RPKPS.pdf

Post on 10-Nov-2015

11 views 0 download

Transcript of RPKPS.pdf

  • RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

    ILMU PENYAKIT SARAF

    Penyusun :

    dr. Ismail Setyopranoto, Sp.S

    Bagian llmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

    Alamat: SMF Penyakit Saraf RS Dr. Sardjito Yogyakarta

    Jl. Kesehatan No. 1 Sekip Utara Yogyakarta

    Telp. (0274) 587333, psw 336

  • I. Disiplin llmu : llmu Penyakit Saraf II. Jenjang Studi : Program Pendidikan Sarjana (Strata 1)

    III. JumlahSKS : 2 SKS (model kurikulum lama) Dengan kurikulum Problem Based Learning jumlah jam

    proses pembelajaran yang dibutuhkan tergantung dari

    konstribusi llmu Penyakit Saraf terhadap tiap-tiap blok

    dan tiap-tiap blok membutuhkan waktu 6 minggu.

    IV. Sebaran Blok : Life Cycle (Blok 8) Immunology & Infection (Blok 9) Neoplasm (Blok 10)

    Musculosceletal System & Locomotion (Blok 11)

    Respiration & Circulation (Blok 13)

    Neurology, Psychiatry & Behavior (Blok 18)

    Sense Organ (Blok 19)

    Medical Science and Technology (Blok 20)

    Elective (Blok 22)

    V. Prasyarat : Untuk dapat memahami llmu Penyakit Saraf, maka mahasiswa harus

    mengikuti Blok tersebut secara berurutan dari Blok 1 sampai dengan Blok 22.

    Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh blok adalah 3 tahun 6

    bulan.

    VI. Diskripsi Singkat llmu Penyakit Saraf llmu Penyakit Saraf merupakan disiplin ilmu kedokteran yang wajib

    dipelajari oleh semua mahasiswa Fakultas Kedokteran. Dalam kurikulum sistem

    Problem Based Learning llmu Penyakit Saraf dalam proses pembelajarannya

    tersebar pada beberapa blok dari tahun pertama sampai ke-empat. llmu Penyakit

    Saraf sebagai cabang ilmu kedokteran dalam proses pembelajarannya yang

    disampaikan kepada mahasiswa dapat melalui beberapa kegiatan blok, yaitu

    kuliah pakar, tutorial (diskusi yang dipimpin tutor), diskusi mandiri, kegiatan

    ketrampilan medik dan praktikum. Sehingga dalam proses pembelajaran llmu

    Penyakit Saraf, mahasiswa dituntut bisa memahami aspek kognitif, psikomotor

  • dan afektif.

    llmu Penyakit Saraf terlibat dalam proses pembelajaran beberapa blok,

    yaitu Blok Life Cycle (Blok 8), Blok Immunology & Infection (Blok 9), Blok

    Neoplasm (Blok 10), Blok Musculosceletal System & Locomotion (Blok 11), Blok

    Respiration & Circulation (Blok 13), Blok Neurology, Psychiatry & Behavior (Blok

    18), Blok Sense Organ (Blok 19), Blok Medical Science & Technology (Blok 20)

    dan Blok Elective (Blok 22).

    Materi belajar pada llmu Penyakit Saraf mahasiswa akan mempelajari

    beberapa topik tentang struktur, fungsi otak dan medula spinalis serta beberapa

    kelainan neurologi yang ditinjau dari aspek biomedis, klinis dan komunitas.

    Setelah mengikuti materi belajar llmu Penyakit Saraf ini, mahasiswa harus

    dapat menjelaskan semua aspek neurologi berdasarkan struktur dan fungsi dari

    susunan saraf pusat dan susunan saraf perifer secara normal, kemudian

    mempelajarinya dari aspek farmakologi, mekanisme penyakit serta manajemen

    terhadap suatu penyakit saraf.

    Kegiatan praktikum llmu Penyakit Saraf meliputi praktikum Neurofisiologi

    dan Neuropatologi. Modalitas pemeriksaan Neurofisiologi meliputi pemeriksaan

    Elektroensefalografi (EEC), Elektroneuromiografi (ENMG) dan Brain Maping. llmu

    Penyakit Saraf sebagai suatu cabang llmu Kedokteran, mencakup berbagai

    kelainan dan penyakit saraf yang meliputi penyakit kongenital, penyakit infeksi,

    trauma dan penyakit degeneratif.

    Prevalensi dan insidensi penyakit degeneratif pada sistem susunan saraf

    di Indonesia dalam dekade ini menunjukkan peningkatan jumlahnya seiring

    dengan meningkatnya harapan hidup dan adanya transisi epidemiologi secara

    global.

    Sehingga memahami aspek biomedis, klinis, behavior dan komunitas dari

    llmu Penyakit Saraf sangat penting untuk menjadi dokter yang baik. Beberapa

    contoh penyakit saraf yang menunjukkan adanya kenaikan insidensi dan

    prevalensi adalah stroke, neuropati, migrain dan masih banyak lagi.

    Proses pembelajaran llmu Penyakit Saraf dilaksanakan sesuai dengan

    blok yang terkait dari tahun pertama sampai dengan ke-empat, dan mahasiswa

    diberi kesempatan untuk melakukan proses pembelajaran dengan mengikuti:

    1. Kuliah Pakar (50 menit setiap kali tatap muka)

    2. Diskusi kelompok (dilaksanakan selama 2 jam setiap kegiatan)

  • 3. Praktikum (setiap blok terkait, dilaksanakan selama 3 jam setiap kegiatan)

    4. Ketrampilan medik (dilaksanakan selama 2 jam setiap kegiatan).

    VII. Tujuan Pembelajaran Pada akhir pembelajaran llmu Penyakit Saraf, mahasiswa memahami

    tentang berbagai penyakit saraf yang mencakup struktur dan morfologi yang

    mendasarinya, mekanisme (patobiologi, patofisiologi dan patogenesis), serta

    manajemen penanganannya. Disamping itu, mahasiswa akan mempunyai

    ketrampilan pemeriksaan neurologi dan aplikasi klinik yang lain untuk menunjang

    diagnosisnya.

    VIII. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran llmu Penyakit Saraf yang tersebar di masing-masing

    blok yang terkait terdiri dari beberapa pokok bahasan, yaitu :

    1. Perkembangan otak pada anak

    2. Penyakit Serebrovaskuler

    3. Cedera susunan saraf

    4. Demensia

    5. Gangguan gerak

    6. Gangguan keseimbangan

    7. Nyeri kepala

    8. Miastenia gravis

    9. Nyeri punggung

    10. Neuropati

    11. Bell's Palsy

    12. Kejang

    13. Penurunan kesadaran

    14. Sinkop

    15. Meningitis, ensefalitis, meningoensefalitis

    16. Mielitis

    17. Spondilitis tuberculosis

    18. Malaria serebral

    19. Tetanus

    20. TORCH

  • 21. Guillain-Barre Syndrome

    22. Tumor Susunan Saraf

    23. Klasifikasi Tumor Susunan Saraf

    24. Abses serebri

    IX. Out Come / Kompetensi 1. Pokok Bahasan Perkembangan Otak pada Anak

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan otak dari anak hingga

    dewasa.

    b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

    perkembangan otak dari anak hingga dewasa.

    c. Menjelaskan beberapa sindroma kelainan pertumbuhan otak pada bayi.

    d. Menjelaskan prinsip-prinsip manajemen gangguan pertumbuhan dan

    perkembangan pada anak.

    e. Menjelaskan tanda dan gejala ADHD pada anak.

    f. Menjelaskan manajemen ADHD pada anak.

    g. Menjelaskan tanda dan gejala retardasi mental retardation.

    h. Menjelaskan klasifikasi retardasi mental.

    i. Menjelaskan manajemen retardasi mental.

    j. Menjelaskan epidemiologi retardasi mental.

    2. Pokok Bahasan Stroke

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan struktur susunan saraf pusat

    b. Menjelaskan morfologi susunan saraf pusat

    c. Menjelaskan fungsi susunan saraf pusat

    d. Menunjukkan beberapa faktor risiko stroke

    e. Menjelaskan penyebab terjadinya stroke

    f. Menyebutkan berbagai peranan neurotransmiter pada iskhemik otak

    g. Menjelaskan mekanisme terjadinya stroke

    h. Menjelaskan konsep jendela terapi

    i. Membandingkan jenis patologi stroke

    j. Menggunakan berbagai pemeriksaan fisik dan neurologik untuk

  • menegakkan diagnosis stroke

    k. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan CT Scan kepala untuk

    menegakkan diagnosis stroke

    l. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan laboratorium pada berbagai faktor

    risiko stroke

    m. Menguraikan tanda dan gejala pasien stroke

    n. Menguraikan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis banding, terapi dan

    prognosis pasien stroke

    o. Menjelaskan terapi primer dan terapi sekunder pada pasien stroke

    p. Menentukan indikasi tindakan bedah pada stroke perdarahan

    q. Menjelaskan epidemiologi stroke

    r. Mempertimbangkan kapan penderita stroke dilakukan rujukan

    s. Menjelaskan manajemen fisioterapi pada penderita stroke.

    3. Pokok Bahasan Cedera Susunan Saraf

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan mekanisme seluler pada cedera susunan saraf

    b. Menjelaskan klasifikasi cedera susunan saraf

    c. Membedakan tanda dan gejala pasien cedera susunan saraf

    d. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan radiologi untuk menegakkan

    diagnosis cedera otak

    e. Menjelaskan prinsip-prinsip pencegahan, pemeriksaan dan penanganan

    pada pasien cedera susunan saraf

    f. Menjelaskan indikasi tindakan bedah pada pasien cedera susunan saraf

    g. Mempertimbangkan kapan penderita cedera susunan saraf dilakukan

    rujukan

    h. Menguraikan tanda dan gejala peningkatan tekanan intrakranial i.

    Menjelaskan prinsip-prinsip manajemen peningkatan tekanan intrakrania

    i. Menjelaskan epidemiologi cedera susunan saraf

    4. Pokok Bahasan Demensia Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan mekanisme seluler demensia

    b. Menyebutkan klasifikasi demensia

  • c. Menjelaskan etiologi demensia

    d. Mengidentifikasi tanda dan gejala demensia

    e. Menjelaskan berbagai prinsip pemeriksaan pasien demensia

    f. Menjelaskan berbagai prinsip penanganan pasien demensia

    g. Menjelaskan berbagai pemeriksaan neuropsikologi untuk menegakkan

    diagnosis demensia

    h. Menjelaskan prognosis demensia

    i. Menjelaskan epidemiologi demensia

    5. Pokok Bahasan Gangguan Gerak

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan dasar-dasar terjadinya tremor

    b. Menjelaskan beberapa penyakit yang dapat menyebabkan tremor

    c. Menjelaskan klasifikasi tremor

    d. Menjelaskan diagnosis banding tremor

    e. Menjelaskan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien tremor

    f. Menyebutkan klasifikasi gangguan gerak

    g. Membedakan tanda dan gejala gangguan gerak

    h. Menerangkan beberapa faktor risiko terjadinya gangguan gerak

    i. Merencanakan manajemen gangguan gerak

    j. Menjelaskan farmakologi obat-obat untuk gangguan gerak

    k. Menjelaskan prognosis pasien gangguan gerak

    l. Menjelaskan epidemiologi gangguan gerak

    6. Pokok Bahasan Gangguan Keseimbangan

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan dasar-dasar terjadinya gangguan keseimbangan

    b. Menjelaskan beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gangguan

    keseimbangan

    c. Menjelaskan diagnosis banding dizziness

    d. Menentukan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien gangguan

    keseimbangan

    e. Merencanakan manajemen gangguan keseimbangan

    f. Menjelaskan farmakologi obat-obat untuk gangguan keseimbangan

  • g. Menjelaskan mekanisme terjadinya nistagmus

    h. Menjelaskan epidemiologi vertigo

    7. Pokok Bahasan Nyeri Kepala

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan patofisiologi terjadinya nyeri kepala

    b. Menjelaskan klasifikasi nyeri kepala

    c. Menentukan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien nyeri kepala

    d. Menjelaskan diagnosis banding nyeri kepala

    e. Merencanakan manajemen nyeri kepala

    f. Menjelaskan farmakologi obat-obat untuk nyeri kepala

    g. Menjelaskan epidemiologi nyeri kepala

    8. Pokok Bahasan Miastenia gravis

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan dasar-dasar terjadinya miastenia gravis

    b. Menjelaskan klasifikasi miastenia gravis

    c. Menjelaskan diagnosis banding penyakit otot

    d. Menentukan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien penyakit otot

    e. Membedakan tanda dan gejala miastenia gravis

    f. Merencanakan manajemen miastenia gravis

    g. Menjelaskan epidemiologi miastenia gravis

    9. Pokok Bahasan Nyeri punggung

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan mekanisme dasar terjadinya nyeri punggung

    b. Menjelaskan etiologi nyeri punggung

    c. Menjelaskan klasifikasi nyeri punggung

    d. Menentukan berbagai pemeriksaan neurologi untuk pasien nyeri

    punggung

    e. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan radiologi untuk nyeri punggung

    f. Merencanakan manajemen nyeri punggung

    g. Menjelaskan berbagai aspek farmakologi obat-obat nyeri punggung

    h. Mempertimbangkan kapan penderita nyeri punggung dirujuk ke rumah

  • sakit

    i. Menjelaskan epidemiologi nyeri punggung berdasarkan etiologinya

    10. Pokok Bahasan Neuropati

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat :

    a. Menjelaskan dasar-dasar terjadinya neuropati

    b. Menjelaskan etiologi dan klasifikasi neuropati

    c. Menjelaskan diagnosis banding neuropati

    d. Menentukan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien neuropati

    e. Membedakan tanda dan gejala neuropati

    f. Menjelaskan manajemen neuropati

    g. Menjelaskan epidemiologi neuropati berdasarkan etiologinya

    11. Pokok Bahasan Bell's Palsy

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat :

    a. Menerangkan etiologi Bell's Palsy

    b. Menjelaskan diagnosis banding Bell's Palsy

    c. Menentukan beberapa pemeriksaan neurologi untuk pasien Bell's Palsy

    d. Membedakan tanda dan gejala Bell's Pals

    e. Menjelaskan manajemen Bell's Palsy

    f. Menjelaskan epidemiologi Bell's Palsy

    12. Pokok Bahasan Kejang

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan mekanisme dasar terjadinya kejang

    b. Menjelaskan tipe kejang, epilepsi atau non epilepsy

    c. Menjelaskan klasifikasi, pencetus, tanda dan gejala epilepsy

    d. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk pasien kejang

    e. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan EEG dan Brain Maping

    f. Mempertimbangkan kondisi-kondisi emergensi dan non emergensi pasien

    kejang

    g. Menjelaskan manajemen epilepsi dan status epileptikus h. Menjelaskan

    berbagai aspek farmakologi obat-obat anti kejang dan anti epilepsy

    h. Menjelaskan epidemiologi epilepsy

  • i. Menerangkan aspek sosial pasien epilepsy

    j. Menjelaskan mekanisme kejang demam pada anak

    k. Menyimpulkan diagnosis kejang demam pada anak

    l. Menjelaskan manajemen kejang demam pada anak

    m. Menjelaskan epidemiologi kejang demam pada anak.

    13. Pokok Bahasan Penurunan Kesadaran

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan mekanisme dasar terjadinya penurunan kesadaran

    b. Menjelaskan etiologi penurunan kesadaran

    c. Menjelaskan klasifikasi penurunan kesadaran

    d. Menentukan berbagai pemeriksaan neurologi untuk pasien penurunan

    kesadaran

    e. Menjelaskan berbagai pemeriksaan laboratorium untuk menemukan

    etiologi penurunan kesadaran

    f. Mempertimbangkan penurunan kesadaran sebagai kasus kegawatan

    neurologi

    g. Menjelaskan manajemen penurunan kesadaran

    h. Menjelaskan berbagai aspek farmakologi obat-obat untuk pasien

    penurunan kesadaran

    i. Menjelaskan epidemiologi penurunan kesadaran berdasarkan etiologinya

    j. Mempertimbangkan kapan pasien penurunan kesadaran dirujuk ke rumah

    sakit

    14. Pokok Bahasan Sinkop

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan mekanismedasarterjadinya sinkop

    b. Menjelaskan etiologi sinkop

    c. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk pasien sinkop

    d. Menjelaskan manajemen sinkop

    15. Pokok Bahasan meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan lapisan selubung otak, sawar darah otak dan produksi cairan

  • serebrospinal

    b. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis meningitis, ensefalitis dan

    meningoensefalitis

    c. Menerangkan klasifikasi dan etiologi meningitis, ensefalitis dan

    meningoensefalitis

    d. Menentukan berbagai pemeriksaan neurologi untuk pasien meningitis,

    ensefalitis dan meningoensefalitis

    e. Menjelaskan dasar-dasar pungsi lumbal

    f. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan analisis cairan serebrospinal

    g. Menentukan berbagai pemeriksaan penunjang diagnosis untuk

    menegakkan diagnosis meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis

    h. Menyimpulkan diagnosis meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis

    i. Menjelaskan manajemen meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis

    j. Menjelaskan aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk

    meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis

    k. Menjelaskan komplikasi pasien meningitis, ensefalitis dan

    meningoensefalitis

    l. Menjelaskan epidemiologi meningitis, ensefalitis dan meningoensefalitis

    16. Pokok Bahasan Mietitis

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan struktur dan fungsi medula spinalis

    b. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis mielitis

    c. Menjelaskan klasifikasi dan etiologi mielitis

    d. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis mielitis

    e. Menentukan berbagai pemeriksaan penunjang diagnosis untuk

    menegakkan diagnosis mielitis

    f. Menyimpulkan diagnosis mielitis

    g. Menjelaskan manajemen mielitis

    h. Menjelaskan aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk mielitis

    i. Menjelaskan epidemiologi mielitis

    17. Pokok Bahasan Spondilitis Tuberkulosis

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

  • a. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis spondilitis tuberculosis

    b. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis

    spondilitis tuberculosis

    c. Menentukan berbagai pemeriksaan penunjang untuk pasien spondilitis

    tuberculosis

    d. Menjelaskan manajemen spondilitis tuberculosis

    e. Menjelaskan farmakologik obat anti tuberculosis

    f. Menjelaskan komplikasi pasien spondilitis tuberculosis

    g. Menjelaskan epidemiologi spondilitis tuberkulosis.

    18. Pokok Bahasan Malaria Serebral

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis terjadinya malaria serebral

    b. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis malaria

    serebral

    c. Menentukan berbagai pemeriksaan penunjang untuk menegakkan

    diagnosis malaria serebral

    d. Menyimpulkan diagnosis malaria serebral

    e. Menjelaskan manajemen malaria serebral

    f. Menjelaskan aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk malaria

    serebral

    g. Menerangkan komplikasi pasien malaria serebral

    h. Menyebutkan insidensi dan prevalensi malaria serebral

    i. Menerangkan aspek promotif dan preventif kejadian malaria serebral

    j. Menjelaskan epidemiologi malaria serebral

    19. Pokok Bahasan Tetanus

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis terjadinya tetanus

    b. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis tetanus

    c. Menyimpulkan diagnosis tetanus

    d. Menjelaskan manajemen tetanus

    e. Menjelaskan aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk tetanus

    f. Menjelaskan epidemiologi tetanus

  • 20. Pokok Bahasan Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes Simplex (TORCH) Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis dan imunologis terjadinya

    infeksi TORCH

    b. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk pasien yang diduga infeksi

    TORCH

    c. Menjelaskan manajemen infeksi TORCH

    d. Menjelaskan aspek farmakologik obat-obat yang digunakan untuk infeksi

    TORCH

    e. Menerangkan komplikasi pasien yang terinfeksi TORCH

    f. Menjelaskan epidemiologi TORCH

    g. Menerangkan aspek promotif dan preventif terhadap kejadian infeksi

    TORCH

    h. Menjelaskan klasifikasi dan etiologi hidrosefalus

    i. Membandingkan tanda dan gejala pasien hidrosefalus

    j. Menjelaskan manajemen hidrosefalus

    k. Menjelaskan epidemiologi hidrosefalus berdasarkan etiologinya

    21. Pokok Bahasan Guillain-Barre Syndrome

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan dasar-dasar mekanisme biologis terjadinya Guillain-Barre

    Syndrome

    b. Menjelaskan klasifikasi dan etiologi Guillain-Barre Syndrome

    c. Menentukan berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis

    Guillain-Barre Syndrome

    d. Menjelaskan manajemen Guillain-Barre Syndrome

    e. Menjelaskan epidemiologi Guillain-Barre Syndrome

    22. Pokok Bahasan Tumor susunan saraf

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan dasar-dasar biologi tumor susunan saraf

    b. Menjelaskan perubahan histopatologis tumor jaringan saraf

    c. Menjelaskan etiologi tumor susunan saraf

  • d. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya tumor susunan

    saraf

    e. Menjelaskan tanda dan gejala tumor susunan saraf

    f. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan radiologi tumor susunan saraf

    g. Menjelaskan dasar-dasar pemeriksaan patologi anatomi tumor susunan

    saraf

    h. Menjelaskan staging tumor susunan saraf

    i. Menyimpulkan tumor ganas (kanker) dan tumor jinak

    j. Menjelaskan tumor metastasis pada susunan saraf

    k. Menjelaskan prosedur diagnosis tumor susunan saraf

    l. Menjelaskan prinsip-prinsip penanganan terhadap tumor susunan saraf

    m. Menjelaskan prinsip-prinsip radioterapi terhadap tumor susunan saraf

    n. Menjelaskan prinsip-prinsip pembedahan terhadap tumor susunan saraf

    o. Menjelaskan prinsip-prinsip kemoterapi terhadap tumor susunan saraf

    p. Menjelaskan epidemiologi tumor susunan saraf

    23. Pokok Bahasan Klasifikasi Tumor Susunan Saraf Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan tumor jaringan neuroepitel

    b. Menjelaskan tumor sel selubung saraf

    c. Menjelaskan tumor jaringan mening

    d. Menjelaskan tumor pembuluh darah otak

    e. Menjelaskan tumor akibat gangguan perkembangan otak

    f. Menjelaskan tumor kelenjar di otak

    g. Menjelaskan tumor pada serebelum

    h. Menjelaskan tumor pada medula spinalis

    24. Pokok Bahasan Abses Serebri

    Pada akhir pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

    a. Menjelaskan dasar-dasar biologi abses serebri

    b. Menjelaskan etiologi abses serebri

    c. Menjelaskan tanda dan gejala abses serebri

    d. Menjelaskan prosedur diagnosis untuk abses serebr

    e. Menjelaskan prinsip-prinsip penanganan terhadap abses serebri

  • f. Menjelaskan prinsip-prinsip pembedahan pada abses serebri

    X. Rencana Pembelajaran llmu Penyakit Saraf Berdasarkan Blok yang

    terkait 1. Kuliah Pakar

    No. Topik Kuliah Pakar Blok Waktu (Menit)

    1. Pertumbuhan dan perkembangan otak 8 50

    2. ADHD dan Retardasi Mental 8 50

    3. Proses penuaan pada neurologi 8 50

    4. Demensia 8 100

    5.

    Meningitis, Ensefalitis dan

    Meningoensefalitis

    9

    100

    6. Mielitis dan poliomielitis 9 50

    7. Spondilitis tuberkulosis dan abses serebri 9 50

    8. Tetanus 9 50

    9. Guillain Barre Syndrome 9 50

    10. TORCH dan malaria serebral 9 50

    11. Tumor otak 10 50

    12. Tumor medula spinalis 10 50

    13. Penyakit otot dan Myastenia Gravis 11 50

    14. Nyeri spondilogenik 11 100

    15. Hernia Nukleus Pulposus 11 50

    16. Pemeriksaan neurologi & penunjangnya 11 100

    17. Neuropati 11 100

    18. Neurocardiogenic Syncope Episodes 13 50

    19. Mekanisme Biomolekuler Stroke 18 50

    20. Stroke 18 100

    21. Cedera kepala dan medula spinali 18 100

    22. Gangguan gerak 18 50

    23. Parkinson Disease 18 50

    24. Vertigo 18 50

    25. Nyeri Kepala 18 100

  • 26. Epilepsi dan Status epileptikus 18 100

    27. Kejang demam 18 50

    28. Penurunan kesadaran dan sinkop 18 100

    29. Aspek biomolekuler nyeri 19 50

    30. Fisiologi Sistem Saraf dan Neurotransmiter 19 50

    31. EEG, Brain Maping & ENMG 20 50

    32. Manajemen kegawatan neurolog 22 100

    2. Tutorial

    Setiap blok dalam proses pembelajarannya memerlukan waktu 6 minggu, dan harus dapat menyelesaikan semua kegiatan blok.

    No. Blok Topik Diskusi Waktu (Menit per minggu)

    1. 8 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit

    2. 9 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit

    3. 10 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit

    4. 11 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit

    5. 13 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit

    6. 180 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit

    7. 19 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit

    8. 20 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit

    9. 22 Sesuai dengan Learning Unit 2 x 100 menit

    3. Praktikum

    No. Blok Topik Praktikum Waktu (Menit per minggu)

    1. 9 Neuropatologi 2 x 150 menit

    2. 20 EEG, Brain Maping & ENMG 2 x 150 menit

    4. Ketrampilan Medik

    No. Blok Topik Keterampilan Medik Waktu (Menit per minggu)

    1. 9 Pungsi Lumbal 2 x 100 menit

    2. 11 Pemeriksaan Neurologi 2 x 100 menit

  • XI. Evaluasi Berbagai pertimbangan perlu diperhatikan dalam menetapkan penilaian

    agar dilaksanakan penilaian yang objektif, maka tujuan pembelajaran harus

    dinyatakan secara spesifik dan mudah untuk diukur. Hal ini tergantung pada

    tingkat apa yang akan dijangkau dari suatu proses pembelajaran.

    1. Tujuan Penilaian 1.1. Memahami sejauh mana prestasi mahasiswa sebagai dasar penetapan

    apakah seorang mahasiswa berhak dinyatakan lulus atau belum lulus,

    1.2. Menetapkan kriteria dan standar kualitas yang tepat,

    1.3. Menetapkan sejauh mana tujuan pembelajaran telah berhasil dicapai

    sebagai umpan balik dan memotivasi belajar bagi mahasiswa,

    1.4. Menggunakan data penilaian terhadap mahasiswa sebagai dasar untuk

    memperbaiki materi kuliah, metode pengajaran dan evaluasi

    mahasiswa.

    2. Bentuk Penilaian

    Proporsi bentuk penilaian llmu Penyakit Saraf yang tersebar di tiap-tiap

    blok yang terlibat adalah sebagai berikut:

    Nilai Proses Ujian Akhir Ujian Ketrampilan Medik

    3. Pelaksanaan Tes / Ujian Pelaksanaan tes atau ujian disesuaikan dengan jenis tes yang sudah

    disepakati bersama, yaitu :

    Ujian akhir blok dilaksanakan di akhir blok, Ujian ketrampilan medik dilaksanakan di akhir blok, Ujian boleh diikuti mahasiswa bila yang bersangkutan memenuhi

    syarat kehadiran pada diskusi minimum 80%.

    4. Keputusan Penilaian

    Mengingat bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dalam

    pelaksanaan pembelajarannya menggunakan sistem Problem Based Learning,

    sehingga tujuan belajar mahasiswa adalah berdasarkan kompetensi, maka

  • evaluasinya menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

    Nilai huruf yang akan diberlakukan adalah sebagai berikut:

    No. Nilai Bobot Patokan Penilaiannya

    1. A 4,00 Mempunyai tingkat penguasaan 80,0%

    2. A/B 3,50 Mempunyai tingkat penguasaan 77,5 - < 80,0%

    3. B 3,00 Mempunyai tingkat penguasaan 72,5 - < 77,5%

    4. B/C 2,50 Mempunyai tingkat penguasaan 67,5 - < 72,5%

    5. C 2.00 Mempunyai tingkat penguasaan 62,5 - < 67,5%

    6. C/D 1,50 Mempunyai tingkat penguasaan 57,5 - < 62,5%

    7. D 1,00 Mempunyai tingkat penguasaan 52,5 - < 57,5%

    8. E 0 Mempunyai tingkat penguasaan < 52,5

    XII. Daftar Pustaka Adams, R. D. & Victor, M., 2003. Principles of Neurology, 5th ed., McGraw Hill

    Inc. New York, Singapore.

    Aminoff MJ, Greenberg DH, Simon RP. Clinical Neurology, 3rd ed, Appleton &

    Lange, Stamford, Connecticut, 1996.

    Chusid, J.G. 1993. Correlative Neuroanatomy and Functional Neurology. New

    York.

    Cockerell, O.C. & Shorvon, S.D., 1996. Epilepsy Current Concepts, Current

    Medical Literature Ltd, London.

    Corse, A.M. & Kuncl, R.W., 1997. Myasthenia Gravis and Myasthenic Syndrome

    in Johnson, R.T. & Griffin, J.W., Current Therapy in Neurologic Disease,

    5th ed. New York, Mosbby.

    Duus, P., 1989. Topical Diagnosis in Neurology. George Thieme Verlag,

    Germany.

    Ganong WF. Review of Medical Physiology. 17th ed. Connecticut: Appleton &

    Lange; 1995.

    Gilroy J., 1992. Basic Neurology. 2 nd ed. Singapore, Me Graw - Hill Inc.

    Greenberg, D.A., Aminoff, M.J. & Simon,R.P., 1993. Clinical Neurology. 2nd ed.,

    Appleton Lange, Norwalk.

    Guyton, A.C. & Hall, J.E., 1996. Textbook of Medical Physiology. 9th ed.

  • Philadelphia: WB Saunders Company.

    Katzung, B.C., (Editor), (1998), Basic and Clinical Pharmacology, 7th edition,

    Appleton & Lange, Connecticut.

    Lowenstein, D.H. & Aldredge, B.K., 1998. Current Concept of Status Epileptic's,

    New England Journal of Medicine.

    Mardjono, M. & Sidharta, P., 1981, Neurologi Klinis dasar, Dian Rakyat, Jakarta.

    Ngoerah, 1990. Dasar-dasar llmu Penyakit Saraf. Airlangga University Press,

    Surabaya.

    Oishi M, 1997. Handbook of Neurology. World Scientific, Singapore.

    Phee, M.J., Lingappa.V.R., Ganong.W.F. & Lange, J.D., 1995. Pathophysiology

    of Disease. 1st ed. Prentice-Hall International. Norwalk.

    Sidharta, P., 1995. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Dian Rakyat,

    Jakarta.

    Speight, T.M. & Holford, N.H.G., 1997. Avery's Drug Treatment, 4th ed., Adis

    International Limited, Auckland.

    Tenorio, G., Ashkenasi, A., Benton, J.W., 1991. Guillain Barre Syndrome, dalam

    Sched et al (ed): Infection of the Central Nervous System. Raven Press,

    New York.

    Weisberg, I. A. 1998. Decision making in adult Neurology, Asian edition.

    Manlygraphic publishers Pte. Ltd., Singapore.