Post on 17-Sep-2018
!p" I#$
H%&'()%%*+,-
Oleh: SumardionoLayout: Mira Julia
Dibuat dan dipublikasikan oleh:
Rumah Inspirasi & Bentang Ilmuwww.RumahInspirasi.comwww.BentangIlmu.com
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
H!"#$%!!&'()Satu kata beragam makna dan interpretasi
Sebagai praktisi homeschooling yang mengelola blog
Rumah Insp i ras i dan se r ing menu l i s t en tang
homeschooling, saya sering mendapatkan email dan
menerima pertanyaan tentang homeschooling. Di mana
saya bisa mendaftar homeschooling? Berapa biaya
homeschooling? Apakah homeschooling ada di kota saya?
Bagaimana caranya mendirikan homeschooling? Apakah
saya bisa ikut homeschooling Anda?
Atau, seorang teman berkomentar, “O... jadi Anda
sekarang bisnis homeschooling? Memang bisnis
1
homeschooling lagi naik daun ya?” Sewaktu saya
memberikan jawaban dengan gelengan kepala dan
menjawab bahwa homeschooling bukanlah bisnis tapi
keluarga yang mendidik anaknya sendiri, dia tampak
kebingungan. Saya menangkap wajah yang seolah
menunjukkan ketidakpercayaan, tapi tak terucapkan.
Itulah sebagian dari pertanyaan-pertanyaan dan
komentar yang saya terima.
Saya sendiri bingung bagaimana menjawab
pertanyaan itu. Tampaknya ada kesenjangan yang sangat
lebar antara pertanyaan-pertanyaan itu dan homeschooling
sebagaimana yang saya ketahui dan jalani.
Inilah yang saya ketahui dan jalani mengenai
homeschooling.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
2
Seputar pengertian homeschooling
Tak ada definisi yang mudah tentang apa itu
homeschoolig atau home education atau yang di Indonesia
diterjemahkan menjadi sekolahrumah.
Menurut Marsha Ransom, penulis buku “The
Complete Idiot’s Guide to Homeschooling”, homeschooling
adalah istilah generik yang sering digunakan untuk
menggambarkan keluarga-keluarga yang memilih untuk
mendidik anaknya di rumah. Tetapi, istilah homeschooling
itu sendiri sering dianggap kurang tepat karena istilah itu
seolah-olah menggambarkan model pendidikan yang
menggunakan metode seperti lembaga sekolah (ruang
kelas, buku pelajaran, guru, murid, tes, rapor, kelas, dan
sebagainya. Padahal, banyak sekali model dan metode yang
dijalani oleh keluarga-keluarga homeschooling.
Oleh karena itu, sebagian keluarga lebih menyukai
sebutan home education atau home-based learning karena
mereka menggunakan rumah sebagai titik berangkat
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
3
pendidikan dan belajar, tetapi model belajar yang
digunakanya tak seperti sekolah. Mereka menggunakan
keseharian dan lingkungan sekitar sebagai bagian integral
yang digunakan dalam proses belajar dan pendidikan
anak-anak. Para orangtua lebih menempatkan diri sebagai
fasilitator dan mentor daripada sebagai guru dalam
pengertian tradisional. Keluarga-keluarga ini mungkin juga
menggunakan buku pelajaran dan metode konvensional
lainya, tetapi mereka berusaha mengaitkan antara materi
yang dipelajari anak-anak dengan dunia nyata sehari-hari
yang dijalani.
Kendatipun ada beberapa perbedaan dalam
pemaknaan homeschooling, secara substansi ada beberapa
hal yang terkandung dalam pengertian homeschooling dan
menjadi kesepakatan:
• homeschooling adalah model pendidikan
alternatif
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
4
• homeschooling adalah pendidikan berbasis
keluarga
Homeschooling sebagai pendidikan alternatif
Sebagai model pendidikan berarti homeschooling
memiliki kesamaan dengan sekolah yaitu untuk
mengantarkan anak-anak pada potensi terbaik mereka.
Tapi sebagai model pendidikan alternatif, homeschooling
memiliki perbedaan-perbedaan dibandingkan model
pendidikan mainstream (sekolah). Namanya juga alternatif,
berarti berbeda dengan arus utama dan perbedaan itu
menjadi bagian yang wajar dan melekat dalam
homeschooling.
Perbedaan-perbedaan itu harus disadari dan disikapi
dengan kedewasaan, tidak merasa rendah diri karena
berbeda dengan mainstream, tidak juga merasa sombong
dan merendahkan yang lain.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
5
Sepanjang tidak melanggar hukum, perbedaan
pandangan itu sah dan dijamin oleh Undang-undang. Oleh
karena itu, para orangtua homeschooling tidak perlu
merasa takut untuk memiliki pandangan yang berbeda
dalam mendidik anak. Jadi, jangan merasa bersalah kalau
Anda memiliki sudut pandang dan praktek homeschooling
yang berbeda dengan sekolah.
Karena ciri khas homeschooling adalah keragaman
dan tak ada model yang standar, perbedaan-perbedaan
antara homeschooling dan sekolah pun sangat bervariasi,
tergantung pandangan dan praktik yang dijalani setiap
keluarga homeschooling. Ada pandangan-pandangan yang
bersifat filosofis-substansial, ada yang merupakan
improvisasi dan inovasi pengembangan dari model yang
ada.
Sebagai contoh, ada keluarga homeschooling yang
meyakini bahwa hal yang paling substansi dalam proses
pendidikan itu adalah mengeluarkan potensi anak, bukan
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
6
memasukkan informasi/pengetahuan sebagaimana yang
menjadi praktik umum dalam model pendidikan di
sekolah.
Perbedaan pandangan itu muncul karena perbedaan
filosofi dalam memandang anak dan pendidikan. Asal kata
pendidikan (education) dari bahasa latin educare artinya
adalah mengeluarkan. Jadi, menurut pandangan alternatif
ini, tugas utama dalam pendidikan adalah mengeluarkan
potensi anak.
Dengan memiliki sudut pandang ini, keluarga
homeschooling memiliki bangunan model pendidikan yang
sangat berbeda dengan sekolah. Kegiatan utama dalam
pendidikan adalah belajar (pengalaman anak), bukan
mengajar (inisiatif guru). Fungsi orangtua adalah sebagai
fasilitator, bukan guru.
Ada juga keluarga homeschooling yang memiliki
pandangan yang berbeda dengan sekolah tentang
bagaimana pendidikan di ja lankan. Mereka tak
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
7
menggunakan belajar dalam sistem paket sebagaimana
sekolah, tetapi menggunakan sistem modular. Dalam
sistem modular, bisa dimungkinkan anak belajar sesuai
kecepatannya tanpa harus mengulang keseluruhan paket
jika ada yang belum dikuasainya.
Dalam sistem paket, anak yang tidak lulus
matematika maka harus tinggal kelas dan mengulang
seluruh paket materi pelajaran (walaupun materi pelajaran
itu dikuasainya). Dalam sistem modular, anak belajar terus
sesuai dengan kecepatannya pada setiap pelajaran. Pada
satu masa, bisa jadi yang menyukai matematika berada
pada kelas 6 untuk pelajaran matematika, kelas 5 untuk
sains, dan kelas 4 untuk bahasa.
Atau sebaliknya, anak yang menyukai bahasa dan
sastra menguasai bahasa kelas 7, tetapi matematika dan
sains-nya masih kelas 5. Jadi, anak-anak tidak mendapat
pinalti akibat kelemahan pada satu bidang, tetapi terus
bertumbuh sesuai kemampuannya.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
8
Atau, perbedaan antara homeschooling dengan
sekolah itu bisa terjadi pada level manajemen proses
belajar. Kalau sekolah terjadwal dengan ketat mengenai
jam belajar dan materi pelajaran setiap hari, keluarga
homeschooling bisa menggunakan pendekatan yang lebih
fleksibel. Mereka bisa mengatur jadwal belajar sesuai
dengan pola keluarga atau menggunakan materi-materi
belajar dari kegiatan keseharian, bukan menggunakan
buku pelajaran.
Di dalam keragaman derajad perbedaan antara
keluarga homeschooling dibandingkan sekolah, ada satu
hal yang sama di dalam keluarga homeschooling.
Kesamaan itu adalah bahwa anak-anak homeschooling itu
tidak bersekolah. Homeschooling bukan sebutan untuk
kegiatan orangtua usai sekolah atau pendampingan
orangtua untuk menemani anak-anaknya belajar. Kalau
anaknya tetap bersekolah, maka sebutannya tetap anak
sekolah bukan anak homeschooling. Yang disebut anak
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
9
homeschooling adalah anak-anak yang tidak bersekolah,
tetapi menjalani pendidikan berbasis rumah.
Perbedaan istilah antara homeschooling dan sekolah
itu bukanlah untuk menunjukkan bahwa homeschooling
adalah hal yang eksklusif. Sama sekali bukan. Perbedaan
(distinction) itu perlu dipertegas untuk memberikan
kejelasan tentang gagasan homeschooling. Sebab, ada
sebagian orang yang mulai suka-suka menggunakan istilah
homeschooling, terutama untuk kepentingan bisnis.
Penempatan istilah homeschooling yang tidak tepat akan
mengaburkan makna homeschooling dan pada gilirannya
akan merugikan masyarakat.
Jadi, dalam konteks homeschooling sebagai
pendidikan alternatif, pokok terpenting bagi praktisi
homeschooling adalah jangan takut untuk memiliki
pandangan berbeda. Kuncinya adalah Anda yakin bahwa
itu memang hal terbaik untuk anak Anda. Indikator
praktisnya adalah anak Anda berbahagia menjalani proses
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
10
belajarnya dan kapasitas pembelajarannya terus
meningkat.
Homeschooling sebagai pendidikan berbasis keluarga
Substansi kedua mengenai pengertian homeschool
adalah bahwa homeschooling adalah pendidikan berbasis
keluarga. Homeschooling adalah pendidikan non-
inst i tusional , bukan sebuah lembaga. Sebutan
homeschooling melekat pada keluarga yang menjalaninya,
bukan pada sebuah lembaga.
Di dalam homeschooling, yang menjadi sentral dan
fokus perhatian adalah anak dan keluarga.
Anak adalah subyek pendidikan. Sebagai subyek
pendidikan, anak menjadi alat ukur/uji apakah sebuah
kurikulum, metode, materi ajar, dan sebagainya efektif
atau tidak. Anak tidak dipaksa mengikuti sebuah
kurikulum atau metode tertentu, tetapi kurikulum dan
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
11
metode itu harus menjadi alat untuk mengembangkan
potensi anak.
Pandangan tentang anak sebagai subyek pendidikan
ini perlu ditegaskan karena di dalam homeschooling
orangtua memiliki banyak sekali pilihan model dan metode
untuk mendidik anak. Dengan menegaskan bahwa yang
menjadi subyek adalah anak, pengalaman dan respon anak
menjadi indikator penting yang sangat diperhitungkan
dalam proses pembelajaran. Ukuran kualitas metode tidak
ditentukan oleh kecanggihan teorinya, kepopuleran
namanya, tetapi dilihat dari kecocokan anak dengan
metode itu. Juga, kualitas materi belajar tidak ditentukan
oleh harganya yang mahal atau keterkenalannya, tetapi
sejauh mana anak kualitas pengalaman kegiatan anak.
Di dalam homeschooling, keluarga menjadi
penanggung jawab seluruh proses pendidikan. Asumsinya,
keluarga adalah yang paling mengetahui tentang anak-
anaknya. Mereka hidup bersama anak-anak oleh karena
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
12
itu secara alami lebih mengetahui perkembangan dan sifat-
sifat anak dibandingkan orang lain. Setiap keluarga
memiliki nilai-nilai, pengalaman, dan cita-cita yang unique.
Oleh karena itu, merekalah yang paling berhak untuk
menentukan ke arah mana pendidikan anak-anaknya;
bukan orang lain atau sebuah lembaga yang bersifat
eksternal.
Walaupun keluarga menjadi penanggung jawab
pendidikan, bukan berarti keluarga homeschooling harus
menjalankannya semuanya sendiri. Gagasannya adalah
menjadi tuan, menjadi pengambil keputusan yang
menentukan arah pendidikan. Adapun alat dan sarana di
dalam proses homeschooling dapat memanfaatkan
infrastruktur apapun yang ada di masyarakat.
Secara praktik, keluarga homeschooling memiliki
banyak pilihan apakah mengerjakan sendiri, menggunakan
bantuan orang lain atau lembaga-lembaga yang ada.
Misalnya dalam hal mengajar, orangtua homeschooling
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
13
dapat mendidik anaknya untuk menjadi ototidak (belajar
mandiri), orangtua mengajar sendiri, meminta bantuan
saudara/teman/tetangga, mengundang tutor, atau
memasukkan anak ke lembaga bimbingan belajar.
Apakah konsekuensi homeschooling sebagai
pendidikan berbasis keluarga?
Konsekuensinya, homeschooling adalah model
pendidikan yang beragam, sesuai dengan keragaman
keluarga. Tidak ada satu model standar homeschooling
yang dianggap benar. Praktek homeschooling setiap
keluarga bersifat unik karena setiap keluarga memiliki
tujuan dan penekanan nilai-nilai yang berbeda di dalam
penyelenggaraan homeschooling. Setiap keluarga memiliki
hak sepenuhnya untuk merancang model homeschooling
yang terbaik untuk anak-anak dan keluarganya.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
14
Homeschooling & Flexischooling
Jadi, yang disebut homeschooling adalah pendidikan
yang diselenggarakan oleh keluarga. Homeschooling adalah
jalur pendidikan informal.
Sebutan homeschooling melekat pada keluarga,
bukan pada lembaga. Kalau lembaga, sebutannya adalah
sekolah, akademi, kursus, bimbel, PKBM, atau sebutan-
sebutan lainnya yang sesuai.
Bagamana dengan sekolah yang memiliki jadwal
fleksibel? Kalau itu berwujud lembaga, maka sebutan yang
lebih tepat adalah sekolah atau sesuai dengan badan
hukum lembaga tersebut. Sekolah yang jadwal masuknya
fleksibel, misalnya 3 kali seminggu, disebut flexi school.
Kalau badan hukumnya adalah PKBM (Pusat
Kegiatan Belajar Mandiri), maka sebutan yang lebih tepat
adalah PKBM Abc atau PKBM Xyz, bukan Homeschooling
Abc atau Homeschooling Xyz. Atau kalau badan hukumnya
adalah kursus, maka sebutan yang lebih tepat adalah LPK
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
15
A atau LPK B. Demikian pun lembaga Bimbingan Belajar,
maka sebutan yang lebih tepat adalah Bimbel A atau
Bimbel B.
Karena homeschooling adalah sebutan untuk
keluarga, maka Anda tidak perlu mendaftar ke lembaga-
lembaga tertentu kalau ingin melakukan homeschooling.
Yang perlu dilakukan oleh keluarga yang akan
menjalani homeschooling adalah mempelajari apa itu
homeschooling, merancang homeschooling untuk anak-
anak Anda, dan kemudian menjalaninya. Kalau Anda
membutuhkan bantuan lembaga eksternal, Anda bisa
mengundang tutor, mengikutkan anak pada bimbingan
belajar atau mengikutkan anak pada berbagai kursus
sesuai kebutuhan.
Dan karena Anda tidak mendaftar ke mana-mana,
Anda tak perlu membayar apapun dan kepada siapapun
untuk menjalankan homeschooling Anda. Anda baru
membayar kalau Anda menggunakan jasa orang atau
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
16
lembaga tertentu untuk membantu Anda. Kalau anak Anda
mengikuti bimbel, maka Anda membayar biaya bimbel;
kalau Anda mengundang tutor, Anda membayar jasa tutor;
kalau Anda mengikuti pelatihan, Anda membayar biaya
pelatihan; kalau Anda mengikuti konsultasi berbayar, Anda
membayar biaya konsultasi; kalau Anda ikut klub/kursus,
Anda membayar biaya keanggotaan klub/kursus. Dan
seterusnya.
Jadi, Anda membayar sesuai yang Anda butuhkan
dan terima, bukan untuk mendaftar homeschooling.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
17
Analogi Homeschooling dan Sekolah
Bentuk homeschooling itu memang tidak mudah
dibayangkan bagi orang yang belum pernah bersentuhan
dengannya. Oleh karena itu, cara paling mudah untuk
m e m a h a m i h o m e s c h o o l i n g a d a l a h d e n g a n
membandingkannya dengan sekolah.
Dalam beberapa hal, homeschooling adalah sama
sekaligus berbeda dibandingkan sekolah.
Homeschooling dan sekolah adalah sama-sama alat
(tools) untuk mencapai tujuan pendidikan. Yang
mengikatkan antara homeschooling dan sekolah adalah
kesamaan tujuan untuk meraih kebaikan untuk masa
depan anak.
Homeschooling dan sekolah sama-sama ada untuk
kepentingan anak. Homeschooling dan sekolah tidak
mengejar eksistensi dirinya, tetapi merupakan pelayan
untuk kepentingan anak.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
18
Homeschooling dan sekolah sama-sama legal, sama-
sama dilindungi keberadaannya oleh Undang-undang dan
aturan hukum di Indonesia. Homeschooling termasuk jalur
pendidikan informal dan sekolah masuk dalam kategori
pendidikan formal. Kualitas hasil pendidikan informal
(homeschooling) dapat diakui melalui proses ujian
kesetaraan atau biasa dikenal secara populer dengan
sebutan Ujian Paket.
Selain memiliki kesamaan, tentu saja ada perbedaan-
perbedaan antara homeschooling dibandingkan sekolah.
Antara homeschoo l ing dan seko lah dapa t
dianalogikan seperti pakaian. Ada pakaian yang dibuat
oleh pabrik, ada pakaian yang dibuat oleh penjahit.
Pakaian yang dibuat oleh pabrik ada bermacam-macam,
tetapi bersifat standar. Untuk satu bentuk/model, dibuat
seragam dalam jumlah banyak oleh pabrik. Kalau kita
ingin membeli, kita tinggal memilih model yang sesuai dan
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
19
membayarnya. Pakaian buatan pabrik adalah analogi
untuk proses belajar di sekolah.
Sebaliknya, ada juga pakaian yang dibuat oleh
penjahit. Kalau ingin membuat pakaian di penjahit, kita
harus memilih sendiri bahannya, memilih modelnya, dan
kemudian baru mendatangi penjahit. Badan kita kemudian
diukur, pakaian kita dijahit sesuai ukuran dan model yang
kita inginkan. Itulah analogi untuk proses belajar yang
terjadi dalam homeschooling.
Atau, kita bisa menggunakan cara lain untuk
menggambarkan homeschooling dan sekolah dengan
menggunakan analogi makanan. Sekolah adalah menu
makanan sistem paket, sementara homeschooling adalah
menu makanan model prasmanan.
Dalam sistem paket, kita membeli satu kesatuan
makanan yang sudah ditentukan isinya dan tak bisa
diganti-ganti. Sementara dalam sistem prasamanan, kita
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
20
bisa memilih-milih makanan apa yang kita sukai dan
seberapa banyak kita mengambilnya.
T en tu sa j a ana l o g i - ana l o g i d i a t a s t i dak
menggambarkan sepenuhnya perbedaan antara
homeschooling dan sekolah. Tapi setidaknya, analogi-
analogi itu bisa membantu kita memahaminya dengan cara
yang lebih sederhana dan kita kenal.
Selain itu, perbedaan besar antara homeschooling
dan sekolah adalah pada peran orangtua.
Pada sistem sekolah, tugas utama orangtua adalah
mencari dana dan memilih sekolah yang dinilai paling
sesuai untuk anak. Ketika anak sudah diserahkan pada
sekolah, maka seluruh proses pendidikan anak
didelegasikan kepada para guru dan pengelola sekolah.
Pada homeschooling, orangtua memiliki peran yang
sentral. Investasi orangtua untuk anak bukan pada jumlah
dana yang disediakan, tetapi pada waktu dan usaha yang
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
21
dicurahkan. Peran serta dan keterlibatan orangtua
homeschooling terjadi pada seluruh proses pendidikan,
baik pada saat perencanaan, proses belajar, maupun saat
evaluasi.
Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling
Kelebihan dan kekurangan homeschooling ini
d i tu l iskan berdasarkan kondis i a lami (nature )
homeschooling, bukan berdasarkan pengamatan praktik
homeschooling yang sangat beragam.
Secara umum, keunggulan homeschooling adalah:
Fleksibilitas Pendidikan
Homeschooling adalah ibarat memulai penulisan
rencana dan program pendidikan anak atas selembar
kertas baru. Tak ada batasan atau constraint untuk
membuat rencana itu selain batasan legal dan etis.
Orangtua dapat merancang model pendidikan yang
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
22
sesuai dengan idealisme mereka untuk anak-anak dan
kemudian bekerja keras untuk mewujudkannya.
Fleksibilitas homeschooling bukan hanya dalam
penentuan tujuan, tetapi juga dalam penentuan
bagaimana cara anak belajar, materi yang digunakan,
serta aspek-aspek teknis lain di dalam proses belajar
anak.
Fleksibilitas Pendanaan
Ketika biaya pendidikan semakin mahal dan
terjadi kenaikan biaya terus-menerus yang tak
berhubungan dengan kualitas pendidikan, pendidikan
yang baik semakin sulit terjangkau. Homeschooling
m e m b e r i k a n k e s e m p a t a n o r a n g t u a u n t u k
memaksimalkan pemanfaatan dana pendidikan anak
karena pengeluaran anak betul-betul berada dalam
kendali orangtua. Orangtua hanya membayar apa-apa
yang dibutuhkan, pay as you go.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
23
Kustomisasi Pendidikan
Karena homeschooling memiliki fleksibilitas yang
tinggi, setiap keluarga dapat merancang dan
mengkustomisasi pendidikan untuk setiap anak.
Orangtua dapat berfokus untuk memaksimalkan
kekuatan anak, bukan hanya sibuk memperbaiki
kelemahan anak.
Dalam homeschooling, orangtua bukan hanya
bisa merancang pendidikan yang terkustomisasi untuk
keluarganya, tetapi bahkan bisa melakukan
kustomisasi untuk setiap anak yang berbeda.
Akses pada Dunia Nyata
Me la lu i proses pembe la jaran berbas is
keseharian, kunjungan lapangan, dan proses magang,
anak-anak homeschooling sangat banyak terekspos
dengan realitas di dunia nyata. Proses semacam ini
membuat anak-anak homeschooling lebih dapat dan
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
24
lebih cepat beradaptasi di masyarakat ketika mereka
melewati usia sekolahnya.
Kedekatan Anggota Keluarga
Homeschooling membuat orangtua dan anak
saling terhubung terus sepanjang tahun dan sepanjang
pertumbuhannya. Kehangatan dan kekuatan
hubungan antar-para anggota keluarga ini akan
membuat anak lebih bahagia dan lebih matang secara
psikologis, sehingga lebih mampu menghadapi
tantangan eksternal pada saat remaja dan dewasanya.
Homeschooling bukan hanya berisi kelebihan
saja, tetapi juga memiliki kekurangan dan resiko yang
inheren di dalamnya, antara lain:
Kompleksitas Pengelolaan
Karena sebagian besar proses pendidikan
dikelola orangtua, kompleksitas dan tanggung jawab
orangtua pada anak homeschooling lebih tinggi
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
25
daripada ketika anak bersekolah. Butuh kesediaan
orangtua untuk terus belajar dan bekerja keras
sepanjang waktu untuk membuat homeschooling bisa
berjalan baik.
Minimnya Infrastruktur
Infrastruktur pendidikan yang ada di Indonesia
sebagian besar ditujukan untuk anak-anak sekolah.
Program, kegiatan, dan sarana-sarana pendidikan
sebagian besar dibangun untuk anak-anak sekolah.
Dengan kelangkaan infrastruktur pendukung,
praktisi homeschooling harus pandai-pandai mencari
akal untuk menyiasati kondisi dan terkadang harus
berinisiatif untuk membangun sendiri infrastruktur
sesuai kebutuhannya.
Ketergantungan pada Keluarga
Ada resiko kelanjutan homeschooling anak
dalam jangka panjang, terutama jika ada kondisi-
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
26
kondisi yang luar biasa (extra ordinary events),
misalnya: perceraian, kematian, dan lain-lain.
Tekanan Eksternal
Karena homeschooling masih sedikit, ada
tekanan eksternal dari keluarga dan lingkungan yang
memiliki prasangka negatif terhadap homeschooling.
Kondisi ini memberikan tambahan pressure bagi anak
dan keluarga, sehingga harus disiapkan dan
diantisipasi.
Homeschooling dan Para Tokoh
Secara gagasan, homeschooling atau pendidikan
berbasis rumah bukanlah hal yang baru. Sebelum ada
sekolah umum yang diselenggarakan oleh negara,
pendidikan sebagian besar berawal di rumah dan berjalan
dalam kepemimpinan keluarga. Proses belajarnya
dilakukan oleh orangtua, mengundang guru, melibatkan
aktivitas magang di dunia nyata, dan sejenisnya.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
27
Dalam bahasa yang l eb ih d ikena l umum,
homeschooling sering dikenal sebagai proses belajar
otodidak atau belajar mandiri. Anak aktif belajar dan
mengeksplorasi apa-apa yang ingin dipelajarinya, anak dan
belajar melalui sumber apapun yang bisa memberikan ilmu
dan ketrampilan kepadanya.
Sebagaimana sifat dasar homeschooling yang berbasis
keluarga, homeschooling tak memiliki bentuk tunggal.
Latar belakang orangtua beragam, keyakinan dan nilai-
nilainya beragam, alasan memilih homeschooling beragam,
demikian pun anak-anak homeschooling beragam.
Ada yang konservatif, ada yang liberal. Ada yang
fundamentalis, ada yang hippies. Ada yang scholar, ada
yang seniman. Ada yang saintis, ada yang artis.
Keragaman dalam homeschooling memberikan
kesempatan untuk tumbuhnya setiap potensi secara
maksimal. Sebab, yang dipelajari dan dilakukan anak tak
diseragamkan; tetapi sesuai model homeschooling yang
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
28
dipilih, menyesuaikan dengan potensi yang dimiliki anak
dan kondisi keluarga.
Oleh karena itu, tokoh-tokoh yang menjalani
homeschooling sangat beragam dan membentang
sepanjang masa; baik di masa lalu maupun masa kini.
Beberapa sosok terkenal yang dibesarkan dalam
pendidikan homeschooling, antara lain:
• George Washington (presiden AS)
• Abraham Lincoln (presiden AS)
• Albert Einstein (saintis)
• Leonardo da Vinci (seniman)
• Claude Monet (pelukis)
• Thomas A. Edison (penemu)
• Alexander Graham Bell (penemu)
• Wolfgang Amadeus Mozart (komposer)
• Hans Christian Anderson (penulis)
• Agatha Christie (penulis)
• Laura Ingalls Wilder (penulis)
• Fred Terman (presiden the Stanford University)
• Timothy Dwight (presiden the Yale University)
• Louis Armstrong (pemusik jazz)
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
29
• Charlie Chaplin (aktor)
• Soichiro Honda (pendiri Honda)
• Colonel Harland Sanders (pendiri Kentucky Fried
Chicken)
Di Indonesia, tokoh yang sering diacu sebagai produk
homeschooling adalah para otodidak yang melakukan
proses belajar mandiri seperti Ki Hajar Dewantoro, KH
Agus Salin, Buya Hamka. Di dunia bisnis, lebih banyak
lagi tokoh Indonesia yang tidak belajar melalui sekolah,
tetapi melalui praktek bisnis yang dijalani keluarganya.
Adapun sosok terkenal masa kini dan masih hidup
yang dibesarkan melalui pendidikan homeschooling, antara
lain:
Julian Assange – pendiri Wikileaks
Julian Assange adalah tokoh yang beberapa
waktu yang lalu mendapat sorotan di dunia karena
telah membocorkan dokumen-dokumen rahasia
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
30
pemerintah dan militer Amerika Serikat melalui situs
Wikileaks yang didirikannya. Dia adalah sosok seorang
yang memberontak terhadap sistem politik korup yang
sedang menguasai dunia saat ini. Akibatnya, dia
dikejar oleh pemerintah Amerika Serikat yang ingin
menangkapnya.
Julian Assange menjalani homeschooling selama
beberapa tahun sambil melakukan perjalanan bersama
orangtuanya yang memiliki perusahaan teater keliling.
Saat dewasa, dia terus menjalani hidup berpindah-
pindah; dan itu sesuai dengan kondisinya saat ini yang
menjadi target pembunuhan dan pemburuan karena
apa yang dilakukannya.
Condoleezza Rice - mantan menteri luar negeri AS
Condoleezza Rice adalah wanita berkulit hitam
pertama yang menjadi menteri luar negeri Amerika
Serikat. Dia menjadi menteri luar negeri pada saat
pemerintahan George W. Bush. Majalah Forbes pernah
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
31
menobatkannya sebagai “The Most Powerful Woman in
the World”. Saat ini dia menjadi pengajar di Stanford
Graduate School of Business.
Angelina Rice, ibu dari Condoleezza Rice,
berhenti dari pekerjaannya sebagai guru musik di SMA
untuk mend id ik homeschoo l ing buat anak
perempuannya itu.
Erik Demaine, profesor matematika
Erik Demaine adalah professor termuda yang
pernah dimiliki The Massachusett Institute of
Technology (MIT). Dia menjadi dosen pada usia 20
tahun. Dia adalah ahli matematika origami, yang
menggunakan model origami untuk memahami konsep
matematika dan menerapkannya dalam berbagai
disipling seperti arsitektur, robotik, dan biologi
molekular.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
32
Demaine menjalani homeschooling sambil
melakukan perjalanan keliling Amerika Serikat
bersama ayahnya, seorang pandai emas (goldsmith)
dan glassblower. Demaine mulai kuliah saat usia 12
tahun, menyelesaikan sarjana pada usia 14 tahun.
Selain seorang jenius di bidang matematika dan
komputasi, Demaine adalah seorang seniman yang
karyanya dipajang di the Museum of Modern Art dan
dijadikan sebagai koleksi permanen di museum itu.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
33
Gagasan kunci:
Homeschooling adalah pendidikan berbasis
keluarga. Anak-anak homeschooling tidak
be rseko lah , t e t ap i d id id ik s end i r i o l eh
orangtuanya.
Lembaga atau bimbingan belajar yang memberikan
kesempatan pada siswanya untuk belajar seperti
sekolah, tetapi masuk hanya beberapa kali dalam
seminggu disebut flexi-school (sekolah fleksibel),
bukan homeschool.
Seandainya orangtua menggunakan sebuah
l e m b a g a y a n g m e n d u k u n g p r o s e s
homeschoolingnya, sebutan homeschooling tetap
melekat pada keluarga. Sebutan homeschooling
tidak menempel pada lembaga yang diikuti karena
homeschooling bukan lembaga.
Karena homeschooling adalah sebutan untuk
keluarga, bukan lembaga; maka homeschooling
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
34
tidak bisa di-franchise-kan dan tak ada istilah
“peluang bisnis homeschooling”. Kita tak ikut
merancukan istilah homeschooling sehingga bisa
membantu proses edukasi masyarakat dari
e k s p l o i t a s i y a n g m e n g g u n a k a n i s t i l a h
homeschooling secara tidak tepat.
Sebagaimana sistem apapun, homeschooling
memiliki kekuatan/potensi sekaligus kekurangan/
r e s i k o . T u g a s o r a n g t u a y a n g m e m i l i h
homeschooling adalah memaksimalkan kekuatan
dan potensi homeschooling, sekaligus mengurangi
dampak buruk dan mengantisipasi resiko-resiko
yang terkait.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
35
Tips untuk Anda:
Dengan memilih homeschooling berarti kita tidak
menitipkan anak pada sebuah lembaga tertentu
sebagaimana yang biasakan kita lakukan pada
saat anak bersekolah. Oleh karena itu, kita harus
berinisiatif dan berperan aktif dalam proses
pendidikan anak.
Dengan memilih homeschooling berarti kita
menjadi “kepala sekolah”. Kita harus menentukan
tujuan yang hendak kita raih, strategi untuk
mencapai tujuan itu, dan proses yang akan kita
jalani untuk homeschooling anak-anak kita.
D i d a l a m b e r b a g a i a s p e k p e l a k s a n a a n
homeschooling, kita bisa memilih apakah
melakukannya secara mandiri atau menggunakan
bantuan eksternal pihak lain.
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
36
Penulis
Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga)
anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama
isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk
pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling
sejak anak-anak mereka lahir hingga saat ini.
Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan
manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik
Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di
Lembaga PPM, Jakarta.
Sempat berkarir di dunia keuangan, Aar saat ini memilih untuk
menjadi bapak rumah tangga dan menjadi Working At Home Dad
(WAHD).
Dalam dunia homeschooling, Aar aktif menulis dan mengelola blog
Rumah Inspirasi (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah menulis
buku tentang homeschooling berjudul “Homeschooling Lompatan
Cara Belajar” dan “Warna-warni Homeschooling” yang diterbitkan
oleh penerbit Elex Media Komputindo, serta "Apa itu Homeschooling"
yang diterbitkan penerbit Panda Media.
Blog: www.RumahInspirasi.com
Facebook: https://www.facebook.com/aar.sumardiono
Twitter: @AarSumardionoEmail: aar@RumahInspirasi.com
(c) 2013 Rumah Inspirasi. Ebook juga dilindungi UU hak cipta.
37