Post on 13-Jul-2015
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 1/57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin pesat
menuntut adanya perubahan dan perkembangan disegala bidang termasuk
di dunia pendidikan. Sejalan dengan perkembangan tersebut, maka
tuntutan mutu pendidikan juga semakin tinggi. Saat ini pendidkan kita
masih di dominasi oleh metode-metode pembelajaran konvensional seperti
metode ceramah, sedangkan untuk memaksimalkan peran peserta didik
dalam proses kegiatan belajar mengajar dikelas perlu diterapkan model
pembelajaran yang lebih inovatif dan variatif sehingga dapat mengaktifkan
peserta didik, salah satunya dengan menerapkan model-model
pembelajaran konstruktifisme.
Dalam paradigma pembelajaran konstruktifistik, peserta didik
diharapkan dapat menemukan dan mentransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan
merevisinya jika tidak, maka tidak akan menimbukan perubahan pada
peserta didik. (Trianto, 2009:28) menyatakan bahwa teori konstruktivisme
menurutnya peserta didik berperan aktif membangun sendiri pengetahuan
di benaknya, Pendidik hanya sebagai fasilitator saja.
Dalam proses pembelajaran konstruktif ini, peran aktif Pendidik
tidak lagi sebagai pusat pengetahuan (teacher centered) tetapi perannya
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 2/57
2
hanya sebagai fasilitator membantu peserta didik dalam menemukan
konsep, fakta, atau prinsip bagi mereka sendiri, bukan sebagai satu-
satunya sumber informasi atau mengendalikan seluruh kegiatan di kelas.
Pada saat ini, SMP Negeri 2 Gangga telah menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai pedoman
kurikulum dalam pemblajran, namun kurikulum tersebut belum
sepenuhnya dapat diterapkan dengan sempurna dalam kegiatan belajar
disetiap mata pelajaran, baik dari segi strategi, metode, maupun
penggunaan media pembelajaran.
Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh Pendidik ekonomi yang
mengajar di SMP Negeri 2 Gangga, pada pembelajaran ekonomi yang
digunakan adalah metode ceramah dan diskusi tradisional. Pada saat
Pendidik menyampaikan pelajaran dengan metode konvensional, dan
diskusi tradisional, hanya peserta didik tertentuyang dapat mengikuti
diskusi secara aktif dan berani dalam mengungkapkan pendapat. Sehingga
suasana belajar dikelas menjadi kurang menyenangkan dan hal ini
berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar yang di capai di kelas. Model
pembelajaran seperti ini dirasakan kurang efektif untuk menarik perhatian
dan keaktifan peserta didik didalam proses KBM.
Salah satu arternatif untuk lebih mengaktifkan dan meningkatkan
prestasi belajar peserta didik perlu dilakukan variasi dalam proses belajar,
misalnya dengan pembelajaran kooperatif model Jigsaw.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 3/57
3
Adapun kelebihan dari pembelajaran model jigsaw adalah lebih
menekankan rasa tanggung jawab pada diri individu dan kerja sama, selain
itu langkah-langkahnya sederhana sehingga tepat untuk diterapkan pada
peserta didik setingkat SMP. Akan tetapi metode pembelajaran kooperatif
model jigsaw memiliki keterbatasan yaitu model pembelajaran ini
memerlukan keterampilan untuk mengorganisasi dan mengkoordinir
peserta didik dengan baik (perpindahan tempt duduk, tingkat berpikirnya,
dan kerjasama yang tinggi) sehingga dalam penerapan model jigsaw ini
fasilitator dengan tingkat akademik dan intelegensi tinggi, kondisi kelas
yang dinamis dengan fasilitas dan sumber belajar seperti buku teks yang
memadai, topic-topik pelajaran tertentu, dan peserta didik memiliki rasa
tanggung jawab dan kerja sama yang tinggi.
Model jigsaw adalah salah satu model belajar kooperatif yang
dalam penerapannya peserta didik dibagi dalam kelompok heterogen yang
beranggotakan 5 – 6 orang. Mereka berada dalam kelompok yang
terstruktur didasarkan pada kerjasama dengan berbagai tanggungjawab.
Strategi ini menjamin agar setiap peserta didik memikul suatu tanggung
jawab yang jelas dalam kelompoknya.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mencoba untuk
melakukan penelitian tentang metode jigsaw dan melihat apakah ada
pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMP
Negeri 2 Gangga.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 4/57
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan bagian penting yang harus ada
dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, sebelum melakukan
penelitian harus mengetahui lebih dahulu permasalahan yang ada. Adanya
permasalahan yang jelas, maka proses pemecahannya akan terarah dan
terfokus. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat
dirumuskan suatu permasalahaan sebagai berikut: ”Apakah ada Pengaruh
Metode Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS
Terpadu Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 ?
C. Hipotesis
Sebelum diajukan hipotesis penelitian, terlebih dahulu
dikemukakan secara singkat makna hipotesis. Hipotesis adalah “Suatu
jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti
melalui data yang terkumpulkan” (Suharsimi Arikunto, 2002 : 64). Ahli
lain mengatakan bahwa hipotesis merupakan “Pertanyaan tentatif yang
merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang diamati dalam usaha
untuk mehamaminya” (Nasution, 2003 : 39).
Berdasarkan kedua pendapat di atas maka diperoleh kesimpulan
bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian berupa dugaan sementara yang pembuktian kebenarannya harus
di uji dilapangan.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 5/57
5
Hipotesis ada 2 macam yaitu:
1. Hipotesis Alternatif (Ha) adalah hipotesis yang isinya mengandung
pernyataan yang tidak menyangkal, sedangkan
2. Hipotesisi Null/Nihil (Ho) adalah hipotesis yang isinya mengandung
pernyataan yang menyangkal
Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapat diajukan hipotesis
Alternatif (Ha) penelitian sebagai berikut: “ada Pengaruh Metode Jigsaw
Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di
SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012”.
Sedangkan Hipotesis Null/Nihil (Ho) penelitian ini adalah : “Tidak
ada Pengaruh Metode Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012”
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Metode Metode jigsaw
pada materi pokok pasar terhadap prestasi belajar peserta didik di SMP 2
gangga tahun pelajaran 2011-2012
E. Manfaat Penelitian
1) Manfaat penelitian secara umum
a. Bagi Peserta Didik, untuk dapat membantu Peserta Didik di dalam
menumbuhkan motif-motf belajarnya kearah yang lebih keras, giat
dan tekun sehingga mendapatkan prestasi belajar yang baik,
dengan prestasi belajar yang di dapatkan itulah Peserta Didik akan
terdorong untuk melanjutkan pendidikannya.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 6/57
6
b. Bagi Pendidik, untuk dapat membantu Pendidik dalam
menumbuhkan motif-motif belajar pada Peserta Didiknya, agar
dapat belajar degan lebih keras, giat dan tekun sehingga tercapai
prestasi belajar yang diharapkan.
c. Bagi sekolah, untuk dapat memperoleh gambaran tentang prestasi
belajar Peserta Didik yang telah didapatkan di sekolah tersebut,
serta untuk megetahui motif-motif apa yang mendorong Peserta
Didik untuk dapat melanjukan pendidikanya.
d. Bagi Peneliti, untuk dapat menambah pemahaman dan
pengetahuan dalam bidang pendidikan dan penelitian
2) Manfaat atau Kegunaan Teoritis
a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan
pada khususnya maupun masyarakat pada umumnya mengenai
pengaruh Metode jigsaw terhadap prestasi belajar peserta didik di
pada mata pelajaran IPS Terpadu Di SMP 2 gangga tahun
pelajaran 2011-2012
b. Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai
keaktifan Peserta Didik dalam proses pembelajaran dan motivasi
belajar maupun prestasi terhadap Prestasi belajar peserta didik
pada mata pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 2 Gangga tahun
pelajaran 2011-2012.
c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk
kegiatan penelitian yang sejenis pada waktu yang akan datang.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 7/57
7
3) Manfaat atau Kegunaan Praktis
a. Menyebarluaskan informasi mengenai arti pentingnya keaktifan
Peserta Didik dalam proses pembelajaran dan motivasi belajar
untuk mendukung pencapaian prestasi belajar secara optimal.
b. Sebagai calon pendidik, pengetahuan dan pengalaman selama
mengadakan penelitian ini dapat ditransformasikan kepada
peserta didik pada khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 8/57
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penegasan Pengertian Istilah
1 Pengertian Jigsaw
Menurut Trianto (2009:60) Pembelajaaran koopertif model
jigsaw adalah salah satu model pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya suatu kelas terbagi dalam kelompok - kelompok yang
heterogen yang terdiri dari 5 atau 6 orang peserta didik. Materi
pembelajaran disiapkan dan dibagikan kepda peserta didik dalam
bentuk teks. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk
mempelajari sub pokok bahasan tertentu. Peserta didik yang
mendapat tanggung jawab yang sama berkumpul dalam satu
kelompok untuk mendiskusikan sub pokok bahasan tertentu.
Kelompok ini disebut kelompok ahli, selanjutnya anggota kelompok
ahli kembali ke kelompok asal dan menyampaikan materi yang telah
dibahasnya secara bergantian.
2 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam
dunia pendidikan. Istilah tersebut lazim digunakan sebagai sebutan
dari penilaian dari hasil belajar. Dimana penilaian tersebut bertujuan
melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi
pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Prestasi belajar terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan
belajar. Prestasi belajar digunakan untuk menunjukkan hasil yang
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 9/57
9
optimal dari suatu aktivitas belajar sehingga artinya pun tidak dapat
dipisahkan dari pengertian belajar.
“Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari usaha yang
telah dilakukan dan dikerjakan”, atau dalam definisi yang lebih
singkat bahwa prestasi adalah “hasil yang telah di capai (dilakukan
dan dikerjakan)”. Senada dengan pengertian di atas, prestasi adalah
“hasil yang telah di capai dari apa yang dikerjakan/ yang sudah
diusahakan”.(Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia1997:787 )
Menurut Mas’ud Khasan Abdul Qahar (1994:20), prestasi adalah “apa
yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja”.
Tidak jauh dari pengertian yang dikemukakan oleh Mas’ud, Syaiful
Bahri Djamarah (2004) menyatakan bahwa prestasi adalah “hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan
hati yang diperoleh dengan keuletan kerja, baik secara individual
maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu”.
Dengan demikian, dapat dinyatakan beberapa rumusan dari
pengertian prestasi belajar, diantaranya bahwa “Prestasi Belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau materi yang dikembangkan oleh mata
pelajaran”. Hasil belajar menurut Nana Sudjana (1992:22) adalah
“kemampuan yang dimiliki Peserta Didik, setelah ia menerima
pengalaman belajarnya”. Sedangkan menurut Hadari Nawawi
(2005:87) prestasi belajar adalah “tingkat keberhasilan murid untuk
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 10/57
10
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi”.
B. Landasan Teori
1. Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw
Menurut Trianto (2009:60) Pembelajaaran koopertif
model jigsaw adalah salah satu model pembelajaran yang dalam
pelaksanaannya suatu kelas terbagi dalam kelompok - kelompok
heterogen terdiri atas 5 atau 6 orang peserta didik. Materi
pembelajaran di siapkan dan dibagikan kepda peserta didik
dalam bentuk teks. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab
mempelajari sub pokok bahasan tertentu. Peserta didik yang
mendapat tanggung jawab yang sama, berkumpul dalam satu
kelompok untuk mendiskusikan sub pokok bahasan tertentu.
Kelompok ini disebut kelompok ahli, selanjutnya anggota
kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan menyampaikan
materi yang telah dibahasnya secara bergantian.
b. Gambaran umum Metode Jigsaw
Menurut Trianto (2009:73) strategi ini dikembengkan oleh
Elliot Aronson dkk dari Universitas Texas dan kemudian
diadopsi oleh Slavin dkk.
Strategi ini menjamin agar setiap peserta didik memikul
suatu tanggung jawab yang jelas dalam kelompoknya. Melalui
metode jigsaw ini kelas di bagi menjadi beberapa tim yang
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 11/57
11
anggotaya terdiri dari 5 – 6 peserta didik dengan karakteristik
yang berbeda-beda (kelompok ini dinamakan kelompok asal)
tugas dibagi dalam sejumlah kelompok yang ditetapkan, bahan
akademik yang disajikan kepada peserta didik dalam bentuk
teks.
Para anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki
tanggung jawab yang sama untuk mempelajari bahan akademik
yang sama untuk selanjutnya berkumpul untuk saling membantu
untuk mengkaji bahan tersebut. Kumpulan tersebut dinamakan
kelompok ahli, setelah selesai berdiskusi dalam kelompok ahli
peserta didik kembali dalam kelompok asalnya dan menjelaskan
diskusinya pada saat di kelompok ahli, setelah diadakan
pertemuan dan diskusi, peserta didik dievaluasi secara
individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Tiap peserta
didik dan tiap kelompok yang mendapat skor tinggi mendapat
penghargaan dari Pendidik.
c. Langkah-langkah pembelajaran jigsaw
1) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap
kelompok beranggotakan lima sampai enam peserta didik.
2) Materi pelajaran dibagikan kepada peserta didik dalam
bentuk teks yang dibagi menjadi beberapa sub bab.
3) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yabg
ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 12/57
12
4) Anggota kelompok yang lain yang mempelajari sub bab
yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk
mendiskusikannya.
5) Setiap anggota kelompok ahli kembali ke kelompoknya
bertugas untuk menjelaskan hasil diskusinya di kelompok
ahli kepada teman-temannya
6) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, peserta didik
dikenai tagihan berupa kuis individu.
d. Jigsaw type II
Jigsaw tipe II dikembangkan oleh Slavin dan kawan-
kawanya (1996) dengan sedikit perbedaan dalam belajar
kooperatif tipe jigsaw secara umum. Peserta didik
dikelompokkan secara heterogen dalam kemampuan. Peserta
didik diberi materi baru atau pendalaman dari materi
sebelumnya.
Pada pembelajara model jigsaw type I, awalnya hanya
belajar konsep tertentu yang akan menjadi spesialisasinya,
sementara konsep-konsep yang lain mereka dapatkan melalui
diskusi teman segrupnya. Pada tipe II tiap peserta didik
memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan sebelum ia
belajar spesialisasinya untuk menjadi tim ahli (expert) hal ini
untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari konsep yang
dibicarakan.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 13/57
13
e. Langkah-langkah pembelajaran model jigsaw type II
1. Orientasi
Peserta didik diminta belajar konsep secara keseluruhan
dari konsep yang diberikan.
2. Pengelompokan
Peserta didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
yang heterogen dari kemampuannya, kemudian diberi
indeks.
3. Pembentukan dan pembinaan kelompok expert
Selanjutnya group ini dipecah menjadi kelompok yang
akan mempelajari yang akan diberikan dibina supaya
menjadi ahli berdasarkan indeks
4. Diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam group
Expertis (peserta didik ahli) dalam kelompok tertentu
tersebut masing-masing kembali dalam groupnya masing-
masing. Pada proses ini akan terjadi sharing pengetahua
diantara mereka.
Aturan dalam fase ini adalah:
a.
Peserta didik memiliki tanggung jawab untuk
memastikan bahea setiap anggota tim mempelajari
materi yang diberikan
b. Memperoleh pengetahuan adalah tanggung jawab
bersama
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 14/57
14
c. Bertanya kepada anggota kelompok sebelum bertanya
kepada Pendidik
d. Tidak mengganggu teman yang lain
e. Akhiri diskusi dengan merayakan agar memperoleh
kepuasan
5. Test (penilaian)
Pada fase ini pendidik memberikan tes tulis untuk
dikerjakan peserta didik yang memuat seluruh konsep
yang didiskusikan
6. Pengakuan kelompok
Pembinaan pembelajaran kooperatif didasarkan pada skor
peningkatan individu, tidak didasarkan pada skor akhir
perolehan peserta didik.
2. Prestasi belajar
a. Pengertian prestasi belajar
Poerwadarminta berpendapat (dalam Djamarah 2004),
bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan,
dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan menurut Nasrudin
Harahap dkk (dalam Djamarah 2004), berpendapat bahwa prestasi
adalah apa penilaian pendidik tentang perkembangan dan
kemajuan peserta didik yang berkenan dengan penguasaan bahan
pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang
terdapat dalam kurikulum.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 15/57
15
Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari
suatu hasil aktifitas sedangkan belajar pada dasarnya adalah suatu
proses yang melibatkan perubahan pada diri individu yakni
perubahan tingkah laku. Dengan demikian prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan
pada diri individu sebagai aktifitas dalam belajar (djamarah
2004:23)
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
prestasi adalah ukuran nilai yang diperoleh oleh seorang peserta
didik setelah melakukan usaha-usaha atau perbuatan. Belajar
peserta didik yang baik dan berhasi adalah mereka-mereka yang
terdapat dalam dirinya kemauan dan kemampuan untuk belajar
sungguh-sungguh. Kesungguhan dan kemauan untuk belajar itu
disebabkan oleh adanya motiv dan atau variasi serta pendidik
dalam mengajar.
b. Fungsi prestasi dalam belajar
Ada tiga fungsi dalam belajar, yaitu:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan daya atau energy. Prestasi dalam hal
ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang
akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang
hendak dicapai. Dengan demikian prestasi dapat memberikan
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 16/57
16
arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan dan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-
perbuatan apa yang haru dikerjakan yang serasi guna
mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan
bagi tujuan tersebut.
c. Faktor yang meningkatkan prestasi belajar
Secara garis besarnya ada dua faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar Peserta Didik yaitu faktor intern dan faktor
ekstern. Intern maksudnya pengaruh yang berasal dari dalam diri
Peserta Didik antara lain (1). Intelegensi, (2). Bakat dan minat,
(3). Motif, (4). Kesehatan tubuh dan lain-lain. Sedangkan faktor
ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu antara lain :
(1) Kompetensi Pendidik, (2). Suasana dan prasarana belajar, (3).
Waktu belajar, (4). Tersedianya media pembelajaran.
1) Faktor Intern
a) Intelegensi
Langeveld memberikan definisi intelgensi sebagai
“Disposisi untuk bertindak, untuk menentukan tujuan-
tujuan baru dalam hidupnya, membuat alat untuk
mencapai tujuan itu serta mempergunakannya”
(Langeveld, dalam Suryabrata, 1987 : 138). Jadi
berdasarkan pendapat ahli di atas intelegensi merupakan
bagian kejiwaan manusia yang dibawa sejak lahir berupa
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 17/57
17
kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk berpikir
dan bertindak dalam menentukan tujuan dalam hidupnya.
b) Bakat dan Minat
Menurut Warren bakat (aptitude) didefinisikan
sebagai “suatu kondisi atau disposisi-disposisi tertentu
yang menggejala pada kecakapan seseorang untuk
memperoleh melalui latihan satu atau beberapa
pengetahuan keahlian atau suatu respon seperti
kecakapan untuk berbahasa, musik dan sebagainya”
(Nurkancana, 1986 : 204).
Sementara itu bakat juga diartikan sebagai
“kepandaian, sifat, dan pembawaan yang dibawa sejak
lahir” (Depdikbud, 1990 : 70), sedangkan minat diartikan
sebagai kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu,
gairah, keinginan (Depdikbud, 1990 : 583).
Untuk mendapatkan prestasi belajar ditentukan
oleh ada tidaknya dasar kepandaian, sifat dan
pembawaan yang dibawa sejak lahir. Dasar kepandaian
dalam pelajaran tertentu akan menentukan prestasi
belajar pada mata pelajaran yang bersangkutan. Mereka
yang tidak memiliki bakat untuk mata pelajaran tertentu
tidak akan mendapatkan prestasi belajar pada mata
pelajaran bersangkutan.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 18/57
18
Jadi berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa orang yang berbakat dan berminat
pasti mempunyai perhatian terhadap individu, objek,
aktivitas, dan situasi tersebut. Kalau dikembangkan
dengan belajar, maka bakat minat mempunyai peranan
yang sangat besar menentukan keberhasilan belajar
Peserta Didik. Seseorang yang berbakat dalam suatu
pekerjaan, apabila didukung oleh minat yang tinggi,
maka semakin tinggi tingkat keberhasilannya. Demikian
juga jika bakat dan minat ini didukung oleh latihan yang
banyak maka hasilnya akan semakin optimal.
c) Motivasi
Pengertian dasar motivasi ialah “Keadaan internal
organisme (baik manusia ataupun hewan) yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu dalam pengertian
ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk
bertingkah laku secara terarah” (Gleitman, dalam
Muhibbin, 1995 : 136).
Dalam perkembangan selanjutnya, motivasi dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu 1) Motivasi
intrinsik, dan 2) Motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
adalah hal dan keadaan dan keadaan yang berasal dari
dalam diri Peserta Didik sendiri yang dapat
mendorongnya melakukan tindakan belajar. Adapun
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 19/57
19
motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang
dari luar individu Peserta Didik yang mendorongnya
untuk melakukan kegiatan belajar.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dalam perspektif
kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi Peserta
Didik adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan
langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau
pengaruh orang lain. Dorongan mencapai prestasi dan
dorongan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk
masa depan, umpamanya, memberi pengaruh lebih kuat
dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan
dorongan hadiah atau dorongan keharusan dari orangtua
dan Pendidik.
d) Kemampuan
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan,
kekuatan (Depdikbud, 1996 : 623). Prestasi belajar
ditentukan juga oleh faktor kemampuan atau
kesanggupan dalam belajar. Ketidakmampuan atau
ketidaksanggupan dalam melaksanakan kegiatan belajar
memungkinkan tidak dicapainya prestasi dalam kegiatan
belajar. Kesanggupan atau kecakapan dalam mata
pelajaran tertentu akan memungkinkan diperolehnya
suatu prestasi belajar dalam mata pelajaran yang
bersangkutan. Oleh karena itu para Peserta Didik yang
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 20/57
20
memiliki kesanggupan atau kecapakan dalam suatu mata
pelajaran tertentu memiliki prestasi pada mata pelajaran
yang bersangkutan.
e) Kecerdasan
Kecerdasan adalah kesempurnaan perkembangan
akal budi seperti kepandaian dan ketajaman pikiran
(Depdikbud, 1996 : 186). Prestasi dalam belajar banyak
ditentukan oleh masalah kepandaian atau ketajaman
pikiran. Para Peserta Didik yang memiliki kepandaian
atau ketajaman pikiran dimungkinkan untuk memiliki
prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya Peserta Didik
yang tidak memiliki kepandaian atau ketajaman pikiran
dalam suatu mata pelajaran dimungkinkan untuk tidak
berprestasi pada mata pelajaran yang bersangkutan.
f) Kesehatan tubuh
Kesehatan tubuh jasmani dan rohani memegang
peranan penting dalam belajar. Keadaan jasmani dan
rohani mempengaruhi kondisi manusia secara utuh, maka
keberhasilan secara maksimal tentu sulit diharapkan
tercapai bila dibandingkan dengan kondisi tubuh yang
waktu belajar dalam keadaan sehat dan prima. Hal ini
berlaku sama juga pada suasana hati saat melaksanakan
belajar.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 21/57
21
2) Faktor Ekstern
a) Kompetensi Pendidik
Sebelum kita menelaah kompetensi sebagai ilmu,
dalam hal ini bidang ilmu-ilmu pendidikan, lebih dahulu
kita akan menelaah apa sesungguhnya kompetensi itu,
pengertian dasar kompetensi (competency) adalah
“Kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan suatu
hal” (Daryanto, 1998 : 344).
Dalam proses belajar mengajar Pendidik
memegang peranan penting sekaligus dominant dalam
membagi dan menularkan informasi dan pengetahuan
kepada peserta didik karena itu diperlukan Pendidik yang
bijaksana dan berkompetensi. Cooper mengemukakan
empat kompetensi Pendidik yakni :
(1). Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah
laku manusia, (2). Mempunyai pengetahuan dan
menguasai bidang studi yang dibinanya, (3). Mempunyai
sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman
sejawat dan bidang studi yang dibinanya, (4). Mempunyai
keterampilan teknik mengajar (Nana Sudjana, 2000 : 17)
b) Suasana Dan Sarana Belajar
Suasana adalah keadaan sekitar sesuatu atau
dilingkungan sesuatu (Depdikbud, 1990 : 861). Suasana
memegang peranan dalam keberhasilan belajar. Apabila
lingkungan belajar dalam keadaan gaduh dan terbengkalai,
maka kegiatan belajar terganggu.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 22/57
22
c) Waktu Belajar
Masalah waktu belajar adalah masa alternative yang
dipilih dan dinantikan ketika mau belajar. Waktu belajar
seorang berbeda dengan orang lain. Selain itu kemampuan
belajar juga terbatas dan tidak bisa dipaksakan. Seseorang
memerlukan waktu istirahat, refresing dan rekreasi.
Terlalu banyak belajar bisa mendatangkan kejenuhan dan
jadi proses belajar mengajar hanya membuang waktu saja.
Hal ini disebabkan kapasitas belajar seseorang terbatas.
Oleh karena itu waktu belajar menentukan keberhasilan
dalam proses belajar peserta didik.
d) Lingkungan Sekolah
Keadaan sekolah tidak jarang mempengaruhi
prestasi belajar Peserta Didik. Sekolah yang aktif
melaksanakan kegiatan belajar akan memungkinkan para
Peserta Didik untuk memiliki prestasi dalam belajar.
Keaktifan dalam proses belajar mengajar di sekolah akan
memberikan dorongan kepada para Peserta Didik untuk
belajar dengan baik. Demikian juga kondisi sekolah yang
aman akan memungkinkan para Peserta Didik belajar
dengan baik. Dengan demikian para Peserta Didikpun
dimungkinkan untuk berprestasi dalam belajar. Disini
terlihat berpengaruhnya lingkungan sekolah terhadap
prestasi belajar Peserta Didik di sekolah.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 23/57
23
e) Lingkungan Masyarakat
Keadaan masyarakat juga ikut mempengaruhi
prestasi belajar Peserta Didik. Para Peserta Didik yang
datang dari masyarakat berpendidikan dimungkinkan
untuk belajar dengan baik dan tekun. Keadaan masyarakat
terkadang menjadi pendorong timbulnya keinginan anak
untuk belajar dengan baik. Pada masyarakat yang maju,
dan terus berkembang menjadi salah satu pendorong bagi
para Peserta Didik untuk belajar. Keadaan masyarakat
yang aman sangat berpengaruh pada prestasi belajar
Peserta Didik. Para Peserta Didik yang tinggal di
lingkungan masyarakat yang tidak aman memungkinkan
Peserta Didik untuk tidak berprestasi dalam belajar. Anak
banyak dipengaruhi oleh suatu permasalahan yang timbul
di tengah-tengah masyarakat tempat tinggalnya.
f) Tersedianya Media/Fasiltias Belajar.
Proses kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses
komunikasi. Dengan perkataan lain kegiatan belajar
melalui media terjadi bila ada komunikasi antara penerima
pesan dengan sumber lewat media tersebut. Media yang
dirancang dengan baik dalam batas tertentu dapat
merangsang timbulnya semacam “dialog internal” dalam
diri Peserta Didik yang belajar. Dengan perkataan lain
terjadi komunikasi antara Peserta Didik dengan sumbernya
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 24/57
24
pesan atau Pendidik. Bila demikian halnya maka kita
mengatakan bahwa kegiatan terjadi.
Menurut Mulyasa (2004:153) factor yang meningkatkan
kualitas pembelajaran dalam kerangka peningkatan prestasi
belajar peserta didik yaitu dengan melakukan hal-hal dengan
cara mengembangkan kecerdasan emosi seperti sebagai berikut:
1 Menyediakan lingkungan yang kondusif
2 Menciptakan lingkungan pembelajaran yang demokratis
3 Mengembangkan sikap empati, dan merasakan apa yang
sedang dirasakan peserta didik
4 Membantu peserta didik menemukan solusi dalam setiap
masalah yang dihadapinya.
5 Melibatkan peserta didik secara optimal dalam
pembelajaran baik berupa fisik social maupun emosional
6 Merspons setiap perilaku peserta didik secara positif dan
menghindari respons yang negative.
d. Tekhnik menumbuhkan prestasi belajar
Menurut Djamarah (2005:87), ada beberapa tekhnik
menumbuhkan restasi peserta didik, yaitu: (1) pemberian nilai
yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan
dikelas, dimana peserta didik biasanya berusaha untuk
memperoleh nilai ulangan atau raport dengan angka baik; (2)
Pmberian ganjaran dan hukuman, sehingga dapat
mengakibatkan dan mempertinggi prestasi pada peserta didik;
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 25/57
25
(3) Persaingan atau kompetisi, apabila semua peserta didik
memiliki rasa persaingan (secara sportif dan sehat, maka hasil
yang dicapai semua peserta didik akan meningkat pula; (4)
Harga diri, untuk menumbuh kembangkan kesadaran para
peserta didik agar merasakan pentingnya tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga peserta didik bekerja
keras; (5) Pemberian waktu ulangan, sehingga peserta didik
akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya; (6) pembagian hasil
ulangan agar peserta didik mengetahui sejauh mana
kemampuan dalam menjawab soal-soal
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 26/57
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Pendekatan Penelitian
Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan
pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-
pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi
(Nana Syaodik Sukmadinata, 2009 : 52). Sebuah sumber menyebutkan
bahwa metode penelitian adalah “cara yang teratur dan terpikir baik-baik
untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan), cara kerja yang
bersistem untuk melaksanakan sesuatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan” (Masrial, 1993 : 19). Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa metode merupakan jalan atau cara yang diperlukan
dalam penelitian untuk mencapai tujuan kebenaran ilmiah yang dapat
dipertanggung jawabkan dan sekaligus menjawab pertanyaan yang ada
dalam penelitian.
Jadi dalam penelitian ini peneliti menggunakan Metode Penelitian
Kualitatif, dimana Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang
diarahkan pada pemecahan masalah yang dihadapi di dalam kelas.
Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun hasil kegiatan.
B. Populasi Dan Sampel
1 Populasi
Dalam buku Metodologi Penelitian dijelaskan bahwa “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 27/57
27
peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2003 : 90).
Sedangkan Suharsimi Arikunto mengemukakan “Populasi adalah
keseluruhan objek penelitian” (2002 : 108). Berdasarkan pendapat ahli
yang disebutkan di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh Peserta Didik di SMP Negeri 2 Gangga yang
berjumlah 27 orang
2 Sampel
Dalam penelitian pendidikan, subjek yang dikenai penelitian
biasanya dilakukan terhadap sampel. Sampel merupakan bagian dari
populasi. Sehubungan dengan hal itu, seorang ahli mengemukakan
bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 109).
Ahli lain juga berpendapat bahwa “Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”
(Sugiyono, 2003 : 91). Sedangkan IB. Netra mengemukakan bahwa
“Metode sampling adalah suatu cara pengambilan subyek penelitian,
dimana subyek yang akan diteliti itu terdiri dari jumlah individu sebagai
wakil atau diwakili oleh sejumlah yang lebih kecil. Jumlah yang lebih
kecil itu disebut sampel. Dari ketiga pendapat itu dapat di simpulkan
bahwa sampel adalah sejumlah individu yang merupakan bagian dari
populasi.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 28/57
28
Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel adalah jumlah individu
sebagai wakil atau diwakili oleh sejumlah yang lebih kecil. Jumlah
yang lebih kecil itu disebut sampel. Dalam penelitian ini akan diambil
sampel Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Gangga yang berjumlah 25
orang.
Table 01. Jumlah Sampel kelas VII SMP Negeri 2 Gangga
Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas Sampel Jumlah
VII
Laki -Laki
Perempuan
12
15
Jumlah 27
C. Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian. Pengertian instrument dan metode sering
dikacaukan atau disamakan padahal instrument dan metode adalah berbeda.
Suharsimi Arikunto (2002 : 136) bahwa metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya,
sedangkan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis.
Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah test
1. Validitas Instrumen
Berkenaan dengan validitas instrumen, seorang ahli mengatakan
bahwa “Suatu alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 29/57
29
mengukur apa yang diukur secara tepat” (Wayan Nurkancana dan
PPN Sumartana, 1986 : 127). Ahli lain mengatakan bahwa “Valid atau
kesahihan menunjukkan sejauhmana alat pengukur itu dapat
mengukur apa yang hendak di ukur” (Sumadi Suryabrata, 1985 : 86).
Berdasarkan kedua pendapat di atas maka validitas berarti
ketetapan suatu alat ukur (instrument) untuk mengukur apa yang
hendak di ukur. Validitas instrument dapat ditinjau dari beberapa segi
yaitu validitas ramalan, validitas bandingan, validitas isi, validitas
konstruksi dan validitas susunan. Validitas ini dilakukan dengan
membandingkan materi instrumen dengan analisis rasional terhadap
aspek-aspek yang seharusnya di gunakan.
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas instrumen menunjukkan pengertian bahwa
“Reliabilitas instrumen menunjuk k epada tingkat dapatnya dipercaya
sebuah instrumen, dapat dipercayanya sebuah instrumen atau
keandalan instrumen adalah kemampuan instrumens tersebut sebagai
alat untuk mengumpulkan data” (Suharsimi Arikunto, 2002 : 186).
Jadi reliabilitas instrumen adalah ketetapan suatu alat ukur (test)
apabila alat ukur itu diteskan kepada subjek yang sama. Persyaratan
bagi alat ukur (test) yaitu validitas dan reliabilitas. Sebuah alat ukur
(test) mungkin reliabilitas tapi tidak valid. Sebaliknya sebuah alat ukur
(test) yang valid biasanya reliable. Jadi tinggi rendahnya validitas
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 30/57
30
suatu alat ukur menunjukkan tinggi rendahnya reliabilitas alat ukur
tersebut.
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumus K-R
20 sebagai berikut :
r11 =
t
t
V
pqV
k
k
1
Dimana
r11 = Reliabilitas yang dicari.
P = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
k = banyak item butir pertanyaan
Vt = Varian total
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 163)
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Identifikasi Variabel
Variabel dapat diartikan sebagai “Suatu konsep yang memiliki
nilai ganda, atau dengan perkataan lain suatu faktor yang jika diukur
akan menghasilkan skor yang bervariasi” (Yatim Riyanto, 2001 : 11).
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penelitian ini
perlu diadakan identifikasi.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 31/57
31
Ada dua jenis variabel dalam penelitian ini yakni variabel bebas
dan variabel terikat. Berkenaan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto
(2002 : 104) mengatakan bahwa “Variabel yang mempengaruhi
disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel
(X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel
tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y)”.
a. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Ubahan bebas atau variabel bebas adalah ciri-ciri tertentu
yang merupakan penyebab pada umumnya dalam urutan tata
waktu terjadi lebih dahulu. Berdasarkan pengertian ini, maka
yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pengaruh metode Jigsaw dimana di simbolkan dengan (X)
b. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Ubahan terikat atau variabel terikat adalah ciri-ciri tertentu
yang merupakan akibat dan pada umumnya dalam urutan tata
waktu terjadi kemudian. Kalau dilihat pada urutan tata waktu
terjadinya, maka dalam hal ini yang menjadi ubahan terikat atau
variabel terikatnya adalah prestasi belajar Peserta Didik dimana
disimbolkan dengan (Y).
2. Variabel Penelitian
Setelah variabel-variabel di atas diidentifikasi dan
diklarifikasikan, maka perlu pengertian dari masing-masing variabel
secara operasional, yang mencerminkan keterukuran variabel tersebut.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 32/57
32
Ridwan menjelaskan bahwa “Suatu definisi operasional merupakan
spesifikasi kegiatan penelitian dalam mengukur suatu variabel atau
memanipulasinya, suatu definisi operasional merupakan semacam
buku pegangan yang berisi petunjuk bagi peneliti” (1994 : 43).
Yang perlu dijelaskan dalam definisi operasional variabel ini
adalah :
a. Pengaruh pembelajaran Metode Jigsaw.
Metode Jigsaw adalah bagian dari pembelajaran secara
keseluruhan untuk mencapai ketuntasan belajar, atau standar
kompetensi dan Strategi ini menjamin agar setiap peserta didik
memikul suatu tanggung jawab yang jelas dalam kelompoknya.
Melalui metode jigsaw ini kelas di bagi menjadi beberapa tim
yang anggotaya terdiri dari 5 – 6 peserta didik dengan
karakteristik yang berbeda-beda (kelompok ini dinamakan
kelompok asal) tugas dibagi dalam sejumlah kelompok yang
ditetapkan, bahan akademik yang disajikan kepada peserta didik
dalam bentuk teks.
Instrumen pengaruh Metode Jigsaw yaitu tidak
dilaksanakan dan dilaksanakan. Pada kelompok yang
dilaksanakan diberi symbol X dan pada kelompok yang tidak
dilaksanakan diberi symbol Y.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 33/57
33
b. Prestasi belajar Peserta Didik.
Prestasi dalam belajar materi pokok pasar adalah
merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan individu dalam
mencapai hasil yang maksimal dalam pelajaran Ekonomi pada
khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya. Dalam hal
ini yang dimaksud adalah potensi yang dimiliki sehingga dapat
meraih nilai yang setinggi-tingginya ditunjukkan dengan nilai
yang diberikan oleh Pendidik. Data yang terkumpul berskala
interval.
Instrumen prestasi belajar Peserta Didik terdiri dari 20
butir pertanyaan berbentuk tes obyektif dan terdiri dari
alternative jawaban (a, b, c dan d). Dengan demikian skor
maksimal variabel prestasi belajar Peserta Didik adalah 20
sedangkan skor minimalnya adalah 0.
c. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai data
dari masing-masing variabel serta untuk menguji hipotesis
penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis data.
1) Teknik Deskripsi Data
Data yang diperoleh dideskripsikan dengan
menggunakan statistik deskripstif, statistik deskriftif ini
meliputi penentuan skor maksimal ideal (Mi) dan standar
deviasi ideal (SDi).
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 34/57
34
Untuk menentukan harga Mi dan SDi adalah dapat
digunakan rumus sebagai berikut :
Mi =21 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal).
SDi =6
1(skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
(Wayan Nurkencana dan PPN. Sumartana, 1986 : 90).
Berdasarkan harga Mi dan SDi maka dibuat tabel
konversi untuk pengkategorian masing-masing variabel
sebagai berikut :
Mi + SDi sampai Mi + 3 SDi = tinggi
Mi – 1 SDi sampai < Mi + 1 Sdi = sedang
Mi – 3 3 SDi sampai < Mi -1 SDi = rendah
(Wayan Nurkencana dan PPN. Sumartana, 1986 : 90).
2) Teknik Uji Persyaratan Analisis
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis statistik parametrik. Teknik ini
dipilih didasarkan atas tujuan tersebut, maka teknik yang
paling tepat digunakan adalah teknik analisis pragmentaris
korelasi sederhana. Sesuai dengan teknik analisis yang
dipilih tentu saja diimbangi dengan persyaratan analisis
yang harus dipenuhi. Maka persyaratan analisis yang
paling penting untuk dipenuhi adalah persyaratan linieritas
di samping uji normalitas data.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 35/57
35
3) Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk
mengetahui apakah data yang akan dianalisis dengan
statistik berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu
digunakan rumus chi-kuadrat sebagai berikut :
X2
=h
ho
f
f f
2)(
Keterangan :
X2
= nilai chi-kuadrat
fo = frekuensi observasi
fh = frekuensi harapan
(Suharsimi Arikunto, 2002 : 259)
Kriteria :
Data berdistribusi normal jika X2hitung < X
2tabel dan
sebaliknya data yang tidak berdistribusi normal jika
X2hitung > X
2tabel pada taraf uji 95 %.
4) Uji Homogenitas Data
Untuk menguji homogenitas data dalam penelitian ini
digunakan untuk membuktikan homogenitas data dari
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 36/57
36
beberapa sampel yang akan di analisis dan dapat menguji
dua atau lebih kelompok sampel.
Adapun rumus teknik uji Barlet tersebut adalah
sebagai berikut :
X2
= Ln 10 { B - ∑ ( Ni – 1 ) log Si2
}
Keterangan :
Ln 10 = 2,3026 ( bentuk logaritma dari bilangan 10 )
B = Satuan Barlet
S = Standar deviasi total
Ni = Besaran ukuran sampel
Untuk B = (log S2) ∑ ( Ni – 1 )
Kriteria : “ Jika X2
hitung > X2
tabel ( 1- ) (k-1), dimana
( 1- ) (k-1) diperoleh dari daftar distribusi chi-kuadrat,
maka data yang diperoleh tidak homogen dan apabila
X2hitung < X
2tabel , maka data yang diperoleh tidak homogen
pada taraf signifikansi 5 % atau taraf kebenaran 95%.
5) Teknik Uji Hipotesis
Setelah peneliti mengadakan penelahan yang
mendalam terhadap berbagai sumber untuk menentukan
anggapan dasar, maka langkah berikutnya adalah
merumuskan hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 37/57
37
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data
yang terkumpul.
“Hipotesis merupakan prediksi mengenai
kemungkinan hasil dari suatu penelitian” (Fraenkel dan
Wallen dalam Yatim Riyanto, 2001 : 16). Atas dasar
pendapat di atas, hipotesis yang diajukan masih perlu diuji
kebenarannya. Hipotesis yang dimaksud dalam penelitian
ini berbentuk alternative yang terdiri dari hipotesa mayor
dan hipotesa minor. Sesuai dengan teknik analisis yang
digunakan seperti disebutkan di atas, maka hipotesis
alternative (Ha) diubah menjadi hipotesis nihil (Ho).
(Ha) Ada pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh
pembelajaran Metode Jigsaw terhadap prestasi belajar
peserta didik pada materi pokok pasar di SMP Negeri 2
Gangga tahun Pelajaran 2011/2012
(Ho) Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh
pembelajaran Metode Jigsaw terhadap prestasi belajar
peserta didik pada materi pokok pasar di SMP Negeri 2
Gangga tahun Pelajaran 2011/2012
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 38/57
38
Untuk keperluan pengujian hipotesis digunakan
teknik uji-t (t-tes). Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan yang positif dan signifikan tentang
pemberian pembelajaran Metode Jigsaw dengan yang
tidak menggunakan pembelajaran Metode Jigsaw pada
peserta didik di SMP Negeri 2 Gangga
t =
21
21
11
nnS
X X
Dengan keterangan:
t = t hitung
1 X = Rata-Rata Kelompok Eksperimen
2 X = Rata-Rata Kelompok Eksperimen
n1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen
n2 = jumlah sampel kelompok kontrol
S = Varian Gabungan
(Sugiyono, 2003 : 145).
a. Tolak Ho, apabila t hitung > t table pada taraf uji 95 %
dan derajat kebebasan (dk = n1 + n2 -2). Dan
sebaliknya apabila t hitung < t table maka Ho diterima
pada taraf uji yang sama.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 39/57
39
b. Ho di tolak artinya terdapat perbedaan yang
signifikan dan menerima Ho artinya tidak terdapat
perbedaan yang signifikan
E. Jadwal Kegiatan
NO KEGIATAN
BULAN
OKTOBER
2011
NOVEMBER
2011
DESEMBER
2011
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Persiapan
2 Penyusunan Proposal
3 Konsultasi Proposal
4 Perizinan
5 Penyusunan Skripsi
6 Konsultasi Skripsi
7 Seminar
F. Rincian Anggaran
NO KEGIATAN Biaya
1 Persiapan Rp. 200.000
2 Penyusunan Proposal Rp. 500.000
3 Konsultasi Proposal Rp. 500.000
4 Perizinan Rp. 100.000
5 Penyusunan Skripsi Rp. 600.000
6 Konsultasi Skripsi Rp. 600.000
7 Seminar Rp. 100.000
Jumlah Rp. 2.600.000
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 40/57
40
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Penyajian Hasil Penelitian
1. Data Prestasi Belajar IPS Terpadu Dengan Menggunakan
Metode Jigsaw
Berdasarkan hasil pengumpulan data diperoleh skor terendah
adalah 70 dan skor tetinggi 95. dari hasil perhitungan maka diperoleh
nilai rata-rata (M) = 81,48 dan standar deviasi (SD) = 8,05
Berdasarkan data hasil Prestasi Belajar IPS Terpadu tersebut
dicari skor Mean Ideal (Mi) dan besarnya Standar Deviasi Ideal (SDi)
guna mempermudah perhitungan. Rumus yang digunakan untuk
mencari Mi dan SDi yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
maksimal idealnya adalah 100 dan skor minimal idealnya adalah 0,
maka diperoleh harga Mi = ½ (100 + 0) = 50 dan SDi= 1/6 (100 – 0) =
16,67.
Dengan demikian kategori yang dapat dibuat untuk keperluan
komponen skor data Prestasi Belajar IPS Terpadu dengan metode
pembelajaran Model Jigsaw adalah sebagai berikut :
Mi + 1 SDi sampai Mi + 3 SDi = kategori tinggi
50 + 1 (16,67) sampai 50 + 3 (16,67)
66,67 sampai 100
Mi – 1 SDi sampai < Mi + 1 SDi = Kategori sedang
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 41/57
41
50 -1 (16,67) sampai < Mi + 1 (16,67)
33,33 sampai <66,67
Mi – 3 SDi sampai <Mi – SDi = Kategori rendah
50 – 3 (16,67) sampai <50 – 1 (16,67)
0,00 sampai <33,33
Berdasarkan rata-rata yang diperoleh dari data di atas sebesar
81,48 untuk kelompok eksperimen maka secara umum dapat
digolongkan dalam kategori tinggi.
2. Data Prestasi Belajar IPS Terpadu Tanpa Menggunakan Metode
Jigsaw
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan data diperoleh skor
tertinggi adalah 85 dan skor terendah adalah 50. setelah dilakukan
perhitungan diperoleh nilai rata-rata (Mean) = 63,70 dan standar
deviasinya (SD) = 11,23.
Berdasarkan data hasil Prestasi Belajar IPS Terpadu tersebut
dicari skor Mean Ideal (Mi) dan besarnya Standar Deviasi Ideal (SDi)
guna mempermudah perhitungan. Rumus yang digunakan untuk
mencari Mi dan SDi yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
maksimal idealnya adalah 100 dan skor minimal idealnya adalah 0,
maka diperoleh harga Mi = ½ (100 + 0) = 50 dan SDi= 1/6 (100 – 0) =
16,67.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 42/57
42
Dengan demikian kategori yang dapat dibuat untuk keperluan
komponen skor data Prestasi Belajar IPS Terpadu dengan metode
pembelajaran Model Jigsaw adalah sebagai berikut :
Mi + 1 SDi sampai Mi + 3 SDi = kategori tinggi
50 + 1 (16,67) sampai 50 + 3 (16,67)
66,67 sampai 100
Mi – 1 SDi sampai < Mi + 1 SDi = Kategori sedang
50 -1 (16,67) sampai < 50 + 16,67
33,33 sampai <66,67
Mi – 3 SDi sampai < Mi – Sdi = Kategori rendah
50 – 50 (16,67) sampai < 50 – 16,67
0,00 sampai < 33,33
Berdasarkan kategori di atas mean yang diperoleh yakni 63,70
maka secara umum dapat digolongkan bahwa skor Prestasi Belajar
IPS Terpadu tanpa menggunakan pemberian pembelajaran Model
Jigsaw tergolong dalam kategori sedang.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 43/57
43
B. Analisis Data Hasil Penelitian Dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Normalitas Data
Pembuktian normalitas data dimaksudkan untuk menguji apakah skor
dalam ubahan yang diteliti telah menghampiri distribusi normal atau tidak.
Kedua variabel yang akan dibuktikan normalitas datanya adalah Prestasi
Belajar IPS Terpadu dengan menggunakan Metode Jigsaw dan yang tidak
menggunakan Metode Jigsaw . Untuk menguji kedua variabel ini adalah
digunakan teknik uji chi-kuadrat yang rumusnya terdapat pada pembahasan
Tekhnik Pengumpulan Data.
a. Pengujian Normalitas Data Kelompok Eksperimen.
Interval
kelas
Batas
nyata
Z
skor
Batas
daerah
Luas
daerahFh fo
(fo-
fh)(fo-fh)2
64,5 -2,10 4821
65 – 71 914 2,467 4 1,533 2,3500
71,5 -1,23 3907
72 - 78 2501 6,752 7 0,243 0,0590
78,5 -0,36 1406
79 – 85 648 1,749 8 6,251 39,07
85,5 -0,36 2054
86 – 92 2093 5,651 6 0,39 0,1521
92,5 0,540 4147
93 – 100 762 2,057 2-
0,0570,0032
100,5 2,36 4909
Jumlah 18,676 27 41,6343
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 44/57
44
Dari tabel di atas dapat ditentukan harga chi-kuadrat hitung
sebagai sebagai berikut :
X2
hitung = 229,2676,18
6343,41)( 2
fh
fh fo
X2
tabel dengan db = (k-3) = 5-3 = 2
Pada taraf 99% = 9,21 dan taraf 95 % =5,99
Jadi tabelhitung X X 22
maka data tersebut berdistribusi normal.
b. Pengujian Normalitas Data Kelompok Kontrol
Interval
kelas
Batas
nyata
Z
skor
Batas
daerah
Luas
daerahfh fo
(fo-
fh)(fo-fh)2
44,5 -
1,70
4554
45 – 50 764 2,014 5 2,986 8,9161
50,5 -
1,17
3790
51 – 56 1401 3,782 5 1,218 1,4835
56,5 -
0,64
2389
57 – 62 1991 5,375 4 -
1,375
1,8906
62,5 -
0,10
0398
63 – 68 1230 3,321 4 0,679 0,4610
68,5 0,42 1628
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 45/57
45
69 – 74 1687 4,554 2 -
2,554
6,5229
74,5 0,96 3315
75 – 80 1004 2,710 5 2,29 5,2441
80,5 1,48 4319
81 – 85 469 1,266 2 0,734 0,5387
86,5 2,03 4788
23,022 27 25,0569
Dari tabel di atas dapat ditentukan harga chi-kuadrat hitung
sebagai berikut :
fh
fh fo X hitung
2088,1
022,23
0569,25
X2 tabel dengan db = (k-3) = 7 - 3 = 4
Pada taraf 99% = 13,3 dan taraf 95 % = 9,49
Jadi tabelhitung X X 22
maka data tersebut berdistribusi normal
Tabel ringkas hasil uji normalitas data
No Nama Ubahanhitung X 2 tabel X
2 Kesimpulan
1.
2.
Eksperimen (X)
Kontrol (Y)
2,229
1,088
5,99
9,49
Normal
Normal
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 46/57
46
2. Uji Homogenitas Data
Pengujian homogenitas data dimaksudkan untuk menguji apakah
data yang dikumpulkan dari beberapa sampel berbentuk homogen atau
tidak. Untuk itu rumus yang digunakan sebagai berikut:
Rumus :
X2
= Ln 10 {B - ∑ (Ni – 1) log S2}
Keterangan :
Ln 10 = 2,3026 (bentuk logaritma dari bilangan 10)
B = Satuan Barlet
S = Standar Deviasi total
Ni = Besan ukuran sampel
Dimana B = (log S2) ∑ (Ni – 1)
Kriteria : jika X2
hitung > X2
tabel maka data yang diperoleh tidak
homogen dan apabila X2
hitung < X2
tabel maka data yang diperoleh
homogen.
Sampel
Kelompok Dk = (n-1)
dk
1 S
2Log S
2(dk) log S
2
Eksperimen
Kontrol
26
26
0,038
0,038
64,802
126,112
1,811
2,10
47,086
54,6
Jumlah 52 - - 3,9817 101,686
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 47/57
47
Varian gabungan dari kedua sampel adalah :
S2
= 455,95
52
66,4963
52
86,32788,1684
52
)11,126(26)80,64(26
Sehingga log S2
= 95,455 = 1,979 dan
B = Loq S2 (∑ni – 1 )
= 1,979 x 52
= 102,908
Dengan menggunakan rumus Barlet diperoleh :
X2
= ( ln 10 ) { 2log1 Sini B
= (2,3026) (102,908-101,686)
= (2,3026) 1,222
X2
hitung = 2,813
Data berbentuk homogen jika X2
hitung < X2tabel
X2
tabel = (1 – 0,05) (2 – 1)
= (0,95) (1)
= 3,84
Karena X2
hitung < X2
tabel berarti datanya berbentuk homogeny
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 48/57
48
a. Pengujian Hipotesis
Teknik uji hipotesis yang akan digunakan adalah analisis uji
t. untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran
Model Jigsaw pada pembelajaran IPS Terpadu pada Peserta Didik
Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 diambil dari
dua kelas yang dijadikan sampel yaitu kelas VII A sebagai
kelompok eksperimen dan Kelas VII B sebagai kelompok kontrol.
Hipotesis yang diajukan yaitu ada pengaruh yang positif dan
signifikan penggunaan Metode Jigsaw pada pembelajaran IPS
Terpadu terhadap prestasi belajar Peserta Didik Di SMP Negeri 2
Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012
11
21
11
nnS
X X t
Tabel Persiapan Pengujian Hipotesis
Nama
Ubahan
Jumlah Sampel
(n1)
Rataan
(Mean)
( 1 X )
Standar
Deviasi
(SD)
Kuadrat
(SD)
Eksperimen 27 81,48 8,05 64,802
Kontrol 27 63,70 11,23 126,112
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 49/57
49
S2
=
52
935,3278865,1684
52
1129,12626)8025,64(26
S2=52
80,4963
S = 457,95
S = 9,770
Perhitungan t hitung :
t hitung =
11
21
11
nnS
X X
=074,0)770,9(
78,170370,00370,0)770,9(
70,6348,81
=27202,0)770,9(
78,17
=657,278,17
= 6,691
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 50/57
50
Perhitungan ttabel :
Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dan uji dua pihak
diperoleh ttabel sebagai berikut :
ttabel = t (1-
2
1) (dk= n1 + n2 – 2)
= t ( 1-0,025) (dk = 27 + 27 – 2) dengan interpolasi diperoleh ttabel
sebagai berikut :
)98,1(
)2(
5260
4052
t
t
)98,1(
)2(
8
12
t
t
= 12 (1,98 – t ) = 8 (t – 2)
= 23,76 – 12 t = 8 t – 16
20 t = 39,76
ttabel =20
76,39
= 1,988
Dengan membandingkan harga thitung dengan harga t-tabel,
maka thitung > t-tabel atau 6,691> 1,988, berarti sesuai dengan
kriteria yang telah diajukan bahwa, tolak Ho jika thitung > t-tabel. Ha
diterima karena terbukti signifikan penggunaan Metode Jigsaw
terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Peserta Didik kelas
Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 dapat
diterima.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 51/57
51
b. Pembahasan
Sepanjang pengamatan, pembelajaran Model Jigsaw
relative kurang memperoleh perhatian yang memadai. Hal ini
mungkin terjadi karena para Pendidik kurang memahami
pelaksanaan pembelajaran Model Jigsaw dan atau keengganan
sekolah maupun Pendidik dalam melaksanakannya. Selain itu juga
rendahnya nilai pelajaran IPS Terpadu yang diperoleh Peserta
Didik Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 yaitu
berkisar antara 50 sampai 55 menjadi faktor mengapa peneliti ingin
mengangkat masalah ini.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas,
menunjukkan bahwa hipotesis yang telah diajukan dinyatakan
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh pemberian
pembelajaran Model Jigsaw terhadap prestasi belajar pelajaran IPS
Terpadu pada Peserta Didik Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun
Pelajaran 2011-2012 ada pengaruhnya.
Hal ini ditunjukkan dari hasil pengujian hipotesis yang
telah dilakukan peneliti yang hasilnya adalah sebagai berikut
Dengan membandingkan harga thitung dengan harga t-tabel, maka
thitung > t-tabel atau 6,691> 1,988, berarti sesuai dengan kriteria yang
telah diajukan bahwa, tolak Ho jika thitung > t-tabel. Ha diterima
karena terbukti signifikan penggunaan Metode Jigsaw terhadap
Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Peserta Didik Di SMP Negeri 2
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 52/57
52
Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 dapat diterima. Hal ini juga
sesuai dengan pendapat ahli yang menyatakan “Tolak Ho, apabila t
hitung > t table pada taraf uji 95 % dan derajat kebebasan (dk = n1 + n2
-2). Dan sebaliknya apabila t hitung < t table maka Ho diterima pada
taraf uji yang sama” (Sugiyono, 2003 : 145).
Sesuai dengan hipotesis di atas yang menyatakan diterima
hal ini mengandung arti bahwa ada pengaruhnya terhadap Prestasi
Belajar IPS Terpadu Peserta Didik Di SMP Negeri 2 Gangga
Tahun Pelajaran 2011-2012 dikatakan ada pengaruhnya disebabkan
karena :
Berdasarkan hasil temuan penelitian pada waktu
berlangsungnya eksperimen, maka pembelajaran Model Jigsaw
sangat jelas nilai positifnya terhadap Peserta Didik antara lain :
1) Peserta Didik sangat antusias dalam menerima pelajaran
2) Peserta Didik lebih terdorong dalam kegiatan pembelajaran
3) Peserta Didik menjadi lebih terpusat perhatiannya dalam
menerima pelajaran
4) Ingatan anak akan lebih kuat dan tahan lama
5) Peserta Didik lebih tekun dalam menerima pelajaran karena
tertarik dengan alat atau media yang digunakan
6) Peserta Didik tidak cepat menjadi bosan dalam menerima
pelajaran.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 53/57
53
Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh para ahli dari
hasil penemuan secara langsung dan kenyataan di lapangan, jika
dipadukan kelihatannya antara teori yang ada dari para ahli dan
hasil penemuan di lapangan secara kenyataan adalah sangat
mendukung. Jadi antara teori dan praktik adalah mempunyai kaitan
yang sangat erat. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa pengaruh
pembelajaran Model Jigsaw terhadap Prestasi Belajar IPS Terpadu
Peserta Didik Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-
2012 memang ada pengaruhnya.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 54/57
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sepanjang pengamatan, pembelajaran Model Jigsaw relative kurang
memperoleh perhatian yang memadai. Hal ini mungkin terjadi karena para
Pendidik kurang memahami pelaksanaan pembelajaran Model Jigsaw dan
atau keengganan sekolah maupun Pendidik dalam melaksanakannya. Selain
itu juga rendahnya nilai pelajaran IPS Terpadu yang diperoleh Peserta
Didik Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012 yaitu berkisar
antara 50 sampai 55 menjadi faktor mengapa peneliti ingin mengangkat
masalah ini.
Berdasarkan hasil analisis data pada Pembahasan sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran Model Jigsaw berpengaruh terhadap
prestasi belajar mata pelajaran IPS Terpadu yang diperoleh Peserta Didik
Di SMP Negeri 2 Gangga Tahun Pelajaran 2011-2012.
Pengaruh itu tampak dari adanya perbedaan nilai antara kelompok
Peserta Didik yang diberikan pembelajaran Model Jigsaw dengan
kelompok Peserta Didik yang tidak diberikan pembelajaran Model Jigsaw
dalam pembelajaran IPS Terpadu, dan dalam perbedaan tesebut nilai rata-
rata yang diberikan pembelajaran Model Jigsaw lebih tinggi yaitu rata-rata
mendapat nilai 80 sampai 95 dari pada yang tidak diberikan pembelajaran
Model Jigsaw yaitu sekitar 55 sampai 85.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 55/57
55
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Kepada Pendidik
a. Diharapkan dapat memiliki kepedulian tentang pembelajaran
Model Jigsaw dalam pokok bahasan yang diajarkan. Kesadaran
dan kepedulian ini sangat menentukan aktivitas selalu dalam
proses belajar mengajar, apalagi Pendidik yang selalu sadar dan
ingin belajar untuk menambah ilmu pengetahuan untuk
kepentingan profesinya.
b. Kepada Pendidik kelas, hendaknya selalu mengadakan Jigsaw
dalam membantu Peserta Didik untuk mengatasi kesulitan yang
dihadapi terhadap penguasaan materi-materi pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu .
2. Kepada Peserta Didik
Disarankan agar lebih banyak belajar dengan mengulangi
pelajaran yang telah diberikan, khususnya pada mata pelajaran IPS
Terpadu .
3. Kepada Kepala Sekolah
Pihak sekolah meliputi kepala sekolah agar memberikan perhatian
dan motivasi terhadap Pendidik-Pendidik khususnya agar selalu
memberikan pengajaran Jigsaw di kelas.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 56/57
56
4. Kepada Orang Tua Peserta Didik
Diharapkan kepada semua orang tua Peserta Didik agar benar-
benar memperhatikan keberadaan anaknya dirumah, ikut membantu
dan mendorong untuk belajar sehingga para Peserta Didik dapat
mencapai prestasi belajar yang memuaskan.
5. Kepada Peneliti Lain
Kepada peneliti lain diharapkan dapat mengadakan penelitian
yang lebih mendalam dan lebih khususnya mengenai hal-hal yang
dibahas dalam penelitian ini.
5/12/2018 Skripsi Jigsaw Mayoni - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-jigsaw-mayoni 57/57
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi
V). Jakarta : Rineka Cipta
Aqib, Zainal, 2002.Profesionalisme Pendidik Dalam Pembelajaran. Surabaya : Insan
Cendekia
Depdikbud, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2002, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Fasilitator, 2003, Metode Pembelajaran Metode Jigsaw. Jakarta: Depdiknas
Iskandarwassid, 2008, Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung : Remaja Rosdakarya
Masrial, 1993, Teras Kuliah Belajar Mengajar Aktif. Padang : Angkasa Raya
Mulyasa, E, 2002.Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Remaja
Rosdakarya
Nasution, 2003, Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara
Nurkancana, 1986, Evaluasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional
Ridwan, 1994, Metodologi Penelitian (Makalah). Selong : STKIP Hamzanwadi
Riyanto, Yatim, 2001 , Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : SIC
Soetomo, 1993, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha
Nasional.
Sudjana, Nana, 2000, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru
Sugiyono, 2003 , Metode Penelitian. Surabaya : Usaha Nasional
Suryabrata, Sumadi. 1985. Psikologi Pendidikan. Jakarta : CV. Rajawali Pers.
Syah, Muhibbin, 1997, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung :
Remaja Rosdakarya