Revolusi hijau pada masa Orba

Post on 30-Jun-2015

252 views 1 download

description

Perbaikan dalam bidang pertanian pada masa Orba

Transcript of Revolusi hijau pada masa Orba

REVOLUSI HIJAU PADA MASA ORDE BARU

DEFINISI

Suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern. Revolusi Hijau ditandai dengan makin berkurangnya ketergantungan petani pada cuaca dan alam, digantikan dengan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya meningkatkan produksi pangan.

LATARBELAKANG

TEORI ROBERT MALTHUS DALAM BUKUNYA BERJUDUL ”AN ESSAY ON THE PRINCIPLE OF POPULATION“ MENYATAKAN: kemiskinan merupakan masalah yang tidak bisa dihindari oleh manusia. Kemiskinan terjadi karena pertumbuhan penduduk dan peningkatan produksi pangan yang tidak seimbang.

Pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, 31, 64, dan seterusnya), sedangkan hasil pertanian mengikuti deret hitung (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, dan seterusnya). Hasil penelitian Malthus itu menimbulkan kegemparan di Eropa dan Amerika.

UPAYA PENELITIAN MALTHUS DIDUKUNG OLEH DUA LEMBAGA RISET ILMIAH “FORD FOUNDATION DAN ROCKEFELLER”

TUJUAN RISET TERSEBUT MENCARI BERBAGAI VARIETAS TANAMAN PENGHASIL BIJI-BIJIAN TERUTAMA BERAS DAN GANDUM YANG DAPAT BERPRODUKSI DENGAN CUKUP TINGGI”

PERKEMBANGAN REVOLUSI HIJAU

NEGARA BERKEMBANG SANGAT MERESPON POSITIF REVOLUSI HIJAU (INDIA, FHILIPINA, TURKI, PAKISTAN, MEKSIKO)PASCA PERANG DUNIA PERKEMBANGAN REVOLUSI HIJAU SANGAT PESAT YAKNI” MEKANISASI PERTANIAN”LEMBAGA RISET INTERNASIONAL YANG SUKSES MENEMUKAN VARIETAS PADI BARU “IRRI“ INTERNATIONAL RICE RESEARCH INSTITUTE

PENERAPAN REVOLUSI HIJAU DI INDONESIA ERA ORDE BARU

Perkembangan revolusi hijau yang semakin bertambah pesat, juga berpengaruh terhadap masyarakat Indonesia. Sebagian besar kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia berciri agraris.

Pertanian menjadi setor penting dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, hal ini didasakan pada:

• Kebutuhan penduduk yang meningkat dengan pesat.

• Tingkat produksi pertanian yang masih sangat rendah.

• Produksi pertanian belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan penduduk.

Pemerintah Orde Baru berupaya untuk meningkatkan produksi pertanian dengan melakukan berbagai cara :

Intensifikasi pertanian

Usaha mengolah lahan pertanian yang ada guna meningkatkan produksi pertanian dengan menerapkan pancausaha tani

PANCAUSAHA TANI• pemilihan dan penggunaan bibit unggul atau

varitas unggul• pemupukan yang teratur• pengairan yang cukup• pemberantasan hama secara intensif• teknik penanaman yang lebih teratur

Ekstensifikasi pertanian

Usaha meningkatkan produksi pertanian dengan membuka lahan baru.

Diversifikasi pertanian

Usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian.

Rehabilitasi pertanian

Usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.

Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

• Memperluas, memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi

• Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970.

• Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian.

• Membangun gudang-gudang, pabrik penggilingan padi dan menetapkan harga dasar gabah

• Memberikan berbagai subsidi dan insentif modal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksi pertaniannya.

• Menyempurnakan sistem kelembagaan usaha tani melalui pembentukan kelompok tani, dan Koperasi Unit Desa (KUD) di seluruh pelosok daerah yang bertujuan untuk memberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.

DAMPAK POSITIF REVOLUSI HIJAU• Revolusi Hijau menyebabkan munculnya tanaman jenis

unggul berumurpendek sehingga intensitas penanaman per tahun menjadi bertambah (dari satu kali menjadi dua kali atau tiga kali per dua tahun)

• Revolusi Hijau dapat meningkatkan pendapatan petani• Revolusi Hijau dapat merangsang kesadaran petani dan

masyarakat pada umumnya akan pentingnya teknologi.• Revolusi Hijau merangsang dinamika ekonomi

masyarakat karena dengan hasil melimpah akan melahirkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat pula di masyarakat.

DAMPAK NEGATIF REVOLUSI HIJAU• Sistem bagi hasil mengalami perubahan• Pengaruh ekonomi uang di dalam berbagai

hubungan sosial di daerah pedesaan makin kuat.• Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia

pembasmi hama jugaberdampak pada tingginya biaya produksi yang harus ditanggung petani

• Peningkatanproduksi pangan tidak diikuti oleh pendapatan petani secara keseluruhan karena penggunaan teknologi modern hanya dirasakan oleh petani kaya