Rehabilitasi Medik Pada Stroke

Post on 12-Dec-2015

50 views 6 download

description

rehab medik stroke

Transcript of Rehabilitasi Medik Pada Stroke

Rehabilitasi Medik pada Stroke

STROKE

Definisi menurut WHO

• manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal maupun global (menyeluruh), yang berlangsung cepat, berlangsung lebih dari 24 jam atau sampai menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskuler.

Stroke Hemoragik

• adalah stroke yang terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak.

STROKE

STROKE INFARK (85%)

STROKE PERDARAHAN(15%)

ATHEROTHROMBOTIK(80%)

KARDIOEMBOLI(20%)

PERDARAHAN INTRASEREBRAL

PERDARAHAN SUBARAKNOID

FAKTOR RESIKO

NON-MODIFIABLE MODIFIABLEMAYOR MINOR

Umur(semakin tua, semakin

berisiko)

Hipertensi Hiperkolesterolemia

Jenis kelamin (Laki-kali > Perempuan)

Penyakit jantung

Merokok

Ras & etnik(banyak pada kulit hitam karena berpotensi untuk

terkena hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas)

DM Alkohol

Herediter(terdapat stroke di kalangan

anggota keluarga)

Gejala Klinis

Gejala Sentral

• gangguan psikis• gangguan emosi• kesulitan bicara dan

menelan• inkontinentia• sindrom rasa nyeri• gangguan penglihatan• gangguan pendengaran

Gejala Klinis

Gejala Ekstremita

s

• spastisitas• nyeri pada ekstrmitas • rigiditas • ataksi• klonus• astreognosis• gangguan sensorik• kontraktur

Ganggguan Fungsi pada Stroke

Level ICFImpairment (gangguan organ atau fungsi organ)

• hemiparesis, afasia, disartria, disfagia, depresi dan lain sebagainya

Disability (ketidakmampuan)

• ketidak mampuan berjalan (akibat hemiparesis), ketidakmampuan berkomunikasi (akibat afasia, disatria) atau ketidakmampuan melakukan perawatan diri sendiri seperti berpakaian (akibat hemiparesis, gangguan kognitif, gangguan sensoris dan lain-lain)

Participation (peran-serta penderita dalam kehidupan)

• ketidakmampuan berperan sebagai ayah bermain dengan anaknya (karena hemiparesis yang menyebabkannya sulit bergerak atau berjalan), tidak dapat bekerja (karena kesulitan berjalan ke tempat kerja, melakukan pekerjaan sebelumnya) dan lain sebagainya

Rehabilitasi Setelah Stroke

Tujuan latihan fisik pada penderita stroke : Mengoptimalkan fungsi motorik Meningkatkan QOL, kapasitas fungsional dan

mobilitas Mencegah komplikasi dari inaktivitas yang

berkepanjangan Menurunkan resiko terjadinya serangan stroke Meningkatkan kegiatan ‘aerobic fitness’ sesuai

dengan keterbatasan fungsi yang masih ada

REHABILITASI STROKE

FASE AKUT FASE LATIHAN AKTIF

FASE AKUT

biasanya 48-72 jam pertama setelah serangan stroke keadaan pasien belum stabil → pasien harus berbaring di

tempat tidur

Hal-hal yang harus diperhatikan:1. Sikap dan posisi pasien harus diperhatikan → untuk

mencegah kecacatan serta memberikan rasa nyaman kepada pasien.

2. Latihan-latihan pasif anggota gerak atas dan bawah yang berguna untuk mencegah kekakuan otot dan sendi

1. POSISI PASIEN

Posisi pasien harus dirubah setiap 2-3 jam berupa: terlentang miring ke sisi yang sehat miring ke sisi yang sakit

BERBARING TERLENTANG Posisi kepala, leher dan

punggung harus lurus Letakkan bantal di bawah

bahu dan lengan yang lumpuh secara hati-hati, sehingga bahu terangkat ke atas dengan lengan agak ditinggikan dan memutar ke arah luar, siku dan pergelangan tangan agak ditinggikan.

Letakkan pula bantal di bawah pangkal paha yang lumpuh dengan posisi agak memutar ke arah dalam, lutut agak ditekuk.

MIRING KE SISI YANG SEHAT

Bahu yang lumpuh harus menghadap ke depan, lengan yang lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan

Kaki yang lumpuh agak ditekuk, kaki yang sehat menyilang di atas kaki yang lumpuh dengan diganjal bantal

MIRING KE SISI YANG LUMPUH

Lengan yang lumpuh menghadap ke depan, pastikan bahwa bahu pasien tidak memutar secara berlebihan.

Kaki yang lumpuh agak ditekuk, kaki yang menyilang di atas kaki yang lumpuh dengan diganjal bantal

2.LATIHAN PASIF ANGGOTA GERAK ATAS DAN BAWAH

Latihan pasif anggota gerak atasGerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu: • Tangan satu penolong

memegang siku, tangan lainnya memegang lengan.

• Luruskan siku, naikkan dan turunkan lengan dengan siku tetap lurus.

Gerakan menekuk dan meluruskan siku:

Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk dan meluruskan siku.

Gerakan memutar pergelangan tangan :

Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya menggenggam telapan tangan pasien.

Putar pergelangan tangan pasien kearah luar (terlentang) dan ke arah dalam (telungkup)

Konsul terapis fisik sebelum melakukan latihan ini

Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan:

Pergelangan lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya memegang pergelangan tangan pasien.

Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah

Gerakan memutar ibu jari: Pegang telapak tangan dan

keempat jari dengan tangan satu, tangan lainnya memutar ibu jari tangan.

Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan.

b) Latihan pasif anggota gerak bawahGerakan menekuk dan meluruskan

pangkal paha: Pegang lutut dengan tangan

satu, tangan lainnya memegang tungkai.

Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut tetap lurus.

Gerakan menekuk dan meluruskan lutut:

Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai.Kemudian tekuk dan luruskan lutut.

Gerakan pangkal paha: Gerakan kaki pasien

menjauh dan mendekati badan (kaki satunya)

Gerakan memutar pergelangan kaki:

Pegang tungkai dengan tangan satu, tangan lainnya memutar pergelangahn kaki.

FASE LATIHAN AKTIF

1. LATIHAN AKTIF ANGGOTA GERAK ATAS DAN BAWAH.

Latihan 1:• Angkat tangan yang

lumpuh menggunakan tangan yang sehat ke atas

• Letakkan kedua tangan di atas kepala

• Kembalikan tangan ke posisi semula

Latihan 2: Angkat tangan yang

lumpuh melewati dada kearah tangan yang sehat.

Kembali ke posisi semula

Latihan 3: Angkat tangan yang

lemah menggunakan tangan yang sehat ke atas

Kembali seperti semula

Latihan 4: Pegang pergelangan

tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat

Luruskan siku kemudian angkat ke atas

Letakkan kembali tangan yang lumpuh di tempat tidur

Latihan 5: Pegang pergelangan

tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat, angkat ke dada.

Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar.

Latihan 6: Tekuk jari-jari yang

lumpuh dengan tangan yang sehat, kemudian luruskan

Putar ibu jari yang lemah menggunakan tangan yang sehat

Latihan 7: Letakkan kaki yang sehat di

bawah lutut yang lumpuh Turunkan kaki yang sehat,

sehingga punggung kaki yang sehat berada di bawah pergelangan kaki yang lumpuh

Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang sehat, kemudian turunkan pelan-pelan

Latihan 8: Angkat kaki lumpuh

menggunakan kaki yang sehat ke atas sekitar 3 cm.

Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi, kemudian ke sisi sebelahnya (sisi satunya)

Kembali ke posisi semula dan ulangi lagi

Latihan 9: (bridging exercise) Anjurkan pasien untuk

menekuk lututnya, Bantu pegang pada lutut yang lumpuh dengan tangan satu.

Dengan tangan yang lainnya penolong memegang pinggang pasien.

Anjurkan pasien untuk mengangkat bokongnya

Kembali ke posisi semula dan ulangi lagi.

2. LATIHAN KESEIMBANGAN

Bila keadaan umum pasien telah stabil yang dinyatakan oleh tim medis, mulailah melatih keseimbangan duduk, berdiri dan berjalan

a) Melatih keseimbangan duduk Penolong berdiri di sebelah sisi yang

lumpuh, penolong lainnya berdiri di sisi yang sehat (bila diperlukan)

Letakkan lengan anda yang dekat dengan kepala pasien di belakang punggung pasien, demikian pula tangan penolong satunya.

Tarik bersama-sama pasien ke arah duduk tegak.

Bila pasien telah mampu menjaga keseimbangan waktu duduk, letakkan bantal di belakang kepala, leher dan bahu yang lumpuh (jumlah 4 bantal), letakkan juga satu bantal di bawah lengan yang lumpuh

b) Melatih keseimbangan berdiri sediakan cermin besar supaya

pasien dapat melihat apakah berdirinya sudah tegak atau belum.

berikan kesempatan kepada pasien

untuk berusaha berdiri sendiri semaksimal mungkin.

berdirilah dekat sisi pasien yang

lumpuh untuk memberikan perasaan aman padanya

3. Latihan Menggunakan Tangan yang Lumpuh

Hampiri dan berbicara pada pasien dari sisi tubuh yang lumpuh, sentuhlah anggota tubuh yang lumpuh tersebut dan gosoklah dengan lembut. Jangan topang pasien bila tiba-tiba pasien seakan terjatuh (condong ke sisi lumpuh), kerna pasien akan belajar sendiri untuk menjaga keseimbangan tubuhnya

Berikan motivasi kepada pasien untuk menggunakan tangan yang lumpuh sebanyak mungkin

4. Latihan Mobilisasi

a) Latihan berjalan menggunakan tongkat berkaki satu atau berkaki empat

b) Latihan naik turun tangga (dibantu penolong)

naik turun tangga tanpa menggunakan tongkat

naik turun tangga menggunakan tongkat

5. Latihan Berkomunikasi

Latihan menulis Latihan membaca

Latihan mengucapkan huruf A, I, U, E, O. Latihan mendengar suara, musik, kaset berisi suara anggota keluarga.

Latihan berkomunikasi menggunakan papan yang bergambar atau berupa tulisan.

6. Latihan Melakukan Kegiatan Sehari-hari

A. Tata Cara Makan Ciptakan suasana tenang dan rileks pada waktu makan Latihan dikonsentrasikan pada latihan menelan,

diberikan makanan yang tidak perlu dikunyah dan letakkan pada bagian tengah belakang dari lidah.

Pada waktu menelan, anjurkan pasien untuk memegang kerongkongnya untuk merasakan proses menelan.

Setelah pasien mampu menelan, lanjutkan dengan latihan mengunyah dan menggigit

Bila perlu, gunakan peralatan makan khusus, misalnya:sendok sekaligus garpu, dsb.

B. Tata Cara Berpakaian Cara menggunakan

kemeja: Masukkan terlebih dahulu

lengan yang lemah ke dalam lengan baju.

Tarik lengan baju ke atas sampai bahu.

Putar baju ke arah lengan yang sehat.

Masukkan tangan yang sehat ke lengan baju lainnya.

Cara menggunakan celana : Masukkan kaki yang lemah

terlebih dahulu ke dalam celana

Kemudian masukkan kaki yang sehat ke dalam celana.

Jika keseimbangan pasien telah bagus, celana langsung di tarik ke atas

Jika keseimbangan belum pulih, pasien berbaring dahulu, baru celana di tarik ke atas secara bergantian.

C. Tata Cara Menggunakan Kamar Kecil Berikan pegangan yang menempel di dinding samping

kloset Bila perlu gunakan commode di atas commode di atas

kloset Sediakan kursi di kamar mandi untuk mandi pasien,

jika ada sediakan shower Pasangkan pegangan pada dinding kamar mandi Usahakan terdapat bagian yang kering di kamar

mandi.

D. Tata Cara BerpindahDari tempat tidur ke kursi Letakkan kursi roda/kursi di sebelah sisi yang lemah Pastikan bahwa tempat tidur dan kursi roda dalam keadaan

terkunci Anjurkan agar pasien bergeser ke tepi tempat tidur, duduk

dengan telapak kaki menapak di lantai. Pegang pinggang pasien dengan kedua tangan anda,

anjurkan pasien untuk memegang kedua bahu anda Bantu pasien untuk berdiri dan mundur ke belakang untuk

duduk di kursi.

Dari kursi roda ke mobil Parkir mobil cukup jauh dari trotoar untuk memberi

ruang pada kursi roda Dorong kursi roda ke dekat pintu mobil dengan sisi

yang sehat berada dekat pintu mobil. Pastikan bahwa kursi roda dalam keadaan terkunci

Dengan ditopang lengan yang sehat, pasien berdiri dan masuk ke pintu mobil serta duduk di jok mobil, anjurkan pasien untuk bergeser ke belakang sejauh mungkin