Post on 09-Mar-2019
REGULASI TERKAIT PEWARNA ALAMI
Bogor, 19 April 2018
Disampaikan pada In-Depth Seminar Foodreview tentang Natural Color for Food Product oleh:
DRS. SURATMONO, MP.Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan - BPOM
OUTLINE
2
PENDAHULUAN
PENGKAJIAN PENGGUNAAN BTP PEWARNA ALAMI
REGULASI BTP PEWARNA ALAMI
IMPLEMENTASI REGULASI PEWARNA ALAMI
PENUTUP
1
5
2
3
4
1
PENDAHULUAN
Mengapa Perlu Regulasi Pangan?
4
1Tersedianya pangan yang memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan
gizi bagi kepentingan kesehatan manusia
2Terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab
3Terwujudnya tingkat kecukupan pangan dengan harga yang wajar dan
terjangkau sesuai dengan kebutuhan masyarakat
PANGAN
5
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber
hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan,
peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak
diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman
bagi konsumsi manusia, termasuk:
a. bahan tambahan Pangan;
b. bahan baku Pangan; dan
c. bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan/ minuman.
DEFINISI
UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan)
Bahan
Tambahan
PanganDefinisi:
Bahan Tambahan Pangan adalah
bahan yang ditambahkan ke dalam pangan
untuk mempengaruhi sifat atau bentuk
pangan.
6
(PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan dan revisinya)
Perkembangan IPTEK, perubahan gaya hidup,
inovasi pangan
Pertumbuhan industripangan dan variasi
produk pangan
Penggunaan BTPmeningkat
7
KONTRIBUSI BTP?
Peran BTP dalam Pangan
Sifat/ bentukpangan
Mutupangan
Stabilitaspangan
Pengaturan penggunaan BTP
dalam produk pangan
Mempengaruhi:
Daya terimakonsumen
Menetapkan batas maksimumpenggunaan BTP untuk:
Antisipasi penyalahgunaan BTP Dasar/acuan pengawasan produk
pangan beredar
8
9
PewarnaAlami(Natural food color)
PewarnaSintetis(Synthetic food color)
Pewarna yang dibuat melalui proses ekstraksi, isolasi, atau derivatisasi (sintesis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral atau sumber alami lain, termasuk Pewarna identik alami.
Pewarna yang diperoleh secara sintesis kimiawi.
PEWARNA?Pewarna (Color) adalah bahan tambahan pangan
berupa Pewarna alami dan Pewarna sintetis, yang ketika ditambahkan atau diaplikasikan pada pangan mampu memberi atau memperbaiki warna.
APA ITU
Sumber: Peraturan Kepala BPOM No. 37/2013
01
02
03
Tujuan Penambahan Pewarna
10
Memberi warna
yang menarik pada
produk pangan
Menyeragamkan warna
dalam produksi pangan dari
setiap proses pengolahan
Memperkuat warna
pangan agar lebih
menarik bagi konsumen
Dasar Pemilihan Pewarna?
11
Daya Mewarnai
Sintetis lebih kuat
daripada alami
Aspek Ekonomis
Sintetis lebih murah
daripada alami
Stabilitas
Alami kurang stabil
Identitas Produk
Merah: Strawberry
Intensitas Warna
Makin pekat = Makin bagus
(Persepsi)
Kepraktisan
Sintetis lebih praktis
?
2
PENGKAJIAN BTP PEWARNA ALAMI
Bagaimana BPOM Melakukan Pengkajian BTP Pewarna Alami?
13
ACUAN
1. Kajian keamanan JECFA (Joint Expert
Committee on Food Additive)
2. Standar Codex (General Standard for
Food Additives)
3. Regulasi negara lain
4. Pertimbangan dan rekomendasi tim
pakar
PERTIMBANGAN
1. Kajian keamanan (absorbsi, distribusi,
metabolisme dan ekskresi)
2. Kajian paparan (Berdasarkan data
survey angka konsumsi pangan
Indonesia)
3. Fungsi teknologi & penggunaan BTP
oleh industri pangan
4. Kemampuan laboratoriumTidak ada perbedaan skema pengkajian keamanan,
baik pewarna alami maupun pewarna sintetis.
PEWARNA ALAMI YANG DIIZINKAN DIGUNAKAN DALAM PRODUK PANGAN DI BEBERAPA NEGARA DAN CODEX
14
Regulasi Jenis BTP Pewarna Alami
CODEX STAN 192-1995 Indonesia mengacu CODEX STAN 192-1995, kecuali:
1. Yang tidak diatur di Indonesia: Ekstrak anato berbasis norbixin
2. Yang diatur di Codex: Ekstrak cocineal
FSANZ Indonesia mengacu FSANZ, kecuali:
Yang diatur di FSANZ: Caramel II - caustic sulphite process
EU Sama dengan yang diatur di Indonesia kecuali:
Yang diatur di EU: Tocopherol-rich extract
CFR Sama dengan yang diatur di Indonesia kecuali:
Yang diatur di CFR: Lycopene Extract (From Tomato)
Thailand Sama dengan CODEX STAN 192-1995
Antara lain:
3
REGULASI BTP PEWARNA ALAMI
REGULASI TERKAIT BTP PEWARNA ALAMI
Peraturan Kepala Badan POM ini mengatur 15 Jenis BTP Pewarna Alami.
Mengatur:a. Golongan BTP Pewarna yang terdiri
dari: BTP Pewarna Alami BTP Pewarna Sintetis
b. Batas maksimum penggunaan BTP Pewarna pada Kategori Pangan
c. Izin penggunaan BTP Pewarna selain yang telah ditetapkan dalam peraturan
16
Perka BPOM No. 37/2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan BTP Pewarna
1
2
3
4
5
JENIS BTP PEWARNA ALAMI YANG DIIZINKAN(PERKA BPOM NO. 37/2013 TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP)
No Nama BTP Pewarna Alami INS
1 Kurkumin CI. No. 75300 100(i)
2 Riboflavin
Riboflavin (sintetik) 101(i)
Riboflavin 5’- natrium fosfat 101(ii)
Riboflavin dari Bacillus subtilis 101(iii)
3 Karmin dan ekstrak cochineal CI. No. 75470
Karmin CI. No. 75470 120
Ekstrak cochineal No. 75470 120
4 Klorofil CI. No. 75810 140
5 Klorofil dan klorofilin tembaga kompleks
CI. No. 75810
141
6 Karamel I (plain) 150a
7 Karamel III amonia proses 150c
No Nama BTP Pewarna Alami INS
8 Karamel IV amonia sulfit proses 150d
9 Karbon tanaman CI. 77266 153
10 Beta-karoten (sayuran) CI. No. 75130 160a(ii)
11 Ekstrak anato CI. No. 75120 (berbasis
bixin)
160b(i)
12 Karotenoid
Beta-karoten (sintetik) CI. No. 40800 160a(i)
Beta-karoten dari Blakeslea trispora 160a(iii)
Beta-apo-8’-karotenal CI. No. 40820 160e
Etil ester dari beta-apo-8’asam karotenoat CI. No. 40825
160f
13 Merah Bit 162
14 Antosianin 163
15 Titanium dioksida 17117
BAHAN BAKU YANG SUDAH UMUM DIGUNAKAN SEBAGAI PEWARNA ALAMI
18
Confidence
Ex nec affert graece
integre. Ex errem
cotidieque mei.
Daun sujiUmbi bit
Ubi unguKunyitDaun
jambu biji
Wortel
Tomat
BuahstrawberryBuah
jeruk
Buahmangga
Sumber: Pedoman Informasi dan PembacaanStandar BTP untuk Industri Pangan Siap Saji danIndustru Rumah Tangga PanganTahun 2012
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PEWARNA ALAMI
19
KATEGORI PANGAN
BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN
NAMA JENIS BTP PEWARNA ALAMI
NAMA JENIS BTP PEWARNA ALAMI
(Perka BPOM No. 37/2013)
Contoh Regulasi Internasional terkait BTP Pewarna Alami
20
Regulasi internasional terkait penggunaan BTP, mengatur:
1. Penggunaan seluruh golongan BTP, termasukGolongan BTP Pewarna Alami
2. Tidak membedakan antara Pewarna Alami dan Sintetik
CONTOH REGULASI INTERNASIONAL TERKAIT BTP PEWARNA ALAMI:
1. CODEX STAN 192-1995 Adopted in 1995, Revision2017
2. Food Standards Australia New Zealand (FSANZ)
3. CFR - Code of Federal Regulations Title 21 (Amerika)
4. Commission Regulation (EU) No 1129/2011 (Eropa)
Contoh pengaturan penggunaan BTP Pewarna Alami Beta Karoten (INS 160a(ii)) pada CODEX STAN
4
IMPLEMENTASI
REGULASI PEWARNA
ALAMI
IMPLEMENTASI REGULASI PENGGUNAAN BTP PEWARNA ALAMI
22
1. Dibuktikan dengan sertifikat analisis kuantitatifjika batas maksimumnya numerik.
2. Dibuktikan dengan sertifikat analisis kualitatif jikabatas maksimumnya CPPB .
3. Dihitung berdasarkan penambahan BTP PewarnaAlami yang digunakan dalam pangan jika batasmaksimum tidak dapat dianalisis.
Penggunaan BTP Pewarna Alami
wajib:
(Pasal 5, Perka BPOM No. 37/2013)
IMPLEMENTASI REGULASI PENGGUNAAN BTP PEWARNA ALAMI
1. Secara tunggal atau campuran.
2. Jika digunakan secara campuran, perhitungan
hasil bagi masing-masing BTP Pewarna Alami
dengan Batas Maksimum penggunaannya
(numerik) jika dijumlahkan tidak boleh lebih dari
1 (satu) Disebut sebagai perhitungan Rasio 1.
3. BTP Pewarna Alami dengan Batas Maksimum
CPPB tidak perlu perhitungan Rasio 1.
23
BTP Pewarna Alami dapatdigunakan:
Contoh perhitungan Rasio 1 BTPPewarna Alami Campuran
(Pasal 6, Perka BPOM No. 37/2013)
IMPLEMENTASI REGULASI TERKAIT PELABELAN BTP PEWARNA ALAMI
1. Golongan BTP
2. Nama Jenis BTP
3. Indeks BTP pewarna alami
Contoh: CI. No. 75130
24
Pada label pangan yang mengandung BTP Pewarna Alamiwajib dicantumkan:
Contoh label pangan (Permen Susu) mengandung BTP Pewarna Alami
(Pasal 22, PP NO. 69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan)
Komposisi: Susu, …….., PengawetAsam Benzoat, PewarnaKarmin CI. No. 75470
SUKITAPermen Susu
Komposisi: Tepung beras, …….., Antioksidan Butil hidroksianisol, Pewarna Beta-karoten (sayuran) CI. No. 75130
DelicioKrekers Beras
Contoh label pangan (Krekers Beras) mengandung BTP Pewarna Alami
IMPLEMENTASI REGULASI TERKAIT PELABELAN BTP PEWARNA ALAMI
a. tulisan “Bahan Tambahan Pangan”;
b. nama golongan BTP;
c. nama jenis BTP; dan
d. nomor Pendaftaran Produsen BTP
25
Pada label sediaan BTP PewarnaAlami wajib dicantumkan:
Cap AnggrekBahan Tambahan Pangan
Pewarna pangan
Komposisi:Kurkumin CI. No. 75300 (9%)Polisorbat 80 (91%)
Diproduksi oleh
PT. Cepot-Bekasi
Berat bersih 200 g
Contoh label sediaan BTP
(Pasal 14, PERMENKES NO. 033/2012 tentang BTP)
IMPLEMENTASI REGULASI TERKAIT IZIN PENGGUNAAN BTP PEWARNA ALAMI YANG EKSISTING
1. Boleh digunakan setelah mendapat persetujuan tertulis dariKepala Badan.
2. Untuk mendapatkan persetujuan tersebut, pemohon harusmengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Badan disertaikelengkapan data sesuai formulir sebagaimana tercantumdalam Lampiran II Perka BPOM No. 37/2013.
3. Keputusan persetujuan/penolakan dari Kepala Badan diberikan paling lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya permohonan secara lengkap.
26
Jenis dan Penggunaan BTP PewarnaAlami yang belum diizinkan:
(Pasal 8, Perka BPOM No. 37/2013)Formulir yang digunakan untukmengajukan izin penggunaanBTP Pewarna Alami
1. Saat ini timeline pengkajian BTP (termasuk BTP Pewarna Alami) sedang dalam proses
revisi dan akan diubah menjadi: maksimal 85 HK.
2. Dalam implementasinya akan dikelompokkan menjadi:
27
IMPLEMENTASI REGULASI TERKAIT IZIN PENGGUNAAN BTP PEWARNA ALAMI DALAM PROSES REVISI
BTP PEWARNA ALAMI DILARANG DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN:
Menyembunyikan kerusakan pangan
(menyembunyikan penggunaan bahan baku pangan yang tidak memenuhi persyaratan dan
menyembunyikan cara kerja yang bertentangan dengan cara produksi pangan yang baik untuk
pangan)
Contoh:
Pemilihan dan penggunaan bahan baku (daging) untuk pembuatan kornet atau sosis. Bahan
baku yang digunakan sudah rusak/ busuk, sehingga berwarna coklat kehijauan. Untuk
memperoleh warna merah daging, maka dilakukan penambahan BTP pewarna, seperti Ekstrak
anato CI. No. 75120 (berbasis bixin).
28(Perka BPOM No. 37/2013, Pasal 9)
5
PENUTUP
Penutup
30
Simpulan1. Penggunaan jenis Pewarna alami &
Sintetis dalam pangan melalui alur
pengkajian aspek safety yang sama
2. Pelabelan BTP Pewarna Alami harus
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
3. Penggunaan BTP Pewarna Alami yang
belum ditetapkan dapat dilakukan
setelah persetujuan tertulis dari
Kepala BPOM
SaranKerja sama academia, business, dan
government diperlukan dalam
pengkajian, pengembangan regulasi
terkait BTP Pewarna Alami
31
AYO CEK BTP BERBASIS ANROIDAplikasi android berbasis online untuk mempermudah dan mempercepat
pengawas, produsen, dan konsumen dalam membaca peraturan tentang
Bahan Tambahan Pangan.
JENIS PENCARIAN JENIS BTP GOLONGAN BTP KATEGORI PANGAN INS JENIS PANGAN (NEW)
FITUR APLIKASI KAMUS ISTILAH PERHITUNGAN RASIO 1
(NEW)
DOWNLOAD
AYO CEK BTP BERBASIS WEB
32
Merupakan aplikasi pengembangan dari aplikasi
terdahulu yang berbasis android.
Tujuannya adalah:
• Memberikan kemudahaan bagi pengguna standar untuk
mendapatkan akses informasi tentang standar BTP
• Memberikan kemudahan bagi pengguna standar untuk
mengetahui dan membaca standar terkait BTP
• Memberikan akses terbuka kepada pengguna terkait
persetujuan penggunaan BTP yang sudah dikeluarkan oleh
Direktorat Standardisasi Produk Pangan hingga tahun 2017
33
e-StandardisasiPangan
Merupakan Aplikasi Online berbasis web yang
disusun sebagai bentuk sistem elektronik dari
pengajuan berkas permohonan izin
penggunaan BTP (perluasan Kategori Pangan),
proses verifikasi berkas permohonan, dan
pengkajian yang selama ini masih dilakukan
secara manual.
Terima kasih!
Contact:
DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN
Jl. Percetakan Negara No.23 Jakarta, 10560 Gedung F Lt.3
Telp: 021-42875584; 0214244691 ext.1090-1092
Fax : 021-42875780
Website: www.pom.go.id
Any Questions?