Studi Kasus Kandungan Bakteri Lactobacillus Casei Dalam Produk Yakult Pada Beberapa Indomaret Di...

Post on 19-Dec-2015

28 views 2 download

description

yakult

Transcript of Studi Kasus Kandungan Bakteri Lactobacillus Casei Dalam Produk Yakult Pada Beberapa Indomaret Di...

Studi Kasus Kandungan Bakteri Lactobacillus Casei Dalam Produk Yakult Pada Beberapa Supermarket di Kota Banda Aceh

1. Latar Belakang

Yakult adalah minuman susu fermentasi yang dibuat dengan cara

memfermentasikan susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup

Lactobacillus casei Shirotastrain. Menurut Legowo dan Mahananni

(2008), Lactobacilllus casei adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk

dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan

dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu

sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus.

Lactobacillus merupakan bakteri Gram positif, tidak menghasilkan spora,

biasanya tidak bergerak, anaerob fakultatif, katalase negatif, koloninya dalam

media agar berukuran 2-5 mm, konfeks, opak, sedikit transparan, tidak berpigmen

dan metabolit utamanya adalah asam laktat. Tumbuh baik pada suhu 25-40°C dan

tersebar luas di lingkungan terutama dalam produk-produk pangan asal hewan dan

sayuran. Bakteri ini menetap dalam saluran pencernaan unggas dan mamalia (Ray

dan Bhunia, 2008). 

Selama ini proses penyimpanan yakult pada penjual tidak sesuai dengan

suhu penyimpanan dari bakteri Lactobacillus casei Shirotastrain. Tujuan utama

dalam konsumsi yakult adalah sebagai pangan fungsional yang berfungsi.

Menurut hadiwiyato (1994), bakteri yang berperan sebagai komponen probiotik

salah satunya adalah Lactobacillus casei. Bakteri Lactobacillus casei mampu

tumbuh pada suhu 15°C dan memiliki suhu optimum 37°C.

2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan bakteri

Lactobacillus casei Shirotastrain pada produk yakult dalam beberapa supermarket

yang ada di Banda Aceh.

DAFTAR PUSTAKA

Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty, Yogyakarta.

Legowo, S. Mulyani, A M dan Mahananni, A.A. 2008. Viabilitas Bakteri Asam Laktat, Keasaman dan Waktu Pelelehan Es Krim Probiotik

Menggunakan Starter Lactobacillus casei dan Bifidobacerium bifidum. Jurnal Indo Trop Anim Agric, vol. 33, no. 2, hh. 120-125. Diakses pada tanggal 17 Februari 2015, <http://www.jppt.undip.ac.id/pdf/33(2)2008p120-125.pdf>

Ray B, Bhunia A. 2008. Fundamental Food Microbiology. Ed ke-4. CRC Pr,London.

Pengaruh Konsentrasi Saccharomyces cerevisiae dan Lama Fermentasi Terhadap

Kadar Alkohol Pada Proses Fermentasi Bioetanol Dari Umbi Talas (Calocasia

esculenta L. Schott)

1. Latar Belakang

Bioetanol merupakan salah satu bioenergi yang dapat memberikan harapan

baik untuk suplemen, atau bahkan subtitusi bahan bakar minyak yang semakin

menipis. Bioetanol adalah etanol (alkohol) yang terbuat dari tanaman yang

mengandung pati, gula, dan tanaman yang berselulosa lainnya. Tanaman

penghasil pati diantaranya ubi kayu, sagu, ubi jalar,jagung dan lain-

lain(Nurdyastuti,2005).

Talas (Calocasia esculenta L. Schott) merupakan tanaman umbi-umbian

yang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Kandungan karbohidrat

yang cukup tinggi ini dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol

dalam fermentasi alkohol. Umumnya, pemanfaatan umbi talas hanya dalam

pengolahan untuk menghasilkan pati dan dikalangan masyarakat aceh sering

digunakan sebagai bahan memasak didapur.

2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi

Saccharomyces cerevisiae dan lama fermentasi pada proses pembuatan bioetanol

dari umbi talas (Calocasia esculenta L. Schott)

DAFTAR PUSTAKA

Nurdyastuti, I. 2005. Tekhnologi Proses Produksi Bio-Ethanol.shttp://www.geocities.com/markal_bppt/punlish/biofbbm/bindy.pdf