Post on 19-Mar-2019
STRATEGI PEMASARAN HUMAS AL-AZHAR MEMORIAL
GARDEN DALAM MEMPROMOSIKAN TEMPAT
PEMAKAMAN UMUM BERBASIS SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun Oleh:
IRVAN FATAHILLAH
NIM: 1112051000122
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018
STRATEGI動物田КEttcP醐 〃 CRLA,蘭ONs AL…AZHAR動 θ測
“
じの EⅣ DALAM MEMPROMOSIKAN TEMPAT
PEMAKAMAN UMIIM BERBASIS SYARIAH
Skrlpsi
Dittukan Kepada Fakultas 1lmu Dakwah dan■mu Komunikasi
Untuk Mcmenuhi Persyaratan Gdar Sttana SOSial(S.SOS)
Oleh:
IRVAN FATAIILLAIINiln.1112051000122
駅 USAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAPI
FAKULTASILMU DAKWAH DAN ILMU KODEUNIKASI
UIN SYARIF ⅡIDAYATULLAH JAKARTA
Pembimbing:
1439H/2018R/1
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul "Strategi Pemasaran Humas Al-Azhar Memorial Garden
Dalam Mempromosikan Tempat Pemakaman lJmum Berbasis Syariah" telah diujikan
dalam siding munaqasah fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasi, tanggal 27 Maret 2018.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial
(S.Sos) pada jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Ciputat,27 ⅣIaret 2018
Sidang Munaqasah
Anggota
Penguji I Penguji II
Siti Nurbavan Ⅳl.Si
NIP.197908232009122002
12021995031001
Sekretaris
NIP.198306102009122001
NIP 197810082006041002
7009031996031001
Svamsul Riial,PhoD
LEⅣIBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Sl<ripsi irri rnerupal<an karya hasil saya yang diajLrl<an untul< nremenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (Sl) Universitas lslam Negeri
Syari f Hi da1,21Lr 11rh Jakarta.
Semua sunrber yang saya gunakan dalarn penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan hetentuan yarrg berlal<u di UIN Syarif Hidayatullah .lal<arta.
Jil<a dil<emudian hari terbukti karya ini merupal<an hasil plagiat atau hasil
jiplak kar,va orarlg lain, mal<a saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di
U IN Syarif H idayatLrllah Jal<arta.
Jakarta,01 Maret 2018
つん
3.
Irvan Fatahillah
i
ABSTRAK
Nama : Irvan Fatahillah
Nim : 1112051000122
Judul : Strategi Pemasaran Humas Al-Azhar Memorial Garden Dalam
Mempromosikan Tempat Pemakaman Umum Berbasis Syariah
Al-Azhar memorial garden merupakan lembaga yang menyediakan tempat
pemakaman syariah pertama di Indonesia. Dalam segi pemasaran public relations di
Al-Azhar memorial garden sangat berperan sebagai bentuk promosi dalam upaya
mengkomunikasikan dengan khalayak yang bertujuan agar produknya dapat diterima
di masyarakat. Karena produk yang ditawarkan dinilai lebih sulit dalam segi
pemasarannya.Oleh karena itu diperlukan strategi yang sesuai serta langkah-langkah
yang diterapkan agar pemasaran dan promosi bisa berjalan dengan efektif.
Merujuk dari latar belakang tersebut maka timbul suatu rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu: bagaimana Pull Strategy yang dilakukan Al-Azhar
memorial dalam memasarkan tempat pemakaman? bagaimana Push Strategy yang
dilakukan Al-Azhar memorial dalam memasarkan tempat pemakaman umum?
bagaimana Pass Strategy yang dilakukan Al-Azhar memorial dalam memasarkan
tempat pemakaman umum?
Berdasarkan latar belakang tersebut teori yang digunakan peneliti adalah teori
Marketing Public Relations yang merujuk pada Thomas L Harris yaitu Pull
Straegy(Strategi menarik perhatian publik), Push Strategy (Strategi mendorong
berhasilnya pemasaran), dan Pass Strategy (Strategi untuk mempengaruhi publik atau
mendapatkan citra positif.
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar dan
buku-buku. Kemudian sumber data diperoleh melalui observasi dilapangan, melalui
wawancara dengan divisi Marketing Communication Al-Azhar memorial garden
yang menjadi subyek dalam penelitian ini. Kemudian dokumentasi internal maupun
eksternal.
Hasil dari penelitian ini pertama Pull Strategy dengan cara melakukan event
berupa pameran/Stand, memaksimalkan Costumer relation sebagai bentuk
silaturahmi. Kedua Push Strategy yaitu dengan melakukan publikasi dan melakukan
Strategi Client.Ketiga Pass Strategy yaitu dengan melakukan kegiatan public service
activities.
Keywords : Strategi, Al-Azhar memorial garden, Marketing Public Relation,
Promosi,
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puja serta puji marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang tentunya telah
memberikan nikmat terutama nikmat Iman, Islam serta nikmat Sehat. Kemudian
sholawat bercurahkan salam marilah kita limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang semoga kita dikumpulkan sebagai pengikutnya dan mendapat pertolongan dihari
akhir nanti.
Skripsi yang penulis buat ini berjudul “Strategi Marketing Public Relation Al-
Azhar Memorial Garden Dalam Mempromosikan Tempat Pemakaman Umum
Berbasis Syariah” tentunya masih jauh dari kata sempurna.Akan tetapi berkat hidayah
serta pertolongan Allah akhirnya bisa diselesaikan.Meskipun banyak sekali hambatan
yang penulis rasakan terutama rasa malas dan lelah.Tentunya banyak sekali dorongan
motivasi sehingga skripsi ini bisa diselesaikan. Ucapan terimakasih penulis untuk :
1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Bapak Drs. Suparto, M.Ed, Ph.D Selaku Wakil Dekan I Bidang
Akademik, Ibu Dr.Hj. Roudhonah, M.Ag Selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum. Serta Bapak Dr. Suhaimi, M.Si Selaku Wakil Dekan III
Bidang Kemahasiswaan.
2. Bapak Drs. Masran, M.Ag selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, serta Ibu Fitha Fathurokhmah, M.Si. Selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
iii
3. Bapak Prof. DR. Andi Faisal Bakti, MA, Ph.D. Selaku dosen Pembimbing
Akademik yang telah mengarahkan mahasiswa terutama mahasiswa KPI D
2012 dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan akademik.
4. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah membimbing dan juga mengarahkan penulis sehingga bisa
menyelesaikan Skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Tentunya ucapan terimakasih banyak yang
telah mengajar penulis dan semoga Allah jadikan Ilmu yang bermanfaat.
6. Bapak Nugroho Adiwiwoho Selaku General Manager Al-Azhar memorial
garden.kemudian Ibu Maya Dewi selaku MarkomAl-Azhar memorial garden
beserta seluruh jajaran staff Al-Azhar memorial garden. yang telah
meluangkan waktunya untuk wawancara dan membantu peneliti dalam
melengkapi data terkait Skripsi ini.
7. Seluruh jajaran Staf Tata Usaha yang banyak membantu mengenai pembuatan
surat-menyurat, kemudian Para Staf Perpustakaan yang telah memudahkan
peneliti mendapatkan referensi buku.
8. Kedua Orang Tua Penulis Bapak H. Saprudin dan Ibu Aan Darwati yang tak
bisa penulis ungkapkan dengan kata-kata, tentunya doa dan motivasi kalian
yang membuat semangat.
9. Sahabat-sahabat TOBASO. Azmi,Putra,Danang, Andanu,Asa, Fadel, Bill,
Aceng, Septian. Yang banyak sekali memberikan kesan dan kenangan.
iv
Teman-teman KPI D 2012 dan juga semua teman angkatan KPI 2012 UIN
Jakarta.
10. KKN PERAK 2015 Caringin Bogor. Qodir, Sule, Ilham, Alfi, Dewi, Maria,
Iim, Rahmi, Endang, Wiji, Ustadz Anton dan Seluruh Warga Cikalang yang
telah memberikan kesan yang tak bisa dilupakan.
11. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, yang mungkin tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, semoga kebaikan
mereka Allah jadikan pahala.
Jakarta, 01 Maret 2018
Penulis
Irvan Fatahillah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR. ........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................5
D. Metodologi Penelitian ...............................................................6
E. Pedoman Penelitian. ..................................................................11
F. Tinjauan Pustaka .......................................................................11
G. Sistematika Penulisan ...............................................................12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi ......................................................................................14
B. Public Relation ..........................................................................15
1. Pengertian Public Relation ...................................................15
2. Tujuan dan Fungsi Public Relation ......................................17
C. Marketing Public Relation ........................................................20
1. Pengertian Marketing .........................................................20
2. Pengertian Marketing Public Relation. ..............................22
3. Keterkaitan antara Marketing dan Public Relation. ...........24
4. Konsep Marketing Public Relation. ...................................25
5. Peranan Marketing Public Relation. ..................................26
6. Kegiatan Marketing Public Relation ..................................28
D. Promosi. ....................................................................................29
1. Pengertian Promosi. ............................................................29
2. Tujuan Promosi. ..................................................................31
3. Bauran Promosi. ..................................................................32
vi
E. Makam dan Pemakaman. ..........................................................36
1. Pengertian Makam dan Pemakaman. ..................................36
2. Hakikat Makam dalam Islam. .............................................36
3. Pemakaman Menurut Syariat Islam. ...................................38
BAB IIIPROFIL AL-AZHAR MEMORIAL GARDEN
A. Latar Belakang Al-Azhar Memorial Garden .............................40
B. Maksud dan Tujuan Al-Azhar Memorial Garden. ....................41
C. Visi dan Misi. ............................................................................43
D. Letak Geografis. ........................................................................43
E. Komitmen Al-Azhar Memorial Garden....................................45
F. Daftar Harga Makam Al-Azhar memorial garden. ...................46
G. Humas Al-Azhar Memorial Garden .........................................45
BAB IV HASIL TEMUAN DATA DAN ANALISA
A. Strategi Marketing Public Relation Al-Azhar memorial Garden
...................................................................................................49
1. Pull Strategy ......................................................................50
2. Push Strategy. ....................................................................52
3. Pass Strategy. .....................................................................63
BAB VPENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................67
B. Saran – Saran.............................................................................68
DAFTAR PUSTAKA. .......................................................................................70
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Denah lokasi Al-Azhar memorial garden ..........................................43
Gambar 2. Site Plan Al-Azhar Memorial Garden ..............................................43
Gambar 3. Acara Family Gathering dan costumer relation ...............................49
Gambar 4. Flyer Al-Azhar soft launching memorial garden ..............................53
Gambar 5. Foto penyerahan hewan qurban untuk masjid disekitar lokasi
pemakaman .........................................................................................................55
Gambar 6. Iklan Billboard Al-Azhar memorial garden......................................63
Gambar 7. Promo diskon untuk keluarga besar Al-Azhar melalui e-commerce.
.............................................................................................................................65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kematian merupakan hal yang pasti akan dilalui oleh setiap makhluk
hidup yang bernyawa, dalam ajaran Islam kewajiban seorang muslim setelah
manusia melalui kehidupan di dunia ini adalah dengan cara menguburkan atau
mengkebumikan jenazah. Karena dari tanah dan akan kembali ketanah, tentunya
faktor utama yang dibutuhkan adalah menyediakan lahan untuk pemakaman.
Pada saat ini, masyarakat Indonesia yang berada diwilayah perkotaan
dengan jumlah penduduk yang terus meningkat menghadapi permasalahan
semakin terbatasnya pemakaman yang disediakan oleh pemerintah dan
masyarakat. Perlu diketahui bahwa wilayah DKI Jakarta dengan luas 65.680
hektar diproyeksikan membutuhkan lahan makam seluas 785 hektar, dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta tahun 2011, ditargetkan 785
hektar. Padahal luas makam di Jakarta hanya 576 hektar. Jadi, Jakarta jelas
masih kekurangan lahan sebesar 209 hektar. Tingginya angka warga Jakarta
yang meninggal dunia, dengan rata-rata perhari mencapai 111 orang, berarti
mulai 2012 dan seterusnya, lahan pemakaman di DKI Jakarta akan habis apabila
tidak segera dilakukan penambahan.1 Jika ditinjau dari aspek permasalahan
terkait minimnya ketersediaan lahan untuk pemakaman, pemerintah melakukan
kebijakan menumpuk jenazah dalam satu lubang makam bagi yang masih ada
hubungan keluarga, jarak waktunya minimal dua tahun, hal itu untuk
mengantisipasi over loadnya lahan makam.
1 www.alazharmemorialgarden.com. Diakses pada tanggal 12 februari 2017.
2
Dalam hukum Indonesia, tempat pemakaman di atur oleh Pemerintah
Negara Republik Indonesia di bawah Departemen Dalam Negeri. Peraturan
yang mengatur mengenai pemakaman adalah Peraturan Pemerintah Nomor 9
Tahun 1987 tentang penyediaan dan penggunaan tanah untuk keperluan tempat
pemakaman dan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1987.
peraturan tersebut menyebutkan bahwa penyelenggaraan tanah pemakaman
bukan umum pengelolaannya dapat di kelola oleh masyarakat maupun swasta,
yaitu oleh badan sosial dan badan keagamaan.2
Berdasarkan keputusan Kemendagri no 26 tahun 1987 tersebut, dan juga
permasalahan minimnya ketersediaan lahan untuk pemakaman. Kini mulai
banyak lembaga ataupun perusahaan yang mulai bergerak dibidang bisnis terkait
retribusi lahan pemakaman. Untuk wilayah jabodetabek ada beberapa
perusahaan ataupun lembaga terkait penyedia lahan pemakaman seperti :san
diego hills, taman memorial Graha Sentosa, Heaven Memorial Park, dan yang
terakhir adalah Al-Azhar memorial garden. yang harganya mencapai puluhan
juta rupiah untuk satu slot makam.
Dari ke empat pemakaman yang sudah peneliti sebutkan di atas ada satu
perbedaan dominan antara AL-Azhar dengan yang lain, yakni Al-Azhar
memorial garden mengutamakan pemakaman sesuai Syariah Islam. Selain
bertujuan untuk unit usaha, tujuan didirikannya sebagai bagian dari dakwah
yakni dengan bertujuan untuk senantiasa mengingat kematian serta
menghijaukan lingkungan sekitar3. Tentunya dalam hal menghadapi persaingan
diperlukan strategi yang dilakukan oleh lembaga Al-Azhar memorial garden
2 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1989, Pasal 1.
3 Wawancara Pribadi dengan Maya Dewi selaku General Manger Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017.
3
untuk menjual serta bagaimana figur public relations (humas) dalam perusahaan
tersebut melakukan komunikasi sehinggal timbul feedback yang baik
dimasyarakat.
Bagian kehumasan atau public relations merupakan suatu lembaga yang
bertugas menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal
dan stakholder perusahaan.4 Pada masa lampau, departemen pemasaran dengan
departemen public relations merupakan suatu departemen yang berbeda dalam
suatu perusahaan. Saat ini kedua fungsi tersebut saling terintegrasi karena
mayoritas perusahaan membutuhkan public relations yang berorientasi kepada
pasar untuk mendukung promosi perusahaan dan produk serta pembentukan
citra perusahaan. Berdasarkan kedua hal public relations dan pemasaran
berintegrasi, sehingga timbulah apa yang dinamakan dengan “Marketing Public
Relations” yang dirancang untuk mendukung tujuan pemasaran.5
Public relations merupakan bagian dari bauran promosi tentunya promosi
sangatlah dibutuhkan untuk menarik minat calon pembeli. Selain itu public
relations bekerja untuk mempertahankan atau memperbaiki citra dalam
perusahaan tersebut. Majlis Ulama Indonesia (MUI) pernah mengeluarkan fatwa
nomor 9 tahun 2014, dijelaskan bahwa jual beli lahan untuk kepentingan
kuburan mewah adalah hukumnya haram Karena dinilai terlalu berlebihan.
Menurut pemaparan Maya Dewi selaku General Markom pasca dikeluarkan
Fatwa tersebut berdampak pada turunnya angka penjualan yang dialami oleh
Al-azhar memorial garden. Kemudian disinilah peran public relations untuk
4 Scot, M. Cutlip, Allen H. Center, dan Glen M. Broom, diterjemahkan oleh Tri Wibowo,
B.S, Effective Public Relations : Edisi ke Sembilan, (Jakarta: Kencana, 2007), h.7
5 Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing, (Jakarta: PT, Kencana Prenada Media
Group, 2008), h. 57
4
melakukan komunikasi dan bagaimana menciptakan opini publik yang positif
terkait isu tersebut. Praktik yang dilakukan adalah dengan cara membangun
hubungan dengan client dan institusi serta bekerja sama dengan media sehingga
masyarakat bisa mengetahui bahwa tidak terdapat unsur berlebihan yang
diterapkan oleh Al-Azhar memorial garden.6
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian pada Al-Azhar memorial garden dan penelitian ini berjudul :
”Strategi Pemasaran Humas Al-azhar Memorial Garden Dalam
Mempromosikan Tempat Pemakaman Umum Berbasis Syariah”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang dilakukan dengan maksud agar penelitian
lebih terfokus pada tujuan yang ada dan tidak terlalu meluas, maka penulis
membatasi permasalahan pada strategi yang digunakan oleh pihak Al-Azhar
memorial garden pada tahun 2015-2016.
2. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan diawal dapat
ditetapkan rumusan sebagai berikut:
a. Bagaimana Pull Strategy yang dilakukan Al-Azhar memorial garden
dalam pemasaran pemakaman?
b. Bagaimana Push Strategy yang dilakukan Al-Azhar memorial garden
dalam pemasaran pemakaman?
6 Wawancara Pribadi dengan Maya Dewi selaku General Manger Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017.
5
c. Bagaimana pass strategy yang dilakukan Al-Azhar memorial garden
dalam pemasaran pemakaman?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan pembatasan kasus penelitian, maka
penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk:
a. Untuk mengetahui Pull Strategy yang dilakukan Al-Azhar memorial
garden dalam memasarkan tempat pemakaman.
b. Untuk mengetahui Push Strategy yang dilakukan Al-Azhar memorial
garden dalam memasarkan tempat pemakaman.
c. Untuk mengetahui Pass Strategy yang dilakukan Al-Azhar memorial
garden dalam memasarkan tempat pemakaman.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
1) Sebagai kontribusi penelitian terapan di bidang humas, dan
kontribusi penelitian dakwah dalam upaya mencari formulasi dakwah
yang efektif.
2) Mendalami konsep hubungan masyarakat pada umumnya yang
digunakan perusahaan serta pemasarannya.
3) Memberikan sumbangan pemikiran mengenai arti penting
hubungan masyarakat atau bisa disebut juga public relations dalam
mencapai tujuan perusahaan serta pemasarannya.
6
b. Manfaat Praktis
1) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
untuk Al-Azhar memorial garden dalam menyusun strategi dalam
mempromosikan TPU berbasis Syariah.
2) Penelitian ini dapat memudahkan dalam menarik minat pembaca
serta bisa memajukan perusahaan di tengah pesatnya persaingan.
3) Dapat digunakan sebagai pertimbangan para praktisi perusahaan
untuk perbaikan dan penyempurnaan program yang telah
dilaksanakan dalam merancang sebuah strategi marketing public
relations.
D. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam
skripsi ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Yaitu metode penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar dan buku-buku.
Laporan penelitian akan bersifat kutipan-kutipan atau untuk memberi gambaran
penyajian laporan tersebut. Data tersebut berdasarkan dari naskah wawancara,
catatan atau memo dan dokumen resmi lainnya.7
Maka dalam penelitian ini peniliti ingin mendapatkan data yang akurat
dengan cara terjun langsung ke lapangan yakni kepada pihak Al-Azhar
memorial garden, khususnya kepada bagian public relations terkait bagaimana
strategi yang di lakukan untuk mempromosikan serta bagaimana penerapan
strategi tersebut. Kemudian setelah data-data itu diperoleh, data tersebut
7Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2000) h.3
7
dianalisis dan dilaporkan dalam bentuk deskriptif yang menggambarkan
bagaimana kondisi sebenarnya.
1. Paradigma Penelitian
Penulis menggunakan paradigma konstruktivisme dalam penelitian ini.
Paradigma konstruktivisme, yaitu paradigma yang hampir merupakan
antithesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam
menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paradigma ini
memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially
meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap
pelaku sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara/mengelola
dunia sosial mereka.8
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah divisi Public Relations serta direktur
utama Al-Azhar memorial garden, sedangkan objek penelitian merinci
fenomena yang akan diteliti sekaligus merupakan deskripsi penelitian.9
Dalam hal ini yang menjadi Objek dari penelitian adalah strategi pemasaran
humas dalam memasarkan tempat pemakaman.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam
penelitian, karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan
8 Dedy N. Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik,
(Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia,2003),h.3
9Jane Strokes, Media and Cultural Studies How to do, (Yogyakarta: PT Bentang Pustaka,
2006), h.10.
8
data agar mendapat data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur
yang sistematis dan standar dalam memperoleh data yang dikumpulkan.
a. Observasi
Observasi, yaitu salah satu metode dalam penelitian yang berarti
pengamatan, metode pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses
di mana peneliti terlibat langsung dalam objek penelitian. Pengamatan
dapat dilakukan secara bebas dan terstuktur. Alat yang bisa digunakan
dalam pengamatan ini adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan
kejadian, dan lain-lain. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan
dengan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.10
melalui teknik
ini peneliti mengamati dan mencatat fenomena-fenomena yang diselidiki.
Dalam metode ini peneliti dapat mengetahui bagaimana strategi
pemasaran humas sebagai upaya mempromosikan Tempat Pemakaman
berbasis syariah.
b. Wawancara
Wawancara yaitu peneliti melakukan tanya jawab secara langsung
dengan orang-orang yang terlibat dalam public relations atau humas.
Wawancara adalah tenik penelitian yang paling sosiologis sifatnya.
Karena bentuknya berasal dari komunikasi verbal antara peneliti dan
responden.11
10 Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya,2002)
h.81.
11
Sanafiah Faisal. Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi
(Jakarta:Rajawali Pers, 1995) h.39.
9
Wawancara dilakukan secara langsung dengan orang-orang yang
dianggap perlu dan mewakili dalam memberi informasi seperti Maya
Dewi selaku Marketing Public Relation dan Nugroho adiwiwoho selaku
Direktur utama Al-Azhar memorial garden.Wawancara ini bertujuan
untuk menggali keterangan yang mendalam seputar topik yang terkait
dengan permasalahan ini sehingga terkumpul informasi yang diperlukan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu instrumen pengumpulan data
tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan
interprestasi data. Dokumen bisa berbentuk dokumen publik atau
dokumen pribadi.
4. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini yang dijadikan sumber data adalah sebagai
berikut:
a. Data Primer
Penulis mengumpulkan informasi berupa arsip-arsip, buku-buku,
dokumen, company profil, flyer dan lain-lain yang berkaitan dengan
penulisan skripsi.Data yang diperoleh secara langsung dari Al-Azhar
memorial garden.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari objek yang diteliti.Data sekunder bisa juga sebagai data tambahan.
Data sekunder yang penulis dapatkan diperoleh dari buku-buku, majalah,
10
surat kabar, makalah, tinjauan pustaka serta sumber lainnya yang
berkaitan dengan materi penulisan skripsi ini.
5. Teknik Analisis Data
Miles dan Huberman mengemukakan tiga tahapan yang harus
dikerjakan dalam menganalisis data penelitian kualitatif, yaitu reduksi data,
paparan data dan penarikan kesimpulan.12
Berikut penjelasannya:
a. Reduksi Data
Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal
pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dan mencari tema dan
polanya.13
b. Paparan Data
Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi tersusun, dan memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.14
c. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan disajikan dalam bentuk deskriptif dengan berpedoman
pada kajian penelitian.
d. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan di kantor pusat Al-Azhar memorial
garden di komplek radio dalam square, jalan radio dalam raya, Gandaria
Utara, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12140.
12 Imam Gunawan, MetodePenelitianKualitatif: TeoridanPraktik, (Jakarta: PT, Kencana
Prenada Media Group, 2008), h. 210.
13
Sugiyono, MetodePenelitianBisnis, (Bandung: PenerbitAlfabeta, 2007), h. 92
14
Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael, Analisis Data Kualitatif:
BukuSumberTantangMetode-MetodeBaru, (Jakarta: UI Press, 1992), h. 17.
11
Peneliti juga melakukan tinjauan langsung ke lapangan yang berlokasi di
Karawang. Dan waktu penelitian dimulai dari Januari 2017 sampai April
2017.
E. Pedoman Penelitian
Pedoman penelitian ini adalah buku Pedoman Penelitian Karya Ilmiah
(Skripsi, Tesis dan Disertasi) karangan Hamid Nasuhi, dkk yang diterbitkan oleh
CeQDA UIN Jakarta tahun 2015.
F. Tinjauan Pustaka
Sebelum penulis mengadakan penelitian lebih lanjut, maka langkah
pertama adalah meninjau pustakaan serta menelaah skripsi-skripsi terdahulu
yang mempunyai subyek dan obyek yang hampir sama di antaranya:
1. “Strategi Komunikasi Marketing Public Relations CV. Forte
Entertaiment dalam mempromosikan lagu religi” oleh Farwah Assegaf
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi tahun 2014. Yang menjadi persamaan skripsi ini
adalah lebih memfokuskan pada strategi marketing public relations
dan yang membedakannya adalah proses menganalisis data dan
objeknya.
2. “Strategi Marketing Public Relations Scraf Magazine dalam
Meningkatkan Oplah Penjualan” oleh Aidha Marinda Ayu mahasiswi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi tahun 2016. Yang menjadi persamaan skripsi ini adalah
lebih memfokuskan pada strategi marketing public relations dan yang
membedakannya adalah proses menganalisis data dan objeknya.
12
3. ”Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Tanah Pemakaman
Modern di Kabupaten Karawang (|Studi Kasus Pemakaman San Diego
dan Al-Azhar)” oleh Sulaiman Affandy mahasiswa UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta Fakultas Syariah dan Hukum tahun 2015. Yang
membedakan dari skripsi ini adalah proses analisa serta teori yang
dipakai.
G. Sitematika Penulisan
Untuk dapat memberikan penjelasan dengan lebih sistematis dan untuk
dapat melihat persoalan dengan lebih objektif, maka penulis menyusun skripsi
ini berdasarkan urutan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian,
tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Pada bab ini dijelaskan teori yang mendasari terkaitan dengan penelitian
yang diambil dari berbagai buku untuk lebih memudahkan dalam kerangka kerja
sebagai pemecahan masalah penelitian adapun pada bab ini berisi tentang
strategi, public relations, marketing public relations, promosi, dan pemahaman
mengenai pemakaman yang sesuai dengan syariat Islam.
13
BAB III GAMBARAN UMUM AL-AZHAR MEMORIAL GARDEN
Pada bab ini membahasa mengenai profil Lembaga Al-Azhar memorial
garden, visi misi, etos kerja dan peran peran public relations sebagai
pemasaran.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Pada bab ini berisi tentang analisis peniliti terkait dengan rumusan
masalah sudah dijelasakan pada bab sebelumnya yang mengacu pada teori yang
peneliti gunakan. Adapun pada bab ini berisi tentang Strategi Marketing Public
Relations. Kemudian langkah-langkah yang digunakan dalam penerapan strategi
tersebut dan juga keefektifan strategi yang digunakan.
BAB V PENUTUP
Di bab ini penulis memberi kesimpulan dari pembahasan dan hasil
penelitian serta memberikan saran sebagai bahan pertimbangan.
14
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP
A. Strategi
Arti dari kata strategi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah (1)
ilmu siasat perang, (2) siasat perang, atau (3) akal (tipu muslihat) untuk
mencapai maksud tertentu.1
Secara etimlogi, Strategi berasal dari kata bahasa Yunani “strategos”
dan mengarah kepada keseluruhan peran komando umum militer. Akan
tetapi dalam hal bisnis, strategi adalah menentukan lingkup dan arah suatu
pengembangan organisasi bagaimana dapat mencapai strategi yang
kompetitif.2. Sedangkan secara terminologi pengertian startegi adalah
sebagai berikut:
Menurut pakar ilmu komunikasi Onong Uchjana Effendi, strategi pada
hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu
perencanaan tersebut. Strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang
hanya menunjukan peta arah saja melainkan harus mampu menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya.3
Pengertian strategi menurut William F Gluek Strategi adalah segala
bentuk rencana yang dipersatukan, komprehensif, terintergasi yang
menggabungkan keunggulan strategi perusahaan atau lembaga terhadap
tantangan lingkungan yang dirancang untuk meyakinkan bahwa target
1 W.J.S Pordarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta Timur: PT Balai Pustaka
2014), cet ke 12, h.1146.
2 Keith Butterick, Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Penerjemah Nurul
Hasfi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012),h.153.
3Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2007). Cet, ke-21, h.32.
15
perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi
tertentu.4
Menurut Anderson juga merumuskan strategi adalah seni dimana
melibatkan kemampuan intelegensi atau pikiran untuk membawa sumber
daya yang tersedia dalam mencapai tujuan dengan memperoleh keuntungan
yang maksimal dan efisien.5
Dari berbagai pengertian strategi menurut para ahli dapat disimpulkan
bahwa strategi adalah suatu taktik yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
atau lembaga dalam mencapai sebuah tujuan yang sudah direncanakan.
Karena tentunya setiap perusahaan maupun organisasi atau apapun yang
berkaitan dengan struktural mempunyai startegi yang terencana demi
tercapainya sebuah tujuan. Akan tetapi tak hanya sebuah organisasi dan
perusahaan saja yang mempunyai strategi yang direncanakan. Tentunya
setiap individu juga mempunyai strategi dalam kehidupan baik itu jangka
panjang maupun jangka pendek.
B. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Dalam perkembangannya, humas memiliki berbagai macam definisi
dan interpretasi. Ada definisi yang sangat singkat seperti PR is doing good
and getting credit for it (humas adalah upaya melakukan hal-hal baik
4 William F Gluek, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta: Erlangga,
1989), edisi ke-2 h.24.
5 Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada 2013), h.61.
16
sehingga mendapatkan kepercayaan) hingga definisi humas yang terdiri dari
100 kata sebagaimana yang tercantum dalam Encyclopedia Britannica.6
Scott Cultip dan rekan dalam bukunya Effective Public Relations
mendefinisikan humas sebagai the planned effort to influence
opinionthrough good character and responsible performance, based on
mutually satisfactory two-way communications (usaha terencana untuk
mengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakan yang
bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua arah yang saling
memuaskan.7
Dikutip Frank Jefkins dalam bukunya public relations, menurut
(British) Institute of Public Relation, Public relations adalah keseluruhan
upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam
rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling
pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak. Sedangkan
menurut Frank Jefkins, Public Relation adalah semua bentuk komunikasi
yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi
dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik
yang berlandasan pada saling pengertian.8
Prof Marston yang dikutip oleh Onong Uchjana mengatakan bahwa
public relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,
mengidentikasikan kebijaksanaan dan tata cara sebuah organisasi demi
6 Morisaan, M.A, Periklanan-Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2010), h.26.
7 Morissan, M.A, Periklanan-Komunikasi Pemasaran Terpadu. H.27.
8 Frank Jefkins disempurnakan oleh Daniel Yadin, Public Relations, edisi 5, (Jakarta:
Erlangga 2004), h. 9-10.
17
kepentingan publik. Dan melaksanakan program kegaiatan dan komunikasi
untuk meraih pengertian umum dan dukungan publik.9
Dari pengertian yang telah dijelaskan oleh beberapa ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa inti dari tugas public relations adalah sebagai jembatan
komunikasi antara publik dan organisasi atau perusahaanyang bertujuan
untuk memelihara hubungan yang baik serta menepis segala isu yang tidak
sesuai guna mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan.
2. Tujuan dan Fungsi Public Relations
Menurut Rosady Ruslan (2001), dalam buku Pengantar Ilmu
Komunikasi karya Suryanto, dijelaskan bahwa tujuan public relation adalah:
a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik
eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dan
perusahaan.
c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relations.
d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan
merek.
e. Mendukung bauran pemasaran.10
Perusahaan tidak hanya berhubungan secara konstruktif dengan
pelanggan, pemasok, dan penyalur, melainkan juga harus berhubungan
dengan sejumlah besar masyarakat yang berkepentingan. Public relation
meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau
melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya. Divisi humas
9 Onong Uchjana Effendy, Human Relation & Public Relation, h.117.
10 Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi. h432.
18
pada suatu perusahaan sangatlah penting untuk melihat situasi berbagai isu
yang menerpa perusahaan tersebut. Departemen humas tersebut
melaksanakan kelima fungsi berikut:11
1. Hubungan pers yakni menyajikan berita dan informasi tentang
organisasi tersebut dari sudut yang paling positif.
2. Pemberitaan produk yakni mensponsori upaya untuk memberitakan
produk-produk tertentu.
3. Komunikasi korporat yakni meningkatkan pemahaman tentang
organisasi tersebut melalui komunikasi internal dan eksternal.
4. Lobi yakni berhadapan dengan lembaga pembuat undang-undang
dan pejabat pemerintah guna mendukung atau menggagalkan
peraturan dan perundang-undangan.
5. Pemberian saran yakni memberikan nasihat kepada manajemen
mengenai masalah-masalah publikdan posisi serta citra perusahaan
pada masa-masa yang menyenangkan dan krisis.
Fungsi Public Relations mengalami evolusi dari masa ke masa, mulai
dari agen pres (press Agentry), publisitas (publicity) dikutip dari Wahidin
Saputra dan Rulli Nasrullah dalam Public Relations 2.0, pejabat Humas
(PRO manager) akan melakukan fungsi-fungsi manajemen perusahaan.
Pada tahun 2002 Public Relations sebagai berikut:12
11 Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, (PT Indeks, edisi Bahasa
Indonesia 2007), alih bahasa : Benyamin Molan, edisi kedua belas jilid 2, h.227.
12
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik di Era
Cyber, (Jakarta: Gramata Publishing, 2011), h. 126-129.
19
1) Community Relations, yaitu membina hubungan baik dengan
masyarakat disekitar perusahaan demi keberlangsungan
perusahaan.
2) Counseling, yaitu memberikan masukan/pertimbangan kepada
pihak manajemen sebelum mereka mengambil keputusan serta
kepada karyawaan/perusahaan.
3) Development/Foudaraising, yaitu menerjemahkan semua
kebutuhan organisasi kepada pihak-pihak yang memiliki peluang
atau melakukan pengembangan dan peningkatan yang dirasakan
perlu bagi kemajuan perusahaan.
4) Employee/Member Relations, yaitu menciptakan hubungan baik,
tidak hanya kepada pekerja melainkan kepada keluarga pekerja.
5) Financial Relations, yaitu membangun jembatan komunikasi
dengan pemegang saham dan para donatur.
6) Government Affairs, yaitu membina hubungan baik dengan pihak
pemerintahan, baik dengan politisi maupun birokrat.
7) Industry Relations, yaitu menjalin relasi yang baik dengan
perusahaan lain yang secara langsung berkaitan dengan bisnis
perusahaan.
8) Issues Management, yaitu melakukan management isu dengan
melibatkan publik dalam jumlah besar demi terciptanya image
produk atau citra dari suatu perusahaan.
9) Media Relations, yaitu menjalin relasi dengan wartawan dari
berbagai media. Dengan demikian akan memberikan pencitraan
20
yang baik bagi perusahaan serta meningkatkan kepercayaan
pelanggan dalam memakai produk perusahaan.
10) Marketing Communication, yaitu komunikasi pemasaran: demi
tercapainya Image/citra perusahaan yang membedakan dari
perusahaan lainnya.
11) Minority Relations, yaitu membentuk relasi pada kelompok
minoritas yang secara langsung maupun tidak langsung, akan
memberikan dampak publisitas perusahaan.
12) Public Affairs, yaitu membina hubungan baik dengan semua publik
perusahaan, baik internal maupun eksternal.
13) Special Events and Public Participant, yakni aktivitas langsung
yang melibatkan public dan dilakukan oleh Public Relations untuk
menjalin interaksi secara organisasi/perusahaan dengan publik.
C. Marketing Public Relation
1. Pengertian Marketing
Marketing dalam bahasa Indonesia berarti pemasaran. Kata dasar dari
pemasaran itu sendiri adalah pasar. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia
arti dari kata pasar adalah tempat orang berjual beli.13
Istilah pemasaran
secara etimologi berasal dari kata “pasar” yang mendapat awalan dan
akhiran sebagaimana aturannya menjadi kata “pemasaran” sedangkan secara
terminology pengertian pemasaran adalah sebagai berikut:
13 W.J.S Poerdarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta Timur: PT Balai
Pustaka, 2014), Cet. Ke 12, h.846.
21
American Marketing Assocation (AMA) menawarkan definisi formal
yakni:
Marketing is an organizational function and a set of processes for
creating, communicating, and delivering value to costumer and for
managing costumer relathionship in ways that benefit the organization
and its stakeholders (Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya).14
Menurut Susanto mengemukakan bahwa pemasaran adalah proses
mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan kebutuhan konsumen
yang hasilnya menguntungkan.15
Menurut Morissan, pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut
suatu sikap mental, suatu cara berfikir yang membimbing anda melakukan
segala sesuatu yang tidak selalu hanya menjual benda tetapi juga menjual
gagasan-gagasan, karir, tempat (pariwisata, rumah, local industry), undang-
undang, jasa (pengangkutan, penerbangan, pemotongan rambut, kesehatan),
hiburan (pertunjukan, pertandingan-pertandingan) dan kegiatan nirlaba
seperti yayasan-yayasan sosial dan keagamaan.16
Dari pengertian di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwasannya
pemasaran tidak hanya proses menjual barang ataupun jasa akan tetapi lebih
kepada pemuasan terhadap pelanggan sesuai dengan apa yang menjadi
kebutuhan.
14 Prof. Dr. H. Zulkarnain, MM, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan
menjual, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.9.
15
M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002),
h.242.
16
Morissan MA, Periklanan- Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Prenada Media
Group 2010), h.2.
22
2. Marketing Public Relations
Menurut Eduard Depari, istilah marketing public relation merujuk pada
suatu kegiatan pemasaran produk atau jasa yang memanfaatkan aktivitas
humas. Umumnya dilakukan dengan cara mengiklankan produk dan jasa
yang ditawarkan kepada konsumen melalui media massa dengan tujuan
meningkatkan penjualan. Sebagai suatu kegiatan, humas harus direncanakan
untuk menciptakan, mengembangkan, menjaga, maupun mempertahankan
citra dari sebuah organisasi maupun lembaga. Ini mencerminkan self-selling,
karena yang ingin dicapai adalah hal-hal positif dari korporasi dan citra
produk tak mungkin dipisahkan, melainkan saling berkait dan saling
mempengaruhi.17
Marketing Public Relations (MPR) merupakan Public Relations dalam
konteks pemasaran, lebih jauh lagi marketing Public Relations membantu
melengkapi dan mendukung dalam pencapaian tujuan pemasaran sebuah
produk jasa. Menurut Soemirat dan Ardianto, alat dan teknik Public
Relations yang sering digunakan untuk menunjang marketing dan sasaran
penjualan suatu bisnis disebut komunikasi marketing atau marketing public
relations. Staf public relations yang bekerja di bidang ini biasanya
tergabung dalam divisi Marketing. Public relations yang berorientasi
17 M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan. H.255.
23
marketing dibentuk oleh suatu divisi baru, yakni Komunikasi dan
Marketing.18
Menurut Rosady Ruslan di dalam buku Manajemen Public Relation &
Media Komunikasi bahwa istilah marketing public relation dipopulerkan
oleh Thomas L. Harris (1991), melalui bukunya berjudul The Marketer’s
Guide to Public Relations. Konsepnya sebagai berikut:19
“marketing Public Relations is the process of planning, executing and
evaluating programs, that encourage purchase and customer
satisfication through credible communication of information and
impression that identify companies and their product with the needs,
wants, concern and interest of consumers”.
(Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan
pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan.
Hal tersebut dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang
kredibel dan kesan kesan yang dapat menghubungkan perusahaan,
produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan).
Secara umum pengertian Marketing Public Relations merupakan suatu
proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program-program
yang dapat merangasang pembelian dan kepuasan konsumen melalui
pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan
positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau
produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan
bagi para konsumennya.20
18 Sholeh Soemirat & Elvinaro Ardianto, dasar-dasar Public Relations, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), Cet. Kelima, h.153.
19
Rosady Ruslan, SH, MM, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2016), cet. Ke 13, h. 245.
20
Rosady Ruslan, SH, MM, Manajemen Public Relation & Media Komunikasi. h. 245.
24
Dari pengertian di atas dan penjelasan para ahli, penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa marketing Public Relations adalah suatu
program yang dilakukan oleh divisi public relations yang bekerjasama
dengan divsi pemasaran untuk mencapai dan merangsang kegiatan melalui
komunikasi untuk mencapai kepuasan pelanggan.
3. Keterkaitan antara marketing dan public relations
Tom Harris mengelompokkan ada lima macam keterkaitan anatara
bidang Marketing dan Public Relations:
a. Separate but equale function (fungsi yang terpisah tapi
sejajar)Pemasaran dan kehumasan sebagai bidang yang terpisah
namun masing-masing menjalankan fungsinya secara sederajat.
b. Equal but overlapping functions (fungsi yang sejajar namun
salingtumpang tindih)Pemasaran dan kehumasan menjalankan
fungsi masing-masing secara setara dan terdapat satu titik
bersinggungan dan koordinasi fungsi keduanya, yakni sama-sama
membangun citra positif.
c. Marketing as the dominant functions (pemasaran sebagai
fungsidominan)Pemasaran korporat lebih dominan dan
mengkoordinasi fungsi kehumasan dalam memperkuat citra
perusahaan.
d. Public Relations as dominant fungtions (Public Relations sebagai
fungsidominan)Kehumasan justru lebih dominan dan
mengkordinasi fungsi pemasaran korporat dan produk.
25
e. Marketing and Public Relations as the same fungtions
(pemasaran dan Public Relations melakukan fungsi yang sama)
Pemasaran dan kehumasan melakukan fungsi yang bersamaan
yakni berkomunikasi dengan publik dan pasar, mulai dari
segmentasi pasar/khalayak, pemetaan persepsi dan citra,
menetapkan sasaran, merumuskan strategi dan program hingga
evaluasinya.21
Ada tiga pendekatan strategis yang harus dilakukan terhadap humas
dan pemasaran:
1) Kedua fungsi itu (humas dan pemasaran) harus diletakkan sebagai
bagian dari keutuhan kelangsungan usaha.
2) Kegiatannya difokuskan untuk meningkatkan upaya awarness
pembelian produk/jasa yang ditawarkan.
3) Orientasinya harus difokuskan untuk menciptakan kepuasan
konsumen dan dimanfaatkan guna membentuk long term costumer
relationship.22
4. Konsep Marketing Public Relations
Pengertian konsep MPR Menurut Rosady Ruslan secara garis besarnya
terdapat tiga taktik (Three Ways Strategy) untuk melaksanakan program
dalam mencapai tujuan (goals) yaitu:23
21 Elvi Juliansyah, Promosi Public Relations, (Bandung: Bandar Maju, 2008),h.107.
22
M. Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan. h.243.
23
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, h.246.
26
a. Pull Strategy (Strategi Menarik)
Yaitu sebagai upaya menarik konsumen agar menggunakan produk atau
jasa yang dikeluarkan sehingga perolehan dalam pemasaran dapat
meningkat.
b. Push Strategy (Strategi Mendorong)
Yaitu sebagai upaya untuk merangsang (push) pembelian dan sekaligus
dapat memberikan nilai-nilai (added value) atau kepuasan bagi
pelanggan (satisfied customer) yang telah menggunakan produknya.
c. Pass Strategy ( Strategi Membujuk)
Yaitu sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang
menguntungkan melalui berbagai kegiatan (breakthrough the gate-
keepers), dan partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan (community
relations) atau tanggung jawab sosial (social responsibility), serta
kepedulian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi
sosial dan lingkungan hidup.
5. Peranan Marketing Public Relation
Menurut Kotler (1993:268) peranan marketing public relations dalam
upaya mencapai tujuan utama organisasi atu perusahaan dalam
berkompetisi, secara garis besarnya yaitu sebagai berikut:
a) Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk
yang tengah diluncurkan itu.
b) Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau
manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan/digunakan.
27
c) Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor
(adventorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.
d) Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik
maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi
biaya.
e) Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen,
termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complaint handling)
dan lain sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan.
f) Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru
sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
g) Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media PR (House PR
Journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan
kepedulian sosial dan lingkungan hidup, agar tercapai publikasi
yang positif di mata masyarakat/publik.
h) Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk
barang dan jasa, baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan
yang diberikan kepada konsumennya.
i) Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif
yang mungkin akan muncul dimasa mendatang, misalnya
terjadinya krisis kepercayaan, menurunnya citra perusahaan hingga
resiko terjadinya krisis manajemen, krisis moneter, krisis
multidimensional dan lain sebagainya.24
24 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi, h.254-255.
28
6. Kegiatan Marketing Public Relations
Ada tujuh tolak ukur kegiatan Marketing Public Relations menurut
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, yaitu:
a. Publikasi (publications)
Publikasi yaitu perusahaan mempercayakan perluasan produk
berdasarkan dari publikasi materi untuk mempengaruhi dan menarik
pembeli atau konsumen yang dituju. Yang didalamnya membuat
laporan tahunan, brosur, artikel, Koran perusahaan, majalah dan materi
audio visual.
b. Identity Media
Identity media yaitu perusahaan perlu membuat identitas yang biasa
dikenal oleh masyarakat dengan mudah. Misalnya: logo perusahaan,
alat-alat tulis, brosur, tanda, formulir perusahaan, kartu nama,
bangunan, seragam dan peraturan pakaian.
c. Events
Events yaitu perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk
baru ataupun kegiatan perusahaan dengan cara mengadakan acara
khusus seperti wawancara, seminar, pameran, kompetisi, konteks dan
ulang tahun dari barang itu supaya dapat menjangkau dari mayarakat
luas.
d. News (berita)
Salah satu tugas utamanya public relations adalah untuk membuat
ataupun menemukan acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya,
orang-orangnya atau pegawainya, dan membuat media tertarik untuk
29
membuat berita press release dan hadir dalam press conference
(konferensi pers).
e. Pidato (Speechees)
Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat menjawab setiap
keperluan masyarakat dengan menjawab pertanyaan dari media atau
menerbitkan pengarahan diasosiasi penjualan dan di meeting yang
bertujuan untuk membicarakan soal penjualan produk maupun jasa, dan
dapat membangun citra perusahaan.
f. Public Services Activities (berperan serta dalam aktifitas sosial)
perusahaan bisa membangun citra yang positif dengan cara
menyumbang uang atau waktu dalam kegiatan sosial dan dalam hal-hal
positif.
g. Pensponsoran
Penseponsoran yaitu perusahaan bisa memasarkan barang mereka
dengan mensponsori acara olahraga atau acara kebudayaan yang
bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya.25
D. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar
perannya. Promosi juga dikatakan sebagai proses berlanjut Karena dapat
menimbulkan kegiatan perusahaan yang selanjutnya.
Karena itu promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi
satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisai agar
25
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id. Konsep Marketing Public Relation. Diakses pada 12
Februari 2017.
30
melakukan pertukaran dalam pemasaran. Kegiatan dalam promosi ini
pada umumnya adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan,
pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan publisitas.26
Menurut Fredy Rangkuti dalam bukunya yang berjudul “Strategi
Promosi yang kreatif & Analisis Kasus Integreted Marketing
Communication”, mengemukakan bahwa promosi adalah kegiatan
penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan
mendorong permintaan terhadap produk, jasa, ide dari perusahaan dengan
caramempengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang
dihasilkan perusahaan.27
sedangkan Djaskim Saladi dalam bukunya yang berjudul “ Unsur-
unsur Inti Pemasaran” mengemukakan bahwa promosi adalah suatu
komunikasi informasi penjual dan pembeli dan bertujuan untuk merubah
sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi
mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk
tersebut.28
Berdasarkan pengertian menurut beberapa ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa promosi adalah strategi untuk menarik calon pembeli
sehingga tertarik dan mau membeli produk yang ditawarkan.
26
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. h.32 27
Freddy Rangkuti, Stretegi Promosi Kreatif & Analisis Kasus Integreted Marketing
Communication (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), h.50. 28
Djaslim Saladi, Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran, (Bandung:
CV. Mondar Maju, 1997). h.21.
31
2. Tujuan Promosi
Setiap perusahaan yang melakukan suatu kegiatan tentu
mempunyai tujuan. Demikian juga, perusahaan melakukan kegiatan
promosi dengan tujuan utamanya untuk mencari laba. Pada umumnya
kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan harus mendasarkan
kepada tujuan sebagai berikut:29
a. Modifikasi Tingkah Laku
Pasar merupakan tempat pertemuan orang-orang yang hendak
melakukan suatu pertukaran dimana orang-orangnya terdiri atas
berbagai macam tingkah laku yang satu sama lain saling berbeda.
Dengan demikian, tujuan dari promosi ini adalah berusaha untuk
mengubah tingkah laku dan pendapat individu tersebut, dari tidak
menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk. Penjual
selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya atau
mendorong pembelian barang-barang dan jasa perusahaan.
b. Memberitahu
Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi
kepada pasar yang dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai
produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli,
kegunaan, keistimewaan, dan lain sebagainya.
c. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk atau persuasif ini pada
umumnya kurang disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi,
29
Freddy Rangkuti, Stretegi Promosi Kreatif & Analisis Kasus Integreted Marketing
Communication. h.51
32
kenyataannya sekarang ini yang banyak muncul justru adalah
promosi tersebut. Promosi seperti ini terutama untuk mendorong
pembeli. Perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan
secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan
positif. Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh
dalam waktu yang lama terhadap prilaku pembeli.
d. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama
untuk mempertahankan merek produk di hati masyrakat dan
dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan
produk. Ini berarti perusahaan berusaha memperhatikan untuk
mempertahankan pembeli yang ada, sebab pembeli tidak hanya
sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus berlangsung
secara terus menerus.
3. Bauran Promosi
Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara yang
disebut bauran promosi, adalah unsur dalam bauran pemasaran
perusahaanyang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan
meningkatkan tentang produk perusahaan.
Berikut pengertian bauran promosi dikutip dari Lingga Purnama
dalam buku Startegic Marketing plan bahwa bauran promosi meliputi
periklanan (adversiting), penjualan perorangan (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion), publisitas dan hubungan
33
masyarakat (Publicity and public relation), dan pemasaran langsung
(direct marketing).30
a) Periklanan (adversiting)
Iklan atau adversiting dapat difenisikan sebagai “any paid form
of non personal communication about an organization, product,
service or idea by an identified sponsor. (setiap bentuk komunikasi
nonpersonal memgenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide
yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui). Adapun maksud
dibayar pada definisi tersebut menunjukan fakta bahwa ruang atau
waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud
kata nonpersonal berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV,
radio, majalah, Koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada
sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan.31
b) Personal Selling (Penjualan Perorangan).
Sifat penjulan perorangan dapat dikatakan lebih fleksibel
karena penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran
penjulan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon
pembeli. Penjualan perorangan mempunyai peran penting dalam
pemasaran produk, karena interaksi secara personal antara penyedia
produk dan konsumen sangat penting produk tersebut disediakan
30 Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2001),h.155.
31
Morissan MA, Periklanan- Komunikasi Pemasaran Terpadu. h.18
34
oleh orang bukan oleh mesin, dan orang merupakan bagian
produk.32
c) Promosi Penjualan
Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua
bagian, yaitu promosi penjualan yang berorientasi kepada
konsumen (consumer-oriented sales promotion) dan promosi
penjualan yang berorientasi kepada perdagangan (trade-oriented
sales promotion). Promosi penjualan yang berorientasi kepada
konsumen, ditujukan kepada pengguna atau pemakai akhir suatu
barang atau jasa yang mencakup pemberian kupon, pemberian
sampel produk, potongan harga, undian berhadiah, kontes, dan
sebagainya. Instrument promosi semacam ini dapat menarik minat
konsumen untuk membeli sehingga meningkatkan nilai penjualan
perusahaan dalam jangka pendek.
Promosi penjualan yang berorientasi kepada perdagangan
ditujukan kepada pihak-pihak yang menjadi perantara
pemasaran(marketing intermediaries), yaitu: para pedagang
pengecer (retailer), pedagang besar dan distributor. Bentuk bentuk
promosi jenis ini antara lain berupa pemberian bantuan dan
promosi, pengaturan atau penyesuain harga jual produk (priece
deal), kontes/ kompetisi penjualan, pameran dagang dan
32 Danang Suntoyo, Teori, Kursioner dan Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen Edisi Pertama Cet. Pertma, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2013),h.19.
35
sebagainya yang bertujuan untuk mendorong pedagang untuk
mempersiapkan stok dan mempromosikan produk bersangkutan.33
d) Hubungan Masyarakat
Pengertian hubungan masyarakat adalah merupakan kiat
pemasaran penting lainnya dimana perusahaan tidak hanya harus
berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi juga
harus berhubungan dengan kepentingan publik yang lebih besar.
Program hubungan masyarakat antara lain publikasi, acara-acara
penting, hubungan dengan investor, pameran dan mensponsori
beberapa acara.34
e) Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung atau direct marketing adalah upaya
perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung
dengan calon pelanggan sasaran dengan maksud untuk
menimbulkan tanggapan/dan atau transaksi penjualan.
Instrument dan teknik pemasaran langsung juga digunakan oleh
perusahaan yang mendistribusikan produknya melalui saluran
distribusi tradisional atau perusahaan yang memiliki tenaga
penjualan sendiri. Mereka menggunakan telemarketing untuk
menelpon pelanggan secara langsung dan berusaha menjual
produknya. Pengelola pemasaran dewasa ini juga mengirim surat
kepada pelanggan mulai dari surat biasa yang sederhana, lembaran
33 Morissan MA, Periklanan- Komunikasi Pemasaran Terpadu. h.26
34
Danang Suntoyo, Teori, Kuesioner, h.19.
36
promosi (flyer), brosur, catalog, dan bahkan videotape dalam upaya
menginformasikan mengenai barang dan jasa yang ditawarkan.35
E. Makam dan Pemakaman
1. Pengertian Makam dan Pemakaman
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari makam adalah kubur,
dan pengertian pemakaman adalah tempat mengubur.36
Dari definsi tersebut
peneliti menarik kesimpulan bahwasannya pemakaman adalah tempat
menguburkan jenazah. Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
26 Tahun 1989 ada tiga jenis Pemakaman yakni :
a. Tempat Pemakaman Umum adalah areal tanah yang disediakan untuk
keperluan pemakaman jenazah bagi setiap orang tanpa membedakan
agama dan golongan yang pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah
Daerah timgkat II atau Pemerintah Desa.
b. Tempat Pemakaman Bukan Umum adalah areal tanah yang disediakan
untuk keperluan pemakaman jenazah yang pengelolaannya dilakukan
oleh Badan Sosial dan atau Badan Keagamaan.
c. Tempat Pemakaman Khusus adalah areal tanah yang digunakan untuk
tempat pemakaman yang karena factor sejarah dan faktor kebudayaan
mempunyai arti khusus.37
2. Hakikat Pemakaman Dalam Islam
Islam menetapkan syariat pemakaman secara lengkap dan jelas yang
tertuang dalam hadist semata adalah untuk menghormati jenazah tetaplah
35 Morissan MA, Periklanan- Komunikasi Pemasaran Terpadu. h.23
36
http://kbbi.web.id/makam diakses pada 15 Februari 2017.
37
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1988. H.90.
37
manusia yang memiliki kedudukan sebagai Khalifah di muka bumi,
sebagaimana dalam Al-Quran:
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki yang
baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurn
atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan. (QS:Al-Isra’:70)”
Rasulullah secara tegas memerintahkan untuk menghormati jenazah,
bahkan Beliau mengumpamakan jenazah sama halnya dengan orang yang
masih hidup, sebagaimana Hadist yang diceritakan oleh Aisah RA: yang
artinya :Bahwa memecahkan tulang mayit seperti memecahkannya pada
waktu dia hidup (Hadist Shahih Riwayat Abu Daud).
Untuk itu Islam mewajibkan ummatnya untuk memperlakukan jenazah
dengan penuh hormat dan kasih saying, mulai dari pemulasaran, prosesi
pemakaman serta ada terhadap jenazah diatur dalam syariat pemakaman,
dimana tertera tata cara serta larangan yang harus dijauhi oleh ummat. Tidak
hanya sampai disitu, ketika jenazah yang sudah berada di dalam liang lahat
atau makam, tetap menghormati dengan menjaga sopan santun pada makam
merupakan kewajiban yang harus dilakukan Ummat, Rasulullah melarang
38
keras ummatnya menginjak, menduduki dan melangkahi makam,
sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“sesungguhnya seorang dari kalian yang duduk di atas bara api
lalu membakar pakaian hingga menyisakan kulitmya lebih baik
baginya daripada duduk di atas sebuah kuburan.” (HR. Muslim)
Jelaslah bahwa jenazah muslim bukanlan bangkai, derajat manusia
sebagai Khalifah dimuka bumi tetap dibawa meski kondisinya sudah
menjadi jenazah. Bukan hanya sampai pada memakamkan saja, kuburan
yang menjadi tempat bersemayamnya jenazah juga harus mengikuti
syariat Islam.38
3. Pemakaman Menurut Syariat Islam
Dalam urusan dunia maupun akhirat Islam sangatlah
memperhatikan berbagai unsur kehidupan bahkan dalam urusan
kematianpun Islam sangat memperhatikan. Ada beberapa persyaratan
pemakaman yang sesuai dengan syariat Islam yakni:
a) Makam muslim tidak boleh bercampur dengan makam non muslim.
b) Harus Menghadap kiblat.
c) Sederhana, hanya terdiri dari gundukan tanah dan tidak dibangun
apapun di atasnya.
d) Terdapat batu nisan sebagai penanda.
e) Makam tidak boleh dilangkahi, diduduki, dan diinjak-injak.
f) Kedalaman makam 1,5 meter.
38 Dokumen Pribadi AL-Azhar Memorial Garden yang diberikan kepada penulis pada
tanggal 21 Februari 2017.
39
g) Berdasarkan Fatwa MUI DKI Jakarta tahun 2011, menumpuk
jenazah tidak diperbolehkan.
h) Berdasarkan Fatwa MUI No 9 tahun 2014, membeli makam di
mana terdapat unsure tadzbir*dan ishraf* adalah haram.39
`
39http://alazharmemorialgarden.com diakses pada 15 Februari 2017.
*Tadzbir adalah menggunakan atau membelanjakan harta kepada hal yang tidak perlu,
atau disebut juga boros.
*israf adalah suatu sikap jiwa yang memperturunkan keinginan yang melebihi
semestinya.
40
BAB III
PROFIL AL AZHAR MEMORIAL GARDEN
A. Latar Belakang Al-Azhar Memorial Garden
Pemakaman seringkali dibayangkan sebagai sebuah tempat yang
menyeramkan, dengan pohon-pohon kamboja serta suasana gelap yang
berkesan mistis, membuat penziarah enggan berlama-lama mengunjungi
keluarga yang dimakamkan disana.
Kondisi pemakaman yang tidak nyaman bagi penziarah ini dipandang
sebagai peluang usaha bagi pebisnis. Apalagi wilayah jabodetabek saat ini
tengah dilanda krisis lahan makam yang kian sempit akibat bertambahnya
penduduk yang tidak diimbangi dengan perluasan lahan makam, sehingga
masyarakat kesulitan unuk memakamkan keluarga ditempat yang layak.
Pemakaman yang dikelola oleh swasta mulai bermunculan, menawarkan
pemakaman dengan ragam fasilitas keagamaan hingga hiburan, mulai dari
rekreasi hingga berbelanja lengkap tersedia di areal pemakaman.1
Al-Azhar memorial garden dibangun pada tahun 2011, Al-Azhar sendiri
berada di bawah naungan YPI Al-Alzhar yang bekerjasama dengan developer
dari Karawang. adapun tujuan dibangunnya sebagai sarana dakwah dan sebagai
usaha yang bergerak dibidang retribusi pemakaman yang berbeda dari yang
lain dengan menerapkan konsep hijau, asri sehingga jauh dari kesan kumuh.
Awal mulanya target pemasarannya kepada jamaah Al-Azhar yang jumlahnya
mencapai ribuan. Adapaun visi misi dari Al-Azhar memorial garden adalah
1 Dokumentasi pribadi flyer Al-azhar Memorial Garden yang diberikan kepada penulis.
41
untuk menegakkan Islam dan nikmatnya kejayaan Islam melalui dakwah
dengan makna yang seluas-luasnya. Yakni dengan konsep dakwah verbal dan
non verbal dengan cara membuat taman dan menghijaukan lingkungan sekitar
sekaligus mengajak ummat untuk mengingat kematian.2
B. Maksud dan Tujuan
Dengan melihat keadaan yang memprihatinkan ini, kami tergugah untuk
berpartisipasi mengatasi kesulitan yang dihadapi Pemerintah dengan
menyediakan lahan pemakaman Muslim yang dapat memberikan keamanan,
kenyamanan, dan ketentraman bagi keluarga yang ditinggalkan. Adapun
pembangunan Al-Azhar Memorial Garden bertujuan untuk:3
1. Memberikan pilihan bagi umat Islam untuk dapat dikuburkan di
pemakaman muslim sesuai dengan syariat Islam.
2. Menyediakan lahan pemakaman muslim yang terawat untuk selamanya,
tanpa ada lagi beban biaya bulanan ataupun tahunan yang memberatkan
ahli waris.
3. Adanya kemudahan profesi pemulasaraan jenazah sejak awal sampai
penguburan.
4. Melanggengkan persaudaraan dan kekeluargaan, dengan adanya
kuburan di lahan pemakaman muslim yang terpelihara selamanya,
memungkinkan anak cucu berziarah.
2 Wawancara Pribadi dengan Maya Dewi selaku General Manger Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017.
3 http://alazharmemorialgarden.com diakses pada 15 Februari 2017.
42
Sehubungan dengan hal tersebut, pemakaman Islam Al-Azhar Memorial
Garden yang dibangun sejak 2011 lalu memiliki konsep sebagai berikut :
a. Memiliki konsep, makam adalah bagian dari taman.
b. Tidak ada gangguan dari pihak luar, karena tertutup dan diawasi selama
24 jam nonstop.
c. Tersedia fasilitas lengkap dan modern (Masjid, gazebo, dll).
d. Landscape yang tertata dengan baik.
e. Tata letak makam yang jelas dan teratur.
f. Jaminan penggunaan makam dan perawatan sebelumnya.
g. Satu makam untuk satu orang.
h. Persepsi umum terkesan damai dan sejuk.
Selaian itu pihak Al-Azhar memorial garden memberikan pelayanan
sebagai berikut:
a) Jasa gali/tutup lubang.
b) Pendamping prosesi pemakaman (Doa)
c) Dokumentasi Video.
d) 1 tenda ukuran 4X6 meter.
e) 30 buah kursi lipat.
f) Tangga turun ke liang kubur.
g) Panggung (jika diperlukan) + karpet.
h) Sound sistem dan MC.
i) 1 buah podium
j) Nisan sementara.
k) Papan ari
43
l) 1 Unit mobil Al-Azhar yang menjemput digerbang Tol Karawang
Timur.
C. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi pemakaman sesuai Syariah di tengah hijaunya taman.
2. Misi
a. Merealisasikan program YPI Al-Azhar
b. Membantu pemerintah daerah dalam menyediakan pemakaman muslim.
c. Membangun area pemakaman yang aman, nyaman, tertata, asri dan
terawat.
d. Mensosialisasikan prosesi pemakaman sesuai syariah.
D. Letak Geografis Al-Azhar Memorial Garden
Al-Azhar memorial Garden merupakan merupakan kawasan pemakaman
berbasis Syariah pertama di Indonesia yang menawarkan kelengkapan fasilitas
dan layanan berkualitas, seperti : taman pemakaman eksklusif, Masjid, parker
yang luas dan walkway track, Lounge and Playground. Akses utama langsung
jalan Tol Jakarta Cikampek Rest Area KM 52 memberikan kemudahan
berkunjung bagi penziarah dan keluarga menuju kawasan seluas 25 hektar.4
4www.al-azharmemorialgarden.com diakses pada tanggal 21 Februari 2017.
45
calon pembeli melakukan survey langsung untuk memastikan lokasi yang
diinginkan.5
E. Komitmen Al-Azhar Memorial Garden
Dalam urusan pemakaman Al-Azhar memorial garden tidak hanya
menerima jenazah lalu menguburkan. Akan tetapi banyak hal yang
diperhatikan mulai dari lahan kuburan maupun lingkungan sekitarnya, berikut
komitmen/janji Al-Azhar memorial garden yakni6:
1. Amanah yakni melayani& menyediakan pemakaman syariah untuk
umat dengan mengedepankan prinsip-prinsip syariat Islam baik dari sisi
pembuatan & pengelolaan makam hingga prosesi pemakaman
“seluruh jenazah yang dititipkan di Al-Azhar memorial garden kami
beramanah untuk merawat makamnya”7
2. Syiar yakni makam Al-Azhar memorial garden yang tertata rapi
ditengah hijaunya taman mengusung misi syiar untuk ummat, yakni
“mengajak penziarah untuk mengingat hari akhir, sekaligus dengan
memandang indahnya taman, mengajak penziarah untuk mengingat
kebesaran, keagugan, kemuliaan dan keindahan Allah SWT, yang telah
menciptakan alam dengan sempurna.
“sesunnguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci,
Dia maha bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang
menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan..”
(HR Tirmidzi)
5 Wawancara Pribadi dengan Maya Dewi selaku General Manager Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017.
6 Dokumentasi pribadi flyer Al-azhar Memorial Garden yang diberikan kepada penulis.
7 Wawancara Pribadi dengan Maya Dewi selaku General Manager Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017.
46
3. Maslahat yakni keberadaan Al-Azhar memorial Garden membawa
maslahat bagi penduduk sekitar, antara lain:
a) Membuka lapangan kerja dan menambah nafkah penduduk setempat.
b) Perbaikan jalan menuju dan dari al-Azhar memorial garden.
c) Membuka kesempatan pada ummat untuk berpartisipasi dalam
program wakaf makam Al-Azhar memorial garden untuk kaum
duafa.
F. Daftar harga Makam Al-Azhar Memorial Garden
Type Jumlah Dp Luas Tunai Cash Back
Harga Cicilan
12 Bulan
SINGLE 1
1.000.000 4,5 M2 25.500.000 1.000.000 28.500.000
DOUBLE 2
5.000.000
13,65
M2
84.000.000 5.000.000 94.000.000
SUPER
DOUBLE 2 10.000.000
27,30
M2
209.000.000
7.500.000 234.000.000
FAMILY 4
10.000.000
26,25
M2
230.500.000
10.000.000 258.000.000
SUPER
FAMILY 4 20.000.000
52,50
M2
385.000.000 15.000.000 431.000.000
ROYAL
ZONE 8 50.000.000 219 M2 1.980.0000
SINGlE
PAKET
KELUARGA
10 10.000.000
4,5 M2
X 10
203.500.000
G. Humas Al-Azhar Memorial Garden
Keterkaitan antara bagian pemasaran dan bagian humas sangatlah berperan
dalam hal memasarkan barang ataupun jasa yang ingin dijual. Keduanya saling
bekerjasama agar mencapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui
47
bagaimana peran public relations peneliti melakukan wawancara dengan Maya
Dewi selaku General ManagerMarketing Public Relations:8
“Public relation disini sebagai Boundary spaning jadi temen teman Public
relation disini sebagai jembatan. Team sales dan agent-agentnya ada
didalam jembatan, saya harus buat canopynya saya harus liat dari atas
ada bahaya gak nih di tengah jembatan jangan sampai mereka jatuh
sebelum sampai ke konsumen. Karena begitu adanya fatwa seperti isu
negatif mereka diserang dan mereka balik lagi disitulah peran Public
relation dalam segi membantu pemasaran.”
Kontribusi bagaian humas dalam perusahaan tersebut tentunya sangat
berpengaruh terhadap pemasaran. Jadi sebelum bagaian pemasaran terjun
langsung kepada calon konsumen. Humas di Al-Azhar melakukan
komunikasi dengan team pemasaran ataupun melihat situasi calon konsumen
apabila kemungkinan ada indikasi yang akan terjadi. Disini peneliti melihat
tugas humas disini adalah menjaga citra karena team humas bekerja ekstra
melakukan klraifikasi dengan calon konsumen apabila memang ada isu
negative yang mengakibatkan bobroknya citra Al-Azhar.
”Kita sebagai Public relation disini melakukan strategi client yakni kita
memperkuat hubungan dengan institusi, perbankan dan media. Dan kita
clients dengan bloggers juga jika ada isu negatif terkait Al-Azhar
memorial garden di media. Para bloggers kami yang mengklarifikasi
dengan membuat tulisan ataupun komentar jika ada para bloggers yang
nakal (menyebarkan isu negatif) di blognya. Jadi strategi client ini tidak
perlu mengeluarkan banyak biaya.”
8 Wawancara Pribadi dengan Maya Dewi selaku General Manager Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017.
48
Kemudian menurut pemaparan Maya Dewi disini peneliti mengambil
kesimpulan selain bekerjasama dengan bagaian pemasaran, peran humas di
AMG ini sebagai industry relations yakni menjalin relasi yang baik dengan
perusahaan lain yang secara langsung berkaitan dengan bisnis perusahaan.
Kemudian terkait issu public relations disini sebagai issues management
yaitu dengan melibatkan bloggers untuk menanggapi isu yang memang tidak
sesuai dengan fakta.
49
BAB IV
HASIL TEMUAN DAN ANALISA
Di tengah sulitnya mendapatkan lahan untuk pemakaman khsususnya di
kota besar seperti di Jakarta. Al-Azhar memorial garden menyediakan tempat
pemakaman khusus bagi umat Islam yang menerapkan konsep taman yang asri
dan nyaman juga sesuai dengan syariat Islam. Dengan luas lahan yang mencapai
25 hektare Al-Azhar memorial garden dapat menampung kurang lebih 10.000
jenazah. Tentunya dengan berbagai type yang disediakan oleh pihak Al-Azhar
memorial garden harga yang ditawarkanpun berfariatif dimulai dari
Rp.25.500.000,-. Untuk satu ukuran liang lahad.
Tentunya dibutuhkan strategi serta komunikasi yang baik dari praktisi
public relation agar produk/jasa yang dijual dapat diterima di masyarakat.
Ditambah lagi ketatnya persaingan yang ada perihal retribusi tempat pemakaman.
Bagaimana strategi dan taktik yang dilakukan divisi marketing public relation Al-
Azhar memorial garden dalam menghadapi persaingan.
A. Srategi Marketing Public Relations Al-Azhar Memorial Garden
Dalam menghadapi persaingan tentunya pihak Al-Azhar mempunyai
strategi dalam mempromosikan tempat pemakaman yang tentunya berbeda dari
tempat pemakaman yang lain. Secara garis besar terdapat tiga taktik dalam
konsep marketing public relation untuk mencapai tujuan yaitu: pertama bahwa
public relation merupakan potensi untu menyandang suatu taktik pull strategy
(menarik), sedangkan kedua adalah kekuatan sebagai penyandang, push
strategy (mendorong), dan pass strategy sebagai mempengaruhi opini publik.
50
1. Pull Strategy
Pull Strategy merupakan fungsi humas yang pertama, kegiatan ini
bertujuan untuk menarik perhatian publik terhadap suatu produk atau jasa.
Cara yang dilakukan adalah memaksimalkan kegiatan costumer relations,
yakxccni membangun komunikasi dengan costumer dari salah satu
keluarga yang dimakamkan di AL-Azhar memorial garden ini. Berikut
pemaparan Maya Dewi :1
“Kalo untuk kegiatan lainnya kita lebih mengikat silaturahim
konsumen kita sendiri, itu tujuannya untuk bottom off dan
memperkuat brand itu namanya silaturahim konsumen dan untuk
tempatnya di UAI sebelum puasa sekalian maaf-maafaan.”
Analisa peneliti adalah strategi pull yang dilakukan pihak Al-Azhar
yakni dengan cara membangun hubungan baik dengan costumer. Jadi
setelah salah satu keluarga dimakamkan disana, pihak Al-Azhar memorial
garden tetap membangun komunikasi sekaligus menjalin silaturrahim
dengan keluarga yang dimakamkan disana. Dengan cara melalui event
yang diadakan oleh pihak Al-Azhar memorial garden yang berlokasi di
Universitas AL-Azhar Indonesia sekaligus acara maaf-maafan sebelum
puasa ramadhan, selain untuk mendapatkan kesetiaan dari konsumen,
acara ini juga bertujuan untuk lebih mendekatkan antara pihak AMG dan
keluarga yang dimakamkan disana.
1 Wawancara peneliti dengan Maya Dewi selaku General Manger Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017
51
Gambar 3. Acara Family Gathering. Dokumentasi narasumber yang diberikan
kepada peneliti
Selain menjalin silaturahmi dengan customer salah satu cara yang
digunakan untuk menarik perhatian publik adalah dengan cara melakukan
pameran/stand, dan pihak Al-Azhar memorial garden tidak membuka
pameran di mall, yang menjadi fokus tempat pamerannya hanya di Masjid
dan Majlis Taklim, kemudian dari segi pakaian juga sangatlah
diperhatiakan. Berikut penjelasannya:2
“Adapaun cara mereka berjualan itu kami bebaskan asalkan tidak
keluar dari koridor Al-Azhar. Kita tidak membuka pameran atau
stand di Mall seperti Mall Pondok Indah, tapi kami membuka
pameran/stand di masjid dan majlis taklim. Juga kita menyebarkan
flayer.”
Analisa peneliti sebagai upaya untuk menarik perhatian publik. Al-
Azhar memorial garden melakukan pameran/event berupa stand yang bisa
2 Wawancara peneliti dengan Maya Dewi selaku General Manger Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017
52
menarik perhatian publik khususnya ditempat yang ramai karena dengan
cara ini publik tertarik untuk mendatangi stand tersebut. Disinilah peran
humas yaitu melakukan komunikasi yang bertujuan untuk memberikan
informasi tentang Al-Azhar memorial garden dan juga memberitahukan
seputar info makam dan pemakaman yang sesuai dengan syariat Islam.
Tentunya melalui pameran ada kelebihan dan kekurangan, kelebihannya
yaitu informasi yang disampaikan lebih jelas karena adanya komunikasi
timbal balik antara publik dan pihak humas atau pemasaran. sedangkan
kekurangannya jangkauannya terlalu sempit karena hanya terfokus pada
satu titik saja.
Tujuan utama dari pull strategy yaitu menyelenggarakan
komunikasi timbal balik dua arah yang didasari oleh informasi dan pesan-
pesan yang dapat dipercaya, diharapkan dapat menciptakan kesan-kesan
positif terhadap lembaga yang diwakilinya dan ini merupakan sinergi
peranan Corporate public relation. Analisa peneliti sesuai dengan konsep
yang digunakan pada tahapan ini tujuan dari corporate public relation ini
sudah dijalankan dengan maksimal seperti dilaksanakan kegiatan seminar
yang berlokasi di Universitas Al-Azhar Indonesia, kemudian pameran
berupa stand di masjid ataupun majlis taklim yang dibantu oleh humas
sehingga komunikasi dua arah antara publik dan humas Al-Azhar terjalin.
Cara tersebut sangat efektif karena dapat menciptakan kesan yang positif.
2. Push Strategy
Push strategy adalah kegiatan untuk mendorong berhasilnya
pemasaran. Humas sangatlah berperan dalam hal membantu berhasilnya
53
pemasaran, karena keterkaitan antara humas dan pemasaran sangat
berkesinambungan yang mana saling berkaitan dalam membantu
berhasilnya pemasaran. tentunya diperlukan kerjasama baik itu dengan
media maupun dengan intitusi. Seperti yang diungkapkan Maya Dewi:3
“Kita sebagai PR disini melakukan strategi client yakni kita
memperkuat hubungan dengan institusi, perbankan dan media. Dan
kita clients dengan bloggers juga jika ada isu negatif terkait AMG di
media. Para bloggers kami yang mengklarifikasi dengan membuat
tulisan ataupun komentar jika ada para bloggers yang nakal
(menyebarkan isu negatif) di blognya.Jadi strategi client ini tidak perlu
mengeluarkan banyak biaya.”
Analisa peneliti dalam menjalankan push strategy, humas Al-
Azhar melakukan kerjasama dengan komunitas blogger yakni bertujuan
untuk melakukan komunikasi dengan cara menepis isu negatif yang
berkaitan dengan Al-Azhar memorial garden. cara yang dilakukan lebih
efisien selain menghemat biaya untuk iklan, penggunaan media internet
cakupannya sangatlah luas.
Selain itu humas Al-Azhar memorial garden melakukan kerjasama
dengan institusi muhammadiyah, kemudian diperbankan juga melakukan
kerjasama dengan Bank BTN dan media yang bekerjasama dengan Al-
Azhar memorial garden adalah republika online, merdeka.com,
kompas.com, eramuslim.com dan banyak media online yang lainnya.
Berikut pemaparan dari Maya Dewi selaku Ganeral Manager Markom:
3 Wawancara peneliti dengan Maya Dewi selaku General Manager Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017
54
”melakukan kerja sama dengan institusi Islam Muhamamadiyah dan
Bank BTN Syariah juga dengan media. Yang bertujuan yang pertama
dalam fungsi Public Relation sebagai boundary spaning yang
bertujuan untuk memberikan informasi tentang AMG apabila ada isu
negatif yang berkaitan dengan kami. Maka merekalah sebagai
representatif karena akan lebih kuat mereka yang menjawab daripada
kami yang menjawab. Contohnya seperti ketua muhammadiyah yang
melakukan klarifikasi terkait isu negatif maupun postitif yang berkaitan
dengan AMG.Kemudian Bank BTN syariah bertujuan menjadi pusat
dalam hal jual beli yang sesuai syariah karena dalam fatwa MUI juga
menyinggung perihal jual beli.Alesan kami memilih Bank BTN Syariah
yakni pada saat itu kami sudah terpojok terkait isu negtaif pada saat itu
belum banyak yang melihat klarifikasi di TV One.Nah kami melakukan
sounding ke beberapa Bank dan yang tertarik bekerjasama adapun
angsuran pembayaran Makam bisa dilakukan melalui Bank BTN
Syariah. Dan kemudian dengan berbagai media seperti
republikaonline, merdeka.com.kompas.com eramuslim.com dan banyak
media online yang lainnya.
Analisa peneliti adalah adanya kerjasama yang dilakukan dengan
intitusi muhammadiyah dalam konteks ini berkaitan dengan isu haram
yang pernah menerpa Al-Azhar memorial garden. disini bukan pihak
humas yang melakukan klarifikasi akan tetapi ketua muhammadiyah yang
melakukan klarifikasi karena dinilai lebih mumpuni dalam aspek keilmuan
khususnya berkaitan dengan penjualan sesuai syariah Islam. Dan cara ini
dinilai berhasil setelah melakukan klarifikasi di salah satu stasiun TV
swasta sehingga isu tersebut bisa disosialisasikan. Kemudian Al-Azhar
memorial garden melakukan kerjasama dengan Bank BTN Syariah karena
dinilai Bank tersebut menjadi pusat dalam hal segi jual beli sesuai Syariah,
kemudian Al-Azhar memorial garden melakukan kerjasama dengan media
khususnya media online. Dalam hal ini dapat mendorong berhasilnya
pemasaran karena tentunya era teknologi sekarang ini informasi bisa
didapat secara mudah melalui media internet. Kapanpun dan dimanapun
informasi dapat diperoleh. Kerjasama yang dilakukan melalui media
55
online seperti republikaonline, merdeka.com.eramuslim.com dll. Dalam
buku manajemen humas juga dikatakan bahwa humas atau public relation
harus bisa memelihara hubungan baik dengan media. Dan menurut peneliti
figur public relations di Al-Azhar memorial garden telah melaksanakan
tugas serta fungsinya sebagai public relations dengan baik.
Selain itu untuk mendorong berhasilnya pemasaran Al-Azhar
memorial garden memberikan discount atau potongan harga berikut
penjelasan Nugroho Adiwiwoho selaku Direktur utama AMG4:
“Pernah ada potongan harga dan bervariasi tergantung
situasinya, biasanya menjelang pas idul fitri, tahun ajaran baru,
atau ulang tahun AL-Azhar”
“untuk keluarga Al-Azhar sebagai promosi kita berikan potongan
20% dari harga normal, keluarga Al-Azhar antara lain pegawai,
orang tua, anak, terus pensiunan juga”
4 Wawancara peneliti dengan Nugroho Adiwiwoho selaku Direktur Utama Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 26 April 2017
56
Gambar 4. Flyer Al-Azhar soft launching memorial
garden.sumber: http://pemakamanmuslimal-azhar-memorial-garden.
diakses pada tanggal 25 Juni 2017.
Analisa peneliti adalah adanya potongan harga tersebut dapat
menjadi dorongan untuk keberhasilan dari segi pemasaran.dan disini
juga calon costumer mendapatkan keuntungan apabila membeli pada
waktu tertentu. Inilah salah satu cara untuk mendorong berhasilnya
pemasaran. kemudian analisis peneliti pada saat soft launching pihak
Al-Azhar memorial garden mengundang tokoh pemuka agama
sekaligus seorang pembisnis yakni Ustadz Yusuf Mansyur sebagai
pembicara pada acara tersebut yang memang sesuai dengan
keilmuannya terkait bisnis yang berkaitan dengan sistem syariah. dan
ini menjadi daya tarik sehingga menumbuhkan citra postif di Al-Azhar
memorial garden. kemudian pemaparan mengenai potongan harga
Nugroho Adiwiwoho selaku direktur utama memaparkan bahwa khusus
bagi keluarga besar Al-Azhar diberikan discount sebesar 20%.
Kemudian dalam mendorong berhasilnya pemasaran Al-Azhar
memorial garden memaksimalkan bauran promosi yaitu:
Sebelum memilih media apa yang digunakan untuk beriklan, langkah
awal yang harus dilakukan adalah penetapan tujuan. Adapun tujuan
dari promosi melalui iklan yang dilakukan oleh Al-Azhar memorial
garden yakni bertujuan untuk:
Memberitahukan, yakni kegiatan yang dilakukan bertujuan
untuk memberitahu tentang pemakaman di Al-Azhar memorial
garden baik mengenai harga, keunggulan produk, serta semua
57
informasi yang berkaitan dengan pemakaman di Al-Azhar
memorial garden.
Media periklanan yang dipakai oleh Al-Azhar memorial
garden, adalah sebagai berikut:5
”Pemasaran yang kita lakukan untuk mensosialisasikan AMG
itu masih dgn cara konvesional pertama dengan flyer, brosur,
papan reklame, senboard dsb, terus penayangan di media
Koran juga pernah diawal-awal di radio juga pernah diawal-
awal 2012-2013. selanjutnya kita melakukan dengan media
open table dan kanvasing, yang ketiga adalah dengan cara
kunjungan ke lemabaga-lembaga yang berkaitan dengan
keislaman misalnya pengajian, majlis taklim terus arisan dsb.
dan paguyuban2 pensiuanan2 nah seperti itu yg kita lakukan.
Kalau untuk mengiklankan Di telvisi belum pernah, untuk di
radio pernah di radio kayu manis, Koran kompas, republika
juga pernah tapi hanya liputan, di televisi juga pernah tapi
liputan, jadi mereka meliput kita lalu ditayangkan”
1) Media Elektornik
Untuk media elektornik menurut pemaparan Nugroho, Al-
Azhar memorial garden pernah mengiklankan di Radio Kayu
manis.
Kelemahan dari promosi di radio menurut penliti adalah
pesan yang disampaikan kurang efektif karena keterbatasan
freukensi yang dijangkau oleh Radio tersebut.Dan menurut
5Wawancara peneliti dengan Nugroho Adiwiwoho selaku Direktur Utama Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 26 April 2017
58
59
Dalam upaya promosi penggunan billboard serta spanduk
dapat membantu menginformasikan kepada khalayak dan
ditambah lagi penempatan yang strategis dapat membantu
memperluas pemasaran.
3) Media Sosial
Sebagai bentuk media baru, media sosial sangatlah dibutuhkan
dalam hal promosi karena jangkauan yang sangat luat serta
kecepatan dan kemudahan dalam mendapatkan informasi.
Dalam hal ini Al-Azhar memorial garden juga menggunakan
media sosial untuk promosi. Banyak media sosial yang dipakai
seperti facebook, Youtube, Instagram, Tweeter.
Menurut peneliti penggunaan media iklan Al-Azhar belum
efektif karena belum sepenuhnya media diaplikasikan seperti
media televisi.
a. Personal selling
Cara kedua yang digunakan untuk mempromosikan adalah
melakukan penjualan langsung kepada calon pembeli. Menurut
pemaparan Maya Dewi cara yang digunakan adalah dengan cara
mensosialisasikan yaitu tim pemasaran bertugas melakukan
komunikasi langsung dengan calon pembeli dengan tujuan untuk
memberi informasi terkait hukum dari penyiapan makam, serta
informasi yang terkait dengan Al-Azhar memorial garden.adapun
calon pembeli yang dimaksud berdasarkan segmentasi yang telah
60
61
c. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyrakat atau public relations merupakan salah
satu instrument dari bauran promosi.Berbagai macam kegiatan
yang dilakukan oleh humas di AMG tentunya dapat membantu
dalam upaya promosi. Adapun langkah yang diambil humas di Al-
Azhar memorial garden menurut pemaparan Maya Dewi yaitu:
1) Strategi Client
”Kita sebagai PR disini melakukan strategi client yakni kita
memperkuat hubungan dengan institusi, perbankan dan media.
Dan kita clients dengan bloggers juga jika ada isu negatif
terkait AMG di media. Para bloggers kami yang
mengklarifikasi dengan membuat tulisan ataupun komentar jika
ada para bloggers yang nakal (menyebarkan isu negatif) di
blognya. Jadi strategi client ini tidak perlu mengeluarkan
banyak biaya”6
Analisis peneliti adalah sebagai bentuk dari promosi humas
di AMG sangat menjaga citra yang yang berkaitan dengan Al-
Azhar memorial garden, karena apabila citra yang beredar di
masyarakat kurang baik maka akan mempengaruhi penjualan.
Langkah yang digunakan yaitu humas Al-Azhar memorial
garden melakukan kerjasama dengan instutusi dan juga media
sebagai bentuk dari publikasi, media tempat publikasi yang
6 Wawancara peneliti dengan Maya Dewi selaku General Manager Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017
62
digunkan Al-Azhar memorial garden yaitu republika,
eramuslim.com dsb. Kemudian juga pemanfaat media sosial
yaitu blog. Dengan melakukan kerja sama dengan blogger, cara
tersebut dapat membantu dalam upaya promosi khususnya di
internet. Cara yang digunakan pun tidak perlu mengeluarkan
banyak biaya untuk promosi karena tidak menggunakan jasa
iklan seperti instrument sebelumnya yang digunakan.
2) boundary spaning
Pada tahap ini strategi yang dilakukan yaitu public relation
mengklarifikasi isu yang pernah menimpa Al-Azhar dengan
mengundang para pakar dibidangnya.Yaitu untuk bertujuan isu
haramnya kuburan mewah.
”fungsi Public Relation sebagai boundary spaning yang
bertujuan untuk memberikan informasi tentang AMG apabila
ada isu negatif yang berkaitan dengan kami. Maka merekalah
sebagai representatif karena akan lebih kuat mereka yang
menjawab daripada kami yang menjawab. Contohnya seperti
ketua muhammadiyah yang melakukan klarifikasi terkait isu
negatif maupun postitif yang berkaitan dengan AMG.Kemudian
Bank BTN syariah bertujuan menjadi pusat dalam hal jual beli
yang sesuai syariah karena dalam fatwa MUI juga
menyinggung perihal jual beli. Alesan kami memilih Bank BTN
Syariah yakni pada saat itu kami sudah terpojok terkait isu
negtaif pada saat itu belum banyak yang melihat klarifikasi di
TV One”7
7 Wawancara peneliti dengan Maya Dewi selaku General Manager Markom Al-Azhar Memorial
Garden pada tanggal 21 Februari 2017
63
d. Pemasaran Langsung (direct marketing)
Langkah selajutnya dari bauran promosi adalah pemasaran
langsung (direct marketing).Berkembangnya teknologi penggunaan
salah satu instrumen ini banyak digunakan oleh perusahaan yang
menawarkan barang maupun jasa. Begitu pula dengan Al-Azhar
memorial garden sebagai upaya untuk promosi pemakaman syariah
instrumen ini juga digunakan untuk promosi.
Instrumen yang digunakan yaitu flyer dan brosur.flyerdan
brosur digunakan untuk memberikan informasi yang padat dan
singkat mengenai Al-Azhar makam syariah di Al-Azhar memorial
garden. kemudian dalam membantu calon pembeli mendapatkan
informasi, disitu terdapat no telpon yang memudahkan apabila ada
beberapa hal yang ingin ditanya terkait pemakaman Syariah di Al-
Azhar memorial garden.kemudian penggunaan media internet
seperti web resmi pun digencarkan dalam upaya promosi sehingga
dapat memudahkan publik dalam hal mencari informasi ataupun
membeli makam di pemakaman Al-Azhar memorial garden.
3. Pass Strategy
Kemudian yang terakhir adalah Pass Straegy merupakan upaya
untuk mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan
serta upaya untuk mendukung strategi pemasaran tersebut demi mencapai
tujuan marketing public relations.Misalnya melalui kegiatan public service
activieties (berperan serta dalam kegaiatan sosial).
64
Dalam kegiatan sosial Al-Azhar banyak sekali memberikan maslahat
kepada khalayak khususnya yang berdekatan dengan lokasi. Menurut
pemaparan Maya Dewi :
”Maslahat yakni sebisa mungkin kita bisa menjadi manfaat bagi
sekililingnya. Karena sebagian besar pegawai disana itu dari orang
sana juga.
Selain memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar
banyak kegiatan sosial yang dilakukan seperti pembangunan jalanan
dilokasi sekitar pemakaman. Dan ini merupakan bentuk kegiatan yang bisa
membangun opini publik yang positif.
Tak hanya itu ada kegiatan sosial lainnya yang dilakukan oleh Al-Azhar
memorial garden seperti pemberian hewan kurban saat menjelang hari
raya Idul Adha disekitar masjid yang berdekatan dengan lokasi.
Gambar 5. Foto penyerahan hewan qurban. Sumber:
http://3.bp.blogspot.com diakses pada tanggal 25 Juni 2017.
Analisis peneliti bahwa cara tersebut bisa menciptakan citra yang
baik bagi Al-Azhar memorial garden. karena Al-Azhar memorial garden
tidak hanya mengedepankan aspek bisnis saja. Melainkan adanya Al-
65
Azhar memorial garden dapat membantu masyarakat khususnya yang
berdekatan dengan lokasi pemakaman.
Kemudian dari segi pemasaran hal yang paling diutamakan adalah
perihal pakaian dari seorang sales apabila ingin melakukan sosialisasi
terkait pemakaman Al-Azhar memorial garden , karena background dari
pemakaman ini adalah pemakaman yang sesuai dengan syariah Islam
berikut pemaparan Maya Dewi8:
”Tentunya dalam memasarkan hal yang paling diutamakan oleh AMG
adalah dari cara berpakaian mereka dan kita sangat memperhatikan
busana yang dipakai oleh agent2 kami dan wajib mengenakan busana
muslim”
peneliti menyimpulkan bahwa dalam upaya menciptakan opini
publik yang positif cara tersebut sangat membantu dalam segi pemasaran.
karena hal yang pertama diperhatikan dari calon pembeli adalah
bagaimana dari pakaian yang dikenakan oleh sales. Dengan cara tersebut
bisa mendapatkan citra yang baik dimasyarkat, khususnya oleh calon
pembeli.
Selanjutnya, hal yang paling diutamakan oleh Al-Azhar memorial
garden adalah mengenai pelayanan yang diberikan kepada pembeli.
Karena sesuai dengan komitmen Al-Azhar yakni menjaga amanah serta
berdirinya Al-Azhar memorial garden ini merupakan bentuk Syiar.
Berikut pemaparan Maya Dewi9
8 Wawancara peneliti dengan Maya Dewi selaku General Manager Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017
9 Wawancara peneliti dengan Maya Dewi selaku General Manager Markom Al-Azhar
Memorial Garden pada tanggal 21 Februari 2017
66
“Amanah yakni seluruh jenazah saudara2 kita yang dititipkan di Al-
Azhar memorial garden kita beramanah untuk merawat makamnya.
Karena walaupun sudah menjadi jenazah Allah tetap memuliakan
mereka dan juga tidak ada penumpukan ditempat kami”.
“Syiar yakni menunjukan seberapa besar mengagungkan asma Allah
dengan indahnya taman kemudian suasana yang bersih. Karena Islam
itu bersih dan indah dengan cara berdzikir melalui taman yang indah,
nah dari situ kita ajak ummat untuk bisa berdzikrul maut dengan
tenang “
Berdasarkan wawancara terebut peneliti menyimpulkan bahwa
dalam pelayanannya, baik itu dari segi kebersihan maupun pelayanan yang
lain itu bisa mendapatkan tanggapan positif, serta cara tersebut bisa
membantu dari segi pemasaran.
dari cara yang sudah dilakukan peneliti melakukan wawancara
dengan salah satu keluarga yang dimakamkan disana terkait bagaimana
serta tanggapannya mengenai Al-Azhar memorial garden, menurutnya
pelayanan yang diberikan sangat memuaskan dan dari segi kebersihan Al-
Azhar memorial garden sangat menjaganya10
.
10 Wawancara peneliti dengan R Pratama Kusuma Putra,pada tanggal 28 Februari 2017.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis meneliti strategi marketing public relation Al-Azhar memorial
garden dalam mempromosikan tempat pemakaman umum berbasis syariah
menggunakan strategi Harris (1991) yaitu, pull strategy, push strategy, dan
pass strategy. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi Marekting public relation Al-Azhar memorial garden dalam
mempromosikan tempat pemakaman umum berbasis syariah, yaitu :
a. Strategi pull. Strategi ini bertujuan untuk menarik perhatian publik,
cara yang digunakan adalah dengan melakukan pameran/stand yang
berlokasi di Masjid dan Majlis taklim. Selain melakukan pameran
untuk menarik perhatian publik cara lain yang digunakan yaitu dengan
memaksimalkan kegiatan costumer relation yaitu membangun
silaturahmi dengan keluarga yang dimakamkan di Al-Azhar memorial
garden dengan cara mengadakan event family gathering yang
berlokasi di Kampus UAI.
b. Staretegi Push. Tujuan dari Push Strategy yaitu kegiatan untuk
mendorong berhasilnya pemasaran. yaitu melakukan strategi client
yakni kita memperkuat hubungan dengan institusi, perbankan dan
media. Kemudian melakukan Government Affairs, yaitu membina
hubungan baik dengan pihak pemerintahan, kerjasama antara institusi
Muhammadiyah dan juga dengan Bank BTN Syariah. Kemudian
68
sebagai Issues Management, yaitu melakukan management isu dengan
melibatkan publik dalam jumlah besar demi terciptanya image produk
atau citra dari suatu perusahaan. Yaitu memaksimalkan Publikasi
melalui media dan juga bloggers. Kemudia cara yang dilakukan untuk
mendorong berhasilnya pemasaran yaitu dengan memberikan promosi
berupa discount.
c. .Pass Strategy. Strategi ini merupakan upaya untuk mempengaruhi
publik atau menciptakan opini publik yang menguntungkan. Strategi
yang digunakan yaitu melakukan kegiatan public service activieties
(berperan serta dalam kegiatan sosial) yaitu dengan memberikan
maslahat kepada masyarakat sekitar lokasi pemakaman yaitu dengan
cara memberikan sumbangan hewan qurban ketika menjelang hari
raya idul adha kemudian melakukan kegiatan sosial seperti
pembangunan jalan sekitar pemakaman dan membuka lapangan
pekerjaan yang dihusukan untuk warga sekitar.
B. Saran
Penelitian fokus pada Strategi marketing public relation Al-Azhar
dalam memprosikan tempat pemakaman umum dalam hal ini peneliti
memberikan saran:
1. Untuk mahasiswa yang ingin meneliti dengan subjek yang sama yaitu
lembaga Al-Azhar memorial garden agar lebih memaksimalkan
khususnya mengenai strategi marketing public relation.
69
2. Untuk Al-Azhar memorial garden penggunaan unsur bauran promosi
belum sepenuhnya digunakan alangkah lebih baiknya ditingkatkan lagi
penggunanaan media elektronik untuk beriklan agar cakupan informasi
lebih luas
3. Peneliti menyarankan untuk lembaga Al-Azhar memorial garden agar
lebih aktif dalam melakukan sosialisasi dan lebih sering melakukan event
agar bisa lebih dikenal dimasyarkat.
4. penulis berharap agar skripsi ini dapat menjadi acuan bagi mahasiswa
fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarief Hidayatullah
sebagai bahan kelengkapan dari perkuliahan khususnya mengenai strategi
marketing public relation.
70
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Butterick, Keith. (2012). Pengantar Public Relations: Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Cangara, Hafied. (2013). Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Cultip, Scott. M., Center, A. H., & Broom, G. M. (2006). Effective Public Relations.
New Jersey: Prentice –Hall, Inc.
Danang Suntoyo, Danang. (2013) Teori, Kursioner dan Analisis Data Untuk
Pemasaran dan Perilaku Konsumen Edisi Pertama Cet.
Pertma.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Effendy, Onong Uchjana. (2007). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Faisal, Sanafiah. (1995). Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan
Aplikasi. Jakarta:Rajawali Pers.
Gluek, William. F. (1989). Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan.
Jakarta: Erlangga.
Gunawan, Imam. (2008). MetodePenelitianKualitatif: TeoridanPraktik. Jakarta: PT
Kencana Prenada Media Group.
Harris, Thomas L. (1991). The Marketer’s Guide to Public Relations: How
Today’s Top Companies are Using The New PR to Gain Competitive
Edge. Canada: Jhon Wiley & Sons, Inc.
Hidayat, Dedy. N. (2003). Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik
Klasik. Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP
UniversitasIndonesia.
Jefkins, Frank. (2004). Public Relations, edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Juliansyah, Elvi. (2008). Promosi Public Relations. Bandung: Bandar Maju.
Kotler, Philip & Keller., K.E. Molan. (2007). Marketing Management. (Edisi
Kedua Belas), Jilid 1, dialihbahasakan oleh Benjamin Molan. Jakarta: PT
Indeks.
71
… … … dan Armstrong, G. (1997). Prinsip-prinsip Pemasaran. (edisi 8)
dialihbahasakan oleh Danos Sihombing. Jakarta: Erlangga.
Kriyantono, Rachmat. (2008). Public Relations Writing. Jakarta: PT Kencana
Prenada Media Group.
Lingga Purnama, Lingga. (2001). Strategic Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Moeleong, Lexy. J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Morisaan, M. (2010). Periklanan-Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Jakarta:Prenada Media Group.
Mulyana, Dedy. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Rosdakarya
.
Poerdarminta, W.J.S. (2014). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta Timur:PT
Balai Pustaka
Rangkuti, Freddy. (2009) Stretegi Promosi Kreatif & Analisis Kasus Integreted
Marketing Communication. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ruslan, Rosady. (2002). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Saladi, Djaslim. (1997) Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran.
Bandung: CV. Mondar Maju.
Saputra, Wahidin dan Rulli Nasrullah (2011). Public Relations 2.0: Teori dan
Praktik di Era Cyber. Jakarta: Gramata Publishing
Soemirat, Sholeh., & Ardianto, E. (2007). dasar-dasar Public Relations. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Strokes, Jane. (2006). Media and Cultural Studies How to do. Yogyakarta: PT
Bentang Pustaka.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: PenerbitAlfabeta.
Zulkarnain, MM., Prof. Dr. H. (2012). Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan
Kecakapan menjual. Yogyakarta: Graha Ilmu.
72
Internet :
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id. Konsep Marketing Public Relation. Diakses
pada 12 Februari 2017.
www.alazharmemorialgarden.com. Diakses pada tanggal 12 februari 2017.
Kamus Umum Bahasa Indonesia (KBBI). Kamus Versi Online/Daring (Dalam
Jaringan). http://kbbi.web.id/makam diakses pada 15 Februari 2017
LAMPIRAN-LAMPIRAN
peneliti dengan Nugroho Adi wiwoho, selaku direktur utama Al-Azhar memorial
garden
peneliti dengan Maya Dewi, selaku marketing public relation Al-Azhar memorial
garden
lokasi pintu gerbang pemakaman Al-Azhar memorial garden di Karawang
Narasumber : Maya Dewi
Jabatan : General Manager Public Relations
Waktu : 21 Februari 2017
Tempat : komplek radio dalam square, jalan radio dalam raya,
Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12140
Peneliti : Irvan Fatahillah
Kampus : UIN Syarief Hidayatullah Jakarta
Judul Skripsi : Strategi Marketing Public Relations Al-Azhar
Memorial Garden dalam mempromosikan tempat pemakaman umum
berbasis Syariah
1. Apa yang manjadi latar belakang berdirinya taman pemakaman amg
ini?
Al-Azhar memorial garden di bangun pada tahun 2011 di bawah naungan
Yayasan pesantren Islam Al-Azhar yang berada di Sisigamaraja. Adapaun
berdirinya terdapat 2 tujuan yakni sebagai dakwah dan sebagai bidang usaha.
Dalam usaha Al-Azhar bekerjasama dengan developer dari Karawang yang
memang mereka mempunyai fasilitasnya, orang-orangnya , talentnya. Dan
ingin membangun sebuah pemakaman yang hijau dan asri, karena selama ini
kita tahu bahwa tpu yang ada terkesan kumuh, dempet-dempet dsb. Yang
difokuskan untuk jamaah Al-Azhar yang berjumlah ribuan. Sampai saat ini
sudah dipesan sebanyak 3800 dan yang terisi baru 120
2. Bagaimana visi dan misi AMG?
Adapun visi missinya adalah menegekan kejayaan Islam serta nikmatnya
melalui dakwah dalam artian dengan makna yang seluas luasnya
3. Bagaimana dakwah yang dimaksud oleh AMG?
Karena dakwah itu bukan hanya dengan melalui lisan saja akan tetapi bisa
dilakukan non verbal yakni kita membuat suatu pemakaman sekaligus
menghijaukan lingkungan sekitar serta mengingat kepada kematian. Dan Al-
Azhar mempunyai tiga komitmen yaitu
a. Amanah yakni seluruh jenazah saudara2 kita yang dititipkan di Al-Azhar
memorial garden kita beramanah untuk merawat makamnya. Karena
walaupun sudah menjadi jenazah Allah tetap memuliakan mereka dan juga
tidak ada penumpukan ditempat kami.
b. Syiar yakni menunjukan seberapa besar mengagungkan asma Allah
dengan indahnya taman kemudian suasana yang bersih. Karena Islam itu
bersih dan indah dengan cara berdzikir melalui taman yang indah, nah dari
situ kita ajak ummat untuk bisa berdzikrul maut dengan tenang
c. Maslahat yakni sebisa mungkin kita bisa menjadi manfaat bagi
sekililingnya. Karena sebagian besar pegawai disana itu dari orang sana
juga.
4. Bagaimana struktur organisasinya?
Kita ada direktur utama paling atas, kemudian dibawahnya direktur
operasional di bawahnya sales, sigh dan administrasi kemudian direktur
goverment relation nah saya di bawah government relation
5. Ada berapa type yang ditawarkan oleh AMG?
Ada tiga type yang ditawarkan yakni type double, single, dan type family.
Karena memang kita membaginya sesuai dengan kebutuhan.
6. Apa perbedaan Al-Azhar dengan TPU yang lain?
Adapun perbedaannya harga yang ditawarkan lebih tinggi dari TPU yang lain
karena TPU dikelola oleh Pemda serta operasional sehari-harinya ditanggung
oleh Pemda dan Al-azhar semuanya ditanggung sendiri. Dan AMG ini hanya
cukup sekali dan tidak ada uang perawatan lagi sampai seterusnya.
7. Bagaimana cara calon pembeli mendapatkan taman pemakaman ini?
Adapun proses pembeliannya dengan cara pesen tempatnya dulu kemudian
mengisi surat keterangan kepemilikan kavling makam
8. Berapa harga ditawarkan oleh pihak AMG?
Adapun harga yang ditawarkan berbeda dari beberapa type yang disediakan.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di flayer.
9. Apa yang membedakan antara AMG dengan Sandiego Hills?
Disini kami tidak melihat adanya persaingan karena memang berbeda yang
kami tahu sandiego hanya menyediakan makam Islam. Jadi ketentuan-
ketentuan Kesyariatannya kurang diperhatikan.
10. Siapa target pasar AMG?
Sebetulnya sih kalo dilihat dari harga kita lebih fokuskan ke jamaah Al-Azhar
yang notabennya intelektual muslim dan ekonominya menegah ke atas. Tapi
justru yang paling banyak berminat pensiunan. Salah satunya koperasi
pensiuan Bank Indonesia yang sudah memblock sebanyak 200 dan konsumen
kami tersebar dari Bekasi, Jakarta, dan Bandung. Dan untuk Karawang sendiri
ada tapi tidak banyak.
11. Apa pendapat AMG terkait Fatwa MUI?
Langkah yang kita lakukan adalah dengan cara mensosialisasikan dan kita
mensuport 100% dan kita bantu mensosialisakan disini kita terdapat konsultan
pemakaman supaya miringnya gak jor joran dan kita mengingatkan
bahwasannya makam itu merupakan suatu hal untuk mengingat kepada
kematian. Adapun persoalan mewah sebetulnya intinya bukan mewah di
dalam MUI sendiri itu tadzbir dan isyraf yakni apabila membeli makam
jangan berlebih apabila butuhnya satu makam jangan membeli dua. Itu yang
dimaksud berlebihan. Dan di AMG ini kita tidak melakukan hal yang
berlebihan semuanya kami berikan peraturan serta ada prosedur seperti
makam tidak boleh ditinggikan dan tidak boleh dibangun memakai marmer
ataupu mendirikan banguanan di atas makam. Dan ini juga merupakan sarana
pendidikan bagi ummat juga percontohan makam Islam tuh harusnya seperti
ini karena makam itu perannya dua yakni menguburkan dan ziarah kubur,
yang kita lupa itu biasanya ziarah kubur. Padahal ziarah kubur termasuk zikurl
maut.
12. Bagaimana cara komunikasi yang dilakukan terkait Pemakaman
Syariah?
Kita melakukan dengan cara verbal dan non verbal. Kita tidak harus bilang
syariah tapi kita melakukan sosialisasi pemakaman syariah kecalon pembeli.
jadi pendekatan awal kita tidak langsung menawarkan makam. Kita datang
dulu dan menyampaikan pesan kepada calon pembeli bahwa kami ingin
mensosialisiskan syariat pemakaman dalam Islam, dan kita memberitahu
bahwa ini merupakan fardhu kifayah. Dan kita berkewajiban mencarikan
makam bagi sodara kita yang meninggal dunia. Dan apabila sekarang lagi
marak pemakaman komersil(swasta) dari situ kami ingin menjelaskan lagi
fatwa MUI.
13. Apakah ada penurunan penjualan setelah keluarnya fatwa tersebut dan
bagaimana strategi yang dilakukan pihak AMG?
Ada hampir cukup tajam juga angka penrunannya. Begini tahun 2014 bulan
Februari April kita belom melakukan repositioning begitu kehantam fatwa
seperti ini kita sempat sowan ke MUI. Kita langsung reposioning produk,
Kemudian kami langsug repositioning produk yang awalnya berjualan produk
jadi sekarang lebih ke jasa, yakni dengan memberikan pemahaman kepada
khyalayak tentang makna ziarah, yakni dengan memberikan kenyamanan dan
tidak ada unsur tabadzir apabila kita dapat memanfaatkan itu, karena poin dari
MUI yakni jangan sampai kepentingan orang yang hidup itu terbengkalai
hanya karena membeli makam yang mahal, jadi saya rubah itu semua dengan
melakukan sosialisasi dan melakukan strategi client, yakni dengan cara
melakukan kerja sama dengan institusi Islam Muhamamadiyah dan Bank
BTN Syariah juga dengan media. Yang bertujuan yang pertama dalam fungsi
Public Relation sebagai boundary spaning yang bertujuan untuk memberikan
informasi tentang AMG apabila ada isu negatif yang berkaitan dengan kami.
Maka merekalah sebagai representatif karena akan lebih kuat mereka yang
menjawab daripada kami yang menjawab. Contohnya seperti ketua
muhammadiyah yang melakukan klarifikasi terkait isu negatif maupun postitif
yang berkaitan dengan AMG. Kemudian Bank BTN syariah bertujuan
menjadi pusat dalam hal jual beli yang sesuai syariah karena dalam fatwa
MUI juga menyinggung perihal jual beli. Alesan kami memilih Bank BTN
Syariah yakni pada saat itu kami sudah terpojok terkait isu negtaif pada saat
itu belum banyak yang melihat klarifikasi di TV One. Nah kami melakukan
sounding ke beberapa Bank dan yang tertarik bekerjasama adapun angsuran
pembayaran Makam bisa dilakukan melalui Bank BTN Syariah. Dan
kemudian dengan berbagai media seperti republikaonline,
merdeka.com.kompas.com eramuslim.com dan banyak media online yang
lainnya.
14. Bagaimana peran public relation dalam pemasaran?
PR disini sebagai Boundary spaning jadi temen teman PR disini sebagai
jembatan. Team sales dan agent-agentnya ada didalam jembatan, saya harus
buat canopynya saya harus liat dari atas ada bahaya gak nih di tengah
jembatan jangan sampai mereka jatuh sebelum sampai ke konsumen. Karena
begitu adanya fatwa seperti isu negatif mereka diserang dan mereka balik lagi
disitulah peran PR dalam segi membantu pemasaran.
15. Bagaimana strategi marketing public relation AMG?
Kita sebagai PR disini melakukan strategi client yakni kita memperkuat
hubungan dengan institusi, perbankan dan media. Dan kita clients dengan
bloggers juga jika ada isu negatif terkait AMG di media. Para bloggers kami
yang mengklarifikasi dengan membuat tulisan ataupun komentar jika ada para
bloggers yang nakal (menyebarkan isu negatif) di blognya. Jadi strategi client
ini tidak perlu mengeluarkan banyak biaya.
Kalo dari saya pertama proses AIDA. Tuk gaet attention tidak mudah karna
ini makam beda dengan jualan sampo atau lainnya, kita dateng gak mungkin
bawa ginian jadi temen-temen sales di lapangan saya kasih breafing banyak
hal mengenai apa fungsi makam itu sendiri dalam Islam, yang sering
dilupakan itu ziarah kubur . pertama kali mereka masuk ketemu totalis
pasengger customer saya tidak menyarankan mereka masuk degan brosur,
jadi sosialisasi dulu. Begitu mereka sudah jelas kami menyarankan untuk
membawa flayernya untuk disosialisasikan karena ini merupakan Fardu
Kifayah. Kalo agen dibelakangnya ada setiker nomer telponnya. Setelah
teratrik baru mereka kita kasih brosur dari brosur ini kita jelaskan bahwa kita
menyediakan makam. Kendalanya konsumen membutuhkan waktu masa
inkubasi satu bulan sampai satu tahun untuk membuat keputusan membeli
atau tidak karena harus musyawarah dulu dengan keluarganya. Kemudian jika
mereka masih ragu-ragu dengan isu yang pernah ada kami memberikan tools
terakhir yakni handbooks. Nah kalo sudah 70 % masih ragu-ragu ini senjata
terakhir. Tapi masing-masing sales juga harus dibekali tentang hukum ini.
Kalo untuk kegiatan lainnya kita lebih mengikat silaturahim konsumen kita
sendiri, itu tujuannya untuk bottom off dan memperkuat brand itu namanya
silaturahim konsumen dan untuk tempatnya di UAI sebelum puasa sekalian
maaf-maafan. Nah itu s. kalo untuk publikasi yg sifatnya PSA itu lebih
banyak di republika online.
16. Bagaimana menarik minat calon pembeli?
Tentunya dalam memasarkan hal yang paling diutamakan oleh AMG adalah
dari cara berpakaian mereka dan kita sangat memperhatikan busana yang
dipakai oleh agent2 kami dan wajib mengenakan busana muslim. Adapaun
cara mereka berjualan itu kami bebaskan asalkan tidak keluar dari koridor Al-
Azhar. Kita tidak membuka pameran atau stand di Mall seperti Mall Pondok
Indah, tapi kami membuka pameran/stand di masjid dan majlis taklim. Juga
kita menyebarkan flayer.
17. Media apa yang digunakan dalam pemasaran?
Kalau dulu sih saya pake facebook yang lebih ke dakwah, dan untuk sekarang
lebih di switch mungkin mau lebih ngebut penjualnnya. Jadi siapapun bisa
berjualan dengan cara menjadi agent. Dan agent kami macam-macam media
yang digunakannya asalkan tidak terlalu mengeluarkan kata-kata yang
bombastis seperti diskon. Tapi sih kita lebih ke republika.
18. Bagaimana evaluasi yang dilakukan terkait strategi yang sudah
dijalankan?
ada 2 evaluasi yang dilakukan, yang pertama kuantitatif biasanya lebih
keperforma presentase jadi misalanya untuk strategi client. Jadi strategi client
bukan dilihat dari success storynya bnyknya strategi client yg kita bikin tapi
bagamana kekuatanya. Jd apabila kita membangun lima client dan itu masih
bertahan sampai masa evaluasi maka itu dianggap berhasil. Kalo untuk yang
kualitatif kita ada namanya survey kepuasan pelanggan atau IKP (indeks
kepuasan pelanggan). Dengan cara kuisoner by phone dari situ kita tahu
Narasumber : Nugroho Adiwawoho
Jabatan : Direktur utama Al-Azhar Memorial Garden
Waktu : 26 April 2017
Tempat : komplek radio dalam square, jalan radio dalam raya,
Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12140
Peneliti : Irvan Fatahillah
Kampus : UIN Syarief Hidayatullah Jakarta
Judul Skripsi : Strategi Marketing Public Relations Al-Azhar Memorial
Garden dalam mempromosikan tempat pemakaman umum berbasis Syariah
1. Media apa yang digunakan untuk memasarkan?
Pemasaran yang kita lakukan untuk mensosialisasikan AMG itu masih dgn cara
konvesional pertama dengan flyer, brosur, papan reklame, senboard dsb, terus
penayangan di media Koran juga pernah diawal-awal di radio juga pernah
diawal-awal 2012-2013. selanjutnya kita melakukan dengan media open table
dan kanvasing, yang ketiga adalah dengan cara kunjungan ke lemabaga-lembaga
yang berkaitan dengan keislaman misalnya pengajian, majlis taklim terus arisan
dsb. dan paguyuban2 pensiuanan2 nah seperti itu yg kita lakukan. Kalau untuk
mengiklankan Di telvisi belum pernah, untuk di radio pernah di radio kayu
manis, Koran kompas, republika juga pernah tapi hanya liputan, di televisi juga
pernah tapi liputan, jadi mereka meliput kita lalu ditayangkan.
2. Event apa yang pernah dilakukan AMG?
Untuk event banyak sekali yg kita lakukan event internal seperti silaturahmi
konsumen, halal bihalal, terus event event lainnya seperti sporting, misalnya
sponsor dari pensiuanan mana bikin acara silaturahim atau outbound kita
sporting juga.
3. Apakah ada potongan harga diberikan AMG?
Pernah ada potongan harga dan bervariasi tergantung situasinya, biasanya
menjelang pas idul fitri, tahun ajaran baru, atau ulang tahun AL-Azhar.
4. Siapakah segmentasi dari konsumen AMG?
Untuk segmentasinya dari Al-Azhar dan dari luar, untuk keluarga Al-Azhar
sebagai promosi kita berikan potongan 20% dari harga normal, keluarga Al-
Azhar antara lain pegawai, orang tua, anak, terus pensiunan juga.
5. Bagaimana AMG menyikapi banyaknya jasa penyidaan tempat
pemakaman?
Sebenernya kita partner bukan saingan, karena segmennya itu beda antara kita
dgn yg lain klo kitakan segemennya kita mencoba bagaimana mengangkat
pemakman sesuai kaidah yg berlaku sesuai syraiah, misalnya makam tidak boleh
ditinggikan kecuali maksimal sejengkal 10 cm, tidak boleh ada bangunan apapun
di atas makam, makam
menghadap kiblat, kita minta departemen agama Karawang untuk mengukurnya,
terus makam tidak boleh diinjak atau dilangkahi, kita siapkan walkaway. Jadi
temanya beda dan kita menguhususkan untuk muslim, tidak seperti pemakaman
lain yang heterogen, yang agama manapun boleh dimakamkan disitu, jadi AMG
hanya untuk muslim saja. kita tidak menganggap mereka saingan kita atau kita
saingan mereka karena kita punya pangsa sendiri.
6. Langkah apa yang dilakukan untuk mempertahankan loyalitas konsumen?
Kita harus menepati janji kita diawal pada saat kita mempromosikan kita harus
komit dengan itu, dan itu Insya ALLAH konsumen percaya artinya pada saat ada
kedukaan AL-Azhar mudah dihubungi terus ada petugas yg kelapangan, kerumah
duka terus pada saat pemakaman kita minta waktu 4 jam sejak berita duka itu
ditepati juga, terus variable2 atau komponen2 apa saja dilapangan itu dilengkapi.
Seperti soud system, meja, kursi, liang lahad, kedalamaannya dan panjangnya itu
ada ketentuannya. Dengan cara itu dapat memberikan kepercayaan kepada
konsumen.
7. Sejauh ini apakah target sudah dicapai?
Kalau target ya Insya ALLAH tercapai. Bagaimana kita ditahun 2011 kita
mensosialisakan dan 5 tahun kedepan orang udah bisa diterima. Dan
Alhamdulillah 2016-2017 masyarakat sudah menerima jadi tidak muncul
pertanyaan lagi kenapa makam harus dipersiapkan diawal.
8. Apakah ada faktor yang menghambat dalam hal pemasaran?
Kalau faktor menghambat ada, karena dalam Islam Sendiri ketentuan mengenai
makam. Bagaimana org dimakamkan sudah jelas, tidak ada satu hal pun yg
menerangkan kewajiban untuk mempersiapkan makam diawal sebelum
meninggal. Nah itu yang menjadi kendala kadang2 orang masih berpendapat
bahwa urusan makam gimana yang hidup aja, toh kewajiban orang yang
ditinggalkan dan merupakan fardhu kifayah.
9. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan?
Kalau komunikasi dengan masyarakat itu ada beberapa jalur. Terutama jalur
sales bisa langsung berhubungan dengan enduser (konsumen pemakai) enduser