Post on 25-Jan-2020
Strategi Nasional
& Pendekatan Umum Penyusunan
Strategi dan Rencana Aksi Propinsi
• WG Strategy | Materi Sosialisasi • Februari 2012
Outline
• Latar belakang dan Sejarah Stranas REDD+
• Tinjauan Strategi Nasional REDD+
• Kaitan dengan RAN/RAD-GRK Harmonisasi
Koherensi
• Pendekatan Umum Fasilitasi Penyusunan
• “Strategi dan Rencana Aksi Propinsi (SRAP) untuk
implementasi REDD+” Subtansi
Proses
2
Latar Belakang & Sejarah Stranas
• COP XIII – UNFCCC di Bali, Desember 2007
• - REDD diterima sebagai bagian dari Bali Action Plan
• COP XV – UNFCCC di Copenhagen
• - REDD+ menjadi bagian dari Copenhagen Accord
• COP XVI - UNFCCC di Cancun-
• - REDD+ resmi menjadi keputusan UNFCCC
IFCA (Indonesian Forestry & Conservation Aliance)
– Mengusung ide REDD menjadi REDD+
– Memotori dimulainya DA (demonstration activities) &
readiness program lainnya
3
Pengertian umum REDD+
REDD+ adalah mekanisme insentif bagi
pengelolaan hutan berkelanjutan.
Bentuk Insentif REDD+ = kompensasi
atas penurunan emisi GRK (Gas Rumah
Kaca) yang berasal dari pengurangan
deforestasi dan degradasi hutan dan
lahan, konservasi, pengelolaan hutan
lestari dan pemeliharaan/peningkatan
simpanan karbon. 4
• Sudah banyak program kehutanan di masa lalu !
• Apa yang membuat kita yakin bahwa kali ini akan berbeda
dengan sebelumnya ?
Komitmen Presiden kepada dunia (Sept 2009) dalam sidang
G20:
▫ menurunkan emisi 26-41% dari tingkat BAU 2020
▫ mengubah jalur pembangunan menuju ekonomi rendah
karbon
▫ menjadi hutan penyerap netto karbon 2030
LoI dengan Swedia, Mei 2010
• Indonesia adalah promotor REDD+ di UNFCCC
5
Mengapa kita perlu Strategi Nasional REDD+ (lanj)
Indonesia memerlukan strategi untuk mewujudkan komitmen
internasional tersebut
Proses pengembangan Strategi Nasional REDD+
• Sebelum dan dalam masa Satgas REDD+ Pertama:
▫ Awalnya dikordinasikan Bappenas.
▫ Ada proses bottom multistakeholders yang ekstensif di 7 (tujuh) wilayah se
Indonesia
▫ Konsultasi by stakeholders group dan konsultasi nasional
▫ Final Draft Versi 1 Stranas REDD+ dikeluarkan November 2010
▫ Masih ada masukan yang signifikan
▫ Februari 2011, Ronde II penulisan Stranas REDD+ dimulai dengan
mengkonsolidasi semua inputs
▫ Berbagai proses bermuara pada:
- Konsultasi Nasional Juni 2011
- Ekpose terbuka via website UKP4 untuk masukan akhir dari publik: akhir
Juni sd Agustus 2011
6
Satgas REDD+ Kedua dibentuk September 2011
Stanas dan draft Perpres Stranas REDD+ dijadwalkan disampaikan ke Presiden
Juni 2012
Proses pendampingan pengembangan Strategi dran Rencana Aksi Propinsi
dimulai Februari 2012
Co-benefit yang diharapkan:
▪ Keanekaragaman hayati
▪Jasa ekosistem hutan lainnya
▪ Peningkatan pendapatan/kesejahteraan masyarakat
Tinjauan Strategi Nasional REDD+
Lahan berHUTAN
Lahan berGAMBUT
di dalam
Kawasan Hutan
Kawasan APL
Kele
mbagaan
da
n p
roses
Kera
ngka H
uku
m
da
n P
era
tura
n
Pelib
ata
n p
ara
pih
ak
Tata-kelolal yang baik – di pusat dan daerah
Tujuan: •Pengurangan emisi
•Cadangan karbon meningkat
•Keanekaragamaan hayati/jasa lingkungan
•Pembangunan ekonomi berkelanjutan
Peru
bahan p
ara
dig
ma
da
n b
udaya k
erj
a
Tinjauan Strategi Nasional REDD+
Tata kelola yang baik di tingkat nasional dan sub natonal
12
Kelembagaan dan proses
1
Hukum dan peraturan
2
Hak-hak atas lahan
perencanaan tata ruang
Review & enforcement hukum
dan mencegah korupsi
Moratorium perizinan
Data dan mapping
Menyelaraskan sistem insentif 3
Program-
program
strategis
5
Pelibatan para pihak
Reduksi emisi
Cadangan karbon
hutan meningkat
Keanekaragaman
hayati dan jasa
lingkungan
terpelihara
Ekonomi tetap
tumbuh
4
Perubahan paradigma & budaya kerja
▪ Badan Khusus REDD+
▪ Instrumen dan Lembaga
Pendanaan
▪ Sistem dan Lembaga MRV
oPemantauan
oPelaporan
oVerifikasi
a Pengelolaan lansekap yang berkelanjutan
b Sistem ekonomi pemanfaatan SDA secara
lestari
c Konservasi dan rehabilitasi
Kera
ng
ka
Str
ate
gi
Tinjauan Strategi Nasional REDD+
• Gambaran Umum Sistem Kelembagaan REDD+
International
Governance
Presiden RI Kepala Pemerintahan
negara/organisasi
donor
Joint Consultative
Group
Independent
Review Group
National
Governance Lembaga
MRV
Instrumen
Pendanaan
Lembaga REDD+
Daerah
Lembaga REDD+
(National governing and coordinating body/DNA)
Lembaga Pelaksana Program, Proyek, Kegiatan
Instruksi Koordinasi
Safeguard
Committee
Tinjauan Strategi Nasional REDD+
Pen
gk
aji
an
dan
Pen
gu
ata
n K
eb
ija
ka
n
dan
Pe
ratu
ran
14 14
Elemen Bidang
Tenurial
Penataan &
Penggunaan
Ruang
Pengelolaan
Hutan &
Lahan
Gambut
Pemantauan
Hutan &
Penegakan
Hukum
Penangguhan
Izin selama 2
tahun
1. Menguatkan lembaga untuk sinkronisasi data dan peta
2. Menelaah perizinan dan peraturan serta penyelasin konflik
3. Mempercepat pembangunan KPH dan kebijakan transisi
1. Menguatkan lembaga untuk inventarisasi dan pemetaan
2. Mekanisme pengakuan, penetapan tenurial dan resolusi konflik
3. Implementasi FPIC
1. Memperkuat pengelolaan di dalam & di luar kawasan hutan
2. Kerangka hukum dan peraturan bagi pelaksanaan land swap
3. Kerangka hukum bagi efisiensi pelayanan publik/perijinan
1. Peningkatan evaluasi kinerja oleh pihak ke tiga
2. Pengakan hukum administratif dan pelaku pidana
3. Pembentukan jaksa dan polisi satu atap (ORES), hakim khusus dan
peningkatan kapasitas
4. Reformasi birokrasi
1. Tahap penangguhan izin
2. Tahap penyelamatan hutan yang paling terancam
3. Tahap penyelesaian konflik
Tinjauan Strategi Nasional REDD+
Pro
gra
m-p
rog
ram
Str
ate
gis
15 15
Elemen Bidang
Pelaksanaan
sistem ekonomi
pemanfaatan SDA
Pengelolaan
Landskap
Berkelanjutan
Konservasi dan
Rehabilitasi
1. Perencanaan dan pengelolaan landskap
2. Perluasan alternatif lapangan kerja
3. Akselerasi pembentukan organisasi operasional (KPH)
4. Pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan
1. Memacu praktek pengelolaan htan lestari
2. Peningkatan produktivitas pertanian dan perkebunan
3. Pengendalian kerusakan lahan dari pertambangan
4. Mempromosikan industri hilir dengan nilai tambah tinggi
1. Memantapkan fungsi kawasan lindung
2. Mengendalikan konversi dan pembalakan hutan
3. Penguatan pengelolaan dan rehabilitasi lahan gambut
4. Aforestasi/reforestasi hutan dan lahan gambut
5. Restorasi ekosistem
Tinjauan Strategi Nasional REDD+
Peru
bah
an
P
ara
dig
ma &
Bu
da
ya K
erj
a
16 16
Elemen Bidang
Kampanye ditujukan untuk memperluas dukungan publik
untuk mencapai bahwa perusak hutan adalah musuh
bersama, sehingga gerakan penyelamatan hutan menjadi
lebih kuat.
Pemberdayaan
ekonomi lokal
Penguatan
Tata kelola
sektor
kehutanan
Kampanye
nasional untuk
aksi
“penyelamatan
hutan”
Indonesia
Penguatan tata kelola akan memastikan bahwa setiap
pengambilan keputusan dalam konteks pengelolaan hutan
dan lahan gambut memenuhi aspek transparansi,
partisipasi dan akuntabilitas. Sehingga pengambilan
keputusan dapat terbebas dari konflik kepentingan.
• Menyediakan jaminan terhadap keberlanjutan dan
kepastian berusaha dari masyarakat
• Perlindungan pasar atas hasil produksi masyarakat dan
komoditas yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat.
• Pengembangan teknologi berbasis lokalitas yang tepat
guna untuk meningkatkan nilai produktivitas masyarakat.
Tinjauan Strategi Nasional REDD+
Pelib
ata
n P
ara
Pih
ak
17 17
Elemen Bidang
Penyiapan
sistem
pengaman
Peningkatan
peran pemangku
kepentingan
PADIATAPA
(FPIC)
1. Kerjasama kontributif
2. Kerjasama operasional
3. Kerjasama konsultatif
4. Kerjasama konsultatif
1. Penyusunan prinsip, kriteria, dan indikator
2. Penyusunan prosedur penilaian dan pelaksanaan
3. Penggabungan indikator ke dalam sistem MRV
1. Konsultasi tanpa paksaan dengan informasi lengkap
2. Menghormati tata waktu pengambilan keputusan
setempat
3. Mencapai kesepakatan: penuh, sebagian, bersyarat,
sementara
4. Menyepakati mekanisme resolusi konflik
5. Proses awal dan berkesinambungan
Tinjauan Strategi Nasional REDD+
Kelembagaan
dan proses
pelembagaan
• Menyusun strategi
• Merancang lembaga
• Memilih provonsi
• Mendirikan Badan
REDD+
• Meluncurkan DKRI
• Program provinsi
• Implementasi penuh
• Menjalankan MRV
• Membayar VER
Kerangka hukum
dan peraturan
• Meninjau kerangka hukum: tata ruang, hak atas lahan
• Menegakkan hukum dan mencegah korupsi
• Menetapkan insentif/disinsentif bagi sektor swasta
• Penetapan kerangka hukum utk sinkronisasi tata ruang dan
perizinan
• Menelaah perizinan dan konflik
• Menagguhkan izin baru
utk hutan dan lahan
gambut selama 2 tahun
• Tahap penyelamatan hutan
yang paling terancam
• Tahap penyelesaian konflik
Program-progran strategis
1. Pengelolaan
lansekap
berkelanjutan
• Perencanaan dan pengelolaan lansekap/ ekoregion/DAS multifungsi
• Perluasan alternatif lapangan kerja secara berkelanjutan
• Akselerasi pembentukan organisasi dan operasional KPH
• Pengendalian dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan
• Penyelesaian tata ruang
di propinsi contoh
• Pemetaan dan penetapan
wilayah adat dan
masyarakat lokal
• Pelaksanaan land swap
Kerangka strategi
Fase Persiapan
2011-2012
Fase Transisi
2012-2014
Fase Implementasi
2014 dst
Ara
ha
n P
ela
ksan
aan
Str
an
as R
ED
D+
Tinjauan Strategi Nasional REDD+
2. Sistem
ekonomi
pemanfaatan
SDA lestari
• Memacu praktek pengelolaan hutan secara lestari
• Meningkatkan produktivitas pertanian dan perkebunan
• Mewujudkan praktek pertambangan ramah lingkungan
• Mempromosikan industri hilir dengan nilai tambah tinggi
3. Konservasi
dan
Rehabilitasi
• Memantapkan fungsi kawasan lindung
• Mengendalikan konversi hutan dan lahan gambut
• Restorasi hutan dan rehabilitasi gambut
Kepastian keberadaan dan penguatan
pengelola hutan lindung dan lahan gambut
Perubahan
Paradigma dan
Budaya Kerja
• Penguatan tata kelola sektor kehutanan
• Pemberdayaan ekonomi lokal dengan prinsip berkelanjutan
• Kampanye nasional untuk aksi “Penyelamatan Hutan Indonesia”
Pelibatan Para
Pihak
• Melakukan interaksi dengan berbagai kelompok (pemerintah regional,
sektor swasta, organisasi non pemerintah, masyarakat adat /lokal dan
internasional)
• Mengembangkan sistem pengaman (safeguards) sosial dan lingkungan
• Mengusahakan pembagian manfaat (benefit sharing) secara adil
Kerangka strategi Fase Persiapan
2011-2012
Fase Transisi
2012-2014
Fase Implementasi
2014 dst
Tinjauan Strategi Nasional REDD+
Ara
ha
n P
ela
ksan
aan
Str
an
as R
ED
D+
Apa yg dikerjakan dan bagaimana Satgas REDD+ bekerja
1.WG Strategi
2.WG Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran
(Mainstreaming)
3.WG Kelembagaan
4.WG Instrumen Pendanaan
5.WG MRV
6.WG Moratorium
7.WG Implementasi Propinsi Percontohan
8.WG Legal Drafting dan Law Enforcement
9.WG Komunikasi dan Pelibatan Stakeholders
WG Support dan Knowledge Management 20
100
88
8 50.4
0
20
40
60
80
100
120
TA
RG
ET
HU
TA
N D
AN
GA
MB
UT
PE
RT
AN
IAN
LIM
BA
H
EN
ER
GI D
AN
TR
AN
SP
OR
TA
SI
IND
US
TR
I
REDD+ dalam Pengurangan Emisi (Perpres 61/2011)
Sumber: Perpres 61/2011 – RAN GRK (diolah ulang)
RAN-GRK
REDD +
Ruang Koordinasi dan Konsolidasi untuk
penyusunan dan implementasi rencana aksi: pusat
dan daerah
Implikasi Operasional
88%
8% 5% 0,4%
Pendekatan Umum Penyusunan SRAP
Hubungan RAN-REDD+ dengan SRAP-REDD+
• SRAP jabaran (derifat) STRANAS REDD+ dalam konteks, kewenangan, dan tipologi (pembangunan) daerah
• Sinkron di tingkat program, secara tertulis tertuang di SRAP dan RAN sekaligus
• Konstruksinya berproses bersama: memastikan sinkronisasi, termasuk dukungan pendanaan (top-down and bottom up process)
• Semangat kemandirian dan otonomi daerah
Pendekatan Umum Penyusunan SRAP
Dokumen SRAP
Dokumen SRAP
Dokumen SRAP
Dokumen SRAP SUB-NASIONAL
DOKUMEN RAN
Hubungan RAN dengan SRAP REDD+
3 Pertanyaan kunci penyusunan Rencana Aksi Propinsi REDD+
• Apa hambatan-hambatan yang harus diselesaikan
agar program yang direncanakan dapat berhasil
mencapai tujuan ?
• Apa pra-kondisi yang harus diciptakan ?
• Bagaimana menciptakan manfaat jangka panjang
untuk masyarakat (terutama yang hidupnya
tergantung dari keberadaan hutan dan/atau
ketersediaan lahan ?
26
Catatan penutup/The bottom line
From now on, it’s
Business UNUSUAL !
27
REDD+ ---- bukan business seperti biasa