Post on 14-Jul-2015
5/13/2018 Sejarah hukum internasional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-hukum-internasional-55a74bdea541c 1/3
Sejarah hukum internasional
Hukum internasional dalam arti luas yaitu termasuk pengertian bangsa-bangsa,dalam arti yang
sempit yakni hukum yang terutama mengatur hubungan antara negara-negara, hukum
internasional. Hukum internasional modern sebagai suatu sistem hukum yang mengatur huunganantara negara-negara,lahir dengan kelahiran masyarakat internasional yang didasarkan atasnegara-negara nasional.
Dalam lingkungan kebudayaan india kuno telah terdapat kaidah dan lembaga hukum yang
mengatur hubungan antara kasta, suku-suku bangsa dan raja-raja. Kerajaan ± kerajaan indiasudah mengadakan hubungan satu sama lain yang diatur oleh adanya kebiasaan. Hubungan yang
mengatur hubungan antara raja-raja pada waktu itu tidak dapat disamakan dengan hukuminternasional zaman sekarang karena belum ada pemisahan dengan agama dan soal kemasyarakat
dan negara. Hukum bangsa-bangsa pada zaman india kuno sudah mengenal ketentuan yangmengatur kedudukan dan hak istimewa diplomat atau utusan raja yang dinamakan duta. Hukum
india kuno misalnya sudah mengadakan perbedaan yang tegas antara combatant dan noncombatant. Bahwa di india kuno telah ada semacam hukum yang dapat dinamakan hukum
bangsa-bangsa1.
Dalam zaman kuno yang sudah mengenal semacam hukum bangsa-bangsa ialah kebudayaan
yahudi, ketentuan mengenai perjanjian hukum perang masih dibedakan perlakuan terhadapmereka yang dianggap musuh bebuyutan.
Dalam zaman yunani,lingkungan kebudayaan yunani hukum negara-negara kota ini, penduduk
digolongkan dalam 2 golongan yaitu orang yunani dan orang lua yang dianggap sebagai orang-orang biadab. Dari kebudayaan yunani untuk hukum internasional waktu itu ialah konsep hukum
alam yaitu hukum yang berlaku secara mutlak dimana saja dan berasal dari rasio atau akal
manusia. Konsep hukum ala mini adalah konsep yang telah dikembangkan oleh ahli filsafat yanghidup dalam abad II sebelum Masehi.
Dalam masa zaman Roma sejarah hukum internasional dan setelah terdesak untuk beberapawaktu oleh ajaran kaum pisivist, mengalami kebangunan kembali setelah Perang Dunia II.
Hukum internasional sebagai hukum yang mengautr hubungrn antara kerajaan-kerajaan tidak mengalami perkembangan yang pesat pada zaman Romawi. Kerajaan Romawi telah dikenal suat
sistem hukum yang tinggi tingkat perkembangannya. Tidak berkembangannaya hukum bangsa- bangsa yang mengatur hubungan antara bangsa-bangsa disebabkan oleh masyarakat dunia yang
merupakan satu imperium yaitu imperium Roma yang menguasai seluruh wilayah dalamlingkungan kebudayaan Romawi. Hukum bangsa-bangsa itu sendiri yang berasal dari pengertian
ius gentium dalam bahasa latin hukum Romawi telah menyumbangkan banyak sekali asas ataukonsep yang kemudian diterima dalam hukum internasional. Konsep hukum Romawi yang
berasal dari hukum perdata kemudian memegang peranan penting dalam hukum internasionaladalah konsep seperti occupation,servitut dan bona fides. Juga asas pacta sunt servanda
merupakan warisan kebudayaan Romawi yang berharga.
1Baca antara lain Viswanatha.internasional law in ancient india,Bombay-London 1925
5/13/2018 Sejarah hukum internasional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-hukum-internasional-55a74bdea541c 2/3
Dalam masa di Eropa khususnya negara Eropa Barat dunia barat dikuasai oleh sistem feudalyang berpuncak pada kaisar sedangkan sistem kebudayaa Gereja Katholik Roma. Masyarakat
Eropa waktu itu merupakan satu masyarakat Kristen yang terdiri dari beberapa negara yang berdaulat dan Takhta Suci. Masyarakat Eropa inilah yang menjadi pewaris kebudayaan Romawi
dan Yunani. Di Eropa Barat terdapat 2 masyarakat besar lain yang termasuk lingkungan
kebudayaan berlainan yaitu : Kekaisaran Byzantium dan dunia islam. Kekaisaran Byzantiumyang pada waktu itu sedang dalam keadaan menurun mempraktikkan diplomasi untuk mempertahankan supremasinya. Yang terpenting dari dunia islam dari abad pertengahan terletak
di bidang hukum perang. Perjanjian Westphalia peristiwa yang meletakkan dasar masyarakatinternasional modern yan didasarkan atas negara-negara nasional,karena dengan perdamaina
Westphalia ini telah tercapai sebagai berikut:
1 Selain mengakhiri Perang 30 tahun,perjanjian Westphalia telah menggunakan
perubahan dalam peta bumi politik yang telah terjadi karena perang itu di Eropa2 Perjanjian perdamaian itu mengakhiri untuk selamanya uaha Kaisar Romawi yang suci
(the holy roman emperor) untuk menegakkan kembali imperium Roma yang suci3 Hubungan natara negara-negara dilepaskan dari persoalan hubungan kegerejaan
didasarkan atas kepentingan nasional negara itu masing-masing4 Kemerdekaan Negara Nederland, Swiss dan negara-negara kecil di Jerman diakui
dalam perjanjian Westphalia
Perjanjian Westphalia didasarkan atas negara-negara nasional maupun mengenai hakikat negara-negara itu dan pemerintahannya yakni pemisahan kekuasaan negara dan pemerinthan dan
pengruh gereja2. Perjanjian Westphalia ini dalam keseluruhan rangka kejadian sejarah,perjanjiaWestphalia tidak terdapat negara-negara nasional. Kerajaan kecil terdapat 3 negara besar di
Eropa Barat yakni Inggris , Perancis, dan Spanyol di sampan beberapa yang berada di pinggiranmasyarakat Kristen Eropa seperti Negeri Skandinavia dan Rusia. Ciri-ciri pokok yang
membedakan organisasi atau susunan masyarakat internasional yang baru ini dari susunan
masyarakat Kristen Eropa pada zaman abad pertengahan yang didasarkan atas sistem feodalismeadalah sebagai berikut :
1 Negara merupakan satuan territorial yang ebrdaulat. Setiap negara dalam bataswilayahnya mempunyai kekuasaan tertinggi yang eksklusif
2 Hubungan nasional satu dengan yang lainnya didasarkan atas kemerdekaan dan peramaanderajat
3 Masyarakat negara-negara tidak mengakui kekuatan di atas mereka seperti sorang kaisar pada zaman abad pertengahan dan Pauz sebagai kepala gereja
4 Hubungan antara negara-negara berdasarkan atas hukum yang banyak mengambil oper pengertin lembaga hukum perdata hukum Romawi
5 Negara mengakui adanya hukum internasional sebagai hukum yang mengatur hubunganantara negar-negara tetapi menekankan peranan yang besar yang dimainkan negara dalam
kepatuhan terhadap hukum ini
2Kebanyakan buku pelajaran tentang hukum internasional yang ditulis oleh para penulis Barat, terutama Eropa
Barat mempunyai pandangan yang bersamaan tentang sejarah hukum internasional dan tempat perjanjian
Westphalia di dalamnya. Perbedaan penulis dengan para penulis demikian tidak mengenai fakta sejarahnya,
melainkan dalam interpretasi fakta dan kejadian itu serta dalam perjanjiannya bagi perkembangan hukum
internasional.
5/13/2018 Sejarah hukum internasional - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-hukum-internasional-55a74bdea541c 3/3
6 Tidak adanya mahkamah (internasional) dan kekuatan polisi internasional untuk memekasakan ditaatinya ketentuan hukum internasional
7 Anggapan terhadap perang yang dengan lunturnya segi-segi kegamaan beralih darianggapan mengenai doktrin belum justuum sebagai ajaran perang suci ke arah ajaran
yang menganggap perang sebagai salah satu cara penggunaan kekerasan dalam
penyelesaian sengketa untuk mencapai tujuan keperntingan nasional.
Adanya ajaran hukum alam dalam ajaran hukum internasional yang telah disekulerkansebagaimana diajarkan oleh Hugo Gratius memenuhi suatu kebuthan yang sangat dirasakan pada
waktu itu . sukses Hugo Gratius,penulis karya De Jure Belli ac Pacis selain disebabkan oleh nilaiintrisiknya yang tinggi juga karena ajaran Hugo Gratius itu sesuai sekali dengan panggilan
zamman. Sistem hukum internasionalnya atas berlakunya hukum alam. Sebagi dari sumber hukum internasional disamping hukum alam yang diilhami oleh akal manusia, ia juga telah
meletakkan daar bagi sisitematik pembahasan hukum internasional yang untuk sebagian besar masih dianut hingga sekarang. Francisco Vittoria biarawan Dominikann yang berkebangsaan
Spanyol yang dalam abad XIV menulis buku Relectio de Indis hukum bangsa-bangsa yang ianamakan ius inter gentes tidak hanya terbatas pada dunia Kristen Eropa, melainkan meliputi
seluruh umat manusia. Bagi masa itu ajaran Vittoria ini merupakan suatu pendirian yang berani.Seorang penulis lain yang berkebangsaan Spanyol ialah seorang Yesuit bernama Franccisco
Suarez yang menulis De Legibus ae Deo Legislatore (on laws and god as legislator) yangmengemukakan adanya suatu hukum atau kaidah objektif yang harus dituruti oleh negara-negara
dalam hubungan anatara mereka. Penulis lain dari zaman ini anatara lain Balhazar Ayala (1548-1584) dan Alberico Gentilis (1552-1608). Kecuali Gentilis yang mengadakan pemisahan antara
etika,agama dan hukum para penulis yang brau disebut menjelaskan bahwa hukum internasionalmasih mendasarkan ajara mereka atas falsafah keagaman.
Menurut Pufendorf hukum internasional itu merupakan bagian dari hukum alam yang sebagai
hukum yang berpangkal pada akal manusia mengatur kehidupan manusia kapan saja dan dimana
saja ia berada, apakah ia hidup berorganisasi dalam negara atau tidak.
Menurut Cristian Wolf mengemukakan teori mengenai Civitas Maxima yang sebagai suatu
negara dunia meliputi negara-negara di dunia
Zouche,Bynkershoek dan von Martens adalah positivist yang mementingkan