Post on 09-May-2019
KEBIJAKAN DIVIDEN materi 5
Dodi Arif, SE., MM.
KAPITA SELEKTA KEUANGAN
Universitas Gunadarma
Jakarta
Pengertian Deviden
Pengertian deviden
• Deviden
– Adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada
para pemegang saham (pemilik modal sendiri)
• Laba bersih (Net Earning) :
– Disebut sebagai laba bersih yang tersedia bagi para
pemegang saham biasa (earning available to common
stock holders disingkat EAC)
– EAC dibagi menjadi :
• Perusaahaan yang memiliki hutang (levered)
• Perusahaan yang tidak memiliki hutang (unlevered)
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
2 Dodi Arif, SE., MM.
• Laba ditahan (Retained earning)
– Adalah laba bersih perusahaan yang tidak
dibagikan atau ditahan untuk membiayai operasi
perusahaan selanjutnya
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
3
Laba bersih (Net Earning)
Deviden
Laba ditahan (Retained earning)
Dodi Arif, SE., MM.
• Dividend Payout Ratio (DPR)
– Adalah rasio deviden dan laba bersih
Biasanya pemegang saham akan merasa senang apabila laba besih
yang dibagikan sebagai deviden semakin besar
Bila deviden besar berarti laba ditahan kecil
Padahal penggunaan dana dari laba ditahan adalah memiliki cost of
capital terkecil
Untuk itu diperlukan kebjiakan deviden (dividend policy)
Dari segi memaksimumkan rentabilitas modal sendiri, maka kebijakn
deviden perlu memperhatikan
• Rentabilitas aktiva
• Tingkat bunga
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
4 Dodi Arif, SE., MM.
• Rentabilitas modal akan naik dengan menggunakan :
– Modal pinjaman apabila rentabilitas aktiva lebih besar dari tingkat
bunga
– Modal sendiri apabila rentabilitas aktiva lebih kecil dari tingkat bunga
Pengunaan laba ditahan hanya akan menambah modal sendiri maka
penambahan laba ditahan akan favourable pada waktu rentabilitas
aktiva lebih kecil dari tingkat bunga
Penambahan laba ditahan pada saat rentabilitas aktiva lebih besar
tingkat bunga akan menurunkan rentabilitas modal sendiri
Penggunaan laba ditahan lebih disukai oleh manajer karena biaya laba
ditahan (cost of retanied earning) lebih murah dibandingkan dengan
biaya saham baru (cost of new common stock)
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
5 Dodi Arif, SE., MM.
Beberapa Teori Kebijakan Dividen :
– Teori Dividen Tidak Relevan dari Modigliani dan Miller
– Teori The Bird in the Hand
– Teori Perbedaan Pajak
– Teori Signaling Hypothesis
– Teori Clientele Effect
Teori Kebijakan Laba Ditahan :
– Stock Dividend
– Stock Split
– Stock Repurchase
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
6 Dodi Arif, SE., MM.
TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN
Dua alternatif perlakuan terhadap EAT : a. Dalam bentuk dividen
b. Dalam bentuk laba ditahan (retained earning)
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
7 Dodi Arif, SE., MM.
Beberapa Teori Kebijakan Dividen
• Aliran teori deviden dalam memakmurkan pemilik :
– Aliran MM, mengatakan tidak ada DPR yang optimal untuk
memaksimalkan perusahaan
– Aliran Gordon dan Lintner, mengatakan ada kebijakan
yang optimal yang mempengaruhi nilai perusahaan, sebab
bagi investor lebih tinggi harapan deviden Rp 100
dibandingkan harapan capital gain Rp 100 yang berasal
dari penginvestasian kembali laba ditahan
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
8 Dodi Arif, SE., MM.
Ketidakrelevanan Deviden Menurut MM – Kebijakan deviden tidak mempengaruhi harga saham sebab dalam pasar sempurna (perfect capital
market) para pemegang saham tidak membedakan (indifferent) antara cash dividend dan retained
earnings.
– Tidak ada Dividend Payout Ratio (DPR) yang optimal untuk memaksimumkan nilai perusahaan
• Asumsinya : – Pasar modal sempurna, dimana investor mempunyai kesamaan informasi, tidak ada biaya transaksi
dan tidak ada pajak
– Para investor bersifat rasional
– Semua pasar bersifat price taker
– Adanya unsur ketidakpastian bagi arus pendapatan masa datang dan para investor mempunyai
informasi yang sama
– Manajer dalam pengambilan keputusan pengenai produksi dan investasi disesuaikan dengan
informasi tersebut
– Untuk memmisahkan deviden dan leverage maka semua perusahaan dianggap memiliki rasio D/S
yang sama
– Perusahaan mestinya memiliki kelas resiko yang sama
– Perusahaan pada tingkat produksi sekarang memiliki yield yang sama
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
9 Dodi Arif, SE., MM.
• Dalam Persamaan Akuntansi
Dana tersedia :
• Pendapatan perusahaan
• Hasil penjualan saham baru
• Tambahan hutang
Penggunaan dana :
• Pembayaran biaya bunga
• Membiayai proyek investasi
• Pembayaran deviden
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
10
DANA TERSEDIA = PENGGUNAAN DANA
Dodi Arif, SE., MM.
1. Model Tanpa Hutang
– Yaitu model yang mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan
tidak terdapat hutang (unlevered).
– Masalahnya dari manakah manajer mendapatkan sumber pendanaan
untuk membiayai investasi baru, apakah melalui :
a. Laba ditahan
b. Emisi saham baru
c. Kombinasi laba ditahan dan emisi saham baru
a. Investasi yang dibiayai dengan laba ditahan, akibatnya adalah :
• Deviden akan berkurang dan turunnya harga saham
• Hasil investasi berupa pendapatan dan menaikan laba
kembali,dapat menaikan harga saham kembali.
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
11 Dodi Arif, SE., MM.
• Nilai pasar yang beredar pada awal periode 0 (PV) tidak ada
hubungannya dengan deviden yang diumumkan diakhir periode.
PV tergantung pada : discount rate, keputusan produksi/investasi
sebelum pengumuman deviden, nilai pasar saham periode
berikutnya
• Jadi keputusan deviden tidak mempengaruhi nilai perusahaan di
mana investasi dibiayai dengan laba ditahan
b. investasi yang dibiayai dengan emisi saham baru, akibatnya adalah :
• Dengan asumsi tidak ada biaya emisi maka nilai perusahaan yang
dibiayai dengan laba ditahan akan sama dengan nilai perusahan
yang dibiyaai dengan emisi saham baru
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
12 Dodi Arif, SE., MM.
2. Model Pembelanjaan Campuran
– Yakni keputusan deviden dan leverage dikombinasikan dalam satu model
– Asumsi :
» Yield dari investasi baru sama dengan yield dari investasi lama
– Melalui keputusan investasi dan produksi akan diketahui suatu harapan dan
pendapatan masa datang (cashflow yang diharapkan)
– Jika kemakmuran tergantung dari pendapatan total perusahaan maka pengaruh
langsung keputusan investasi terhadap nilai pasar saham dan obligasi dapat dipisahkan
– Menurut MM, Keputusan deviden dan keputusan pendanaan tidak mempengaruhi
kemakmuran pemegang surat-surat berharga (saham dan obligasi)
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
13 Dodi Arif, SE., MM.
a. Investasi yang dibiayai dengan laba ditahan
» Menurut MM, penggunaan deviden akan langsung mengurangi harga saham
» Penginvestasian kembali laba ditahan yang semakin bertambah akan menaikan
kembali harga saham hingga mencapai harga sebelumnya
b. Invesatasi yang seluruhnya dibiayai dengan penerbitan saham baru
• Metode penggunaan laba ditahan atau emisi saham baru tidak berpengaruh
terhadap kemakmuran pemegang saham lama dan pemegang obligasi lama karena
walaupun ada kenaikan kenaikan yang berasal dari penambahan saham baru tapim
dalam waktu nilai yang sama nilai saham yang dimiliki pemegang saham lama akan
turun dalam jumlah yang sama pula.
c. Invesatasi yang seluruhnya dibiayai dengan penerbitan saham baru dan
Obligasi baru
• Menurut MM, Keputusan pendanaan tidak akan mempengaruhi kemakmuran para
pemilik surat berharga dan obligasi .
– Teori ini masih banyak sanggahannya
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
14 Dodi Arif, SE., MM.
Ketidaksempurnaan Pasar dan Model MM
– Model MM banyak diyangkal, karena menurut pengamatan, pemegang
saham menyukai current dividend dalam ligkup pasar modal yang tidak
sempurna.
Akibat adanya ketidak sempurnaan pasar :
1. Heterogenitas Harapan para Investor.
– Lintner mengatakan jika harapan investor tidak homogen maka
hipotesis ketidakrelevanan deviden MM tidak berlaku, sebab
penerbitan saham baru dijual dengan harga yang sama.
• Pemilik saham lama menganggap nilai saham mereka paling
sedikit sebesar saham yang berlaku
• Pembeli baru akan membeli dengan harga yang rendah
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
15 Dodi Arif, SE., MM.
• Pengaruh Pajak
– Pajak akan nampak punya pengaruh terhadap deviden dan capital
gain
– Pajak atas deviden terasa berat karena harus dibayar langsung
– Pajak atas capital terasa ringan karena dibayar setelah terjadi
transaksi
• Biaya transaksi dan ketidakpastian capital gain
– dalam Pasar modal tidak sempurna, jika ada biaya kebangkrutan, biaya emisi, biaya
transaksi maka perusahaan unlevered lebih baik.
– Ketidakpastian harga saham membuat investor memilih DPR yang tinggi
• Biaya emisi
– Penerbitan saham barau menjadi mahal karena adanya biaya emisi
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
16 Dodi Arif, SE., MM.
• Hipotesis kenaikan Discount Rate
– Menurut Myron Gordon :
• Investor adalah penghindar resiko, maka menambah
ketidakpastian penerimaan uang dimasa datang
semakin bertambah
• Investor mengharapkan kenaikan discount rate tiap
tahun yang akan digunakan untuk menggandakan
deviden dimas datang
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
17 Dodi Arif, SE., MM.
• Hipotesis Current Income
– Investor bersedia mebeli saham tinggi jika deviden naik kaena adanya
preferensi yang kuat akan current-consumption
• Hipotesis isi informasi Deviden
– Harga saham berubah karena pengumuman deviden
• Teori Deviden Tradisional
– Proyeksi investasi dapat dibiayai dengan menggunakan laba ditahan
dan penerbitan saham baru
– Asumsi perusahan tidak punya hutang
– Adanya hubungan antara DPR dan Discount Rate
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
18 Dodi Arif, SE., MM.
• Faktor Penentu Kebijakan Deviden
– Divident Payouat Ratio (DPR) industri di mana perusahaan itu berada. Penting
untuk memperhatikan deviden pesaing
– Perutumbuhan pendapatan perusahaan
– Stabilitas pendapatan perusahaan
– Kesempatan investasi yang tersedia
– Pemegang saham bersedia menerima deviden rendah, jika keuntungan proyek
baru tinggi karena ada harapan captal gain naik
– Ketersediaan dan alternatif sumber dana
– Preferensi pemegang saham dan keleluasaan manjer untuk menyimpang dari
maksimisasi kemakmuran
– Harapan mengenai kondisi bisnis umumnya
– Pembatasan-pembatasan yang diberikan kreditur
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
19 Dodi Arif, SE., MM.
Bentuk-bentuk Kebijakan deviden :
• Stable dividend-per-share policy (Kebijakan devidend yang stabil
– Jumlah pembayaran deviden tetap sama dari tahun ke tahunnya
• Constant devidend payout ratio policy (kebijakan DPR yan tetap)
– Jumlah deviden akan berubah-ubah sesuai dengan jumlah laba bersih, tetapi
ratio antara deviden dan laba ditahan adalah tetap
• Compromise policy (kebjakan kompromi)
– Adalah kebijakan diantara dua kebjakan diatas dengan persenrtase tertentu
pada tahun-tahun tertentu yang mampu menghasilkan laba bersih yang tinggi
• Residual-devidend policy (Kebijakan devidend residual)
– manajemen hanya menghendaki pembayaran deviden terjadi pada saat laba
bersih besar
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
20 Dodi Arif, SE., MM.
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
21
Penginvestasian Kembali Laba Ditahan
Keputusan mengenai deviden adalah termasuk keputusan mengenai laba ditahan.
Bila deviden tinggi berarti modal sendiri tidak berkembang
Menahan seluruh EAT akanmenciptakan pembelanjaan intern yang tidak menciptakan resiko keuangan (finacial risk)
Bila laba ditahan ditanamkan kembali untuk membiayai investasi akan menghasilkan keuntungan kembali.
Kebijakan deviden menjadi tidak relevan jika mebagi EPS (earnings per share) dalam benatuk deviden berarti menahan EPS untuk diinvestasikan kembali.
Dodi Arif, SE., MM.
• Stock Dividend
– Pembayaran deviden kepada para pemegang saham yang dialkukan
tidak berupa uang (cash dividend) tetapi bisa juga dalam bentuk
saham.
• Stock Split
– Adalah pemecahan jumlah lembar saham diman jumlah modal sendiri
tidak berubah
• Repuchasing of stock
– Pembelian kembali saham yang beredar karena perusahaan memiliki
uang kas yang cukup banyak sementara investasi baru tidak
memungkinkan
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
22 Dodi Arif, SE., MM.
S E L E S A I
Struktur Modal &
Kebijakan Deviden
23 Dodi Arif, SE., MM.