Sal~ola Sunda Kuno -...

Post on 18-Mar-2019

241 views 0 download

Transcript of Sal~ola Sunda Kuno -...

--

Pikiran Rakyat

"Sal~ola" Sunda KunoG ARUT adalah salah

satu kabupaten diwilayah Provinsi

Jawa Barat yang terletak :f:63kilometer di sebelah tenggaraKota Bandung dengan keting-gian:f: 717 meter di atas per-mukaan laut sehingga wilayahGarut ini rata-rata berhawasejuk. Adapun batas wilayahKabupaten Garut di sebelahbarat ialah Kabupaten Ban-dung dan Cianjur, di sebelahutara ialah KabupatenSumedang, di seJ?elah timurialah Kabupaten Tasikmalaya,dan di sebelah selatan ialahSamudra Indonesia.

KabupatenGaruttermasuk.salah satu daerah yang memi-liki peninggalan tradisi bu-daya masa lampau eukupkaya. N.J. Krom dalam lapo-rannya yang beIjudul Rap-porten van den Oudheid-kundigen Diens in Neder-landsch lndie (ROD, 1914),antara lain mencatat tentangadanya benda-benda sisa

kepurbakalaan budaya mega-litik, benda-benda tinggalanmasa pra-Islam dan masa a-wal Islamisasi, dan salah sat-unya adalah situs KabuyutanCiburuy.

Situs Kabuyutan Ciburuydikenal karena berada diKampung Ciburuy, Desa Pa-malayan, Kecamatan Bayong-bong, Kabupaten Garut.Kabuyutan Ciburuy ini dapatditempuh dari TerminalCiawitali Kota Garut dengankendaraan ~g~tan kota ju-

~-

rusan Bayongoong aTitara 30-50 menit, kemudian darijalan raya ke lokasi situsKabuyutan Ciburuy beIjaraksekitar 3 kilometer yang da-pat ditempuh melalui jalankecamatanjdesa menggu-nakan ojek dengan ongkos Rp5.000.

Situs Kabuyutan Ciburuy initerletak di sebuah perbukitandi kaki Gunung Cikuray de-ngan batas arah, Desa Sade-rang di barat, Desa Sindang-sari di utara, Desa Batuageungdi timur, dan Desa Cicayur diSelatan. Situs Kabuyutan Ci-buruy ini pun dilewati tiga ali-ran sungai keeil, yaitu SungaiCiburuy di sebelah barat, Su-ngai Cisaat di sebelah timur,dan Sungai Baranangsiang disebelah utara.

Luas area lokasi situsKabuyutan Ciburuy sekitar

.satu hektare, berpagar kawatberduri. Pintu gerbang uta-manya terbuat dari tembokdan besi yang berada di sebe-lah selatan, serta dilengkapidengan sarana mandi eucikakus. Area lokasi situs inipernah dilakukan pemugaranyang selesai pada tanggal 21Mei 1982 dan diresmikanoleh Prof. Haryati Soebadioyang ketika itu menjabat se-bagai Direktur Jenderal Ke-budayaan Departeman Pen-didikan dan Kebudayaan.**

KEBERADAAN Kabuyu-tan Ciburuy Garut telah sejaklama diberitakan, antara lainoleh K.F. Holle (1867) bahwa

Kliping Humas Unpad 2010

---

.Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1617 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

OJan 8Peb o Mar OApr o Me; OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes

DAlUANG.COM

UJANG Suryana, lamcen Kabuyutan Ciburuy Garut, dengan beberapa benda pusaka di KampungCiburuy, Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Menurut dia, benda-bendabudaya tersebut merupakan peninggalan Prabu Siliwangi dan putranya, yakni Prabu Kiansantang. *

di situ tersimpan naskah-naskah Sunda Kuno yangberbahan lontar dan daun ni-pah, ditulis menggunakan ak-sara dan bahasa Sunda Kuno,serta isinya cenderungmenyangkut hal-hal kehidu-pan yang berkaitan denganmasa pra- Islam di wilayahSunda. Pada masa lalu,Kabuyutan Ciburuy meru-pakan sebuah mandala, yaitusebuah modellembaga pen-didikan sebelum berdirinyatradisi pesantren di TatarSunda.

Kabuyutan Ciburuy bukanhanya sebagai tempat koleksinaskah semata, tetapi dapatdipastikan merupakan skrip-torium Sunda, yaitu salahsatu tempat kegiatan kaumintelektual untuk belajar sertamengembangkan beragaibidang ilmu pengetahuandalam bentuk tradisi tulisberupa bundelan naskah-naskah berbahan lontar dannipah. Hal ini didukung de-ngan adanya tinggalan bendabudaya yang masih tersimpanberupa sebilah peso pangot,rangka kaca mata berbahantanduk, gunting, piringlogam, tabung logam berkaki,yang semuanya termasuk ke-lengkapan alat tulis masa itu.

C.M. Pleyte dalam kunjung-annya pada tahun 1904 men-dapat informasi dari lurah disitu bahwa menurut ceritarakyat dahulu Cikuray itu bia-sa disebut Srimanganti,berdasarkan nama sebuahkampung di lereng sebelahbarat gunung tersebut. Disamping itu, Pleyte pun per-nah berkirim surat kepadaasisten residen di Garut,C.F.K. van Huis van Taxis.Dalam surat jawabannya,asisten residen itu men-

erangkan ~ahwa Cikuray itu

memang disebut pula Sri-.manganti, sebuah nama kam-

pung yang termasuk DesaCigedug. Namun, kampungitu sudah tidak ada lagi kare-na sudah ditinggalkan pen-duduknya.

Situs Kabuyutan Ciburuyini adalah salah satu saksipemah adanya "produsenkaum intelektual" di TatarSunda di masa lampau se-hingga membuat para pakarBelanda pada paruh keduaakhir abad ke-19 dan awalabad ke-20, antara lain K.F.Holle dan C.M. Pleyte tertarikmemfokuskan penelitianmereka ke wilayah tersebut.

Di lokasi Kabuyutan Cibu-ruy ini ditempati lima bangu-nan berdinding bilik bambuberatap daun rumbia (Sunda:hateup kiray) yang masing-masing adalah:

1. Patamon merupakanbangunan berkolong :!:40sentimeter yang berukuran 8meter x 6 meterberserambi 8meter x 4 meter dengan em-pat tiang utama berukuransekitar 4 meter dan berlan-taikan palupuh. Bangunan iniberfungsi sebagai tempatmusyawarah adat dan mene-rima tamu.

Di dalam patamon ini ter-simpan sebuah peti berisi be-berapa lembaran naskahberbahan saeh beraksara pe-gon dan benda-benda pusakaberupa sebatang rotan :!:40sentimeter dibungkus kainwama merah-putih, dua bilahgolok panjang, beberapa buahkeris, sebuah cambuk, rantailogam keemasan, alat kecan-tikan,bokortembaga,dangamelan. Menurut penuturankuncen Ujang Suryana, ben-da-benda budaya tersebutmerupakan peninggalan,Prabu Siliwangi dan pu--.: ~

tranya, yakni Prabu Keansan-tang.

2. Leuit atau lumbung padiberkolong :!:1 meter yangberukuran 4 meter x 2fi me-ter.

3. Saunglisung adalah ba-ngunan tempat menumbukpadi yang berukuran 9 meterx 3 meter, berdinding bilikbambu setengah terbuka tan-pa daun pintu, dan berlantaitanah.

4. Padaleman, yaitu sebuahlahan berpagar dinding anya-man bambu berukuran seki-tar 10 meter x 50 meter,terbagi ke dalam tiga ruanganberundak sarna besar yangdisekat dengan dinding anya-man bambu pula dan tiap-tiap ruangan itu dihubungkandengan pintu anyaman bam-bu. Pada ruangan ketiga,yakni ruangan terdalam yangmenempati lokasi paling atasdi lokasi itu terdapat sebuahbangunan berkolong :!:40sentimeter -.100 sentimeter,berukuran 9 meter x 5 meter.Di dalam bangunan ini ter-simpan tiga peti kayu yangmasing-masing berisi kropakdan bundelan naskah berba- .han lontar dan nipah besertabenda pusaka berupa kujang,trisula, genta, dan sebagainya.

Laban padaleman inimerupakan inti dari situskabuyutan yang berfungsi se-bagai sebuah mandala,semacam lembaga pen-didikan sebelum adanya tra-disi pesantren pada masa Is-lam atau tradisi sekolah padamasa kini. Pada tingkatbawah, yajtu ruang pertamatempat para pelajar yang bi-asa disebut catrik atausastrim; tingkat kedua, yaituruang tengah tempat parapelajar yang biasa disebutajar; dan tingkat ketiga, yaitu

ruang atas tempat para pela-jar yang biasa dise1mt resi.Ketiga tingkat pelajar tersebutbiasanya diasuh atau dibim-bing oleh resiguru atau ma-hakawi.

5. Panyarangan'atau pasi-garan adalah sebuah bangu-nan berkolong :!:75 sentime-ter yang berukuran 1,5 meterx 1,5 meter, berdindingpalupuh bambu <funbagianmukanya ditutup daun enaubertangkai dijepit:bilahanbambu.Bangunaniniberadadi luar lokasi padaleman danterletak pada tempat palingatas/tinggi. Bangunan iniberfungsi sebagai tempatpenyimpanan sementara selu-ruh peti sambil m~nggantianyaman janur yang dina-makan sinjangjsamping se-bagai pembungkus kropakbundelan naskah lontar/ni-pah, khususnya yang terdapatdi dalam peti ke-2, menjelangdilakukan upacara tradisional.**

SETIAP tahun diseleng-garakan rangkaian upacaratradisional yang dinamakanupacara seba, sejenis upacaratradisi tahunan. Waktunyajatuh pada setiap hari Rabuminggu ketiga pada bulanMuharam yang dilang-sungkan pada malam Kamis(Rabu malam) setelah waktusalat Isya. Seluruh kropakdan bundelan naskah dikelu-arkan dari dalam peti pe-nyimpanannya. l;Ial itu di-maksud untuk menggantianyaman daun kelapa muda(janur) pembungkus naskahyang dibuat setahun yang laludengan anyaman janur yangmasih segar. Upaya per-awatan tradisional terhadapnaskah semacam ini agakmengkawatirkan karena cen-derung dapat meningkatkankelembapan temperaturdalam setiap peti tempatpenyimpanan naskah.

Upacara seba yang di-pimpin oleh kunc,en UjangSuryana, putra bungsu Eng-kon, putra Aki Cudi, putra AkiRasdi, putra Aki :Rasidi, dankuncen yang sebe~umnyatidak dapat ditelusuri lagi. Se-mentara Ujang Suryana saatinimengakusebagaikuncenke~149.

Dalam upacara seba di-lakukan pencucian venda--benda atau barang-barangpusaka yang dianggap sebagaibenda peninggalan dari masaPrabu Siliwangi dan PrabuKeansantang. Acara ini di-lakukan sebagai tanda peng-hormatan kepada keduatokoh itu yang telahmewariskan harta pusaka, disamping mendoakan arwahmereka beserta rowah paraleluhur lainnya, rsekaligus se-bagai wujud pertnohonanma~f a ila terdapat keku-ran dan kealpaan selamam njaga serta merawat pusa-ka budaya tersebut. (Un- .dang Ahmad Darsa,dosenjpeneliti Pllologi Fakul-tas ]lmu Budaya, UniversitasPadjadjaran)***

.-;;,,0__ .