Post on 04-Jul-2015
2. ceiling price dan floor price?
Dalam negara yang sedang berkembang, sektor pertanian menjadi suatu sector yang menghasilkan
bahan makanan utama negara tersebut. Dimana sector tersebut menjadi sumber modal bagi
pembangunan ekonomi dan sebagai alat untuk mencari devisa. Namun dalam pelaksanaannya terdapat
kelemahan dalam negara yang menggunakan sector pertanian sebagai sumber modal utama dalam
pembangunan ekonomi negaranya. Kelemahan tersebut antara lain adalah harga hasil pertanian yang
tidak stabil. Maka kemudian, dalam rangka mengantisipasi ketidakstabilan tersebut, maka pemerintah
menerapkan suatu batasan-batasan terhadap harga hasil pertanian tersebut yang dikenal dengan ceiling
price dan floor price. Ceiling price itu sendiri adalah range harga di saat hasil pertanian memasuki musim
paceklik, sementara itu floor price adalah range harga di saat hasil pertanian memasuki musim panen.
Kemudian terhadap keduanya maka dibentuklah suatu pembentukan range harga terhadap hasil
pertanian yang tidak boleh berada di atas ceiling price dan juga tidak boleh berada di bawah floor price.
3. peranan pertanian di nsb?
Dalam negara yang sedang berkembang, sektor pertanian menjadi suatu sector yang menghasilkan
bahan makanan utama bagi negara tersebut. Kemudian, hasil pertanian itu sendiri dapat menjadi
sumber modal bagi pembangunan ekonomi dan sebagai alat untuk mencari devisa, dengan cara menjual
hasil pertanian ke luar negeri sehingga kita mendapatkan devisa. Maka secara garis besar peranan
pertanian di NSB adalah:
1. untuk menyediakan bahan makanan bagi masyarakat
2. menimbulkan kesempatan kerja yang luas bagi masyarakat
3. merupakan suatu sumber pembentukan modal
4. merupakan sumber devisa negara
5. sebagai pasar bagi sector-sektor di luar pertanian
4. bagaimana cara negara miskin SDA mengembangkan negaranya? (outward looking)
Dalam fungsinya untuk memaksimalkan suatu SDA yang terdapat dalam suatu negara, negara tersebut
dapat melakukan suatu kebijakan untuk mengembangkan negaranya, yaitu, bentuk pemaksimalisasian
SDA yang dilakukan dengan cara menerapakan pola pengembangan industrialisasi,, yang berupa
kegiatan ekonomi untuk mempergunakan sumber alam berupa hasil-hasil alamnya yang belum dilah
atau yang setengah diolah untuk menghasilkan produk/barang yang siap dipakai/dikonsumsi. Contoh:
karetban. Terhadap kebijakan dalam pengembangan industry itu sendiri dibagi menjadi 2 macam:
1. inward looking policy
2. outward looking policy, yaitu pengambilan kebijakan pembangunan industri yang didasari dengan
melihat pasaran yang ada di luar negeri, yang kemudian kebijakan ini melahirkan industri promosi
ekspor yang tujuannya: mencari devisa, transfer teknologi, menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan mutu dari produk/barang yang ada.
Contoh pelaksanaan outward looking policy: industri baju
5. industri subtitusi impor (definisi & keuntungan), kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi dalam
negeri?
Industri substitusi impor adalah suatu industri yang menghasilkan/menggantikan barang-barang yang
sebelumnya kita impor dari luar negeri kemudian memproduksinya sendiri di dalam negeri. Contoh:
obat (Bayer Jerman), susu (Indomilk Australia). Sebagai catatan adalah industri subtitusi impor ini lahir
dari adanya kebijakan di sector indsutri,yaitu inward looking policy.
Keuntungan dari adanya industri subtitusi impor ini adalah:
1. Menghemat penggunaan devisa import, dimana dulu kita membeli barang dari luar negeri dan
membayarnya menggunakan Dollar, tapi Sekarang sudah bisa membeli dari dalam negeri karena
pabriknya sudah ada di Indonesia.
2. Menciptakan lapangan kerja/pekerjaan yang luas bagi masyarakat.
3. Terjadi transfer of technologi (alih teknologi).
4. Menjamin stabilitas harga/menstabilkan harga jual.
5. Menjamin tersedianya barang-barang hasil subtitusi impor di pasar.
6. Perluasan pasar.
7. Membuka pasar-pasar kecil.
8. Dunia perbankan semakin berkembang/membuat banyak berdirinya bank. misal : membeli sudah
menggunakan cek bank berkembang.
9. Transportasi/pengangkutan berkembang.
Kebijakan ekonomi di dalam negeri:
1. Peranan pemerintah, di negara maju campur tangan pemerintah terhadap proses perkembangan
ekonomi tidak terlalu aktif, sementara di NSB peranan pemerintah harus lebih aktif.
2. Strategi pembangunan, dalam hal industrialisasi, pembangunan dilakukaan secara perlahan-lahan
dimana dimulai dengan perencanaan kemudian dilaksanakan dengan mementingkan mekanisme
pasar
3. pendidikan & kesehatan, dimana pendidikan dilakukan dengan penyesuaian kesenangan dan adat
istiadat yang ada. Kemudian di bidang kesehatan, dengan terpeliharanya kesehatan maka akan
menaikkan produktivitas, efisiensi serta memperbaiki kualitas dari angkatan kerja maupun buruh,
sehingga mempermudah perkembangan ekonomi dan pertumbuhan jumlah penduduk dalam rangka
mengimbangi kebutuhan tenaga kerja
4.fasilitas pelayanan umum, memprioritaskan dalam perluasan transportasi, komunikasi, tenaga listrik
dan sarana publik lainnya
5. perbaikan di bidang pertanian, dilakukan dengan adanya perbaikan teknik pertanian dan efisiensi alat-
alat pertnaian serta melaksanakan program landreform, yaitu dengan cara redistribusi pemilikan
tanah agar penggunaannya lebih efisien dengan cara diberikan kepada petani , sehinnga mereka
dapat mengerjakan sebaik-baiknya atas lahan tersebut.
6.kebijakan fiscal, hal ini berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi seperti, mempengaruhi
pendapatan nasional, memajukan akumulasi capital dan menahan inflasi ataupun deflasi.
7. kebijaksanaan moneter, berpengaruh terhadap jumlah uang yang beredar dan perkreditan guna
menanggulangi inflasi serta mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran.
8. adanya kewiraswastaan, dimana pemerintah harus mendorong tumbuhnya wiraswasata dalam negeri
maupun luar negeri, atau pemerintah sendiri bertindak aktif sebagai wiraswasta.
Strategi pembangunan ekonomi dalam negeri:
Strategi untuk industri yang kuat:
1. promosi ekspor 2. Subtitusi impor yang tergantung pada pasar dalam negeri dan efektivitas dari
proteksi terhadap barang impor (kuota, tariff, control administrasi)
Strategi pembangunan selama orde baru:
1. outward looking policies, pembangunan ekonomi ekspor sebagai motor penggerak utama
2. inward looking policies, berlandasarkan sector domestic yang kuat
6.Mengapa negara dengan pendapatan perkapita tinggi belum dikatakah negara maju?
Negara dengan pendapatan perkapita tinggi adalah negara dengan gnp > US$ 9320 perkapita/tahun,
tetapi sebagian negara dengan pendatan perkapita tinggi ada yang belum dapat disebut sebagai negara
maju, hal ini dikarenakan struktur ekonomi dan masyarakat mereka tidak terlalu berbeda dengan NSB
lainnya, alasan lainnya adalah dalam negara tersebut masih terjadi ketidakseimbangan antara jumlah
faktor produksi yang tersedia dengan teknologi yang mereka kuasai sehingga penggunaan modal dan
tenaga kerja secara penuh (full utilization) tidak tercapai.sebagai contoh adalah terhadap negara
penghasil minyak , di asia masih lebih baik, dimana hal ini dikarenakan kondisi dan keadaan negara
tersebut jika dilihat dari sisi politik pemerintahan dan segi social masih lebih stabil.
7. apa yang dimaksud reserves?
SDA yang dari segi geologis sudah diketahui macam dan banyaknya serta dari segi ekonomis sudah
dapat digunakan, maka sumber daya inilah yang dinyatakan sebagai persediaan SDA
8. Kelemahan perencanaan ekonomi di NSB?
1. perencanaannya di NSB hanya merupakan dokumen politik
2. apabila perencanaan tidak sesuai dengan situasi politik pada saat ini maka perencanaan tidak dapat
diterima
3. perencanaan di NSB kurang mempunyai hubungan antara penyusun rencana dengan pelaksana
rencana sehingga pelaksanannya tadi menjadi kurang fleksibel
4. sering bersifat trade offs atau menguntungkan secara sepihak
5. kurangnya data statistic, informasi, hasil riset dan survey untuk mendasari suatu perencaanyang baik
6. kurangnya penguasaan teknik perencaan karena masih kurangnya tenaga terdidik pada bidang
tersebut
7. kurangnya perhatian yang diberikan bahwa perencanaan memiliki hubungan erat dengan
pelaksanaannya
8. masalah kemampuan administrasi pemerintah yang tidak cocok untuk melaksanakan rencana
pembangunan
9. Pembangunan ekonomi berkelanjutan?
Dalam arti luas, yaitu pembangunan yang tidak menurunkan kapasitas generasi yang akan datang untuk
melakukan pembangunan meskipun terdapat penyusutan SDA dan memburuknya lingkungan, tetapi
keadaan tersebut dapat digantikan oleh sumber daya lain baik oleh SDM maupun oleh sumber daya
capital
Dalam arti sempit, yaitu pembangunan yang tidak mengurangi kemampuan generasi yang akan dating
untuk melakukan pembangunan, tetapi dengan menjaga agar fungsi SDA dan lingkungan yang ada tidak
menurun, tanpa digantikan oleh sumber daya lainnya.