Post on 16-Jul-2019
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
SEKRETARIAT
GEDUNG SYAFRUDIN PRAWIRANEGARA II LANTAI 10
JALAN LAPANGAN BANTENG TIMUR NOMOR 2-4, JAKARTA 10710 KOTAK POS 3169TELEPON (021) 3810162 PSWT. 4550; FAKSIMILE (021) 3847742; SITUS www.dikn.depkeu.qo.id
Nomor
Sifat
LampiranHal
S-3257KN.1/2Q14Segera1 (satu) BerkasPembayaran Tunjangan Khusus Pembinaan KeuanganNegara (TKPKN) Sehubungan Dengan DitetapkannyaSurat Edaran Bersama Dirjen Perbendaharaan danKepala Badan Kepegawaian Negara (BKN)Nomor SE-19/PB/2014 dan Nomor 1/SE/2014
Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah2. Para Kepala KPKNL
Di Lingkungan DJKN
Menindaklanjuti surat Sekretaris Jenderai Kementerian Keuangan Nomor : S-1116/SJ/2014tanggal 10 Juni 2014 perihal tersebut di atas, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Diinformasikan bahwa Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Kepala Badan KepegawaianNegara telah menetapkan Surat Edaran Bersama Nomor : SE-19/PB/2014 dan Nomor1/SE/2014 tanggal 22 Mei 2014 tentang Tindak Lanjut Perubahan Batas Usia PensiunBerdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
2. Dengan ditetapkannya Surat Edaran Bersama tersebut di atas, Sekretaris JenderalKementerian Keuangan dalam surat sebagaimana dimaksud pada poin pertama telahmengeluarkan petunjuk tentang pembayaran TKPKN bagi pegawai di lingkungan KementerianKeuangan sebagaimana berikut:a. Pegawai yang mengalami perubahan batas usia pensiun dapat dibayarkan kembali
TKPKN-nya apabila bersedia melanjutkan melaksanakan tugas sampai dengan batas usiapensiun baru sebagaimana ditetapkan dalam SEB tersebut dan surat keputusanpemberhentiannya belum ditetapkan.
b. Apabila surat keputusan pemberhentian telah ditetapkan dan/atau Surat KeteranganPenghentian Pembayaran (SKPP) TKPKN pegawai tersebut telah diterbitkan, makaTKPKN-nya dapat dibayarkan kembali setelah surat keputusan pemberhentian dan/atauSKPP-nya dicabut/ditinjau kembali.
c. Apabila SKPP TKPKN yang bersangkutan belum diterbitkan dari satker terkait, TKPKN-nyadapat dibayarkan kembali setelah Surat Keputusan Pemberhentiannya sebagai PNSdicabut/ditinjau kembali.
3. Berkaitan dengan itu, bersama ini terlampir fotocopy surat edaran bersama dan surat dariSekretaris Jenderal Kementerian Keuangan tersebut di atas untuk menjadi pedoman dalampelaksanaan pembayaran TKPKN.
Demikian disampaikan, untuk menjadi pedoman dan dilaksanakan.
Sekretaris Ditjen,
Tembusan ;
1. Direktur Jenderal Kekayaan Negara2. Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, Sekretariat Jenderal3. Kepala Bagian Keuangan4. Kepala Bagian Kepegawaian
1 e jun mu
Dodi Iskandar
NIP 196001241981121002
A
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIASEKRETARIAT JENDERAL
GEDUNG DJUANDA ILT.IV, JL.DR.WAHID1N RAYA NOMOR 1, JAKARTA 10710, KOTAK POS 21TELEPON 021-3449230 PSWT6166; FAKSIMILI 021-3844784; SITUS www.setjen.depkeu.go.id
Nomor
Sifat
LampiranHal
S- ^^/SJ/2014SEGERA
Satu berkas
Pembayaran Tunjangan Khusus Pembinaan KeuanganNegara (TKPKN) Sehubungan Dengan DitetapkannyaSurat Edaran Bersama Dirjen Perbendaharaan danKepala Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN)Nomor SE-19/PB/2014 dan Nomor 1/SE/2014
Yth. 1. Para Sekretaris Direktorat Jenderal2. Sekretaris Inspektorat Jenderal3. Para Sekretaris Badan4. Kepala Biro Umum Sekretariat Jendera!1 s.d. 4 di lingkungan Kementerian Keuangan
Jakarta
WJuni 2014
Berkenaan dengan telah ditetapkannya Surat Edaran Bersama (SEB) DirekturJenderal Perbendaharaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor SE-19/PB/2014dan Nomor 1/SE/2014 tanggal 22 Mei 2014 tentang Tindak Lanjut Perubahan Batas UsiaPensiun Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neqaradan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Pemberhentian Pegawai NegeriSipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional (terlampir), dengan inidisampaikan bahwa: a
1 tS' yang ™en9ala™ perubahan batas usia pensiun dapat dibayarkan kembaliTKPKN-nya apabila bersedia melanjutkan melaksanakan tugas sampai dengan batasusia pensiun baru sebagaimana ditetapkan dalam SEB tersebut dan surat keputusanpemberhentiannya belum ditetapkan;
2. Apabila surat keputusan pemberhentian telah ditetapkan dan/atau Surat KeteranganPenghentian Pembayaran (SKPP) TKPKN pegawai tersebut telah diterbitkan, makaTKPKN-nya dapat dibayarkan kembali setelah surat keputusan pemberhentian dan/atauSKPP-nya dicabut/ditinjau kembali;
3. Apabila SKPP TKPKN yang bersangkutan belum diterbitkan dari satker terkait TKPKN-2!?o ,apa,! dlbayarkan kembali setelah Surat Keputusan Pemberhentiannya sebagaiPNS dicabut/ditinjau kembali. y y
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Saudara diucapkan terima kasih.
a.n. Sekretaris Jenderal
Kepala Biro Perencanaan
;--^>Si dan Keuangan
Tembusan:
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan.
SurriiysiiiK^NJP"19^10706 198203 2001 k
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADAN
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Yth. 1. Para Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat2. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat JenderaA Para l^ars.= l~, I/"-.,*-- n-i_.. . ~i d„, ix «-,;;-"•"" "™j«i wntsMuidi uenaera Keroenc•i. Para Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan NegaraPerbendaharaan
niRFKTi ip inK,r^D *, ™-r, SURAT EDARAN BERSAMADIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARANomor :SE- 19 /PB/2014
Nomor: 1/SE/2014
T,k.r, TENTANG
A. Umum
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neqara danPeraturan Pemenntah Nomor 21 Tahun 2014 tentang PembeLntian Pegawai Negeri SiplelTpZ'p^S^TT" Ba9i Pejabat FUn8Si0nal' periu -enya'mpaikanpe ulu5S™.k ? L mna Kepe9awaian Pusat- Pa^a Kepala Kantor Wilayah Dtektoratn tSSr "r KePal! Kant°r P6iayanan P^^a^n Negara menge
pembanantS^ !!• hr^ 9aji Pe9awai Neseri Sipj| bertenaa» *Uperubahan batas usia pensiun dalam peraturan perundang-undangan tersebut.Maksud dan Tujuan
ZTTsT^an-mUm ba§i P6jabat Pembina X^waian ^alarn menindaklanjutiperubahan batas usia pensiun Pegawai Negeri Sipil dan bagi Kantor PelayananPerbendaharaan Negara dalam melaksanakan pembayaran ga)i kepada Pegawai Neg sTpH^oTlZL^T^r Tl'n99i ^H^ganUata" struktura, esSn da^Z 'V Adnttnistraa (setara dengan jabatan struktural eselon III ke bawah) danJabatan Fungs,onaI sesuai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang AmfcrSUSSTw y^!t Pem:rir Nomor 21 Tahun 2o14 tentan9 SS2Negeri Sipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional.Ruang Lingkup
1. Pelaksanaan ketentuan batas usia pensiun dan pembayaran gaji bagi Pegawai Negeri Sipilyang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi- 9 P
3' SSTSITSS^srsiun dan pb—«b^ "•*- n^-i s,p»
B.
yang menduduki Jabatan Fungsional.
Or
-1 -
D. Dasar
E.
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipii Negara (Lembaran NegaraRepubiik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5494).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri SipilYang Mencapai Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 58).
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2Q12 tentang Tata Cara PembayaranDalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1191).
5. Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor K.26-30A/.7-3/99 tanggal 17 Januari2014 perihal Batas Usia Pensiun Pegawai Negeri Sipil.
6. Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor K.26-30/V.28-6/99 tanggal 11 Maret2014 perihal Penjelasan Terhadap Pegawai Negeri Sipil (PNS) Yang Masih Bersedia/TidakBersedia Lagi Melaksanakan Tugas.
7. Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor C I 26-30/V 43-9/06 tanggal 16 April2014 perihal Pelaksanaan Batas Usia Pensiun (BUP) sesuai Undang-Undang Nomor 5Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Ketentuan Umum
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebutdan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oieh pejabat pembinakepegawaiannya dan diserahi tugasdalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugasnegara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yangmemenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabatpembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
3. jabatan Aparatur Sipil Negara terdiri atas:a. Jabatan Administrasi;b. Jabatan Fungsional; danc. Jabatan Pimpinan Tinggi.
4. Jabatan Administrasi terdiri atas:a. Jabatan Administrator;b. Jabatan Pengawas; danc. Jabatan Pelaksana,
5. Jabatan Pimpinan Tinggi terdiri atas:a. Jabatan Pimpinan Tinggi Utama;b. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya; danc. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama.
6. PNSdiberhentikan dengan hormat karena mencapai batas usia pensiun, yaitu:a. 58 (lima puiuh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi;b. 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; danc. sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional.
7. Penyetaraan jabatan PNS ditentukan:a. Jabatan eselon la Kepala lembaga pemerintah nonkementerian setara dengan Jabatan
Pimpinan Tinggi Utama;b. Jabatan eselon la dan eselon lb setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya;c. Jabatan eselon II setara dengan Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama;d. Jabatan eselon III setara dengan Jabatan Administrator;e. Jabatan eselon IV setara dengan Jabatan Pengawas; dan ("W,
2-
'egawai ASN adalah pegawai negeri sipil
I
f. Jabatan eselon Vdan fungsional umum setara dengan Jabatan Pelaksana^^ASS^fSSST Pe'akSanaan me^ai Jaba '̂ASN da.am
Za^Xn"atas usia pensiun dan pembayaran gaji ba9i PNS *"* ««-«**«1 IeJhfUK9+mUiai S3at berlakunya Undang-Undang Nomor 5Tahun 2014 (15 Januari 2014)
pithJ^t US'a -rPenS,Un Pejabat Pimpinan Tin99j (peiabat Pir"Pinan Tinggi UtamadSSrJSS' TT dan p,ejabat Pimpinan Tin99i Pratama- ™SeSSS2nn« Iom 9 EJ StmWural eSelon !dan ese,on "> adaian 60 (ena™ puluh) tahuntanpa melalui mekanisme perpanjangan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
2' E^HIJJS! kSpa? ^S y!ng menduduki Jabatan sebagaimana dimaksud pada(enam puluh) SS P "^ SSteiah Nab3t tersebut mencapai usia 60
3' Krl^S!?^!!^"? n!8ndu*!W Jabatan PimPjnan Tinggi belum berusia 60(enam puluh) tahun, berlaku ketentuan sebagai berikut:a. apabila telah diberhentikan dari jabatannya dan belum diterbitkan surat keputusan
pemberhentian dengan hormat sebagai PNS, maka terhadap PNS dimaksud berlakudelapanHahunS!Un ^ d'ber'kan Pembayaran 9aJ' sampai dengan usia 58 (iima puiuhapabila telah diberhentikan dari jabatannya dan usianya 58 (lima puluh deiapan) tahunatautebih, maka diberhentikan sebagai PNS dan dihentikan pembayaran gajinvaterhitung mulai tanggal 1bulan berikutnya setelah pemberhentian dari jabatannya-apabila telah diberhentikan dari jabatannya dan keputusan pemberhentian denganDrhLS,tftaLPNVe'fhKdKitItapkan karena menCaPai batas usia P*™™ 56?limapuluh enam) tahun atau lebih dan pemberhentiannya sebagai PNS ditetapkan be lakuterhitung mulai akhir Januari 2014 dan seterusnya, maka :1) apabila bersedia melanjutkan melaksanakan tugas, batas usia pensiunnya adalah
58 (hma puluh deiapan) tahun;
2) 25?? K-dak ber?6dif melaniutkan melaksanakan tugas, diberhentikan sebagaiPNS terhitung mulai akhir bulan yang bersangkutan mencapai batas usia pensiungaji PNS sebagaimana dimaksud pada huruf c angka 1) dapat dibayarkan samoaidengan us.a 58 (iima puluh deiapan) tahun dengan ketentuan sebagai beS: P1) apabila Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) Gaji PNS vana
bersangkutan telah diterbitkan dari satker terkait, gajinya dapat dibayarkan kembaliI I .,2^- ,kePutusan Pemberhentiannya sebagai PNS dan SKPP-nyadicabut/ditinjau kembali; y
2) apabila SKPP Gaji PNS yang bersangkutan belum diterbitkan dari satker terkaitSaai daPf d!^J52J. k^baii seteah surat keputusan pemberhentiannyasebagai PNS dicabut/ ditinjau kembali.
m3i!LPtNflnnneaM9aiTanK fT^ pada humf ° angka 2> ^™^™ pembayarannyamulai tanggal 1buian benkutnya setelah pemberhentiannya sebagai PNS.4. Dalam hal terdapat PNS yang sebeiumnya menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi dan
sebagai CSS?™ ^ b6baS ^ **" maM PePSiaPan PSnSiun' beriaku k*^3' KS Si? S3at 1b!r?hirnya masa bebas tugas atau masa PersiaPa" Pensiun
5?S J PliUh d8iapan) tahun atau ,ebih' maka diberhentikan sebagai PNSSnih 3n perf?yaran Sajinya terhitung mulai tanggal 1bulan berikutnya setelahberakhirnya masa bebas tugas atau masa persiapan pensiun;
b' beS 5a8dnimfn^fnT "fSi™"* ^ atau masa persiaPan pensiun belumptS LfJ 11 St^ delapan) tahun dan surat kePutusan pemberhentian sebagaiPNS belum diterbitkan serta bersedia melaksanakan tugas kembali, maka berlakudelapanrtahuennS1Un dibayarkan 9aiinVa samPai mencapai usia 58 (lima puluhapabila pada saat berakhirnya masa bebas tiigas atau masa persiapan pensiun belumberusia 58 (hma puluh deiapan) tahun dan surat keputusan pemberhentian sebagTi
b.
d.
e.
c.
<%3-
IPNS telah diterbitkan serta bersedia melaksanakan tugas kembali, maka berlaku batasusia pensiun 58 (lima puluh deiapan) tahun. Pembayaran gaji terhadap PNS tersebutadalah:
1) apabila Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) Gaji PNS yangbersangkutan telah diterbitkan dari satker terkait, gajinya dibayarkan kembalisetelah surat keputusan pemberhentiannya sebagai PNS dan SKPP-nyadicabut/ditinjau kembali;
2) apabila SKPP Gaji PNS yang bersangkutan belum diterbitkan dari satkerterkait, gajinya dibayarkan kembali setelah surat keputusan pemberhentiannyasebagai PNS dicabut/ditinjau kembali.
Apabila PNS sebagaimana dimaksud pada huruf b tidak bersedia melaksanakantugas kembali, maka PNS yang bersangkutan menyampaikan permohonan berhentikepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional BadanKepegawaian Negara.Apabila PNS sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak bersedia melaksanakantugas kembali, maka Surat Keputusan Pemberhentiannya tetap berlaku danpembayaran gajinya dihentikan mulai bulan berikutnya setelah pemberhentian PNSyang bersangkutan.
5. Usui permohonan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada angka 4 huruf ddisampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor RegionalBadan Kepegawaian Negara dengan menggunakan Sistem Aplikasi PelayananKepegawaian (SAPK) dan selanjutnya ditetapkan oieh Presiden bagi PNS yangberpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas dan Kepala BadanKepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara bagi PNSyang berpangkat Pembina Tingkat Igolongan ruang IV/b ke bawah.
G. Pelaksanaan ketentuan batas usia pensiun dan pembayaran gaji bagi PNS yangmenduduki Jabatan Administrasi
d.
e.
1.
2.
5.
Terhitung mulai saat beriakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 (15 Januari2014) maka batas usia pensiun Pejabat Administrasi (Jabatan Eselon 111, JabatanEselon IV, Jabatan Eselon Vdan Pelaksana) adalah 58 Tahun.PNS yang menduduki Jabatan Administrasi dan keputusan pemberhentian denganhormat sebagai PNS belum ditetapkan karena mencapai batas usia pensiun 56 (iimapuluh enam) tahun serta pemberhentiannya berlaku terhitung mulai akhir bulanJanuari 2014 dan bulan-bulan berikutnya, berlaku batas usia pensiun dan dibayarkangajinya sampai mencapai usia 58 (lima puluh deiapan) tahun.Dalam hal PNS sebagaimana dimaksud pada angka 2 tidak bersedia melanjutkanbertugas sampai dengan usia 58tahun, maka PNS yang bersangkutan menyampaikanusul permohonan berhenti kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala KantorRegional Badan Kepegawaian Negara dengan menggunakan Sistem AplikasiPelayanan Kepegawaian (SAPK) dan selanjutnya ditetapkan oleh Presiden bagi PNSyang berpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas dan KepalaBadan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negarabagi PNS yang berpangkat Pembina Tingkat Igolongan ruang iV/b ke bawah.PNS yang menduduki Jabatan Administrasi dan keputusan pemberhentian denganhormat sebagai PNS telah ditetapkan karena mencapai batas usia pensiun 56 (limapuluh enam) tahun serta pemberhentiannya ditetapkan berlaku terhitung mulai akhirbulan Januari 2014 dan bulan-bulan berikutnya, maka pembayaran gajinya dihentikan.Terhadap PNS yang menduduki Jabatan Administrasi sebagaimana dimaksud padaangka 4 berlaku ketentuan sebagai berikut:a. apabila PNS yang bersangkutan bersedia melaksanakan tugas sampai usia 58
tahun, surat keputusan pemberhentian dan pensiunnya dicabut/ditinjau kembali.b. apabila PNS yang bersangkutan tidak bersedia melaksanakan tugas sampai usia
58 tahun maka surat keputusan pemberhentian dan pensiunnya tetap berlaku.Pembayaran kembali gaji PNS sebagaimana dimaksud pada huruf a dilaksanakan:1) apabila SKPP Gaji PNS yang bersangkutan telah diterbitkan dari satker terkait,
gajinya dapat dibayarkan kembali setelah Surat Keputusan pemberhentiannyasebagai PNS dan SKPP-nya dicabut/ditinjau kembali. A.
4-
c.
2) apabila SKPP Gaji PNS yang bersangkutan belum diterbitkan dari satkerterkait, gajinya dapat dibayarkan kembaii setelah Surat Keputusanpemberhentiannya sebagai PNS dicabut/ditinjau kembali.
H, Pelaksanaan ketentuan batas usia pensiun dan pembayaran gaji bagi PNS yangmenduduki Jabatan Fungsional
1. Batas usia pensiun PNS yang menduduki Jabatan Fungsional yaitu:a. 58 (lima puluh deiapan) tahun bagi Pejabat Fungsional Ahli Muda dan Ahli Pertama
serta Pejabat Fungsional Keterampilan;
b. 60 (enam puluh) tahun bagi PNS yang memangku:1) Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya;2) Jabatan Fungsional Apoteker,3) Jabatan Fungsional Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit
pelayanan kesehatan negeri;4) Jabatan Fungsional Dokter Gigi yang ditugaskan secara penuh pada unit
pelayanan kesehatan negeri;5) Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis Muda dan Pertama;6) Jabatan Fungsional Medik Veteriner;7) Jabatan Fungsional Penilik;8) Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah;9) Jabatan Fungsional Widyaiswara Madya dan Muda; atau10) Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden.
c. 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku:1) Jabatan Fungsional Peneiiti Utama dan Peneliti Madya yang ditugaskan
secara penuh di bidang peneiitian;2) Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Kiinis Utama dan Madya;3) Jabatan Fungsional Widyaiswara Utama;4) Jabatan Fungsional Pengawas Radiasi Utama;5) Jabatan Fungsional Perekayasa Utama;6) Jabatan Fungsional Pustakawan Utama;7) Jabatan Fungsional Pranata Nuklir Utama; atau8) Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden.
d. PNS yang pada tanggal 30 Januari 2014 sedang menduduki Jabatan FungsionalAhli Muda, Ahli Pertama, dan Penyelia selain Jabatan Fungsional sebagaimanadimaksud pada huruf b, yang sebelumnya batas usia pensiunnya dapatdiperpanjang sampai dengan 60 (enam puluh) tahun, maka batas usia pensiunnyaadalah 60 (enam puluh) tahun.
e. PNS yang diangkat setelah tanggal 30 Januari 2014 dalam Jabatan Fungsional AhliMuda, Ahli Pertama, dan Penyelia sebagaimana dimaksud pada huruf d, batas usiapensiunnya adalah 58 (lima puluh deiapan) tahun.
f. PNS yang menduduki Jabatan Fungsional lain yang ditentukan Undang-Undang,batas usia pensiunnya sesuai ketentuan Undang-Undang berkenaan.
2. PNS yang menduduki Jabatan Fungsional yang berdasarkan ketentuan perundang-undangan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 telahmencapai batas usia pensiun pada akhir bulan Januari 2014 atau bulan-bulanberikutnya:
a. apabila belum diterbitkan Surat Keputusan pemberhentian sebagai PNS, makagajinya dibayarkan sampai dengan batas usia pensiun sebagaimana ditetapkandalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014;
b. apabila belum diterbitkan Surat Keputusan pemberhentian sebagai PNS danberdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 mendapatkanperpanjangan batas usia pensiun namun tidak bersedia lagi melaksanakan tugas,maka PNS dimaksud harus mengajukan permohonan pemberhentian denganhormat kepada Pejabat Pembina Kepegawaian.
c. apabila telah diterbitkan Surat Keputusan pemberhentian sebagai PNS serta tidakdicabut/ditinjau kembali maka pembayaran gajinya dihentikan; fU
d. apabila PNS sebagaimana dimaksud pada huruf c mendapatkan perpanjanganbatas usia pensiun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014,maka:
1) apabila SKPP Gaji PNS yang bersangkutan telah diterbitkan dari satker terkait,gajinya dapat dibayarkan kembali setelah Surat Keputusan pemberhentiannyasebagai PNS dan SKPP-nya dicabut/ditinjau kembali;
2) apabila SKPP Gaji PNS yang bersangkutan belum diterbitkan dari satkerterkait, gajinya dapat dibayarkan kembali setelah Surat Keputusanpemberhentiannya sebagai PNSdicabut/ditinjau kembali.
e. Usui permohonan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada huruf bdisampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor RegionalBadan Kepegawaian Negara dengan menggunakan Sistem Aplikasi PelayananKepegawaian (SAPK) dan selanjutnya ditetapkan oleh Presiden bagi PNS yangberpangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c ke atas dan Kepala BadanKepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara bagiPNS yang berpangkat Pembina Tingkat Igolongan ruang IV/b ke bawah.
Tata Cara Peninjauan Kembali Surat Keputusan Pemberhentian sebagai PNS1. Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan daftar nominatif yang berisi nama
seiuruh PNS di lingkungan masing-masing yang menyatakan bersedia lagimelaksanakan tugas, kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala KantorRegional Badan Kepegawaian Negara sebagai dasar untuk meninjau kembaliKeputusan/Pertimbangan Teknis pensiun yang telah ditetapkan Kepala BadanKepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negarasebagaimana dimaksud dalam Lampiran Idan Lampiran II.
2. Penyampaian daftar nominatif sebagaimana dimaksud pada angka 1 diterima KepalaBadan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negarapaling iambat 3 (tiga) bulan kalender sejakSurat Edaran Bersama ini ditetapkan.Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kepala Kantor Regional Badan KepegawaianNegara mencabut/meninjau kembali Keputusan Pemberhentian PNS yang mencapaibatas usia pensiun 56 (lima puluhenam) tahun.
3.
J. Tata Cara Pembayaran
1. Semua Surat Keputusan kepegawaian yang terkait dengan pelaksanaan batas usiapensiun dalam Undang-Undang Aparatur Sipil Negara harus direkam dalam AplikasiGPP (Gaji Pegawai Pusat).
2. Pembayaran kembali gaji pegawai yang telah dihentikan sebagaimana dimaksud padabagian F angka 3 huruf d dan angka 4 huruf c, bagian G angka5 huruf c, serta bagian Hangka 2 huruf d, dilakukan bersamaan dengan pembayaran gaji induk satkerberkenaan(dalam daftar gaji yang sama), sedangkan gaji yang belum diterima pada bufansebelumnya karena dihentikan pembayarannya diajukan sekaligus melalui SPM gajisusulan yang diajukan secara terpisah.
3. Dalam pembayaran gaji bagi PNS yang sebelumnya telah diterbitkan surat keputusanpemberhentian dan telah diterbitkan SKPP, Kuasa Pengguna 'Anggaran harusmemastikan bahwa tidak terdapat pembayaran ganda (gaji dan uang pensiun) kepadaPNS yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan bermaterai dengan format sebagaimanadimaksud dalam lampiran 111.
4. Untuk keperiuan pembayaran gaji sehubungan dengan perubahan batas usia pensiunsebagaimana dimaksud dalam Surat Edaran ini, KPPN agar mengunduh update aplikasiGPP pada alamat www.intra.perbendaharaan.go.id dan menyampaikan kepada satkermitra kerjanya.
5. Tata cara pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) dan penerbitan Surat PerintahPencairan Dana (SP2D) dilakukan dengan berpedoman pada ketentuan yang mengaturmengenai Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatandan Belanja Negara.
6. Pelaksanaan pembayaran, penghentian pembayaran, dan pembayaran kembali gajiPNS sehubungan dengan perubahan batas usia pensiun berdasarkan Undang-Undangnomor 5Tahun 2014 merupakan tanggung jawab Kuasa Pengguna Anggaran. (\t
-6-
r
I
K. Penutup
1. Kepala KPPN agar memberitahukan maksud Surat Edaran Bersama ini kepada satkerdi wilayah kerjanya.
2. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat agar memberitahukan kepada seluruh unit kerjamasing-masing untuk menindaklanjuti Surat Edaran Bersama ini.
3. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan diminta untuk mengawasipelaksanaan Surat Edaran Bersama ini.
Demikian untuk dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
KERAtABADANKEPEGAWAIAN NEGARA.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal &! fife i
^--';;'{..*-•. DIREKTUR JENDERAL'/•£->' RERBENDAHARAAN,
2014
:a=«€) SUTRISNO V?-x ft MARWjlNTO HARJOWIRYONO $
Tembusan:
1. Menteri Keuangan2. Direktur Jenderal Anggaran3. Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian4. Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian
7-
]
INS
TA
NS
I
NO
UR
UT
1
CA
TA
TA
N:
NA
MA
LA
MP
IRA
NI
SU
^A
TE
DA
RA
NB
ER
SA
MA
DIR
EK
TU
RJE
ND
ER
AL
PE
RB
EN
DA
HA
RA
AN
DA
N
KE
PA
LA
BA
DA
NK
EP
EG
AW
AIA
NN
EG
AR
A
NOM
ORS6
-1
9rP
BilO
UH
S&
2Q
UTA
NGGA
LJJ
tvf^
l2®
A
TE
NT
AN
GT
IND
AK
LA
NJU
TP
ER
UB
AH
AN
BA
TA
SU
SIA
PE
NS
IUN
BE
RD
AS
AR
KA
NU
ND
AN
GU
ND
AN
GN
OM
OR
5T
AH
UN
201'
-T
EN
TA
NG
APA
RA
TU
RSI
PIL
NE
GA
RA
.D
AN
PE
RA
TU
RA
NP
EM
ER
INT
AH
NO
MO
R21
TA
HU
N20
14T
EN
TA
NG
PE
MB
ER
HE
NT
IAN
PE
GA
WA
IN
EG
ER
IS
IPIL
YA
NG
ME
NC
AP
AI
BA
TA
SU
SIA
PE
NS
IUN
BA
GI
PE
JAB
AT
FU
NG
SIO
NA
L
DA
FT
AR
NA
MA
PN
SY
AN
GB
ER
SE
DIA
LA
GI
ME
LA
KS
AN
AK
AN
TU
GA
S
DA
LA
MG
OL
ON
GA
NR
UA
NG
IV/B
KE
BA
WA
H
NIP
GO
LO
NG
AN
RU
AN
GJA
BA
TA
NU
NIT
KE
RJA
KE
TE
RA
NG
AN
PE
JAB
AT
PE
NG
US
UL
,
()
NIP
I••'•
/•
f^P
AM
BA
DA
NK
EPE
GA
WA
IAN
NE
GA
RA
,
I'A
blR
EK
TU
RJE
ND
ER
AL
PER
BEN
DA
HA
RA
AN
,
\\?-.
VG
yM
ARW
MO
TOH
AR
.IOW
IRY
ON
OV*
MA
RW
/WT
OH
AR
JOW
IRY
ON
O