Post on 22-Oct-2015
Sindrom Gawat Nafas
Diagnosis
1. Anamnesis
Bayi biasanya prematur baik dari penghitungan tanggal maupun pada
pemeriksaan kehamilan, atau mempunyai riwayat asfiksia pada periode perinatal.
Bayi mempunyai kesulitan dalam bernapas saat kelahiran yang semakin
memburuk dengan cepat (4).
2. Pemeriksaan Fisik
Bayi dengan SGN terlihat takipnea (frekuensi nafas 60 kali/menit),
grunting, nafas cuping hidung, dan retraksi dinding dada. Bayi terlihat sianosis di
udara ruangan (4).
Pada auskultasi paru dapat ditemukan suara nafas yang “widely
transmitted” namun tidak bisa dianggap sebagai kondisi patologis. Penurunan
suara nafas unilateral (dengan pergeseran mediastinum ke posisi berlawanan) atau
penurunan bilateral udara yang masuk bisa diindikasikan sebagai pneumotorak,
dan dibutuhkan transiluminasi segera untuk pembuktiannya (5).
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan foto torak AP sebaiknya dilakukan pada semua bayi
dengan distress pernapasan. Gambaran radiologis dari HMD yaitu pola
“uniform reticulogranular”, yang menunjukkan gambaran “ground glass” serta
adanya “air bronchogram” perifer (2,3,4).
b. Pemeriksaan Laboratorium
1) Hematologi
Tidak ada yang khas pada pemeriksaan darah penderita SGN (3).
2) Analisa Gas Darah
- Hipoksemia (3)
- gabungan asidosis metabolic dan asidosis respiratorik (3)
3) Pemeriksaan sepsis
Pemeriksaan sepsis termasuk pemeriksaan darah lengkap dan
kultur darah seharusnya dilakukan pada semua bayi dengan HMD, karena
onset sepsis awal (misalnya infeksi oleh Streptokokus grup B atau
Heamofillus influenza) sulit dibedakan dengan gambaran klinik HMD (4).
4) Pemeriksaan gula darah
Gula darah dapat tinggi ataupun rendah dan harus diperhatikan
dengan ketat dalam penilaian infus dekstrose. Hipoglikemi dapat
mencetuskan takipnea dan distress pernapasan (4).
5) Pemeriksaan elektrolit
Kalsium harus diperhatikan setiap 12-24 jam pada penatalaksanaan
cairan parenteral. Hipokalsemi dapat menimbulkan banyak gejala
pernapasan dan berhubungan dengan sakit, “nonfed”, preterm atau bayi
asfiksia (4).
c. Ekokardiografi
Ekokardiografi mempunyai nilai dignostik dalam evaluasi bayi dengan
hipoksemia dan distress pernapasan. Ekokardiografi digunakan untuk
memastikan diagnosis PDA dan juga sebagai data respon pengobatan (4).
Diagnosis Banding (3)
1. Pneumonia / Septikemia
2. Hipertensi Pulmonal Persisten