Post on 31-Jan-2018
Tantangan dan Praktik
Kepatuhan Pertamina
Dwi Soetjipto, Direktur Utama
PT Pertamina (Persero)
KPK, International Business Integrity
Conference (IBIC) 2016
Jakarta, 17 November 2016
Visi Misi Pertamina
Menjadi Perusahaan Energi Nasional
Kelas Dunia
Menjalankan usaha minyak, gas, serta
energi baru dan terbarukan secara
terintegrasi, berdasarkan prinsip-
prinsip komersial yang kuat
Visi
Misi
1
Harga Minyak Dunia Mengalami Penurunan sekitar 59% dalam Kurun
Waktu Hampir 2 Tahun Terakhir
Brent & ICP monthly prices
US$/bbl
230
40
50
60
70
80
90
100
110
120
Jan 14
Jan 15
J F M A M J J A S O N D
16
-59%
ICP
Brent
ICP Forecast
Brent Forecast
Tantangan – Umum
2
Tantangan Sektor Hulu (1)
Produksi migas menurun dari 2,6 menjadi
2,2 mmboepd selama 13 tahun terakhir
Pada tahun 2025, tanpa penambahan
kapasitas kilang dalam negeri, maka
Indonesia harus mengimpor hampir
~70% kebutuhan BBM nya
3
Porsi Hulu Pertamina di Dalam Negeri Sangat Rendah dibandingkan
dengan BUMN Migas Negara Lain
Brasil
Saudi Arabia 11,872
Algeria
Indonesia
Malaysia
China
99
82
50
24
93
78
451
614
528 2.869
875
525
858
2.177 1.652
1.733
2.759
6.090
40 13.622
5.639
13.583
Produksi Non-NOC
2 Total working interest untuk produksi migas
Produksi NOC
Produksi Minyak dan Gas di Dalam Negeri 2, 2016
Kboepd Porsi NOC %)
2.144
2.341
1 National Oil Company
Tantangan Sektor Hulu (2)
4
Tantangan Sektor Hulu (3)
Hingga 2025, Indonesia memerlukan investasi US$ 70 bn untuk
pengembangan sektor hulu Pertamina.
5
Tantangan Sektor Hilir
Hingga 2025, Indonesia memerlukan investasi US$ 45-55 bn untuk
meningkatkan kehandalan & ketersediaan infrastruktur Hilir Migas Nasional guna
mengantisipasi pertumbuhan demand
6
Prioritas Strategis
Visi
Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia
Mewujudkan Kemandirian Energi Nasional
Tata Nilai Perusahaan (Clean, Competitive, Confident, Customer Focus, Commercial, Capable)
Good Corporate Governance: Spirit Satu Pertamina
Research & Technology Center
Budaya Health – Safety – Security – Environment
1 3 2 4 5
• Peningkatan Infrastruktur Gas Nasional
• Pengadaan LNG dan Komersialisasi Gas
• Marketing Infrastructure Master Plan
• Marketing Go International
• Digitalisasi Teknologi Marketing
• Marketing & Operation Excellence
• Kemitraan Inovatif
• Penyelesaian Piutang Negara kepada Pertamina
• Penyelarasan Strategi Pembiayaan Jangka Pendek dan Panjang
• Pengelolaan Perencanaan dan Evaluasi Investasi
• Optimalisasi Aset-Aset Non Produktif
• Restrukturasi Anak Perusahaan
• Manajemen Kas
• Terpenuhinya Aspirasi dalam Revisi UU Migas
• Upgrade Kilang (Refinery Development Master Plan)
• Pembangunan Kilang - Kilang Baru (Grass Root Refinery Project)
• Revitalisasi dan Integrasi Kilang Swasta
• Pengembangan Produk inovatif dengan Keragaman Pilihan
• Reformasi Pengadaan Minyak Mentah dan Produk Minyak melalui ISC yang Berkelas Dunia
• Penekanan Losses di Semua Lini dengan Sistem yang Didukung Teknologi dan Otomasi
• Procurement Excellence yang tersentralisasi
• Streamlining Fungsi-Fungsi Korporasi
• Sentralisasi Marketing
Pengembangan
Sektor Hulu
Efisiensi
di Semua Lini
Peningkatan
Kapasitas Kilang
dan Petrokimia
Perbaikan
Struktur
Keuangan
Pengembangan
Infrastruktur dan
Marketing
• Peningkatan
Eksplorasi
• Operational
Excellence
• Optimasi
Pengembangan Lapangan
• Pengambilalihan Secara Selektif Blok-Blok Yang Akan Habis Masa Kontraknya
• Ekspansi dan Pengembangan Aset-Aset Internasional
• Akselerasi Pengembangan Geothermal, Energi Baru dan Terbarukan
7
Pertamina Clean
Tantangan Praktik
Masih banyak laporan
pelanggaran etika bisnis 1. Pernyataan COC
2. Pernyataan COI
3. Pengisian Gratifikasi
4. Sosialisasi GCG
5. Pengisian LHKPN
6. Whistleblowing System
•COC : Code of Conduct
•COI : Conflict of Interest
Sekali dalam setahun, setiap Insan Pertamina wajib mengikuti sosialisasi GCG,
membuat pernyataan COC,
COI, mengisi gratifikasi, dan
LHKPN.
8
Kepatuhan - GCG Pertamina (1)
9
Pedoman
CoC
Kepatuhan - GCG Pertamina (2)
10
CoC Online
Gratifikasi
Online GCG Training
Online
CoI Online
Kepatuhan - GCG Pertamina (3)
11
LHKPN
Online
Mobile GCG
Training
Variasi
Sosialisasi GCG
WBS
Penanganan WBS Pertamina
TahunSurat
Teguran
Surat
PeringatanDemosi PHK Total
2013 4 9 0 0 13
2014 0 0 2 3 5
2015 15 6 22 8 51
19 15 24 11 69
12
Score GCG
Peningkatan tata kelola perusahaan yang baik, dapat dilihat dalam pencapaian
skor GCG dengan menggunakan parameter Kementerian BUMN, dimana skor
yang dicapai oleh Pertamina tiap tahunnya selalu naik
13
440
143
697
10983118190
553
143
978
483
143215221
7. Inisiatif
Efisiensi
Pengolahan
6. Inisiatif
Efisiensi
Direktorat
5. Inisiatif
Efisiensi
Hulu
4. MORE 3. Roll out
PTKAM 0.2
2. Efisiensi
Pengadaan
Hydro
1. Sentralisasi
Procurement
Non Hydro
Realisasi
Okt 2016
2.485
Target
Okt
2016
1.780
Target
BTP
2016
1.635
442% 172% 182% 116% 100% 140% 126%
2.485
257
539
1.690
Top up RKAP -MORE
Peningk. Margin Kilang
Efisiensi
(US$ Juta)
Cumulative Financial Impact Progress 140%
14
Realisasi Target Oktober 2016
Total Financial:
US$ 2.485 Miliar
YTD Oktober
2016
201
5
124,57
201
4
231,49
244,15
530,59
38,48 38.49
76,97
299,10
119,58
-71%
YTD Oktober
2016
Pengolahan
Pemasaran
Juta US$
0
1
2
3
4
5
1,54
1,57
3,11
2015
0,81 0,65
1,46
-56%
2014
4,68
1,95
2,73
Pemasaran
Pengolahan
Juta Barrel
0,17
2015
0,34
2014
-40% 0,41
Supply Losses (%)
YTD Oktober
2016
Penanganan Losses s/d Oktober 2016
Back Up Slides
Clean Dikelola secara profesional,
menghindari benturan kepentingan,
tidak menoleransi suap, menjunjung
tinggi kepercayaan dan integritas.
Berpedoman pada azas azas tata
kelola korporasi yang baik.
Competitive Mampu berkompetisi dalam skala
regional maupun internasional,
mendorong pertumbuhan melalui
investasi, membangun budaya
sadar biaya dan menghargai
kinerja.
Confident Berperan dalam pembangunan
ekonomi nasional, menjadi pelopor
dalam reformasi BUMN, dan
membangun kebanggaan bangsa.
Customer Focus Berorientasi pada kepentingan
pelanggan, dan berkomitmen
untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada pelanggan.
Commercial Menciptakan nilai tambah dengan
orientasi komersial, mengambil
keputusan berdasarkan prinsip-
prinsip bisnis yang sehat.
Capable Dikelola oleh Pemimpin dan
pekerja yang profesional dan memiliki
talenta dan penguasaan teknis tinggi,
berkomitmen dalam membangun
kemampuan riset dan pengembangan.
Tata Nilai Pertamina
Total target finansial BTP Korporat 2016 US$ 1.635 Juta.
Terdapat kenaikan target di bulan Oktober-Desember karena tambahan inisiatif dari
Efisiensi Pengolahan dan Optimalisasi Operasional.
Total pencapaian finansial per 31 Oktober 2016 sebesar US$ 2.485 Juta dari kontribusi
berikut :
1. Sentralisasi Procurement Non Hydro. Berasal dari negosiasi kontrak, re-negosiasi kontrak existing, optimasi
inventory, maupun dari sentralisasi material. Terdapat 120 Juta dari efisiensi untuk sentralisasi procurement
dari APH Hulu dan 56 Juta dengan Inisiatif efisiensi Pengolahan yang sudah dikurangi pada perhitungan
efisiensi konsolidasi
2. Efisiensi Pengadaan Hydro. Berasal dari dari selisih Alpha RKAP dan realisasi untuk aktifitas pengadaan
crude serta product ke ISC
3. Efisiensi Pengadaan Hydro. Berasal dari efisiensi yang didapatkan dari selisih Nilai Losses Ytd. Bulan
berjalan tahun 2016 dengan 2015
4. MORE. Berasal dari meningkatnya volume penjualan pertalite sebesar 244, kemudian 100.63 sebagian besar
dari optimalisasi tonase kapal dan bunker shipping, sisanya sekitar 60.56 dari efisiensi pengendalian losses
Dit. Pemasaran yang sudah dikurangi pada perhitungan efisiensi losses konsolidasi
5. Inisiatif Efisiensi Hulu. Berasal dari Optimalisasi biaya operasi Anak Perusahaan di bidang Hulu (Realisasi
September 2016 vs target October 2016)
6. Inisiatif Efisiensi Direktorat. Efisiensi didapat dari Pemotongan anggaran ABO seluruh Direktorat di Kantor
Pusat
7. Inisiatif Efisiensi Pengolahan. Efisiensi didapatkan dari 14.7 dari efisiensi energi, 58.3 dari top up revenue
berupa optimalisasi bottom products dan pemanfaatan SF serta 480.3 dari pengembangan produk dan
optimalisasi operasi dengan efisiensi supply losses yang sudah dikurangi pada perhitungan efisiensi
konsolidasi
Cumulative Financial Impact Progress
1. Produksi minyak dan gas; 2. Semua penjualan gas (LNG, gas pipa, LPG, CNG, jargas, dan gas hasil regasifikasi); 3. Tidak
termasuk Geothermal, Pertamina berkontribusi pada kapasitas proyek, Equity share Pertamina akan ditentukan; 4 . Produk
meliputi Premium, Solar dan Pertamax; 5. Base case CAPEX dimodelkan untuk 20 hari, tambahan CAPEX diperlukan untuk
mencapai 30 hari; 6. Hingga tahun 2019 Keterangan Gas, Energi Baru & Terbarukan : (1) Volume gas sold dihitung berdasarkan pertumbuhan demand 7% per tahun (ref. ESDM); (2) Post Holding Migas: Pembangunan jalur pipa gas diasumsikan memiliki rata-rata 800Km/th (Pertamina 4000km + PGN 6000km @2025); (3) Target pembangunan jargas dari pemerintah 200.000 SR/th. (ref. Nawacita Presiden RI); (4) Bisnis CNG (SPBG) terkendala pada akuisisi lahan yang sulit, harga jual yang tidak ekonomis serta distribusi converter kit yang belum memadai.
Pertamina 2025
Pertamina Upstream Assets International business development to complement domestic operations
2015 asset in 3 countries, 2016 additional 2 countries on production in Nigeria and Gabon, 7 countries on
development and exploration assets in Namibia, Tanzania, Myanmar, Canada, Italy, France, and Colombia.
Wajib Lapor LHKPN Pertamina
Total Wajib Lapor: 1.982
Korporat
Anak Perusahaan
1.223 759
Wajib Lapor LHKPN Pertamina
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Persero Anak Perusahaan
759
1223
422
1082
Wajib Lapor
Realisasi
Total Wajib Lapor: 1.982
Realisasi per Oktober 2016: 1.504 (76%)
Boundary KPI
Boundary KPI GCG Compliance terdiri atas 5 (lima) item yang meliputi:
Pernyataan
COC
Pernyataan
COI
Pengisian
Gratifikasi
Sosialisasi
GCG
Pengisian
LHKPN
P embobotan untuk Wajib
Lapor LHKPN P embobotan untuk non Wajib Lapor
LHKPN
Item Bobot Item Bobot
1. Pengisian COC 15%
2. Pengisian COI 15%
3. Sosialisasi GCG 20%
4. Pengisian LHKPN 20%
5. Pengisian Gratifikasi 30%
1. Pengisian COC 20%
2. Pengisian COI 20%
3. Sosialisasi GCG 30%
4. Pengisian Gratifikasi 30%
100% 100%
Target minimum yang harus dicapai tahun 2015 adalah 87%