Post on 04-Oct-2015
description
Cerpen
Star for living
Oleh :
Choirunnisa Lutfi hariyati
X-1 / 06
SMA NEGERI 1 KREMBUNG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
---HILANG---
tersenyumlah saat kau mengingatku
karena saat itu aku sangat merindukanmu
dan menangislah saat kau merindukanku
karena saat itu aku tak berada di sampingmu
tetapi pejamkanlah mata indahmu itu...
karena saat itu aku akan terasa ada di dekatmu
karena aku telah berada di hatimu untuk selamanya
tak ada yang tersisa lagi untukku
selain kenangan-kenangan indah bersamamu...
mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan dunia
mata indah yang dahulu ada bersamaku
kini semuanya terasa jauh meninggalkanku...
kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu...
hati, sayang dan rinduku adalah untukmu...
bayangmu akan tetap tinggal bersamaku
hingga akhir hayatku dan setelah kematian
hingga takdir tuhan akan mempertemukan kita lagi...
betapapun hati telah terpikat pada sosok terang dalam kegelapan
yang telah menghidupkan sinar redupku
namun, tak dapat menyinari
dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya...
aku tidak pernah bisa menemukan sosok yang lain selain dirimu
karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku...
kau takkan pernah terganti...
bagai pecahan logam
mengekalkan...
kesunyian, kesendirian, dan kesedihanku
kini aku telah KEHILANGANMU.......
STAR FOR LIVING
When you're gone
The pieces of my heart are missing you
When you're gone
The face I came to know is missing too
When you're gone
All the words I need to hear to always get me through the day
And make it OK
I miss you.
Ann, gue punya kabar bagus buat Loe and band kita, coba tebak apaan? teriak Felly
bersemangat yang membuyarkan lamunanku.
Emm..
Teet! Waktu berfikir habis, kabar bagus itu adalah mau tau nggak? Kabarnya
adalah band kita lolos audisi dan kita harus rayakan itu.
Iya, ntar kita rencanain bareng yang lain.
Sip deh! Emm, Loe kok keliatan gak bersemangat sih? Padahal kan ini hari lahir Loe!
Hmm, Gak kayak biasanya, ada apakah gerangan?
Felly, lebaymu itu lho kebiasaan, dasar hyperaktif. Liat tuh Ann responnya gitu aja.
Mendingan Loe ke kelas, kabarin Diandra dan Revin. Biar Ann gue yang beresin. Kata Cleon
yang tiba-tiba datang.
Aku hanya tersenyum.
Keinget Sandra ya, 3 tahun kan?
Iya, dia saudara terbaik gua dari kecil, mau panas, dingin, ujan air, ujan batu sekalipun,
kita selalu bersama. Jawabku menunduk.
Seraya memegang kalung pemberian terakhir darinya dan memandang foto kebersamaan
kami. Yah, hari ini, 10 Juni 2011 adalah tepat tanggal kelahirannya sekaligus 3 tahun
kematiannya. Dia adalah saudara kembarku sekaligus sahabat sejatiku. Tapi 3 tahun yang lalu
dia dipanggil oleh Sang Kuasa, meninggalkanku selamanya. Air mataku terkuras habis saat itu,
sejak saat itu kehidupanku berubah 360, ku jalani hidup ini tanpa ada dia di sampingku, aku
harus bangkit, aku harus relakan dia, aku yakin dia disana gak akan suka aku begini, aku yang
terlalu kehilangan dia. Disini aku harus tetap tegar, dia penyemangat dalam hidupku. Setiap aku
galau, kalut, sedih, aku selalu mengingatnya, membayangkannya mendengarkan semua
curahanku. Aku tak ingin melihat dia bersedih disana. Dia memang the big influence untukku.
Yah, Aku Bintang Andrea Himeno, seorang anak perempuan pertama yang ingin sekali
punya kakak laki-laki. Tau alasannya? Aku tuh emang cewek, tapi entahlah, aku suka gaya
cowok. Menurutku cowok itu cool (dalam catatan), cewek itu ribet banget, apalagi kalau
shopping, wuich lama banget. Orang-orang bilang aku ini boyish, hmm itu sih terserah mereka
saja, mau bilang apa, asal mereka nggak bullying aku aja. Aku dan Almarhumah Bintang
Kasandra Himeno adalah saudara kembar, kebetulan aku kakaknya. Aku seorang yang boyish
dan Sand orang yang girly.
Dulu sewaktu dia masih ada dia sering ngingetin aku, nyuruh dandan, milihin baju ini,
beliin aksesoris itu, hmm pokonya ngajarin aku untuk lebih girly. Dan aku sebaliknya, aku juga
suka ngajarin dia tentang tehnik-tehnik menjaga diri yang aku peroleh dari sebuah perguruan
bela diri ju-jitsu, yah sedikit perbendaharaanlah walaupun aku masih bersabuk kuning.
Kami berdua meskipun kembar tidak suka disamakan karena kami berbeda, tetapi Sand
dan aku sama-sama menyukai sepak bola, aku seorang MUnista dan Sand Barcelonista. Kalau
diantara klub itu bertanding, kita belain bangun pagi-pagi, siapa yang klub idolanya kalah
berkewajiban nyerahin uang jajannya. Hahaha Kenangan yang indah.
Satu lagi aku dan Sand sering ke loteng pada malam hari, kami melihat bintang,
memandangi kerlap-kerlipnya, menggabungkan kedua tangan kita dan membentuknya
menyerupai bintang. Tapi kini Sand telah tiada, saat aku merindukannya ku pandangi bintang di
langit, seolah dia ada dan tersenyum diantara indahnya gugusan bintang-bintang.
***
Teet teet teet
Bel masuk berbunyi.
Ann, udah masuk, ke kelas yuk! ajak Cleon.
Seraya tersenyum aku beranjak berdiri dan mengikuti ajakannya. Dia Cleon, sahabatku dan
Sand sejak SMP.
Disini, di SMA Negeri 17 Bandung aku bersekolah, dan mempunyai band yang sudah
cukup untuk rekaman. LeuViA, itu nama band yang ku naungi sekarang. Sebenarnya LeuViA
adalah band kami yang kami bentuk sejak SMP, yang beranggotakan Aku, Sandra, Cleon, Devi
dan Revin. Tapi band itu vakum dan akhirnya bubar.
Setahun yang lalu Cleon ingin meneruskan LeuViA, karena itu mimpi kita semua. Aku
setuju saja, karena itu sebenarnya mimpiku dan Sandra, mimpi kita bersama. Setelah kami
mengkonfirmasikan kepada anggota lain, kami mendapat kabar bahwa Devi tidak bisa ikut
meneruskan LeuViA karena dia ada di Ausy.
Awalnya personil LeuViA part II ini hanya 3 orang, Aku, Cleon dan Revin. Setelah 3
bulan berjalan, kami menemukan satu anggota baru, namanya Diandra. Dia masuk menggantikan
Sandra sebagai vokalis. Dan satu bulan setelahnya Viona masuk sebagai keyboardist
menggantikan Devi. Lengkaplah sudah personil LeuViA. Sementara Felly, Felly adalah
manager LeuViA band. Orangnya lebay abis, tapi penuh tanggung jawab.
***
Guys, agenda kita hari ini free, kalian mau ngapain? suguh Felly yang memang
kebiasannya demikian, membacakan jadwal dan agenda harian kami.
Gue mau ke perpustakaan kota, mau nyari tambahan bahan buat karya tulis Gue. Jawab
Diandra. Diandra memang pinter orangnya, hobinya baca buku, tapi dia gak cupu.
Gue mau ke warnet, browsing en download resensi film en game-game terbaru. Sahut
Revin. Revin adalah penggila games, udah berapa banyak games yang berghasil ia pecahkan.
Gue Gue belum ada rencana sih, mungkin gue mau pulang langsung. Ntar di rumah
pasti bisa dapet inspirasi mau ngapain. Biarkan ying dan yang menjaga keseimbangan tubuh dan
fikiran kita. Viona meneruskan.
Hust! Guys, tak adakah yang mau ikut Gue? Cleon menengahi.
Kemana? teriak Revin antusias.
Makankah? PJ ya? Loe jadian sama Drian? sahut Felly lebih antusias lagi.
Apaan sih? Gue mau nemenin Ann ke makamnya Sand.
Oh Gue ikut
Gue juga.
Me too.
Saya juga.
Nah gitu donk! Cabut..! ntar pulangnya ditraktir Ann, dia ulang tahun kan? Cleon
mengajak mereka menemaniku ke makam Sandra, kemudian pulangnya kita makan bersama di
Restu Restaurant dan seperti kata Cleon, aku yang bayarin. Kemudian kita pulang.
***
Keesokan harinya..
Gaswat.. Gaswat.. Gaswat.. Its Dangerouous! teriak Felly mengganggu kedamaian kami
berlima yang sedang duduk di Gazebo sekolah.
Apaan Fel? Loe lupa gak ngerjain tugas Pak Wahyu? Loe lupa sarapan? Atau Loe lupa
gak bawa uang jajan? Sampai-sampai bahasa inggrismu belepotan gitu. Revin melontarkan
1000 tebakannya yang satupun tidak ada yang tepat.
Band kita, band kita diancem dikeluarin dari audisi!
Apa? sahut kita berlima karena kagetnya.
Kok bisa? En kenapa? Tanya Cleon.
Pihak Ave-Tea bilang katanya ada yang bilang bahwa lagu kita itu plagiat, nadanya,
liriknya, bla bla bla tapi kata pihak Ave-Tea, mereka akan menyelidiki kebenarannya.
Oh My God.. itukan lirik bikinan Loe sendiri kan Vi?
Iya. Sumpah gue gak copas dari mana-mana, itu pyur buatan tangan gue. Sanggah Viona.
Kita gak bisa tinggal diam! kita harus selidiki ini semua!. Ok, ntar sore kalian ngumpul di
rumah gue jam 4 sore. Kataku mencoba menengahi.
***
Yups, meeting kita mulai. Emm, Felly mana? tanyaku heran.
Tak berapa lama hpku berdering, sebuah sms masuk yang bertuliskan Ka Andre. Ka
Andre adalah sosok kakak yang ku kenal dari facebook beberapa bulan yang lalu, semenjak itu
kita akrab dan akhirnya aku memanggil dia kakak dan menganggapnya seperti kakakku sendiri,
Kebetulan dia juga pernah punya adik dan adiknya juga telah meninggal. Yang lebih kebetulan
ternyata orang tua kita tuh mitra bisnis. Sms itu berisi :
Aku terperanjak kaget dan memberikan pesan itu kepada yang lain. Mereka gak kalah
kagetnya.
Setelah itu aku menjawab sms Ka Andre dan menyuruhnya datang ke rumahku.
***
Ka Andre
. dekk! Adeg dmna? Adeg dlm
keadaan baeg kn..? Td aq liath
temen adeg, sii Ms. L dpksa
masuk ke sbuah mobil jeep.
Tak lama kemudian Ka Andre datang. Viona, Revin, Diandra dan Cleon langsung
memburunya dengan beribu-ribu pertanyaan.
Guys. Kakakku baru datang, langsung aja kalian bantai dengan pertanyaan-pertanyaan
kalian. Calm down. Kataku.
Setelah aku menyuguhkan minuman kepada Ka Andre, dia menceritakan kronologi
kejadian yang dia lihat. Setelah mendengarkan semuanya, kami khawatir pada Felly dan
memutuskan untuk pergi kerumahnya
Sesampai dirumah Felly, kami tak menemukan siapapun disana, sungguh sepi dan
rumahnyapun petang.
***
Sesampainya kami di rumahku
Apa Felly diculik? terka Revin.
Dasar korban film Loe Vin! kataku.
Guys! Coba camkan perkataanku. Coba aja, Felly diculik oleh suruhan B2MO4 karena
memang band itu adalah saingan terberat kita di audisi kemaren. Bisa saja mereka gak terima
kita lolos ke gelombang berikutnya. Secara, mereka kenal sama jurinya. Jawab Revin agak
marah.
Tapi kita gak boleh berburuk sangka, ntar jadi fitnah. Kata Ka Andre.
Iya sih. Tapi buktinya, Felly hilang setelah dapet telepon dari pihak Ave-Tea. Bisa saja
kan? Semua kemungkinan dapat terjadi. Dasar B2MO4 Ngokk!
Kemudian kami terdiam, kami makin khawatir, nomor hpnyapun tidak aktif. Beberapa
menit kemudian, laptop Cleon mendeteksi bahwa nomor hp Felly aktif.
Wah, ternyata dia ada di ujung kota. Kita harus kesana. Teriak Cleon antusias.
Tetapi belum sampai 1 menit hpnya tidak aktif kembali. Kita semakin kepikiran. Akhirnya
kita memutuskan untuk pergi ke tempat itu, di ujung kota. Ka Andre mengajak Dani, cowok
aku, juga ke-4 cowok dari Cleon, Diandra, Viona dan Felly. Eits, cowoknya Revin ada di Luar
negeri.
Setelah mendapat izin dari masing-masing orang tua kami, kami ber-11 berangkat dengan
2 mobil dan 2 sepeda motor.
***
Di ujung kota..
Yups! Ini dia tempatnya. Rumah itu! bisik Cleonseraya menunjuk ke sebuah rumah yang
mewah namun sepi.
Gak sia-sia Gue printscreen hasil deteksinya tadi. Terus Cleon sambil membanggakan
gambar hasil prinscreennan Laptopnya.
Kemudian kami semua bersembunyi di pepohonan yang tak jauh dari rumah itu.
***
Dua jam lamanya kami mengintai rumah tersebut, keadaanya sungguh mengganjal.
Rumahnya besar banget tapi sangat sunyi, letaknyapun di sebelah pepohonan bambu. Pada jam
22.40, ada dua orang yang bertubuh besar, berbadan tegap yang keluar dari rumah tersebut, hmm
semakin mencurigakan.
Malam semakin larut, Diandra dan Viona berhasil kubujuk untuk pulang, karena besok
mereka harus mengikuti lomba yang penting. Bagus dan Alex mengantarkan mereka pulang.
Angin malam berhembus, semakin dingin. Hanya aku saja yang terlihat kedinginan, haduh
ternyata mereka udah antisipasi, mereka pada pake jaket semua. Sedangkan aku? aku hanya
memakai kaos oblong, celana jeans dan topi kesayanganku. Tak lama, Dani menyelimutkan
jaketnya kepadaku, hmm so sweet.
Thanks ya, tapi kamu?
Aku gak apa-apa. Toh baju yang aku pakai lumayan tebel.
Tumben sih kamu perhatian sama gue?
Ye, tuh Andre yang nyuruh..
Hii, nyebelin.
Gak kok bebh, tanpa Andre yang nyuruh ku kan nglakuin itu, aku gak mau kamu sakit
karena kedinginan. Tadi aku terlalu serius ngamati rumah misterius ini, biasa insthink
kedektetifanku menyala.
Hmm
Eh. Liat-liat ada sesuatu disana. Tunjuk Davi.
Ada seorang wanita misterius keluar dari lantai atas dan berdiri di balkoni dengan tatapan
kosong. Tak lama, terdengar bunyi seperti suara tembakan. Kami terperangah kaget. Malam
semakin mencekam. Dan tanpa kami sadari sosok wanita di balkoni tadi enyah entah kemana.
Kemudian suasana kembali sunyi, hanya ada suara, jangkrik, katak dan burung hantu.
Sebenarnya kami ingin masuk memeriksa rumah itu, tapi kami belum tau sebenarnya
keadaan di rumah tersebut. Kami tak ingin tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Kami hampir putus asa. Aku menghela nafas, kemudian aku melihat sebuah bintang dan
tersenyum lebar seraya berteriak antusias.
A star a spirit for us.
Cleon tau betul kalimat tersebut. Aku sering berkata demikian untuk membangkitkan
semangat.
Tanpa terduga, seseorang menepuk pundakku. Dani, Ka Andre, Cleon, Revin, dan David
terperanjat dan lari kabur. Aku sangat kaget, dan pingsan. Ada seorang menepuk pundakku,
kemudian badanku lemas karena kaget melihat yang menepuk pundakku adalah wanita yang
sebelumnya ada di balkoni. Kemudian aku mendengar KaAndre, Dani, Cleon memanggil-
manggil aku, setelah itu aku tak sadar.
***
Wah, Loe sudah sadar ternyata. Suara itu tak asing lagi.
Felly Felly Loe gak apa-apa? Leo gak diapa-apain ama mereka? Loe Loe... !
Tenanglah Ann, gue gak kenapa-kenapa, sorry gue tadi gak bilang sama Loe kalau gue
ada urusan mendadak. Ini rumah paman gue. Loe kesini ngapain? And ama siapa?
Sama anak-anak. Ayo kita hampiri mereka, pasti mereka masih di depan.
Ayo!
Aku dan Felly beranjak menuju tempat persembunyian mereka.
David! ucap Felly kaget.
Felly berlari ke arah Cleon dan Revin, aku juga. Kita ber-4 berpelukan. Sedangkan David
yang terkecoh oleh Felly hanya tersenyum.
Setelah Felly menceritakan semuanya, tentang semua keganjalan yang kami rasa, mulai
dari penculikan Felly. Kata KaAndre dia dipaksa masuk mobil, ternyata itu memang benar, tapi
ia tidak dipaksa, 2 orang yang menariknya adalah saudara sepupunya, soal dipaksa memang
Felly itu Ms. L alias Miss Lebay, jadi dia hanya akting saja.
Kemudian rumah, rumah tersebut adalah rumah pamannya yang sengaja membangun
rumah di ujung kota, hal tersebut karena Rere, anak sang paman yang mempunyai penyakit
kanker. Tentang sosok wanita itu, dia adalah Rere, dia keluar ke balkoni karena dia ingin
mengenang rumah itu, karena besok dia akan pergi ke Singapura untuk berobat.
Tentang tembakan itu, sebenarnya itu bukan suara tembakan, hanya saja suara jam yang
mirip dengan suara tembakan. Dan tentang hpnya yang gak aktif, karena memang di rumah itu
jarang ada sinyal, jadi Felly lebih memilih mematikan hpnya.
***
Setelah itu kami semua bermalam di rumah pamannya Felly. Semua berlari ke rumah itu.
Aku dan Ka Andre mengikuti di belakang. Kemudian aku berhenti, duduk bersila di padang
rumput di halaman rumah tersebut.
I'm just a kid and life is a nightmare
I'm just a kid, I know that it's not fair
Nobody cares, cause I'm alone and the world is
Having more fun than me
Tonight...
Tanpa ku sadari Ka Andre datang dan duduk disampingku. Dia tersenyum melihat
tingkahku. Yahh, Ka Andre ini orangnya memang baik, pengertian banget.
Mana Dani? sapanya sambil tersenyum.
Kakak kakak kayak gak tau dia aja, jam tidurnya udah lewat. Jawabku.
Ahaha, iya juga sih. Kamu gak tiduk Dek?
Hedeh kakak ini, bukannya kita sering smsan sampai pagi, hehehe. Aku beruntung banget
ketemu dan kenal sama kakak.
Adek Ann, Gue gemes sama Loe! geram Ka Andre seraya mencubit pipiku.
Kita tertawa bersama. Sesekali aku memukul Ka Andre, karena dia sering mencubiti
pipiku. Wah indahnya malam ini, dibawah kolong langit, dan bercahayakan bintang.
Itu cahaya senyum Reva, dan sebelahnya cahaya senyum Adek Sandra. Gumam Ka
Andre sambil menunjuk 2 bintang yang terlihat sangat terang.
Aku tersenyum mendengar perkataan KaAndre. Tapi memang benar, Reva dan Sand pasti
senang melihat Aku dan Ka Andre senang. Reva adalah adik perempuan Ka Andre yang telah
tiada. Ka Andre sangat sayang pada Reva, makanya nggak heran dia ngganggep aku sebagai
adek, walaupun aku bukan adek kandungnya.
Yah begitulah kita, setiap kali bertemu pasti seru-seruan. Bergurau, tertawa hampir tidak
pernah absen dalam pertemuan kami.
Tak lama kemudian aku berdiri dan berteriak Sandra, Aku disini bahagia, ku harap
kaupun demikian. Aku merindukanmu!
Reva Aku merindukanmu juga! sahut Ka Andre.
Kami tersenyum lega dan terdiam. Kemudian tertawa bersama dan kemudian berlomba lari
ke rumah itu.
***
Keesokan harinya di kelas..
Pagi guys! sapaku bersemangat.
Pagi juga Ann. Jawab Diandra dan Viona.
Gimana kemaren, Felly gimana? Ceritain iyah? bujuk Viona.
Felly baik-baik aja kok. Kita aja yang terlalu parno.
Lho? Gimana bisa? Tanya Diandra.
Ceritanya panjang sekali jawabku.
Ok. Kalau gitu ceritanya di pending dulu, udah jam segini. Gue ama Diandra harus cabut
sekarang. Jawab Viona.
Ok. Hati-hati dan Good Luck buat lombanya. Jawabku.
***
Bel pulang berbunyi
Guys.. Gue pulang duluan yach! Ntar sore seperti biasa kita kumpul di rumahnya Ann.
Bye! kata Cleon terburu-buru.
***
Sore guys. Wah menu camilan sore ini pizza ya? I like it. Felly tiba-tiba datang dan
langsung melahap dua potongan pizza.
Felly Felly dateng-dateng gak ngucap salam, ngagetin, langsung ambil 2 pula, jatah
gue itu. ucap Viona sewot.
Assalamualaikum.
Waalaikumsalam. Telat Fel. sewot Viona lagi.
Udah.. Udah.. di dalam masih ada 3 kotak lagi. jawabku menengahi.
Wah Ann abis gajian ya? Kayaknya lagi ketiban durian runtuh nih! sindir Cleon.
Apaan sih Vi, gini lho rencananya Ka Andre, Dani sama si Nisa ntar malem mau maen
kesini.
Nisa? Nisa pacarnya Andre? Tanya Revin .
Yups, bener banget.
Bukannya mereka udah putus? Tanya Revin kembali.
Haduh, gak tau mereka, sebenarnya mereka tuh sama-sama sayang, tapi gengsinya aja
yang gede. Jawabku.
Wah double date nih? Tanya Revin lagi.
Emm, sebenarnya bukan double date sich!. Kita hanya sekedar gather aja.
Terus? Tanya Cleon lagi.
Udah jangan tanya-tanya lagi, kita mau nonton DVD. Lalu kemudian diterusin nonton
MU vs Barcelona. Hmm, pasti seru. Kenapa? kalian mau ikut?
Ye Kalian berlima sich enak, cowoknya selalu ada. Lha gue sama siapa? Jawab Revin.
Sama Drian aja, gimana? ejek Felly.
Wuich, Gue gibas Loe semua Loe Loe Loe Loe ama Loe E.N.D! jawab Revin denagn
nada agak marah.
Drian kan naksirnya sama. goda Revin sambil melirik ke arah Cleon.
Apaan? Gue kok dibawa-bawa? gertak Cleon karena merasa dirinyalah yang dimaksud
Revin.
Cie merasa, Revin kan gak nyebutin kamu! ejek Viona.
Udah udah Emt, Maaf Ann, Gue gak bisa ikut, ada acara. Kata Diandra.
Gua juga. Jawab Viona.
Gue juga. Jawab Cleon.
Gue juga. Terus Felly.
Oh. Ya udah!
Kemudian kami meneruskan acara makan pizza kami.
Guys, gue punya kabar bagus!
Apaan Fel? jawab Diandra penasaran.
Kita gak jadi di diskualifikasi dari Ave-Tea band audition.
Wah. Kebenaran pasti menang. Kata Viona.
Audisi lanjutannya 3 bulan lagi, jadi kita harus giat latihan! kata Felly menyemangati
personil LeuViA.
Ok. Besok latihan di rumah gue ya? Tangan gue gatal pengen nabuh drum. Kata Cleon.
Jam berapa? kata Viona.
Jam 10-an, kita besok ada latihan ju-jitsu kan. Sepulang itu kita kumpul di rumah gue.
Kata Cleon.
***
Cle, Vi, Ann, Rev kalian sepulang juji ini ada acara nggak? Tanya ka Ivan, kakak senior
yang gokil dan merakyat banget.
Emangnya kenapa kak? Tanya Viona.
Gak, gue mau ajak kalian jalan aja!
Jalan? Terus sepedanya di taruh mana? kata Revin.
Gubrak! Repot ngomong sama kamu Vin! jawabku.
Bukannya gak mau, tapi kita ada acara kak. Lain kali aja yah kak!
***
Guys! Kalian lama banget! Gue sampe beku karena kepanasan, kelamaan nungguin
kalian. Kata Felly.
Yaudah, ayo kita mulai! jawab Cleon.
***
Aku was-was, khawatir, takut, perasaan yang campur aduk ketika Ka Andre gak bisa
dihubungi. Aku takut kehilangan sosok kakak cowok seperti yang aku inginkan. Dia sudah aku
anggap kakakku sendiri, Kemana dia? Hpnya gak aktif, pesan dinding darikupun gak dibales
sama dia. Kemana dia?
***
Tiga hari kemudian
Ketika aku bangun dari tidur siangku, aku mengambil hp dan kaget melihat isinya. Ada
sebuah pesan dari Ka Andre, yaitu dia meminta maaf karena tiga hari ini hpnya di tempat
service, hpnya rusak. Aku tersenyum lega dan langsung membalas smsnya.
Tapi disini lain, aku. aku takut, dia pergi, dia hilang, dia sakit. Apalagi ketika kubuka
facebooknya banyak banget kiriman dinding dan komen dari seorang anak yang nicknya Dhey
cii ChaiaChaia yang ternyata adek kelasnya. Yah aku tahu banget SMA Ka Andre, ada banyak
anak yang ku kenal disana, begitu juga dia, Desi nama aslinya. Aku heran, kenapa kiriman
dinding aku tidak direspon sama sekali, sedangkan Desi Huft. Entah itu perasaan iri ataupun
apa. Seinget aku emang akhir-akhir ini kakak agak berubah. Apa dia bosan sama aku? Jenuh?
Entahlah. Kemudian aku tertunduk lesu.
***
Ann, kita putus aja ya? sebuah sms yang ku bacakan ke LeuViA lain. Mereka
terperanjat, begitu juga aku sebelumnya.
Dani, cowok aku, ngajak putus dan ku terima baik-baik. Karena prioritasku yang utama
adalah belajar dan memajukan kesejahteraan LeuViA. kataku dengan tatapan kosong.
Sabar ya Ann. Kalau jodoh pasti tak kemana Kata Cleon mencoba menghiburku.
Yoa. No boy No Cry. Sahut Diandra.
***
Brakk..
Hemm aku dimana? Lah, itu aku, itu Cleon, Viona, Revin, Diandra, Felly dan Dani. Aku
mencoba menyapa mereka dan berkata Aku disini. Tapi entahlah mereka tidak bisa melihatku.
Apa aku sudah mati? kemudian aku berjalan tertunduk lesu ke arah pintu keluar. Belum
sempat keluar dan mengambil daun pintu, pintu itu terbuka dengan keras bahkan menabrakku,
tapi anehnya, aku aku transparan, Astagfirullahaladzim. Ternyata itu Ka Andre dan dokter.
Dokter berkata bahwa aku koma.
Tidakkk!
Adek, bangun jangan tidur terus. Jawab aku! Kata Ka Andre gelisah.
Seingatku aku pulang sekolah, menyeberang dan. Entah ku tak ingat, tiba-tiba aku disini.
Ku mencoba menjawab Ka Andre, tapi ia tidak melihatku disini.
Loe apain adek gue? kata Ka Andre pada Dani dan memberikan sebuah jotosan di muka
Dani.
Kenapa Loe putusin Ann? Asal Loe tau, Ann itu sayang sama Loe! Dia udah suka sama
Loe sejak SMP. Denger SEJAK SMP! seru Ka Andre melepaskan cengkramannya di kerah
Dani.
Ternyata kakak sudah tau Dani mutusin aku, Tapi ini gak ada hubungannya sama Dani.
Aku mencoba memberi penjelasan, tapi apa daya, mereka tak melihat ataupun menyadari
keberadaanku. Aku makin tertunduk lemas. Bagaimana caranya aku kembali ke tubuhku?
Setelah Dani dan personil LeuViA pulang, Ka Andre menghadap bundaku dan meminta
izin untuk menjagaku malam ini. Bunda dan Ayah mengizinkannya, karena mereka sudah kenal
baik Ka Andre.
***
Ka Andre mengusap rambutku dan mencium keningku.
Adek Ann, bangun donk! Jangan tidur mulu. Ceramahnya seraya tersenyum.
Kemudian Ka Andre bercerita tentang kebersamaan kita, dan hal apapun seperti bicara
sendiri. Dia juga minta maaf, tidak bisa menjagaku setiap waktu.
Aku harus bangun! Harus ! Aku gak mau Ka Andre dan lainnya sedih, tapi gak bisa.
Astagfirullah. Aku jadi merasa bersalah, aku suudzon pada Ka Andre, ternyata dia benar-benar
sayang padaku, sebagai adeknya. Aku tersenyum melihat KaAndre tertidur. Kemudian pintu
ruangan terbuka.
Dani?
Dani masuk dan melihat aku dan Ka Andre, dia tersenyum.
Ann sayang, cepet sadar ya? Langit yang cerah menunggumu! ucap Dani seraya
mengusap rambut di keningku. Kemudian meninggalkan ruangan.
Ternyata banyak yang menyayangiku, Aku harus bersyukur dan bangun, tapi bagaimana
bisa. Akankah aku terus terjebak dalam dunia yang aneh ini. Ya Tuhan.
***
Sudah tiga hari aku melayang, berjalan tanpa arah, tanpa ada yang tahu, hanya bisa melihat
dan entahlah apa yang harus ku lakukan, aku tak bisa memegang air apalagi memakai mukena
untuk shalat. Aku hanya bisa berdoa kepada Allah S.W.T.
Ku berjalan terus tanpa henti, tanpa tujuan dan entah mengapa tiba-tiba langkahku terhenti
di tempat dimana terakhir aku sadar. Aku merasa ada suara langkah yang menuju padaku,
mendekatiku, kemudian semua petang, petang tanpa cahaya, langkah itu semakin dekat dan
dekat. Dan kemudian ada secerca cahaya bintang menuju ke arahku. Entahlah, aku merasa Sand
seperti ada disekitarku. Lalu sebuah mobil kencang kearahku. Dan Akhggg.!!!
***
Wah, Ann sadar. Kata Cleon.
Aku membuka mataku dan bunda langsung memelukku.
***
Huft, akhirnya aku kembali ke duniaku. Duniaku bersama Ayah, Bunda, duniaku bersama
teman dan sahabatku dan duniaku bersama kakakku tersayang.
Setelah aku sadar, dokter belum mengizinkanku untuk pulang. Malam ini LeuViA, dan
kakakku menemaniku, tapi Dani dimana?.
Dani gak bisa dateng dek, kamu nyariin dia kan? tanya kak Andre seolah bisa membaca
kata hatiku.
Heem. Jawabku lemas.
Kak, bisa nganter aku keluar? Aku ingin bertemu Sand.
Kak Andre menemaniku ke taman rumah sakit. Kak Andre menunjuk 2 bintang yang
paling terang, dan kembali berkata : Itu Sandra, itu Reva.
Aku tersenyum dan menjelaskan petualanganku selama koma, tentang cahaya Sandra itu
dan semuanya. Dan juga aku menjelaskann bahwa Dani tidak ada hubungannya dengan
kecelakaanku. Ka Andre hanya tersenyum.
Sesaat kemudian
Dek, besok aku berangkat ke Ausy.
Kenapa? Oh tentang pertukaran pelajar itu?
Ia, aku ketrima.
Selamat ya kak, tapi kok cepet banget?
Ia, maaf ya baru beritahu adek sekarang. Habis adek idurnya lama banget, tiga hari.
Aku hanya tersenyum.
Kakak ninggalin Ann sendirian donk?
Aduh Adek Ann, paling-paling minggu depan kakak balik kok dari Ausy.
Oh, tapi kakak pasti kembali kan?
Yaiyalah Adek,
Janji ya!
Ia.
Kami membuat janji kelingking. Kemudian kami kembali ke ruang perawatan sebab besok
aku sudah diperbolehkan pulang oleh dokter karena kemajuan kesehatanku sangat pesat.
***
Esoknya Aku mengantarkan kakak ke Bandara, genggaman tanganku susah melepaskan
tangannya. Aku belum rela melihatnya pergi jauh. Selamat jalan kak, tuntutlah ilmu semaksimal
mungkin, dan cepatlah kembali, pesanku. Kakak melambaikan tangannya dan kemudian naik ke
pesawat yang menunggunya.
***
Seminggu telah berlalu, hari ini hari kepulangan kak Andre dari Ausy, hari ini hari yang
sangat kutunggu.
Berita di TV mengatakan pesawat yang hari ini yang lepas landas dari Ausy ke Indonesia
mengalami kecelakaan karena kesalahan tehnis. 99% penumpang dan awak pesawat meninggal
dalam kecelakaan tersebut.
Tidak lama, telepon rumahku berdering, tante Dewi menelpon. Beliau bercerita bahwa Ka
Andre selamat dalam kecelakaan tersebut, tapi kemudian dia meninggal di rumah sakit.
Apppaaaa? Aku tertunduk lemas, sedih.. Kak Andre, kakakku.
Kakakkkkk!!!
***
Aku dan keluargaku serta teman teman lainnya melayat ke rumah Ka Andre dan ikut
mengantarnya ke rumah peristirahatannya yang terakhir.
Setelah semua pergi, aku tetap ditempat itu, dimakam kakakku. Tante Dewi memelukku
dan mengelus rambutku. Kemudian tante Dewi pergi.
Aku menangis, Aku Aku., aku tak bisa berkata kata lagi. Semuannya,
Sandra, kak Andre tinggal kenangan, mereka pergi mendahuluiku, meninggalkanku. Untuk
kedua kalinya aku rasakan kehilangan sosok saudara dan sahabatku.
Tiddakkkk. Teriakku.
Sandra, Kak Andre Ternyata mimpiku adalah pesan terakhir dari kakak. Dia
berpesan Adek Ann, jangan sedih, tetap tersenyum ya, Sandra dan aku kan selalu untukmu!
Pantas saja setelah kepergian kakak ke Ausy aku merasa ada sesuatu yang nggak beres, ternyata
inilah jawabannya.
Dear God the only thing I ask of you is
to hold him when Im not around,
when Im much too far away
We all need that person who can be true to you
But I left him when I found him
And now I wish Id stayed
Cause Im lonely and Im tired
Im missing you again
Sebuah lagu yang kunyanyikan untuk Ka Andre. Kemudian suara bel rumah berbunyi,
membangunkanku dari lamunanku. Kemudian aku bergegas meraih daun pintunya.
Assalamualaikum
Waalaikumsalam jawabku.
Tante Dewi,.. seruku dan segera mempersilahkan Tante Dewi masuk dan duduk.
Silahkan duduk Tan, Tante mau minum apa? tanyaku.
Terima Kasih, Air putih saja. Jawabnya
***
Tante mencari Bunda dan Ayahkah? Beliau sedang keluar kota.
Nggak Andrea, Tante kesini mau nyariin kamu. Jawabnya.
Saya tan? Ada apa Tan? tanyaku.
Ini, ada surat titipan dari Andre buat kamu. Surat ini dititipkannya sebelum Tuhan
mengambilnya.
Ka Andre..
Drea, Terima kasih ya, karena kehadiranmu senyum Andre merekah lagi semenjak
ditinggal Reva.
Ia tan, Ka Andre sudah aku anggap kakakku sendiri.
Sabar ya Drea, aku tau kau kehilangan dia sekali, seperti tante. Tapi doakan saja semoga
Andre diterima disisi-Nya.
Ia tan, Tentu saja. Jawabku.
Slamat jalan kakak. semoga kau tenang. Semua canda tawa bayangmu takkan pernah hilang. Dalam
setiap langkah, kau slalu ada. Sampai kini ku tak percaya kau telah tiada. Mungkin batu nisan pisahkan
dunia kita. Namun ambisimu kan kujaga slalu membara. Gapailah doa yang slalu kubaca. Menemani
langkahmu menuju singgasana surga. Bisikku dalam hati.
***
Setelah tante Dewi pulang, aku menuju ke kamar dan membaca isi surat dari Ka Andre.
Kakak aku semakin sedih, tapi aku harus tegar. Kakak berpesan aku tak boleh
lemah dan harus selalu tersenyum. Ku usap air mataku dan memandangi foto Ka Andre sambil
tersenyum. Kakak.! Seruku kembali kemudian memeluk foto Ka Andre.
***
Setelah beberapa minggu sekarang tibalah saat audisi gelombang 2. Lagu pertama yang
kami bawakan adalah lagu ciptaanku, judulnya A star for living, sebenarnya itu adalah
ringkasan tentang kehilanganku kepada Sandra dan Ka Andre. Dan saat pengumuman,
LeuViA mendapat juara 2 yang juara 1 adalah ternyata Trifello Band, Band yang salah satu
anggotanya orang yang kami kenal. Ka Ivan. Kami bersalaman dengan band nomor 1 itu, dan
masih gak percaya ternyata Ka Ivan anak band.
Setelah pengumuman itu, Ka Ivan jadi akrab banget sama Aku, Cleon dan LeuViA lain.
Ka Ivan orangnya manis, anak band pula. Tapi Revin agak kecewa, karena dia ngefans sama
Ka Ivan dan sesama jujit-san dilarang ada hubungan khusus. Ka Ivan mengingatkanku pada
Ka Andre, meskipun mereka berbeda.
Kemudian kita sering jalan bersama, dan Ka Ivan bermaksud mengenalkanku dengan
adiknya, Nafi. Tapi ternyata saat dipetemukan Nafi dan Dani adalah orang yang sama. Kita
tertawa bersama.
***
Semenjak Sandra dan Ka Andre meninggalkanku aku jadi semakin tegar menghadapi
kehidupan, karena saat malam, semangat itu selalu ada. Senyuman mereka diantara kerlap
kerlipnya bintang dilangit, yang bisa menyemangati hidupku. Mereka berdua adalah Bintang
untuk kehidupanku. Aku janji pada diriku sendiri, aku gak boleh putus asa dalam menghadapi
semua hal dan sesuai yang dipesankan Ka Andre, aku berusaha untuk senantiasa tersenyum.
Stars for living. May be you have lost from this word, but never in my heath. I Miss You.
Mereka memang tidak ada di dunia ini, tapi mereka akan selalu ada disini, di dalam hatiku.
- - THE END - -