Post on 06-Apr-2018
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
1/12
MEMAHAMI PERMASALAHAN KEMISKINAN DAN
SIGNIFIKAKANSI ANGKA KEMISKINAN INDONENESIA
Herman.suryo@gmail.com
Abstrak
Masalah kemiskinan menjadi issu sentral bagi setiap kepemimpnan
Pemerintahan diwilayah Indonesia .Dikatakan issu sentral karena terdapat lebih
dari 31 juta jiwa warga miskin yang mendiami Negara Keasatuan Republik
Indonesia .Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah namun terkesan
kurang signifikan sehingga masih perlu diupayakan lebih konkret bukan sekedar
mengambil kebijakan dengan mengubah indikatornya sehingga angka
kemiskinan menjadi rendah namun perlu pula adanya konsepsi konsepsi tentang
kemiskinan serta pentingnya kelembagaan yang pemanen untuk mengatasi
kemiskinan di indonesia Tulisan berikut mambahas secara singkat dan
sederhana mengenai konsepsi konsepsi kemiskinan ,bahwa ternyata banyak
pendapat tentang konsep konsep kemiskinan yang akan berpengaruh terhadap
pengambilan kebijakan di bidang penanggulangan kemiskinan
01.Pendahuluan
Sampai dengan hari ini kemajuan penanggulangan kemikinan masih
layak dan patut untuk dipertanyakan yakni seperti apakah kinerja
penanggulangan kemiskinan di Indonesia saat ini ?
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
2/12
Keberhasilan penanggulangan kemiskinan melalui salah satu indikator
kuantitatip yakni menurunnya angka kemiskinan layak perlu untuk diwacanakan
sekali lagi sehubungan dengan berbagai upaya penanggulangan kemisikinan
yang dilakukan oleh pemerintah telah dilaksanakan dan tentunya juga
menyedot anggaran pendapatan dan belanja yang tidak kecil .
Adapun upaya pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan antara lain
dilakukan dengan :
1.Inpres Desa tertinggal
2.Program Pemberdayaan Daerah Mengatasi Krisis Ekonomi
3.Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan
4.Raskin dan Askeskin
5.Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
6.Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM
Program program tersebut merupakan impelementasi dan bagian dari
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi kemiskinan yang
juga antara lain :
1. Mengurangi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan.
2. Melaksanakan delapan jalur pemerataan yang meliputi :
a. Pemerataan pembagian pendapatan.
b. Penyebaran pembangunan di seluruh daerah.
c. Berusaha.
d. Kesempatan memperoleh pendidikan.
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
3/12
e. Kesehatan.
f. Kesempatan kerja.
Namun demikian masih dipertanyakan sebenarnya seberapa besar
jumlah orang miskin yang ada di Indonesia pasca program penanggulangan
kemiskinan dilaksanakan .Dengan mengetahui seberapa besar angka
kemiskinan akan dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam kerangka
penyusunan kebijkan penanggulangan kemisikinan berikutnya seandainya
kebijakan sebelumnya tidak memberikan hasilnya yang nyata atau signifikan
dalam mengurangi jumlah penduduk miskin di Indonesia.
02.Aspek Aspek Pemahaman Kemiskinan
a.Penyebab Kemiskinan
Pada dasarnya permasalahan kemiskinan di Indonesia tidak hanya
sekedar ketidak pastian angka angka kemiskinan atau jumlah manusia
Indonesia penyandang predikat miskin tetapi juga menyangkut antara lain
definsi tentang kemisknan , sumber sumber penyebab kemiskinan,strategi
penanggulangan kemiskinan,indikator indikator kemiskinan,garis kemiskinan
,kelembagaan penyelenggara penanggulangan kemiskinan maupun
ketersidiaan anggaran untuk penannggulangan kemiskinan
Secara umum penyebab kemiskinan di Indonesia dapat di ibaratkan
sebagai sebuah lingkaran setan yakni
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
4/12
:
Dengan lingkaran setan tersebut maka dapat diketahui bahwa
sebenarnya penyebab kemiskinan di Indonesia sangat variatip dapat saja
bermula dari rendahnya penempatan investasi atau kapital ,rendahnya tabungan
atau dapat juga berawal dari rendahnya pendapatan walaupun sebenarnmya
penyebab kemiskinan tidak sekedar yang termuat dalam lingkaran setan
penyebab kemiskinan tersebut tetapi juga oleh sebab sebab struktural yang
terdiri dari :
a.Ketidak mampuan mengelola sumber daya alam secara maksimal;
b.Kebijakan ekonomi yang tidak berkomitmen terhadap penanggulangan
kemiskinan dan semata-mata mengejar pertumbuhan ekonomi(trickle
down effecttidak bekerja)
cKesalahan mendasar dalam asumsi perekonomian Indonesia adalah
pengangguran dan kemiskinan hanya mungkin diatasi jika ekonomi
tumbuh minimal 6 %
Kurang Modal
Prodtivitas RendahInvestasi Rendah
Pendapatan RendahTabungan Rendah
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
5/12
Namun demikian asumsi yang dibangun bahwa pengangguran dan
kemiskinan hanya dapat di atasi jika angka pertumbuhan ekonomi berada di
level 6 % sebenarnya belumlah tepat karena: untuk mengatasi pengangguran
dan kemiskinan adalah pertumbuhan ekonomi yang melibatkan kegiatan
ekonomi rakyat yang pelakunya adalah masyarakat miskin. Pengangguran dan
kemiskinan adalah dua hal berbeda. Orang yang menganggur belum tentu
miskin
Permasalahan kemiskinan tidak dapat dipecahkan hanya dengan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi semata yakni dengan mengharapkan
terjadinya efek menetes ke bawah (trickle down effect). Pertumbuhan ekonomi
memang merupakan syarat keharusan (necessary condition) untuk mengurangi
kemiskinan.
Adapun syarat kecukupannya (sufficient condition) ialah bahwa
pertumbuhan tersebut efektif dalam mengurangi kemiskinan. Artinya
pertumbuhan tersebut hendaklah menyebar di setiap golongan pendapatan,
termasuk di golongan penduduk miskin (growth with equity). Secara langsung,
hal ini berarti bahwa pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi di setor-sektor
dimana penduduk miskin bekerja Sedangkan secara tidak langsung, hal ini
berarti diperlukan pemerintah yang cukup efektif mendistribusi manfaat
pertumbuhan yang didapatkan dari sektor modern seperti sektor jasa dan
manufaktur yang padat moda.
Namun demikian perlu dipetimbangkan bahwa terdapat beberapa aspek
lain yang mempengaruhi tingkat kemskinan yakni Faktor-faktor yang diduga
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
6/12
mempengaruhi tingkat kemiskinan antara lain (1) pertumbuhan ekonomi; (2)
jumlah penduduk; (3) pendidikan, dan (4) desentralisasi fiskal
b.Ukuran Kemiskinan
Terdapat 2 ( dua ) indikator untuk menyatakan seseorang dapat
dogolongkan sebagai orang miskin yakni indikator kemiskinan relatip dan
indikator kemiskinan absolut..Konsep kemiskinan absolut bertumpu pada pada
garis kemiskinan sedangkan konsep kemiskinan absolut tidak bertunpu pada
garis kemiskinan.
Kemiskinan absolut merupakan ketidak mampuan seseorang dengan
pendapatan yang diperolehnya untuk mencukupi kebutuhan dasar minimum
yang diperlukan untuk hidup setiap hari. Kebutuhan minimum tersebut
diterjemahkan dalam ukuran finansial (uang). Nilai minimum tersebut digunakan
sebagai batas garis kemiskinan. Garis kemiskinan ditetapkan pada tingkat yang
selalu konstan secara riil, sehingga dapat ditelusuri kemajuan yang diperolah
dalam menanggulangi kemiskinan pada level absolut sepanjang waktu.
Atau dengan peneelasan yang lebih sederhana adalah kemampuan
pendapatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan,
pemukiman, pendidikan dan kesehatan). Jika pendapatan seseorang di bawah
pendapatan minimal untuk memenuhi kebutuhan pokok, maka ia disebut miskin
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
7/12
Bagaimana mengukurnya ? .World bank menggunakan ukuran
kemiskinan absolut untuk menentukan jumlah penduduk miskin. Menurut world
bank, penduduk miskin adalah mereka yang hidup kurang dari US$1 per hari
dalam dolar PPP (Purchasing Power Parity). Akan tetapi, tidak semua negara
mengikuti standar minimum yang digunakan world bank tersebut, karena bagi
negara-negara berkembang level tersebut masihlah tinggi, oleh karena itu
banyak negara menentukan garis kemiskinan nasional sendiri dimana kriteria
yang digunakan disesuaikan dengan kondisi perekonomian masing-masing
negara.
Secara global Worl Bank mempunyai ukuran / indiktor untuk menetukan
kategori antara miskin atau tidak yakni
1. Jika 40 % jumlah penduduk berpendapat rendah menerima kurang dari
12% pendapatan nasionalnya maka pembagian pembangunan sangat
timpang.
2. Apabila 40 % lapisan penduduk berpendapatan rendah menikmati
antara 12 17 % pendapatan nasional dianggap sedang.
3. Jika 40 % dari penduduk berpendapatan menengah menikmati lebih
dari 17% pendapatan nasional maka dianggap rendah.
Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) menentukan kemiskinan
absolut Indonesia merupakan ketidakmampuan seseorang untuk mencukupi
kebutuhan pokok minimum energi kalori (2.100 kilo kalori per kapita per hari)
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
8/12
yang dipergunakan tubuh dan kebutuhan dasar minimum untuk sandang,
perumahan, kesehatan, pendidikan, transportasi, dan kebutuhan dasar lain..
Sedangkan konsep kemiskinan relatip ditentukan berdasarkan
ketidakmampuan untuk mencapai standar kehidupan yang ditetapkan
masyarakat setempat sehingga proses penentuannya sangat subyektif. Mereka
yang berada dibawah standar penilaian tersebut dikategorikan sebagai miskin
secara relatif. Kemiskinan relatif ini digunakan untuk mengukur ketimpangan
distribusi pendapatan.
Seseorang dikatakan berada dalam kelompok kemiskinan relatif, jika
pendapatannya berada di bawah pendapatan di sekitarnya, atau dalam
kelompok masyarakat tersebut, ia berada di lapisan paling bawah
Bisa jadi meskipun pendapatannya cukup untuk memenuhi kebutuhan
pokok, namun karena dibanding masyarakat di sekitarnya, pendapatannya dinilai
rendah, ia termasuk miskin.
Pada bagian ini ,di Indonesia terdapat sebuah lembaga yang
menggunakan pendekatan konsep kemiskinan relatip untuk mengkategorikan
seseorang masuk dalam kategori orang miskin yakni Bdan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional ( BKKBN )
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
9/12
Asumsi yang digunakan oleh BKKBN adalah dengan mendefinisikan
miskin atau kurang sejahtera dalam pengertian Pembangunan Keluarga
Sejahtera yang terdiri atas keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I.
Keluarga pra sejahtera adalah keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan spiritual, pangan,
sandang, papan, kesehatan dan keluarga berencana. Sedangkan keluarga
sejahtera I adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan
dasanya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial dan
psikologis, serta kebutuhan pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi
dengan lingkungan tempat tinggal dan transportasi.
Sementara itu, UNDP dalam laporannya pada Human Development
Report tahun 1997, memperkenalkan suatu indikator kemiskinan yang disebut
Human Development Indeks (HDI). Kriteria yang digunakan sebagai tolok ukur
kemiskinan antara lain: (1) kehidupan; (2) pendidikan dasar; (3) ketetapan
ekonomi
03.Pembahasan Angka Kemiskinan
Dengan menggunakan angka model indikator Badan Pusat Statistik yang
terbaru maka jumlah warga miskin di Indonesia adalah sebesar 13,3 % atau
lebih kurang 31 juta jiwa dari 240 juta jiwa penduduk .
Prosentase tersebut diperoleh dengan menetapkan standar kemiskinan
dengan menggunakan acuan pendapatan sebesar Rp.210.000 ribu per bulan
atau Rp.7000 perhari,artinya bahwa seseorang dikategorikan miskin jika
mempunyai pendapatan kurang dari Rp.7000 perhari.
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
10/12
Sungguh ini adalah angka yang sangat fantastis ,dengan pendapat
sebesar Rp.7000 maka warga masyarakat tidak dapat melakukan apa apa
kecuali memenuhi kebutuhan konsumsi,bahkan dengan sebesar Rp.7000 pun
sebenarnya warga msyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan makan makan 3
kali .
Dibandingkan dengan standar kemiskinan Internasional yang menetapkan
patokan sebesar 2 US Dollar perhari atau Rp.19000 maka jumlah warga miskin
menjadi 2,5 kali lipat dari indikator Rp.7000 pehari maka akan terdapat stidak
tidaknya ada 75 juta penduduk Indonesia yang hidup tidak layak atau berada
dibawah garis kemiskinan.
Dengan mengacu pada angka kemiskinan yang ditetapkan oleh BPS
sebesar Rp.7000 pendapatan perhari tentunya distribusi raskin ( beras untuk
orang miskin ) tidak akan menyentuh angka diatas 60 juta jiwa seperti pada
periode tahun sebelumnya.
4.Penutup
a.Simpulan
Bahwa untuk mengukur angka kemiskinan dengan berpatokan pada
pendapat sebesar Rp.7000 per hari maka indikator sebesar tersebut terkesan
dipaksakan dan hanya menjadi komoditas pencitraan kekuasaan akan
keberhasilan pembangunan yang telah dlakukan .
Dengan pendapat Rp.7000 per hari maka terdapat lk 31 jiwa warga
miskin akan menjadi sangat kontra diktip dan menjadi boomerang bagi
pemerintah seandainya implementasi kegiatan penanggulangan kemiskinan
8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
11/12
menyentuh jumlah warga miskin yang lebih dari angka 32 juta jiwa
tersebut.seperti distribusi Raskin tahun lalu sebsar 6o juta jiwa .
Selajutnya dengan angka pendapatan Rp.7000 perhari akan juga
menyisakan persoalan terhadap warga yang berpendapatan lebih dari sebesar
Rp.7000 namun nyata nyata ( secara fakta ) sebenarnya dapat digolongkan
sebagai warga miskin.
b.Saran
1.Perlu ditinjau kembali penetapan angka kemiskinan melalui pendapatan
dibawah Rp210.000 perbulan atau Rp.7000 perhri dengan harapan ada
kepastian status terhadap warga msikin yang berpendapatan ebih dari Rp.7000
perhari tetapi secara faktual masusk dalam golongan warga miskin .
2.Perlunya peninglatan kegiatan ekonomi pada berbagai sektor dan bersifat
pemerataan
3.Membangun upaya upaya produktivitas dan menggeser dari kegiatan Charity
menjadi kegiatan transformatip dengan memposisikan warga miskin sebagai
subyek bukan obyek
Daftar Refferensi
Suman Agus,Artkel, Kemiskinan Fakta yang Bicara ,Jawa Pos 29 Juni 2011
www.Scrib.Com./Data Kemiskinan Indonesia /
Jurnal Smeru No. 26: May-Aug/2008
Governace Brief,Bagaimana Kemiskinan Di Ukur, Number 2November 2004
http://www.scrib.com./Data%20Kemiskinan%20Indonesia%20/http://www.scrib.com./Data%20Kemiskinan%20Indonesia%20/8/3/2019 Signifikakansi Angka Kemiskinan Indonesia
12/12
Jatmiko, Bambang ,Indikator kemiskinan dinilai sudah sesuai kondisi ekonomi
Published On: 14 June 2011
WWW.Scrib.Com /Astika Ketut Sudhana/ BUDAYA KEMISKINAN /Program
Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik /Universitas Udayana,
Bali
http://www.scrib.com/http://www.scrib.com/