Post on 09-Feb-2017
Sejarah dan Perkembangan Ekonomi
Syariah
SARAH MARDIANA (41183403150054)
Sejarah AkuntansiAkuntansi merupakan salah satu profesi tertua di
dunia. Bukti tentang pencatatan (bookkeeping) tersebut dapat
ditemukan dari mulai kerajaan Babilonia (4500 M), Fir’aun
Mesir, dan kode-kode Hammurabi (2250 SM), sebagaimana
ditemukan adanya kepingan pencatatan akuntansi di Elba,
Syria Utara. Luca Paciolli sebagai Bapak Akuntansi Modern
yang lahir di Tuscany-Italia pada tahun 1445, merupakan
orang yang dianggap menemukan persamaan akuntansi untuk
pertama kali pada tahun 1494 dengan bukunya “Summa de
Arithmetica Geometria et Proportionalita ( A Review of
Arithmetic, Geometry, and Proportions)”.
Pencatatan Double Entry ditulis oleh
seorang pedagang yang
bernama Benedetto Cotrugli pada tahun
1458.
Akuntansi dalam Islam merupakan alat (tool) untuk melaksanakan
perintah Allah SWT dalam (QS 2 : 282) untuk melakukan pencatatan
dalam melakukan transaksi usaha, yaitu untuk mencatat transaksi
bukan tunai, dan menghadirkan saksi-saksi yang jujur pada transaksi
seperti itu.
Al Quran Sebagai Sumber Hukum
Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 282 :
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar, janganlah
penulis menolak untuk menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia
menuliskannya. Dan hendaklah orang yang berhutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah,
Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikitpun daripadanya. Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau
lemah (keadaanya), atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar.
Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua orang laki-laki, maka
(boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara orang-orang yang kamu sukai daripada saksi (yang ada),
agar jika yang seorang lupa maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak apabila
dipanggil dan janganlah kamu bosan menuliskannya untuk batas waktunya baik (utang) itu kecil maupun besar. Yang
demikian itu lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian dan lebih mendekatkan kamu kepada
ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada
dosa di antara kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual beli, dan janganlah penulis
dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu.
Dan bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepada kamu dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Selain dari bangsa Eropa yang belajar ke Timur
Tengah, pedagang-pedagang Muslim pun tak kalah
andilnya di dalam mensyiarkan (transfomasi) ilmu
pengetahuan. Mengingat kekuasaan Islam saat itu
telah menyebar hampir separuh daratan Eropa dan
Afrika, dari Jazirah Arab meluas ke Byzantium, Mesir,
Suriah, Palestina, Irak (Mesopotamia, Persia, seluruh
Afrika Utara) berlanjut ke Spanyol dengan penyerbuan
pasukan yang dikomandani Panglima Jabal Thariq
(dikenal selat Giblartar), ke Italian dan ke daerah-
daerah Asia Timur sampai perbatasan Cina.
Akuntansi yang kita kenal sekarang diklaim berkembang dari peradaban barat (sejak Paciolli). Perkembangan akuntansi, dengan domain “arithmetic quality” nya,sangat ditopang oleh ilmu lain khususnya arithmetic, algebra, mathematics, alghorithm pada abad ke-9 M. Ilmu ini lebih dahulu berkembang sebelum perkembangan bahasa. Ilmu penting ini ternyata dikembangkan oleh filosof Islam yang terkenal yaitu Abu Yusuf Ya’kub bin Ishaq Al Kindi yang lahir tahun 801 M. Juga Al Karki (1020) dan Al-khawarizmy yang merupakan asal kata dari alGorithm, algebra, juga berasal dari kata Arab yaitu “al Jabr”.
ILMUWAN ISLAM DI ABAD KE-11 M
Perkembangan Akuntansi Syariah pada Abad ke-13
Ibnu Khaldun (lahir tahun 1332)
• Seorang filosof Islam yang telah bicara tentang politik, sosiologi, ekonomi, bisnis, perdagangan.
Al-Khawarizmy
• Sebenarnya, Al-Khawarizmy lah yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan matematika modern Eropa. Akuntansi yang dikembangkan dari persamaan algebra dengan konsep-konsep dasarnya untuk digunakan memecahkan persoalan pembagian harta warisan secara adil sesuai dengan syariah yang ada di Al-Quran, perkara hukum (law suit) dan praktik bisnis perdagangan.
Para Ilmuwan
• Banyak pula ahli akuntan yang mengakui keberadaan akuntansi Islam itu, seperti RE Gambling, William Roget, Baydoun, Hayashi dari Jepang, dan lain-lain. Seperti Paciolli dalam memperkenalkan system double entry melalui ilmu matematika. Sistem akuntansi dibangun dari dasar kesamaan akuntansi Aset = Liabilitas + Ekuitas (A = L + E).
Zaman Empat Khalifah
Muhammad Rasulullah SAW bertindak sebagai seorang Kepala Negara yang juga merangkap sebagai Ketua Mahkamah Agung, Mufti Besar, dan Panglima Perang Tertinggi juga penanggung jawab administrasi Negara. Dalam perkembangan selanjutnya, ketika ada kewajiban zakat dan ‘ushr (pajak pertanian dari muslim), dan perluasan wilayah sehingga dikenal adanya jizyah (pajak perlindungan dari nonmuslim) dan kharaj (pajak hasil pertanian dari nonmuslim), maka Rasul mendirikan Baitul Maal pada awal abad ke-7.
Pada pemerintahan Abu Bakar, pengelolaan Baitul Maal masih sangat sederhana dimana penerimaan dan pengeluaran dilakukan secara seimbang sehingga hampir tidak pernah ada sisa.
Abu Bakar As-Shidiq
Umar bin Khattab
Perubahan system administrasi yang cukup signifikan dilakukan di era kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab dengan memperkenalkan istilah Diwan oleh Sa’ad bin Abi Waqqas (636 M). Khalifah Umar menunjuk beberapa orang pengelola dan pencatat dari Persia untuk mengawasi pembukuan Baitul Maal. Pendirian Diwan ini berasal dari usulan Homozon seorang tahanan Persia dan menerima Islam dengan menjelaskan tentang system administrasi yang dilakukan oleh Raja Sasanian (Siswantoro, 2003).
Ali bin Abi Thalib
Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, system administrasi Baitul Maal baik di tingkat pusat dan lokal telah berjalan baik serta telah terjadi surplus pada Baitul Maal dan dibagikan secara proporsional sesuai tuntunan Rasulullah.
7. Sistem akuntansi perbendaharaan
6. Sistem akuntansi peternakan
5. Sistem akuntansi mata uang
4. Sistem akuntansi gudang
3. Sistem akuntansi untuk pertanian
2. Sistem akuntansi untuk konstruksi
1. Sistem akuntansi untuk kebutuhan hidup
Ada tujuh hal khusus dalam sisem akuntansi yang dijalankan oleh Negara Islam sebagaimana dijelaskan oleh Al-Khawarizmy dan Al-Mazendarany (Zaid, 2004), yaitu :
Beberapa jenis laporan keuangan di antaranya :
a. Al Khitmah
laporan yang dibuat setiap akhir blan yang menunjukkan total penerimaan dan pengeluaran.
b. Al Khitmah Al Jameeah
laporan yang disiapkan oleh Al Khateb tahunandan diberikan kepada atasannya (Al Mawafaka- Penerima) berisi pendapatan, beban dan surplus/deficit setiap akhir tahun.
c. Bentuk perhitungan dan laporan zakat yaitu :
1. Ar-Raj Minal Maal (yang dapat tertagih)
2. Ar-Munkasir Minal Maal (piutang tidak dapat tertagih), dan
3. Al Muta’adhir Wal Mutahayyer wal Muta’akkid (piutang yang sulit dan piutang bermasalah sehingga tidak tertagih).
DAFTAR PUSTAKA
A Qur’annul Karim dan Terjemahannya. Tafsir.
Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2011. “Akuntansi Syariah di Indonesia”. Jakarta : Salemba
Empat, 1 jil., hlm. 37-61.
Siswantoro, Dodik. 2003. Lecture Notes: Akuntansi Syariah. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Zaid, O.A. 2004. “Acoounting Systems and Recording Procedures in the Early Islamic
State”. Accounting Historians Journal, Vol. 31, No.2, hlm. 149-170.