Post on 16-Sep-2015
description
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media informasi dewasa ini berkembang amat pesat, baik media cetak,
elektronik maupun media internet. Dalam hal ini peningkatan dalam
penyampaian informasi juga telah didukung oleh teknologi yang semakin
canggih. Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang dirasakan penting
oleh masyarakat luas. Masyarakat membutuhkan informasi yang berhubungan
dengan segala perkembangan dan kejadian yang terjadi baik dilingkungan
sendiri, maupun dilingkungan luar bahkan lingkungan dunia. Karena itu, surat
kabar sebagai salah satu media yang menyampaikan informasi kepada
masyarakat memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan informasi itu sendiri. Kendati pun masih banyak
media lain yang juga menawarkan jasa informasi kepada pelanggannya,
seperti televisi, radio, internet, dan lain sebagainya, namun surat kabar
merupakan media yang paling umum digunakan dan merupakan salah satu
sarana penyampaian informasi yang penting bagi masyarakat luas serta
merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media
massa lainnya.
Kualitas dan aktualitas berita yang disampaikan melalui surat kabar akan
dapat menarik minat pembaca sesuai dengan kebutuhan mereka. Begitu juga
halnya dengan isi atau cakupan berita yang disampaikan. Seiring dengan
peningkatan kebutuhan masyarakat akan informasi atau berita yang terjadi
2
seluruh belahan dunia, terjadi persaingan diantara sesama perusahaan yang
bergerak dalam bidang surat kabar untuk mampu memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Hal ini disebabkan, kehadiran perusahaan surat kabar tidak
hanya dilihat dari penyediaan dan penyajian informasi kepada pelanggan.
Akan tetapi juga dapat dilihat sebagai peluang bisnis yang dapat memberikan
keuntungan kepada perusahaan itu sendiri. Dengan semakin pesatnya
persaingan diantara sesama perusahaan surat kabar, maka perhatian
perusahaan terhadap kebutuhan pelanggan tidak dapat ditunda-tunda lagi.
Hal ini disebabkan, masyarakat yang akan mencari media surat kabar yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Kualitas surat kabar akan dapat dilihat dari
terpenuhi atau tidak kebutuhan pelanggannya, antara lain kebutuhan terhadap
aktualitas dan kelengkapan berita, harga media surat kabar, kolom opini yang
menarik bagi pembaca, berita olah raga, hiburan dan lain sebagainya yang
dibutuhkan oleh pelanggan. Surat kabar yang dinilai tidak dapat memenuhi
kebutuhan akan ditinggalkan oleh pelanggannya. Mereka akan beralih ke
surat kabar lain yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Sebaliknya
semakin terpenuhi kebutuhan pelanggan melalui surat kabar yang diterbitkan,
maka surat kabar tersebut akan semakin diminati.
Salah satu langkah yang ditempuh ialah dengan menganalisa kelayakan
bisnis atau investasi yang dijalankan. Memang untuk melakukan studi
kelayakan bisnis tidaklah semudah yang dibayangkan, namun untuk
melakukannya dapat merujuk pada langkah-langkah yang telah diberikan oleh
para ahli, untuk selanjutnya dipelajari dan diterapkan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
3
Studi kelayakan bisnis merupakan suatu metode atau cara yang terdiri
dari berbagai aspek penilaian untuk mengetahui apakah suatu bisnis yang
akan dikerjakan layak atau tidak. Sehingga dapat dikatakan juga suatu alat
peramalan yang sangat mempuni untuk mengetahui kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi, serta dapat segera mengambil keputusan
atas hasil yang diperoleh yakni menerima atau menolak usulan
investasi/bisnis tersebut.
Dengan demikian studi kelayakan bisnis yang sering juga disebut
feasibelity study bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan,
apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/bisnis yang
direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari
gagasan usaha/bisnis yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit),
baik dalam arti financial benefit maupun sosial benefit.
Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis
adalah menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek marketing,
aspek sumber daya manusia, aspek manajemen, aspek amdal dan aspek
keuangan.
Penilaian yang dilakukan dengan Aspek marketing adalah aspek utama
yang perlu diadakan penilaianya dalam menyusun studi kelayakan bisnis.
Dalam aspek marketing bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana
pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat mendukung perkembangan
usaha yang akan dilaksanakan.
Pembahasan dalam aspek sumber daya manusia ialah menyangkut
tentang kebutuhan pegawai dari bisnis yang dijalankan yang terdiri atas,
tingkat pendidikan, pengalaman dan bidang keahliannya. Hal tersebut perlu
4
dianalisis karena suatu hal yang mustahi usaha dijalankan ketika sumber daya
manusianya tidak ada atau tidak relevan dengan yang dibutuhkan. Sehingga
aspek ini juga penting dianalisis untuk mengetahui usaha tersebut dapat
dijalankan atau ditolak.
Dalam aspek manajemen pembahasannya terkait tentang struktur
organisasi, jumlah karyawan, skill yang diperlukan dan jumlah upah/gaji dari
para karyawan serta mengatur sirkulasi dalam pelaksanaan usaha/bisnis
kedepannya. Pembahasan ini bertujuan untuk menilai dan menentukan
tentang kebijaksanaan personel yang perlu dilakukan. Disamping itu juga
aspek ini bertujuan sebagai regulasi bagi jalannya usaha yang diusulkan
tersebut, yakni mengatur segala yang dibutuhkan serta mengevaluasi
jalannya usaha tersebut.
Pembahasan dalam aspek amdal menyangkut tentang keamanan
lingkungan sekitar usaha atau pencemarannya, apakah usaha yang
dijalankan berdampak negatif terhadap lingkungan atau tidak, serta untuk
mengetahui bagaimana cara menangani dampak pencemaran lingkungan
tersebut. Sehingga aspek amdal ini juga perlu untuk diperhatikan karena
terkait keamanan lingkungan sekitar dari pencemaran limbah/sampah yang
ditimbulkan dari usaha tersebut.
Didalam aspek yuridis yang dibahas yakni tentang legalitas dari gagasan
usaha tersebut, yakni terkait surat menyurat yang memperkuat usaha tersebut
dan mendapat pengakuan sah secara hukum. Tentu saja hal ini berurusan
dengan pemerintah setempat, yakni ijin usaha, pajak, badan hukum dan lain-
lain yang terkait dengan aspek ini. Sehingga aspek ini perlu diperhatikan juga
karena terkait dengan ijin kegiatan usaha.
5
Aspek keuangan merupakan aspek fundamental karena aspek ini
menentukan kelayakan usaha/proyek dilihat dari segi ekonomi dan keuangan.
Pembahasan yang dilakukan dalam bidang keuangan menyangkut dengan
biaya investasi, modal kerja, biaya operasi dan pemeliharaan, serta
perhitungan pendapatan yang mungkin diterima. Berdasarkan pada
perhitungan cost dan benefit akan dibahas mengenai analisis kriteria
investasi, baik mengenai net present value, internal rate of return, maupun
probality ratio sebagai ukuran layak atau tidaknya usaha/proyek dilihat dari
segi keuangan. Disamping analisis diatas, dalam aspek ekonomi dan
keuangan juga dibahas mengenai proyeksi laba/rugi yang bertujuan untuk
mengetahui posisi keuangan dari usaha/bisnis yang dilaksanakan disamping
melihat dampak usaha terhadap perekonomian masyarakat secara
keseluruhan.
Jika seluruh aspek-aspek tersebut memberikan hasil yang positif
terhadap usaha yang akan dijalankan maka perusahaan yang bersangkutan
dapat melakukan usaha tersebut, tetapi jika sebaliknya langkah terbaik yang
ditempuh ialah menolak bisnis/usaha tersebut. Karena akan merugikan toko
kedepannya, tentu saja akan berimplikasi pada hasil laporan keuangan pada
periode akuntansi ditahun tersebut.
Pada dasarnya hasil dari studi kelayakan bisnis yang dilakukan untuk
mengetahui layak atau tidaknya suatu usaha/bisnis yang diusulkan
merupakan kepastian yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.
Karena kemungkinan untuk gagal persentasenya sangat minim, kecuali
kejadian-kejadian yang diluar kontrol manusia yakni bencana alam seperti
banjir, gempa bumi, kebakaran dan lain-lain.
6
Namun, dalam kenyataannya banyak dijumpai kekeliruan oleh para
pelaku bisnis dalam melakukan studi atas kelayakan bisnis/usaha yang
dijalankan. Mayoritas dari mereka hanya menggunakan feeling saja, padahal
kita mengetahui bahwa menggunakan cara tersebut sangat berisiko tinggi,
karena tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Memang terkadang hasil yang
diberikan sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi dengan menggunakan
metode seperti itu dapat mengurangkan kepercayaan dari para pengguna
laporan keuangan selain manajemen yakni investor dan/atau kreditur.
Padahal untuk mengetahui kelayakan dari usaha/bisnis yang akan
dikerjakan dapat ditentukan dengan menggunakan metode yang telah
diwariskan oleh para ahli yakni studi kelayakan bisnis, yang didalamnya terdiri
dari berbagai aspek terkait dengan kepentingan bisnis tersebut. Namun
karena minimnya pemahaman para pelaku bisnis tentang studi kelayakan
bisnis, sehingga sebagian besar dari mereka banyak mengabaikan langkah
penting ini.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penyusun tertarik untuk
melakukan penelitian pada toko Sanjaya yang kemudian disajikan dalam
bentuk proposal yang berjudul STUDI KELAYAKAN BISNIS SURAT KABAR
TRIBUN KALTIM DAN RADAR TARAKAN PADA TOKO SANJAYA DI
TANJUNG SELOR .
7
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang penyusunan proposal ini, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah bisnis surat kabar
yang dikerjakan oleh Toko Sanjaya layak atau tidak berdasarkan studi
kelayakan bisnis dengan aspek pemasaran, sdm, manajemen, ekonomi dan
amdal, keuangan serta tehnik dan operasi.
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan
proposal ini adalah Untuk mengetahui apakah usaha yang dikerjakan oleh
toko sanjaya layak atau tidak berdasarkan studi kelayakan bisnis dengan
aspek pemasaran, msdm, manajemen, ekonomi dan amdal, keuangan serta
tehnik dan operasi.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penyusunan proposal ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi toko sanjaya, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menjalankan usaha tersebut.
2. Bagi peneliti, dapat menjadi salah satu wawasan dan sumbangan
pemikiran untuk mendukung penelitian selanjutnya.
3. Bagi investor, dapat menjadi masukan dan pertimbangan yang
menyangkut kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam pengambilan
keputusannya untuk berinvestasi.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Studi Kelayakan dapat dilakukan untuk menilai kelayakan investasi baik
pada suatu proyek maupun bisnis yang sedang berjalan. Studi kelayakan
yang dilakukan untuk menilai kelayakan sebuah proyek yang akan
dijalankan disebut studi kelayakan proyek, sedangkan studi kelayakan yang
dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha
disebut studi kelayakan bisnis. Maksud layak atau tidak layak disini adalah
perkiraan bahwa proyek yang akan dapat atau tidak dapat menghasilkan
keuntungan yang layak bila telah dioperasionalkan.
pengertian studi kelayakan proyek atau bisnis adalah penelitihan yang
menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan
budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasi sampai
dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan
untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau
ditunda dan bahkan ditidak dijalankan.
Dengan demikian studi kelayakan bisnis yang sering juga disebut
feasibelity study bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan,
apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/bisnis yang
direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari
gagasan usaha/bisnis yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit),
9
baik dalam arti financial benefit maupun sosial benefit menurut
Ibrahim(2003:1).
Pengertian pemasaran mengandung pengertian yang lebih luas dari
sekedar penjualan dan periklanan. Tjiptono (2002:7) memberikan definisi
pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial dimana individu atau
kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan, pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai
dengan orang atau kelompok lain.Dari definisi di atas menunjukkan bahwa
pemasaran merupakan serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran
(target market), mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan
barang dan jasa, pemuas keinginan, memberikan nilai kepada konsumen dan
laba bagi perusahaan.
American Marketing Association(AMA) menewarkan definisi formal
sebagai berikut; pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai
kepada pelanggan dan untuk untuk mengelola hubungan pelanggan dangan
cara yang menguntungkan organisasi dan pemangkku keoentingan dikutip
kotler&kelle(2009:05).
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2004:05) Marketingis a
societal process by which individuals and groups obtain what they need and
want throught creating, offering, and freely exchanging products and services
of values with others. Dengan kata lain pemasaran adalah suatu proses sosial
dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang dibutuhkan dan diinginkan dengan jalan menciptakan, menawarkan dan
menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
10
Dari dua definisi ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan suatu proses sosial dan manajerial. Definisi sosial menunjukkan
peran yang dimainkan oleh pemasaran di masyarakat. Seorang pemasar
mengatakan bahwa peran pemasaran adalah menghasilkan standar yang
lebih tinggi. Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai
seni menjual produk (Kotler dan Keller,2006:05-06).
Manajemen pemasaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan yang ditujukan untuk mengatur proses pertukaran. Untuk lebih
memahami tentang konsep pemasaran, penulis akan mengutip sebuah
definisi penting mengenai manajemen pemasaran.
Menurut Tjiptono (2002:16),manajemen pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan
distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan
kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi.
Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan
dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan
manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan (controlling).
Definisi diatas menjelaskan bahwa manajemen pemasaran merupakan
suatu upaya yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan pertukaran
yang dikehendaki dengan pasar, sehingga dapat membantu organisasi dalam
mencapai sasaran.
11
Stoner dan Freeman mendefinisikan manajemen sebagai beriikut;
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan,
dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua
lain-lain sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang
telah ditetapkan.
Menurut Hasibuan (2003, Hal 224) Sumber daya manusia adalah
kemampuan daya terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki indivudu.
Pelaku dan Sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya,sedangkan
prestasi kerja nya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Daya pikir adalah kecerdasan yang di bawa sejak lahir,sedangkan kecakapan
diperoleh dari usaha(belajar dan pelatihan) kecerdasan tolok ukurnya
Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ). Sedangkan Manajemen
Sumber Daya Manusia menurut Hasibuan (2003, Hal.10), Adalah ilmu dan
seni mengatur hubungan dann peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu mewujutkan tujuan perusahaan,karyawan dan masyarakat.
pengertian manajemen keuangan menurut para ahli: Menurut Riyanto
(2013:4) Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang
bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan
atau mengalokasikan dana tersebut .
Sedangkan menurut pendapat Horne (2009:3) Manajemen keuangan
adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan
manajemen aktiva dengan beberapa tujuan umum sebagai latar
belakangnya.
Dan menurut Martono dan Harjitno (2008:4) Manajemen keuangan
(financial Management) adalah segala aktivitas perusahaan yang
12
berhubungan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana dan
mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Dari pengertian yang dikemukan oleh para ahli diatas, dapat diberi
kesimpulan bahwa pengertian manajemen keuangan adalah suatu aktivitas
yang berkaitan dengan memperoleh dana, mengalokasikan dana dan
pengelolaan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan sesuai dengan keseluruhan
tujuan perusahaan tersebut.
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
Toko Sanjaya merupakan salah satu jenis usaha yang bergerak pada
bidang barang dan jasa yakni pemasaran surat kabar yang terdapat didaerah
di Kabupaten Bulungan kalimantan utara. Toko ini beralamatkan di Jalan
Pahlawan Tanjung selor dan saat ini tengah mengerjakan sebuah
usaha/bisnis didaerah Kabupaten Tanjung selor tepatnya di jalan Sudirman
Tanjung selor.
Awal mulanya perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 oleh Saudara
Muhammad Nashiro Adi Wironoto atau biasa kita kenal dengan nama
Munawir sekaligus menjadi pimpinan atau manajer toko tersebut. Toko ini
hanya bergerak pada bidang perdagangan barang dan jasa yang ada
diwilayah Kabupaten Bulungan, khususnya di jalan Sudirman dan Tempat
Hiburan Malam( Pujasera).
Dalam menjalankan usaha perdagangan barang dan jasa yang
dikerjakan, toko sanjaya menggunakan karyawan kontrak pada bagian
marketing. Adapun jumlah kebutuhan karyawan kontrak tersebut
menyesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dikerjakan. Karyawan
tetap toko sanjaya berjumlah satu orang yakni manajer sekaligus pemilik.
Mulai sejak berdirinya hingga saat ini telah banyak konsumen dan
pelangan dari kalangan swasta maupun pemerintah yang ditangani. Toko
sanjaya tidak hanya melayani penjualan eceran saja melainkan juga melayani
berlanganan yang berasal dari pihak swasta maupaun instansi pemerintah
14
seperti langanan koran ,majalah dan banyak lagi. Sedangkan dalam
penyusunan proposal ini penulis membatasi permasalahannya yakni study
kelayakan bisnis surat kabar radar tarakan dan tribun kaltim.
B. ASPEK-ASPEK YANG DIBAHAS
Dalam penyusunan laporan studi kelayakan bisnis ini, penyusun
menggunakan enam aspek yang disesuaikan dengan kenyataan dilapangan.
Keenam aspek tersebut adalah aspek pemasaran, aspek sumber daya
manusia, aspek hukum, aspek manajemen dan organisasi, aspek ekonomi
dan amdal, tehnis dan operasi, Aspek keuangan berikut penjelasannya.
1. Aspek pemasaran
Aspek marketing adalah aspek utama yang perlu diadakan penilaianya
dalam menyusun studi kelayakan bisnis. Dalam aspek marketing
bertujuan untuk menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari
produk yang dihasilkan dapat mendukung perkembangan usaha yang
akan dilaksanakan.
1.1. Analisis strategi pemasaran(STP)
1.1.1. Segmentasi
Yang menjadi segmen dari usaha toko sanjaya ini adalah segmen
menengah ke atas dalam hal ini hidup sejahtera.
1.1.2. Targeting
Yang menjadi target market adalah para pegawai,
pengusaha,eksekutif muda, dan instansi pemerintah.
15
1.1.3. Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak
konsumen sebagai Toko surat kabar terlengkap, nyaman, barang
berkualitas dengan harga yang pas.
1.2. Permintaan
1.2.1. Perkembangan permintaan saat ini
Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan s u r a t k a b a r
akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya surat kabar sebagai
bahan informasi bagi manusia. Terlebih dengan ditunjang oleh
beragam cara yang mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan
surat kabar.
1.2.2. Prospek permintaan di masa yang akan datang
Dengan membanjirnya berbagai macam produk surat kabar
yang beredar dimasyarakat akan menyebabkan kondisi
persaingan produk produk yang berbahan kertas tersebut akan
mengalami kejenuhan seiring dengan tingginya persaingan pada
industri teresebut. Kondisi tersebut akan memunculkan titik balik
dimana akan ditandai dengan berkurngnya permintaan akan
produk tersebut, dan komsumen beralih ke produk lain contoh
internet,TV,.
16
1.3. Penawaran
1.3.1. Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor usaha surat kabar pada saat
ini memang relative masih biasa-biasa saja. Hal tersebut
disebabkan karena sektor usaha ini belum dibidik dan dikelola
secara serius. Oleh karena itu, agar usaha ini menjadi lebih baik
maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih
bagi konsumen.
1.3.2. Prospek penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha penjualan
surat kabar pada masa yang akan datang, maka perlu adanya
penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi
konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun
lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat
teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi
penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau
sebatas bertukar informasi.
Dalam penyusunan proposal ini pihak Agent memberikan
penawaran dengan jumlah surat kabar tak terbatas kepada pihak
toko sanjaya, tetapi untuk sementara pihak toko sanjaya hanya
meminta 50 explemlar radar tarakan dan 50 explembar tribune
kaltim. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus
mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.
17
1.4. Program pemasaran
1.4.1. Tingkat pelayanan
Dalam memasarkan surat kabar peneliti memberikan layanan
yang memuaskan melalui berbagai cara seperti layanan
pemesanan, berlanganan, memilih sendiri surat kabar di toko atau
penjual kaki lima (PKL).
1.4.2. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan
menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha,
dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga dapat
menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa
pasar. Dimana harga rata-rata skh Rp. 3000 dari penerbit/agent,
sedangkan dijual Rp.5000 ke konsumen.
1.4.3. Kegiatan Distribusi
Untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan armada distribusi
sendiri.
2. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia
Pembahasan dalam aspek sumber daya manusia ialah menyangkut
tentang kebutuhan pegawai dari bisnis yang dijalankan yang terdiri atas,
tingkat pendidikan, pengalaman dan bidang keahliannya.
2.1. Jumlah kebutuhan pegawai untuk menyelesaikan usaha. Dalam
perusahaan toko sanjaya menggunakan dua jenis karyawan, yakni
karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap yang dimiliki
ialah 1 orang, sedangkan karyawan tidak tetap 1 orang .
18
2.2. Keahlian yang dibutuhkan, dalam kasus ini toko sanjaya tengah
menjalankan usaha dan keahlian yang dibutuhkan untuk karyawan
tidak tetap ialah bidang marketing.
2.3. Keahlian yang dibutuhkan untuk karyawan tetap. memiliki satu
karyawan tetap yakni manajer tentu saja memiliki kemampuan untuk
memimpin dan memiliki power di toko sanjaya, yaitu orang yang
mampu menguasai tentang human relationship dan sistem operasi
usaha tersebut.
2.4. Pengalaman yang fokus pada karyawan tidak tetap. Hal ini sengaja
dibentuk oleh toko sanjaya, karena yang menentukan baiknya hasil
ialah bagian marketing sehingga dalam merekrut pegawai tidak tetap
pihak manajemen toko sanjaya berkomitmen untuk menerima
karyawan dalam bidang marketing .
2.5. Tingkat pendidikan yang butuhkan pada pegawai tetap maupun tidak
tetap. Toko sanjaya telah menetapkan persyaratan mengenai
karyawan, yakni untuk posisi manajer pendidikan minimal Strata-1.
Akan tetapi untuk karyawan tidak tetap tingkat pendidikan tidak
diutamakan yang penting semangat kerja tinggi serta ahli dibidangnya.
19
3. Aspek Hukum
Didalam aspek yuridis yang dibahas yakni tentang legalitas dari
gagasan usaha tersebut, yakni terkait surat menyurat yang memperkuat
usaha tersebut dan mendapat pengakuan sah secara hukum. Tentu saja
hal ini berurusan dengan pemerintah setempat, yakni ijin usaha, pajak,
badan hukum dan lain-lain yang terkait dengan aspek ini. Sehingga aspek
ini perlu diperhatikan juga karena terkait dengan ijin kegiatan usaha.
3.1. Nama Unit Usaha
Nama unit usaha ini diberi nama Toko Sanjaya dikarenakan
bergerak dalam usaha perdagangan majalah,koran,tabloid dengan
kualitas yang baik dan harga fantastis,yang berasal dari daerah
bulungan maupun dari luar daerah bulungan.
Nama organisasi : Toko Sanjaya
Jenis Organisasi : Perdagangan Majalah koran dan lainnya
Pemilik : Munawir
Alamat : Jalan Sudirman RT.15 NO.44
Tanjung Selor Kab-Bulungan
No Telp : 0813 5001 1131
3.2. Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini memiliki dokumen badan
hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha
yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa
dokumen hokum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :
20
3.2.1. Badan hukum
Untuk usaha ini yaitu berupa Toko . Karena usaha yang kami
lakukan sifatnya individu dimana merupakan usaha pribadi dengan
modal sendiri dan keuntungan diambil sendiri serta dimana seluruh
aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab
sendiri.
3.2.2. Tanda daftar perusahaan dan Surat ijin usaha
Usaha perdagangan ini memiliki ijin usaha dari dinas
perindustrian dan perdagangan dan sudah terdaftar sebagai pelaku
usaha perdagangan kecil. Sesuai dengan UUno. 3/1982 ttg Wajib
Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha
yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus
menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara
Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.
3.2.3. NPWP
Sebagai unit usaha, kami juga mendaftarkan NPWP atas
keuangan usaha kami ke Departemen Perpajakan setempat. NPWP
merupakan nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya sedangkan nomer NPWP usaha tersebut
ialah 14.324.691.6-727.000.
21
3.2.4. Ijin Domisili
Karena unit penjualan ini akan didirikan di atas sebidang lahan
demi kelancaran usaha maka pelaku usaha juga melakukan perijian
untuk menyewa sebidang lahan . Selain itu juga kami melakukan
perijinan kepada pemerintah daerah setempat untuk ijin domisili, karena
nantinya selama berlangsung beberapa karyawan kami akan ada yang
tinggal dan menetap di tempat tersebut.
3.2.5. Bukti Diri
Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan
usaha dan keterangan lain yang berhubungan dengan toko
sanjaya.
4. Aspek Manajemen dan Organisasi
4.1. Aspek Manajemen
Pada aspek ini Toko sanjaya menggunakan teori yang disebut
dengan POAC, dalam teori ini untuk mengatur kegiatan perdagangan
agar lebih baik digunakan empat unsur manajemen yakni planning,
organizing, actuating dan controlling. Untuk lebih jelasnya berikut
penyusun bahas:
4.1.1. Perencanaan dalam pelaksanaan bisnis. Toko sanjaya telah
menetapkan schedule atau jadwal dalam pelaksanaan kegiatan yang
bertujuan untuk mempermudah saat pengawasan dan evaluasi.
4.1.2. Pelaksanaan pengorganisasi dalam pelaksanaan kerja. Karyawan
toko sanjaya terdiri dari dua yakni karyawan tetap dan karyawan
kontrak. Dalam perdagangan kali ini toko sanjaya membutuhkan
22
dua orang karyawan , sementara karyawan tetap sebanyak 1 orang.
Untuk lebih jelasnya dibawah ini penyusun sajikan struktur
organisasinya.
4.1.3. Pelaksanaan pengarahan. Untuk mengarahkan tentang pekerjaan-
pekerjaan dalam rangka jalannya penjualan dan mencapai target
yang telah ditentukan, maka manajer toko sanjaya mendelegasikan
karyawan untuk menangani operasional penjualan.
4.1.4. Pelaksanaan pengawasan. Dalam fungsi ini manajer toko sanjaya
yang langsung menangani, yakni mengawasi jalannya penjualan agar
dapat mencapai target jangka pendek dan jangka panjang sehingga
mudah untuk melakukan evaluasi.
4.2. Aspek Organisasi
4.2.1. Sturktur organisasi
Struktur organisasi ini di buat agar memudahkan
mengenai kepemimpinan organisasi dan dalam pembagian
pekerjaan sesuai dengan divisi masing masing.
4.2.2. Tingkat jabatan
Manajer, marketing
4.2.3. Personalia
a. Kebutuhan tenaga kerja
Toko Sanjaya dalam menjalankan usaha di bidang jasa ini
membutuhkan kurang lebih 2 (dua) tenaga kerja dengan rincian
sebagai berikut ;
23
Manajer 1 orang,Marketing 1 orang.
b. Tingkat balas jasa
Tingkat balas jasa berupa Gaji, Training, Bonus prestasi dan
bingkisan THR.
Struktur Organisasi
Keterangan:
1) Manajer/pemilik
Tugasnya bertanggung jawab dan mengontrol perusahaan secara
keseluruhan serta menjalin kerja sama dengan pihak
berkepentingan yakni pemerintah maupun swasta.
Tugasnya adalah bertanggung jawab pada keuangan perusahaan
yakni mengkoordinir dan mengawasi serta mencatat segala
informasi terkait keuangan perusahaan.
Tugasnya adalah bertanggung jawab untuk mengawasi karyawan
yang bekerja dilapangan dalam rangka suksesnya perdagangan
mencapai target dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Disamping itu juga bidang ini bertanggung jawab dalam
1. Manajer
2. Karyawan
(marketing)
24
penyusunan kebutuhan pegawai/karyawan untuk menyelesaikan
beban kerja yang akan dikerjakan.
2) Karyawan
Toko sanjaya dikelola oleh karyawan dan nantinya
dikoordinasikan dengan manajer mengenai kebutuhan bahan
operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan
pemasaran.
4.2.4. Upah tenaga kerja.
Manajemen toko sanjaya memberikan upah pada masing-masing
posisi/jabatan yang berbeda, yakni sebagai berikut: Manajer
Rp.1.850.000, dan marketing Rp. 1.750.000 per bulan.
5. Aspek Teknis Dan Operasi
5.1. Aspek teknis
Aspek tehnis yang perlu peneliti uraikan adalah lokasi usaha,tenaga ahli
dan sarana usaha.
5.1.1. Lokasi usaha
Lokasi yang akan kami pilih untuk berdagang dengan menyewa
lahan sebagai tempat usahanya adalah di Jalan sudirman RT.11
RW.05 Tanjung Selor Kalimantan Utara.
5.1.2. Sarana dan prasarana
Sarana yang akan kami gunakan untuk menunjang kegiatan
usaha kami adalah : motor,tas,dll.
Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan kios
atau lahan kosong .
25
5.1.3. Tenaga ahli dan tenaga biasa
Tenaga ahli yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran
usaha toko kami adalah tenaga ahli pemasaran, keuangan dan
sdm serta teknisi sarana dan prasarana pendukung usaha.
Sedangkan untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah
penjual/sales, tenaga srabutan / kurir dan lain-lain.
5.1.4. Barang yg dijual
Barang yang jual dalam menjalankan usaha toko sanjaya
antara lain : berbagai macam koran,majalah,tabloid dengan
kualitas yang baik, tapi dalam proposal ini penyusun hanya fokus
dua obyek saja yakni koran radar tarakan dan tribun kaltim.
5.2. Pengoperasian usaha.
5.2.1. Proses operasi usaha
Prose operasi toko sanjaya meliputi rencana penjualan, rencana
persediaan produk, penjadwalan pegawai dan penggajian,
pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
5.2.2. Kebutuhan bahan operasi
Kebutuhan bahan operasi Toko sanjaya dikelola oleh masing
karyawan dan nantinya dikoordinasikan dengan manajer
mengenai kebutuhan bahan operasi yang meliputi pendanaan,
jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
5.2.3. Kegiatan perawatan mesin
Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli
mesin sesuai dengan mesin yang kami gunakan. Misalnya
26
perawatan kendaraan. Perawatan dilakukan secara berkala
dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.
6. Aspek Ekonomi dan Amdal.
6.1. Aspek Ekonomi
Dalam aspek ekonomi ini membahas tentang penambahan devisa
dan penyerapan tenaga kerja
6.1.1. Penambahan Devisa
Adanya investasi di dalam usaha Toko Surat kabar Sanjaya
membawa dampak terhadap devisa pada kabupaten bulungan
melalui bea retribusi perdagangan barang. Pendapatan pemerintah
meningkat melalui pajak penghasilan yang harus dibawayarkan oleh
Toko Sanjaya.
6.1.2. Penyerapan tenaga kerja
Usaha surat kabar memberikan kontribusi terhadap penyerapan
tenaga kerja sebanyak 2 orang dan memperkecil angka
pengangguran di masyarakat.
6.2. Aspek Amdal
Pembahasan dalam aspek amdal menyangkut tentang keamanan
lingkungan sekitar usaha atau pencemarannya, apakah usaha yang
dijalankan berdampak negatif terhadap lingkungan atau tidak, serta
untuk mengetahui bagaimana cara menangani dampak pencemaran
lingkungan tersebut. Sehingga aspek amdal ini juga perlu untuk
27
diperhatikan karena terkait keamanan lingkungan sekitar dari
pencemaran limbah/sampah yang ditimbulkan dari usaha tersebut.
6.2.1. Terdapat sisah kertas dan plastik pembungkus.
Untuk menghindari pencemaran lingkungan yang diakibatkan sampah
kertas dan plastik, toko sanjaya mengumpulkan kertas dan plastik untuk
dibuang ketempat pembuangan sampah, atau dilakukan pembakaran
bersama dengan sampah-sampah lainnya.
6.2.2. Sampah dari karyawan (plastik, bungkus snack, permen, dll).
Untuk menangani sampah tersebut pihak manajemen toko sanjaya
menyediakan kotak tempat penampungan sementara sampah, untuk
kemudian dibuang pada tempat pembuangan sampah resmi yang telah
disiapkan untuk mempermudah pengangkutan sampah tersebut.
6.2.3. Dampak terhadap lingkungan masyarakat
a. Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para
karyawan.
b. Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru
c. Peningkatan wawasan masyarakat melalui membaca surat
kabar berkualitas.
6.2.4. Dampak terhadap industri lain
a. Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada
meningkatnya persaingan
b. Bagi manajer toko sanjaya akan berupaya untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya.
28
7. Aspek Keuangan
7.1. Kebutuhan Dana Investasi
a. investasi harga tetap
investasi ini mencapai Rp. 25.000.000.-
b. biaya pra operasi
biaya pra operasi mencapai Rp. 27.200.000.- yang mana digunakan
untuk proses sewa gedung dan perlengkapan.
c. modal kerja
modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang
mencapai Rp. 123.000.000.-
Total kebutuhan dana investasi Rp. 175.200.000.-
7.2. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana
a. Modal sendiri
Modal sendiri mencapai Rp. 145.200.000.-
b. Modal Bank
Modal dari bank Rp. 30.000.000.-
Total modal dana Rp. 175.200.000.-
7.3. Rencana kebutuhan dana
# Aktiva tetap
* sewa kios Rp. 10.000.000.-
* motor 1 buah Rp. 14.000.000.-
* Tas 1 buah Rp. 200.000.-
* komputer 1 buah Rp. 3.000.000.-
29
Total aktiva tetap Rp. 27.200.000
# Akativa lancar
* Kas Rp. 15.000.000..-
*pengadaan SKH Rp. 108.000.000.- (@ 100 exp x Rp 3000)
Total Aktiva Lancar Rp. 123.000.000
Total aktiva Rp. 150.200.000
7.4. Proyeksi keuangan
# Proyeksi pendapatan per tahun
Pendapatan per hari Rp. 500.000.-
Pendapatan per bulan Rp. 15.000.000.-
Pendapatan per tahun Rp. 180.000.000.-
# Proyeksi Pengeluaran per tahun
Pengadaan SKH Rp. 108.000.000.-
Gaji Manajer Rp. 22.200.000.-
Gaji karyawan Rp. 21.000.000.-
Biaya Listrik dan air Rp. 500.000.-
Biaya retribusi Rp. 300.000,-
Biaya bensin Rp. 2.340.000.-
Biaya servis mtr Rp. 1.800.000.-
Biaya perawatan mtor RP. 1.200.000.-
PPh 3 % per tahun Rp. 1.000.000.-
Depresiasi kendaraan Rp. 2.800.000.-
Dep. Tas Rp. 20.000.-
Dep. Gedung kios Rp. 1.600.000.-
30
Dep. Komputer Rp. 600.000.-
Total Pengeluaran per tahun Rp. 163.360.000,-
7.5. Proyeksi rugi / laba
Perhitungan laba /rugi yaitu dengan menghitung selisih dari pendapatan
dengan pengeluaran.
Laba/Rugi = Pendapatan Pengeluarn
= Rp. 180.000.000 Rp. 163.360.000
= Rp. 16.640.000.-/thn
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam bisnis/usaha surat
kabar adalah sebesar Rp. 16.640.000
7.6. Proyeksi kemampuan pelunasan hutang
Hutang dilunasi dalam jangka waktu 3 tahun dengan bungan 12 %
per tahun.
31