Sistem Regulasi

Post on 23-Jun-2015

12.108 views 43 download

description

Biologi Sistem Regulasi

Transcript of Sistem Regulasi

Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem regulasi manusia (saraf, endokrin, dan pengindraan).

Menjelaskan struktur dan fungsi (saraf, endokrin dan indera).

Menjelaskan proses bekerjanya saraf, endokrin, dan indera.

Mendeskripsikan proses regulasi (saraf, endokrin, dan indera).

Memprediksi penyebab terjadinya kelainan/penyakit yang terjadi pada saraf, endokrin, dan indera.

Mengkomunikasikan pengaruh narkoba terhadap kelainan/penyakit saraf.

Regulasi merupakan cara semua organ dan sitem

tubuh bekerja sama secara efisien.

Sistem Sarafmengatur pengiriman pesan cepat melalui sel-sel saraf untuk merangsang pergerakan bagian-bagian tubuh sebagai respon terhadap perubahan lingkungan

Sistem Hormon/Endokrinmengatur pengiriman sinyal secara lambat, melalui

zat kimia yang disebut hormon untuk mengatur proses2 biologis (seperti:pertumbuhan)

Inderamerupakan reseptor/penerima rangsang dari luar tubuh, seperti cahaya, sentuhan, aroma, dan rasa.

Tersusun atas : sel saraf (neuron)memiliki struktur yang mempengaruhi mekanisme penghantaran rangsang, menentukan terjadinya gerak baik biasa maupun refleks.

Memiliki susunan saraf, yang t.a: sistem saraf pusat (otak & sumsum tulang belakang) & sistem saraf tepi (saraf sadar & saraf tak sadar).

Dendrit- serabut pendek dan

bercabang-cabang yang merupakan penjuluran badan sel pada badan sel.

- berfungsi menerima dan menghantarkan rangsangan dari luar ke badan sel saraf

Badan Sel- bagian paling besar- terdapat

sitoplasma, inti sel, dan mitokondria

- berfungsi meneruskan rangsang ke akson

Akson/neurit- tonjolan sitoplasma yang

panjang (lebih panjang daripada dendrit),

- berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf dari badan sel ke neuron atau jaringan lainnya.

- Jumlah biasanya hanya satu pada setiap neuron.

- terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.

- ujung akson berhubungan dengan saraf lainnya atau efektor.

Myelin- selubung akson- banyak mengandung lemak- menghambat jalannya impuls- berfungsi sebagai pelindung akson- tersusun atas sel Schwann- bersegmen2 membentuk Nodus Ranvier

Sel Schwan - memberi makanan dan regenerasi akson

Nodus ranvier-bagian akson yang tidak bermyelin-berfungsi mempercepat jalannya impuls

Sinapsis- Pertemuan serabut

saraf dg saraf lainnya atau efektor (otot)

Sinapsis Terdiri dari: bongkol sinapsis, celah

sinapsis, dendrit

Neuron sensorik dari reseptor ke sistem saraf pusat

Neuron motorikdari sistem saraf pusat ke efektor

Neuron konektor/interneuronmenghubungkan saraf sensorik dan motorik di sistem saraf pusat

Neuron unipolar- satu cabang pada badan sel saraf- cabang terbelah 2 seperti huruf

“T”- satu sbg dendrit, satu sbg akson- berperan sbg neuron sensorikNeuron bipolar- mempunyai 2 cabang di 2 sisi- badan sel biasanya berbentuk

oval- berperan sbg interneuronNeuron multipolar- satu akson, banyak dendrit- berperan sebagai neuron motorik

Rangsang adalah suatu potensial kerja (sinyal) di sepanjang akson. Berupa aliran listrik.

Menghantarkan rangsang bila mendapat stimulus (cahaya, suhu, tekanan) dari lingkungan luar tubuh maupun dari sel tetangga.

Diterima oleh reseptor (indera) Diteruskan melalui : Akson dan

Sinapsis

Penyebab penghantaran :

Beda potensial listrik antara bagian luar dan dalam membran akson

Membran Istirahat (luar : +++ , dalam: - - -)

Muatan listrik : potensial istirahatMembran akson : Polarisasi

Stimulus

Membran Mendapat Rangsangan(luar : - - - , dalam: +++)

Muatan listrik : potensial kerjaMembran akson : Depolarisasi

Penghantaran rangsang pada Akson Bermyelin

Penghantaran Rangsang pada Akson Tanpa Myelin

Penghantaran Saltatori

Penghantaran Berkelanjutan

Penerusan rangsang dari sel saraf satu ke sel saraf yang lain.

Melibatkan :1.Saraf Prasinaps : Akson (Bongkol Sinaps)2.Saraf Pascasinaps : Dendrit3.Celah Sinaps4.Neurotransmitter : Asetilkolin, adrenalin, noradrenalin, dopamin,dan serotonin.

Mekanisme : Eksositosis dan Difusi

Rangsang

Vesikula sinapsis ke membran prasinaps Membran Melebur

Neurotransmitter lepas Eksositosis

Asetilkolin berdifusi ke celah sinaps

Asetilkolin berikatan dengan protein di membran pascasinaps

Potensial Kerja pada saraf pascasinaps

Rangsang berjalan

Motor End Plate(Otot)

Setelah bertugas

Diuraikan oleh enzim asetikolinesterase

Asetil dan Kolin

Akson

Vesikula sinapsis

Penghantaran rangsang berikutnya

Impuls

Efektor

Neuron Motori

k

Saraf Pusat (Interneuron

)

Neuron Sensori

k

Reseptor (Indera)

Tanggapan

GERAK BIASA GERAK REFLEKS

Lebih lambat Melibatkan Otak

Lebih cepat Tanpa melibatkan otak Mekanisme pertahanan

tubuh Jalan pintas : Busur

refleksReseptor

Rangsang

Saraf Sensorik

Saraf Motorik Reseptor

Otak

Efektor (Otot) Rangsang

Saraf Sensorik

Sumsum Tulang Belakang

Saraf Konektor

Saraf Motorik

Efektor (Otot)

Sumsum Tulang Belakang

1. Berilah keterangan gambar berikut!