SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

24
SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI REMAJA Bryan Rosi Putra Adyaksa 1 ,Delima Yanti 2 , Syifa Nabila Ya Sonang 3 1 JurusanIlmu Hukum,FH, UniversitasNegeri Semarang 2 JurusanBimbingan dan Konseling,FIP, UniversitasNegeri Semarang 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, UniversitasNegeriSemarang Email: 1 [email protected], 2 [email protected], 3 [email protected] ABSTRAK Masa remaja penuh dengan problematika dan dinamika karena masa ini adalah masa untuk menemukan jati diri dan identitas yang sebenarnya.Dewasa ini, kenakalan remaja sudah sangat kompleks dan luar biasa perkembangannya. Oleh karena itu sangat penting bagi remaja untuk mengetahui dasar-dasar hukum apa saja yang berlaku dan dapat berperilaku atau bertindak sesuai dengan hukum, norma dan agama yang berlaku. Melihat kondisi remaja di Desa Kotabaru Baratyangbisa dibilangcukup menghawatirkan, dimana beberapa okunum remaja tidak dapat mengontrol emosi bahkan melakukan tindakan kriminalitas sampai mengganggu warga. Maka, mahasiswa KKN BMC Universitas Negeri Semarang mempunyai inisiatif untuk mengenalkan dan melakukan sosialisasi tentang pentingnya pengetahuan dasar-dasar hukum,dengan harapan sosisalisasi tersebut dapat membuka wawasan pemuda pemudi Desa Koatabaru Barat agar dapat mengetahui dasar-dasar hukum yang berlaku sehingga dapat menjadi sebuah preventif bagi remaja dalam melakukan sesuatu hal. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan Program Sosisalisasi Pentingnya Pengetahuan Dasar Hukum Bagi Remaja. Sasaran program ini adalah remaja Desa Kotabaru Barat. Metode yang digunakan: 1)sosialisasi, 2)tanya jawab, dan 3) evaluasi hasil. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya program kerja sosialisasi pengetahuan dasar hukum untu remaja khusunya perwakila SMA/SLTA wilayah Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan. Kata Kunci:sosialisasi,remaja,dasar hokum PENDAHULUAN Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwasanya Indonesia merupakan negara hukum, sehingga dsegala perbuatan yang dilakukan oleh rakyatnya dalm pergaulasn sosial di antara masyarakat dilandasi atau didasari dengan hukum. Sehingga, setidaknya setiap aggota masyarakat memahami apa itu hukum dan bagaimana hukum itu berjalan dalam lalu luntas sosial dalam masyarakat. Masyarakat merupakan menggerak hukum aktivitas sosial yang dilakukan masyarakat membuat hukum selalu aktif mendampingi pergerakannya.Hukum dan masyarakat diibaratkan sebagai dua sisi dari satu mata uang.Sehingga, keduanya menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan dimana ada masyarakat disitulah didakannya hukum. Namun, sungguh ironis sesuatu yang selalu dekat dan ada di tengah masyarakat yaitu hukum masih menjadi suatu hal yang asing bagi masyarakat iu sendiri. Ketakutan akan hukum mungkin menjadi salah satu penyebab timbulnya kesenjangan antara masyarakat dengan hukum. Kesenjangan yang terjadi di antaran masyarakat dan hukum mengakibatkan kaburnya pengetahuan mengenai hukum di masyarakat termasuk dengan pertanyaan mengapa hukum ada di masyarakat. Seharusnya hukum bukan hanya dipahami sebagai sebuah perundang-undangan

Transcript of SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

Page 1: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

SOSIALISASI PENTINGNYA

PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI

REMAJA

Bryan Rosi Putra Adyaksa1,Delima Yanti2, Syifa Nabila Ya Sonang3

1JurusanIlmu Hukum,FH, UniversitasNegeri Semarang

2JurusanBimbingan dan Konseling,FIP, UniversitasNegeri Semarang 3Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP,

UniversitasNegeriSemarang

Email: [email protected],[email protected],[email protected]

ABSTRAK

Masa remaja penuh dengan problematika dan dinamika karena masa ini adalah masa untuk

menemukan jati diri dan identitas yang sebenarnya.Dewasa ini, kenakalan remaja sudah sangat

kompleks dan luar biasa perkembangannya. Oleh karena itu sangat penting bagi remaja untuk

mengetahui dasar-dasar hukum apa saja yang berlaku dan dapat berperilaku atau bertindak sesuai

dengan hukum, norma dan agama yang berlaku. Melihat kondisi remaja di Desa Kotabaru

Baratyangbisa dibilangcukup menghawatirkan, dimana beberapa okunum remaja tidak dapat mengontrol

emosi bahkan melakukan tindakan kriminalitas sampai mengganggu warga. Maka, mahasiswa KKN BMC

Universitas Negeri Semarang mempunyai inisiatif untuk mengenalkan dan melakukan sosialisasi

tentang pentingnya pengetahuan dasar-dasar hukum,dengan harapan sosisalisasi tersebut dapat

membuka wawasan pemuda pemudi Desa Koatabaru Barat agar dapat mengetahui dasar-dasar hukum

yang berlaku sehingga dapat menjadi sebuah preventif bagi remaja dalam melakukan sesuatu hal.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mewujudkan “Program Sosisalisasi Pentingnya Pengetahuan Dasar

Hukum Bagi Remaja”. Sasaran program ini adalah remaja Desa Kotabaru Barat. Metode yang

digunakan: 1)sosialisasi, 2)tanya jawab, dan 3) evaluasi hasil. Hasil dari kegiatan ini adalah

terlaksananya program kerja sosialisasi pengetahuan dasar hukum untu remaja khusunya perwakila

SMA/SLTA wilayah Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan.

Kata Kunci:sosialisasi,remaja,dasar hokum

PENDAHULUAN

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negera Republik

Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwasanya Indonesia merupakan negara hukum, sehingga

dsegala perbuatan yang dilakukan oleh rakyatnya dalm pergaulasn sosial di antara masyarakat

dilandasi atau didasari dengan hukum. Sehingga, setidaknya setiap aggota masyarakat

memahami apa itu hukum dan bagaimana hukum itu berjalan dalam lalu luntas sosial dalam

masyarakat.

Masyarakat merupakan menggerak hukum aktivitas sosial yang dilakukan masyarakat

membuat hukum selalu aktif mendampingi pergerakannya.Hukum dan masyarakat diibaratkan

sebagai dua sisi dari satu mata uang.Sehingga, keduanya menjadi hal yang tidak dapat

dipisahkan dimana ada masyarakat disitulah didakannya hukum. Namun, sungguh ironis

sesuatu yang selalu dekat dan ada di tengah masyarakat yaitu hukum masih menjadi suatu hal

yang asing bagi masyarakat iu sendiri. Ketakutan akan hukum mungkin menjadi salah satu

penyebab timbulnya kesenjangan antara masyarakat dengan hukum.

Kesenjangan yang terjadi di antaran masyarakat dan hukum mengakibatkan kaburnya

pengetahuan mengenai hukum di masyarakat termasuk dengan pertanyaan mengapa hukum ada

di masyarakat. Seharusnya hukum bukan hanya dipahami sebagai sebuah perundang-undangan

Page 2: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

ataupun proses peradilan semata. Pengetahuan tentang hukum dalam masyarakat terus

mengalami degradasi terutama pada generasi muda yang menjadi acuh tak acuh perkara hukum.

Anak muda merupakan aset bangsa yang tidak ternilai mereka adalah penerus cita-cita

perjuangan bangsa dan sumber daya manusia dalam pembangunan nasional. Sehingga menjadi

penting untuk mengasah kemampuan mereka di segala bidang agar dapat ikut mengambil peran

dalam usaha membangun Indonesia. Selain itu, mereka juga harus selalu diberikan bekal dan

wawasan yang luas terutama mengenai hukum.

Penanaman pengetahuan tentang hukum tidah harus diberikan secara spesifik, kita dapat

memeberikan pengetahuan dasar dengan tujuan memerkenalkan hukum sebagai bagian dari

suatu masyarakat.Hal ini dilakukan dengan harapan agar kedepannya kesadaran masyarakat

untuk mematuhi dan menjalani hukum semakin meningkat.Serta agar mereka tidak memiliki

keraguan dalam melakukan segala aktifitas sosial di tengah masyarakat karena telah menegtahui

mengenai hukum.

Dengan dasar pemikiran ini kami selaku mahasiswa Universitas Negeri Semarang

memanfaatkan fasilitas atau kesempatan yang diberikan oleh UNNES melalui KKN BMC

UNNES di Dusun Tegalrejo, Kotabaru Barat, Oku Timur, Sumatera Selatan untuk melakukan

sosialisasi hukum bagi remaja tentunya dengan menjalin kerjasama dengan dinas terkait.

Diharapkan dengan sosialisasi yang telah dilakukan mampu meningkatkan kesadaran

hukum di tengah masyararakat dengan mempersiapkan atau membekali kader-kader muda

dengan ilmu dasar mengenai hukum.

TUJUAN DAN SASARAN

a. Tujuan

Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hukum terutama masyarakat daerah

Kabupaten Oku Timur merupakan alasan diadakannya kegiatan sosialisasi hukum ini

dalam wadah kegiatan KKN BMC UNNES 2020. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan:

1. Mengedukasi anak muda atau remaja sebagai bagian dari masyarakat mengenai hukum;

2. Mencetak kader-kader muda yang memahami apa itu hukum;

3. Menciptakan generasi muda yang berkarakter dan berkualitas sebagai generasi penerus

bangsa.

b. Sasaran

Sasaran program kerja ini adalah remaja yang merupakan siswa dari SMA/SLTA dalam

wilayah Kabupaten Oku Timur yang telah mengikuti seleksi dan tergabung dalam kegiatan

Paskibaraka Kabupaten Oku Timur Tahun 2020 dengan harapan dapat menyebarkan

informasi yang didapatkan melalui program sosialisasi.

METODE PELAKSANAAN

a. Pihak yang terlibat

Pihak yang terlibat dalam program kerja ini adalah mahasiswa yang berdomisili di

Dusun Tegalrejo, Kotabaru Barat, Oku Timur, Sumatera Selatan berkoordinasi dengan

Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Oku Timur selaku penanggung

jawab dan pelaksana kegiatan Paskibraka Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun

2020.

b. Prosedur kerja

1. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Oku Timur selaku penanggungajwab dan pelaksana kegiatan Paskibraka Kabupaten

Page 3: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2020, mengenai program kerja sosialisasi hukum

untuk remaja;

2. Melakukan koordinasi terkait dengan tanggal dan waktu pelaksanaan kegiatan program

kerja dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Oku Timur;

3. Konsultasi materi untuk kegiatan sosialisasi dengan tanggal dan waktu pelaksanaan

kegiatan program kerja dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Oku Timur;

4. Pelaksanaan progran kerja sosialisasi materi dasar tentang hukum;

c. Pelaksanaan program kerja

Program kerja sosialisasi hukum ini dilaksanakan selama 3 (Tiga) hari sesuai engan

kesepakatan antara mahasiswa dan dinas terkait, kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara

luring Program kerja sosialisasi hukum ini dilaksanakan selama 3 (Tiga) hari sesuai engan

kesepakatan antara mahasiswa dan dinas terkait, kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara

luring dengan memperhatikan protokol kesehatan, yang kemudian diuraikan sebagai

berikut :

Penyampaian materi tlah disesuaikan dengan kebutuhan remaja sebagai pelajar sehingga

materi yang disampaikan hanya bersifat dasar dan tidak terlalu spesifik, materi yang

disampaikan pun tela dikoordinasikan dengan pelatih dandinas terkait selaku pelaksana.

HASIL DAN LUARANKEGIATAN

Hasil yang dicapai

Kegiatan sosialisasi pengetahuan dasar hukum kepada remaja yang dimulai pada tanggal

14, 15 dan 17 Agustus 2020 telah selesai dilaksanakan sesuai dengan target dan diikuti oleh

39 peserta siswa perwakilan SMA/SLTA dalam wilayah Kabupaten OKU Timur Sumatera

Selatan.

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan guna penelitian mengenai tingkat kesadaran

hukum oleh remaja untuk daerah Kabupaten Oku Timur dilakukan dengan menggunakan tiga

indikator penilaian diantaranya, yaitu pengetahuan hukum, pemahaman hukum dan pendapat

Page 4: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

mengenai hukum. Ketiga indikator ini telah dijabarkan kedalam kuesioner yang diajukan

dalam bentuk 15 pernyataan.

Tabel Indikator Penelitian

No Indikator Jumlah

pertanyaan

1. Pengetahuan Hukum 6

2. Pemahaman Hukum 5

3. Pendapat Mengenai Hukum 4

Angket kuesione yang memuat 15 pernyataan tersebut bertujuan untuk mengetahui beberapa hal

yaitu mengenai pengetahuan umum tentang hukum dan selanjunya untuk mengamati tingkat

kesadaran hukum yang dimiliki oleh remaja. Angket tersebut akan diisi oleh 37 siswa

SMA/sederajat di wilayah Kabupaten Oku Timur yang tergabung dalam kegiatan Paskibraka

Oku Timur tahun 2020 yang kemudian menjadi responden. Sebelum mengisi kuisioner

responden telah mengikuti pembekalan materi terlebih dahulu sehngga wawasan dasar

mengenai hukum menjadi lebih terbuka. Untuk penjelasan secara lengkap dapat dilihat pada

pembahasan berikut :

a. Pengetahuan Hukum

1. Pengetahuan mengenai Indoesia sebagai negara hukum

Pertanyaan pertama yang diajukan oleh peneliti dalam kuisioner adalah mengenai

Indonesia sebagai negara hukum. Apakah remaja sebagai bagian dari rakyat indonesia

mengetaui bahwa Indonesia merupakan negara hukum sebagaimana tertuang dalam

Undang-Undang Dasar 1945.

Tabel Indikator Pengetahuan Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 31 83,8

Setuju 6 16,2

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

2. Remaja memahami bahwa rakyat Indonesia harus tunduk kepada hukum yang berlaku di

negara Indonesia

Page 5: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

Pertanyaan kedua merupakan pandangan bahwa rakyat indonesia harus tuntuk terhadap

hukum yang berlaku di negaranya.

Tabel Indikator Pengetahuan Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 15 40,6

Setuju 22 59,4

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

3. Remaja memahami pengertian mengenai hukum

Selanjutnya peneliti mengajukan pernyataan mengenai pengertian hukum yang menyatakan

bahwa hukum merupakan peraturan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur mengenai

tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat

Tabel Indikator Pengetahuan Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 24 64,9

Setuju 12 32,4

Kurang Setuju 1 2,7

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

4. Remaja memahami bahwasanya hukum dan masyarakat merupakan dua hal yang tidak

dapat dipisahkan

Peneliti mengajukan pernyataan mengenai hubungan antara hukum dan manusia yang

merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan sehingga di ibaratkan seperti dua sisi

dari satu mata uang.

Tabel Indikator Pengetahuan Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 19 51,3

Setuju 16 43,2

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 2 5,4

Sangat Tidak Setuju 0 0

Page 6: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

5. Perkembangan masyarakat mempengaruhi berkembangnya hukum

Hukum merupakan olah kreasi dari pemikiran manusia yang mengahrapkan ketertiban,

kenyamanan dan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat.Peneliti mencoba mencari

tau apakah remaja memahami hal tersebut.

Tabel Indikator Pengetahuan Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 9 24.3

Setuju 21 56,8

Kurang Setuju 1 2,7

Tidak Setuju 6 16,2

Sangat Tidak Setuju 0 0

6. Hukum sebagai alat untuk mencapai ketertiban dan keberadaban dalam masyarakat

Dalam hal ini penulis memberikan pernyataan mengenai hukum sebagai alat untuk

mencapai tujuan hukum dalam masyarakat yaitu tertib dan beradab.

Tabel Indikator Pengetahuan Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 21 56,7

Setuju 16 42,2

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

b. Pemahaman Hukum

1. Hukum sebagai hak adalah pengertian hukum berdasarkan sudut pandang moral

Peneliti memberikan pengertian hukum sebagai hak dimana pengertian ini didasarkan pada

hukum sebagai sebuah alat gua mengatur moral manusia dalam pergaulan di lingkungan

masyarakat.

Tabel Indikator Pemahaman Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 15 40,6

Setuju 20 54,0

Kurang Setuju 2 5,4

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Page 7: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

2. Masyarakat harus bertindak sedemikian rupa agar tata tertib dapat terpelihara

Agar tata tertib di masyarakat dapat terpelihara maka maasyarakat harus bertindak

sedemikian rupa. Oleh kerena itu hukum meliputi berbagai aturan tyang mengatur dan

menentukan hubungan individu satu sama lain.

Tabel Indikator Pemahaman Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 12 32.4

Setuju 23 62,1

Kurang Setuju 2 5.4

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

3. Hukum yang baik adalah hukum yang diterima masyarakat

Penulis memberikan pernyataan mengenai hukum atau peraturan yang baik ialah peraturan

atau hukum dimana masyarakat menghargai, mengakui, serta menaati keberadaan hukum

tersebut.

Tabel Indikator Pemahaman Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 16 43,2

Setuju 18 48,7

Kurang Setuju 3 8,1

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

4. Sifat memaksa hukum

Penulis memberikan pernyataan yang tidak tepat mengenai sifat memaksa daripada

hukum.Dalam hal ini penulis menyatakan bahwasanya hukum bersifat memaksa

dimaksudkan untuk mewujudkan kepentingan daripada penguasa semata.

Tabel Indikator Pemahaman Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 5 13,6

Setuju 9 24,0

Kurang Setuju 7 19

Tidak Setuju 12 32,4

Sangat Tidak Setuju 4 11

Page 8: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

5. Segala perbuatan memiliki akibat hukum

Segala perbuatan manusia dalam pergaulan di masyarakat dalam interaksi sosial yang

dilakukannya memiliki akibat hukum.

Tabel Indikator Pemahaman Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 8 21,7

Setuju 21 56,8

Kurang Setuju 6 16,2

Tidak Setuju 1 2,7

Sangat Tidak Setuju 1 27

c. Pendapat Mengenai Hukum

1. Pentingnya pengetahuan dasar tentang hukum sejak dini

Penulis memberikan pernyataan mengenai pentingnya memiliki pengetahuan dasar tentang

hukum terutama dikalangan remaja atau pelajar di Indonesia.

Tabel Indikator Pendapat Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 22 59,4

Setuju 15 40.6

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

2. Pengetahuan dasar tentang hukum dapat menekan angka kenakalan remaja

Peneliti memberikan pernyataan bahwa hukum merupakan solusi untuk menekan angka

kenakalan remaja yang masih terjadi di Indonesia saat ini.

Tabel Indikator Pendapat Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 11 29,8

Setuju 23 62,1

Kurang Setuju 1 2,7

Tidak Setuju 1 2,7

Sangat Tidak Setuju 1 2,7

Page 9: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

3. Masyarakat masih harus disadarkan mengenai hukum

Masyarakat di Indonesia masih belum menyadari apa itu hukum, sehingga masyarakat

masih harus disadarkan tentang hukum sebagai bagian dari kehidupan sosial mereka

Tabel Indikator Pendapat Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 13 35,1

Setuju 24 64,9

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

4. Hukum merupakan jawaban dari masyarakat yang ideal

Hukum merupakan jawaban untuk mencapai masyarakat Indonesia yang teratur, tertib dan

beradab.

Tabel Indikator Pendapat Hukum

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 23 62,1

Setuju 14 37,8

Kurang Setuju 0 0

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak Setuju 0 0

Luaran

Gambar 1. Sosialisasi pertama Jumat 14 Agustus 2020

Page 10: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

Gambar 2. Suasana kegiatan sosialisasi hari pertama

Jumat 14 Agustus 2020

Gambar 3. Sosialisasi ke-2 Sabtu 15 Agustus 2020

Gambar 4. Suasana kegiatan sosialisasi ke-2 Sabtu 15

Agustus

Gambar 5. Sosialisasi ke-3 Senin 17 Agustus 2020

Page 11: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

Gambar 6. Suasana kegiatan sosialisasi ke-3 Senin 17

Agustus 2020

Gambar 7. Angket pentingnya penanaman kesadaran

hukum bagi remaja

SIMPULAN

Sebagai aset bangsa yang tidak ternilai harganya remaja adalah penerus cita-cita

perjuangan bangsa dan sumber day amanusia dala pembangunan nasional.Sehinga sangat

penting untuk mengasah kemampuan serta potensi mereka dalam berbagai macam bidang

kehidupan. Melihat pengertian dan peran dari remaja yang sesungguhnya, bertolak belakang

dengan keadaan remaja di desa Kotabaru barat yang seolah-olah tidak mengerti akan hukum

kehidupan dan nilai-nilaia yang berlaku dalam masyarakat. Banyak dari mereka yang

melakukan tindak kriminal yang terkadang sampai mengganggu ketenangan warga setempat.

Maka dari itu dalam rangka diadakannya KKN BMC UNNES 2020 yang bertempat di

domisili asal mahasiswa, mahasiswa KKN BMC UNNNES melakukan sosialisasi tentang

pentingnya pengetahuan dasar-dasar hukum di Kotabaru Barat kabupaten Oku Timur Provinsi

Sumatera selatan. Program kerja sosialisasi tentang pentingnya pengetahuan dasar-dasar hukum

di Kotabaru Barat kabupaten Oku Timur Provinsi Sumatera selatan ini dilaksanakan selama 3

(Tiga) hari sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dan dinas terkait kegiatan dilakukan

secara luring dengan memperhatikan protokol kesehatan, serta sasaran program kerja ini sendiri

yaitu Remaja ynag merupakan siswa dari SMA/SLTA dalam wilayah kabupaten Oku Timur

yang telah mengikuti seleksi dan tergabungdalam kegiatan paskibraka kabupaten Oku Timur

Tahun 2020 dengan harapan dapat menyebarkan informasi yang didapatkan melalui program

sosialisasi.

SARAN

Dengan diadakannya sosialisasi mengenai pentingnya pengetahuan dasar-dasar hukum di

Kotabaru Barat kabupaten Oku Timur Provinsi Sumatera selatan ini diharapkan dapat

setidaknya membuat remaja di kotabaru ini sadar akan hukum serta nilai yang berlaku

Page 12: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

dilimgkungannya serta sadar apabila yang mereka lakukan tersebut terkadang mengganggu

ketenangan warga setempat. Serta lebih dari itu remaja dapat memahami mengenai dasar-dasar

hukum yang berlaku.

Page 13: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

BAGI SISWA SEKOLAH DASAR SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER

DAN PENGUASAAN MATERI DIMASA PANDEMIC COVID-19.

Muhammad Rizki Ramadhan1)

, Nada Arrumaisya .Z2)

, Ulfa Dyah Amini3)

,

Zahrifatus Shalihah4)

1. Jurusan Teknik Mesin , Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

2. Jurusan PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

3. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

4. Jurusan PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

ABSTRAK

Program pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu program yang berorientasi

kepada msyarakat untuk dikembangkan dan ditingkatkan menjadi lebih baik maupun lebih

optimal dilingkungan sekitar. oleh karna itu, pada program pengabdian masyarakat berpacu

pada jangka panjang yang harus dilakukan dalam periode tertentu. adapun kegiatan jangka

panjang di Era Pandemic COVID-19 yaitu menerapkan metode Problem Based Learning

bagi siswa dan siswi jenjang Sekolah Dasar di lingkungan RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin

Baru di era Pandemic COVID-19. adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

(1). Memberikan pemahaman materi pembelajaran secara online yang dihadapi siswa dan

siswi Sekolah Dasar; (2). Memberikan penjelasan bagaimana cara menyelesaikan

permasalahan yang sedang dihadapi siswa dan siswi Sekolah Dasar dalam menuntut ilmu (3).

mengoptimalkan siswa dan siswi sekolah agar memiliki pembentukan karakter dalam

penguasaan materi pembelajaran di era pandemic COVID-19. Metode Problem Based

Learning yang akan dipakai dalam upaya pencapaian tujuan tersebut adalah terdiri atas: (a).

Metode Sosialisasi; (b). Metode Pendampingan; (c). Metode Evaluasi.

Kata Kunci: Metode Problem Based Learning, Siswa dan Siswi, Desa Gunung Batin Baru.

ABSTRACT

The community service program is one of the community-oriented programs to be developed

and improved to be better and more optimal in the surrounding environment. Therefore, the

community service program has a long-term race that must be carried out within a certain

period. As for the long-term activities in the COVID-19 Pandemic Era, namely applying the

Problem Based Learning method for elementary school students and students in the RT 01

RW 02 Gunung Batin Baru Village in the COVID-19 Pandemic era. as for the objectives to

be achieved are as follows: (1). Provide understanding of online learning materials faced by

elementary school students and students; (2). Provide an explanation of how to solve

problems that are being faced by elementary school students and students in studying (3).

Page 14: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

Optimizing students and schoolgirls to have character building in mastering learning

materials in the era of the COVID-19 pandemic. The Problem Based Learning method that

will be used in an effort to achieve these goals consists of: (a). Socialization Method; (b).

Mentoring Methods; (c). Evaluation Method.

Keywords: Problem Based Learning Method, Students and Students, Gunung Batin Baru

Village.

PENDAHULUAN

Pada hakekatnya, kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi atau hubungan

timbal balik antara guru dan peserta didik dalam satuan pembelajaran, guru sebagai salah satu

komponen dalam proses pembelajaran merupakan pemegang peran yang sangat penting,

Guru bukan hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan

sebagai fasilitator, moderator, dan pendidik. Guru sebagai pendidik agar menarik dalam

proses penyampaian materi dituntut adanya Creativity and Innovation (Kreativitas dan

inovasi) yaitu kemampuan seorang guru dalam menciptakan kreativitas yang bisa

menghasilkan penemuan-penemuan baru (inovasi) (Lilik, 2020).

Namun, saat ini dunia tengah dikejutkan dengan wabah COVID-19 (Corona Virus

Desease) yang dikabarkan berasal dari kota Wuhan, Republik Rakyat China sejak Desember

Tahun 2019. adapun COVID-19 yang sedang berlangsung (Penyakit Coronavirus 2019)

adalah pandemi berkelanjutan yang merupakan sindrom pernapasan yang disebabkan oleh

coronavirus 2. WHO menyatakan wabah ini sebagai pandemi global karena penularan virus

ini sangatlah cepat dan sebagian besar negara di dunia turut terpapar virus ini. Data terkini

menunjukkan jumlah pasien terkonfirmasi sebanyak 9.590.890 kasus positif pada 216 negara

di seluruh dunia (Update: 24-06-2020). Indonesia adalah salah satu negara yang turut

terpapar virus ini sejak awal Maret hingga saat ini 27 Juni 2020, terkonfirmasi 52.812 kasus

positif yang tersebar di 34 provinsi dan 415 kabupaten/kota. (Gugus Tugas Percepatan

Penanganan COVID-19 Indonesia, 2020). hal ini dapat mengakibatkan aktivitas kegiatan

yang dilakukan sehari-hari terpaksa ditiadakan, dan warga lebih banyak beraktivitas dirumah

dengan menghubungkan suatu komunikasi baik secara pertemuan dengan orang banyak

maupun pekerjaan secara Daring/Online. Salah satu dampak yang terjadi adalah Pendidikan.

Pendidikan adalah sebuah usaha manusia dalam menentukan bagaimana nasib kelangsungan

hidup di masa yang akan datang, pendidikan juga merupakan jalan untuk mewujudkan cita-

cita di masa mendatang (Siti Patimah, 2020). pada proses Pendidikan di Era Pandemic

COVID-19 sangat berpengaruh terhadap semua tingkatan yang ada di Indonesia, dimulai dari

tingkat dasar sampai perguruan tinggi. salah satu cara yang digunakan untuk Membuat

pembelajaran dapat lancar serta tidak kendala apupun yaitu dengan cara Membuat

pembelajaran secara daring. Pembelajaran secara online atau daring (dalam jaringan)

secara tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh dilakukan melalui aplikasi yang dapat

menunjang proses pembelajaran seperti zoom, google meet, dan platform media online

lainnya (Abd. Syakur, 2020).

Pada kenyataannya, proses pembelajaran daring yang telah dilaksanakan seringkali

menimbulkan beberapa kali kendala. adapun kendala yang sering dihadapi adalah sering

susah sinyal dalam suatu daerah yang mengakibatkan pembelajaran daring sering terputus.

dari segi biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran daring cukup besar, hal ini disebabkan

karna pembelajaran daring mengandalkan kuota internet dalam setiap kali pertemuan. hal ini

dapat mengambat pembelajaran siswa dalam mengasah kemampuan dari segi konsep dan

Page 15: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

cara menumbuhkan berpikir bagi siswa yang akan dilakukan. salah satu yang mengalami

terdampak pembelajaran daring adalah sejenjang tingkat Sekolah Dasar. Hal ini disebabkan

karna, Pada pendidikan di Sekolah Dasar diterapkan Kurikulum

2013 dengan tujuan agar pembelajaran tidak berfokus pada guru melainkan peserta didik

yang harus menggali potensi dirinya. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan tematik,

yang merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang terintegrasi antara pembelajaran satu

dengan yang lainnya. Struktur kurikulum di Sekolah Dasar terbagi menjadi 2 kelompok mata

pelajaran, yaitu Kelompok A (Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia dan Matematika) dan kelompok B (Seni budaya dan

Keterampilan, Pendidikan Jasamani, Olahraga, dan Kesehatan (Termasuk muatan Lokal))

(Siti, 2020). hal ini Membuat anak tidak menjadi paham terhadap materi yang akan ditempuh.

salah satu cara yang digunakan untuk Membuat pembelajaran dapat efektif dan berjalan

secara maksimal dengan cara membuat pembelajaran yang baik di dalam kelas mampu

menumbuhkan pemahaman siswa tentang konsep dan menumbuhkan cara berpikir siswa

yaitu menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Pembelajaran Problem Based Learning (pembelajaran berbasis – masalah) adalah model

pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai fokus atau gagasan yang dipakai untuk

mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, pengaturan diri dalam siswa

Sekolah Dasar. Selain itu. Problem Based Learning dapat dikatakan sebagai metode

pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal Jika dalam melaksanakan

penyampaian materi harus mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru dalam

suatu materi yang ditempuh. Selain itu, didukung oleh pendapat Syahroni Ejin (2016) yang

menyatakan bahwa Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran dimana

siswa dihadapkan pada masalah kehidupan nyata (kontekstual) dari lingkungan sehingga

dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep dan berpikir kritis siswa. Menurut

Rahmadani dan Anugraheni (2017) menyatakan bahwa PBL menekankan pada aktivitas

pemecahan masalah dalam pembelajaran. Melalui pendekatan PBL siswa belajar melalui

aktivitas pemecahan masalah yang dapat mengasah keterampilan berpikir siswa. Problem

Based Learning pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks

bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan

masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi

pelajaran (Indri, 2018). sehingga, siswa memiliki kemampuan dalam pembentukan karakter

dan penguasaan materi pembelajaran dimasa pandemic COVID-19. oleh karna itu, maka

tujuan dari artikel tersebut yaitu membantu siswa dan siswi sekolah dasar warga desa Gunung

Batin Baru agar mereka bisa memahami, mengikuti, dan menentukan materi pembelajaran

secara daring melalui Bimbel RT 01 RW 02 dengan skala RT 01 sesuai dengan

pembentukan karakter dan Penguasaan materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Page 16: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

METODE PELAKSANAAN

Berdasarkan permasalahan yang sedang dihadapi, maka solusi yang ditawarkan untuk

mendukung realisasi program dibidang Pendidikan dapat berjalan di era pandemic COVID-

19 adalah melakukan metode pendampingan belajar yang diberi nama Bimbel R One R Two

atau Bimbingan Belajar RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin Baru. Penerapan metode ini

dilakukan secara luring dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan baik sebelum

kegiatan bimbingan belajar maupun setelah selesai kegiatan bimbingan belajar. berikut ini

adalah penerapan dalam Problem Based Laerning sebagai berikut:

1. Metode Sosialisasi

sebelum melaksanakan program sosialisasi dilakukan untuk mengidentifikasi

permasalahan yang sedang dialami warga RT 01 terutama dalam bidang Pendidikan

secara runtut dan melakukan pendekatan pembelajaran melalui orang tua dengan tujuan

agar Siswa dan siswi dalam mata pelajaran yang ditempuh tidak ketinggalan serta siswa

dan siswi bisa melaksanakan pembelajaran daring secara maksimal. adapun pelaksanaan

yang telah dbuat dalam bimbel tersebut pada hari selasa, kamis, dan sabtu. waktu pada

kelas 4 – 6 SD Pkl. 09.00 – 10.30 WIB. sedangkan kelas 1 -3 SD Pkl. 19.00 – 20.30 WIB.

dengan pelaksana yang bernama Muhammad Rizki Ramadhan selama kegiatan KKN pada

tanggal 9 Juli – 22 Agustus 2020 di lingkungan RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin Baru.

Gambar 1. Metode Sosialisasi Kepada Warga RT 01 RW 02

2. Metode Pendampingan

adapun pada metode pendampingan lebih mengacu kepada pembelajaran pada siswa yang

mudah dipahami dan mereka sukai. adapun pada pembelajaran bimbel tersebut lebih

banyak kepada mata pelajaran temattik dengan praktek yang dilakukan oleh siswa dan

siswi sekolah dasar sebagai berikut:

Page 17: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

1. Menulis

Pada bimbel R One R Two, siswa dan siswi sekolah dasar yang berlingkup di Desa

Gunung Batin Baru memiliki permasalahan dalam bentuk menulis materi pembelajaran

yang ditempuh oleh sekolah dasar. salah satunya adalah materi dalam bentuk mata

pelajaran Tematik. pada kenyataannya, guru sekolah dasar memberikan materi mata

pelajaran dalam merangkum materi sebanyak mungkin dengan alasan agar si siswa dan

siswi lebih paham sekaligus lebih banyak memiliki waktu luang untuk belajar dirumah.

akhirnya, pada bimbel R One R Two dari pelaksana Menggunakan Metode PBL dalam

bentuk membantu siswa dan siswi sekolah dasar dalam bentuk menuliskan beberapa point

penting dalam materi pembelajaran dari penugasan yang telah ditentukan oleh sang

guru.

Gambar 2 Melulis Mata Pelajaran Tematik Kelas

4 SD

Gambar 3 Menulis Mata Pelajaran Tematik

Kelas 3 SD

2. Membaca

Pada bimbel R One R Two, siswa dan siswi sekolah dasar yang berlingkup di Desa

Gunung Batin Baru memiliki permasalahan dalam bentuk membaca materi

pembelajaran yang ditempuh pada jenjang sekolah dasar, yaitu materi pelajaran

Tematik dari soal cerita buku tematik dengan Sebagian besar mata pelajaran yang

ditempuh adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam hal ini, siswa dan siswi merasa

kesulitan dalam membaca materi tematik sehingga, pelaksana Menggunakan Metode PBL

dalam bentuk membentuk sebuah gagasan bahwa, Siswa dan Siswi Sekolah Dasar

lebih diutamakan membaca soal cerita dari buku tematik dengan tujuan agar anak lebih

memahami konteks dari soal cerita yang akan dikerjakan dan mampu mengerjakan soal

dari cerita tersebut secara maksimal.

Page 18: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

Gambar 4 Membaca surat At-Tin Kelas 4 SD Gambar 5 Menulis kandungan Surat kelas 4 SD

3. Menghafal

Pada Bimbel R One R Two, siswa dan siswi Sekolah dasar yang berlingkup di Desa

Gunung Batin Baru memiliki permasalahan dalam bentuk membaca materi

pembelajaran yang ditempuh pada jenjang Sekolah dasar, yaitu materi pelajaran

Perhitungan/Matematika dari penugasan yang diberikan oleh guru. dalam hal ini siswa

mengalami kesulitan dalam menghafal Perhitungan/Matematika dari guru. Sehingga,

Pelaksana menggunakan metode PBL dalam bentuk menggunakan metode perhitungan

paling mudah secara berulang-ulang yang bertujuan untuk agar siswa dan siswi lebih

mudah memahami materi pembelajaran yang bersifat mendasar agar mereka dapat

mengasah kemampuannya untuk bisa memahami materi yang telah diajarkan oleh

pelaksana.

Gambar 6 Menghafal Surat Al Falaq Kelas 4 SD Gambar 7 Menghafal Perkalian Matematika

Kelas 3 SD

4. Siap Belajar Online.

Pada Bimbel R One R Two, siswa dan siswi Sekolah Dasar yang berlingkup di Desa

Gunung Batin Baru lebih banyak permasalahan dalam bentuk kesiapan mereka dalam

bentuk Belajar Online pada materi pembelajaran yang ditempuh pada jenjang Sekolah

Dasar. Hal ini menimbulkan siswa dan siswi menjadi malas mengerjakan tugas Online

yang diberikan oleh guru maupun siswa dan siswi tidak mengerjakan karna mereka

tidak paham apa itu Pembelajaran secara Online, mereka hanya tahu belajar disekolah

Bersama teman-teman sebaya. Dalam hal ini, Pelaksana menggunakan metode PBL dalam

bentuk membimbing siswa dan siswi sekolah dasar dalam bimbingan belajar menggunakan

perangkat dari pelaksana. Adapun perangkat tersebut meliputi laptop, dan penyediaan

internet bagi siswa dan siswi Sekolah Dasar yang akan belajar secara online dalam bentuk

mengerjakan soal, membaca cerita, dan menullis dari materi pembelajaran secara online

yang diberikan oleh guru.

Page 19: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

Gambar 8 Mengerjakan Soal Online Tematik

Kelas 5 SD

Gambar 9 Mengerjakan Soal Online Tematik

kelas 6 SD

3. Metode Evaluasi

pada evaluasi yang diberikan, pelaksana lebih memilih proses penyelesaian pada akhir

pembelajaran yang telah dilakukan, dan sebisa mungkin bisa menyempaikan evaluasi

tersebut kepada orang tua dalam bentuk Grup WA maupun Angket Hasil Pembelajaran

yang telah dibuat. tujuan evaluasi pada pembelajaran tersebut adalah supaya orang tua bisa

mengetahui potensi Siswa dan Siswi Sekolah Dasar dalam belajar di era pandemic

COVID-19 seperti apa yang dihadapi maupun dirasakan. sehingga, orang tua mampu

mengetahui apa saja yang harus dibenahi siswa dan siswi mereka agar dapat berkembang

menjadi anak yang pandai dan berguna sebagai generasi muda selanjutnya.

Gambar 10. Mengevaluasi hasil Pembelajaran ke orang tua siswa dan siswi RT 01 RW 02

HASIL PEMBAHASAN

Hasil dari program pengabdian masyarakat dalam bentuk Pendidikan yang

dilaksanakan pada siswa dan siswi RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin Baru terkhusus siswa

dan siswi Sekolah dasar Setempat dilaksanakan selama 3 kali dalam satu minggu tanggal 14

Juli – 18 Agustus 2020 sebanyak 6 peserta.

Program pendampingan ini melibatkan mahasiswa sebagai pelaksana dalam menilai perubahan

yang terjadi setelah adanya proses pendampingan dalam pengembangan model- model

Page 20: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

pembelajaran SD secara PBL. Proses observasi yang dilakukan oleh mahasiswa bertujuan

untuk melihat perubahan yang terjadi pada Siswa dan Siswi Sekolah Dasar yang mengikuti

BimBel RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin Baru dalam mengembangkan kepemahaman terkait

model PBL terhadap materi pembelajaran secara daring di era Pandemic COVID-19.

Dari hasil observasi mahasiswa sebagai pelaksana pendampingan belajar siswa dan

siswi Sekolah Dasar diperoleh data berupa angket hasil pembelajaran, bahwa Sebagian besar

Siswa dan Siswi Sekolah Dasar mengikuti instruksi dari pelaksana pembelajaran yang

dimulai dari Menulis, Membaca, menghafal, dan Siap belajar Online yang dibarengi dengan

pembentukan karakter siswa baik, serius dan tidak membuat gaduh pada pelaksana saat

materi pembelajaran diberikan. selain itu, hasil wawancara terhadap salah satu seorang murid

mengungkapkan bahwa Bimbel R One R Two dari Desa Gunung Batin Baru sangat

membantu mereka terutama memahami materi pembelajaran yang diberikan oleh guru.

sehingga mereka tidak mengalami kesulitan yang berarti dikala mengerjakan tugas dari guru

Sekolah Dasar tersebut.

Gambar 11. Hasil Belajar Tematik Kelas 3 SD Gambar 12 Hasil Belajar Tematik Kelas 3 SD

Gambar 13 Pelaksana melakukan Sharing kepada siswa dan Siswi RT 01 RW 02

Namun, Dalam proses pendapingan tentunya terdapat berbagai hambatan-hambatan

diantaranya terkait dengan waktu pelaksanaan yang dilaksanakan harus dibagi dalam 2 sesi

yaitu pagi dan malam hari dengan beberapa penugasan yang berbeda per-setiap siswa dan

siswi RT 01 RW 02 Desa Gunung batin Baru. Sehingga, Pelaksana membutuhkan waktu

yang cukup dan harus membagi materi yang akan dibahas dalam penerapan Problem Based

Learning disetiap kali pertemuan bimbingan belajar.

Page 21: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pelaksanaan Bimbingan Belajar RT 01 RW 02 Desa

Gunung Batin Baru Tahun 2020. maka didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Kegiatan pengabdian masyarakat dibidang Pendidikan dapat memberikan manfaat

langsung bagi warga RT 01 RW 02 maupun siswa dan siswi mereka pada jenjang

Sekolah Dasar dalam bentuk mereka lebih banyak memiliki waktu luang untuk belajar

dan tidak banyak bermain diluar rumah.

2. kegiatan pada bimbigan belajar siswa dan siswi RT 01 RW 02 Desa Gunung Batin

Baru sangat efektif dalam menggunakan metode Problem Based Learning dan

membantu siswa maupun siswi dalam memahami materi yang diberikan oleh guru.

3. Metode Problem Based Learning dapat membentuk kepribadian dalam pembentukan

karakter yang berupa mereka mulai memahami dan serius dalam mengikuti bimbingan

belajar. sehingga, dalam penguasaan materi yang diberikan oleh guru dapat ditempuh

secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ejin, Syahroni. (2016). Pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap pemahaman

konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV SDN Jambu Hilir Baluti 2 Pada

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Pendidikan, 1(1), 65 – 71.

Fatimah, Siti. Dyah Lyesmaya, Luthfi Hamdani Maula. 2020. Analisis Aktivitas Pembelajaran Matematika Pada Materi Pecahan Campuran Berbasis Daring (Melalui Aplikasi Whatsapp) di Masa Pandemic COVID-19 Pada Siswa Kelas 4 SDN Pakujajar CBM. Jurnal Kajian Pendidikan Dasar. Sukabumi: Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Volume 5. Nomor 2.

Handayani, Lilik. 2020. Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

Project Based Learning pada Masa Pandemi Covid-19 bagi Siswa SMP Negeri 4

Gunungsari. Jurnal Paedagogy. Lombok: SMP Negeri 4 Gunungsari. Vol. 7 No. 3. p-

ISSN: 2355-7761 e-ISSN: 2722-4627.

Rahmadani, N., & Anugraheni, I. (2017). Peningkatan aktivitas belajar matematika melalui

pendekatan problem based learning bagi siswa kelas 4 SD. Jurnal Scholaria, 7(3), 241 –

250.

Syakur, Abdul. Rikhly Faradisy, Fajar Surahman. 2020. Peningkatan Minat Belajar Bahasa

Inggris Di Akademi Kebidanan Graha Husada Melalui Aplikasi Google Class Room

Pada Masa Pandemic COVID-19. Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Nusantara.

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP PGRI Sidoarjo, Indonesia. Program

Studi Kebidanan, Akademi kebidanan Graha Husada Sampang, Indonesia. Universitas

Madura, Indonesia. Vol. 2 . No. 1. E-ISSN: 2685-3884, P-ISSN: 2685-4783.

WHO Director.(2020). Retrieved 30 Agustus 2020, fromhttps://www.who.int/dg/speeches/detail/who-director-general-s-opening-remarks athemedia-briefing-on-covid-19---11-march-20202.

Page 22: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

WHO.(2020). Retrieved 30 Agustus 2020, from

https://www.who.int/docs/defaultsource/coronaviruse/getting-workplace-ready-for-

covid-19.pdf6.

Page 23: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

Jurnal Pengabdian Masyarakat, Agustus 2020

Page 24: SOSIALISASI PENTINGNYA PENGETAHUAN DASAR HUKUM BAGI …

Jurnal Pengabdian Masyarakat, Agustus 2020