Post on 30-Apr-2019
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Struktur Organisasi Direktorat Deposit 3
1.3. Paradigma Pembangunan Deposit 4
1.4. Pencapaian Umum Direktorat Deposit 4
1.5 Layanan ISBN dan Katalog Dalam Terbitan 6
1.6 Penyusunan Bibliografi Nasional Indonesia (BNI) 7
1.7 Penyusunan Katalog Induk Nasional Indonesia (KIN) 8
1.8 Potensi dan Permasalahan 9
BAB II VISI, MISI DIREKTORAT DEPOSIT BAHAN PUSTAKA 12
2.1 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi 12
2.2 Nilai-Nilai Organisasi 12
2.3 Visi dan Misi Direktorat Deposit Bahan Pustaka 13
2.4 Tujuan Direktorat Deposit Bahan Pustaka 14
2.5 Sasaran Strategis Direktorat Deposit Bahan Pustaka 15
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGKA REGULASI 17
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Deposit Bahan Pustaka 17
3.2 Kerangka Regulasi 19
3.3. Kerangka Kelembagaan 20
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 21
4.1. Target Kinerja 21
4.2. Kerangka Pendanaan 23
BAB V PENUTUP 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) berdasarkan Undang-Undang nomor 43
Tahun 2007 merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang
melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan, yang memiliki fungsi
sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit,
perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian dan pusat jejaring perpustakaan.
Sebagai perpustakaan deposit sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam,
maka Perpusnas memiliki tugas untuk mengelola seluruh terbitan hasil serah-simpan
karya cetak dan karya rekam. Pengelolaan ini bertujuan untuk mewujudkan koleksi
nasional dan melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. perpustakaan mempunyai peranan yang penting
dalam menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan semua karya
cetak dan karya rekam dalam rangka memajukan kebudayaan nasional.
Direktorat Deposit Bahan Pustaka adalah unit kerja di bawah Deputi Bidang
Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Perpustakaan Nasional, mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan serah simpan karya cetak dan karya rekam,
penyusunan Bibliografi Nasional Indonesia (BNI), Katalog Induk Nasional (KIN) serta
literatur sekunder lainnya (berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional
Nomor 3 Tahun 2001 tentang organisasi dan tata kerja Perpustakaan Nasional pasal
42). Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 tersebut,
Direktorat Deposit Bahan Pustaka menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang deposit bahan
pustaka.
2
2. Pelaksanaan pengelolaan serah simpan karya cetak dan karya rekam sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pelaksanaan penyusunan BNI dan KIN serta literatur sekunder lainnya.
Dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Direktorat Deposit Bahan
Pustaka memiliki dua Subdirektorat, yaitu:
1. Subdirektorat Deposit mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengelolaan serah simpan karya cetak dan karya rekam,
bahan pustaka kelabu (grey literature), terbitan badan internasional dan
regional.
b. Menyelenggarakan fungsi-fungsi :
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang deposit;
Penerimaan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan
pendayagunaan serah simpan karya cetak dan karya rekam serta
bahan pustaka kelabu;
Penerimaan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan
pendayagunaan bahan pustaka terbitan badan intemasional dan
regional
Pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut kegiatan serah simpan karya
cetak dan karya rekam.
2. Subdirektorat Bibliografi mempunyai tugas :
a. Melaksanakan penyusunan BNI dan KIN serta literatur sekunder lainnya
b. Menyelenggarakan fungsi:
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang bibliografi;
Penyusunan, penyuntingan naskah BNI dan KIN
Penyusunan bibliografi, katalog, indeks, sari karangan dan bahan
pustaka rujukan sejenisnya
Pengelolaan urusan Katalog Dalam Terbitan (KDT) dan Standar
Intemasional Nomor Buku (Intemational Standard Book Number).
3
Dalam rangka mendukung pencapaian program prioritas Perpustakaan Nasional
RI, Direktorat Deposit Bahan Pustaka sesuai kewenangan, tugas, dan fungsinya
menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 yang memuat visi, misi,
tujuan, strategi, kebijakan serta program Direktorat Deposit Bahan Pustaka untuk
tahun 2015-2019. Renstra Direktorat Deposit Bahan Pustaka tahun 2015-2019
diharapkan menjadi acuan unit kerja di lingkungan Direktorat Deposit Bahan Pustaka
untuk meningkatkan kinerja pada masa yang akan datang sesuai dengan tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan.
1.2. Struktur Organisasi Direktorat Deposit
Gambar 1 Struktur Organisasi Direktorat Deposit Bahan Pustaka
4
1.3. Paradigma Pembangunan Deposit
Rencana strategis Direktorat Deposit Bahan Pustaka akan disesuaikan dengan
dinamika perkembangan dan isu-isu strategis yang terkait dengan kebijakan
kelembagaan dan pembangunan nasional. Oleh karena itu, Rencana Strategis Direktorat
Deposit Bahan Tahun 2015–2019 disusun berdasarkan beberapa paradigma. Perincian
paradigma itu adalah sebagai berikut.
a. Kekuatan Pengawasan Bibliografi
Direktorat Deposit Bahan Pustaka dalam menghimpun, mendayagunakan
khazanah pengetahuan dan kebudayaan Indonesia hanya akan berhasil bila
diiringi dengan efektifnya dalam pengawasan bibliografi. Jadi kekuatan
pengawasan bibliografi merupakan quo vadis (mutlak harus ada) dengan salah
satu pintu gerbangnya layanan ISBN, disertai dengan kegiatan penghimpunan
dan pengolahan serta diwujudkan dalam berbagai literatur sekunder yang
diterbitkan.
b. Kelengkapan dan Kemutakhiran Koleksi adalah Kekuatan
Terhimpun dan terkelolanya koleksi yang lengkap dan mutakhir sebagai hasil
serah simpan karya cetak dan karya rekam merupakan kekuatan Direktorat
Deposit Bahan Pustaka dalam mendukung tercapainya visi Perpustakaan
Nasional RI
1.4. Pencapaian Umum Direktorat Deposit
Dalam melaksanakan fungsi deposit, pengelolaan karya cetak dan karya rekam
hasil pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya
Cetak dan Karya Rekam di Sub Direktorat Deposit dibagi ke dalam 5 (lima) bagian
utama yaitu; penghimpunan, penerimaan, registrasi, pengolahan dan penyimpanan
serta pendayagunaan.
Secara umum capaian kinerja pengelolaan deposit terbitan nasional
menunjukkan adanya peningkatan meskipun masih terdapat beberapa indikator yang
5
belum mencapai target yang telah ditetapkan dalam rencana strategis periode
sebelumnya. Dengan melakukan evaluasi sederhana dapat diketahui bahwa
peningkatan pengelolaan deposit terbitan nasional mengalami perkembangan signifikan,
perkembangan ini dapat terlihat setiap tahun terdapat kenaikan permintaan nomor
ISBN dan kenaikan penerimaan KCKR. Berikut perkembangan capaian kinerja
penerimaan KCKR Sub Direktorat Deposit.
Gambar 2 Grafik penerimaan KCKR 1990-2014
Sub Direktorat Deposit dalam mewujudkan penghimpunan dan pengelolaan
KCKR terbitan nasional dan internasional melakukan beberapa inovasi dan terobosan
dengan anggaran yang terbatas dapat mencapai output yang melebihi target, beberapa
strategi pada tahun berjalan dilakukan, antara lain :
a. Pendekatan dengan asosiasi para wajib serah
b. Melaksanakan forum diskusi (FGD) dengan Perpustakaan Khusus Kementerian
dan Lembaga Negara
c. Dengan dikeluarkannya Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 7 Tahun
2016 tanggal 8 September tentang tata cara pemberian ISBN.
6
1.5 Layanan ISBN dan Katalog Dalam Terbitan
Sejak diterapkan penomoran buku internasional ini tahun 1985, para penerbit di
Indonesia sudah aktif mengambil bagian dan memanfaatkan ISBN untuk terbitannya.
Tahun 1986 Indonesia mulai menerapkan sistem ISBN terhadap terbitan monograf.
Perpustakaan Nasional RI ditunjuk sebagai Badan Nasional ISBN (Indonesia ISBN
Agency) untuk wilayah Negara kesatuan Indonesia. ISBN contract ditandatangani
dengan lahirnya Memorandum of Association of the International ISBN Agency yang
ditandatangani bersama antara the International ISBN Agency (Company number:
5332288) di London, United Kingdom dengan Indonesian ISBN Agency pada tanggal 31
Maret 2005.
Saat ini jumlah penerbit yang terdaftar dalam database ISBN adalah sebanyak
14.080 penerbit dan yang aktif dan tergabung dalam ISBN online sebanyak 4.565
penerbit. Perkembangan jumlah permohonan ISBN dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Daya fikir, daya imajinasi dan kreatifitas yang lahir dari para penulis telah
mendorong dan meningkatkan angka penerbitan buku yang otomatis mempengaruhi
jumlah permohonan ISBN/KDT. Capaian jumlah permohonan ISBN dan judul pada
layanan ISBN/KDT periode 2014 dapat dilihat sebagai baseline dari peningkatan
layanan ISBN/KDT pada tahun berikutnya :
Gambar 3 Grafik perkembangan ISBN tahun 2014
7
1.6 Penyusunan Bibliografi Nasional Indonesia (BNI)
Dengan terwujudnya terbitan BNI dan Literatur Sekunder lainnya yang
berkualitas diharapkan dapat meningkatkan pemantauan terhadap terbitan nasional
dalam menunjang pelaksanaan UU No. 4 tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya
Cetak dan Karya Rekam. Unsur-unsur yang didaftar dalam Bibliografi Nasional
Indonesia (BNI) berupa monograf, laporan penelitian, buku teks, bacaan kanak-kanak,
fiksi, terbitan pemerintah baik pusat maupun daerah, risalah konferensi dan terbitan
berkala. Dalam satu tahun (volume) BNI menerbitkan empat nomor yang memuat data
publikasi terbaru. Publikasi yang didaftar dalam Bibliografi Nasional Indonesia adalah
semua terbitan yang dipublikasikan di wilayah Indonesia.
Penerbitan Bibliografi Nasional Indonesia dimaksudkan untuk menghimpun data
informasi terbitan Indonesia dan menyebarluaskannya, sehingga pemustaka
(masyarakat) dapat dengan mudah memperoleh informasi atau temu kembali informasi
yang dibutuhkan melalui Bibliografi Nasional di Indonesia. Capaian jumlah judul pada
terbitan nasional terdata dalam BNI dan KIN periode 2010 – 2014 dapat dilihat dari
laporan yang dikeluarkan oleh database sebagai berikut :
No. Tahun Jumlah
(Judul)
1. 2010 6400
2. 2011 6900
3. 2012 8800
4. 2013 11000
5. 2014 8600
Total 41700
Gambar 4 Cantuman judul yang terhimpun dalam BNI dan KIN
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
2010
2011
2012
2013
2014
sumber : Renstra
8
Dari grafik dan tabel laporan jumlah judul yang dihimpun oleh BNI dan KIN dari
tahun 2010 -2014 terlihat setiap tahunnya cenderung meningkat. Hal ini terwujud
karena target tahunan BNI dan KIN selalu meningkat setiap tahun. Peningkatan jumlah
data yang meningkat menunjukkan bahwa penerbitan di Indonesia selalu berkembang.
1.7 Penyusunan Katalog Induk Nasional Indonesia (KIN)
Katalog Induk Nasional mencakup semua koleksi nasional yang tersebar disetiap
jenis perpustakaan yang ada di suatu negara. Pelaksanaan fungsi tersebut telah dirintis
Perpustakaan Nasional RI sejak tahun 1980, hal tersebut dipertegas dalam UU No. 43
Tahun 2007 Bab IV pasal 13.1 tentang Katalog Induk Nasional (KIN).
Katalog Induk Nasional (KIN) merupakan daftar koleksi perpustakaan baik di
daerah maupun pusat dalam bentuk katalog. Katalog Induk Nasional merupakan hasil
kerjasama dalam pengerjaan keseragaman katalog oleh beberapa perpustakaan atau
himpunan beberapa katalog perpustakaan di seluruh Indonesia.
KIN secara bertahap merupakan jaringan informasi berbagai jenis perpustakaan, seperti
Perpustakaan Nasional, Umum, Khusus, Perguruan Tinggi baik tingkat nasional, provinsi
maupun kabupaten/kota. Secara periodik KIN diterbitkan dan disebarluaskan ke
perpustakaan di Indonesia. Kerjasama yang dirintis sejak tahun 1978/1979 telah
mengumpulkan data koleksi dari 59 perpustakaan DKI Jakarta dan beberapa
Perpustakaan Daerah. Sejak Perpustakaan Nasional RI didirikan tahun 1980, kegiatan
ini semakin dirasa sangat perlu.
Data Katalog Induk Nasional dihimpun melalui koleksi Perpustakaan Nasional RI
dan Badan Perpustakaan Provinsi yang merupakan himpunan koleksi dari seluruh
Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, selain itu juga Perpustakaan
Khusus dan Perpustakaan Perguruan Tinggi se-Jabodetabek yang mengutamakan
peranannya dalam menunjang kebutuhan informasi yang mutakhir bagi masyarakat /
pemustaka.
9
1.8 Potensi dan Permasalahan
Dengan tersedianya karya cetak dan karya rekam sebagai sumber informasi
menjadi potensi sangat luar biasa yang dapat mendorong terjadinya perubahan.
Diharapkan berdampak pada terwujudnya individu cerdas yang berfikir kreatif, inovatif
dan berdaya saing serta inklusif menuju generasi emas Indonesia dalam menghadapi
integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA-2015) dan masyarakat global.
Ketersediaan karya cetak dan karya rekam sebagai sumber informasi tidak
terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang juga berdampak pada tumbuh
kembangnya industri penerbitan dan rekaman di Indonesia, hal tersebut dapat dilihat
dari meningkatnya jumlah penerbit dan pengusaha rekaman dalam lima tahun terakhir
(data direktori penerbit dan pengusaha rekaman di Indonesia tahun 2014 yang terdata
sejumlah 4.564 penerbit dan pengusaha rekaman baik swasta dan pemerintah yang
sebelumnya di tahun 2013 sejumlah 4.452 penerbit dan pengusaha rekaman).
Semakin tinggi kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan informasi saat ini
berdampak pada meningkatnya pendayagunaan, yaitu meningkatnya penggunaan
koleksi deposit sepanjang lima tahun terakhir. Hal tersebut tidak terlepas dari
ketersediaan informasi koleksi deposit yang mutakhir, tersedianya sarana penyimpanan
yang memadai dan dikelola oleh SDM yang kompeten.
Tersedianya pedoman penyusunan dan penerbitan Katalog Induk Nasional (KIN)
dan Bibliografi Nasional Indonesia (BNI), Bibliografi Daerah (BID) dan Katalog Induk
Daerah (KID) serta literatur sekunder lainnya merupakan hal penting sebagai acuan
dalam penyusunan dan penerbitan penyusunan dan penerbitan KIN dan BNI, BID dan
KID serta literatur sekunder lainnya.
Hal tersebut dapat terlaksana karena didukung oleh tersedianya payung hukum,
yaitu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak dan
Karya Rekam, Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Peraturan
Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991 tentang Pelaksanan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
1990, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Serah-Simpan
dan Pengelolaan Karya Rekam Film Ceritera atau Film Dokumenter; Peraturan Kepala
10
Perpustakaan Nasional Nomor 13 Tahun 2012, tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Karya Cetak dan Karya Rekam.
Dengan dukungan payung hukum yang kuat, koleksi deposit yang terhimpun
selama kurun waktu 1990-2014 berjumlah 203.818 judul/ 862.414 eksemplar. Jumlah
koleksi deposit yang besar akan menjadi salah satu potensi Direktorat Deposit Bahan
Pustaka dalam mendukung visi dan misi Perpustakaan Nasional. Meskipun
perkembangan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 sudah mengalami
berbagai kemajuan, namun masih terdapat permasalahan dan tantangan yang dihadapi
antara lain :
a. Peran Tim Koordinasi pelaksana Undang Undang Nomor 4 Tahun 1990 baik di
pusat maupun di daerah belum maksimal
b. Wilayah Indonesia yang berpulau-pulau menghambat sosialisasi Undang- Undang
Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam serta
belum semua terbitan dan rekaman yang dihasilkan di daerah terkirim ke
Perpustakaan Nasional, sehingga Perpustakaan Nasional wajib melakukan
pelacakan (hunting) agar koleksi nasional terhimpun secara maksimal
c. Keberadaan penerbit dan pengusaha rekaman yang kurang permanen,
khususnya penerbit kecil, mengakibatkan terbitan maupun produk rekaman,
terhenti untuk sementara, sehingga pihak Perpustakaan Nasional perlu
melakukan pemantauan
d. Tidak terinformasikannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah-
Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam dari pimpinan penerbit dan pengusaha
rekaman yang lama kepada pimpinan yang baru, baik pemerintah maupun
swasta di pusat dan di daerah;
e. Belum semua penerbit dan pengusaha rekaman memahami Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1990, khususnya penerbit baru
f. Belum semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan diserahkan kepada
Perpustakaan Nasional
11
g. Belum terbentuknya PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) yang bisa mewakili
Tim Koordinasi dalam rangka membangun kepatuhan wajib serah.
h. Walaupun penghimpunan bahan perpustakaan (koleksi) nasional dinilai belum
maksimal, namun jumlah koleksi yang terhimpun cukup banyak sehingga
diperlukan SDM baik kuantitas maupun kualitas, agar bahan perpustakaan
(koleksi) tersebut terkeloka dengan baik dan cepat
i. Masih adanya penerbit yang belum mematuhi mekanisme pembuatan ISBN dan
KDT.
j. Belum terwujudnya data BNI dan KIN yang komprehensif dan termutakhir.Perlu
diperluas jaringan BNI dan KIN, karena pada saat ini masih terbatas baik dari
jumlah jaringan yang terlibat maupun dari jumlah data yang terkumpul.
12
BAB II
VISI, MISI DIREKTORAT DEPOSIT BAHAN PUSTAKA
Visi dan misi serta tujuan Perpustakaan Nasional mengacu pada Visi dan Misi
Kabinet Kerja Tahun 2015-2019, yakni Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong serta 9 (Sembilan) agenda prioritas
yang dikenal dengan istilah Nawa Cita.
2.1 Visi, Misi, dan Nilai Organisasi
Mengacu pada Visi dan Misi Kabinet Kerja tahun 2015-2019, serta sembilan
agenda prioritas atau Nawa Cita, maka visi dan misi Perpusnas dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Visi
"Terwujudnya Indonesia Cerdas melalui Gemar Membaca dengan Memberdayakan
Perpustakaan"
Misi
Dalam upaya pencapaian visi Perpusnas di atas, dan mengacu pada misi yang
akan dicapai dalam kurun waktu 2015-2019, Deputi satu mempunyai misi 2015-2019
adalah sebagai berikut:
a) Terwujudnya layanan prima
b) Terwujudnya perpustakaan sebagai pelestari khazanah budaya bangsa
2.2 Nilai-Nilai Organisasi
Sebagai landasan berfikir, bersikap, bertindak, dan mengambil keputusan dalam
upaya pencapaian visi dan misi yang ditetapkan, maka nilai-nilai organisasi yang dianut
adalah : "profesional, akuntabilitas, sinergi, transparan, dan integritas (PASTI)"
13
a) Profesional; bekerja maksimal dan bertanggung jawab sesuai dengan kapasitas,
menjunjung tinggi kode etik profesi, terus mengembangkan potensi diri,
mampu mengambil keputusan yang tepat secara mandiri maupun dalam tim.
b) Akuntabilitas; pemanfaatan sumber daya perpustakaan yang dapat
dipertanggung-jawabkan, dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c) Sinergi; komitmen membangun perpustakaan bekerja sama dengan semua
pemangku kepentingan, dalam upaya mewujudkan visi dan misi yang telah
ditetapkan.
d) Transparan; bersikap terbuka terhadap kinerja yang dihasilkan.
e) Integritas; berkarya dan berbakti untuk organisasi dengan jujur, disiplin, penuh
tanggung jawab dan dedikasi, menjunjung tinggi etika dan norma sosial,
kesesuaian antara perkataan dan perbuatan, mengedepankan kepentingan
publik dan organisasi di atas kepentingan pribadi ataupun golongan, dan
menjunjung tinggi amanah.
2.3 Visi dan Misi Direktorat Deposit Bahan Pustaka
Mengacu Visi dan Misi Perpustakaan Nasional, tujuan, sasaran, kebijakan,
program, dan sesuai tugas dan fungsi Direktorat Deposit Bahan Pustaka, serta
mencermati kondisi umum, potensi, dan permasalahan yang berkembang, maka
rumusan visi Direktorat Deposit Bahan Pustaka tahun 2015 -2019 adalah:
Terwujudnya Koleksi Deposit Nasional Yang Lengkap dan
Terkelola Sebagai Hasil Budaya Bangsa
Dengan visi tersebut diharapkan Direktorat Deposit Bahan Pustaka menjadi unit
kerja yang dapat mendukung dan memberikan kontribusi dalam pencapaian visi dan
misi Perpustakaan Nasional RI dalam mewujudkan penyediaan koleksi dan pelestarian
khasanah budaya bangsa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
14
Dalam upaya pencapaian terhadap visi tersebut, maka misi yang akan dicapai dalam
kurun waktu 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan koleksi deposit yang lengkap dan mutakhir;
2. Mengembangkan pengelolaan karya cetak dan karya rekam sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Mengembangkan akses informasi melalui terbitan literatur sekunder;
4. Mengembangkan layanan ISBN baik langsung maupun secara online.
2.4 Tujuan Direktorat Deposit Bahan Pustaka
Tujuan yang ingin dicapai dalam periode 2015 -2019 adalah Terwujudnya koleksi
deposit yang lengkap dan terkelola, melaksanakan pengawasan bibliografi yang
terintegrasi serta mewujudkan layanan publik prima melalui layanan ISBN/ISMN dan
KDT, dalam rangka mewujudkan dan mendukung visi dan misi Perpustakaan Nasional
RI. Adapun penjelasan tujuannya sebagai berikut:
Terwujudnya koleksi deposit yang lengkap dan terkelola.
Dalam mewujudkan tujuan ini upaya yang dilakukan adalah mendorong
penguatan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 dengan
melakukan revisi Undang-undang disesuaikan dengan perkembangan teknologi
dan komunikasi saat ini serta mewujudkan dan optimalisasi penghimpunan karya
cetak dan karya rekam menjadi koleksi nasional melalui kerjasama dan koordinasi
dengan para wajib serah simpan.
Melaksanakan pengawasan bibliografi nasional
Usaha yang dilakukan dalam pengembangan dan pencatatan bagi semua koleksi
nasional adalah dengan mengembangkan suatu aplikasi atau sistem informasi
pengawasan bibliografi yang mampu menangani berbagai jenis data bibliografi
dan mampu beradaptasi dengan berbagai platform system di dunia sebagai alat
komunikasi standar dan pertukaran informasi data bibliografi nasional dan
internasional.
15
Mewujudkan layanan prima melalui layanan ISBN/ISMN dan KDT
Program layanan prima Direktorat Deposit, salah satu upayanya adalah
meluncurkan program ISBN Online dalam melayani kebutuhan penerbit dan
mengikuti aturan sistem manajemen mutu terhadap layanan publik berdasarkan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2015.
2.5 Sasaran Strategis Direktorat Deposit Bahan Pustaka
Adapun sasaran strategis Direktorat Deposit Bahan Pustaka sebanyak 2 (dua)
Sasaran Strategis dengan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU), sebagai berikut:
Tabel 1 Sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran strategis
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Terwujudnya Pengawasan
Bibliografi Nasional
1 Persentase pengawasan bibliografi
Nasional
2 Persentase peningkatan penerimaan KCKR
2.6 Strategi Pencapaian Sasaran Strategis
Strategi pencapaian Sasaran Direktorat Deposit Bahan Pustaka Tahun 2015-2019
sebagai berikut:
1. Perspektif Pelanggan (Customers Perspective)
Sasaran strategis kedua (SS-3) yang akan dicapai oleh Direktorat Deposit
Bahan Pustaka adalah: “Terselenggaranya Pengelolaan Deposit Terbitan
Nasional”. Dengan Indikator:
IKU3 Meningkatnya koleksi KCKR yang terkelola
IKU4 Meningkatnya data literatur sekunder yang diterbitkan
2. Perspektif Bisnis Proses Interal (Internal Process)
16
Sasaran Strategis yang akan dicapai oleh Direktorat Deposit Bahan Pustaka
adalah:
a. SS3 Terhimpun dan terkelolanya koleksi KCKR
IKU5 Jumlah KCKR yang Terhimpun
b. SS4 Terlaksananya kegiatan penyusunan literatur sekunder yang diterbitkan
IKU6 Jumlah kegiatan penyusunan literatur sekunder yang diterbitkan
17
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGKA REGULASI
Direktorat Deposit dalam menjalankan tugasnya menyelaraskan dengan visi, misi,
tujuan, dan sasaran pembangunan yang telah ditentukan oleh Perpustakaan Nasional,
maka dirumuskan arah kebijakan dan strategi Direktorat Deposit Bahan yang
merupakan salah satu tuntutan pelaksanaan pembangunan bidang perpustakaan dalam
kurun waktu jangka menengah, sebagai berikut:
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Deposit Bahan Pustaka
Arah kebijakan dan strategi pengembangan Deposit Bahan Pustaka dapat
direalisasikan dengan melaksanakan inisiatif strategis sesuai dengan misi lembaga yang
telah ditetapkan, sebagai berikut:
1. Mewujudkan Layanan Prima Perpustakaan
2. Mewujudkan Perpustakaan sebagai Pelestari Khazanah Budaya Bangsa
3. Mewujudkan Perpustakaan Sesuai Standar Nasional Perpustakaan
Direktorat Deposit Bahan Pustaka mempunyai peran pada inisiatif strategis
pertama dan kedua, melalui program pengawasan bibliografi yang diwujudkan melalui
kegiatan penerimaan Koleksi Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam (KCKR) dan
penerbitan literatur sekunder. Sasaran dari program tersebut adalah meningkatnya
penerimaan koleksi KCKR dari penerbit dan pengusaha rekaman, dan meningkatnya
jumlah kegiatan yang berkaitan dengan terbitan literatur sekunder.
Arah kebijakan dan strategi yang ditetapkan dalam program tersebut terdiri dari:
1. Penguatan Kelembagaan dalam rangka pelaksanaan penerimaan Koleksi KCKR
dan Pengawasan bibliografi, yang berkonsekuensi pada perlunya jaminan
peraturan perundang-undangan, kualitas pengelolaan KCKR dan Naskah Literatur
Sekunder. Penguatan SDM maupun dukungan operasional ini berlaku bagi
18
Direktorat Deposit Bahan Pustaka, Optimalisasi peran Direktorat Deposit Bahan
Pustaka dalam menjalankan fungsi koordinasi dan supervisi terhadap penerbit
dan pengusaha rekaman akan mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas
KCKR ;
2. Meningkatkan Efektivitas Implementasi Kebijakan di lingkungan Direktorat
Depsoit Bahan Pustaka sebagai optimalisasi pemberian layanan yang berkualitas
dan sesuai dengan standar layanan publik kepada penerbit dan pengusaha
rekaman sebagai mitra dari Direktorat Deposit Bahan Pustaka.
3. Deposit Awareness, yaitu dengan meningkatkan kesadaran, kepedulian dan
pemahaman mengenai salah fungsi Perpustakaan Nasional sebagai perpustakaan
deposit untuk masyarakat maupun penyelenggara negara.
Program kebijakan strategi dilaksanakan melalui beberapa kegiatan sebagai
berikut:
1. Peningkatan serah simpan KCKR menjadi koleksi nasional
Langkah operasional yang dilakukan adalah:(1) menghimpun koleksi KCKR untuk
deposit bahan perpustakaan; (2) meningkatkan intensitas promosi manfaat
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya
Cetak dan Karya Rekam bagi penulis, penerbit, perusahaan rekaman dan media
massa; (3)meningkatkan aksesibilitas sistem dan promosi pemanfaatan
International Standard Book Number(ISBN), Katalog Dalam Terbitan (KDT) dan
International Standard Music Number (ISMN) bagi penulis, penggubah, penerbit,
perusahan rekaman; (4) Menghimpun dokumentasi hasil program siaran televise
dan radio di Indonesia;(5) menghimpun literatur kelabu dari berbagai macam
seminar konferensi, diskusi di Indonesia dalam berbagai bidang keilmuan; (6)
Menghimpun koleksi ephemeral dari berbagai macam aktivitas publik; (7)
Menghimpun karya-karya terbitan dan rekaman pertama untuk kepentingan
historis; (8) pemberian penghargaan kepada penerbit, perusahaan rekaman dan
19
penulis yang aktif dalam pelaksanaan Undang-Undang Serah-Simpan Karya
Cetak dan Karya Rekam; (9) Mengembangkan koleksi Indonesiana yang lengkap;
2. Meningkatkan perpustakaan yang tergabung dalam jejaring nasional
perpustakaan;
Langkah operasional yang dilakukan adalah: (1) meningkatkan pengumpulan dan
akses pangkalan data Katalog Induk Nasional (KIN), bibliografi nasional
Indonesia (BNI); (2) membangun layanan bibliografi nasional (layanan kopi
katalog, tajuk otoritas lingkup nasional)
3.2 Kerangka Regulasi
Kerangka regulasi merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka
memfasilitasi, mendorong, dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggara
negara dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Terkait pelaksanaan Renstra
Direktorat Deposit 2015-2019, terdapat beberapa regulasi yang dibutuhkan agar
pencapaian menjadi lebih optimal yakni dengan revisi Undang-Undang Nomor 4 Tahun
1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam, dengan memperhatikan
perkembangan zaman dan teknologi yang berkaitan dengan objek maupun subjek
hukumnya.
Pada level Peraturan Pemerintah (PP), Direktorat Deposit juga merasa perlu
melakukan revisi maupun pembentukan PP yang baru, yakni:
Revisi PP Nomor 70 Tahun 1991 tentang pelaksanaan Undang-undang No
4 Tahun 1990
Revisi PP Nomor 23 Tahun 1999 tentang pelaksanaan serah simpan dan
pengelolaan karya rekam, fim ceritera atau film dokumen.
Perka Nomor 7 Tahun 2016, tentang tatacara pemberian ISBN
Selanjutnya, peraturan-peraturan internal Direktorat Deposit dalam rangka
penguatan kelembagaan (Kode Etik dan budaya, SDM, organisasi, maupun dukungan
informasi dan teknologi) juga perlu disempurnakan/diperbaiki sesuai kebutuhan
organisasi yang dinamis.
20
3.3. Kerangka Kelembagaan
Kerangka kelembagaan merupakan perangkat lembaga berupa struktur organisasi,
ketatalaksanaan, dan pengelolaan SDM yang digunakan untuk mencapai visi, misi dan
tujuan, kegiatan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga.
Dalam konteks Renstra Direktorat Deposit 2015-2019, tujuan pengaturan kerangka
kelembagaan adalah:
1. Meningkatkan kualitas dan efektifitas informasi dan data, khususnya bagi
Pimpinan sebagai pendukung pengambilan keputusan yang bersifat strategis;
2. Mengeskalasi kualitas dan kuantitas kerjasama dan koordinasi pengawasan
bibliografi dan serah simpan KCKR degan mitra kerjasama dan lingkungan
strategisnya;
3. Menata organisasi yang terpadu, tepat fungsi dan tepat ukuran, menghindari
duplikasi fungsi dan peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan
tugas; lain-lain untuk meningkatkan akuntabilitas lembaga maupun individu.
21
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Dalam mengukur sasaran strategis, sasaran program dan sasaran kegiatan,
ditentukan indikator pencapaian dan target capaian atau yang dikenal dengan target
kinerja. Spesifiknya, target Direkotrat Deposit Bahan Pustaka merupakan hasil dan
satuan hasil yang direncanakan akan dicapai Direkotrat Deposit Bahan Pustaka dari
setiap indikator kinerjanya
4.1. Target Kinerja
Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur secara
berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2019. Sasaran kinerja dihitung secara kumulatif
selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2019. Target kinerja digunakan sebagai alat
untuk melakukan monitoring capaian Direktorat Deposit Bahan Pustaka dalam
menjalankan strategi dan mencapai tujuan strategisnya, ditetapkan target pada masing-
masing indikator kinerja. Target capaian yang diharapkan pada akhir masa pelaksanaan
Renstra adalah sebagai berikut:
1. Perspektif Stakeholder (Stakeholder Perspective)
Sasaran
Strategis
IKU Satuan
Target
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya
pengawasan
bibliografi
nasional
1. Persentase
peningkatan
penerimaan KCKR
Persen 10 20 40 60 80
2. Persentase
pengawasan
Bibliografi
Indonesia
Persen 100 100 100 100 100
22
2. Perspektif Pelanggan (Costumer Perspective)
Output Program IKU Satuan
Target
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Terselenggaranya Pengelolaan Deposit Terbitan Nasional
1. Meningkatnya
koleksi KCKR
yang terkelola
Persen 10 20 40 60 80
2. Meningkatnya
data literatur
sekunder yang
diterbitkan
Persen 10 10 10 10 10
3. Perspektif Bisnis Proses Internal (Internal Process Perspective)
Output
Program
IKU Satuan
Target
Target
2015 2016 2017 2018 2019
Terhimpun dan Terkelolanya Koleksi KCKR
Jumlah Koleksi KCKR yang terhimpun
Jml 50.424 62.685 88.000 141.000 254.000
Terlaksananya Kegiatan Penyusunan Literatur Sekunder yang Diterbitkan
Jumlah kegiatan penyusunan literatur sekunder yang diterbitkan
Keg
15
16
17
17
17
Setiap sasaran dan indikator kinerja Program pada masing-masing program akan
dijabarkan dalam bentuk kegiatan sebagai dasar pemenuhan prinsip akuntabilitas
Direktorat Deposit Bahan Pustaka dalam menyesuaikan kebutuhan anggarannya. Setiap
kegiatan dimaksud juga memiliki indikator kinerja kegiatan dan target kinerja yang akan
dicapai.
23
4.2. Kerangka Pendanaan
Dalam memenuhi target kinerja Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan
Nasional RI memanfaatkan sebesar-besarnya alokasi anggaran yang bersumber dari
APBN. Adapun Kerangka Pendanaan Direktorat Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan
Nasional RI Tahun 2015-2019, sebagai berikut:
Tabel 2 Alokasi anggaran program dan kegiatan direktorat deposit tahun 2015 – 2019
Program/Kegiatan Alokasi Anggaran (ribuan rupiah)
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Koleksi KCKR yang
Terhimpun
3.418.506
1.714.157
2.456.564
4.419.050
4.860.953
Jumlah Kegiatan Penyusunan
Literatur Sekunder
3.057.134
1.281.235
1.637.710
2.115.350
2.326.884
24
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis Direktorat Deposit Bahan Pustaka Tahun 2015 – 2019 pada
hakekatnya merupakan dokumen resmi yang berisi “janji” dari seluruh staf di
lingkungan Direktorat Deposit Bahan Pustaka dalam mencapai tujuan dan sasaran lima
tahunan (2015 – 2019) dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran strategis
Direktorat Deposit Bahan Pustaka. Selain itu, dokumen ini merupakan sarana
komunikasi antar unit kerja di lingkungan internal maupun lingkungan eksternal
Direktorat Deposit Bahan Pustaka dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan. Sebagai unit kerja yang mempunyai tugas menghimpun dan
melestarikan khasanah budaya bangsa melalui terkelolanya koleksi nasional
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktorat Deposit Bahan
Pustaka mempunyai peranan besar dalam mendorong terwujudnya visi dan misi
Perpustakaan Nasional sebagai perpustakaan rujukan dan perpustakaan deposit.
Rencana Strategis Direktorat Deposit Bahan Pustaka merupakan landasan dalam
melaksanakan tugas dan fungsi, serta perumusan kebijakan dan program yang
berorientasi hasil dengan mempertimbangkan kapabilitas sumber daya yang dimiliki.
Hambatan dalam pencapaian tujuan strategis perlu dirumuskan solusinya oleh berbagai
pihak terkait secara sinergi meliputi koordinasi antar lembaga, sinkronisasi kebijakan,
peraturan dan perundangan, dan program pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat
dalam rangka menumbuhkan partisipasinya dalam penyelenggaraan penghimpunan
karya tulis, karya cetak maupun karya rekam.
Koordinasi antar lembaga merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan
perhatian khusus. Efektivitas pelaksanaan kebijakan dan program Direktorat Deposit
banyak dipengaruhi oleh kelancaran koordinasi antar unit di lingkungan internal dan
eksternal, khususnya dalam program implementasi Undang-undang Deposit yang
merupakan program prioritas utama Direktorat Deposit Bahan Pustaka saat ini.