Selling at shaolin temple

Post on 19-Aug-2015

95 views 0 download

Transcript of Selling at shaolin temple

teguh_trainer@yahoo.com

Sebuah perusahaan membuat test terhadap tiga calon staf penjualnya.

Tesnya unik,yaitu menjual sisir ϑi komplek BiaraShaolin.

Tentu saja, ini cukup unik karena parabiksu ϑi sana semuanya gundul ϑαn takbutuh sisir.

teguh_trainer@yahoo.com

Kesulitan ini juga yang membuat calon pertamahanya mampu menjual satusisir.

Itupun karena belas kasihanseorang biksu yang ibamelihatnya.

teguh_trainer@yahoo.com

Tapi, tidak ϑengαn calon kedua.Ia berhasil menjual sepuluh sisir, ia tidak menawarkan kepada para biksu, tetapi kepada para turis yang ada ϑikomplek itu, mengingat angin ϑi sana memang besarsehingga sering membuat rambut jadiawut-awutan.

teguh_trainer@yahoo.com

Lalu bagaimana dengancalon ketiga?Ia berhasil menjual 500 sisir !Caranya?Ia menemui kepala biara. Ia lalu meyakinkan jika sisir inibisa jadi souvenir bagus untuk komplek biara tsb.

Kepala biara bisa membubuhkan tanda tangan ϑi atassisir² tersebut ϑαn menjadikannya souvenir para turis. Sang kepala biara pun setuju.

teguh_trainer@yahoo.com

Bukankah banyak orang sering kali menyalahkan keadaan?Ini yang membuat calon pertama gagal.

teguh_trainer@yahoo.com

Sementara calon kedua, sudah berani berpikir ϑi luar kotak. Namun ia masih terpaku pada fungsi sisir yang hanyasebagai alat merapikan rambut.

teguh_trainer@yahoo.com

Tapi calon ketiga bukan hanya beraniberpikir bahwa sisir bukan hanya alat

merapikan rambut, melainkan bisa menjadi souvenir.

teguh_trainer@yahoo.com

Kita tidak bisa mengatur situasi seperti yang kitakehendaki. Tapi, kita bisa mengerahkan segenap kekuatankita untuk mencari solusi.

"Segenap kekuatan" bukan hanya terbatas otot atausemangat, tapi juga pikiran, ilmu, ϑαn kerja keras.

teguh_trainer@yahoo.com

Pendek kata, kreativitasotak ϑαn upaya fisik. Itulahpotensi dalam diri kita yang dapat dipergunakan...

Mulai sekarang ayo kitabelajar bagaimana menjadipenjual sisir yang ke 3.

Tidak ada yang namanyahambatan tapi bagaimana kitaharus berpikir.

teguh_trainer@yahoo.com

teguh_trainer@yahoo.com