Post on 12-Jul-2016
description
Sejarah Organisasi Wanita Taman Siswa
Permulaan abad ke-20 menjadi titik penting tumbuh nya kesadaran
nasional. Terutama setelah diberlakukan nya politik etis oleh Kerajaan Belanda,
yang salah satu nya mengangkat kewajiban bagi Kerajaan Belanda memberikan
pendidikan bagi masyarakat pribumi. Meskipun kebijakan tersebut tidak berlaku
bagi keseluruhan lapisan masyarakat, namun kebijakan tersebut mampu
merangsang kesadaran nasional untuk merdeka dari penjajahan.
Masyarakat pribumi yang mengenyam dunia pendidikan, tampil sebagai
perintis kesadaran nasional untuk merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan.
Masyarakat tersebut mulai berserikat dan membuat perkumpulan-perkumpulan
kecil, hingga akhirnya membuat organisasi. Sejak saat itu, tumbuh banyak
organisasi-organisasi yang masih bersifat kedaerahaan dan belum berbicara
tentang persatuan nasioanal. Selain masih bersifat kedaerahan, organisasi-
organisasi pada permulaan abad ke-20 belum mengangkat secara terang-terangan
tujuan nya guna memerdekakan bangsa.
Pada tahun 1922, lahir organisasi Taman Siswa di Yogyakarta. Organisasi
ini diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara akibat ketidakpuasan nya terhadap sistem
pendidikan yang diberikan pemerintahan kolonial Belanda. Ki Hajar Dewantara
menggagas sistem pendidikan nya sendiri yang agak berbeda dengan sistem
pendidikan yang diterapkan oleh pemerintahan kolonial. Dalam sistem
pendidikan, taman siswa menerapkan sistem among yang bersifat kekeluargaan,
bersendikan kodrat alam, hingga bermuara pada kemerdekaan.
Dengan mulai bertumbuh nya semangat emansipasi di kalangan wanita
Indonesia, dan kesadaran akan penting nya pendidikan bagi kalangan wanita
Indonesia, Nyi Hadjar Dewantara menginisiasi pendirian Organisasi Wanita
Taman Siswa pada tanggal 23 November 1928. Pendidikan bagi perempuan ini
tentu tidak bertujuan mengubah kodrat perempuan sebagai ibu, tetapi untuk
memberikan pendidikan kepada perempuan supaya memiliki pengetahuan yang
lebih luas. Organisasi Wanita Taman Siswa tersebut merupakan organisasi
mandiri, tetapi masih dalam koridor Taman Siswa. Peran Wanita Taman Siswa
adalah membantu Taman Siswa mengembangkan pendidikan serta kebudayaan,
khususnya pendidikan untuk perempuan. Wanita Taman Siswa memiliki asas,
tujuan serta sifat yang sama dengan Taman Siswa.