Post on 21-Apr-2017
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
PENGELOLAAN DANA DI DESA
MENGENALI RESIKO-RESIKO DALAM PENGELOLAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA
PATI, 29 MARET 2017
PERAN INSPEKTORAT (APIP)
PELAKSANA KEG.
Mengurangi PELUANG Korupsi
Menghilang-kan NIAT Korupsi TIDAK
TERJADI PENYIMPA
NGAN
PE
MB
INA
AN
PE
NG
AW
AS
AN
- CONSULTING PARTNER - QUALITY ASSURANCE
- WATCH DOG
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
LEMBAGA
INDIVIDU
INTEGRITAS
PROFESIONALISME
KOMPETENSI
MEMPERKUAT INTERNAL CONTROL
GOOD GOV.
TUJUAN UTAMA PENGAWASAN
MEMBERIKAN REKOMENDASI PELAKSANAAN KEGIATAN LEBIH EFEKTIF, EFISIEN DAN EKONOMIS
PENGAMANAN ASET NEGARA/DAERAH
MEYAKINI ATAS KEPATUHAN THD PERATURAN PER-UU-AN
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN YANG HANDAL
PENGUATAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN/MANAJEMEN RESIKO
Jenis pengawasan APIP*
ASSURANCE ACTIVITY
• AUDIT
• REVIU
• EVALUASI
• MONITORING
CONSULTATIVE ACTIVITY
• ASISTENSI
• SUPERVISI
• KONSULTANSI
• FASILITASI
• TRANSFER OF KNOWLEDGE
*PASAL 48 PP 60 TAHUN 2008 TENTANG SPIP
KEBIJAKAN PENGAWASAN 2017
PERMENDAGRI No 76 Tahun 2016
Tentang Kebijakan Pengawasan di Lingkungan Kemendagri dan Penyelenggaraan Pemda Tahun 2017
Psl 5 Pelaksanaan pengawasan meliputi pengawasan umum, pengawasan teknis dan pembinaan dan pengawasan Kepala Daerah terhadap perangkat daerah.
Psl 6 Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi (termasuk selaku perangkat Gubernur sbg Wakil Pemerintah Pusat), meliputi: A. Pengawasan umum thd peny. Pemerintahan daerah Kab/Kota B. Pengawasan teknis terhadap penyelenggaraan pemerintahan
daerah Kab/Kota; C. Pembinaan dan pengawasan thd perangkat daerah provinsi.
Prioritas jakwas terkait DESA (2017)
• Pembinaan dan pengawasan Kepala Daerah thd Dana desa
• Fasilitasi kerjasama antar desa
• Pemeriksaan sehubungan penanganan DUMAS
TIDAK ADA PERATURAN YANG BAIK ATAU BURUK….
YANG ADA HANYALAH ORANG YANG MELAKSANAKAN PERATURAN DENGAN CARA YANG BAIK ATAU DENGAN CARA BURUK….
ALUR SPIP
(PRAKSIS)
LINGKUNGAN YANG BAIK MEMBUAT
ORANG BAHAGIA BEKERJA LEBIH PRODUKTIF
PEGAWAI BERBAHAGIA
LINGKUNGAN PENGENDALIAN SUB UNSUR
14
penegakan INTEGRITAS dan
NILAI ETIKA
komitmen terhadap KOMPETENSI
KEPEMIMPINAN yang kondusif
pembentukan STRUKTUR
ORGANISASI yang sesuai dengan
kebutuhan
pendelegasian WEWENANG dan
TANGGUNG JAWAB yang tepat
penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan SUMBER
DAYA MANUSIA;
perwujudan peran APIP yang efektif
HUBUNGAN KERJA yang baik dengan
instansi pemerintah terkait
AREA POTENSI KORUPSI DI PEMERINTAHAN
PROSES PENYUSUNAN DAN ALOKASI
PENGADAAN BARANG DAN
JASA
PERIJINAN
• INTERVENSI PIHAK LUAR • BANSOS/HIBAH TIDAK TEPAT • ALOKASI YG TDK FOKUS PD KEPENTINGAN PUBLIK • TIDAK TAAT AZAS PENGELOLAAN KEUANGAN
(PERENCANAAN, PELAKS, PENATAUSAHAAN)
• PERSEKONGKOLAN TENDER • MARK-UP HARGA • SPESIFIKASI TIDAK SESUAI • PELAKSANA TIDAK INDEPENDEN
• SUAP & GRATIFIKASI • PUNGLI • PELAYANAN TIDAK PRIMA • PROSES TIDAK TRANSPARAN
TATACARA PBJ DI DESA
• Kepala Daerah menetapkan Tata cara pengadaan barang/jasa di desa yang dibayai dari APBDes dalam bentuk Peraturan Bupati/Walikota.
• PBJ dilakukan scr swakelola dgn memaksimalkan penggunaan material/bahan dari wilayah setempat, dilaksanakan scr gotong royong dgn melibatkan partisipasi masyarakat setempat.
Jika tidak dapat dilakukan dgn cara swakelola baik sebagian atau seluruhnya, maka baru dilaksanakan dengan penyedia barang/jasa yang dianggap mampu untuk melaksanakan pekerjaan.
• Setiap desa wajib membentuk Tim Pengelola Kegiatan (TPK) melalui surat keputusan Kepala Desa yg terdiri atas unsur pemerintah desa dan unsur lembaga kemasyarakatan desa untuk melaksanakan PBJ.
• Penyedia barang/jasa harus memiliki tempat/lokasi usaha, kecuali untuk tukang batu, tukang kayu dan sejenisnya.
TITIK KRITIS PBJ DI DESA Kepala Daerah belum menetapkan Tata cara pengadaan barang/jasa di desa yang dibayai dari APBDes dalam bentuk Peraturan Bupati/Walikota
Kegagalan mengidentifikasi kebutuhan
• Tidak paham prinsip perencanaan
• “Kebutuhan” berdasarkan keinginan
• Ada “titipan”
Tim Pengelola Kegiatan (TPK) tidak sesuai ketentuan
• Tidak dibentuk dalam Keputusan Kepala Desa.
• Tidak melibatkan unsur lembaga kemasyarakatan desa
Pemilihan metode pelaksanaan tidak tepat
• Antara Swakelola atau dengan Penyedia
Memulai proses PBJ sebelum seluruh sumber daya siap
• Ijin
• Anggaran/dana
• Pembebasan lahan, dll
YANG PERLU DIPERHATIKAN Yang menyusun rencana pelaksanaan pengadaan (Rencana Anggaran Biaya/RAB, Spesifikasi Teknis, dan Gambar) adalah TPK.
Yang melaksanakan pemilihan penyedia juga adalah TPK
Bukti transaksi <Rp200jt (nota, faktur pembelian, atau kuitansi) untuk dan atas nama TPK
Diperlukan penanggung jawab teknis pelaksanaan pekerjaan dr anggota TPK (khusus konstruksi)
Perlu rutin mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
• Waktu
• Progres fisik Setiap pengeluaran belanja harus didukung bukti yg lengkap dan disahkan oleh Sekretaris Desa.
TPK menyerahkan hasil PBJ kpd Kepala desa dgn BAST.
AWAS PENYEDIA BARANG/JASA INTEGRITAS RENDAH
Alamat palsu
Pinjam “bendera”
Ijin usaha “PALUGADA”
Hanya fokus keuntungan, mengabaikan pemenuhan persyaratan dan kualifikasi
Bersekongkol utk mempengaruhi proses dan hasil tender
Tidak bertanggung jawab pd pelaksanaan pekerjaan
Mengganggu pelaksanaan pekerjaan jika tidak dimenangkan