Revolusi Hijau

19
Revolusi Hijau ORDE BARU

Transcript of Revolusi Hijau

Page 1: Revolusi Hijau

Revolusi HijauORDE BARU

Page 2: Revolusi Hijau

Tujuan perjuangan Orde Baru adalah menegakkan tata kehidupan bernegara

yang didasarkan atas kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945.

Orde Baru1966 - 1998

Page 3: Revolusi Hijau

Salam Sejahtera! ✘Kami dari ✘ oleh Kelompok V

✘ Achmad Rizky Akbar (01) ✘ Dewa Ayu Indah (05)✘ Dewi Ika Pratiwi (06)

✘ Pratama Iqbal Firmansyah (22)

✘ Rika Ayu Maghfiro (25) ✘ Shafira Hany Maris (27)

✘ -XI MIA F-

Page 4: Revolusi Hijau

. . .

Page 5: Revolusi Hijau

?

? ??

??

Page 6: Revolusi Hijau

Revolusi HijauRevolusi Hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980-an di banyak negara berkembang, terutama

di Asia.

Gerakan Revolusi Hijau yang dijalankan di negara – negara berkembang dan Indonesia dijalankan sejak rejim Orde Baru

berkuasa.  

Page 7: Revolusi Hijau

Program Revolusi Hijau bertujuan untuk meningkatkan persediaan makanan dengan meningkatkan hasil lahan pertanian yang dapat dicapai dengan menanam

bibit pertanian yang baru dengan disertai perbaikan pengolahan tanah, sistem pengairan, penggunaan pupuk,

perlindungan dari serangan hama, dan pengenalan varietas tanaman jenis unggul.

 

Page 8: Revolusi Hijau

Pelaksanaan Revolusi Hijau disponsori oleh Ford dan Rockefeller Foundation yang memiliki dua pusat penelitian yang bernama International Klaize and Wheat Improvement Center dan di Filipina yang bernama IRRI (International Rice Research Instute).

Pusat penelitian di Meksiko dipimpin oleh Norman E.Bourlang.

Norman E. Borlaug, penerima penghargaan Nobel Perdamaian 1970, adalah orang yang dipandang sebagai konseptor utama gerakan ini.

 

Page 9: Revolusi Hijau

PERKEMBANGAN REVOLUSI HIJAU1. Revolusi tahap pertama, terjadi antara tahun 1500 – 1800 ketika

kebanyakan hasil pertanian (gandum, padi, jagung dan kentang) disebar keseluruh dunia.

2. Revolusi hijau tahap kedua, terjadi di Eropa dan Amerika Utara antara tahun 1850 – 1950 dan terutama didasarkan penerapan hukum ilmiah terhadap produksi hasil petanian dan hewan melalui penggunaan pupuk, irigasi dan pemberantasan hama dn penyakit secara luas dan terkendali.

3. Revolusi tahap ketiga, terjadi di negara-negara maju sejak perang dunia II terutama melalui seleksi dan persilangan genetika atas varietas tanaman dan hewan unggul dan lebih resisten terhadap penyakit dan serangga.

4. Revolusi hijau tahap keempat, telah tersebar luas pada tahun-tahun ini. Tahap ini bukan hal yang baru, melainkan kombinasi dari revolusi hijau tahap kedua dan tahap ketiga, dan terutama ditujukan untuk negara-negara berkembang. Tahun 1967 varietas padi dan gandum jenis unggul dikembangkan di daerah-daearah tropis dan sub tropis, seperti India, Turki, Pakistan, Indonesia.

Page 10: Revolusi Hijau

Revolusi Hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting: 1. Penyediaan air melalui sistem irigasi 2. Pemakaian pupuk kimia secara optimal 3. Penerapan pestisida sesuai dengan tingkat

serangan organisme pengganggu 4. Penggunaan varietas unggul sebagai bahan

tanam berkualitas.

Page 11: Revolusi Hijau

Revolusi Hijaudi Indonesia

Page 12: Revolusi Hijau

Revolusi Hijau di Indonesia sudah dimulai sejak berlakunya UU Agraria pada tahun 1870 yang dikeluarkan oleh pemerintah kolonial Belanda, sehingga di Indonesia dapat dikembangkan berbagai jenis tanaman.Dalam perkembangannya pada masa Orde Baru, program Revolusi Hijau digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produksi pangan di Indonesia, terutama produksi beras. Revolusi Hijau dilaksanakan secara sistematis, terprogram, dan terus-menerus sehigga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan Indonesia mampu meningkatkan swasembada pangan yaitu penghasil beras sehingga Presiden Soeharto mendapat Penghargaan Nobel.

Page 13: Revolusi Hijau

Usaha yang dilakukan pemerintah Orde Baru untuk meningkatkan swasembada pangan nasional yaitu:

1. Program Bimbingan Massal (Bimas) untuk meningkatkan produksi beras.

2. Program Intensifikasi Massal (Inmas) yang merupakan kelanjutan Bimas.

3. Program Intensifikasi Khusus (Insus) yang merupakan upaya peningkatan produksi per unit.

4. Program Supra Intensifikasi Khusus (Supra Insus) yang meningkatkan swasembada beras.

Page 14: Revolusi Hijau

EKSTENSIFIKASI dan INTENSIFIKASI Pertanian

Program-program tersebut dikembangkan melalui intensifikasi pertanian, yaitu upaya peningkatan produksi per unit dan ekstensifikasi, yaitu upaya perluasan areal pertanian.

Pelaksanaan Revolusi hijau di Indonesia dilakukan melalui Pancausaha Tani dan Saptausaha Tani. Pancausaha Tani memiliki langkah-langkah yaitu: a. Mekanisme dalam pengolahan tanah.b. Menggunakan irigasi yang mapan. c. Menggunakan pupuk. d. Menggunakan obat penyemprot hama. e. Menggunakan bibit unggul.

Sedangkan Saptausaha Tani memiliki langkah-langkah serupa Pancausaha Tani ditambah pengolahan dan penjualan pascapanen.

Page 15: Revolusi Hijau

1. Meningkatnya produksi pertanian yang berarti dapat mengatasi pangan.

2. Ditemukannya berbagai jenis tanaman dan biji-bijian/varietas unggul.

3. Pendapatan petani meningkat yang berarti meningkatnya kesejahteraan petani.

Dampak POSITIF Revolusi Hijau

Page 16: Revolusi Hijau

1. Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan pangan sumber protein dan lahan peternakan diubah menjadi sawah.

2. Penurunan keanekaragaman hayati.3. Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan

tanaman pada pupuk.4. Penggunaan pestisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang

resisten.5. Menghabiskan dana yang besar untuk biaya penelitian.6. Menurunnya daya produksi tanah karena ditanami terus menerus.7. Polusi tanah dan air akibat penggunaan pupuk pestisida yang berlebihan.8. Dengan mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga manusia

digantikan mesin.

Dampak NEGATIF Revolusi Hijau

Page 17: Revolusi Hijau

Gerakan Revolusi Hijau sebagaimana telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu untuk menghantarkan Indonesia menjadi

sebuah negara yang berswasembada pangan secara tetap, tetapi hanya mampu dalam waktu lima tahun, yakni antara

tahun 1984 – 1989.

Di samping itu, Revolusi Hijau juga telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial pedesaan karena

ternyata Revolusi Hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hektar, dan petani kaya di pedesaan, serta penyelenggara negara di tingkat pedesaan. 

Page 18: Revolusi Hijau

. . .

Page 19: Revolusi Hijau

Terima Kasih . . .Any question?