaya penyediaan calon induk ikan mas untuk menghasilkan induk

unggul bagi masyarakat pembudidaya.

1.2. Tujuan

a. Didapatkan induk ikan mas (Cyprinus carpio L) yang mempunyai karakteristik cepat tumbuh

dan diharapkan tahan terhadap penyakit KHV.

b. Tersedianya calon induk yang berkualitas dan berkuantitas

1.3. Sasaran

Tersedianya calon induk yang berkualitas dengan ukuran 200 - 300 gram/ekor dengan jumlah

20.000 ekor

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Bahan Dan Alat

Untuk melakukan kegiatan ini diperlukan beberapa bahan dan alat yaitu :

* Bahan : Induk ikan mas siap pijah, benih ikan mas, pupuk, kapur, pakan pellet

* Alat : Serok, timbangan, alat pencatat (kertas dan bolpen), kolam dan karamba

2.2. Metode

2.2.1. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan perekayasaan untuk memproduksi induk ikan mas hasil seleksi individu, ini

dilaksanakan di Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin Kalimantan Selatan dengan waktu 12 bulan

dari bulan Januari sampai dengan Desember 2013.

2.2.2. Tahapan produksi induk adalah sebagai berikut :

a. Seleksi induk siap pijah

Seleksi Induk yang digunakan berupa induk ikan mas yang mengandung MHC Positif

Class yang siap pijah (betina).

2

Page 3: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

b. Pemberokan

Induk hasil seleksi disimpan dalam hapa/bak yang berisi air jernih selama 24 jam tanpa

diberi pakan.

c. Persiapan Tempat Pemijahan

Pembersihan kolam pemijahan, pemasangan kakaban 20 buah di kolam pemijahan dan

pemasukan air.

d. Pemijahan

Induk ikan mas betina yang telah matang gonad kemudian dicampur dengan induk jantan,

disatu kolam pemijahan dengan maksud supaya cepat terjadi pemijahan serentak dalam

satu kali pemijahan dengan menggunakan protokol perbanyakan yaitu betina 25 ekor

(2-2,5 kg/ekor) dan jantan 25 ekor ( 1-1,3 kg/ekor).

e. Seleksi Benih

Luas kolam untuk pendederan I adalah 800 m²,dengan persiapan kolam pendederan

diberi pupuk dosis 150 gr m2 dan kapur 50 m2 kemudian masukan air setinggi 50 cm.

Dengan lama pemeliharaan dikolam Pendederan I selama 35 hari. Dengan ukuran

yang diharapkan 3 - 5 cm. Dengan hasil seleksian sekitar 50% diambil. Tahap I.

f. Lokasi Desiminasi

Lokasi pertamaadalah pembudidaya karamba Kab. Banjar. Lokasi kedua di Balai Benih Ikan

Lokal dan Kelompok Pembudidaya di Kambitin, sedangkan lokasi ketiga sebagai kontrol di

BBAT Mandiangin dengan tmenggunakan kolam dan jaring apung.

g. Evaluasi pertumbuhan, karateristik , kelangsungan hidup, penyakit ikan dan FCR

2.2.3. Parameter Yang Diamati pada kegiatan ini adalah :

1. Pertumbuhan Mutlak Individu

yaitu prosentasi pertambahan tumbuh pada setiap interval waktu atau perbedaan ukuran

pada waktu akhir interval dengan ukuran pada awal interval dibagi dengan ukuran awal

interval, dengan rumus :

h = Wt – Wo x 100 %

Wo

Keterangan : h = Kecepatan pertumbuhan relatif (%)

Wo = Berat awal interval (gram)

Wt = Berat akhir interval (gram)

2. Pengamatan karakteristik

Pengamatan dilakukan dengan melihat dari bentuk tubuh dan warna pada tubuh ikan tersebut

baik secara morfometrik dan meristik.

3

Page 4: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

a. Evaluasi Morfometrik, yaitu pengukuran seperti panjang baku, tinggi badan, tinggi

kepala, panjang kepala, tebal badan dan perbandingan lainnya.

b. Evaluasi Meristik yaitu pengukuran yang diperoleh menghitung kelengkapan tubuh ikan

misalnya jumlah jari-jari sirip dorsal, pectoral, perut (ventral), dubur (anal), ekor (caudal)

dan jumlah sisik garis rusuk (Linea lateralis)

3. Kelangsungan Hidup Ikan Mas

Yaitu prosentase dari jumlah ikan yang hidup dari populasi ikan selama masa

pemeliharaan.

No - Nt

Kelangsungan hidup = X 100 %

No

Keterangan : Nt = Jumlah ikan pada saat panen (ekor)

No = Jumlah ikan pada awal tebar (ekor)

4. Konversi pakan

Yaitu nilai ubah dari jumlah makanan yang diberikan selama kegiatan yang dihitung

berdasarkan rumus sebagai berikut :

K = F_____ x 100 %

(Wt + D) – Wo

Keterangan : K = Konversi makanan

F = Jumlah makanan yang diberikan selama masa

pemeliharaan (gram)

Wt = Berat akhir interval (gram)

Wo = Berat awal interval (gram)

D = Berat ikan uji yang mati (gram)

5. Pengamatan penyakit

Pengamatan penyakit yang dilakukan pada kegiatan ini adalah pengamatan KHV.

6. Kualitas Air

Kualitas air yan diamati dalam kegiatan ini meliputi pH, suhu dan oksigen terlarut (DO).

Pengamatan kualitas air dilakukan secara berkala selama kegiatan pendederan dan

desiminasi

4

Page 5: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pengamatan pada desiminasi ikan mas dalam rangka peningkatan produksi untuk

mendukung gerakan penggunaan induk unggul ( GAUL) dengan data sebagai berikut :

1. Kelangsungaan Hidup

Tabel 1. Jumlah benih, kelangsungan hidup dan ukuran benih yang dihasilkan.

No.

Spesifikasi ikan Keterangan

1. Waktu Kegiatan Pemijahana. Pematangan Gonad Induk 1 Jan s.d 30 Februari 2013a. Awal Tebar ( Lokasi Kab. Banjar) 3 Maret 2013b. Pendederan I 3 Maret s.d 30 Maret 2013

Ukuran 1 – 3 cm/ekor (100.000 ekor)c. Pendederan II 3 April s.d 20 April 2013

Ukuran 3 – 5 cm/ekor (40.000 ekor)c. Pendederan II ( Lokasi Kab. Tabalong) 9 Juni s.d 29 Agust 2013

Ukuran 3 – 5 cm/ekor (30.000 ekor)

2. Uji Multi Lokasi mendukung program GAULa. Balai Benih Ikan Lokal Kambitin 9.000 ekorb.Kelompok Pembudidaya Desa Kambitin 14.000 ekorc. Pembudidaya Ikan di kab. Banjar 8.000 ekord. Lokasi BBAT - Mandiangin 10.000 ekor

3. Jumlah Hasil Akhir (Hasil Seleksi)a. Balai Benih Ikan Lokal Kambitin 3.500 ekorb. Kelompok Pembudidaya desa Kambitin 8.000 ekorc. Pembudidaya Ikan di kab. Banjar 6.000 ekord. BBAT - Mandiangin 7.000 ekor

4. Prosentase kelangsungan Hidup 59,76%5. Ukuran calon induk Awal

( Kisaran dan rata - rata)Panjang 17 - 35 cm

6. Kisaran Berat rata – rata Perekor 50 gram – 1.000 gram /ekor

2. Pertumbuhan Relatif

Berdasarkan kegiatan seleksi, pertumbuhan relatif ikan mas selama pemeliharaan adalah

sebesarsebesar 27.6 %.

5

Page 6: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

Tabel 2. Pertumbuhan relatif selama pemeliharaan

Jumlah Sampling(ekor)

Waktu Sampling (gram)Pertumbuhan

Relatif(%)

Awal(April)

Juli(80%)

Okto(80%)

Nop(70%)

Des(60%)

I 7 10 20 35 60II 7 10 20 35 100III 7 10 25 40 150IV 7 10 20 50 100V 7 10 20 70 200VI 7 10 20 60 150VII 7 10 15 60 100VIII 8 10 15 80 150IX 7 10 20 80 150X 7 10 20 100 200

Rataan 7 10 20 90 200 27,6

Tabel 3. Pertumbuhan Panjang ikan mas selama pemeliharaan (gram), berdasarkan kegiatan seleksi pertumbuhan.

Jumlah Sampling(ekor)

Waktu Sampling (cm)Pertumbuhan

Panjang Akhir (cm)

Awal(April)

Juli Okto Nop Des

I 8 12 14 17 18II 8 12 14 16 18III 3 10 14 16 19IV 3 10 13 17 17V 3 15 13 14 20VI 8 13 12 14 18VII 8 12 14 16 23VIII 8 12 14 15 23IX 8 13 15 17 21X 8 14 15 19 22

Rataan 8 13 15 16 18 15 – 17

3. Konversi Pakan Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai konversi pakan sebagai berikut :

K = F_____ x 100 % K = 9200 _____ x 100 %

(Wt + D) – Wo ( 8.960 + 50) – 30

FCR = 1,0254. Pengamatan Penyakit dan

Hasil Analisa PCR MHCBerdasarkan hasil pengamatan dan uji PCR KHV dinformasikan bahwa hasilnya negatif, masih

layak untuk dikembangkan di pembudidaya ikan untuk kegiatan selanjutnya. Hasil pengujian PCR

disajikan pada Gambar 1 berikut.

6

Page 7: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

5. Kualitas Air

7

Gambar 1. Hasil analisa PCR ikan mas Mandiangin pada tanggal 3 September 2013 dengan jumlah 10 sampel.

Page 8: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

Data Kualitas Air di jaring apung di kegiatan di bulan Januari dan Desember 2013 berkisar

adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Kualitas air selama kegiatan pemeliharaan

No. TempatKisaran kualitas air

Suhu(C) pH Do

(mg/l}Kecerahan

(cm)

1. Kolam 24 - 28 7,0 – 7,6 7,0 – 7,3 45

2. Kolam dan Karamba 24 - 28 7,1 – 7,5 7,1 – 7,2 50 - 100

Sumber air yang baik dalam pemeliharaan ikan harus memenuhi kriteria kualitas air yang

meliputi sifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisika air seperti suspensi bahan padat, suhu, gas terlarut, pH

dan lain-lain sebagainya Menurut Departemen Pertanian (1988), Sutisna dan Sutarmanto (1995) dan

Cholik.F. dkk (1986), kisaran kualitas air yang optimal dan layak untuk kegiatan pembenihan dan

dikolam pendederan adalah suhu 25-30 C, pH 6,7-8,2, Oksigen terlarut (DO) 5 – 7 mg/l, dan

kecerahan air dikolam 30 cm dengan tinggi air 50 cm. Berdasarkan kriteria dan hasil pengamatan di

kolam dan jarring apung telah cukup memenuhi syarat kualitas air yang optimal.

,

6. Evaluasi Fenotip

Menurut Tave (1986) dalam Anonymous (1995), jika yang diukur adalah populasi maka mean

dan variasi dapat menyebabkan distribusi dari populasi tersebut .

Tabel 5. Hasil pengamatan pigmen ikan mas mandiangin.

Data Hasil Pengamatan

Keterangan Ikan Mas

Yang Terseleksi

(ekor)

Ikan Mas Yang diamati Karakternya

(ekor)

PengamatanPigmen yang didapatkan

(%)

100 50

Rata-rata warna yangdidapatkan berwarna hijau (95%),

warna lain (5%)

Strain Majalaya

Tabel 6. Keragaan meristik ikan mas mandianginNo. Karakter Nilai Karakteristik1.

2.3.4.

Jumlah Sirip :- Punggung (Dorsal)- Dada ( Pectoral))- Dubur (Anal)- Ekor (Caudal)Warna PunggungWarna pipiWarna Perut

DIII.17P.I. 12

A.I. 6- 8C. 19-20

Hijau, kecoklatanHijau, kuning

Putih

8

Page 9: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

5.6.7.8.9.10.

Jumlah Gurat Sisi (LL)Tipe SiripPola SisikKeseragaman Ukuran (%)Keseragaman Warna (%)Keseragaman KelincahanGerak Akibat RangsanganDari Luar (%)

34 – 36Normal ( tidak kumpay)

Penuh (Scaled)>90%95%

100 %

Dari hasil pengamatan diperoleh prosentase rata-rata produksi adalah 95%. Sedangkan

penyebab dari kisaran tersebut bisa disebabkan dari pola warna yang didapatkan ini berasal dari induk

mas yang masih heterozgyot dan pola hibridisasinya.

Perubahan pada nilai rata-rata dari morfometrik diduga karena adanya pemisahan (segregasi)

gen sealel peristiwa pemisahan alel terlihat ketika pembentukan gamet idividu yang memiliki genotif

heterosigot, sehingga tiap gamet mengandung salah alel (Yatim, 1991 dalam Anonymous, 1995).

Sulit untuk menyatakan bahwa penampakan warna ikan sebagai akibat faktor genetik, sebab

penampakan warna sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan.Hanya dengan menggunakan tes alel

dapat diketahui apakah variasi warna karena perbedaan secara genetik atau tidak (Komen,1990).

9

Page 10: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan Kegiatan pengamatan karakteristik morfometrik hasil seleksi individu pada ikan mas dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kelangsungan hidup Terlihat bahwa prosentase kelangsungan hidup pada kegiatan perekayasaan ini cukup bagus yaitu

59,76% sesuai dengan hasil yang diharapkan. Adapun kematian ikan disebabkan perubahan

kualitas air yang menurun.

2. Pertumbuhan relatifDari hasil kegiatan selama 12 bulan (Januari - Desember 2013) didapatkan pertumbuhan

panjang 17 - 35 cm/ ekor , pertumbuhan berat berkisar 200 - 350 g/ ekor

3. Kualitas Air Sedangkan pengukuran kualitas air dikolam pendederan didapatkan rata-rata sebagai berikut

suhu 24–28C, pH 7,0 – 8,0, Do 7,4 – 7,9 ppm dan kecerahan air 40 - 60 cm dengan tinggi air

100 cm.

4. Evaluasi Fenotip Dari hasil pengamatan diperoleh prosentase rata-rata produksi hasil dari seleksi Individu adalah

pigmen warna hijau 95% dan warna lainnya 5% Sedangkan penyebab dari kisaran tersebut bisa

disebabkan dari pola warna yang didapatkan ini berasal dari induk mas yang masih heterozgyot

dan pola hibridisasinya.

5. Hasil yang diharapkan Sesuai TargetHasil yang diharapkan sesuai target didapatkannya total calon induk ikan mas (Cyprinus carpio L)

sebanyak 24.500 ekor dengan dengan ukuran 50 gram - 1000 gram. Berdasarkan analisa secara

laboratorium di BBPBAT Sukabumi di uji MHC Positif pada 3 September 2013, dengan hasilnya

mengandung MHC Positif Class 300 pb. Adanya informasi daerah stock calon induk ikan mas yang

berkualitas dan berkuantitas mendukung program Broodstock Nasional dan GAUL. diperoleh Induk

Strain Madiangin dengan karateristik morfologi dan meristik.

4.2. Saran-Saran

Dari hasil kegiatan ini perlunya dilakukan perekayasaan lanjutan yang lebih bervariasi yang

bergunanya nanti untuk mendapatkan calon dan induk yang berkualitas antara lain sebagai berikut:

1. Pengamatan Lanjutan Karakteristik Morfometrik,Kekerabatan untuk mendapatkan induk dan Uji

tantang terhadap ketahanan Penyakit KHV Strain Mandiangin.

di tempat-tempat kegiatan budidaya,(Uji Multi Lokasi) diharapkan didapatkan hasil aplikasi

genetika terhadap ketahanan penyakit

10

Page 11: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya

2. Perlunya kerja sama dengan instansi terkait (pemerintah ataupun swasta) dalam hal

perkembangan Genetik ikan, baik didalam maupun diluar negeri

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 1999. Statistisk Perikanan Indonesia 1997. direktorat Jenderal Perikanan. Jakarta, 2000. Hasil Utama Penelitian Perikanan Tahun Anggaran 1999/2000. Warta penel Perik. Indonesia.

Anonymous, 1999. Standar Nasional Indonesia. Badan Standarisasi Nasional.Budi,S.,1992. Petunjuk Praktis Budidaya Ikan Mas. Jakarta.Cholik, F. dkk.,1986. Pengelolaan Kualitas Air Kolam. Infis Manual Seri No. 36. Direktorat Jenderal

Perikanan. Jakarta. 52 hal.Djatmika, 1986. Usaha Perikananan Kolam Air Deras. CV.Simplex. Jakarta. 39 hal.Khairuman., dkk,. 2002. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. Jakarta.Nugroho, E., H. Amurullah dan F. Sukandi, 2001. Pemuliaan dan Prospek Pembenihan. Warta

Penel.Perikanan Indonesia.Subagyo, S. Asih, B.Muharam, OZ Arifin dan D. Ariyanto. 2001. Pembentukan calon induk Ikan mas

strain Balitkanwar generasi ke-2. Laporan teknis proyek penguasaan teknologi perikanan air tawar, sukamandi Ta. 2001.

Anonymous, 1995. Laporan Kegiatan Pelaksanaan Uji Coba Pembenihan Gynogenesis BBI Punten. Batu Malang. 9 hal.

Anonymous, 1999. Standar Nasional Indonesia. Badan Standarisasi Nasional.Cholik, F. dkk.,1986. Pengelolaan Kualitas Air Kolam. Infis Manual Seri No. 36. Direktorat Jenderal

Perikanan. Jakarta. 52 hal.Departemen Pertanian, 1988. Petunjuk Teknis Pengoperasian Suatu Unit Usaha Pembenihan Ikan

Mas. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta. 80 hal.Hardjamulia,A.,1998. Karakterisasi Dan Evaluasi Empat Varietas Ikan Mas Di Indonesia. Direktorat

Jenderal Perikanan. Direktorat Bina Pembenihan. Jakarta.Sumantadinata,1991. Teknologi Produksi Benih Unggul Ikan Mas (Cyprinus carpio) Fenotip Generasi

Pertama Beberapa Strain Ikan Hasil Pemurnian. Bulletin Penelitian Perikanan. Jakarta. 47 – 49 hal.

11

Page 12: I · Web viewIkan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya