Post on 08-Nov-2015
Indeks Upwelling Berbasis Model Numerik Tiga Dimensi sebagai Alat Bantu Pengelolaan Perikanan
A. Rita Tisiana Dwi Kuswardani
Puslitbang Sumberdaya Laut dan PesisirBalitbang Kelautan dan PerikananKementerian Kelautan dan Perikanan
Seminar Nasional Perikanan TangkapManado, 30 31 Oktober 2012
Fakta (Prospek dan tantangan pengelolaan perikanan)
Atmaja dkk (2011) :1. Fenomena alam yang tidak terdeteksi2. Data yang tercatat tidak cukup3. Fenomena alam terdeteksi tetapi kemampuan tidak memungkinkan
Fenomena Laut dan Atmosfer yang mempengaruhi IndonesiaMJOIODENSOITFSCSTF
Upwelling indikator konsentrasi ikan di suatu perairan
Mekanisme upwelling kecepatan vertikal ke atas Kecepatan vertikal stabilitas yang cukup tinggi dan diduga membawa nutrient yang cukup tinggi
Prediksi upwelling yang akurat a well-documented relationship dengan produksi perikanan
Fakta (Peneliti Oseanografi Fisik)Identifikasi upwelling : 1. Data citra satelit : suhu permukaan laut dan klorofil di permukaan 2. Pengukuran upwelling secara langsung sangat sulit3. Pengukuran dalam jangka waktu yang panjang (time series) sangat jarang dilakukanKurangnya komunikasi antara komunitas perikanan dan oseanografi
Indeks UpwellingIndeks upwelling : cara sederhana untuk merepresentasikan variabilitas upwelling
Indeks upwelling yang sudah/pernah ada :1. NOAA angin geostropik, komponen Ekman transport tidak bisa digunakan di ekuator
2. Myrberg (2003) dan Skogen (2004) kecepatan vertikal (model numerik)
Metoda Penentuan Indeks UpwellingModel Numerik Tiga Dimensi Gelombang Pasut Sirkulasi (gabungan)
Resolusi Grid : 1/6 x 1/6 derajat ~ 18.5 kmData input : 1. Topografi Etopo 52. Kecepatan Angin NCAR/NCEP
Model Numerik?? Kenapa?1. Model numerik merupakan alat yang fleksibel2. Model numerik bisa memberikan informasi secara vertikal, spasial dan temporal, dan pada kedalaman tertentu dimana data satelit hanya memberikan informasi di permukaan
Lokasi studi
Indeks Upwelling
Wi,j kecepatan vertikal i,j jumlah grid arah x dan yM,N jumlah maksimum grid untuk arah i,j x, y interval grid dalam arah x dan y
Profil kecepatan vertikal (0-200 m)
Lee (1999)Relationship amongst bigeye tuna production, chlorophyll-a concentrations and upwelling index
Relationship amongst skipjack tuna production, chlorophyll-a concentrations and upwelling index
Relationship amongst sardinella lemuru production, chlorophyll-a concentrations and upwelling indexPauly (1996)
Kesimpulan1.Indeks upwelling memperlihatkan pola yang konsisten dengan Dipole Mode Event2.Adanya relasi yang positif antara tangkapan ikan dengan indeks upwelling3.Model numerik merupakan alat yang fleksibel dan tidak mahal untuk mendefinisikan indeks upwelling4.Indeks upwelling bisa ditentukan secara spasial dan temporal, dan memberikan informasi secara vertikal dan pada kedalaman tertentu dimana data satelit hanya memberikan informasi di permukaan.
*********Known as the largest upwelling area
******