Post on 05-Jul-2015
MANAJEMEN AGRIBISNIS
USAHA AGRIBISNIS SURABI IMUT BANDUNG
Oleh :
KELOMPOK 4
FARAH MUTIARA 0810440220
FRISKY ANGGRIANA 0810440223
HEPTARI ELITA DEWI 0810440229
LYNDA RIZKI AMELIA 0810440233
M. IDHAM HIKMATYAR 0810440236
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
BAB I
DESKRIPSI PERUSAHAAN
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Manajemen adalah ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengoordinasian, dan pengawasan atas sumber daya, terutama sumber daya manusia
untuk mencapai tujuan organisasi. Agribisnis adalah bidang yang mempelajari strategi
memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses
pengolahan, hingga tahap pemasaran. Sehingga, manajemen agribisnis adalah ilmu
tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasian, dan
pengawasan atas sumber daya yang mencakup aspek budidaya, pascapanen, proses
pengolahan, hingga tahap pemasaran.
Keberhasilan suatu usaha agribisnis akan sangat ditunjang oleh manajemen
yang baik. Manajemen tersebut dapat berupa manajemen keuangan, pemasaran,
produksi, dan SDM. Apabila manajemen yang baik tersebut telah dilakukan maka 80%
tujuan produksi akan dicapai. Perusahaan serabi imut telah menerapkan manajemen
tersebut walaupun belum maksimal. Saat ini, manajemen yang telah dilakukan oleh
perusahaan serabi imut adalah manajemen produksi, pemasaran dan SDM.
Sedangkan untuk manajemen keuangan, perusahaan ini masih belum
melakukan analisis keuangan dengan baik. Hal ini dikarenakan perusahaan serabi
imut merupakan perusahaan perorangan sehingga pembagian keuntungan
berdasarkan sistem kepercayaan.
1.2 Tujuan
a. Mendeskripsikan perusahaan serabi imut
b. Memaparkan dan menganalisa manajemen perusahaan surabi imut
c. Membuat strategi perusahaan yang efektif dan efisien
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. SEJARAH
Serabi imut didirikan sejak enam tahun yang lalu, yaitu pada tahun 2004.
Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Sugeng. Lokasinya berada di Jalan HOS
Cokroaminoto, Klojen, Malang. Bisnis ini merupakan bisnis keluarga sehingga
karyawannya sebagian besar berasal dari keluarga sendiri. Pertama kali promosi atau
pengenalan produk yang dilakukan oleh Bapak Sugeng hanya melalui mulut ke mulut.
Kemudian, ketika mulai dikenal oleh masyarakat sekitar, promosi dilakukan melalui
radio, Koran local dan televise local.
Usaha yang didirikan Bapak Sugeng ini, merupakan usaha yang benar-benar
dirintis dari 0. Hingga kini, usaha ini telah berkembang dengan pesat dan telah terkenal
di Jawa Timur, terutama di Malang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perusahaan surabi
imut ini merupakan perusahaan home industry karena masih berskala mikro.
Perusahaan surabi imut memiliki visi dan misi, yaitu
Visi
a. Menjadi salah satu produsen makanan hasill olahan pisang terbaik di kota Malang
dalam aspek profitabilitas, penjualan, dan kepuasan konsumen.
b. Kredibilitas dan loyalitas konsumen terhadap produk hasil olahan terjaga.
Misi
a. Memuaskan konsumen dengan menyediakan produk - produk makanan yang
berkualitas dan pelayanan yang memuaskan.
b. Menciptakan suasana yang nyaman bagi para konsumen
c. Menjaga mutu serta kualitas produk makanan
B. JENIS USAHA ATAU IJIN
Usaha Surabi Imut ini memiliki jenis usaha berupa industry pengolahan hasil
pertanian, yaitu mengolah bahan baku tepung beras dan kelapa menjadi produk
serabi. Sebenarnya, selain serabi, perusahaan ini juga memproduksi pisang bakar dan
yoghurt.
Produk serabi yang dihasilkan oleh perusahaan ini belum mempunyai ijin
produk. Selain itu, perusahaan ini hanya mempunyai Standart Operational Proceedur
(SOP) yang ditentukan sendiri oleh pemilik.
C. MODAL
Modal awal yang digunakan dalam membuka usaha ini adalah sebesar Rp
6.000.000,00. Untuk pembelian bahan baku sejumlah Rp 1,5 juta. Sedangkan sisanya
digunakan untuk pengadaan sarana produksi seperti meja, piring, alat pemanggang,
dan tungku. Modal ini berasal dari modal pribadi pemilik usaha.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Bentuk perusahaan Surabi Imut ini adalah perusahaan perorangan, yaitu
badan usaha dimana seorang menjadi pemilik, menjalankan manajemen, menanggung
semua resiko, dan menikmati keuntungan yang diperoleh. Bentuk organisasi ini dimiliki
oleh seorang individu dan merupakan perusahaan yang paling mudah dan sederhana
diorganisasikan.
Dalam perusahaan Surabi Imut, tidak terdapat struktur organisasi yang jelas.
Struktur organisasi di atas merupakan struktur organisasi yang kami buat sendiri untuk
menggambarkan keadaan organisasi di perusahaan Surabi Imut. Hal ini dikarenakan
jabatan pemilik, pengelola, sekaligus manajer adalah Bapak Sugeng selaku pendiri
perusahaan tersebut. Sehingga, tugas yang meliputi manajemen seluruh proses
produksi, keuangan, dan Sumber Daya Manusia dipegang oleh pemilik peusahaaan ini.
Dan kemudian dibantu oleh 9 orang karyawan yang masih memiliki ikatan saudara.
pemilik pengelola manajer(Bpk Sugeng)
karyawan karyawan karyawan karyawan
E. Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada perusahaan ini berjumlah 9 orang karyawan yang masih
memiliki ikatan saudara dengan pemilik. Jadwal kerjanya adalah pukul 11.00 – 21.00
setiap hari dan libur setiap 2 minggu sekali.
BAB III
MANAJEMEN PERUSAHAAN
A. MANAJEMEN PRODUKSI
Jenis Produk
Jenis produk yang diproduksi oleh Perusahaan ini adalah Surabi Imut. Serabi Imut
yang disajikan tidak mengangkat unsur makanan daerah, sehingga terkesan netral. Selain
itu, serabi imut ini sudah diberi inovasi sehingga tidak seperti serabi biasanya yang hanya
diberi kuah santan tapi serabi imut menyajikan serabi yang memilki berbagai varian rasa
dari asin, manis, asam, dan pedas. Dengan berbagai isian seperti strawbery, keju, coklat,
pisang, oncom, daging, telur dan pisang yang membuat konsumen dapat memilih serabi
sesuai selera mereka.
Bahan Baku Utama dan Bahan Baku Tambahan
Bahan baku utama dalam pembuatan serabi imut ini adalah menggunakan produk-
produk pertanian seperti kelapa dan beras. Beras ini yang nantinya dibuat tepung
sebagai bahan baku utama adonan serabi. Kemudian tepung beras tersebut dicampur
dengan parutan kelapa.
Sedangkan untuk menambah variasi rasa, serabi imut ini menambahkan beberapa
bahan tambahan sebagai toping, diantaranya rasa coklat, strawberry, keju, pisang,
daging dan lain-lain.
Proses Produksi
Berikut ini adalah alur produksi Surabi Imut:
Proses produksi dalam pembuatan surabi imut menggunakan proses produksi
yang tradisional yaitu dengan menggunakan tungku yang terbuat dari tanah liat dengan
penngapian menggunakan arang. Kemudian dalam membuat adonan dilakukan dengan
manual yaitu menggunakan sebuah alat yang diaduk dengan menggunakan tangan tidak
menggunakan alat pengaduk seperti mixer. Cara tradisional ini masih dilakukan karena
untuk mempertahankan rasa khas serabi yang enak dan gurih.
Penyiapan Bahan Baku Cara pembuatan adonan serabi
Bahan Adonan Serabi dimasak di atas tungku
Proses pemberian topping.
Serabi yang siap disajikanProses pemberian pisau dan garpu.
Kapasitas Produksi Maksimal
Kapasitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan surabi imut adalah sekitar 125
biji per hari. Setiap tahunnya produk yang dihasilkan sebanyak 38.125 biji per hari.
Jumlah Produksi
Untuk jumlah produksi yang dihasilkan tergantung permintaan dan penawaran
konsumen setiap harinya. Biasanya membuat adonan secukupnya, 1-5 kali adonan. 1
adonan tersebut menghasilkan 25 biji surabi imut. Apabila jumlah pengunjung mulai
banyak, maka akan dibuat adonan lagi.
Kualitas Produksi
Untuk perusahaan surabi imut ini memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan :
1. Produk
Produk yang ditampikan sangat menarik. Untuk produk serabi dengan rasa
manis, biasanya menggunakan sirup untuk kuah. Atau menggunakan susu coklat manis
pada topingnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Serabi pandan dengan kuah pandan yang berwarna hijau.
b. Serabi susu coklat, kuahnya dengan susu coklat kental manis.
c. Serabi keju, dengan parutan keju sebagai toping.
d. Serabi strawberry, Serabi yang dikombinasikan dengan selai strawberry
Untuk produk serabi dengan rasa asin, dapat dipilih produk serabi dengan rasa sebagai
berikut.
a. Serabi oncom, yang memadukan rasa oncom khas dari Bandung.
b. Serabi telur. Serabi ini dibuat dari telur yang diceplok kemudian di tempatkan
di atas adonan serabi.
c. Serabi sosis. Serabi ini dibuat dengan taburan sosis didalam serabi.
d. Untuk yang menyukai daging, terdapat menu serabi daging dengan vla
mayonaise.
2. Varian Rasa
Produk perusahaan surabi imut ini menonjolkan beberapa macam rasa. Hingga
saat ini ada 40 menu varian rasa. ada serabi susu coklat, serabi pisang coklat, serabi
strawberry, dan lain-lain.
3. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan adalah bahan-bahan baku yang berkualitas tinggi.
Mereka selalu menjaga loyalitas merk dengan menjaga mutu. Untuk adonan serabi,
mereka menggunakan tepung beras merk terkenal dan sudah terbukti kualitasnya
(Rose Brand) agar hasilnya kenyal.
Kelemahan :
1. Kemasan
Kemasan pembungkus hanya terbuat dari plastic mika. Akan lebih baik dan
terlihat menarik jika kemasan memakai kotak dan diberi label serabi imut. Hal tersebut
akan membuat konsumen lebih mengingat nama serabi imut.
Kendala dalam Produksi
Kendala yang dihadapi berasal dari fluktuasi harga bahan baku. Jadi, apabila harga
bahan baku naik maka produktivitasnya akan menurun. Untuk menghadapi kendala
tersebut, perusahaan surabi imut membuat perencanaan produksi yaitu dengan
menaikkan harga tanpa mengurangi proporsi bahan baku.
Menurut kami, perusahaan serabi imut ini harus lebih teliti dalam memantau harga
pasar dan menyikapi perubahan yang ada dalam ruang lingkup bisnis serta
merencanakan apa yang harus dilakukan untuk dapat terus mengembangkan usaha itu.
B. MANAJEMEN SDM
Sumber Daya Manusia merupakan asset berharga bagi perusahaan agribisnis.
Suatu perusahaan yang maju tentu sangat memperhatikan kualitas dari SDM yang mereka
miliki serta sudah menerapkan sistem manajemen SDM yang baik pada perusahaannya.
Dalam perusahaan Serabi Imut, sistem manajemen SDM yang diterapkan masih sederhana.
Meski begitu, sistem manajemen SDM yang mereka terapkan sudah cukup baik. Hal ini
terbukti dari adanya kekompakan dan kerja tim yang solid di perusahaan tersebut,
sehingga mampu menjadikan Serabi Imut sebagai salah satu industri makanan yang
terkenal di Kota Malang.
Di perusahaan Serabi Imut segala pekerjaan yang berkaitan dengan proses
pengadaan bahan baku, produksi hingga pengelolaan keuangan dilakukan oleh pegawai
yang merupakan anggota keluarga sendiri. Tidak ada persyaratan khusus untuk bekerja di
Serabi Imut. Satu-satunya kemampuan yang harus pegawai miliki adalah disiplin dan mau
bekerja keras. Hingga saat ini, jumlah anggota keluarga yang bekerja di tempat tersebut
berjumlah 9 orang, dan sudah memiliki pembagian kerja sendiri-sendiri yang diatur
langsung oleh pemilik Serabi Imut. Pembagian kerja tersebut diatur berdasarkan genre
pegawai. Untuk perempuan tugas yang diberikan jauh lebih ringan, misalnya bertugas
sebagai kasir, menyiapkan produk makanan yang sudah masak untuk diberikan ke
konsumen dan mengemas makanan. Sedangkan karyawan yang laki-laki bertugas membeli
bahan baku, membuat adonan, memasak serabi, dan membuat minuman, kadang juga
bertugas sebagai pramusaji (pengantar makanan ke meja konsumen).
Jam kerja pegawai di Serabi Imut mulai dari pukul 11.30 hingga pukul 21.00.
Mereka bekerja setiap hari dengan waktu libur tiap 2 minggu sekali, yaitu pada hari
minggu. Sedangkan untuk penggajian pegawai dilakukan setiap 1 minggu sekali. Karena
merupakan bisnis keluarga dan sistem kerjanya pun sistem kekeluargaan, maka besarnya
upah yang diberikan tidak dapat ditargetkan secara pasti. Gaji pegawainya ditentukan
berdasarkan besarnya keuntungan yang diperoleh lalu dibagikan sesuai dengan hasil kerja
keras tiap orang.
Setelah jam kerja selesai pemilik tidak melakukan evaluasi kerja. Namun apabila
ada salah satu pegawai yang melakukan kesalahan, pegawai yang lain langsung menegur
dan mengingatkan saat itu juga. Dalam perusahaan ini juga tidak ada pelatihan khusus dan
pengembangan ketrampilan pegawai. Sebelum bekerja, pegawai hanya diajari tentang cara
membuat makanan (serabi dan pisang bakar) dan minuman, cara penyajiannya, dan
pelayanan terhadap pelanggan. Selain itu, di perusahaan ini juga tidak ada promosi dan
kenaikan jabatan, pemutusan serta pemindahan pegawai. Semuanya dilakukan secara
kekeluargaan dan saling pengertian.
C. MANAJEMEN KEUANGAN
Biaya, Nilai Produksi dan Pendapatan Usaha Selama 1 Tahun Terakhir Perusahaan Serabi Imut
No
URAIAN
PERIODE PRODUKSI 1 BULAN PERIODE PRODUKSI 1 TAHUN
FISIK HARGA / UNIT NILAI FISIK HARGA / UNIT NILAI
(UNIT) (RP/UNIT) X HARGA (Rp) (UNIT) (RP/UNIT) X HARGA (Rp)
1 PRODUKSI UTAMA 3250 4,000.00 13,000,000.00 38125 4,000.00 152,500,000.00
PRODUKSI SAMPINGAN - - - - - -
2 BIAYA PRODUKSI
2.1 BIAYA VARIABEL
2.1.1 BIAYA INPUT (BAHAN BAKU)
Tepung Beras 65 84,000.00 5,460,000.00 650 83,000.00 53,950,000.00
Kelapa 26 18,000.00 468,000.00 260 18,000.00 4,680,000.00
Pisang 8 12,500.00 100,000.00 80 12,500.00 1,000,000.00
Sosis 5 19,000.00 95,000.00 50 19,000.00 950,000.00
Susu Kental Manis 4 14,000.00 56,000.00 40 14,000.00 560,000.00
Selai Strawberry 3 5,000.00 15,000.00 30 5,000.00 150,000.00
Meses 4 8,000.00 32,000.00 40 8,000.00 320,000.00
Keju 3 45,000.00 135,000.00 30 45,000.00 1,350,000.00
Daging 3 60,000.00 180,000.00 30 60,000.00 1,800,000.00
Telor 10 12,800.00 128,000.00 100 12,800.00 1,280,000.00
Kacang 1.5 12,000.00 18,000.00 15 12,000.00 180,000.00
Saus 2 4,000.00 8,000.00 20 4,000.00 80,000.00
Sambal 2 4,000.00 8,000.00 20 4,000.00 80,000.00
2.1.2 BIAYA TENAGA KERJA
9 orang 9 600,000.00 5,400,000.00 90 600,000.00 54,000,000.00
2.1.3 BIAYA LAIN-LAIN
Transportasi 4 12,500.00 50,000.00 40 12,500.00 500,000.00
Pajak Usaha 200,000.00
Biaya pemasaran 300,000.00
Promosi 500,000.00
Lain-lain / Jaga-jaga 1 200,000.00 200,000.00 10 200,000.00 2,000,000.00
INTERPRETASI DATA:
Dari tabel keuangan di atas, dapat diketahui bahwa total biaya produksi dengan periode 1 bulan sebesar Rp 12.615.500,00 dengan total
pemasukan dari hasil penjualan sebesar Rp 13.000.000,00. Sehingga, total pendapatan usaha serabi imut ini sebesar Rp 384.500,00 selama 1 bulan.
Sedangkan untuk periode selama 1 tahun, total pemasukan dari hasil penjualan sebesar Rp 152,500,000.00 dan total biaya produksi sebesar Rp
150,205,000.00. Sehingga, didapatkan total pendapatan sebesar Rp 2.295.000,00.
Perhitungan Biaya Produksi Surabi Imut
a. Biaya Tetap per Proses Produksi
Biaya tetap = (Na-Ns) / Umur ekonomi
Penyusutan pisau = (Rp 5000 – Rp 500) / 5
= Rp 900
= (Rp 900 : 339) : 8
= Rp 0.331
Sewa lahan = Rp 3.000.000 / 339
= Rp 8.849/hari
Sewa lahan tiap jam = Rp 8.849 / 10
= Rp 884.9
Gaji pegawai , 1 bulan = Rp 700.000 * 2
= Rp 1.400.000
Gaji tiap bulan = Rp (1.400.000/28)
= Rp 25.000 / hari
Gaji tiap jam = Rp 25.000 / 10
= Rp 2.500
Penyusutan tungku = (Rp 5.000 – 500) : 3
= Rp 1500
= Rp 1500 / 339 /8
= Rp 0.55
Penyusutan garpu = Rp (1.000-150) / 5
= Rp 170
= Rp 170 / 339 /8
= Rp 0.0014
Penyusutan piring = Rp (1.500-300) / 4
= Rp 300
= Rp 300 / 339 / 8
= Rp 0.11
Penyusutan p. Makan = Rp (1.300-150) /3
= Rp 383.33
= Rp 383.33 / 339 / 8 = Rp 0.14
Listrik = Rp 150.000 / 28
= Rp 5.375/ hari
= Rp 537.5 / jam
Air = Rp 80.000 /28
= Rp 2.857 / hari
= Rp 285.7 / jam
b. Biaya Variabel per Proses Produksi
Pisang / biji = Rp 347.22
Susu / ml = Rp 28 / ml
Telor. 1 kg = 16 butir. Sekali produksi dalam satu adonan menggunakan lima butir.
Jadi, Rp 800 x 5 = Rp 4.000
Sosis. 1 buah = Rp 1.000. * 5 = Rp 5.000
Dari laporan Rugi/Laba Perusahaan Surabi Imut selama 1 tahun tersebut, dapat diketahui
bahwa laba bersih (EAT) yang diperoleh setelah dipotong biaya operasional, bunga, dan
pajak adalah Rp 18.317.500,00.
LAPORAN RUGI LABA
SERABI IMUT
PER 31 DESEMBER 2009
Uraian Nilai (Rp)
Penjualan 133.437.500,00
Harga Pokok penjualan 114.375.000,00
Laba Kotor 19.062.500,00
Penyusutan Mesin 95.000,00
Laba sebelum pajak dan Bunga (EBIT) 18.967.500,00
Bunga 150.000,00
Laba sebelum oajak (EBT) 18.817.500,00
Pajak 20% 500.000,00
Laba Bersih (EAT) 18.317.500,00
D. MANAJEMEN PEMASARAN
BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
1. PRODUK
a. Keragaman produk
Serabi imut menyajikan serabi yang memiliki berbagai varian rasa
dari asin, manis, asam, dan pedas. Dengan berbagai isian seperti strawbery,
keju, coklat, pisang, oncom, daging, telur dan pisang yang membuat
konsumen dapat memilih serabi sesuai selera mereka.
b. Kualitas
Kualitas produk yang ditawarkan terjamin mutunya karena produk
langsung dibuat ketika dipesan, sehingga pelanggan merasakan kenikmatan
serabi yang masih hangat. Selain itu bahan baku yang disediakan juga
berkualitas baik dan baru, sehingga kualitas produk tetap terjaga.
c. Design kemasan
Design kemasan produk terdiri dari dua jenis kemasan. Bagi yang
langsung dimakan di tempat, disediakan dengan piring yang lengkap dengan
botol saus, tergantung permintaan pelanggan. Sedangkan yang ingin di
bawa pulang, serabi dikemas dengan mika dan saus dipisah yang dikemas
dalam plastik.
d. Ciri
Ciri produk yaitu bulatan serabi yang padat seperti bantal dan
kenyal dengan berbagai topping seperti strawbery, keju, coklat, pisang,
oncom, daging, telur dan pisang yang membuat konsumen dapat memilih
serabi sesuai selera mereka.
e. Nama merk
Merk produk sama seperti nama perusahaan, yaitu “Surabi Imut”.
Hal ini menggambarkan bahwa produk serabi yang diproduksi oleh
perusahaan Surabi Imut memang berbentuk mini dengan rasa yang
menggoda.
f. Ukuran
Ukuran produk serabi sama untuk semua varian rasa. Yaitu dengan
diameter sekitar 13 cm, sesuai dengan cetakan produk yang disediakan.
g. Pelayanan
Karyawan Surabi Imut melayani pelanggan dengan baik dengan
menerapkan motto 4S, yaitu Senyum, Salam, Sapa, dan Sabar. Sehingga,
pelanggan akan menjadi lebih loyal.
h. Garansi
Apabila produk tidak sesuai dengan pesanan, dapat ditukar langsung
di tempat.
2. HARGA
a. Daftar harga
Harga produk serabi berkisar antara Rp 1500 – 5000 tergantung dari
jenis topping produknya.
b. Periode pembayaran
Pembayaran cash, yaitu apabila pelanggan membeli langsung di
outlet penjualan dan membayar langsung.
c. Syarat kredit
Perusahaan Surabi Imut tidak menawarkan syarat kredit.
3. PROMOSI
a. Promosi penjualan
Kami melakukan promosi penjalan dengan membuat iklan (via
internet dan televise lokal) dan dengan menyampaikan produk kami
disekitar lokasi kami melalui strategi mulut ke mulut.
b. Periklanan
Pemasangan iklan hanya dilakukan melalui iklan di televisi lokal dan
jasa internet, yaitu Friendster dan blog.
c. Tenaga penjualan
Surabi Imut menjual produk langsung di tempat produksi, oleh
karena itu yang melakukan penjualan adalah karyawan Surabi Imut.
d. Kehumasan
Bagian kehumasan dilakukan oleh pemilik usaha dibantu oleh
karyawan yang bertugas untuk melayani pelanggan dengan baik.
e. Pemasaran langsung
Produk yang dipasarkan langsung ditempat produksi, dan tidak
membuka outlet lain.
4. TEMPAT
a. Saluran Pemasaran
Salurannya langsung ke pelanggan, dimana pelanggan langsung
datang ke lokasi penjualan.
b. Cakupan pasar
Cakupan pasar adalah daerah Malang Raya. Pemilik memilih lokasi
di Malang, karena di Malang masih belum banyak terdapat pengusaha
Serabi sehingga peluang untuk mendirikan usaha ini di Malang cukup bagus.
c. Lokasi
Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang bisa dibilang strategis karena
lokasi penjualan kami berada dekat dengan sekolah, stasiun kota, pasar
Klojen, dan perkantoran. Selain itu, lokasi penjualan ini juga dekat dengan
jalan raya sehingga memudahkan dalam akses transportasi dan
memudahkan pelanggan mencapai lokasi dan mempermudah menemukan
lokasi penjualan.
d. Persediaan
Perusahaan ini memiliki tempat penyimpanan bahan baku di lokasi
penjualan, sehingga dapat memudahkan proses produksi. Selain itu, karena
lokasi berada di kota, akses untuk penyaluran bahan baku dari produsen
lebih mudah (dekat dengan pasar) dan akses mencapainya pun mudah.
e. Transportasi
Lokasi produksi sekaligus penjualan yang berada di dekat jalan raya,
memudahkan pelanggan untuk datang. Karena jalan raya tersebut cukup
ramai dan sering dilewati dengan angkutan umum.
Kegiatan Pemasaran yang Dilakukan
Perusahaan Surabi Imut melakukan kegiatan pemasaran mulai dari penjualan
produk kepada konsumen, pemasangan iklan, serta pengemasan produk.
Penjualan produk dilakukan secara langsung tanpa perantara atau distributor.
Kemudian, pemasangan iklan hanya dilakukan melalui iklan di televisi lokal dan
jasa internet, yaitu Friendster dan blog. Untuk pengemasan produk, dilakukan
dengan kemasan berbahan mika tanpa label produk.
Usaha Peningkatan Nilai Tambah dan Nilai Guna yang Dilakukan
Pemilik usaha serabi imut memproduksi serabi dengan berbagai varian rasa
yang tidak mengangkat unsur makanan daerah, sehingga terkesan netral. Selain
itu, serabi juga diberi inovasi baru, sehingga tidak seperti serabi biasanya yang
hanya diberi kuah santan. Serabi imut ini menyajikan serabi yang memilki berbagai
varian rasa dari asin, manis, asam, dan pedas, yaitu dengan berbagai isian seperti
strawbery, keju, coklat, pisang, oncom, daging, telur, pisang, dan berbagai
kombinasi rasa lainya yang membuat konsumen dapat memilih varian produk
serabi sesuai selera mereka. Hal ini merupakan nilai tambah yang dimiliki oleh
usaha agribisnis ini.
Selain itu, pemilik usaha juga mempunyai perencanaan pemasaran, yaitu
dengan menambah varian rasa produk sehingga membuat konsumen merasa
penasaran dengan olahan rasa serabi yang baru, dan konsumen yang sudah
menjadi pelanggan menjadi lebih loyal. Tak lupa kualitas rasa tetap dipertahankan
atau ditingkatkan namun tetap tidak merubah kuantitas produk. Di samping itu,
pemilik juga dapat menambahkan tempat duduk karena tempat duduk yang
disediakan terbatas dan tidak sebanding degan banyaknya pelanggan yang datang,
sehingga terkadang ada sebagian konsumen yang pergi karena tidak mendapatkan
tempat duduk.
Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran yang yang dikeluarkan oleh perusahaan Surabi Imut
diperkirakan oleh pemilik sebesar Rp 1.000.000,- untuk setiap tahunnya. Biaya
pemasaran ini dikeluarkan untuk promosi, pengenalan produk baru, dan lain–lain.
Margin Pemasaran
Perusahaan Surabi Imut menerapkan penjualan langsung kepada pelanggan, yaitu
pelanggan langsung datang ke lokasi penjualan untuk membeli produk serabi
imut. Sehingga, margin pemasaran yang didapatkan oleh perusahaan akan
menjadi lebih besar daripada jika perusahaan menggunakan jasa penyalur
(distributor) produk.
Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran perusahaan serabi imut ini adalah langsung ke pelanggan,
dimana pelanggan langsung datang ke lokasi penjualan, yaitu di daerah Klojen.
Konsumen lebih suka makan ditempat, karena serabi yang disajikan masih fresh,
karena langsung disajikan setelah matang. Meski begitu, karena terkadang
terbatas dengan faktor tempat biasanya ada beberapa konsumen yang pesan
untuk dibawa pulang. Namun juga, sebagian konsumen membeli untuk oleh-oleh,
jadi serabi yang dipesan dibawa pulang. Dalam mengatasi hal ini, pihak serabi imut
memberikan pelayanan pemesanan via telpon. Hanya saja, bukan seperti layanan
pesan antar, serabi dikirim ke tempat pemesan, tetapi orang yang memesan harus
mengambil sendiri serabinya, sehingga dia tidak usah antri lagi saat tiba di lokasi
penjualan, dan dapat langsung mengambil dan membayarnya. Dari informasi yang
didapat untuk kedepannya perusahaan dapat menambahkan gambar serabi pada
daftar menu, dan menambahkan kursi agar konsumen tidak lelah saat menunggu
pesanan atau selalu tersedianya tempat bagi konsumen yang ingin makan
ditempat.
Pasar Sasaran
Pasar sasaran Serabi Imut ini adalah semua kalangan yang memiliki level
pendapatan, latar belakang pendidikan, usia, dan demografis yang berbeda-beda.
Berdasarkan aspek level pendapatan, pasar sasarannya adalah mulai dari kalangan
menengah ke bawah hingga menengah ke atas. Kemudian, berdasarkan aspek usia
dan latar belakang pendidika, pasar sasarannya adalah berasal dari usia dan
tingkatan yang berbeda-beda, yaitu anak – anak, remaja, dan dewasa. Untuk
kalangan remaja, kebanyakan berasal dari pelajar sekolah tingkat SMP dan SMA,
dan untuk mahasiswa berasal dari berbagai universitas baik yang negeri ataupun
swasta dan baik berasal dari kota Malang sendiri atau dari luar kota.
Sedangkan, berdasarkan aspek demografi, pasar sasarannya adalah orang
yang berasal dari berbagai multi etnik, karena memang serabi yang disajikan tidak
mengangkat unsur makanan daerah, sehingga terkesan netral dan serabi sudah
diberi inovasi sehingga tidak seperti serabi biasanya. Untuk pelanggan, memang
sebagian besar berasal dari kota Malang sendiri namun banyak juga orang yang
berasal dari luar kota yang saat mampir di kota Malang singgah untuk mencicipi
serabi imut ini. Dari penduduk kota Malang sendiri lebih banyak konsumen yang
urban dari pada yang rural.
Dari hasil wawancara dengan pemilik perusahaan, beliau mengatakan, tidak
ada segmen pasar tertentu. Namun setelah perkembangannya, sebagian besar
konsumen berasal dari kalangan remaja, yaitu pelajar dan mahasiswa khususnya
yang berdomisili di kota Malang. Oleh karena itu, implikasi untuk perencanaan
pemasaran bisa menggunakan pelajar dan mahasiswa sebagai target konsumen,
dan menyesuaikan selera yang biasa disukai oleh para remaja tersebut.
Harga Jual Produk
Harga jual produk serabi yang ditawarkan relatif terjangkau untuk semua
kalangan. Harganya mulai dari Rp 1.500,00 hingga Rp 5.000,00 tergantung variasi
rasa. Untuk serabi susu, keju harganya Rp 2.000 hingga Rp 3.000,00. Sedangkan
untuk serabi telur, sosis harganya Rp 4.000,00 hingga Rp 5.000,00. Dengan harga
yang relative terjangkau untuk semua kalangan, menjadikan keunggulan tersendiri
dari Serabi Imut ini.
Strategi Pemasaran yang Telah Dilakukan
Dalam mempromosikan produknya, perusahaan ”serabi imut” ini awalnya
hanya dipromosikan lewat mulut ke mulut saja. Akan tetapi setelah berjalan
cukup lama dan semakin lama semakin terkenal sehingga promosinya mulai
dilakukan dengan melalui TV lokal, selain itu juga membuat akun di situs jejaring
sosial seperti friendster dan blog.
Resiko yang Dihadapi
Resiko yang dihadapi oleh perusahaan Surabi Imut dalam pemasarannya
adalah perubahan selera konsumen, munculnya pesaing baru. Penjelasan lebih
lengkap terdapat pada manajemen resiko perusahaan.
Kendala yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi oleh perusahaan Surabi Imut dalam pemasarannya
adalah perubahan selera konsumen yang tidak dapat diduga, fluktuasi harga
bahan baku yang mempengaruhi harga pasar, para pesaing yang memiliki
berbagai produk yang unik.
E. MANAJEMEN RESIKO
Adalah salah satu unsur biaya yang sulit diperkirakan besarnya. Biaya resiko
muncul akibat dampak yang dirasakan oleh masyarakat, produsen, dan pemerintah.
Begitu juga dengan beberapa resiko yang ada pada home industry Serabi Imut milik
Bapak Sugeng di Jalan HOS Cokroaminoto, Klojen, Malang.
Berikut ini adalah beberapa resiko yang akan atau terjadi pada Serabi Imut Pak
Sugeng :
Produksi menurun
Usaha ini telah berdiri di kota Malang pada tahun 2004, dimana awal merintis
usaha ini sangatlah sulit karena usaha serabi imut baru pertama kali dikenalkan ke
masyarakat kota Malang. Produksi yang menurun beberapa kali terjadi saat
kelangkaan bahan baku yang cocok, masih ada kekurangan dalam manajemen
keuangan, belum adanya kegiatan manajemen produksi yang memadai, dan
sebagainya.
Produktivitas menurun
Sebagai home industry, tentulah tenaga kerja yang dipakai untuk menjalani usaha ini
adalah anggota keluarga Pak Sugeng itu sendiri. Masih belum ada keterampilan yang
tinggi bagi seorang tenaga kerja awam tanpa pembelajaran (training) terlebih
dahulu, sehingga produktivitas usaha ini menurun.
Harga bahan baku / saprodi meningkat.
Melihat bahan baku harus cocok agar tercipta cita rasa tinggi, maka harga bahan
baku juga perlu diperhatikan (meningkat/menurun) untuk bisa dicapai ketentuan
pasokannya. Bahan baku utama yang digunakan dalam serabi imut ini adalah tepung
terigu, santan, sari pandan, dan sebagainya.
Harga jual produk menurun
Ketika kualitas rasa mulai terasa bosan oleh konsumen, akan terjadi penurunan
jumlah pendapatan. Dan jika dalam keadaan ini harga jual produk masih tetap (tidak
diturunkan) maka konsumen akan sepi mencicipi serabi imut.
Muncul pesaing baru
Usaha serabi imut Pak Sugeng telah membuka cabang di salah satu ruko yang sejajar
dengan Stasiun Kota Baru. Ini merupakan antisipasi terhadap munculnya pesaing
baru. Diperkirakan yang akan menjadi pesaing utama usaha Pak Sugeng ini adalah
Usaha Mie Ayam milik orang lain yang berada dekat home industry serabi imut Pak
Sugeng.
Perubahan selera konsumen
Resiko perubahan selera konsumen akan muncul ketika kualitas rasa serabi imut ini
tidak menghadirkan varian baru baik rasa maupun bentuk. Perubahan selera
konsumen tidak dapat terelakkan jika memang ada jenis makanan lain yang lebih
baik daripada serabi immut ini.
Muncul produk baru
Seperti yang telah dijelaskan pada resiko perubahan selera konsumen, munculnya
produk baru adalah resiko yang serius untuk dipahami.
Beberapa dampak resiko :
a. Terhadap Masyarakat
Saat resiko gagal panen dan kenaikan harga bahan baku :
- Kesulitan mendapatkan produk
- Harga produk cenderung meningkat
- Kurang kepuasan akan rasanya
- Kejahatan meningkat
- Keresahan masyarakat
b. Terhadap Produsen
Saat produsen menderita kerugian akibat sulitnya mendapatkan bahan baku
yang berkualitas baik :
- Pendapatan berkurang drastis
- Sulit untuk menjalankan usaha
- Perlahan kehilangan kepercayaan konsumen
- Resiko yang paling fatal adalah usaha bisa bangkrut.
c. Terhadap Pemerintah
Saat keresahan petani akan gagalnya panen karena harus menjual hasil panen di
bawah harga dasar. Maka pemerintah harus membuat beberapa kebijakan
seperti :
- Harga dasar
- Harga atap
- Subsidi harga produk / bahan baku
Resiko Fisik dalam Agribisnis di Serabi Imut ini adalah :
- Kerusakan pada produk maupun bahan baku
- Kualitas produk menurun
- Gagal panen pada bahan baku
- Kebakaran
- Bencana Alam
Berikut ini adalah beberapa usaha untuk menanggulangi resiko fisik :
a. Asuransi :
- Produk
- Gudang
- Pabrik
- Peralatan
b. Penjualan produk secara obral
c. Penanganan pasca panen yang tepat untuk kualitas bahan baku
d. Peningkatan teknologi pengolahan
Resiko Pasar dalam Agribisnis di Serabi Imut ini adalah :
- Persaingan
- Produk tidak terjual
- Supply di pasar melimpah
- Harga turun
- Muncul produk baru
Berikut ini adalah beberapa usaha untuk menanggulangi resiko pasar :
a. Diversifikasi usaha
Penganekaragaman produk / jenis usaha. Keuntungan pada lini yang satu
diharapkan dapat menutup kerugian lini yang lain.
b. Kontrak di muka
Transaksi dilakukan sekarang untuk realisasi di waktu yang telah ditentukan
Misal : saat panen dan penjualan produk
c. Pasar Masa Depan
Membuat transaksi jual beli produk pada saat ini untuk realisasi pasar di
masa mendatang (misal : saat panen), tetapi selama masa tunggu tersebut
hasil kesepakatan dapat berubah (dengan membeli cara membeli kembali
produk tersebut, kemudian menjual kembali dengan harga baru).
d. Inovasi Produk
Secara umum produk mengalami daur hidup produk yakni dengan 4 tahap
seperti : Pengembangan, Pengenalan, Pertumbuhan, Kedewasaan,
Penurunan
e. Integrasi Vertikal
Dua atau lebih perusahaan yang memiliki keterkaitan bisnis yang kuat dalam
suatu sistem komoditas tertentu bekerja sama sehingga dapat menjamin
resiko seperti kekurangan bahan baku untuk industri pengolahan, tidak
terjual, dan terlindung dari pesaing.
Sebelum produk mengalami tahap kejenuhan pasar, hendaknya sudah dilakukan
inovasi
a. Inovasi produk bisa dalam arti : Penciptaan produk baru
b. Perbaikan produk lama : Kemasan, desain, rasa, dan lain - lain
c. Perubahan merek dagang
d. Menambah manfaat produk
f. MANAJEMEN KONFLIK
Konflik Internal
1. Konflik antar pribadi dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering
diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari
adanya konflik antar peranan (seperti manajer dan bawahan).
Contoh : Ada salah satu pegawai yang merasa tidak cocok bekerja sama
dengan pegawai yang lain. Baik karena masalah pribadi maupun
karena perlakuan atasan yang berbeda.
Solusi : Penyelasaian konflik ini dapat memanfaatkan peran ketiga, yaitu
atasan atau pemilik usaha sebagai penengah.
2. Konflik antara individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu
menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja
mereka.
Contoh : seorang pegawai merasa tertekan dengan adanya kerja lembur yang
berbenturan dengan kepentingan pribadi.
Solusi : Pegawai tersebut dapat mengajukan permohonan untuk tidak
melaksanakan kerja lembur dengan memberikan alasan yang jelas
kepada atasan atau pemilik usaha.
Konflik Eksternal
1. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi
dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan
timbulnya pengembangan produk baru, teknologi dan jasa harga-harga lebih
rendah dan penggunaan sumber daya lebih efisien.
Contoh : konflik antar industri serabi (pesaing) seperti serabi Keraton, dan
Serabi Notosuman.
Solusi : Menanggulangi konflik dengan melakukan diferensiasi produk , agar
terjadi persaingan yang sehat antar pesaing.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. MANAJEMEN PRODUKSI
Rancangan Inovasi Atau Diversifikasi Produk
Perusahaan surabi imut selain menjual surabi imut juga menjual pisang
bakar dan yoghurt. Untuk produk surabi imut, sebaiknya ditambahkan varian
rasa misalnya saja rasa rumput laut, jamur atau ikan tuna. Hal ini bertujuan agar
konsumen tidak bosan dengan varian rasa yang sudah ada.
Rancangan Peningkatan Skala Usaha
Untuk memperluas jangkauan usaha, sebaiknya perusahaan surabi imut
mengadakan usaha ekspansi. Usaha ekspansi dilakukan dilakukan di luar kota
Malang contohnya di Surabaya, Kediri, Blitar dan lain-lain. Dengan peningkatan
skala usaha ini diharapkan konsumen perusahaan surabi imut semakin
bertambah.
Bahan yang Diperlukan
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan surabi imut adalah tepung beras,
kelapa dan air. Agar diperoleh cita rasa yang lebih enak atau nikmat sebaiknya
dalam adonan tersebut diberi campuran buah-buahan yang sudah dihaluskan
seperti nangka, pisang dan lain-lain.
Proses Produksi yang Akan dilakukan
Proses produksi dalam pembuatan surabi imut menggunakan proses
produksi yang tradisional yaitu dengan menggunakan tungku yang terbuat dari
tanah liat dengan penngapian menggunakan arang. Kemudian dalam membuat
adonan dilakukan dengan manual yaitu menggunakan sebuah alat yang diaduk
dengan menggunakan tangan tidak menggunakan alat pengaduk seperti mixer.
Cara tradisional ini masih dilakukan karena untuk mempertahankan rasa khas
serabi yang enak dan gurih.
Jumlah Produk Yang akan Diproduksi
Jumlah produk yang akan diproduksi tergantung dengan permintaan
konsumen. Jika permintaan konsumen meningkat, maka jumlah produk akan
ditambah.
Pemilihan Lokasi yang Tepat
Lokasi yang tepat untuk penjualan surabi imut ini adalah lokasi yang dekat
dengan kampus, sekolah serta perkantoran. Hal ini dikarenakan target yang
kami bidik adalah anak muda.
B. MANAJEMEN PEMASARAN
Peluang Pasar Produk Serabi Imut
Produk Serabi imut ini memiliki peluang pasar yang cukup besar. Hal ini
dikarenakan produk ini merupakan produk unik yang mempunyai ciri khas
sehingga agak sulit untuk menirunya. Selain itu, pesaing dari produk serabi ini juga
masih sangat sedikit, yaitu Serabi Noto Sunan, Serabi Keraton, dan Pondok Serabi.
Produk serabi ini juga memiliki banyak pelanggan setia dan memiliki
popularitas terbesar di antara produk serabi yang lain, terutama di kalangan
remaja dan dewasa.
Strategi Pemasaran yang Efektif
Strategi pemasaran yang efektif menurut kelompok adalah perusahaan ini
melakukan promosi yang lebih gencar, karena dengan promosi ini perusahaan
Surabi Imut dapat berkembang dengan pesat dan produknya dapat dikenal oleh
semua kalangan.
Promosi yang dilakukan awalnya hanya berupa omongan dari mulut ke
mulut (Worth of Mouth to Mouth). Maka, di perkembangan selanjutnya,
sebaiknya promosi juga dilakukan melalui televisi lokal dan nasional, media cetak
(Koran, majalah, pamphlet, poster, dan lain – lain), jasa internet, dan radio.
Kemudian, untuk sistem distribusi yang menghubungkan unit produksi dan pasar
telah berjalan dengan cukup baik. Dengan adanya daftar menu yang merangkap
sebagai kertas nota dan juga sebagai daftar meja dan pesanan distribusi telah
berjalan dengan baik. Hanya terkadang saja terjadi kekeliruan, namun tidak
pernah terjadi kesalahan yang sangat fatal, yang bisa membuat konsumen tidak
loyal. elemen marketing mix telah terintegrasi dengan Sudah cukup baik pada
rencana pemasaran. Antara promosi, produk, lokasi dan harga telah menemukan
caanya sendiri, sehingga membuat serabi imut disukai segala kalangan dan usia.
C. MANAJEMEN KEUANGAN
Analisis Keuangan
Dari hasil laporan rugi laba serabi imut pada tahun 2009 didapatkan laba
bersih sebesar Rp 18.317.500,-. Hasil laba bersih ini rencananya akan digunakan
untuk ekspansi atau buka cabang diluar kota seperti diareal Surabaya dan
sekitarnya.
Analisis kelayakan Usaha
1. Investasi B/C Ratio
B/C ratio = Benefit
Cost
= Rp 13.000.000,- .
Rp 12.615.500,-
= 1,03
Net B/C = Keuntungan per tahun
Biaya per tahun
= Rp 152.500.000,- .
Rp 150.205.000,-
= 1,015
Karena nilai B/C dan net B/C tersebut lebih dari 1 maka usaha ini layak untuk
dikembangkan.
2. Break Event Point (BEP)
BEP rupiah = Biaya tetap / [1-( Biaya variable/ Penerimaan)
= Rp 7.500,-/ [1-(Rp 12.708.000,-/ Rp 13.000.000,-)
= Rp 7.500,-/ 0,022
= Rp 340.909,1
BEP unit = Biaya tetap / Harga jual – Biaya Variabel per unit
= Rp 7.500,-/ Rp 4.000,- – Rp 3.910,15,-
=83,47
3. R/C Ratio
R/ C ratio = TR/ TC
= Rp 13.000.000,-/ Rp 12.615.500,-
= 1,03
Karena R/C ratio lebih dari 1 maka usaha ini layak untuk dikembangkan.
4. Proyeksi Cashflow
Cashflow dengan DF 12%
Tahun ke Biaya Penerimaan DF (12%) PV BIAYA
PV PENERIMAAN NPV
1 3,013,800 0 0.892857143 2,690,893 0 -2,690,8932 150,205,000 133,437,500 0.797193878 119,742,506 106,375,558 -13,366,9483 165,225,500 153,453,125 0.711780248 117,604,247 109,224,903 -8,379,3444 181,748,050 176,471,094 0.635518078 115,504,171 112,150,570 -3,353,6015 199,922,855 202,941,758 0.567426856 113,441,597 115,154,604 1,713,0076 219,915,141 243,530,109 0.506631121 111,415,854 123,379,932 11,964,0787 241,906,655 292,236,131 0.452349215 109,426,285 132,192,785 22,766,4998 266,097,320 350,683,358 0.403883228 107,472,245 141,635,126 34,162,8829 292,707,052 420,820,029 0.360610025 105,553,097 151,751,921 46,198,824
10 321,977,757 504,984,035 0.321973237 103,668,221 162,591,344 58,923,124Jumlah 1,006,519,117 1,154,456,744 147,937,627
Cashflow dengan DF 15%
Tahun ke Biaya Penerimaan DF (15%) PV BIAYA
PV PENERIMAAN NPV
1 3,013,800 00.86956521
7 2,620,696 0 -2,620,696
2 150,205,000 133,437,500 0.75614366
7 113,576,560 100,897,921 -12,678,639
3 165,225,500 153,453,1250.65751623
2 108,638,448 100,897,921 -7,740,528
4 181,748,050 176,471,0940.57175324
6 103,915,037 100,897,921 -3,017,117
5 199,922,855 202,941,7580.49717673
5 99,396,992 100,897,921 1,500,928
6 219,915,141 243,530,1090.43232759
6 95,075,384 105,284,787 10,209,4037 241,906,655 292,236,131 0.37593704 90,941,672 109,862,386 18,920,714
8 266,097,320 350,683,3580.32690177
4 86,987,686 114,639,012 27,651,326
9 292,707,052 420,820,0290.28426241
2 83,205,613 119,623,316 36,417,704
10 321,977,757 504,984,0350.24718470
6 79,587,977 124,824,330 45,236,353Jumlah 863,946,065 977,825,514 113,879,449
5. Perhitungan NPV
Net present value adalah present value aliran kas masuk dikurangi dengan present
value aliran kas keluar. Atau selisih dari Present value (PV) of proceeds dengan PV of
initial investment.
NPV (12%) = 1,154,456,744 - 1,006,519,117
= Rp 147,937,627
NPV (15%) = 977,825,514 - 863,946,065
= Rp 113,879,449
NPV perusahaan Surabi Imut memiliki nilai > 0, sehingga perusahaan ini merupakan
usaha yang layak untuk dikembangkan.
6. Profitability Index
Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present
value aliran kas keluar. PI menunjukkkan perbandingan antara present value dari
penerimaan dengan present value dari investasi.
Profitability Index = 1,154,456,744 = 1.1318
1,006,519,117
Karena nilai PI > 1, yaitu 1,1318 maka usaha Surabi Imut ini layak untuk dijalankan.
7. Perhitungan Payback Periode
Dari tabel cash flow diatas, dapat diketahui bahwa masa pengembalian kembali (payback period) perusahaan Serabi Imut adalah pada tahun ke 5. Dimana pada tahun tersebut perusahaan sudah memeperoleh keuntungan sebesar Rp 1.713.007,-
8. Perhitungan IRR
IRR=I 1+( I 2−I 1 ) x| NPV 1NPV 2−NPV 1|
IRR=0.12+(0,15−0.12 ) x| 147 ,937 ,627113 ,879 ,449−147 ,937 ,627|
IRR=0,12+0.03 x0.565
IRR=0.12x 0.565
IRR=(0.085 ) x100%
IRR=8.5%
Dari hasil perhitungan IRR pada tingkat bunga tersebut, menunjukkan bahwa IRR adalah 8,5% sehingga usaha ini akan memberikan NPV yang positif dan layak untuk dikembangkan.
BAB V
STRATEGI PERUSAHAAN
STRATEGI PEMASARAN Membuat label nama perusahaan dan contact person dan alamat outlet
pada kantong plastik untuk mempermudah calon pembeli mengetahui lokasi outlet yang tersedia
Membuat iklan di media massa, misalnya koran lokal, TV lokal, radio lokal, dan brosur.
Memberikan diskon khusus berupa potongan harga atau gratis produk pada event – event tertentu dan selected item.
STRATEGI PRODUKSI Peningkatan produktivitas tenaga kerja Penggunaan bahan baku yang berkualitas Penambahan varian terhadap produk
STRATEGI ORGANISASI DAN SDM Pelatihan terhadap tenaga kerja Perubahan struktur manajemen dan organisasi agar lebih jelas dalam
pembagian wewenag dan tanggung jawab
STRATEGI KEUANGAN Pengendalian dan pengontrolan sistem keuangan dengan melakukan
pembukuan keuangan dengan baik Penambahan modal untuk pengembangan usaha Melakukan kemitraan dengan Bank Pengkredutan Rakyat untuk
meningkatkan skala industri
ANALISIS SWOT
PERUSAHAAN ACUAN SERABI IMUT
FAKTOR STRATEGI INTERNALBOBOT RATING
BOBOT
X
RATING
KOMENTAR
STRENGTH
1 Modal sendiri 0.05 3 0.15 Tidak memiliki utang
2 Memiliki pengalaman bisnis 0.06 4 0.24 Sudah lama menjalankan usaha
3 Sebagian besar karyawan berasal dari keluarga 0.04 3 0.12 Mengurangi biaya perekrutan tenaga kerja
4 Kualitas produk terjamin 0.06 4 0.24 Fresh from the oven
5 Visi misi jelas 0.07 3 0.21 Tujuan prusahaan terartah
6 Harga terjangkau 0.05 4 0.2 Bisa dinikmati semua kalangan
7 Jam buka / pelayanan lama 0.04 4 0.16 Konsumen yang datang lebih banyak
8 Sudah terkenal 0.03 4 0.12 Dikenal di masyarakat
9 Pemesanan lewat telepon 0.06 3 0.18 Mengurangi antrian
1
0 Perubahan pola hidup sehat 0.07 4 0.28 Tanpa bahan pengawet
1
1 Tidak terpengaruh teknologi 0.05 3 0.15 Rasa yang lebih khas
WEAKNESS
1 Tidak ada laporan keuangan 0.06 2 0.12 Tidak bisa mengatur biaya-biaya secara rinci
2 Fasilitas kurang memadai 0.05 2 0.1 Tidak teratur
3 Pelayanan kurang ramah 0.05 2 0.1 Pelanggan kurang nyaman
4 Lokasi masuk gang 0.04 2 0.08 Terlihat dari jalan raya
5 Pendidikan pemilik rendah 0.04 1 0.04 Tamatan sma
6 Struktur organisasi tidak jelas 0.04 1 0.04 Kurang terstrkutur
7 Suasana bisnis (jalan umum) 0.04 1 0.04 Pelanggan kurang nyaman
8 Lokasi sempit 0.02 2 0.04
Tidak menampung pelanggan yang lebih
banyak
9 Ketahan produk sebentar 0.04 2 0.08 Cepat basi.tidak tahan lama
1
0 Tidak ada keahlian dan pelatihan karyawan baru 0.04 2 0.08 Bisa terjadi kesalahan dari karyawan
Jumlah 1.00 2.77
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT X
RATINGKOMENTAR
OPPORTUNITY
1 Pelanggan menjanjikan 0.1 4 0.4 Dari Berbagai lapisan masyarakat (kalangan&usia)
2 Dekat dengan pasar 0.1 3 0.3 Mempermudah perolehan bahan baku
3 Peluang usaha menjanjikan 0.15 4 0.6 Menghasilkan omset per hari yang cukup tinggi
4 Loyalitas pelanggan 0.15 4 0.6 Jumlah pelanggan relatif stabil
5 Bahan baku mudah didapat 0.15 4 0.6 Dapat memproduksi sepanjang tahun
Threat
1 Pesaing menciptakan produk sama 0.05 2 0.1 Pelanggan bisa beralih
2 Tidak ada surat izin pendirian perusahaan 0.1 2 0.2
Bisa tutup kapan saja apabila pemerintah tidak
mengijinkan
3 Kebijakan pemerintah mempengaruhi harga 0.05 1 0.05 Bila harga produksi naik, harga produksi naik
4 Tidak ada kemitraan 0.05 1 0.05 Kurang networking
5 Terdapat pesaing 0.1 1 0.1 Menjadi ancaman perusahaan
JUMLAH 1,00 3,00
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Modal sendiri
2. Memiliki pengalaman bisnis
3. Sebagian besar karyawan berasal dari
keluarga
4. Kualitas produk terjamin
5. Visi misi jelas
6. Harga terjangkau
7. Bahan baku mudah didapat
8. Jam buka / Pelayanan lama
9. Sudah terkenal
10. Pemesanan Lewat telepon
1. Tidak ada laporan keuangan
2. Fasilitas Perusahaan kurang memadai
3. Pelayanan kurang ramah
4. Lokasi masuk gang
5. Pendidikan pemilik rendah
6. Sruktur organisasi tidak jelas
7. Suasana bising karenaa jalan umum
8. Lokasi sempit
9. Ketahanan produk sebentar
10. Tidak ada keahlian dan pelatihan kryawan
baru
Opportunity (peluang) SO (Strength; Opportunity) WO (Weakness; Opportunity)
1. Pelanggan Menjanjikan
2. Dekat dengan Pasar
3. Peluang Usaha Menjanjikan
4. Loyalitas Pelanggan
5. Tidak terpengaruh Teknologi baru
(Tradisional)
6. Perubahan pola hidup sehat
1. Dengan harga yang terjangkau dapat
menarik pelanggan lebih banyak lagi
sehingga pelanggan menjanjikan (S6;O1)
2. Karena lokasi dekat dengan pasar
sehingga bahan baku mudah didapat dan
kualitas produk terjamin (S4,7 ; O2)
3. Karena sudah memiliki nama yang cukup
terkenal di kalangan masyarakat maka ada
pelluang untuk mengembangkan usaha
yang menjanjikan (S9; O3)
4. Loyalitas pelanggan dapat dilihat dari
kualitas produk yang terjamin dan harga
yang terjangkau (S4,6 ; O5)
1. Memperbaiki pelayanan dan fasilitas agar
loyalitas pelanggan meningkat (W2,3 ;
O5)
2. Memilih lokasi yang tepat dan sesuai
(tidak sempit) dapat meningkatkan
peluang usaha (W4,8 ; O3)
3. Karena tidak ada pengaruh dari teknologi
maka tidak ada pelatihan pada kryawan
baru (W10; O4)
Threat (Ancaman) ST (Strength; Threat) WT (Weakness; Opportunity)
1. Pesaing menciptakan produk yang sama
2. Terdapat Pesaing.
3. Tidak ada surat ijin pendirian perusahaan
4. Kebijakan pemerintah mempengaruhi
harga
1. Meskipun terdapat pesaing dengan produk
yang sama, perusahaan ini memiliki
kualitas produk yang terjamin dan harga
yang terjangkau (S4,6 ; T1)
2. Meskipun tidak ada kemitraan, tetapi
1. Dengan lokasi masuk ke dalam gang,
pesaing dapat memmbuat tempat yang
lebih nyaman (W8;T2)
2. Kebijakan pemerintah dalam menaikkan
harga bahan baku, membuat kurangnya
5. Tidak ada kemitraan modal didapat dari modal sendiri dan
sudah memiliki pengalaman bisnis (S1, 2;
T5)
dana untuk pelatihan tenaga kerja.
(W10;T4)
Dari analisis SWOT di atas, maka dapat diketahui bahwa strategi yang paling tepat untuk pengembangan usaha Surabi Imut adalah strategi SO
(Strength; Opportunity), yaitu dengan melakukan:
1. Dengan harga yang terjangkau dapat menarik pelanggan lebih banyak lagi sehingga pelanggan menjanjikan (S6;O1)
2. Karena lokasi dekat dengan pasar sehingga bahan baku mudah didapat dan kualitas produk terjamin (S4,7 ; O2)
3. Karena sudah memiliki nama yang cukup terkenal di kalangan masyarakat maka ada pelluang untuk mengembangkan usaha yang menjanjikan
(S9; O3)
4. Loyalitas pelanggan dapat dilihat dari kualitas produk yang terjamin dan harga yang terjangkau (S4,6 ; O5)
BAB VI
KESIMPULAN
Perusahaan Surabi Imut adalah perusahaan perseorangan dan masih
perusahaan home industry berskala mikro serta belum memiliki struktur
organisasi yang jelas.
Usaha Surabi Imut ini memiliki jenis usaha berupa industry pengolahan hasil
pertanian, yaitu produk serabi dengan aneka variasi topping.
Manajemen perusahaan Serabi Imut meliputi:
a. Manajemen produksi
Analisis manajemen produksi meliputi proses produksi, jenis produk,
kapasitas produksi, kualitas produksi, kendala produksi, dan lain-lain.
b. Manajemen SDM
Analisa manajemen SDM meliputi perekrutan tenaga kerja, jumlah tenaga
kerja, pembagian tugas, dan lain-lain.
c. Manajemen keuangan
Analisa manajemen keuangan meliputi analisa BEP, kelayakan usaha, dan
proyeksi aliran kas.
d. Manajemen pemasaran
Analisa manajemen pemasaran meliputi bauran pemasaran (4P), kegiatan
pemasaran yang dilakukan, analisis konsumen, dan lain-lain.
e. Manajemen resiko
Analisa resiko meliputi resiko produksi, resiko fisik, dan resiko pasar.
f. Manajemen konflik
Manajemen konflik meliputi factor internal dan eksternal.
Berdasarkan analisis kelayakan usaha, perusahaan agribisnis Surabi Imut ini
merupakan bisnis yang layak untuk dikembangkan.
Strategi yang paling tepat untuk pengembangan usaha Surabi Imut adalah
strategi SO (Strength; Opportunity).
LAMPIRAN
Lokasi Produksi Serabi Imut Foto bersama pemilik surabi Imut
Para pelanggan Surabi Imut Proses pembuatan minuman
Lay Out lokasi penjualan Surabi Imut Lay Out Tempat Produksi Surabi Imut
Tempat produksi
Gambar Tungku dan alat pemanggang