Post on 19-Jun-2015
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) No : 6
Sekolah : SMP Negeri 1 Gunung Talang
Kelas/Semester : VII / 2
Tahun Pelajaran : 2009/2010
Mata Pelajaran : IPS
Jumlah Pertemuan : 4 kali
1. Standar Kompetensi
5. Memahami Perkembangan Masyarakat Sejak Zaman Hindu-Budha sampai Masa
Kolonial Eropa
2. Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan Perkembangan Masyarakat, kebudayaan, dan Pemerintahan pada
Masa Hindu-Budha, serta peninggalan-peninggalannya
3. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu
a. Menjelaskan tentang proses masuk dan berkembangnya agama Islam di
Indonesia
Pertemuan 2
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu :
a. Menjelaskan tentang proses dan cara-cara Islamisasi bagi masyarakat
Indonesia
Pertemuan 3
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu :
a. Menjelaskan tentang peran masing-masing anggota wali songo
Pertemuan 4
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik mampu :
a. Menjelaskan tentang kerajaan Islam di Indonesia
4. Materi Ajar
KERAJAAN BERCORAK ISLAM DI INDONESIA
1. Proses Munculnya Agama Islam
Bangsa arab sebelum islam disebut bangsa Jahiliyah sampai lahirnya nabi
Muhammad SAW pada tanggal 12 rabiul awal tahun gajah atau tanggal 20
April tahun 571 Masehi. Nabi Muhammad SAW lahir dari seorang ibu
bernama Siti Aminah dan ayah Abdullah Bin Abdul Muthalib keturunan suku
Quraisy, suku terhormat di Arab waktu itu.
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama pada tahun 610 M di Gua
Hira, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang disampaikan melalui
malaikat Jibril, wahyu yang pertama adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Proses
penyebaran agama Islam semula dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW di
kota Mekkah, namun karena di kota tersebut selalu mendapat pertentangan
yang hebat dari suku Quraisy maka pada tahun 622 M Nabi Muhammad
beserta pengikutnya pindah (hijrah) ke Madinah peristiwa ini dikenal sebagai
awal dari tahun baru Hijrah atau tahun baru Islam.
2. Proses Perkembangan Agama Islam di Indonesia
Sebagian besar dan berkembang melalui pergaulan antar pedagang dari
berbagai bangsa maupun antar sesama pedagang setempat. Agama Islam
diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 M. Kemudian pada
abad Ke-8 dan 9 M kebudayaan Islam mulai berkembang meskipun belum
membentuk suatu pemerintahan berupa kerajaan- kerajaan. Para pedagang
Islam menetap dan membentuk perkampungan di pinggiran pantai yang
disebut Pekojan dan secara langsung maupun tidak langsung mulai
memperkenalkan agama Islam kepada penduduk setempat melalui prilaku
kehidupan sehari- hari
a. Sumber- sumber sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Jenis Sumber Sumber Penjelasan
Sumber sejarah dari dalam negeri
Batu Leran/ nisan
pada makam
Fatimah binti
Maimun
Di Desa Leran,
Gresik, Jawa timur
Berangka Tahun 1802.
Berdasarkan nisan ini
dibuktikan bahwa pada
abad ke-11 agama Islam
sudah masuk ke Pulau
Jawa
Nisan pada makam
Sultan Malik Al-
saleh
Di Aceh Berangka tahun 1297
dan bertuliskan ayat
suci Al-qur’an. Sultan
Malik Al-saleh
merupakan Raja dari
kerajaan Samudera Pasi
Sumber sejarah dari luar negeri
Berita cina Catatan dinasti Tang menyebutkan bahwa
pada abad ke-7 terdapat
pemukiman pedagang
Arab di Desa Baros,
daerah Pantai Barat
Sumatera Utara
Catatan Ma-
Huan(Musafir cina)
berdasarkan catatan ini
sekitar tahun 1413-
1415, saat mengiringi
laksamana cheng-ho,
ma huan menuliskan
bahwa di pantai utara
Jawa Timur banyak
yang memeluk Islam
Berita Arab Catatan Raihan Al-
Beruni
menurut catatan Raihan
pada abad ke- 7 banyak
pedagang Arab yang
melakukan kegiatan
dagang di sekitar
daerah kekuasaan
kerajaan Sriwijaya,
mereka menyebut
Sriwijaya dengan nama
Zabaq, Zubay dan
Sribusa
Catatan Ibnu Batutah tahun 1345-1346 dalam
perjalanan ke china
ibnu Batutah singgah di
Samudera Pasai, ia
menuliskan bahwa kota
Bandar Samudera Pasai
diperintah oleh seorang
raja beragama Islam
Berita Eropa Catatan perjalan
Marcopolo
Marcopolo singgah di
Perlak pada tahun 1292
dalam perjalanan ke
China, dia menuliskan
bahwa di Aceh terdapat
masyarakat Muslim
Catatan Suma
Oriental(Musafir
Portugal)
Dalam perjalanan ke
Asia Tenggara(1512-
1515), Suma
menuliskan tentang
pengyebaran agama
Islam di Sumatera,
Kalimantan, Jawa
hingga kepulauan
Maluku
b. Perkembangan dan penyebaran agama Islam di Indonesia
Perkembangan
Proses masuknya Agama Islam di Indonesia dilakukan secara
damai yang diterima melalui rakyat kalangan bawah.
Perkembangan lebih cepat setelah kerajaan Sriwijaya mengalami
kemunduran pada sekitar abad ke-13, disusul dengan jatuhnya
Malaka ke tangan Portugis yang menyebabkan terjadinya
perubahan rute pelayaran.
Penyebaran
Penyebaran agama Islam di Indonesia dapat melalui beberapa
aktifitas yakni melalui perdagangan, perkawinan, peranan ulama,
kesenian, akulturasi dan asimilasi budaya, serta pendidikan.
3. Kerajaan Bercorak Islam di Indonesia
a. Kerajaan Samudera Pasai
1) Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam tertua di
Indonesia terletak di Aceh Utara (tepatnya di Kabupaten Nangroe Aceh
Darussalam). Kerajaan Samudera Pasai letaknya sangat strategis karena
memiliki pelabuhan laut yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka,
sehingga berpotensi sebagai penghubung para pedagang yang datang dari
arah barat (India atau Arab) maupun dari timur, yakni China dan
kepulauan Indonesia.
Politik dan pemerintahan Kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai berkembang dengan pesat karena
diperintah oleh raja yang memiliki pandangan bercorak Islam.
Sultan Malik al Saleh
Kerajaan Samudera Pasai berdiri sekitar abad ke 13 M
dengan raja pertamanya adalah Sultan al Saleh
Sultan Muhammad (sultan Mahmud Al tahir 1)
Sultan Muhammad naik tahta dan bergelar Sultan Al Tahir
1, Sultan ini memerintah tahun 1297-1326 dan wafat tahun
1326
Sultan Ahmad (Sultan Malik al Tahir II)
Sultan Ahmad naik tahta menggantikan Sultan Muhammad
dengan gelar Sultan Malik Al Tahir II. Sultan ini
memerintah dari antara tahun 1326-1348. Sultan Malik al
Tahir II wafat pada tahun 1348.
Kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi kerajaan Samudera Pasai
Kerajaan Samudera Pasai berusaha membangun hubungan sosial-
ekonomi berdasarkan kekuasaan / hukum Islam dan
mengembangkan wilayah kekuasaan melalui perdagangan. Raja
Samudera Pasai berusaha menyebarkan ajaran dan budaya Islam
serta memperkuat armada laut untuk memberi rasa aman pada
pedagang yang singgah di Samudera Pasai.
b. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh terdapat di ujung utara pulau sumatera tepatnya di Aceh
utara.
Politik dan Pemerintahan Kerajaan Aceh
Sejak potugis menguasai Malaka pada tahun 1511, banyak
pedagang Islam yang mencari pusat perdagangan baru. Sejak saat
itulah muncul kerajaan Aceh yang melepaskan diri dari kekuasaan
kerajaan Pedir.
Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M)
Sultan Shalahuddin (1528-1537 M)
Sultan Alaudin Riayat Syah al Kahar (1537-1568 M)
Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M)
Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M)
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sulthan Ali Mughayat Syah dan mencapai
kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, pada masa ini
kerajaan Aceh menjadi kerajaan besar dan berkuasa di wilayah Asia
Tenggara. Untuk menata pemerintahannya, Iskandar Muda berhasil
menyusun undang-undang tata pemerintah yang disebut Adat Mahkota
Alam. Masa kejayaan Kerajaan Aceh mulai pudar setelah Sultan Iskandar
Thani wafat pada tahun 1641.
Kehidupan Sosial, budaya, dan ekonomi Kerajaan Aceh
Kehidupan sosial dalam masyarakat Kerajaan Aceh mengenal
kaum bangsawan, yaitu yang memegang kekuasaan dalam
pemerintahan sipil (teuku) dan kaum agama yang disebut tengku.
Perekonomian masyarakat Aceh bersumber dari perkebunan
rempah- rempah terutama lada berkembang pesat. Lalu lintas
perdagangan dan pelayaran di wilayah Kerajaan Aceh yang ramai
menjadi sumber perekonomian.
c. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak terletak di daerah pantai utara Jawa Tengah antara kota
Semarang dengan Surabaya.
Politik dan Pemerintahan Kerajaan Demak
Pada abad ke-15 kerajaan Majapahit mulai mengalami
kemunduran sementara sebagian wilayahnya seperti Demak,
Tuban,Jepara, dan Gresik sudah dipengaruhi oleh Islam. Pada
tahun 1500 Raden Patah yang beragama Islam melepaskan diri
dari Kerajaan Majapahit dan mendirikan Kerajaan Demak Bintoro
atau Kerajaan Gelagah Wangi.
Raden Patah (1500-1518 M)
Di bawah pemerintahan Raden Patah Kerajaan Demak
mengalami perkembangan pesat, karena memiliki daerah
pertanian yang luas dan subur, sebagai penghasil beras
serta memiliki pelabuhan laut yang ramai dikunjungi para
pedagang.
Pati Unus (1518-1521 M)
Raden Patah wafat tahun 1518 dan kemudian tahtanya
digantikan oleh Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor,
yang memerintah tahun 1518-1521.
Sultan Trengono (1521-1546 M)
Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, kerajaan
Demak mencapai puncak kejayaannya. Selama masa
pemerintahan Sultan Trenggono memperluas wilayah
kekuasaan sampai ke kalimantan dan menegakkan syariat
Islam, serta bekerja sama dengan para ulama.
Kehidupan Sosial, budaya, dan ekonomi Kerajaan Demak
Kerajaan Demak menjadi kerajaan yang makmur dengan sumber
utamanya pertanian dan perdagangan niaga atau pelayaran.
Kerajaan Demak berfungsi sebagai pusat perdagangan dan
penyebaran Islam.
d. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang terdapat di kota Kartasura, Jawa Tengah.
Politik dan Pemerintahan Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang berdiri diawali dari perebutan kekuasaan di
lingkungan Kerajaan Demak yang berakhir dengan
dipindahkannya Kerajaan Demak ke Pajang.
Sultan Hadiwijaya (1568-1582 M)
Pada masa pemerintahan Hadiwijaya semakin berkembang
yakni meliputi Jawa Tengah serta pantai utara Jawa Tmur
seperti Gresik, Tuban, Sedayu dan Panarukan. Hadiwijaya
wafat pada tahun 1586.
Pangeran Benowo (1582-1586)
Pada masa pemerintahan Pangeran Benowo terjadi upaya
perebutan kekuasaan oleh Arya Panggiri, bersama
Sutawijaya, Sutan benowo berhasil mengalahkan Arya
Panggiri. Pangeran Benowo menyerahkan kekuasaan
kepada Sutawijaya yang kemudian memindahkan pusat
pemerintahan ke Kotagede(Mataram).
Kehidupan Sosial,budaya dan ekonomi
Sumber perekonomian pajang adalah pertanian dan perdagangan.
Kesusastraan dan seni semakin berkembang terutama di daerah
Jepara dan Demak.
e. Kerajaan Mataram Islam
Politik dan Pemerintahan Kerajaan Mataram Islam
Sutawijaya (1586-1601 M)
Ketika naik tahta Sutawijaya bergelar Panembahan
Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama Khalifatullah,
yang berarti pemimpin perang yang tangguh di medan laga
dan ulama penyebar Islam.
Mas Jolang (1601-1613 M)
Bergelar Sultan Anyakrawati atau panembahan Sedo
Krapyak, ia berusaha memperluas kekuasaan ke daerah
sekitarnya.
Mas Rangsang atau Sultan Agung (1613-1645 M)
Pada masa Sultan Agung Kerajaan Mataram mencapai
puncak kejayaannya, dengan wilayah yang meliputi Jawa
tengah, Jawa Timur dan sebagian daerah Jawa Barat .
Sultan Agung sebagai raja yang tegass, bijkasana, adil, dan
jujur serta berusaha keras mengusir imperialisme Belanda
pada tahun 1628 dan 1629.
Sunan Amangkurat I (1645-1677 M)
Pada maa Amangkurat I Mataram mulai mengalami
kemunduran dengan ditanda tanganinya perjanjian antara
Sultan Amangkurat I dengan VOC tahun 1646 yang
membolehkan VOC mendirikan benteng di wilayah
kerajaan Islam.
Sunan Amangkurat II (1677-1703 M)
Pada tahun 1704 Amangkurat II wafat dan digantikan oleh
Amangkurat III dan IV, Pakubuwono I, Pakubuwono II,
Pakkubuwono III.
Kehidupan Sosial,budaya dan ekonomi
Pada masa Sultan Agung Mataram meraih masa keemasan dimana
trdapat kemajuan dalam segala bidang. Pertanian mataram
bersumber dari pertanian maju sehingga rakyat hidup makmur dan
tenteram.
f. Kerajaan Banten
Kerajaan Banten terletak di Kota Banten atau di pantai Utara Kota Jakarta.
Politik dan Pemerintahan Kerajaan Banten
Berdirinya Kerajaan Banten diawali dengan perebutan kekuasaan
di kerajaan Demak.
Sultan Hasanuddin (1552-1570 M)
Maulana Yusuf (1570-1580 M)
Maulana Muhammad (1580-1596 M)
Abdul Mufakir (1596-1624 M)
Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1692 M)
Kerajaan Banten ketika diperintah Hasanuddin mengalami perkembangan
pesat dan mencapai puncak kejaayan pada masa pemerintahan Sultan
Ageng Tirtayasa.
Kehidupan Sosial,budaya dan ekonomi
Kerajaan Banten merupakan pusat perdagangan dan pengembangan agama
Islam di Jawa Barat. Perekonomian Kerajaan Banten cukup kuat karena
didukung oleh potensi pelabuhan yang strategis dan komoditas rempah-
rempah dan beras.
g. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon terletak di Kota Cirebon Jawa Barat, hampir berbatasan
dengan Jawa Tengah.
Politik dan Pemerintahan Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon didirikan oleh Syarif Hidayatullah dialah pendiri
dinasti raj-raj di cirebon. Sunan Gunung jati lahir tahun 1448 an
wafat tahun 1568. Setelah Cirebon berdiri sebagai sebuah kerajaan
Sunan Gunung Jati berusaha meruntuhkan Kerajaan Padjajaran
yang belum beragama Islam. Dai berusaha mengembangkan Islam
sampai ke Jawa Barat seperti Majalengka, Kuningan, Kawali,
Sunda Kelapa, dan Banten.
Setelah Sunan Gunung Jati wafat ia digantikan oleh cucunya yang
bergelar Panembahan Ratu, Panembahan Ratu Wafat pada pada
tahun 1650 dan digantikan oleh putranya yang bergelar
Panembahan Girilaya. Setelah ia wafat kepemimpinan digantikan
oleh dua orang putranya bernama Martawijaya dan kartawijaya.
Martawijaya atau Panembahan Sepuh memimpin kesultanan
Kasepuhan dan Kartawijaya atau Panembahan Anom memimpin
kesultanan Kanoman dan bergelar Badrudin. Pada pertengahan
abad ke-17, kerajaan Cirebon menjadi daerah kekuasaan VOC.
Kehidupan Sosial,budaya dan ekonomi
Kehidupan rakyat aman dan tentram dengan kondisi ekonomi yang
Cukup kuat yang didukung potensi pelabuhan yang strategis dan
aktifitas perdagangan berupa rempah-rempah.
h. Kerajaan Makassar
Kerajaan Makassar terletak di sekitar Kota Makassar dan wilayahnya
meliputi Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara. Letaknya
strategis dan memiliki pelabuhan laut.
Politik dan pemerintahan kerajaan makassar
Pada abad ke-16 M, di Sulawesi Selatan berdiri Kerajaan Goa dan
Kerajaan Tallo yang kemudian bergabung menjadi Kerajaan
Makassar dan beribukota di Sombaopu. Raja Gowa Daeng
Manrabia diangkat menjadi raja pertama sedangkan Raja Tallo
Kraeng Matoaya diangkat menjadi Patih atau Mangkubumi dengan
gelar Sultan Abdullah.
Sultan Allaudin (1591-1638 M)
Sultan Hasanuddin (abad ke-17 M)
Mapasomba
Raja Makassar yang sangat gigih melawan VOC di Ambon adalah
Sultan Hasanuddin sehingga diberi gelar”ayam jantan dari timur’.
Peperangan cukup seru sampai Belanda terdesak. Karena ingin
tetap menguasai Makassar, Belanda membujuk Aru Palaka (Raja
Bone) untuk bekerjasama menyerang Makassar. Atas bantuan Aru
Palaka, Belanda berhasil menguasai Makassar dan melahirkan
perjanjian Bongaya (1667).
Kehidupan sosial, budaya dan ekonomi
Pada masa Sultan Hasanuddin Makassar mengalami perkembangan
cukup pesat dan memiliki perekonomian cukup kuat yang
bersumber dari pelayaran dan perdagangan.
i. Kerajaan Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di kepulauan Maluku yang
wilayahnya meliputi Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Kerajaan Ternate
dan Tidore memiliki pelabuhan laut yang sangat potensial untuk lalu lintas
perdagangan antar pulau ke seluruh penjuru.
Politik dan pemerintahan kerajaan Ternate dan Tidore
Di daerah Maluku terdapat banyak kerajaan yang berkembang
seperti Jailolo, Tidore, Bacan, dan Ternate. Meskipun Jailolo lebih
tua tetapi Ternate berkembang lebih pesat karena perkembangan
perdagangan komoditas rempah-rempah. Berikut raja-raja Ternate:
Zainal Abidin
Tabariji
Sultan Khairun
Sultan Babullah
Kehidupan sosial, budaya dan ekonomi
Kerajaan Ternate dan Tidore ketika dipimpin oleh Sultan Babullah
dan Sultan Nuku memiliki perekonomian yang cukup kuat, yakni
dari perdagangan dan pelayaran.
4. Peninggalan Sejarah Bercorak Islam dan Upaya Menghargainya
Mesjid
Keraton
Nisan
Kaligrafi
Sastra
5. Alokasi Waktu
8 (Delapan) jam pelajaran
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi, Tanya jawab, pemberian tugas
2. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
a. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
- Salam pembuka.
- Absensi.
- Guru menyampaikan/menuliskan tujuan pembelajaran
- Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
- Guru membimbing peserta didik dalam pembelajaran
- Guru mempersilahkan setiap peserta didik dalam kelompoknya membaca
buku sumber yang dimiliki sesuai dengan cakupan materi yang
disampaikan guru
- Setiap kelompok merumuskan kesimpulannya yang mengacu kepada
tujuan pembelajaran melalui kegiatan diskusi
2) Elaborasi
- Guru mempersilahkan atau menunjuk peserta didik mempresentasikan
pendapat atau pertanyaan.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untukmmemberikan
tanggapan
- Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
3) Konfirmasi
- Guru memberikan komentar berupa perbaikan dan penguatan terhadap
pendapat peserta didik.
- Guru memberikan penilaian terhadap partisipasi setiap peserta didik
dalam pembelajaran berlangsung.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang materi pelajaran.
- Guru melakukan penilaian untuk mengetahui daya serap peserta didik
- Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dipelajari
Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
- Salam pembuka
- Absensi
- Guru menyampaikan/menuliskan tujuan pembelajaran
- Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
- Guru membimbing siswa dalam Pembelajaran
- Guru mempersilahkan peserta didik membaca buku sumber yang
dimiliki sesuai dengan cakupan materi yang disampaikan guru
- Setiap peserta didik merumuskan pertanyaan yang mengacu kepada
tujuan pembelajaran melalui kegiatan Tanya jawab
2) Elaborasi
- Guru mempersilahkan/menunjuk salah satu peserta didik
mempresentasikan pertanyaan.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik lain memberikan
tanggapan terhadap kesimpulan yang dsampaikan kelompok presentasi
- Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
3) Konfirmasi
- Guru memberikan komentar berupa perbaikan dan penguatan terhadap
hyasil diskusi kelompok
- Guru melakukan penilaian terhadap partisipasi setiappeserta didik
dalam pembelajaran.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang materi pelajaran.
- Guru melakukan penilaian untuk mengetahui daya serap peserta didik
- Guru memberikan tugas kepada peserta didik
Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dipelajari
Pertemuan 3
a. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
i. Salam pembuka
ii. Absensi
iii. Guru menyampaikan/menuliskan tujuan pembelajaran
iv. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
- Guru membimbing siswa dalam Pembelajaran
- Guru mempersilahkan peserta didik membaca buku sumber yang
dimiliki sesuai dengan cakupan materi yang disampaikan guru
- Setiap peserta didik merumuskan pertanyaan yang mengacu kepada
tujuan pembelajaran melalui kegiatan Tanya jawab
4) Elaborasi
- Guru mempersilahkan/menunjuk salah satu peserta didik
mempresentasikan pertanyaan.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik lain memberikan
tanggapan terhadap kesimpulan yang dsampaikan kelompok presentasi
- Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
5) Konfirmasi
- Guru memberikan komentar berupa perbaikan dan penguatan terhadap
hyasil diskusi kelompok
- Guru melakukan penilaian terhadap partisipasi setiappeserta didik
dalam pembelajaran.
d. Kegiatan Akhir (Penutup)
- Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang materi pelajaran.
- Guru melakukan penilaian untuk mengetahui daya serap peserta didik
- Guru memberikan tugas kepada peserta didik
- Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dipelajari
Pertemuan 4
a. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
i. Salam pembuka
ii. Absensi
iii. Guru menyampaikan/menuliskan tujuan pembelajaran
iv. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari.
b. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
ii. Guru membimbing siswa dalam Pembelajaran
iii. Guru mempersilahkan peserta didik membaca buku sumber
yang dimiliki sesuai dengan cakupan materi yang disampaikan
guru
iv. Setiap peserta didik merumuskan pertanyaan yang mengacu
kepada tujuan pembelajaran melalui kegiatan Tanya jawab
c. Elaborasi
i. Guru mempersilahkan/menunjuk salah satu peserta didik
mempresentasikan pertanyaan.
ii. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik lain
memberikan tanggapan terhadap kesimpulan yang dsampaikan
kelompok presentasi
iii. Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
d. Konfirmasi
i. Guru memberikan komentar berupa perbaikan dan penguatan
terhadap hyasil diskusi kelompok
ii. Guru melakukan penilaian terhadap partisipasi setiappeserta
didik dalam pembelajaran.
e. Kegiatan Akhir (Penutup)
i. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang
materi pelajaran.
ii. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui daya serap peserta
didik
iii. Guru memberikan tugas kepada peserta didik
Guru menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya akan dipelajari
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
- Melacak proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia
- Mendeskripsikan cara-cara Islamisasi.
- Menjelaskan cara yang digunakan Wali songo/ ulama lain dalam menyebarkan
Islam.
- Membaca dan membuat peta jalur dan daerah penyebaran Islam di Indonesia.
- Menyusun kronologis perkembangan kerajaan Islam di berbagai wilayah
Indonesia.
- Mengidentifikasikan dan memberi contoh peninggalan- peninggalan sejarah
bercorak Islam di berbagai daerah .
4. Penilaian Hasil Belajar
Teknik Penilaian : Tes tertulis dan Diskusi
Bentuk Instrumen : Esay
Instrumen Penilaian :
Tekhnik : tes lisan dan tulisan
Format penilaian Quiz
No Pemakala
h
Nilai
Kelompo
k 1
Kelompo
k 2
Kelompo
k 3
Kelompo
k 4
Kelompo
k 5
1 Kelompok
1
2 Kelompok
2
3 Kelompok
3
4 Kelompok
4
5 Kelompok
5
Jumla
h
Format Penilaian Diskusi
Hari/ tanggal :
Topik diskusi ;
No Sikap/aspek yang
dinilai
Nama
kelompok
Nilai
kualitatif
Nilai
kuantitatif
Penilaian Kelompok
1 Menyelesaikan tugas
dengan baik
2 Kerjasama kelompok
3 Hasil tugas
4 Penggunaan bahasa
yang baik
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu
1 Berani
mengemukakan
pendapat
2 Berani menjawab
pertanyaan
3 Inisiatif
4 Ketelitian
Jumlah Nilai Individu
Bentuk : Makalah
5. Sumber Belajar
Buku : IPS terpadu untuk SMP kelas VII semester 2, tim abdi guru, Erlangga
Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Gunung Talang
Erfimarnis, S.Pd Fis
NIP. 19600522 198203 2 003