Post on 13-Feb-2018
SKRIPSI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI TEKNIK
MEMBACA SCANNING (MEMBACA MEMINDAI) PADA
SISWA KELAS V SD NEGERI 4 PEKUTATAN JEMBRANA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
OLEH :
I Gede Danu Eka Setiawan
NPM. 10.8.03.51.31.1.5.2902
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2014
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI INI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN
GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
MENYETUJUI,
PEMBIMBING I, PEMBIMBING II,
Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum. Dra. A.A Rai Laksmi, M.Hum.
NIP. 19610101 198703 2 002 NIP. 19590225 198703 2 001
ii
TIM PENGUJI
UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN PROGRAM S1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
PENGUJI UTAMA,
Dra. Ni Kt. Pola Rustini, M.Hum.
NIP. 19550422 198503 2 001
PENGUJI I, PENGUJI II,
Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum. Dra. A.A Rai Laksmi, M.Hum.
NIP. 19610101 198703 2 002 NIP. 19590225 198703 2 001
iii
LEMBAR PENGESAHAN
DITERIMA OLEH PANITIA UJIAN SKRIPSI SARJANA PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
HARI :
TANGGAL
MENGESAHKAN,
KETUA, SEKRETARIS,
Prof. Dr. Wayan Maba Dra, Ni Luh Sukanadi, M.Hum.
NIP. 19581231 198303 1 032 NIP. 19610101 198703 2 002
iv
KATA PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA KEDUA ORANG TUA
ATAS DOA, MOTIVASI DAN DUKUNGAN YANG MENGALIR TIADA
HENTI. ADIK-ADIK, SAHABAT, ORANG TERCINTA YANG SELALU
MEMBERIKAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN DEMI KESUKSESAN
SAYA. DAN TEMAN-TEMAN SEPERJUANGAN ATAS MOTIVASI YANG
BEGITU BESAR, SERTA DOSEN-DOSEN PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA ATAS DEDIKASINYA MEMBIMBING TANPA
KENAL LELAH.
v
MOTTO
SUKSES TIDAK ADA YANG GRATIS, HARUS DIBELI
DENGAN PERJUANGAN DAN PENGORBANAN.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang Widhi
Wasa yang sudah melimpahkan segala karunia dan memberikan kekuatan lahir
dan batin, sehingga penulis skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan
Memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Membaca Scanning pada siswa kelas V
SDN 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014” ini dapat diselesaikan
dengan tepat waktu.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyususan skripsi ini, baik secara
teknis, materi, maupun penyajiannya masih belum begitu sempurna. Walaupun
demikian, penulis mengharapkan semoga tulisan yang sederhana ini dapat
memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada para pembaca.
Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan yang baik ini, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah mendukung skripsi ini, yaitu :
1. Dr. Drs. I Made Sukemerta, M.Pd, Rektor Universitas Mahasaraswati
Denpasar, atas fasilitas yang diberikan selama penulis menjadi
mahasiswa.
2. Bapak Prof. Dr. Wayan Maba, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar, yang banyak
memberikan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang telah memberikan
motivasi selama penulis melaksanakan penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Ni Luh Sukanadi, M.Hum., selaku Pembimbing I, yang telah
tekun memberikan petunjuk, arahan, bimbingan serta nasehat selama
penulis menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Anak Agung Rai Laksmi, M.Hum., selaku Pembimbing II,
yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan penuh
kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.
vi
6. Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
vii
Universitas Mahasaraswati Denpasar, atas ilmu yang telah diberikan
selama penulis menjadi mahasiswa.
7. Bapak Kepala Sekolah SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana, yang telah
memberikan ijin mengadakan penelitian di kelas V.
8. Orang tua yang selalu memberikan dukungan doa dan semangat ketika
penulis menghadapi kendala dalam penyusunan skripsi ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa lainnya yang selalu memberikan dukungan
moral dan materiil ketika penulis menghadapi kendala dalam
penyusunan skripsi ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kepada
pembaca yang budiman agar memberikan kritik, saran, pendapat, dan
penyempurnaan segala kekurangan skripsi ini.
Denpasar, Agustus 2014
Penulis,
viii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………... i
TIM PENGUJI…………………………………………........... ii
LEMBAR PENGESAHAN………………………………...... iii
KATA PERSEMBAHAN………………………………......... iv
MOTTO………………………………………………….......... v
KATA PENGANTAR……………………………………....... vi
DAFTAR ISI………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL……………………………………………. x
DAFTAR GAMBAR…………………………………………. xii
DAFTAR GRAFIK………………………………………....... xiii
ABSTRAK…………………………………………………….. xiv
BAB I, PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………... 1
1.2 Rumusan masalah…………………………………………... 5
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………… 5
1.4 Ruang Lingkup Penelitian………………………………….. 6
1.5 Manfaat penelitian………………………………………….. 6
1.6 Asumsi……………………………………………………… 8
BAB II, LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Membaca………………………………….......... 9
2.2 Tujuan Membaca…………………………………………… 11
2.3 Aspek-aspek Membaca……………………………………... 16
2.4 Jenis-jenis Membaca……………………………………….. 19
2.5 Ragam Membaca…………………………………………… 27
2.6 Membaca Scanning………………………………………………. 28
2.7 Karakteristik Membaca Scanning…………………………….... 29
2.8 Langkah-langkah Membaca Scanning…………………………. 30
2.9 Keunggulan dan Kelemahan Teknik Membaca Scanning...... 31
ix
Isi Halaman
BAB III, METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian……………………………………………... 33
3.2 Subjek, Objek, Tempat Penelitian………………………….. 34
3.3 Rancangan Penelitian………………………………………. 34
3.4 Prosedur Penelitian…………………………………………. 38
3.5 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian… ….. 41
3.6 Analisis Data………………………………………………... 45
BAB IV, PENYAJIAN HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian………………………………………...…… 47
4.1.1 Refleksi Awal………………………………………... 47
4.1.2 Siklus I………………………………………………. 51
4.1.3 Siklus II…………………………………………….... 56
4.1.4 Siklus III…………………………………………….. 62
4.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian……………………………….. 68
4.3 Pembahasan………………………………………………… 69
BAB V, PENUTUP
5.1 Simpulan……………………………………………………. 72
5.2 Saran-saran…………………………………………………. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
01. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian
Siklus I………………………………………………….. 39
02. Kriteria penilaian dalam membaca scanning…………… 42
03. Pedoman Konversi Norma Absolute Sklasa Seratus…… 44
04. Predikat Nilai Standar………………………………….. 45
05. Nilai Tes Awal tentang Kemampuan memahami Isi
Bacaan Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014……………......... 49
06. Analisis Data Hasil Tes Awal tentang Kemampuan
Memahami Isi Bacaan Pada Siswa Kelas V SD Negeri
4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014……. 50
07. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian
Siklus I…………………………………………………. 52
08. Data Tes Siklus I Peningkatan Kemampuan Membaca
melalui Teknik Scanning Pada Siswa Kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014………………………….…………………... 54
09. Analisis Data Hasil Tes Siklus I tentang Kemampuan
memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Scanning pada
Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran
2013/2014…………………...……………….. 55
10. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian
Siklus II………………………………………………… 58
11. Data Tes Siklus II Peningkatan Kemampuan Membaca
melalui Teknik Scanning Pada Siswa Kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014……………………………………………… 59
xi
Tabel Halaman
12. Analisis Data Hasil Tes Siklus II tentang Kemampuan
memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Scanning pada
Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran
2013/2014……………………………………. 60
13. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian
Siklus III……………………………………………….. 63
14. Data Tes Siklus III Peningkatan Kemampuan Membaca
melalui Teknik Scanning Pada Siswa Kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014…………………………………………..….. 65
15. Analisis Data Hasil Tes Siklus III tentang Kemampuan
memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Scanning pada
Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran
2013/2014……………………………………. 66
16. Rekapitulasi Hasil Tes Awal, Siklus I, Siklus II, dan
Siklus III Tentang Kemampuan memahami Isi Bacaan
Melalui Teknik Scanning pada Siswa Kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014……………………………………………… 68
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
01. Gambar Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt
Lewin……………………………………………….. 36
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
01. Grafik tentang Kemampuan Membaca melalui Teknik
Scanning Siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 pada Tes Awal,
Siklus I, Siklus II, dan Siklus III…............................. 71
xiv
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI
TEKNIK MEMBACA SCANNING (MEMBACA MEMINDAI) PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI 4 PEKUTATAN JEMBRANA TAHUN PELAJARAN
2013/2014.
Oleh : I Gede Danu Eka Setiawan
NPM : 10.8.03.03.51.31.15.2902
Tebal : XV, 75 halaman
Tahun : 2014
Dari hasil pengamatan di kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana,
ternyata kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan masih kurang, serta siswa
kesulitan untuk menentukan ide pokok atau gagasan utama suatu bacaan. Hal ini
juga didukung oleh hasil tes awal siswa dalam memahami isi satu bacaan masih
rendah yaitu 62, sementara target yang ditetapkan adalah 76 sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan di kelas V. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, dipilih teknik membaca scanning.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah (1) apakah melalui teknik scanning dapat meningkatkan
kemampuan memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana tahun pelajaran 2013/2014?, (2) bagaimanakah langkah-langkah teknik
scanning agar dapat meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan pada siswa
kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014?. Adapun
tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1) mendapatkan data yang valid tentang
kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik membaca scanning pada siswa
kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014. (2)
menemukan langkah-langkah teknik membaca scanning yang tepat dalam
pembelajaran membaca. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah (1) peningkatan
kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siswa kelas V
SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014 dan (2) langkah-
langkah teknik membaca scanning, yang tepat dalam pembelajaran membaca.
Dalam Penelitian ini, teori-teori yang dipakai sebagai acuan adalah (1)
pengertian membaca, (2) tujuan membaca, (3) aspek-aspek membaca, (4) jenis-
jenis membaca, (5) ragam membaca, (6) pengertian membaca scanning, (7)
karakteristik membaca scanning, (8) langkah-langkah membaca scanning, dan (9)
keunggulan dan kelemahan teknik membaca scanning.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang terdiri dari 9 orang siswa
perempuan dan 16 orang siswa laki-laki. Objek penelitian ini adalah peningkatan
kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik membaca scanning pada siswa
kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014. Tempat
penelitian dilaksanakan di SD Negeri 4 Pekutatan, Kecamatan Pekutatan,
Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Rancangan penelitian tindakan kelas ini
dilakukan dalam 3 siklus. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa siklus yang
masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
xv
evaluasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah (1)
obsevasi dan (2) tes. Pengolahan data ini digunakan metode deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian kemampuan memahami isi bacaan meningkat melalui
penerapan teknik membaca scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat nilai rata-rata dari pra
siklus (tes awal) adalah 62, kemudian meningkat menjadi 66 pada siklus I,
menjadi 73 pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 82 pada siklus III.
Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan yang dapat diambil adalah
penerapan teknik scanning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami isi bacaan serta berdampak positif bagi siswa. Melihat hasil penelitian
yang menggambarkan kemampuan memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana meningkat, disarankan agar guru hendaknya
menerapkan teknik membaca scanning dalam memahami materi lainnya.
Kata Kunci : Memahami isi bacaan, teknik membaca scanning.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membaca merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu
yang ditulis. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah-sekolah, terdapat
pembelajaran membaca yang menuntut siswa untuk memahami berbagai wacana,
baik sastra maupun non sastra. Selain dalam pembelajaran membaca, juga
terdapat pembelajaran menyimak, berbicara, dan menulis. Keterampilan
membacalah yang sangat dibutuhkan untuk memahami isi wacana (sebuah
wacana) dari pada ketiga keterampilan lain. Tarigan (1985:7) menyatakan bahwa
membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis, pembaca tidak hanya
memahami makna harfiah kata per kata tetapi juga pembaca harus memahami
makna secara global dari pesan tersebut. Dengan demikian, untuk memahami
makna secara keseluruhan pesan tersebut, pembaca memerlukan strategi atau cara
belajar yang tepat.
Pengajaran yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana belajar,
bagaimana mengingat, bagaimana berpikir dan bagaimana memotivasi diri mereka
sendiri, pengajaran strategi belajar berdasarkan pada dalil bahwa keberhasilan
siswa sebagian besar bergantung pada kemahiran untuk belajar mandiri dan
memonitor belajar mereka sendiri. Hal inilah yang menjadikan strategi belajar
mutlak diajarkan kepada siswa sendiri dimulai dari sekolah dasar dan terus belajar
sampai sekolah menengah dan pendidikan tinggi. Hal lain yang dianggap penting
2
dalam mengajarkan strategi belajar adalah alur pemikiran Arends (dalam Trianto,
2003: 143), yang memikirkan kelemahan guru dalam tugas mengajarkan siswa
bagaimana belajar sebagai tujuan pendidikan.
Strategi pembelajaran merupakan siasat guru dalam mengefektifkan,
mengefisienkan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antar siswa dengan
komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pengajaran. Dihubungkan dengan belajar-mengajar, strategi dapat diartikan
sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan
belajar-mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Strategi belajar
mengacu pada prilaku dan proses-proses berpikir yang digunakan oleh siswa yang
mempengaruhi materi yang dipelajari, termasuk proses memori dan metakognitif.
Selanjutnya Pressley (dalam Trianto, 2003: 144) mengatakan, bahwa strategi
belajar adalah operator-operator kognitif yang meliputi proses-proses yang secara
langsung terlibat dalam menyelesaikan tugas (belajar).
Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan bagian dari program
pengajaran bahasa yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar,
baik secara lisan maupun secara tertulis. Bahasa memiliki peran sentral dalam
pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Didalam
hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita
bisa membina dan mengembangkan kebudayaan Nasional sedemikian rupa
sehingga memiliki ciri-ciri dan identitas yang dapat membedakan dari kebudayaan
daerah. Pada waktu yang sama bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat
untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional kita (Badudu, 1979:8).
3
Menyadari pentingya fungsi bahasa Indonesia dengan ruang lingkupnya
yang luas, maka pembinanan dan pngembangan bahasa Indonesia sesuai dengan
kaidah kebahasaan yang berlaku dapat tercapai dengan baik. Dalam usaha
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dikembangkan kemampuan
menggunakan keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut saling
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Terkait dengan
keterampilan tersebut, penulis mencoba untuk meneliti dan menindak lanjuti
mengenai keterampilan membaca, dimana membaca merupakan serangkaian
kegiatan pikiran yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami makna
suatu keterangan yang disajikan kepada indra penglihatan dalam bentuk lambang
huruf dan lambang lainnya. Dalam membaca selain mengerti makna setiap kata
atau kalimat, juga harus dapat memahami isi bacaan tersebut. Membaca bukanlah
proses datangnya secara otomatis, oleh karena itu kegiatan membaca dapat
dilakukan dengan latihan-latihan atau praktek-praktek membaca.
Mengingat keterampilan membaca merupakan salah satu butir
pembelajaran yang telah tertuang dalam mata pelajaran sastra Indonesia yang
memegang peran sangat penting dalam pembelajaran, maka di sekolah dalam
keterampilan membaca, terutama dalam memahami isi bacaan.
Di Sekolah Dasar keterampilan membaca harus dimiliki oleh setiap siswa,
karena sering juga ditemukan banyak siswa bermasalah dalam membaca
khususnya dalam menguasai teks bacaan. Berdasarkan hal tersebut, banyak orang
setuju bahwa ini merupakan tanggung jawab utama sekolah untuk membantu
setiap siswa menjadi pembaca yang aktif. Untuk itu perlu ditekankan bahwa
4
tujuan dari pengajaran bahasa Indonesia seharusnya mengembangkan kompetensi
membaca.
Lebih lanjut, siswa harus memiliki beberapa tujuan dalam membaca.
Menurut Badrawi (dalam Jawini, 2012: 4) dalam proses belajar mengajar, siswa
tidak perlu membaca teks atau buku bacaan dengan keras, tetapi teks tersebut
ditekankan pada tujuan membaca itu sendiri, misalnya menemukan fakta-fakta,
ide-ide, dan kejadian-kejadian yang menyenangkan. Searah dengan tujuan
tersebut, ada beberapa hal yang harus dipenuhi, yaitu : (a) untuk menemukan
informasi tertentu, (b) untuk menemukan gambaran amumisi teks, (c) untuk
menemukan ide pokok yang tidak tertulis, (d) untuk menemukan ide pokok yang
tersurat, (e) untuk menemukan informasi yang tidak tertulis, (f) untuk menemukan
informasi yang tersurat, (g) untuk menemukan makna kata, frase, dan kalimat
yang berdasarkan konteks, dan (h) untuk kesenangan.
Namun kenyataannya, dari hasil pengamatan peneliti di kelas V SD Negeri
4 Pekutatan Jembrana, ternyata kemampuan siswa dalam memahami isi suatu
bacaan masih kurang. Hal ini juga didukung oleh hasil tes awal siswa dalam
memahami isi suatu bacaan masih rendah yaitu 62, sementara target yang
ditetapkan adalah 76 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM), yang
ditetapkan di kelas V.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik mengangkat permasalahan di
kelas V SDN 4 Pekutatan Jembrana dalam satu penelitian tindakan kelas dengan
judul “Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Bacaan Melalui Teknik Membaca
Scanning pada siswa kelas V SDN 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014”.
5
1.2 Rumasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah melalui teknik scanning dapat meningkatkan kemampuan
memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana tahun pelajaran 2013/2014?
2. Bagaimanakah langkah-langkah teknik scanning agar dapat
meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari penelitian ini adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Tujuan-
tujuan ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus :
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk memberikan sumbangan pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan memahami isi bacaan pada siswa kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana melalui teknik membaca scanning yang dapat
bermanfaat bagi sekolah, guru dan siswa.
b. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menemukan pikiran utama,
menemukan informasi rinci, menemukan konteks, dan menemukan
makna kata yang terdapat dalam satu bacaan/teks.
6
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Mendapatkan data yang valid tentang kemampuan memahami isi
bacaan melalui teknik membaca scanning pada siswa kelas V SD
Negeri 4 Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014.
b. Menemukan langkah-langkah teknik membaca scanning yang tepat
dalam pembelajaran membaca.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah : (1) peningkatan kemampuan
memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana tahun pelajaran 2013/2014 dan (2) langkah-langkah teknik
membaca scanning, yang tepat dalam pembelajaran membaca.
1.5 Manfaat Penelitian
Setiap usaha tentu mempunyai manfaat yang ingin dicapai, beberapa
komponen manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.5.1 Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menambah wawasan dan
memperkuat ilmu pengetahuan khususnya dalam membaca.
b. Hasil penelitian ini nantinya dapat dipergunakan sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar bisa berjalan
efektif dan efisien.
7
1.5.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Guru
a. Guru yang terlibat penelitian ini akan memperoleh pengalaman
langsung dalam meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan
melalui teknik membaca scanning.
b. Guru yang terlibat dalam penelitian ini, dapat menggunakan teknik
membaca scanning sebagai masukan dan berguna untuk menambah
pengetahuan dalam mengajar membaca.
2) Bagi Siswa
a. Membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan memahami isi
bacaan melalui teknik membaca scanning, sehingga pembelajaran
yang dilaksanakan menjadi lebih bermanfaat.
b. Siswa yang terlibat dalam penelitian ini akan memperoleh
pengalaman langsung dalam belajar meningkatkan kemampuan
memahami sebuah bacaan melalui teknik membaca scanning
sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih baik.
3) Bagi Sekolah
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan dalam
memperbaiki kualitas pembelajaran.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang positif dalam
upaya meningkatkan mutu suatu pendidikan.
4) Bagi Peneliti
a. Dapat mengaplikasikan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang
sudah diberikan dalam perkuliahan.
8
b. Dapat memberikan pengalaman dalam melakukan penelitian serta
memberikan pengalaman dalam proses belajar mengajar.
1.6 Asumsi
Asumsi adalah anggapan dasar tentang suatu masalah yang sudah
mengandung kebenaran tanpa perlu dibuktikan kebenarannya. Dalam penelitian
ini (Arikunto dalam Jawini, 2012: 3). Penulis berasumsi bahwa:
a. Siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana mampu memahami suatu
isi bacaan melalui teknik membaca scanning.
b. Setiap siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana telah mendapatkan
pelajaran Bahasa Indonesia tentang memahami isi bacaan.
c. Guru bidang studi/bahasa Indonesia di tingkat SD dalam mengajar
berpedoman pada kurikulum KTSP.
d. Guru yang mengajarkan bahasa Indonesia di tempat penelitian mempunyai
kewenangan yang sama dalam mengejar.
e. Sarana penunjang pembelajar bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana belum memadai karena perpustakaan disekolah
bukunya belum lengkap.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam usaha menunjang penggarapan penelitian ini, maka dipandang
perlu mempelajari sejumlah acuan yang erat kaitannya dengan pokok
permasalahan yang akan dibahas. Senada dengan pernyataan tersebut dapat
9
dikatakan bahwa penelitian yang baik tentunya penelitian yang didasarkan atas
suatu teori.
Penyajian teori sebagai landasan untuk melangkah tentu saja terbatas pada
jangkauan penelitian yang dibicarakan dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Dalam penelitian ini teori-teori yang akan dimaksudkan adalah yang
berkaitan dengan: (1) pengertian membaca, (2) tujuan membaca, (3) aspek-aspek
membaca, (4) jenis-jenis membaca, (5) ragam membaca, (6) pengertian membaca
scanning, (7) karakteristik membaca scanning, (8) langkah-langkah membaca
scanning, dan (9) keunggulan dan kelemahan teknik membaca scanning. Untuk
lebih jelas akan diuraikan secara terperinci sebagai berikut.
2.1 Pengertian Membaca
Kegiatan membaca sangat penting dalam memperoleh informasi karena
dengan membaca orang akan mendapat berbagai macam pengetahuan. Bahkan
sering diantara kita mendengar ungkapan yang menyatakan bahwa membaca
merupakan jembatan untuk mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya.
Mengingat demikian pentingnya peranan membaca, maka penulis akan
mengemukakan beberapa pendapat dari para ahli bahasa Indonesia mengenai
pengertian membaca. Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan membaca adalah
melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis, baik dengan melisankan
(mengucapkan) maupun hanya dalam hati (Haster dalam Jawini, 2012: 8).
Menurut Santosa (2003:63), pada hakikatnya aktivitas membaca terdiri
dari dua bagian, yaitu membaca sebagai proses dan membaca sebagai produk.
Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental. Sedangkan
10
membaca sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang
dilakukan pada saat membaca.
Menurut Hodgson (dalam Tarigan, 1985:7) membaca adalah suatu proses
yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Suatu
proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan
terlihat pada suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual
akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan
tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak
terlaksana dengan baik.
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian dan
pembacaan sandi (a recording and decoding process), dengan berbicara dan
menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan
sandi (decoding) ialah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan
yang mencakup perubahan tulisan menjadi bunyi yang bermakna
(Tarigan, 1985: 9).
Bahkan ada pula beberapa penulis yang seolah-olah beranggapan bahwa
membaca adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta
mengubah lambang tertulis tersebut melalui fonik (phonics) menuju membaca
lisan. Phonics adalah suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan,
berdasarkan fonetik terhadap ejaan bahasa. Membaca dapat pula dianggap sebagai
suatu proses untuk memahami isi bacaan yang tersirat di dalam kata-kata yang
tertulis (Tarigan, 1985: 9).
11
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu
proses kegiatan memahami lambang, simbol-simbol, sandi, atau kode berupa
tulisan ke dalam wujud makna sehingga memperoleh pesan atau informasi sesuai
dengan yang disampaikan oleh penulis. Membaca membutuhkan keterampilan
dan pembiasaan, banyak orang-orang yang rajin membaca akan tetapi dia tidak
menemukan apa-apa dari bacaannya. Membaca membutuhkan konsentrasi,
penguasaan kata-kata dan kecepatan membaca, membaca tidak dapat dilakukan
dengan aktivitas lain, seperti membaca sambil menulis, mendengarkan, bercakap-
cakap, dan lain-lain. Salah satu aktivitas ini akan mengganggu kegiatan membaca.
Melalui kepandaian membaca orang tidak perlu tergantung pada orang
lain, sebab buku-buku memberi kesempatan untuk belajar sendiri, surat kabar,
majalah, dan lain-lainnya dapat menambah pengetahuan.
2.2 Tujuan Membaca
Menurut Santosa (2003:6.3) tujuan setiap pembaca adalah memahami
bacaan yang dibacanya. Dengan demikian, pemahaman merupakan faktor yang
amat penting dalam membaca. Pemahaman terhadap bacaan dapat dipandang
sebagai suatu proses yang bergulir terus menerus, dan berkelanjutan.
Adapun tujuan pembelajaran membaca menurut Santosa (2003 : 6.4), yaitu :
1. Menikmati keindahan yang terkandung dalam bacaan.
2. Membaca bersuara untuk memberikan kesempatan kepada siswa
menikmati bacaan.
12
3. Menggunakan strategi tertentu untuk memahami bacaan.
4. Menggali simpanan atau skemata siswa tentang suatu topik.
5. Menghubungkan pengetahuan baru dengan skemata siswa.
6. Mencari informasi untuk pembuatan laporan yang akan disampaikan
dengan lisan ataupun tulis.
7. Melakukan penguatan atau penolakan terhadap ramalan-ramalan yang
dibuat oleh siswa sebelum melakukan perbuatan membaca.
8. Meberikan kesmpatan kepada siswa melakukan eksperimentasi untuk
meneliti suatu yang dipaparkan dalam sebuah bacaan.
9. Mempelajari struktur bacaan.
10. Menjawab pertanyaan khusus yang dikembangkan oleh guru atau sengaja
diberikan oleh penulis bacaan.
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti (meaning) erat
sekali berhubungan dengan maksud tujuan atau intensif dalam membaca. Untuk
lebih jelasnya diuraikan tujuan membaca sebagai berikut :
1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
(reading for detail or facts). Di dalam membaca untuk memperoleh
rincian atau menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang
telah dilakukan oleh sang tokoh. Apa-apa yang telah dibuat oleh sang
tokoh, apa yang terjadi pada khusus, atau untuk memecahkan
masalah-masalah yang dibuat oleh sang tokoh.
2. Membaca untuk memperoleh ide-ide (reading for main ideas). Di
dalam membaca untuk memperoleh ide-ide membaca adalah
13
mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik,
masalah apa yang terjadi dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau
yang dialami sang tokoh dan merangkum hal-hal yang dilakukan oleh
sang tokoh untuk mencapai tujuannya.
3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita
(reading for sequence or organization). Membaca bertujuan untuk
menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian
cerita, apa yang terjadi pada bagian pertama, kedua, ketiga dan
selanjutnya. Setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah,
dengan adegan-adegan dan kejadian-kejadian buat dramatisasi.
4. Membaca untuk menyimpulkan atau membaca inferensi (reading for
inference). Membaca untuk menyimpulkan adalah membaca untuk
menentukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti
cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh pengarang
kepada para pembaca, mengapa para tokoh yang membuat mereka
berhasil atau gagal.
5. Membaca untuk mengelompokkan (reading to classify, juga disebut
membaca untuk mengklasifikasikan. Maksudnya adalah membaca
untuk menemukan serta memahami apa-apa yang tidak bisa, tidak
wajar, mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau
apakah itu benar atau tidak.
6. Membaca untuk menilai atau membaca mengevaluasi (reading to
evaluate). Pengertian yang terkandung dalam membaca untuk menilai
atau membaca mengevaluasi (reading to evaluate) adalah membaca
14
menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-
ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh
sang tokoh atau bekerja seperti cara sang tokoh bekerja dalam cerita.
7. Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan (reading to
compare or contrast) adalah membaca untuk menemukan bagaimana
caranya sang tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari
kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai
persamaan, bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca.
Di samping itu tujuan membaca yang telah diuraikan di atas, ada beberapa
tujuan membaca secara umum yang meliputi sebagai berikut :
1. Membaca untuk mendapatkan sesuatu yang bersifat praktis, misalnya ;
cara membuat masakan, cara membuat topi, dan sebagainya.
2. Membaca untuk memperkuat nila-nilai kepribadian atau keyakinan.
3. Mengganti pengalaman estetika yang sudah usang, misalnya membaca
untuk mendapatkan sensi baru melalui penikmatan bahasa bacaan
(novel, cerita, roman, dan sebagainya).
4. Membaca untuk menghindarkan diri dari kesulitan dan ketakutan
(Nurhadi, 1991 : 136).
Seperti yang telah dikemukakan di atas, pada hakikatnya tujuan membaca
adalah modal utama membaca. Tujuan yang jelas akan memberikan motivasi
intrinsik yang besar bagi seseorang. Seseorang yang sadar sepenuhnya akan
tujuan membaca mengarahkan sasaran berpikir kritis dalam mengolah bahan
bacaan sehingga memperoleh kepuasan dalam membaca.
15
Tujuan khusus membaca untuk melengkapi tujuan umum di atas adalah
sebagai berikut :
1. Membaca untuk menemukan informasi faktual.
2. Membaca untuk memperoleh keterangan tentang suatu yang khusus
dan bersifat problematik bagi pembaca.
3. Membaca untuk memberikan penilaian terhadap karya tulis seseorang.
4. Membaca untuk memperoleh kenikmatan emosi semata.
5. Membaca hanya untuk mengisi waktu luang saja (Nurhadi, 1991:137).
Tujuan membaca dalam mengembangkan serta meningkatkan
keterampilan membaca yaitu :
1. Memperluas pengalaman sehingga akan mempermudah memahami
keadaan dan seluk beluk kebudayaan.
2. Mengajarkan bunyi-bunyi (bahasa) dan makna-makna baru.
3. Mengajarkan hubungan bunyi bahasa dan lambang atau simbol.
4. Memahami struktur-struktur kalimat.
5. Mengajarkan keterampilan-keterampilan pemahaman (comprehension
skills). Untuk meningkatkan kecepatan dalam membaca
(Tarigan, 1984:15).
2.3 Aspek-aspek Membaca
Menurut Santosa (2003: 6.3) proses membaca sangat kompleks dan rumit
karena melibatkan beberapa aktivitas, baik berupa kegiatan fisik maupun kegiatan
mental. Proses membaca terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut
meliputi :
16
1. Aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol
tertulis.
2. Aspek-aspek perseptual, kemampuan untuk menginterpretasikan apa
yang dilihat sebagai simbol.
3. Aspek skemata, yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis
dengan struktur pengetahuan yang telah ada.
4. Aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari
materi yang dipelajari.
5. Aspek efektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang
berpengaruh terhadap kegiatan membaca.
Interaksi antara kelima aspek tersebut secara harmonis akan menghasilkan
pemahaman membaca yang baik, yakni terciptanya komunikasi yang baik antara
penulis dengan pembaca.
Setiap guru bahasa perlu menyadari serta memahami bahwa membaca
adalah suatu keterampilan yang kompleks dan rumit karena mencakup atau
melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebih kecil. Terkait
dengan hal itu, Broughton (dalam Tarigan, 1985: 10) menyatakan bahwa ada tiga
komponen yang perlu diperhatikan dalam keterampilan membaca. Komponen
yang dimaksud sebagai berikut :
1. Pengenalan terhadap aksara serta tanda baca. Keterampilam tahap ini
merupakan suatu kemampuan untuk mengenal bentuk-bentuk yang
sesuaikan dengan kode yang berupa gambar-gambar atas suatu
lembaran, lengkungan, garis, titik-titik, dalam hubungan yang berpola
teratur rapi.
17
2. Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik
formal. Keterampilan kedua ini merupakan suatu kemampuan untuk
menghubungkan tanda-tanda hitam di atas kertas dengan bahasa. Tidak
mungkin belajar membaca tanpa kemampuan belajar memperoleh serta
memahami bahasa. Hubungan itu jelas sekali terlihat antara unsur-
unsur dari pola tersebut dan unsur bahasa yang formal.
3. Hubungan antara aksara, tanda baca, serta unsur linguistik dengan
makna atau meaning. Keterampilan ketiga ini mencakup keseluruhan
keterampilan membaca, pada hakikatnya merupakan keterampilan
intelektual. Ini merupakan kemampuan atau abilitas untuk
menghubungkan tanda-tanda dikertas dengan bahasa yang formal,
yaitu kata-kata atau bunyi, dengan makna yang dilambangkan oleh
kata-kata tersebut.
Sesuai dengan pandangan tersebut, Broughton (dalam Tarigan, 1985:12)
membedakan keterampilan atas dua aspek penting. Kedua aspek tersebut sebagai
berikut.
1. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat
dianggap berada pada urutan yang lebih rendah. Aspek ini mencakup;
(a) pengenalan bentuk huruf, (b) pengenalan unsur-unsur linguistik
(fonem, kata, frasa, klausa, kalimat, dan lain-lain), (c) pengenalan
hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan
menyuarakan bahan tertulis), dan (d) kecepatan membaca bertaraf
lambat.
18
2. Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada
pada urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup; (a) memahami
pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorika), (b) memahami
signifikasi atau makna (maksud dan tujuan pengarang/keadaan
kebudayaan, reaksi pembaca), (c) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk),
serta (d) kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan
dengan keadaan.
Selanjutnya menurut Broughton (dalam Tarigan, 1985: 12) bahwa untuk
mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis (mecanikal skills),
aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring, membaca bersuara (atau
reading aloud; oral reading). Kemudian untuk keterampilan pemahaman
(comprehension skills), yang paling tepat adalah dengan membaca dalam hati,
(client reading), yang dapat dibagi sebagai berikut.
(1) Membaca ekstensif (ekstensive reading). Membaca ekstensif ini
mencakup; (a) membaca survei (survey reading), (b) membaca sekilas
(skimming), dan (c) membaca dangkal (super ficial reading).
(2) Membaca intensif (intensive reading). Membaca intensif ini
mencakup; (a) membaca telaah isi (content study reading), yang
mencakup; membaca teliti (close reading), membaca pemahaman
(conprenhensive reading), membaca kritis (critical reading),
membaca ide (reading for ideas), dan (b) membaca telaah bahasa
(language study reading), yang mencakup; membaca bahasa asing
(freign language reading) dan membaca sastra (literatury reading).
19
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan perhatian pada aspek
keterampilan membaca yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi.
Hal itu dilakukan karena penulis ingin mengetahui keterampilan dan tingkat
pemahaman siswa terhadap suatu bacaan keterampilan membaca yang dimaksud
disini berupa membaca pemahaman tepatnya membaca dalam hati dengan
kategori mambaca intensif, khususnya membaca telaah isi, yang mencakup;
membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, membaca ide. Keempat
keterampilan membaca telaah isi tersebut tidak dibedakan secara tegas dalam
penelitian ini. Artinya, pemahaman terhadap kualitas keterampilan membaca
siswa dilakukan dengan melihat kemampuan siswa menelaah isi bacaan yang
mencakup keempat keterampilan tersebut. Hal itu sejalan dengan pandangan
Tarigan (1985:56) yang mengatakan bahwa membaca telaah isi pada prinsipnya
sama dengan membaca pemahaman. Jenis membaca ini bisa digunakan untuk
memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama
tulis, dan pola-pola fiksi.
2.4 Jenis-jenis Membaca
Adapun jenis-jenis membaca yang akan dibahas adalah beberapa saja dari
banyak jenis-jenis membaca yang ada. Berikut akan diuraikan diantaranya sebagai
berikut.
2.4.1 Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah suatu kegiatan baca yang di tandai dengan
tidak terdengarnya bunyi atau ujaran dari si pembaca. Membaca dalam hati
20
merupakan membaca untuk memahami isi bacaan dan mengerti apa yang tersirat
dalam bacaan. Membaca dalam hati ini hanya menggunakan ingatan visual (visual
memory) yang melibatkan pengaktifan, mata dan ingatan (Tarigan. 1985:30).
Harus disadari benar-benar bahwa keterampilan membaca merupakan
kunci bagi semua ilmu pengetahuan. Pada membaca dalam hati ini anak-anak
mencapai kecepatan dalam membaca, dalam pemahaman frase-frase,
memperkaya, keuntungan dalam hal keakraban dengan sastra yang baik.
Sebagian besar kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat adalah
kegiatan membaca dalam hati. Membaca dalam hati ini jauh lebih ekonomis,
dapat dilakukan di segala tempat sebagai contoh, kita sering melihat orang
membaca dengan asiknya dalam bus, kereta api, di tempat tidur, dan lain-lain
tanpa mengganggu orang lain.
Dalam garis besarnya membaca dalam hati dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
membaca ekstensif dan membaca intensif (Tarigan, 1985:30). Untuk lebih
jelasnya, kedua hal tersebut akan diuraikan di bawah ini.
2.4.1.1 Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas objeknya meliputi
sebanyak mungkin dalam waktu yang sesingkat mungkin. Pengertian atau
pemahaman yang bertaraf relatif rendah (Tarigan, 1985:31).
Tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami
isi bacaan yang penting dengan cepat dan dengan demikian membaca secara
efisien dapat terlaksana, contoh : orang yang membaca surat kabar.
2.4.1.2 Membaca Intensif
21
Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan
terpirinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek-
pendek, kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari, latihan pola-pola kalimat,
latihan kosakata, dan diskusi umum yang merupakan bagian dari membaca
intensif. Yang termasuk ke dalam membaca intensif sebagai berikut.
1. Membaca Telaah Isi
Membaca telaah isi adalah suatu bacaan menuntut ketelitian,
pemahaman, kekritisan berpikir serta keterampilan menangkap ide-ide
yang tersirat dalam bacaan. Membaca telaah isi dapat dibagi mejadi
beberapa yaitu :
a. Membaca Teliti adalah; suatu pemutaran atau pembalikan
pendidikan yang menyeluruh.
b. Membaca Pemahaman adalah; sejenis membaca yang bertujuan
untuk memahami standar-standar dan norma-norma kesastraan,
resensi kritis, drama tulisan, pola-pola fiksi.
c. Membaca Kritis adalah; sejenis membaca semua yang dilakukan
secara bijaksana penuh tenggang hati, mendalam, evaluastif dan
bukan hanya mencari kesalahan.
d. Membaca Idea adalah; kegiatan membaca untuk mencari,
memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.
2. Membaca Telaah Bahasa
Pada hakikatnya segala sesuatu, lebih-lebih yang konkrit atas bentuk isi,
atau atas jasmaniah dan rohaniah. Begitu pula dengan bacaan yang
terdiri atas isi dan bahasa. Membaca telaah bahasa mencakup :
22
a. Membaca Bahasa, tujuan utama membaca bahasa adalah
memperbesar daya kata-kata dan pengembangan kosakata.
b. Membaca Sastra, keindahan suatu karya sastra tercermin dari
keserasian dan keharmonian antara keindahan bentuk isi.
2.4.2 Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu kegiatan yang ditandai dengan keluarnya
bunyi bacaan secara lengkap dengan menggunakan intonasi baca yang baik atau
aktivitas atau kegiatan untuk melatih siswa agar mereka lebih lancar membaca
dengan mengeluarkan suara dan membaca teknis ini dianggap sebagai kegiatan
membaca yang sangat mudah dan siapapun seolah-olah dapat melakukannya
(Tarigan, 1985: 22).
2.4.3 Membaca Literal
Membaca literal merupakan kegiatan membaca untuk mengenal dan
menangkap arti (meaning) yang tertera secara tersurat (eksplisit). Artinya yaitu
pembaca hanya berusaha menangkap informasi yang terletak secara literal
(reading the lines) dalam bacaan dan tidak berusaha menangkap makna yang
lebih dalam lagi, yakni makna-makna tersirat , baik pada tataran antar baris (by
the lines). Kemampuan membaca literal merupakan kemampuan membaca yang
paling rendah, karena selain membaca lebih banyak bersikap pasif juga tidak
melibatkan berpikir kritis. Dengan kata lain, ketika melakukan proses membaca,
sang pembaca hanya berusaha menerima berbagai hal yang tersurat dari kata-kata
yang dibacanya atau yang dikemukakan oleh pengarang (Harras, 1997: 223).
2.4.4 Membaca Pemahaman
23
Tarigan (1985 :56) menegaskan bahwa membaca telaah isi pada
prinsipnya sama dengan membaca pemahaman. Jenis membaca ini biasanya
digunakan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi
kritis, drama tulis, dan pola-pola fiksi. Terkait dengan jenis membaca
pemahaman, Burhan (1971:19) menjelaskan bahwa membaca pemahaman adalah
suatu perbuatan yang dilaksanakan berdasarkan kerjasama beberapa kemampuan
yaitu mengamati, memahami, dan sekaligus memikirkan isi bacaan. Dalam hal ini
membaca dilakukan tidak hanya membaca secara sekilas tanpa memperhitungkan
pemahaman terhadap isi bacaan. Supriyadi (dalam Saranata, 2012 :18)
menyatakan defenisi membaca pemahaman merupakan jenis bacaan yang
dilakukan tanpa menyuarakan apa yang dibaca dengan tujuan untuk keperluan
studi menambah pengetahuan dengan meperoleh informasi.
Dari beberapa pendapat di atas, secara singkat dapat disimpulkan bahwa
membaca pemahaman bertujuan memahami pesan yang disampaikan oleh penulis
secara tertulis. Keberadaan pengertian demikian menurut Nurhadi (1991:74)
menunjukan bahwa pemahaman adalah esensi kegiatan membaca. Wujud
pemahaman itu beraneka ragam. Dalam memahami isi wacana orang akan
melakukan interprestasi, evaluasi, dan apresiasi. Mengapresiasi adalah mengkaji
secara mendalam dan sunggguh-sungguh bacaan yang dihadapi. Misalnya dari
segi ejaan, kata-kata yang menyusun kalimat, keterkaitan antar kalimat yang
menyusun kalimat. Terkait dengan kegiatan interprestasi dan evaluasi,
Tri Rama K. (2005:193) menyatakan menginterprestasi adalah menafsirkan
maksud yang ingin disampaikan penulis melalui tulisanya. Menginterpretasi
merupakan kegiatan penafsiran yaitu mengira-ngira maksud bacaan. Sedangkan
24
mengevaluasi adalah memberikan penelian terhadap bacaan tersebut dari segi
kelayakannnya. Terkait dengan kegiatan mengapresiasi dalam membaca,
mengapresiasi adalah kegiatan yang terencana dan sistematis dalam rangka
mendapatkan informasi yang tepat dari suatu bacaan dengan cara memahami
bacaan tersebut secara optimal.
Bruns dan Roe (dalam Sudiana, 2007:22-27) membedakan unit
pemahaman membaca menjadi lima meliputi :
1. Pemahaman Kata
Pemahaman dituntut untuk mengenali kata-kata yang terdapat
dalam bacaan atau teks. Dalam hal ini, pembaca dituntut untuk mampu
mengucapkan, baik dalam hati maupun dengan bersuara, kata-kata
tersebut dengan lafal yang benar.
Dalam mamaknai kata perlu diperhatikan jenis-jenis kata. Ada dua
jenis makna kata, yaitu makna kata donatatif adalah makna dasar, atau
makna kata umum suatu kata. Disamping kata dasar, ada kata yang juga
memiliki konotatif yaitu makna tambahan atau makna sampingan.
2. Pemahaman Frasa
Frasa merupakan suatu bahasa yang lebih besar dari pada kata.
Dalam kajian sintaksis, frasa lazim disebut kelompok kata. Frasa
sebagai kelompok kata menduduki salah satu unsur fungsional kalimat,
seperti subjek, predikat, objek atau keterangan. Untuk memahami suatu
teks, pembaca perlu mengetahui makna frasa-frasa yang membentuk
kalimat.
3. Pemahaman Kalimat
25
Untuk mengetahui makna kalimat, pembaca perlu mengetahui
struktur dan fungsi kalimat. Struktur kalimat berkaitan dengan bentuk-
bentuk kalimat. Hal ini mengisyaratkan proses kalimat tersebut disusun
atau dibangun. Fungsi kalimat berkaitan dengan penggunaan kalimat
tersebut dalam komunikasi. Terkait dengan fungsi tersebut dikenal
dengan adanya kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah.
4. Pemahaman Paragraf
Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih luas dari kalimat.
Sebuah paragraf dibagun dengan mengorganisasikan sejumlah kalimat.
Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf mendukung pengungkapan
suatu ide pokok.
Dalam membaca, pemahaman terhadap masing-masing paragraf
sangat penting untuk memahami teks secara keseluruhan. Tanpa
pemahaman paragraf yang memadai, pemahaman keseluruhan teks
sudah tentu akan sangat terlambat. Pemahaman terhadap paragraf akan
sangat membatu pembaca dalam memahami teks.
5. Pemahaman Keseluruhan Teks
Keseluruhan teks tersusun dari jumlah unit bahasa yang lebih kecil,
yaitu kata, frasa, kalimat, dan paragraf. Pemahaman terhadap
keseluruhan teks sangat bergantung pada pemahaman terhadap unit-unit
bahasa yang lebih kecil.
Unit bahasa yang secara langsung membetuk teks adalah paragraf.
Sejumlah paragraf disusun sedemikian rupa untuk membangun sebuah
26
teks. Keseluruhan teks tersebut dapat mempresentasikan pemaparan ide,
deskripsi objek, atau proses, narasi, atau argumentasi.
Karena membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, rumit,
dan mencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan
yang lebih kecil. Setiap guru bahasa berusaha membantu serta
membimbing dan mengembangkan keterampilan membaca para siswa
agar mereka tidak mengalami kesulitan dalam memahami dan
mendapatkan informasi dari suatu bacaan. Usaha itu menurut Tarigan
(1985 :15) dapat dilksanakan dengan cara anatara lain sebagai berikut.
1. Guru dapat menolong para siswa/siswi memperkaya kosakata
mereka dengan jalan : (a) memperkenalkan sinonim, antonim,
paraprase, kata-kata yang berdasar sama, (b) memperkenalkan
imbuhan, yang mencakup awalan, sisipan, dan akhiran, (c) mengira
ngira makna kata-kata dari konteks atau hubungan kalimat, dan (d)
kalau perlu menjelaskan arti suatu kata abstrak mempergunakan
bahasa daerah atau bahasa ibu siswa.
2. Guru dapat membatu para siswa untuk memahami makna struktur-
struktur kata, kalimat, dan sebagainya dengan cara yang
dikemukakan di atas, disertai dengan latihan seperlunya.
3. Guru memberikan serta menjelaskan pengertian kiasan, sindiran,
ungkapan, pepatah, dan lain-lain dalam bahasa daerah.
4. Guru dapat menjamin serta memastikan pemahaman para siswa
dengan berbagai cara, misalnya : (a) menanyakan apa ide pokok
27
suatu paragraf, dan (b) menyuruh para siswa membuat rangkuman
dari suatu paragraf.
2.5 Ragam Membaca
Pada umumnya membaca dapat dibedakan menjadi tiga ragam membaca
(Gie dalam Jawini, 2012:19) yaitu :
2.5.1 Membaca Ragam Hiburan
Membaca ragam hiburan adalah membaca cerita-cerita seperti cerpen atau
novel. Pembacaan dilakukan secara urut dari awal cerita sampai tahap akhir.
Tujuan utamanya untuk menikmati cerita itu dan mengahargai kemampuan
pengarang mengolah alur kisahnya sehingga merupakan kekuatan indah, selesai,
dan mencapai klimaks (Gie dalam Jawini, 2012:19).
2.5.2 Membaca Ragam Sepintas
Membaca ragam sepintas adalah membaca secara tepat yang kadang
disertai melompat-lompat terhadap suatu bahan bacaan. Pembacaan dapat
dilakukan ke depan dan ke belakang atau secara silang menyilang. Tujuannya
dapat berupa dua macam yaitu untuk memperoleh gambaran selayang pandang
mengenai apa yang diuraikan dalam suatu bahan bacaan untuk menemukan
sesuatu keterangan yang memang semua dicari dalam bacaan
(Gie dalam Jawini, 2012:19).
2.5.3 Membaca Ragam Studi
Membaca ragam studi adalah membaca buku pelajaran dalam bahan
bacaan lainnya dalam suatu bidang pengetahuan pembacaan dilakukan secara
cermat dan bila perlu diulang beberapa kali tujuannya untuk menangkap,
28
memahami dan mengingat berbagai pengetahuan dalam suatu cabang
(Gie dalam Jawini, 2012:19).
2.6 Pengertian Membaca Scanning
Membaca tatap (scanning) atau disebut juga membaca memindai adalah
membaca sangat cepat. Ketika seseorang membaca memindai, dia akan melampui
banyak kata.
Membaca memindai penting untuk meningkatkan kemampuan membaca
(Mikuleeky & Jeffries dalam Farida Rahim, 2005:55). Siswa yang menggunakan
kemampuan membaca memindai (scanning) akan mencari beberapa informasi
secepat mungkin. Banyak siswa yang mencoba membaca setiap kata dari setiap
kalimat yang dibacanya. Dengan berlatih membaca memindai, seseorang bisa
belajar membaca untuk memahami teks bacaan dengan cara lebih cepat. Membaca
scanning umumnya digunakan untuk daftar isi, buku atau majalah, indeks dalam
buku teks, jadwal, advertensi dalam surat kabar buku petunjuk telepon dan kamus.
Dengan teknik ini siswa bisa belajar membaca untuk memahami teks
bacaan dengan cara yang lebih cepat. Tapi, membaca dengan cara memindai ini
tidak asal digunakan. Jika untuk keperluan membaca buku teks, puisi, surat
penting dari ahli hukum, dan sebagainya, perlu lebih detil membacanya.
Membaca scanning sangat bermanfaat untuk siswa. Jika ingin memperoleh
gagasan pokok bacaan (buku) secara cepat dan efisien, maka teknik scanninglah
yang digunakan. Jadi scanning dapat digunakan bila ingin membaca cepat
menemukan gagasan dalam suatu bacaan (Nurhadi, 1989:120).
Scanning atau membaca memindai berarti mencari informasi spesifik
secara cepat dan akurat. Memindai artinya terbang di atas halaman-halaman buku.
29
Membaca dengan teknik memindai artinya menyapu halaman buku untuk
menemukan suatu yang diperlukan. Scanning berkaitan dengan menggerakkan
mata secara cepat keseluruh bagian halaman tertentu untuk mencari kata dan frase
tertentu.
Teknik membaca memindai memindai (scanning) adalah teknik
menemukan informasi dari bacaan secara cepat, dengan cara menyapu halaman-
halaman secara merata, kemudian ketika sampai kebagian yang dibutuhkan
gerakan mata berhenti. Mata bergerak cepat, meloncat-loncat, dan tidak melihat
kata demi kata.
2.7 Karakteristik Membaca Scanning
Dalam hal ini adapun karakteristik dari teknik membaca scanning adalah
sebagai berikut :
1. Scanning mencakup pencarian secara cepat dengan gerakan mata di atas
ke bawah menyapu seluruh teks untuk mencari fakta khusus, informasi
khusus, atau kata-kata kunci tertentu.
2. Manfaat scanning adalah dapat mencari informasi dalam buku secara
cepat.
3. Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan
informasi yang telah ditentukan pembaca.
4. Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan scanning
dilakukan.
5. Pembaca tidak membaca bagian lain dari teks kecuali informasi yang
dicari.
30
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
membaca scanning adalah mencari informasi tertentu dengan cepat tanpa
memperhatikan yang lainnya.
Tujuan dari teknik membaca scanning adalah sebagai berikut :
1. Mencari informasi dalam buku secara cepat.
2. Scanning merupakan teknik membaca cepat untuk menemukan
informasi yang telah ditentukan pembaca.
3. Pembaca telah menentukan kata yang dicari sebelum kegiatan
scanning dilakukan, pembaca tidak membaca bagian lain dari teks
kecuali informasi yang dicari.
4. Mendapatkan informasi spesifik dari sebuah teks. Biasanya ini
dilakukan jika telah mengetahui dengan pasti apa yang dicari sehingga
berkonsentrasi mencari jawaban yang spesifik.
2.8 Langkah-langkah Membaca Scanning
Langkah-langkah membaca scanning adalah sebagai berikut :
1. Perhatikan penggunaan urutan seperti angka, hurup, langkah, pertama,
kedua, dan selanjutnya.
2. Carilah kata yang dicetak tebal, miring, atau yang dicetak berbeda
dengan teks lainnya.
3. Terkadang penulis menempatkan kata kunci dibatas paragraf.
4. Menggerakkan mata seperti anak panah langsung meluncur kebawah
menemukan informasi yang telah tepat.
5. Setelah ditemukan kecepatan diperlambat untuk menemukan keterangan
lengkap dan informasi yang dicari.
31
6. Pembaca dituntut memiliki pemahaman yang baik berkaitan dengan
karakteristik yang dibaca (misalnya, kamus disusun secara alfabetis dan
ada keyword disetiap halaman bagian kanan atas, ensiklopedia disusun
secara alfabetis dengan pembalikan untuk istilah yang terdiri dari dua
kata, dan sebagainnya).
2.9 Keunggulan dan Kelemahan Teknik Membaca Scanning
Adapun keunggulan dan kelemahan teknik membaca scanning adalah
sebagai berikut.
2.9.1 Keunggulan Membaca Scanning
Keunggulan membaca scanning adalah sebagai berikut :
1. Lebih cepat menyelesaikan suatu bacaan sehingga kita merasa antusias
untuk membaca bacaan yang lain.
2. Memudahkan kita untuk cepat menguasai informasi.
3. Bisa diterapkan pada bacaan apapun (buku, surat kabar, buku pelajaran,
majalah, dan lain-lain).
4. Dapat membantu seseorang untuk membuat pertimbangan dan
memutuskan sesuatu, misalnya yang berhubungan dalam membuat
laporan suatu kegiatan.
5. Sangat membantu siswa untuk mengetahui informasi dan fakta tertentu
dari suatu bacaan.
2.9.2 Kelemahan Membaca Scanning
Kelemahan membaca scanning adalah sebagai berikut.
32
1. Adanya rasa kebingungan atau kehilangan pemahaman dari apa yang
telah dibaca karena kurang atau belum begitu menguasai keterampilan
membaca dengan teknik scanning.
2. Tidak bisa melihat kata demi kata karena langsung fokus pada
informasi yang dicari.
3. Teknik membaca scanning tidak asal digunakan, jika untuk keperluan
membaca buku teks, puisi, surat penting dari ahli hukum dan
sebagainya, perlu lebih detail atau lebih konsentrasi dalam membaca.
BAB III
METODE PENELITIAN
33
Metode penelitian merupakan penentu atau syarat bagi seorang penulis
dalam melaksanakan penelitian. Dengan demikian penelitian bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik scanning.
Penyajian metode ini sebagai landasan untuk melangkah mengadakan
penelitian dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam metode ini yang
akan dimaksud adalah yang berkaitan dengan : (1) jenis penelitian, (2) subjek,
objek, dan tempat penelitian, (3) rancangan penelitian, (4) prosedur penelitian, (5)
metode pengumpulan data (instrument penelitian), dan (6) analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitan Tindakan Kelas (PTK) yang pelaksanaanya berupa latihan yang
dilakukan di dalam kelas dan juga dilakukan pemantauan di lapangan, serta
mengikutsertakan perencanaan yang bersifat relatif mandiri secara teratur terus
menerus yang berawal dari perencanaan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan
ulang. Penelitian tindakan kelas ini memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini terjemahan dari class room action
research yaitu suatu tindakan yang di kemukakan oleh Car dan Kemmis (dalam
Wardani, 2003:13), menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
menjadi meningkat. Penelitian ini memperbaiki keterampilan-keterampilan siswa
melalui pembelajaran dengan menggunakan teknik membaca scanning dalam
memahami isi bacaan.
34
3.2 Subjek, Objek, dan Tempat Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang terdiri dari 9
orang siswa perempuan dan 16 orang siswa laki-laki. Kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana dililih karena kebetulan dalam kelas ini banyak siswa yang
kurang respon dalam pelajaran memahami isi bacaan, untuk itu melalui penelitian
ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Objek penelitian ini adalah Peningkatan kemampuan memahami isi bacaan
melalui teknik membaca scanning pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana tahun pelajaran 2013/2014.
Tempat penelitian ini adalah di SD Negeri 4 Pekutatan, Kecamatan
Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
3.3 Rancangan Penelitian
Rancangan sama artinya dengan desain (Margono, 1997 :100). Rancangan
pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan tentang
hal-hal yang dilakukan. Dalam penelitian ini masalah pembelajaran memahami isi
bacaan sebagai pembelajaran di kelas. Tindakan yang di berikan untuk masalah
tersebut adalah pemberian tugas untuk memahami isi bacaan. Penelitian tindakan
kelas ini dilakukan secara terus menerus yang berawal dari perencanaan,
pengamatan, dan refleksi kemudian melakukan perencanaan ulang. Dengan
demikian proses pelaksanaan penelitian ini merupakan penelitian yang bersiklus.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
berdasarkan situasi kelas, yang dilakukan secara sistematis dengan mengikuti
prosedur atau langkah-langkah tertentu yakni penelitian bersiklus yang tiap
35
siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu : (a) perencanaan (planning), (b)
pelaksanaan (action), (c) pengamatan (obervasi), dan (d) refleksi (reflection).
Gambar 01. Siklus dalam Penelitian
36
Keempat tahapan dalam siklus tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan melalui teknik scanning. Jika
terdapat kelemahan dalam penerapannya akan dilanjutkan ke siklus kedua dan
seterusnya. Hal ini karena penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang
berkelanjutan sampai masalah dapat diatasi. Untuk mengetahui kemampuan
siswa, maka akan dilakukan observasi dan tes awal. Berdasarkan hasil tes awal ini
akan ditentukan rencana dan tindakan yang akan dilakukan pada siklus I.
SIKLUS I
SIKLUS II
(Arikunto dalam Sariani, 2013:37)
Perencanaan
tindakan I
Pelaksanaan
tindakan I Permasalahan
Pengamantan /
pengumpulan data I Refleksi I
Permasalahan
baru hasil
refleksi Perencanaan
tindakan II
Pelaksanaan
tindakan II
Pengamatan /
pengumpulan data
II
Refleksi II
Apabila
permasalahan
belum
terselesaikan
Dilanjutkan ke
siklus
berikutnya
37
penelitian ini dapat berlangsung tiga siklus. Dalam setiap siklus terdapat empat
tahap yaitu :
1. Perencanaan
Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang terencana untuk
meningkatkan dan memperbaiki apa yang menjadi kendala bagi siswa
untuk meningkatkan perubahan prilaku dan sikap sebagai solusi.
2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan suatu tindakan yang dilakukan
oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan, dan
perubahan yang diinginkan dalam pembelajaran. Pelaksanaan tindakan ini
harus dilakukan dengan hati-hati dan harus dilakukan sesuai dengan
perencanaan.
3. Observasi dan Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu cara untuk mengamati hasil dari
tindakan yang telah dilaksanakan terhadap siswa. Evaluasi berfungsi untuk
mengetahui apakah tindakan yang diberikan dapat berjalan dengan lancar
atau tidak.
4. Refleksi
Refleksi merupakan upaya untuk melihat dan mempertimbangkan
hasil tindakan yang telah diberikan dengan melakukan revisi perbaikan
terhadap rencana awal yang telah diberikan. Hasil refleksi digunakan
untuk mencari hal-hal yang dianggap penting ditambahkan atau dikurangi
pada siklus selanjutnya. Melalui refleksi peneliti berupaya untuk
memperbaiki proses pembelajaran secara berkelanjutan yaitu tindakan
38
tidak berhenti hanya pada proses tindakan ini saja, tetapi masih perlu
adanya tindakan lanjutan dari kendala-kendala yang dihadapi siswa
sehingga peneliti yang dilakukan mengalami peningkatan sesuai dengan
yang diharapkan peneliti.
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa siklus yang masing-masing
siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan
refleksi. Adapun penjelasan dari siklus tersebut adalah sebagai berikut.
3.4.1 Refleksi Awal
Observasi awal dilakukan untuk mengamati siswa dan kelemahan-
kelemahan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran memahami isi bacaan
dan melakukan tes untuk mengetahui kemampuan siswa, hasil tes ini dipakai
untuk menentukan kemajuan yang dicapai pada penelitian.
3.4.2 Siklus I
a. Perencanaan Tindakan I
Sebelum melakukan tindakan, ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan agar penelitian dapat berlangsung dengan lancar. Hal-hal yang
perlu dipersiapkan antara lain :
1. Peneliti mendiskusikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan guru pendamping dalam setiap siklus berdasarkan silabus.
2. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
3. Menyusun lembar pengamatan dan menyusun lembar kerja siswa.
4. Menyusun tes.
b. Pelaksanaan Tindakan
39
Langkah-langkah pelaksanaan tindakan pembelajaran memahami isi
bacaan melalui teknik membaca scanning adalah :
Tabel 01. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian siklus I
KEGIATAN AWAL
No Guru (Peneliti) Siswa
(1) (2) (3)
- Membuka absensi kehadira siswa. Memberitahukan teman-
temannya yang tidak hadir.
- Memberikan apersepsi terkait
dengan pelajaran yang akan
dilaksanakan.
Mendengarikan apersepsi yang
disampaikan oleh guru (peneliti).
- Menyampaikan tujuan pembelajaran. Mendengarkan dan mencatat
tujuan pembelajaran.
KEGIATAN INTI
Guru (Peneliti) Siswa
Eskplorasi
-
Menjelaskan materi pembelajaran
tentang pengertian membaca,tujuan
membaca dan aspek-aspek
membaca, jenis-jenis membaca, dan
ragam membaca.
Siswa mendengarkan materi
pembelajaran dari guru.
- Menjelaskan meteri pembelajaran
(memahami isi bacaan melalui
teknik membaca scanning).
Mendengarkan materi
pembelajaran.
- Menjelaskan karakteristik membaca
scanning.
Mendengarkan penjelasan guru.
- Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran membaca scanning.
Mendengarkan penjelasan guru.
Elaborasi
- Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai
materi yang sudah dijelaskan.
Memberikan pertanyaan.
(1) (2) (3)
- Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berpikir menyelesaikan
suatu masalah.
Siswa memikirkan suatu
masalah.
- Meminta siswa untuk membaca
sebuah wacana kemudian
memahami isi wacana tersebut.
Membaca sebuah wacana.
Konfirmasi
- Meminta siswa untuk mengerjakan Mengerjakan tugas.
40
c. Observasi / Evaluasi
Observasi dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Observasi dilakukan untuk menilai tingkah laku siswa didalam kelas.
Adapun hal-hal yang diamati antara lain :
1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru (peneliti).
2. Keantusiasan dalam mengerjakan tugas.
3. Keberanian siswa dalam bertanya.
4. Hubungan kerja sama antara pasangan.
Evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan berakhir. Evaluasi
merupakan hasil pengukuran yang telah dicapai dalam pembelajaran.
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai
dalam proses pendidikan yang telah dilaksanakan.
d. Refleksi
Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa.
Analisis dilakukan untuk mengukur baik kelebihan maupun kekurangan
tugas yang diberikan.
- Guru memberikan komentar dalam
mengerjak tugas.
Siswa memberikan komentar dari
guru.
- Meminta siswa untuk menumpulkan
tugas yang telas dikerjakan.
Mengumpulkan tugas yang telah
di kerjakan.
- Memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan,
isyarat, terhadap keberhasilan
peserta didik.
Siswa pun mendengarkan dengan
baik.
KEGIATAN AKHIR
Guru (Peneliti) Siswa
- Bersama-sama siswa menyimpulkan
dengan merefleksi hasil pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Ikut menyimpulkan merefleksi
hasil pelaksanaan pembelajaran
yang telah dilakukan.
- Menutup pelajaran. Menghormati guru (peneliti)
dalam menutup pelajaran.
41
yang terdapat pada siklus I kemudian hasil tes yang dilakukan secara
kolaboratif untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus berikutnya sehingga
peneliti merasa cukup untuk melakukan penelitian tentang memahami isi
bacaan melalui teknik membaca scanning sudah mengalami peningkatan
sesuai kriteria yang ditentukan oleh peneliti.
3.5 Metode Pengumpulan Data (Instrumen Penelitian)
Untuk memperoleh data yang lengkap, peneliti menggunakan beberapa
instrumen yaitu sebagai berikut :
3.5.1 Metode Tes
Metode tes adalah cara untuk mengadakan penelitian yang berbentuk tugas
atau serangkaian tugas yang dikerjakan oleh siswa sehingga menghasilkan suatu
nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa-siswa tersebut yang dapat
dibandingkan dengan nilai yang dicapai siswa atau dengan suatu standar yang
ditetapkan (Nurkencana, 1990 : 25).
Metode tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa didalam
memahami isi bacaan melalui teknik membaca scanning. Bentuk tes yang
digunakan dalam data ini adalah berbentuk tugas yaitu memahami isi melalui
teknik membaca scanning dengan bentuk berupa soal essay yang berjumlah 6
soal.
3.5.2 Observasi
Observasi dilakukan pada saat melakukkan tindakan di kelas dari awal
pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hasil observasi dicatat pada catatan
lapangan dan dilakukan dengan kerjasama dari guru kelas yang bersangkutan.
3.5.3 Teknik Evaluasi
42
Tugas yang telah dikerjakan siswa dievaluasi dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 02. Kriteria penilaian dalam membaca scanning
No. Aspek yang dinilai Rentangan Nilai
(1) (2) (3)
01. Kemampuan siswa menemukan makna kata secara cepat. 1 sampai 10
02. Kemampuan siswa memindai kata-kata baru yang ada
dalam isi bacaan.
1 sampai 10
03. Kemampuan siswa menentukan informasi yang ada pada
isi bacaan secara cepat.
1 sampai 10
04. Kemampuan siswa menemukan kata sulit yang terdapat
dalam isi bacaan.
1 sampai 10
05. Kemampuan siswa menemukan makna kata yang sulit
dalam kamus.
1 sampai 10
06. Kemampuan siswa mencari makna dalam kamus secara
cepat.
1 sampai 10
Jumlah 60
3.5.4 Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Standar
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan melalui
teknik membaca scanning, makan siswa diberikan tugas untuk membaca sebuah
wacana dan memahami isi wacana tersebut, kemudian siswa diberikan sebuah tes.
Hasil tes tersebut dianalisis sehingga diperoleh data mengenai kemampuan siswa
dalam memahami isi bacaan. Dalam hal penulis menggunakan rumus norma
absolute sekala seratus. Adapun prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut :
Penentuan Nilai Skor Maksimal Ideal (SMI) dari tes yang diberikan. Yang
dimaksud dengan Skor Standar Ideal adalah skor yang mungkin dicapai apabila
43
semua item dapat dijawab dengan benar. Adapun rumus dari SMI tersebut adalah
SMI = jumlah butir soal x bobot masing-masing item.
Dengan demikian SMI = 6X10 = 60
Berdasarkan Skor Maksimal Ideal (SMI), maka dapat dihitung besar tiap-
tiap proses penguasaan seperti dibawah ini.
Penguasaan 95% = 95/100 x 60 = 57
Penguasaan 85% = 85/100 x 60 = 51
Penguasaan 75% = 75/100 x 60 = 45
Penguasaan 65% = 65/100 x 60 = 39
Penguasaan 55% = 55/100 x 60 = 33
Penguasaan 45% = 45/100 x 60 = 27
Penguasaan 35% = 95/100 x 60 = 21
Penguasaan 25% = 85/100 x 60 = 15
Penguasaan 15% = 75/100 x 60 = 9
Penguasaan 05% = 65/100 x 60 = 3
Penguasaan 0% = 55/100 x 60 = 0
Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka ditentukan skor standar dari
masing-masing siswa, yang mendapatkan skor mentah 57-60 akan memperoleh
skor standar 100. Siswa yang mendapat skor mentah 51-56 akan memperoleh skor
90, yang mendapat skor mentah 45-50 akan memperoleh skor standar 80.
Demikian selanjutnya sampai siswa mendapatkan skor mentah 0-2 akan
memperoleh skor standar 0.
Tabel 03. Pedoman Konversi Norma Absolute Skala Seratus
44
No. Tingkat Penguasaan Skor Standar
(1) (2) (3)
01. 57-60 100
02. 51-56 90
03. 45-50 80
04. 39-44 70
05. 33-38 60
06. 27-33 50
07. 21-26 40
08. 15-20 30
09. 9-14 20
10. 3-8 10
11. 0-2 0
Dengan catatan batas minimal kelulusan atau keberhasilan siswa
ditetapkan skor 70 atau siswa mencapai skor mentah 57-60. Skor standar yang
diperoleh masing-masing siswa dijumlahkan, kemudian hasilnya dibagi dengan
jumlah sampel yakni 25 orang. Nilai yang dihasilkan tersebut adalah nilai rata-rata
yang merupakan dari siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana. Selanjutnya
ditentukan predikat nilai standar dimulai 10-100. Predikat tersebut dapat dirinci
sebagai berikut,
Tabel 04. Predikat Nilai Standar
Nilai Standar Predikat
(1) (2)
100 Istimewa
90 Baik sekali
80 Baik
70 Lebih dari cukup
60 Cukup
50 Hampir cukup
40 Kurang
45
30 Kurang sekali
20 Buruk
10 Buruk sekali
0 Gagal
3.6 Analisis Data
Analisis data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan peneliti setelah
mengumpulkan data. Data-data yang terkumpul dianalisis dan diolah dengan
teknik deskriptif kuantitatif. Teknik deskriptif kuantitatif adalah analisis data yang
dilakukan secara kuantitatif dihitung dengan cara fresentase melalui langkah-
langkah sebagai berikut.
1. Merekap nilai yang diperoleh siswa.
2. Menghitung nilai komulatif dari seluruh aspek.
3. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus.
Setelah mengetahui nilai masing-masing siswa, selanjutnya secara klasikal
dapat dicari nilai rata-ratanya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
∑ ƒх
Mean =
N
Keterangan :
Mean = Nilai rata-rata
∑ ( sigma ) = Jumlah
ƒ = Frekwensi
х = Nilai
46
N = Jumlah sampel (Nurkencana, 1990 : 99).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Refleksi Awal
Refleksi pada kegiatan tes awal, penulis mendiskusikan hasil pembelajaran
mengenai kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan. Berdasarkan tes awal
masih ditemukan permasalahan tentang memahami isi suatu bacaan pada siswa
47
kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014. Masalah
yang dihadapi siswa adalah siswa kurang mampu memahami suatu bacaan untuk
mencari suatu informasi.
Untuk mencapai hasil pembelajaran sesuai yang diharapkan penulis, maka
masalah-masalah tersebut harus dicari jalan keluarnya dengan upaya perbaikan
untuk bisa diterapkan pada pembelajaran selanjutnya yaitu, (1) merencanakan
pembelajaran yang lebih dipahami oleh siswa, (2) memberikan motivasi kepada
siswa yang mengalami kesulitan dengan memberikan pertanyaan dan latihan, dan
(3) menjelaskan secara rinci mengenai masalah-masalah yang dilakukan siswa
dalam membaca suatu bacaan. Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca untuk mencari informasi yang diinginkan
secara cepat. Demikian juga halnya dengan hasil tes awal belum memenuhi target
yang ditetapkan yaitu 76, sementara hasil yang diperoleh baru 62, oleh karena itu,
maka penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus I untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
4.1.1.1 Hasil Observasi Awal
Sebelum diadakan tindakan peningkatan membaca untuk memahami isi
bacaan melalui teknik scanning penulis telah melakukan observasi awal dan
mengadakan tes awal pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini, penulis tidak memberikan penjelasan
terlebih dahulu mengenai materi yang diberikan kepada siswa, hanya memberikan
gambaran sekilas tentang memahami isi bacaan kemudian siswa langsung
diberikan sebuah wacana untuk dibaca secara scanning (memindai) kemudian
48
menuliskan pokok-pokok yang tedapat dalam wacana tersebut. Dari hasil
pengamatan, ternyata keaktifan siswa dalam membaca satu bacaan/wacana masih
kurang. Siswa malas membaca redaksi kalimat-kalimat yang panjang, sehingga
berdampak pada pemahaman siswa pada satu bacaan.
4.1.1.2 Hasil Tes Awal
Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 01 April 2014, hasil tes
awal dalam memahami isi wacana adalah sebagai berikut.
Tabel 05. Nilai Tes Awal tentang Kemampuan memahami Isi Bacaan pada
Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014.
No. Nama Siswa
Aspek yang di nilai
SM SS Kategori
A B C D E F
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
01. Ana Mariya 5 6 6 5 5 5 32 50 Hampir cukup
02. I Kd. Alika Kidi Ananta 7 8 5 8 7 7 42 70 Lebih dari cukup
03. Alfin Fahmi Ali 7 4 9 8 8 8 44 70 Lebih dari cukup
04. Agus Efendi 5 6 5 6 6 5 33 60 Cukup
05. Ni Kd. Ari Wahyuni 8 8 9 8 9 8 50 80 Baik
06. I Kt. Herdi Adi G. 6 7 6 7 7 7 40 70 Lebih dari cukup
07. I GNA Arkya Bawa 7 8 9 8 8 8 48 80 Baik
08. Ni Pt. Ayu Indah W. 7 7 8 6 7 7 42 70 Lebih dari cukup
09. I Kt. Bayu Pradnyana 6 5 5 7 6 6 35 60 Cukup
10. I Md. Dwi Sentana 7 6 7 5 6 6 37 60 Cukup
11. I Km. Kerisna 7 6 6 5 6 6 36 60 Cukup
12. Kholis Setiawan 5 5 4 6 5 5 30 50 Hampir cukup
13. Istayatul Afifah 5 5 6 7 5 5 33 50 Hampir cukup
49
14. Ni Md. Nova Andila D. 9 8 8 8 8 9 50 80 Baik
15. Rifki Dwi Farhan M. 5 6 5 6 5 5 32 50 Hampir cukup
16. I Kd. Rai Dharmawan 6 6 7 6 6 6 37 60 Cukup
17. I Md. Sandhy Adinata 7 7 8 7 7 7 43 70 Lebih dari cukup
18. Ni Kd. Siwi Cipta Dewi 8 9 8 8 8 7 48 80 Baik
19. Nanda Irma Yanti 5 6 6 5 5 5 32 50 Hampir cukup
20. Moch Ichtarom Haris 6 5 4 6 6 6 33 50 Hampir cukup
21. Taufik Kurohman 5 5 6 4 5 6 31 50 Hampir cukup
22. Pt. Puspita Dewi F. 6 5 6 7 5 6 35 60 Cukup
23. I Gd. Wahyu Santika 5 5 6 5 6 6 33 50 Hampir cukup
24. SolehSohaludin 6 6 6 7 6 6 36 60 Cukup
25. Ni GPAK Lisa Triani 6 6 6 7 7 6 38 60 Cukup
Jumlah 156 155 161 162 159 158 950 1550
Nilai Rata-rata 62 Cukup
Keterangan :
A = Memahami isi bacaan melalui teknik scanning.
B = Menentukan informasi yang ada pada isi bacaan.
C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan.
D = Mencari makna kata dalam kamus secara cepat.
E = Menentukan makna kata yang sulit pada isi bacaan.
F = Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit yang telah di scanning.
SM = Skor Mentah.
SS = Skor Standar.
4.1.1.3 Analisis Data Tes Awal
Analisis data hasil tes awal tentang kemampuan memahami isi bacaan
pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014
dapat di lihat dari tabel berikut.
Tabel 06. Analisis Data Hasil Tes Awal tentang Kemampuan Memahami Isi
Bacaan pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
Tahun Pelajaran 2013/2014.
No. Kategori Rentangan
Skor
Skor
Standar
Frekuensi Jumlah
Nilai
Peresentase Nilai
Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Istimewa 57-60 100 0 0 0%
50
02. Baik Sekali 51-56 90 0 0 0%
1550 : 25
= 62
(Cukup)
03. Baik 45-50 80 4 320 16%
04. Lebih dari
cukup
39-44 70 5 350 20%
05. Cukup 33-38 60 8 480 32%
06. Hampir
cukup
27-33 50 8 400 32%
07. Kurang 21-26 40 0 0 0%
08. Kurang
sekali
15-20 30 0 0 0%
09. Buruk 9-14 20 0 0 0%
10. Buruk sekali 3-8 10 0 0 0%
Jumlah 25 1550 100%
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang
diperoleh siswa adalah 1550 dengan nilai rata-rata 62. Rincian siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 4 orang (16%) mendapat nilai standar 80
dengan kategori baik, 5 orang (20%) mendapat skor standar 70 dengan kategori
lebih dari cukup, 8 orang (32%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup,
dan 8 orang (32%) mendapat skor standar 50 dengan kategori hampir cukup. Dari
25 siswa yang mengikuti tes, hanya 4 orang (16%) yang tuntas dalam
pembelajaran memahami isi bacaan dan 21 orang (84%) belum tuntas. Oleh
karena itu penulis menggunakan teknik membaca scanning yaitu salah satu
strategi belajar dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi
bacaan.
4.1.2 Siklus I
4.1.2.1 Perencanaan Siklus I
Mengingat hasil tindakan tes awal belum sesuai dengan target yang
ditetapkan, maka perlu diadakan siklus I. Pada siklus I ini diharapkan dapat
51
memberikan hasil yang lebih baik dari tes awal. Adapun perencanaan untuk
kegiatan siklus I adalah sebagai berikut.
1. Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu materi tentang memahami isi
bacaan.
2. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) sebagai acuan
pembelajaran.
3. Menyiapkan kempulan wacana yang bersumber dari buku bahasa
Indonesia.
4. Mengarahkan siswa agar lebih teliti dan konsentrasi di dalam memahami
isi bacaan.
5. Merencanakan pembelajaran yang lebih dipahami siswa.
6. Memberikan motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami isi bacaan dengan memberikan latihan.
7. Menjelaskan secara rinci mengenai masalah-masalah yang dihadapi siswa
dalam memahami isi bacaan.
Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siklus I.
4.1.2.2 Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan pada hari Selasa, tanggal 08
April 2014. Pada pelaksaan siklus I tindakan berdasarkan pada kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada tes awal dan dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tindakan siklus I adalah
sebagai berikut.
Tabel 07. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian siklus I.
52
KEGIATAN AWAL
No Guru (Peneliti) Siswa
(1) (2) (3)
- Membuka absensi kehadiran siswa Memberitahukan teman-temannya yang
tidak hadir
- Memberikan apersepsi terkait dengan
pelajaran yang akan dilaksanakan
Mendengarikan apersepsi yang
disampaikan oleh guru (peneliti)
- Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan dan mencatat tujuan
pembelajaran
KEGIATAN INTI
Guru (Peneliti) Siswa
Eskplorasi
-
Menjelaskan materi pembelajaran
tentang pengertian membaca,tujuan
membaca dan aspek-aspek
membaca,jenis-jenis membaca, dan ragam
membaca.
Siswa mendengarkan materi
pembelajaran dari guru.
- Menjelaskan meteri pembelajaran
(memahami isi bacaan melalui teknik
membaca scanning).
Mendengarkan materi pembelajaran.
- Menjelaskan karakteristik membaca
scanning.
Mendengarkan penjelasan guru.
- Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran membaca scanning.
Mendengarkan penjelasan guru.
Elaborasi
- Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai materi yang
sudah dijelaskan.
Memberikan pertanyaan.
- Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berpikir menyelesaikan suatu
masalah.
Siswa memikirkan suatu masalah.
(1) (2) (3)
- Meminta siswa untuk membaca sebuah
wacana jemudian memahami isi wacana
tersebut.
Membaca sebuah wacana.
Konfirmasi
- Meminta siswa untuk mengerjakan tugas
yang diberikan.
Mengerjakan tugas.
- Guru memberikan komentar dalam
mengerjak tugas.
Siswa memberikan komentar dari guru.
- Meminta siswa untuk menumpulkan tugas
yang telas dikerjakan.
Mengumpulkan tugas yang telah di
kerjakan.
- Memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, isyarat,
terhadap keberhasilan peserta didik.
Siswa pun mendengarkan dengan baik.
KEGIATAN AKHIR Guru (Peneliti) Siswa
- Bersama-sama siswa menyimpulkan
dengan merefleksi hasil pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Ikut menyimpulkan merefleksi hasil
pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan.
- Menutup pelajaran. Menghormati guru (peneliti) dalam
menutup pelajaran.
53
4.1.2.3 Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap guru maupun
siswa selama pembelajaran siklus I adalah : (1) pembelajaran berlangsung dengan
tertib, (2) siswa aktif membaca satu bacaan yang ada dalam buku paket, (3) guru
membimbing siswa dalam memahami satu bacaan, (4) siswa antusias untuk
bertanya menanggapi pertanyaan temannya, dan (5) pelaksanaan tes siklus I
berjalan dengan lancar.
4.1.2.4 Hasil Tes Siklus I
Adapun hasil dari tes siklus I dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 08. Data Tes Siklus I Peningkatan Kemampuan Membaca melalui
Teknik Membaca Scanning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
No. Nama Siswa
Aspek yang di nilai
SM SS Kategori
A B C D E F
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
01. Ana Mariya 6 6 7 5 6 5 35 60 Cukup
02. I Kd. Alika Kidi Ananta 7 8 6 8 7 7 43 70 Lebih dari cukup
03. Alfin Fahmi Ali 7 5 8 8 8 8 44 70 Lebih dari cukup
04. Agus Efendi 5 6 7 6 6 5 35 60 Cukup
05. Ni Kd. Ari Wahyuni 8 8 9 8 9 8 50 80 Baik
06. I Kt. Herdi Adi G. 7 9 8 7 8 8 47 80 Baik
07. I GNA Arkya Bawa 8 8 10 8 7 8 49 80 Baik
08. Ni Pt. Ayu Indah W. 8 7 8 9 7 7 46 80 Baik
09. I Kt. Bayu Pradnyana 6 8 7 7 6 8 42 70 Lebih dari cukup
10. I Md. Dwi Sentana 7 6 6 5 6 5 35 60 Cukup
11. I Km. Kerisna 7 6 6 6 6 6 37 60 Cukup
12. Kholis Setiawan 6 5 6 5 5 5 32 50 Hampir cukup
13. Istayatul Afifah 5 5 6 7 5 5 33 50 Hampir cukup
14. Ni Md. Nova Andila D. 9 8 10 9 10 9 55 90 Baik sekali
15. Rifki Dwi Farhan M. 6 5 5 6 6 5 33 50 Hampir cukup
16. I Kd. Rai Dharmawan 7 8 7 8 6 7 43 70 Lebih dari cukup
17. I Md. Sandhy Adinata 7 8 8 8 9 7 47 80 Baik
54
18. Ni Kd. Siwi Cipta Dewi 9 10 9 9 10 9 56 90 Baik sekali
19. Nanda Irma Yanti 5 6 6 5 5 5 32 50 Hampir cukup
20. Moch Ichtarom Haris 6 5 5 6 5 6 33 50 Hampir cukup
21. Taufik Kurohman 6 5 6 5 5 6 33 50 Hampir cukup
22. Pt. Puspita Dewi F. 7 8 7 7 6 7 42 70 Lebih dari cukup
23. I Gd. Wahyu Santika 6 6 6 6 6 5 35 60 Cukup
24. SolehSohaludin 6 6 6 7 6 6 37 60 Cukup
25. Ni GPAK Lisa Triani 7 8 6 7 7 7 42 70 Lebih dari cukup
Jumlah 168 170 169 172 167 164 1016 1660
Nilai Rata-rata 66 Lebih dari cukup
Keterangan :
A = Memahami isi bacaan melalui teknik scanning.
B = Menentukan informasi yang ada pada isi bacaan.
C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan.
D = Mencari makna kata dalam kamus secara cepat.
E = Menentukan makna kata yang sulit pada isi bacaan.
F = Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit yang telah di scanning.
SM = Skor Mentah.
SS = Skor Standar.
4.1.2.5 Analisis Data Siklus I
Analisis data hasil tes siklus I tentang kemampuan memahami isi bacaan
melalui teknik membaca scanning pada siswa kela V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 09. Analisis Data Hasil Tes Siklus I tentang Kemampuan Memahami
Isi Bacaan Melaui Teknik Membaca Scanning pada Siswa Kelas
V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
No. Kategori Rentangan
Skor
Skor
Standar
Frekuensi Jumlah
Nilai
Peresentase Nilai
Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Istimewa 57-60 100 0 0 0%
02. Baik Sekali 51-56 90 2 180 8%
03. Baik 45-50 80 5 400 20%
55
04. Lebih dari
cukup
39-44 70 6 420 24% 1660 : 25
= 66
(Lebih
dari
cukup)
05. Cukup 33-38 60 6 360 24%
06. Hampir
cukup
27-33 50 6 300 24%
07. Kurang 21-26 40 0 0 0%
08. Kurang
sekali
15-20 30 0 0 0%
09. Buruk 9-14 20 0 0 0%
10. Buruk
sekali
3-8 10 0 0 0%
Jumlah 25 1660 100%
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang
diperoleh siswa adalah 1660 dengan nilai rata-rata 66. Rincian jumlah siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 2 orang (8%) mendapat nilai standar 90
dengan kategori baik sekali, 5 orang (20%) mendapat nilai standar 80 dengan
kategori baik, 6 orang (24%) mendapat skor standar 70 dengan kategori lebih dari
cukup, 6 orang (24%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup, dan 6
orang (24%) mendapat skor standar 50 dengan kategori hampir cukup. Dari 25
siswa yang mengikuti tes, hanya 7 orang (28%) yang tuntas dalam pembelajaran
memahami isi bacaan melalui teknik scanning dan 18 orang (72%) belum tuntas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan
membaca melalui teknik scanning perlu ditingkatkan lagi dengan melaksanakan
siklus II, karena nilai rata-rata pada siklus I belum memenuhi target yang
ditetapkan yaitu nilai rata-rata 76 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum
(KKM) yang telah ditetapkan di kelas V.
4.1.2.6 Refleksi Siklus I
Refleksi pada kegiatan siklus I, penulis mendiskusikan hasil pembelajaran
mengenai kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan melalui teknik
scanning. Berdasarkan tindakan siklus I didapatkan temuan yang harus diperbaiki,
56
yaitu masih ada beberapa siswa yang belum dapat memahami isi bacaan secara
cepat dan belum dapat menentukan informasi yang tertuang dalam bacaan.
Demikian juga halnya dengan hasil tes siklus I belum memenuhi target yang
ditetapkan yaitu 76, sementara hasil yang diperoleh baru 66, oleh karena itu, maka
penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus II untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
4.1.3 Siklus II
4.1.3.1 Perencanaan Siklus II
Mengingat hasil tindakan siklus I belum sesuai dengan harapan penulis,
maka perlu diadakan siklus II. Pada siklus II ini diharapkan dapat memberikan
hasil yang lebih baik dari siklus I. Adapun perencanaan untuk kegiatan siklus II
adalah sebagai berikut.
1. Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu materi tentang memahami isi
bacaan.
2. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) sebagai acuan
pembelajaran.
3. Menyiapkan kempulan wacana yang bersumber dari buku bahasa
Indonesia.
4. Mengarahkan siswa agar lebih teliti dan konsentrasi di dalam memahami
isi bacaan.
5. Merencanakan pembelajaran yang lebih dipahami siswa.
6. Memberikan motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami isi bacaan dengan memberikan latihan.
57
7. Menjelaskan secara rinci mengenai masalah-masalah yang dihadapi siswa
dalam memahami isi bacaan.
Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siklus II.
4.1.3.2 Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan pada hari Rabu, tanggal 09
April 2014. Pada pelaksaan siklus II tindakan berdasarkan pada kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada siklus I dan dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tindakan siklus II
adalah sebagai berikut.
Tabel 10. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian siklus II.
KEGIATAN AWAL
No. Guru (Peneliti) Siswa
(1) (2) (3)
- Membuka absensi kehadiran siswa Memberitahukan teman-temannya yang
tidak hadir
- Memberikan apersepsi terkait dengan
pelajaran yang akan dilaksanakan
Mendengarikan apersepsi yang
disampaikan oleh guru (peneliti)
- Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan dan mencatat tujuan
pembelajaran
KEGIATAN INTI
Guru (Peneliti) Siswa
Eskplorasi
-
Menjelaskan materi pembelajaran
tentang pengertian membaca,tujuan
membaca dan aspek-aspek
membaca,jenis-jenis membaca, dan ragam
membaca.
Siswa mendengarkan materi
pembelajaran dari guru.
- Menjelaskan meteri pembelajaran
(memahami isi bacaan melalui teknik
membaca scanning).
Mendengarkan materi pembelajaran.
- Menjelaskan karakteristik membaca
scanning.
Mendengarkan penjelasan guru.
58
4.1.3.3 Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus II
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap guru maupun
siswa selama pembelajaran siklus II adalah : (1) pembelajaran berlangsung
dengan tertib, (2) siswa aktif membaca satu bacaan yang ada dalam buku paket,
(3) guru membimbing siswa dalam memahami satu bacaan, (4) siswa antusias
untuk bertanya menanggapi pertanyaan temannya, dan (5) pelaksanaan tes siklus
II berjalan dengan lancar.
4.1.3.4 Hasil Tes Siklus II
Adapun hasil dari tes siklus II dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Data Tes Siklus II Peningkatan Kemampuan Membaca melalui
Teknik Membaca Scanning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
- Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran membaca scanning.
Mendengarkan penjelasan guru.
Elaborasi
- Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai materi yang
sudah dijelaskan.
Memberikan pertanyaan.
- Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berpikir menyelesaikan suatu
masalah.
Siswa memikirkan suatu masalah.
- Meminta siswa untuk membaca sebuah
wacana jemudian memahami isi wacana
tersebut.
Membaca sebuah wacana.
Konfirmasi
- Meminta siswa untuk mengerjakan tugas
yang diberikan.
Mengerjakan tugas.
- Guru memberikan komentar dalam
mengerjak tugas.
Siswa memberikan komentar dari guru.
- Meminta siswa untuk menumpulkan tugas
yang telas dikerjakan.
Mengumpulkan tugas yang telah di
kerjakan.
- Memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, isyarat,
terhadap keberhasilan peserta didik.
Siswa pun mendengarkan dengan baik.
KEGIATAN AKHIR Guru (Peneliti) Siswa
- Bersama-sama siswa menyimpulkan
dengan merefleksi hasil pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Ikut menyimpulkan merefleksi hasil
pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan.
- Menutup pelajaran. Menghormati guru (peneliti) dalam
menutup pelajaran.
59
No. Nama Siswa
Aspek yang di nilai
SM SS Kategori
A B C D E F
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
01. Ana Mariya 7 7 7 6 8 7 42 70 Lebih dari cukup
02. I Kd. Alika Kidi Ananta 8 8 9 7 8 7 47 80 Baik
03. Alfin Fahmi Ali 7 7 7 8 7 7 43 70 Lebih dari cukup
04. Agus Efendi 7 8 7 6 7 7 42 70 Lebih dari cukup
05. Ni Kd. Ari Wahyuni 9 10 9 8 10 9 55 90 Baik sekali
06. I Kt. Herdi Adi G. 8 7 9 9 8 8 49 80 Baik
07. I GNA Arkya Bawa 8 8 10 8 8 8 50 80 Baik
08. Ni Pt. Ayu Indah W. 8 8 8 9 7 8 48 80 Baik
09. I Kt. Bayu Pradnyana 7 8 7 7 6 8 43 70 Lebih dari cukup
10. I Md. Dwi Sentana 7 9 6 7 6 7 42 70 Lebih dari cukup
11. I Km. Kerisna 7 8 8 7 7 6 43 70 Lebih dari cukup
12. Kholis Setiawan 6 7 6 6 6 6 37 60 Cukup
13. Istayatul Afifah 6 6 5 6 6 6 35 60 Cukup
14. Ni Md. Nova Andila D. 9 8 10 9 10 9 55 90 Baik sekali
15. Rifki Dwi Farhan M. 6 7 6 6 6 6 37 60 Cukup
16. I Kd. Rai Dharmawan 8 9 7 8 9 7 48 80 Baik
17. I Md. Sandhy Adinata 9 8 8 8 9 7 49 80 Baik
18. Ni Kd. Siwi Cipta Dewi 9 10 9 9 10 9 56 90 Baik sekali
19. Nanda Irma Yanti 6 6 6 7 6 6 37 60 Cukup
20. Moch Ichtarom Haris 6 7 5 6 6 6 36 60 Cukup
21. Taufik Kurohman 6 7 6 7 6 6 38 60 Cukup
22. Pt. Puspita Dewi F. 8 8 9 7 8 8 48 80 Baik
23. I Gd. Wahyu Santika 7 7 8 7 8 7 44 70 Lebih dari cukup
24. Soleh Sohaludin 7 7 8 8 6 7 43 70 Lebih dari cukup
25. Ni GPAK Lisa Triani 8 8 9 8 9 8 50 80 Baik
Jumlah 184 193 189 184 187 180 1117 1830
Nilai Rata-rata 73 Lebih dari cukup
Keterangan :
A = Memahami isi bacaan melalui teknik scanning.
B = Menentukan informasi yang ada pada isi bacaan.
C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan.
D = Mencari makna kata dalam kamus secara cepat.
E = Menentukan makna kata yang sulit pada isi bacaan.
F = Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit yang telah di scanning.
SM = Skor Mentah.
SS = Skor Standar.
4.1.3.5 Analisis Data Tes Siklus II
60
Analisis data hasil tes siklus II tentang kemampuan memahami isi bacaan
melalui teknik membaca scanning pada siswa kela V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 12. Analisis Data Hasil Tes Siklus II tentang Kemampuan Memahami
Isi Bacaan Melaui Teknik Membaca Scanning pada Siswa Kelas
V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
No. Kategori Rentangan
Skor
Skor
Standar
Frekuensi Jumlah
Nilai
Peresentase Nilai
Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Istimewa 57-60 100 0 0 0%
1830 : 25
= 73
(Lebih
dari
cukup)
02. Baik Sekali 51-56 90 3 270 12%
03. Baik 45-50 80 8 640 32%
04. Lebih dari
cukup
39-44 70 8 560 32%
05. Cukup 33-38 60 6 360 24%
06. Hampir
cukup
27-33 50 0 0 0%
07. Kurang 21-26 40 0 0 0%
08. Kurang
sekali
15-20 30 0 0 0%
09. Buruk 9-14 20 0 0 0%
10. Buruk
sekali
3-8 10 0 0 0%
Jumlah 25 1830 100%
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang
diperoleh siswa adalah 1830 dengan nilai rata-rata 73. Rincian jumlah siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 3 orang (12%) mendapat nilai standar 90
dengan kategori baik sekali, 8 orang (32%) mendapat nilai standar 80 dengan
kategori baik, 8 orang (32%) mendapat skor standar 70 dengan kategori lebih dari
cukup, 6 orang (24%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup. Dari 25
siswa yang mengikuti tes, hanya 11 orang (44%) yang tuntas dalam pembelajaran
memahami isi bacaan melaui teknik scanning dan 14 orang (56%) belum tuntas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan
membaca melalui teknik scanning perlu ditingkatkan lagi dengan melaksanakan
61
siklus III, karena nilai rata-rata pada siklus II belum memenuhi target yang
ditetapkan yaitu nilai rata-rata 76 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum
(KKM) yang telah ditetapkan di kelas V.
4.1.3.6 Refleksi Siklus II
Refleksi pada kegiatan siklus II, penulis mendiskusikan hasil pembelajaran
mengenai kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan melalui teknik
scanning. Berdasarkan tindakan siklus II didapatkan temuan yang harus
diperbaiki, yaitu masih ada beberapa siswa yang belum dapat memahami isi
bacaan secara cepat dan belum dapat menentukan informasi yang tertuang dalam
bacaan. Demikian juga halnya dengan hasil tes siklus II belum memenuhi target
yang ditetapkan yaitu 76, sementara hasil yang diperoleh baru 73, oleh karena itu,
maka penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus III untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
4.1.4 Siklus III
4.1.4.1 Perencanaan Siklus III
Hasil refleksi siklus II memutuskan untuk diadakan siklus III. Pada siklus
III ini diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dari siklus II. Pada
tahap perencanaan siklus III ini dilakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran
membaca. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu materi tentang memahami isi
bacaan.
2. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) sebagai acuan
pembelajaran.
62
3. Menyiapkan kempulan wacana yang bersumber dari buku bahasa
Indonesia.
4. Mengarahkan siswa agar lebih teliti dan konsentrasi di dalam memahami
isi bacaan.
5. Merencanakan pembelajaran yang lebih dipahami siswa.
6. Memberikan motivasi kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami isi bacaan dengan memberikan latihan.
7. Menjelaskan secara rinci mengenai masalah-masalah yang dihadapi siswa
dalam memahami isi bacaan.
8. Berdasarkan tindakan hasil refleksi siklus II didapatkan temuan yang
masih perlu diperbaiki, yaitu masih ada beberapa siswa yang belum dapat
memahami isi bacaan secara cepat dan belum dapat menemukan informasi
yang tertuang dalam bacaan.
Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memahami isi bacaan melalui teknik scanning pada siklus III.
4.1.4.2 Pelaksanaan Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilakukan pada hari Selasa, tanggal
22 April 2014. Pada pelaksaan siklus III tindakan berdasarkan pada kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada siklus II dan dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tindakan siklus III
adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Skenario pembelajaran yang digunakan dalam penelitian siklus III
KEGIATAN AWAL
No. Guru (Peneliti) Siswa
(1) (2) (3)
63
4.1.4.3 Hasil Observasi dan Evaluasi Siklus III
Membuka absensi kehadiran siswa Memberitahukan teman-temannya yang
tidak hadir
- Memberikan apersepsi terkait dengan
pelajaran yang akan dilaksanakan
Mendengarikan apersepsi yang
disampaikan oleh guru (peneliti)
- Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan dan mencatat tujuan
pembelajaran
KEGIATAN INTI Guru (Peneliti) Siswa
Eskplorasi
-
Menjelaskan materi pembelajaran
tentang pengertian membaca,tujuan
membaca dan aspek-aspek
membaca,jenis-jenis membaca, dan ragam
membaca.
Siswa mendengarkan materi
pembelajaran dari guru.
- Menjelaskan meteri pembelajaran
(memahami isi bacaan melalui teknik
membaca scanning).
Mendengarkan materi pembelajaran.
- Menjelaskan karakteristik membaca
scanning.
Mendengarkan penjelasan guru.
- Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran membaca scanning.
Mendengarkan penjelasan guru.
Elaborasi
- Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai materi yang
sudah dijelaskan.
Memberikan pertanyaan.
- Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berpikir menyelesaikan suatu
masalah.
Siswa memikirkan suatu masalah.
(1) (2) (3)
- Meminta siswa untuk membaca sebuah
wacana jemudian memahami isi wacana
tersebut.
Membaca sebuah wacana.
Konfirmasi
- Meminta siswa untuk mengerjakan tugas
yang diberikan.
Mengerjakan tugas.
- Guru memberikan komentar dalam
mengerjak tugas.
Siswa memberikan komentar dari guru.
- Meminta siswa untuk menumpulkan tugas
yang telas dikerjakan.
Mengumpulkan tugas yang telah di
kerjakan.
- Memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan, isyarat,
terhadap keberhasilan peserta didik.
Siswa pun mendengarkan dengan baik.
KEGIATAN AKHIR Guru (Peneliti) Siswa
- Bersama-sama siswa menyimpulkan
dengan merefleksi hasil pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Ikut menyimpulkan merefleksi hasil
pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilakukan.
- Menutup pelajaran. Menghormati guru (peneliti) dalam
menutup pelajaran.
64
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan terhadap guru maupun
siswa selama pembelajaran siklus III adalah : (1) pembelajaran berlangsung
dengan tertib, (2) siswa aktif membaca satu bacaan yang ada dalam buku paket,
(3) guru membimbing siswa dalam memahami satu bacaan, (4) siswa antusias
untuk bertanya menanggapi pertanyaan temannya, dan (5) pelaksanaan tes siklus
III berjalan dengan lancar.
4.1.4.4 Hasil Tes Siklus III
Adapun hasil dari tes siklus III dapat di lihat pada tabel berikut.
Tabel 14. Data Tes Siklus III Peningkatan Kemampuan Membaca melalui
Teknik Membaca Scanning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
No. Nama Siswa
Aspek yang di nilai
SM SS Kategori
A B C D E F
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
01. Ana Mariya 9 8 7 9 8 7 48 80 Baik
02. I Kd. Alika Kidi Ananta 9 8 9 8 8 7 49 80 Baik
03. Alfin Fahmi Ali 8 9 9 8 7 7 48 80 Baik
04. Agus Efendi 9 8 7 8 8 8 48 80 Baik
05. Ni Kd. Ari Wahyuni 9 10 10 8 10 9 56 90 Baik sekali
06. I Kt. Herdi Adi G. 9 7 9 9 8 8 50 80 Baik
07. I GNA Arkya Bawa 9 8 9 8 8 8 50 80 Baik
08. Ni Pt. Ayu Indah W. 9 10 10 9 9 8 55 90 Baik sekali
09. I Kt. Bayu Pradnyana 8 9 8 7 8 8 48 80 Baik
10. I Md. Dwi Sentana 8 9 9 7 8 8 49 80 Baik
11. I Km. Kerisna 9 8 8 8 8 7 48 80 Baik
12. Kholis Setiawan 8 9 8 7 8 7 47 80 Baik
13. Istayatul Afifah 8 7 8 8 7 7 45 80 Baik
14. Ni Md. Nova Andila D. 9 10 10 8 10 9 56 90 Baik sekali
15. Rifki Dwi Farhan M. 8 9 8 7 7 7 46 80 Baik
16. I Kd. Rai Dharmawan 9 9 8 7 8 7 48 80 Baik
17. I Md. Sandhy Adinata 9 8 8 8 9 8 50 80 Baik
18. Ni Kd. Siwi Cipta Dewi 9 10 10 9 10 8 56 90 Baik sekali
19. Nanda Irma Yanti 8 7 8 9 7 9 48 80 Baik
20. Moch Ichtarom Haris 8 8 9 7 8 7 47 80 Baik
65
21. Taufik Kurohman 9 7 8 8 8 8 48 80 Baik
22. Pt. Puspita Dewi F. 9 8 9 7 8 8 49 90 Baik sekali
23. I Gd. Wahyu Santika 8 9 8 7 7 7 46 80 Baik
24. Soleh Sohaludin 9 7 8 8 8 8 48 80 Baik
25. Ni GPAK Lisa Triani 9 8 9 8 8 8 50 80 Baik
Jumlah 216 210 214 197 203 193 1233 2050
Nilai Rata-rata 82 Baik
Keterangan :
A = Memahami isi bacaan melalui teknik scanning.
B = Menentukan informasi yang ada pada isi bacaan.
C = Menemukan kata yang sulit secara cepat pada isi bacaan.
D = Mencari makna kata dalam kamus secara cepat.
E = Menentukan makna kata yang sulit pada isi bacaan.
F = Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit yang telah di scanning.
SM = Skor Mentah.
SS = Skor Standar.
4.1.4.5 Analisis Data Tes Siklus III
Analisis data hasil tes siklus III tentang kemampuan memahami isi bacaan
melalui teknik membaca scanning pada siswa kela V SD Negeri 4 Pekutatan
Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 15. Analisis Data Hasil Tes Siklus III tentang Kemampuan Memahami
Isi Bacaan Melaui Teknik Membaca Scanning pada Siswa Kelas
V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014.
No. Kategori Rentangan
Skor
Skor
Standar
Frekuensi Jumlah
Nilai
Peresentase Nilai
Rata-rata
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
01. Istimewa 57-60 100 0 0 0%
2050 : 25
= 82
02. Baik Sekali 51-56 90 5 450 20%
03. Baik 45-50 80 20 1600 80%
04. Lebih dari
cukup
39-44 70 0 0 0%
66
05. Cukup 33-38 60 0 0 0% (Baik)
06. Hampir
cukup
27-33 50 0 0 0%
07. Kurang 21-26 40 0 0 0%
08. Kurang
sekali
15-20 30 0 0 0%
09. Buruk 9-14 20 0 0 0%
10. Buruk
sekali
3-8 10 0 0 0%
Jumlah 25 2050 100%
Berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui jumlah skor standar yang
diperoleh siswa adalah 2050 dengan nilai rata-rata 82. Rincian jumlah siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 5 orang (20%) mendapat nilai standar 90
dengan kategori baik sekali, 20 orang (80%) mendapat nilai standar 80 dengan
kategori baik. Dari 25 siswa yang mengikuti tes semuanya (100%) tuntas dalam
pembelajaran memahami isi bacaan melalui teknik scanning
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan
membaca melalui teknik scanning dapat dihentikan pada siklus III, karena nilai
rata-rata pada siklus III sudah melampui target yang ditetapkan yaitu nilai rata-
rata 76 sesuai dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditetapkan
di kelas V.
4.1.4.6 Refleksi Siklus III
Pembelajaran yang dilakukan pada siklus III merupakan tindakan
perbaikan dari pembelajaran siklus I dan II. Pada siklus I siswa masih banyak
belum paham mencari informasi yang tertera di dalam suatu bacaan. Kesulitan
tersebut kemudian dicarikan jalan keluarnya untuk diterapkan pada pembelajaran
siklus II. Tindakan-tindakan yang dilakukan pada siklus III ini terbukti dapat
meningkatkan kemampuan membaca melalui tekni scanning pada siswa. Hal ini
67
terbukti dari hasil tes pada siklus III, diketahui kemampuan membaca siswa
mengalami peningkatan, dari 25 orang siswa seluruh siswa yang memperoleh nilai
80 ke atas, dengan predikat baik. Karena sudah memenuhi target yang peneliti
tentukan, oleh sebab itu kemampuan membaca melalui teknik scanning pada
siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 sudah
dikatakan meningkat dan dihentikan sampai dengan siklus ke III. Untuk lebih
jelas, peningkatan yang terjadi dalam penelitian ini dapat dilihat pada rekapitulasi
hasil tes awal, siklus I, siklus II, dan siklus III.
4.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian
Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Tes Awal, Siklus I, Siklus II, dan siklus III
Tentang Kemampuan Membaca melalui Teknik Membaca
Scanning Pada Siswa Kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana
Tahun Pelajaran 2013/2014.
No. Nama Siswa Nilai Standar
Keterangan
T A S I S II S III
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01. Ana Mariya 50 60 70 80 Meningkat
02. I Kd. Alika Kidi Ananta 70 70 80 80 Meningkat
03. Alfin Fahmi Ali 70 70 70 80 Meningkat
04. Agus Efendi 60 60 70 80 Meningkat
05. Ni Kd. Ari Wahyuni 80 80 90 90 Meningkat
06. I Kt. Herdi Adi G. 70 80 80 80 Meningkat
07. I GNA Arkya Bawa 80 80 80 80 Meningkat
08. Ni Pt. Ayu Indah W. 70 80 80 90 Meningkat
09. I Kt. Bayu Pradnyana 60 70 70 80 Meningkat
10. I Md. Dwi Sentana 60 60 70 80 Meningkat
11. I Km. Kerisna 60 60 70 80 Meningkat
12. Kholis Setiawan 50 50 60 80 Meningkat
68
13. Istayatul Afifah 50 50 60 80 Meningkat
14. Ni Md. Nova Andila D. 80 90 90 90 Meningkat
15. Rifki Dwi Farhan M. 50 50 60 80 Meningkat
16. I Kd. Rai Dharmawan 60 70 80 80 Meningkat
17. I Md. Sandhy Adinata 70 80 80 80 Meningkat
18. Ni Kd. Siwi Cipta Dewi 80 90 90 90 Meningkat
19. Nanda Irma Yanti 50 50 60 80 Meningkat
20. Moch Ichtarom Haris 50 50 60 80 Meningkat
21. Taufik Kurohman 50 50 60 80 Meningkat
22. Pt. Puspita Dewi F. 60 70 80 90 Meningkat
23. I Gd. Wahyu Santika 50 60 70 80 Meningkat
24. Soleh Sohaludin 60 60 70 80 Meningkat
25. Ni GPAK Lisa Triani 60 70 80 80 Meningkat
Jumlah 1550 1660 1830 2050
Nilai Rata-rata 62 66 73 82 Meningkat
Keterangan :
T A = Tes Awal
S I = Siklus I
S II = Siklus II
S III = Siklus III
4.3 Pembahasan
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil yang
dicapai oleh siswa dari setiap proses tindakan yang dilakukan, yaitu dari tindakan
pra siklus (tes awal) hingga siklus III. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai
rat-rata kelas terhadap setiap proses, yaitu: (1) pada tindakan tahap awal nilai rata-
rata kelas siswa yang dicapai 62, (2) pada tindakan siklus I nilai rata-rata kelas
siswa yang mencapai 66, (3) pada tindakan siklus II nilai rata-rata kelas siswa 73,
dan (4) pada tindakan siklus III nilai rata-rata kelas siswa 82. Hasil tersebut
menunjukan bahwa peningkatan kemampuan membaca melalui teknik scanning
dicapai dengan maksimal sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa pada pertemuan awal, secara
umum pemahaman siswa dalam membaca masih bermasalah. Hal ini dapat dapat
dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada tes awal, dimana nilai masing-masing
69
siswa rata-rata dengan nilai rata-rata 62. Lebih lanjut lagi, ketika diberikan tes
awal sebagian besar siswa tampak kebingungan di dalam menjawab tes karena
mereka lebih senang diam dan mengobrol dengan temannya.
Pada siklus I berlangsung satu kali pertemuan, di mana pertemuan ini
digunakan untuk memperkenalkan metode pembelajaran scanning sebagai salah
satu metode untuk mempermudah dalam membaca untuk mencari informasi
dalam bacaan dan memberikan tes sebagai akhir siklus. Pada siklus I menunjukan
bahwa nilai yang diperoleh masing-masing siswa rata-rata 66. Ini menunjukan
nilai rata-rata pemahaman siswa sudah mengalami peningkatan sebesar 4 (16%)
dari tes awal. Karena nilai rata-rata siklus I belum memenuhi target, maka
penelitian dilanjutkan pada siklus II.
Pada siklus II, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan hampir sama
pada siklus I, yaitu satu kali pertemuan dengan menggunakan metode scanning.
Nilai rata-rata pada siklus II ini adalah 73. Nilai rata-rata pada siklus II ini sudah
mengalami peningkatan 7 (28%) dari pada siklus I, dan mengalami peningkatan
11 (44%) dari tes awal. Karena nilai rata-rata siklus II belum memenuhi target,
maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus III.
Pada siklus III, pelaksanaan pembelajaran tidak jauh berbeda dengan
siklus I dan siklus II yaitu satu kali pertemuan dan dengan mempergunakan
pembelajaran scanning. Nilai rata-rata pada siklus III ini adalah 82. Nilai rata-rata
pada siklus III ini sudah mengalami peningkatan 9 (36%) dari pada siklus II, 16
(64%) dari pada siklus I, dan mengalami peningkatan 20 (80%) dari tes awal.
Hasil siklus III dari 25 orang siswa semuannya memperoleh nilai 80 ke atas. Hal
ini juga dapat di lihat pada tabel tes akhir siklus III yang menunjukan bahwa rata-
70
rata kemampuan memahami isi bacaan pada siswa adalah 82, yang sudah
memenuhi target yang ditentukan oleh peneliti yaitu 76.
Pembelajaran peningkatan kemampuan membaca melalui teknik scanning
adalah suatu metode yang dapat membimbing siswa untuk meningkatkan
kemampuan membaca suatu bacaan untuk mencari informasi. Hal ini dikarenakan
siswa diberikan lebih banya kesempatan untuk membaca dan memahami isi
bacaan tersebut dengan baik. Jadi, masalah siswa dalam kemampuan membaca
melalui teknik scanning diatasi dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini
dihentikan sampai siklus III.
Adapun hasil peningkatan yang dicapai oleh siswa kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 dalam kemampuan membaca
melalui teknik scanning, baik dari tes awal, tes akhir siklus I, tes akhir siklus II,
maupun tes akhir siklus III, dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 01. Grafik tentang Kemampuan Membaca melalui Teknik Scanning
siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran
2013/2014 pada Tes Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tes AwalSiklus I
Siklus IISiklus III
Nilai rata-rata
71
Keterangan Grafik :
Hasil Tes Awal = 62
Hasil Tes Siklus I = 66
Hasil Tes Siklua II = 73
Hasil Tes Siklus III = 82
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar membaca
melalui teknik scanning mengalami peningkatan. Dimana pada siklus awal (tes
awal) nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 62, mengalami peningkatan pada
siklus I menjadi 66, pada siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 73, dan
pada siklus III terjadi perubahan peningkatan hasil belajar siswa menjadi 82.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab IV, dapat di
tarik simpulan bahwa :
1. Pembelajaran membaca melalui teknik scanning dapat meningkatkan
kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri 4 Pekutatan Jembrana Tahun
Pelajaran 2013/2014, dengan bukti-bukti yaitu :
a. Pada tindakan pra siklus (tahap awal) tes tentang kemampuan siswa dalam
memahami isi bacaan mencapai 62. Rincian jumlah siswa yang mengikuti
tes adalah sebagai berikut: 4 orang (16%) mendapat nilai standar 80 dengan
kategori baik, 5 orang (20%) mendapat skor standar 70 dengan kategori
72
lebih dari cukup, 8 orang (32%) mendapat skor standar 60 dengan kategori
cukup, dan 8 orang (32%) mendapat skor standar 50 dengan kategori
hampir cukup. Dari 25 siswa yang mengikuti tes, hanya 4 orang (16%)
yang tuntas dalam pembelajaran memahami isi bacaan dan 21 orang (84%)
belum tuntas.
b. Pada siklus I nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan yaitu 66, tetapi
masih di bawah standar yang ditentutakan. Rincian jumlah siswa yang
mengikuti tes adalah sebagai berikut: 2 orang (8%) mendapat nilai standar
90 dengan kategori baik sekali, 5 orang (20%) mendapat nilai standar 80
dengan kategori baik, 6 orang (24%) mendapat skor standar 70 dengan
kategori lebih dari cukup, 6 orang (24%) mendapat skor standar 60 dengan
kategori cukup, dan 6 orang (24%) mendapat skor standar 50 dengan
kategori hampir cukup. Dari 25 siswa yang mengikuti tes, hanya 7 orang
(28%) yang tuntas dalam pembelajaran memahami isi bacaan melalui
teknik scanning dan 18 orang (72%) belum tuntas.
c. Pada siklus II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan lagi yakni
mencapai 73. Rincian jumlah siswa yang mengikuti tes adalah sebagai
berikut: 3 orang (12%) mendapat nilai standar 90 dengan kategori baik
sekali, 8 orang (32%) mendapat nilai standar 80 dengan kategori baik, 8
orang (32%) mendapat skor standar 70 dengan kategori lebih dari cukup, 6
orang (24%) mendapat skor standar 60 dengan kategori cukup. Dari 25
siswa yang mengikuti tes, hanya 11 orang (44%) yang tuntas dalam
pembelajaran memahami isi bacaan melaui teknik scanning dan 14 orang
(56%) belum tuntas.
73
d. Pada siklus III rata-rata siswa mengalami peningkatan lagi yakni 82.
Rincian jumlah siswa yang mengikuti tes adalah sebagai berikut: 5 orang
(20%) mendapat nilai standar 90 dengan kategori baik sekali, 20 orang
(80%) mendapat nilai standar 80 dengan kategori baik. Dari 25 siswa yang
mengikuti tes semuanya (100%) tuntas dalam pembelajaran memahami isi
bacaan melalui teknik scanning. Dengan demikian, maka tindakan
penelitian dihentikan pada siklus III karena target yang ditentukan sudah
tercapai.
2. Langkah-langkah membaca scanning adalah sebagai berikut :
a. Membuka absensi kehadiran siswa.
b. Memberikan apersepsi terkait dengan pelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Menjelaskan materi pembelajaran tentang pengertian membaca, tujuan
membaca, aspek-aspek membaca, jenis-jenis membaca, dan ragam
membaca.
e. Menjelaskan materi pembelajaran (memahami isi bacaan melalui teknik
scanning).
f. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran membaca scanning.
g. Menjelaskan karakteristik membaca scanning.
h. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya menegenai materi
yang sudah dijelaskan.
i. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir menyelesaikan suatu
masalah.
74
j. Meminta siswa untuk membaca sebuah wacana kemudian memahami isi
wacana tersebut.
k. Guru memberikan komentar dalam mengerjakan tugas.
l. Meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan.
m. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, isyarat
terhadap keberhasilan peserta didik.
n. Bersama-sama siswa menyimpulkan dan merefleksi hasil pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan.
o. Menutup pelajaran.
5.2 Saran-Saran
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana Tahun Pelajaran 2013/2014 ini ada beberapa saran yang
dapat dipergunakan untuk mengefektifkan pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia pada umumnya, dan pembelajaran membaca pada khususnya, yaitu :
1. Bagi guru-guru dalam melaksanakan proses pembelajaran khususnya
bahasa Indonesia dalam membaca, agar menciptakan suasana yang
kondusif sehingga dapat mendukung keberhasilan siswa.
2. Karena perpustakaan masih kurang disekolah maka siswa sendiri harus
kreatif sendiri untuk belajar khususnya membaca.
75
3. Jika ingin memaksimalkan keberhasilan dalam pembelajran membaca,
guru hendaknya menggunakan teknik membaca scanning yang tepat dan
benar sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini dkk. 2008 . Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi
Aksara.
Anderson. 1972. Membaca Untuk Memperbandingkan Dan Mempertentangkan.
Bandung : Angkasa.
Badudu. 1979. Membina Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka Prima.
Bugin,Burhan. 2004. Metodelogi penelitian kualitatif. Jakarta : Gajah Grafindo
Persada.
Harras, Drs. Kholid A. dkk. 1997. Membaca I. Jakarta Universitas Terbuka.
Haster, 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/32/jtptiain-gdl-s1-2006-
farkhahnim-1597-bab2_310-4.pdf.03/07/2014.
Jawini, 2012. Skripsi : Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik Triple
Read Outline ( Membaca Tiga Kali dengan Tujuan yang Berbeda ) pada
Siswa Kelas VII B SMP Negeri 5 Abang Tahun Pelajaran 2011/2012.
(tidak diterbitkan ) Unmas Denpasar.
Kinayati. 2000. Filsafat Bahasa. Jakarta, Pustaka Book.
Lailihijjahyati.wordpress.com/2010/06/08/memahami-ragam-wacana-tulis-dengan
membaca-memindai-2/.28.07.2014
Margono. 1997. Metode Penelitian. Jakarta, Pustaka Bumi Aksara.
Nurhadi. 1991. Bagaimana Meningkatkan Kecepatan Membaca. Bandung :
Penerbit Sinar Baru.
Nurhadi, 1989, Membaca Cepat Dan Efektif. Bandung : Sinar Baru.
Nurkencana, Wayan. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Usaha Nasional.
Perpustakaan.narotama.ac.ad/2013/01/11/teknik-membaca-cepat-skimming-dan-
scanning/.30.07.2014
Rahim, Farida, 2005, Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi
Aksara.
Santosa, 2003. Materi Pembelajran Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: UT.
Saranata, 2012. Skripsi: Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Wacana Melalui
Strategi Belajar SQ4R pada siswa Kelas VII/A SMPN 4 Bangli Tahun
Pelajaran 2011/2012 (tidak diterbitkan). Denpasar: Unmas Denpasar.
Sudiana , I Nyoman. 2007: Membaca. Malang: IKIP Malang.
Soedaraso. 2002. Speed Reading Sistem membaca Cepat dan Efektif. Jakarta :
Gramedia.
Sariani, 2013. Skripsi : Peningkatan Kemampuan Membaca melalui Teknik Triple
Read Outline ( Membaca Tiga Kali dengan Tujuan yang Berbeda ) pada
Siswa Kelas VIII A SMP Negeri I Tembuku Bangli Tahun Pelajaran
2012/2013. (tidak diterbitkan ) Unmas Denpasar.
Suyatno. 1996. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud :
Yogyakarta.
Tarigan, Henddry. Guntur 1979. Prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa
Bandung.
----------1984. Membaca Ekspresif. Bandung : Angkasa.
----------Dkk. 1985. Membaca dalam kehidupan. Bandung : Angkasa.
The Liang Gie. 1994. Halaman 62 Membaca Ragam Sepintas. Jakarta : Bumi
Aksara.
Trianto. 2003. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta : Prestasi Pustaka.
Tri Rama K. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.
Wardani. 2003. Metodelogi Penelitian. Depdikbun ; Yogyakarta.
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Status : TERAKREDITASI
Sekretariat : Jln. Kamboja No. 11A Denpasar-Bali
Tlp/Fax : (0361) 240985/(0361) 240985
E-Mail : fkip@unmas.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : I Gede Danu Eka Setiawan
Tempat/Tanggal Lahir : Pekutatan, 19 Desember 1991
NPM : 10.8.03.03.51.31.15.2902
Alamat : Br. Pasar, Ds. Pekuatatan, Kec. Pekutatan,
Kab. Jembrana
Fakultas : FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar
PTS : Universitas Mahasaraswati Denpasar
Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya karya tulis berupa skripsi ini
yang berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN
MELALUI TEKNIK MEMBACA SCANNING (MEMBACA MEMINDAI) PADA
SISWA KELAS V SD NEGERI 4 PEKUTATAN JEMBRANA TAHUN
PELAJARAN 2013/2014” adalah memang benar asli karya tulis diri sendiri, dan
sama sekali bukan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain yang saya akui sebagai
karya tulis saya sendiri. Apabila ternyata dikemudian hari pernyataan ini tidak
benar, maka saya bersedia dituntut di muka pengadilan sesuai dengan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku serta dengan tidak melibatkan lembaga FKIP
Unmas Denpasar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagai mana mestinya.
Denpasar, Agustus 2014
Yang membuat pernyataan,
I Gede Danu Eka Setiawan
NPM : 10.8.03.03.51.31.15.2902
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PEKUTATAN
ALAMAT : JL. RAYA PEKUTATAN
SURAT KETERANGAN
Nomor : ..../.../SDN.4/Pkt.
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : I Nyoman Sudarka, S.Pd
NIP : 19620809 198304 1 002
Jabatan : Kepala Sekolah SD Negeri 4 Pekutatan
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : I Gede Danu Eka Setiawan
NPM : 10.8.03.03.51.31.15.2902
Fakultas : FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Alamat : Br. Pasar, Ds. Pekuatatan, Kec. Pekutatan,
Kab.Jembrana
Memang benar mahasiswa tersebut diatas telah melaksanakan penelitian
dari bulan Maret 2013 s/d April 2013 dengan judul “PENINGKATAN
KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI TEKNIK
MEMBACA SCANNING (MEMBACA MEMINDAI) PADA SISWA KELAS
V SD NEGERI 4 PEKUTATAN JEMBRANA TAHUN PELAJARAN
2013/2014”
Demikian surat keterangan ini dibuat, untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Pekutatan, 11 Juni 2014.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS I
Sekolah : SD Negeri 4 Pekutatan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 x pertemuan)
Standar Kompetensi : 1. Memahami isi bacaan dengan membaca sekilas,
membaca memindai, dan membaca cerita anak.
Kompetensi Dasar : 1.Menemukan informasi secara cepat dan tepat dari isi
bacaan dengan membaca memindai.
A. Indikator
Menganalisis kata-kata yang sulit pada teks/wacana.
Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit tersebut.
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami isi wacana dengan baik.
Siswa mampu menemukan kata-kata sulit dan membuat kalimat
sederhana dengan kata-kata tersebut.
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa
hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (
diligence ), Tanggung jawab (
responsibility ) Berani ( courage ).
C. Materi Pembelajaran
Pengertian membaca scanning.
Langkah-langkah membaca melalui teknik scanning.
Cerita pendek anak.
D. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Teknik membaca memindai.
3. Tanya jawab.
4. Penugasan.
E. Kegiatan Pembelajaran :
Tahap Kegiatan Guru
(peneliti)
Kegiatan Siswa Waktu
1. Kegiatan
Awal
Motivasi
Memberi salam
Membuka absen
siswa
Memberikan
apersepsi terkait
dengan
pembelajaran
yang
dilaksanakan.
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Memberi salam
“Om Swastiastu”
Memberikan
teman-teman
yang tidak hadir
Mendengarkan
apersepsi yang
disampaikan
oleh guru
(peneliti)
Mendengarkan
dan mencatat
tujuan
pembelajaran
10 menit
2. Kegiatan
Inti
Eksplorasi
Menjelaskan
materi
pembelajaran
tentang
membaca, tujuan
membaca, jenis-
jenis membaca,
teknik dan
ragam membaca
dan teknik
membaca
memindai
(scanning)
Menjelaskan
materi
pembelajaran
(memahami isi
bacaan melalui
teknik membaca
Mendengarkan
materi
pembelajaran
dari guru
(peneliti)
Mendengarkan
materi
pembelajaran
Mendengarkan
60 menit
Elaborasi
Konfirmasi
memindai)
Menjelaskan
langkah-langkah
dan strategi
pembelajaran
membaca
Menjelaskan
teknik membaca
memindai
(scanning).
Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
mengenai materi
yang sudah
dijelaskan
Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk berpikir
untuk
menyelesaikan
suatu masalah.
Meminta siswa
membaca suatu
isi bacaan
(cerita)
kemudian
memahami isi
bacaan tersebut.
Meminta siswa
mnegrjakan
tugas yang telah
diberikan
Memberikan
komentar dalam
mengerjakan
tugas
penjelasan guru
(peneliti)
Mendengarkan
penjelasan guru
(peneliti).
Memberikan
pertanyaan
Memikirkan
suatu masalah
Membaca
sebuah bacaan (
cerita)
Mengerjakan
tugas
Mendengarkan
komentar dari
guru ( peneliti)
Mengumpulkan
tugas yang telah
dikerjakan
Mendengarkan
dengan baik.
Meminta siswa
mengumpulkan
tugas yang telah
dikerjakan
Memberikan
umpan balik
positif dan
penguatan dalam
bentuk lisan,
isyarat, terhadap
keberhasilan
siswa.
3. Kegiatan
Akhir
Bersama-sama
siswa
menyimpulkan
dan merefleksi
hasil
pelaksanaan
pembelajaran
yang telah
dilakukan
Menutup
pelajaran
Ikut
menyimpulkan
dan merefleksi
hasil
pelaksanaan
pembelajaran
yang telah
dilakukan
Memperhatikan
guru (peneliti)
dalam
menyimpulkan
pelajaran
10 menit
F. Sumber Belajar
a. Teks Cerita.
b. Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum.
G. Penilalan
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
o Memahami isi
bacaan melalui
teknik scanning.
o Menentukan
informasi yang ada
pada isi bacaan.
o Menemukan kata
yang sulit secara
cepat pada isi
bacaan.
o Mencari makna
kata dalam kamus
secara cepat.
o Menentukan
makna kata yang
sulit pada isi
bacaan.
o Membuat kalimat
sederhana dengan
kata-kata sulit
yang telah di
scanning pada isi
bacaan.
Penugasan Uraian o Jelaskan apa yang
dimaksud dengan
membaca scanning?
o Sebutkan langkah-
langkah membaca
scanning!
o Tentukan kata-kata
sulit yang terdapat
pada teks!
o Carilah makna dari
kata-kata sulit
tersebut dalam
kamus!
o Buatlah kalimat
sederhana dari
kata-kata sulit yang
telah di scanning
dari teks tersebut!
Pekutatan, 08 April 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS II
Sekolah : SD Negeri 4 Pekutatan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 x pertemuan)
Standar Kompetensi : 1. Memahami isi bacaan dengan membaca sekilas,
membaca memindai, dan membaca cerita anak.
Kompetensi Dasar : 1.Menemukan informasi secara cepat dan tepat dari isi
bacaan dengan membaca memindai.
A. Indikator
Menganalisis kata-kata yang sulit pada teks/wacana.
Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit tersebut.
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami isi wacana dengan baik.
Siswa mampu menemukan kata-kata sulit dan membuat kalimat
sederhana dengan kata-kata tersebut.
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa
hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (
diligence ), Tanggung jawab (
responsibility ) Berani ( courage ).
C. Materi Pembelajaran
Pengertian membaca scanning.
Langkah-langkah membaca melalui teknik scanning.
Cerita pendek anak.
D. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Teknik membaca memindai.
3. Tanya jawab.
4. Penugasan.
E. Kegiatan Pembelajaran :
Tahap Kegiatan Guru
(peneliti)
Kegiatan Siswa Waktu
1. Kegiatan
Awal
Motivasi
Memberi salam
Membuka absen
siswa
Memberikan
apersepsi terkait
dengan
pembelajaran
yang
dilaksanakan.
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Memberi salam
“Om Swastiastu”
Memberikan
teman-teman
yang tidak hadir
Mendengarkan
apersepsi yang
disampaikan
oleh guru
(peneliti)
Mendengarkan
dan mencatat
tujuan
pembelajaran
10 menit
2. Kegiatan
Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Menjelaskan
materi
pembelajaran
tentang
membaca, tujuan
membaca, jenis-
jenis membaca,
teknik dan
ragam membaca
dan teknik
membaca
memindai
(scanning)
Menjelaskan
materi
pembelajaran
(memahami isi
bacaan melalui
teknik membaca
memindai)
Menjelaskan
langkah-langkah
dan strategi
pembelajaran
membaca
Menjelaskan
Mendengarkan
materi
pembelajaran
dari guru
(peneliti)
Mendengarkan
materi
pembelajaran
Mendengarkan
penjelasan guru
(peneliti)
Mendengarkan
penjelasan guru
(peneliti).
60 menit
Konfirmasi
teknik membaca
memindai
(scanning).
Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
mengenai materi
yang sudah
dijelaskan
Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk berpikir
untuk
menyelesaikan
suatu masalah.
Meminta siswa
membaca suatu
isi bacaan
(cerita)
kemudian
memahami isi
bacaan tersebut.
Meminta siswa
mnegrjakan
tugas yang telah
diberikan
Memberikan
komentar dalam
mengerjakan
tugas
Meminta siswa
mengumpulkan
tugas yang telah
dikerjakan
Memberikan
umpan balik
positif dan
Memberikan
pertanyaan
Memikirkan
suatu masalah
Membaca
sebuah bacaan (
cerita)
Mengerjakan
tugas
Mendengarkan
komentar dari
guru ( peneliti)
Mengumpulkan
tugas yang telah
dikerjakan
Mendengarkan
dengan baik.
penguatan dalam
bentuk lisan,
isyarat, terhadap
keberhasilan
siswa.
3. Kegiatan
Akhir
Bersama-sama
siswa
menyimpulkan
dan merefleksi
hasil
pelaksanaan
pembelajaran
yang telah
dilakukan
Menutup
pelajaran
Ikut
menyimpulkan
dan merefleksi
hasil
pelaksanaan
pembelajaran
yang telah
dilakukan
Memperhatikan
guru (peneliti)
dalam
menyimpulkan
pelajaran
10 menit
F. Sumber Belajar
a. Teks Cerita.
b. Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum.
G. Penilalan
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
o Memahami isi
bacaan melalui
teknik scanning.
o Menentukan
informasi yang ada
pada isi bacaan.
o Menemukan kata
yang sulit secara
cepat pada isi
bacaan.
o Mencari makna
Penugasan Uraian o Jelaskan apa yang
dimaksud dengan
membaca scanning?
o Sebutkan langkah-
langkah membaca
scanning!
o Tentukan kata-kata
sulit yang terdapat
pada teks!
o Carilah makna dari
kata-kata sulit
kata dalam kamus
secara cepat.
o Menentukan
makna kata yang
sulit pada isi
bacaan.
o Membuat kalimat
sederhana dengan
kata-kata sulit
yang telah di
scanning pada isi
bacaan.
tersebut dalam
kamus!
o Buatlah kalimat
sederhana dari
kata-kata sulit yang
telah di scanning
dari teks tersebut!
Pekutatan, 09 April 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
SIKLUS III
Sekolah : SD Negeri 4 Pekutatan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 x pertemuan)
Standar Kompetensi : 1. Memahami isi bacaan dengan membaca sekilas,
membaca memindai, dan membaca cerita anak.
Kompetensi Dasar : 1.Menemukan informasi secara cepat dan tepat dari isi
bacaan dengan membaca memindai.
A. Indikator
Menganalisis kata-kata yang sulit pada teks/wacana.
Membuat kalimat sederhana dengan kata-kata sulit tersebut.
B. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami isi wacana dengan baik.
Siswa mampu menemukan kata-kata sulit dan membuat kalimat
sederhana dengan kata-kata tersebut.
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa
hormat dan perhatian ( respect ), Tekun (
diligence ), Tanggung jawab (
responsibility ) Berani ( courage ).
C. Materi Pembelajaran
Pengertian membaca scanning.
Langkah-langkah membaca melalui teknik scanning.
Cerita pendek anak.
D. Metode Pembelajaran
1. Ceramah.
2. Teknik membaca memindai.
3. Tanya jawab.
4. Penugasan.
E. Kegiatan Pembelajaran :
Tahap Kegiatan Guru
(peneliti)
Kegiatan Siswa Waktu
1. Kegiatan
Awal
Motivasi
Memberi salam
Membuka absen
siswa
Memberikan
apersepsi terkait
dengan
pembelajaran
yang
dilaksanakan.
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Memberi salam
“Om Swastiastu”
Memberikan
teman-teman
yang tidak hadir
Mendengarkan
apersepsi yang
disampaikan
oleh guru
(peneliti)
Mendengarkan
dan mencatat
tujuan
pembelajaran
10 menit
2. Kegiatan
Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Menjelaskan
materi
pembelajaran
tentang
membaca, tujuan
membaca, jenis-
jenis membaca,
teknik dan
ragam membaca
dan teknik
membaca
memindai
(scanning)
Menjelaskan
materi
pembelajaran
(memahami isi
bacaan melalui
teknik membaca
memindai)
Menjelaskan
langkah-langkah
dan strategi
pembelajaran
membaca
Menjelaskan
Mendengarkan
materi
pembelajaran
dari guru
(peneliti)
Mendengarkan
materi
pembelajaran
Mendengarkan
penjelasan guru
(peneliti)
Mendengarkan
penjelasan guru
(peneliti).
61 menit
Konfirmasi
teknik membaca
memindai
(scanning).
Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
mengenai materi
yang sudah
dijelaskan
Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk berpikir
untuk
menyelesaikan
suatu masalah.
Meminta siswa
membaca suatu
isi bacaan
(cerita)
kemudian
memahami isi
bacaan tersebut.
Meminta siswa
mnegrjakan
tugas yang telah
diberikan
Memberikan
komentar dalam
mengerjakan
tugas
Meminta siswa
mengumpulkan
tugas yang telah
dikerjakan
Memberikan
umpan balik
positif dan
Memberikan
pertanyaan
Memikirkan
suatu masalah
Membaca
sebuah bacaan (
cerita)
Mengerjakan
tugas
Mendengarkan
komentar dari
guru ( peneliti)
Mengumpulkan
tugas yang telah
dikerjakan
Mendengarkan
dengan baik.
penguatan dalam
bentuk lisan,
isyarat, terhadap
keberhasilan
siswa.
3. Kegiatan
Akhir
Bersama-sama
siswa
menyimpulkan
dan merefleksi
hasil
pelaksanaan
pembelajaran
yang telah
dilakukan
Menutup
pelajaran
Ikut
menyimpulkan
dan merefleksi
hasil
pelaksanaan
pembelajaran
yang telah
dilakukan
Memperhatikan
guru (peneliti)
dalam
menyimpulkan
pelajaran
10 menit
F. Sumber Belajar
a. Teks Cerita.
b. Buku Bina Bahasa Indonesia Kelas 5 B Penerbit umum.
G. Penilalan
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Instrumen
o Memahami isi
bacaan melalui
teknik scanning.
o Menentukan
informasi yang ada
pada isi bacaan.
o Menemukan kata
yang sulit secara
cepat pada isi
bacaan.
o Mencari makna
Penugasan Uraian o Jelaskan apa yang
dimaksud dengan
membaca scanning?
o Sebutkan langkah-
langkah membaca
scanning!
o Tentukan kata-kata
sulit yang terdapat
pada teks!
o Carilah makna dari
kata-kata sulit
kata dalam kamus
secara cepat.
o Menentukan
makna kata yang
sulit pada isi
bacaan.
o Membuat kalimat
sederhana dengan
kata-kata sulit
yang telah di
scanning pada isi
bacaan.
tersebut dalam
kamus!
o Buatlah kalimat
sederhana dari
kata-kata sulit yang
telah di scanning
dari teks tersebut!
Pekutatan, 22 April 2014
DOKUMENTASI FOTO
PENELITI MENJELASAKAN MATERI TENTANG MEMBACA SCANNING
PENELITI MEMBERIKAN PERTANYAAN MENGENAI MEMBACA SCANNING
PENELITI MEMBAGIKAN WACANA / ISI BACAAN UNTUK DI SCANNING
PENELITI MENGADAKAN TES MEMBACA SCANNING
AUTOBIOGRAFI
I Gede Danu Eka Setiawan adalah sebuah nama
yang diberikan oleh kedua orang tua saya dan biasa di
panggil Danu. Saya dilahirkan disebuah keluarga yang
sederhana pada tanggal 19 Desember 1991, di Pekutatan
Jembrana dari pasangan I Nengah Sutama dengan Ni
Made Pariastuti. Saya anak pertama dari dua bersaudara.
Agama saya adalah Hindu. Awal saya mulai masuk sekolah adalah di SD Negeri 4
Pekutatan Jembrana pada tahun 1998 dan lulus pada tahun 2004, melanjutkan ke
jenjang berikutnya di SMP Negeri 1 Pekutatan Jembrana pada tahun 2004 dan
lulus tahun 2007. Kemudian saya melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1
Pekutatan Jembrana pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2010. Untuk
menempuh pendidikan ini saya menghabiskan waktu selama 12 tahun, kemudian
melanjutkan pendidikan pendidikan ke perguruan tinggi yaitu Mahasaraswati
Denpasar pada tahun 2010. Dengan mengambil Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.