Santosa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas...

Post on 03-Mar-2019

229 views 1 download

Transcript of Santosa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas...

SantosaFakultas Teknologi Pertanian

Universitas AndalasPadang

2016

Sinopsis Mata Kuliah Ilmu Pertanian dan Biosistem (TPE 125)

Batasan pertanian, biosistem, dan ruang lingkupnya, pembangunan pertanian berkelanjutan, peran ilmuteknik di bidang pertanian, energi di bidangpertanian, pentingnya pangan, krisis pangan, pentingnya air, krisis air, pentingnya tanah, hubungannya dengan tanaman, dan alat /mesinpertanian, agroklimat, dan pertanian mandiri.

Dasar : Keputusan Rektor Universitas Andalas Nomor :

1505/XIV/ A / Unand – 2015 tanggal 18 Desember 2015 tentang Penetapan Kurikulum Program Studi S1 Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas,

TERIMA KASIH

SantosaFakultas Teknologi Pertanian

Universitas AndalasPadang

2016

Sumber : Mangunwidjaja, Dj dan I. Sailah. 2009. Pengantar

Teknologi Pertanian. Cetakan Ketiga. Jakarta : PenebarSwadaya.

TERIMA KASIH

DEFINISI

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian

Gambaran klasik pertanian di Indonesia

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber dayahayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkanbahan pangan, bahan baku industri, atau sumberenergi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orangsebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam(bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaranhewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapatpula berupa pemanfaatan mikroorganisme danbioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, sepertipembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksisemata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasihutan.

Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian diIndonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar44,3% penduduk meskipun hanya menyumbangsekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.

Kelompok ilmu-ilmu pertanian mengkaji pertaniandengan dukungan ilmu-ilmu pendukungnya. Inti dariilmu-ilmu pertanian adalah biologi dan ekonomi. Karena pertanian selalu terikat dengan ruang danwaktu, ilmu-ilmu pendukung, seperti ilmu tanah, meteorologi, permesinan pertanian, biokimia, danstatistika, juga dipelajari dalam pertanian.

Usaha tani (farming) adalah bagian inti daripertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatanyang dilakukan dalam budidaya. Petani adalahsebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usahatani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petaniikan". Pelaku budidaya hewan ternak (livestock) secarakhusus disebut sebagai peternak.

Pertanian dalam pengertian yang luas mencakupsemua kegiatan yang melibatkan pemanfaatanmakhluk hidup (termasuk tanaman, hewan, danmikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam artisempit, pertanian juga diartikan sebagai kegiatanpemanfaatan sebidang lahan untuk membudidayakanjenis tanaman tertentu, terutama yang bersifatsemusim.

Usaha pertanian diberi nama khusus untuk subjekusaha tani tertentu. Kehutanan adalah usaha tanidengan subjek tumbuhan (biasanya pohon) dandiusahakan pada lahan yang setengah liar atau liar (hutan). Peternakan menggunakan subjek hewandarat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikandan amfibia) atau serangga (misalnya lebah). Perikanan memiliki subjek hewan perairan (termasukamfibia dan semua non-vertebrata air). Suatu usahapertanian dapat melibatkan berbagai subjek inibersama-sama dengan alasan efisiensi danpeningkatan keuntungan. Pertimbangan akankelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspekkonservasi sumber daya alam juga menjadi bagiandalam usaha pertanian.

Semua usaha pertanian pada dasarnya adalah kegiatanekonomi sehingga memerlukan dasar-dasarpengetahuan yang sama akan pengelolaan tempatusaha, pemilihan benih/bibit, metode budidaya, pengumpulan hasil, distribusi produk, pengolahandan pengemasan produk, dan pemasaran. Apabilaseorang petani memandang semua aspek ini denganpertimbangan efisiensi untuk mencapai keuntunganmaksimal maka ia melakukan pertanian intensif(intensive farming). Usaha pertanian yang dipandangdengan cara ini dikenal sebagai agribisnis. Program dan kebijakan yang mengarahkan usaha pertanian kecara pandang demikian dikenal sebagai intensifikasi. Karena pertanian industrial selalu menerapkanpertanian intensif, keduanya sering kali disamakan.

Sisi yang berseberangan dengan pertanian industrial adalah pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture). Pertanian berkelanjutan, dikenal jugadengan variasinya seperti pertanian organik ataupermakultur, memasukkan aspek kelestarian dayadukung lahan maupun lingkungan dan pengetahuanlokal sebagai faktor penting dalam perhitunganefisiensinya. Akibatnya, pertanian berkelanjutanbiasanya memberikan hasil yang lebih rendahdaripada pertanian industrial.

Pertanian modern masa kini biasanya menerapkansebagian komponen dari kedua kutub "ideologi" pertanian yang disebutkan di atas. Selain keduanya, dikenal pula bentuk pertanian ekstensif (pertanianmasukan rendah) yang dalam bentuk paling ekstremdan tradisional akan berbentuk pertanian subsisten, yaitu hanya dilakukan tanpa motif bisnis dan sematahanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri ataukomunitasnya.

Sebagai suatu usaha, pertanian memiliki dua ciripenting: selalu melibatkan barang dalam volume besardan proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkanmakhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnyadan memerlukan ruang untuk kegiatan itu sertajangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnyabudidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangiciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertaniandunia masih tetap demikian.

Sejarah Singkat Pertanian Dunia

Domestikasi anjing diduga telah dilakukan bahkan padasaat manusia belum mengenal budidaya (masyarakatberburu dan peramu) dan merupakan kegiatan peternakanyang pertama kali.

Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenalperadaban manusia dan mengubah total bentukkebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya bersepakatbahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah "bulan sabityang subur" di Timur Tengah, yang meliputi daerahlembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barathingga daerah Suriah dan Yordania sekarang.

Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkanadanya budidaya tanaman biji-bijian (serealia, terutamagandum kuna seperti emmer) dan polong-polongan didaerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelahberakhirnya Zaman Es terakhir di era Pleistosen, di dearahini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocokbagi mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal olehmasyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu muda(neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanianmengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaanterhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaanterhadap dewa-dewa perlambang kesuburan danketersediaan pangan.

Teknik budidaya tanaman lalu meluas ke barat (Eropadan Afrika Utara, pada saat itu Sahara belumsepenuhnya menjadi gurun) dan ke timur (hingga Asia Timur dan Asia Tenggara). Bukti-bukti di Tiongkokmenunjukkan adanya budidaya jewawut (millet) danpadi sejak 6000 tahun sebelum Masehi. MasyarakatAsia Tenggara telah mengenal budidaya padi sawahpaling tidak pada saat 3000 tahun SM dan Jepang sertaKorea sejak 1000 tahun SM. Sementara itu, masyarakatbenua Amerika mengembangkan tanaman dan hewanbudidaya yang sejak awal sama sekali berbeda.

Hewan ternak yang pertama kali didomestikasi adalahkambing/domba (7000 tahun SM) serta babi (6000 tahun SM), bersama-sama dengan domestikasikucing. Sapi, kuda, kerbau, yak mulai dikembangkanantara 6000 hingga 3000 tahun SM. Unggas mulaidibudidayakan lebih kemudian. Ulat sutera diketahuitelah diternakkan 2000 tahun SM. Budidaya ikan air tawar baru dikenal semenjak 2000 tahun yang lalu didaerah Tiongkok dan Jepang. Budidaya ikan lautbahkan baru dikenal manusia pada abad ke-20 ini.

Budidaya sayur-sayuran dan buah-buahan juga dikenalmanusia telah lama. Masyarakat Mesir Kuna (4000 tahun SM) dan Yunani Kuna (3000 tahun SM) telahmengenal baik budidaya anggur dan zaitun

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian [4 Agustus 2011]

TERIMA KASIH

(Sustainable Agriculture)

PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASISSISTEM PERTANIAN ORGANIK

Rija Sudirja

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pembangunan_pertanian_berkelanjutan_berbasis_sistem_pertanian_organik.pdf

Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapatdiperbaharui (renewable resources) dan sumberdayatidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekandampak negatif terhadap lingkungan seminimalmungkin.

Keberlanjutan yang dimaksud meliputi : penggunaansumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, sertalingkungannya. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaanproduk hayati yang ramah terhadap lingkungan(Kasumbogo Untung, 1997).

Keberhasilan pembangunan pertanian selama ini telahmemberikan dukungan yang sangat tinggi terhadappemenuhan kebutuhan pangan rakyat Indonesia, namun demikian disadari bahwa dibalik keberhasilantersebut terdapat kelemahankelemahan yang perludiperbaiki. Produksi yang tinggi yang telah dicapaibanyak didukung oleh teknologi yang memerlukaninput (masukan) bahan-bahan anorganik yang tinggiterutama bahan kimia pertanian seperti pupuk urea, TSP/SP-36, KCl, pestisida, herbisida, dan produk-produk kimia lainnya yang berbahaya bagi kesehatandengan dosis yang tinggi secara terus-menerus, terbukti menimbulkan banyak pencemaran yang dapat menyumbang degradasi fungsi lingkungan danperusakan sumberdaya alam, serta penurunan dayadukung lingkungan.

Adanya kesadaran akan akibat yang ditimbulkan dampak tersebut, perhatian masyarakat duniaperlahan mulai bergeser ke pertanian yang berwawasan lingkungan. Dewasa ini masyarakatsangat peduli terhadap alam dan kesehatan, makamuncullah teknologi alternatif lain, yang dikenaldengan “pertanian organik”, “usaha tani organik”, “pertanian alami”, atau “pertanian berkelanjutan masukan rendah”. Pengertian tersebut pada dasarnyamempunyai prinsip dan tujuan yang sama, yaitu untukmelukiskan sistem pertanian yang bergantung padaproduk-produk organik dan alami, serta secara total tidak termasuk penggunaan bahan-bahan sintetik.

Pertanian organik merupakan salah satu teknologialternatif yangmemberikan berbagai hal positif, yang dapat pada usaha tani produkproduk bernilaikomersial tinggi dan tidak mengurangi produksi. Untuk menerapkan pertanian ramah lingkungan danberkelanjutan, perlu dilakukan upaya:

• Sosialisasi pemasyarakatan mengenai pentingnya pertanian yang ramah

lingkungan

• Penggalakkan konsumsi produk hasil pertanianorganik.

• Diperlukan lebih banyak kajian/penelitian untukmendapatkan saprotan organik.

Usaha tani yang berorientasi pasar global perlumenekankan aspek kualitas, keamanan, kuantitas dan harga bersaing.

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pembangunan_pertanian_berkelanjutan_berbasis_sistem_pertanian_organik.pdf [4 Agustus 2011]

TERIMA KASIH