Indonesia tanpa Kemiskinan
Transcript of Indonesia tanpa Kemiskinan
Foto
Kegiatan pemberian makanan tambahan dan pemeriksaan Lansia miskin Desa Sumyang serta senam Lansia yang dipandu ibu-ibu PKK dari kecamatan. Kegiatan ini dilakukan oleh KSM Sumyang Sehat dengan dana BLM DDUB tahun 2013. Dilaksanakan Januari 2014. Selama delapan bulan, bekerjasama dengan bidan Desa Sumyang.
Latif Safruddin
ManunggalWinangoen
Februari 2014
Verifikasi ajuan pemihakan listrik dan jamban keluarga miskin di Desa Gondang, didampingi Tim Faskel IV dan RT/RW.
Latif Safruddin
FotoManunggalWinangoen
Februari 2014
SETIDAKNYA pada periode tahun
2013-2014 sudah ada Rp 514 juta
dana PNPM MP yang telah
dimanfaakan oleh masyarakat kurang
mampu di Klaten. Utamanya dana
tersebut digunakan untuk pengadaan
jaringan listrik baru dan program
jambanisasi (pembangunan WC).
Ada 414 rumah penerima manfaat,
khususnya warga kurang mampu PS2
di sembilan desa dampingan Tim 04
Jogonalan dan Kebonarum. Warga
dampingan Tim 04 sepakat PNPM MP
untuk warga PS2. Pembangunan
jamban dan listrik dinilai program
tepat sasaran yang dibutuhkan warga
miskin secara langsung.
Menurut Waluyo, Koordinator BKM
Ampera Desa Sumyang, hasil
penetapan Renta 2013-2014 banyak
dari RT/RW mengusulkan
pembangunan jamban dan listrik.
“Untuk hasil penetapan skala prioritas
kebutuhan warga yaitu jamban 40
pemanfaat dan listrik 30 pemanfaat
yang ada di Desa Sumyang,” ujarnya.
Dalam koordinasi TIM 04,
Rohmadi, senior fasilitator
pendampingan, mengatakan adanya
pergeseran program. Dalam pemetaan
dan pemahaman program, sudah
banyak yang paham. “Sejak awal,
biar apa yang kita dampingi ini bisa
bermanfaat untuk menentukan skala
prioritas permasalahan di desa
masing-masing. Semoga tujuan kita
dan PNPM MP membantu warga
kurang mampu ini benar-benar
bermanfaat dan tepat sasaran,” tegas
Rohmadi. @ Latif Safruddin
Demi Listrik & Jamban Warga Miskin
PNPM MP Kucur Rp 514 Juta
AGRIBISNIS
BU WARNI, begitu warga
Desa Bakung biasa menyapa.
Warga Dukuh Gambiran RT 25
itu setiap hari pergi ke ladang
untuk bercocok tanam.
Uniknya, ia suka bertanam
sayuran, seperti terong,
lombok, pare, bayam, dan
masih banyak lagi. Tidak
seperti umumnya petani lain
yang menanam padi.
Mengapa sayuran yang
dipilih? Tentu saja ada
alasannya.
“Kalau padi semua, siapa
yang tanam sayur? nasinya
dimakan pakai apa?” canda Bu
Warni renyah.
Hasil bercocok tanam ibu
berputra empat tersebut dapat
menamatkan sekolah anaknya
hingga SLTA. Anak bungsunya
kini bersekolah di SMK Klaten
Kelas XII. Sementara ketiga
anaknya yang lain telahh
bekerja di luar kota.
Bersama suami, Bu Warni
merawat dan bertanam sayuran
setiap hari di lahan seluas
hampir 2 hektar. Karena sudah
terbiasa bercocok tanam, tidak
ada lagi kendala berarti.
“Saya bersama petani lain
bergabung dengan paguyuban
petani di sini. Tidak lagi ada
kendala yang sangat berarti,
karena setiap bulan ada
penyuluhan dari Desa Bakung,
dan ada rembuk terkait
masalah yang timbul,” ujar Bu
Marni sambil merawat
sayurannya di sawah.
Sebagai informasi, warga
Desa Bakung Jogonalan
kebanyakan memang berprofesi
sebagai petani. Meskipun
banyak juga yang karyawan,
wiraswasta, dan PNS. Jumlah
penduduk miskinnya ada 582
KK. @Latif Safruddin
Sayuran Hidupi KeluargaCerita Petani
Bu Warni dengan teliti
merawat sayu-sayuran di
kebun luasnya.
Latif Safruddin
5ManunggalWinangoen
Februari 2014
PNPM
BANTUAN Langsung Masyarakat
(BLM) merupakan dana stimulan
pendorong masyarakat untuk
membangun modal sosial melalui
pembelajaran kritis di tiga bidang,
yakni lingkungan, sosial, dan
ekonomi, agar lebih mandiri
menanggulangi persoalan
kemiskinan. Selain itu, mampu
memberikan kontribusi pada
peningkatan IPM serta pencapaian
MDGs di wilayahnya. Setiap desa
mendapatkan BLM sejumlah Rp 200
juta hingga Rp 350 juta.
Substansi makna dana BLM
sesungguhnya merupakan media
pembelajaran masyarakat untuk
terus membangun kapital sosial dan
menumbuhkan nilai-nilai universal
kemanusiaan maupun prinsip-prinsip
kemasyarakatan. Pada gilirannya
nanti mereka mampu menyelesaikan
persoalan sosial, ekonomi dan
lingkungan atau permukiman
mereka.
Lebih dari itu, Komponen Dana
BLM diadakan bertujuan membuka
akses masyarakat miskin ke sumber
dana yang dapat langsung digunakan
masyarakat miskin untuk upaya-
upaya penanggulangan kemiskinan di
masing-masing desa. Jadi, bukan
hanya sebuah dana yang diberikan,
tapi setelah itu tidak ada
pendampingan penggunaan.
Makna dana BLM harus disikapi
BLM Entaskan Kemiskinansebagai pelengkap sarana proses
pembelajaran untuk perubahan sikap
dan perilaku masyarakat dalam
melaksanakan kegiatan
penanggulangan kemiskinan berbasis
nilai-nilai universal dan berorientasi
pada peningkatan IPM-MDGs.
Sehingga toloh ukur pembelajaran
BLM dapat dilihat pada sejauh mana
BLM dimanfaatkan masyarakat secara
bertanggung jawab dan proporsional,
sesuai PJM dan Renta Pronangkis.
Dana BLM adalah dana publik
yang diberikan sebagai wakaf atau
titipan dari pemerintah kepada
masyarakat. Maknanya, penggunaan
dana BLM oleh masyarakat hanya
dapat dimanfaatkan bagi
kepentingan penanggulangan
kemiskinan, dan bukan hadiah atau
dana tak bertuan yang dapat
digunakan sekehendak hati.
Harus disadari pula bahwa
sebagian besar sumber dana PNPM
Mandiri Perkotaan adalah utang luar
negeri yang harus dibayar kembali.
Diharapkan masyarakat mampu
memanfaatkan dana tersebut secara
tepat, benar, efisien, efektif, dan
dapat menanggulangi persoalan
kemiskinan di wilayahnya. Pada
gilirannya akan meningkatkan
produktivitas mereka, sehingga
dapat menjadi bagian dari sumber
pendapatan untuk dapat membayar
kembali utang luar negeri Indonesia.
Latif Safruddin, SE
Fasilitator Sosial Kabupaten Klaten OSP-5 Prov.
Jateng PNPM Mandiri Perkotaan
6 ManunggalWinangoen
Februari 2014
Sebagai dana yang berasal dari utang
luar negeri dan harus kembali oleh seluruh
rakyat Indonesia tanpa terkecuali, maka
dana BLM merupakan ‘Dana Publik’ yang
diberikan sebagai wakaf (titipan) dari
pemerintah kepada masyarakat kelurahan.
Pada satu sisi, hal ini berarti bahwa
seluruh pihak berhak memperoleh
informasi tentang status keberadaan dan
pemanfaatan dana tersebut. Pada sisi lain,
masyarakat yang dipercaya mengelola
dana tersebut juga harus menjunjung
tinggi transparansi dan akuntabilitas,
terutama kepada pemerintah, termasuk
pemerintah kota/kabupaten.
Entaskan Kemiskinan
Dana BLM harus dimanfaatkan bagi
kepentingan perbaikan kesejahteraan
masyarakat miskin setempat. Dengan
demikian, tujuan dari pemanfaatan dana
BLM adalah sebagai berikut.
Pertama, masyarakat belajar
mengelola kegiatan lingkungan, ekonomi,
dan sosial secara mandiri, mengedepankan
transparansi dan akuntabilitas.
Kedua, tumbuhnya rasa kebersamaan
(kepedulian dan solidaritas sosial) di
masyarakat kelurahan/desa tersebut.
Ketiga, tumbuhnya rasa kepemilikan
besar terhadap program melalui kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan serta
membangkitkan potensi swadaya
masyarakat, baik berupa materi, tenaga,
maupun pikiran.
Pada dasarnya, dana BLM dapat
digunakan secara cukup luwes berpedoman
pada PJM dan Renta Pronangkis,
pembelajaran aspek Tridaya, dan
kesepakatan serta kearifan warga,
sehingga hasilnya benar-benar memberi
manfaat, berkurangnya kemiskinan di
kelurahan/desa bersangkutan.
Penerima manfaat PNPM-MP adalah
keluarga miskin yang diidentifikasi
masyarakat sendiri dan disepakati serta
ditetapkan bersama oleh seluruh
masyarakat, pemerintah kelurahan/desa,
dan stakeholder setempat, melalui proses
pemetaan swadaya (community self
survey) yang berorientasi pada IPM-MDGs.
Untuk dapat menggunakan dana BLM
tersebut, masyarakat harus
memperhatikan persyaratan-persyaratan
yang telah ditetapkan.
PNPM
Selain terkenal dengan olahan kripik belut, warga Klaten telah berinovasi membuat kripik ceker ayam, salah satunya yang ada di Kelurahan Bareng, Kecamatan Klaten Tengah.
solopos.com
7ManunggalWinangoen
Februari 2014
KEHADIRAN kelompok bermain
Tunas Harapan di Desa Gondang
Kecamatan Kebonarum menjadi
solusi mengatasi anak-anak usia dini
yang belum mendapatkan pendidikan
secara terarah. Selain itu, menjawab
tantangan masa depan mewujudkan
anak sebagai generasi bangsa yang
berkualitas.
Harapannya, anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal.
Oleh karena itu, kehadiran
kelompok bermain Tunas Harapan
diharapkan menjadi langkah awal
mewujudkan masyarakat yang sadar
pendidikan PAUD.
Pendidikan yang dimaksud
tersebut juga perlu ditunjang dengan
adanya sarana dan prasarana yang
memadai, baik aspek APE maupun
gedung PAUD.
Kelompok bermain Tunas Harapan
sangat berterima kasih kepada
PNPM-MP melalui lembaga BKM Bina
Sejahtera yang telah bekerja keras
mengusahakan alokasi dana
membantu sarana APE di Kelompok
bermain Tunas Harapan desa
Gondang.
Akhirnya, setelah dilakukan rapat
bersama BKM UP-UP dan perangkat
desa Gondang terkait, dapat
disepakati alokasi bantuan sebesar
Rp 7,5 juta. Untuk ke depan,
masyarakat berharap, masih bisa
direalisasikan bantuan berupa
gedung PAUD untuk kelompok
bermain anak-anak. @ Wulan
Harapan itu Telah Datang
Masyarakat di Desa
Gondang, Kebonarum
sangat terbantu
dengan berdirinya
kelompok bermain
anak Tunas Harapan,
yang sponsori oleh
PNPM MP.
Latif Safruddin
PNPM8 ManunggalWinangoen
Februari 2014
BADAN Keswadayaan Masyarakat (BKM),
merupakan pelaksana program PNPM-MP yang
semula bernama Proyek Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan.
Titik berat perhatian
pada penanggulangan
masyarakat kategori
miskin.
Pada setiap upaya
penanganan kemiskinan
selalu berorientasi pada
pemanfaatan Tridaya,
yaitu perhatian pada
lingkungan, sosial, dan
pengembangan ekonomi
produktif.
BADAN Keswadayaan Masyarakat
(BKM) Ngudi Luhur Desa Basin adalah
Lembaga Swadaya Masyarakat yang
dibentuk warga Desa Basin melalui
Rembug Warga pada 15 September
2005. BKM Ngudi Luhur dilegitimasi
dengan Akta Notaris Nomor 21 tanggal
24 September 2005 pada kantor Notaris
H. Mochamamad Sofi Ariotedjo, SH.
Struktur kelembagaan BKM Ngudi
Luhur Desa Basin, terdiri dari 1 orang
Koordinator dan 10 orang Anggota
dengan status relawan, tanpa hak
BKM Ngudi Luhur Desa Basinimbalan materi selama pengabdiannya.
Sesuai Anggaran Dasar (AD) BKM
Ngudi Luhur Desa Basin, seperti
tersebut dalam pasal 16 ayat 1
Anggaran Dasar, masa bakti
keanggotaan BKM maksimal tiga tahun.
Koordinator BKM dijabat Bayu Nur
Cahyo. Anggotanya adalah Purnomo,
Abdul Khamid, M. Supriyadi, FX
Setiyana, Winarso, Muhajir, Widodo, Siti
Syamsiyah, Hartinah, dan Riyadi.
Sekretaris BKM dijabat Hanik, dan UPK
dijabat Aziz. @ Latif Safruddin
Pelatihan penguatan RT/RW serta Relawan PNPM Mandiri Perkotaan digelar BKM Basin di SD Negeri Basin, Desember 2013. Mereka tetap bersemangat dan mengharap, kegiatan PNPM sukses di Desa Basin.
Latif Safruddin
BKM 9ManunggalWinangoen
Februari 2014
BKM Sumber Makmur Desa Ngering
adalah lembaga swadaya masyarakat
yang dibentuk melalui Rembug Warga
pada 15 September 2005.
BKM Sumber Makmur dilegitimasi
hukum dengan Akta Notaris Nomor: 29
tanggal 24 Oktober 2005 pada kantor
Notaris Yuliani Asmorowati, SH.
Badan ini fokus untuk pada usaha
penanganan atau penanggulangan
masyarakat miskin. Setiap penanganan
kemiskinan selalu berorientasi pada
pemanfaatan Tridaya, yaitu perhatian
pada lingkungan, sosial, dan
pengembangan ekonomi produktif.
Struktur kelembagaan BKM Sumber
Makmur Desa Ngering terdiri dari 1
koordinator dan 12 anggota relawan
tanpa hak imbalan materi selama
pengabdiannya. @ Latif Safruddin
BKM Sumber Makmur Desa Ngering
BKM Sejahtera Desa Pakahan
dibentuk masyarakat melalui Rembug
Warga pada 15 September 2005, dan
telah tercatat di akta Notaris Nomor 30
tanggal 24 Oktober 2005 pada kantor
Notaris Yuliani Asmorowati, SH.
Struktur kelembagaan BKM
Sejahtera terdiri dari 1 Koordinator dan
12 anggota relawan tanpa hak imbalan
materi selama pengabdiannya.
Masa bakti keanggotaan Sejahtera
BKM maksimal tiga tahun. Koordinator
BKM dijabat oleh Marjoko, sedangkan
anggotanya adalah Poniman, Bayu
Istiyantoro, Pramono, Yunaningsih, Ika
Indriatuti, Jumadi, Herlan Al Ikhsan,
Titik, Sadino, Pujiyatmi, Suparno, dan
Adi Sumarjo. @ Latif Safruddin
BKM Sejahtera Desa Pakahan
Pelatihan Penguatan RT/RW serta relawan Desa Ngering, agar program PNPM MP dipahami masyarat. Usai pelatihan RT/RW inilah ujung tombak penjelasan program.
Latif Safruddin
BKM10 ManunggalWinangoen
Februari 2014
BKM Sejahtera Desa Plawikan
dibentuk masyarakat melalui Rembug
Warga pada 15 September 2005 dan
telah dilegitimasi dengan Akta Notaris
Nomor 25 tanggal 24 Oktober 2005 pada
kantor Notaris Yuliani Asmorowati, SH.
Struktur kelembagaan BKM
Sejahtera Desa Plawikan, terdiri dari 1
Koordinator dan 12 relawan dimana
masa baktinya maksimal tiga tahun.
Koordinator BKM dijabat Heru
BKM Sejahtera Desa PlawikanHatmanto. Sementara anggotanya
adalah Sarjono, Ismadi, Wahyu HK,
Pono Atmanto, Parjono, Agus Widodo,
Sugiyo, Becik, Puji M, dan Beti.
Sekretaris BKM dijabat Agus
Triyanto. UPK dijabat Suparmi dan
Hartini. Pengawas UPK dijabat H.
Sutiman dan Drs. Surantiono. UPS
dijabat Tugimin dan Agus Triyono. UPL
dijabat Mochtar Budi W. dan Widi
Sasono. @ Latif Safruddin
BKM Ampera Desa Sumyang
dibentuk pada 15 September 2005.
Titik berat BKM Ampera adalah
perhatian pada usaha penanggulangan
masyarakat kategori miskin.
Pada setiap upaya penanganan
kemiskinan selalu berorientasi pada
pemanfaatan Tridaya, yaitu perhatian
pada lingkungan, sosial, dan
pengembangan ekonomi produktif.
BKM Ampera dilegitimasi hukum
dengan Akta Notaris Nomor 27 tanggal
24 Oktober 2005 pada kantor Notaris
Yuliani Asmorowati, SH.
Struktur kelembagaan BKM Ampera
Desa Sumyang, terdiri dari 1
koordinator dan 12 relawan, yang
tanpa hak imbalan materi selama
mengabdi. Sesuai Anggaran Dasar (AD)
BKM Ampera Desa Sumyang, masa
bakti keanggotaan BKM adalah
maksimal tiga tahun. @Latif Safruddin
BKM Ampera Desa Sumyang
Peran Kepala Desa Sumyang yang baru menyemangati RT/RW mengikuti pelatihan PNPM MP di Balai Desa Sumyang. Peserta tampak cerah dan bahagia. Kegiatan langsung dipandu Latif Safruddin dan Rohmadi.
Latif Safruddin
BKM 11ManunggalWinangoen
Februari 2014
BKM Hidup Sejahtera Desa
Karangdukuh dibentuk masyarakat Desa
Karangdukuh pada 15 September 2005
dan telah dilegitimasi hukum dengan
Akta Notaris Nomor 26 tanggal 24
Oktober 2005 pada kantor Notaris
Yuliani Asmorowati, SH.
Struktur kelembagaan BKM Hidup
Sejahtera terdiri dari 1 koordinator dan
12 relawan dengan masa bakti
keanggotaan maksimal tiga tahun.
Koordinator BKM dijabat Dwi
Harjanto, anggotanya adalah Sujatmi,
Fx. Tri Hartadi, Yoman, Sri Weningsih,
Eni Susilowati, Wiwin Setiyati, Jarwo
Widodo, Yunanto, Setyorini, Praptono,
Dwi Siswanti, Susetyorini. Sedangkan
Sekretaris BKM oleh Purwoko, Daliyo,
dan Y. Mulyatno. UPS dijabat Sri
Sundari, Rumiyatun, Eni Dwi
Nuryaningsih, dan Joko Wahyudi.
Manager UPK oleh Andreas, UPK
dijabat Murtini. UPL oleh Wiyono HS,
Marjuki, dan Joko Sarono. Pengawas
UPK dijabat Wahono, Suroso, dan M.
Ratna Kriswidiatuti. @ Latif Safruddin
BKM Hidup Sejahtera Karangdukuh
BKM Kraguman Gemilang dibentuk
oleh masyarakat Desa Kraguman pada
15 September 2005 dan telah tercatat
di Akta Notaris Nomor 01 tanggal 14
November 2005 pada kantor Notaris
Yuliani Asmorowati, SH.
Struktur kelembagaan BKM
Kraguman Gemilang Desa Kraguman,
terdiri dari 1 Koordinator dan 10
anggota relawan, tanpa hak imbalan
materi selama pengabdiannya. Sesuai
Anggaran Dasar (AD) BKM Kraguman
Gemilang, masa bakti keanggotaan
BKM Kraguman Gemilang maksimal tiga tahun.
Koordinator BKM dijabat R. Martoyo,
anggotanya Suroto, Sunarno, Sastro
Sunarno, Sukardi, Saminto, Maryoto,
Linda Setiyawan, Sri Purwaningsih, Eka
Sri Nursena, dan Priyono. Untuk
sekretaris BKM dijabat Endang Triyani.
UPS oleh Ambar Krismoyo. Manager UPK
Ida Sri Ayu Utami, Anggota UPK
Samdono, Ismiyatun, Sri Hastutik.
Sedangkan UPL dijabat Sarjuliyanto,
Dewan Pengawas UPK Sukiyat dan
Endah Setyaningsih. @ Latif Safruddin
Pertemuan membahas kegiatan sosial Desa Bakung yang didanai APBD Kabupaten Klaten, difasilitasi Koordinator BKM, Y. Suhono.
Latif Safruddin
BKM12 ManunggalWinangoen
Februari 2014
Latif Safruddin
BKM Bina Sejahtera Desa Gondang
dibentuk masyarakatnya melalui
Rembug Warga pada 15 September 2005
dan tercatat di Akta Notaris Nomor 18
tanggal 14 November 2005 pada kantor
Notaris HM. Sofi Ariotedjo, SH.
Struktur kelembagaan BKM Bina
Sejahtera terdiri dari 1 orang
Koordinator dan 12 anggota relawan,
tanpa hak imbalan materi selama
pengabdiannya. Sesuai Anggaran Dasar
(AD) BKM Bina Sejahtera, masa bakti
keanggotaan BKM maksimal tiga tahun.
Koordinator BKM yaitu MF. Marsono.
Anggotanya SA Sardjono, Gunarto,
Sumarno, Suparmin, Heru Raharjo, Heri
Suprayitno, Tin Mujiono, Untung
Margono, Lasiman Kamto Martono,
Sriyono, Bambang Sriwidodo, Suyatmin.
Sekretaris BKM Dwi Yulianto dan
Isman Sutardi, sedangkan UPS-nya
Kartini, Jayadi, Sumardi. Manager UPK
oleh Drs. Rohadi, UPK oleh Nur
Wulandari, UPL oleh Drs. Sugiyo,
Sutarman, HY. Suripto, dan Pengawas
UPK oleh S. Nugroho. @ Latif Safruddin
BKM Bina Sejahtera Desa Gondang
Kegiatan pelatihan bersama RT/RW dan relawan untuk melakukan dan melanjutkan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Desa Gondang.
BKM 13ManunggalWinangoen
Februari 2014
PENDIDIKAN
TPA Abata Ada
mengikuti kegiatan di TPA
Abata Kalibajing. Bukan
sekadar menjadi tempat
untuk belajar membaca Al
Qur'an, melainkan lebih dari
itu, pembentukan akhlak dan
karakter anak. Jadi, dengan
mengaplikasikan nilai-nilai
ajaran Islam ke dalam
kehidupan sehari-hari
membuat anak belajar
memaknai hidup secara
nyata.
Kegiatan tersebut
ANAK-ANAK adalah generasi penerus bangsa.
Keadaan masa depan suatu bangsa dipengaruhi oleh
keadaan generasi mudanya saat ini. Hal tersebut sangat
disadari oleh tokoh-tokoh pemuda dan masyarakat
Dukuh Kalibajing, Desa Pakahan.
Demi Masa Depan Anak
Keadaan warga Dukuh
Kalibajing yang lebih baik di
masa depan tergantung pada
kualitas generasi penerusnya.
Hal tersebut yang melandasi
didirikannya Taman
Pendidikan Al Qur'an (TPA)
Abata Kalibajing pada 9
September 2013 lalu.
TPA Abata Kalibajing
adalah sebuah wadah bagi
anak-anak Kalibajing untuk
mengembangkan diri. Saat ini
tercatat 34 anak aktif
Anak-anak begitu tertib dan gembira belajar
di TPA Abata.
Awe
14 ManunggalWinangoen
Februari 2014
anak akan bergiliran bertugas
menjadi pemimpin upacara
dan pemimpin barisan.
Selesai upacara anak-anak
masuk ke kelas sesuai dengan
kelompoknya.
Dalam pembelajaran di
kelas sebelum masuk ke
pelajaran membaca Al Qur'an,
terlebih dulu diisi dengan
materi. Materi disampaikan
dengan berbagai metode yang
bervariasi seperti permainan.
Hal ini membuat anak belajar
dengan suasana yang
menyenangkan.
Selain kegiatan
pembelajaran di kelas, TPA
Abata juga mengagendakan
kegiatan-kegiatan yang
bertujuan untuk melatih
keterampilan hidup seperti
outbond, senam, jalan-jalan,
dan kewirausahaan.
Segala kegiatan tersebut
diharapkan dapat menjadi
landasan karakter sekaligus
bekal yang memadai bagi
anak untuk kehidupan di
masa datang. @Awe
dilaksanakan setiap Selasa,
Kamis, dan Sabtu mulai pukul
16.15 WIB. Namun, sejak
pukul 16.00 WIB anak-anak
sudah ramai berkumpul di
Mushola Al Ikhlas Kalibajing
dengan iringan lagu-lagu
islami yang berkumandang.
Ajari Kedisplinan
Dengan berpakaian baju
Muslim, anak-anak usia TK
sampai SMP tersebut tampak
ceria berkumpul dan bermain
bersama sambil menunggu
waktu dimulainya kegiatan
TPA. Selama waktu menunggu
tersebut, ada anak-anak yang
piket membersihkan
lingkungan mushola sehingga
anak-anak terbiasa menjaga
kebersihan lingkungan.
Tepat pukul 16.15 WIB
anak-anak mulai berbaris di
halaman untuk mengadakan
upacara sebelum masuk
kelas. Hal ini bertujuan untuk
mempersiapkan kondisi anak
untuk mulai belajar sekaligus
melatih kedisiplinan dan
keberanian, karena anak-
PENDIDIKAN
Latif Safruddin
Kegiatan pemberian
makanan bagi balita
miskin Desa Bakung
dan pemeriksaan
kesehatan KSM Bakung
Sehat, realisasi dana
BLM DDUB tahun 2013
pada Januari 2014,
bekerjasama dengan
bidan Desa Bakung.
15ManunggalWinangoen
Februari 2014
PADA Kamis (19/9/2013),
dilaksanakan peletakan batu
pertama gedung PAUD Tunas
Muda Desa Sumyang, Kecamatan
Jogonalan, sebagai bentuk
pemanfaatan Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) bidang
pendidikan desa dampingan Tim
Faskel 04 PNPM MP.
Peletakan batu pertama
dilakukan Kepala UPTD
Pendidikan Kecamatan
Jogonalan, Drs Andreas Budi
Rustomo, didampingi tokoh
masyarakat. Sebelumnya, digelar
ramah tamah di Balai Desa
Sumyang.
Kegiatan didukung
sepenuhnya oleh PNPM Mandiri
PAUD Didirikan
Perkotaan, Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) Ampera Desa
Sumyang, beserta Pemerintah
Desa Sumyang, dengan rincian
pembiayaan, sekitar Rp 32 juta
dari BLM PNPM MP dan sekitar Rp
15 juta berupa swadaya
masyarakat.
“Gedung PAUD Tunas Muda
berukuran 8 x 6 meter, dan
direncanakan selesai dibangun
dalam waktu tiga bulanan,” ujar
Rohmadi ST, Senior Faskel Tim 4
Kecamatan Jogonalan dan
Kebonarum.
Rohmadi didampingi Drajat
Wibowo (Askot Infra PNPM MP),
Latif Safruddin SE (Faskel
Sosial), Riken Dwi Anjani ST
Harapan Mengembang
Beberapa tokoh masyarakat
secara simbolis melakukan
peletakan batu pertama
pembangunan PAUD Tunas
Muda Desa Sumyang, Kamis
(19/9/2013).
Latif Safruddin
PENDIDIKAN16 ManunggalWinangoen
Februari 2014
mudah diundang. Tetapi jangan
menganggap yang hadir ini bukan
orang penting. Semua punya
kesibukan yang berbeda-beda.
Kegiatan ini disambut dengan
bangga dan senang. Bantuan
pemerintah lewat PNPM telah
membantu meningkatkan taraf
kesejahteraan.
“Anak harus dididik sejak dini
sebelum masuk TK. Maka dari itu
untuk PAUD yang akan dibangun
ini bisa diuri-uri bisa
berkembang sesuai namanya
Tunas Muda. Kalau diteruskan,
tunas muda yang berjaya, semua
elemen bisa dilibatkan,” pesan
Budi.
Ia menambahkan, status
gedung PAUD akan diusahakan
legalitasnya. Paling tidak, ada
akad perjanjian penggunaan
tanah kas untuk tempat
pendidikan PAUD.
“Banyak sekali sekolah
gulung tikar, karena tempatnya
di-ogreh-ogreh. Jangan sampai
bantuan ini mubazir. Legalitas
harus ada,” pungkasnya. @Latif
Safruddin
(Faskel Infra), Andri Wiyanto ST
(Faskel Infra), dan Kanti Lestari
SE (Faskel Ekonomi).
“Kami berharap, pembuatan
gedung PAUD yang menunjang
pendidikan bisa diadakan di desa
lainnya,” jelas Rohmadi.
Hadir dalam acara, Kapolsek
Jogonalan AKP Suyadi SH,
Koramil Jogonalan Supadi,
Kepala UPTD Pendidikan
Kecamatan Jogonalan Drs
Andreas Budi Rustomo MSi, PjOK
Kecamatan Jogonalan Hasta
Karti Tri Rahayu, Kades Sumyang
ST Teguh Setyawan bersama
perangkat desa, dan elemen
masyarakat Desa Sumyang.
Kades Sumyang ST Teguh
Kurniawan mengaku, sangat
mendukung pembangunan PAUD
Tunas Muda. Dengan adanya
PAUD Desa Sumyang akan
semakin guyub. Pendidikan sejak
dini bisa terkawal.
Sementara itu, Budi Rustomo
menilai, panitia tak perlu
kecewa bila banyak tamu yang
izin tak hadir. Biasanya, orang-
orang penting memang tak
Latif Safruddin
PembangunanPAUD Tunas
Muda merupakansalah satu
kebersamaantokoh-tokoh
di Klaten demiterwujudnya
masyarakat yangsejahtera.
PENDIDIKAN 17ManunggalWinangoen
Februari 2014
WISATA
SELAIN dikenal kaya wisata air
yang eksotis, Klaten nyatanya juga
memiliki wisata kerajinan khas
masyarakat. Salah satunya batik
cantik khas Klaten di Bayat, dan
kain lurik di wialayah Pedan. Untuk
kain batik lebih dikenal dengan
sebutan batik Bayat, diambil dari
nama daerah asal, yaitu
kecamatan Bayat.
Berburu batik Bayat, ada nilai
estetis dan filosofis yang tinggi
dalam setiap ukiran motifnya.
Dikutip dari fitline.com, sejarah
kerajinan membatik di daerah
Tembayat atau kini lebih dikenal
dengan nama Bayat diperkirakan
sudah ada sejak masa pra Hindu
dan mulai berkembang sejak
datangnya Ki Ageng Pandanaran di
Bayat pada abad ke 17. Filosofi
hidup masyarakat Bayat yang
dinamis, terbuka, dan beradab
Jawa menjadi makna tersirat
dalam setiap desain batiknya.
Corak khas batik Bayat terdapat
Batik Bayat yang Memikatpada coklat sogan, tanahannya
ukel dan grinsing yang menyatu.
Sedangkan motif-motifnya dari
motif klasik batik Solo (sido,
semen, dan sebagainya).
Batik bayat terkenal karena
kehalusan dan proses
pewarnaannya yang sempurna,
hingga kini di Kecamatan Bayat
memiliki 10 sentra industri batik
yang bisa anda kunjungi. Pusat
pembuatan Batik tersebut dapat
anda temui di Batik Cap di Desa
Beluk, Batik Tulis di Desa Jarum
dan Desa Kebon, dan Batik Tenun
Lurik di Desa Tegalrejo.
Meski telah banyak modifikasi,
batik Bayat tetap mempunyai
motif khas, seperti Gajah Birowo,
Pintu Retno, Parang Liris, Babon
Angrem, dan Mukti Wirasat. Batik-
batik Bayat ini pemasarannya telah
meluas hingga kota Solo, Jogja,
Semarang, Jakarta bahkan
Malaysia, Thailand, dan India
sudah menjadi langganan.
nonobudparpora.wordpress
Perajin batikdi desa Paseban
Kecamatan Bayat
menyelesaikan pekerjaan secara
tradisional, hanya dengan ketelitian dan
kesabaran tinggi, batik Bayat dapat
dihasilkan.
29ManunggalWinangoen
Februari 2014
Koordinasi antara BKM se-Kecamatan Jogonalan dan Pemerintah Desa se-Jogonalan difasilitasi Camat, Drs. Jaka Supriyanta, dan Senior Faskel Tim 04, Rohmadi, ST.
Latif Safruddin
Acara membangun kebersamaan dalam payung PNPM-MP untuk menjalankan program bersama agar apa yang menjadi tujuan tercapai, demi warga miskin. Semangat kerelawanan harus selalu dibangun.
Latif Safruddin
Foto30 ManunggalWinangoen
Februari 2014
Foto
BKM Ampera Desa Sumyang dikunjungi Korkot Kabupaten Klaten, 13 November 2013 di Balai Desa Sumyang.
Latif Safruddin
Acara Lepas Sambut Tim Faskel 04 Jogonalan dan Kebonarum, menyambung pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di desa dampingan.
Latif Safruddin
31ManunggalWinangoen
Februari 2014
USAHA MIKRO
KEHADIRAN pabrik
sarung tangan PT Green
Gloves Indonesia di wilayah
Gondang kecamatan
Kebonarum pada 24
Oktober 2013, membawa
pengaruh terhadap
matapencarian penduduk.
Sebelum pabrik sarung
tangan diresmikan,
sebagian besar masyarakat
Desa Gondang
bermatapencarian petani,
sementara sebagian lagi
masyarakat pencari kerja.
Dengan dibangun dan
berkembangnya pabrik
sarung tangan tersebut,
masyarakat mempunyai
peluang usaha dan peluang
Sarung Tangan Kebonarum
Gairahkan Ekonomi Wargakerja yang lebih luas.
Sektor pekerjaan lain
yang banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat adalah
usaha berdagang. Misalnya,
masyarakat asli desa
membangun warung-
warung kecil di rumah yang
menyediakan kebutuhan
sehari-hari. Selain lebih
ekonomis, juga mudah
untuk dijangkau.
Hal ini bisa berpengaruh
pada kondisi perekonomian
warga Gondang, karena
sangat bisa mengurangi
jumlah penggangguran yang
ada pada khususnya.
Pabrik yang baru
didirikan membuka
lowongan pekerjaan sangat
banyak. Banyak warga bisa
mendapatkan pekerjaan di
pabrik tersebut.
Warga Gondang sangat
diuntungkan dengan adanya
pabrik sarung tangan
tersebut, karena bisa
membantu perekonomian
keluarga, dan yang paling
penting dapat mengurangi
pengangguran.
Peluang kerja yang
ditawarkan perusahaan
sangat membantu warga
dalam memperbaiki
kehidupan ekonomi serta
berdampak positif bagi
masyarakat Desa Gondang
pada umumnya. @Wulan
Karyawan PT. Green Gloves Indonesia dengan teliti menyelesaikan pengerjaan sarung tangan.
solopos.com
32 ManunggalWinangoen
Februari 2014
USAHA MIKRO
BADAN Keswadayaan
Masyarakat (BKM) dan UP Desa
Bakung kembali mengupayakan
solusi macetnya pinjaman Ekolir.
Pertama-tama, rapat diadakan di
tingkat BKM. Realisasinya,
dengan mengundang KSM di Balai
Desa. Hasilnya, dari 30 KSM yang
ada, hanya empat orang yang
hadir.
BKM, UP, Faskel, dan Kepala
Desa lantas melakukan kordinasi
secara intens untuk menentukan
strategi jitu untuk melakukan
penagihan kelompok-kelompok
peminjam yang macet.
Untuk itu disepakati
bersama, mengatasi kemacatan
diatasi dengan door to door
(kunjungan ke rumah-rumah)
para peminjam kelompok
ekonomi bergulir program PNPM-
MP di Desa Bakung.
Gagalnya upaya pertama
mendorong BKM berembuk
kembali. Rembukan tersebut
menghasilkan penegasan berupa
pemberian sanksi kepada KSM
yang berdomisili di daerah
masing-masing.
Misalnya, RW 01 tidak akan
diberi bantuan apabila ada KSM
yang macet. Sayangnya, hal ini
tidak juga berhasil.
Akhirnya, Senior Faskel,
Sosial, dan Ekolir beserta BKM
dan Bapak Kepala Desa
berkunjung ke rumah-rumah.
Gerakan ini ternyata berhasil
mendongkrak tingkat
pengembalian pinjaman (RR)
Ekolir di Desa Bakung. @Harsi
Atasi Pinjaman MacetPak Kades Ikut Blusukan
BKM, UP, Faskel, dan Kepala Desa mencari solusi untuk mengatasi pinjaman ekolir yang kurang lancar.
Latif Safruddin
33ManunggalWinangoen
Februari 2014
BADAN Keswadayaan
Masyarakat (BKM) Mekar Sari
Desa Bakung adalah lembaga
swadaya masyarakat yang
dibentuk langsung oleh
masyarakat Desa Bakung
melalui Rembug Warga pada
15 September 2005.
Badan ini merupakan
pelaksana program PNPM-MP
(Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perkotaan) yang
semula bernama P2KP
(Proyek Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan),
dengan titik berat perhatian
pada usaha penanganan
/penanggulangan masyarakat
di Indonesia yang masuk
kategori miskin.
Pada setiap upaya
penanganan kemiskinan
selalu berorientasi pada
pemanfaatan Tridaya, yaitu
perhatian pada lingkungan,
sosial. dan pengembangan
ekonomi produktif.
BKM Mekar Sari
dilegitimasi hukum dengan
Akta Notaris Nomor 23
tanggal 24 Oktober 2005 pada
kantor Notaris Yuliani
Asmorowati, SH.
Struktur kelembagaan
BKM Mekar Sari Desa Bakung
terdiri dari 1 orang
Desa Bakung Dirikan
BKM Mekar SariKoordinator dan 12 orang
Anggota dengan status semua
relawan, tanpa hak imbalan
materi selama
pengabdiannya.
Pengurus BKM Mekar Sari
Periode 2013-2015 adalah
sebagai berikut.
Y. Suhono (Srowot),
Prihatin (Ngering), Sartono
(Bakung), Suharsih
(Dukunan), Sukarno (Kregan),
Hartanto (Kregan),
Triyuliyanto (Bakung),
Sunaryo (Lusah), Ngadiyo
(Cabean), Sriyanto (Srowot),
Kuwadi (Sumberan), Hartini
(Bakung), dan Slamet Riyadi
(Bakung).
Sekretaris BKM dijabat
Mujiyono, S.Ag dan Susanta;
UPK dijabat Didik Sudaryanto
dan Sri Raharjo; Pengawas
UPK dijabat Sarjono, Sri
Suharti, dan P Basri; UPS
dijabat Agung Tri Wahyunto,
Setyo Nugroho, Kusnanto,
Sutarno, dan Agustina; UPL
dijabat Agus Wijanarko dan
Sutanto.
Sesuai Anggaran Dasar
(AD) BKM Mekar Sar Desa
Bakung, seperti tersebut
dalam pasal 16 ayat 1
Anggaran Dasar, masa bakti
keanggotaan BKM maksimal
tiga tahun. @Latif Safruddin
EKA Tjipta Widjaja
adalah seorang Bos
Grup Sinarmas. Ia
adalah orang terkaya
ke-2 di Indonesia
setelah bos Djarum
Budi Hartono.
Berasal dari keluarga
miskin ia hanya
mampu
menyelsaikan
sekolah sampai SD.
Kini, Eka Tjipta
sukses memiliki lebih
dari 200 perusahaan
dengan ratusan ribu
karyawan. Menurut
dia, bila satu orang
menanggung beban
hidup satu keluarga
dengan tiga anggota
lain, 1 juta lebih
penduduk
bergantung kepada
Sinar Mas.
Fakta membuktikan,
ijazah formal
bukanlah segalanya.
Berbekal Ijazah SD,
Eka Tjipta yang
dilahirkan sebagai
anak orang miskin
dengan gigih
mengubah sejarah
menjadi orang sukes
di Indonesia. @
ciputraentrepreneu
rship.com
Lulusan SDBos Sinarmas
Tahukah?
USAHA MIKRO34 ManunggalWinangoen
Februari 2014
Ibu-ibu
Tangguh
JuwiringSejak pagi hingga malam,
mayoritas di rumah mereka
masing-masing. Kesibukan
semacam ini mampu
menghasilkan tambahan untuk
kehidupan keluarganya. Tapi,
tidak mengganggu para
‘perempuan tangguh’ ini tetap
melayani keperluan suami dan
anak-anak.
Kecamatan Juwiring,
Kabupaten Klaten, ramai
dengan Usaha Kecil Menengah
(UKM) dan usaha produksi
rumahan yang dikelola oleh
kaum perempuan. ini terlihat
di sejumlah daerah yang ada
di seluruh Kecamatan
Juwiring, Kabupaten Klaten.
Salah satu contohnya, di
Desa Pundungan, Kecamatan
Juwiring. Di sini, kita
menyaksikan banyak ibu-ibu
dari setengah baya dan tua
sibuk beraktivitas membuat
keset, panggangan sate, dan
parut kelapa di rumah masing-
masing.
Ada pula membuat usaha
makanan kecil dan kue yang
dijual ke pasar tradisional,
atau memenuhi pesanan untuk
hajatan dan mantenan dari
berbagai desa lain dan luar
daerah. Kabupaten Sukoharjo,
Latif Safruddin
Ibu-ibu di Desa Pundungan, Kecamatan
Juwiring sedang membuat keset,
panggangan sate, dan parut kelapa di
rumah masing-masing. Kegiatan ringan ini,
sedikit banyak membantu ekonomi keluarga.
USAHA MIKRO 35ManunggalWinangoen
Februari 2014
Pundungan ini.
Salah satu ‘perempuan
tangguh’ Desa Pundungan yang
ditemui penulis adalah Ibu Nur
Supanti Rahayu. Pembuatan
produk parut kelapa yang di RT03
RW03, Desa Pundungan. Kegiatan
ini sudah dilakoninya hampir 30
tahun. Karena usaha ini dilakukan
turun-temurun. Jadi, sudah lebih
dulu dilakukan oleh nenek dan
ibunya. Namun, karena keduanya
sudah meninggal, ia melanjutkan
kebiasaan itu, untuk menambah
penghasilan. Uang yang digunakan
membiayai anak dan suaminya.
Dalam kegiatan ini, para
perempuan melakukannnya dengan
senang hati. Sejak pagi hingga
malam, mayoritas di rumah
mereka masing-masing. Kesibukan
semacam ini mampu menghasilkan
tambahan untuk kehidupan
keluarganya. Tapi, tidak
mengganggu para ‘perempuan
tangguh’ ini tetap melayani
keperluan suami dan anak-anak.
Bila orderan membludak, suami
dan anak-anak selalu bersedia
membantu. @ Latif Safruddin
Wonogiri, dan Karanganyar.
Misalnya, sudah biasa juga
memesan produk dan kerajinan
yang dihasilkan para ‘perempuan
tangguh’ dari Desa Pundungan ini.
Secara geografis, letak Desa
Pundungan begitu kecil di tengah
Kecamatan Juwiring, Kabupaten
Klaten. Luas wilayah hanya
878.567 Hektare. Bagian Utara,
berbatasan dengan Desa Bulan dan
Desa Tlobong (Kecamatan
Delanggu) selatan, Desa
Pundungan berbatasan dengan
Desa Mrisen.
Desa Pundungan mulai
mendapatkan Program PNPM
Mandiri Perkotaan sejak tahun
2008. Jika dihitung, LKM-nya yang
dinamakan LKM Subur Makmur,
Desa Pundungan ini berjalan
selama empat tahun terakhir.
Wilayah desa yang terbilang
kecil ini, dihuni sekitar 1.440 jiwa.
Terbagi atas dua Dusun, 6 Rw dan
14 Rt. Jumlah total penduduknya
644 jiwa. Di antaranya, perempuan
yang mampu melakukan
pemberdayaan kegiatan usaha
rumah tangga perempuan di Desa
Meskipun terlihat
sepele, namun
ketika orderan
sedang banyak,
pembuatan parutan
kelapa rumahan
pun tidak bisa
dikerjakan seorang
ibu sendiri,
melainkan anak dan
bapak juga harus
ikut turun tangan
membantu.
Latif Safruddin
USAHA MIKRO36 ManunggalWinangoen
Februari 2014
BERITA
BERTEMPAT di Aula Balai
Desa Gondang, Minggu (4/1),
sejarah baru telah terukir dalam
acara pelantikan dan serah
terima pengurus Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM)
Bina Sejahtera 2014-2016.
Suparmin selaku koordinator
terpilih dalam periode ini,
menyampaikan terima kasih
kepada warga masyarakat Desa
Gondang yang telah
memberikan kepercayaan dan
amanah kepada pengurus baru.
“Semoga dengan pergantian
ini kinerja BKM semakin lebih
baik,” ujarnya.
Adapun Pengurus sebelas
Anggota BKM terpilih periode
2014-2016 adalah, Suparmin,
Kamta Martana L, Heru Raharja,
M.F Marsana, Ruly Hermawan,
Panti Rahayu, C.Y Sukirni,
Harjana, Sampirno HS, Untung
Margono dan Gunarto.
Sekretariat Hery Suprayitno,
Dwi Yulianto, Ruswnto. UPK
(Unit Pengelola Keuangan)
Rohadi, Nur Wulandari, UPL
(Unit Pengelola Lingkungan)
Sumarno, Tamtono, Sugiyo,
Sutarman, UPS (Unit Pengelola
Sosial) ibu Kartini, ibu Jayadi,
ibu Mardi Harsono, Pengawas
UPK Suhartana Nugraha,
Sriyono.
Lebih Semangat
Hadir dalam acara ini
Muspika Kecamatan Kebonarum
yang diwakili Polsek Kebonarum,
“Hidup-hidupilah BKM”Pengurus Baru Dilantik
Latif SafruddinPengurus Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM ) Bina Sejahtera Desa Gondang Kebonarum Klaten Periode 2014-2016 seusai pelantikan.
37ManunggalWinangoen
Februari 2014
Yadiman; Kepala Desa Gondang,
Agung Haryadi; pengurus BKM
lama dan baru; tokoh
masyarakat Desa Gondang.
Tim Fasilitator 04 yang hadir,
Senior Fasilitator Rohmadi ;
Faskel Sosial Latif Safruddin;
Faskel Ekonomi, Kanti Lestari;
Faskel Teknik Andri Wiyanto dan
Harjanto Darmawan.
Dalam sambutannya,
Muspika Kecamatan Kebonarum
berharap, atas pergantian
pengurus BKM, menjadi lebih
semangat dan aktif dalam
pendampingan di masyarakat.
“Jangan mencari hidup di
BKM tapi hidup-hidupilah BKM,”
pesan itulah yang disampaikan
MF Marsana selaku Koordinator
BKM Bina Sejahtera Desa
Gondang sebelumnya. Menurut
Marsana, hal ini memberikan
semangat baru dalam rangka
memberikan pelayanan dan
meningkatkan kesejahteraan
warga miskin. Harapannya
adalah masa depan di akhirat
dan Allah SWT, apabila dengan
tulus ikhlas menyumbangkan
apa yang dimiliki.
Di samping itu, Marsana juga
menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Pemerintah Desa
Gondang pada khususnya yang
telah memberikan motivasi dan
bantuan materi maupun
nonmateri untuk kelancaran
kegiatan PNPM MP selama ini.
Dokumen dan
aset/inventaris yang dimiliki
BKM, yaitu dokumen
kesekretariatan, satu unit
BERITA
laptop, satu unit printer, dan
satu unit kamera digital berada
di sekretariat.
Tiga Poin Penting
Sebelum acara ditutup,
kesempatan diberikan
sepenuhnya kepada Kepala
Desa Gondang, Agung Haryadi,
untuk melantik Pengurus BKM
Bina Sejahtera periode 2014-
2016.
Dalam naskah pelantikan,
ada tiga poin penting yang
disampaikan untuk pengurus
baru. Pertama, agar
mendedikasikan diri
menyumbangkan tenaga dan
pikiran untuk menunjang
program penanggulangan
kemiskinan menuju masyarakat
adil dan makmur.
Kedua, melaksanakan tugas
dan kewajiban sebagai
pengurus untuk kepentingan
organisasi dan masyarakat
secara keseluruhan. Ketiga,
akan taat dan patuh pada
peraturan AD dan ART BKM
Bina Sejahtera.
Dalam sambutan, Kepala
Desa menyampaikan apresiasi
yang tidak ternilai kepada
seluruh pelaku PNPM MP di
Desa Gondang atas partisipasi
selama ini. Nyata-nyata
mereka membantu dalam
pembangunan fisik, sosial,
maupun ekonomi masyarakat
Desa Gondang.
“Selamat berjuang. Semoga
Desa Gondang khususnya dan
umumnya Indonesia lebih
maju,” tegasnya. @ Rohmadi
Jangan
mencari
hidup
di BKM
tapi hidup-
hidupilah
BKM.
38 ManunggalWinangoen
Februari 2014
UNTUK bisa menjadi pelayan
masyarakat, menyelesaikan
masalah di masyarakat perlu
adanya kerja sama serius dan
koordinasi intens.
“Ibarat sapu lidi, jika hanya
beberapa lidi untuk menyapu maka
lama selesainya. Saya kira tepat
untuk bisa dilakukan koordinasi
seperti ini,” kata Rohmadi,
Kelompok Peduli Penanggulangan
Kemiskinan Kecamatan Jogonalan,
Klaten dalam Rakor Pemerintahan
Kecamatan Jogonalan dan unsur
instansi/lembaga.
Bahkan hadir pula kelompok
peduli di tingkat Kecamatan
Jogonalan yang langsung dipimpin
Camat Jogonalan, Drs. Jaka
Supriyanto.
“Penting bagi kita menyamakan
persepsi. Semua unsur nanti
bersama satu tujuan dan sati visi
dalam ranah wilayah Kecamatan
Jogonalan. Semua bisa memahami,
peran PNPM Mandiri Perkotaan
Entaskan Kemiskinanadalah sebagai program buat
warga miskin,” ujar Rohmadi.
Kalau hal ini tidak didukung
dan dipihaki oleh intansi dan
lembaga serta pemerintah desa,
sambungnya, maka tidak ada
artinya.
“Maka kami sebagai unsur
PNPM Mandiri Perkotaan berharap
dengan sangat semua bisa bekerja
sama agar penanggulangan
kemiskinan di Kecamatan
Jogonalan cepat terselesaikan,”
tegasnya.
Sementara itu, Camat
mengharap kegiatan ini bisa
menjadi agenda rutin Pemerintah
Kecamatan yang didukung oleh
semua pihak. “Untuk bisa
menjadikan ini tetap dijalankan
oleh semua pihak. Nanti di masing-
masing desa, apa yang kita cita-
citakan bersama sebagai pelayan
masyarakat bisa berjalan dengan
baik seperti yang diharapkan,”
tuturnya. @ Latif Safruddin
Bersama-sama
Rapat
koordinasi
pengentasan
kemiskinan di
Kecamatan
Jogonalan
yang dihadiri
berbagai unsur
pemerintah
maupun
kelompok.
Latif Safruddin
BERITA 39ManunggalWinangoen
Februari 2014
KAMIS pagi (20/2), banyak balita
miskin ditemani ibunya di Balai Desa
Kraguman. Banyak pula anak kecil
bermain di sana. Tak ayal, balai desa
hampir penuh. Pagi itu, mereka
diundang BKM Kraguman Gemilang
untuk menghadiri salah satu kegiatan
PNPM MP, penambahan makanan balita
kurang mampu.
Dalam sambutannya, Koordinator
BKM Kraguman Gemilang,
mengatakan, kegiatan ini dilakukan
berkat kerja sama dengan PNPM
Mandiri Perkotaan, didanai APBD
sharing untuk DIPA tahun 2013.
“Harapan saya sebagai BKM, bisa
bermanfaat bagi balita yang miskin di
Desa Kraguman ini. Untuk selanjutnya
kegiatannya bisa terlaksana dengan
baik karena akan dilakukan selama
enam kali. Jangan lupa pemanfaat
balita miskin sekitar 40 ini bisa datang
setiap diundang,” ujarnya.
Ia juga berterima kasih kepada
semua pihak yang telah bekerja sama
, dari bidan desa hingga pihak
Puskesmas Kecamatan Jogonalan.
Senior Fasilitator Tim 04 dan
Fasilitator Sosial mengawal kegiatan
agar berjalan sesuai pedoman dan
aturan yang ada. “Dalam juklak dan
juknis, kegiatan sosial PNPM MP sudah
mempunyai Standar Operasional
Pelaksanaan yang harus dipatuhi, agar
nantinya jika ada pemeriksaan bisa
sesuai apa yang sudah dijalankan oleh
KSM dan BKM,” terang Latif Safruddin.
@ Latif Safruddin
Ibu-ibu dan anak-anak mereka begitu antusias menghadiri
program penambahan gizi untuk Balita di Balai Desa
Kraguman. Acara tersebut diselenggarakan oleh PNPM MP.
Latif Safruddin
Berbagi Gizi untuk Balita
BERITA40 ManunggalWinangoen
Februari 2014
KAMIS (13/2) pukul 22.50 Gunung
Kelud meletus. Pagi hari, Klaten dan
sekitarnya dikepung abu vulkanik Gunung
Kelud. Seolah Klaten dan sekitarnya
menjadi lautan abu yang memutih.
Hampir satu minggu masyarakat
masih melakukan pembersihan. Semua
jalan kampung, khususnya dampingan
Tim 04 Kecamatan Jogonalan tak luput
dari abu letusan Kelud. Masyarakat
dibuat sedikit sibuk untuk
membersihakan abu.
Posko Tim 04 PNPM MP di lantai dua
Balai desa Sumyang pun tak luput dari
abu gunung Kelud. Untuk itu, anggota
Posko Tim 04 Pasca-Erupsi Keludtim bahu-membahu melakukan
pembersihan seluruh ruangan.
“Abu sangat mengganggu kami dalam
bekerja dan berkoordinasi. Apalagi hujan
yang jarang turun, sangat membuat
Posko kami tidak bisa digunakan
beraktivitas seperti biasanya,” ujar
Rohmadi, SF Tim 04.
Menuruntnya, gerakan pembersihan
Posko dilakukan bersama-sama agar
segera dapat difungsikan kembali.
“Supaya kita bisa cepat mendampingi
masyarakat menjalankan kegiatan-
kegiatan di lapangan per desa masing-
masing,” pungkasnya.@ Latif Safruddin
ABU vulkanik
pascaerupsi
gunung Kelud
yang menyelimuti
salah satu
ruangan posko
Faskel Tim 04.
Latif Safruddin
PNPM-MP menggelontorkan
401.400.000 untuk membuatkan jamban
warga kurang mampu sebanyak 294 di 9
desa dampingan Tim 04 Kecamatan
Jogonalan dan Kebonarum.
“Semua kegiatan ini dilakukan oleh
masyarakat, difasilitasi BKM masing-
masing desa, yang membentuk Kelompok
Swadaya Masyarakat (KSM) dan langsung
dikelola oleh masyarakat,” kata
Harjiyanto Darmawan, Faskel Teknik.
Sementara itu, Rohmadi, Senior
dana Rp Fasilitator mengatakan, pembangunan
jamban itu merupakan hasil usulan serta
verifikasi lapangan oleh BKM, UP, dan
tokoh masyarakat didampingi Tim Faskel.
“Harapannya memang diperuntukkan
masyarakat miskin PS 2 yang sudah jadi
komitmen PNPM Mandiri Perkotaan,
karena hak mereka untuk mendapatkan
bantuan. Diharapkan dengan
pembangunan ini mampu meningkatkan
kesehatan masyarakat, ” ujar Rohmadi.
@ Latif Safruddin
PNPM-MP Bangun 294 Jamban
BERITA 41ManunggalWinangoen
Februari 2014
NAMANYA, Waluyo. Pak Wal,
begitu ia biasa akrab dipanggil
oleh warga Desa Sumyang. Pria
yang lahir pada 17 September
1969 di Kerten RT 02 RW 01
Desa Sumyang ini juga
perangkat desa sejak 11
November 2002. Beliau
perangkat Kaum Umum (Mudin)
di Desa Sumyang, Kecamatan
Jogonalan, Klaten.
Dalam kesehariannya, pria
yang sangat rapi ini suka
mengenakan jaket berwarna
hitam dan motor. Ia sangat
pintar berbahasa Jawa seperti
kalau beliau berpentas di
panggung, memainkan ketoprak.
Beliau didaulat PNPM
Mandiri Perkotaan Kabupaten
Klaten untuk memerankan
Lakon Cerita Ratu Keling
Relawan PNPMyang Jago Akting
Waluyo
Terjadinya Rowo Jimbung.
Beliau mendalami peran sebagai
Tambakboyo dalam cerita
ketoprak yang dimainkan pada
Sabtu, 19 Januari 2014 di Omah
Wayang Klaten dalam agenda
sosialisasi Media Warga PNPM
Mandiri Perkotaan kabupaten
Klaten. Acara dihadiri Anggota
DPRD, Camat, serta Pelaku
PNPM Mandiri Perkotaan
Kabupaten Klaten.
Istrinya, Marsiyanti, berasal
dari Kulonprogo. Setiap harinya
beliau bekerja sebagai guru
PAUD di Desa Sumyang.
Pak Wal juga relawan PNPM
Mandiri Perkotaan di Desa
Sumyang. Bergabung sejak 2005
ia kemudian terpilih sebagai
Koordinator BKM Ampera Desa
Sumyang.
TOKOH42 ManunggalWinangoen
Februari 2014
TOKOH
Sebelumnya, ia aktif dalam
kegiatan kemanusiaan
Rekompak ketika gempa
melanda Klaten.
Misi menjadi relawan PNPM
adalah untuk membantu kaum
miskin di Desa Sumyang bisa
teratasi serta membangun
kebersamaan warga (ojo do
padu) menambahkan rasa
menghormati satu dengan yang
lain, walaupun berbeda
pendapat. Itu salah satu
keberagaman di Desa Sumyang.
Waluyo dikarunia anak yang
pintar dan cerdas. Anak
pertama bernama Fajar, telah
duduk di bangku SLTA.
Sementara Januar dan Rivai,
keduanya masih menuntut ilmu
di bangku sekolah dasar.
Semua anaknya menurut
pada Sang Bapak. Pak Wal
mendidik anaknya untukk selalu
bebas tetapi dengan batas yang
harus bisa
dipertanggungjawabkan. Beliau
sangat humoris dan dapat
menjadi teman jika bersama
anak-anaknya.
Dirikan Sanggar Ketoprak
Beliau mempunyai misi dan
keinginan, dalam memainkan
ketoprak walaupun tidak dapat
imbalan secara materi, tetapi
secara batin sangat puas.
Karena, dengan memainkan
ketoprak, beliau melestarikan
budaya, bisa menanamkan nilai-
nilai leluhur, serta bisa
mengenang sejarah yang sudah
banyak ditinggal kaum muda
saat ini.
Beliau berencana mendirikan
sanggar ketoprak sendiri yang
akan diberi nama Teguh Budoyo
Desa Sumyang serta berangan-
angan pentas secara rutin.
Pengalaman main ketoprak
yang pernah ia lakoni adalah
Mbenkas Angkoro Murko (1995),
Babat Alas Mentah (2000),
Angling Darmo (2010), Lahirnya
Pangeran Ranggo (2013), dan
Rowo Jombor (2014). @Latif
Safruddin
Pak Wal
ketika
berakting di
atas
panggung.
Latif Safruddin
43ManunggalWinangoen
Februari 2014