Selasa Kliwon Pemprov Jateng Tekan Inflasi dengan Sihati filegan D-NET karena progres kerjasama...

1
EKONOMI - BISNIS Selasa Kliwon 21 NOVEMBER 2017 10 Ekspor Jatim Turun Pemprov, Bhirawa Ekspor Jawa Timur bulan Oktober 2017 mengalami penurunan sebesar 2,12 pers- en dibandingkan bulan September, (USD 1,73 miliar menjadi USD 1,69 miliar). Penurunan tersebut disebabkan karena penurunan komoditi migas dan non migas. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, Teguh Pramono mengatakan, Ekspor komoditi non migas mengalami sedi- kit penurunan jika dibandingkan bulan se- belumnya, yaitu dari USD 1,62 miliar pada September 2017 menjadi USD 1,59 miliar pada Oktober 2017 (turun 1,79 persen). Nilai ekspor nonmigas tersebut me- nyumbang 94,38 persen dari total ekspor bulan ini. Penurunan lebih tajam terjadi pada komoditi migas (turun 7,39 persen). Ekspor migas turun menjadi USD 95,01 ribu pada bulan Oktober, setelah bulan se- belumnya mencapai USD 102,60 ribu. Ko- moditi migas ini mencakup 5,62 persen to- tal ekspor Jawa Timur pada Oktober 2017. Jika dikelompokkan berdasarkan kelom- pok barang (HS) 2 digit, lanjutnya, di bu- lan Oktober 2017, kelompok Perhiasan/ Permata (HS 71) menjadi komoditi ekspor non migas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar USD 182,34 juta.Q rac RAGAM EKBIS diakannya wifi yang cepat dan dengan harga terjan- gkau itu supaya mendukung kemajuan e-commerce atau pelaku star-up yang ada di Indonesia. “Kami berharap dengan Expresswifi ini se- makin banyak orang yang bisa terkoneksi ke internet khususnya masyarakat di area yang dulunya sulit men- gaksesnya. Sehingga mereka dapat memanfaatkan dalam ke- hidupan sehari-hari seperti berjualan online, menga- mati harga pasar bahan baku, update berita, dan bagi para siswa dapat me- nambah ilmu dan membuka jendela pengetahuan mere- ka dengan dunia luar,” ter- angnya. Sementara itu proyek pe- nyediaan express wifi face- book ini sudah terealisasi di beberapa negara yakni Tan- zania, Kenya, India, Nigeria dan Indonesia. Program ini juga dilakukan non profit untuk mensuport jaringan internet, penjualan voucher expresswifi nantinya juga melibatkan warung kopi dan toko-toko kelontong di daer- ah tersebut. Menurut Kepala Regional- APAC, Express Wifi Face- book, Munish Seth mengata- kan bahwa ekspansi ini merupakan langkah menuju pencapaian tujuan bersama yakni mengurangi hamba- tan terhadap konektivitas dan memberi lebih banyak orang di Indonesia akses ke internet yang cepat dan ter- jangkau. “Kami sangat se- nang kamitraan kami den- gan D-NET karena progres kerjasama Express wifi ini bisa melayani banyak orang di Indonesia,” ujar Munish.Q riq Menurut CEO PT Duta- kom Wibawa Putra (D-net), Caroline Gondokusumo saat dikonfirmasi Bhirawa Senin (20/11) kemarin mengung- kapkan D-Net bangga dap- at ditunjuk langsung oleh Facebook sebagai partner dalam mengimplementasi Express Wifi di Indonesia. “Kami tergetkan hingga akhir 2018 nanti sudah ada 1.000 titik express wifi yang sudah terpasang di seluruh Jatim. Kemarin kita baru saja memasang beberapa titik layanan di Surabaya, salah satunya di kawasan Pogot dan Pandegiling,” je- lasnya. Caroline menambahkan Express wifi pertama kali diluncurkan di Gunung Bro- mo pada tahun 2105 se- bagai pilot project yang te- lah membantu komunitas lokal Gunung Bromo untuk belajar menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet. Selain itu Caroline ber- harap dengan rencana dise- Facebook Gandeng D-NET, Targetkan Seribu Titik Express Wifi Facebook menggandeng perusahaan penyedia jasa internet PT Dutakom Wibawa Putra (D-net) meluncurkan layanan express wifi dengan mentargetkan 1.000 titik layanan internet di kawasan pinggiran kota yang kurang dijangkau jaringan internet. Founder & CEO Dutakom Wibawa Putra, Caroline Gondokosumo (dua dari kanan) berfoto bersama para juara start-up competition pada acara pameran teknologi bertajuk “ID.Connect” yang diselengarakan D-NET di Tunjungan Convention Center.Founder & CEO Dutakom Wibawa Putra, Caroline Gondokosumo (dua dari kanan) berfoto bersama para juara start-up competition pada acara pameran teknologi bertajuk “ID.Connect” yang diselengarakan D-NET di Tunjungan Convention Center. Pemprov Jateng Tekan Inflasi dengan Sihati Jakarta, Bhirawa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di hadapan 580 wartawan se Indoensia, di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Senin (20/11) kemarin, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Bank Indonesia (BI) wilayah Jawa Tengah meluncurkan Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (Sihati). Menurut Ganjar Pranowo, Sihati yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Tengah, saat ini telah dia buat, dengan fi- tur yang lebih lengkap, dan bisa dilihat setiap saat pada ponsel android yang dimili- ki oleh seluruh Bupati, Wali Kota dan pejabat di Jawa Tengah. “Kami punya 36 Kota Kabupaten di seluruh Jawa Tengah, kami pantau setiap saat, dengan Sihati, bahkan seluruh persoalan yang terjadi di Jawa Tengah, langsung bisa kami pantau,” tutur Ganjar Pranowo. Ia menyatakan, melalui data Sihati ini, tidak ada lagi persoalan yang ditutup- tutupi, bahkan pihaknya bisa langusung mengevalu- asi kenerja para kepala da- erah di Jawa Tenggah, ter- hadap perkembangan daer- ah mereka. “Setiap kali kami bertemu dan melakukan rapat, lang- sung kami sebutkan daerah mana saja yang persoalan kemiskinannya masih ting- gi. Karena kami tahu secara langsung tanpa menunggu laporan dari kepala daerah,” imbuhnya. Demikian halnya dengan para kepala Organisasi Per- angkat Daerah (OPD), Gan- jar mewajibkan kepala OPD untuk memberikan respon cepat terhadap seluruh per- kembangan dimasyarakat. Jika tidak memberikan re- spon, akan mendapat perin- gatan keras. “Kalau perlu yang tidak resposnsip akan kami min- ta mundur atau kami pecat. Ini konsekwensinya, menja- di pejabat di era sekarang. Bahkan ada pejabat yang tidak mampu mengikuti perkembangan IT, mereka dengan sukarela mundur,” tambah Ganjar. Pihaknya lantas, merinci manfaat Sihati, baik bagi pe- merintah maupun bagi mas- yarakat. Bagi pemerintah dengan Sihati, lebih cepat memantau perkembangan data produksi riil dan perkira- an pasokan yang dimiliki pet- ani, atau peternak di daerah sentra secara real time. Ini sangat penting untuk mendukung pemerintah da- lam pengambilan keputusan terkait ketahanan pangan, Termasuk didalamnya melakukan kerjasama per- dagangan dengan pemerin- tah daerah lain. “Jawa Ten- gah roduksi beras terbesar, kami kirim ke sejumlah daer- ah, kalau kami tahu berapa jumlah beras yang kita mili- ki, bagi Pemprov akan dijadi- kan satu pertimbangan ker- jasama, nah disitulah perda- gangan antar daerah bisa ter- jadi,” kata Ganjar. Selain itu, bagi masya- rakat atau petani, bisa di- jadikan acuan dalam me- nentukan rencana tanam. Pengaturan pola tanam akan menekan harga jatuh saat panen raya dan men- gurangi lonjakan harga ke- tika terjadi kelangkaan pro- duksi. “Masyarakat dapat mengelola ekspektasi posi- tif di masyarakat karena adanya transparansi harga dan pasokan. Itu salah satu cara yang ampuh bagi Jawa Tengah mengendalikan in- flasi,” tambahnya. Ia lantas menguraikan, Sihati ini bermula dari mim- pi besarnya untuk melaku- kan penghematan anggaran di Jawa Tengah. Termasuk hemat waktu, tetapi memil- iki kecepatan dalam pen- gambilan keputusan. “Kalau semuanya dirapatkan, itu tidak efektif, Sementara masyarakat membutuhkan membutuhkan pelayanan waktu yang cepat. Belum lagi saat diundang rapat ada yang terlambat datang,” sambungnya. Karena itu, dengan me- manfaatkan kecanggihan teknologi, cukup dengan koordiasi melalui chatting room, semua persoalan yang ada di Provinsi Jawa Tengah bisa bergerak cepat, terma- suk untuk pengendalian har ga-harga di pasar. Meski di- akui dia, mengendalikan in- flasi di Jaw Tengah itu tidak mudah. Buktinya saat ini jumlah masyaraat miskin masih cukup banyak. Mes- kipun pengentasan kemis- kininan sduah dilakukan. Ikut Cerdaskan Masyarakat Sementara itu, sudah bu- kan rahasia lagi kecerdasan anak anak kita semakin men- ingkat seiring dengan adanya perbaikan gizi dan kualitas asopan makanan semakin baik kualiatsnya selain kuantitas.Hanya saja kecer- dasan ini belum sepenuhnya diikuti nilai yang baik dan berkualias, dengan kata lain ada penurunan nilai. DMST, Dyah Nastiti Asis- ten Gubernur BI yang dite- mui usai membuka secara resmi acara pelatihan war- tawan daerah bank Indone- sia 2017 di hotel Sahid Ja- karta Senin (20/11) kemar- in menyebutnya, sebagai generasi Digital Native, yak- ni orang orang muda yang lahir di era digital, “Mereka ini cerdas cepat nangkap dan tanggap, hanya saja mereka tidak senang membaca tu- lisan yang panjang panjang, mereka lebih suka tulisan pendek dan bergambar,” jelasnya. Dikatakan Dyah Nastiti, ini sangat disayangkan. Me- stinya kecerdasan mereka ini harus diimbangi pula dengan gemar membaca dan menulis, mengingat ke duan- ya adalah Sebagai pembuka cakrawala dunia ilmu pe- ngetahuan. Karena itu, tugas media massa untuk menyadarkan pemuda era digital native tersebut. Agar mereka bisa memanfaatkan kecerdasan- nya itu dengan diimbangi membaca dan menulis seh- ingga lengkaplah apa yang dimiliki oleh pemuda digital native ini. Contoh kongkrit disebut- kan, seperti saat kejadian pabrik kembang api ter- bakar, pemuda digital na- tive saat ditanya apa yang terjadi mereka menjawab tidak tahu, kenapa tidak tahu karena tidak membaca apa-apa, keseharian mereka hanya main gadget, hanya membaca line to day. Q mut,ma Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama dengan nara sumber lainnya, usai memberikan materi pada pelatihan wartawan di Hotel Sahid Jaya Jakarta Senin (20/11) kemarin. Achmad tauriq/bhirawa Tambah Daya, Listrik Sebaiknya Gratis Jakarta, Bhirawa Kebijakan PLN menawarkan penam bahan daya listrik, membingungkan rakyat jelata. Sebab yang mampu mem- bayar tambahan daya listrik itu hanya orang yang berada, bukan rakyat. Yang diinginkan rakyat adalah penurunan tarif listrik. Mengingat saat ini masih ada 18 juta orang yang butuh subsidi listrik dan 2.500 desa belum teraliri listrik. “Sebaiknya dana alokasi tambah daya dialokasikan untuk subsidi dan desa yang belum ber-listrik tersebut. Bukan untuk mobil dan kompor listrik. Pemerintah harus kaji ulang niat tersebut. Mobil lis- trik, kompor listrik, keduanya mahal. Jelas bukan untuk konsumsi rakyat,” tan- das anggota Komisi VII DPR RI Eni Maul- ani Siregar (Golkar) dalam dialektika demokrasi di pressroom DPR RI, kemar- in. Nara sumber satunya, Kurtubi anggo- ta Komisi VII DPR RI (Nasdem).Q ira Surabaya, Bhirawa Grand Inna Tunjungan Hotel menambah satu outlet baru un- tuk memfasilitasi para kaum muda yang ingin nongkrong maupun kongkow bersama- sama di Coffee Terrace Tunjun- gan. General Manager Grand Inna Tunjungan Hotel Surabaya, Fajar Subeni saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (20/11) kemarin mengungkapkan dengan hadirn- ya sebuah tempat atau spot pil- ihan dari Grand Inna Tunjungan hotel setelah Coffee shop dan eight bar yang telah tersedia bisa digunakan sebagai sarana nongrong, casual meeting mau- pun sekadar ngopi. Coffee Terrace ini bisa di- jadikan sebagai tempat non- gkrong kaum muda di setiap saat, apalagi saat sore hari dan malam hari. Bahkan cof- fee ini semakin melengkapi fasilitas special yang khusus ditujukan untuk para tamu Grand Inna Tunjungan hotel dan masyarakat Surabaya pada umumnya,” jelasnya. Subeni menambahkan den- gan adanya Coffee Terrace ini pastinya selain menambah keuntungan dari F&B juga bisa menambah okupansi ka- mar. “Pendapatan F&B dalam sebulan telah mencapai Rp140 juta maka dengan ada- nya Coffee Terrace pastinya akan bertambah. Sedangkan dari angka okupansi sendiri dari 54,68% kini telah menca- pai 76%,” terangnya. Untuk bisa menarik para tamu Coffee Terrace Tunjungan telah menyediakan berbagai menu maupun minuman den- gan harga yang terjangkau. Menu yang disediakan pun be- ragam mulai dari kopi tradis- ional hingga kopi latte, smo- othies, fruit blanded juga ane- ka sup buntut maupun pizza. Sementara Coffee Terrace Tunjungan sebuah nama yang dipilih sebagai spot yang ada di terrace garden and park area dari Grand Inna Tunjungan hotel akan semakin menam- bah nuasa cozy juga tumbuh menjadi sebuah café atau tem- pat nongkrong yang tidak kal- ah melekat di hati para anak nongkrong, kongkowers, komu- nitas, eksekutif muda, dewasa bahkan para sosialita. “Kami berharap dengan ada nya gerakan perubahan ini dapat menjadi momen yang tidak terlupakan dan menge- sankan bagi seluruh pengun- jung yang sedang menginap di hotel kami karena kami sela- lu melayani dengan hati,” ujarnya.Q riq Achmad tauriq/bhirawa Coffee Terrace Tunjungan resmi dibuka dengan pemotongan pita. Coffee Terrace Tunjungan Jadi Kongkow Kaum Muda Banyak Perusahan Tak Patuhi UMK Tuban, Bhirawa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tu- ban, menilai pemerintah masih belum serius memperhatikan kesejahteraan buruh yang ada di daerah ini. Salah satu in- dikatornya adalah seringnya buruh mengeluh dan wadul ke DPRD baik melalui audensi maupun aksi demonstrasi seperti yang dilakukan oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN) kemarin, Senin (20/11). Seperti yang disampikan oleh Ketua Komisi A DPRD Tuban Agung Supriyanto, banyak hak buruh atau pekerja yang be- lum diberikan oleh perusahaan, tidak hanya soal kesejahter- aan. Lebih dari itu, tidak sedikit perusahaan yang belum me- miliki lembaga kerjasama bipartit, antara perusahaan, serikat pekerja dan pemerintah. “Dari 400 perusahaan berdasarkan laporan dinas, lembaga bipartit hanya ada enam, ini artinya belum banyak perusahaan yang peduli terhadap karyawan mereka, ini perlu diperhatikan pemerintah,” kata Agung. Lemahnya pemerintah soal pengawasan kesejahteraan juga terlihat dari banyaknya perusahaan di daerah ini yang belum memberikan upah sesuai dengan aturan pengupahan yang berlaku, atau upah minimum kabupten (UMK). Parahnya, dari sekian banyak perusahaan yang belum memberikan upah- nya sesuai regulasi, mereka juga tidak mengajukan penang- gunan UMK sebagaimana mekanisme yang ada. “Perusa- haan yang tidak mengajunakan penanggunah atas keputu- san UMK, konsekuensinya harus memberikan sesuai keten- tuan, tetapi realitanya banyak perusahaan yang memberikan gaji dibawah UMK itu,” terang Agung. Pemerintah, dalam hal ini dinas terkait mestinya punya lang- kah tegas, setidaknya untuk memberikan peringatkan kepada perusahaan yang belum membayar sesuai UMK, dan yang tidak mengajukan penangguhan UMK sebagaimana aturan yang ada. “Pemerintah itu sebagai wasitnya, kalau pelaku usaha atau pemainya tidak menjalankan bagaimana kewajiban sesuai atu- ran, disemprit saja, kalau perlu diberikan kartu kuning satu, kemudian kartu kuning dua atau merah,” tegas Agung. Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jam- inan Sosial Ketenagakerjaan, Dinas Penanaman Modal, Pel- ayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja, Kabupaten Tuban Ariful Makhsun membenarkan minimnya perusahaan yang membayar upah sesuai dengan UMK dari total perusa- haan yang ada di daerah ini. Menurutnya dari sekitar 400 perusahaan, belum sampai 50 persenya yang membayar gaji sesuai ketentuan. “Benar jika dibilang belum ada 50 persenya, perusahaan yang membayar sesuai UMK masih sedikit,” kata Ariful. Soal penerapan UMK, pihak Dinas selalu menyamaikan dan memberikan sosialisasi kepada perusahaan, namun tidak semua perusahaan menjalankan aturan dengan berbagai ala- san dan sebab. “Setiap terbit aturan baru selalu kami sampai- kan dan sosialisasikan, seperti kenaikan UMK tahun ini,” ter- ang Ariful.Q hud

Transcript of Selasa Kliwon Pemprov Jateng Tekan Inflasi dengan Sihati filegan D-NET karena progres kerjasama...

EKONOMI - BISNIS Selasa Kliwon21 NOVEMBER 201710

Ekspor Jatim TurunPemprov, Bhirawa

Ekspor Jawa Timur bulan Oktober 2017mengalami penurunan sebesar 2,12 pers-en dibandingkan bulan September, (USD1,73 miliar menjadi USD 1,69 miliar).Penurunan tersebut disebabkan karenapenurunan komoditi migas dan non migas.

Kepala Badan Pusat Statistik ProvinsiJawa Timur, Teguh Pramono mengatakan,Ekspor komoditi non migas mengalami sedi-kit penurunan jika dibandingkan bulan se-belumnya, yaitu dari USD 1,62 miliar padaSeptember 2017 menjadi USD 1,59 miliarpada Oktober 2017 (turun 1,79 persen).

Nilai ekspor nonmigas tersebut me-nyumbang 94,38 persen dari total eksporbulan ini. Penurunan lebih tajam terjadipada komoditi migas (turun 7,39 persen).Ekspor migas turun menjadi USD 95,01ribu pada bulan Oktober, setelah bulan se-belumnya mencapai USD 102,60 ribu. Ko-moditi migas ini mencakup 5,62 persen to-tal ekspor Jawa Timur pada Oktober 2017.

Jika dikelompokkan berdasarkan kelom-pok barang (HS) 2 digit, lanjutnya, di bu-lan Oktober 2017, kelompok Perhiasan/Permata (HS 71) menjadi komoditi ekspornon migas utama Jawa Timur dengan nilaitransaksi sebesar USD 182,34 juta. rac

RAGAM EKBIS

diakannya wifi yang cepatdan dengan harga terjan-gkau itu supaya mendukungkemajuan e-commerce ataupelaku star-up yang ada diIndonesia. “Kami berharapdengan Expresswifi ini se-makin banyak orang yangbisa terkoneksi ke internetkhususnya masyarakat diarea yang dulunya sulit men-gaksesnya.

Sehingga mereka dapatmemanfaatkan dalam ke-hidupan sehari-hari sepertiberjualan online, menga-mati harga pasar bahanbaku, update berita, danbagi para siswa dapat me-nambah ilmu dan membukajendela pengetahuan mere-ka dengan dunia luar,” ter-angnya.

Sementara itu proyek pe-nyediaan express wifi face-book ini sudah terealisasi dibeberapa negara yakni Tan-zania, Kenya, India, Nigeriadan Indonesia. Program inijuga dilakukan non profituntuk mensuport jaringaninternet, penjualan voucher

expresswifi nantinya jugamelibatkan warung kopi dantoko-toko kelontong di daer-ah tersebut.

Menurut Kepala Regional-APAC, Express Wifi Face-book, Munish Seth mengata-kan bahwa ekspansi inimerupakan langkah menujupencapaian tujuan bersamayakni mengurangi hamba-

tan terhadap konektivitasdan memberi lebih banyakorang di Indonesia akses keinternet yang cepat dan ter-jangkau. “Kami sangat se-nang kamitraan kami den-gan D-NET karena progreskerjasama Express wifi inibisa melayani banyak orangdi Indonesia,” ujarMunish. riq

Menurut CEO PT Duta-kom Wibawa Putra (D-net),Caroline Gondokusumo saatdikonfirmasi Bhirawa Senin(20/11) kemarin mengung-kapkan D-Net bangga dap-at ditunjuk langsung olehFacebook sebagai partnerdalam mengimplementasiExpress Wifi di Indonesia.

“Kami tergetkan hinggaakhir 2018 nanti sudah ada1.000 titik express wifi yangsudah terpasang di seluruhJatim. Kemarin kita barusaja memasang beberapatitik layanan di Surabaya,salah satunya di kawasanPogot dan Pandegiling,” je-lasnya.

Caroline menambahkanExpress wifi pertama kalidiluncurkan di Gunung Bro-mo pada tahun 2105 se-bagai pilot project yang te-lah membantu komunitaslokal Gunung Bromo untukbelajar menggunakan danmemanfaatkan teknologiinternet.

Selain itu Caroline ber-harap dengan rencana dise-

Facebook Gandeng D-NET,Targetkan Seribu Titik Express WifiFacebook menggandeng perusahaan penyedia jasa internetPT Dutakom Wibawa Putra (D-net) meluncurkan layananexpress wifi dengan mentargetkan 1.000 titik layanan internetdi kawasan pinggiran kota yang kurang dijangkau jaringaninternet.

Founder & CEO Dutakom Wibawa Putra, Caroline Gondokosumo (duadari kanan) berfoto bersama para juara start-up competition pada acarapameran teknologi bertajuk “ID.Connect” yang diselengarakan D-NETdi Tunjungan Convention Center.Founder & CEO Dutakom WibawaPutra, Caroline Gondokosumo (dua dari kanan) berfoto bersama parajuara start-up competition pada acara pameran teknologi bertajuk“ID.Connect” yang diselengarakan D-NET di Tunjungan ConventionCenter.

Pemprov Jateng Tekan Inflasi dengan SihatiJakarta, BhirawaGubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di hadapan 580wartawan se Indoensia, di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta,Senin (20/11) kemarin, mengatakan bahwa PemerintahProvinsi Jawa Tengah bersama Bank Indonesia (BI) wilayahJawa Tengah meluncurkan Sistem Informasi Harga danProduksi Komoditi (Sihati).

Menurut Ganjar Pranowo,Sihati yang dimiliki olehProvinsi Jawa Tengah, saatini telah dia buat, dengan fi-tur yang lebih lengkap, danbisa dilihat setiap saat padaponsel android yang dimili-ki oleh seluruh Bupati, WaliKota dan pejabat di JawaTengah. “Kami punya 36Kota Kabupaten di seluruhJawa Tengah, kami pantausetiap saat, dengan Sihati,bahkan seluruh persoalanyang terjadi di Jawa Tengah,langsung bisa kami pantau,”tutur Ganjar Pranowo.

Ia menyatakan, melaluidata Sihati ini, tidak adalagi persoalan yang ditutup-tutupi, bahkan pihaknyabisa langusung mengevalu-asi kenerja para kepala da-erah di Jawa Tenggah, ter-hadap perkembangan daer-ah mereka.

“Setiap kali kami bertemudan melakukan rapat, lang-sung kami sebutkan daerahmana saja yang persoalankemiskinannya masih ting-gi. Karena kami tahu secaralangsung tanpa menunggulaporan dari kepala daerah,”imbuhnya.

Demikian halnya denganpara kepala Organisasi Per-angkat Daerah (OPD), Gan-jar mewajibkan kepala OPDuntuk memberikan responcepat terhadap seluruh per-kembangan dimasyarakat.Jika tidak memberikan re-spon, akan mendapat perin-gatan keras.

“Kalau perlu yang tidakresposnsip akan kami min-ta mundur atau kami pecat.Ini konsekwensinya, menja-di pejabat di era sekarang.Bahkan ada pejabat yangtidak mampu mengikuti

perkembangan IT, merekadengan sukarela mundur,”tambah Ganjar.

Pihaknya lantas, merincimanfaat Sihati, baik bagi pe-merintah maupun bagi mas-yarakat. Bagi pemerintahdengan Sihati, lebih cepatmemantau perkembangandata produksi riil dan perkira-an pasokan yang dimiliki pet-ani, atau peternak di daerahsentra secara real time.

Ini sangat penting untukmendukung pemerintah da-lam pengambilan keputusanterkait ketahanan pangan,Termasuk didalamnyamelakukan kerjasama per-dagangan dengan pemerin-tah daerah lain. “Jawa Ten-gah roduksi beras terbesar,kami kirim ke sejumlah daer-ah, kalau kami tahu berapajumlah beras yang kita mili-ki, bagi Pemprov akan dijadi-kan satu pertimbangan ker-jasama, nah disitulah perda-gangan antar daerah bisa ter-jadi,” kata Ganjar.

Selain itu, bagi masya-rakat atau petani, bisa di-jadikan acuan dalam me-nentukan rencana tanam.Pengaturan pola tanamakan menekan harga jatuhsaat panen raya dan men-

gurangi lonjakan harga ke-tika terjadi kelangkaan pro-duksi. “Masyarakat dapatmengelola ekspektasi posi-tif di masyarakat karenaadanya transparansi hargadan pasokan. Itu salah satucara yang ampuh bagi JawaTengah mengendalikan in-flasi,” tambahnya.

Ia lantas menguraikan,Sihati ini bermula dari mim-pi besarnya untuk melaku-kan penghematan anggarandi Jawa Tengah. Termasukhemat waktu, tetapi memil-iki kecepatan dalam pen-gambilan keputusan. “Kalausemuanya dirapatkan, itutidak efektif, Sementaramasyarakat membutuhkanmembutuhkan pelayananwaktu yang cepat. Belumlagi saat diundang rapat adayang terlambat datang,”sambungnya.

Karena itu, dengan me-manfaatkan kecanggihanteknologi, cukup dengankoordiasi melalui chattingroom, semua persoalan yangada di Provinsi Jawa Tengahbisa bergerak cepat, terma-suk untuk pengendalian harga-harga di pasar. Meski di-akui dia, mengendalikan in-flasi di Jaw Tengah itu tidak

mudah. Buktinya saat inijumlah masyaraat miskinmasih cukup banyak. Mes-kipun pengentasan kemis-kininan sduah dilakukan.

Ikut CerdaskanMasyarakat

Sementara itu, sudah bu-kan rahasia lagi kecerdasananak anak kita semakin men-ingkat seiring dengan adanyaperbaikan gizi dan kualitasasopan makanan semakinbaik kualiatsnya selainkuantitas.Hanya saja kecer-dasan ini belum sepenuhnyadiikuti nilai yang baik danberkualias, dengan kata lainada penurunan nilai.

DMST, Dyah Nastiti Asis-ten Gubernur BI yang dite-mui usai membuka secararesmi acara pelatihan war-tawan daerah bank Indone-sia 2017 di hotel Sahid Ja-karta Senin (20/11) kemar-in menyebutnya, sebagaigenerasi Digital Native, yak-ni orang orang muda yanglahir di era digital, “Merekaini cerdas cepat nangkap dantanggap, hanya saja merekatidak senang membaca tu-lisan yang panjang panjang,mereka lebih suka tulisanpendek dan bergambar,”

jelasnya.Dikatakan Dyah Nastiti,

ini sangat disayangkan. Me-stinya kecerdasan merekaini harus diimbangi puladengan gemar membaca danmenulis, mengingat ke duan-ya adalah Sebagai pembukacakrawala dunia ilmu pe-ngetahuan.

Karena itu, tugas mediamassa untuk menyadarkanpemuda era digital nativetersebut. Agar mereka bisamemanfaatkan kecerdasan-nya itu dengan diimbangi

membaca dan menulis seh-ingga lengkaplah apa yangdimiliki oleh pemuda digitalnative ini.

Contoh kongkrit disebut-kan, seperti saat kejadianpabrik kembang api ter-bakar, pemuda digital na-tive saat ditanya apa yangterjadi mereka menjawabtidak tahu, kenapa tidaktahu karena tidak membacaapa-apa, keseharian merekahanya main gadget, hanyamembaca line to day.mut,ma

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama dengan nara sumberlainnya, usai memberikan materi pada pelatihan wartawan di Hotel SahidJaya Jakarta Senin (20/11) kemarin.

Achmad tauriq/bhirawa

Tambah Daya,Listrik Sebaiknya GratisJakarta, Bhirawa

Kebijakan PLN menawarkan penambahan daya listrik, membingungkanrakyat jelata. Sebab yang mampu mem-bayar tambahan daya listrik itu hanyaorang yang berada, bukan rakyat. Yangdiinginkan rakyat adalah penurunan tariflistrik. Mengingat saat ini masih ada 18juta orang yang butuh subsidi listrik dan2.500 desa belum teraliri listrik.

“Sebaiknya dana alokasi tambah dayadialokasikan untuk subsidi dan desa yangbelum ber-listrik tersebut. Bukan untukmobil dan kompor listrik. Pemerintahharus kaji ulang niat tersebut. Mobil lis-trik, kompor listrik, keduanya mahal.Jelas bukan untuk konsumsi rakyat,” tan-das anggota Komisi VII DPR RI Eni Maul-ani Siregar (Golkar) dalam dialektikademokrasi di pressroom DPR RI, kemar-in. Nara sumber satunya, Kurtubi anggo-ta Komisi VII DPR RI (Nasdem). ira

Surabaya, BhirawaGrand Inna Tunjungan Hotel

menambah satu outlet baru un-tuk memfasilitasi para kaummuda yang ingin nongkrongmaupun kongkow bersama-sama di Coffee Terrace Tunjun-gan. General Manager GrandInna Tunjungan Hotel Surabaya,Fajar Subeni saat dikonfirmasiBhirawa, Senin (20/11) kemarinmengungkapkan dengan hadirn-ya sebuah tempat atau spot pil-ihan dari Grand Inna Tunjunganhotel setelah Coffee shop daneight bar yang telah tersediabisa digunakan sebagai sarananongrong, casual meeting mau-pun sekadar ngopi.

“Coffee Terrace ini bisa di-jadikan sebagai tempat non-gkrong kaum muda di setiapsaat, apalagi saat sore haridan malam hari. Bahkan cof-fee ini semakin melengkapi

fasilitas special yang khususditujukan untuk para tamuGrand Inna Tunjungan hoteldan masyarakat Surabayapada umumnya,” jelasnya.

Subeni menambahkan den-gan adanya Coffee Terrace inipastinya selain menambahkeuntungan dari F&B jugabisa menambah okupansi ka-mar. “Pendapatan F&B dalamsebulan telah mencapaiRp140 juta maka dengan ada-nya Coffee Terrace pastinyaakan bertambah. Sedangkandari angka okupansi sendiridari 54,68% kini telah menca-pai 76%,” terangnya.

Untuk bisa menarik paratamu Coffee Terrace Tunjungantelah menyediakan berbagaimenu maupun minuman den-gan harga yang terjangkau.Menu yang disediakan pun be-ragam mulai dari kopi tradis-

ional hingga kopi latte, smo-othies, fruit blanded juga ane-ka sup buntut maupun pizza.

Sementara Coffee TerraceTunjungan sebuah nama yangdipilih sebagai spot yang adadi terrace garden and park areadari Grand Inna Tunjunganhotel akan semakin menam-bah nuasa cozy juga tumbuhmenjadi sebuah café atau tem-pat nongkrong yang tidak kal-ah melekat di hati para anaknongkrong, kongkowers, komu-nitas, eksekutif muda, dewasabahkan para sosialita.

“Kami berharap dengan adanya gerakan perubahan inidapat menjadi momen yangtidak terlupakan dan menge-sankan bagi seluruh pengun-jung yang sedang menginap dihotel kami karena kami sela-lu melayani dengan hati,”ujarnya. riq

Achmad tauriq/bhirawaCoffee Terrace Tunjungan resmi dibuka dengan pemotongan pita.

Coffee Terrace Tunjungan Jadi Kongkow Kaum Muda

Banyak PerusahanTak Patuhi UMK

Tuban, BhirawaDewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tu-

ban, menilai pemerintah masih belum serius memperhatikankesejahteraan buruh yang ada di daerah ini. Salah satu in-dikatornya adalah seringnya buruh mengeluh dan wadul keDPRD baik melalui audensi maupun aksi demonstrasi sepertiyang dilakukan oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN) kemarin,Senin (20/11).

Seperti yang disampikan oleh Ketua Komisi A DPRD TubanAgung Supriyanto, banyak hak buruh atau pekerja yang be-lum diberikan oleh perusahaan, tidak hanya soal kesejahter-aan. Lebih dari itu, tidak sedikit perusahaan yang belum me-miliki lembaga kerjasama bipartit, antara perusahaan, serikatpekerja dan pemerintah. “Dari 400 perusahaan berdasarkanlaporan dinas, lembaga bipartit hanya ada enam, ini artinyabelum banyak perusahaan yang peduli terhadap karyawanmereka, ini perlu diperhatikan pemerintah,” kata Agung.

Lemahnya pemerintah soal pengawasan kesejahteraan jugaterlihat dari banyaknya perusahaan di daerah ini yang belummemberikan upah sesuai dengan aturan pengupahan yangberlaku, atau upah minimum kabupten (UMK). Parahnya, darisekian banyak perusahaan yang belum memberikan upah-nya sesuai regulasi, mereka juga tidak mengajukan penang-gunan UMK sebagaimana mekanisme yang ada. “Perusa-haan yang tidak mengajunakan penanggunah atas keputu-san UMK, konsekuensinya harus memberikan sesuai keten-tuan, tetapi realitanya banyak perusahaan yang memberikangaji dibawah UMK itu,” terang Agung.

Pemerintah, dalam hal ini dinas terkait mestinya punya lang-kah tegas, setidaknya untuk memberikan peringatkan kepadaperusahaan yang belum membayar sesuai UMK, dan yang tidakmengajukan penangguhan UMK sebagaimana aturan yang ada.

“Pemerintah itu sebagai wasitnya, kalau pelaku usaha ataupemainya tidak menjalankan bagaimana kewajiban sesuai atu-ran, disemprit saja, kalau perlu diberikan kartu kuning satu,kemudian kartu kuning dua atau merah,” tegas Agung.

Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jam-inan Sosial Ketenagakerjaan, Dinas Penanaman Modal, Pel-ayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja, KabupatenTuban Ariful Makhsun membenarkan minimnya perusahaanyang membayar upah sesuai dengan UMK dari total perusa-haan yang ada di daerah ini.

Menurutnya dari sekitar 400 perusahaan, belum sampai 50persenya yang membayar gaji sesuai ketentuan. “Benar jikadibilang belum ada 50 persenya, perusahaan yang membayarsesuai UMK masih sedikit,” kata Ariful.

Soal penerapan UMK, pihak Dinas selalu menyamaikan danmemberikan sosialisasi kepada perusahaan, namun tidaksemua perusahaan menjalankan aturan dengan berbagai ala-san dan sebab. “Setiap terbit aturan baru selalu kami sampai-kan dan sosialisasikan, seperti kenaikan UMK tahun ini,” ter-ang Ariful. hud