Sofyan Bachmid

Post on 25-Sep-2019

13 views 0 download

description

Pengantar Usul Fiqh

Transcript of Sofyan Bachmid

KONTRAK PERKULIAHAN : Tepat waktu, toleransi terlambat 20 menit Bagi yg terlambat dari ketentuan, tdk diperbolehkan masuk

ruangan kelas. Kehadiran minimal 80%, artinya dari 16x TM, boleh 3 x tdk

masuk. 80% kehadiran adalah syarat ikut ujian. Mengerjakan tugas mingguan Tidak curang (ujian bukan satu-satunya syarat kelulusan, yang

dihargai juga adalah proses, serta sikap dan perilaku. Menampilkan budaya keIslaman, pakaian menutup aurat dan

rapi. Wanita memakai minimal rok panjang, pria dilarang memakai kaos oblong dan celana jeans. Semuanya dilarang memakai sandal.

Harus bersungguh-sungguh, dan menunjukkan kesungguhan dalam belajar. (kisah Ibn Hajar Al Asqalani).

MotivAction….> The Mother of Learning is Repetition. Meneladani ulama dalam menuntut ilmu

PENDAHULUANU S H U L F I Q

I H

Pokok Bahasan “Pendahuluan Ushul Fiqih” :

-Pengertian Ushul Fiqih -Objek kajian Ushul Fiqih -Perbedaan Ushul Fiqih dan Fiqih -Tujuan Belajar Ushul Fiqih

PENGERTIAN USHUL FIQIH

DEFINISI USHULKata “ushul” menurut bahasa Arab

adalah bentuk jamak (plural) dari kata “ashl” (asal)

يبنى& التي القواعد أو األسس هي& األصولغيرها عليها

Kata “ushul” berarti asas-asas atau dasar-dasar yang di atasnya dibangun sesuatu yang lain.

DEFINISI FIQIHالفهم لغة الفقه

Kata “fiqih” menurut bahasa Arab adalah “al fahmu” (pemahaman)

الشرعية الفقه باألحكام العلم هو اصطالحاالتفصيلية أدلتها من المستفادة العملية

“Fiqih” menurut istilah adalah ilmu tentang hukum-hukum syara’ yang amaliyah yang diperoleh dari dalil-dalilnya yang terperinci.

DEFINISI USHUL FIQIH-Ushul fiqih intinya adalah metodologi

yang dipakai mujtahid dalam rangka menggali hukum syara’ (istinbath) dari sumber-sumber hukum syara’ (al-Qur’an, hadits, ijma sahabat, qiyas syar’i).

(Hafidz abdurrahman, 2003:12)

-Ushul fiqh adalah kaidah berfikir bagi seorang Muslim dalam menggali hukum, yang menjadi solusi bagi seluruh problem kehidupan manusia. (Hafidz abdurrahman, 2003:2)

GAMBARAN USHUL FIQIH-Islam seperti pohon yang rindang dan manis

buahnya, untuk menikmati buahnya dibutuhkan pemetik dan alat untuk memetik buah. (al-Ghazali, w. 505 H).

-pemetik itu adalah mujtahid

-alat untuk memetik buah adalah ushul fiqh

*maka yang penting bukan hanya keberadaan mujtahid yang bisa menggali hukum dari sumbernya, tapi juga adanya ushul fiqh merupakan hal yg sama pentingnya.

(Hafidz abdurrahman, 2003:1)

OBJEK KAJIAN USHUL

OBJEK KAJIAN (maudhuu’) USHUL FIQIH

(1) Dalil-dalil Ijmali, atau disebut juga Dalil Syara’ (sumber hukum), seperti Al Qur`an, As Sunnah, Ijma’ Shahabat, & qiyas syar’i, yg dibahas dari segi pembuktian kehujjahannya sebagai dalil dan kedudukannya dalam istidlal (pengambilan kesimpulan dari dalil)

(2) Hukum Syara’, dan hal-hal yang terkait dengannya, seperti pembahasan apa itu hukum syara’, macam-macam hukum syara’, rukun hukum (pembuat hukum/hakim, sasaran hukum, obyek yg dihukumi)

OBJEK KAJIAN USHUL FIQIH

(3) Dalalah lafazh (pengertian/makna yang ditunjukkan dalil) dari Al Qur`an dan As Sunnah, atau disebut juga Fahmu Dalil (pemahaman terhadap dalil), spt manthuq, mafhum, umum, khusus, mutlak, muqayyad, dsb.

(4) Ijtihad dan Taqlid, spt pembahasan ttg definisi, hukum, dan syarat Ijtihad atau Taqlid. Juga pembahasan ttg Ta’adul dan Tarajih.

OBJEK KAJIAN USHUL FIQIH

HUKUM SYARA’

DALIL SYARA’

IJTIHAD

PERBEDAAN USHUL FIQIH DAN FIQIH

PERBEDAAN USHUL FIQIH DAN FIQIH

USHUL FIQIH FIQIH

PEMBAHASAN DALIL MEMBAHAS DALIL IJMALI (global)

MEMBAHAS DALIL JUZ`IY / TAFSHIILY (rinci)

FAKTA ILMU KAIDAH UNTUK MENGISTINBATH HUKUM SYARA’

ILMU TENTANG HUKUM SYARA’

ASPEK BAHASA MEMBAHAS ASPEK BAHASA

TIDAK MEMBAHAS ASPEK BAHASA

TUJUAN MENERAPKAN KAIDAH UNTUK MENGISTINBATH HUKUM SYARA’

MENJELASKAN HUKUM SYARA’

(Hafidz Abdurrahman, 2003:11-12)

TUJUAN BELAJAR USHUL

FIQIH

TUJUAN BELAJAR USHUL FIQIH

(1) Untuk menetapkan (itsbat) secara pasti (qath’i) bahwa suatu dalil ijmali/global (misal Al Qur`an dan As Sunnah) adalah benar-benar wahyu dari Allah SWT.

Dalil ijmali / dalil syar’i termasuk masalah masalah ushul (aqidah) yang wajib ditetapkan berdasarkan dalil qath’i, bukan dalil zhanni. (Lihat QS Yunus : 36, QS Al Isra` : 36.)

M. Husain Abdullah, Al Wadhih fi Ushul Al Fiqh, hlm. 20-21

(Hafidz Abdurrahman, 2003: 14-17)

TUJUAN BELAJAR USHUL FIQIH

(2) Bagi mujtahid : untuk menerapkan kaidah-kaidah ushul fiqih pada dalil-dalil tafshili untuk mengistinbath hukum syara’ yang mutlak diperlukan oleh kaum muslimin dalam kehidupan mereka.

Ini tujuan yg amat mulia, karena akan membantu manusia beribadah, sbg tujuan diciptakannya manusia oleh Allah SWT (QS Adzariyat : 56), yang tak mungkin ibadah itu terlaksana tanpa mengetahui hukum syara’. (M. Husain Abdullah, Al Wadhih fi Ushul Al Fiqh, hlm. 20-21)

TUJUAN BELAJAR USHUL FIQIH

(3) Bagi muqallid : untuk memahami kaidah-kaidah yang digunakan oleh mujtahid dalam mengistinbath ( menggali) hukum syara’ dari dalil syara’. Ini penting, karena di samping menjadi satu tahapan kompetensi pra ijtihad, juga untuk memantapkan hati bahwa para mujtahid terdahulu adalah ulama yang layak untuk diikuti dan pendapat mereka adalah hukum syara’ yang sahih. (Wahbah Zuhaili, Ushul Al Fiqh Al Islami, hlm. 30)

sumberKH. M. Shiddiq al-Jawi, M.S.I.