Post on 01-Jul-2015
SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
by Momogunology Club on Monday March 22 2010 at 545amBAB 8 SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Studi linguistik telah mengalami 3 tahap perkembangan yaitu1048759 Spekulasi pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empirismelainkan pada dongengrekaan belaka1048759 Klasifikasi dan Observasi mengadakan pengamatan penggolongan terhadapbahasa-bahasa yang diselidiki1048759 Perumusan teori pembuatan teori-teorinya
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran pahampendekatan dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet Berikut ini akan dibicarakan sejarahperkembangan paham dan beberapa aliran linguistik dari jaman purba sampai jaman mutakhirsecara sangat singkat
1 LINGUISTIK TRADISIONALLinguistik tradisional sering dipertentangkan dengan tata bahasa struktural bedanyatata bahasa tradisional menganalisis bahasa pada filsafat dan semantik sedangkan tatabahasa struktural berdasarkan strukturciri formal yang ada pada suatu bahasa tertentuBagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional akan dibicarakan berikut ini
A Linguistik Zaman Yunani (abad ke 5 SM ndash bad ke 2 SM)Yang menjadi pertentangan saat itu adalah1048759 Pertentangan antara fisis dan nomos Bersifat fisis maksudnya bahasa itumempuyai hubungan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidakdapat diganti diluar manusia itu sendiri konvensional artinya makna-makna kataitu diperoleh dari hasil-hasil tradisikebiasaan1048759 Pertentangan analogi dan anomali Kaum analogi (Plato dan Aristoteles)berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur analogi sejalan dengan kaumnaturalis sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur Kaumanomali sejalan dengan koum konvensionalKaumtokoh pada jaman Yunania Kaum Sophis (abad ke 5 SM)Mereka dikenal karena1048759 Mereka melakukan kerja secara empiris1048759 Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu1048759 Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa1048759 Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan maknaTokohnya Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi kalimat tanyakalimat jawab kalimat perintah kalimat laporan doa dan undangan Gregoriasmembicarakan tata bahasab Plato (429 ndash 347 SM)1048759 Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag Jugamengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional1048759 Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalahpernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata1048759 Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema
Anoma (anomata)1048759 Nama (dalam bahasa sehari-hari)1048759 Nomina (dalam istilah tata bahasa)1048759 Subjek (dalam hubungan subjek logis)Rhema (Rhemata)1048759 Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)1048759 Verba (dalam istilah tata bahasa)1048759 Predikat (dalam hubungan predikat logis)c Aristoteles (384 ndash 322 SM)1048759 Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoiYang dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugasdalam hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama denganpreposisi dan konjungsi yang sekarang kita kenal1048759 Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminindan neutrumd Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)1048759 Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa1048759 Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa1048759 Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbolsign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3)hal-hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi1048759 Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologitetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yangmengandung makna1048759 Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerjasyndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin danjumlah1048759 Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta katakerja aktif dan pasife Kaum AlexandrianKaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tatabahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan olehRemmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudiandijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karenasifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tatabahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari bukuDionysius ThraxDi India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku denganjudul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang pertama kaliada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural Amerika menyebutPanini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human Intelligence
B Zaman RomawiMerupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yangterkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina danPriscia dengan karyanya Institutiones Grammaticaea Varro dan De Lingua LatinaDalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti padajaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologisintaksis
b Tata bahasa PrisciaDianggap sangat penting karena1048759 Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkanpembicara aslinya1048759 Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utamapembicaraan bahasa secara tradisionalSegi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenaihuruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakanmengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan kalimatitu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata bahasaLatin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman PertengahanStudi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama olehpara filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalahperanana Kaum Modistae1048759 Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat regulerdan universal1048759 Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutandefinisi bentuk-bentuk bahasa1048759 Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglahbidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa SpekulativaMerupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafatskolastik
c Petrus Hispanus1048759 Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa1048759 Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomenedjektivum1048759 Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tuturlainnya
D Zaman RenaisansZaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abadmodern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yangmenonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasaLatin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalambentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik ModernSejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussuredianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir Williamtentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta denganbahasa-bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak barusejarah linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan ataulinguistik historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik
terlepas dari masalah filsafat Yunani kunoBila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakanbahwaa) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujarandengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada tulisanb) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambilpatokan-patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latinc) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalahd) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logikae) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALISLinguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri yangdimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dandiakronik (telaah bahasa sepanjang masa)2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yangberfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakatbahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidaklain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesanpsikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalahpengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungansintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatututuran yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatikadalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan denganunsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran PrahaSumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyitersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melaluipendekatan fungsional
C Aliran GlosematikAliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang meneruskanajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena usahanya untukmembuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari ilmu lain denganperalatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran FirthianNama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodiFonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik SistemikPokok pandangan aliran ini adalah1048759 SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa1048759 SL memandang bahasa sebagai pelaksana
1048759 SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya1048759 SL mengenal adanya gradasikontinum1048759 SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis AmerikaDisebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebutaliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsurbahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran TagmemikDipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield Menurutaliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini tidakdapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek dantidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase kerja +frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus sepertiS FN + P FN + O FNFungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh fraseverbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYADunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkanmerupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu sendiriyang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa bahwamodel struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi modelstruktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa TransformasiTata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan bahasaLalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk mendeskripsikankaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut teori ini mencobauntuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah berbagai masalahApa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak universal Oleh karena ituusaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik GeneratifMenurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksisbersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya dengankaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya semantik dansintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa KasusDalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa RelasionalTokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TTitu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurutteori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalamsuatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasigramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannyadengan elemen lain
(c) Seperangkat coordinates yang dipakai untuk menunjukkan pada tatarayang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentuterhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangatmembutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untukmelancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanyapenelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhanamengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikalbeserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnyadalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand deSaussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistikmodern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejakkepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton MMoeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkankonsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik diIndonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkanpertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah dagingtidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudianmenyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu sajadibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luarnegeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsasejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi namaMasyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yangkebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan dilembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional Indonesiabanyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasanegara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajianlinguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi danaspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakardengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah kamusbesar yang disusun oleh para pakar yang handal
Sourcehttpcakrabuwanafileswordpresscom200809paijo-bab-viii1pdf
BAB 8 SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Studi linguistik telah mengalami 3 tahap perkembangan yaitu
Spekulasi pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris
melainkan pada dongengrekaan belaka
Klasifikasi dan Observasi mengadakan pengamatan penggolongan terhadap bahasa-
bahasa yang diselidiki
Perumusan teori pembuatan teori-teorinya
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran paham
pendekatan dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet Berikut ini akan dibicarakan sejarah
perkembangan paham dan beberapa aliran linguistik dari jaman purba sampai jaman
mutakhir secara sangat singkat
1 LINGUISTIK TRADISIONAL
Linguistik tradisional sering dipertentangkan dengan tata bahasa struktural
bedanya tata bahasa tradisional menganalisis bahasa pada filsafat dan semantik
sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan strukturciri formal yang ada pada suatu
bahasa tertentu Bagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional akan dibicarakan berikut
ini
A Linguistik Zaman Yunani (abad ke 5 SM ndash bad ke 2 SM)
Yang menjadi pertentangan saat itu adalah
Pertentangan antara fisis dan nomos Bersifat fisis maksudnya bahasa itu
mempuyai hubungan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak
dapat diganti diluar manusia itu sendiri konvensional artinya makna-makna
kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisikebiasaan
Pertentangan analogi dan anomali Kaum analogi (Plato dan Aristoteles)
berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur analogi sejalan dengan kaum
naturalis sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur Kaum
anomali sejalan dengan koum konvensional
Kaumtokoh pada jaman Yunani
a Kaum Sophis (abad ke 5 SM)
Mereka dikenal karena
Mereka melakukan kerja secara empiris
Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu
Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa
Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
Tokohnya Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi kalimat tanya
kalimat jawab kalimat perintah kalimat laporan doa dan undangan Gregorias
membicarakan tata bahasa
b Plato (429 ndash 347 SM)
Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag Juga
mengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional
Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalah
pernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata
Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema
Anoma (anomata)
icirc Nama (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Nomina (dalam istilah tata bahasa)
icirc Subjek (dalam hubungan subjek logis)
Rhema (Rhemata)
icirc Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Verba (dalam istilah tata bahasa)
icirc Predikat (dalam hubungan predikat logis)
c Aristoteles (384 ndash 322 SM)
Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoi Yang
dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam
hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan
konjungsi yang sekarang kita kenal
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminin
dan neutrum
d Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)
Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa
Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbol
sign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3) hal-
hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi
Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna
Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerja
syndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin
dan jumlah
Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta kata kerja
aktif dan pasif
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Anoma (anomata)1048759 Nama (dalam bahasa sehari-hari)1048759 Nomina (dalam istilah tata bahasa)1048759 Subjek (dalam hubungan subjek logis)Rhema (Rhemata)1048759 Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)1048759 Verba (dalam istilah tata bahasa)1048759 Predikat (dalam hubungan predikat logis)c Aristoteles (384 ndash 322 SM)1048759 Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoiYang dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugasdalam hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama denganpreposisi dan konjungsi yang sekarang kita kenal1048759 Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminindan neutrumd Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)1048759 Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa1048759 Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa1048759 Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbolsign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3)hal-hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi1048759 Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologitetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yangmengandung makna1048759 Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerjasyndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin danjumlah1048759 Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta katakerja aktif dan pasife Kaum AlexandrianKaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tatabahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan olehRemmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudiandijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karenasifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tatabahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari bukuDionysius ThraxDi India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku denganjudul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang pertama kaliada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural Amerika menyebutPanini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human Intelligence
B Zaman RomawiMerupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yangterkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina danPriscia dengan karyanya Institutiones Grammaticaea Varro dan De Lingua LatinaDalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti padajaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologisintaksis
b Tata bahasa PrisciaDianggap sangat penting karena1048759 Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkanpembicara aslinya1048759 Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utamapembicaraan bahasa secara tradisionalSegi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenaihuruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakanmengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan kalimatitu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata bahasaLatin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman PertengahanStudi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama olehpara filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalahperanana Kaum Modistae1048759 Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat regulerdan universal1048759 Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutandefinisi bentuk-bentuk bahasa1048759 Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglahbidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa SpekulativaMerupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafatskolastik
c Petrus Hispanus1048759 Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa1048759 Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomenedjektivum1048759 Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tuturlainnya
D Zaman RenaisansZaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abadmodern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yangmenonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasaLatin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalambentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik ModernSejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussuredianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir Williamtentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta denganbahasa-bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak barusejarah linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan ataulinguistik historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik
terlepas dari masalah filsafat Yunani kunoBila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakanbahwaa) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujarandengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada tulisanb) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambilpatokan-patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latinc) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalahd) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logikae) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALISLinguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri yangdimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dandiakronik (telaah bahasa sepanjang masa)2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yangberfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakatbahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidaklain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesanpsikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalahpengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungansintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatututuran yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatikadalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan denganunsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran PrahaSumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyitersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melaluipendekatan fungsional
C Aliran GlosematikAliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang meneruskanajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena usahanya untukmembuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari ilmu lain denganperalatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran FirthianNama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodiFonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik SistemikPokok pandangan aliran ini adalah1048759 SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa1048759 SL memandang bahasa sebagai pelaksana
1048759 SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya1048759 SL mengenal adanya gradasikontinum1048759 SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis AmerikaDisebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebutaliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsurbahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran TagmemikDipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield Menurutaliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini tidakdapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek dantidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase kerja +frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus sepertiS FN + P FN + O FNFungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh fraseverbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYADunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkanmerupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu sendiriyang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa bahwamodel struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi modelstruktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa TransformasiTata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan bahasaLalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk mendeskripsikankaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut teori ini mencobauntuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah berbagai masalahApa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak universal Oleh karena ituusaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik GeneratifMenurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksisbersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya dengankaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya semantik dansintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa KasusDalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa RelasionalTokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TTitu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurutteori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalamsuatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasigramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannyadengan elemen lain
(c) Seperangkat coordinates yang dipakai untuk menunjukkan pada tatarayang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentuterhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangatmembutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untukmelancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanyapenelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhanamengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikalbeserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnyadalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand deSaussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistikmodern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejakkepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton MMoeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkankonsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik diIndonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkanpertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah dagingtidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudianmenyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu sajadibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luarnegeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsasejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi namaMasyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yangkebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan dilembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional Indonesiabanyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasanegara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajianlinguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi danaspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakardengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah kamusbesar yang disusun oleh para pakar yang handal
Sourcehttpcakrabuwanafileswordpresscom200809paijo-bab-viii1pdf
BAB 8 SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Studi linguistik telah mengalami 3 tahap perkembangan yaitu
Spekulasi pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris
melainkan pada dongengrekaan belaka
Klasifikasi dan Observasi mengadakan pengamatan penggolongan terhadap bahasa-
bahasa yang diselidiki
Perumusan teori pembuatan teori-teorinya
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran paham
pendekatan dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet Berikut ini akan dibicarakan sejarah
perkembangan paham dan beberapa aliran linguistik dari jaman purba sampai jaman
mutakhir secara sangat singkat
1 LINGUISTIK TRADISIONAL
Linguistik tradisional sering dipertentangkan dengan tata bahasa struktural
bedanya tata bahasa tradisional menganalisis bahasa pada filsafat dan semantik
sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan strukturciri formal yang ada pada suatu
bahasa tertentu Bagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional akan dibicarakan berikut
ini
A Linguistik Zaman Yunani (abad ke 5 SM ndash bad ke 2 SM)
Yang menjadi pertentangan saat itu adalah
Pertentangan antara fisis dan nomos Bersifat fisis maksudnya bahasa itu
mempuyai hubungan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak
dapat diganti diluar manusia itu sendiri konvensional artinya makna-makna
kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisikebiasaan
Pertentangan analogi dan anomali Kaum analogi (Plato dan Aristoteles)
berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur analogi sejalan dengan kaum
naturalis sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur Kaum
anomali sejalan dengan koum konvensional
Kaumtokoh pada jaman Yunani
a Kaum Sophis (abad ke 5 SM)
Mereka dikenal karena
Mereka melakukan kerja secara empiris
Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu
Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa
Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
Tokohnya Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi kalimat tanya
kalimat jawab kalimat perintah kalimat laporan doa dan undangan Gregorias
membicarakan tata bahasa
b Plato (429 ndash 347 SM)
Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag Juga
mengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional
Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalah
pernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata
Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema
Anoma (anomata)
icirc Nama (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Nomina (dalam istilah tata bahasa)
icirc Subjek (dalam hubungan subjek logis)
Rhema (Rhemata)
icirc Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Verba (dalam istilah tata bahasa)
icirc Predikat (dalam hubungan predikat logis)
c Aristoteles (384 ndash 322 SM)
Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoi Yang
dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam
hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan
konjungsi yang sekarang kita kenal
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminin
dan neutrum
d Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)
Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa
Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbol
sign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3) hal-
hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi
Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna
Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerja
syndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin
dan jumlah
Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta kata kerja
aktif dan pasif
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
b Tata bahasa PrisciaDianggap sangat penting karena1048759 Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkanpembicara aslinya1048759 Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utamapembicaraan bahasa secara tradisionalSegi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenaihuruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakanmengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan kalimatitu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata bahasaLatin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman PertengahanStudi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama olehpara filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalahperanana Kaum Modistae1048759 Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat regulerdan universal1048759 Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutandefinisi bentuk-bentuk bahasa1048759 Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglahbidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa SpekulativaMerupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafatskolastik
c Petrus Hispanus1048759 Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa1048759 Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomenedjektivum1048759 Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tuturlainnya
D Zaman RenaisansZaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abadmodern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yangmenonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasaLatin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalambentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik ModernSejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussuredianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir Williamtentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta denganbahasa-bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak barusejarah linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan ataulinguistik historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik
terlepas dari masalah filsafat Yunani kunoBila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakanbahwaa) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujarandengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada tulisanb) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambilpatokan-patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latinc) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalahd) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logikae) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALISLinguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri yangdimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dandiakronik (telaah bahasa sepanjang masa)2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yangberfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakatbahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidaklain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesanpsikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalahpengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungansintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatututuran yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatikadalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan denganunsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran PrahaSumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyitersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melaluipendekatan fungsional
C Aliran GlosematikAliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang meneruskanajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena usahanya untukmembuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari ilmu lain denganperalatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran FirthianNama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodiFonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik SistemikPokok pandangan aliran ini adalah1048759 SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa1048759 SL memandang bahasa sebagai pelaksana
1048759 SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya1048759 SL mengenal adanya gradasikontinum1048759 SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis AmerikaDisebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebutaliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsurbahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran TagmemikDipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield Menurutaliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini tidakdapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek dantidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase kerja +frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus sepertiS FN + P FN + O FNFungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh fraseverbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYADunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkanmerupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu sendiriyang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa bahwamodel struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi modelstruktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa TransformasiTata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan bahasaLalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk mendeskripsikankaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut teori ini mencobauntuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah berbagai masalahApa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak universal Oleh karena ituusaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik GeneratifMenurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksisbersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya dengankaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya semantik dansintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa KasusDalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa RelasionalTokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TTitu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurutteori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalamsuatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasigramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannyadengan elemen lain
(c) Seperangkat coordinates yang dipakai untuk menunjukkan pada tatarayang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentuterhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangatmembutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untukmelancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanyapenelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhanamengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikalbeserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnyadalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand deSaussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistikmodern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejakkepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton MMoeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkankonsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik diIndonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkanpertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah dagingtidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudianmenyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu sajadibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luarnegeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsasejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi namaMasyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yangkebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan dilembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional Indonesiabanyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasanegara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajianlinguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi danaspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakardengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah kamusbesar yang disusun oleh para pakar yang handal
Sourcehttpcakrabuwanafileswordpresscom200809paijo-bab-viii1pdf
BAB 8 SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Studi linguistik telah mengalami 3 tahap perkembangan yaitu
Spekulasi pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris
melainkan pada dongengrekaan belaka
Klasifikasi dan Observasi mengadakan pengamatan penggolongan terhadap bahasa-
bahasa yang diselidiki
Perumusan teori pembuatan teori-teorinya
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran paham
pendekatan dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet Berikut ini akan dibicarakan sejarah
perkembangan paham dan beberapa aliran linguistik dari jaman purba sampai jaman
mutakhir secara sangat singkat
1 LINGUISTIK TRADISIONAL
Linguistik tradisional sering dipertentangkan dengan tata bahasa struktural
bedanya tata bahasa tradisional menganalisis bahasa pada filsafat dan semantik
sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan strukturciri formal yang ada pada suatu
bahasa tertentu Bagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional akan dibicarakan berikut
ini
A Linguistik Zaman Yunani (abad ke 5 SM ndash bad ke 2 SM)
Yang menjadi pertentangan saat itu adalah
Pertentangan antara fisis dan nomos Bersifat fisis maksudnya bahasa itu
mempuyai hubungan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak
dapat diganti diluar manusia itu sendiri konvensional artinya makna-makna
kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisikebiasaan
Pertentangan analogi dan anomali Kaum analogi (Plato dan Aristoteles)
berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur analogi sejalan dengan kaum
naturalis sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur Kaum
anomali sejalan dengan koum konvensional
Kaumtokoh pada jaman Yunani
a Kaum Sophis (abad ke 5 SM)
Mereka dikenal karena
Mereka melakukan kerja secara empiris
Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu
Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa
Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
Tokohnya Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi kalimat tanya
kalimat jawab kalimat perintah kalimat laporan doa dan undangan Gregorias
membicarakan tata bahasa
b Plato (429 ndash 347 SM)
Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag Juga
mengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional
Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalah
pernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata
Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema
Anoma (anomata)
icirc Nama (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Nomina (dalam istilah tata bahasa)
icirc Subjek (dalam hubungan subjek logis)
Rhema (Rhemata)
icirc Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Verba (dalam istilah tata bahasa)
icirc Predikat (dalam hubungan predikat logis)
c Aristoteles (384 ndash 322 SM)
Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoi Yang
dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam
hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan
konjungsi yang sekarang kita kenal
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminin
dan neutrum
d Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)
Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa
Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbol
sign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3) hal-
hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi
Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna
Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerja
syndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin
dan jumlah
Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta kata kerja
aktif dan pasif
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
terlepas dari masalah filsafat Yunani kunoBila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakanbahwaa) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujarandengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada tulisanb) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambilpatokan-patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latinc) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalahd) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logikae) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALISLinguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri yangdimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dandiakronik (telaah bahasa sepanjang masa)2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yangberfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakatbahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidaklain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesanpsikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalahpengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungansintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatututuran yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatikadalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan denganunsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran PrahaSumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyitersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melaluipendekatan fungsional
C Aliran GlosematikAliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang meneruskanajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena usahanya untukmembuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari ilmu lain denganperalatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran FirthianNama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodiFonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik SistemikPokok pandangan aliran ini adalah1048759 SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa1048759 SL memandang bahasa sebagai pelaksana
1048759 SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya1048759 SL mengenal adanya gradasikontinum1048759 SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis AmerikaDisebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebutaliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsurbahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran TagmemikDipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield Menurutaliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini tidakdapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek dantidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase kerja +frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus sepertiS FN + P FN + O FNFungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh fraseverbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYADunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkanmerupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu sendiriyang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa bahwamodel struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi modelstruktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa TransformasiTata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan bahasaLalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk mendeskripsikankaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut teori ini mencobauntuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah berbagai masalahApa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak universal Oleh karena ituusaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik GeneratifMenurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksisbersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya dengankaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya semantik dansintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa KasusDalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa RelasionalTokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TTitu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurutteori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalamsuatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasigramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannyadengan elemen lain
(c) Seperangkat coordinates yang dipakai untuk menunjukkan pada tatarayang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentuterhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangatmembutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untukmelancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanyapenelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhanamengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikalbeserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnyadalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand deSaussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistikmodern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejakkepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton MMoeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkankonsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik diIndonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkanpertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah dagingtidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudianmenyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu sajadibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luarnegeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsasejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi namaMasyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yangkebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan dilembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional Indonesiabanyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasanegara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajianlinguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi danaspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakardengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah kamusbesar yang disusun oleh para pakar yang handal
Sourcehttpcakrabuwanafileswordpresscom200809paijo-bab-viii1pdf
BAB 8 SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Studi linguistik telah mengalami 3 tahap perkembangan yaitu
Spekulasi pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris
melainkan pada dongengrekaan belaka
Klasifikasi dan Observasi mengadakan pengamatan penggolongan terhadap bahasa-
bahasa yang diselidiki
Perumusan teori pembuatan teori-teorinya
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran paham
pendekatan dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet Berikut ini akan dibicarakan sejarah
perkembangan paham dan beberapa aliran linguistik dari jaman purba sampai jaman
mutakhir secara sangat singkat
1 LINGUISTIK TRADISIONAL
Linguistik tradisional sering dipertentangkan dengan tata bahasa struktural
bedanya tata bahasa tradisional menganalisis bahasa pada filsafat dan semantik
sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan strukturciri formal yang ada pada suatu
bahasa tertentu Bagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional akan dibicarakan berikut
ini
A Linguistik Zaman Yunani (abad ke 5 SM ndash bad ke 2 SM)
Yang menjadi pertentangan saat itu adalah
Pertentangan antara fisis dan nomos Bersifat fisis maksudnya bahasa itu
mempuyai hubungan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak
dapat diganti diluar manusia itu sendiri konvensional artinya makna-makna
kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisikebiasaan
Pertentangan analogi dan anomali Kaum analogi (Plato dan Aristoteles)
berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur analogi sejalan dengan kaum
naturalis sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur Kaum
anomali sejalan dengan koum konvensional
Kaumtokoh pada jaman Yunani
a Kaum Sophis (abad ke 5 SM)
Mereka dikenal karena
Mereka melakukan kerja secara empiris
Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu
Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa
Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
Tokohnya Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi kalimat tanya
kalimat jawab kalimat perintah kalimat laporan doa dan undangan Gregorias
membicarakan tata bahasa
b Plato (429 ndash 347 SM)
Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag Juga
mengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional
Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalah
pernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata
Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema
Anoma (anomata)
icirc Nama (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Nomina (dalam istilah tata bahasa)
icirc Subjek (dalam hubungan subjek logis)
Rhema (Rhemata)
icirc Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Verba (dalam istilah tata bahasa)
icirc Predikat (dalam hubungan predikat logis)
c Aristoteles (384 ndash 322 SM)
Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoi Yang
dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam
hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan
konjungsi yang sekarang kita kenal
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminin
dan neutrum
d Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)
Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa
Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbol
sign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3) hal-
hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi
Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna
Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerja
syndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin
dan jumlah
Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta kata kerja
aktif dan pasif
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
1048759 SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya1048759 SL mengenal adanya gradasikontinum1048759 SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis AmerikaDisebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebutaliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsurbahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran TagmemikDipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield Menurutaliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini tidakdapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek dantidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase kerja +frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus sepertiS FN + P FN + O FNFungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh fraseverbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYADunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkanmerupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu sendiriyang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa bahwamodel struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi modelstruktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa TransformasiTata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan bahasaLalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk mendeskripsikankaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut teori ini mencobauntuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah berbagai masalahApa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak universal Oleh karena ituusaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik GeneratifMenurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksisbersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya dengankaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya semantik dansintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa KasusDalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa RelasionalTokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TTitu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurutteori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalamsuatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasigramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannyadengan elemen lain
(c) Seperangkat coordinates yang dipakai untuk menunjukkan pada tatarayang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentuterhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangatmembutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untukmelancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanyapenelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhanamengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikalbeserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnyadalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand deSaussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistikmodern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejakkepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton MMoeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkankonsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik diIndonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkanpertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah dagingtidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudianmenyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu sajadibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luarnegeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsasejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi namaMasyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yangkebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan dilembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional Indonesiabanyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasanegara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajianlinguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi danaspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakardengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah kamusbesar yang disusun oleh para pakar yang handal
Sourcehttpcakrabuwanafileswordpresscom200809paijo-bab-viii1pdf
BAB 8 SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Studi linguistik telah mengalami 3 tahap perkembangan yaitu
Spekulasi pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris
melainkan pada dongengrekaan belaka
Klasifikasi dan Observasi mengadakan pengamatan penggolongan terhadap bahasa-
bahasa yang diselidiki
Perumusan teori pembuatan teori-teorinya
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran paham
pendekatan dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet Berikut ini akan dibicarakan sejarah
perkembangan paham dan beberapa aliran linguistik dari jaman purba sampai jaman
mutakhir secara sangat singkat
1 LINGUISTIK TRADISIONAL
Linguistik tradisional sering dipertentangkan dengan tata bahasa struktural
bedanya tata bahasa tradisional menganalisis bahasa pada filsafat dan semantik
sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan strukturciri formal yang ada pada suatu
bahasa tertentu Bagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional akan dibicarakan berikut
ini
A Linguistik Zaman Yunani (abad ke 5 SM ndash bad ke 2 SM)
Yang menjadi pertentangan saat itu adalah
Pertentangan antara fisis dan nomos Bersifat fisis maksudnya bahasa itu
mempuyai hubungan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak
dapat diganti diluar manusia itu sendiri konvensional artinya makna-makna
kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisikebiasaan
Pertentangan analogi dan anomali Kaum analogi (Plato dan Aristoteles)
berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur analogi sejalan dengan kaum
naturalis sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur Kaum
anomali sejalan dengan koum konvensional
Kaumtokoh pada jaman Yunani
a Kaum Sophis (abad ke 5 SM)
Mereka dikenal karena
Mereka melakukan kerja secara empiris
Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu
Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa
Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
Tokohnya Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi kalimat tanya
kalimat jawab kalimat perintah kalimat laporan doa dan undangan Gregorias
membicarakan tata bahasa
b Plato (429 ndash 347 SM)
Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag Juga
mengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional
Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalah
pernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata
Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema
Anoma (anomata)
icirc Nama (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Nomina (dalam istilah tata bahasa)
icirc Subjek (dalam hubungan subjek logis)
Rhema (Rhemata)
icirc Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Verba (dalam istilah tata bahasa)
icirc Predikat (dalam hubungan predikat logis)
c Aristoteles (384 ndash 322 SM)
Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoi Yang
dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam
hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan
konjungsi yang sekarang kita kenal
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminin
dan neutrum
d Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)
Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa
Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbol
sign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3) hal-
hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi
Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna
Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerja
syndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin
dan jumlah
Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta kata kerja
aktif dan pasif
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalamsuatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasigramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannyadengan elemen lain
(c) Seperangkat coordinates yang dipakai untuk menunjukkan pada tatarayang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentuterhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangatmembutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untukmelancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanyapenelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhanamengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikalbeserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnyadalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand deSaussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistikmodern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejakkepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton MMoeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkankonsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik diIndonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkanpertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah dagingtidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudianmenyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu sajadibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luarnegeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsasejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi namaMasyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yangkebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan dilembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional Indonesiabanyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasanegara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajianlinguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi danaspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakardengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah kamusbesar yang disusun oleh para pakar yang handal
Sourcehttpcakrabuwanafileswordpresscom200809paijo-bab-viii1pdf
BAB 8 SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Studi linguistik telah mengalami 3 tahap perkembangan yaitu
Spekulasi pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris
melainkan pada dongengrekaan belaka
Klasifikasi dan Observasi mengadakan pengamatan penggolongan terhadap bahasa-
bahasa yang diselidiki
Perumusan teori pembuatan teori-teorinya
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran paham
pendekatan dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet Berikut ini akan dibicarakan sejarah
perkembangan paham dan beberapa aliran linguistik dari jaman purba sampai jaman
mutakhir secara sangat singkat
1 LINGUISTIK TRADISIONAL
Linguistik tradisional sering dipertentangkan dengan tata bahasa struktural
bedanya tata bahasa tradisional menganalisis bahasa pada filsafat dan semantik
sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan strukturciri formal yang ada pada suatu
bahasa tertentu Bagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional akan dibicarakan berikut
ini
A Linguistik Zaman Yunani (abad ke 5 SM ndash bad ke 2 SM)
Yang menjadi pertentangan saat itu adalah
Pertentangan antara fisis dan nomos Bersifat fisis maksudnya bahasa itu
mempuyai hubungan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak
dapat diganti diluar manusia itu sendiri konvensional artinya makna-makna
kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisikebiasaan
Pertentangan analogi dan anomali Kaum analogi (Plato dan Aristoteles)
berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur analogi sejalan dengan kaum
naturalis sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur Kaum
anomali sejalan dengan koum konvensional
Kaumtokoh pada jaman Yunani
a Kaum Sophis (abad ke 5 SM)
Mereka dikenal karena
Mereka melakukan kerja secara empiris
Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu
Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa
Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
Tokohnya Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi kalimat tanya
kalimat jawab kalimat perintah kalimat laporan doa dan undangan Gregorias
membicarakan tata bahasa
b Plato (429 ndash 347 SM)
Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag Juga
mengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional
Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalah
pernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata
Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema
Anoma (anomata)
icirc Nama (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Nomina (dalam istilah tata bahasa)
icirc Subjek (dalam hubungan subjek logis)
Rhema (Rhemata)
icirc Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Verba (dalam istilah tata bahasa)
icirc Predikat (dalam hubungan predikat logis)
c Aristoteles (384 ndash 322 SM)
Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoi Yang
dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam
hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan
konjungsi yang sekarang kita kenal
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminin
dan neutrum
d Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)
Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa
Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbol
sign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3) hal-
hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi
Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna
Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerja
syndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin
dan jumlah
Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta kata kerja
aktif dan pasif
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah kamusbesar yang disusun oleh para pakar yang handal
Sourcehttpcakrabuwanafileswordpresscom200809paijo-bab-viii1pdf
BAB 8 SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Studi linguistik telah mengalami 3 tahap perkembangan yaitu
Spekulasi pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris
melainkan pada dongengrekaan belaka
Klasifikasi dan Observasi mengadakan pengamatan penggolongan terhadap bahasa-
bahasa yang diselidiki
Perumusan teori pembuatan teori-teorinya
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran paham
pendekatan dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet Berikut ini akan dibicarakan sejarah
perkembangan paham dan beberapa aliran linguistik dari jaman purba sampai jaman
mutakhir secara sangat singkat
1 LINGUISTIK TRADISIONAL
Linguistik tradisional sering dipertentangkan dengan tata bahasa struktural
bedanya tata bahasa tradisional menganalisis bahasa pada filsafat dan semantik
sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan strukturciri formal yang ada pada suatu
bahasa tertentu Bagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional akan dibicarakan berikut
ini
A Linguistik Zaman Yunani (abad ke 5 SM ndash bad ke 2 SM)
Yang menjadi pertentangan saat itu adalah
Pertentangan antara fisis dan nomos Bersifat fisis maksudnya bahasa itu
mempuyai hubungan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak
dapat diganti diluar manusia itu sendiri konvensional artinya makna-makna
kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisikebiasaan
Pertentangan analogi dan anomali Kaum analogi (Plato dan Aristoteles)
berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur analogi sejalan dengan kaum
naturalis sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur Kaum
anomali sejalan dengan koum konvensional
Kaumtokoh pada jaman Yunani
a Kaum Sophis (abad ke 5 SM)
Mereka dikenal karena
Mereka melakukan kerja secara empiris
Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu
Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa
Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
Tokohnya Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi kalimat tanya
kalimat jawab kalimat perintah kalimat laporan doa dan undangan Gregorias
membicarakan tata bahasa
b Plato (429 ndash 347 SM)
Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag Juga
mengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional
Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalah
pernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata
Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema
Anoma (anomata)
icirc Nama (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Nomina (dalam istilah tata bahasa)
icirc Subjek (dalam hubungan subjek logis)
Rhema (Rhemata)
icirc Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Verba (dalam istilah tata bahasa)
icirc Predikat (dalam hubungan predikat logis)
c Aristoteles (384 ndash 322 SM)
Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoi Yang
dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam
hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan
konjungsi yang sekarang kita kenal
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminin
dan neutrum
d Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)
Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa
Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbol
sign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3) hal-
hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi
Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna
Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerja
syndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin
dan jumlah
Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta kata kerja
aktif dan pasif
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
BAB 8 SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK
Studi linguistik telah mengalami 3 tahap perkembangan yaitu
Spekulasi pernyataan-pernyataan tentang bahasa tidak didasarkan pada data empiris
melainkan pada dongengrekaan belaka
Klasifikasi dan Observasi mengadakan pengamatan penggolongan terhadap bahasa-
bahasa yang diselidiki
Perumusan teori pembuatan teori-teorinya
Dalam sejarah perkembangannya linguistik dipenuhi dengan berbagai aliran paham
pendekatan dan teknik penyelidikan yang sangat ruwet Berikut ini akan dibicarakan sejarah
perkembangan paham dan beberapa aliran linguistik dari jaman purba sampai jaman
mutakhir secara sangat singkat
1 LINGUISTIK TRADISIONAL
Linguistik tradisional sering dipertentangkan dengan tata bahasa struktural
bedanya tata bahasa tradisional menganalisis bahasa pada filsafat dan semantik
sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan strukturciri formal yang ada pada suatu
bahasa tertentu Bagaimana terbentuknya tata bahasa tradisional akan dibicarakan berikut
ini
A Linguistik Zaman Yunani (abad ke 5 SM ndash bad ke 2 SM)
Yang menjadi pertentangan saat itu adalah
Pertentangan antara fisis dan nomos Bersifat fisis maksudnya bahasa itu
mempuyai hubungan asal-usul sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak
dapat diganti diluar manusia itu sendiri konvensional artinya makna-makna
kata itu diperoleh dari hasil-hasil tradisikebiasaan
Pertentangan analogi dan anomali Kaum analogi (Plato dan Aristoteles)
berpendapat bahwa bahasa bersifat teratur analogi sejalan dengan kaum
naturalis sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur Kaum
anomali sejalan dengan koum konvensional
Kaumtokoh pada jaman Yunani
a Kaum Sophis (abad ke 5 SM)
Mereka dikenal karena
Mereka melakukan kerja secara empiris
Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu
Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa
Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
Tokohnya Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi kalimat tanya
kalimat jawab kalimat perintah kalimat laporan doa dan undangan Gregorias
membicarakan tata bahasa
b Plato (429 ndash 347 SM)
Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag Juga
mengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional
Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalah
pernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata
Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema
Anoma (anomata)
icirc Nama (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Nomina (dalam istilah tata bahasa)
icirc Subjek (dalam hubungan subjek logis)
Rhema (Rhemata)
icirc Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Verba (dalam istilah tata bahasa)
icirc Predikat (dalam hubungan predikat logis)
c Aristoteles (384 ndash 322 SM)
Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoi Yang
dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam
hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan
konjungsi yang sekarang kita kenal
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminin
dan neutrum
d Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)
Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa
Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbol
sign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3) hal-
hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi
Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna
Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerja
syndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin
dan jumlah
Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta kata kerja
aktif dan pasif
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
naturalis sedangkan anomali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur Kaum
anomali sejalan dengan koum konvensional
Kaumtokoh pada jaman Yunani
a Kaum Sophis (abad ke 5 SM)
Mereka dikenal karena
Mereka melakukan kerja secara empiris
Melakukan kerja secara pasti dengan menggunakan ukuran tertentu
Mementingkan bidang retorika dalam studi bahasa
Membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna
Tokohnya Protogoras membagi kalimat menjadi kalimat narasi kalimat tanya
kalimat jawab kalimat perintah kalimat laporan doa dan undangan Gregorias
membicarakan tata bahasa
b Plato (429 ndash 347 SM)
Memperdebatkan analogi dan anomali dalam bukunya Dialoag Juga
mengemukakan masalah bahasa alamiah dan konvensional
Dia menyodorkan batasan bahasa yang bunyinya kira-kira bahasa adalah
pernyataan pikiran manusia dengan perencanaan anomata dan rhemata
Dialah orang yang pertamakali membedakan kata anoma dan rhema
Anoma (anomata)
icirc Nama (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Nomina (dalam istilah tata bahasa)
icirc Subjek (dalam hubungan subjek logis)
Rhema (Rhemata)
icirc Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Verba (dalam istilah tata bahasa)
icirc Predikat (dalam hubungan predikat logis)
c Aristoteles (384 ndash 322 SM)
Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoi Yang
dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam
hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan
konjungsi yang sekarang kita kenal
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminin
dan neutrum
d Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)
Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa
Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbol
sign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3) hal-
hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi
Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna
Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerja
syndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin
dan jumlah
Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta kata kerja
aktif dan pasif
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Rhema (Rhemata)
icirc Ucapan (dalam bahasa sehari-hari)
icirc Verba (dalam istilah tata bahasa)
icirc Predikat (dalam hubungan predikat logis)
c Aristoteles (384 ndash 322 SM)
Membagi kata dalam 3 kelas kata yaitu anoma rhema dan syndesmoi Yang
dimaksud syndesmoi adalah kata-kata yang lebih banyak bertugas dalam
hubungan sintaksis Syndesmoi itu lebih kurang sama dengan preposisi dan
konjungsi yang sekarang kita kenal
Membedakan jenis kelamin kata (gender) menjadi 3 yaitu maskulin feminin
dan neutrum
d Kaum Stoik (abad ke ndash 4 SM)
Membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa
Menciptakan istilah khusus dalam studi bahasa
Membedakan 3 komponen utama dari studi bahasa yaitu 1) tanda simbol
sign atau semainon 2) makna apa yang disebut smainomenlekton 3) hal-
hal di luar bahasa yakni benda-bendasituasi
Mereka membedakan legein yaitu bunyi yang merupakan bagian fonologi
tetapi tidak bermakna dan propheretal yaitu ucapan bunyi bahasa yang
mengandung makna
Mereka membagi jenis kata menjadi empat yaitu kata benda kata kerja
syndesmoi dan arthoron yaitu kata-kata yang menyatakan jenis kelamin
dan jumlah
Membedakan kata kerja komplek dan kata kerja tak komplek Serta kata kerja
aktif dan pasif
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
e Kaum Alexandrian
Kaum ini menganut paham analogi dalam studi bahasa menghasilkan buku tata
bahasa yang disebut Tata Bahasa Dionysius Thrax dan diterjemahkan oleh
Remmius Palaemon dengan judul Ars Grammatika Buku inilah yang kemudian
dijadikan model dalam penyusunan buku tata bahasa Eropa lainnya Karena
sifatnya mentradisi maka buku-buku tata bahasa kini disebut dengan nama tata
bahasa tradisional Jadi cikal bakal tata bahasa tradisional itu berasal dari buku
Dionysius Thrax
Di India pada tahun 400 SM Panini seorang sarjana Hindu membuat buku
dengan judul Adtdyasi merupakan deskripsi lengkap bahasa Sansekerta yang
pertama kali ada Oleh karena itu Leonard Bloomfield tokoh linguis struktural
Amerika menyebut Panini sebagai One of The Greatest Monuments of The Human
Intelligence
B Zaman Romawi
Merupakan kelanjutan dari jaman Yunani Tokoh pada jaman Romawi yang
terkenal antara lain Varro (116 ndash 27 SM) dengan karyanya De Lingua Latina dan
Priscia dengan karyanya Institutiones Grammaticae
a Varro dan ldquoDe Lingua Latinardquo
Dalam buku ini Varro masih membahas masalah analogi dan anomali seperti
pada jaman Stoik di Yunani Dibagi dalam bidang-bidang etimologi morfologi
sintaksis
b Tata bahasa Priscia
Dianggap sangat penting karena
Merupakan buku tata bahasa Latin paling lengkap yang dituturkan pembicara
aslinya
Teori-teori tata bahasa yang merupakan tonggak-tonggak utama pembicaraan
bahasa secara tradisional
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Segi yang dibicarakan dari buku itu adalah (i) fonologi dibicarakan mengenai
huruftulisan yang disebut literaebagian terkecil dari bumi yang dapat dituliskan
(ii) morfologi dibicarakan mengenai dictiokata (iii) sintaksis dibicarakan
mengenai oratio yaitu tata susunan kata yang berselaras dan menunjukkan
kalimat itu selesai Buku Institutiones Grammaticae ini telah menjadi dasar tata
bahasa Latin dan filsafat zaman pertengahan
C Zaman Pertengahan
Studi bahasa pada zaman pertengahan mendapat perhatian penuh terutama oleh
para filsuf skolastik Yang patut dibicarakan dalam studi bahasa antara lain adalah
peranan
a Kaum Modistae
Mereka menerima analogi karena menurut mereka bahasa itu bersifat reguler
dan universal
Mereka memperhatikan secara penuh akan semantik sebagai penyebutan
definisi bentuk-bentuk bahasa
Mereka mencari sumber makna maka dengan demikian berkembanglah
bidang etimologi pada zaman itu
b Tata Bahasa Spekulativa
Merupakan hasil integrasi deskripsi gramatikal bahasa Latin ke dalam filsafat
skolastik
c Petrus Hispanus
Memasukkan psikologi dalam analisis makna bahasa
Membedakan nomen atas dua macam yaitu nomen substantivum dan nomen
edjektivum
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Membedakan semua bentuk yang menjadi subjekpredikat dan bentuk tutur
lainnya
D Zaman Renaisans
Zaman Renaisans dianggap sebagai zaman pembukaan abad pemikiran abad
modern Dalam sejarah studi bahasa ada dua hal pada jaman renaisans ini yang
menonjol yang perlu dicatat 1) Sarjana-sarjana pada waktu itu menguasai bahasa
Latin Ibrani dan Arab 2) Bahasa Eropa lainnya juga mendapat perhatian dalam
bentuk pembahasaan penyusunan tata bahasa dan perbandingan
E Menjelang Lahirnya Linguistik Modern
Sejak awal buku ini sudah menyebut-nyebut bahwa Ferdinand de Saussure
dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern Diawali dengan pernyataan Sir William
tentang adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sansekerta dengan bahasa-
bahasa Yunani Latin dan bahasa Jerman lainnya telah membuka babak baru sejarah
linguistik yakni dengan berkembangnya studi linguistik bandingan atau linguistik
historis komparatif serta studi mengenai hakekat bahasa secara linguistik terlepas
dari masalah filsafat Yunani kuno
Bila kita simpulkan pembicaraan mengenai linguistik tradisional dapat dikatakan
bahwa
a) Pada tata bahasa tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran
dengan bahasa tulisan Oleh karena itu deskripsi bahasa hanya bertumpu pada
tulisan
b) Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-
patokan dari bahasa lain terutama bahasa Latin
c) Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara perspektif yakni benarsalah
d) Persoalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan logika
e) Penemuan-penemuan terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
2 LINGUISTIK STRUKTURALIS
Linguistik strukturalis berusaha mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan ciri
yang dimiliki bahasa itu Tokoh-tokohnya
A Ferdinand de Saussure
1) Telaah sinkronik (mempelajari bahasa dalam kurun waktu tertentu saja) dan
diakronik (telaah bahasa sepanjang masa)
2) Perbedaan langue dan parloe Lague yaitu keseluruhan sistem tanda yang
berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat
bahasa sifatnya abstrak Sedangkan parloe sifatnya konkret karena parloe tidak
lain daripada realitas fisis yang berbeda dari yang satu dengan orang lain
3) Perbedaan signifian dan signifie Signifian adalah citra bunyi atau kesan
psikologis bunyi yang timbul dalam alam pikiran (bentuk) signifie adalah
pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita (makna)
4) Hubungan sintagmatik dan paradigmatik Yang dimaksud dengan hubungan
sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu
tuturan yang tersusun secara berurutan bersifat linear Hubungan paradigmatik
adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan
unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan
B Aliran Praha
Sumbangan aliran ini dalam dalam bidang fonologis (mempelajari fungsi bunyi
tersebut dalam suatu sistem) dan bidang sintaksis dengan menelaah kalimat melalui
pendekatan fungsional
C Aliran Glosematik
Aliran Glosematik lahiran Denmark Tokohnya Louis Hjemslev yang
meneruskan ajaran Ferdinand de Saussure Namanya menjadi terkenal karena
usahanya untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri bebas dari
ilmu lain dengan peralatan metodologis dan terminologis sendirian
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
D Aliran Firthian
Nama John R Firth terkenal karena teorinya mengenai fonolofi prosodi
Fonologi prosodi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis
E Linguistik Sistemik
Pokok pandangan aliran ini adalah
SL memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
SL memandang bahasa sebagai pelaksana
SL mengutamakan pemerian ciri-ciri bahasa tertentu beserta variasinya
SL mengenal adanya gradasikontinum
SL menggambarkan tiga tataran utama bahasa
F Leonard Bloomfield dan Strukturalis Amerika
Disebut aliran Bloomfield karena bermula dari gagasan Bloomfield Disebut
aliran taksonomi karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasikan unsur-unsur
bahasa berdasarkan hubungan hierarkinya
G Aliran Tagmemik
Dipelopori oleh Kenneth L Pike yang mewarisi pandangan Bloomfield
Menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (susunan) Tagmem ini
tidak dapat dinyatakan dengan fungsi-fungsi saja Seperti subjek + predikat + objek
dan tidak dapat dinyatakan dengan bentuk-bentuk saja seperti frase benda + frase
kerja + frase benda melainkan harus diungkapkan kesamaan dan rentetan rumus
seperti
S FN + P FN + O FN
Fungsi subjek diisi oleh frase nominal diikuti oleh fungsi predikat yang diisi oleh
frase verbal dan diikuti pula oleh fungsi objek yang diisi oleh frase nominal
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
3 LINGUISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
Dunia ilmu termasuk linguistik bukan merupakan kegiatan yang statis melainkan
merupakan kegiatan yang dinamis berkembang terus sesuai dengan filsafat ilmu itu
sendiri yang selalu ingin mencari kebenaran yang hakiki Kemudian orang pun merasa
bahwa model struktural itu banyak kelemahannya sehingga orang mencoba merevisi
model struktural Berikut model-modelnya
A Tata Bahasa Transformasi
Tata bahasa transformasi berusaha mendeskripsikan ciri-ciri kesemestaan
bahasa Lalu karena pada mulanya teori tata bahasa ini dipakai untuk
mendeskripsikan kaidah-kaidah bahasa Inggris maka kemudian ketika para pengikut
teori ini mencoba untuk menggunakannya terhadap bahasa-bahasa lain timbullah
berbagai masalah Apa yang tadinya sudah dianggap universal ternyata tidak
universal Oleh karena itu usaha perbaikan mulai dilakukan
B Semantik Generatif
Menurut teori generatif semantik struktur semantik dan struktur sintaksis
bersifat homogen dan untuk menghubungkan kedua struktur itu cukup hanya
dengan kaidah transformasi saja Menurut semantik generatif sudah seharusnya
semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu
C Tata Bahasa Kasus
Dalam karangannya yang terbit tahun 1968 itu Fillmore membagi kalimat atas
(1) Modalitas yang bisa berupa unsur negasi kala aspek dan adverbia dan
(2) Proposisi yang terdiri dari sebuah verba disertai dengan sejumlah kasus
D Tata Bahasa Relasional
Tokohnya David M Perlmutter dan Paul M Postal Tata bahasa relasional (TR)
banyak menyerang tata bahasa transformasi (TT) karena menganggap teori-teori TT
itu tidak dapat diterapkan pada bahasa-bahasa lain selain bahasa Inggris Menurut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
teori bahasa relasional setiap struktur klausa terdiri dari jaringan relasional
(relational network) yang melibatkan tiga macam wujud yaitu
(a) Seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam
suatu struktur
(b) Seperangkat tanda relasional (relational sign) yang merupakan nama relasi
gramatikal yang disandang oleh elemen-elemen itu dalam hubungannya
dengan elemen lain
(c) Seperangkat ldquocoordinatesrdquo yang dipakai untuk menunjukkan pada tatara
yang manakah elemen-elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu
terhadap elemen yang lain
4 TENTANG ALIRAN DI INDONESIA
A Pada akhir abad ke ndash 19 dan awak abad ke 20 pemerintah kolonial sangat
membutuhkan informasi mengenai bahasa-bahasa yang ada di bumi Indonesia untuk
melancarkan jalannya Pemerintah kolonial di Indonesia sesuai dengan masanya
penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi morfologi sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainnya
dalam bentuk kamus
B Konsep-konsep linguistik modern seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad XX Namun tampaknya gema linguistik
modern itu baru tiba di Indonesia pada akhir sekali tahun lima puluhan kiranya sejak
kepulangan sejumlah linguis Indonesia dari Amerika Serikat seperti Anton M
Moeliono dan T W Kamil Kedua beliau inilah yang pertama-tama mengenalkan
konsep fonem morfem frasa dan klausa dalam pendidikan formal linguistik di
Indonesia Perkenalan dengan konsep-konsep linguistik ini menimbulkan
pertentangan karena konsep-konsep linguitik tradisional yang sudah mendarah
daging tidak begitu saja dapat diatasi Perkembangan waktu jualah yang kemudian
menyebabkan konsep-konsep linguistik modern dapat diterima
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
C Sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik yang tentu saja
dibarengi dengan bermunculannya linguis-lingui Indonesia baik yang tamatan luar
negeri maupun dalam negeri pada tanggal 15 November tahun 1975 atas prakarsa
sejumlah linguis senior berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) Anggotanya adalah para linguis yang
kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di
lembaga-lembaga penelitian kebahasaan
D Penyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional
Indonesia banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia
E Sesuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasional bahasa persatuan dan bahasa
negara maka bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian
linguistik dewasa ini baik di dalam negeri maupun di luar negeri Pelbagai segi dan
aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan oleh banyak pakar
dengan menggunakan pelbagai teori dan pendekatan sebagai dasar analisis Secara
nasional bahasa Indonesia telah mempunyai buku tata bahasa baku dan sebuah
kamus besar yang disusun oleh para pakar yang handal
SEJARAH PERKEMBANGAN LINGUISTIK
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Sejarah perkembangan ilmu linguistik telah bermula pada tahun 500 SM hinggalah ke hari ini Sejarah pengkajian ilmu linguistik bermula pada zaman Yunani zaman Iskandariah zaman Rom zaman pertengahan zaman Peralihan (Renaissance) zaman Arab zaman India zaman Linguitik perbandingan dan zaman linguistik moden
Berdasarkan catatan awal sejarah ilmu linguistik kajian tentang bahasa telah berlaku seawal 800 tahun sebelum masihi yang berlaku di India Walau bagaimanapun titik permulaan kajian ilmu linguistik dipercayai berlaku pada zaman Yunani Hal ini ada kaitannya dengan penemuan kegiatan kajian orang-orang India yang didasarkan kepada hasil kajian Panini telah diwartakan pada abad ke-17 Kehebatan orang Yunani dalam kajian bahasa adalah berdasarkan bukti dalam bentuk catatan yang dikaji pada zaman linguistik yang bermula di Eropah
Dalam sejarah ilmu linguistik golongan pertama yang bergiat dalam bidang pengkajian bahasa ialah orang-orang YunaniTamadun Yunani merupakan satu tamadun terawal yang wujud di atas muka bumi ini Kehebatan tamadun ini merangkumi semua aspek seperti bahasa ekonomi budaya dan politik Kegiatan dalam pengkajian bahasa bermula kira-kira 500 tahun sebelum masihi Disebabkan seluruh kehidupan mereka dibendung oleh falsafah maka kajian mereka tentang bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran yang berbentuk falsafah Falsafah bahasa bermula pada zaman pra-Socrates iaitu pada abad ke-6 sebelum masihi Falsafah Bahasa merupakan satu teras kepada bermulanya satu falsafah yang menjadi pegangan dan kekuatan masyarakat ketika itu
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
PERKEMBANGAN AWAL LINGUISTIK ARAB
Desember 29 2008 oleh sastrasantri
Pengantar
Menangkap sinyal serta mentransfer aliran kata huruf dan makna merupakan kebutuhan hidup yang tak terelakkan Dalam kesehariannya manusia dituntut untuk berinteraksi secara aktif dengan komunitasnya Bahasa adalah sarana utama yang menjadi lem perekat
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
komunikasi tersebut Tanpa bahasa manusia akan terasa ldquoompongrdquo dalam menyambut hingar-bingar kehidupan menganaktirikan bahasa berarti menceraikan diri dari kehidupan
Tanpa disadari semenjak kelahirannya ldquonafas kehidupanrdquo manusia berkait kelindan dengan pengolahan kata rasa dan makna Entah dari mana insting kebahasaan tersebut Ada yang berujar kelihaian manusia untuk saling bertukar hasrat melalui ldquodialektikardquo merupakan ilham dari sang Maha Kuasa Namun ada pula yang berucap kecakapan tersebut merupakan hasil olah cipta rasa dan karsa manusia sendiri Sebab mau tidak mau manusia diharuskan untuk melegalkan sebuah konsensus bersama yang berupa standar komunikasi yang dapat menjadi ldquokaca benggalardquo bagi kelangsungan hidupnya Di Sisi lain Bersepakat dalam pembakuan kebahasaan merupakan pola defensif dan ofensif mahluk hidup terhadap sesamanya Titik tolak tersebut lah yang mungkin memberikan nafas kelangsungan sebuah komunitas Tanpa kesatuan bahasa dalam sebuah komunitas tertentu eksistensinya pun akan tercabik-cabik dan tercerai-beraikan oleh seleksi alam Bolehlah ego dan individualisme mendominasi pribadi seseorang namun apabila gejolak menyendiri dan menyepi mengkristal menjadi sebuah absolutisme niscaya ia pun akan lenyap dan musnah dengan sendirinya Menegasikan komunitas tak ubahnya sebuah tindakan bunuh diri yang berlangsung tanpa kesadaran Dengan kata lain mengharmonisasikan bahasa dan komunitas merupakan sikap dan tindakan kompetisi manusia dalam menyambung riwayat hidupnya
Problematika kebahasaan dianulir Abdullah al-Urwie sebagai penyebab keterbelakangan manusia dalam berbudaya dan berperadaban Bahasa merupakan senjata pamungkas manusia untuk menggapai titik tertinggi kemanusiaan Apabila bahasa sebuah komunitas mengungkung gerak-gerik manusia bak katak dalam tempurung niscaya ketimpangan kebahasaan tersebut akan menjerumuskannya dalam kekerdilan dan ketidakarifan dalam menyikapi sebuah problematika kehidupan Sebab keterbatasan sebuah bahasa komunitas tertentu perlu disempurnakan dengan bahasa komunitas lain walaupun esensi keberagaman makna juga perlu ditelisik dan difahami secara tepat oleh kedua belah pihak yang berkomunikasi Kesalahfahaman dalam menangkap esensi ketepatan makna akan berakibat fatal terhadap kelanjutan komunikasi
Sebelum menggali akar dan perkembangan kebahasaan dalam ranah keberagamaan (baca Islam) perlu dipetakan beberapa terma yang terkadang menyebabkan ambigu dalam memahami sebuah teks keagamaan via nalar arab Pertama Istilah Lughah dan Lisan yang acapkali diterjemahkan sebagai ldquobahasardquo Lisan merupakan sebuah pembakuan bahasa yang mandul dan terbatas dalam kotak-kotak fonetik gramatikal morfologi maupun definisi kamuistik Sedangkan Lughah merupakan untaian kata yang terangkai dalam susunan kalimat tercerabut dari satu akar kata atau hanya merupakan metafora dari pelbagai akar kata Kedua Kalim yang diartikan sebagai kalimat dan Lahjah yang diartikan sebagai logat Lahjah merupakan susunan kalimat yang bersumber dari komunitas tertentu yang berbeda dalam pengucapan arti kata dan strukturnya sedangkan Kalim dalam berujar dengan lahjah tertentu Ketiga Ramz yang acapkali diartikan sebagai simbol yang sangat berkaitan dengan rasa dan rasioBabakan-bakan sejarah telah dengan fasih mengikat bahasa dan pola pikirmdashyang dalam deskripsi Arkounmdashdilambangkan dengan lingkaran utuh tiga serangkai yang tak dapat dipisahkan dalam membentuk tradisi budaya dan peradaban tempo dulu yang acapkali mengungkung modernisasi dan kontekstualisasi masa kini Walaupun potret deskripsi sejarah hanya tinggal cerita dan telah mengalami the end of history tapi pengaruhnya terhadap nilai-nilai yang berkembang dewasa ini dan masa depan cukup signifikan Oleh sebab itu penyelidikan terhadap sejarah bukanlah omong kosong dan berbual-bual belaka melainkan
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
pada realitanya sejarahmdashdalam terminologi Abid al-Jabirimdashmerupakan benda mati yang hidup diantara kita Menelisik pembentukan perkembangan rancang bangun serta mengkritisinya merupakan kebutuhan primer menuju kearah reaktualisasi maupun renovasi terhadap bangunan-bangunan lama yang telah lapuk dan keropos
Akar-akar Kodifikasi dan Pembakuan Bahasa Arab
Proses pembentukan bahasa secara lisan maupun tulisan belum dapat dideteksi secara pasti asal-usulnya Dalam sudut pandang sejarah kebahasaan yang mulai digali pada abad ke 18 M oleh Orientalis Jerman Shelotzer (1775-1809M) menyatakan para pakar bahasa menarik garis ldquostartrdquo kajian asal-usul bahasa pada masa setelah banjir besar jagad raya terjadi pada masa Nabi Nuh AS yang mewariskan tiga keturunan Sam Ham dan Yafiz Terlepas dari akurat atau tidaknya statmen tersebut paling tidak kita pun dapat memulai dari titik yang tak jauh berbeda Para pakar lingusitik modern sepakat bahwa ketiga-tiganya lah yang paling berpengaruh terhadap peninggalan sisa-sisa bahasa di dunia saat ini Dari Sam-lah mungkin kita dapat berkonsentrasi untuk mengkaji cikal-bakal budaya dan peradaban Arab Para Orientalis menegaskan anak cucu Sam-lah yang selanjutnya dikenal sebagai bangsa Semit yang dalam kesimpulanmdashWilfinson seorang Orientalis berkebangsaan Israelmdashdisebut sebagai titik pusat bahasa Arab Iram Finiqi Ibrani Asyiria Babilon Suryani dan Yaman Pernyataan tersebut dipertegas oleh DR Hasan Dhadha melalui pendekatan geologis Dengan kata lain bahasa arab merupakan manivestasi utama bahasa bangsa Semit Dalam perjalanannya keturunan Sam kedua yang bernama Abir dinisbatkan sebagai penamaan terhadap klasifikasi bahasa di Timur tengah Falij sebagai anak Abir merupakan silsilah yang mengantarkan kepada Nabi Ibrahim AS yang pada gilirannya disebut-sebut sebagai cikal bakal bahasa Arab Mustarsquorabah Sedangkan Qudharsquoah ( baca dalam versi Ibnu Hazm) dan Yaqhtan (Qahthan) dinisbatkan terhadap penamaan bahasa Arab al-Aribah yang disinyalir mengalami zaman keemasan pada masa dinasti Sabarsquo yang dipimpin oleh seorang ratu cantik jelita Bilqis Lagi-lagi versi Ibnu Hazm Jurhum Arsquod dan Tsamud tidak dikategorikan sebagai pengguna ldquo Al-Aribahrdquo
Tak ayal lagi dari Nabi Ismarsquoil yang notabene anak Nabi Ibrahim penamaan ldquobahasa arab Fushardquo dilekatkan Sebab keturunan Nabi Ismarsquoil yang beranama Adnan kelak dijadikan patokan nasab-nasab muliamdashyang dikategorikan oleh Husain Marwahmdashdalam dua priode Jahiliyah Pertikaian sengit antar sesama Klan Adnan yang mengerucut pada Klan Bani Hasyim vis a vis Klan Bani Umayah Bin Abdi Syams telah terjadi sebelum masa jahiliyah kedua Serta perebutan lahjah dan Lisan pun mengkotak-kotakan bangsa arab dalam nuansa rasialis yang rawan pertikaian Pergulatan tersebutlah yang mendorong Malik Bin Nabi untuk menyimpulkan tidak adanya perkembangan secara runut dalam bahasa arab namun hanya sebuah ledakan revolusi kata-kata untuk mematahkan pihak lain Sebab pada dasarnya bahasa bukan akar sebuah komunitas melainkan produk budaya dan peradaban Problematika tersebut lah yang menghantarkan keberadaan bahasa sebagai sesuatu yang pantas untuk dicurigai dan dipertanyakan Realitas diatas mengakibatkan gesekan dahsyat antar sesama klan Adnan yang tidak mungkin dapat dihindari tapi mungkin untuk diikat dan dibakukan Namun pembakuan tersebut bukanlah ketentuan mutlak dan final melainkan hanya sebuah sarana untuk menyematkan kesepahaman Untaian kata yang akan bermakna bila tertata dan dapat mengalami pergeseran serta perluasan makna yang tak terbatas Dalam hal ini ketepatan makna harus ldquodikorekrdquo secara esensial tanpa harus mengabaikan kata sebagai kurirnya Menggantungkan diri terhadap kata tanpa menangkap substansinya akan menyebabkan kepicikan seseorang dalam menangkap pesan sebuah teks baik verbal atau non
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
verbal Semakin sinkronmdashdalam terminologi Abdul al-Qahir al-Jurjanimdashantara daya imajinasi dan pelaku komunikasi berarti semakin mendekati keberhasilan komunikatif
Dari sini lah standarisasi mutlak diperlukan sebagai wahana untuk meminimalisir kaburnya sebuah makna Diantara klan-klan Adnan yang berada di Hijaz dan Nejed pada saat itu ada beberapa kabilah yang acapkali ldquomencemburuirdquo standarisasi pihak lain Seperti Suku Quraisy Bani Tamim Kabilah Hijaz Bani Hudzail Bani Kinanah dst Pergulatan standar tersebut mau tidak mau sering dimenangkan oleh pihak Suku Quraisy Hal ini disebabkan oleh faktor geografis kekuatan dan ldquosikap gaulrdquo yang mudah membaur dengan kabilah manapun Keberadaan Suku Quraisy yang bertempat tinggal di dekat karsquobah merupakan keuntungan tersendiri Sebab tidak sedikit komunitas luar Quraisy bahkan luar semenanjung arab berbondong-bondong untuk mengunjungi ldquokarsquobahrdquo sebagai pusat ldquoritualrdquo agama Nabi Ibrahim pada saat itu Dari segi politis kekuatan suku Quraisy pun tidak dapat diremehkan Karena para ldquoTetuardquo mereka memegang secara turun-temurun kunci utama tempat ldquoritualrdquo tersebut disamping kekuatan fisik finansial dan kharisma yang mereka miliki Walau demikian mereka masih sanggup untuk berbaur dengan suku ataupun bangsa lain Sayangnya standarisasi tersebut hanya terbatas pada sastra gurun yang terlahir dalam bentuk Syarsquoir atau cerita-cerita mitos yang monoton Bagi mereka ( baca suku Quraisy ) suasana gurun merupakan kesempatan emas untuk menghayal berpesta pora dan mengekspresikan perasaan mereka sedalam-dalamnya Gairah intlektual mereka pun ldquomandulrdquo dan mengalami ldquoimpotensirdquo yang luar biasa
Kedatangan Islam membangunkan mereka dari tidur lelap Melalui bahasa al-qurrsquoan Islam menyatukan standarisi kebahasaan yang lebih obyektif dan temporal Mengikis habis kepicikan nalar gurun yang terninabobokkan dengan euforia dan kamoflase sesaat Kehadiran al-Qurrsquoan meracik mendorong dan membentuk sebuah peradaban baru Standarisasinya yang memikat seolah-olah menyatukan manusia dalam sebuah tangga nada ala para musikus Standarisasi sebelumnya yang hanya memihak sekelompok golongan kini dibakukan dalam bentuk teks rasional dan universal Walaupun nilai-nilai dan pesan-pesanya hanya terangkum dalam beberapa kata namun kedalaman maknanya luar biasa memukau dan melemahkan ( biasa disebut dengan ldquoIrsquojazrsquo) Kendashobyektifmdashan al-Quran dari sudut pandang terminologis dan sosio-historis mengantarkan bangsa Arab kedepan pintu gerbang peradaban Ibarat tembaga bangsa arab telah disepuh dengan emas permata Pendekatan kebahasaan al-Qurrsquoan pun mengakomodir emosional rasional dan spiritual Pendekatan tersebutlah yang menjadikan al-Quran hadir sebagai solusi atas problematika kehidupan Bahasanya yang temporal berdialog dengan komunitas Makkah dan Madinah dengan retorika yang berbeda Saking ldquodialogisrdquonya al-Qurrsquoan pun meralat nilai-nilainya secara bertahap dan transparan atau biasa disebut dengan terma Nasikh dan Mansukh Walau demikian kondisi sosio-historisnya (baca asbab al-nuzul) pun harus cermati Sebab kecerobohan mitologis terhadap asbab al-Nuzul mengakibatkan pesan-pesan al-Quran pun kabur dan malah kembali kepada realitas sebelumnya Padahal mengandai-andai kejayaan masa lalu dan bertindak stagnan merupakan manipulasi semangat dan substansi makna al-Qurrsquoan Dengan kata lain pembacaan terhadap teks al-Qurrsquoan secara hermeneutis (takwil) mutlak diperlukan tapi keharmonisan emosional rasional dan spiritual tidak bisa diabaikan begitu saja Sebab men-takwil al-Quran ibarat menggunakan pedang naga puspa yang tidak boleh ldquodigunakanrdquo oleh sembarang orang kalau memang tidak menginginkan al-qurrsquoan ber-metamorfosis menjadi bumerang Hal ini bukan berarti meng-ortodoksik-an al-Quran tapi hanya untuk menghindari upaya kecerobohan dan manipulasi Sehingga al-Qurrsquoan pun bergeser dari ldquostandarisasirdquo menjadi teks interpretatif yang membingungkan Sebab teks suci berada di atas bahasa manusia bukan sebaliknya
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Hal inilah yang dikuatirkan oleh Sayyidina Umar dan mengusulkan kepada Khalifah Abu Bakar untuk membakukan teksnya Dengan semangat qurrsquoani tersebut Sayyidina Umarmdashdalam pandangan al-Urwiemdashtelah melakukan sebuah reformasi bahasa yang mengungkung menuju bahasa pembebasan Seolah-olah Sayyidina Umar membiarkan teks agar meliuk-liuk dan menari-nari dalam realitasnya Walaupun banyak kalangan yang membacanya sebagaimdashpembangkangan (mukhalafah)mdashterhadap teks sebagaimana sikap yang beliau tempuh dalam masa paceklik dan pembagian ghanimah Tindakan tersebut diikuti secara serta merta oleh Sayyidina Usman bin Affan dengan membagi-bagikan standar ldquoMushaf Usmanirdquo ke negeri sekitar Lagi-lagi standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah kodifikasi bahasa tapi hanyalah pembakuan yang bersifat defensif dari manipulasi Ruang lingkup bahasa al-Quran tidak memotong gerak bahasa arab Sebab bahasa hanyalah pengantar dalam mendekati al-Quran dan al-Quran pun membebaskan bahasa dari keterkungkungan Kenyataan diatas agak sedikit berbeda pada masa Khalifah Ali sebab akulturasi budaya telah menelusup dan menggerogoti keotentikan teks Tak heran bila kemudian Khalifah Ali menginstruksikan kepada Abul Aswad al-Dualli untuk memberikan pungtuasi dan memproduksi disiplin ilmu baru dalam mendekati teks Seringkali terjadi tumpang tindih dalam memahami upaya ini karena disiplin ilmu tersebut hanyalah merupakan wasilah bukan ghayah dalam menelusuri dan menangkap pesan-pesan teks Sehingga pada masa dinasti Umawiyah ketimpangan tersebut semakin membatu dan menjadikan problematika berfikir dalam terminologi al-Jabiri Keluasan bahasa yang harus dikaji dan diteliti dari para pemiliknya ternyata terbakukan secara sempit dalam literatur kamuistik morfologi gramatikal etimologi prosa dan sastra Sebagaimana yang diprakarsai oleh Abu Amr Ibn al-Alarsquo (154H) Mufaddhal al-Dhabi dan Hammad al-Rawiyah (155H) sosok yang sering dituding sebagai pemalsu sastra Jahili Memang standar tersebut bisa dikategorikan sebagai pembaharuan sayangnyamdashdalam analisa Abi Said al-Sairafi al-Nahwimdashmenyalahi kesepakatan para pemilik bahasa Ketimpangan tersebut coba dihalau oleh Abdul Malik bin Marwan namun mengalami hasil yang kurang memuaskan Perkembangannya pun menjadi mandul sebagaimana yang dilanjutkan pada masa transisi antara akhir dinasti Umawiyah dan awal dinasti Abbasiyah I oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi (170H) dan Sibawaih Keduanya mengkodisifikasi bahasa dalam bentuk yang simpel dan mudah dicerna Tindakan positif di satu sisi namun berdampak negatif di sisi lain Sebab keberadaan bahasa bukan lagi diserap dari pemiliknya melainkan malah ditentukan dengan akumulasi dan analogi
Kemandegan perkembangan bahasa terlihat mencolok pada akhir bani Umayah dan awal dinasti Abbasiyah I (132-232H) Walaupun dalam kacamata Ahmad Amin ketimpangan tersebut tidak bisa digeneralisir Sebab eksistensi bahasa arab pada saat itu dapat ditilik dari dua sudut yang berbeda Bila di tinjau dari ketimpangan pembakuan sebagaimana termaktub diatas disebut Ahmad Amin sebagai bahasa kampungan atau biasa disebut dengan Baduwi (Arsquorabi) Kedua jika ditinjau dari pengaruh Persi yang menggiurkan umat Islam untuk berbondong-bondong meninggalkan negeri arab Ahmad Amin menyebutnya sebagai ldquobahasa arabrdquo yang sudah berperadaban Sebagaimana yang ditempuh oleh Ibnu Muqaffarsquo dalam karya monumentalnya al-Adab al-Shagir dan al-Adab al-Kabir serta terjemahannya dari sastra India ldquoKalilah Wa Daminahrdquo Disisi lain Kubu Kuffah yang tersohor dengan metodologi menelisik bahasa dari pemiliknya terpasung oleh Kubu Bashrah yang mendogmatisasi gramatikal menjadi ldquoMantiqrdquo versi Arab Sehingga hingga abad ke 4 H bahkan sampai sekarang realitas kebebasan bahasa kian terbelenggu oleh Gramatikal Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi umat islam dalam berpikir dan mengambil tindakan
Memang boleh dikata pada periode ini disiplin ilmu sebagai pengantar dalam menjamah keperawanan bahasa arab telah tersedia Namun persediaan tersebut tidak diimbangi dengan
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
pengembangan kebutuhan bahasa yang berujung pada pembentukan mental dan pola pikir bangsa arab Sehingga dalam sudut pandang al-Jabiri nuansa yang hanya menajamkan perasaan terkontaminasi dengan realitas sosial yang menuntut rasionalisasi Artinya tuntutan untuk merasionalkan bahasa telah mengalami penyempitan
Kodifikasi disiplin ilmu tersebut dimulai pada tahun 143 H dan mungkin tidak akan pernah berakhir hingga sekarang dengan semakin banyaknya Syrh dan Hasiyah gramatikal Kegemaran untuk mengutak-atik bahasa inilah yang mungkin juga akan bertentangan dengan standarisasi bahasa ala al-Qurrsquoan Ironinya apabila kejanggalan kebahasaan tersebut terjadi para pakar linguistik tradisionalis-Baduwis tersebut tidak segan-segan untuk melakukan tindakan takwil ala linguistik
Melacak nilai-nilai progresifitas linguistik
Walau demikian progresifitas yang terjadi pada akhir masa umawiyah dan awal Abbasiayah I tidak dapat diremehkan ldquoGhazal al-Udzrirdquo menjadi ciri khas sastra Umawi pada saat itu dalam mengekspresikan sebuah cinta sejati Memang mungkin bagi anda yang hidup memandang sebelah mata ldquocintardquo niscaya anda pun akan antipati terhadapnya Namun ekspresi cinta pada masa ini adalah sebuah Ungkapan yang terinspirasi oleh spirit al-Qurrsquoan yang senantiasa menampik kepalsuan yang terselubung oleh keinginan dan kepentingan sesaat Progresifitas dalam mengejawantahkan kebebasan berekspresi tersebut dinilai oleh Ghanimi Hilal sebagai ilham dari Jihad al-nafs peralihan pusat kekuasaan di Damaskus dan pusat pemerintahan Ketiga kondisi tersebut mengubah pola gesekan bangsa arab menjadi lebih dinamis dan variatif pertikaian ideologis matrealis dan nasionalisme bangsa arab pun mulai terusik Semangat konservatif yang dulu hanya terjadi antar suku kini meluas menjadi perang antar negara Dominasi bangsa arab pun mulai melemah diganti dengan nalar-nalar Persia yang lebih rasional Bahkan Abu Manshur al-Shaffah lebih mempercayai Mawali Persia daripada orang arab sendiri Krisis kepercayaan tersebut terkadang berdampak positif bagi ujian terhadap identitas arab Kenyataan yang mengakibatkan bangsa arab yang fanatik terhadap rasialisme malah mendekam di pedalaman dan meracik ldquoGhazal Udzrirdquo sedangkan mayoritas bangsa arab silau terhadap kemewahan yang mulai beranjak dari suasana gurun dan kesenangan sesaat Hasan Basri pun tampil menampik realitas tersebut dengan membuka diskusi terbuka keagamaan ingin menyelamatkan standart bahasa al-qurrsquoan dari sentuhan-sentuhan politis yang mengkontaminasi orisinalitasnya
Krisis nilai-nilai etika tersebutlah yang mendorong para ilmuwan penyair dan rakyat biasa untuk berbondong-bondong menjilat penguasa Refleksi kebahasaan merekapun menjadi sebuah karya pesanan status Quo Walaupun sebenarnya keterpurukan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi politik mulai pada masa Sayyidina Ali yang ditengarai oleh Abdul Malik bin Marwan Nuansa luka lama antara klan Bani Hasyim dan Bani Umayah pun kian kronis Mungkin hanya masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz-lah gejala tersebut mereda untuk beberapa saat namun setelahnya justru posisi klan Bani Hasyim kian terpojok dan hanya dijadikan umpan oleh pihak lain Nama besar Bani Hasyim yang dulu dijadikan pijakan bahasa sekarang malah dicampakkan begitu saja Tak heran bila Imam Syafirsquoi pun harus mengunjungi kabilah Hudzail di pedalaman Yaman untuk menggali kembali orisinalitas bahasa arab Di sisi lain partai Khawarij yang notabene kelompok oposisi yang menuntut demokratisasi dalam islam ikut serta mengebiri Klan Bani Hasyim Kebencian mereka memuncak dengan mendengungkan ldquosastra jihadrdquo yang disinyalir oleh Ahmad Amin sebagai gerakan fundamentalis kontemporer yang dipelopori oleh Kaum puritan dibawah komando Muhammad bin Abdul Wahab Sebuah gerakan Irasional yang memperkosa gerak
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
bahasa arab menjadi bahasa perang dan kematian Penampakan seperti inilah yang mengganggu stabilitas pertumbuhan bahasa menjadi picik dan ditarik kedalam jantung agama
Keterpurukan dalam mencari bentuk bahasa yang ideal memang terjadi pada masa awal dinasti Abbasiyah I walaupun kondisi umat Islam diwarnai kaum mayoritas arab dan Persia yang berkutat pada materi ideologi dan kebangsaan yang bisa dikatakan searah dengan masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I namun pada masa pertengahan dan akhir dinasti Abbasiyah I umat Islam memiliki tiga Icon pembaharu dalam kebahasaan Basyr Bin Bard Abi Nuwas (136-1195H) dan Abu Atahiyah(130-213) Ketiga-tiganya memiliki tipologi yang jauh berbeda dalam membentuk bahasa walaupun hidup pada masa yang hampir bersamaan Basyr bin Bard menegasikan pengaruh ideologi dalam standart kebahasaan Bahkan dengan sangat keterlaluan ia pun mencaci para nabi dan membela Iblis Meruntuhkan nalar arab dengan menggungat ortodoksi bangsa arab yang terbelenggu oleh teks-teks verbal Ia juga menjadi aktivis diskusi yang digelar oleh Mursquotazilah Meski dilempar dengan tuduhan Zindiq dan dibunuh secara kejam karena dituduh menyebarkan sarkasme Si buta Basyr juga tak ketinggalan meluluhlantakkan rasialisme arab Berbeda dengan Abu Nuwas yang mencoba menghantam nalar arab dengan anekdot Sampai saat ini kecerdikan Abu Nuwas dalam mengolah kata-kata belum tertandingi Rasionalitas yang dipadukan dengan rasa dan sindiran merupakan upaya yang ditempuh Abu Nawas untuk membebaskan kata-kata dari keterkungkungan realitas namun tidak melanggar nilai-nilai estetika kebahasaan Pribadinya yang identik dengan pemuja cawan-cawan anggur mengajarkan bertutur dengan diksi yang tepat dan elegan Sedangkan Abu Atahiyah mengaktualisasikan bahasa melalui penyadaran terhadap ldquokebejatanrdquo yang merajalela Meski dia adalah seorang penjilat namun upayanya untuk meng-hibridasi antara nalar arab dan nalar persia memberikan dampak yang positif dalam pembentukan model sastra baru Tiga tokoh utama tersebut tanpa mengesampingkan yang lain seperti al-Bukhturi Ali Ibn al-Jahm dst disinyalir sebagai motivator cikal bakal pembaharuan bahasa pada masa keemasan Islam Dinasti Abbasiyah II
Akulturasi budaya antara arab dan persi betul-betul memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan linguistik dan kesusastraan arab Terbukti pada masa pemerintahan Abbasiyah IImdashyang di sebut oleh Syauqi Dhaifmdashsebagai rdquo Asr al-Duwailat wa al-Imarat rdquo masa kerajaan-kerajaan kecil namun memberikan gebrakan yang sangat bombastik Di Mesir terdapat Daulah Ikhsyidiyah Fathimiyah dan Ayyubiyah Di Tanah Halb dan Mosul berdiri dinasti Hamdaniyah Sementara di Khurasan dan Ma wararsquo al-Nahar terdapat Daulah al-Samaniyah Tak ketinggalan Persi-pun menjelma menjadi Daulah Buwaihiyah Bahkan di India dan Afghanistan juga berdiri kerajaan Ghaznawiyah Cuman diantara kerajaan-kerajaan kecil tersebut yang paling menonjol adalah Buwaihiyah dan Hamdaniyah
Kegilaan Dinasti Buwaihiyah mampu mengecoh pengaruh Turki di Persia Dengan memusatkan ibukota di Baghdad Buwaihiyah dicatat dengan tinta emas oleh peradaban dunia sebagai masa keemasan Islam Hingga pada tahun 447 H Tuhgrul Bek memporak-porandakannya Atas kekejian tersebut Turki Saljuk pun berkuasa hingga kedatangan Tartar yang dikomandoi oleh Holako 656 H mengikis literatur keilmuwan Islam
Di bawah kekuasaan Bani Buwaih yang sangat menggandrungi keilmuwan lahirlah para ilmuwan yang mampu mengkawinkan antara filsafat dengan liguistik nalar dengan naluri dan peradaban arab pun melebur dengan keagugan peradaban Persia Kelahiran mereka mampu mencairkan suasana yang hanya bertumpu pada imajinatif menjadi inovatif dan
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
progresif Kegemilangan yang dalam bahasa Arkoun disebut sebagai para Filsuf yang berkesusastraan atau para sastrawan yang brfilsafat yang sangat intens terhadap nunasa humanistik seperti Miskawih dan Al-Tauhidi Di sisi lain tampak pula Ikhwan al-Shafa yang intens liberalisasi kebahasaannya al-Tsarsquoalabi yang mulai menyentuh linguistik dengan nalar-nlar filosofisnya dan Ibnu Faris seorang pendobrak fiqh al-Lughah Keberadaan bahasa pun mulai ditilik keabsahannya melalui metodologi periwayatan sebagaimana dalam disiplin ilmu hadis oleh Abu al-Faraj al-Ashfahani Di akhir kekuasaan dinasti Bani Buwaih lahirlah sang Maestro Balaghah Abdul Qahir al-Jurjani yang mampu menggebrak bahasa manusia dengan senjata ampuh al-Qurrsquoan Sebuah kajian Balaghah yang mampu menjodohkan pertikaian-pertikaian sebelumnya seputar kata dan makna dengan bumbu-bumbu keindahan dan rasionalitas
Begitu juga yang terjadi di tengah mahligai istana Hamdaniyah Icon-Icon pembaharuan lahir dalam personifikasi penyair dan pakar lingustik yang cenderung membebaskan kata dari kungkungan gramatikal Mempersonisifikasikan ldquorasardquo dalam liuk-liuk kata yang menggugah naluri untuk mendongkrak peradaban Romawi Bahasa dikuasai dan diaktifkan seolah-olah sebagai ldquonuklir penghancurrdquo kebiadaban penjajah Kedahsyatan tersebut dipelopori oleh penyair kesohor Mutanabbi Walaupun ledakan pembaharuan tersebut dicounter secara filosofis oleh Abi Firash dan Ibnu Jinni anak didik Abu Ali al-Farisi kolaborasi guru dan murid yang disebut-sebut sebagai sosok yang mempengaruhi kajian linguistik modern Disisi lain tampil al-Farabi seorang filsuf ternama yang menguntai hikmah-hikmahnya melalui iringan musik Serta Abu Alarsquo al-Marsquoarri yang mempelopori harmonisasi bahasa kematian dan kehidupan inspirator penulisan sastra arab modern melalui karya monumentalnya ldquoRisalah al-Ghufranrdquo Pelbagai Kegemilangan merubah Baghdad menjadi kiblat peradaban keilmuwan dunia Namun kegemilangan tersebut hanya menjadi ldquokisah masa lalurdquo yang hanya diulang-ulang pada masa Turki Saljuk berkuasa dan Dinasti Mamalik di Mesir Walaupun dalam kacamata al-Urwie sempat terbersit usaha serius Dinasti Mamalik yang meraba kawasan Mesir dan Syiria untuk menghadirkan suasana reformasi linguistik namun realitanya tidak terealisasi Tidak lain karena pengaruh perang salib yang menyibukkan umat islam untuk bersikap defensif kondisi ekonomi yang terpuruk pada masa Dinasti Mamalik serta pengaruh para Faqih dan Teolog terhadap para pakar linguistik yang hanya menginventarisir sisa-sisa masa lalu
Tinjauan sosio-historis diatas jauh berbeda dengan realitas yang terjadi di Andalusia Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan sepak terjang di Andalusia memiliki ciri khas yang tetap tampil dengan tidak kehilangan peradaban arab namun mampu mencerahkan bangsa latin Mulai dari masa Wulat ( berakhir 138H755M) Dinasti Umawiyah II ( berakhir 422H1031M) Muluk al-Thawarsquoif ( berakhir 484H1091M) Murabithin ( berakhir 540H1145M) Muwahhidin (berakhir 620H1323M) hingga Bani Akhmar (berakhir 897H1492M) mampu memberikan nuansa arab ala Andalusia Walaupun realitas tersebut dibantah oleh Nicholson Dozy dan Gomez yang mengklaim peradaban Andalusia sebagai warisan peradaban akulturatif yang pluralis Padahal realitanya bahasa adalah materi yang akan bertutur dimana bumi dipijak dan langit dijunjung Memang tidak ada sesuatu yang ldquobarurdquo di kolong langit dan hubungan simbiosis mutualistik ( baca al-tarsquotsir wa al-tarsquoatsur) antar peradaban pun tak dapt dihindari namun peradaban Andalusia mendeskripsikan ldquoarabisasi yang rasionalrdquo Nuansa ketimuran yang dibumbui dengan budaya barat yang rasionalis Fenomena tersebut dapat kita telisik dalam karya-karya sastra yang bernuansa progresif seperti Ibn Abd Rabbih dengan ldquoal-Aqd al-Farid rdquo yang mendeskripsikan sejarah melalui sastra prosa dan kritik satra yang objektif mengusung wacana yang tidak dipasung dengan nuansa ideologis Ibnu Tufail meracik gnostik rasio dan naluri sastra dalam proyek
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
filosofisnya Hay Bin Yaqdhan yang dalam pandangan Gomez memberikan inspirasi luar biasa terhadap Jane Jack Rosso dalam teori kontrak sosialnya Ibnu Hazm menyajikan cinta dengan nuansa filosofis yang tidak mungkin dikaji secara ideologi hitam di atas putih ekspresi perasaan anak manusia yang tidak dipilah-pilah menjadi barat dan timur Abdul Malik Ibnu Syahid (426H) yang mencoba menempuh alam khayal dunia kedua dunia Jin yang penuh dengan intrik dan teka-teki melalui rdquo al-Tawabirsquo wa al-Zawabirsquo ldquo Serta pelbagai naturalisasi kebahasaan yang sangat mempengaruhi parameter ldquobahagiardquo dan rdquo Sedihrdquo yang sangat nisbi Masyarakat yang toleran panorama yang menyejukkan hati dan jauh dari nuansa tandus lah yang disinyalir mempengaruhi tutur kata ldquoArabrdquo ala Andalusia yang elok lembut dan rasional Melalui fenomena tersebut terinspirasilah peradaban barat pada akhir abad ke 18 dengan lahirnya aliran romantisme
Pergulatan antara Kata Versus Makna
Sebuah sorotan epistemologis yang sangat menarik dalam perjalanan ilmu linguistik tatkala terjadi gesekan kata versus makna Dalam Pandangan Aristoteles kalimat merupakan kunci dan sarana pembentukan makna sarana untuk mendeskripsikan sebuah permasalahan Perlu dipilah mana kalimat mantiqi yang mengandung kejujuran ataupun kebohongan dan kalimat insyarsquoi yang menyentuh prosa dan syarsquoir yang tidak perlu dibenarkan atau dipersalahkan Terdapat pesan yang jauh berbeda antara bahasa yang mengusung keindahan dan bahasa yang mengusung rasionalitas Sebuah kata yang mengartikan kebobrokan akan mengartikan kebobrokan bila didukung dengan uangkapan yang mendukungnya dan akan tersatir kebobrokannya bila ditutup dengan kalimat lain Kalimat merupakan materi yang berbentuk metaforis yang berjibaku diantara keindahan dan kebobrokan Ia menyimpulkan kata merupakan petanda makna Namun tatkala dirangkai dalam struktur akan melahirkan interpretasi yang pluralis yang mengindikasikan sebenarnya kata tidak selalu melayani maknanya sendiri terkadang harus rela ditumpangi dengan makna lain yang bersekutu dengan struktur kalimat Sehingga kalimat majazi dituntut selalu menyentuh panca indera bahkan indera ke enam dalam ungkapannya Sehingga esensi keindahan tidak hanya ditentukan oleh kata belaka melainkan harus didukung dengan kalimat yang mengikatnya dalam kesatuan makna yang interpretatif Aristoteles menyimpulkan kata dan makna tidak dapat dijustifikasi keunggulannya dibanding yang lain sebab harus ditilik bagaimana kata atau makna tersebut melekat dalam susunan kecemerlangan kata-kata Namun kesimpulan tersebut ditampik oleh Abi Amr al-Syaibani Menurutnya makna dengan sendirinya memperkuat susunan kata Pandangan tersebut mengkategorikan statmen Aristoteles sebagai sudut pandang kaum Sophis Bryzon yang tidak mampu mengklasifikasi indah dan tidaknya bahasa Pendapat tersebut dipertegas oleh Abi Tamam Mutanabbi dan Ibnu Rumi yang hanya menjunjung tinggi urgensi makna walau dalam ekspresi bahasa yang keras dan kasar Pernyataan tersebut dimentahkan oleh al-Amidi yang berpandangan bahwa kata bagaikan rdquo busana sutra kencanardquo bagi si cantik Sebab keindahan makna harus didukung dengan keindahan kalimat sebagaimana si cantik yang akan bertambah anggun dan molek bila dilapisi dengan pakain kebesaran yang sesuai dengannya Walaupun realitasnya kelompok yang mendukung al-Amidi acapkali hanya terpusat pada urgensi kata belaka
Di sisi lain Al-Jahiz mencoba mengalihbahasakan sentuhan Aristoteles Sentuhan tersebut ditransfer dan disempitkan menjadi pendahuluan keindahan kata daripada makna Ia pun memberikan ilustrasi yang sangat menarik keindahan syarsquoir terletak pada kata-kata yang menguntainya Ibarat lukisan dan tenun makna yang tersurat akan nampak dalam keindahan goresan tinta dan untaian benang tersebut Sedangkan Ibnu Khaldun dengan sangat radikal menambahkan makna ldquomengaminirdquo kata dengan sendirinya Sebab kata adalah standarisasi
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
terhadap makna ibarat gayung yang mengangkut air yang tak akan berubah Makna dalam pandangan Ibnu Khaldun seolah-olah telah menjadi konsensus bersama sedangkan diksi dalam penyusunan kalimat harus diracik agar memberikan makna selaras dengan kalimat Di sisi lain Basyar Bin Mursquotamar al-Mursquotazili dan Ibnu Qutaibah dengan memberikan ukuran proporsional terhadap keduanya ldquokait kelindanrdquo dalam sudat pandang para penyair Andalusia
Sebenarnya antara pihak yang mengedepankan peran kata atas makna tidak jauh berbeda dengan yang memberikan standar yang sama Sebab pihak yang hanya mengedepankan kata belaka kurang mampu menyibak idenstitas dan kesatuan kata Mereka hanya terbatas pada tataran bentuk yang sangat kaku dan tidak fleksibel padahal makna jauh melebihi bentuk kata dan struktur kalimat yang mengikatnya Passing over yang diperankan makna mampu menembus ruang dan waktu dalam arti yang sangat berlebihan Makna mungkin mampu ditangkap oleh siapapunbaik kamunitas yang berperadaban atau belum tanpa terkecuali Sedangkan kata hanya akan ldquomandegrdquo dalam permukaan bentuk lahiriah belaka terbatas atas realitas Oleh sebab itu dalam pandangan Ghanimi Hilal kefasihan dalam berucap tidak begitu urgen sebab yang lebih urgen adalah menyampaikan esesnsi kalimat dengan tanpa batas terhadap pihak kedua yang harus siapa menerima
Dus makna seolah-olah berada dalam pelbagai strata Pihak kedua akan menangkap ldquoucapanrdquo pihak pertama secara tepat sesuai dengan komunitasnya Dari sini dapat kita tarik majaz dan haqiqah berada dalam kedudukan yang relatif cantik dan buruk berada dalam status nisbi
Pelbagai pergulatan di atas direvisi didobrak dan disempurnakan oleh al-Jurjani melalui standar al-qurrsquoan yang menyatakan disatu sisi ia sependapat dengan al-Jahiz namun disisi lain ia menegaskan bahwa ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo bukan disentuh dari kosakata belaka melainkan Nudhum-lah ( baca untaian kata) yang akan mengekspresikan dilalah yang berbeda-beda dalam tempat yang berbeda pula Al-Jurjani mencoba untuk mengkritisi pihak yang hanya terpaku dengan kata-kata Yang menyatakan bahwa kata-kata hanyalah bentuk dan gambaran Nah bila emas dan perak dibentuk menjadi cincin niscaya nilai intrinsik emas dan peraklah yang akan mempermahal bentuk tersebut Di sisi lain al-Jurjani juga mengggugat pihak yang hanya membatasi ldquourgensirdquo makna Sebab teks akan kehilangan bentuk keagungannya bila dibahasakan dengan rancu dan acak ldquoIrsquojaz al-Qurrsquoanrdquo senantiasa mengusung kosakata baku yang masuk dalam kategori fasih dan baligh dalam untaiakan kata yang sangat menarik namun memberikan nuansa dialogis yang rasional yang senantiasa mencipta dan merunut makna-makna baru yang aktual Kata-kata hanyalah pengantar makna yang tidak terbatas dalam bentuk yang menarik dan menyejukkan pendengaran Namun juga mengusung makna yang konprehensif dan universal Memang Makna dalam al-Qurrsquoan tidak akan pernah bertambah namun struktur dan dilalahnya terkadang memberikan analisa dan nuansa progresif yang mungkin hanya akan dipahami dalam masa-masa mendatang Korelasi antar kata terkadang malah memberikan kesalahpahaman bagi yang menangkapnya Oleh sebab itu al-Jurjani menekankan urgensi menangkap pesan korelatif yang tersirat dan tersurat dalam untaian kata-kata Bahkan sinonim yang kita jumpai atau susunan yang dibolak-balik ( baca diawalkan atau diakhirkan) akan memberikan jembatan yang lebih tepat dalam menagkap esensi makna
Al-Jurjani juga mengangkat urgenitas sintaksis yang tidak hanya terbatas pada pungtuasi subyek obyek dan predikat Tapi al-Fashl wa al-washl al-Tarsquorif w aal-Tankir al-Idhahar wa al-Idhmar serta pelbagai pembahasan ilmu marsquoani merupakan sarana untuk mendekati
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
substansi makna yang telah diemban oleh kata Jadi menganalisa dan mendobrak kata makna dan struktur kalimat dengan pelbagai pendekatan merupakan kebutuhan dan problematika yang harus dipecahkan
Pengaruh Penerjemahan dan Nalar Bayani terhadap Epistema Nalar Arab
Stagnasi dan perkembangan bahasa arab merupakan refleksi budaya dan peradaban yang membentuk nalar arab yang tak luput dari pengaruh dua hal penerjemahan dan nalar bayani yang menghegemoninya Bangsa Arab-Islam tidak pernah melakukan upaya serius penerjemahan merujuk rujukan utama peradaban lain kecuali setelah masa Abbasiyah I Pada masa khalifah al-Manshur yang gandrung terhadap ldquonujumrdquo ala helenistik Yunani proses penerjemahan dimulai Sebenarnya karya ilmiyah tersebut diilhami oleh bangsa Sasaniyah dan kaum Zoroaster yang sangat terkontaminasi dengan peradaban Yunani kuno Kegemaran al-Manshur dalam merealisasikan ldquokarya ilmiyahrdquo tersebut diyakini olehnya akan sangat berpengaruh terhadap laju politik Dinasti Abbasiyah Sebab ldquonujumrdquo memberikan pemetaan dan wangsit terhadap bentuk pemerintahan ke depan Bersama Naubakhty dan Ibrahim al-Fazari al-Manshur mencoba memetakan politik Abbasiayh kedepan dengan pendektan ldquonujumrdquo astrologi dan astronomi Tentunya keberhasilan proyek tersebut tidak dapat berhasil bila tidak didukung dengan disiplin ilmu yang lain dan dari pelbagai peradaban yang berbeda Tak heran bila selanjutnya proyek alndashManshur dilengkapi dengan penerjemahan Sanhand Kalilah Wa daminah Buku pedoman Bangsa India Majiesty karya Bahtlemus Iqlidis dan Aritmatika karya Nicomacus Karya Aristoteles yang berbau logika dan pelbagai buku-buku yang sangat berpengaruh terhadap kejayaan Yunani kuno Romawi Persia dan juga Suryani Sebuah terobosan yang luar biasa yang mampu membuka cakrawala bangsa arab dari ketertutupan menuju keterbukaan untuk mengilhami peradaban orang lain Hugh Kennedy menyebutnya sebagai upaya yang sangat brilian Kebutuhan tersebut semakin diperlukan tatkala pusat pemerintahan dipindah ke Baghdad yang sudah merambah tanah persia Begitu juga terhadap tekanan Syirsquoah yang merasa ikut berjasa dalam mendirikan Dinasti Abbasiyah yang harus dihalau dengan kode percaturan politik yang jitu tak heran bila kemudian al-Manshur pun memberikan embel-embel gelar kehormatan al-Manshur pada dirinya Agar kecemburuan Syirsquoah pun menurun dan seolah-olah ia merasa untuk berterima kasih Keinginan al-Manshur untuk membentuk negara yang solid benar-benar dijangkau dari pelbagai penjru
Wasiat yang ia tinggalkan kepada sang buah hati pun demikian al-Mahdi mencoba mengikuti jejak sang ayah dengan menerjemahkan karya aristoteles ldquoTopicsrdquo kedalam bahasa arab Keluasan wawasan al-Mahdi inilah yang mendorong kecemerlanganya dalam menyelesaikan pelbagai konflik politik mulai dari pemberontakan hingga dialog terbuka dengan pelbagai aliran termasuk umat kristiani Fenomena tersebutlah yang menginspirasi para Faqih dan ahli logika untuk memperluas cakrawala mereka Perdebatan antar agama seputar teologi yang menuntut al-Mahdi untuk melegalakan dialog teologis antar agama melalui pisau analisa rasio Kegigihan al-Mahdi pun semakin menggebu-gebu untuk memperbanyak literatur terjemahan Yunani ke dalam bahasa arab termasuk ldquophisicrdquo karya Aristoteles Ide-ide al-Mahdi dilanjutkan oleh al-Rasyid dalam membentuk sebuah ldquokomunitas ilmiyahrdquo Bait al-Hikmah yang dilhami oleh Bangsa Sasaniyah Keberadaan Bait al-Hikmah pun kian menajamkan nunasa kritis bangsa arab yang mulai berbaur dengan bangsa Persia Bahkan pada masa al-Makmun berkuasa ia memberikan kebebasan dan keterbukaan berpikir bagi rakyat seluas-luasnya Ia memiliki pandangan ldquoagama ditentukan oleh sudut pandang individurdquo walaupun realitanya ia kerap mencuci otak orang lain Walaupun a historis dalam berpandangan namun al-Makmun dinilai sebagai pendobrak ldquorasionalitasrdquo dunia islam
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
dengan merobohkan hegemoni teks dan tradisi disubtitusi dengan nuansa argumentatif ala Zoroaster dan Sasaniyah Seolah-olah al-Makmun ingin memetik buah kebebasan berpendapat dari peradaban lain Keseriusan al-Makmun tersebut disokong oleh al-Jahiz yang juga memiliki presepsi yang tidak jauh berbeda Di sisi lain al-Makmun juga ingin menyerang golongan lain seperi Kristen Yahudi serta Byzantium yang pada waktu itu menjadi negara super power dengan menjatuhkan tuduhan kepada mereka tidak rasionalis dan argumentatif Dengan maraknya penerjemahan tersebut lahirlah al-Kindi ( bapak filsafat Islam) yang mulai memproklamirkan etos penerjemahan Ia beranggapan bahwa nenek moyang bangsa Yunani merupakan saudara Qahthan seseorang yang dinisbatkan kepada penaman bangs arab ( al-Aribah) Proses penerjemahan tersebutlah yang di satu sisi menyebabkan kegemilangan rasionalitas dan disisi lain meninggalkan ciri khas ldquobayanirdquo sebagai peradaban arab Sehingga pemaknaan bayan yang dijunjung tinggi oleh bangsa arab-islam yang selama ini dijadikan titik tolak digerus begitu saja Dalam presepsi Imam Syafirsquoi sebagai representasi pengusung pemaknaan bayan versi arab menyatakan rdquo bayan merupakan asal yang bercabang-cabang sebuah undang-undang atau kaidah untuk menginterpretasi sebuah teksrdquo Keberadaan bayan sebagai ciri khas bahasa arab digunakan oleh bangsa arab sebagai interpretasi terhadap diskursus yang terbentuk dari asal dan cabang tersebut Sedangkan al-Jahiz menganggap ldquobayanrdquo sebagai syarat mutlak untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberadaannya diperluas tidak hanya sebagai sarana untuk menyingkap teks belaka tapi juga seni dalam menyampaikan sebuah gagasan Tak heran bila kemudian al-Jahiz memiliki karya Bayan wa al-Tabyin sebuah perluasan makna bayan Jadi dalam prespektif al-Jahiz bayan harus disertai dengan kelancaran lisan (fasih) diksi dan menyingkap makna Kedua aliran bayan tersebut yang selanjutnya tidak dapat di baca secara cerdas oleh generasi sesudahnya
Sehingga di satu sisi keberadaan bayan memang perlu ditempatkan sebagai mana mestinya baik sebagai alat penafsir teks atau menjadi inspirasi rasio untuk memproduksi sebuah diskursus baru Keberpihakan yang tidak proporsional justru akan mengakibatkan ketimpangan baik dalam mengembalikan bayan sebagaimana identitasnya atau membebaskannya menuju proses produksi Ketimpangan tersebut akan menyebabkan ldquokebingunganrdquo dalam pencarian bentuk bahasa yang ideal Sebab apabila hanya bertahan dengan bayan dalam sudut pandang bangsa arab tentu proses produksi bahasa arab akan mengalami stagnasi Namun jika hnaya terpaku dalam menghasilkan proses produksi maka akan kehilangan jatidirinya Sebuah problematika dilematis yang harus dicarikan solusinay menuju formulasi baru bahasa yang modern Kemandulan seperti itulah yang sebenarnya telah mengkaburkan bentuk bahasa bagi perkembangan pelbagai disiplin ilmu yang sangat berkaitan dengan bayan tersebut
Walaupun dalam analisa Toha Husain metamorfosis sastra menjadi filsafat merupakan pengaruh nalar helenistik yang mengalami keberhasilan dalam memberikan ilham kepada Mursquotazilah Bahkan setelah al-Jahiz mendobrak seolah-olah fungsi bayan berubah menjadi tolak ukur rasionalitas Sebagaimana kegigihan al-Jurjani untuk mengusung bendera ldquoIrsquojazrsquo yang mungkin hanya dipahami sebagai representasi filsuf yang mengupas tentang bayan Kedudukan al-Jurjani dipandang hanya sebagai penerus al-Jahiz Pedagogig bayani yang merambah daerah rasio justru malah melemahkan analisa terhadap sebuah teks Sebab esensi teks justru akan diperkosa kedalam ruangan rasional Sebuah Pendekatan filosofis yang merubah Fiqh Teologi bahkan gramatikal kedalam arena rasional Padahal dua hal yang memiliki ciri khas yang berbeda Disiplin ilmu tertentu malah berubah menjadi sebuah alat berpikir Di sisi lain disiplin lmu tersebut telah terkontaminasi dengan nalar bayani Kerancuan tersebut sebenarnya dapat dicarikan titik tengah dengan menarik kembali antara
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
filsafat dan sastra Burhani dan Bayani rasio dan rasa dalam titik tolak masing-masing Selanjutnya keduanya dimaksimalkan agar bermuara di akhir yang samaBegitulah al-Sakaki melakukan sebuah terobosan baru dalam Miftah al-ulum dengan dua poin pertama memaksimalkan rasional melalui filsafat dan memaksimalkan rasa melalui bayan sebuah sarana untuk menganalisa dan memproduksi teks yang bermuara pada akhir yang sama
Al-sakaki tidak rela bila ubun-ubun bahasa arab dialihkan dalam karakteristik Yunani kuno Sampai-sampai pendapatnya yang kedua menolak secara mentah-mentah majaz aqli yang didengungkan Mursquotazilah Sebab majaz aqli tersebut hanya menarik sebuah kesimpulan rasionalitas yang kurang sinkron dengan budaya dan peradaban arab retorika linguistik yang menafikan bahasa arab dari identitasnya
Sebuah problematika yang sebenarnya harus dipecaakan adalah dengan mempersempit ruang gerak karakteristik bahasa arab Terutama tatkala dikorelasikan dengan hukum islam yang direpresentasikan dengan fiqh muhkam dan mutasyabih Irsquojaz Sir al-Balaghah dan nudhum yang erat kaitannya dengan koridor rasio dalam ilmu balaghah Problematika tersebut lah yang hendaknya menjadikan para Faqih Teolog Pakar gramatikal untuk saling asah asih dan asuh dalam mencari solusi bersama Sehingga kesepakatan yang akan dicapai pun adalah memisahkan antara bahasa dan pemikiran Keterkaitan yang sudah kaprah tersebutlah yang menghambat laju gerak bahasa arab Sebab bahasa yang luas pada dasarnya harus dipersempit menjadi bahasa gramatikal bahasa fiqh bahasa kalam dll Sehingga untuk memprioritaskan cara berpikir dari pada tarsquobir akan menemui sebuah kejanggalan Sebab harus dibatasi dengan terma yang telah ada Atau dalam tawaran al-Jabiri dengan menyelami maqashid al-Lughah yang terkandung di dalamnya Mugkin upaya tersebut bisa ditempuh dalam bidang gramatikal teologi dsb namun akan mengalami kemandegan dalam bidang balaghah Sebab balaghah hanya akan bergerak jika masih bertumpu pada rumusan-rumusan pendahulunya Dari sinilah diperlukan upaya baru untuk mendobrak nalar bayani yang sangat menghegemoni
intinya problematika bayani memiliki tiga asal pertama titik tolak asal bayani kedua orientasi bayani atau kembali ke asal Kesemua problematika tersebut merupakan kejanggalan yang ditempuh tatkala manusia memaksimalkan rasionya dalam kubangan bayani Sehingga qiyas (analogi) yang dibayang-bayangi nalar bayani akan berbeda dengan berargummen (Istidlal) yang menggunakan analogi sebagai metodologi Dengan kata lain apabila qiyas termasuk asal al-tasyrirsquo yang dibayang-bayangi nalar bayani berarti ia juga asal-muasal metodologi Pada akhirnya kita pun kan senantiasa berkutat dengan pertanyaan al-Qurrsquoan memang diturunkan dengan bahasa arab versi jahiliyah namun akankah kita selalu merujuk kepada kebudayaan dan peradaban jahiliyah ataukah kita malah meninggalkannya Fenomena tersebutlah yang mendorong kita untuk menjadikan ldquotarsquowilrdquo atau tindakan hermeunetik menjadi sebuah kebutuhan Dengan membedakan lahir dan batin yang terkandung dalam teks melalui menyelam ramz yang tentunya harus dibarengi dengan nalar Irfani sebagai pengganti bayani Namun nalar Irfani yang tentunya dibarengi dengan nuansa rasional yang tidak hanya terbatas pada alam yang berdasarkan pada mitologi semata
Sebab standarisasi al-Qurrsquoan bukanlah teks yang bersifat mitologis yang mendahulukan atau mengesampingkan rasio Melainkan teks yang dapat diterima manusia sebagai sebuah ldquokalamullahrdquo yang qadim (peka ruang dan waktu) dan digali secara esensial sebagai sebuah ldquoQoul Rosulullahrdquo yang hadis ( berupa suara dan susunan kata) melemahkan siapa saja tanpa terkecuali Menggali teks al-Qurrsquoan bukanlah mengotak-atik peradaban Jahiliyah Tapi mendongkrak al-Qurrsquoan memerlukan ahli al-Qurrsquoan yang memang mampu memberikan
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
warna baru korpus terbuka dan kadang kala menyentuh korpus tertutup Sebab apabila bahasa Tuhan hanya didekati oleh bahasa manusia niscaya kita pun hanya akan berhenti pada titik perabaan Tapi apabila usaha menyentuh dan mendobrak qurrsquoan ditempuh tentu keberadaannya pun tidak usang dan kembali mengalami penyegaran tanpa harus menafikan dan merubah keotentikan dan kesuciaanya
Pola pikir bangsa-arab Islam jika hanya berkutat pada pengaruh nalar bayani yang menghegemoninya dan peradaban lain yang mewarnainya akan mensejajarkan islam dengan sinkretisme Tapi bila keberadaannya mampu tetap mengusung nilai-nilai universal yang telah distandarkan oleh al-Qurrsquoan niscaya proses renovasi dan reformasi standar serta pembakuan bahasa akan mengalami perkembangan yang lebih aktual pesat dan progresif
Penutup
Menelisik bahasa arab versi baduwi sebagai ldquobahasa Islamirdquo dan ldquobahasa surgardquo dalam pandangan sekelompok orang memang bisa dilakukan oleh siapa saja Namun bahasa al-Qurrsquoan adalah kecanggihan teks ilahiyah yang bukan berada dibawah otoritas manusia melainkan dibawah genggaman hak preogatif Tuhan Mengotak-atik al-Qurrsquoan melalui bahasa merupakan tindakan konyol Sedangkan membebaskan al-Qurrsquoan dari belenggu bahasa merupakan upaya progresif yang akan semakin meninggikan ketinggian bahasanya Upaya tersebut bukanlah untuk membatukan otoritas teks melainkan untuk memberikan warna baru bahasa arab agar tidak hanya terkungkung dengan nostalgia abad 14 saja tapi mampu ber-evolusi menuju bahasa yang mengubah pola pikir dan kepekaan para pemiliknya serta mengubah haluan kelompok yang masih mensakralkannya
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik)
Oleh Deny A Kwary
I Pendahuluan
Dalam berbagai kamus umum linguistik didefinisikan sebagai lsquoilmu bahasarsquo atau lsquostudi
ilmiah mengenai bahasarsquo (Matthews 1997) Dalam The New Oxford Dictionary of English
(2003) linguistik didefinisikan sebagai berikut
ldquoThe scientific study of language and its structure including the study of grammar syntax and phonetics Specific branches of linguistics include sociolinguistics dialectology psycholinguistics computational linguistics comparative linguistics and structural linguisticsrdquo
Program studi Ilmu Bahasa mulai jenjang S1 sampai S3 bahkan sampai post-doctoral
program telah banyak ditawarkan di universitas terkemuka seperti University of California
in Los Angeles (UCLA) Harvard University Massachusett Institute of Technology (MIT)
University of Edinburgh dan Oxford University Di Indonesia paling tidak ada dua universitas
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
yang membuka program S1 sampai S3 untuk ilmu bahasa yaitu Universitas Indonesia dan
Universitas Katolik Atma Jaya
II Sejarah Perkembangan Ilmu BahasaIlmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman
Yunani (abad 6 SM) Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata
bahasa tradisional dan (2) linguistik modern
2 1 Tata Bahasa Tradisional
Pada zaman Yunani para filsuf meneliti apa yang dimaksud dengan bahasa dan apa hakikat
bahasa Para filsuf tersebut sependapat bahwa bahasa adalah sistem tanda Dikatakan
bahwa manusia hidup dalam tanda-tanda yang mencakup segala segi kehidupan manusia
misalnya bangunan kedokteran kesehatan geografi dan sebagainya Tetapi mengenai
hakikat bahasa ndash apakah bahasa mirip realitas atau tidak ndash mereka belum sepakat Dua filsuf
besar yang pemikirannya terus berpengaruh sampai saat ini adalah Plato dan Aristoteles
Plato berpendapat bahwa bahasa adalah physei atau mirip realitas sedangkan
Aristoteles mempunyai pendapat sebaliknya yaitu bahwa bahasa adalah thesei atau tidak
mirip realitas kecuali onomatope dan lambang bunyi (sound symbolism) Pandangan Plato
bahwa bahasa mirip dengan realitas atau non-arbitrer diikuti oleh kaum naturalis
pandangan Aristoteles bahwa bahasa tidak mirip dengan realitas atau arbitrer diikuti oleh
kaum konvensionalis Perbedaan pendapat ini juga merambah ke masalah keteraturan
(regular) atau ketidakteraturan (irregular) dalam bahasa Kelompok penganut pendapat
adanya keteraturan bahasa adalah kaum analogis yang pandangannya tidak berbeda dengan
kaum naturalis sedangkan kaum anomalis yang berpendapat adanya ketidakteraturan
dalam bahasa mewarisi pandangan kaum konvensionalis Pandangan kaum anomalis
mempengaruhi pengikut aliran Stoic Kaum Stoic lebih tertarik pada masalah asal mula
bahasa secara filosofis Mereka membedakan adanya empat jenis kelas kata yakni nomina
verba konjungsi dan artikel
Pada awal abad 3 SM studi bahasa dikembangkan di kota Alexandria yang merupakan
koloni Yunani Di kota itu dibangun perpustakaan besar yang menjadi pusat penelitian bahasa
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
dan kesusastraan Para ahli dari kota itu yang disebut kaum Alexandrian meneruskan
pekerjaan kaum Stoic walaupun mereka sebenarnya termasuk kaum analogis Sebagai kaum
analogis mereka mencari keteraturan dalam bahasa dan berhasil membangun pola infleksi
bahasa Yunani Apa yang dewasa ini disebut tata bahasa tradisional atau tata bahasa
Yunani penamaan itu tidak lain didasarkan pada hasil karya kaum Alexandrian ini
Salah seorang ahli bahasa bemama Dionysius Thrax (akhir abad 2 SM) merupakan
orang pertama yang berhasil membuat aturan tata bahasa secara sistematis serta
menambahkan kelas kata adverbia partisipel pronomina dan preposisi terhadap empat
kelas kata yang sudah dibuat oleh kaum Stoic Di samping itu sarjana ini juga berhasil
mengklasifikasikan kata-kata bahasa Yunani menurut kasus jender jumlah kala diatesis
(voice) dan modus
Pengaruh tata bahasa Yunani sampai ke kerajaan Romawi Para ahli tata bahasa Latin
mengadopsi tata bahasa Yunani dalam meneliti bahasa Latin dan hanya melakukan sedikit
modifikasi karena kedua bahasa itu mirip Tata bahasa Latin dibuat atas dasar model tata
bahasa Dionysius Thrax Dua ahli bahasa lainnya Donatus (tahun 400 M) dan Priscian (tahun
500 M) juga membuat buku tata bahasa klasik dari bahasa Latin yang berpengaruh sampai
ke abad pertengahan
Selama abad 13-15 bahasa Latin memegang peranan penting dalam dunia
pendidikan di samping dalam agama Kristen Pada masa itu gramatika tidak lain adalah teori
tentang kelas kata Pada masa Renaisans bahasa Latin menjadi sarana untuk memahami
kesusastraan dan mengarang Tahun 1513 Erasmus mengarang tata bahasa Latin atas dasar
tata bahasa yang disusun oleh Donatus
Minat meneliti bahasa-bahasa di Eropa sebenarnya sudah dimulai sebelum zaman
Renaisans antara lain dengan ditulisnya tata bahasa Irlandia (abad 7 M) tata bahasa
Eslandia (abad 12) dan sebagainya Pada masa itu bahasa menjadi sarana dalam
kesusastraan dan bila menjadi objek penelitian di universitas tetap dalam kerangka
tradisional Tata bahasa dianggap sebagai seni berbicara dan menulis dengan benar Tugas
utama tata bahasa adalah memberi petunjuk tentang pemakaian bahasa yang baik yaitu
bahasa kaum terpelajar Petunjuk pemakaian bahasa yang baik ini adalah untuk
menghindarkan terjadinya pemakaian unsur-unsur yang dapat merusak bahasa seperti
kata serapan ragam percakapan dan sebagainya
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Tradisi tata bahasa Yunani-Latin berpengaruh ke bahasa-bahasa Eropa lainnya Tata
bahasa Dionysius Thrax pada abad 5 diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia kemudian ke
dalam bahasa Siria Selanjutnya para ahli tata bahasa Arab menyerap tata bahasa Siria
Selain di Eropa dan Asia Barat penelitian bahasa di Asia Selatan yang perlu diketahui
adalah di India dengan ahli gramatikanya yang bemama Panini (abad 4 SM) Tata bahasa
Sanskrit yang disusun ahli ini memiliki kelebihan di bidang fonetik Keunggulan ini antara
lain karena adanya keharusan untuk melafalkan dengan benar dan tepat doa dan nyanyian
dalam kitab suci Weda
Sampai menjelang zaman Renaisans bahasa yang diteliti adalah bahasa Yunani dan
Latin Bahasa Latin mempunyai peran penting pada masa itu karena digunakan sebagai
sarana dalam dunia pendidikan administrasi dan diplomasi internasional di Eropa Barat
Pada zaman Renaisans penelitian bahasa mulai berkembang ke bahasa-bahasa Roman
(bahasa Prancis Spanyol dan Italia) yang dianggap berindukkan bahasa Latin juga kepada
bahasa-bahasa yang nonRoman seperti bahasa Inggris Jerman Belanda Swedia dan
Denmark
2 2 Linguistik Modern
2 2 1 Linguistik Abad 19
Pada abad 19 bahasa Latin sudah tidak digunakan lagi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam pemerintahan atau pendidikan Objek penelitian adalah bahasa-bahasa yang
dianggap mempunyai hubungan kekerabatan atau berasal dari satu induk bahasa Bahasa-
bahasa dikelompokkan ke dalam keluarga bahasa atas dasar kemiripan fonologis dan
morfologis Dengan demikian dapat diperkirakan apakah bahasa-bahasa tertentu berasal
dari bahasa moyang yang sama atau berasal dari bahasa proto yang sama sehingga secara
genetis terdapat hubungan kekerabatan di antaranya Bahasa-bahasa Roman misalnya
secara genetis dapat ditelusuri berasal dari bahasa Latin yang menurunkan bahasa Perancis
Spanyol dan Italia
Untuk mengetahui hubungan genetis di antara bahasa-bahasa dilakukan metode
komparatif Antara tahun 1820-1870 para ahli linguistik berhasil membangun hubungan
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
sistematis di antara bahasa-bahasa Roman berdasarkan struktur fonologis dan
morfologisnya Pada tahun 1870 itu para ahli bahasa dari kelompok Junggramatiker atau
Neogrammarian berhasil menemukan cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan
antarbahasa berdasarkan metode komparatif
Beberapa rumpun bahasa yang berhasil direkonstruksikan sampai dewasa ini antara
lain
1 Rumpun Indo-Eropa bahasa Jerman Indo-Iran Armenia Baltik Slavis Roman
Keltik Gaulis
2 Rumpun Semito-Hamit bahasa Arab Ibrani Etiopia
3 Rumpun Chari-Nil bahasa Bantu Khoisan
4 Rumpun Dravida bahasa Telugu Tamil Kanari Malayalam
5 Rumpun Austronesia atau Melayu-Polinesia bahasa Melayu Melanesia Polinesia
6 Rumpun Austro-Asiatik bahasa Mon-Khmer Palaung Munda Annam
7 Rumpun Finno-Ugris bahasa Ungar (Magyar) Samoyid
8 Rumpun Altai bahasa Turki Mongol Manchu Jepang Korea
9 Rumpun Paleo-Asiatis bahasa-bahasa di Siberia
10 Rumpun Sino-Tibet bahasa Cina Thai Tibeto-Burma
11 Rumpun Kaukasus bahasa Kaukasus Utara Kaukasus Selatan
12 Bahasa-bahasa Indian bahasa Eskimo Maya Sioux Hokan
13 Bahasa-bahasa lain seperti bahasa di Papua Australia dan Kadai
Ciri linguistik abad 19 sebagai berikut
1) Penelitian bahasa dilakukan terhadap bahasa-bahasa di Eropa baik bahasa-bahasa
Roman maupun nonRoman
2) Bidang utama penelitian adalah linguistik historis komparatif Yang diteliti adalah
hubungan kekerabatan dari bahasa-bahasa di Eropa untuk mengetahui bahasa-
bahasa mana yang berasal dari induk yang sama Dalam metode komparatif itu diteliti
perubahan bunyi kata-kata dari bahasa yang dianggap sebagai induk kepada bahasa
yang dianggap sebagai keturunannya Misalnya perubahan bunyi apa yang terjadi dari
kata barang yang dalam bahasa Latin berbunyi causa menjadi chose dalam bahasa
Perancis dan cosa dalam bahasa Italia dan Spanyol
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
3) Pendekatan bersifat atomistis Unsur bahasa yang diteliti tidak dihubungkan dengan
unsur lainnya misalnya penelitian tentang kata tidak dihubungkan dengan frase atau
kalimat
2 2 2 Linguistik Abad 20
Pada abad 20 penelitian bahasa tidak ditujukan kepada bahasa-bahasa Eropa saja tetapi
juga kepada bahasa-bahasa yang ada di dunia seperti di Amerika (bahasa-bahasa Indian)
Afrika (bahasa-bahasa Afrika) dan Asia (bahasa-bahasa Papua dan bahasa banyak negara di
Asia) Ciri-cirinya
1) Penelitian meluas ke bahasa-bahasa di Amerika Afrika dan Asia
2) Pendekatan dalam meneliti bersifat strukturalistis pada akhir abad 20 penelitian
yang bersifat fungsionalis juga cukup menonjol
3) Tata bahasa merupakan bagian ilmu dengan pembidangan yang semakin rumit
Secara garis besar dapat dibedakan atas mikrolinguistik makro linguistik dan
sejarah linguistik
4) Penelitian teoretis sangat berkembang
5) Otonomi ilmiah makin menonjol tetapi penelitian antardisiplin juga berkembang
6) Prinsip dalam meneliti adalah deskripsi dan sinkronis
Keberhasilan kaum Junggramatiker merekonstruksi bahasa-bahasa proto di Eropa
mempengaruhi pemikiran para ahli linguistik abad 20 antara lain Ferdinand de Saussure
Sarjana ini tidak hanya dikenal sebagai bapak linguistik modern melainkan juga seorang
tokoh gerakan strukturalisme Dalam strukturalisme bahasa dianggap sebagai sistem yang
berkaitan (system of relation) Elemen-elemennya seperti kata bunyi saling berkaitan dan
bergantung dalam membentuk sistem tersebut
Beberapa pokok pemikiran Saussure
(1) Bahasa lisan lebih utama dari pada bahasa tulis Tulisan hanya merupakan sarana yang
mewakili ujaran
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
(2) Linguistik bersifat deskriptif bukan preskriptif seperti pada tata bahasa tradisional Para
ahli linguistik bertugas mendeskripsikan bagaimana orang berbicara dan menulis dalam
bahasanya bukan memberi keputusan bagaimana seseorang seharusnya berbicara
(3) Penelitian bersifat sinkronis bukan diakronis seperti pada linguistik abad 19 Walaupun
bahasa berkembang dan berubah penelitian dilakukan pada kurun waktu tertentu
(4) Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang bersisi dua terdiri dari signifiant (penanda)
dan signifie (petanda) Keduanya merupakan wujud yang tak terpisahkan bila salah satu
berubah yang lain juga berubah
(5) Bahasa formal maupun nonformal menjadi objek penelitian
(6) Bahasa merupakan sebuah sistem relasi dan mempunyai struktur
(7) Dibedakan antara bahasa sebagai sistem yang terdapat dalam akal budi pemakai bahasa
dari suatu kelompok sosial (langue) dengan bahasa sebagai manifestasi setiap
penuturnya (parole)
(8) Dibedakan antara hubungan asosiatif dan sintagmatis dalam bahasa Hubungan asosiatif
atau paradigmatis ialah hubungan antarsatuan bahasa dengan satuan lain karena ada
kesamaan bentuk atau makna Hubungan sintagmatis ialah hubungan antarsatuan
pembentuk sintagma dengan mempertentangkan suatu satuan dengan satuan lain yang
mengikuti atau mendahului
Gerakan strukturalisme dari Eropa ini berpengaruh sampai ke benua Amerika Studi
bahasa di Amerika pada abad 19 dipengaruhi oleh hasil kerja akademis para ahli Eropa
dengan nama deskriptivisme Para ahli linguistik Amerika mempelajari bahasa-bahasa suku
Indian secara deskriptif dengan cara menguraikan struktur bahasa Orang Amerika banyak
yang menaruh perhatian pada masalah bahasa Thomas Jefferson presiden Amerika yang
ketiga (1801-1809) menganjurkan agar supaya para ahli linguistik Amerika mulai meneliti
bahasa-bahasa orang Indian Seorang ahli linguistik Amerika bemama William Dwight
Whitney (1827-1894) menulis sejumlah buku mengenai bahasa antara lain Language and
the Study of Language (1867)
Tokoh linguistik lain yang juga ahli antropologi adalah Franz Boas (1858-1942)
Sarjana ini mendapat pendidikan di Jerman tetapi menghabiskan waktu mengajar di
negaranya sendiri Karyanya berupa buku Handbook of American Indian languages (1911-
1922) ditulis bersama sejumlah koleganya Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
fonetik kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan
makna Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American
Linguistics
Pengikut Boas yang berpendidikan Amerika Edward Sapir (1884-1939) juga seorang
ahli antropologi dinilai menghasilkan karya-karya yang sangat cemerlang di bidang fonologi
Bukunya Language (1921) sebagian besar mengenai tipologi bahasa Sumbangan Sapir yang
patut dicatat adalah mengenai klasifikasi bahasa-bahasa Indian
Pemikiran Sapir berpengaruh pada pengikutnya L Bloomfield (1887-1949) yang
melalui kuliah dan karyanya mendominasi dunia linguistik sampai akhir hayatnya Pada
tahun 1914 Bloomfield menulis buku An Introduction to Linguistic Science Artikelnya juga
banyak diterbitkan dalam jurnal Language yang didirikan oleh Linguistic Society of America
tahun 1924 Pada tahun 1933 sarjana ini menerbitkankan buku Language yang
mengungkapkan pandangan behaviorismenya tentang fakta bahasa yakni stimulus-
response atau rangsangan-tanggapan Teori ini dimanfaatkan oleh Skinner (1957) dari
Universitas Harvard dalam pengajaran bahasa melalui teknik drill
Dalam bukunya Language Bloomfield mempunyai pendapat yang bertentangan
dengan Sapir Sapir berpendapat fonem sebagai satuan psikologis tetapi Bloomfield
berpendapat fonem merupakan satuan behavioral Bloomfield dan pengikutnya melakukan
penelitian atas dasar struktur bahasa yang diteliti karena itu mereka disebut kaum
strukturalisme dan pandangannya disebut strukturalis
Bloomfield beserta pengikutnya menguasai percaturan linguistik selama lebih dari 20
tahun Selama kurun waktu itu kaum Bloomfieldian berusaha menulis tata bahasa deskriptif
dari bahasa-bahasa yang belum memiliki aksara Kaum Bloomfieldian telah berjasa
meletakkan dasar-dasar bagi penelitian linguistik di masa setelah itu
Bloomfield berpendapat fonologi morfologi dan sintaksis merupakan bidang mandiri
dan tidak berhubungan Tata bahasa lain yang memperlakukan bahasa sebagai sistem
hubungan adalah tata bahasa stratifikasi yang dipelopori oleh SM Lamb Tata bahasa
lainnya yang memperlakukan bahasa sebagai sistem unsur adalah tata bahasa tagmemik
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
yang dipelopori oleh K Pike Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen
Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem
Murid Sapir lainnya Zellig Harris mengaplikasikan metode strukturalis ke dalam
analisis segmen bahasa Sarjana ini mencoba menghubungkan struktur morfologis sintaktis
dan wacana dengan cara yang sama dengan yang dilakukan terhadap analisis fonologis
Prosedur penelitiannya dipaparkan dalam bukunya Methods in Structural Linguistics (1951)
Ahli linguistik yang cukup produktif dalam membuat buku adalah Noam Chomsky
Sarjana inilah yang mencetuskan teori transformasi melalui bukunya Syntactic Structures
(1957) yang kemudian disebut classical theory Dalam perkembangan selanjutnya teori
transformasi dengan pokok pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui
Aspects of the Theory of Syntax (1965) disebut standard theory Karena pendekatan teori ini
secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik) teori ini disebut juga sintaksis
generatif (generative syntax) Pada tahun 1968 sarjana ini mencetuskan teori extended
standard theory Selanjutnya pada tahun 1970 Chomsky menulis buku generative
semantics tahun 1980 government and binding theory dan tahun 1993 Minimalist
program
III ParadigmaKata paradigma diperkenalkan oleh Thomas Khun pada sekitar abad 15 Paradigma adalah
prestasi ilmiah yang diakui pada suatu masa sebagai model untuk memecahkan masalah
ilmiah dalam kalangan tertentu Paradigma dapat dikatakan sebagai norma ilmiah Contoh
paradigma yang mulai tumbuh sejak zaman Yunani tetapi pengaruhnya tetap terasa sampai
zaman modern ini adalah paradigma Plato dan paradigma Aristoteles Paradigma Plato
berintikan pendapat Plato bahwa bahasa adalah physei atau mirip dengan realitas disebut
juga non-arbitrer atau ikonis Paradigma Aristoteles berintikan bahwa bahasa adalah thesei
atau tidak mirip dengan realitas kecuali onomatope disebut arbitrer atau non-ikonis Kedua
paradigma ini saling bertentangan tetapi dipakai oleh peneliti dalam memecahkan masalah
bahasa misalnya tentang hakikat tanda bahasa
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Pada masa tertentu paradigma Plato banyak digunakan ahli bahasa untuk
memecahkan masalah linguistik Penganut paradigma Plato ini disebut kaum naturalis
Mereka menolak gagasan kearbitreran Pada masa tertentu lainnya paradigma Aristoteles
digunakan mengatasi masalah linguistik Penganut paradigma Aristoteles disebut kaum
konvensionalis Mereka menerima adanya kearbiteran antara bahasa dengan realitas
Pertentangan antara kedua paradigma ini terus berlangsung sampai abad 20 Di
bidang linguistik dan semiotika dikenal tokoh Ferdinand de Saussure sebagai penganut
paradigma Aristoteles dan Charles S Peirce sebagai penganut paradigma Plato Mulai dari
awal abad 19 sampai tahun 1960-an paradigma Aristoteles yang diikuti Saussure yang
berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda yang arbitrer digunakan dalam
memecahkan masalah-masalah linguistik Tercatat beberapa nama ahli linguistik seperti
Bloomfield dan Chomsky yang dalam pemikirannya menunjukkan pengaruh Saussure dan
paradigma Aristoteles Menjelang pertengahan tahun 60-an dominasi paradigma Aristoteles
mulai digoyahkan oleh paradigma Plato melalui artikel R Jakobson Quest for the Essence of
Language (1967) yang diilhami oleh Peirce Beberapa nama ahli linguistik seperti T Givon J
Haiman dan W Croft tercatat sebagai penganut paradigma Plato
IV Cakupan dan Kemaknawian Ilmu BahasaSecara umum bidang ilmu bahasa dibedakan atas linguistik murni dan linguistik
terapan Bidang linguistik murni mencakup fonetik fonologi morfologi sintaksis dan
semantik Sedangkan bidang linguistik terapan mencakup pengajaran bahasa
penerjemahan leksikografi dan lain-lain Beberapa bidang tersebut dijelaskan dalam sub-
bab berikut ini
4 1 Fonetik
Fonetik mengacu pada artikulasi bunyi bahasa Para ahli fonetik telah berhasil
menentukan cara artikulasi dari berbagai bunyi bahasa dan membuat abjad fonetik
internasional sehingga memudahkan seseorang untuk mempelajari dan mengucapkan bunyi
yang tidak ada dalam bahasa ibunya Misalnya dalam bahasa Inggris ada perbedaan yang
nyata antara bunyi tin dan thin dan antara they dan day sedangkan dalam bahasa
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Indonesia tidak Dengan mempelajari fonetik orang Indonesia akan dapat mengucapkan
kedua bunyi tersebut dengan tepat
Abjad fonetik internasional yang didukung oleh laboratorium fonetik departemen
linguistik UCLA penting dipelajari oleh semua pemimpin khususnya pemimpin negara
Dengan kemampuan membaca abjad fonetik secara tepat seseorang dapat memberikan
pidato dalam ratusan bahasa Misalnya jika seorang pemimpin di Indonesia mengadakan
kunjungan ke Cina ia cukup meminta staf-nya untuk menerjemahkan pidatonya ke bahasa
Cina dan menulisnya dengan abjad fonetik sehingga ia dapat memberikan pidato dalam
bahasa Cina dengan ucapan yang tepat Salah seorang pemimpin yang telah memanfaatkan
abjad fonetik internasional adalah Paus Yohanes Paulus II Ke negara manapun beliau
berkunjung beliau selalu memberikan khotbah dengan menggunakan bahasa setempat
Apakah hal tersebut berarti bahwa beliau memahami semua bahasa di dunia Belum tentu
namun cukup belajar fonetik saja untuk mampu mengucapkan bunyi ratusan bahasa dengan
tepat
4 2 Fonologi
Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa Misalnya dalam bahasa Inggris ada
gugus konsonan yang secara alami sulit diucapkan oleh penutur asli bahasa Inggris karena
tidak sesuai dengan sistem fonologis bahasa Inggris namun gugus konsonan tersebut
mungkin dapat dengan mudah diucapkan oleh penutur asli bahasa lain yang sistem
fonologisnya terdapat gugus konsonan tersebut Contoh sederhana adalah pengucapan
gugus lsquongrsquo pada awal kata hanya berterima dalam sistem fonologis bahasa Indonesia
namun tidak berterima dalam sistem fonologis bahasa Inggris Kemaknawian utama dari
pengetahuan akan sistem fonologi ini adalah dalam pemberian nama untuk suatu produk
khususnya yang akan dipasarkan di dunia internasional Nama produk tersebut tentunya
akan lebih baik jika disesuaikan dengan sistem fonologis bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional
4 3 Morfologi
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Morfologi lebih banyak mengacu pada analisis unsur-unsur pembentuk kata Sebagai
perbandingan sederhana seorang ahli farmasi (atau kimia) perlu memahami zat apa yang
dapat bercampur dengan suatu zat tertentu untuk menghasilkan obat flu yang efektif sama
halnya seorang ahli linguistik bahasa Inggris perlu memahami imbuhan apa yang dapat
direkatkan dengan suatu kata tertentu untuk menghasilkan kata yang benar Misalnya
akhiran -en dapat direkatkan dengan kata sifat dark untuk membentuk kata kerja darken
namun akhiran -en tidak dapat direkatkan dengan kata sifat green untuk membentuk kata
kerja Alasannya tentu hanya dapat dijelaskan oleh ahli bahasa sedangkan pengguna bahasa
boleh saja langsung menggunakan kata tersebut Sama halnya alasan ketentuan
pencampuran zat-zat kimia hanya diketahui oleh ahli farmasi sedangkan pengguna obat
boleh saja langsung menggunakan obat flu tersebut tanpa harus mengetahui proses
pembuatannya
4 4 Sintaksis
Analisis sintaksis mengacu pada analisis frasa dan kalimat Salah satu
kemaknawiannya adalah perannya dalam perumusan peraturan perundang-undangan
Beberapa teori analisis sintaksis dapat menunjukkan apakah suatu kalimat atau frasa dalam
suatu peraturan perundang-undangan bersifat ambigu (bermakna ganda) atau tidak Jika
bermakna ganda tentunya perlu ada penyesuaian tertentu sehingga peraturan perundang-
undangan tersebut tidak disalahartikan baik secara sengaja maupun tidak sengaja
4 5 Semantik
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa Analisis makna dalam hal ini
mulai dari suku kata sampai kalimat Analisis semantik mampu menunjukkan bahwa dalam
bahasa Inggris setiap kata yang memiliki suku kata lsquoplrsquo memiliki arti sesuatu yang datar
sehingga tidak cocok untuk nama produkbenda yang cekung Ahli semantik juga dapat
membuktikan suku kata apa yang cenderung memiliki makna yang negatif sehingga suku
kata tersebut seharusnya tidak digunakan sebagai nama produk asuransi Sama halnya
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
dengan seorang dokter yang mengetahui antibiotik apa saja yang sesuai untuk seorang
pasien dan mana yang tidak sesuai
4 6 Pengajaran Bahasa
Ahli bahasa adalah guru danatau pelatih bagi para guru bahasa Ahli bahasa dapat
menentukan secara ilmiah kata-kata apa saja yang perlu diajarkan bagi pelajar bahasa tingkat
dasar Para pelajar hanya langsung mempelajari kata-kata tersebut tanpa harus mengetahui
bagaimana kata-kata tersebut disusun Misalnya kata-kata dalam buku-buku Basic English
Para pelajar (dan guru bahasa Inggris dasar) tidak harus mengetahui bahwa yang dimaksud
Basic adalah B(ritish) A(merican) S(cientific) I(nternational) C(ommercial) yang pada
awalnya diolah pada tahun 1930an oleh ahli linguistik C K Ogden Pada masa awal tersebut
Basic English terdiri atas 850 kata utama
Selanjutnya pada tahun 1953 Michael West menyusun General Service List yang
berisikan dua kelompok kata utama (masing-masing terdiri atas 1000 kata) yang diperlukan
oleh pelajar untuk dapat berbicara dalam bahasa Inggris Daftar tersebut terus dikembangkan
oleh berbagai universitas ternama yang memiliki jurusan linguistik Pada tahun 1998
Coxhead dari Victoria University or Wellington berhasil menyelesaikan suatu proyek
kosakata akademik yang dilakukan di semua fakultas di universitas tersebut dan
menghasilkan Academic Wordlist yaitu daftar kata-kata yang wajib diketahui oleh
mahasiswa dalam membaca buku teks berbahasa Inggris menulis laporan dalam bahasa
Inggris dan tujuannya lainnya yang bersifat akademik
Proses penelitian hingga menjadi materi pelajaran atau buku bahasa Inggris yang
bermanfaat hanya diketahui oleh ahli bahasa yang terkait sedangkan pelajar bahasa dapat
langung mempelajari dan memperoleh manfaatnya Sama halnya dalam ilmu kedokteran
proses penelitian hingga menjadi obat yang bermanfaat hanya diketahui oleh dokter
sedangkan pasien dapat langsung menggunakannya dan memperoleh manfaatnya
4 7 Leksikografi
Leksikografi adalah bidang ilmu bahasa yang mengkaji cara pembuatan kamus
Sebagian besar (atau bahkan semua) sarjana memiliki kamus namun mereka belum tentu
tahu bahwa penulisan kamus yang baik harus melalui berbagai proses
Dua nama besar yang mengawali penyusunan kamus adalah Samuel Johnson (1709-
1784) dan Noah Webster (1758-1843) Johnson ahli bahasa dari Inggris membuat
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Dictionary of the English Language pada tahun 1755 yang terdiri atas dua volume Di
Amerika Webster pertama kali membuat kamus An American Dictionary of the English
Language pada tahun 1828 yang juga terdiri atas dua volume Selanjutnya pada tahun 1884
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume
Saat ini kamus umum yang cukup luas digunakan adalah Oxford Advanced Learnerrsquos
Dictionary Mengapa kamus Oxford Beberapa orang mungkin secara sederhana akan
menjawab karena kamus tersebut lengkap dan cukup mudah dimengerti Tidak banyak yang
tahu bahwa (setelah tahun 1995) kamus tersebut ditulis berdasarkan hasil analisis British
National Corpus yang melibatkan cukup banyak ahli bahasa dan menghabiskan dana
universitas dan dana negara yang jumlahnya cukup besar Secara umum definisi yang
diberikan dalam kamus tersebut seharusnya dapat mudah dipahami oleh pelajar karena semua
entri dalam kamus tersebut hanya didefinisikan oleh sekelompok kosa kata inti Bagaimana
kosa-kata inti tersebut disusun Tentu hanya ahli bahasa yang dapat menjelaskannya
sedangkan para sarjana dan pelajar dapat langsung saja menikmati dan menggunakan
berbagai kamus Oxford yang ada dipasaran
V PenutupPenelitian bahasa sudah dimulai sejak abad ke 6 SM bahkan perpustakaan besar yang
menjadi pusat penelitian bahasa dan kesusastraan sudah dibangun sejak awal abad 3 SM di
kota Alexandria Kamus bahasa Inggris Dictionary of the English Language yang terdiri atas
dua volume pertama kali diterbitkan pada tahun 1755 dan pada tahun 1884 telah
diterbitkan Oxford English Dictionary yang terdiri atas 12 volume Antara 1820-1870 para
ahli linguistik berhasil membangun hubungan sistematis di antara bahasa-bahasa Roman
berdasarkan struktur fonologis dan morfologisnya
Salah satu buku awal yang menjelaskan mengenai ilmu bahasa adalah buku An
Introduction to Linguistic Science yang ditulis oleh Bloomfield pada tahun 1914 Jurnal ilmiah
internasional ilmu bahasa yang berjudul International Journal of American Linguistics
pertama kali diterbitkan pada tahun 1917
Ilmu bahasa terus berkembang dan semakin memainkan peran penting dalam dunia
ilmu pengetahuan Hal ini dibuktikan dengan semakin majunya program pascasarjana bidang
linguistik di berbagai universitas terkemuka (UCLA MIT Oxford dll) Buku-buku karya
ahli bahasa pun semakin mendapat perhatian Salah satu buktinya adalah buku The
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Comprehensive Grammar of the English Langauge yang terdiri atas 1778 halaman yang
acara peluncurannya di buka oleh Margareth Thatcher pada tahun 1985 Respon yang luar
biasa terhadap buku tersebut membuatnya dicetak sebanyak tiga kali dalam tahun yang sama
Buku tata bahasa yang terbaru The Cambridge Grammar of the English Language tahun
2002 yang terdiri atas 1842 halaman ditulis oleh para ahli bahasa yang tergabung dalam tim
peneliti internasional dari lima negara
Pustaka Acuan
Robins RH 1990 A Short History of Linguistics London Longman
Fromkin Victoria amp Robert Rodman 1998 An Introduction to Language (6th Edition)
Orlando Harcourt Brace College Publishers
Hornby AS 1995 Oxford Advanced Learnerrsquos Dictionary (5th edition) Oxford Oxford
University Press
Matthews Peter 1997 The Concise Oxford Dictionary of Linguistics Oxford Oxford
University Press
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
perbezaan zaman yunani rom iskandariah 1) Zaman Yunani
a) Sejarah perkembanganbullBermula sejak 500 SMbullBahasa melambangkan ketinggian tamadun dan dikaji bagi menerangkan segala kejadian alambullUnsur bahasa seperti kata dan makna dikaji pembentukannya samada terbentuk secara semulajadi atau kebiasaanbullldquo Jika bahasa itu terbentuk secara semulajadi maka kita haruslah menerimanya sebagaimana ia terbentuk tetapi jika ia terbentuk menurut kebiasaan maka kita boleh memperbaikinya jika ada kekurangan rdquo ndash (OJespersen 1959)
b) Tokoh- Plato (427-437 SM)bullKarya CrystalusbullMengkaji hubungan benda dengan nama benda samada bersifat tabii atau sepakatbullAyat ialah lsquologosrsquo yang merupakan rentetan kata yang mempunyai idea yang sempurnabulllsquoLogosrsquo terbahagi kepada dua iaitu onoma (benda) dan rhema (cerita)bullMembezakan kata nama dan kata kerjabullMengenali bunyi konsonan geseran letupan dan sebagainya (fonetik)
-Aristotle (384 ndash 322 SM)bullmemperkenalkan kata hubung dan sistem kala lsquotensersquo (past tense present tense)
-Kaum Stoikbullmembezakan antara bentuk dan maknabullpembahagian kata kata nama kata kerja kata hubung dan artikel (kata nama khas kata ganti nama)bullmemperkenal klasifikasi unsur-unsur fleksi seperti dalam Bahasa Ingeris (gowentgone)bullmemperkenal perbezaan bentuk aktif dan pasif dan di antara kata kerja transitif dengan tak transitif
c)Kelebihanbullpelopor sejarah perkembangan kajian ilmu linguistikbullmenganggap bahasa ialah lambang ketinggian tamadun dan dikaji untuk menerangkan segala kejadian alam
d)Kekuranganbullmenganggap bahasa Yunani itu adalah termulia dan semulajadi jadi harus dipatuhi oleh setiap penuturnya jika inginkan taraf dan kemuliaan dalam kehidupan mereka Akibatnya bahasa itu dianggap tetap tidak boleh berubah dan tidak perlu diperbaiki
2) Zaman Iskandariah
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
a) Sejarah perkembanganMerupakan salah satu tanah jajahan YunaniSejak abad ke-3 telah berkembang menjadi pusat penyelidikan sastera dan linguistikMelanjutkan usaha sarjana YunaniPengaruh bahasa Yunani dibawa oleh Crates dari Malus pada 167 SMKemudian dikembangkan oleh Derrentusvaro dalam karyanya lsquoDe Lingua LatinarsquoPercaya bahawa bahasa yang dicatatkan dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murni berbanding dengan bahasa koloquil mereka sehari-hariMenumpukan kepada bahasa bertulis berbanding lisanMelanjutkan usaha ahli tatabahasa kaum Stoik
b) Tokoha) Dionysius Thraxkarya Techne Grammatikemengkaji berdasarkan bahasa yang betul seperti yang digunakan oleh Homer dalam puisinyamengajar di Rhodes dan Romasas tatabahasa dalam Techne Grammatike menjadi asas penulisan buku tatabahasa Eropah kini menggolongkan kata kepada 8 kata nama ganti nama kata kerja kata adjektif kata adverba kata sendi kata partikel dan kata serudalam bidang fonetik beliau membezakan maksud bunyi dengan maksud bentukbunyi digolongkan menurut prinsip-prinsip sebutanmembezakan bunyi lsquorrsquo dengan lsquolrsquodalam bidang sintaksis beliau mentafsirkan ayat sebagai unit deskriptif yang terdiri daripada urutan perkataan yang mempunyai maksud lengkap
c)Kelebihanbullberkembang sebagai pusat penyelidikan kesusasteraan dan linguistik sejak abad ke-3
d)Kelemahanbullbullkerja-kerja mencari asal teks daripada bukti-bukti yang ada menyebabkan timbulnya kepercayaan bahawa bahasa yang dicatitkan di dalam teks mereka adalah paling tulen betul dan murnibullmenumpukan kajian terhadap bahasa bertulis sahaja Tiada usaha untuk membezakan secara tetap antara bunyi dengan huruf yang melambangkan bunyi itu
3) Zaman Rom
a) Sejarah perkembangan
Tidak banyak menghasilkan karya asli sebaliknya menyusun tatabahasa Latin berdasarkan tatabahasa Yunani dengan cekap dan baikMasyarakat Rom banyak terpengaruh dengan sifat pengkajian sarjana Yunani seperti Aristotle
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Pengaruh sarjana Iskandariah dan kaum Stoik misalnya boleh dilihat dengan jelas dalam karya MTVarro yang mengkaji bahasa LatinSarjana Rom meniru model Yunani dari segi pandangan dan andaian terhadap bahasa serta aspek lain yang lebih halus dalam bahasaTerdapat persamaan antara bahasa Yunani dan Latin iaitu beberapa kategori seperti golongan perkataan kasus nombor dan sistem kala dikatakan sebagai ciri-ciri yang harus ada dalam semua bahasa di dunia
b)Tokoh
a) Appolonius Discollus
mengkaji bidang sintaksis berpandukan bahan dalam Techne Grammatike dan penulis terdahulu berkaitan sintaksis menambahbaik huraian Thraxmenghurai sintaksis berdasarkan kepada hubungan satu sama lain antara kata nama dengan kata kerja disamping dengan perkataan-perkataan golongan lain dalam hubungannya dengan kata nama dan kata kerja tadiberusaha menggunakan hubungan unsur struktur untuk merujuk kepada binaan kata kerja dan partikel dalam suatu ayat atau kata nama dengan kata kerjajuga merupakan ahli tatabahasa tradisional yang benar-benar menyedari hakikat penggolongan perkataan tertentu yang sama dengan menggunakan teknik penggantian
b) MTVarro (116-27 SM)hidup sezaman dengan Thraxcara penghuraiannya pernah dikritik sebagai tidak menarik tetapi dalam bidang masalah linguistik beliau dianggap ahli tatabahasa palinh tulen dalam kalangan sarjana bahasa Latinpemikirannya banyak terpengaruh dengan pegangan kaum Stoikberpendapat bahawa bahasa haacutedala seragammengkaji bentuk fleksi dan bentuk terbitandalam bidang morfologi beliau telah menghurai beberapa kategori tatabahasa tertentu iaitu dari segi cara penggunaannya yang tidak langsung didasarkan kepada acuan penghuraian yang telah dilakukan untuk tatabahasa Yunani terdahulu
c) Priscian (500 TM)karya Instituciones Grammaticaelengkap membincangkan pembentukan kata dan ayatmelanjutkan usaha Thrax dan Appoloniusbidang fonetik penjenisan bunyi bahasa dalam hubungan abjad dengan bunyi sebenar yang dihasilkanbidang morfologi pembentukan perkataan sebagai gabungan yang mengandungi imbuhan (bagaimanapun kurang memuaskan berbanding kajian oleh Varro)
c)Kelebihan
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
bullmenggiatkan kajian tatabahasa dalam bahasa Latinbullkarya yang dihasilkan menjadi pegangan asas penulisan tatabahasa Latin hingga ke hari ini
d)Kelemahan
bull hanya menyambung sahaja usaha Yunani sebelumnya seperti mengubahsuai dan membuat pengertian semula khususnya dalam konteks istilah falsafah bull cara penghuraian tokohnya pernah dikritik sebagai tidak menarik (Varro)bull penghuraian Priscian dikatakan tidak konsisten kriterianya bercampur aduk di antara yang formal dengan yang bersifat semantic
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
teori semantik TEORI-TEORI DALAM KAJIAN SEMANTIK
Teori adalah pendapat atau pandangan yang dikemukakan untuk menerangkan sesuatu perkara Ia merupakan prinsip atau dasar pembentukan sesuatu ilmu Teori linguistik merupakan prinsip dan dasar untuk menganalisis dan menghuraikan data bahasa Manakala teori semantik adalah teori yang dapat meletakkan makna pada setiap perkataan dan ayat yang berkaitan dengannya dalam sesuatu bahasaKempson (19912) telah membicarakan tentang teori semantik yang merupakan sebahagian daripada teori linguistik am Teori-teori tersebut termasuklah seperti Teori Imejan Teori Behaviorisme Teori Analisis Komponen dan Teori Logik Simbolik
Bagaimanapun untuk memenuhi tuntutan kepadaan satu-satu teori semantik itu mestilah memenuhi sekurang-kurangnya tiga syarat iaitu i) Mesti mencerap bagi mana-mana bahasa sifat makna perkataan dan makna ayat dan menjelaskan sifat hubungan antara unsur tersebutii) Mesti berupaya meramalkan ketaksaan dalam bentuk-bentuk unsur bahasa samada perkataan atau ayatiii) Mesti mencirikan dan menjelaskan hubungan sistematik antara perkataan dan antara ayat sesuatu bahasa iaitu teori tersebut mesti member huraian yang agak jelas hubungan sinonim perangkuman logik penaabiran pertentangan dan sebagainya Mana-mana teori yang gagal menepati ketiga-tiga syarat di atas samada antaranya atau semuanya sekali pastilah tidak memadai samada dari segi prinsipnya atau pada bahagian tertentu teori itu (Kempson 19913-5)
a) Teori Imejan
Teori ini merupakan pendekatan saintifik dalam penghuraian makna yang digunakan secara meluas oleh pengkaji-pengkaji linguistik tradisional Mereka bersetuju bahawa setiap perkataan yang disebut didengar dan dibaca akan dapat ditafsirkan secara automatik oleh fikiran masing-masing Teori yang juga dikenali sebagai Teori Imej Makna ini didefinisikan sebagai imej makna yang tergambar dalam minda penutur atau pendengar apabila sesuatu benda atau perkara disebut Dalam erti kata lain makna kata dihuraikan berdasarkan gambaran yang ada dalam fikiran seseorang Sesuatu perkataan yang dibaca didengar dan disebut tergambar dalam fikiran dan ditafsir sehingga memberi makna yang abstrakImej yang dimaksudkan ini bagaimanapun tidak bersifat visual kerana ia tidak menepati gambaran sebenar yang dimaksudkan secara tepat Hal ini bergantung kepada keluasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki oleh individu itu sendiri Justeru kekurangan teori ini adalah imej yang tergambar dalam fikiran seseorang itu betul atau salah Individu itu mungkin mempunyai beberapa imej bagi satu ungkapan atau pun dalam situasi yang lain mungkin wujud pula beberapa ungkapan yang berkongsi imej yang sama Pada hakikatnya satu nama boleh mempunyai lebih daripada satu pengertian dan juga sebaliknyaMisalnya frasa lsquobunga di jambanganrsquo Farid yang kurang membaca dan tinggal di kawasan pedalaman mungkin hanya memahami frasa ini sebagai beberapa kuntum bunga di dalam pasu yang dijadikan sebagai hiasan di atas meja Sebaliknya bagi Asiah yang rajin menelaah buku dan majalah mungkin
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
memahami bahawa frasa itu mempunyai dua maksud iaitu bunga hiasan dan anak gadis yang diibaratkan seperti bunga dalam masyarakat MelayuContoh kedua ialah lsquotok mudimrsquo Bagi golongan orang dewasa khususnya pada zaman dahulu tok mudim ini dihormati kerana jasanya mengkhatankan anak-anak kecil di kampung Khidmat yang diberikan kepada masyarakat setempat ini amat dihargai kerana kemudahan pada zaman itu adalah sukar didapati dan bayaran yang dikenakan untuk berkhatan di klinik kebanyakannya di luar kemampuan masyarakatSituasi yang berbeza berlaku jika panggilan lsquotok mudimrsquo ini disebut kepada kanak-kanak lelaki Semerta akan terbayanglah dalam fikiran mereka imej lelaki tua yang mempunyai raut wajah yang garang dihiasi misai lebat dan melingkung di hujungnya sambil memegang pisau yang tajam berkilat Oleh yang demikian tidak hairanlah apabila terjadi kes kanak-kanak yang bakal berkhatan menghilangkan diri apabila masa untuk upacara itu sudah tiba
b)Teori Behaviorisme
Mazhab behavioris yang diperkenalkan oleh Ivan Pavlov dan dikembangkan oleh Thorndike dan Skinner ini berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan perubahan tingkah laku Mereka menumpukan ujian kepada perhubungan antara lsquorangsanganrsquo dan lsquogerakbalasrsquo yang menghasilkan perubahan tingkahlaku Bahasa dianggap wujud hasil daripada operasi rangsangan (R) dan gerak balasstimulus (S) iniSecara umumnya teori behavioris menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi segala perbuatan atau tingkah laku pelajar sama ada baik atau sebaliknya Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku pelajar boleh diperhatikan dikawal dan diramalDalam bidang semantik pula Leonard Bloomfield (1933) menggunakan teori ini dengan cara menganalisis makna berdasarkan tingkah laku yang dapat diperhatikan dan jika tidak ia hanya akan dianggap sebagai andaian sahaja Dalam erti kata lainindividu akan dapat menggunakan dan membezakan perkataan yang digunakannya dengan betul hasil daripada tindak balas yang diberi oleh orang lain kepadanya Empat ciri umum teori behaviorisme ialah menolak konsep mentalisme yang mengkaji pemikiran dan konsep abstrak data yang dapat disahkan mempercayai bahawa tingkah laku manusia dan haiwan mempunyai persamaan tingkah laku manusia dalam berbahasa disebabkan keperluan untuk bersosialisasi dan perlakuan manusia ada hubungan dengan rangsangan (stimulus) dan gerak balasMenurut teori ini makna merupakan bentuk tindak balas yang terhasil daripada rangsangan yang diperoleh oleh penutur dan pendengar dalam komunikasi yang berlangsung antara mereka Rangsangan tersebut berlaku samada melalui proses perkaitan antara proses mendengar dengan bertutur atau hasil pembelajaran Osgood (1980) telah menjalankan kajian semantik yang lebih menekankan proses penutur menghasilkan ujaran dan tindak balas pendengar untuk memahami ujaran tersebut Hal ini bermaksud perlu wujudnya situasi saling memahami makna yang sama bagi kata-kata yang digunakan Contohnya seseorang itu akan marah jika dikatakan lsquoEngkau lambat seperti siputrdquo kerana dia mampu mengaitkan makna kata lsquolambat seperti siputrsquo itu dengan ciri haiwan lsquosiputrsquo yang dimaksudkan Sebaliknya kita tidak menggunakan ujaran lsquoEngkau lambat seperti kumbangrsquo kerana makna kata lsquolambat seperti kumbangrsquo itu tidak dapat dikaitkan dengan ciri atau sifat haiwan yang dimaksudkanContoh mudah lain adalah ldquoEmak saya lapar Nak makanrsquorsquo kata Hafiz Hafiz yang berasa lapar
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
meminta makanan daripada emaknya Lapar ialah rangsangan manakala perbuatan meminta makanan daripada emak ialah gerak balasnya Kedua-dua unsur ini didapati berturutan Justeru adalah dapat disimpulkan di sini bahawa hubungan operasi R-------------S ini adalah mampu menghuraikan makna ujaran dalam aspek semantik
c) Teori Analisis Komponen
Teori ini menghuraikan kata-kata yang mempunyai hubungan makna antara satu dengan yang lain Hubungan ini dikenali sebagai struktur leksikal Makna bagi sesuatu perkataan bukan dianalisis sebagai satu unit tetapi secara terperinci sebagai satu komponen-komponen yang kompleks Komponen tersebut dinamakan sebagai komponen semantik yang terdiri dari perbendaharaan kata sesuatu bahasa Secara ringkasnya teori ini digunakan untuk menentukan istilah berdasarkan hubungan kekeluargaan sesuatu perkataanujaran Di samping itu teori ini turut menghuraikan makna perkataan dengan memasukkan unsur pertentangan Misalnya teruna ndash dara dan suami ndash isteri Antara perkara yang diperhatikan dalam mengkaji makna melalui teori ini ialah melihat sejumlah ciri rujukan bagi sesuatu perkataan melihat kemungkinan adanya hubungan rujukan antara sesuatu kata dengan kata yang lain dan melihat ciri khusus bagi kata yang mempunyai hubungan rujukan iaitu yang membezakan fitur semantik kata itu dengan kata yang lain Terdapat dua cara yang boleh digunakan untuk memperlihatkan elemen semantik dalam ayat iaitu yang pertama ialah dengan menganalisis komponen kata yang diberikan misalnya lsquobungarsquo Huraian boleh dilihat dalam rajah di bawah
Analisis komponen bagi kata lsquobungarsquoKata lsquobungarsquo telah dianalisis komponennya sehingga boleh dibahagikan kepada dua jenis iaitu berduri dan tidak berduri Bunga berduri mempunyai ciri-ciri seperti berbatang keras dan daunnya lebar Bunga mawar adalah contoh bunga jenis ini Manakala untuk jenis bunga tidak berduri antara ciri-cirinya termasuklah berbatang kecil dan lembut misalnya bunga kekwa dan bunga orkidCara kedua untuk mengenal pasti kewujudan elemen semantik ialah dengan melakukan analisis fitur atau ciri semantik Fitur atau ciri semantik merupakan hubungan makna bagi sejumlah kata yang masing-masing mempunyai ciri-ciri tersendiri Tanda (+) dan (-) digunakan dalam analisis ini Tanda (+) bermaksud ciri tersebut hadir atau wujud pada perkataan yang hendak dianalisis maknanya manakala tanda (-) pula membawa makna kata itu tidak mempunyai ciri itu Contoh perkataan seperti lsquomakananrsquo boleh dianalisis fiturnya seperti berikut Nasi Aiskrim Buah-buahan Sayur-sayuran+ berkhasiat - berkhasiat + berkhasiat + berkhasiat- lemak + lemak - lemak - lemak+ tenaga - tenaga + tenaga + tenaga
Analisis fitur semantik bagi kata lsquomakananrsquoHuraiannya ialah nasi buah-buahan dan sayur-sayuran mempunyai khasiat dan memberi tenaga tetapi tidak mengandungi lemak Sebaliknya aiskrim merupakan hidangan yang tidak mempunyai khasiat atau pun tenaga bahkan mengandungi lemak yang boleh menjejaskan kesihatan badanAnalisis terperinci sedemikian memberikan faedah kepada pengguna bahasa kerana dapat membantu memahami makna semantik sesuatu perkataan yang berhubung dengan makna rujukan
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Setelah mengetahui ciri semantik sesuatu perkataan itu juga dapat membantu kita memilih perkataan yang tepat dalam ayat atau sesuatu ujaran di samping memahami pelbagai kemungkinan makna bagi sesuatu perkataanBagaimanapun antara kekurangan teori ini termasuklah memerlukan proses yang panjang untuk menghuraikan sesuatu makna makna dianalisis pada peringkat perkataanbukannya ayat sukar menentukan komponen-komponen semantik yang khusus untuk menghuraikan makna sesuatu perkataan dan sering terikat dengan hiponim
d) Teori Logik Simbolik
Teori yang juga dikenali sebagai Analisis Logik atau Analisis Linguistik ini adalah lebih lengkap dan menyeluruh jika dibandingkan dengan ketiga-tiga teori sebelumnya Hal ini adalah kerana teori ini cuba mengkaji makna bukan sahaja dari peringkat perkataan malahan juga pada peringkat ayat dan perlakuan manusia sebagai reaksi kepada tanggapan yang mereka terima mengenai sesuatu perkataan Bahasa menurut definisi teori ini ialah sejenis sistem lambang Menurut teori ini ciri-ciri situasi dan tingkah laku yang mengiringi bahasa adalah sebahagian makna perkataan itu Takrif makna seperti ini adalah takrif fungsional Ia adalah pendekatan yang lebih berkesan untuk mengkaji makna kerana ia mengambil kira proses bagaimana sesuatu perkara itu mendapat maknanya Teori logik simbolik mengatakan sesuatu perkataan memperoleh maknanya melalui apa yang disebut dengan istilah keperihalan keadaan atau konteks situasi yang wujud semasa perkataan itu digunakan Kajian makna yang mengutamakan tingkah laku melihat bahasa sebagai sejenis tingkah laku Oleh itu bagi teori ini bahasa bukan setakat petunjuk apa yang ada dalam fikiran manusia semata-mataTerdapat tiga sub bahagian dalam kajian yang diteliti oleh teori ini iaitu semantik sintaktik dan pragmatik Semantik dalam teori ini didefinisikan sebagai kajian tentang hubungan di antara simbol dengan rujukan atau boleh juga dikatakan sebagai hubungan antara perkataan dengan benda Rujukan atau benda tidak terhad bilangannya di dalam sesuatu bahasa kerana sesuatu lambang itu mewakili sekumpulan benda atau pun peristiwa yang mempunyai persamaan antara satu dengan lain Manakala simbol pula biasanya dirujuk kepada kumpulan benda yang mempunyai persamaan Sintaktik pula merupakan bidang kajian yang mengkaji hubungan di antara perkataan dengan perkataan lain untuk menentukan makna Makna sesuatu ayat bukan hanya diperoleh dengan mencampurkan makna satu perkataan dengan perkataan lain dalam ayat itu Sebaliknya makna ayat juga bergantung kepada susunan perkataan dalam ayat Contohnya istilah lsquoorang kecilrsquo boleh membawa maksud orang yang saiz badannya kecil atau juga orang yang berpangkat rendah atau biasa sahaja Selain itu misalan seperti rantai tangan dengan tangan rantai itik telur dengan telur itik dan Korea Selatan dengan Selatan Korea mempunyai tafsiran yang berbeza Manakala pragmatik pula ialah bidang kajian yang mengkaji hubungan antara lambang dengan tingkah laku Jika dibandingkan dengan kedua-dua sub bahagian teori Logik Simbolik di atas pragmatik didapati lebih menarik kerana dalam proses komunikasi makna dalam sesuatu perkataan itu dinilai daripada sudut adakah makna itu sampai kepada penerimanya atau tidak Justeru kajian makna jenis ini bergantung kepada bagaimana perkataan menyebabkan manusia bertindak balas melalui tingkah laku Contohnya seperti panggilan perempuan wanita dan betina Wanita ialah perkataan paling manis untuk seorang perempuan manakala betina ialah panggilan untuk seorang perempuan yang rendah akhlaknya Ketiga-tiga panggilan ini merujuk kepada makna yang sama iaitu seseorang yang
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
mempunyai jantina perempuan Bagaimanapun konteks keadaan individu itu mempengaruhi cara ia dipanggil Reaksi yang diberi tentulah berbeza-beza apabila dipanggil sebagai wanita perempuan atau betinaTamsilan seterusnya ialah perkataan yang mempunyai unsur keagamaan seperti babi Bagi masyarakat bukan Islam haiwan ini tidak diharamkan dalam agama mereka Bagaimanapun hal yang sebaliknya berlaku dalam masyarakat Islam kerana haiwan itu adalah dilarang sama sekali untuk disentuh apatah lagi dijadikan makanan Oleh yang demikian adalah lebih elok dan sopan jika ia disebut sebagai khinzir sahaja Selain itu perkataan lsquojambanrsquo yang merujuk kepada tempat membuang air adalah lebih sopan disebut sebagai tandas atau bilik air
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU LINGUISTIK
PERINGKAT AWAL
PERINGKAT PERKEMBANGAN
PERINGKAT PEMODENAN
PERINGKAT AWAL
Zaman india
Zaman yunani
Zaman romawi
Zaman pertengahan
Zaman pembaharuan
Peringkat Perkembangan
Abad ke 18
Abad ke 19 eb condillac jg herder fv schlegel dan aw schlegel wv humbold rkrask fbopp jgrimm aschleicher
Golongan 80-an dan sesudahnya
FERDINAND DE SAUSSURE
L B LOOMFIELD
KENNETHL PIKE
NOAM C HOMSKY
CHARLES FILLMORE
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
ZAMAN INDIA
Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua
Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialah Rigveda
Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYI yang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA
ZAMAN INDIA Piagamacoka dianggap dokumen bertulis yang tertua Pemelajaran bahasa untuk tujuan ritual BahasaSanskrit digunakan untuk mengucapkan doa dalam buku VedaSalah sebuah kitab Veda yang terkenal ialahRigveda Abjad Brahmin telah digunakan sejak abad ke-5SM
Abjad ini terdiri daripada 46 huruf dan diolah dalam rumus bahasa yang dinamakanSanskrit melalui penyerapan tatacara empiris
Panini telah menghasilkan karya yang berjudul ASTADYAYIyang mengandung 400 pelajaran mengikut gaya komentar Veda yang dinamakanSUTRA Bunyi bahasa dipelajari dengan sungguh-sungguhbukan untuk mengetahui hakikat bahasa tetapi untuk mendapat hikmahdalam buku Veda
ZAMAN YUNANI Ahli falsafahYunani mulameneliti bahasasejak 500 SM Bahasa merupakan sesuatuyang melambangkan tamadun tinggi dan dapatmenerangkan kejadian alam berasaskan kajian etimologi Bahasa d ianggap sucidan wujud semula jadi I ni telah menimbulkan persoalan Mengapa bahasamanusia tidaksama Bagaimana wujudnya bahasa Bagaimanakah hubunganantara kata dengan bendaperkara yang dilambangkan Mengapakah s esuatu i tu dinamakan i tu dan dinamakan ini
ZAMAN YUNANI Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Golongananalogisdan naturalisyangdisebut PHUSEI mengatakanbahawa bahasa berada di luar pengaruh manusia iaitu ciptaanTuhanbersifat semula jadi regulardan logik
Golongananomalisataukonvensenisyangdisebut THESEIpula mengatakanbahawa bahasa b ukan natural wujud secara k onvensyentidak seragamdengan pelbagai kelainan
Plato dalam dialognyaCRYSTALUS mempersoalkan perihal hubungan lambangdenganacuannya iaitubenda
dengan n ama benda s ama ada bersifat tabii atau kesepakatan walaupunSocrates p ernah m engatakan bahawalambang perlu sesuai dengan acuannya
Plato jugamengatakan bahawa kesimbolikan bunyi memang wujudContohyangdiberi ialahbunyi [ r ] menunjukkan gerak manakala b unyi [ l ] menunjukkan kehalusan dan kelancaran
BagiPlatoayat ialahlogosyangberupa rentetankata yang mempunyai i dea yang tuntasLogos terbahagidua iaituonoma (kata nama) danRhema (kata kerja)
Aristotle telah m emisahkan kata kepada tiga jenis iaitu onoma(kata nama) rhema(kata kerja) danSyndesmoi (kata hubung)
Aristotle jugamengakui wujudnyasistem kala di s amping memperkenalkankonsep neutral iaitu hubunganantara lambangdenganacuanbersifat konvensional
PuakStoik kemudiannya beranggapan bahawa bahasa
mencerminkanbenda yang sesuaidengankudratnyaMereka membahagikankata kepada empat iaitu nomen (kata nama) verbum (kata kerja) syndesmoi (kata hubung)danarthron (kata sandang)
Kemudian kaum Alexandrian m emperluaskan kelas kata kepadalapan iaitu onoma(katanama) rhema(kata kerja) metosche (partikel)arthron (kata sandang)antonymia (kata ganti) prothesis (kata depan)epirrhema (kata keterangan) dan s yndesmoi katahubung)
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Semua kajian berasaskan teks kuno Antaranyaialah s yair suciHomerosyangberjudul Iliad and OdysseySyair ini menjadibuku pegangan orangYunaniKuno
ZAMAN ROMAWI Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
Wujud tatabahasa yangagak lengkap oleh cendekiawanRomawiTatabahasa ini merupakan pengubahsuaiandaripada karyaYunani
Tatabahasa Latin telah diciptamengikutmodel Yunani Ini bermakna p engkodifikasian p emikiran motif dan konsep tatabahasaYunani telah dilakukan
Pengaruh bahasaYunani telah dibawaolehCrates dari Mallos yang kemudiannya diperkembang oleh ahli tatabahasa Romawi yang terkenal s eperti Appplonius DiscollusM TerrentiusVarroPriscia dan Donatus
Pada zaman Romawi kelas kata telah ditambah daripadalapan m enjadi s embilan iaitu tambahan numeralia(kata bilangan)
ZAMAN ROMAWI Kebudayaan Hellenisme yang berasaskan ajaran Stoik juga perkembangKumpulan Stoikmembedakan tiga
aspekprimer bahasa i aitugtSenainon tanda dan simbolgtSemainomenon atau l ektonmaknagtPragma atau tungchanonhal luaran situasi
M Terrentius Varro dianggap ahli tatabahasa Romawi yang paling tulen dalam bahasaLatin
Melalui bukunya yang terkenal iaituDe Lingua Latina beliau telah m erumuskan gtBahasaitu s eragam s ecarasemula jadi gtBentuk fleksi dan terbitan m empengaruhi bunyi dan makna
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
gt Penggunaan kategori morfologi sintaksis dan etimologi
ZAMAN ROMAWI Priscia melalui karyanya Institutiones Grammatikaetelah m embahagikan kelas kata kepadalapan iaitu n omen verbum participium pronomenadverbiu praepositio interjectio dan conjunctio
Karyanyaini dianggap baku hinggi kini dan dianggap s ebagai kajian tatabahasa Romawi yang representatif
Selain fonologi aspek yang turut dikaji i alah morfologidan sintaksis
ZAMAN PERTENGAHAN Tujuan bahasa zaman ini untuk mengenal pasti penyesuaianantara peristiwa bahasa dengan teori bahasa Ciri utama zaman ini ialah sistem pendidikan Latin BahasaLatin menjadi syarat untuk menjadi cendekia kerana bahasaitu dianggap s ebagai bahasagereja bahasa diplomasi dan bahasailmu
Petanda zaman ini ialah s ekolastikiaitu c ara mempelajari ilmuyangdiperolehdibiara diskusi orang alim dan golongan aristokratWaktu pagi pengajaran waktu petang perdebatan
ZAMAN PERTENGAHAN Diskusi bahasa dipelopori oleh golonganMedistae dan golongan Spekulatif
GolonganMedistae mengagungkan semantikMerekamenganggap kunci analisis bahasa ialah peralihanfikiranke dalambunyi melaluikata dan ujaran
GolonganSpekulatif menganggapbahawa kata tidak mewakili rujukan secara langsungKata hanya mewakilibenda dalam cara danaksiTatabahasa semua bahasa d ianggap sama walaupun dapat berobah s ecara kebetulan
ZAMAN PEMBAHARUAN Zaman kewujudan s emulausahauntukmempelajari bahasaYunani dan Romawi untuk maksud memanifestasikan kesenian falsafah dan kesusasteraan
Cendekiawan zaman ini mengagungkan humanisme Bahasa danbudaya klasik d ipelajari untuk maksud pedagogidankajian ilmiah
Duahal terpenting zaman ini ialah gt Penguasaan tiga bahasa i aituYunaniLatin dan Ibrani gt Perbandingan bahasa itu dengan bahasa manca Eropah
ZAMAN PEMBAHARUAN
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Penyurihan kekeluargaan bahasa mula mendapat tempat Hasilnya dikatakan bahawa terdapat sebelas bahasa induk d iEropah Empat yang terbesar i alah Yunani Jerman Romawi dan Slavia
Laporan tentang bahasa Asia telah diketengahkan oleh p engembang agamaKristian Antara bahasa yang memainkan p eranan p enting ialah bahasa Jepun bahasa C ina bahasa d i India dan bahasa di Nusantara
LINGUISTIK PERBANDINGAN
Linguistik perbandinganialah satu cabanglinguistik sejarahyang berkenaan dengan p embandingan bahasa- bahasasupaya dapatmenentukan p erhubungan s ejarah antara bahasa-bahasaitu
Linguistik perbandinganbertujuan untuk membina semula bahasa-bahasaproto dan m enentukan p erubahan- perubahanyangtelahberlaku pada bahasa-bahasa yang di dokumenkan i tu
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem-sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksisdan leksikon
Pada dasarnya s etiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan-perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistemfonologiatau morfologidijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Teknik asas linguistikperbandingan i alah kaedah perbandinganyang bertujuan untukmembandingkan sistem- sistem fonologi sistem-sistem morfologi sintaksis dan leksikon
Setiap p erbezaan antara dua bahasa yang berkaitharus dapat diterangkan dengan amatmunasabah dan p erubahan- perubahan sistematik umpamanya dalam sistem-sistem fonologi atau morfologi dijangka amat tetap
Walaupun bahasa-bahasaproto yang dibinasemulamelalui kaedah-kaedah p erbandingan adalah andaian pembinaan semula ini mungkin mempunyaidaya peramalan
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Kaedah-kaedah yang mendasarkan p erbendaharaan kataini hanya boleh menentukantahap-tahap perkaitandantidak boleh digunakan untukmemperoleh ciri-ciri sebuah bahasa proto selaindaripada butir-butiryang sama dalam perbendaharaankata yangdibandingkan
Pendekatan-pendekatan ini telah dicabar keranamasalah- masalah metodologinya sup3 tanpa pembinaan semula atau sekurang-kurangnya satu senarai padananfonologiyang terperinci tidak terdapatlah p embuktian bahawa dua patah perkataandaripada bahasa-bahasa yangberbeza adalah berseketurunan
Terdapat jugacabang-cabang linguistiklain yang melibatkan pembandinganbahasa yangbukannya sebahagian linguistik perbandingan
Tipologibahasa membandingkanbahasa supaya dapat mengelaskannya mengikut ciri-ciri
Tujuan utamanya ialah untuk memahamicirikesejagatan bahasayang menguasai s esuatu bahasa s erta jenis-jenis bahasa yang didapati di dunia dari segi mana-manaciri yang tertentu (umpamanya urutan p erkataan atau sistem vokal)
Linguistik hubunganmemeriksa kesudahan-kesudahan linguistik tentang hubunganantara penutur-penuturbahasa yang berbeza khususnyasebagaimana yang terbukti dalam kata-katapinjaman
Sebarang kajian empirik tentang kata-katapinjaman adalah menurut takrifbersifat sejarahdalamtumpuannya dan oleh itu merupakan sebahagian linguistik sejarah
Linguistik bezaanmembandingkanbahasa-bahasa b iasanya untuk t ujuan membantu pembelajaranbahasa dengan mengenal pasti perbezaan-perbezaanyang pentingantara bahasa asli dengan bahasasasaran p elajar
Linguistik bezaan hanya terlibat dalambahasa-bahasa k ini Jika bahasa-bahasa berasaldaripada leluhur yang amat jauh dan tidakrapathubungannya kaedah p erbandingan tidak begitu berguna
Khususnya percubaan untuk menghubungkan dua bahasaproto yang dibinasemula melalui kaedah p erbandingan s ecara amnya tidak menghasilkan keputusanyang telah diterima secara meluasLINGUISTIK KONTEKSTUAL
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut
Linguistik k ontekstual ialahbidangyang linguistik berinteraksi dengan disiplin-disiplin akademik yang lain
linguistik a mteras mengkajibahasa semata-mata untuk t ujuan sendiribidang-bidang linguistik kontekstual mengkaji bagaimana bahasa berinteraksi dengan dunia
PERBEZAAN ANTARA LINGUISTIK GUNAAN DAN LINGUISTIK PERBANDINGAN
Aspek ndash kajian
Linguistik Gunaan terapan Mengkaji kaedah mengajarbahasa mengujikelahiran bahasa berbentuk bahan mengajar dan Sebagainya
Linguistic perbandinganSatu cabang linguistic sejarah yang berkenaan dengan pembandingan bahasa-bahasa supaya dapat menetukan perhubungan sejarah antara bahasa-bahasa itu Aspek ndash kaedah
Kaedah mengajar bahasa kaedah terus kaedah pandang sebut