Post on 04-Nov-2021
SOSIALISASI PENTINGNYA
PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI
REMAJA
Bryan Rosi Putra Adyaksa1,Delima Yanti2, Syifa Nabila Ya Sonang3
1JurusanIlmu Hukum,FH, UniversitasNegeri Semarang
2JurusanBimbingan dan Konseling,FIP, UniversitasNegeri Semarang 3Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP,
UniversitasNegeriSemarang
Email: 1bryanyaksa@gmail.com,2delima_y@yahoo.com,3syifaonang@gmail.com
ABSTRAK
Masa remaja penuh dengan problematika dan dinamika karena masa ini adalah masa untuk
menemukan jati diri dan identitas yang sebenarnya.Dewasa ini, kenakalan remaja sudah sangat
kompleks dan luar biasa perkembangannya. Oleh karena itu sangat penting bagi remaja untuk
mengetahui dasar-dasar hukum apa saja yang berlaku dan dapat berperilaku atau bertindak sesuai
dengan hukum, norma dan agama yang berlaku. Melihat kondisi remaja di Desa Kotabaru
Baratyangbisa dibilangcukup menghawatirkan, dimana beberapa okunum remaja tidak dapat mengontrol
emosi bahkan melakukan tindakan kriminalitas sampai mengganggu warga. Maka, mahasiswa KKN BMC
Universitas Negeri Semarang mempunyai inisiatif untuk mengenalkan dan melakukan sosialisasi
tentang pentingnya pengetahuan dasar-dasar hukum,dengan harapan sosisalisasi tersebut dapat
membuka wawasan pemuda pemudi Desa Koatabaru Barat agar dapat mengetahui dasar-dasar hukum
yang berlaku sehingga dapat menjadi sebuah preventif bagi remaja dalam melakukan sesuatu hal.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan “Program Sosisalisasi Pentingnya Pengetahuan Dasar
Hukum Bagi Remaja”. Sasaran program ini adalah remaja Desa Kotabaru Barat. Metode yang
digunakan: 1)sosialisasi, 2)tanya jawab, dan 3) evaluasi hasil. Hasil dari kegiatan ini adalah
terlaksananya program kerja sosialisasi pengetahuan dasar hukum untu remaja khusunya perwakila
SMA/SLTA wilayah Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan.
Kata Kunci:sosialisasi,remaja,dasar hokum
PENDAHULUAN
Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negera Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwasanya Indonesia merupakan negara hukum, sehingga
dsegala perbuatan yang dilakukan oleh rakyatnya dalm pergaulasn sosial di antara masyarakat
dilandasi atau didasari dengan hukum. Sehingga, setidaknya setiap aggota masyarakat
memahami apa itu hukum dan bagaimana hukum itu berjalan dalam lalu luntas sosial dalam
masyarakat.
Masyarakat merupakan menggerak hukum aktivitas sosial yang dilakukan masyarakat
membuat hukum selalu aktif mendampingi pergerakannya.Hukum dan masyarakat diibaratkan
sebagai dua sisi dari satu mata uang.Sehingga, keduanya menjadi hal yang tidak dapat
dipisahkan dimana ada masyarakat disitulah didakannya hukum. Namun, sungguh ironis
sesuatu yang selalu dekat dan ada di tengah masyarakat yaitu hukum masih menjadi suatu hal
yang asing bagi masyarakat iu sendiri. Ketakutan akan hukum mungkin menjadi salah satu
penyebab timbulnya kesenjangan antara masyarakat dengan hukum.
Kesenjangan yang terjadi di antaran masyarakat dan hukum mengakibatkan kaburnya
pengetahuan mengenai hukum di masyarakat termasuk dengan pertanyaan mengapa hukum ada
di masyarakat. Seharusnya hukum bukan hanya dipahami sebagai sebuah perundang-undangan
ataupun proses peradilan semata. Pengetahuan tentang hukum dalam masyarakat terus
mengalami degradasi terutama pada generasi muda yang menjadi acuh tak acuh perkara hukum.
Anak muda merupakan aset bangsa yang tidak ternilai mereka adalah penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber daya manusia dalam pembangunan nasional. Sehingga menjadi
penting untuk mengasah kemampuan mereka di segala bidang agar dapat ikut mengambil peran
dalam usaha membangun Indonesia. Selain itu, mereka juga harus selalu diberikan bekal dan
wawasan yang luas terutama mengenai hukum.
Penanaman pengetahuan tentang hukum tidah harus diberikan secara spesifik, kita dapat
memeberikan pengetahuan dasar dengan tujuan memerkenalkan hukum sebagai bagian dari
suatu masyarakat.Hal ini dilakukan dengan harapan agar kedepannya kesadaran masyarakat
untuk mematuhi dan menjalani hukum semakin meningkat.Serta agar mereka tidak memiliki
keraguan dalam melakukan segala aktifitas sosial di tengah masyarakat karena telah menegtahui
mengenai hukum.
Dengan dasar pemikiran ini kami selaku mahasiswa Universitas Negeri Semarang
memanfaatkan fasilitas atau kesempatan yang diberikan oleh UNNES melalui KKN BMC
UNNES di Dusun Tegalrejo, Kotabaru Barat, Oku Timur, Sumatera Selatan untuk melakukan
sosialisasi hukum bagi remaja tentunya dengan menjalin kerjasama dengan dinas terkait.
Diharapkan dengan sosialisasi yang telah dilakukan mampu meningkatkan kesadaran
hukum di tengah masyararakat dengan mempersiapkan atau membekali kader-kader muda
dengan ilmu dasar mengenai hukum.
TUJUAN DAN SASARAN
a. Tujuan
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hukum terutama masyarakat daerah
Kabupaten Oku Timur merupakan alasan diadakannya kegiatan sosialisasi hukum ini
dalam wadah kegiatan KKN BMC UNNES 2020. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan:
1. Mengedukasi anak muda atau remaja sebagai bagian dari masyarakat mengenai hukum;
2. Mencetak kader-kader muda yang memahami apa itu hukum;
3. Menciptakan generasi muda yang berkarakter dan berkualitas sebagai generasi penerus
bangsa.
b. Sasaran
Sasaran program kerja ini adalah remaja yang merupakan siswa dari SMA/SLTA dalam
wilayah Kabupaten Oku Timur yang telah mengikuti seleksi dan tergabung dalam kegiatan
Paskibaraka Kabupaten Oku Timur Tahun 2020 dengan harapan dapat menyebarkan
informasi yang didapatkan melalui program sosialisasi.
METODE PELAKSANAAN
a. Pihak yang terlibat
Pihak yang terlibat dalam program kerja ini adalah mahasiswa yang berdomisili di
Dusun Tegalrejo, Kotabaru Barat, Oku Timur, Sumatera Selatan berkoordinasi dengan
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Oku Timur selaku penanggung
jawab dan pelaksana kegiatan Paskibraka Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun
2020.
b. Prosedur kerja
1. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Oku Timur selaku penanggungajwab dan pelaksana kegiatan Paskibraka Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2020, mengenai program kerja sosialisasi hukum
untuk remaja;
2. Melakukan koordinasi terkait dengan tanggal dan waktu pelaksanaan kegiatan program
kerja dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Oku Timur;
3. Konsultasi materi untuk kegiatan sosialisasi dengan tanggal dan waktu pelaksanaan
kegiatan program kerja dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Oku Timur;
4. Pelaksanaan progran kerja sosialisasi materi dasar tentang hukum;
c. Pelaksanaan program kerja
Program kerja sosialisasi hukum ini dilaksanakan selama 3 (Tiga) hari sesuai engan
kesepakatan antara mahasiswa dan dinas terkait, kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara
luring Program kerja sosialisasi hukum ini dilaksanakan selama 3 (Tiga) hari sesuai engan
kesepakatan antara mahasiswa dan dinas terkait, kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara
luring dengan memperhatikan protokol kesehatan, yang kemudian diuraikan sebagai
berikut :
Penyampaian materi tlah disesuaikan dengan kebutuhan remaja sebagai pelajar sehingga
materi yang disampaikan hanya bersifat dasar dan tidak terlalu spesifik, materi yang
disampaikan pun tela dikoordinasikan dengan pelatih dandinas terkait selaku pelaksana.
HASIL DAN LUARANKEGIATAN
Hasil yang dicapai
Kegiatan sosialisasi pengetahuan dasar hukum kepada remaja yang dimulai pada tanggal
14, 15 dan 17 Agustus 2020 telah selesai dilaksanakan sesuai dengan target dan diikuti oleh
39 peserta siswa perwakilan SMA/SLTA dalam wilayah Kabupaten OKU Timur Sumatera
Selatan.
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan guna penelitian mengenai tingkat kesadaran
hukum oleh remaja untuk daerah Kabupaten Oku Timur dilakukan dengan menggunakan tiga
indikator penilaian diantaranya, yaitu pengetahuan hukum, pemahaman hukum dan pendapat
mengenai hukum. Ketiga indikator ini telah dijabarkan kedalam kuesioner yang diajukan
dalam bentuk 15 pernyataan.
Tabel Indikator Penelitian
No Indikator Jumlah
pertanyaan
1. Pengetahuan Hukum 6
2. Pemahaman Hukum 5
3. Pendapat Mengenai Hukum 4
Angket kuesione yang memuat 15 pernyataan tersebut bertujuan untuk mengetahui beberapa hal
yaitu mengenai pengetahuan umum tentang hukum dan selanjunya untuk mengamati tingkat
kesadaran hukum yang dimiliki oleh remaja. Angket tersebut akan diisi oleh 37 siswa
SMA/sederajat di wilayah Kabupaten Oku Timur yang tergabung dalam kegiatan Paskibraka
Oku Timur tahun 2020 yang kemudian menjadi responden. Sebelum mengisi kuisioner
responden telah mengikuti pembekalan materi terlebih dahulu sehngga wawasan dasar
mengenai hukum menjadi lebih terbuka. Untuk penjelasan secara lengkap dapat dilihat pada
pembahasan berikut :
a. Pengetahuan Hukum
1. Pengetahuan mengenai Indoesia sebagai negara hukum
Pertanyaan pertama yang diajukan oleh peneliti dalam kuisioner adalah mengenai
Indonesia sebagai negara hukum. Apakah remaja sebagai bagian dari rakyat indonesia
mengetaui bahwa Indonesia merupakan negara hukum sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Dasar 1945.
Tabel Indikator Pengetahuan Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 31 83,8
Setuju 6 16,2
Kurang Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
2. Remaja memahami bahwa rakyat Indonesia harus tunduk kepada hukum yang berlaku di
negara Indonesia
Pertanyaan kedua merupakan pandangan bahwa rakyat indonesia harus tuntuk terhadap
hukum yang berlaku di negaranya.
Tabel Indikator Pengetahuan Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 15 40,6
Setuju 22 59,4
Kurang Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
3. Remaja memahami pengertian mengenai hukum
Selanjutnya peneliti mengajukan pernyataan mengenai pengertian hukum yang menyatakan
bahwa hukum merupakan peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur mengenai
tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
Tabel Indikator Pengetahuan Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 24 64,9
Setuju 12 32,4
Kurang Setuju 1 2,7
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
4. Remaja memahami bahwasanya hukum dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak
dapat dipisahkan
Peneliti mengajukan pernyataan mengenai hubungan antara hukum dan manusia yang
merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan sehingga di ibaratkan seperti dua sisi
dari satu mata uang.
Tabel Indikator Pengetahuan Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 19 51,3
Setuju 16 43,2
Kurang Setuju 0 0
Tidak Setuju 2 5,4
Sangat Tidak Setuju 0 0
5. Perkembangan masyarakat mempengaruhi berkembangnya hukum
Hukum merupakan olah kreasi dari pemikiran manusia yang mengahrapkan ketertiban,
kenyamanan dan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat.Peneliti mencoba mencari
tau apakah remaja memahami hal tersebut.
Tabel Indikator Pengetahuan Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 9 24.3
Setuju 21 56,8
Kurang Setuju 1 2,7
Tidak Setuju 6 16,2
Sangat Tidak Setuju 0 0
6. Hukum sebagai alat untuk mencapai ketertiban dan keberadaban dalam masyarakat
Dalam hal ini penulis memberikan pernyataan mengenai hukum sebagai alat untuk
mencapai tujuan hukum dalam masyarakat yaitu tertib dan beradab.
Tabel Indikator Pengetahuan Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 21 56,7
Setuju 16 42,2
Kurang Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
b. Pemahaman Hukum
1. Hukum sebagai hak adalah pengertian hukum berdasarkan sudut pandang moral
Peneliti memberikan pengertian hukum sebagai hak dimana pengertian ini didasarkan pada
hukum sebagai sebuah alat gua mengatur moral manusia dalam pergaulan di lingkungan
masyarakat.
Tabel Indikator Pemahaman Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 15 40,6
Setuju 20 54,0
Kurang Setuju 2 5,4
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
2. Masyarakat harus bertindak sedemikian rupa agar tata tertib dapat terpelihara
Agar tata tertib di masyarakat dapat terpelihara maka maasyarakat harus bertindak
sedemikian rupa. Oleh kerena itu hukum meliputi berbagai aturan tyang mengatur dan
menentukan hubungan individu satu sama lain.
Tabel Indikator Pemahaman Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 12 32.4
Setuju 23 62,1
Kurang Setuju 2 5.4
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
3. Hukum yang baik adalah hukum yang diterima masyarakat
Penulis memberikan pernyataan mengenai hukum atau peraturan yang baik ialah peraturan
atau hukum dimana masyarakat menghargai, mengakui, serta menaati keberadaan hukum
tersebut.
Tabel Indikator Pemahaman Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 16 43,2
Setuju 18 48,7
Kurang Setuju 3 8,1
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
4. Sifat memaksa hukum
Penulis memberikan pernyataan yang tidak tepat mengenai sifat memaksa daripada
hukum.Dalam hal ini penulis menyatakan bahwasanya hukum bersifat memaksa
dimaksudkan untuk mewujudkan kepentingan daripada penguasa semata.
Tabel Indikator Pemahaman Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 5 13,6
Setuju 9 24,0
Kurang Setuju 7 19
Tidak Setuju 12 32,4
Sangat Tidak Setuju 4 11
5. Segala perbuatan memiliki akibat hukum
Segala perbuatan manusia dalam pergaulan di masyarakat dalam interaksi sosial yang
dilakukannya memiliki akibat hukum.
Tabel Indikator Pemahaman Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 8 21,7
Setuju 21 56,8
Kurang Setuju 6 16,2
Tidak Setuju 1 2,7
Sangat Tidak Setuju 1 27
c. Pendapat Mengenai Hukum
1. Pentingnya pengetahuan dasar tentang hukum sejak dini
Penulis memberikan pernyataan mengenai pentingnya memiliki pengetahuan dasar tentang
hukum terutama dikalangan remaja atau pelajar di Indonesia.
Tabel Indikator Pendapat Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 22 59,4
Setuju 15 40.6
Kurang Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
2. Pengetahuan dasar tentang hukum dapat menekan angka kenakalan remaja
Peneliti memberikan pernyataan bahwa hukum merupakan solusi untuk menekan angka
kenakalan remaja yang masih terjadi di Indonesia saat ini.
Tabel Indikator Pendapat Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 11 29,8
Setuju 23 62,1
Kurang Setuju 1 2,7
Tidak Setuju 1 2,7
Sangat Tidak Setuju 1 2,7
3. Masyarakat masih harus disadarkan mengenai hukum
Masyarakat di Indonesia masih belum menyadari apa itu hukum, sehingga masyarakat
masih harus disadarkan tentang hukum sebagai bagian dari kehidupan sosial mereka
Tabel Indikator Pendapat Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 13 35,1
Setuju 24 64,9
Kurang Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
4. Hukum merupakan jawaban dari masyarakat yang ideal
Hukum merupakan jawaban untuk mencapai masyarakat Indonesia yang teratur, tertib dan
beradab.
Tabel Indikator Pendapat Hukum
Jawaban Frekuensi Persentase
Sangat Setuju 23 62,1
Setuju 14 37,8
Kurang Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Sangat Tidak Setuju 0 0
Luaran
Gambar 1. Sosialisasi pertama Jumat 14 Agustus 2020
Gambar 2. Suasana kegiatan sosialisasi hari pertama
Jumat 14 Agustus 2020
Gambar 3. Sosialisasi ke-2 Sabtu 15 Agustus 2020
Gambar 4. Suasana kegiatan sosialisasi ke-2 Sabtu 15
Agustus
Gambar 5. Sosialisasi ke-3 Senin 17 Agustus 2020
Gambar 6. Suasana kegiatan sosialisasi ke-3 Senin 17
Agustus 2020
Gambar 7. Angket pentingnya penanaman kesadaran
hukum bagi remaja
SIMPULAN
Sebagai aset bangsa yang tidak ternilai harganya remaja adalah penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber day amanusia dala pembangunan nasional.Sehinga sangat
penting untuk mengasah kemampuan serta potensi mereka dalam berbagai macam bidang
kehidupan. Melihat pengertian dan peran dari remaja yang sesungguhnya, bertolak belakang
dengan keadaan remaja di desa Kotabaru barat yang seolah-olah tidak mengerti akan hukum
kehidupan dan nilai-nilaia yang berlaku dalam masyarakat. Banyak dari mereka yang
melakukan tindak kriminal yang terkadang sampai mengganggu ketenangan warga setempat.
Maka dari itu dalam rangka diadakannya KKN BMC UNNES 2020 yang bertempat di
domisili asal mahasiswa, mahasiswa KKN BMC UNNNES melakukan sosialisasi tentang
pentingnya pengetahuan dasar-dasar hukum di Kotabaru Barat kabupaten Oku Timur Provinsi
Sumatera selatan. Program kerja sosialisasi tentang pentingnya pengetahuan dasar-dasar hukum
di Kotabaru Barat kabupaten Oku Timur Provinsi Sumatera selatan ini dilaksanakan selama 3
(Tiga) hari sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dan dinas terkait kegiatan dilakukan
secara luring dengan memperhatikan protokol kesehatan, serta sasaran program kerja ini sendiri
yaitu Remaja ynag merupakan siswa dari SMA/SLTA dalam wilayah kabupaten Oku Timur
yang telah mengikuti seleksi dan tergabungdalam kegiatan paskibraka kabupaten Oku Timur
Tahun 2020 dengan harapan dapat menyebarkan informasi yang didapatkan melalui program
sosialisasi.
SARAN
Dengan diadakannya sosialisasi mengenai pentingnya pengetahuan dasar-dasar hukum di
Kotabaru Barat kabupaten Oku Timur Provinsi Sumatera selatan ini diharapkan dapat
setidaknya membuat remaja di kotabaru ini sadar akan hukum serta nilai yang berlaku
dilimgkungannya serta sadar apabila yang mereka lakukan tersebut terkadang mengganggu
ketenangan warga setempat. Serta lebih dari itu remaja dapat memahami mengenai dasar-dasar
hukum yang berlaku.
PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING
BAGI SISWA SEKOLAH DASAR SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER
DAN PENGUASAAN MATERI DIMASA PANDEMIC COVID-19.
Muhammad Rizki Ramadhan1)
, Nada Arrumaisya .Z2)
, Ulfa Dyah Amini3)
,
Zahrifatus Shalihah4)
1. Jurusan Teknik Mesin , Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
2. Jurusan PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
3. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
4. Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
ABSTRAK
Program pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu program yang berorientasi
kepada msyarakat untuk dikembangkan dan ditingkatkan menjadi lebih baik maupun lebih
optimal dilingkungan sekitar. oleh karna itu, pada program pengabdian masyarakat berpacu
pada jangka panjang yang harus dilakukan dalam periode tertentu. adapun kegiatan jangka
panjang di Era Pandemic COVID-19 yaitu menerapkan metode Problem Based Learning
bagi siswa dan siswi jenjang Sekolah Dasar di lingkungan RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin
Baru di era Pandemic COVID-19. adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
(1). Memberikan pemahaman materi pembelajaran secara online yang dihadapi siswa dan
siswi Sekolah Dasar; (2). Memberikan penjelasan bagaimana cara menyelesaikan
permasalahan yang sedang dihadapi siswa dan siswi Sekolah Dasar dalam menuntut ilmu (3).
mengoptimalkan siswa dan siswi sekolah agar memiliki pembentukan karakter dalam
penguasaan materi pembelajaran di era pandemic COVID-19. Metode Problem Based
Learning yang akan dipakai dalam upaya pencapaian tujuan tersebut adalah terdiri atas: (a).
Metode Sosialisasi; (b). Metode Pendampingan; (c). Metode Evaluasi.
Kata Kunci: Metode Problem Based Learning, Siswa dan Siswi, Desa Gunung Batin Baru.
ABSTRACT
The community service program is one of the community-oriented programs to be developed
and improved to be better and more optimal in the surrounding environment. Therefore, the
community service program has a long-term race that must be carried out within a certain
period. As for the long-term activities in the COVID-19 Pandemic Era, namely applying the
Problem Based Learning method for elementary school students and students in the RT 01
RW 02 Gunung Batin Baru Village in the COVID-19 Pandemic era. as for the objectives to
be achieved are as follows: (1). Provide understanding of online learning materials faced by
elementary school students and students; (2). Provide an explanation of how to solve
problems that are being faced by elementary school students and students in studying (3).
Optimizing students and schoolgirls to have character building in mastering learning
materials in the era of the COVID-19 pandemic. The Problem Based Learning method that
will be used in an effort to achieve these goals consists of: (a). Socialization Method; (b).
Mentoring Methods; (c). Evaluation Method.
Keywords: Problem Based Learning Method, Students and Students, Gunung Batin Baru
Village.
PENDAHULUAN
Pada hakekatnya, kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan
timbal balik antara guru dan peserta didik dalam satuan pembelajaran, guru sebagai salah satu
komponen dalam proses pembelajaran merupakan pemegang peran yang sangat penting,
Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan
sebagai fasilitator, moderator, dan pendidik. Guru sebagai pendidik agar menarik dalam
proses penyampaian materi dituntut adanya Creativity and Innovation (Kreativitas dan
inovasi) yaitu kemampuan seorang guru dalam menciptakan kreativitas yang bisa
menghasilkan penemuan-penemuan baru (inovasi) (Lilik, 2020).
Namun, saat ini dunia tengah dikejutkan dengan wabah COVID-19 (Corona Virus
Desease) yang dikabarkan berasal dari kota Wuhan, Republik Rakyat China sejak Desember
Tahun 2019. adapun COVID-19 yang sedang berlangsung (Penyakit Coronavirus 2019)
adalah pandemi berkelanjutan yang merupakan sindrom pernapasan yang disebabkan oleh
coronavirus 2. WHO menyatakan wabah ini sebagai pandemi global karena penularan virus
ini sangatlah cepat dan sebagian besar negara di dunia turut terpapar virus ini. Data terkini
menunjukkan jumlah pasien terkonfirmasi sebanyak 9.590.890 kasus positif pada 216 negara
di seluruh dunia (Update: 24-06-2020). Indonesia adalah salah satu negara yang turut
terpapar virus ini sejak awal Maret hingga saat ini 27 Juni 2020, terkonfirmasi 52.812 kasus
positif yang tersebar di 34 provinsi dan 415 kabupaten/kota. (Gugus Tugas Percepatan
Penanganan COVID-19 Indonesia, 2020). hal ini dapat mengakibatkan aktivitas kegiatan
yang dilakukan sehari-hari terpaksa ditiadakan, dan warga lebih banyak beraktivitas dirumah
dengan menghubungkan suatu komunikasi baik secara pertemuan dengan orang banyak
maupun pekerjaan secara Daring/Online. Salah satu dampak yang terjadi adalah Pendidikan.
Pendidikan adalah sebuah usaha manusia dalam menentukan bagaimana nasib kelangsungan
hidup di masa yang akan datang, pendidikan juga merupakan jalan untuk mewujudkan cita-
cita di masa mendatang (Siti Patimah, 2020). pada proses Pendidikan di Era Pandemic
COVID-19 sangat berpengaruh terhadap semua tingkatan yang ada di Indonesia, dimulai dari
tingkat dasar sampai perguruan tinggi. salah satu cara yang digunakan untuk Membuat
pembelajaran dapat lancar serta tidak kendala apupun yaitu dengan cara Membuat
pembelajaran secara daring. Pembelajaran secara online atau daring (dalam jaringan)
secara tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh dilakukan melalui aplikasi yang dapat
menunjang proses pembelajaran seperti zoom, google meet, dan platform media online
lainnya (Abd. Syakur, 2020).
Pada kenyataannya, proses pembelajaran daring yang telah dilaksanakan seringkali
menimbulkan beberapa kali kendala. adapun kendala yang sering dihadapi adalah sering
susah sinyal dalam suatu daerah yang mengakibatkan pembelajaran daring sering terputus.
dari segi biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran daring cukup besar, hal ini disebabkan
karna pembelajaran daring mengandalkan kuota internet dalam setiap kali pertemuan. hal ini
dapat mengambat pembelajaran siswa dalam mengasah kemampuan dari segi konsep dan
cara menumbuhkan berpikir bagi siswa yang akan dilakukan. salah satu yang mengalami
terdampak pembelajaran daring adalah sejenjang tingkat Sekolah Dasar. Hal ini disebabkan
karna, Pada pendidikan di Sekolah Dasar diterapkan Kurikulum
2013 dengan tujuan agar pembelajaran tidak berfokus pada guru melainkan peserta didik
yang harus menggali potensi dirinya. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan tematik,
yang merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang terintegrasi antara pembelajaran satu
dengan yang lainnya. Struktur kurikulum di Sekolah Dasar terbagi menjadi 2 kelompok mata
pelajaran, yaitu Kelompok A (Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Matematika) dan kelompok B (Seni budaya dan
Keterampilan, Pendidikan Jasamani, Olahraga, dan Kesehatan (Termasuk muatan Lokal))
(Siti, 2020). hal ini Membuat anak tidak menjadi paham terhadap materi yang akan ditempuh.
salah satu cara yang digunakan untuk Membuat pembelajaran dapat efektif dan berjalan
secara maksimal dengan cara membuat pembelajaran yang baik di dalam kelas mampu
menumbuhkan pemahaman siswa tentang konsep dan menumbuhkan cara berpikir siswa
yaitu menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Pembelajaran Problem Based Learning (pembelajaran berbasis – masalah) adalah model
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokus atau gagasan yang dipakai untuk
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, pengaturan diri dalam siswa
Sekolah Dasar. Selain itu. Problem Based Learning dapat dikatakan sebagai metode
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal Jika dalam melaksanakan
penyampaian materi harus mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru dalam
suatu materi yang ditempuh. Selain itu, didukung oleh pendapat Syahroni Ejin (2016) yang
menyatakan bahwa Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran dimana
siswa dihadapkan pada masalah kehidupan nyata (kontekstual) dari lingkungan sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa. Menurut
Rahmadani dan Anugraheni (2017) menyatakan bahwa PBL menekankan pada aktivitas
pemecahan masalah dalam pembelajaran. Melalui pendekatan PBL siswa belajar melalui
aktivitas pemecahan masalah yang dapat mengasah keterampilan berpikir siswa. Problem
Based Learning pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks
bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi
pelajaran (Indri, 2018). sehingga, siswa memiliki kemampuan dalam pembentukan karakter
dan penguasaan materi pembelajaran dimasa pandemic COVID-19. oleh karna itu, maka
tujuan dari artikel tersebut yaitu membantu siswa dan siswi sekolah dasar warga desa Gunung
Batin Baru agar mereka bisa memahami, mengikuti, dan menentukan materi pembelajaran
secara daring melalui Bimbel RT 01 RW 02 dengan skala RT 01 sesuai dengan
pembentukan karakter dan Penguasaan materi yang telah diajarkan sebelumnya.
METODE PELAKSANAAN
Berdasarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka solusi yang ditawarkan untuk
mendukung realisasi program dibidang Pendidikan dapat berjalan di era pandemic COVID-
19 adalah melakukan metode pendampingan belajar yang diberi nama Bimbel R One R Two
atau Bimbingan Belajar RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin Baru. Penerapan metode ini
dilakukan secara luring dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan baik sebelum
kegiatan bimbingan belajar maupun setelah selesai kegiatan bimbingan belajar. berikut ini
adalah penerapan dalam Problem Based Laerning sebagai berikut:
1. Metode Sosialisasi
sebelum melaksanakan program sosialisasi dilakukan untuk mengidentifikasi
permasalahan yang sedang dialami warga RT 01 terutama dalam bidang Pendidikan
secara runtut dan melakukan pendekatan pembelajaran melalui orang tua dengan tujuan
agar Siswa dan siswi dalam mata pelajaran yang ditempuh tidak ketinggalan serta siswa
dan siswi bisa melaksanakan pembelajaran daring secara maksimal. adapun pelaksanaan
yang telah dbuat dalam bimbel tersebut pada hari selasa, kamis, dan sabtu. waktu pada
kelas 4 – 6 SD Pkl. 09.00 – 10.30 WIB. sedangkan kelas 1 -3 SD Pkl. 19.00 – 20.30 WIB.
dengan pelaksana yang bernama Muhammad Rizki Ramadhan selama kegiatan KKN pada
tanggal 9 Juli – 22 Agustus 2020 di lingkungan RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin Baru.
Gambar 1. Metode Sosialisasi Kepada Warga RT 01 RW 02
2. Metode Pendampingan
adapun pada metode pendampingan lebih mengacu kepada pembelajaran pada siswa yang
mudah dipahami dan mereka sukai. adapun pada pembelajaran bimbel tersebut lebih
banyak kepada mata pelajaran temattik dengan praktek yang dilakukan oleh siswa dan
siswi sekolah dasar sebagai berikut:
1. Menulis
Pada bimbel R One R Two, siswa dan siswi sekolah dasar yang berlingkup di Desa
Gunung Batin Baru memiliki permasalahan dalam bentuk menulis materi pembelajaran
yang ditempuh oleh sekolah dasar. salah satunya adalah materi dalam bentuk mata
pelajaran Tematik. pada kenyataannya, guru sekolah dasar memberikan materi mata
pelajaran dalam merangkum materi sebanyak mungkin dengan alasan agar si siswa dan
siswi lebih paham sekaligus lebih banyak memiliki waktu luang untuk belajar dirumah.
akhirnya, pada bimbel R One R Two dari pelaksana Menggunakan Metode PBL dalam
bentuk membantu siswa dan siswi sekolah dasar dalam bentuk menuliskan beberapa point
penting dalam materi pembelajaran dari penugasan yang telah ditentukan oleh sang
guru.
Gambar 2 Melulis Mata Pelajaran Tematik Kelas
4 SD
Gambar 3 Menulis Mata Pelajaran Tematik
Kelas 3 SD
2. Membaca
Pada bimbel R One R Two, siswa dan siswi sekolah dasar yang berlingkup di Desa
Gunung Batin Baru memiliki permasalahan dalam bentuk membaca materi
pembelajaran yang ditempuh pada jenjang sekolah dasar, yaitu materi pelajaran
Tematik dari soal cerita buku tematik dengan Sebagian besar mata pelajaran yang
ditempuh adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, siswa dan siswi merasa
kesulitan dalam membaca materi tematik sehingga, pelaksana Menggunakan Metode PBL
dalam bentuk membentuk sebuah gagasan bahwa, Siswa dan Siswi Sekolah Dasar
lebih diutamakan membaca soal cerita dari buku tematik dengan tujuan agar anak lebih
memahami konteks dari soal cerita yang akan dikerjakan dan mampu mengerjakan soal
dari cerita tersebut secara maksimal.
Gambar 4 Membaca surat At-Tin Kelas 4 SD Gambar 5 Menulis kandungan Surat kelas 4 SD
3. Menghafal
Pada Bimbel R One R Two, siswa dan siswi Sekolah dasar yang berlingkup di Desa
Gunung Batin Baru memiliki permasalahan dalam bentuk membaca materi
pembelajaran yang ditempuh pada jenjang Sekolah dasar, yaitu materi pelajaran
Perhitungan/Matematika dari penugasan yang diberikan oleh guru. dalam hal ini siswa
mengalami kesulitan dalam menghafal Perhitungan/Matematika dari guru. Sehingga,
Pelaksana menggunakan metode PBL dalam bentuk menggunakan metode perhitungan
paling mudah secara berulang-ulang yang bertujuan untuk agar siswa dan siswi lebih
mudah memahami materi pembelajaran yang bersifat mendasar agar mereka dapat
mengasah kemampuannya untuk bisa memahami materi yang telah diajarkan oleh
pelaksana.
Gambar 6 Menghafal Surat Al Falaq Kelas 4 SD Gambar 7 Menghafal Perkalian Matematika
Kelas 3 SD
4. Siap Belajar Online.
Pada Bimbel R One R Two, siswa dan siswi Sekolah Dasar yang berlingkup di Desa
Gunung Batin Baru lebih banyak permasalahan dalam bentuk kesiapan mereka dalam
bentuk Belajar Online pada materi pembelajaran yang ditempuh pada jenjang Sekolah
Dasar. Hal ini menimbulkan siswa dan siswi menjadi malas mengerjakan tugas Online
yang diberikan oleh guru maupun siswa dan siswi tidak mengerjakan karna mereka
tidak paham apa itu Pembelajaran secara Online, mereka hanya tahu belajar disekolah
Bersama teman-teman sebaya. Dalam hal ini, Pelaksana menggunakan metode PBL dalam
bentuk membimbing siswa dan siswi sekolah dasar dalam bimbingan belajar menggunakan
perangkat dari pelaksana. Adapun perangkat tersebut meliputi laptop, dan penyediaan
internet bagi siswa dan siswi Sekolah Dasar yang akan belajar secara online dalam bentuk
mengerjakan soal, membaca cerita, dan menullis dari materi pembelajaran secara online
yang diberikan oleh guru.
Gambar 8 Mengerjakan Soal Online Tematik
Kelas 5 SD
Gambar 9 Mengerjakan Soal Online Tematik
kelas 6 SD
3. Metode Evaluasi
pada evaluasi yang diberikan, pelaksana lebih memilih proses penyelesaian pada akhir
pembelajaran yang telah dilakukan, dan sebisa mungkin bisa menyempaikan evaluasi
tersebut kepada orang tua dalam bentuk Grup WA maupun Angket Hasil Pembelajaran
yang telah dibuat. tujuan evaluasi pada pembelajaran tersebut adalah supaya orang tua bisa
mengetahui potensi Siswa dan Siswi Sekolah Dasar dalam belajar di era pandemic
COVID-19 seperti apa yang dihadapi maupun dirasakan. sehingga, orang tua mampu
mengetahui apa saja yang harus dibenahi siswa dan siswi mereka agar dapat berkembang
menjadi anak yang pandai dan berguna sebagai generasi muda selanjutnya.
Gambar 10. Mengevaluasi hasil Pembelajaran ke orang tua siswa dan siswi RT 01 RW 02
HASIL PEMBAHASAN
Hasil dari program pengabdian masyarakat dalam bentuk Pendidikan yang
dilaksanakan pada siswa dan siswi RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin Baru terkhusus siswa
dan siswi Sekolah dasar Setempat dilaksanakan selama 3 kali dalam satu minggu tanggal 14
Juli – 18 Agustus 2020 sebanyak 6 peserta.
Program pendampingan ini melibatkan mahasiswa sebagai pelaksana dalam menilai perubahan
yang terjadi setelah adanya proses pendampingan dalam pengembangan model- model
pembelajaran SD secara PBL. Proses observasi yang dilakukan oleh mahasiswa bertujuan
untuk melihat perubahan yang terjadi pada Siswa dan Siswi Sekolah Dasar yang mengikuti
BimBel RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin Baru dalam mengembangkan kepemahaman terkait
model PBL terhadap materi pembelajaran secara daring di era Pandemic COVID-19.
Dari hasil observasi mahasiswa sebagai pelaksana pendampingan belajar siswa dan
siswi Sekolah Dasar diperoleh data berupa angket hasil pembelajaran, bahwa Sebagian besar
Siswa dan Siswi Sekolah Dasar mengikuti instruksi dari pelaksana pembelajaran yang
dimulai dari Menulis, Membaca, menghafal, dan Siap belajar Online yang dibarengi dengan
pembentukan karakter siswa baik, serius dan tidak membuat gaduh pada pelaksana saat
materi pembelajaran diberikan. selain itu, hasil wawancara terhadap salah satu seorang murid
mengungkapkan bahwa Bimbel R One R Two dari Desa Gunung Batin Baru sangat
membantu mereka terutama memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.
sehingga mereka tidak mengalami kesulitan yang berarti dikala mengerjakan tugas dari guru
Sekolah Dasar tersebut.
Gambar 11. Hasil Belajar Tematik Kelas 3 SD Gambar 12 Hasil Belajar Tematik Kelas 3 SD
Gambar 13 Pelaksana melakukan Sharing kepada siswa dan Siswi RT 01 RW 02
Namun, Dalam proses pendapingan tentunya terdapat berbagai hambatan-hambatan
diantaranya terkait dengan waktu pelaksanaan yang dilaksanakan harus dibagi dalam 2 sesi
yaitu pagi dan malam hari dengan beberapa penugasan yang berbeda per-setiap siswa dan
siswi RT 01 RW 02 Desa Gunung batin Baru. Sehingga, Pelaksana membutuhkan waktu
yang cukup dan harus membagi materi yang akan dibahas dalam penerapan Problem Based
Learning disetiap kali pertemuan bimbingan belajar.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan pelaksanaan Bimbingan Belajar RT 01 RW 02 Desa
Gunung Batin Baru Tahun 2020. maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Kegiatan pengabdian masyarakat dibidang Pendidikan dapat memberikan manfaat
langsung bagi warga RT 01 RW 02 maupun siswa dan siswi mereka pada jenjang
Sekolah Dasar dalam bentuk mereka lebih banyak memiliki waktu luang untuk belajar
dan tidak banyak bermain diluar rumah.
2. kegiatan pada bimbigan belajar siswa dan siswi RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin
Baru sangat efektif dalam menggunakan metode Problem Based Learning dan
membantu siswa maupun siswi dalam memahami materi yang diberikan oleh guru.
3. Metode Problem Based Learning dapat membentuk kepribadian dalam pembentukan
karakter yang berupa mereka mulai memahami dan serius dalam mengikuti bimbingan
belajar. sehingga, dalam penguasaan materi yang diberikan oleh guru dapat ditempuh
secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ejin, Syahroni. (2016). Pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap pemahaman
konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SDN Jambu Hilir Baluti 2 Pada
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Pendidikan, 1(1), 65 – 71.
Fatimah, Siti. Dyah Lyesmaya, Luthfi Hamdani Maula. 2020. Analisis Aktivitas Pembelajaran Matematika Pada Materi Pecahan Campuran Berbasis Daring (Melalui Aplikasi Whatsapp) di Masa Pandemic COVID-19 Pada Siswa Kelas 4 SDN Pakujajar CBM. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar. Sukabumi: Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Volume 5. Nomor 2.
Handayani, Lilik. 2020. Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran
Project Based Learning pada Masa Pandemi Covid-19 bagi Siswa SMP Negeri 4
Gunungsari. Jurnal Paedagogy. Lombok: SMP Negeri 4 Gunungsari. Vol. 7 No. 3. p-
ISSN: 2355-7761 e-ISSN: 2722-4627.
Rahmadani, N., & Anugraheni, I. (2017). Peningkatan aktivitas belajar matematika melalui
pendekatan problem based learning bagi siswa kelas 4 SD. Jurnal Scholaria, 7(3), 241 –
250.
Syakur, Abdul. Rikhly Faradisy, Fajar Surahman. 2020. Peningkatan Minat Belajar Bahasa
Inggris Di Akademi Kebidanan Graha Husada Melalui Aplikasi Google Class Room
Pada Masa Pandemic COVID-19. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Nusantara.
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP PGRI Sidoarjo, Indonesia. Program
Studi Kebidanan, Akademi kebidanan Graha Husada Sampang, Indonesia. Universitas
Madura, Indonesia. Vol. 2 . No. 1. E-ISSN: 2685-3884, P-ISSN: 2685-4783.
WHO Director.(2020). Retrieved 30 Agustus 2020, fromhttps://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-opening-remarks athemedia-briefing-on-covid-19---11-march-20202.
WHO.(2020). Retrieved 30 Agustus 2020, from
https://www.who.int/docs/defaultsource/coronaviruse/getting-workplace-ready-for-
covid-19.pdf6.
Jurnal Pengabdian Masyarakat, Agustus 2020
Jurnal Pengabdian Masyarakat, Agustus 2020