Selasa Kliwon Pemprov Jateng Tekan Inflasi dengan Sihati filegan D-NET karena progres kerjasama...

Post on 05-Jun-2019

219 views 0 download

Transcript of Selasa Kliwon Pemprov Jateng Tekan Inflasi dengan Sihati filegan D-NET karena progres kerjasama...

EKONOMI - BISNIS Selasa Kliwon21 NOVEMBER 201710

Ekspor Jatim TurunPemprov, Bhirawa

Ekspor Jawa Timur bulan Oktober 2017mengalami penurunan sebesar 2,12 pers-en dibandingkan bulan September, (USD1,73 miliar menjadi USD 1,69 miliar).Penurunan tersebut disebabkan karenapenurunan komoditi migas dan non migas.

Kepala Badan Pusat Statistik ProvinsiJawa Timur, Teguh Pramono mengatakan,Ekspor komoditi non migas mengalami sedi-kit penurunan jika dibandingkan bulan se-belumnya, yaitu dari USD 1,62 miliar padaSeptember 2017 menjadi USD 1,59 miliarpada Oktober 2017 (turun 1,79 persen).

Nilai ekspor nonmigas tersebut me-nyumbang 94,38 persen dari total eksporbulan ini. Penurunan lebih tajam terjadipada komoditi migas (turun 7,39 persen).Ekspor migas turun menjadi USD 95,01ribu pada bulan Oktober, setelah bulan se-belumnya mencapai USD 102,60 ribu. Ko-moditi migas ini mencakup 5,62 persen to-tal ekspor Jawa Timur pada Oktober 2017.

Jika dikelompokkan berdasarkan kelom-pok barang (HS) 2 digit, lanjutnya, di bu-lan Oktober 2017, kelompok Perhiasan/Permata (HS 71) menjadi komoditi ekspornon migas utama Jawa Timur dengan nilaitransaksi sebesar USD 182,34 juta. rac

RAGAM EKBIS

diakannya wifi yang cepatdan dengan harga terjan-gkau itu supaya mendukungkemajuan e-commerce ataupelaku star-up yang ada diIndonesia. “Kami berharapdengan Expresswifi ini se-makin banyak orang yangbisa terkoneksi ke internetkhususnya masyarakat diarea yang dulunya sulit men-gaksesnya.

Sehingga mereka dapatmemanfaatkan dalam ke-hidupan sehari-hari sepertiberjualan online, menga-mati harga pasar bahanbaku, update berita, danbagi para siswa dapat me-nambah ilmu dan membukajendela pengetahuan mere-ka dengan dunia luar,” ter-angnya.

Sementara itu proyek pe-nyediaan express wifi face-book ini sudah terealisasi dibeberapa negara yakni Tan-zania, Kenya, India, Nigeriadan Indonesia. Program inijuga dilakukan non profituntuk mensuport jaringaninternet, penjualan voucher

expresswifi nantinya jugamelibatkan warung kopi dantoko-toko kelontong di daer-ah tersebut.

Menurut Kepala Regional-APAC, Express Wifi Face-book, Munish Seth mengata-kan bahwa ekspansi inimerupakan langkah menujupencapaian tujuan bersamayakni mengurangi hamba-

tan terhadap konektivitasdan memberi lebih banyakorang di Indonesia akses keinternet yang cepat dan ter-jangkau. “Kami sangat se-nang kamitraan kami den-gan D-NET karena progreskerjasama Express wifi inibisa melayani banyak orangdi Indonesia,” ujarMunish. riq

Menurut CEO PT Duta-kom Wibawa Putra (D-net),Caroline Gondokusumo saatdikonfirmasi Bhirawa Senin(20/11) kemarin mengung-kapkan D-Net bangga dap-at ditunjuk langsung olehFacebook sebagai partnerdalam mengimplementasiExpress Wifi di Indonesia.

“Kami tergetkan hinggaakhir 2018 nanti sudah ada1.000 titik express wifi yangsudah terpasang di seluruhJatim. Kemarin kita barusaja memasang beberapatitik layanan di Surabaya,salah satunya di kawasanPogot dan Pandegiling,” je-lasnya.

Caroline menambahkanExpress wifi pertama kalidiluncurkan di Gunung Bro-mo pada tahun 2105 se-bagai pilot project yang te-lah membantu komunitaslokal Gunung Bromo untukbelajar menggunakan danmemanfaatkan teknologiinternet.

Selain itu Caroline ber-harap dengan rencana dise-

Facebook Gandeng D-NET,Targetkan Seribu Titik Express WifiFacebook menggandeng perusahaan penyedia jasa internetPT Dutakom Wibawa Putra (D-net) meluncurkan layananexpress wifi dengan mentargetkan 1.000 titik layanan internetdi kawasan pinggiran kota yang kurang dijangkau jaringaninternet.

Founder & CEO Dutakom Wibawa Putra, Caroline Gondokosumo (duadari kanan) berfoto bersama para juara start-up competition pada acarapameran teknologi bertajuk “ID.Connect” yang diselengarakan D-NETdi Tunjungan Convention Center.Founder & CEO Dutakom WibawaPutra, Caroline Gondokosumo (dua dari kanan) berfoto bersama parajuara start-up competition pada acara pameran teknologi bertajuk“ID.Connect” yang diselengarakan D-NET di Tunjungan ConventionCenter.

Pemprov Jateng Tekan Inflasi dengan SihatiJakarta, BhirawaGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di hadapan 580wartawan se Indoensia, di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta,Senin (20/11) kemarin, mengatakan bahwa PemerintahProvinsi Jawa Tengah bersama Bank Indonesia (BI) wilayahJawa Tengah meluncurkan Sistem Informasi Harga danProduksi Komoditi (Sihati).

Menurut Ganjar Pranowo,Sihati yang dimiliki olehProvinsi Jawa Tengah, saatini telah dia buat, dengan fi-tur yang lebih lengkap, danbisa dilihat setiap saat padaponsel android yang dimili-ki oleh seluruh Bupati, WaliKota dan pejabat di JawaTengah. “Kami punya 36Kota Kabupaten di seluruhJawa Tengah, kami pantausetiap saat, dengan Sihati,bahkan seluruh persoalanyang terjadi di Jawa Tengah,langsung bisa kami pantau,”tutur Ganjar Pranowo.

Ia menyatakan, melaluidata Sihati ini, tidak adalagi persoalan yang ditutup-tutupi, bahkan pihaknyabisa langusung mengevalu-asi kenerja para kepala da-erah di Jawa Tenggah, ter-hadap perkembangan daer-ah mereka.

“Setiap kali kami bertemudan melakukan rapat, lang-sung kami sebutkan daerahmana saja yang persoalankemiskinannya masih ting-gi. Karena kami tahu secaralangsung tanpa menunggulaporan dari kepala daerah,”imbuhnya.

Demikian halnya denganpara kepala Organisasi Per-angkat Daerah (OPD), Gan-jar mewajibkan kepala OPDuntuk memberikan responcepat terhadap seluruh per-kembangan dimasyarakat.Jika tidak memberikan re-spon, akan mendapat perin-gatan keras.

“Kalau perlu yang tidakresposnsip akan kami min-ta mundur atau kami pecat.Ini konsekwensinya, menja-di pejabat di era sekarang.Bahkan ada pejabat yangtidak mampu mengikuti

perkembangan IT, merekadengan sukarela mundur,”tambah Ganjar.

Pihaknya lantas, merincimanfaat Sihati, baik bagi pe-merintah maupun bagi mas-yarakat. Bagi pemerintahdengan Sihati, lebih cepatmemantau perkembangandata produksi riil dan perkira-an pasokan yang dimiliki pet-ani, atau peternak di daerahsentra secara real time.

Ini sangat penting untukmendukung pemerintah da-lam pengambilan keputusanterkait ketahanan pangan,Termasuk didalamnyamelakukan kerjasama per-dagangan dengan pemerin-tah daerah lain. “Jawa Ten-gah roduksi beras terbesar,kami kirim ke sejumlah daer-ah, kalau kami tahu berapajumlah beras yang kita mili-ki, bagi Pemprov akan dijadi-kan satu pertimbangan ker-jasama, nah disitulah perda-gangan antar daerah bisa ter-jadi,” kata Ganjar.

Selain itu, bagi masya-rakat atau petani, bisa di-jadikan acuan dalam me-nentukan rencana tanam.Pengaturan pola tanamakan menekan harga jatuhsaat panen raya dan men-

gurangi lonjakan harga ke-tika terjadi kelangkaan pro-duksi. “Masyarakat dapatmengelola ekspektasi posi-tif di masyarakat karenaadanya transparansi hargadan pasokan. Itu salah satucara yang ampuh bagi JawaTengah mengendalikan in-flasi,” tambahnya.

Ia lantas menguraikan,Sihati ini bermula dari mim-pi besarnya untuk melaku-kan penghematan anggarandi Jawa Tengah. Termasukhemat waktu, tetapi memil-iki kecepatan dalam pen-gambilan keputusan. “Kalausemuanya dirapatkan, itutidak efektif, Sementaramasyarakat membutuhkanmembutuhkan pelayananwaktu yang cepat. Belumlagi saat diundang rapat adayang terlambat datang,”sambungnya.

Karena itu, dengan me-manfaatkan kecanggihanteknologi, cukup dengankoordiasi melalui chattingroom, semua persoalan yangada di Provinsi Jawa Tengahbisa bergerak cepat, terma-suk untuk pengendalian harga-harga di pasar. Meski di-akui dia, mengendalikan in-flasi di Jaw Tengah itu tidak

mudah. Buktinya saat inijumlah masyaraat miskinmasih cukup banyak. Mes-kipun pengentasan kemis-kininan sduah dilakukan.

Ikut CerdaskanMasyarakat

Sementara itu, sudah bu-kan rahasia lagi kecerdasananak anak kita semakin men-ingkat seiring dengan adanyaperbaikan gizi dan kualitasasopan makanan semakinbaik kualiatsnya selainkuantitas.Hanya saja kecer-dasan ini belum sepenuhnyadiikuti nilai yang baik danberkualias, dengan kata lainada penurunan nilai.

DMST, Dyah Nastiti Asis-ten Gubernur BI yang dite-mui usai membuka secararesmi acara pelatihan war-tawan daerah bank Indone-sia 2017 di hotel Sahid Ja-karta Senin (20/11) kemar-in menyebutnya, sebagaigenerasi Digital Native, yak-ni orang orang muda yanglahir di era digital, “Merekaini cerdas cepat nangkap dantanggap, hanya saja merekatidak senang membaca tu-lisan yang panjang panjang,mereka lebih suka tulisanpendek dan bergambar,”

jelasnya.Dikatakan Dyah Nastiti,

ini sangat disayangkan. Me-stinya kecerdasan merekaini harus diimbangi puladengan gemar membaca danmenulis, mengingat ke duan-ya adalah Sebagai pembukacakrawala dunia ilmu pe-ngetahuan.

Karena itu, tugas mediamassa untuk menyadarkanpemuda era digital nativetersebut. Agar mereka bisamemanfaatkan kecerdasan-nya itu dengan diimbangi

membaca dan menulis seh-ingga lengkaplah apa yangdimiliki oleh pemuda digitalnative ini.

Contoh kongkrit disebut-kan, seperti saat kejadianpabrik kembang api ter-bakar, pemuda digital na-tive saat ditanya apa yangterjadi mereka menjawabtidak tahu, kenapa tidaktahu karena tidak membacaapa-apa, keseharian merekahanya main gadget, hanyamembaca line to day.mut,ma

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama dengan nara sumberlainnya, usai memberikan materi pada pelatihan wartawan di Hotel SahidJaya Jakarta Senin (20/11) kemarin.

Achmad tauriq/bhirawa

Tambah Daya,Listrik Sebaiknya GratisJakarta, Bhirawa

Kebijakan PLN menawarkan penambahan daya listrik, membingungkanrakyat jelata. Sebab yang mampu mem-bayar tambahan daya listrik itu hanyaorang yang berada, bukan rakyat. Yangdiinginkan rakyat adalah penurunan tariflistrik. Mengingat saat ini masih ada 18juta orang yang butuh subsidi listrik dan2.500 desa belum teraliri listrik.

“Sebaiknya dana alokasi tambah dayadialokasikan untuk subsidi dan desa yangbelum ber-listrik tersebut. Bukan untukmobil dan kompor listrik. Pemerintahharus kaji ulang niat tersebut. Mobil lis-trik, kompor listrik, keduanya mahal.Jelas bukan untuk konsumsi rakyat,” tan-das anggota Komisi VII DPR RI Eni Maul-ani Siregar (Golkar) dalam dialektikademokrasi di pressroom DPR RI, kemar-in. Nara sumber satunya, Kurtubi anggo-ta Komisi VII DPR RI (Nasdem). ira

Surabaya, BhirawaGrand Inna Tunjungan Hotel

menambah satu outlet baru un-tuk memfasilitasi para kaummuda yang ingin nongkrongmaupun kongkow bersama-sama di Coffee Terrace Tunjun-gan. General Manager GrandInna Tunjungan Hotel Surabaya,Fajar Subeni saat dikonfirmasiBhirawa, Senin (20/11) kemarinmengungkapkan dengan hadirn-ya sebuah tempat atau spot pil-ihan dari Grand Inna Tunjunganhotel setelah Coffee shop daneight bar yang telah tersediabisa digunakan sebagai sarananongrong, casual meeting mau-pun sekadar ngopi.

“Coffee Terrace ini bisa di-jadikan sebagai tempat non-gkrong kaum muda di setiapsaat, apalagi saat sore haridan malam hari. Bahkan cof-fee ini semakin melengkapi

fasilitas special yang khususditujukan untuk para tamuGrand Inna Tunjungan hoteldan masyarakat Surabayapada umumnya,” jelasnya.

Subeni menambahkan den-gan adanya Coffee Terrace inipastinya selain menambahkeuntungan dari F&B jugabisa menambah okupansi ka-mar. “Pendapatan F&B dalamsebulan telah mencapaiRp140 juta maka dengan ada-nya Coffee Terrace pastinyaakan bertambah. Sedangkandari angka okupansi sendiridari 54,68% kini telah menca-pai 76%,” terangnya.

Untuk bisa menarik paratamu Coffee Terrace Tunjungantelah menyediakan berbagaimenu maupun minuman den-gan harga yang terjangkau.Menu yang disediakan pun be-ragam mulai dari kopi tradis-

ional hingga kopi latte, smo-othies, fruit blanded juga ane-ka sup buntut maupun pizza.

Sementara Coffee TerraceTunjungan sebuah nama yangdipilih sebagai spot yang adadi terrace garden and park areadari Grand Inna Tunjunganhotel akan semakin menam-bah nuasa cozy juga tumbuhmenjadi sebuah café atau tem-pat nongkrong yang tidak kal-ah melekat di hati para anaknongkrong, kongkowers, komu-nitas, eksekutif muda, dewasabahkan para sosialita.

“Kami berharap dengan adanya gerakan perubahan inidapat menjadi momen yangtidak terlupakan dan menge-sankan bagi seluruh pengun-jung yang sedang menginap dihotel kami karena kami sela-lu melayani dengan hati,”ujarnya. riq

Achmad tauriq/bhirawaCoffee Terrace Tunjungan resmi dibuka dengan pemotongan pita.

Coffee Terrace Tunjungan Jadi Kongkow Kaum Muda

Banyak PerusahanTak Patuhi UMK

Tuban, BhirawaDewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tu-

ban, menilai pemerintah masih belum serius memperhatikankesejahteraan buruh yang ada di daerah ini. Salah satu in-dikatornya adalah seringnya buruh mengeluh dan wadul keDPRD baik melalui audensi maupun aksi demonstrasi sepertiyang dilakukan oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN) kemarin,Senin (20/11).

Seperti yang disampikan oleh Ketua Komisi A DPRD TubanAgung Supriyanto, banyak hak buruh atau pekerja yang be-lum diberikan oleh perusahaan, tidak hanya soal kesejahter-aan. Lebih dari itu, tidak sedikit perusahaan yang belum me-miliki lembaga kerjasama bipartit, antara perusahaan, serikatpekerja dan pemerintah. “Dari 400 perusahaan berdasarkanlaporan dinas, lembaga bipartit hanya ada enam, ini artinyabelum banyak perusahaan yang peduli terhadap karyawanmereka, ini perlu diperhatikan pemerintah,” kata Agung.

Lemahnya pemerintah soal pengawasan kesejahteraan jugaterlihat dari banyaknya perusahaan di daerah ini yang belummemberikan upah sesuai dengan aturan pengupahan yangberlaku, atau upah minimum kabupten (UMK). Parahnya, darisekian banyak perusahaan yang belum memberikan upah-nya sesuai regulasi, mereka juga tidak mengajukan penang-gunan UMK sebagaimana mekanisme yang ada. “Perusa-haan yang tidak mengajunakan penanggunah atas keputu-san UMK, konsekuensinya harus memberikan sesuai keten-tuan, tetapi realitanya banyak perusahaan yang memberikangaji dibawah UMK itu,” terang Agung.

Pemerintah, dalam hal ini dinas terkait mestinya punya lang-kah tegas, setidaknya untuk memberikan peringatkan kepadaperusahaan yang belum membayar sesuai UMK, dan yang tidakmengajukan penangguhan UMK sebagaimana aturan yang ada.

“Pemerintah itu sebagai wasitnya, kalau pelaku usaha ataupemainya tidak menjalankan bagaimana kewajiban sesuai atu-ran, disemprit saja, kalau perlu diberikan kartu kuning satu,kemudian kartu kuning dua atau merah,” tegas Agung.

Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jam-inan Sosial Ketenagakerjaan, Dinas Penanaman Modal, Pel-ayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja, KabupatenTuban Ariful Makhsun membenarkan minimnya perusahaanyang membayar upah sesuai dengan UMK dari total perusa-haan yang ada di daerah ini.

Menurutnya dari sekitar 400 perusahaan, belum sampai 50persenya yang membayar gaji sesuai ketentuan. “Benar jikadibilang belum ada 50 persenya, perusahaan yang membayarsesuai UMK masih sedikit,” kata Ariful.

Soal penerapan UMK, pihak Dinas selalu menyamaikan danmemberikan sosialisasi kepada perusahaan, namun tidaksemua perusahaan menjalankan aturan dengan berbagai ala-san dan sebab. “Setiap terbit aturan baru selalu kami sampai-kan dan sosialisasikan, seperti kenaikan UMK tahun ini,” ter-ang Ariful. hud