Post on 15-Jun-2019
Nomor : DPD.220/SP/7/2011
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
-----------
RISALAH
SIDANG PARIPURNA KE-7
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2011-2012
I. KETERANGAN
1. Hari : Jumat
2. Tanggal : 16 Desember 2011
3. Waktu : 10.05 WIB – Selesai
4. Tempat : GEDUNG NUSANTARA V
5. Pimpinan Sidang : Pimpinan DPD
1. H. Irman Gusman, SE., MBA. (Ketua)
2. Dr. Laode Ida (Wakil Ketua)
3. GKR. Hemas (Wakil Ketua)
6. Sekretaris Sidang : 1. Sekretaris Jenderal DPD (DR. Ir. Siti Nurbaya Bakar, MSc.) 2. Wakil Sekretaris Jenderal DPD (Drs. Djamhur Hidayat)
7. Panitera : Kepala Biro Persidangan II (Dra. Sri Sumarwati Isf.)
8. Acara :
1. Laporan perkembangan pelaksanaan tugas masing-masing
Alat Kelengkapan DPD RI.
2. Pengesahan Keputusan DPD RI.
3. Penutupan Masa Sidang II Tahun Sidang 2011-2012.
9. Hadir : 110 Orang
10. Tidak hadir : 22 Orang
II. JALANNYA SIDANG :
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
1
1. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Om Swastyastu.
Bapak-Ibu, hadirin yang mulia, para peserta sidang paripurna DPD RI, dan juga
kepada tamu yang kami muliakan yang hadir.
Sebagaimana biasanyasebelum kita memasuki sidang paripurna, marilah sejenak kita
menyanyikan lagu kebangsaan kita Indonesia Raya, dimana telah siap tim paduan suara. Dan
kepada seluruh anggota dan juga para tamu dan hadirin sekalian untuk bisa berdiri, untuk
bisa menyanyikan bersama-sama lagu kebangsaan kita. Kami persilakan untuk berdiri.
2. PEMBICARA : PADUAN SUARA
Hiduplah Indonesia raya…
Indonesia tanah airku.
Tanah tumpah darahku.
Disanalah aku berdiri.
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku.
Bangsa dan Tanah Airku.
Marilah kita berseru.
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku.
Hiduplah negriku.
Bangsaku Rakyatku semuanya.
Bangunlah jiwanya.
Bangunlah badannya.
Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
SIDANG DIBUKA PUKUL 10.05 WIB
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
2
3. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Hadirin kamu persilakan duduk kembali.
Bapak-Ibu, hadirin yang kami muliakan.
Sidang paripurna DPD RI yang kami hormati.
Sebelum kita memulai agenda utama pada sidang paripurna yang ke-7, seperti yang
tadi telah kita sampaikan, kita punya 2 tamu istimewa. Yang pasti kita kenal sudah lama,
teman seperjuangan kita, yaitu Bapak H. Djan Faridz, yang mana merupakan anggota DPD
RI dari Provinsi DKI Jakarta. Jadi kalau Ibu Vivi adalah penggantinya, mana Ibu Vivi?
Silakan. Ini Ibu Vivi Effendi. Dan juga dimana Pak Djan Faridz atas kepercayaan dan
dukungan kita semua juga, dipercaya oleh presiden sebagai menteri perumahan rakyat pada
kabinet Indonesia bersatu ke-2. Yang mana itu tentu juga membanggakan kita semua, karena
ini adalah kali pertama anggota DPD RI dipercaya dalam konstelasi, konfigurasi yang
dicerminkan kabinet mewakili dari DPD RI. Hal ini tentu juga eksistensi DPD semakin
diakui.
Jadi teman-teman sekalian, sebagai ilustrasi mungkin ini saya umumkan, saya
sampaikan sekarang, memang juga dalam waktu reshuffle kabinet atas usulan beberapa
anggota, kami pimpinan juga diminta untuk juga berkontribusi untuk mendorong salah satu
kader terbaik di DPD untuk bisa duduk. Alhamdulillah Bapak Presiden mempertimbangkan.
Makanya waktu pengumuman jam 8 tersebut Djan Faridz diperkenalkan sebagai representasi
daripada DPD RI. Tadi juga saya katakan sebagai pengganti Pak Djan Faridz kami telah
melantik Ibu Vivi Effendi, Pak Wayan sudah rindu sekali mendengarkan suara Ibu, 25 tahun
yang lalu, nanti kita bikin acaranya.
Dan juga teman-teman sekalian, pada kesempatan ini juga hadir di tengah kita,
sahabat kita juga Bapak H. Sudarto. Yang kini juga dipercaya menjadi Wakil Gubernur
Provinsi Sulawesi Tengah. Tentu ini juga pencapaian buat kita, kalau periode yang lalu itu
disini ada Pak Aksa Mahmud, baru kita bisa mengantarkan jadi wakil bupati di Provinsi
Lampung, sekarang sudah menjadi bupati, sudah meningkat ya. Sekarang kita sudah
menghasilkan wakil gubernur, kemudian menteri, tadi Pak Aksa bilang gubernurnya belum
katanya. Jadi mudah-mudahan salah satu dari kita juga bisa naik dan tentu juga akan
membanggakan kita semua.
Jadi Bapak-Ibu sekalian, karena ini juga sesuai permintaan dari Pak Djan Faridz dan
Pak Darto, dia juga ingin tentu membangun komunikasi silaturahmi selalu sama kita, karena
beliau merupakan alumni teman baik dari kita, beliau mengirim surat ke kami untuk bisa
diberi kesempatan sebelum sidang paripurna untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.
Untuk itu marilah kita mendengarkan sejenak sahabat kita untuk kita bisa berikan waktu
untuk bersilaturahmi, tentu juga ingin meningkatkan komunikasi terus sama kita. Untuk itu
kita persilakan kepada Bapak H. Djan Faridz Menteri Perumahan Rakyat Republik
Indonesia.
4. PEMBICARA : H. DJAN FARIDZ (MENPERA/MANTAN ANGGOTA DPD
DKI JAKARTA)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah pagi ini saya bisa ketemu dengan para sahabat.
Yang terhormat Bapak Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Bapak
Irman Gusman.
Yang terhormat Wakil Ketua DPD, Bapak Dr. Laode Ida.
Yang terhormat Wakil Ketua, Ibu Gusti Kanjeng Ratu Hemas.
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
3
Dan yang sangat saya hormati dan para sahabat, dan tentunya harus juga saya bilang
yang terhormat juga, para anggota DPD RI dari 33 provinsi seluruh Indonesia.
Alhamdulillah hari ini saya bisa ketemu dan berjumpa dengan para sahabat. Dan ini
terus terang satu kebahagiaan tersendiri bisa berjumpa dan pidato disini, begitu. Ini pertama
kali saya pidato disini. Saya selalu menghindar kalau disuruh baca laporan. Kalau perlu Pardi
saya suruh maju. Jadi memang luar biasa. Niatnya kemarin pengen jadi gubernur DKI,
didukung oleh 33 provinsi, didoain sama 33 provinsi. Bayangkan itu, berarti seluruh rakyat
Indonesia berdoa untuk saya. Doanya itu kecepatan diterima sama Allah SWT, dikasihnya
lebih dulu, pemilihan gubernur belum sampai, dia pikir kasihan ini yang ngedoain
kebanyakan hadiahnya mesti lebih cepat, mau minta gubernur dikasih menteri coba. Ini tentu
doa restunya daripada sahabat-sahabat yang ikhlas mendukung saya untuk maju jadi
gubernur DKI. Memang sudah banyak effort yang saya lakukan dan Tuhan juga ngelihat,
kayak-nya ongkosnya gede ini kalau jadi gubernur DKI. Kalau jadi menteri cukup surat
rekomendasi dari Ketua DPD, eh dari ketua kita ini, beliau membuat surat kepada Presiden
Republik Indonesia, juga minta supaya anggota DPD diberikan kesempatan juga untuk duduk
di kabinet yang akan mengalami reshuffle. Jadi itupun juga menjadi bahan pertimbangan
Bapak Presiden untuk memilih saya sehingga saya ini mewakili DPD. Makanya saya ingin
sekali di setiap kunjungan saya kedaerah itu kalau kawan-kawan ingin, saya ingin sekali
kawan-kawan itu ikut mendampingi saya supaya ada perwakilan daripada DPD di setiap
kunjungan saya. Dan saya sudah mulai di NTT, kebetulan waktu itu lagi reses, jadi saya tidak
keluar ongkos. Tapi lain kali untuk SPJ-nya itu kita yang keluarin. Jadi, nanti saya yang
ngundang resmi, setiap kunjungan saya, saya akan berkordinasi dengan sekretariat untuk ikut
mendampingi saya supaya bisa ada sinergi antara Menteri Perumahan Rakyat dengan DPD
RI.
Kalau Ibu-ibu dan Bapak-bapak serta para sahabat mau tahu sedikit mengenai
program kita, kita itu ada banyak yang kita kerjakan yang kaitannya lebih banyak untuk
rakyat. Jadi satu-satunya rakyat yang punya kementerian itu cuma ditempat saya, Menteri
Perumahan Rakyat, yang lain tidak ada yang pakai rakyat. Jadi yang saya kerjain, yang
supaya para sahabat tahu, itu ada program bedah rumah. Ini menarik, bedah rumah itu
sekarang ini biayanya Rp.5000.000, dan sudah dinaikan menjadi Rp.6000.000. Bedah
rumahnya itu jadi untuk rumah rakyat yang tidak layak huni. Misalnya, lantainya itu dari
tanah, itu kita kasih bantuan, kita semen lantainya. Dindingnya, jendelanya tidak layak,
dindingnya itu sudah rusak, jendelanya kekecilan, karena matahari tidak bisa masuk itu boleh
diperbaikin. Atapnya rumbia bocor, itu boleh diperbaikin, anggarannya Rp.6000.000. Ini bisa
dimanfaatkan para sahabat di daerah pemilihannya masing-masing, iya kan. Terus ada lagi
program, kalau rumah itu tidak mungkin diperbaikin kita kasih anggaran stimulan
Rp.10.000.000, sekarang naik jadi Rp.11.000.000. Itu bikin rumah baru. Jadi kalau rumahnya
sudah seperti kandang kambing, itu banyak, ternyata di daerah banyak itu rumahnya sudah
kayak kandang kambing, tidak mampu lagi diperbaikin, kalau diperbaiki lagi percuma
dengan Rp.6.000.000 kurang, kita berikan Rp.11.000.000. Tapi perjanjiannya itu dan
rekomendasinya itu harus dari lembaga swadaya setempat. Jadi ada PPMK mandiri yang
dibentuk oleh Bapak Presiden, mereka yang merekomendasikan. Jadi rakyat mengajukan,
direkomen oleh mereka, diteruskan ke bupati, ke provinsi, baru ke kita. Nah itu kita butuhkan
adanya kabupaten. Sebetulnya kemarin kebijakan dulu itu tidak ada kabupaten terlibat.
Tahun ini saya minta kabupaten terlibat, karena sasaran saya ada yang tidak terjangkau. Jadi
sasaran bedah rumah itu ada yang dijadikan dana bergulir. Sayang, orang sudah susah,
dibilang suruh minjam uang, suruh bayar bunga. Ini sekarang makanya untuk mencegah itu
kabupaten saya libatkan sebagai tenaga bimbingan, provinsi saya libatkan untuk pengawasan.
Karena ini menyangkut uang Rp.6.000.000, kalau jumlahnya puluhan ribu kan banyak.
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
4
Kita juga punya program memberikan fasilitas kredit berbunga rendah, berbunga
subsidi. Kemarin di Undang-Undang Pengadaan Tanah saya berjuang untuk memasukan
pasal pengadaan rumah umum dan rumah khusus. Ini oleh kawan-kawan dari kementerian
ada yang lupa memasukan rumah khusus. Rumah khusus ini ya rumah instansi tadi.
Perumahan DPD, misalnya DPD mau bikin perumahan. Tanahnya kita yang bebasin. Kita
bisa membebaskan lahan untuk kepentingan DPD, kita bebaskan dan bisa kita bangunkan itu
rumah. Itu yang saya perjuangkan kemarin, agak terlupa itu. Mudah-mudahan rapatnya
kemarin, keputusannya kemarin, saya belum ngecek apa sudah masuk atau belum, mudah-
mudahan sudah masuk itu. Kalau sudah masuk saya bisa berbuat sesuatu untuk rumah
instansi, untuk DPD, DPR, yang membebaskannya saya.
Untuk PNS kita ada fasilitas bekerjasama dengan pemda. Nanti bisa didorong oleh
kawan-kawan. Pemda itu menghibahkan lahannya untuk tanah PNS, nanti kita memberikan
bantuan beruap PSU namanya. PSU itu kita berikan bantuan untuk sarana jalan. Jalan di
lingkungan itu terbuat dari cor-coran semen, saluran air, itu juga berikan itu. Kalau
kompleknya misalnya 6 hektar, 6 hektar itu kira-kira bisa bangun 500 rumah. Itu kita beri
bantuan 1 rumah Rp.6.500.000 untuk prasarana jalan. Itu bisa PNS bisa non PNS, tapi kalau
untuk PNS tanahnya hibah, kita bantuan PSU, kita berikan bantuan uang muka. Uang
mukanya jadi tidak perlu membayar, cicilannya kita siapkan. Jadi PNS itu nanti kalau beli
rumah seperti beli motor, ini kebijakan saya tahun depan, cukup bayar cicilan Rp.500.000
perbulan saja, karena uang mukanya kita pinjamkan juga. Kalau kemarin uang muka dia
mesti bayar, mesti bayar Rp.15.000.000, nah Rp.15.000.000 untuk PNS berat. Ini saya cari
terobosan, Rp.15.000.000-nya saya yang pikul. Jadi PNS hanya cukup menandatangai
perjanjian akad kredit, dia langsung dapat rumah. Jadi seperti masyarakat Jakarta sekarang
kalau beli motor tinggak kasih fotocopy KTP, tandatangan pernyataan utang, tiap bulan
nyicil 500. Saya ingin PNS itu saya permudah. PNS itu kalau yang tanahnya hibah dari
pemda harga rumahnya murah, karena tidak ada komponen tanah, akan lebih ringan lagi
PNS. Nah ini kalau kawan-kawan bisa dorong gubernurnya menghibahkan tanah untuk PNS
harga rumahnya bisa murah. Kalau tahun lalu kita putuskan Rp.25.000.000 per rumah, tapi
sepertinya tahun ini tidak mungkin, karena Rp.25.000.000 itu dulu tipe 21. Peraturan
Pemerintah yang baru itu rumah sederhana itu minimal 26 meter, berarti akan naik
rumahnya, dari PNS itu akan naik, mungkin jadi Rp.36.000.000 atau sekitar Rp.40.000.000,
ini kami lagi hitung. Mudah-mudahan kenaikan ini tidak signifikan, karena saya harus
menghitung inflasi yang terjadi, menghitung kenaikan bahan-bahan bangunan berbanding
dengan kenaikan gaji PNS. Kalau kenaikan gaji PNS tidak bisa mengejar kenaikan inflasi
dan kenaikan bahan baku, kasihan, tidak kekejar buat beli rumah, harga rumahnya kalau
ketinggian juga tidak kekejar. Ini menjadi concern dari kementerian perumahan.
Kita juga punya program rusunami namanya. Rusunami ini tidak jalan, sudah 4 tahun
tidak jalan, karena harganya terlalu murah menurut pengembang. Mereka bilang
Rp.144.000.000 per 1 apartemen tipe 36 itu terlalu murah, jatuhnya 1 meter Rp.4.000.000.
Jadi kalau dilihat dari kacamata pengembang, pengembang itu biasa jual apartemen per meter
persegi antara 10 sampai 15 juta. Buat apa dia jual Rp.4.000.000 kalau dia masih bisa jual
Rp.10.000.000. Nah ini kita lagi cari terobosan, ini pasti saya minta bantuan kawan-kawan
juga dan dukungan. Saya akan memanfaatkan tanah-tanah terlantar. Tanah terlantar itu bukan
berarti di pinggir kota, tanah terlantar yang tidak dimanfaatkan secara maksimal. Misalnya,
tanah-tanah PJKA, kan banyak itu, stasiun-stasiunnya kan pemanfaatannya minimal. Kalau
saya bangun diatas stasiun itu apartemen artinya tanahnya kan tidak beli. Komponen tanah di
apartemen itu saya bisa kurangin. Nah itu saya lagi cari terobosan bagaimana caranya saya
bisa membantu pengembang, harganya pasti akan naik, tidak mungkin 144, karena sudah 4
tahun ada inflasi. Tapi komponen tanah kita bantu, terus komponen PSU misalnya lift kita
mau cari jalan untuk bisa bantu. Supaya harga itu bisa ditekan dan bisa dibeli oleh
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
5
masyarakat berpenghasilan rendah. Berpenghasilan rendah ini kalau untuk apartemen
minimal 2,5 juta penghasilannya, supaya bisa nyicil.
Ada lagi yang menarik, program rusunawa, rumah susun sewa. Ini yang kita banyak
bantu pesantren. Pesantren yang jumlah muridnya banyak, punya fasilitas pemondokan,
tetapi masih kurang lokasi untuk penginapan para santri, biasa itu kita bantu, kita bantu untuk
rusunawa. Jadi tanahnya sementara harus dihibah dulu tapi ke pemda supaya memudahkan
perijinan. Setelah dihibahkan ke pemda kita bangun. Setelah selesai kita bangun itu
dikembalikan lagi kepada pondok pesantren. Yang sudah maju sahabat saya Ibu Is ini,
kemarin sudah ke kantor saya, sudah lapor saya punya pesantren muridnya ribuan, dan saya
sudah janji sama beliau masukin segera nanti saya kirim tim asistensi buat bantu mudah-
mudahan di tahun depan saya bisa masukan di program saya. Begitu juga untuk perguruan
tinggi, perguruan tinggi juga saya bisa bantu dengan rusunawa. Itu Ibu Ketua DPR kita sudah
mulai nyolek-nyolek itu. Sekolahnya besar ya Allah. Bisa itu Bu bisa diajuin untuk
mahasiswa, perguruan tinggi, itu bisa maju ke saya, saya bisa bantu.
Begitu juga untuk buruh. Buruh itu untuk mempermudah mereka ketempat kerja kita
buatkan asramanya, gedungnya tingkat 5, tapi di tahun depan mungkin saya rubah, karena
tingkat 5 itu terlalu tinggi, sewanya itu 1 bulan antara 100-150.000, begitu naik ke lantai 4-
lantai 5 sewanya 50.000, jadi kurang laku lantai 5. Jadi saya lagi mau rubah desain, mungkin
mulai dengan lantai 3 tanpa lift, lantai 6 dengan 6 lift, sehabis itu lantai 12 dengan lift. Tapi
untuk di perkotaan mungkin 12 supaya lebih efisien karena tanahnya terbatas. Jadi kalau
kawan-kawan melihat bahwa ada industri di tempat kita ini fasilitas pemukimannya minimal,
kita coba ajukan ke kementerian perumahan nanti saya carikan jalannya. Memang anggaran
saya tahun ini terbatas. Saya tahun ini ada petunjuk dari Bapak Presiden untuk menangani
rehabilitasi sungai Ciliwung. Jadi sungai Ciliwung itu dari Manggarai sampai ke Kalibata itu
saya harus bertugas memindahkan penduduk sepanjang bantaran sungai Ciliwung. Itu
menyangkut 30.000 kepala keluarga. Jadi saya harus membangun 33.000 rumah dan harus di
sekitar Ciliwung, karena masyarakat itu tidak ingin pindah jauh dari tempat mereka bekerja,
jauh dari tempat anak-anak mereka sekolah. Sementara sungai akan dibuat menjadi 65 meter
lebarnya, normalisasi dalam rangka menekan tingkat kebanjiran ibukota. Jadi ini tugas berat
buat saya. Dan tanahnya saya dapat Zeni Angkatan Darat, dari Kodam, Pemda DKI, dan rata-
rata semuanya di sekeliling sungai Ciliwung. Doakan saya mudah-mudahan tugas yang berat
ini bisa saya laksanakan, karena Bapak Presiden minta Januari saya mau tiang pancang.
Mimpi apa saya Januari tiang pancang? Kalau tiang pancang saja gampang saya panggil
pemborong suruh pancang, ini mancang langsung bangun. 2012 akhir penghuni sudah harus
bisa pindah, 1 tahun saya dikasih waktu, karena tahun berikutnya PU masuk untuk
melakukan normalisasi sungai Ciliwung. Jadi kita carry over. Jadi kalau PU itu juga butuh 1
tahun. Diharapkan sebelum 2014 proyek ini selesai. Jadi di akhir pemerintahan kita ini
Ciliwung sudah teratasi. Jadi kita akan memancang diharapkan bulan Januari. Saya lagi
berpikir kalau bulan Januari itu ada tanggal 40 saya mau bikin tanggal 40. Karena desainnya
saja saya lagi kalang kabut, ya kan, panggil konsultan untuk bikin basic design yang sesuai
dengan lokasi tanah. Belum lagi proses lelang, salah-salah dikit di proses lelang teman-teman
saya dari KPK datang. Kemarin kita di DPD enak saya, bolos-bolos dikit tidak dipanggil
KPK. Kalau sekarang salah-salah dikit begitu ya KPK yang manggil. Jadi teman saya
sekarang tambah banyak, ada KPK, ada BPKP, ada BPK, ada Irjen, rajin. Jadi saya sekarang
kerjanya datangi mereka kita pengarahan dan pendampingan. Begitu juga dengan menteri-
menteri terkait. Untuk yang namanya pembangunan Ciliwung saya itu harus meng-approach
Menteri Pertahanan buat ijin menggunakan tanahnya. Saya harus minta ijin lagi dengan
Meneg BUMN, saya mesti approach lagi Menteri Perhubungan, karena ada tanah PJKA
yang saya pakai. Saya mesti approach Kementerian Agama untuk fasilitas ibadah. Saya
mesti approach lagi Menteri Sosial. Pada waktu penggusuran ini saya minta Menteri Sosial
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
6
ikut mendampingi Pemda DKI. Belum lagi saya harus ketemu bekas rival saya, Gubernur
DKI. Saya datang minta tolong, tolong Pak bantu saya perijinan, iya kan. Saya mesti hubungi
lagi Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif, Kementrian UKM, karena setelah mereka
duduk dirumah itu, bawahnya itu saya kasih fasilitas komersil. Mereka itu harus berusaha,
harus dagang, yang bisa bantu itu Kementerian UKM. Ini saya tentu perlu bantuan dari
kawan-kawan DKI untuk mendekati dinas mungkin, sama gubernur terutama untuk bisa
mendukung program saya.
Jadi sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari kawan-kawan
saya. Alhamdullilah doanya luar biasa, manjur. Pak Ketua hati-hati doanya kawan-kawan
manjur ini. Didoain gubernur jadi menteri. Jadi sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas doa
kawan-kawan. Dan doakan sesuai juga supaya saya sukses dan saya siap bekerjasama dan
minta dukungan DPD jangan distop. Terima kasih.
Wallahulmuwafiq ila aqwamith-thariqi, Wassalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
5. PEMBICARA : I KADEK ARIMBAWA (BALI)
Interupsi pimpinan. Pimpinan, saya ingin memberikan sesuatu penghargaan buat
teman kita Djan Faridz dari Provinsi Bali untuk memberikan kenang-kenangan.
6. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Habis ini.
7. PEMBICARA : I KADEK ARIMBAWA (BALI)
Terima kasih pimpinan.
8. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Terima kasih.
Tadi Pak Djan Faridz sudah mengatakan, tidak pernah pidato sekali pidato langsung
lancar, langsung jadi menteri. Jadi yang penting kerja nyata teman sekalian.
Baik, sebelum nanti ada acara berikutnya saya minta Pak Sudarto wakil gubernur kita.
9. PEMBICARA : SUDARTO (WAGUB SULTENG)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahera untuk kita semua.
Om Swastyastu.
Yang saya hormati Bapak Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,
Bapak Irman Gusman.
Yang saya hormati Bapak Menteri Negara Perumahan Rakyat RI, Bapak Djan Faridz.
Yang saya cintai, saya banggakan para Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI,
Ibu Ratu Hemas dan Bapak Laode Ida.
Para anggota Dewan Perwakilan Daerah RI yang saya banggakan.
Ibu Sekjen Dewan Perwakilan Daerah RI dan jajarannya.
Hadirin dan para undangan yang berbahagia.
Mengawali sambutan ini perkenankan saya untuk terlebih dahulu memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan hanya rahmat taufik dan
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
7
hidayah serta karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga pada hari ini kita masih diberi
kesehatan dan kesempatan untuk menghadiri acara sidang paripurna Dewan Perwakilan
Daerah RI. Semoga agenda sidang paripurna ke-7 pada hari ini dapat berjalan lancar serta
mendapat petunjuk dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa.
Pimpinan dan anggota DPD yang kami hormati.
Pada kesempatan yang terhormat ini perkenankan saya atas nama pribadi dan atas
nama keluarga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sidang
paripurna ini atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menyampaikan sambutan
sebelum sidang paripurna dilaksanakan. Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab kami
sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah RI yang waktu itu sedang saya tunaikan bersama-
sama dengan segenap kawan-kawan anggota DPD RI. Sedang pada sisi lain dengan proses
demokratis masyarakat Sulawesi Tengah justru menghendaki dan memilih saya sebagai
wakil gubernur Sulawesi Tengah periode 2011-2016.
Kami sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah RI hanya bertugas selama 1 tahun,
7 bulan dan 17 hari. Merupakan waktu yang sangat singkat, namun banyak sekali
mendapatkan pengalaman yang berharga didalam melaksanakan tugas baru saya sebagai
wakil gubernur. Akhirnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku saya
harus ikhlas untuk berpisah tugas dengan kawan-kawan seperjuangan di DPD RI. Sejak saya
dilantik tanggal 17 Juni 2011 yang lalu. Kami menyadari bahwa suatu keberhasilan di dalam
melaksanakan tugas adalah berkat dukungan hubungan dan kerjasama yang harmonis antara
pimpinan dan anggota DPD RI, serta Sekjen DPD RI. Oleh karena itu perkenankan pada
kesempatan yang terhormat ini saya menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada pimpinan Dewan Perwakilan Daerah RI dan seluruh anggota
Dewan Perwakilan Daerah RI, serta Sekjen DPD RI beserta jajarannya. Yang telah banyak
membantu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, serta mengingatkan kami selalu
memberikan yang terbaik bagi lembaga DPD RI. Juga kepada teman-teman media selama
kami bekerja selalu memberi kontrol terbaik sebagai upaya untuk selalu meningkatkan
kualitas di dalam setiap melaksanakan tugas-tugas di DPD RI.
Kami sadar bahwa tugas sebagai Dewan Perwakilan Daerah RI juga merupakan
amanah dari masyarakat Sulawesi Tengah. Oleh sebab itu saya menyampaikan permohonan
maaf untuk masyarakat Indonesia khususnya dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah. Kami
telah dapat, tidak dapat memenuhi harapan masyarakat Sulawesi Tengah sampai masa bakti
di DPD RI kami sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah RI selesai. Tetapi tugas baru
kami juga merupakan bagian dari amanah serta kepercayaan masyarakat Sulawesi Tengah
yang harus kami emban untuk mewujudkan masyarakat Sulawesi Tengah yang maju dan
sejahtera. Kami merasakan bahwa selama masih menjadi anggota DPD RI 1 tahun, 7 bulan,
17 hari, banyak hal-hal yang dapat kami peroleh antara lain; kekompakan, persaudaraan,
keakraban dan kebersamaan di dalam setiap melaksanakan tugas. Serta kegigihan setiap
anggota DPD RI didalam memperjuangkan daerahnya, tentunya didalam bingkai NKRI yang
berwawasan nusantara. Oleh karena itu didalam perilaku dan pergaulan kami sehari-hari
mungkin ada hal-hal yang keliru dan kurang berkenan di hati, melalui kesempatan yang
terhormat ini saya mohon untuk dimaafkan. Karena kita manusia pada umumnya adalah
tempat bersemayamnya kesalahan dan kehilafan.
Pimpinan dan anggota DPD RI yang saya hormati.
Kami berharap agar jalinan kekeluargaan, komunikasi yang telah ada tidak pernah
putus meski kami tidak lagi di gedung wakil rakyat yang terhormat ini. Melalui sarana
teknologi infomasi dan kegiatan-kegiatan lain, kunjungan kerja misalnya akan menjadi
penyambung sulaturahmi kita. Semoga pengalaman selama menjadi anggota Dewan
Perwakilan Daerah RI bisa kami jadikan sebagai pengalaman yang berharga di dalam
mengemban tugas yang baru untuk melakukan perubahan menuju kearah kemajuan serta
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
8
menjadikannya sebagai peluang dan kendala untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi
sebagai langkah untuk menata dan memajukan pembangunan serta kesejahteraan rakyat di
daerah.
Pimpinan DPD RI dan anggota dewan yang saya hormati.
Saya mohon maaf karena pada saat saya mencalonkan menjadi wakil gubernur, terus
terang saja saya tidak memberitahukan kepada seluruh teman-teman saya anggota dewan.
Hanya memang terbatas di Komite I yang tahu. Karena apa? saya takut untuk gagal, karena
terus terang saja saya pernah gagal 5 tahun yang lalu, juga sama menjadi wakil gubernur.
Sehingga yang saya beri tahu hanya pimpinan Pak Irman, Pak Laode dan juga Ibu Ratu
Hemas. Bahkan saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Ratu Hemas yang telah juga
memberikan semangat kepada saya, bahkan pada saat sebelum kampanye beliau datang ke
Palu. Juga kepada Pak Irman Gusman yang telah memberikan semangat kepada saya, bahkan
baru kali itu rombongan DPD sebanyak 50 orang hadir di dalam pelantikan saya di Palu. Dan
ini merupakan suatu kebanggan saya dan juga masyarakat yang ada disana. Disamping itu
juga teman-teman saya yang sempat saya beritahu khususnya di Komite I, Pak Dani Anwar,
saya kira tidak ada beliau, Pak senior saya Pak Ferry Tinggogoy, kemudian Pak Wayan,
kemudian Pak Kamaruddin, teman saya satu angkatan Pak Farouk Muhammad di Komite I,
kemudian Ibu Denty, dan Ibu Ida yang sering berbicara-berbicara di dalam komite.
Kemudian juga adalah Komite lain Komite I, Komite II, Komite III, Komite IV. Pak
Bambang Susilo, ini teman saya yang selalu setiap paripurna pasti memberikan semangat
untuk maju untuk menjadi wakil gubernur.
Oleh karena itu sekali lagi saya mengucapkan terima kasih. Dan saya mohon maaf
apabila disana sini, saya juga sama dengan Pak Djan Faridz, jarang saya berdiri di panggung
ini, tapi sekali-sekali waktu jadi Panmus saya Pak, sering juga saya disini, tetapi banyak
kesempatan-kesempatan lain memang saya tidak mengikuti, ya sama dengan Pak Djan
Faridz. Jadi kalau Pak Djan Faridz tadi menyampaikan program-program perumahan rakyat,
tentu saya tidak bisa menyampaikan program kepada yang terhormat anggota DPD RI, tetapi
tentu saya juga minta dukungan agar program-program saya di Sulawesi Tengah bisa
berhasil. Termasuk program perumahan rakyat tadi yang disampaikan oleh Pak Djan Faridz.
Jadi saya juga ikut bangga karena Pak Djan Faridz ini dulu juga membantu saya, bahkan saya
juga waktu itu ikut di dalam tim sukses beliau kalau beliau jadi gubernur. Saya ikut hadir
didalam tim sukses DPD waktu itu. Tetapi ternyata beliau menjadi menteri, saya menjadi
wakil gubernur, tetapi tugas itu sama-sama, sama saja. Tetapi saya mengharapkan juga
kepada Pak Djan Faridz, karena kita sama-sama mantan anggota DPD tentu saya akan lebih
banyak mendapatkan porsi nanti perumahan rakyat untuk di Sulawesi Tengah.
Demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Sekali lagi saya
secara pribadi dan keluarga mengucapkan permohonan maaf dan terima kasih kepada sidang
yang terhormat. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat,
taufik dan hidayah-Nya didalam membimbing kita menunaikan tugas dan pengabdian kepada
bangsa dan negara yang kita cintai ini. Sekian dan terima kasih.
Wabilahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Shanty Shanty Shanty Om.
10. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, teman-teman sekalian sebelum kita memulai sidang paripurna kita telah
mendengar 2 dari sahabat kita yang telah dipercaya 1 menjadi Menteri Perumahan Rakyat,
dan 1 menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Tengah. Tentu tadi pesan-pesan yang beliau
sampaikan, tentu ini juga memicu semangat buat kita seperti disampaikan oleh Pak Darto
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
9
bagaimana semangat kekeluargaan, keakraban, dan ini harus kita pelihara. Karena itu
kekuatan DPD RI, sehingga teman-teman kita yang berdua tadi memperoleh kepercayaan
oleh Bapak Presiden dan Pak Darto. Mudah-mudahan tali silaturahim seperti yang dijanjikan
oleh Djan Faridz supaya ini terus kita manfaatkan. Jadi saya membuka kesempatan teman-
teman untuk bisa mendampingi beliau nanti di daerah masing-masing tentu, dan mudah-
mudahan ada karya-karya yang lebih konkrit buat kita. Dan tentu kita semua secara
kelembagaan, secara individu akan mendukung program-program beliau tadi. Jadi terima
kasih sekali lagi Pak H. Djan Faridz dan Pak Darto. Mari kita beri applause yang sebesar-
besarnya. Dan kita doakan beliau sukses di tempat tugas masing-masing.
Dan untuk itu, tadi ada ide memberikan anu yah? Kalau bisa waktunya dipercepat,
dan nanti saya minta Ibu Hemas untuk mendampingi, untuk bisa Pak Djan Faridz dan Pak
Darto sebelum kita serahkan.
Silakan Pak Djan Faridz, Pak Darto.
Terima kasih Pak Djan Faridz dan Pak Darto.
Baiklah Bapak-Ibu sekalian, saya memahami kegembiraan kita, nanti kita akan bikin
acara khusus nanti bulan Januari, nanti kita atur.
Baiklah Bapak-Ibu sekalian, tanpa mengurangi kegembiraan kita, kita lanjutkan tugas
konstitusional kita ini untuk membuka Sidang Paripurna ke-7 DPD Masa Sidang II Tahun
Sidang 2011-2012.
Sidang dewan yang mulia, berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh
seketariat jenderal, sampai saat ini telah hadir 92 anggota DPD yang telah menandatangani
daftar hadir. Dengan demikian berdasarkan ketentuan Pasal 149 Ayat 1 dan Pasal 182 Ayat 1
Peraturan Tatib DPD kuorum telah tercapai dan sidang telah memenuhi syarat untuk kita
buka. Dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, Sidang Paripurna ke-7 Dewan
Perwakilan Daerah ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.
Agenda pokok Sidang Paripurna ke-7 DPD Tahun Sidang 2011-2012. Sesuai dengan
jadwal acara sidang paripurna ke-7 ini mempunyai 3 agenda pokok yang kemarin telah kami
bahas di rapat Panmus. Dimana ada beberapa laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat
kelengkapan DPD. Kemudian ada pengesahan keputusan DPD, dan kemudian ada penutupan
Masa II Tahun Sidang 2011-2012.
Laporan perkambangan pelaksanaan tugas masing-masing alat kelengkapan DPD,
sidang dewan yang mulia. Sebelum memasuki agenda pokok sidang paripurna, kami ingin
menyampaikan bahwa dalam rapat Panmus kemarin telah disepakati perpanjangan masa
kerja Pansus Pertambangan yang telah berakhir pada tanggal 30 November 2011. Oleh
karenanya pada sidang paripurna ke-7 ini kita perlu menyepakati untuk memperpanjang masa
kerja Pansus Pertambangan tersebut. Apakah kita bisa sepakati untuk kita perpanjang Pansus
Pertambangan? Setuju?
Terima kasih.
Selain itu Rapat Panmus juga menyepakati, mohon ditayangkan. Jadwal Masa Sidang
III Tahun Sidang 2011-2012 yang akan dimulai pada tanggal 11 Januari dan akan berakhir
pada tanggal 8 Mei 2012. Kemarin telah kita diskusikan dengan baik sekali, tanggal 11 itu
KETOK 1X
KETOK 1X
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
10
jatuh pada hari Rabu. Jadi menurut saya ini telah melewati proses. Apakah kita dapat
menyetujui jadwal tersebut?
Alhamdulillah.
Selanjutnya, tolong dibagikan jadwal kita yang baru, karena ada beberapa perubahan
sedikit ya, yang harusnya kita masuk Selasa kita undur jadi hari Rabu, supaya teman-teman
bisa menyiapkan semua agendanya, tanpa mengurangi kegiatan kita. Mungkin tim Panmus
sudah bisa, saya rasa saya sebagai Ketua Panmus cukup mewakili Bapak-Ibu sekalian supaya
kita bisa menghemat waktu. Tolong dibagikan, supaya kita menjadi agenda kita, supaya
mohon, ini kemarin perdebatannya luar biasa sekali, sampai sore. Mohon ini ditaati dan
diikuti, karena memang jadwal kita inilah yang paling maksimal yang kita lakukan dengan
berbagai pertimbangan dan lain sebagainya. Mudah-mudahan dengan jadwal yang kita
lakukan bersama bisa kita penuhi sidang kita yang sangat padat pada tahun mendatang.
Selanjutnya marilah kita memasuki agenda laporan perkembangan pelaksanaan tugas
masing-masing alat kelengkapan DPD dan Kelompok DPD di MPR. Untuk itu kami
persilakan masing-masing alat-alat kelengkapan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
tugasnya. Urutan penyampaian laporan akan dimulai dari alat kelengkapan yang laporannya
akan diambil keputusan dalam sidang paripurna ini. Untuk itu kami persilakan Ketua PPUU
untuk menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya. Sebagaimana biasa kita harus
mengingatkan waktu penyampaian laporan masing-masing alat kelengkapan lebih kurang 10
menit, jadi pokoknya saja. Kalau memang sudah bisa tinggal kita putuskan saja. Kami
persilakan pimpinan PPUU untuk bisa menyampaikan.
11. PEMBICARA : Hj. HAIRIAH, SH., MH. (WAKIL KETUA PPUU)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua.
Om Swastyastu.
Saudara pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang kami hormati.
Saudara-saudara anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan hadirin
yang kami hormati.
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada siang hari ini kita dapat
melaksanakan sidang paripurna. Di penghujung Tahun 2011 ini ijinkan kami atas nama
anggota dan pimpinan Panita Perancang Undang-Undang menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas Panitia Perancang Undang-Undang pada Masa Sidang II Tahun Sidang
2011 sampai 2012. Yang paling penting adalah PPUU telah melakukan harmonisasi
pembulatan dan pemantapan konsepsi 2 Rancangan Undang-Undang dari Komite II. Yaitu
Rancangan Undang-Undang tentang Minyak dan Gas Bumi dan Komite III yaitu Rancangan
Undang-Undang tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.
Baik Rancangan Undang-Undang tentang Migas maupun Rancangan Undang-
Undang tentang TKI tersebut telah kami lakukan harmonisasi pembulatan dan pemantapan
konsepsi untuk mewujudkan keselarasan konsep rancangan undang-undang dengan
Pancasila. Tujuan nasional Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dan memuat kesesuaian unsur filosofi, yuridis, sosiologis serta politis. Sesuai permintaan dari
Komite II, harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi Rancangan Undang-Undang
KETOK 1X
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
11
tentang Minyak dan Gas Bumi kami lakukan pada tanggal 9 sampai dengan 11 Desember
kemarin. Namun dikarenakan banyaknya substansi rancangan undang-undang yang
mengalami perubahan ketentuan-ketentuan yang tercantum pada naskah akademis belum
dirumuskan dalam draft RUU tersebut, maka RUU ini baru kami selesaikan tadi pagi. Dan
sesuai dengan kesepakatan dengan pimpinan dan anggota serta tenaga ahli Komite II,
rancangan undang-undang ini mengalami beberapa penambahan pasal dan ayat. Juga
perubahan dari segi drafting dengan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 12 tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Dalam kaitan penyusunan pandangan dan pendapat DPD RI tentang RUU tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum anggota
DPR, DPD dan DPRD, pada hari ini kami sampaikan rancangan pandangan dan pendapat
tersebut setelah kami susun kembali disesuikan dengan pandangan-pandangan anggota yang
disampaikan kepada kami. Kami harapkan pandangan dan pendapat tersebut dapat diterima
dan putuskan pada hari ini.
Hadirin yang kami hormati.
Selain substansi diatas kesempatan ini kami juga melaporkan terkait dengan kegiatan
lain Panitia Perancang Undang-Undang, yaitu pembahasan Rancangan Undang-Undang
tentang Partisipasi Masyarakat yang telah kami lakukan dengan uji sahih dan mendapatkan
dukungan yang sangat luar biasa dari berbagai daerah. Dalam kaitan program legislasi
nasional tahun 2012 kami telah diundang oleh Badan Legislasi DPR dalam rapat koordinasi
yang diselenggarakan pada 13 Oktober 2011 yang lalu, ada beberapa point penting yang
mengemuka pada pertemuan tesebut. Adalah; adanya semangat untuk memperbaiki
hubungan kerja DPR dan DPD khususnya dalam bidang legislasi. Dalam kerangka untuk
mempersiapkan amunisi terkait dengan perbaikan hubungan kerja DPR dan DPD kedepan,
kami telah melakukan pembicaraan awal dengan forum konstitusi sebagai tindak lanjut MoU
DPD dengan forum konstitusi dalam rangka penyusunan buku sejarah amandemen Undang-
Undang Dasar 1945 terkait dengan pembentukan DPD RI. Disepakati bahwa penyusunan
buku tersebut akan diselesaikan pada bulan Juli 2012.
Hadirin yang kami hormati.
Demikian laporan yang dapat kami sampaikan dalam sidang paripurna kali ini. Dan di
penghujung tahun 2011 ini kami ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2012. Semoga di
tahun 2012 mendatang eksistensi DPD RI dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat dan
daerah dapat lebih dirasakan manfaatnya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Shanty Shanty Shanty Om.
12. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, Bapak-Ibu sekalian, tadi kita telah mendengar bersama laporan PPUU
mengenai pandangan dan pendapat DPD terhadap RUU tentang perubahan atas Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum anggota DPR, Dewan Perwakiran
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Apakah dapat kita setujui RUU tersebut ?
Terima kasih.
Ini PPUU sudah mencontohkan yang baik, waktunya sangat manageable.
KETOK 1X
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
12
Selanjutnya kami persilakan kepada pimpinan Komite II untuk bisa menyampaikan
laporan perkembangan dan pelaksanaan tugas. Kepada yang mewakili kami persilakan.
13. PEMBICARA : MATHEUS S. PASIMANJEKU, SH. (WAKIL KETUA KOMITE
II)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Syalom.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Swastyastu.
Yang kami hormati Bapak-Ibu pimpinan anggota DPD RI.
Yang kami hormati rekan-rekan anggota DPD RI beserta Bapak-Ibu dari pihak
kesekjenan yang kami cintai.
Ijinkan kami pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mewakili Komite II DPD RI
menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite II DPD RI selama Masa
Sidang II Tahun Sidang 2011-2012. Sesuai dengan ketentuan Pasal 48 Ayat 1, 2 dan 4
Peraturan DPD RI Nomor 1/DPD-RI /1/ 2009-2010. Sebagaimana diubah terakhir dengan
Keputusan DPD RI Nomor 5/DPD-RI/IV/2009-2010 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Komite II memiliki tugas dan wewenang dalam
mengajukan Rancangan Undang-Undang, melakukan pembahasan Rencangan Undang-
Undang yang berasal dari DPR atau Presiden, dan melakukan pengawasan atas pelaksanaan
Undang-Undang yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi lainnya.
Pertama, penyusunan RUU usul inisiatif. Selama tahun 2011 ini Komite II telah
menyelesaikan penyusunan 2 buah RUU usulan inisiatif, yaitu RUU tentang Minyak dan Gas
Bumi, serta RUU tentang Jalan. Terkait dengan RUU Migas, Komite II pada Masa Sidang I
telah menyerahkan draft finalisasi RUU tentang Migas kepada PPUU guna dilakukan
harmonisasi, sinkronisasi dan pemantapan konsepsi. Dan PPUU telah mengundang anggota
Komite II untuk melakukan pembahasan secara bersama-sama dengan PPUU guna
melakukan harmonisasi tersebut. Perlu kami sampaikan bahwa dalam pembahasan bersama
dengan PPUU memang terdapat beberapa substansi yang perlu disempurnakan, akan tetapi
pandangan dari Komite II substansi tersebut tidak terlalu signifikan. Dan akhirnya Komite II
telah menyepakati perubahan-perubahan substansi tersebut. Point penting yang menjadi
substansi utama yaitu penyusunan RUU tentang Migas ini adalah bahwa kedaulatan energi
dan kedaulatan ekonomi merupakan amanat konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 yang
harus dijadikan azas atau prinsip dalam pengelolaan Migas. Sehingga pengelolaannya
ditujukan kepada terwujudnya kedaulatan negara atas minyak dan gas bumi, dan terwujudnya
kemandirian serta tumbuh kembangnya kemampuan nasional dalam pengelolaan minyak dan
gas bumi. Oleh karena itu Komite II dalam sidang paripurna DPD RI ke-7 ini meminta untuk
dapat mengesahkan RUU tentang Minyak, sehingga RUU tersebut dapat menjadi RUU
inisiatif DPD RI yang dapat disampaikan kepada DPR yang juga tengah menyusun RUU ini.
Yang kedua, yang perlu kami sampaikan dalam RUU tentang Jalan. Dalam
penyusunan RUU ini Komite II juga telah melakukan finalisasi dan RUU tersebut telah kami
sampaikan juga kepada PPUU guna dilakukan harmonisasi, sinkronisasi dan pemantapan
konsepsi. Point penting yang menjadi substansi dalam RUU tentang Jalan ini adalah
pengaturan kewenangan yang lebih tegas dan jelas antara pemerintah pusat, pemerintah
provinsi dan pemerintah kabupaten/kota, khususnya dalam hal pengelolaan jalan. Pemberian
ijin pemanfaatan jalan dan pengawasan, sehingga tidak terjadi tumpang tindih kewenangan.
RUU tentang Jalan ini diharapkan dapat segera dilakukan harmonisasi oleh PPUU pada masa
sidang yang akan datang dan dapat disahkan menjadi RUU usul inisiatif DPD RI.
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
13
Yang kedua, pengawasan atas pelaksanaan undang-undang tersebut. Di bidang
pengawasan Komite II telah selesai penyusunan hasil pengawasan DPD RI tentang
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan yang berkelanjutan. Dimana Komite II meminta sidang paripurna DPD RI ke-7 ini
dapat mengesahkan pengawasan ini. Dalam penyusunan pengawasan ini inventarisasi
masalah dari berbagai daerah telah diperoleh dan dijadikan sebagai bahan dan penyusunan
hasil pengawasan DPD RI tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009
tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan yang berkelanjutan.
Dalam permasalahan-permasalahan yang telah diinventarisir tersebut, maka Komite II
telah menyusun rekomendasi sebagai berikut.
1. DPD RI merekomendasikan pemerintah bersama pemerintah daerah untuk
menyelesaikan rencana tata ruang wilayah yang mengacu pada Undang-Undang No.
41 Tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan yang berkelanjutan dan
PP Nomor 1 Tahun 2011 tentang penetapan dan alih fungsi lahan pertanian pangan
berkelanjutan.
2. DPD RI merekomendasikan bahwa penetapan kawasan lahan pertanian pangan yang
berkelanjutan berskala luas diutamakan di luar Jawa yang dilaksanakan melalui
kementerian serta dan sinergi antara petani lokal dan pemodal, untuk menghindari
terpinggirnya petani lokal dan pembangunan pertanian di daerahnya. Selain itu,
analisa dampak lingkungan dan sosial dibangunnya lahan pertanian pangan
berkelanjutan berskala luas harus dituntaskan sebelumnya untuk menghindari
persoalan lingkungan dan sosial yang dapat terjadi dari pengembangan lahan
pertanian pangan berkelanjutan berskala luas.
3. Pemerintah bersama pemerintah daerah perlu berkoordinasi dalam meningkatkan atau
menambah ketersediaan lahan pertanian pangan dan melakukan intensifikasi dengan
upaya teknik budidaya sesuai dengan kondisi dan potensi lahan di daerah untuk
menjamin menyediakan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan.
4. Pemerintah bersama pemerintah daerah perlu melakukan audit lahan di seluruh
Indonesia terhadap alih fungsi lahan pertanian pangan terutama yang dibangun
dikembangkan melalui atau menggunakan anggaran negara, menetapkan mekanisme
kriteria dan prosedur alih fungsi lahan yang berpotensi mengurangi produksi pangan,
serta memberikan sanksi tegas apabila terdapat pelanggaran-pelanggaran terhadap
Undang-Undang No. 41 Tahun 2009 beserta Peraturan Pemerintahnya. Terhadap
kasus bencana yang lain-lain, terhadap kasus bencana robohnya jembatan Kutai
Kartanegara yang terjadi pada hari Sabtu tanggal 26 November 2011, maka pada
Masa Sidang II ini Komite II juga telah mengirim Anggota Komite II asal Kalimantan
Timur yang sekaligus merupakan Ketua Komite II dalam melakukan tinjauan
lapangan atas kejadian Jembatan Kutai Kartanegara yang roboh dan telah memakan
korban jiwa. Ketua Komite II juga telah memberikan pandangannya di beberapa
media cetak nasional terkait dengan robohnya Jembatan Kukar tersebut dan berharap
agar pemerintah pusat segera membangun kembali jembatan yang menjadi
penghubung roda ekonomi masyarakat Kukar selain melakukan investigasi dan
penyelamatan korban yang sampai sekarang ini masih dilakukan.
Terkait dengan program sosialisasi penggunaan aspal Buton bagi
pengembangan jalan di daerah, Komite II juga telah mengutus Wakil Ketua Komite
II, yaitu Ibu Intsiawati Ayus sebagai narasumber dalam acara workshop mendorong
terwujudnya industri aspal Buton untuk mendukung penyelenggaraan jalan di
Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Konstruksi Pusat Pembina
Sumber Daya dan Inventarisasi Kementerian.
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
14
Pada tanggal 12 Desember 2011, kesempatan ini juga telah digunakan untuk
menyosialisasikan hasil dari Semiloka Nasional Aspal Buton yang telah
diselenggarakan Komite II DPD RI kepada semua stakeholder terkait. Komite II juga
telah menindaklanjuti hasil kunjungan kerja ke Provinsi Bali terkait dengan rencana
proyek jalan tol Tanjung Benoa – Bandara. Tindak lanjut tersebut dilakukan dengan
melakukan kunjungan ke Kementrian BUMN untuk membahas rencana jalan tol
tersebut. Jalan tol ini akan mendukung perluasan kapasitas Bandara Ngurah Rai.
Selain rencana pembangunan jalan tol, megaproyek pembangunan underpass juga
dibahas dalam kunjungan ke Kementrian BUMN.
Komite II mengharapkan pembanguna underpass tersebut telah melewati
berbagai kajian, faktor teknis dan pertimbangan kelestarian adat, tradisi, serta budaya
Bali. Dan, yang terpenting adalah faktor tata ruang dan dampak terhadap lingkungan
atas pembangunan megaproyek ini harus menjadi perhatian dari pemerintah pusat.
Pembangunan jalan bebas hambatan merupakan solusi mengurangi kemacetan serta
memecah arus yang selama ini menjadi urat nadi di segitiga emas, yaitu Simpang Siur
Dewa Ruci.
Selebihnya, kami mengakhiri laporan Komite II ini. Sekali lagi Komite II
mengharapkan Sidang Paripurna ini dapat mengesahkan:
1. Rancangan undang-undang tentang migas sebagai undang-undang pengganti dari
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang migas,
2. Hasil pengawasan DPD RI terhadap pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun
2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.
Demikian laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite II pada Sidang Paripurna
Ke-7 Masa Sidang II Tahun Sidang 2011 – 2012 yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian
dari seluruh Anggota DPD RI, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanty shanty shanty om.
14. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, terima kasih kepada Pimpinan Komite II yang telah menyampaikan tadi secara
ringkas dari dua RUU, satu RUU dan satu pengawasan yang dimintakan kepada kita untuk
persetujuannya.
Pertama adalah RUU Inisiatif DPD RI tentang perubahan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi. Yang kedua, hasil pengawasan DPD terhadap
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang perkebunan. Apakah dua hal
tersebut bisa kita disetujui? Baik, terima kasih.
Tepuk tangan buat kita semua.
Terima kasih kepada Pimpinan Komite II.
Selanjutnya, kami persilakan Pimpinan Komite III untuk menyampaikan laporan.
15. PEMBICARA : KH. M. SYIBLI SAHABUDDIN, S.Ag, M.Ag. (WAKIL KOMITE
III)
KETOK 2X
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
15
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi menjelang siang.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Swastyastu.
Yang terhormat saudara pimpinan DPD RI.
Yang terhormat saudara pimpinan alat kelengkapan DPD RI dan Kelompok DPD RI
di MPR.
Yang terhormat saudara-saudara anggota DPD RI, serta hadirin yang berbahagia.
Pada Sidang Paripurna yang mulia ini, perkenankanlah kami menyampaikan laporan
perkembangan pelaksanaan tugas Komite III DPD RI pada Masa Sidang II Tahun Sidang
2011-2012, periode relatif singkat.
Dalam perjalanan sidang di Komite III kami telah menghasilkan tiga hal.
1. Hasil pengawasan haji. Dan ada beberapa rekomendasi yang akan kami bacakan di
sini. Ada beberapa rekomendasi hasil pelaksanaan pengawasan ibadah haji Tahun
2011, antara lain:
a. melakukan kebijakan khusus untuk penanganan jamaah haji berusia lanjut baik
berupa pendampingan dari keluarga, dibentuknya kloter khusus dan pengurangan
jumlah haji penyelenggara ibadah haji, maupun seleksi dari sisi kesehatan bagi
jamaah haji yang hendak berangkat,
b. meningkatkan peran pemerintah daerah dalam mendukung penyelenggaraan
ibadah haji melalui pengalokasian fasilitasi bantuan penyelenggaraan ibadah haji
dan anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk jemaahnya,
c. menerbitkan regulasi dalam bentuk Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaran Ibadah Haji
secara komprehensif,
d. dan, mendesak agar segera di bentuk Komisi Pengawasan Haji Indonesia (KPHI)
dan Badan Pengelola Dana Abadi Umat sebagai amanat dari Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji.
2. Finalisasi dalam rangka penyusunan hasil pengawasan atau pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 10 tentang kepariwisataan, Komite III memberikan rekomendasi
kepada pemerintah, antara lain:
a. mendesak pemerintah untuk segera melaksanakan PP Nomor 50 Tahun 2011
tentang rencana induk pembangunan parawisata nasional dan melakukan
sosialisasi PP tersebut kepada pemerintah daerah dan mendorong pemerintah
daerah untuk segera menerbitkan Perda tentang rencana induk pembangunan
pariwisata daerah agar penyelenggaraan pembangunan kepariwisataan
terkoordinasi dalam satu tujuan yang sama,
b. melakukan penetapan suatu daerah menjadi daerah destinasi pariwisata unggulan
yang dilakukan dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar disesuaikan
dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh daerah.
3. Harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi rancangan undang-undang
tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang penempatan
dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang merupakan inisiatif DPD
RI dengan Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU).
Pada akhir masa sidang II, Komite III DPD RI telah berhasil merampungkan tahapan
penyusunan rancangan undang-undang inisiatif tentang perubahan atas Undang-Undang
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
16
Nomor 39 Tahun 2011 tentang penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri dan telah
melakukan harmonisasi pembulatan dan pemantapan konsepsi rancangan undang-undang
dimaksud bersama-sama dengan Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU). Beberapa
catatan penting yang merupakan highlight yang dapat kami sampaikan terkait rancangan
undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang
penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang merupakan inisiatif
DPD RI adalah sebagai berikut.
1. Permasalahan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri
merupakan hal yang dikontribusi oleh berbagai hal, antara lain:
a. adanya kelemahan dari aspek undang-undang,
b. penegakan hukum yang tidak konsisten khususnya dalam menindak pelanggaran
terhadap undang-undang,
c. kualitas sumber daya tenaga kerja yang tidak memadai untuk bekerja dengan
dasar kompetensi, khususnya bagi pekerja rumah tangga,
d. rendahnya kesadaran hukum dari kalangan pemangku kepentingan baik
pemerintah, perusahaan pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta atau
PPTKIS, dan tenaga kerja Indonesia itu sendiri.
2. Implikasi dari setidaknya ketiga hal di atas, maka penempatan dan perlindungan
tenaga kerja Indonesia di luar negeri senantiasa rentan terhadap pelanggaran
ketentuan terkait ketenagakerjaan baik nasional maupun internasional serta
menyebabkan adanya praktik penganiayaan terhadap tenaga kerja Indonesia yang
bekerja di luar negeri. Komite III Dewan Perwakilan Daerah RI sebagai representasi
daerah termotivasi untuk melakukan penyempurnaan atas UU No. 39 Tahun 2004
tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Hal ini
kemudian dituangkan di dalam rancangan undang-undang tentang perubahan No.39
Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia.
3. Atas dasar argumentasi berbagai butir di atas, Komite III berinisiatif untuk
membentuk rancangan undang-undang No.39 Tahun 2004 tentang penempatan dan
perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Hasil dari perubahan yang
dimaksud, maka telah dibentuk sebanyak 15 pasal perubahan dan tambahan pasal
sama sekali baru sebanyak tiga pasal sehingga terdapat 18 pasal ketentuan yang baru
di dalam perubahan dibandingkan dengan ketentuan asli yang mencapai 109 pasal.
Bapak-bapak pimpinan, hadirin yang berbahagia.
Sebelum mengakhiri laporan ini, kami ingin menyampaikan permohonan untuk
kesediaan Pimpinan dan seluruh Anggota DPD RI yang terhormat pada sidang paripurna ini
kiranya berkenan untuk mengesahkan: 1) rancangan undang-undang inisiatif tentang
perubahan atas No.39 Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja
Indonesia di luar negeri, 2) hasil pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang No. 13
Tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji tahun 2011, dan 3) hasil pengawasan atas
pelaksanaan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menjadi keputusan
DPD RI. Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan bermanfaat.
Wabilahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Shanty Shanty Shanty Om.
16. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Terima kasih kepada pimpinan Komite III, Pak Kyai yang telah menyampaikan
laporan perkembangan Komite III. Dan kepada kita semua dimintakan untuk mendapatkan
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
17
persetujuannya, yaitu ada tiga. Pertama, RUU inisiatif DPD tentang perubahan UU No.39
Tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Kemudian yang kedua, hasil pengawasan DPD dalam hal ini Komite III atas pelaksanaan
Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji tahun 2011.
Kemudian yang ketiga, hasil pengawasan DPD atas pelaksanaan Undang-Undang No. 10
Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Apakah dapat kita sepakati semuanya, Bapak-Ibu
sekalian? Setuju?
Terima kasih. Tepuk tangan buat pimpinan dan anggota Komite III.
Selanjutnya, kami persilakan kepada Pimpinan Komite IV untuk bisa menyampaikan
laporan dan yang ingin dapat disetujui. Silakan.
17. PEMBICARA : H. CHOLID MAHMUD, ST., MT. (KETUA KOMITE IV)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om Swastyastu.
Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah yang saya hormati, para anggota Dewan yang
terhormat, hadirin sekalian yang berbahagia.
Ada dua hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, hal yang dimintakan untuk
mendapatkan keputusan, yaitu pembahasan terhadap materi RUU pengurusan piutang negara
dan piutang daerah. Yang kedua adalah laporan tentang kegiatan Komite IV. Untuk yang
kedua, saya tidak akan sampaikan karena sudah ada di dalam naskah yang dibagikan kepada
Bapak-Ibu. Nah, untuk yang pertama, saya akan membacakan beberapa point penting yang
dimintakan keputusan dari para Anggota yang terhormat.
Hadirin yang berbahagia, Rancangan Undang-Undang tentang Pengurusan Piutang
Negara dan Piutang Daerah ditujukan diajukan oleh pemerintah berdasarkan surat presiden
No. R40/Pres/07/2011 tanggal 26 Juli 2011 kepada Ketua DPR dan ditembuskan kepada
DPD RI. Terhadap RUU tersebut, Komite IV memandang penting untuk dibahas mengingat
pentingnya materi piutang negara dan piutang daerah bagi kepentingan daerah di mana
pengaturan pengurusan piutang negara dan piutang daerah merupakan bagian penting dari
sistem pengelolaan keuangan negara. Oleh karena itu, piutang negara dan daerah perlu
diselaraskan dengan peraturan perundang-undangan tentang keuangan negara yang
pengelolaannya harus dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan. Dalam rancangan pandangan dan pendapat DPD tentang pengurusan
piutang negara dan piutang daerah, dapat kami sampaikan beberapa hal, antara lain pertama,
selama ini landasan hukum pengurusan piutang negara dan daerah adalah Undang-Undang
No. 49 Prp. Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara yang sudah tidak memadai
dengan perkembangan yang sudah tidak memadai dengan perkembangan yang terjadi pada
sistem kelembagaan negara, pengelolaan keuangan pemerintahan negara republik Indonesia,
dan perubahan paradigma di dalam masyarakat yang menuntut adanya perhatian atas hak
asasi manusia, asas keaadilan, dan kepastian hukum, pemuliaan hak negara, serta
transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara.
Menurut Pasal I angka 1 Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
KETOK 2X
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
18
milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Pengurusan
piutang negara atau daerah adalah bagian dari sistem pengelolaan keuangan negara yang juga
diatur dalam beberapa perundang-undangan yang lain, di antaranya Undang-Undang No. 17
Tahun 2003, Undang-Undang No. 1 Tahun 2004, Undang-Undang No. 15 Tahun 2004 perlu
keserasian dengan beberapa perundang-undangan bidang keuangan tersebut. Masalah
pengurusan piutang negara dan piutang daerah terkait erat dengan kegiatan ekonomi
masyarakat dan negara sehingga perlu diberikan kesempatan kepada pemulihan kemampuan
ekonomi masyarakat yang diperlukan oleh negara untuk memberikan pekerjaan, sumber
pendapatan masyarakat, dan perkembangan ekonomi nasional dan daerah secara mantap.
Dalam kerangka inilah, suatu undang-undang khusus diperlukan untuk mengurus piutang
negara karena pertama, ketentuan mengenai pengurusan piutang negara dan piutang daerah
tersebut bersifat khusus. Yang kedua, pengurusan piutang negara dan piutang daerah terdapat
kekuasaan atau kewenangan khusus yang diberikan kepada lembaga yang mengurus piutang
negara dan piutang daerah. Yang ketiga, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah
memberikan kemungkinan untuk mengatur hal-hal khusus tersebut dalam bentuk undang-
undang.
Pengurusan piutang negara dan piutang daerah pada hakikatnya diarahkan pada
penyelamatan keuangan negara yang kemudian digunakan dan dimanfaatkan sebagai sumber
dana bagi pembangunan nasional dan daerah. Oleh karena itu, pengurusan piutang negara
dan piutang daerah harus membuat nilai barang yang disita agar tetap tinggi kemanfaatannya
dan bukan menyita barang rongsok yang membebani ekonomi negara. Oleh karena itu, dalam
membangun kelembagaannya harus didasarkan pada konsep organisasi yang memberikan
pilihan bagi kemungkinan pemanfaatan piutang yang lebih tinggi melalui sistem
pemerintahan yang baik. pengawasan terhadap lembaga pengurus piutang negara dan piutang
daerah harus juga dibangun sehingga transparansi dan akuntabilitas lembaga pengurus
piutang negara dan piutang daerah dapat dijamin.
Pada dasarnya, masyarakat telah memiliki persepsi umum tentang utang dan piutang
ini. Utang harus dibayar dan piutang harus ditagih. Pembebasan utang dapat
dipertimbangkan, tetapi perlu ditetapkan aturan yang jelas terhadap pembebasan utang.
Selain itu, batasan kewenangan pembebasan utang oleh pengurus piutang negara dan piutang
daerah harus jelas dan berjenjang mulai dari lembaga dan pejabat pengurusan piutang, dirjen,
menteri keuangan dan kepala negara. Kepastian hukum menjadi amat penting untuk
menjamin pengurusa niutang negara agar dapat berjalan sesuai aturan. Kepastian hukum ini
penting baik bagi debitor maupun bagi pengurus piutang negara sehingga tidak ada ruang
untuk manipulasi.
Pengurusan piutang negara dan piutang daerah dimaksudkan untuk pemulihan hak
negara dan daerah, tetapi hak debitor tidak boleh dilanggar. Debitor diberi kesempatan untuk
mengajukan keringanan permohonan keringanan utang. Apabila permohonan keringanan
tersebut lebih menguntungkan bagi pemulihan hak negara, permohonan tersebut dapat
dikabulkan.
Hadirin yang berbahagia, detail-detail dari pertimbangan DPD telah kami sampaikan
di dalam naskah yang telah dibagikan kepada para anggota. Untuk itu kami mohon pada
kesempatan ini untuk dapat diputuskan.
Terima kasih.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
19
18. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baiklah, Bapak-Ibu sekalian, terima kasih kita sampaikan kepada pimpinan Komite
IV yang telah menyampaikan laporan dan juga meminta persetujuan kepada kita tentang
pandangan dan pendapat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap RUU
tentang pengurusan piutang negara dan piutang daerah. Apakah dapat kita setujui?
Baik, tepuk tangan buat kita semua. Kita telah berhasil untuk menyelesaikan beberapa
hal untuk menjadi keputusan yang segera kita akan serahkan kepada DPR. Selanjutnya, yang
terakhir dari Komite I. Pimpinan Komite I, silakan.
19. PEMBICARA : ALIRMAN SORI, SH., M.Hum., MM. (WAKIL KETUA
KOMITE I)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati pimpinan DPD.
Yang saya hormati anggota DPD RI.
Ijinkan kami menyampaikan laporan perkembangn pelaksanaan tugas Komite I Masa
Sidang II Tahun Sidang 2011 – 2012 pada Sidang Paripurna ke-7 tanggal 16 Desember 2011.
1. Perkembangan pelaksanaan tugas terkait dengan penyusunan rancangan undang-
undang usul inisiatif RUU tentang pertanahan. Saat ini RUU ini sedang berproses dan
sedang dilaksanakan kegiatan-kegiatan, di antaranya adalah RDPU, kemudian telah
melaksanakan beberapa studi referensi.
2. Terkait dengan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang, di antaranya
pengawasan UU No. 43 Tahun 2008 tentang wilayah negara, kemudian pengawasan
terhadap UU no. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia, kemudian pengawasan
terhadap pelaksanaan program e-KTP sebagaimana amanat dari UU No. 23 Tahun
2006, selanjutnya persiapan program pembahasan RUU baru untuk tahun 2012.
3. Usul pembentukan daerah otonomi baru, di antaranya adalah pembentukan kota
Merauke. Kemudian pembentukan Kabupaten Malaka sebagai pemekaran Kabupaten
Belu. Pembentukan dari Kabupaten Balanipa sebagai pemekaran dari Kabupaten
Polewali Mandar.
Saya kira demikian laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite I untuk Masa
Sidang Paripurna ke-7 ini. Atas perhatian kita semua, kami ucapkan terima kasih dan maaf.
Wabilahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om Shanty Shanty Shanty Om.
Laporan lengkap bisa dilihat di lampiran ini.
20. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik sebentar dahulu, Bapak-Ibu sekalian tadi kita sudah mendengarkan laporan dari
Pimpinan Komite 1 yang telah menyampaikan laporannya dan tentu ini adalah bagian dari
yang sudah kita sepakati bersama dengan yang lain. Sesungguhnya saya harus
menyampaikan ada laporan akhir tahun dan juga beberapa perkembangan yang ada, mungkin
KETOK 2X
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
20
membutuhkan waktu sekitar 5 – 7 menit, tetapi kalau mungkin ada dari floor yang ingin
menyampaikan kami persilakan.
Silakan, Pak Mervin.
21. PEMBICARA : MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT)
Baik, terima kasih. Untuk Komite 1, Pimpinan, di situ tertulis pembentukan Kota
Merauke di Provinsi Papua Barat. Merauke bukan di Provinsi Papua Barat. Terima kasih.
22. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Terima kasih. Mohon maaf saya atas mewakili teman, mohon itu diperbaiki.
Silakan, Ibu Elviana.
23. PEMBICARA : Dra. Hj. ELVIANA, M.Si. (JAMBI)
Terima kasih, Pimpinan.
Elviana, Jambi.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Ijinkan saya meminta waktu dua menit saja untuk menyampaikan sedikit kegelisahan
saya tentang lembaga kita ini, Pimpinan. Hari ini mungkin memasuki tahun ketiga, Januari
besok kita duduk di sini. Namun, coba kita lihat sebagai lembaga politik tidak satu pun
wartawan yang meliput acara kita ini. Saya harap ini menjadi salah satu pikiran kita bersama.
Namun, yang penting yang ingin saya sampaikan, ada 1 pasal di Undang-undang
MD3 itu sebenarnya yang memberi wewenang yang sangat luas kepada anggota DPD, yaitu
pengawasan APBN. Ditegaskan terutama yang berkaitan dengan pendidikan, agama, dan hal-
hal yang berkaitan dengan kepentingan daerah. Namun, dalam perjalanan dua tahun ini pasal
ini dikebiri, diminimalkan, atau malah dikerdilkan oleh aturan kita sendiri. Sebagai contoh,
ketika saya mengusulkan kepada Komite III untuk mengadakan rapat dengan Depdiknas
tentang BOS atau rapat dengan Menteri Kesehatan tentang dana Jampersal sebelum kita
reses, Pimpinan Komite III dan Kabag Set. Komite 3 mengatakan itu bukan wewenang kita,
itu wewenang Komite IV. Padahal, itu jelas di undang-undang, itu melekat kepada semua
anggota. Saya pikir inilah yang membuat kita lemah selama ini. Kita tidak berdaya, kita tidak
punya modal ke lapangan untuk bekerja. Begitu heboh soal BOS kemarin, tetapi kita tidak
bisa berbuat karena di internal kita kecil-kecilkan peran yang sangat luar biasa itu. Jadi usul
saya, saya tidak mau lagi ketika saya lihat jadwal ini bulan Mei besok, setiap komite kembali
seremonial seperti ini. Tepuk tangan saja tidak ada saya lihat, begitu. Kita saja tidak tertarik
dengan acara ini. Jadi, saya mohon kepada Panmus atau kepada unsur pimpinan, tolong kita
tinjau kembali pasal, saya lupa pasti bunyi pasalnya, yang jelas Anggota DPD itu diberi
wewenang yang luar biasa, pengawasan APBN. Mohon tidak dikebiri dalam internal, aturan
internal. Tidak hanya itu diberikan kepada Komite IV, tetapi itu diberi seluas-luasnya
melekat kepada semua anggota. Demikian, Pimpinan.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
24. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI)
Baik, menjadi catatan kita semua. Ada yang lain lagi? Baik, kalau begitu saya ingin
membacakan Kelompok tadi walaupun Pak Bambang hadir dalam Panmus, tetapi untuk
menghemat waktu, sebentar dulu saya ingin sampaikan ini belum selesai. Dari Kelompok
ingin menyampaikan: pertama, alhamdulillah kemarin telah berhasil dilaksanakan Sarasehan
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
21
Nasional dengan baik yang dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional. Kemudian, Pimpinan
Kelompok tentu atas dukungan anggota semua telah berhasil untuk mendorong supaya
fraksi-fraksi parpol yang ada di MPR supaya lebih intensif membahas soal rencana untuk
perubahan kembali Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Amandemen kelima di mana telah
dibentuk panitia bersama fraksi-fraksi parpol di MPR. Ini suatu kemajuan yang sangat luar
biasa. Dan, kantor sekretariatnya berada di ruang pimpinan di lantai 8. Jadi, supaya kita
langsung memonitor karena agenda utama kita tahun 2012 adalah Amandemen kelima
Undang-Undang Dasar 1945. Ini yang ingin saya sampaikan.
Kemudian, untuk itu tentu kita perlu untuk merapatkan barisan dan untuk itu saya
diminta untuk menyampaikan pada kita semua bahwa kita telah berhasil untuk
menandatangani semua untuk perubahan lanjutan Undang-Undang Dasar 1945. Cuma masih
ada teman kita, kalau bisa sebelum kembali ke daerah masing-masing, namanya saya
sebutkan untuk bisa segera hari ini untuk menandatangani sehingga kita 132 itu sudah
komplet. Ini adalah modal dasar kita. Yaitu, saya ingatkan kepada sahabat saya, Pak Mursyid
mohon hari ini ditandatangani, kemudian Pak Mahyudin, kemudian Ibu Kemala Motik,
kemudian juga Ibu Elviana supaya nanti supaya bisa menekan nanti sehingga nanti tanda
tangan untuk perubahan.
Baik, Bapak-Ibu sekalian, sebelum saya membacakan ini, kemarin kita sudah rapat
Panmus itu agendanya dibacakan. Tetapi, ada permintaan dari Ibu Aida, kalau bisa diberikan
waktu untuk bisa menyampaikan progress report dari BK. Mungkin dengan waktu yang bisa
dikelola dengan baik bisa kita beri kesempatan supaya nanti bisa saya melanjutkan pidato
akhir tahun. Apakah bisa kita persilakan?
Silakan, Bu Aida.
25. PEMBICARA : AIDA ZULAIKA NASUTION ISMETH, SE., MM. (KETUA BK)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan yang kami hormati dan anggota Dewan yang kami cintai dan kami
muliakan
Salam sejahtera buat kita semua.
Om Swastyastu.
Terima kasih kepada Pimpinan dan seluruh Anggota yang telah memberikan
kesempatan kepada kami. Yang ingin kami sampaikan bahwa kami Anggota BK telah
berusaha untuk melaksanakan tugas kami dan kami sedikit ingin melaporkan mengenai
perkembangan pembahasan penyempurnaan peraturan DPD tentang perubahan peraturan ke
5 DPD 2009 – 2010 dan perubahan asas peraturan DPD RI. Dan kedua, kunjungan kerja
Badan Kehormatan ke Bulgaria dan Iran.
Pelaksanaan penyempurnaan Tata Tertib, kami ingin menyampaikan bahwa Badan
Kehormatan telah melakukan proses materi penyempurnaan Tatib. Masukan dari Anggota
DPD menindaklanjuti hasil Sidang Paripurna ke-4 telah kami lakukan, tetapi penyususnan
Tata Tertib belum dapat kami selesaikan karena kami masih menunggu koordinasi Tata
Tertib MPR dan DPD pertemuan dengan DPR.
Kemudian kedua, ini agak senewen oleh karena cepat-cepat. Kemudian, yang penting
intinya kunjungan kerja ke Bulgaria dan Iran telah dilaksanakan di mana kami menganggap
bahwa kunjungan tersebut sangat bermanfaat. Jadi, kunjungan ke Bulgaria dan Iran bukan
semata-semata kunjungan studi banding, tetapi kami mendapat masukan bagaimana
penyusunan kode etik Tatib dan sangat, sangat, sangat bermanfaat. Insya Allah.
Kemudian, saya rasa karena akan salat Jumat, yang penting sudah ingin
menyampaikan bahwa yang penting mudah-mudahan di masa yang akan datang kerja sama
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
22
kita, kebersamaan kita, dan persatuan kita akan semakin kuat dalam rangka tujuan kita lebih
memberdayakan dan memajukan DPD ke depan memperjuangkan aspirasi daerah. Itu saja
yang kami ingin sampaikan. Terima kasih
Wabillahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanty shanty shanty om.
Damai sejahtera bagi kita semua.
26. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Baik, terima kasih kepada Pimpinan Badan Kehormatan.
Kami ingin melaporkan perkembangan terakhir bahwa Sidang Pleno Panmus ke-3
kemarin pada tanggal, maaf pada Sidang Pleno Panmus ke-3 tanggal 5 Oktober telah
disepakati untuk menyerahkan kepada Pimpinan Panmus untuk membentuk tim pengkajian
terhadap undang-undang yang berkaitan dengan tugas dan wewenang DPD RI. Berdasarkan
hal tersebut, Pimpinan telah membuat tim yang diketuai oleh Bapak I Wayan Sudirta. Tepuk
tangan untuk Pak I Wayan. Dan, didampingi oleh Wakil Ketua Bapak Ferry F.X. Tinggogoy
sebagai Wakil Ketua. Dan, digawangi dan Sekretaris Bu Instiawati Ayus. Kemudian, sebagai
Anggota Bapak H. Dani Anwar, Bapak John Pieris, Bapak Cholid Mahmud, Bapak Alirman
Sori, dan Bapak Elnino. Ini tim kuat ini. Tim tersebut bertugas untuk melakukan kajian atas
undang-undang berkaitan dengan tugas dan wewenang DPD. Misalnya, Undang-Undang
No.27 tentang MPR, DPR, dan DPD. Tentang pembentukan peraturan perundang-undangan
No.17 tahun 2003 tentang keuangan negara, Undang-Undang No.37 tahun 2008 tentang
Ombudsman, dan undang-undang lainnya yang terkait dengan tugas dan wewenang DPD
sehingga dapat disesuaikan dengan konstruksi dasar pembentukan DPD yang tercantum di
dalam Pasal 22D. Ini juga bagian daripada Saudari Elvi tadi, mudah-mudahan nanti tim ini
akan bisa mengkaji bagaimana supaya nanti DPD bisa lebih memaksimalkan tugas dan
kewenangannya. Dan, untuk itu kita ucapkan selamat, selamat bertugas mulai awal masa
sidang mendatang.
Mengenai amandemen tadi sudah saya selesaikan. Berikutnya, tentu kami
mengharapkan kepada seluruh anggota DPD di daerah untuk lebih memprioritaskan pada
masalah-masalah yang muncul di tengah masyarakat yang memberikan dampak social,
ekonomi, politik, dan budaya yang signifikan yang mengganggu tatanan dan stabilitas
masyarakat daerah. Memang kita mengucapkan prihatin terhadap kejadian yang ada di
Provinsi Lampung. Saya atas nama Pimpinan dan Anggota semua, mudah-mudahan kepada
teman Anggota DPD supaya juga memonitor kejadian hal-hal tersebut yang ada di daerah
masing-masing karena bagaimanapun ruang lingkup persoalan sebagaimana telah kami
utarakan, termasuk dalam laporan komite agar menjadi perhatian kita semua, yaitu
membutuhkan kejelian kita dalam melihat relevansi serta persoalan yang nyata di masing-
masing provinsi. Akhirnya, kita berharap seluruh anggota DPD agar pada saat melaksanakan
kegiatan daerah pemilihan masing-masing dapat memantau perkembangan yang terjadi di
daerahnya, mencatat permasalahan secara spesifik dan mengaitkannya dengan kebutuhan
regulasi atau legislasi yang menjadi kewenangan institusi pada tingkat pusat nasional, serta
melaporkannya pada pembukaan Masa Sidang III Tahun Sidang 2011 – 2012 yang akan
datang.
Pada kesempatan ini, kami atas nama pimpinan dan semua anggota DPD
mengucapkan Selamat Hari Natal bagi saudara-saudara kami, sahabat kami yang
merayakannya. Kami mendoakan semoga dapat memberikan semangat yang baru bagi kita
semua dalam melaksanakan tugas konstitusionalnya. Dan, kepada kita semua kami juga
mengucapkan Selamat Tahun Baru 2012. Semoga tahun 2012 akan menjadi tahun DPD yang
lebih bersinar dan lebih bermakna lebih dalam bagi daerah dan rakyat Indonesia.
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
23
Sebelum menutup Sidang Paripurna ini, kami sampaikan kepada rapat Panmus
kemarin seperti yang tadi kami jelaskan, kita telah mempunyai jadwal masa sidang yang akan
kita mulai pada tanggal 12 Januari yang akan datang. Semoga kami berharap pada awal masa
sidang pembukaan Masa Sidang III semua laporan kegiatan anggota DPD bisa kita
sampaikan. Semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi kita semua. Untuk
itu, mari kita tutup dengan doa dan untuk itu kami mohon kesediaan kepada Saudara KH.
Hamdani untuk memandu doa bersama. Kami persilakan.
27. PEMBICARA : H. HAMDANI, S.IP (KALTENG)
Terima kasih Pak Ketua dapat gelar baru.
Yang terhormat pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
Yang saya hormati Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia serta jajarannya, rekan-rekan wartawan dan seluruh
hadirin yang berbahagia.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirrobbil 'alamin washolatu wassalamu 'alaa asyrofil am biyai
warmusaliin, sayidina muhammadin, wa 'ala aalihi washohbihi ajma'in.
Puji syukur kita panjatkan dan persembahkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa. Pada hari ini dengan karunia rahmat dan kemurahan-Nya kita telah berkumpul
hadir dalam sidang paripurna Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dalam rangka
penutupan Masa Sidang II Tahun 2011-2012, yang selanjutnya kita akan melakukan tugas
reses ke daerah pemilihan.
Pimpinan, Bapak-bapak Ibu-ibu, anggota yang terhormat.
Marilah kita memanjatkan doa kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa menurut
cara dan keyakinan masing-masing, perkienankanlah saya memandu doa menurut agama
Islam.
Bismillahirrohmanirrohim.
Ya Allah ya Rabbi Tuhan yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Dalam kesempatan
ini, tiada lain yang dapat kami mohonkan. Ya Allah satukan pemimpin dan seluruh rakyat
Indonesia dalam mendukung program pembangunan nasional. Makmurkan dan
mencerdaskan kehidupan bangsa kami. Jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari ini. Ciptakanlah suasana kondusif dalam menjaga stabilitas
keamanan untuk kesinambungan agenda pembangunan nasional bangsa, yaitu peningkatan
dan pemerataan ekonomi daerah nasional.
Ya Allah Tuhan Yang Maha Pemberi, Engkau limpahkan begitu banyak nikmat
kepada negara dan bangsa kami berupa sumber daya alam yang luas dan melimpah. Yang
dengan kekuasaan-Mu Engkaupun menguji kami dengan nikmat itu. Nikmat alam yang
engkau titipkan pada daratan, pada laut dan udara Indonesia, sungguh-sungguh mempesona
dan tiada habisnya. Ya Allah, berikanlah kepada kami kemampuan untuk mengelolanya
sesuai perintah-Mu bagi kemakmuran rakyat.
Ya Allah yang Maha Penyanyang, berikanlah kami kepada pemimpin bangsa dan
para pejabat eksekutif, legislatif maupun yudkatif, serta seluruh rakyat kekuatan lahir dan
batin untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki etos kerja yang tinggi dan
berdisiplin, mandiri, demokratis, berkeadilan, maju dan sejahtera, beriman dan bertaqwa,
serta berakhlakul karimah dalam wadah Negara Kesatuan Repunlik Indonesia.
Ya Allah yang Maha Pemelihara, kiranya Engkau berkenan memimbing kami,
hindarkanlah bangsa dan negara kami dari fitnah dan marabahaya. Jauhkanlah kami dari
kemajemukan suku bangsa/agama yang rentan konflik. Ya Allah, keragaman dan
kemajemukan kami sebagai bangsa tidalah sebatas takdir kehendak dan ketentuan-Mu
RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-7 DPD RI, JUMAT 16-12-2011
24
semata. Akan tetapi merupakan perwujudan rahmat dan kasih-Mu yang Maha Agung.
Namun seringkali nikmat keberagaman ini terkoyak dan rasa kebersamaan ini rapuh dan
keropos lantaran nafsu kami yang terkadang merasa lebih layak, lebih patut dan lebih mulia
ketimbang yang lain.
Ya Allah ya Gafar yang Maha Pengampun, dengan rasa ikhlas dari lubuk hati yang
paling dalam, kami mohon kehadirat-Mu kiranya Engkau berkenan mengampuni dosa-dosa
kami dan kami mohon perlindungan-Mu ya Allah dari godaan syaitan yang akan mengajak
prilaku menyimpang, yang melanggar moralitas tindakan kriminalitas, prilaku korupsi, kolusi
dan nepotisme. Bimbinglah kami sebagai wakil-wakil daerah dan aparatur negara yang
profesional, berdayaguna, produktif, yang mendapat ampunan dari ridho-Mu ya Allah ya
Rabbi.
Ya Allah ya Mujibas sailin, di akhir doa kami berikanlah kekuatan dan keselamatan
kami dalam melaksanakan amanah disetiap perjalanan tugas kami. Tunjukanlah kami jalan
yang lurus dalam menjalankan amanat konstitusi ini. Lapangkanlah jalan program-program
kerja kami sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia demi kejayaan
bangsa kami bangsa Indonesia. Hanya kepada-Mu kami mohon dan hanya kepada-Mu jua
kami meminta pertolongan.
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar.
Subhana robbika robbil 'izzati 'amma yasifun, wasalaamun 'alal mursalina walhamdulillahi
robil alamin.
Bilahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Shanty Shanty Shanty Om
28. PIMPINAN SIDANG : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA. (KETUA DPD RI)
Terima kasih pada Kyai Hamdhani, Kyai baru, ternyata doanya ampuh juga.
Baiklah Bapak-Ibu hadirin yang kami muliakan, mohon duduk dulu, saya belum
ketok. Dengan mengucapkan alhamdulillah Sidang Paripurna ke-7 Dewan Perwakilan
Daerah kami tutup.
Wabilahitaufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
SIDANG DITUTUP PUKUL 11.56 WIB
KETOK 3X