Post on 08-Apr-2019
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA
DENGAN HASIL BELAJARIPS
PADA SISWA KELAS V
SDNDIGUGUS KI HAJAR DEWANTARA
KABUPATEN SEMARANG
SKRIPSI
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Eliyana Koyimah
1401412295
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Moto:
“Dan beribadahlah kamu kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-
Nya dengan sesuatu apapun. Berbuat baiklah kepada dua orang tua, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh
dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong dan suka membangga-banggakan diri (QS
an-Nisa/ 4:36)”.
“Manusia berlomba-lomba untuk menciptakan teknologi yang canggih, tetapi
sampai saat ini manusia belum mampu menciptakan sesuatu yang bisa membalas
jasa-jasa orang tua mereka”. (Anonim)
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk orang tua tercinta Ibu Sarniyati dan
Bapak Kasmu’iyang senantiasa mendoakan, mendukung serta memotivasi.
Almamaterku Universitas Negeri Semarang.
vi
PRAKATA
Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “Hubungan Perhatian Orang Tua Dengan Hasil Belajar IPS Pada
Siswa Kelas V SDNDi Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten Semarang”,
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti memperoleh bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Fathur Rahman, M.Si. Rektor Universitas Negeri Semarang
atas kesempatannya yang telah diberikan kepada peneliti untuk
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam perijinan
pelaksanaan penelitian.
3. Drs. Isa Ansori, M.Pd. Ketua Jurusan PGSDUNNES yang telah
memberikankemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan
penelitian.
4. Dra. Sri Susilaningsih, S.Pd, M.Pd. Dosen pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan, arahan, saran dan motivasi yang bermanfaat
kepada peneliti dalam penyusunan skrisi ini.
vii
5. Drs. H.A. Zaenal Abidin. M.Pd. Dosen pembimbing pendamping yang
telah memberikan bimbingan, arahan,saran dan motivasi yang bermanfaat
kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
6. Drs. Susilo, M.Pd. Dosen Penguji Utama yang telah memberikan kritikan
dan saran kepada peneliti.
7. Rusdiharto, S.Pd, M.Pd. Kepala SDN Kalongan 01 yang telah memberikan
izin penelitian.
8. Sutarjo, S.Pd. Kepala SDN Kalongan 02 yang telah memberikan izin
penelitian.
9. Shodik, S.Pd. SD. Kepala SDN Kalongan 03 yang telah memberikan izin
penelitian.
10. Chibtiyah, S.Pd., M.Pd. Kepala SDN Gogik 01 yang telah memberikan ijin
penelitian.
11. Bapak dan Ibu dosen pengajar Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah membekali ilmu dan motivasi yang bermanfat kepada peneliti.
12. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi
mahasiswa pendidikan pada khususnya.
Semarang, Agustus 2016
Peneliti
viii
ABSTRAK
Koyimah, Eliyana. 2016. Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar
IPS Pada Siswa kelas V SDNDi Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten
Semarang.Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dra. Sri
Susilaningsih, S.Pd., M.Pd.
Pembelajaran IPS tidak hanya mengajarkan teori namun juga praktek yang
dapat berguna bagi masa depan anak. Bidang kajian mata pelajaran IPS yang luas
memerlukan konsentrasi dan perhatian khusus untuk memahami materi yang
diajarkan. Orang tua siswa mempunyai kesibukan yang berbeda-beda sehingga
perhatian yang diterima setiap anak juga berbeda. Kesibukan orang tua terkadang
menjadikan anak kurang mendapatkan perhatian khusus untuk menunjang proses
pembelajaran anak sehingga prestasi anak kurang maksimal.Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: adakah hubungan yang positif dan signifikan antara
perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki
Hajar Dewantara Kabupaten Semarang?. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa
kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dan ex post
facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN di Gugus
Ki Hajar Dewantara Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang tahun
ajaran 2015/2016 yang berjumlah 149. Penelitian ini menggunakan teknik cluster
random sampling untuk menentukan sampel penelitian. Sampel yang diambil
sebanyak 89 siswa. Perhitungan pengujian hipotesis menggunakan bantuan
program SPSS versi 21. Teknik pengujian Hipotesis menggunakan rumus korelasi
product moment.Sebelum dilakukan uji analisis, dilakukan uji prasyarat analisis
yaitu uji normalitas dan uji linearitas.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan perhatian orang tua
dengan hasil belajar siswa, hal ini ditunjukan dengan koefisien korelasi sebesar
0,72> r tabel 0,213 dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05 dengan ingkat hubungan
kuat. Koefisieni (r2) sebesar 56,6%, hal ini menunjukan perhatian orang tua
berpengaruh 56,6% pada hasil belajar siswa sedangkan 43,3% dipengaruhi
faktor-faktor lain seperti gaya belajar, motivasi belajar, kesulitan belajar, dan lain-
lain.
Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah ada hubungan
yang positif dan signifikan antara perhatian oang tua dengan hasil belajar IPS.
Saran bagi siswa, agarterus belajar untuk mencapai hasil belajar yang maskimal.
Bagi guru, hendaknya lebih meingkatkan hubungan dengan orang tua siswa untuk
mengetahui keadaan anak. Bagi orang tua, hendaknya dapat meningkatkan
perhatiannya terhadap kegiatan belajar anak.
Kata Kunci: perhatian orang tua, hasil belajar, ilmu pengetahuan sosial.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERNYATAAN ............................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
PRAKATA ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori ........................................................................................... 10
2.1.1 Pendidikan Keluarga ............................................................................... 10
2.1.1.1 Pendidikan ......................................................................................... 10
2..1.1.2 Keluarga ............................................................................................. 12
2.1.2Perhatian orang tua ................................................................................... 13
2.1.2.1Pengertian perhatian orang tua ............................................................. 13
2.1.2.1 Macam-macam perhatian orang tua ..................................................... 14
2.1.3Indikator Perhatian Orang Tua ................................................................. 17
2.1.4 Belajar ..................................................................................................... 23
2.1.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ........................................... 23
2.1.5Hasil belajar ............................................................................................. 26
x
2.1.6Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................. 28
2.1.6.1 Pengertian IPS ...................................................................................... 28
2.1.6.2 Hakikat IPS .......................................................................................... 29
2.1.6.3 Tujuan IPS ............................................................................................ 30
2.1.6.4 Pembelajaran IPS ................................................................................. 31
2.1.6.5 Kurikulum IPS ..................................................................................... 32
2.1.6.6 Evaluasi Pembelajaran IPS .................................................................. 35
2.1.7 Hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar ............................... 39
2.2 Kajian Empiris ........................................................................................... 40
2.3 Kerangka Berfikir....................................................................................... 45
2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ....................................................................... 48
3.1.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 48
3.1.2 Desain Penelitian ................................................................................. 49
3.2 Prosedur Penelitian..................................................................................... 49
3.3 Subjek , lokasi, dan waktu penelitian ........................................................ 50
3.3.1 SubjekPenelitian .................................................................................. 50
3.3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................. 51
3.3.3 Waktu Penelitian ................................................................................. 51
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 51
3.4.1 Populasi ................................................................................................ 51
3.4.2 Sampel ................................................................................................. 52
3.5 Variabel Penelitian ..................................................................................... 53
3.5.1 Variabel Bebas ..................................................................................... 53
3.5.2 Variabel Terikat ................................................................................... 54
3.6 Definisi Operasional................................................................................... 54
3.7 Hubungan antar variabel ............................................................................ 55
3.8 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 56
3.8.1 Angket (kuisioner) ............................................................................... 56
3.8.2 Dokumentasi ........................................................................................ 56
xi
3.8.3 wawancara ............................................................................................ 57
3.9 Instrumen Penelitian................................................................................... 57
3.10.Uji Coba Instrumen .................................................................................. 62
3.10.1 Validitas ............................................................................................... 62
3.10.1.1 Validitas Isi (Content Validity ........................................................... 62
3.10.1.2 Validitas Konstruk (Contruct Valisity) ............................................. 64
3.10.2 Reliabilitas ........................................................................................... 65
3.11Teknik Analisis Data ................................................................................. 67
3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 67
3.11.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................... 71
3.11.2.1 Deskripsi Data Perhatian Orang Tua.................................................. 71
3.11.2.2 Deskripsi Data Hasil Belajar .............................................................. 72
3.11.3 Analisis Data Awal ............................................................................... 73
3.11.3.1 Uji Prasyarat ....................................................................................... 73
3.11.4 Analisis Data Akhir .............................................................................. 76
3.11.4.1 Uji Hipotesis ..................................................................................... 76
3.11.4.2 Uji Signifikansi .................................................................................. 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskrisi Data Hasil Penelitian ................................................................... 78
4.1.1 Subjek Penelitian ..................................................................................... 78
4.1.2 Deskripsi Data Perhatian Orang Tua....................................................... 78
4.1.3 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS ............................................................ 86
4.1.4 Analisis Data Awal ................................................................................. 89
4.1.4.1Uji Normalitas ....................................................................................... 89
4.1.4.2 Uji Linearitas ........................................................................................ 90
4.1.5 Analisis Data Akhir ................................................................................ 92
4.1.5.1 Pengujian Hipotesis ............................................................................ 92
4.1.5.2 Uji Regresi ........................................................................................ 93
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 96
4.2.1 Pemaknaan Temuan ................................................................................ 96
4.2.2 Pembahasan Hasil Analisis Perhatian Orang Tua ................................... 96
xii
4.2.3 Pembahasan Hasil Analisis Hasil Belajar IPS ........................................ 96
4.2.4 Pembahasan Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar IPS 100
4.3 Implikasi Hasil Penelitian ......................................................................... 102
4.3.1 Implikasi Teoritis ................................................................................... 102
4.2.2Implikasi Praktis ..................................................................................... 102
4.2.3 Implikasi Pedagogis ............................................................................... 103
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ................................................................................................... 104
5.2 Saran .......................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 107
LAMPIRAN ................................................................................................... 110
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Struktur Kurikulum SD/MI ........................................................................ 33
3.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester 2 ..... 34
3.1 PopulasiSiswa Kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara ......................... 52
3.2 Kisi-kisi Instrumen .................................................................................... 59
3.3 Kisi-kisi wawancara ................................................................................... 61
3.4 Instrumen Dokumentasi ............................................................................. 62
3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................. 66
3.6 Pengkategorian Perhatian Orang Tua......................................................... 72
3.7 Hasil Uji Normalitas Data .......................................................................... 73
3.8 Hasil Uji Linearitas .................................................................................... 74
3.9 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi ................................................. 76
3.10 Interprestasi Koefisien Korelasi ............................................................... 77
4.1 Subjek Penelitian ........................................................................................ 78
4.2 Analisis Deskriptif Perhatian Orang Tua ................................................... 79
4.3 Distribusi Skor Perhatian Orang Tua ........................................................ 80
4.4 Distribusi Skor Pemberian Bimbingan....................................................... 82
4.5 Distribusi Skor Memberikan Nasihat ......................................................... 83
4.6Distribusi Skor Memberian Motivasi dan Nasihat ...................................... 84
4.7Distribusi Skor Memenuhi Kebutuhan Anak ............................................. 85
4.8 Distribusi Skor Pengawasan Terhadap Anak ............................................. 86
4.9Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar IPS ................................................. 87
4.10Distribusi Nilai Hasil Belajar IPS ............................................................. 88
4.11 Hasil Uji Normalitas Data ........................................................................ 90
4.12 Hasil Uji Linearitas .................................................................................. 91
4.13Hasil Uji Korelasi Product Moment .......................................................... 93
4.14 Hasil Uji Regresi ...................................................................................... 94
4.13 Hasil Persamaan Regresi .......................................................................... 96
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Kerangka Berfikir....................................................................................... ...46
3.1 Hubungan Antar Variabel. ......................................................................... ...55
4.1 Diagram Distribusi Skor Perhatian Orang Tua. ......................................... ...81
4.2 Diagram Distribusi Hasil Belajar IPS. ....................................................... ...89
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................... 111
2. Instrumen Uji Coba ................................................................................... 113
3. Hasil Uji Coba Instrumen ......................................................................... 118
4. Uji Validitas ............................................................................................. 120
5. Uji Linearitas ........................................................................................... 121
6. Kisi- kisi Instrumen Penelitian .................................................................. 122
7. Instrumen Penelitian ................................................................................ 124
8. Instrumen Wawancara .............................................................................. 128
9. Hasil Wawancara ...................................................................................... 129
10. Rekapitulasi Skor Angket ......................................................................... 132
11. Hasil Perhitungan Skor Angket Perhatian Orang Tua Berdasarkan
Indikator .................................................................................................... 136
12. Uji Normalitas ........................................................................................... 156
13. Uji Linearitas ........................................................................................... 157
14. Rekapitulasi Nilai UTS ............................................................................ 158
15. Hasil Uji Korelasi Product Moment ......................................................... 161
16. Hasil Uji Regresi ....................................................................................... 162
17. Surat Keputusan Pembimbing ................................................................... 163
18. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 164
19. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 167
20. Dokumentasi ............................................................................................. 171
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan memberikan peran penting dalam pembentukan karakter
anak, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengajarkan berbagai keterampilan.
Pendidikan didapatkan melalui lembaga informal, formal dan nonformal. Melalui
pendidikan tersebut, generasi penerus dapat menjadi penerus yang berpotensi,
kreatif dan memiliki ide yang cemerlang sebagai bekal untuk masa depan. Setiap
warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak untuk
belajar mengembangkan potensi yang ada dalam diri.Hal tersebut sesuai
denganpengertian pendidikan yang disebutkan pada Undang – Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 1 pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara (Sisdiknas, 2011: 3).
Untuk mewujudkan pendidikan, orang tua mempunyai peran penting
dalam memilih pendidikan informal, formal dan nonformal untuk anak. Hal ini
sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab IV Pasal 7 ayat 1 dan 2
menyatakan (1) Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan
pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anak.
2
(2) Orang tua dari anak usiawajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan
dasar kepada anaknya (Sisdiknas, 2011: 9). Setiap orang tua harus cermat dalam
memilih lembaga yang mempunyai jejang yang dapat memberikan informasi yang
berguna bagi masa depan anak. Sekolah merupakan salah satulembaga pendidikan
berperan penting untuk mengoptimalkan belajar. Untuk menuju jenjang
pendidikan yan lebih tinggi dibutuhkan pendidikan dasar yang akan melandasi
pendidikan anak. Salah satu pendidikan dasar yaitu berbentuk Sekolah Dasar (SD)
hal ini sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 Bab IV pasal 17 ayat 2
menyatakan pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat (Sisdiknas, 2011:
13).
Sekolah Dasar (SD)merupakan salah satu lembaga yang membekali siswa
dengan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk melajutkan ke jenjang yang
lebih tinggi. Dengan kegiatan belajardi Sekolah Dasar (SD) tersebut diharapkan
dapat membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, inovatif dan kreatif.
Dalam proses belajar harus memperhatikan latar belakang siswa, kemampuan,
serta keadaan sosial siswa, sehingga dapat memahami karakteristik siswa agar
dapat memahami materi yang akan disampaikan oleh guru. Dibutuhkankerjasama
berbagai komponenuntuk memaksimalkan pembelajaran, diantaranya pihak
sekolah, guru, dan keluarga. Keluarga mempunyai peran penting dalam
pendidikan anak. Aspek penting untuk membina anggota keluarga adalah agama
3
dan pendidikan(Willis, 2013:6). Dalam keluarga perhatian orang tua sangat
dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran di rumah.
Orang tua adalah figur ayah dan ibu yang memberi contoh
kepadaanak.Perhatian orang tua berperan untuk mendidik anak di rumah sehingga
dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki anak. Perhatian adalah
pemusatan/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek (Soemanto, 2012: 34).
Pemusatan objek dalam penelitian ini adalah anak. Anak sebagai objek perhatian
karena pada usia mereka masih membutuhkan arahan dari orang yang lebih
dewasa dan mengetahui segala hal yang mereka belum ketahui. Perhatian yang
dilakukan orang tua adalah segala aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk
mendukung proses pembelajaran anak. Perhatian yang dilakukan orang tua dapat
berupa membimbing, memenuhi kebutuhan, pengawasan dan memberikan
perlindungan.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang
yang ahli kepada mereka yang belum memahami. Bimbingan yang diberikan
orang tua dapat berupa melatih kemandirian anak, mengarahkan dalam belajar,
mengajarkan norma-norma yang akan berguna bagi kehidupan di masyarakat serta
membantu mengembangkan gagasan anak sehingga anak menjadi berfikir kritis.
Perhatian orang tua menjadi salah satu faktor penting dalam membimbing anak.
Orang tua menjadi guru pertama dalam kehidupan dan guru adalah pengganti
orang tua di sekolah. Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan anak harus
mampu memberikan perhatian khusus terhadap perkembangannya dalam segala
aspek terutama pendidikan. Orang tua mempunyai peran penting untuk
4
memberikan pengarahan kepada anak untuk lebih optimal dalam proses belajar di
rumah.Adanya perhatian orang tua terhadap anak maka orang tua tidak kesulitan
dalam mengarahkan keinginan anak, selain itu juga dapat menjalin ikatan batin
orang tua dan anak semakin erat.
Pada era modern ini diperlukan pendidikan yang tidak hanya mengajarkan
teori saja, tetapi juga praktek yang berguna di masyarakat. Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang mengembangkan
kemampuan berfikir dan sikap, hal ini sesuai dengan dimensi IPS yaitu
pengetahun (knowledge), keterampilan (skills), nilai dan sikap (values and
attitudes), tindakan (action)(Sapriya 2015: 48). Dalam pembelajaran IPS
pengetahuan yang ada selalu dikaitkan dengan keterampilan, sikap dan
diwujudkan dalam bentuk tindakan. Dimensi-dimensi tersebut diajarkan kepada
anak untuk menjadikan anak menjadi lebih berpartisipasi aktif dalam kehidupan
yang demokratis. Dengan adanya pelajaran IPS ini diharapkan anak akan menjadi
generasi yang tidak hanya mempunyai pengetahuan tetapi juga dapat
mengembangkan keterampilan dan mampu menanamkan nilai-nilai pancasila serta
sikap yang baik serta melakukan tindakan yang tidak menyimpang dari aturan.
Pendidikan IPS diharapkan dapat menjadi landasan bagi anak untuk
mempersiapkan diri untuk mengahadapi tantangan yang ada di masa depan. Hal
ini sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS, salah satunya yaitu memiliki
kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat
yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global(Sapriya, 2015: 194). Tujuan
pembelajaran IPS tersebut menjadikan materi yang dibahas semakin luas. Materi
5
yang luas menyebabkan anak merasa kesulitan dalam memahami materi yang ada
apabila kurang konsentrasi dan memperhatikan. Selain guru yang menggunakan
model pembelajaran inovatif untuk menarik perhatian dan pemahaman anak,
orang tua juga mempunyai peran penting dalam pendidikan anak. Orang tua
mempunyai kewajiban sebagai guru di rumah dan memperhatikan perkembangan
akademik anak.
Observasi yang dilakukan di SD Kalongan 01 dan 03 diperoleh hasil nilai
Ulangan Akhir Semester gasal 2015/2016 memperoleh nilai yang kurang
memuaskan. Hal tersebut dikarena kan masih ada nilai yang kurang dari nilai 70
yang ditetapkan sebagai KKM. Dari data di SDN Kalongan 01, 19 siswa (59%)
tidak memenuhi KKM, 13 siswa (41%) memenuhi KKM. Sedangkan di SDN
Kalongan 03 15 siswa (56%) tidak memenuhi KKM,12 siswa (44%)memenuhi
KKM.Nilai akademik anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dari diri siswa
(internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Faktor dari dalam diri misalnya;
keserdasan, motivasi, kemauan dan lain-lain, sedangkan faktor dari luar misalnya
lingkungan keluarga, lingkungan sosial. Berdasarkan observasi yang dilakukan
peneliti, menunjukan adanya perhatian orang tua yang kurang karena pekerjaan
siswa yang mempunyai kesibukan masing-masing dan rendahnya hasil belajar
anak. Rendahnya hasil belajar anak dapat dipengaruhi oleh berbagai hal misalnya,
kecerdasan, motivasi, perhatian orang tua dan lain-lain. Orang tua menjadi salah
satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar anak. Orang tua harus
secara aktif menuntun anak belajar ketika di rumah sehingga proses belajar
menjadi optimal serta hasil belajar yang baik.
6
Perhatian orang tua yang diberikan kepasa anak mempunyai pengaruh
pada hasil belajar anak, hal ini dikuatkan dengan penelitian terdahulu.
Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan oleh A. Y Soegeng dan Zahrotun
Nisa (2014) berjudul “Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dan Hasil
BelajarPada Pembelajaran Tematik Integratif Siswa Kelas IV SD Negeri
Kembangarum 2 Mranggen Demak” menunjukkan hasil uji perhatian orang tua
(variabel x) dan hasil belajar (variabel y) menunjukan hasil yang signifikan dan
positif yaitu 0,996784. Dari hubungan tersebut diperoleh besar hubungan antar
variabel sebesar 31,81%, hal ini berarti hasil belajar dipengaruhi oleh perhatian
orang tua, sedangkan 68,19% dipengaruhi oleh faktor lain, seperti kecerdasan
anak, pola asuh orang tua, tingkat ekonomi, dll. Hal ini menunjukan bahwa ada
pengaruh perhatian orang tua yang mempengaruhi proses belajar anak.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Rani Febriany dan Yusri (2013)
berjudul “Hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa dalam
mengerjakan tugas-tugas sekolah” menunjukan nilai Fhitung sebesar 0,544. Nilai
Fhitung apabila dibandingkan dengan Ftabel sebesar 0,284 pada tingkat kepercayaan
1%, artinya nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel sehingga dapat ditafsirkan
terdapat hubungan yang signifikasn antara perhatian orang tua dengan motivasi
belajar siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Hubungan perhatian orang tua juga ditunjukan oleh jurnal yang berjudul
“Parent Influence on Outcome for Children: HIPPY as a Cost Effective Option”
mengatakan :
7
“… HIPPY ( Home Interaction programme for Parents ang Youngters)
has been successfully operated in New Zeland and overseas. HIPPY is home
based programme that trains parents to help school or later life.”
Pernyataan tersebut menunjukkan keberhasilan program HIPPY di New
Zeland bejalan dengan sukses. HIPPY merupakan sebuah program yang
diciptakan pemerintah untuk melatih orang tua berinteraksi dengan anak dengan
cara belajar bersama, interaksi dan membantu kesulitan ketika disekolah.
Interaksi antara anak dan orang tua sangat dibutuhkan dalam proses
belajar, dengan adanya interaksi yang baik antara orang tua dan anak maka
kesulitan yang ada dalam belajar dapat diminimalisir. Perhatian orang tua juga
berpengaruh pada proses belajar IPS anak. Materi IPS yang luas menjadikan anak
kesulitan dalam memahami setiap materi untuk itu butuh perhatian khusus untuk
membuat anak berkonsentrasi dalam belajar.
Penelitian terdahulumenunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara
perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa dengan perhatian orang tua yang
baik mempunyai nilai akademik yang bagus.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitiandengan judul “Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar
IPS Pada Siswa Kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Kabupaten
Semarang”. Dengan harapan peneliti dapat memgetahui hubungan perhatian orang
tua terhadap hasil belajar IPS siswa.
8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan yang
dapat disampaikan dalam penelitian ini adalah :
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua
dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDNDi Gugus Ki Hajar
Dewantara Kabupaten Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui:
1. Perhatian orang tua yang diberikan pada siswa kelas V SDN Gugus Ki
Hajar Dewantara.
2. Terdapat hubungan yang positifdan signifikan antara perhatian orang tua
dengan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini disusun dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain:
1.4.1 Manfaat Teoritis.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perhatian
orang tua terhadap hasil belajar IPS. Selain itu penelitian ini dapat juga digunakan
sebagai pijakan bagi peneliti lain mengenai perhatian orang tua dan hasil belajar
IPS.
9
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada siswa agar
dapat lebih menghargai perhatian orang tua yang diberikan.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber untuk mengetahui
perhatian orang tua terhadap anak yang akan mempengaruhi proses
pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Manfaat bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan untuk
menyusunprogram-program sekolah dalam usaha meningkatkan
kegiatan belajar siswa perlumelibatkan peran orang tua, karena
pendidikan anak tidak hanya tugas guru dan pihak sekolah.
4. Bagi Orang Tua
Penelitian ini diharapkan menambah informasi bagi orang tua untuk
dapat lebih memperhatikan anak sehingga memiliki hasil belajar yang
maksimal.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. LANDASAN TEORI
2.1.1 Pendidikan Keluarga
2.1.1.2 Pendidikan
Pendidikan merupakan proses bimbingan yang diberikan untuk siswa agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan berlangsung seumur hidup. Hal ini
dengan pendapat Purwanto (2014: 19) mengatakan pendidikan adalah
bimbingan/pertolongan yang diberikan pada anak oleh orang dewasa secara
sengaja agar anak menjadi dewasa. Pertolongan yang dilakukan secara sadar
bertujuan untuk membentuk karakter anak sehingga mampu menghadapi masa
depan. Pendidikan dapat ditempuh dengan berbagai jalur sesuai dengan kebutuhan
anak.
Pemerintah telah menentukan jalur pendidikan sebagaimana dijelaskan
pada Bab I Pasal 1 ayat 7 Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui siswa
untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai
dengan tujuan pendidikan. Jalur pendidikan ini digunakan oleh pemerintah
sebagai sarana untuk menfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensi yang ada
dalam diri siswa. Jalur pendidikan yang ada di Indonesia dibagi menjadi 3 yaitu
informal, formal dan nonformal yang dijelaskan pada Bab VI Pasal 13 Ayat 1
yaitu jalur pendidikan terdiri atas pendidikan informal, formal dan nonformal.
Penegasan jalur pendidikan tersebut terdapat pada Bab I pasal 1 ayat (11)
11
pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. (12)
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang
dilaksanakan secara terstruktur. (13) Pendidikan informal adalah jalur pendidikan
keluarga dan lingkungan. Ketiga jalur yang telah dijelaskan di atas dapat
ditempuh untuk menyalurkan siswa agar dapat berkembang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan pemerintah.
Jalur pendidikan yang ditetapkan mempunyai peran tersendiri untuk
mencapai tujuan pendidikan. Jalur pendidikan formal ditempuh melalui sekolah
formal yang dimulai dari SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah menengah Pertama).
SMA (Sekolah Menengah Atas) dan PT (Perguruan Tinggi). Setiap jenjang
pendidikan mempunyai peran masing-masing untuk memberikan pelajaran yang
sesuai dengan kemampuan berfikirsiswa. Misalnya untuk SD (Sekolah Dasar)
guru mengajarkan anak untuk lebih banyak memahami pelajaran yang tidak
terlalu membebani dan dapat diterima anak. Pembelajaran yang diberikan dapat
dikaitkan dengan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal siswa.
Materi yang diajarkan dapat disampaikan dengan bahasa sederhana sehingga
siswa mampu memahami materi lebih jelas. Jenjang pendidikan selanjutnya
mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda untuk semakin menambah ilmu siswa.
Jalur nonformal ini sebagai lembaga pendukungjalur pendidikan secara formal
misalnya les bimbel (bimbingan belajar), les bimbel dapat dilakukan perorangan
maupun sebuah lembaga resmi yang sudah diakui oleh pemerintah, baik
perorangan maupun lembaga dapat membantu berlangsungnya pembelajaran
12
siswa. Jalur informal berupa pendidikan keluarga dan lingkungan. Keluarga dan
lingkungan menjadi tempat pertama kali siswa belajar untuk mengenal hal-hal
yang ada di sekitarnya. Keluarga dan lingkungan dapat membantu anak untuk
meningkatkan rasa ingin tahu siswa. Dari ketiga jalur di atas keluarga dan
lingkungan menjadi dasar pendidikan siswa sebelum memulai pendidikan formal
dan nonformal. Adanya keluarga dan lingkungan sosial menjadikan anak lebih
siap menghadapi pendidikan formal dan nonformal.
2.1.1.2 Keluarga
Proses belajar anak dimulai dari lingkungan kecil yaitu keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri
anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (UUD:1992). Setiap
keluarga terdapat orang tua yang senantiasa memberikan pelajaran hidup dan
bimbingan untuk menghadapi dunia luar. Nasution (1986:1) mengatakan orang
tua ialah setiap orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah
tangga, yang dalam penghidupan sehari-hari lazim disebut ibu bapak. Orang tua
mempunyai peran untuk membimbing anak dalam pengetahuan dan sikap sosial di
masyarakat. Orang tua menjadi guru pertama dalam kehidupan siswa. Orang tua
memiliki tanggung jawab yang besar untuk membentuk karakter, membimbing
dan mengarahkan siswa untuk bekal menuju pendidikan formal. Dalam
membimbing anak, orang tua harus memberikan perhatian khusus untuk
mengawasi perkembangan belajar siswa. Banyak atau sedikitnya perhatian yang
diberikan kepada siswa mempengaruhi proses belajar siswa dirumah. Semakin
banyak perhatian orang tua yang diberikan maka semakin baik hasil belajar yang
13
diterima, sebaliknya jika sedikit perhatian yang diberikan kepada siswa maka hasil
belajarnya akan rendah. Hal ini yang mendasari peneliti memilih faktor perhatian
orang tua mempengaruhi hasil belajar siswa.
2.1.2 Perhatian Orang Tua
2.1.2.1 Pengertian Perhatian Orang Tua
Dalam keluarga terdapat orang tua yang bertanggung jawab dalam
pendidikan anak.Orang tua ialah setiap orang yang bertanggung jawab dalam satu
keluarga atau rumah tangga, yang dalam penghidupan sehari-hari lazim disebut
ibu bapak (Nasution, 1986: 1).Orang tua sangat berperan pada proses belajar anak
senantiasa memperhatikan perkembangan belajar siswa. Orang tua sejak dini
mengajarkan kepada anak untuk mengenal ayah, ibu, dan orang disekitarnya,
mengenalkan nilai-nilai yang akan berguna bagi siswa untuk bersosialisasi di
masyarakat. Hal-hal tersebut menunjukan menunjukkan perhatian orang tua
sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar anak. Perhatian orang tua adalah
pemusatan/kekuatan yang ditujukan ayah dan ibu kepada siswa dalam
memperhatikan tingkah laku serta aktifitas siswa dengan sadar. Perhatian orang
tua dalam proses belajar dapat berupa bimbingan, pemenuhan kebutuhan,
pengawasan dan motivasi. Dalam keluarga, siswa untuk pertama kali
mendapatkan bimbingan, pemenuhan kebutuhan, pengawasan dan motivasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, dikuatkan oleh pendapat Soemanto (2012:
34) mendefinisikan perhatian adalah cara menggerakkan bentuk umum cara
bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Selian itu
perhatian dapat diartikan 2 macam yaitu:
14
1) Perhatian adalah pemusatan/kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek.
2) Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu
aktifitas.
Sedangkan Sumadi Suryabrata (2014: 14) berpendapat bahwa perhatian
adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang
dilakukan.
Bersumber pendapat ahli di atas, perhatian orang tua adalah
pemusatan/kekuatan terhadap tingkah laku serta aktifitas siswa secara sadar yang
ditujukan untuk anak. Pemusatan disini ditekankan pada proses belajar anak,
seperti: pemberian bimbingan, memberikan nasihat, memberikan motivasi dan
penghargaan, memenuhi kebutuhan anak dan pengawasan terhadap anak. Ketika
orang tua memperhatikan siswa dalam belajar, maka siswa akan merasa
diperhatikan dan semangat untuk belajar lebih giat untuk mencapai hasil belajar
yang maksimal.
2.1.2.2 Macam-macam perhatian orang tua
Perhatian orang tua yang diberikan antara satu sama lain berbeda. Ada
orang tua yang sangat memperhatikan anak ada pula yang acuh. perhatian
mempunyai bentuk yang bermacam-macam seperti yang di ungkapkan oleh
Soemanto (2012: 35) ada bermacam-macam perhatian, yang pada pokoknya
meliputi:
1. Macam-macam perhatian menurut cara kerjanya:
a. Perhatian spontan; yaitu perhatian yang tidak sengaja atau
tidak sekehendak subjek.
15
b. Perhatian refleksif; yaitu perhatian yang disengaja atau
sekehendak subjek.
2. Macam-macam perhatian menurut intensifnya:
a. Perhatian intensif, yaitu perhatian yang banyak dikuatkan
oleh banyaknya rangsang atau keadaan yang menyertai
kativitas atau pengalaman batin.
b. Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian ynag kurang
diperkuat oleh rangsangan atau beberapa keadaan yang
menyertai aktivitas atau pengalaman baru.
3. Macam-macam perhatian menurut luasnya:
a. Perhatian terpusat, yaitu perhatian yang tertuju kepada
lingkup objek yang sangat terbatas.
b. Perhatian terpencar, yaitu perhatian yang pada suatu saat
tertuju kepada lingkup objek yang luas atau tertuju kepada
bermacam-macam objek.
Sumadi Suryabrata (2014: 14-15) menggolongkan perhatian menjadi 3, yaitu:
1. Atas dasar intensifnya:
a. Perhatian intensif, dan
b. Perhatian tidak intensif.
Makin banyak kesadaran yang menyertai suatu aktivitas atau
pengalaman batin berarti makin intensif perhatiannya.
2. Atas dasar timbulnya, perhatian dibedakan manjadi:
a. Perhatian spontan (perhatian tak-sekehendak, perhatian tak disengaja).
16
b. Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif).
Perhatian jenis pertama timbul begitu saja, “seakan-akan” tanpa usaha,
tanpa disengaja, sedangkan perhatian jenis kedua timbul karena usaha,
dengan kehendak.
3. atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, perhatian dibedakan
menjadi:
a. Perhatian terpencar (distributif),dan
b. Perhatian terpusat (konsentratif).
Perhatian terpencar pada suatu saat dapat tertuju pada bermacam-
macam objek. Perhatian yang terpusat pada suatu saat hanya dapat
tertuju kepada objek yang sangat terbatas.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa bermacam-macam
perhatian orang tua terhadap anak. Ditinjau dari intensifnya, ada perhatian intensif
dan tidak intensif. Perhatian intensif ini dilakukan secara rutin dan bertahap untuk
memberikan perhatian melalui perlakuan khusus melalui rangsangan. Misalnya
setiap malam orang tua selalu menemani anaknya belajar untuk membantu
memahami ketika ada pelajaran yang kurang dipahami. Sebaliknya perhatian tidak
intensif kurang diperkuat dengan rangsangan, misalnya orang tua yang hanya
menemani anak belajar tanpa campur tangan dalam belajar anak.
Ditinjau dari cara kerjanya pehatian spontan yaitu perhatian yang
dilakukan tanpa disadari. Misalnya melihat anaknya gelisah ketika mendapatkan
pekerjaan rumah (PR) dari guru namun setelah dicari pada buku pelajaran materi
yang ada kurang jelas. Orang tua yang perhatian akan membantu anak untuk
17
mengarahkan mencari jawaban dari pertanyaan yang dimaksud. Sebaliknya
perhatian refleksi yaitu perhatian yang disengajakan untuk memperhatikan suatu
objek.
Ditinjau dari luasnya perhatian, ada yang terpusat dan terpencar. Perhatian
terpusat yaitu perhatian yang tertuju langsung pada satu objek dan tidak luas
sedangkan perhatian terpencar merupakan perhatian yang luas dan lebih dari satu
objek.
Perhatian khusus yang diberikan oleh orang tua dalam proses belajar
menjadikan siswa lebih terarah karena bimbingan yang diberikan selama proses
belajar dirumah.Adanya bimbingan,fasilitas dan suasana belajar yang kondusif
dapat memperlancar proses belajar.
2.1.3 Indikator Perhatian Orang Tua
Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan mempunyai tanggung
jawab untuk memberikan pengetahuan maupun pengalaman hidup yang akan
berguna bagi masa depan anak. Hamalik (2013: 6) mengatakan orang tua
menyadari bahwa anak-anak perlu memiliki pengetahuan yang tingkatnya
melebihi pengetahuan dan pengalaman orang tuanya sendiri. Seiring berjalannya
waktu orang tua mulai membuka wawasan tentang pendidikan melalui sebuah
lembaga. Sekolah Dasar (SD) dipilih sebagai suatu lembaga yang akan
memberikan pendidikan serta pengalaman belajar untuk membekali anak di masa
depan. Selain sekolah orang tua perlu memberikan fasilitas yang memadahi untuk
menunjang proses belajar. Orang tua semakin selektif dalam memberikan fasilitas
belajar untuk anak. Namun tidak semua orang tua memberikan fasilitas yang
18
memadahi untuk menunjang belajar anak. Djamarah (2014: 267) mengatakan
“Jika komunikasi yang harmonis antara orang tua dan anak telah terbangun dan
implikasinya dapat menciptakan keluarga sejahtera...”. Orang tua dan anak
membutuhkan komunikasi yang baik untuk memaksimalkan rasa perhatian orang
tua terhadap anak. Orang tua dengan komunikasi yang baik akan selalu bertanya
tentang proses belajar disekolah, interaksi bersama teman selama disekolah,
interaksi dengan masyarakat, dll. Dengan adanya komunikasi antara orang tua dan
anak maka orang tua akan mengetahui kegiatan anak dalam proses belajar selain
itu anak juga dapat mengemukakan kesulitan yang dialami dalam proses belajar.
Selain itu kasih sayang dan suasana belajar yang nyaman juga dibutuhkan untuk
mendukung terciptanya proses belajar yang kondusif.
Orang tua diberikan amanah oleh Allah SWT untuk mendidik anak ke
jalan yang benar. Djamarah (2014: 129) mengatakan “Mendidik anak berarti
mempersiapkan untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang”. Dalam
mendidik anak orang tua akan memperhatikan kegiatan dalam proses belajar anak.
Orang tua mempunyai kewajiban untuk mengenalkan nilai dan norma yang
berlaku di masyarakat, hal yang pantas atau tidak dan sebagainya sejak usia dini.
Hal ini akan membentuk karakter anak yang sesuai dengan yang diharapkan
masyarakat. Dengan adanya pengetahuan yang luas didukung dengan karakter
yang luhur akan menjadi modal bagi anak untuk menghadapi tantangan di masa
depan.
Memberikan pendidikan yang layak untuk masa depan anak merupakan salah
satu tanggung jawab orang tua. Abdullah Nashih Ulwan dalam Djamarah (2014:
19
46) mengatakan “…tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak adalah
tanggung jawab pada aspek pendidikan iman (akal), pendidikan kejiwaan,
pendidikan sosial dan pendidikan seksual”. Pendidikan yang dilakukan oleh orang
tua di lingkungan keluarga menitik beratkan pada penanaman budi pekerti sehari-
hari yang dapat digunakan untuk hidup di masyarakat. Budi pekerti merupakan
suatu cerminan dari akhlak mulia. Tidak semua orang tua mengajarkan budi
pekerti dengan maksimal. Menurut Djamarah (2014:16) “…pendidikan yang
mulia itu adalah pribadi yang utama yang ingin dicapai dalam mendidik anak
dalam keluarga. Namun sayangnya, tidak semua orang tua melakukannya. Banyak
faktor yang menjadi penyebabnya, misalnya orang tua yang sibuk dan bekerja
keras siang dan malam dalam hidupnya untuk memenuhi kebutuhan materi
anaknya, waktunya dihabiskan diluar rumah, jauh dari keluarga, tidak sempat
mengawasi perkembangan anaknya, dan bahkan tidak punya waktu untuk
memberikan bimbingan, sehingga pendidikan akhlak bagi anak-anak terabaikan”.
Indikator yang akan diteliti tentang perhatian orang tua ada 5 yaitu: (1)
Pemberian bimbingan(2) memberikan nasihat, (3) memberikan motivasi dan
penghargaan, (4) memenuhi kebutuhan anak (5) pengawasan terhadap anak.
Penjelasannya sebagai berikut:
1) Pemberian Bimbingan.
Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah melainkan dapat dilakukan di
masyarakat. Bimbingan belajar salah satunya dapat di laksanakan di dalam
keluarga. Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan anak
berkewajiban memberikan bimbingan belajar pada anak saat di rumah.
20
Seorang anak cenderung masih labil dalam menghadapi permasalahan belajar.
Untuk itu orang tua wajib untuk memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada anak. Bimbingan dan arahan ini dimaksudkan untuk membuat anak
menjadi lebih jelas dan termotivasi untuk belajar. Dengan adanya peran serta
orang tua dalam belajar anak, maka anak akan menjadi lebih terarah untuk
mengetahui mana yang salah dan yang benar yang harus di lakukan anak
dalam belajar. Mugiharso (2012:4) mengatakan “Bimbingan adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang yang ahli kepada seseorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa agar
orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan
mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku”. Bimbingan dalam
hal ini orang tua memberikan tuntunan dan membantu anak untuk menghadapi
masalah yang dialami dalam proses belajar selain itu mengajarkan tentang
tanggung jawab terhadap pilihan yang telah dipilih. Dalam hal ini orang tua
berperan untuk membimbing anak dalam proses belajar. Orang tua juga
mengajarkan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak
sehingga anak menjadi lebih berkembang dan mencapai hasil belajar yang
maksimal. Pemberian bimbingan, misalnya; membimbing anak ketika ada
kesulitan, mendampingi mengerjakan tugas, dan menegur ketika tidak
bersungguh-sungguh dalam belajar.
2) Memberikan nasihat
21
Nasihat digunakan orang tua untuk memberikan kritik, saran dan masukan
terhadap apa yang telah dilakukan oleh anaknya. Kritikan yang diberikan
sebaiknya tidak menjatuhkan mental anak. kritikan juga harus disertai saran
perbaikan sehingga anak tidak merasa di marahi atas hal yang telah dilakukan.
Nasihat digunakan untuk membuat anak menjadi paham mana yang salah dan
yang benar. Menasihati anak tidak berarti memarahi anak, nasihat dipandang
sebagai pemberian saran untuk memecahkan masalah berdasarkan pengalaman
yang telah dilakukan oleh orang tua. Memberikan nasihat, misalnya;
memberikan nasihat untuk tidak melakukan kecurangan, memberikan nasihat
untuk rajin belajar, dan menasihati pentingnya sekolah lanjut.
3) Memberikan motivasi dan penghargaan.
Motivasi dan penghargaan dilakukan guru dan orang tua untuk memberikan
semangat belajar bagi anak. Hamzah B Uno (2013:3) mengatakan “Motivasi
adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya”. Motivasi dapat berasal dar diri siswa maupun dari luar.
Lingkungan keluarga berperan penting untuk memotivasi atau memberikan
dorongan dalam proses belajar. Selain memberikan motivasi yang akan
memberikan semangat untuk belajar, orang tua memberikan penghargaan
dapat berupa pujian ataupun berupa hadiah. Baik motivasi dan penghargaan
dibutuhkan untuk memberikan semangat belajar anak. Memberikan motivasi
dan penghargaan, misalnya memberikan penghargaan untuk memotivasi anak,
22
memberikan semangat belajar, memberikan hadiah ketika mendapatkan nilai
yang baik.
4) Memenuhi kebutuhan anak.
Penyediaan fasilitas yang memadahi merupapakan salah satu penunjang
belajar anak. Orang tua yang baik akan senantiasa memperhatikan fasilitas
belajar yang akan menunjang belajar anak sehingga proses belajar berjalan
secara optimal. Fasilitas belajar yang harus ada yaitu: alat tulis, buku
penunjang IPS, suasana belajar yang nyaman, dan lain sebagainya. Apabila
salah satu fasilitas tidak terpenuhi akan menghambat proses belajar anak dan
mengurangi semangat belajar anak. Sebaliknya apabila fasilitas terpenuhi
maka anak akan menjadi lebih semangat dalam belajar. Memenuhi kebutuhan
anak, misalnya; menyediakan fasilitas pendukung kegiatan belajar,
menyediakan peralatan sekolah anak, menyediakan ruangan khusus untuk
belajar.
5) Pengawasan terhadap anak.
Pengawasan terhadap anak difokuskan pada proses belajar anak. Dengan
adanya pengawasan orang tua akan mengetahui kesulitan yang dialami anak
dalam belajar dan perkembangan belajar anak. dengan adanya pengawasan
orang tua akan mengetahui kebutuhan apa saja yang akan dibutuhkan terkait
dengan aktifitas belajar. Pengawasan bukan berarti mengekang anak.
Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua berguna untuk membuat anak
menjadi lebih disiplin dalam belajar. Pengawasan terhadap anak, misalnya;
mengawasi anak dalam proses belajar di rumah, mengatur jam belajar dan
23
membatasi jam bermain anak, mengawasi perkembangan anak baik di rumah
dan di sekolah.
Indikator yang telah ditetapkan digunakan sebagai acuan untuk membuat
instrumen tentang perhatian orang tua pada siswa kelas V SDN di gugus Ki Hajar
Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
2.1.4 Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia dalam segala
aspek kehidupan yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai
suatu tujuan. Seseorang akan belajar mengalami perubahan perilaku dan cara
berfikir maupun tingkah laku dan akan semakin bertambah secara bertahap dan
berkelanjutan. Hal ini dikuatkan oleh pendapat para ahli.
Soemanto (2012: 104) mengungkapkan bahwa belajar itu bukan sekedar
pengalaman. Belajar adalah proses, dan bukan suatu hasil. Karena itu belajar
berlangsung secara aktif dan intergratif dengan menggunakan berbagai bentuk
perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.
Laura (2012: 390) mendefinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku
yang relatif menetap dan muncul melalui pengalaman.
Belajar merupakan hal yang wajar yang telah dilakukan oleh semua
makhluk dari usia dini dan akan berlangsung sampai meninggal. Secara tidak
langsung kita belajar dari bangun tidur sampai tidur kembali. Belajar dapat
dilakukan di rumah, sekolah, lembaga pendidikan formal, non formal dan
informal. Pengalaman yang kita lewati semasa hidup merupakan proses belajar.
24
Berdasarkan pendapat para ahlidi atas, belajar dimaknai sebagai proses perubahan
tingkah laku yang relatif tetap yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Pada dasarnya belajar adalah perubahan tingkah laku manusia, antara yang
satu dan lainnya mempunyai kemampuan berbeda dalam proses belajar. Berhasil
atau tidak proses belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda pula. Faktor
tersebut ada yang berasal dari dalam diri ataupun luar diri seseorang sebagaimana
diungkapkan oleh para ahli.
Purwanto (2014: 102) mengatakan faktor – faktor yang mempengaruhi
belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual, dan
2. faktor yang ada diluar individu kita disebut faktor sosial, yang termasuk
faktor individual antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan,
kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang
termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga,
guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar
mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
Sedangkan Soemanto (2012: 113) menggolongkan faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar menjadi 3 golongan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor stimulasi belajar; (a) Panjangnya bahan pelajaran,
(b) Kesulitan bahan pelajaran, (c) Berartinya bahan pelajaran,
(d) Berat-ringannya tugas, (e) Suasana lingkungan eksternal
25
2. Faktor-faktor metode belajar; (a) Kegiatan berlatih atau praktek,
(b) Overlearning and drill, (c) Resitasi selama belajar, (d)
Pengenalan tentang hasil-hasil belajar, (e) Belajar dengan
keseluruhan dengan bagian-bagian (f) Penggunaan modalitas
indra (g) Penggunaan dalam belajar, (h) Bimbingan dalam
belajar (i) Kondisi-kondisi insentif.
3. Faktor-faktor individual; (a) Kematangan, (b) Faktor usia
kronologis, (c) Faktor perbedaan jenis kelamin, (d) Pengalaman
sebelumnya, (e) Kapasitas mental, (f) Kondisi kesehatan
jasmani, (g) Kondisi kesehatan rohani, (h) Motivasi
Djamarah (2011:175) menyebutkan faktor yang mempengaruhi belajar antara lain:
1. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan alami.
b. Lingkungan social budaya.
2. Faktor instrumental
a. Kurikulum.
b. Program
c. Sarana dan fasilitas
d. Guru
3. Kondisi Fisiologis
4. Kondisi psikologis
a. Minat
b. Kecerdasan
c. Bakat
d. Motivasi
e. Kemampuan kognitif
Beberapa pendapat para ahli di atas dapat diketahui faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor internal (berasal dari diri siswa)
meliputi: intelegensi, kesehatan, kondisi fisik, motivasi dan gaya belajar dan
faktor eksternal(berasal dari luar diri siswa) meliputi: lingkungan keluarga,
26
lingkungan sekolah, gaya mengajar guru, metode pengajaran yang dilakukan guru,
lingkungan sosial dan sebagainya.
Lingkungan keluarga merupakan faktor belajar yang pertama dan utama bagi
kehidupan siswa. Sejak lahir siswa memulai proses belajar dalam keluarga. Orang
tua sangat berperan dalam proses belajar dalam keluarga. Orang tua senantiasa
memberikan kasih sayang dan perhatian untuk menunjang proses belajar anak.
Perhatian yang diberikan orang tua kepada siswa akan memberikan semangat bagi
anak untuk belajar. Bimbingan dan pengarahan orang tua sangat dibutuhkan
dalam membantu anak menyelesaikan kesulitan dalam belajar, selain orang tua
juga bertanggung jawab atas tersedianya fasilitas pendukung belajar seperti: alat
tulis, buku penunjang pembelajaran IPS, memperhatikan tumbuh kembang anak
dan memperhatikan kesehatan mental maupun fisik siswa. Jadi perhatian orang
tua yang termasuk faktor eksternal dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
2.1.5Hasil belajar
Pada kegiatan pembelajaran seorang siswa harus melalui proses
pembelajaran. Proses tersebut mempunyai beberapa tahapan yang nantinya akan
berakhir pada hasil belajar, pada tahap awal siswa akan diberikan informasi yang
terkait dengan materi yang dipelajari. Tahap selanjutnya adalah proses pengolahan
informasi materi yang diterima selanjutnya akan dilakukan pendalaman melalui
pemahaman materi dan latihan soal. Barulah tahap terakhir akan diperoleh hasil
belajar melalui evaluasi keseluruhan untuk mengukur sejauh mana sejauh mana
pemahaman terhadap materi yang telah diberikan.
27
Suprijono (2012: 7) mengungkapkan hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan
saja.
Dari pernyataan di atas hasil belajar merupakan proses perubahan tingkah
laku melalui tahapan belajar untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami
materi atau ketuntasan nilai dalam pembelajaran.
Menurut Bloom (dalam Sudjana,2010:22-23) membaginya menjadi tiga
ranah, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. (1) Ranah
kognitif, berkaitan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek
yaitu pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan
evaluasi.Ranah kognitif pada materi IPS banyak yang diajarkan kepada anak.
Pada aspek pengetahuan dan ingatan, siswa diarahkan untuk menghafalkan dan
mengetahui fakta, konsep dan generalisasi pada mata pelajaran IPS. Pada aspek
pemahaman, siswa diarahkan untuk memahami atau mengerti yang telah diketahui
atau dihafalkan sebelumnya. Aspek aplikasi, siswa dapat menerapkan konsep-
konsep tentang IPS. Aspek analisis, siswa diarahkan untuk menguraikan suatu
keadaan menjadi lebih kecil dan memahami hubungan antar bagian. Aspek
sintesis, siswa mampu menggabungkan bagian-bagian atau unsur-unsur secara
logis. Aspek evaluasi, kemampuan siswa dalam membuat pertimbangan terhadap
suatu kondisi. (2) Ranah afektif, berkaitan dengan sikap yang terdiri dari
limaaspek yakni penerimaan, jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.Ranah afektif dalam mata pelajaran IPS ini diajarkan dalam materi
sosiologi, dimana dalam materi tersebut diajarkan bagaimana cara bersikap yang
28
baik, berperilaku sesama manusia, menghargai sesama, dan berinteraksi antar
individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Hal ini
diajarkan kepada siswa dengan harapan setelah mempelajari IPS anak dapat
bersosialisasi dengan masyarakat dan tidak merasa asing di masyarakat.(3) Ranah
psikomotoris, berkaitan dengan hasil belajar keterampilan, dan kemampuan
bertindak. Ranah psikomotorik ini lebih mengarah pada hasil dari teori ranah
kognitif dan afektif yang telah diajarkan. Di ranah psikomotorik ini anak dapat
menerapkan materi yang telah diterima kedalah kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian diaharapkan dengan mempelajari mata pelajaran IPS ini anak tidak
hanya pandai dalam segi pengetahuan saja namun juga sikap dan tindakan di
masyarakat.
Ketiga ranah diatas dinilai guru selama proses pembelajaran IPS, namun
dalam aplikasinya guru paling banyak memunculkan nilai kognitif karena ranah
kognitif dapat dinilai dari hasil ulangan yang telah dilaksanakan, sedangkan untuk
ranah afektif dan psikomotoris guru harus ada pengamatan khusus untuk
memberikan nilai mengingat ranah tersebut tidak dapat diamati hanya sekali dua
kali saja. Dalam penelitian ini variabel hasil belajar IPS menggunakan hasil
belajar pada ranah kognitif, karena mencakup aspek pengetahuan dan ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Data yang digunakan adalah
nilai Ulangan Tengah Semester mata pelajaran IPS kelas V tahun ajaran
2015/2016.
2.1.6 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial
29
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata
pelajaran yang ada di sekolah dasar. Mata pelajaran IPS mempunyai cakupan
materi yang luas. Penjelasan tentang IPS diuraikan sebagai berikut:
2.1.6.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran di sekolah dasar terdiri dari beberapa mata pelajaran, salah
satunya yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Menurut Sapriya, dkk
(2006:3) IPS merupakan perpaduan dari pilihan konsep ilmu-ilmu sosial seperti
sejarah, geografi, ekonomi, antopologi budaya dan sebagainya yang diperuntukan
sebagai pembelajaran pada tingkat persekolahan. Selain itu A. Kosasih Djahiri
(dalam Sapriya, dkk, 2006:7) mengatakan ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu
pengatahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu
sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan.
Bersumber pendapat para ahli bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan
perpaduan konsep-konsep ilmu sosial dan ilmu lainya berdasarkan prinsip
pendidikan yang diajarkan sebagai pembelajaran di sekolahan.
2.1.6.2 Hakikat IPS
Dalam kehidupan ini kita tidak lepas dari hubungan antara makhluk satu
dengan yang lainnya. Setiap individu membutuhkan adaptasi terhadap lingkungan
sosial sehingga dapat bertahan hidup dalam masyarakat. Daerah satu dengan
lainnya tentu memiliki keadaan sosial yang berbeda-beda. Untuk itu pemahaman
terhadap lingkungan sosial harus diajarkan sedini mungkin melalui ilmu khusus
yang tidah hanya mengajarkan teori namun juga implikasinya di masyarakat, salah
satunya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan salah satu ilmu yang
30
tidak hanya membina generasi muda untuk belajar namun juga menanamkan nilai
serta prinsip-prinsip yang ada di masyarakat sehingga dapat berguna untuk masa
depannya. Selain itu IPS juga dapat digunakan untuk menghadapi dunia modern
yang menuntut generasi muda untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif untuk
melaksanakan pembangunan di masyarakat. Hal tersebut dikuatkan oleh pendapat
ahli.
Menurut Taneo (2010: 19) “Hakikat dari IPS terutama jika disorot dari
anak didik adalah sebagai pengetahuan yang akan membina para generasi muda
belajar ke arah positif yakni megadakan perubahan-perubahan sesuai kondisi yang
diinginkan oleh dunia modern atau sesuai daya kreasi pembangunan serta prinsip-
prinsip dasar dan sistem nilai yang dianut masyarakat serta membina kehidupan
masa depan masyarakat secara lebih cemerlang dan lebih baik untuk kelak
diwariskan kepada turunannya secara lebih baik”.
Bersumber pendapat ahli di atas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dimaknai
sebagai ilmu yang pengetahuan yang membina generasi muda untuk lebih aktif,
kreatif dan inovatif dan melakukan perubahan sosial yang diinginkan masyarakat.
2.1.6.3 Tujuan IPS
Setiap pembelajaran yang diberikan mempunyai tujuan yang ingin dicapai
dalam kegiatan belajar. Dengan adanya tujuan, pembelajaran dapat terarah dan
sesuai dengan yang diinginkan.
Kurikulum 2006 menjelaskan bahwa IPS bertujuan agar siswa memiliki
kemampuan sebagai berikut:
31
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan
sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai nilai sosialdan
kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat local, nasional dan global.
Selain itu Taneo (2010: 26).mengatakan Tujuan mempelajari ilmu
pengetahuan di Indonesia untuk memberikan pengetahuan yang merupakan
kemampuan mengingat kembali atau mengenal kembali atau mengenal ide-ide atau
penemuan yang telah dialami dalam bentuk yang sama atau dialami sebelumnya
Selain itu Fenton dalam Taneo (2010: 26) mengungkapkan bahwa tujuan
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mempersiapkan siswa menjadi Negara yang baik,
mengajar anak didik agar mempunyai kemampuan berfikir dan dapat melanjutkan
kebudayaan bangsa.
Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dimaknaisebagai salah satu mata
pelajaran untuk mempersiapkan siswa mendapatkan pengetahuan, mengembangkan
kemampuan berfikir kritis, keterampilan, penanaman nilai dan sikap sosial untuk
mempersiapkan diri menjadi warga negara yang baik dan dapat melanjutkan
kebudayaan bangsa serta mempersiapkan siswa untuk menjadi masyarakat yang
demokratis dan membaur di masyarakat.
32
2.1.6.4 Pembelajaran IPS
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (sisdiknas, 2011: 5)
Menurut Hamalik (2014: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiwi (siswa dan guru), material (buku, papan
tulis, kapur, dan audio visual), fasilitas (ruang, kelas audio visual), dan proses
yang saling mempengaruhi mencapai tujuan belajar.
Menurut A. Kosasih Djahiri (dalam Sapriya, dkk., 2006:7) mengatakan
ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu pengatahuan yang memadukan sejumlah
konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah
berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan.
Pendapat ahli di atas dapat dimaknai pembelajran IPS sebagai interaksi
antara peserta didik dan pendidik yang mempelajari tentang ilmu sosial yang
didukung dengan material, fasilitas dan proses yang saling mempengaruhi untuk
mencapai tujuan belajar IPS.
2.1.6.5 Kurikulum IPS SD
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
pasal 1 ayat 19 kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (sisdiknas, 2011: 5).
Menurut Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dalam Suprayogi (2011:19) Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
33
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Bersumber pendapat ahli di atas, kurikulum merupakan suatu perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam menentukan tujuan, isi dan
bahan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2006. Kurikulum
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sekolah dasar tahun 2006 ditetapkan berdasarkan
keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No 22 tahun 2006.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Dasar Pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah mengacu pada:
1. Standart isi
2. Standart proses
3. Standart kompetensi lulusan
4. Standart pendidik dam tenaga kependidikan
5. Standar sarana dan prasarana
6. Standar pembiayaan
7. Standar pengelolaan standar pembiayaan
8. Standar penilaian.
Standar isi yang digunakan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah (2006: 11) disebutkan bahwa struktur kurikulum SD/MI meliputi
substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama
enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI
disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
34
pelajaran dengan ketentuan yaitu kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Struktur Kurikulum SD/MI
Komponen Kelas dan Alokasi Waktu
I II III IV, V, VI
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan 4
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
4
B. Muatan Lokal 2
C. Pengembangan Diri 2
Jumlah 26 27 28 32
Sumber: Permendiknas, 2016
Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan
dengan menggunakan sistem paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini
adalah beban belajar sistem paket pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar
yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem
Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
35
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SD/MI/SDLB
berlangsung selama 35 menit (BSNP, 2006: 41). Berikut Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang pada kelas V semester genap:
Tabel 2.2
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas V Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Menghargai peranan
tokoh pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan dan
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh
pejuang pada masa penjajahan Belanda dan
Jepang
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam
mempertahankan kemerdekaan Indoneisa
Sumber: Permendiknas, 2016
2.1.6.6 Evaluasi Pembelajaran IPS
Menurut Ground dalam Gunawan (2013: 79) mengatakan evaluasi adalah
proses sistematik dalam pengumpulan, analisis dan penafsiran informasi untuk
menentukan jangkauan pencapaian tujuan pembelajaran.
Suprayogi (2011: 82) juga meyebutkan evaluasi adalah penilaian yang
sistematik tentang manfaat atau kegunaan suatu objek.
36
Dewanto dalam Suprayogi (2011:82) proses evaluasi ada dua langkah
utama yaitu mengukur dan menilai. Mengukur adalah kegiatan untuk
membandingkan kriteria objektif yang telah ditentukan dengan yang telah
dikuasai peserta didik (siswa). Kriteria harus objektif dan ditentuakn sebelum
proses belajar mengajar dilakukan. Penilaian merupakan proses untuk menentukan
siswa dalam kelompoknya, baik dalam metode dan proses, tetapi satu hal yang
perlu diingat adalah pengukuran merupakan proses awal evaluasi. Proses ini tidak
dibalik.
Bersunber pendapat para ahli di atas, evaluasi dimaknai sebagai sebuah
proses yang sistematik untuk mengukur dan menilai suatu objek (siswa) untuk
menentukan pencapaian tujuan belajar yang ditetapkan.
Menurut Gronlound dalam Suprayogi (2011:83) guru dapat membuat
keputusan yang berkaitan dengan proses penilaian yaitu; (1) keputusan pada
permulaan pengajaran, (2) keputusan pada saat pengajaran berlangsung dan (3)
keputusan pada akhir pembelajaran. Penilaian yang dilakukan oleh siswa
membantu siswa untukmemperkuat motivasi belajar, memperdaya daya ingat dan
transfer belajar, memperbesar pemahaman siswa terhadap keberadaan dirinya dan
memberikan bahan umpan balik tentang keefektifan belajar (Suprayogi, 2011:83).
Tujuan dari evaluasi menurut Suprayogi (2011:83-84) antara lain:
1. Melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar mengajar.
2. Memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru.
3. Memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program belajar
mengajar.
37
4. Mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama
kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya.
5. Menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat sesuai
dengan kemampuannya.
Menurut Suprayogi (2011:83) adapun empat fungsi utama dalam
pembelajaran, yaitu:
1. Formatif yang merupakan umpan balik bagi guru sebagai dasar untuk
memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program
remedial bagi siswa yang belum menguasai separuh materi yang
dipelajari.
2. Sumatif, yaitu dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap
materi pelajaran, menetukan angka nilai sebagai bahan keputusan
kenaikan kelas dan laporan perkembangan belajar siswa, serta dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang siswa (Psikologis,
fisik, dan lingkungan yang mengalami kesulitan belajar.
4. Seleksi dan penempatan, yaitu hasil penilaian dapat dijadikan dasar
untuk menyeleksi dan menempatkansiswa sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
Evaluasi yang dilakukan dalam proses pembelajaran IPS, memiliki
beberapa fungsi yang bermakna, baik bagi kita selaku guru maupun bagi peserta
didik yang sedang menjalani proses pembelajaran. Bagi kita guru IPS, evaluasi itu
berfungsi mengungkapkan kelemahan proses kegiatan mengajar yang meliputi
bobot materi yang disajikan, metode yang diterapkan, media yang digunakan dan
strategi yang dilaksanakan. Disini, hasil evaluasi dapat dijadikan dasar
memperbaiki kelemahan proses kegiatan mengajar. Sedangkan di pihak siswa,
evaluasi ini berfungsi mengungkapkan penguasaan materi pembelajaran oleh
mereka dan juga untuk mengungkapakan kemajuannya secara individual ataupun
kelompok dalam mempelajari IPS.
38
Evaluasi pembelajarn IPS yang memenuhi syarat mencapai tujuan yang
sebaik-baiknya, harus berlandaskan asas evaluasi yang meliputi (1) asas
komprehensif atau asas keseluruhan, (2) asas kontinuitas atau asas
kesinambungan, dan (3) asas objektif. Asas komprehensif pada evaluasi
pembelajaran IPS, menentukan bahwa syarat evaluasi itu harus meliputi
keseluruhan pribadi peserta didik yang dievaluasi, meliputi pengusaan materi
(pengetahuan), kecakapan (kecerdasan), keterampilan, kesadaran,dan sikap
mentalnya. Berpegang pada taksonomi Bloom, evaluasi itu meliputi aspek-aspek
kognitif, afektif dan psikomotor. Asas kontinuitas pada pembelajaran IPS
mempersyaratkan bahwa evaluasi itu wajib dilakukan secara berkesinambungan
mulai dari sebelum (pra) proses mengajar-membelajarkan IPS itu dilaksanakan,
selama proses itu berjalan atau ditengah-tengah (mid) proses berlangsung, dan
setelah (pasca) proses tersebut berakhir. Pengajuan pertanyaan oleh guru
dilakukan sebagai upaya untuk mengecek keberhasilan proses. Sedangkan asas
objektif pada evaluasi pembelajaran IPS mensyaratkan bahwa evaluasi itu menilai
dan mengukur apa adanya.
Evaluasi pembelajaran IPS secara menyeluruh, meliputi bentuk-bentuk tes
dan nontes. Bentuk tes, meliputi tes objektif, tes esai (uraian), dan tes lisan.
Sedangkan ke dalam nontes, meliputi tugas dan penampilan. Dalam pelaksanaan
pembelajaran evaluasi IPS guru dapat menentukan bentuk yang paling sesuai
dengan tingkat kemampuan peserta didik yang dievaluasi.Evaluasi dalam
pembelajaran IPS terdiri dari tiga bagian yaitu evaluasi pra pembelajaran, evaluasi
selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran.
39
Evaluasi sebelum pembelajaran dimulai untuk mengetahui kemampuan
awal peserta didik. Dengan mengetahui kemampuan awal, guru dapat
membandingkan kemampuan sebelum pembelajaran dengan kemampuan setelah
pembelajaran. Dengan demikian guru dapat mengetahui perbahan perilaku dan
kemampuan sebagai hasil pembelajaran IPS.
Evaluasi yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung, terutama
bukan untuk menilai kemampuan, melainkan untuk mengecek apakah proses
pembelajaran yang sedang berlangsung itu dapat diserap atau tidak oleh peserta
didik.padakesempatan ini sekaligus guru dapat memperbaiki tugas kerja guru, jika
proses itu tidak memenuhi sasaran.
Evaluasi pada tahap pasca pembelajaran adalah evaluasi sesuai dengan
fungsi dan tujuannya yang mengungkapakan keberhasilan pembelajaran IPS, baik
dari pihak pemenuhan tugas sebagai guru IPS maupun dari pihak peserta didik
yang menjadi subjek utama dalam pembelajaran IPS (Sumaatmaja, 2003: 1.44-
1.48).
2.1.7 Hubungan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar
Orang tua menginginkan prestasi yang unggul dalam segala bidang. Sering
kali anak di paksa untuk terus belajar agaranak menjadi lebih memahami
pelajaran, hal ini harus didukung orang tua dengan perhatian terhadap kegiatan
belajar anak dan pengawasan terhadap perkembangan belajar anak. Ormord
(2008: 168) mengatakan pada sebagian besar budaya, prestasi sekolah sangat
dihargai dan para orang tua mendorong anak-anaknya untuk berprestasi di
sekolahnnya. Dengan adanya dorongan dari orang tua diharapkan anak menjadi
40
lebih bersemangat dalam belajar sehingga nilai yang diperoleh dapat maksimal.
Oleh sebab itu perhatian orang tua menjadi faktor pendukung hasil belajar yang
diperoleh anak.
Dalam proses belajar anak orang tua berperan aktif membantu
mengarahkan anak ketika kesulitan dalam belajar. Sikap orang tua juga
mempengaruhi bagaimana mereka mengarahkan anak dalam belajar. Nasution
(1986: 4) mengatakan sebagai orang tua besar pengaruhnya terhadap anggota
keluarga. Hal yang seperti ini sebenarnya baik sekali bagi orang tua untuk
mempergunakan sebagai alat pendidikan kepada anak-anaknya. Dengan cara ini
anak-anak akan dapat diajak untuk meningkatkan kegiatan belajarnya, sehingga
prestasi sekolah dapat meningkat. Setiap keluarga mempunyai cara tersendiri
untuk mendidik anaknya. Perbedaan cara orang tua anak dalam mendidik anak
berbeda dikarenakan setiap orang tua mempunyai sikap dan sifat yang berbeda-
beda. Ada orang tua yang menerapkan sikap disiplin terhadap anak dan ada yang
memanjakan anak. Perlakuan yang berbeda ini tentu akan berpengaruh pada
proses belajar anak. Contohnya orang tua yang memanjakan anak tidak akan
membiarkan anaknya kesulitan dalam proses belajar. Terkadang orang tua
memberikan kebebasan untuk tidak belajar sehingga anak menjadi malas untuk
belajar dan mengerjakan tugas rumah. Lain halnya dengan siswa yang dibesarkan
dari keluarga yang disiplin tentu selalu mengawasi belajar anak mulai dari belajar
rutin, mengerjakan tugas dan menyiapkan fasilitas sekolah. Dengan orang tua
memperhatikan keadaan anak maka orang tua lebih mudah mengetahui kesulitan
41
yang dialami oleh anak dalam belajar serta mencari solusi bersama untuk
memecahkan permasalahan yang ada.
Uraian di atasmenunjukan bahwa orang tua mempunyai peran penting
dalam meningkatkan prestasi akademik anak. Hal ini dikuatkan oleh Nasution
yang mengatakan amatlah besar peranan orang tua dalam rumah tangga dalam
usahanya untuk meningkatkan prestasi belajar anak-anaknya di sekolah. Karena
tanpa adanya asuhan dan bimbingan orang tua, akan sulit dibayangkan bagaimana
kelak pertumbuhan dan perkembangan intelek anak (1986:42). Membimbing dan
mengasuh anak merupakan salah satu bentuk perhatian orang tua terhadap anak,
dengan adanya perhatian ini dapat dicapai hasil belajar yang lebih baik. Sehingga
apabila perhatian orang tua terhadap siswa tinggi maka pencapaian hasil belajar
juga baik, sebaliknya jika perhatian orang tua rendah maka pencapaian hasil
belajar akan kurang maksimal.
2.2 Kajian Empiris
Untuk mendukung landasan teori yang ada, mengenai hubungan perhatian
orang tua dengan hasil belajar siswa berikut adalah tabel hasil penelitian yang
telah di lakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian yang dilakukan Effendy Setyo
Hirnoto (2015) berjudul “Hubungan intensitas perhatian orang tua dengan prestasi
belajar anak siswa kelas VII SMP Wahid Hasyim 8 Waru Tahun ajaran
2014/2015” menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian
orang tua dengan motivasi belajar siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Hal ini ditunjukan dengan hasil yang diperoleh r hitung lebih besar daripada r
tabel yaitu 0,544 > 0,284 dengan tingkat kepercayaan 1%.
42
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Sikap
Sosial Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kecamatan
Sawon” yang dilakukan oleh Suryani dan Samsi Haryanto (2014) menunjukan
hasil pengujian hipotesis pertama dengan uji thitung menunjukan lebih besar dari
ttabel yaitu sebesar 0,253 > 0.05, hal ini menunjukan bahwa perhatian orang tua
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar IPS. Maka semakin
tinggi perhatian orang tua akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak.
Afiatin Nisa (2015) dalam penelitian berjudul “Pengaruh perhatian orang
tua dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuab Sosial”
menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X1 )
perhatian orang tua dengan Variabel terikat (Y1) prestasi belajar yaitu thitung
menunjukan 4,954 sedangkan ttabel 2.002 maka thitung> ttebel maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
Selain itu peneitian yang dilakukan Nina Isnawati dan Dhyah Setyorini
dengan judul “Pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap
prestasi belajar akuntansi pada kompetensi mengelola dokumen transaksi siswa
kelas X program keahlian akuntansi SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara tahun
ajaran 2011/2012” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
pada Kompetensi Mengelola Dokumen Transaksi yang ditunjukkan dengan harga
r tabeluntuk taraf signifikansi 5% sebesar 0,254. Harga r hitunglebih besar dari r
tabel(0,555 > 0,254). Penelitian ini juga dilakukan uji signifikansi menggunakan
uji t, berdasar hasil uji t diperoleh thitung sebesar 5,121 dan p-value = 0,000 < 0,05.
43
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Perhatian Orang Tua berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Prestasi Belajar Akuntansi pada Kompetensi Mengelola
Dokumen Transaksi.
Penelitian yang dilakukan oleh Jane Heidyani Tan, dkk. Dengan judul
“Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Anak
Usia Sekolah Kelas IV Dan V Di SD Negeri Kawangkoan Kalawat” menunjukan
dukungan orang tua yang diberikan kepada anak usia sekolah di SD Negeri
Kawangkoan Kalawat secara umum memiliki dukungan orang tua sedang,
motivasi belajar anak usia sekolah di SD Negeri Kawangkoan Kalawat sebagian
besar mempunyai motivasi belajar kategori sedang dan terdapat hubungan antara
dukungan orang tua dengan motivasi belajar pada anak usia sekolah di SD Negeri
Kawangkoan Kalawat. Berdasarkan hasil analisis statistic menggunakan uji chi
square diperoleh nilai p = 0,002. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari á (0,05)
dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan
orang tua dengan motivasi belajar pada anak usia sekolah kelas IV dan V di SD
Negeri Kawangkoan Kalawat.
Bedasarkan jurnal yang diteliti oleh T. A. Oluwatelure dan K. O.
Oloruntegbe yang berjudul “Effects of parental involvement on students’ attitude
and performance in cience” mengatakan:
“This research was set out find out how parental involvement influences
students’ attitude towards, and performance in the two science subjects.
An attitude questionnaire developed and standardized by the researcher
was used. It’s split-half reliability coefficient yielded 0.59 and 0.51 for
Biology and Chemistry respectively. A sample of four hundred and eighty
tudents participated in the study. Three hypotheses were raised and
tested. The result obtained using chisquare analysis revealed that the
level of the home influence has implication on school learning and that
44
performances of students in science are a function of their attitudes to the
subject. The phenomena observed were discussed in the light of prevailing
conditions in most of the developing West African countries. Conclusively,
home influence can be a tool to enhance school learning”.
Dalam penelitian tersebut digunakan untuk mengetahui bagaimana
keterlibatan orangtua pengaruh terhadapsikap siswa dan kinerja dalam mata
pelajaran ilmu pengetahuan. Kuesioner sikap dikembangkan dan distandarisasi
oleh peneliti. Setengah koefisien reliabilitas menghasilkan Biologi sebesar 0.59
dan kimia sebesar 0,51. Sebuah sampel dari empat ratus delapan puluh siswa
berpartisipasi dalam studi . Tiga hipotesis dibesarkan dan diuji . Hasilnya
diperoleh dengan menggunakan chisquare analisis mengungkapkan bahwa tingkat
pengaruh rumah memiliki implikasi pada pembelajaran sekolah dan bahwa kinerja
siswa dalam sains adalah fungsi dari sikap mereka terhadap subjek. fenomena
diamati dibahas dalam terang kondisi yang berlaku di sebagian besar Afrika Barat
. Pengaruh rumah dapat menjadi alat untuk meningkatkan pembelajaran sekolah.
Berdasarkan jurnal internasional yang berjudul “A study of adolescents’
perception of parental influence on academic activities” oleh Letha N. C.
mengatakan :
“Research has established the importance of family support, and
parental support in particular, in predicting adolescents’ educational
and psychological outcomes. The family has been identified as a
critical force even more powerful and direct than teachers in their
children’s education. A number of studies have attempted to compare
the belief, attitudes, values of parents and their children and also the
extent to which parents opinion agree or conflict with that of children.
These studies have shown that parents’ potentially influence
adolescent’s identities. However, few studies have been undertaken to
find the perception of adolescents about parental influence. The
present study investigated the perception of adolescents about their
parents’ influence in academic activities. The sample for the present
study comprised two hundred senior secondary school students
45
namely Class XI studying in various private, government, central and
aided schools of Delhi. The tool used was a self constructed
questionnaire comprising 40: agree-disagree statements on a 5-1
Likert scale. The scores indicated that Class XI students belonging to
private, government central and government aided schools of New
Delhi perceived their parents as influencing their academic activities
and the factor which was most influential was parental support”.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap dua ratus siswa sekolah menengah atas yaitu
kelas XI belajar diberbagai swasta, pemerintah, sekolah-sekolah pusat dan dibantu dari
Delhi. Alat yang digunakan adalah diri sudah dibangunkuesioner yang terdiri dari 40
pernyataan dengan alternanatif jawaban : setuju-tidak setuju pada skala Likert.. Skor
menunjukkan bahwasiswa kelas XI milik swasta, pemerintah pusat dan pemerintah
dibantu sekolah New Delhidirasakan orang tua mereka mempengaruhi kegiatan akademik
dan faktor yang palingberpengaruh adalah dukungan orangtua.
Hasil penelitian terdahulu menunjukan hubungan yang positif antara
variabelperhatian orang tua dan variabel hasil belajar. Penelitian tersebut
dijadikan sebgai landasan untuk melakukan penelitian korelasi tentang hubungan
perhatian orang tua dan hasil belajar. Peneliti ingin mengetahui adakah hubungan
yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS
kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
2.3 Kerangka Berfikir
Suatu proses belajar terdapat faktor penting yang mempengaruhi hasil
belajar siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal
dari diri siswa seperti; bakat, intelegensi, kondisi kesehatan motivasi dan lain
sebagainya. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa seperti;
lingkungan keluarga, lingkungan sosial dan lain sebagainya. Keluarga merupakan
salah satu faktor eksternal yang penting dalam pendidikan baik itu berupa
46
perhatian maupun bimbingan. Orang tua sebagai guru pertama dalam kehidupan
mempunyai tanggung jawab yang besar untuk membentuk karakter anak. Dalam
keluarga orang tua menanamkan nilai-nilai yang akan digunakan untuk berbaur
dengan masyarakat. Perhatian orang tua dibutuhkan untuk membimbing dan
mengarahkan anak untuk menjadi generasi masa depan yang hebat. Anak
menhabiskan waktu lebih lama di dalam keluarga dibandingkan dengan hidup di
masyarakat, hal ini membuat orang tua harus meluangkan waktunya unutk
membina dan membimbing anak mereka.
Selain peran sekolah yang memberikan pendidikan formal di sekolah, orang
tua juga memegang peran penting dalam proses belajar anak. Salah satu faktor
eksternal untuk mendukung belajar anak adalah perhatian orang tua. Tidak semua
orang tua memperhatikan anaknya. Tidak jarang orang tua sibuk dengan pekerjaan
dan tidak memperhatikan proses belajar anak. Orang tua bertanggung jawab
penuh dalam memberikan perhatian khusus berupa; pemberian bimbingan,
pemenuhan kebutuhan,memberikan nasihat, pengawasan dan motivasi. Perhatian
orang tua menjadi salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar.
Semakin orang tua memperhatikan anak akan semakin baik hasil belajarnya.
Sesuai uraian di atas maka skema kerangka berfikirnya dapat di gambarkan
sebagai berikut:
Pemberian
Bimbingan
Memberikan nasihat
47
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir
Dalam sebuah keluarga orang tua mempunyai peran penting dalam
memberikan perhatian kepada anak. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan 5
indikator untuk mengetahui perhatian orang tua, yaitu;(1) pemberian bimbingan,
(2) memberikan nasihat, (3) memberikan motivasi dan penghargaan,(4) memenuhi
kebutuhan anak dan (5) pengawasan terhadap anak ditetapkan untuk meneliti
hubungan variabel perhatian orang tua sedangkan variabel hasil belajar
didapatkan dari hasil Ulangan Tengah Semester Genap kelas V Tahun Ajaran
2015/2016. Jika perhatian orang tua tinggi maka hasil belajar tinggi, sebaliknya
jika perhatian orang tua rendah maka hasil belajar rendah. Sehingga diketahui
adakah hubungan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar.
2.4 Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2014: 64) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
PERHATIAN
ORANG TUA
(Variabel x)
Memberikan
motivasi dan
penghargaan
Memenuhi
kebutuhan Anak
Pengawasan
Terhadap Anak
Hasil Belajar
(Variabel Y)
Hasil UTS Kelas V
Semester Genap
Tahun Ajaran
2015/2016
48
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Selain itu Arikunto(2013:110) juga
berpendapat bahwa hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap pemasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan di buktikan adalah:
a. Ho = Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian
orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki
Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
b. Ha = terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang
tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar
Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
49
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah
penelitian kuantitatif jenis korelasi dan ex post facto untuk mengetahui suatu
hubungan. Emzir (2014: 37) meyebutkan bahwa “Penelitian korelasional
menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada
penaksiran pada kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami”. Peneliti
meneliti hubungan antar dua variabel. Menurut Emzir (2014: 37) tujuan penelitian
korelasional adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan
menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih. Penelitian
ini digunakan untuk meneliti hipotesis yang diajukan. Penelitian korelasi
ditujukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari dua variable atau lebih.
Emzir (2014: 38-39) menyebutkan bahwa studi korelasional melengkapi
penaksiran seberapa tepat hubungan dua variabel. Penelitian korelasional ini
menggunakan suatu set pertanyaan awal yang pada umumnya berbentuk
kuesioner. Menurut Arikunto (2010: 17) ex post facto adalah penelitian tentang
variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian yang dilakukan.
Penelitian ex post facto ini digunakan untuk mengambil data untuk hasil belajar
Ulangan Tengah Semseter (UTS) Semseter Genap.
50
3.1.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif karena
hasil akhir dari penelitian berupa angka dan diolah menggunakan statistik. Dalam
penelitian kuantitatif terdapat filsafat positivisme memandang
realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap konkrit, teramati,
terukur dan hubungan gejala bersifat sebeb akibat (Sugiyono, 2014: 8). Dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan non-ekperimen yaitu penelitian korelasi.
Penelitian korelasi atau penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel
atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data
yang memang sudah ada (Arikunto, 203: 3). Variabel-variabel yang ada diuji
hipotesisnya sehingga diketahui adakan hubungan antara variabel X dan variabel
Y. Dalam hal ini menggambarkan hubungan perhatian orang tua dengan hasil
belajar IPS siswa Kelas V SDN di Gugus Ki Hajar DewantaraUngaran Timur
Kabupaten Semarang.
3.2 Prosedur Penelitian
Tahapan penelitian yang peneliti lakukan berdasarkan teori dari Emzir
(2014: 41-42) yaitu sebagai berikut:
1. Pemilihan Masalah
Pemilihan masalah ini berdasarkan hasil observasi peneliti yang
dilakukan di sekolah dasar. Kemudian dari berbagai masalah yang
diperoleh, pilih salah satu masalah yang menurut peneliti masalah
tersebut urgent.
51
2. Sampel dan Pemilihan Instrumen
Sampel dalam penelitianyang akan dilakukan sejumlah 89 siswa
yang diambil dari 149 populasi, dengan teknik Cluster random
Sampling. Pengambilan data yang akan dilakukan oleh peneliti
yaitu menggunakan isntrumen angket (kuesioner) dan dokumentasi.
3. Desain dan Prosedur
a. Peneliti melakukan observasi ke SD untuk mencari tahu
masalah yang terdapat pada SD tersebut.
b. Memilih masalah yang paling urgent untuk diteliti.
c. Menentukan sampel dari populasi.
d. Menyusun instrumen penelitian.
e. Menguji cobakan instrumen pada sebagian populasi yang tidak
terpilih menjadi sampel penelitian.
f. Melaksanakan penelitian di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara
Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
4. Analisis Data dan Interpretasi
Menganalisis data hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan
menyimpulkan hasil analisis data.
3.3 SubjekPenelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar
DewantaraUngaran Timur Kabupaten Semarang. Lokasinya berada di Desa
52
Kalongan Kecamatan Ungaran Timur. Sekolah menjadi sampel penelitian adalah
SDN kalongan 01 berjumlah 32 siswa, SDN Kalongan 02 sebanyak 30 siswa dan
SDN kalongan 03 berjumlah 27 siswa. Penetapan ketiga sekolah tersebut
berdasarkan teknikcluster random sampling, selain itu terdapat alasan lain ketiga
sekolah tersebut terdapat di kecamatan yang sama dan berada di gugus yang sama
sehingga pekerjaan orang tua dan kemampuan masing-masing siswa hampir sama.
3.3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di SDN Kalongan 01, SDN Kalongan 02 dan SDN
Kalongan 03 yang berada di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
3.3.3 Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran
2015/2016. Penelitian dilaksanakan pada tanggal Februari – Mei 2016.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (sugiyono,
2010:117). Untuk populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN Kelas V
Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran TimurKabupaten SemarangTahun Ajaran
2015/2016. Berikut data populasi penelitian:
53
Tabel 3.1 Data siswa di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara
No Nama Sekolah Jumlah siswa
1 SDN Kalongan 01 32
2 SDN Kalongan 02 30
3 SDN Kalongan 03 27
4 SDN Kalongan 04 32
5 SDN Kawengen 01 28
Jumlah 149
Sumber: UPTD Kecamatan Ungaran Timur, 2016
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (sugiyono, 2014: 81). Teknik sampling yang digunakan
adalah teknik Cluster random Sampling (Sugiyono, 2010: 120-121 ).
Pengambilan sampel harus benar-benar mewakili populasi yang akan diteliti,
sehingga peneliti menggunakan cluster random sampling. Cluster Sampling
adalah cara penentuan sampel dengan unit populasi yang akan diacak bukan
individu-individu dari anggota populasi melainkan rumpun populasi sebagai
unit sampel penelitian. Sedangkan random sampling adalah teknik
pengumpulan sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi (Sugiyono, 2010: 120). Dalam teknik pengambilan
sampel ini yang diacak adalah pada sekolah dasarnya, yaitu dengan cara
undian dalam penentuan sampel SD yang digunakan untuk penelitian.
Pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengacak dalam mengambil
sampel dari populasi siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar DewantaraUngaran
54
Timur Kabupaten Semarang. Pengambilan sampel berdasarkan undian
(untung-untungan) yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan
kertas kecil yang diberikan nomor pada setiap kertas kemudian digulung.
Dengan tanpa prasangka mengambil kertas secara acak. Dari 5 SD yang
dipilih secara acak 3 SD sebagai tempat penelitian. Dari populasi yang ada
peneliti secara undian diperoleh SDN Kalongan 01, SDN Kalongan 02 dan
SDN Kalongan 03. Jumlah siswa di SDN Kalongan 01 sebanyak 32, jumlah
siswa di SDN Kalongan 02 sebanyak 30 siswa dan SDN Kalongan 03
sebanyak 27 siswa.
3.5 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono,
2010 : 60). Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua variabel, yaitu
variabel bebas atau independen (X) dan variabel terikat dependen (Y) yang akan
di uraikan sebagai berikut:
3.5.1 Variabel Bebas (X)
Sugiyono (2014:39)mengatakan variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah perhatian orang tua.
Perhatian orang tua adalah pemusatan/kekuatan yang ditujukan ayah dan
ibu kepada siswa dalam memperhatikan tingkah laku serta aktifitas siswa dengan
sadar. Indikator perhatian orang tua yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah:
55
(1) Pemberian Bimbingan
(2) Memberikan nasihat
(3) Memberikan motivasi dan penghargaan
(4) Memenuhi kebutuhan anak
(5) Pengawasan terhadap anak.
3.5.2 Variabel Terikat (Y)
Menurut sugiyono (2014:39) variabel bebas merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah hasil nilai ulangan kelas V mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Penentuan nilai hasil belajar di tentukan oleh
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan yaitu 70.
3.6 Definisi Operasional
Berdasarkan kajian teori di atas dapat dirumuskan definisi operasional
sebagai berikut:
3.6.1 Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua adalah pemusatan/kekuatan yang ditujukan ayah dan
ibu kepada siswa dalam memperhatikan tingkah laku serta aktifitas siswa dengan
sadar. Pemusatan disini di tekankan pada proses belajar anak, seperti: pemberian
bimbingan, memberikan nasihat, memberikan motivasi dan penghargaan,
memenuhi kebutuhan anak, pengawasan terhadap anak. Ketika orang tua
memperhatikan siswa dalam belajar, maka siswa akan merasa diperhatikan dan
semangat untuk belajar lebih giat untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
56
3.6.2 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada subjekbelajar yang
diinginkan. Hasil belajar meliputi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Pada penelitian ini data hasil belajar di fokuskan pada hasil belajar
ranah kognitif. Hasil belajar diambil berdasarkan hasil belajar Ulangan Tengah
Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran IPS kelas V. Untuk
mencapai hasil belajar yang optimal perlu dukungan dari diri sendiri, orang tua,
keluarga dan lingkungan sekitar, dan sekolah. Tes tersebut diujikan oleh guru
kelas.
3.7 Hubungan Antara Variabel Penelitian
Variabel – variabel dalam penelitian pada umumnya memiliki hubungan
antara variabel satu dengan variabel lainnya. Hubungan antara variabel sangat
kompleks karena variabel – variabel tersebut saling berhubungan dan berinteraksi.
Berdasarkan pemaparan di atas berikut adalah hubungan antar variabel sebagai
berikut:
Gambar 3.1. Hubungan antar variabel
X = Perhatian orang tua sebagai variabel bebas
Y = Hasil belajar siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara
sebagai variabel terikat.
Dalam penelitian ini variabel bebas (X) adalah perhatian orangtua dan variabel
terikat (Y) adalah hasil belajar IPS siswa kelas V. Dalam hal ini perhatian orang
X Y
57
tua memiliki hubungan dengan hasil belajar IPS siswa kelas V Semester Genap
Tahun Ajaran 2015/2016.
3.8 Teknik Pengumpulan Data
3.8.1 Angket (kuisioner)
Dalam penelitian ini menggunakan angket sebagai teknik pengumpulan
data. Menurut sugiyono (2014:142) kuisioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Angket yang digunakan adalah jenis angket dengan
pertanyaan tertutup. Alasan memilih pertanyaan tertutup karena pertanyaan
tertutup membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga
memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data terhadap seluruh angket
yang terkumpul (Sugiyono, 2014: 143). Angket ini digunakan untuk memperoleh
data perhatian orang tua yang diberikan pada siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar
Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Menurut Endang Poerwanti
(2008: 3.26) angket yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai ciri-ciri
antara lain:
a. Dipergunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mudah
diakses dengan cara lain.
b. Hasilnya berupa data deskriptif.
c. Biasanya berupa angket siap (Attitude Questionnaires).
3.8.2 Dokumentasi
Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono, 2014: 240).Teknik pengumpulan
58
dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa data siswa, hasil
belajar siswa dan foto dokumentasi. Teknik dokumentasi merupakan teknik
sederhana namun dalam pelaksanaannya terkadang masih kurang akurat untuk
mendapatkan data yang lebih rinci. Dokumentasi ini diperlukan untuk
memperkuat hasil angket yang akan dilaksanakan. Metode dokumentasi ini
digunakan untuk memperoleh hasil belajarkelas V semester gasal mata pelajaran
IPS tahun ajaran 2015/2016. Selain itu metode dokumentasi digunakan sebagai
bukti pelaksanaan penelitian penelitian. Bukti tersebut dapat berupa foto atau
video selama proses penelitian.
3.8.3 Wawancara atau Intervieu
Íntervieudipandang sebagai teknik pengumpulan data dengan cara Tanya
jawab lisan yang dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan
penelitian(Sutoyo, 2012: 152). Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data untuk memperkuat hasil penelitian. Dalam penelitian ini
menngunakan teknik wawancara terstruktur. Wawancara terstruktur sebagai
teknik pengumpulan data apabila peneliti telah mengetahui informasi yang akan
diperoleh (Sugiyono, 2014:140). Wawancara ini digunakan utnuk mendukung
hasil angket yang telah diberikan pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar
Dewantara Ungaran TimurKabupaten Semarang.
3.9 Intrumen Penelitian
Riduwan (2013: 78) menyebutkan bahwa instrumen penelitian digunakan
untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen yang digunakan untuk
59
mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan angket, wawancara dan
dokumentasi.
1. Angket (kuesioner)
Angket digunakan untuk mengetahui informasi pribadi tentang responden
yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Menurut Endang Poerwanti
(2008: 3.26) penyusunan angket harus menggunaka pertanyaa-pertanyaan
yang memerlukan jawaban terbuka (mengisi bagian kosong atau jawaban
bebas) ataupun jawaban tertutup (pilihan ganda, skala, dll). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui perhatian orang tua yang
diberikan untuk anaknya dalam proses belajar. Menurut Sugiyono (2010: 172)
angket dipilih sebagai instrumen pengambilan data apabila responden
jumlahnya besar dan dapat membaca dengan baik, serta dapat mengungkapkan
hal-hal yang bersifat rahasia.
Angket yang digunakan bersifat tertutup, sehingga responden tidak perlu
memberikan jawaban secara rinci. Dalam angket ini responden diminta untuk
memberikan tanda ceklis (√) pada kolom yang telah disediakan pada lembar
angket sesuai dengan keadaan yang dialami. Angket yang diberikan untuk
memperoleh data tentang perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok orang
tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2014: 93). Pada skala Likert terdapat 4
alternatif jawaban dalam setiap instrumen, keempat jawaban tersebut adalah
selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Masing-masing jawaban
60
mempunyai skor yang berbeda-beda. Berikut skor yang diperoleh setiap
jawaban:
Selalu diberi skor 4
Sering diberi skor 3
Kadang-kadang diberi skor 2
Tidak pernah diberi skor 1
Keterangan:
Selalu : bila pernyataan tersebut dilakukan setiap hari.
Sering : bila pernyataan tersebut dilakukan 4 sampai 6 kali dalam seminggu.
Kadang-kadang: bila pernyataan tersebut dilakukan 1 sampai 3 kali dalam
seminggu.
Tidak Pernah: bila pernyataan tersebut tidak pernah anda lakukan.
Berikut kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk angket yang diberikan
kepada siswa:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen
Variabel Indikator Deskriptor Butir
Pernyataan
Banyak
Pernyataan
Perhatian
Orang
Tua
Pemberian
bimbingan
a. Membimbing
ketika ada
kesulitan dalam
proses belajar
b. Mendampingi
belajar anak.
c. Menegur ketika
tidak sungguh-
sungguh
1,2,3,4,5 5
61
Memberi
nasihat
a. Menasihati untuk
tidak melakukan
kecurangan
b. Menasihati untuk
selau belajar
sungguh sungguh.
c. Menasihati
pentingnya sekolah
lanjut.
6,7,8 3
Memberikan
motivasi dan
penghargaan
a. memberkan
penghargan untuk
memotivasi anak
b. memberikan
motivasi agar anak
lebih giat dala
belajar dan
mencapai cita-cita
9,10,11 3
Memenuhi
kebutuhan
anak
a. menyediakan
fasilitas pendukung
kegiatan belajar
b. menyediakan
peralatan tulis dan
perlengkapan
sekolah.
c. Menyediakan
ruangan khusus
untuk belajar.
12,13,14,15,
16,17
6
Pengawasan
terhadap anak.
a. Mengawasi anak
dalam proses
belajar di rumah.
18,19,20,21,
22,23,24,25
8
62
b. Pengawasan anak
dalam jam belajar
dan jam bermain.
c. Mengawasi anak
untuk mengetahui
masalah yang
dihadapi ketika
belajar
d. Mendampingi
belajar anak.
e. Mengawasi
perkembangan
anak baik di rumah
dan di sekolah.
Jumlah Pernyataan 25
2. Wawancara.
Wawancara yang digunakan sebagai instrumen penelitian berbentuk
wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur ini digunakan untuk
wawancara dengan orang tua siswa. Wawancara dilakukan untuk
mengklarifikasi data angket yang telah diisikan oleh siswa. Wawancara ini
digunakan sebagai data pendukung dalam penelitian ini.
Berikut kisi-kisi yang digunakan untuk wawancara dengan orang tua
siswa:
Tabel 3.3.
Kisi-kisi wawancara untuk orang tua
63
Variabel Indikator Butir
Pertanyaan
Banyak
Pertanyaan
Perhatian
Orang
Tua
Pemberian bimbingan 3 1
Memberi nasihat 2,7 2
Memberikan motivasi, penghargaan 6,9 2
Memenuhi kebutuhan anak 4,5,10 3
Pengawasan terhadap anak. 1,8,11 3
Jumlah Pertanyaan 11
3. Dokumentasi
Instrumen dokumentasi digunakan untuk memperoleh data data nama dan
nilai hasil ulangan yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran. Selain
itu dokumetasi juga digunakan sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Bukti
tersebut berupa foto dan video selama proses penelitian. Berikut instrumen
yang digunakan selama penelitian:
Tabel 3.4.
Instrumen Dokumentasi
Data Hasil Ulangan Tengah Semester Genap Kelas V SDN Gugus Ki Hajar
Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
1.
2.
3
3.10 Uji Coba Instrumen
64
3.10.1 Validitas
Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat
sesuatu yang akan diukur (Purwanto, 2013 : 114). Pendapat lain tentang validitas
dikemukakan oleh Sugiyono (2012 : 348) yang menyebutkan validitas
berhubungan dengan adanya kesamaam antara data yang terkumpul dengan data
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kemudian Arikunto (2013 :
211) menyebutkan, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat –
tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila tingkat validitasnya tinggi, dan sebaliknyan jika tingkat validitasnya
rendah, maka instrumen tersebut kurang valid. Validitas instrumen penelitian ini
yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Berikut merupakan penjelasan mengenai
pengujian:
3.10.1.1 Validitas Isi ( Content Validity)
Validitas isi (content validity) adalah pengujian validitas dilakukan atas
isinya untuk memastikan apakah butir tes hasil belajar mengukur secara tepat
keadaan yang ingin diukur (Purwanto, 2013:120). Sebuah instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Pengujian validitas tiap butir soal, maka skor –
skor yang ada pada tiap butir dikorelasikan dengan skor total (Arikunto, 2013:
219). Perhitungan analisis butir menggunakan rumus korelasi Product
Momentangka kasar Arikunto (2013: 220) menyebutkan dalam analisis butir, skor
butir dipandang sebagai nilai X dan skor total sebagai nilai Y. Penghitungan
korelasi product moment dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 21.
65
Rumus korelasi tersebut yaitu rumus korelasi yang dikemukakan oleh
Pearson yang dikenal dengan rumus Product Momentangka kasar berikut
rumusnya:
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Sumber : Arikunto (2012 : 87 )
Dimana :
rxy = koefisian korelasi antara skor item atau butir dan skor total, dua
variabel yang dikorelasikan
Uji validitas intrumen angket perhatian orang tua pada uji coba di kelas V
SDN Gogik01 dengan responden berjumlah 30 siswa, terdapat 6 item pernyataan
yang tidak valid yang diuji cobakan yaituitem pernyataan nomor 7, 9, 12, 19, 24,
25, karena rhitung < dari rtabel (0,361). Pernyataan yang tidak valid dibuang
karena tidak sesuai indikator yang ditetapkan. Sedangkan 25 item pernyataan
valid yaitu nomor
1,2,3,4,5,6,8,10,11,13,14,15,16,17,18,20,21,22,23,25,26,27,28,29,30,31, karena r
hitung > dari r tabel (0,361). 25 item pernyataan yang valid digunakan dalam
penelitian karena memenuhi indikator tentang perhatian orang tua.
3.10.1.2 Validitas Konstruk (Construct validity)
Validitas konstruk (construct validity) adalah pengujian validitas yang
dilakukan dengan melihat kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-
kisinya. Hasil belajar dikonstruksi oleh sejumlah ranah (Purwanto, 2014:128).
66
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir- butir soal yang
membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan
dalam tujuan instruksional (Arikunto, 2012:83). Untuk menguji validitas konstruk,
dapat digunakan pendapat para ahli (expert judgement). Para ahli diminta
pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Para ahli memberikan
keputusan apakah instrumen tersebut dapat digunakan tanpa perbaikan, ada
perbaikan, dan mungkin dirombak total (Widoyoko, 2015:146). Instrumen
perhatian orang tua dilakukan pengujian oleh dosen pembimbing penelitian ini
yaitu kepada Dra. Sri Susilaningsih,S.Pd.,M.Pd. dan Drs. H.A.Zaenal Abidin,
M.Pd. dengan melihat kesesuaian instrumen dengan kisi-kisi dan teori yang
digunakan. Setelah angket divalidasi oleh ahli, kemudian angket diuji cobakan
kepada subjek yang memiliki karateristik hampir sama dengan subjek penelitian
yang berasal dari SD Negeri yang terletak diluar Gugus Ki Hajar
DewantaraUngaran Timur Kabupaten Semarang untuk menghindari adanya
kebocoran instrumen.
3.10.2 Reliabilitas
Azwar (2015: 7) mengatakan bahwa reliaibilitas merupakan terjemahan
dari kata reliability. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang
memiliki tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel.
Arikunto (2013 : 221) mengemukakan bahwa reliabilitas menunjukkan pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Jadi
67
suatu instrumen harus di uji terlebih dahulu untuk mengukur, sehingga instrumen
yang akan diujikan pada responden reliabel dan data yang diterima valid.
Angket yang digunakan berupa checklist dimana ada 4 pilihan jawaban
dengan skor 1 sampai 4, maka penerapan reliabilitasnya menggunakan alpha
cronsbach’s dengan berbantuan program SPSS versi 21. Untuk mengetahui
reliabilitas jenis data interval / essay , digunakan rumus dariAlfa Cronbachberikut
rumusnya :
ri = k { 1- ∑si2
}
( k – 1 ) st2
Sumber: Sugiyono (2012 : 365)
Dimana:
k = mean kuadrat
∑ si2 = mean kuadrat kesalahan
St2
= varians total
Rumus varians total dan varians item:
s t2 = ∑ xt
2 – ( ∑ xt )
2
n n2
si2 = JKi - JKs
n n2
Dimana:
JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item
JKs = jumlah kuadrat subjek
Dalam penelitian ini uji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan
program SPSS for Windows Seri 21 dengan dasar teori yang digunakan adalah
68
Cronbach Alpha. Kriteria penentuan reliabilitas instrumen yaitu dengan
membandingkan nilai rtabel dengan r hitung. Apabila r hitung> dari rtabel maka
instrumen tersebut dapat dikatan reliabel.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen angket perhatian orang tua dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.5.
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.903 31
3.11 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan korelasi product
moment. Analisis data deskriptif digunakan untuk menganalisis data berupa angka
yang telah diolah sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan data yang ada.
Korelasi product moment digunakan untuk menguji hipotesis dan hubungan yang
positif atau negatif antara perhatian orang tua dan hasil belajar siswa.
69
3.11.1 Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2012: 29) statistik deskriptif adalah statistik yang
berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisa
dan kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif digunakan untuk
menggambarkan tentang data perhatian orang tua dengan hasil belajar IPS pada
siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar DewantaraUngaran Timur Kabupaten
Semarang.
Teknik analisis deskriptif yang digunakan dalam penlitian ini adalah mean,
median, modus, standart deviasi, varians, rentang data, nilai maksimum dan nilai
minimum. Berikut uraian selengkapnya:
1. Menghitung Mean
Mean merupakan nilai rata-rata yang bisa mewakili sekumpulan
data yang representative. Teknik ini digunakan untuk mengetahui rata-rata
perhatian orang tua dan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di
Gugus Ki Hajar Dewantara.
Rumus untuk mencari mean sebagai berikut:
Me = xi
N
Keterangan:
Me = rata-rata(mean)
∑Xi = jumlah nilai x ke I sampai ke n
N = jumlah individu
(Sugiyono, 2012: 49)
70
2. Menghitung Median
Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang
didasarkan atas nilai tengah kelompok data yang telah disusun urutannya
dari yang terkecil sampai terbesar, atau sebaliknya. Rumus yang
digunakan adalah:
(Sugiyono, 2012:53)
Keterangan;
Md = Median
B = batas bawah, dimana median akan terletak
n = banyak data/ jumlah sampel
F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
F = frekuesdi kelas median
3. Menghitung Modus
Modus merupakan teknis penjelasan kelompok yang didasarkan
atas nilai yang sedang popular (yang sedang mode) atau nilai yang sering
muncul dalam kelompoktersebut. Untuk menghitung modus digunakan
rumus sebagai berikut;
(
)
(Sugiyono, 2012: 52)
71
Keterangan:
Mo = Modus
b = batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas interval
b1 = frekuesdi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang
terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat
sebelumnya.
4. MenghitungVarians
Salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk menjelaskan
homogenitas kelompok yaitu varians. Varians merupakan jumlah kuadrat
semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Rumus
yang digunakan sebagai berikut:
(Sugiyono, 2012: 57 )
Keterangan:
S2
= varians sampel
n = jumlah sampel
n-1 = derajat kebebasan
5. Menghitung Standar Deviasi
Standar deviasi / simpangan baku dari data yang telah disusun
dalam tabel ditribusi frekuensi dapat dihitung dengan rumus:
72
(Sugiyono, 2012: 58)
Keterangan:
S = simpangan baku sampel
n = jumlah sampel
6. Analisis Deskriptif Presentase.
Presentase skor perhatian orang tua dan hasil dapat dihitung menggunakan
rumus sebgai berikut:
(Sumber: Bungin, 2014:182)
Keterangan:
N = jumlah kejadian
Fx = frekuensi individu
Dari tabel nilai ditribusi dapat diketahui dalam bentuk % (persen) dari masing
masing interval, kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram.
3.11.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
3.11.2.1 Deskripsi Data Perhatian Orang Tua
Gambaran tingkat motivasi belajar siswa kelas VSDN di Gugus Ki Hajar
Dewantara dapat diketahui dengan cara mengetahui distribusi skor terlebih dahulu
untuk menentukan kategori dalam tingkatan perhatian orang tua, dengan
menggunakan penghitungan menurut Widoyoko (2015: 110), sebagai berikut:
73
Apabila siswamemberikan tanda centang (√) pada alternatif jawaban
selalu, maka jumlah skor idealnya (tertinggi) yaitu : 4 x 25 = 100
Apabila siswamemberikan tanda centang (√) pada alternatif jawaban tidak
pernah, maka skor idealnya (terendah) yaitu : 1 x 25 = 25
Kelas interval sesuai dengan skala likers yang digunakan dalam angket
yaitu 4
Jarak interval antara perhatian orang tua yang terdiri dari alternatif
jawaban selalu, sering, kadang – kadang, dan tidak pernah, ditentukan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Jarak interval (i)
i =
i = 18,75 dan dibulatkan menjadi 19
Sesuai perhitngan jarak interval di atas, dapat disusun pengkategorian tingkat
perhatian orang tua siswa sebagai berikut:
Tabel 3.6
Pengkategorian Perhatian Orang Tua
Kategori Jumlah Skor
Sangat Baik 82-100
Baik 63-81
Cukup Baik 44-62
Kurang Baik 25-43
Sumber: Widyoko, 2015: 113
3.11.2.2 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS
74
Penilaian hasil belajar ditentukan berdasarkan pada Permendikbud No. 53
Tahun 2015, berikut rentang nilai yang ditetapkan:
Sangat baik : 86 – 100
Baik : 71 – 85
Cukup : 56 – 70
Kurang : ≤ 55
Penetapan nilai berdasarkan Permendikbud No. 53 Tahun 2015 digunakan
untuk mengetahui kategori hasil belajar IPS siswa kelas V SDN di Gugus ki Hajar
Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
3.11.3 Analisis Data Awal
3.11.3.1 Uji Prasyarat Analisis
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian untuk
menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebelum
diadakan uji hipotesis dengan teknik analisis, maka ada persyaratan yang harus
dipenuhi yaitu distribusi data harus normal (uji normalitas) dan hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear (uji linearitas). Pengujian
persyaratan analisis ini menggunakan program SPSS for Windows Seri 21,
hasilnya sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitias digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya
sampel yang dianalisis. Uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat (x2).
Chi Kuadrat (x2) satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas dimana
data berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2012: 107).
75
Pengujian Normalitas data menggunakan program SPSS for Windows versi 21
dengan rumus Kolmogrov-Smirnov. Berikut hasil uji normalitas data
perhatian orang tua dan hasil belajar:
Tabel 3.7
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Perhatian
orangtua
Hasil belajar
N 89 89
Normal Parametersa,b
Mean 78.6292 85.0337
Std.
Deviation
7.52931 6.43578
Most Extreme
Differences
Absolute .184 .165
Positive .086 .165
Negative -.184 -.117
Kolmogorov-Smirnov Z 1.733 1.556
Asymp. Sig. (2-tailed) .062 .016
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data dioalah menggunakan program SPSS for Windows versi 21, 2016
Pemaparan data di atas menunjukan harga signifikansi perhatian orang tua
sebesar 0,005 data hasil belajar 0,016. Data perhatian orang tua dan hasil
belajar berdistribusi normal, sehingga penelitian dapat dilanjutkan.
2. Uji Linearitas
76
Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui apakah garis-garis regresi
variabel X (perhatian orang tua) dan variabel Y (hasil belajar IPS)
membentuk garis linear atau tidak. Jika berbetuk garis linear, maka regresi
dapat dilanjutkan (Sugiyono, 2012: 265). Uji linearitas diolah menggunakan
program SPSS for Windows versi 21. Kriteria pengujian linearitas
menggunakan taraf kepercayaan 5%. Apabila harga signifikansi > dari 0,05
maka kedua variabel dinyatakan linear. Apabila harga signifikansi < dari 0,05
maka dinyatakan kedua variabel tidak linear.
Tabel 3.8
Hasil Uji Linearitas
Measures of Association
R R Squared Eta Eta
Squared
Perhatian orang tua * Hasil
belajar
.752 .566 .781 .610
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS Windows Versi 21,2016
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Perhatian
orang tua *
Hasil belajar
Between
Groups
(Combined) 3042.022 12 253.502 9.897 .000
Linearity 2823.668 1 2823.668 110.235 .000
Deviation
from
Linearity
218.354 11 19.850 .775 .664
Within Groups 1946.742 76 25.615
Total 4988.764 88
77
Hasil uji linearitas di atas menunjukan nilai sigifikansi untuk variabel
perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 0,664 >
0,05 maka dapat diartikan antara variabel X ( perhatian orang tua) dengan variabel
Y (hasil belajar IPS) terdapat hubungan yang linear.
3.11.4 Analisis Data Akhir
3.11.4.1 Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian korelasional ini menggunakan rumus
Korelasi Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua
variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dua variabel atau lebih
tersebut adalah sama (Sugiyono, 2012:228).
Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut berdasarkan
pendapat ahli sebagai berikut:
√
(Sumber: Sugiyono, 2012: 228)
Dimana :
r xy = korelasi antara variabel x dengan y
x = ( xi -x )
y = (yi - ȳ )
78
Tabel 3.9
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 − 0,199 Sangat rendah
0,20 − 0,399 Rendah
0,40 − 0,599 Sedang
0,60 − 0,799 Kuat
0,80 − 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2012: 231
3.11.4.2 Uji Signifikansi
Untuk mengetahui seberapa besar taraf signifikansi berdasarkan pehitungan
korelasi dengan Product Moment tersebut, selanjutnya dilakukan uji t adapun
rumus uji t sebagai berikut:
√
√
(Sumber: Sugiyono, 2012: 23)
Keterangan:
T = Taraf signifikansi
r = Korelasi Product Moment
n = Banyak responden
Jika dihitung lebih besar dari t tabel maka artinya terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara dua variabel. Langkah selanjutnya adalah
menafsirkan perolehan angka koefisien korelasi dengan berpedoman pada
penggolongan menurut Sugiono. Taraf signifikansi dihitung dengan menggunakan
program SPSS versi 21.
79
Tabel 3.10.
Interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 − 0,199 Sangat rendah
0,20 − 0,399 Rendah
0,40 − 0,599 Sedang
0,60 − 0,799 Kuat
0,80 − 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2012: 231
78
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN
4.1.1. Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sekolah dasar Gugus Ki Hajar Dewantara yang
terletak di Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Subjek dalam
penelitian ini adalah kelas V sekolah dasar sebanyak 89 siswa yang terdapat di SD
Kalongan 01, SDN Kalongan 02 dan SDN Kalongan 03. Rinciansubjekpenelitian
sebagai berikut:
Tabel 4.1
SubjekPenelitian
No Nama Sekolah Jumlah siswa
1 SDN Kalongan 01 32
2 SDN Kalongan 02 30
3 SDN Kalongan 03 27
Jumlah 89 siswa
4.1.2 Deskripsi Data Perhatian Orang tua
Instrumen perhatian orang tua pada penelitian ini menggunakan skala
likert yang mempunyai jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah
dengan skor interval 1 - 4 dengan 25 pernyataan. Penskoran jawaban yaitu selalu
dengan skor 4, sering dengan skor 3, kadang-kadang dengan skor 2 dan tidak
pernah dengan skor 1 (Sugiyono, 2014: 93-94).
79
Berikut hasil analisis data statistik deskriptif perhatian orang tua:
Tabel 4.2
Analisis Deskriptif Perhatian Orang tua
N 89
Mean 78,6292
Median 80
Modus 83
Standar Deviasi 7,52931
Varians 56,6905
Rentang Data 41
Nilai Maksimum 93
Nilai Minimum 52
Sumber : Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016
Bersumberdata tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata skor perhatian orang
tua yang diperoleh sebesar 78,62 dan skor yang paling banyak muncul adalah 83
dengan standar deviasi sebesar 7,52. Kemudian perolehan skor terendah sebesar
52 dan skor tertinggi 93 sehingga diperoleh rentang data sebesar 41.
Selanjutnya dilakukan pengkategorian data perhatian orang tua untuk
menunjukan kategori perhatian orang tua di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara
Ungaran Timur Kabupaten Semarang. Ada 4 kategori yang ditetapkan yaitu
sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik. Dalam instrunen perhatian orang
tua skor tertinggi yaitu 4 x 25 = 100 sedangkan skor terendah yaitu 1 x 25 = 25
sehingga rentang datanya (range) adalah 75 dengan klasifikasi 4 sehingga kelas
interval yang diperoleh adalah 18,75 atau dibulatkan 19(widoyoko, 2015: 113 ).
Berdasarkan data tersebut diperoleh batasan skor kategori perhatian orang tua
80
yang sangat baik 82 - 100, baik 63 – 80 , cukup baik 44 - 62 dan kurang baik 25 -
43 maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Skor Perhatian Orang Tua
Kategori Skor Frekuensi Persen
(%)
Kumulatif Persen
(%)
Sangat Baik 82– 100 34 38,20 38,2
Baik 63 – 81 49 55,05 92,24
Cukup Baik 44 – 62 6 6,75 100
Kurang Baik 25 – 43
Total 89 100 100
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016
Data di atas menunjukkan tingkat perhatian orang tua terhadap anak dalam
kategori sangat baik yaitu sebesar 38,2% (34 siswa), artinya sebanyak 34 orang
tua siswa selalu memberikan perhatian kepada anak berupa; (1) selalu
memberikan bimbingan, (2) selalu memberikan nasihat, (3) selalu memberikan
motivasi dan penghargaan, (4)selalu memenuhi kebutuhan, dan (5) selalu
memberikan pengawasan terhadap anak.
Perhatian orang tua terhadap anak dalam kategori baik yaitu sebesar
55,05% (49 siswa), artinya sebanyak 49 orang tua siswa sering memberikan
perhatian kepada anak berupa; (1) sering memberikan bimbingan, (2) sering
memberikan nasihat, (3) sering memberikan motivasi dan penghargaan, (4)sering
memenuhi kebutuhan, dan (5) sering memberikan pengawasan terhadap anak.
81
Sedangkan siswa dengan kategori cukup baik yaitu sebesar 6,75% (6
siswa) artinya sebesar 6 orang tua siswa kadang-kadang memberikan perhatian
kepada anak berupa; (1) kadang-kadang memberikan bimbingan, (2) kadang-
kadang memberikan nasihat, (3) kadang-kadang memberikan motivasi dan
penghargaan, (4)kadang-kadang memenuhi kebutuhan, dan (5) kadang-kadang
memberikan pengawasan terhadap anak.
Berikut ini hasil distribusi skor perhatian orang tua dalam bentuk diagram:
Gambar 4.1. Diagram Distribusi Skor Perhatian Orang Tua
Berdasarkandiagram distribusi skor perhatian orang tua, dapat disimpulkan bahwa
siswa Kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten
Semarang memiliki tingkat perhatian orang tua dalam kategori baik yaitu Kategori
baik sebesar 55,05% (49 siswa) yang memberikan perhatian berupa memberikan
perhatian kepada anak berupa; (1) memberikan bimbingan, (2) memberikan
38.20%
55.05%
6.75% 0.00%
Diagram Distribusi Perhatian OrangTua
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
82
nasihat, (3) memberikan motivasi dan penghargaan, (4) memenuhi kebutuhan, dan
(5) memberikan pengawasan terhadap anak.
Untuk lebih jelas mengenai perhatian orang tua berikut diuraikan deskripsi
setiap indikator:
1. Pemberian Bimbingan
Bersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis,
dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada indikator pemberian
bimbingan dalam kategori cukup baik yaitu 48,31% (43 siswa) dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 4.4.
Distribusi Skor Pemberian Bimbingan
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
17 – 20 Sangat Baik 1 1,12%
13 – 16 Baik 14 15,73%
9- 12 Cukup Baik 43 48,31%
5– 8 Kurang Baik 31 34,83%
Jumlah 89 100%
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016
Bersumber pada data di atas dapat diketahui bahwa indikator tentang
pemberian bimbingan pada kategori kategori sangat baik sebanyak 1,12%
(1 Siswa), kategori baik sebesar 15,73% ( 14 siswa), kategori cukup baik
48,31% (43 siswa), dan kategori kurang baik sebesar34,83% (31 siswa).
Dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua untuk indikator pemberian
83
bimbingan yang dilakukan memiliki kecenderungan kategori cukup baik
yaitu sebesar 48,31% (43 siswa), diartikan bahwa orang tua kadang-
kadang memberikan bimbingan kepada anak, kadang-kadang membimbing
belajar anak dan kadang-kadang mendampingi anak mengerjakan
tugasnya.
2. Memberikan Nasihat
Berdasarkan data tentang perhatian orang tua yang telah dianalisis dapat
diketahui bahwa indikator memberikan nasihat dalam kategori baik yaitu
62,92% (56 siswa) dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.5.
Distribusi Skor memberikan Nasihat
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
12 – 14 Sangat Baik 17 19,10%
9 – 11 Baik 56 62,92%
6 – 8 Cukup Baik 16 17,98%
3 – 5 Kurang Baik - -
Jumlah 89 100%
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016
Distribusi data yang diperoleh dapat menunjukan indikator tentang
memberikan nasihat berada dalam kategori sangat baik sebesar19,10% (17
siswa), kategori baik sebesar 62,92%% (56 siswa), dan kategori cukup
baik yaitu sebesar 17,98% (16 siswa). Dapat disimpulkan bahwa perhatian
orang tua dalam memberikan nasihat pada anakmemiliki kecenderungan
84
kategori baik yaitu 62,92% (56 siswa), diartikan bahwa orang tua sering
memberikan nasihat untuk selalu rajin belajar, menasihati untuk tidak
mencontek, dan selalu memberikan nasihat untuk berangkat ke sekolah
tepat waktu.
3. Memberikan Motovasi dan Penghargaan
Bersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis
dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada indikator memberikan
motivasi dan penghargaan dalam kategori baik yaitu 56,18% (50 siswa)
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Skor Memberikan Motivasi dan Penghargaan
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
12 – 14 Sangat Baik 13 14,61%
9 – 11 Baik 50 56,18%
6 – 8 Cukup Baik 20 22,47^
3 – 5 Kurang Baik 6 6,74%
Jumlah 89 100%
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016
Berdasarkan data di atas perhatian orang tua dengan indikator memberikan
motivasi dan penghargaan dalam kategori Sangat Baik 14,61% (13 siswa)
kategori baik sebesar 56,18% (50 siswa), kategori cukup baik sebesar
22,47% (22 siswa) dan kurang baik sebesar 6,74% (13 siswa). Dapat
disimpulkan sebanyak perhatian orang tua untuk indikator memberikan
motivasi dan penghargaan dalam kategori baik yaitu 56,18%(50 siswa),
85
diartikan orang tua sering memberikan motivasi untuk semangat belajar
dan memberikan penghargaan ketika anak mendapatkan nilai yang baik.
4. Memenuhi Kebutuhan Anak
Berbersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis
dapat diketahui bahwa perhatian orang tua pada indikator memenuhi
kebutuhan dalam kategori cukup baik 60,67%(54 siswa) dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Skor Memenuhi Kebutuhan Anak
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
21 – 25 Sangat Baik 1 1,12%
16 – 20 Baik 8 8,99%
11 – 15 Cukup Baik 54 60,67%
6– 10 Kurang Baik 26 29,21%
Jumlah 89 100%
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016
Tabel distribusi di atas menunjukkan indikator tentang memenuhi
kebutuhan dalam kategori sangat baik sebesar 1,12% ( 1 siswa) kategori
baik yaitu sebesar 8,99% (8 siswa), kategori cukup baik sebesar 60,67%
(54 siswa) dan kategori kurang baik sebesar 29,21% (26 siswa). Dapat
disimpulkan bahwa perhatian orang tua untukindikator memberi nasihat
86
dalam kategori cukup baik yaitu 60,67%(54 siswa), diartikan orang tua
kadang-kadang memenuhi kebutuhan anak, memberikan ruang khusus
untuk belajar dan kadang-kadang menyediakan peralatan sekolah anak.
5. Pengawasan Terhadap Anak
Bersumber pada data tentang perhatian orang tua yang telah di analisis
dapat diketahui bahwa perhatian orang tua untuk indikator pengawasan
terhadap anakdalam kategori baik adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Skor Pengawasan Terhadap Anak
Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase
29– 35 Sangat Baik 11 12,36%
22– 28 Baik 70 78,65%
15– 21 Cukup Baik 8 8,99%
8 – 14 Kurang Baik - -
Jumlah 89 100%
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016
Tabel di atas menunjukkanindikator pengawasan terhadap anak dalam
kategori sangat baik sebesar 12,36% (11 siswa), kategori baik sebesar
78,65% (70 siswa) dan kategori cukup baik sebesar 8,99% (8 siswa).
Dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua untuk indikator
memberikan pengawasan terhadap anak dalam kategori baik yaitu 78,65%
(70 siswa), artinya orang tua sering memberikan pengawasaan terhadap
anak, mengatur jam belajar anak dan mengatur jam bermain anak.
4.1.3 Deskripsi Data Hasil Belajar IPS
87
Pengambilan data hasil belajar dalam penelitian ini menggunakan teknik
pengambilan data dokumentasi, karena peneliti menggunakan penelitian jenis ex
post facto. Data yang diambil dalam penelitian iniyaitu data nilai Ulangan Tengah
Semester Genap Tahun Ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial. Berikut hasil analisis data statistik deskriptifnya:
Tabel 4.9
Analisis Deskriptif Data Hasil Belajar IPS
N 89
Mean 85,03371
Median 85
Modus 80
Standar Deviasi 6,435783
Varians 41,31931
Rentang Data 28
Nilai Maksimum 98
Nilai Minimum 70
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016
Bersumber pada data analisis deskriptif data hasil belajar IPSmenunjukkan bahwa
rerata nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 85,03 dan nilai yang
paling banyak muncul adalah 80 dengan standar deviasi sebesar 6,43. Perolehan
data terendah yaitu 70 dan nilai tertinggi adalah 98 dengan rentang data 28.
Pengkategorian data hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dibagi menjadi
4 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik, dan kurang baik sesuai dengan
Permendikbud No. 53 Tahun 2015. Rentang data yang diperoleh untuk
menentukan kategori dimulai dari nilai ≤ 55 kategori kurang baik, kisaran 56 – 70
88
kategori cukup baik, kisaran nilai 71 – 85 kategori baik dan kisaran nilai 86 – 100
kategori sangat baik (Permendikbud, 2015: 62).
Tabel 4.10
Distribusi Nilai Hasil Belajar IPS
Kategori Nilai Frekuensi Persentase
(%)
Kumulatif
Persen (%)
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
86 - 100
71 – 85
56 – 70
≤ 55
42
46
1
-
47,19
51,69
1,12
-
47,19
98,88
100
Jumlah 89 100 100
Sumber: Data diolah menggunakan Microsoft excel, 2016
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dalam kategori sangat baik yaitu sebesar
47,19% (42 siswa), kategori baik sebesar 51,69% (46 siswa) dan 1,12% (1 siswa)
dalam kategori cukup baik, dengan demikian sebagian besar siswa mampu
menguasai materi yang diajarkan oleh guru.
Berikut ini distribusi nilai hasil belajar Ilmu Pengatahuan Sosial dalam
bentuk diagram:
89
Gambar 4.2. Diagram Distribusi Hasil Belajar IPS
Berdasarkan data distribusi nilai hasil belajar IPS dapat diambil kesimpulan
bahwa subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar
Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang memiliki hasil dengan kategori
sangat baik yaitu sebesar 47,19% (42 siswa), kategori baik sebesar 51,69% (46
siswa) dan 1,12% (1 siswa) dalam kategori cukup baik yang berarti sebagian besar
siswa mampu menguasai 75 – 100% materi Ilmu Pengetahuan Sosial.
4.1.4 Analisis Data Awal
4.1.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitias digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sampel
yang dianalisis. Pengujian Normalitas data menggunakan program SPSS for
Windows versi 21 dengan rumus Kolmogrov-Smirnov. Penarikan kesimpulan
diambil taraf 5%, apabila harga signifikansinya > dari 0,05, maka distribusi data
dinyatakan normal, sedangkan jika harga signifikansinya < 0,05 maka data
berdistribusi dinyatakan tidak normal.
Berikut hasiluji normalitas dari data perhatian orang tua dan hasil belajar:
[VALUE]% [VALUE]%
[VALUE]% [VALUE]%
86 - 100 71 - 85 56 - 70 ≤ 55
0
10
20
30
40
50
60
DIAGRAM DISTRIBUSI NILAI HASIL BELAJAR IPS
90
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Perhatian
orang tua
Hasil belajar
N 89 89
Normal Parametersa,b
Mean 78.6292 85.0337
Std.
Deviation
7.52931 6.43578
Most Extreme
Differences
Absolute .184 .165
Positive .086 .165
Negative -.184 -.117
Kolmogorov-Smirnov Z 1.733 1.556
Asymp. Sig. (2-tailed) .062 .016
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data dioalah menggunakan program SPSS for Windows versi 21, 2016
Berdasarkan data di atas harga signifikansi perhatian orang tua sebesar
0,062 data hasil belajar 0,016. Kedua data yang diperoleh berdistribusi normal
sehingga data dapat diolah unutk mengetahui hubungan antara variabel X
(perhatian orang tua) dan variabel Y (Hasil belajar IPS).
4.1.4.2 Uji Linearitas
Pengujian linearitas diolah menggunakan program SPSS for Windows versi
21. Kriteria pengujian linearitas menggunakan taraf kepercayaan 5%. Apabila
harga signifikansi > dari 0,05 maka kedua variabel dinyatakan linear. Apabila
harga signifikansi < dari 0,05 maka dinyatakan kedua variabel tidak linear
91
(Sugiyono, 2012: 274). Berikut hasil uji linearitas berdasarkan data perhatian
orang tua dan hasil belajar:
Tabel 4.12
Data Hasil Uji Linearitas
Measures of Association
R R Squared Eta Eta
Squared
Perhatian orang tua * Hasil
belajar
.752 .566 .781 .610
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Windows Versi 21,2016
Berdasarkan hasil uji linearitas di atas diketahui nilai sigifikansi untuk
variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar
0,664 > 0,05 maka dapat diartikan antara variabel X (perhatian orang tua) dengan
variabel Y (hasil belajar IPS) terdapat hubungan yang linear.
4.1.5 Analisis Data Akhir
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Perhatian
orang tua *
Hasil belajar
Between
Groups
(Combined) 3042.022 12 253.502 9.897 .000
Linearity 2823.668 1 2823.668 110.235 .000
Deviation
from
Linearity
218.354 11 19.850 .775 .664
Within Groups 1946.742 76 25.615
Total 4988.764 88
92
4.1.5.1 Pengujian Hipotesis
Penelitian yang dilaksanakan pada SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara
Ungaran Timur Kabupaten Semarang bertujuan untuk mengetahui hubungan
perhatian orang tua dengan hasil belajar dalam mata pelajaran Ilmu
Pengatahuan Sosial pada kelas V SD. Peneliti merumuskan satu macam
hipotesis yaitu (Ha) : ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian
orang tua dengan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar
Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian ini menggunakan korelasi
product moment dengan bantuan SPSS for windows seri 21 dengan dua kriteria
pengujian yaitu berdasarkan nilai signifikansi dan berdasarkan r hitung. Ha
akan diterima apabila harga signifikansi < 0,05 dan r hitung > dari r tabel, hal
ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian
orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa Kelas V SDN
Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang (Sugiyono,
2012: 275).
Berikut ini hasil uji korelasi sederhana antara variabel perhatian orang tua
dengan hasil belajar kognitif mata pelajaran IPS:
Tabel 4.13.
Hasil Uji Korelasi Product Moment
Correlations
Perhatian
orang tua
Hasil belajar
Perhatian orang tua
Pearson
Correlation
1 .752**
Sig. (2-tailed) .000
93
N 89 89
Hasil belajar
Pearson
Correlation
.752**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 89 89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS for Windows, 2016
Analisis data uji korelasi sederhana di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi
antara variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengatahuan Sosial
sebesar0,752 dengan nilai sig. (2tailed) sebesar 0,000. Dikarenakan taraf
signifikansi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,000 < 0,05 dan r hitung 0,752 >
r tabel 0,213 dengan taraf kepercayaan 5% maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara
Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
4.1.5.2 Uji Regresi
Langkah selanjutnya setelah analisis korelasi adalah menghitung persamaan
regresi. Persamaan regresi digunakan untuk memprediksi seberapa tinggi nilai
variabel X (Perhatian orang tua) apabila variabel Y (hasil belajar IPS) berubah-
ubah. Berikut ini hasil uji regresi bantuan program SPSS for Windows versi 21:
Tabel 4.14
Hasil Uji Regresi
Variables Entered/Removeda
Mode
l
Variables
Entered
Variables
Removed
Method
94
1 Perhatian
orang tuab
. Enter
a. Dependent Variable: Hasil belajar
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .752a .566 .561 4.26408
a. Predictors: (Constant), Perhatian orangtua
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 2063.033 1 2063.033 113.463 .000b
Residual 1581.866 87 18.182
Total 3644.899 88
a. Dependent Variable: Hasil belajar
b. Predictors: (Constant), Perhatian orang tua
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 34.470 4.768 7.229 .000
Perhatian orang
tua
.643 .060 .752 10.652 .000
a. Dependent Variable: Hasil belajar
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS for Windows,2016
Data hasil uji regresi di atas menjelaskan bahwa variabel yang dimasukkan adalah
variabel X (perhatian orang tua) sebagai variabel prediktor. Besarnya korelasi atau
95
hubungan (r) yang diperoleh sebesar 0,752 dan besarnya prosentase pengaruh
variabel X (perhatian orang tua) terhadap variabel Y ( hasil belajar IPS) atau dapat
disebut koefisiensi (r2) adalah sebesar 0,566, sehingga dapat diartikan bahwa
pengarhu perhatian orang tua terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
sebesar 56,6% sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Selanjutnya dari data hasil uji regresi di atas diketahui bahwa tingkat
signifikansi 0,000 karena tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka diartikan ada
pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial. Berikut hasil analisis regresi yang diperoleh:
Tabel 4.15.
Hasil Persamaan Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 34.470 4.768 7.229 .000
Perhatian
orangtua
.643 .060 .752 10.652 .000
a. Dependent Variable: Hasil belajar
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS for Windows, 2016
Berdasarkan tabel coefficients di atas terlihat pada kolom B pada constant (a)
adalah 34,470 dan nilai perhatian orang tua (b) adalah 0,643 maka persamaan
regresi yang digunakan untuk memprediksi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
adalah Y’ = 34,470 + 0,643 X. Hal ini berarti bila kualitas perhatian orang tua
ditingkatkan maka hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial akan meningkat.
96
Constant (a) sebesar 34,470 menyatakan jika tidak ada nilai perhatian orang tua
maka hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 34,470 sedangkan koefisien
regresi perhatian orang tua (b) sebesar 0,643 menyatakan bahwa setiap
penambahan nilai perhatian orang tua, maka nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial sebesar 0,643.
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Pemaknaan Temuan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi untuk mengetahui
hubungan antara variabel perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial yang dilakukan di SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran
Timur Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data menggunakan teknik cluster random sampling untuk menentukan subjek
dalam penelitian ini. Pengambilan sampel diambil secara acak berdasarkan
kelompok sekolah sehingga diambil 3 sampel sekolah dengan jumlah 89 siswa
dari populasi sebanyak 149 siswa. Pengujian hipotesis yang digunakan oleh
peneliti menggunakan uji korelasi product moment yaitu untuk mengetahui
adakah hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan
hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Prasyarat yang harus dipenuhi sebelum uji
korelasi yaitu distribusi data harus normal (uji normalitas) dan hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat bersifat linear (uji linearitas) dan data analisis
menggunakan program SPSS for Windows versi 21.
4.2.2 Pembahasan hasil analisis perhatian orang tua
97
Keberhasilan proses belajar anak dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal dalam belajar yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri
misalnya; intelegensi, kematangan, usia, jenis kelamin pengalaman sebelumnya,
kondisi kesehatan jasmani dan rohani dan motivasi (Soemanto, 2012: 113),
sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri sendiri,
misalnya; faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajar, alat-
alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar dan kemsepatan yang tersedia
(Purwanto, 2014: 102). Faktor keluarga menjadi salah satu faktor pendukung
proses belajar anak. Dalam keluarga terdapat orang tua sebagai guru pertama
dalam kehidupan anak. Perhatian dibutuhkan untuk menunjang proses belajar
anak di rumah. Pada hakikatnya perhatian adalah pemusatan/kekuatan jiwa tertuju
pada suatu objek(Soemanto, 2012: 34). Perhatian orang tua adalah
pemusatan/kekuatan terhadap tingkah laku serta aktifitas siswa secara sadar yang
ditujukan untuk anak.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh simpulan bahwa
pada kelas V SDN Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten
Semarang memiliki rata-rata skor hasil angket sebesar 75,62. Hasil perhitungan
angket perhatian orang tua kepada anak berada dalam kategori baik yaitu sebesar
55,05% ( 49 siswa), dengan artian sebanyak 55,05% orang tua siswa memberikan
perhatian sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan berupa; pemberian
bimbingan, memberikan nasihat, memberikan motivasi dan penghargaan,
memenuhi kebutuhan, dan memberikan pengawasan terhadap anak.
98
Hasil angket menunjukan perhatian orang tua untuk indikator pemberian
bimbingan dalam kategori cukup baik yaitu sebesar 48,31% (43 siswa), artinya
orang tua seringmembimbing anak ketika ada kesulitan dalam proses belajar
sehingga anak lebih terarah dalam belajar, sering mendampingi anak
mengerjakan tugas rumah, dan sering menegur ketika tidak bersungguh-sungguh
dalam belajar. Dalam memberikan bimbingan kepada anak masih terkendala
karena kesibukan orang tua, sehingga ketika anak belajar pada malah hari orang
tua kurang maksimal mendampingi belajar dan membimbing ketika terdapat
kesulitan belajar.
Perhatian orang tua untuk indikator memberikan nasihat termasuk dalam
kategori baik, ditunjukan dengan hasil angket yaitu sebesar 62,92% (56 siswa),
artinya orang tua sering menasihati anak untuk berbuat baik kepada sesama,
sering memberikan nasihati agar tidak melakukan kecurangan dalam proses
belajar, sering memberikan nasihat untuk belajar sungguh-sungguh agar
mendapatkan hasil belajar yang baik dan sering memberikan nasihat pentingnya
sekolah lanjut untuk masa depan.
Perhatian orang tua untuk indikator memberikan motivasi dan
penghargaan menunjukan sebesar 56,18% (50 siswa) dalam kategori baik, hal ini
berarti orang tua seringmemberikan dorong semangat belajar anak, sering
memotivasi agar giat belajar untuk mencapai cita-cita serta sering memberikan
penghargaan berupa kata-kata pujian maupun hadiah untuk menghargai kerja
keras anak dalam belajar.
99
Perhatian orang tua dengan indikator memenuhi kebutuhan siswa dalam
kategori cukup baik yaitu sebesar 60,67% (54 siswa), artinya kadang-kadang
orang tua memberikan fasilitas pendukung belajar seperti: alat tulis, seragam,
perlengkapan sekolah; kadang-kadang menyediakan ruangan khusus untuk
menunjang kegiatan belajar dan kadang-kadang menyediakan perlengkapan untuk
menunjang proses belajar anak.
Perhatian orang tua untuk indikator pengawasan terhadap anak dalam
kategori baik yaitu sebesar 78,65% (70 siswa), artinya orang tua sering
memberikan pengawasan terhadap proses belajar dirumah, sering mengatur jam
belajar dan jam bermain sehingga anak jadi lebih disiplin dalam belajar, sering
mendampingi anak belajar untuk mengetahui proses belajar anak di rumah dan
sering mengawasi perkembangan anak baik di sekolah melalui informasi guru
kelas.
4.2.3 Pembahasan hasil analisis hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Proses belajar mempunyai beberapa tahapan yaitu input, proses output.
Input dapat berupa materi, cara mengajar guru, faslitas dan sarana prasana. Proses
dapat berupa interaksi antara siswa dan guru dengan memanfaatkan fasilitas dan
sarana prasarana yang disediakan. Output berupa hasil belajar dan sikap. Dalam
proses belajar, hasil belajar digunakan sebagai acuan tercapai atau tidak tujuan
belajar. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku melalui tahapan belajar
untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi atau ketuntasan nilai
dalam belajar. Hal ini dikuatka oleh pendapat Suprijono (2012: 7 yang
mengatakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan
100
bukan hanya satu aspek potensi kemanusiaan saja. Penghitungan nilai hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial diketahui siswa kelas V SDN Gugus Ki Hajar
Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang memiliki rata-rata 85,03 dan
perhitungan nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial menunjukan hasil belajar
siswa dalam kategori baik yaitu 51,69% (46 siswa) dengan artian siswa mampu
memahami materi dan mencapai KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
dengan baik.
4.2.4 Pembahasan Hubungan antara Perhatian Orang Tua dengan Hasil
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada perhitungan korelasi didapatkan r hitung sebesar 0,752 > dari r
tabel0,213 dan harga signifikansinya 0,000 < 0,05 dengan taraf kepercayaan 5%
maka diketahui ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang
tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jika dilihat dari tabel
intreprestasi skor yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 231) maka dapat
diketahui korelasi antara perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan kategori kuat.
Dari hasil perhitungan regresi didapat koefisien determinasi sebesar 0,566
maka tingkat keterpengaruhan hasil belajar oleh peningkatan perhatian orang tua
signifikansi atau nyata meskipun pengaruhnya masih tergolong cukup besar.
Hubungan antara perhatian orang tua tersebut bersifat positif atau searah, terlihat
dari koefisien korelasi yang bernilai 0,752, hal ini menunjukkan jika kenaikan nilai
perhatian orang tua maka diikuti dengan kenaikan hasil belajar. Dari analisis
regresi yang digunakan untuk memprediksi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
101
dengan perhatian orang tua adalah Y’ = 34,470 + 0,643 X. Harga koefisien regresi
perhatian orang tua (b) sebesar 0,643 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai
perhatian orang tua maka nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial bertambah
sebesar 0,643.
Dari penelitian ini perhatian orang tua dengan hasil belajar mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan karena koefisien korelasinya 0,752 > 0,213
dan harga signifikansinya 0,000 < dari 0,05 sehingga perhatian orang tua. Selain
itu uji regresi r2 sebesar 0,566, artinya sebesar 56,6% mempunyai hubungan
perhatian orang tua dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada kelas V SDN
Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarang dan sisanya
dapat dipengaruhi faktor lain seperti; motivasi belajar, lingkungan belajar, gaya
belajar, pola asuh orang tua dan lain-lain.
Perananan orang tua sebagai salah satu faktor pendukung meningkatnya
prestasi belajar siswa, hal ini dikarenakan anak belajar untuk pertama kalinya dari
kedua orang tua. Nasution (1986: 42) mengatakan amatlah besar peranan orang tua
dalam rumah tangga dalam usahanya untuk meningkatkan prestasi belajar anak-
anak di sekolah. Karena tanpa adanya orang tua akan sulit dibayangkan bagaimana
kelak pertumbuhan dan perkembangan intelek seorang anak. Jadi bagaimanapun
dan apapun sikap orang tua terhadap anaknya tidaklah boleh melalaikan mengasuh
dan memberikan bimbingan kepada mereka, sehingga dalam pendidikanya dapat
dicapai hasil yang baik.
Selain itu didukung dengan jurnal yang berjudul “Pengaruh Perhatian
Orang Tua dan Sikap Sosial Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah
102
Dasar Kecamatan Sawon” yang dilakukan oleh Suryani dan Samsi Haryanto
(2014) menunjukan hasil pengujian hipotesis pertama dengan uji thitung menunjukan
lebih besar dari ttabel yaitu sebesar 0,253 > 0.05, hal ini menunjukan bahwa
perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar
IPS, maka semakin tinggi perhatian orang tua akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar anak.
Selanjutnya jurnal yang ditulis oleh Jane Heidyani Tan, dkk. Dengan judul
“Hubungan Antara Dukungan Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Pada Anak
Usia Sekolah Kelas IV Dan V Di SD Negeri Kawangkoan Kalawat” menunjukan
dukungan orang tua yang diberikan kepada anak usia sekolah di SD Negeri
Kawangkoan Kalawat. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji chi
square diperoleh nilai p = 0,002. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari á (0,05)
dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan
orang tua dengan motivasi belajar pada anak usia sekolah kelas IV dan V di SD
Negeri Kawangkoan Kalawat.
4.3 IMPLIKASI HASIL PENELITIAN
4.3.1 Implikasi Teortis
Pada perhitungan koefisien korelasi didapat r hitung sebesar 0,752 >r tabel
0,213 hal ini menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan
antara perhatian orang tua dan hasil belajar. Hal tersebut sesuai dengan
teori dariNasution (1986: 42) yang mengatakan bahwa orang tua memiliki
peran penting dalam usaha meningkatkan prestasi belajar anak. Sehingga
103
hasil penelitian tentang perhatian orang tua memberikan implikasi teoritis
yang memperkuat teori yang sudah ada.
4.3.2 Implikasi Praktis
Setiap proses belajar anak diperlukan adanya perhatian orang tua yang
akan meningkatkan hasil belajar anak. Adanya perhatian orang tua dapat
diketahui dengan adanya indikator yang meliputi: pemberian bimbingan,
memberikan nasihat, memberikan motivasi dan penghargaan, memenuhi
kebutuhan, dan pengawasan terhadap anak.
4.3.3 Implikasi Pedagogis
Proses belajar membutuhkan kerjasama antara guru, pihak sekolah dan
orang tua. Adanya komunikasi antara pihak guru, sekolah dan orang tua
perkembangan pembelajaran anak dapat terkontrol. Pihak sekolah
bertanggung jawab untuk kegiatan belajar di sekolah sedangkan perhatian
orang tua dibutuhkan untuk membantu proses belajar anak di rumah.
104
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV dapat
disimpulkan bahwa:
1. Tingkat perhatian orang tua siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar
Dewantara Ungaran Timur Kabupaten Semarangmemiliki rata-rata 75,62.
Adapun perhatian orang tua yang diberikan dalam kategori baikyaitu
sebesar 55,05%(49 siswa), artinya sebanyak 49 siswa mendapatkan orang
tua memberikan perhatian kepada anaknya dengan baik yang berupa; (1)
memberikan bimbingan, (2) memberikan nasihat, (3) memberikan motivasi
dan penghargaan, (4) memenuhi kebutuhan anak, dan (5) memberikan
pengawasan terhadap anak.
2. Siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantar Ungaran Timur Kabupaten
Semarang memiliki rata-rata nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
yaitu 85,03371. Adapun nilai hasil belajar IPS dalam kategori baik 51,69%
(46 siswa), hal ini diartikan bahwa siswa mampu menguasai materi Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan baik namun belum maksimal.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua
dengan hasil belajar IPS yang ditunjukan dengan hasil koefisien korelasi
sebesar 0,752> dari rtabel 0,213 dengan tingkat hubungan yang kuat dan
harga signifikansinya 0,000 < 0,05 sehingga perhatian orang tua
105
berpengaruh sebesar 56,6% terhadap hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
pada siswa kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran Timur
Kabupaten Semarang.
Besarnya pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa
tergolong kuat dengan koefisien korelasi 0,752. Besarnya hasil belajar siswa
kelas V SDN di Gugus Ki Hajar Dewantara Ungaran timur Kabupaten
Semarang dapat diprediksi melalui besarnya skor perhatian orang tua
dengan persamaan regresi Y’ = 34,470 + 0,643 X. Harga koefisien regresi
perhatian orang tua (b) sebesar 0,643 menyatakan penambahan nilai
perhatian orang tua, maka nilai hasil belajar IPS bertambah sebesar 0,643.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Saran bagi siswa, hendaknya terus belajar dengan giat agar
memperoleh hasil belajar yang memuaskan, selain itu juga mematuhi
nasihat orang tua dan memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh
orang tua dengan sebaik-baiknya.
2. Saran untuk guru, hendaknya lebih meningkatkan hubungan dengan
orang tua siswa agar dapat berbagi informasi tentang keadaan anak
baik kepribadiannya, cara belajar dan hal-hal lain yang dapat
digunakan guru untuk membimbing siswa di sekolah.
3. Saran untuk sekolah, sebaiknya sekolah melengkapi fasilitas sarana
dan prasarana untuk menunjang bimbingan konseling yang
106
bekerjasama dengan pihak orang tua untuk membentuk kepribadian
siswa.
4. Saran untuk orang tua, hendaknya orang tua dapat meningkatkan
perhatiannya terhadap kegiatan belajar anak, baik dalam segi
pemberian bimbingan, pemberian nasihat, pemberian motivasi dan
penghargaan, pemberian pengawasan maupun melengkapi fasilitas
penunjang kegiatan belajar anak. selain itu orang tua hendaknya
memperhatikan dan mengembangkan sikap belajar anak kearah yang
lebih baik, dengan selalu membina hubungan yang harmonis dengan
anak.
107
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, saefuddin. 2015. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bungin, burhan. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif edisi kedua. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.
C, Letha N. 2013. A study of adolescents of parental influence on academic
activities. Academic jurnals Vol.5(3) pp 66-71. International Journal of
Psychology and Counselling, (online). (www.academikjournals.org diunduh
pada tanggal 26 Maret 2016)
Depdiknas. 2011.Sistem pendidikan nasional. Jakarta: Redaksi Sinar Grafika.
Djamarah. Syaifuh Bahri. 2013. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasidalam
Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
________. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Emzir. 2014. Metode Penelitian Pendidikan kuantitatif dan kualitatif. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Febriany, Rani dan Yusri. 2013. Hubungan Perhatian Orang tua dengan Motivasi
Belajar Siswa dalam Mengerjakan Tugas-Tugas Sekolah. Volume 2 Nomor
1,(online). (http://ejournal.upn.ac.id/index.php/konselordiunduh pada
tanggal 4 April 2016 )
Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi: Departemen Pendidikan Nasional.
Hirnoto, Effendy Setyo dan Oksiana Jatiningsih. 2015. Hubungan antara
intensitas perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak pada siswa
kelas VII SMP Wahid Hayim Tahun Ajaran 2014/2015. Volume 2 Nomor 3,
(online) (www.Ejournal.unesa.ac.idDiunduh pada tanggal 10 April 2016)
King, Laura A.2012. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta:
Salemba Humanika
Liu, Jianwei, dkk. 2015. Parental Influence on Child career Development in
Mainland China: AQualitative Study. Volume 63. The Career Development
Quarterly,(online). ( onlinelibrary.wiley.comDiunduh pada tanggal 3 Maret
2016)
108
Mugiharso, Heru. 2012. Bimbingan dan konseling. Semarang: UNNES Press
Nasution, Thamrin.1986. Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi
belajar anak. Yogyakarta
Nisa Afiatin. 2015. Pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar siswa
terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuab Sosial. Volume II nomor 1.
Universitas Indraprasta PGRI. (online) (journal.lppmunindra.ac.id Diunduh
pada tanggal 4 April 2016)
Oluwatelure, T.A dan K. O Oloruntegbe. 2010. Effect of parental involvelvement
on students’ attitude and performance in science. Journal of Microbiology
Research Vol. 4(1) pp 001-009. Department of Science and Technical
Education, Adekunle Ajasin University. (online)
(www.academicjournals.org Diunduh pada tanggal 3 Maret 2016)
Ormrod, Jeane Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan membantu siswa tumbuh dan
berkembang. Penerbit Erlangga
Purwanto . (2013). Evaluasi Hasil Belajar . Yogyakarta : Pustaka belajar
Purwanto, M. Ngalim. 2014. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Rifa’i, Ahmad. Catharina Tri Ani. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: pusat
pengembangan MKU-MKDK Unnes.
Sapriya. 2015. Pendidikan IPS. Jakarta: Rosida.
---------. 2006. Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI Press Bandung
Shulruf, Boaz and Grace Wang. 2011. Parent Influence on Ountcome for
Children: HIPPY as a Cost-Sffective Option. Volume 3 ISSN 1584-5397.
Alexandru Ioan Cuza university. (online) (www.rcis.roDiunduh pada
tanggal 3 Maret 2016 )
Soegeng, A.Y dan Zahrotun Nisa. 2014. Hubungan antara Perhatian Orang Tua
dan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Tematiak Integratif Siswa Kelas IV
SD Negeri Kembangarum 2 Mranggen Demak. Volume 2 Nomor 2.
Universitas PGRI Semarang. (online) (ejournal.upgrissmg.ac.id Diunduh
pada tanggal 26 Maret 2016)
Soemanto, Wasty. 2012. Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pimpinan
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
109
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung
Alfabeta
-------. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sumaatmadja,nursed. 2003. Konsep Dasar IPS.Jakarta: Universitas Terbuka
Suprayogi, dkk. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang: Widya
Karya
Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM).
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Suryabrata, Sumadi. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press
Suryanti dan Samsi Haryanto. 2014. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Sikap
Sosial Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V Sekolah dasar
Kecamatan Sewon. Volume 1 Nomor 2. ISSN 2338-980x. Universitas PGRI
Yogyakarta.(online) (upy.ac.idDiunduh pada tanggal 4 april 2016)
Tan, Jane Hei dyani, dkk. 2013. Hubungan Dukungan Orang Tua dengan
motivasi Belajar Pada Anak Usia Sekolah Kelas IV dan V Di SD Negeri
Kawangkoan Kalawat. Volume 1 Nomor 1. Universitas Sam Ratulangi
Manado. (online) (ejournal.unsrat.ac.id Diunduh pada tanggal 5 April 2016)
Taneo, Silvester Petrus, dkk. 2010. Kajian IPS SD. Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi: Kementrian Pendidikan Nasional.
Widoyoko, Eko Putro. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Willis, H Sofyan. 2013. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung:
Alfabeta
111
Lampiran 1
Variabel Indikator Deskriptor Butir
Pernyataan
Banyak
Pernyataan
Perhatian
Orang Tua
Pemberian bimbingan
a. Membimbing ketika ada kesulitan dalam
proses belajar
b. Mendampingi belajar anak.
c. Menegur ketika tidak sungguh-sungguh
1,2,3,4,5 5
Memberi nasihat
a. Menasihati untuk tidak melakukan
kecurangan.
b. Menasihati untuk selau belajar sungguh
sungguh.
c. Menasihati pentingnya sekolah lanjut.
6,7,8,9, 21,25 6
Memberikan motivasi
dan penghargaan
a. memberkan penghargan untuk memotivasi
anak
b. memberikan motivasi agar anak lebih giat
dala belajar dan mencapai cita-cita
10,11, 26 3
112
Kisi –
kisi
angke
t uji
coba
instru
men
perhat
ian
orang
tua
Memenuhi kebutuhan
anak
a. menyediakan fasilitas pendukung kegiatan
belajar
b. menyediakan peralatan tulis dan
perlengkapan sekolah.
c. Menyediakan ruangan khusus untuk
belajar.
12,13,14,15,2
7,28,29
7
Pengawasan terhadap
anak.
a. Mengawasi anak dalam proses belajar di
rumah.
b. Pengawasan anak dalam jam belajar dan
jam bermain.
c. Mengawasi anak untuk mengetahui
masalah yang dihadapi ketika belajar
d. Mendampingi belajar anak.
e. Mengawasi perkembangan anak baik di
rumah dan di sekolah.
16,17,18,19,2
0, 22,23,24,
30,31.
10
Jumlah Pernyataan 31
113
Lampiran 2
Angket uji coba instrumen perhatian orang tua
Nama :
No Absen :
Kelas :
Jenis Kelamin :
Sekolah :
Pengantar:
1. Angket ini digunakan untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap
anak.
2. Hasil dari pengisian angket tidak akan mempengaruhi nilai.
3. Isilah dengan jujur sesuai dengan kenyataan yang kalian alami.
4. Apabila ada pernyataan yang kurang jelas bertanyalah.
Petunjuk pengisian angket:
1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan seksama.
3. Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap paling sesuai
dengan keadaan diri sendiri.
No Pernyataan
Alternative jawaban
Selalu sering Kadang -
kadang
Tidak
pernah
1
Orang tua menyiapkan seragam
sebelum berangkat sekolah.
√
4. Seluruh pernyataan harus di jawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih
dari satu.
5. Keterangan pilihan :
Keterangan:
Selalu : bila pernyataan tersebut dilakukan setiap hari
114
Sering : bila pernyataan tersebut dilakukan 4 sampai 6 kali
dalam seminggu
Kadang-kadang : bila pernyataan tersebut dilakukan 1 sampai 3 kali
dalam seminggu
Tidak Pernah bila pernyataan tersebut tidak pernah anda lakukan.
No Pernyataan
Alternatif jawaban
Selalu Sering Kadang -
kadang
Tidak
pernah
1
Ketika ada kesulitan saat belajar orang
tua membantu untuk menyelesaikan.
2
ketika saya mengalami kesulitan
mengerjakan pekerjaan tumah (PR)
orang tua membantu menyelesaikan.
3
Saya belajar dengan didampingi orang
tua
4
Saya ditegur oleh orang tua ketika saya
tidak belajar dengan sungguh-sungguh.
5
Orang tua menegur saat saya tidak
belajar malam hari
6
Saya dinasehati oleh orang tua agar
jujur (tidak mencontek) dalam
mengerjakan ulangan.
7
Ketika saya tidak masuk sekolah dan
tertinggal dalam mengikuti pelajaran,
orang tua menyarankan kepada saya
untuk meminjam catatan teman.
115
8
Orang tua menasihati untuk belajar
sampai akhir hayat (meninggal)
9
Saya diingatkan untuk bersungguh-
sungguh dalam belajar oleh orang tua.
10
Saya mendapatkan hadiah/reward dari
orang tua ketika mendapat nilai yang
bagus.
11
Saya mendapatkan pujian dari orang
tua, ketika saya mendapat nilai yang
bagus.
12
Orang tua saya tidak menunda-nunda
dalam membelikan buku paket
penunjang pelajaran.
13
Saya belajar dalam ruangan khusus
yang dilengkapi dengan meja kursi dan
lampu belajar agar saya nyaman belajar
yang disediakan oleh orang tua.
14
Orang tua saya melengkapi semua alat
tulis untuk menunjang belajar.
15
Dalam menyediakan semua fasilitas
belajar, orang tua saya tidak merasa
keberatan sama sekali.
16
Ketika saya dirumah orang tua selalu
mengawasi saya dalam melaksanakan
kegiatan belajar.
17 Ketika saya belum mengerjakan tugas
116
orang tua menyuruh untuk mengerjakan.
18 Orang tua mengatur jam bermain saya.
19
Setiap belajar orang tua mengecek buku
catatan pelajaran.
20
Orang tua saya menanyakan masalah-
masalah yang saya hadapi selama
belajar.
21
Saya dinasihati orang tua jika saya
malas belajar.
22
Saya membaca buku pelajaran
didampingi orang tua
23
Orang tua meyita HP (handphone)
ketika waktu belajar.
24
Orang tua menanyakan interaksi saya
dengan teman sebaya saya
25
Saya mendapatkan petuah/masukan
tentang pendidikan lanjut dari orang tua
26
Orang tua membangukan saya untuk
berangkat sekolah.
27
Sebelum berangkat sekolah orang tua
menyediakan sarapan untuk saya.
28
Orang tua menyediakan alat tulis,
sepatu, seragam dan tas sekolah untuk
saya.
29 Orang tua menasihati saya ketika saya
117
tidak mengikuti aturan yang ada.
30
Orang tua memarahi saya ketika saya
bolos sekolah.
31
Saya dimarahi orang tua jika tidak
belajar saat malam hari.
118
Lampiran 3
Hasil uji coba angket
Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
U-1 2 2 1 2 3 4 2 1 1 2 3 4 1 2 4 2 4 1 4 3 1 3 1 1 2 2 4 3 2 1 2
U-2 2 2 1 2 1 1 3 1 2 1 3 1 4 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 4 2 3 1 2
U-3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4
U-4 3 2 1 3 1 3 4 3 2 4 3 1 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3
U-5 2 2 1 4 4 2 3 2 2 2 2 2 1 2 4 2 4 3 3 1 3 1 4 2 3 3 4 2 2 2 4
U-6 4 2 4 4 3 4 4 4 1 2 4 4 1 4 4 4 4 1 1 4 1 4 1 1 3 3 4 4 4 4 4
U-7 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 2 3 3 4 2 4 4 3
U-8 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 1 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4
U-9 4 2 4 3 2 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 1 1 2 4 4 4 4
U-10 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3
U-11 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3
U-12 4 2 3 2 2 2 1 2 1 4 3 1 1 4 4 4 2 2 3 1 2 1 4 1 4 4 3 2 4 4 4
U-13 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 4 1 3 2 3 3 2 2 1 2 1 3 2 1 1 3 3 2 4 2
U-14 3 2 2 3 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 3 2 3
U-15 2 2 2 1 1 3 4 3 2 1 2 2 1 2 4 2 4 3 3 1 3 1 4 2 3 3 4 2 2 2 4
U-16 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4
U-17 4 2 2 2 2 3 4 4 1 3 2 1 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 1 3 3 4 4 4 2 1
U-18 3 3 4 2 3 3 3 3 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 2 4
U-19 2 2 4 1 2 4 4 4 1 2 4 2 2 2 4 2 4 4 3 2 4 2 4 1 3 3 4 4 2 4 2
U-20 2 2 1 2 3 3 4 1 1 2 2 2 3 2 4 2 3 4 1 1 4 1 4 1 2 2 2 2 3 2 1
U-21 1 4 2 2 3 1 2 1 2 1 4 4 1 1 3 1 4 4 2 1 4 1 4 2 2 2 4 2 4 4 3
119
U-22 2 2 1 4 4 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 1 4 1 4 2 4 4 4 2 4 4 4
U-23 2 2 2 3 3 2 2 1 2 1 3 3 1 2 3 2 4 2 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 1 1 2
U-24 2 3 2 3 3 1 2 1 1 1 2 4 1 2 4 2 4 4 2 1 4 1 4 1 1 1 4 2 3 4 3
U-25 3 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 1 1 4 1 4 3 2 2 4 2 4 4 3
U-26 1 4 1 2 2 3 2 3 2 4 3 4 1 1 4 1 2 3 2 1 3 1 4 2 3 3 4 4 2 4 2
U-27 4 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 1 4 1 4 4 4 4 3 1 4 4 4
U-28 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 3 2 2 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3
U-29 4 4 3 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 3 4 4 3 4 4
U-30 4 4 3 3 3 4 3 1 3 2 3 2 1 4 3 4 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3
120
Lampiran 4
Hasil Uji Validitas
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B1 84.8333 234.144 .375 .902
B2 84.8000 230.717 .468 .900
B3 85.2000 224.717 .588 .898
B4 84.8333 233.247 .389 .902
B5 84.8000 227.890 .527 .899
B6 84.7333 222.616 .654 .897
B7 84.6667 236.989 .225 .904
B8 85.0000 218.345 .690 .896
B9 84.2333 239.978 .208 .904
B10 85.1333 231.913 .370 .902
B11 84.4667 228.120 .582 .899
B12 84.6667 232.989 .299 .904
B13 84.6667 225.540 .619 .898
B14 84.8000 230.717 .468 .900
B15 85.2000 224.717 .588 .898
B16 84.8333 233.247 .389 .902
B17 84.8000 227.890 .527 .899
B18 84.7333 222.616 .654 .897
B19 84.6667 236.989 .225 .904
B20 85.0000 218.345 .690 .896
B21 85.5333 234.257 .366 .902
B22 85.1333 231.913 .370 .902
B23 84.4667 228.120 .582 .899
B24 84.6667 232.989 .299 .904
B25 85.3333 231.885 .303 .904
B26 84.6667 225.540 .619 .898
B27 84.0333 235.482 .422 .901
B28 84.6667 225.540 .619 .898
B29 84.0667 236.616 .279 .903
B30 84.3333 231.816 .400 .901
B31 85.0333 232.102 .364 .902
122
Lampiran 6
Kisi – kisi instrumen penelitian
Variabel Indikator Deskriptor Butir
Pernyataan
Banyak
Pernyataan
Perhatian
Orang Tua
Pemberian bimbingan
a. Membimbing ketika ada kesulitan dalam proses
belajar
b. Mendampingi belajar anak.
c. Menegur ketika tidak sungguh-sungguh
1,2,3,4,5 5
Memberi nasihat
a. Menasihati untuk tidak melakukan kecurangan
b. Menasihati untuk selau belajar sungguh sungguh.
c. Menasihati pentingnya sekolah lanjut.
6,7,8 3
Memberikan motivasi
dan penghargaan
a. memberkan penghargan untuk memotivasi anak
b. memberikan motivasi agar anak lebih giat dala belajar
dan mencapai cita-cita
9,10,11 3
Memenuhi kebutuhan
anak
a. menyediakan fasilitas pendukung kegiatan belajar
b. menyediakan peralatan tulis dan perlengkapan
sekolah.
c. menyediakan ruangan khusus untuk belajar.
12,13,14,15,
16,17
6
123
Pengawasan terhadap
anak.
a. mengawasi anak dalam proses belajar di rumah.
b. pengawasan anak dalam jam belajar dan jam bermain.
c. mengawasi anak untuk mengetahui masalah yang
dihadapi ketika belajar
d. mendampingi belajar anak.
e. mengawasi perkembangan anak baik di rumah dan di
sekolah.
18,19,20,21,
22,23,24,25
8
Jumlah Pernyataan 25
124
Lampiran 7
INSTRUMEN PENELITIAN
Nama :
No Absen :
Kelas :
Jenis Kelamin : ( L / P )
Sekolah :
Pengantar:
1. Angket ini digunakan untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap
anak.
2. Hasil dari pengisian angket tidak akan mempengaruhi nilai.
3. Isilah dengan jujur sesuai dengan kenyataan yang kalian alami.
4. Apabila ada pernyataan yang kurang jelas bertanyalah.
Petunjuk pengisian angket:
1. Isilah daftar identitas yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan seksama.
3. Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap paling sesuai
dengan keadaan diri sendiri.
No Pernyataan
Alternative jawaban
Selalu sering
Kadang
–
kadang
Tidak
pernah
1
Orang tua menyiapkan seragam
sebelum berangkat sekolah.
√
4. Seluruh pernyataan harus di jawab dan tidak diperkenankan jawaban lebih
dari satu.
5. Keterangan pilihan :
Keterangan:
125
Selalu : bila pernyataan tersebut dilakukan setiap hari
Sering : bila pernyataan tersebut dilakukan 4 sampai 6 kali
dalam seminggu
Kadang-kadang : bila pernyataan tersebut dilakukan 1 sampai 3 kali
dalam seminggu
Tidak Pernah bila pernyataan tersebut tidak pernah anda lakukan.
No Pernyataan
Alternatif jawaban
selalu sering Kadang
-
kadang
Tidak
pernah
A. Pemberian Bimbingan
1
Orang tua membimbing saya ketika ada
kesulitan belajar.
2
Ketika saya mengalami kesulitan
mengerjakan pekerjaan tumah (PR) orang
tua membimbing untuk menyelesaikan.
3 Saya belajar dengan didampingi orang tua
4
Saya ditegur oleh orang tua ketika saya
tidak belajar dengan sungguh-sungguh.
5
Orang tua menegur saat saya tidak belajar
malam hari
B. Memberikan Nasihat
6
Orang tua saya menasihati untuk tidak
mencontek atau tidak melakukan
kecurangan saat ulangan.
7 Orang tua menasihati untuk belajar sampai
126
akhir hayat (meninggal).
8
Saya dinasihati orang tua jika saya malas
belajar.
C. Memberikan Motivasi dan Penghargaan
9
Saya mendapatkan hadiah/reward dari
orang tua ketika mendapat prestasi yang
membanggakan.
10
Saya dipuji orang tua ketika mendapat nilai
yang bagus.
11 Saya mendapatkan petuah/masukan tentang
pendidikan lanjut dari orang tua
D. Memenuhi Kebutuhan anak
12
Saya belajar dalam ruangan khusus yang
dilengkapi dengan meja kursi dan lampu
belajar agar saya nyaman belajar yang
disediakan oleh orang tua.
13
Orang tua saya melengkapi semua alat tulis
untuk menunjang belajar.
14
Dalam menyediakan semua fasilitas
belajar, orang tua saya tidak merasa
keberatan sama sekali.
15
Orang tua membangunkan saya untuk
berangkat sekolah.
16
Sebelum berangkat sekolah orang tua
menyediakan sarapan untuk saya.
17 Orang tua membelikan perlengkapan
127
sekolah yang saya perlukan.
E. Pengawasan Terhadap Anak
18
Ketika saya dirumah orang tua selalu
mengawasi saya dalam melaksanakan
kegiatan belajar.
19
Ketika ada tugas yang belum diselesaikan,
orang tua memerintahkan untuk segera
menyelesaikan.
20
Orang tua mengatur jam belajar dan jam
bermain saya.
21
Orang tua saya menanyakan masalah-
masalah yang saya hadapi selama belajar.
22
Saya membaca buku pelajaran didampingi
orang tua
23
Saat belajar, orang tua saya menyita semua
mainan saya ketika jam belajar.
24
Orang tua memarahi saya ketika saya bolos
sekolah.
25
Saya dimarahi orang tua jika tidak belajar
saat malam hari.
#TERIMAKASIH ATAS KEJUJURANNYA#
128
Lampiran 8
Instrumen Wawancara
Hari/tanggal : minggu / 23 juli 2016
Narasumber : Narasumber 1
1. Apakah Anda menemani anak bapak/ibu ketika belajar pada malam hari?
2. Ketika anak mengalami kesulitan, apakah yang bapak/ibu lakukan?
3. Bagaimanakan bapak/ibu menghadapi anak yang mempunyai masalah
nilai anak yang rendah?
4. Bagaimanakah suasana belajar anak ketika dirumah?
5. Apakah bapak/ibu mengatur jam belajar dan jam bermain anak?
6. Apabila anak bapak/ibu mendapat prestasi dalam kelas, apakah bapak/ibu
memberikan reward misalnya pujian atau hadiah?
7. Apakah bapak/ibu menegur anak Anda ketika mendapat nilai jelek?
8. Apakah bapak/ibu mengecek nilai-nilai ulangan anak?
9. Bagaimana cara bapak/ibu selalu memberikan motivasi kepada anak untuk
terus bersekolah?
10. Apakah bapak/ibu menyediakan seluruh fasilitas sekolah untuk anak?
11. Apa saja kendala-kendala/hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam
memberikan perhatian pada pendidikan anak?
129
Lampiran 9
Hasil Wawancara
Hari/tanggal : minggu / 23 juli 2016
Narasumber : Narasumber 1
12. Apakah Anda menemani anak bapak/ibu ketika belajar pada malam hari?
Ya, saya menemani ketika anak belajar
13. Ketika anak mengalami kesulitan, apakah yang bapak/ibu lakukan?
Kalau saya paham saya mencoba membantu, kalau memang saya tidak
paham biasanya saya menyuruh baca-baca lagi atau ke tetangga yang
sudah SMP atau SMA
14. Bagaimanakan bapak/ibu menghadapi anak yang mempunyai masalah
nilai anak yang rendah?
Saya menasihati agar dia lebih giat belajar, tidak terlalu banyak bermain.
15. Bagaimanakah suasana belajar anak ketika dirumah?
Ya seadanya, kadang belajar di ruang tamu, kadang belajar di ruangan
tengah.
16. Apakah bapak/ibu mengatur jam belajar dan jam bermain anak?
Saya mengatur jam belajar anak dari setelah maghrib sampai jam setengah
9. Kalau main kan udah siang hari di sekolah dan pulang sekolah.
17. Apabila anak bapak/ibu mendapat prestasi dalam kelas, apakah bapak/ibu
memberikan reward misalnya pujian atau hadiah?
Biasanya kalau mendapatkan rangking kita sebagai orang tua memberikan
hadiah agar anak lebih giat belajar dan meningkatkan prestasi.
18. Apakah bapak/ibu menegur anak Anda ketika mendapat nilai jelek?
Ya jelas ditegur, dinasihati lagi supaya lebih giat lagi.
19. Apakah bapak/ibu mengecek nilai-nilai ulangan anak?
Kadang-kadang.
130
20. Bagaimana cara bapak/ibu selalu memberikan motivasi kepada anak untuk
terus bersekolah?
Ya diberikan nasihat untuk terus semangat sekolah supaya dapat
meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.
21. Apakah bapak/ibu menyediakan seluruh fasilitas sekolah untuk anak?
Iya, seperlunya saja.
22. Apa saja kendala-kendala/hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam
memberikan perhatian pada pendidikan anak?
Kendalanya saya bekerja sampai malam hari sehingga kurang mengontrol
anak ketika siang hari.
131
Hari/tanggal : minggu, 23 juli 2016
Narasumber : Narasumber 2
1. Apakah Anda menemani anak bapak/ibu ketika belajar pada malam hari?
Kadang-kadang menemani kalau tidak capek.
2. Ketika anak mengalami kesulitan, apakah yang bapak/ibu lakukan?
Kadang bantu mencari jawaban, terkadang juga saya menyuruh baca
kembali buku pelajarannya.
3. Bagaimanakan bapak/ibu menghadapi anak yang mempunyai masalah
nilai anak yang rendah?
Ya dinasihati agar rajin belajar jangan males-malesan.
4. Bagaimanakah suasana belajar anak ketika dirumah?
Ya seadanya, dibuat senyaman mungkin buat anak belajar.
5. Apakah bapak/ibu mengatur jam belajar dan jam bermain anak?
Jam bermainnya siang sehabis sekolah, sorenya ngaji, malam sehabis
makan langsung tak suruh belajar sampai jam setengah 9.
6. Apabila anak bapak/ibu mendapat prestasi dalam kelas, apakah bapak/ibu
memberikan reward misalnya pujian atau hadiah?
Ya dipuji mbak, kan kita juga bangga. Agar anak lebih rajin belajar.
7. Apakah bapak/ibu menegur anak Anda ketika mendapat nilai jelek?
Ya paling hanya dinasihati.
8. Apakah bapak/ibu mengecek nilai-nilai ulangan anak?
Kadang-kadang
9. Bagaimana cara bapak/ibu selalu memberikan motivasi kepada anak untuk
terus bersekolah?
Ya dinasihati agar rajin belajar dan gak main terus.
10. Apakah bapak/ibu menyediakan seluruh fasilitas sekolah untuk anak?
Fasilitas yang saya berikan secukupnya saja.
11. Apa saja kendala-kendala/hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam
memberikan perhatian pada pendidikan anak?
Hambatannya kami (orang tua) masih sibuk kerja jadi kadang kurang
memperhatikan anak, yang penting anak bisa sekolah udah seneng.
132
Lampiran 10
Rekapitulasi skor angket perhatian orang tua
No Nama
A B C D E
Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 R-1 4 3 1 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 72 75
2 R-2 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 3 3 89 90
3 R-3 4 1 1 1 3 1 3 4 1 1 3 3 4 3 4 1 4 1 3 3 1 2 1 4 4 61 80
4 R-4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 85 90
5 R-5 4 1 1 2 4 3 1 3 1 4 2 1 2 4 4 1 2 1 4 1 4 1 1 3 4 59 75
6 R-6 4 1 4 4 3 4 1 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 83 90
7 R-7 4 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 89 92
8 R-8 2 2 2 2 2 3 3 4 1 2 2 1 4 4 4 4 4 1 2 2 3 2 4 1 4 65 80
9 R-9 4 4 4 2 1 1 1 4 4 4 1 4 1 2 1 1 3 1 4 1 2 1 1 4 4 60 70
10 R-10 4 2 1 1 1 4 4 1 4 4 4 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 1 1 1 70 85
11 R-11 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 84 85
12 R12 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 1 2 3 3 4 3 2 4 4 3 2 4 2 2 75 87
13 R13 2 2 2 1 1 3 1 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 2 4 2 3 2 1 4 1 65 75
14 R-14 4 4 4 2 1 1 1 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 78 90
15 R-15 2 3 2 4 3 4 4 4 1 4 2 1 4 4 1 1 3 4 4 4 3 2 4 4 3 75 87
16 R-16 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 85 90
17 R-17 4 3 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 2 82 90
18 R-18 4 3 3 2 2 4 4 4 2 3 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 83 90
19 R-19 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 88 90
20 R-20 4 1 1 1 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 78 85
133
21 R-21 2 3 3 4 3 4 4 3 1 1 2 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 4 4 76 80
22 R-22 3 2 2 4 4 3 2 2 2 3 2 3 2 4 3 2 4 2 3 2 3 1 1 3 2 64 80
23 R-23 2 4 2 1 1 3 3 3 2 2 3 2 4 1 4 2 3 2 3 4 4 1 2 3 1 62 80
24 R-24 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 88 98
25 R-25 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 2 4 4 4 1 4 2 3 4 4 2 4 4 4 3 83 85
26 R-26 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 78 80
27 R-27 2 3 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 1 3 4 4 4 3 2 4 4 4 80 87
28 R-28 4 3 2 2 2 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 2 76 80
29 R-29 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 77 80
30 R-30 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 88 85
31 R-31 4 3 4 4 4 2 1 4 3 4 2 1 2 3 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 79 80
32 R-32 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 83 87
33 R-33 3 3 2 2 2 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 76 80
34 R-34 4 4 1 4 4 4 3 4 1 2 2 2 4 1 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 77 80
35 R-35 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 3 4 4 80 87
36 R-36 4 4 1 4 4 4 3 4 1 2 2 2 4 1 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 4 77 80
37 R-37 3 3 2 4 1 4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 3 4 1 4 4 3 3 2 3 3 76 75
38 R-38 4 4 3 3 2 2 1 4 4 4 4 1 1 1 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 77 80
39 R-39 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 1 3 2 3 3 4 76 80
40 R-41 2 2 1 2 2 1 3 2 4 3 3 2 4 4 2 4 3 3 4 2 2 1 1 2 2 61 75
41 R-41 3 3 2 4 1 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 78 80
42 R-42 1 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 2 1 1 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 4 78 80
43 R-43 3 3 4 3 4 4 3 2 1 4 4 1 3 4 4 3 4 4 3 3 2 1 4 3 3 77 80
44 R-44 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 83 87
134
45 R-45 3 2 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 4 3 78 80
46 R-46 2 4 1 3 4 2 3 2 3 4 3 2 4 1 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 77 75
47 R-47 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 83 95
48 R-48 3 4 3 2 2 3 4 4 3 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 79 80
49 R-49 2 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 82 95
50 R-50 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 2 4 4 85 87
51 R-51 3 3 4 3 2 3 2 4 1 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 77 81
52 R-52 2 3 1 3 3 4 4 4 1 3 4 1 4 3 4 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3 76 80
53 R-53 4 3 2 4 2 4 4 4 2 4 4 1 2 1 4 2 2 3 4 4 2 4 1 4 2 73 80
54 R-54 4 4 3 4 4 4 1 1 2 4 2 2 4 3 3 4 2 3 4 1 4 3 4 4 2 76 81
55 R-55 2 1 4 2 3 4 1 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 3 2 4 3 77 75
56 R-56 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 93 97
57 R-57 3 2 2 2 1 4 3 3 2 2 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 76 85
58 R-58 3 2 2 2 2 3 3 4 1 2 3 1 1 2 1 2 2 2 3 1 1 1 2 4 2 52 75
59 R-59 2 3 2 4 1 4 2 4 3 4 4 2 4 1 3 2 4 4 4 3 2 1 2 4 4 73 80
60 R-60 4 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 3 1 3 3 4 2 3 3 4 70 75
61 R-61 3 3 4 4 1 4 2 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 77 87
62 R-62 3 3 3 3 4 3 4 1 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 2 3 4 80 90
63 R-63 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 1 81 92
64 R-64 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 83 95
65 R-65 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 85 90
66 R-66 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 87 95
67 R-67 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 84 92
68 R-68 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 76 80
135
69 R-69 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 82 85
70 R-70 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 82 87
71 R-71 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 84 92
72 R-72 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 85 87
73 R-73 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 79 80
74 R-74 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 83 90
75 R-75 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 85 97
76 R-76 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 77 82
77 R-77 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 83 92
78 R-78 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 82 97
79 R-79 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 88 90
80 R-80 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 1 3 4 3 3 3 3 3 4 81 87
81 R-81 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 82 85
82 R-82 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 87 95
83 R-83 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 84 92
84 R-84 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 83 90
85 R-85 3 3 4 4 4 3 4 2 3 2 2 4 3 4 4 3 1 4 3 4 3 4 4 3 2 80 87
86 R-86 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 81 82
87 R-87 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 88 92
88 R-88 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 81 83
89 R-89 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 85 92
136
136
Lampiran 11
Hasil Perhitungan Skor Angket Berdasarkan Indikator
Hasil Pernitungan Skor
Indikator: Pemberian Bimbingan
No Kode Nomor Pernyataan
Jumlah Skor 1 2 3 4 5
1 R-1 4 3 1 4 4 16
2 R-2 4 1 4 4 3 16
3 R-3 4 1 1 1 3 10
4 R-4 4 4 3 3 3 17
5 R-5 4 1 1 2 4 12
6 R-6 4 1 4 4 3 16
7 R-7 4 3 3 3 3 16
8 R-8 2 2 2 2 2 10
9 R-9 4 4 4 2 1 15
10 R-10 4 2 1 1 1 9
11 R-11 4 3 3 4 2 16
12 R12 4 4 3 3 4 18
13 R13 2 2 2 1 1 8
14 R-14 4 4 4 2 1 15
15 R-15 2 3 2 4 3 14
16 R-16 4 4 4 4 4 20
17 R-17 4 3 2 2 2 13
18 R-18 4 3 3 2 2 14
19 R-19 4 4 4 4 4 20
20 R-20 4 1 1 1 2 9
21 R-21 2 3 3 4 3 15
22 R-22 3 2 2 4 4 15
23 R-23 2 4 2 1 1 10
137
137
24 R-24 4 4 4 4 4 20
25 R-25 4 4 4 2 2 16
26 R-26 4 3 2 3 3 15
27 R-27 2 3 2 4 4 15
28 R-28 4 3 2 2 2 13
29 R-29 4 3 2 3 3 15
30 R-30 2 3 4 4 4 17
31 R-31 4 3 4 4 4 19
32 R-32 4 4 3 3 2 16
33 R-33 3 3 2 2 2 12
34 R-34 4 4 1 4 4 17
35 R-35 3 3 2 4 4 16
36 R-36 4 4 1 4 4 17
37 R-37 3 3 2 4 1 13
38 R-38 4 4 3 3 2 16
39 R-39 3 2 2 2 2 11
40 R-41 2 2 1 2 2 9
41 R-41 3 3 2 4 1 13
42 R-42 1 4 4 4 2 15
43 R-43 3 3 4 3 4 17
44 R-44 3 4 2 2 4 15
45 R-45 3 2 2 4 4 15
46 R-46 2 4 1 3 4 14
47 R-47 3 4 2 2 4 15
48 R-48 3 4 3 2 2 14
49 R-49 2 4 3 3 2 14
50 R-50 2 3 4 4 4 17
51 R-51 3 3 4 3 2 15
138
138
52 R-52 2 3 1 3 3 12
53 R-53 4 3 2 4 2 15
54 R-54 4 4 3 4 4 19
55 R-55 2 1 4 2 3 12
56 R-56 4 4 3 4 3 18
57 R-57 3 2 2 2 1 10
58 R-58 3 2 2 2 2 11
59 R-59 2 3 2 4 1 12
60 R-60 4 3 3 1 3 14
61 R-61 3 3 4 4 1 15
62 R-62 3 3 3 3 4 16
63 R-63 3 3 3 4 3 16
64 R-64 3 3 4 3 4 17
65 R-65 4 4 3 3 4 18
66 R-66 4 3 3 4 3 17
67 R-67 3 4 3 3 4 17
68 R-68 3 4 4 4 4 19
69 R-69 3 4 4 3 4 18
70 R-70 3 4 3 4 4 18
71 R-71 3 3 3 3 4 16
72 R-72 4 4 3 4 4 19
73 R-73 3 4 4 3 4 18
74 R-74 3 3 3 3 4 16
75 R-75 4 4 3 3 4 18
76 R-76 3 3 3 3 3 15
77 R-77 3 3 3 4 4 17
78 R-78 3 4 3 3 3 16
79 R-79 4 4 4 4 4 20
139
139
80 R-80 3 3 3 3 4 16
81 R-81 3 3 4 3 3 16
82 R-82 4 3 3 4 4 18
83 R-83 4 4 3 3 4 18
84 R-84 3 4 4 3 3 17
85 R-85 3 3 4 4 4 18
86 R-86 3 3 3 4 3 16
87 R-87 4 4 3 3 4 18
88 R-88 3 3 3 3 4 16
89 R-89 3 4 3 3 4 17
140
140
Hasil Pernitungan Skor
Indikator: Memberikan Nasihat
No Kode Nomor Pernyataan
Jumlah Skor 6 7 8
1 R-1 4 3 4 11
2 R-2 4 4 4 12
3 R-3 1 3 4 8
4 R-4 1 4 4 9
5 R-5 3 1 3 7
6 R-6 4 1 3 8
7 R-7 4 3 4 11
8 R-8 3 3 4 10
9 R-9 1 1 4 6
10 R-10 4 4 1 9
11 R-11 4 4 4 12
12 R12 4 3 3 10
13 R13 3 1 4 8
14 R-14 1 1 4 6
15 R-15 4 4 4 12
16 R-16 4 4 2 10
17 R-17 4 4 4 12
18 R-18 4 4 4 12
19 R-19 1 1 4 6
20 R-20 4 1 4 9
21 R-21 4 4 3 11
22 R-22 3 2 2 7
23 R-23 3 3 3 9
24 R-24 1 1 4 6
25 R-25 3 4 3 10
141
141
26 R-26 4 4 4 12
27 R-27 4 4 4 12
28 R-28 4 4 4 12
29 R-29 4 4 4 12
30 R-30 4 4 4 12
31 R-31 2 1 4 7
32 R-32 4 4 3 11
33 R-33 4 4 4 12
34 R-34 4 3 4 11
35 R-35 4 4 4 12
36 R-36 4 3 4 11
37 R-37 4 3 3 10
38 R-38 2 1 4 7
39 R-39 3 3 4 10
40 R-41 1 3 2 6
41 R-41 3 3 4 10
42 R-42 4 4 3 11
43 R-43 4 3 2 9
44 R-44 4 4 4 12
45 R-45 4 3 4 11
46 R-46 2 3 2 7
47 R-47 4 4 4 12
48 R-48 3 4 4 11
49 R-49 4 4 3 11
50 R-50 4 4 4 12
51 R-51 3 2 4 9
52 R-52 4 4 4 12
53 R-53 4 4 4 12
142
142
54 R-54 4 1 1 6
55 R-55 4 1 4 9
56 R-56 4 4 3 11
57 R-57 4 3 3 10
58 R-58 3 3 4 10
59 R-59 4 2 4 10
60 R-60 3 3 3 9
61 R-61 4 2 3 9
62 R-62 3 4 1 8
63 R-63 3 3 3 9
64 R-64 3 3 3 9
65 R-65 3 3 3 9
66 R-66 3 4 4 11
67 R-67 4 3 3 10
68 R-68 3 3 3 9
69 R-69 3 3 3 9
70 R-70 4 3 3 10
71 R-71 3 3 3 9
72 R-72 3 3 3 9
73 R-73 3 3 3 9
74 R-74 3 3 3 9
75 R-75 3 3 3 9
76 R-76 3 3 1 7
77 R-77 3 3 3 9
78 R-78 3 3 3 9
79 R-79 4 4 3 11
80 R-80 3 3 3 9
81 R-81 3 3 3 9
143
143
82 R-82 3 3 3 9
83 R-83 3 3 3 9
84 R-84 3 3 3 9
85 R-85 3 4 2 9
86 R-86 3 3 3 9
87 R-87 3 3 3 9
88 R-88 3 3 3 9
89 R-89 3 3 3 9
144
144
Hasil Pernitungan Skor
Indikator: Memberikan Motivasi dan Penghargaan
No Kode Nomor Pernyataan
Jumlah skor 9 10 11
1 R-1 3 4 2 9
2 R-2 4 4 4 12
3 R-3 1 1 3 5
4 R-4 4 4 4 12
5 R-5 1 4 2 7
6 R-6 3 4 4 11
7 R-7 2 4 4 10
8 R-8 1 2 2 5
9 R-9 4 4 1 9
10 R-10 4 4 4 12
11 R-11 4 4 4 12
12 R12 2 3 3 8
13 R13 3 4 3 10
14 R-14 4 4 4 12
15 R-15 1 4 2 7
16 R-16 2 2 2 6
17 R-17 2 4 4 10
18 R-18 2 3 2 7
19 R-19 4 4 1 9
20 R-20 4 4 4 12
21 R-21 1 1 2 4
22 R-22 2 3 2 7
23 R-23 2 2 3 7
24 R-24 4 4 1 9
25 R-25 4 4 2 10
145
145
26 R-26 2 3 3 8
27 R-27 2 2 2 6
28 R-28 3 4 4 11
29 R-29 3 3 3 9
30 R-30 2 4 3 9
31 R-31 3 4 2 9
32 R-32 4 4 4 12
33 R-33 2 3 3 8
34 R-34 1 2 2 5
35 R-35 2 2 3 7
36 R-36 1 2 2 5
37 R-37 4 4 4 12
38 R-38 4 4 4 12
39 R-39 3 4 3 10
40 R-41 4 3 3 10
41 R-41 3 3 3 9
42 R-42 3 4 3 10
43 R-43 1 4 4 9
44 R-44 4 4 4 12
45 R-45 3 2 3 8
46 R-46 3 4 3 10
47 R-47 4 4 4 12
48 R-48 3 4 2 9
49 R-49 3 2 4 9
50 R-50 4 4 4 12
51 R-51 1 2 2 5
52 R-52 1 3 4 8
53 R-53 2 4 4 10
146
146
54 R-54 2 4 2 8
55 R-55 2 4 4 10
56 R-56 3 4 4 11
57 R-57 2 2 4 8
58 R-58 1 2 3 6
59 R-59 3 4 4 11
60 R-60 2 2 3 7
61 R-61 1 3 3 7
62 R-62 4 4 4 12
63 R-63 3 3 3 9
64 R-64 4 3 3 10
65 R-65 4 3 4 11
66 R-66 4 3 4 11
67 R-67 2 3 3 8
68 R-68 4 3 3 10
69 R-69 4 3 3 10
70 R-70 4 3 3 10
71 R-71 4 3 4 11
72 R-72 3 4 2 9
73 R-73 4 3 3 10
74 R-74 4 4 3 11
75 R-75 4 3 4 11
76 R-76 3 3 3 9
77 R-77 3 3 3 9
78 R-78 4 3 4 11
79 R-79 4 3 4 11
80 R-80 4 4 3 11
81 R-81 3 4 3 10
147
147
82 R-82 3 4 4 11
83 R-83 4 3 4 11
84 R-84 4 3 4 11
85 R-85 3 2 2 7
86 R-86 4 3 4 11
87 R-87 4 3 4 11
88 R-88 4 3 4 11
89 R-89 3 4 3 10
148
148
Hasil Pernitungan Skor
Indikator: Memenuhi Kebutuhan Anak
No Kode Nomor Pernyataan
Jumlah Skor 12 13 14 15 16 17
1 R-1 2 4 3 1 2 2 14
2 R-2 4 4 4 4 4 4 24
3 R-3 3 4 3 4 1 4 19
4 R-4 1 4 4 4 4 2 19
5 R-5 1 2 4 4 1 2 14
6 R-6 4 4 4 3 3 3 21
7 R-7 4 4 3 4 4 4 23
8 R-8 1 4 4 4 4 4 21
9 R-9 4 1 2 1 1 3 12
10 R-10 3 3 4 1 3 4 18
11 R-11 1 4 4 4 3 3 19
12 R12 1 2 3 3 4 3 16
13 R13 3 4 1 4 4 4 20
14 R-14 4 1 2 4 4 4 19
15 R-15 1 4 4 1 1 3 14
16 R-16 1 4 4 4 4 2 19
17 R-17 4 4 4 4 4 4 24
18 R-18 4 4 2 4 2 4 20
19 R-19 4 4 4 4 4 4 24
20 R-20 4 4 4 1 3 3 19
21 R-21 1 4 4 4 4 3 20
22 R-22 3 2 4 3 2 4 18
23 R-23 2 4 1 4 2 3 16
24 R-24 4 4 4 4 4 4 24
25 R-25 4 4 4 1 4 2 19
149
149
26 R-26 1 3 3 3 4 3 17
27 R-27 4 4 4 2 1 3 18
28 R-28 2 4 2 4 4 4 20
29 R-29 1 3 3 2 3 3 15
30 R-30 2 4 4 4 4 4 22
31 R-31 1 2 3 4 4 2 16
32 R-32 1 3 4 3 4 4 19
33 R-33 2 3 3 3 4 4 19
34 R-34 2 4 1 4 4 4 19
35 R-35 2 3 3 3 4 4 19
36 R-36 2 4 1 4 4 4 19
37 R-37 2 3 4 2 3 4 18
38 R-38 1 1 1 3 2 3 11
39 R-39 4 4 4 3 4 3 22
40 R-41 2 4 4 2 4 3 19
41 R-41 2 3 3 4 2 3 17
42 R-42 2 1 1 3 3 4 14
43 R-43 1 3 4 4 3 4 19
44 R-44 1 4 2 2 3 4 16
45 R-45 2 4 4 4 4 4 22
46 R-46 2 4 1 3 4 4 18
47 R-47 1 4 2 2 3 4 16
48 R-48 2 4 3 3 3 4 19
49 R-49 4 4 2 4 4 4 22
50 R-50 1 3 3 4 4 4 19
51 R-51 4 3 4 4 4 3 22
52 R-52 1 4 3 4 2 4 18
53 R-53 1 2 1 4 2 2 12
150
150
54 R-54 2 4 3 3 4 2 18
55 R-55 4 4 4 2 4 4 22
56 R-56 4 4 4 4 4 4 24
57 R-57 1 4 4 3 4 4 20
58 R-58 1 1 2 1 2 2 9
59 R-59 2 4 1 3 2 4 16
60 R-60 3 2 4 3 2 3 17
61 R-61 3 4 3 3 3 4 20
62 R-62 3 4 3 3 2 3 18
63 R-63 4 3 4 4 3 4 22
64 R-64 3 3 4 4 4 3 21
65 R-65 3 4 4 3 4 3 21
66 R-66 4 4 4 3 4 3 22
67 R-67 3 4 4 3 4 3 21
68 R-68 3 4 4 2 3 3 19
69 R-69 3 4 1 3 4 3 18
70 R-70 3 4 4 3 4 2 20
71 R-71 3 4 4 3 3 3 20
72 R-72 3 4 4 3 4 3 21
73 R-73 3 4 1 3 4 3 18
74 R-74 3 4 4 3 4 3 21
75 R-75 3 3 4 3 4 3 20
76 R-76 3 4 4 3 4 3 21
77 R-77 3 4 4 3 3 4 21
78 R-78 3 4 4 3 3 3 20
79 R-79 3 4 2 3 3 3 18
80 R-80 3 4 4 3 4 1 19
81 R-81 3 3 3 3 4 3 19
151
151
82 R-82 3 4 4 3 4 3 21
83 R-83 3 3 4 3 4 3 20
84 R-84 3 4 4 3 3 3 20
85 R-85 4 3 4 4 3 1 19
86 R-86 3 4 3 3 3 3 19
87 R-87 4 4 4 3 4 3 22
88 R-88 3 3 4 3 3 3 19
89 R-89 3 4 4 3 4 3 21
152
152
Hasil Pernitungan Skor
Indikator: Pengawasan terhadap anak
No Kode Nomor Pernyatan
Jumlah SKor 18 19 20 21 18 19 24 25
1 R-1 2 3 3 3 3 3 2 3 22
2 R-2 3 4 4 3 4 1 3 3 25
3 R-3 1 3 3 1 2 1 4 4 19
4 R-4 4 4 4 4 3 4 3 2 28
5 R-5 1 4 1 4 1 1 3 4 19
6 R-6 3 4 4 3 3 3 4 3 27
7 R-7 4 4 4 3 3 4 3 4 29
8 R-8 1 2 2 3 2 4 1 4 19
9 R-9 1 4 1 2 1 1 4 4 18
10 R-10 4 4 4 4 3 1 1 1 22
11 R-11 4 4 4 3 2 3 3 2 25
12 R12 2 4 4 3 2 4 2 2 23
13 R13 2 4 2 3 2 1 4 1 19
14 R-14 1 4 4 3 3 4 3 4 26
15 R-15 4 4 4 3 2 4 4 3 28
16 R-16 4 4 4 4 4 2 4 4 30
17 R-17 4 4 2 2 2 3 4 2 23
18 R-18 4 4 4 4 4 4 2 4 30
19 R-19 4 4 4 4 4 1 4 4 29
20 R-20 4 4 3 4 3 4 3 4 29
21 R-21 4 4 4 3 2 1 4 4 26
22 R-22 2 3 2 3 1 1 3 2 17
23 R-23 2 3 4 4 1 2 3 1 20
24 R-24 4 4 4 4 4 1 4 4 29
25 R-25 3 4 4 2 4 4 4 3 28
153
153
26 R-26 3 4 4 3 2 3 4 3 26
27 R-27 4 4 4 3 2 4 4 4 29
28 R-28 2 4 2 2 2 2 4 2 20
29 R-29 3 4 4 3 2 3 4 3 26
30 R-30 3 4 3 4 3 3 4 4 28
31 R-31 4 4 4 2 2 4 4 4 28
32 R-32 4 4 4 3 4 2 2 2 25
33 R-33 3 4 4 4 2 2 3 3 25
34 R-34 2 4 3 2 3 3 4 4 25
35 R-35 4 3 4 2 2 3 4 4 26
36 R-36 2 4 3 2 3 3 4 4 25
37 R-37 1 4 4 3 3 2 3 3 23
38 R-38 4 4 4 4 3 4 4 4 31
39 R-39 3 4 1 3 2 3 3 4 23
40 R-41 3 4 2 2 1 1 2 2 17
41 R-41 2 4 4 4 3 4 4 4 29
42 R-42 4 3 4 2 4 4 3 4 28
43 R-43 4 3 3 2 1 4 3 3 23
44 R-44 3 4 4 3 3 4 4 3 28
45 R-45 3 3 2 3 2 2 4 3 22
46 R-46 3 3 3 4 4 3 4 4 28
47 R-47 3 4 4 3 3 4 4 3 28
48 R-48 3 4 3 4 3 3 2 4 26
49 R-49 4 4 4 4 4 3 1 2 26
50 R-50 3 3 3 2 4 2 4 4 25
51 R-51 3 4 3 2 3 4 4 3 26
52 R-52 4 2 3 3 3 4 4 3 26
53 R-53 3 4 4 2 4 1 4 2 24
154
154
54 R-54 3 4 1 4 3 4 4 2 25
55 R-55 2 3 4 3 3 2 4 3 24
56 R-56 4 4 3 4 4 4 4 2 29
57 R-57 4 4 3 3 3 3 4 4 28
58 R-58 2 3 1 1 1 2 4 2 16
59 R-59 4 4 3 2 1 2 4 4 24
60 R-60 1 3 3 4 2 3 3 4 23
61 R-61 4 3 3 4 3 3 3 3 26
62 R-62 2 4 4 4 3 2 3 4 26
63 R-63 4 3 4 3 3 4 3 1 25
64 R-64 4 2 3 4 3 3 3 4 26
65 R-65 4 4 3 3 3 3 3 3 26
66 R-66 3 4 3 3 3 3 3 4 26
67 R-67 3 4 3 4 4 3 3 4 28
68 R-68 3 1 3 2 3 1 3 3 19
69 R-69 3 4 3 4 3 3 3 4 27
70 R-70 3 3 3 4 3 3 3 4 26
71 R-71 3 4 3 4 2 3 3 4 26
72 R-72 3 4 3 4 3 3 3 4 27
73 R-73 3 4 3 3 3 3 3 2 24
74 R-74 4 4 2 3 3 3 3 4 26
75 R-75 3 4 3 4 3 3 3 4 27
76 R-76 4 3 3 3 3 3 3 3 25
77 R-77 3 4 3 4 3 3 3 4 27
78 R-78 3 4 3 4 3 3 3 3 26
79 R-79 4 4 3 4 3 4 3 3 28
80 R-80 3 4 3 3 3 3 3 4 26
81 R-81 4 4 3 4 3 3 3 4 28
155
155
82 R-82 4 4 3 4 3 3 3 4 28
83 R-83 3 4 3 3 3 3 3 4 26
84 R-84 3 4 3 4 3 3 3 3 26
85 R-85 4 3 4 3 4 4 3 2 27
86 R-86 3 4 4 3 3 3 3 3 26
87 R-87 4 4 3 4 3 3 3 4 28
88 R-88 3 4 3 3 3 3 3 4 26
89 R-89 4 4 3 3 3 4 3 4 28
156
156
Lampiran 12
Analisis Data Awal
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Perhatian
orang tua
Hasil belajar
N 89 89
Normal Parametersa,b
Mean 78.6292 85.0337
Std.
Deviation
7.52931 6.43578
Most Extreme
Differences
Absolute .184 .165
Positive .086 .165
Negative -.184 -.117
Kolmogorov-Smirnov Z 1.733 1.556
Asymp. Sig. (2-tailed) .062 .016
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
157
157
Lampiran 13
Analisis Data Akhir
Hasil Linearitas
Measures of Association
R R Squared Eta Eta
Squared
Perhatian_orang tua * Hasil
belajar
.752 .566 .781 .610
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
Perhatian
orang tua *
Hasil belajar
Between
Groups
(Combined) 3042.022 12 253.502 9.897 .000
Linearity 2823.668 1 2823.668 110.235 .000
Deviation
from
Linearity
218.354 11 19.850 .775 .664
Within Groups 1946.742 76 25.615
Total 4988.764 88
158
158
Lampiran 14
Rekapitulasi nilai UTS Semester 2
No Kode Nilai Kategori
1 R-1 75 Baik
2 R-2 90 Sangat Baik
3 R-3 80 Baik
4 R-4 90 Sangat Baik
5 R-5 75 Baik
6 R-6 90 Sangat Baik
7 R-7 92 Sangat Baik
8 R-8 80 Baik
9 R-9 70 Cukup Baik
10 R-10 85 Baik
11 R-11 85 Baik
12 R12 87 Sangat Baik
13 R13 75 Baik
14 R-14 90 Sangat Baik
15 R-15 87 Sangat Baik
16 R-16 90 Sangat Baik
17 R-17 90 Sangat Baik
18 R-18 90 Sangat Baik
19 R-19 90 Sangat Baik
20 R-20 85 Baik
21 R-21 80 Baik
22 R-22 80 Baik
23 R-23 80 Baik
24 R-24 98 Sangat Baik
25 R-25 85 Baik
26 R-26 80 Baik
27 R-27 87 Sangat Baik
28 R-28 80 Baik
29 R-29 80 Baik
30 R-30 85 Baik
31 R-31 80 Baik
32 R-32 87 Sangat Baik
33 R-33 80 Baik
34 R-34 80 Baik
35 R-35 87 Sangat Baik
36 R-36 80 Baik
159
159
37 R-37 75 Baik
38 R-38 80 Baik
39 R-39 80 Baik
40 R-41 75 Baik
41 R-41 80 Baik
42 R-42 80 Baik
43 R-43 80 Baik
44 R-44 87 Sangat Baik
45 R-45 80 Baik
46 R-46 75 Baik
47 R-47 95 Sangat Baik
48 R-48 80 Baik
49 R-49 95 Sangat Baik
50 R-50 87 Sangat Baik
51 R-51 81 Baik
52 R-52 80 Baik
53 R-53 80 Baik
54 R-54 81 Baik
55 R-55 75 Baik
56 R-56 97 Sangat Baik
57 R-57 85 Baik
58 R-58 75 Baik
59 R-59 80 Baik
60 R-60 75 Baik
61 R-61 87 Sangat Baik
62 R-62 90 Sangat Baik
63 R-63 92 Sangat Baik
64 R-64 95 Sangat Baik
65 R-65 90 Sangat Baik
66 R-66 95 Sangat Baik
67 R-67 92 Sangat Baik
68 R-68 80 Baik
69 R-69 85 Baik
70 R-70 87 Sangat Baik
71 R-71 92 Sangat Baik
72 R-72 87 Sangat Baik
73 R-73 80 Baik
74 R-74 90 Sangat Baik
75 R-75 97 Sangat Baik
160
160
76 R-76 82 Baik
77 R-77 92 Sangat Baik
78 R-78 97 Sangat Baik
79 R-79 90 Sangat Baik
80 R-80 87 Sangat Baik
81 R-81 85 Baik
82 R-82 95 Sangat Baik
83 R-83 92 Sangat Baik
84 R-84 90 Sangat Baik
85 R-85 87 Sangat Baik
86 R-86 82 Baik
87 R-87 92 Sangat Baik
88 R-88 83 Baik
89 R-89 92 Sangat Baik
163
163
Lampiran 15
Hasil Uji Korelasi Product Moment
Correlations
Perhatian
orang tua
Hasil belajar
Perhatian orang tua
Pearson
Correlation
1 .752**
Sig. (2-tailed) .000
N 89 89
Hasil belajar
Pearson
Correlation
.752**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 89 89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
164
164
Lampiran 16
Hasil Uji Regresi
Variables Entered/Removeda
Mode
l
Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1 Perhatian
orang tuab
. Enter
a. Dependent Variable: Hasil belajar
b. All requested variables entered.
Model Summary
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .752a .566 .561 4.26408
a. Predictors: (Constant), Perhatian orang tua
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 2063.033 1 2063.033 113.463 .000b
Residual 1581.866 87 18.182
Total 3644.899 88
a. Dependent Variable: Hasil belajar
b. Predictors: (Constant), Perhatian orang tua
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 34.470 4.768 7.229 .000
Perhatian orang
tua
.643 .060 .752 10.652 .000
a. Dependent Variable: Hasil belajar