Post on 31-Oct-2021
REFORMASIBIROKRASI
Dewan Energi Nasional Sekretariat Jenderal Dewan Energi NasionalJl Jenderal Gatot Subroto Kav. 49 – Jakarta SelatanTelp. (021) 52921621Fax. (021) 52920190
2020
LAPORANKEGIATAN
LAPORAN KEGIATAN
REFORMASI BIROKRASI
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2020
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkah, rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penyusunan
Laporan Kegiatan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi
Nasional Tahun Anggaran 2020 ini dapat diselesaikan.
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas segala
daya dan upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka mewujudkan
kepemerintahan yang baik (good governance) melalui implementasi Reformasi
Birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional.
Adapun materi muatan dalam laporan ini berisi tentang latar belakang,
kegiatan dan/ atau hasil yang telah dicapai oleh Sekretariat Jenderal Dewan
Energi Nasional pada Tahun Anggaran 2020 dalam rangka mewujudkan
sasaran program Reformasi Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan
akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas) di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi
Nasional.
Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah mendukung dan berperan aktif memberikan
sumbangan pemikiran, gagasan, saran, waktu serta tenaga terbaiknya dalam
kegiatan Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
Tahun Anggaran 2020, dan semoga kerjasama yang baik ini dapat terus
berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.
Jakarta, Desember 2020
Penyusun
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
ii
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Dasar Hukum ............................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................ 11
PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................................................. 12
A. Uraian Umum ............................................................................................................. 12
B. Metodologi ................................................................................................................. 13
HASIL YANG DIPEROLEH ................................................................................................ 16
A. Capaian Hasil ............................................................................................................ 16
B. Tantangan.................................................................................................................. 38
C. Tindak Lanjut ............................................................................................................. 42
PENUTUP ........................................................................................................................... 47
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 47
B. Saran ......................................................................................................................... 49
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 50
BAB I
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebijakan pembangunan Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam
rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)
dan merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan pelaksanaan
pembangunan nasional. Reformasi adalah pengubahan, perombakan,
penataan, perbaikan atau penyempurnaan. Sementara Birokrasi adalah
aparatur, lembaga/ instansi, organisasi pemerintah, pegawai pemerintah,
sistem kerja, dan perangkat kerja. Reformasi Birokrasi merupakan upaya
sistematis, terpadu dan komprehensif untuk mewujudkan kepemerintahan
yang baik (good governance) yang meliputi aspek kelembagaan, sumber daya
manusia aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas, pengawasan, dan
pelayanan publik. Reformasi Birokrasi dihadapkan pada upaya mengatasi
inefisiensi, inefektivitas, tidak professional, tidak netral, tidak disiplin, tidak
patuh pada aturan, rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak
transparan, belum ada perubahan mindset, korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) yang marak di berbagai jenjang pekerjaan, abdi masyarakat yang belum
terbangun, pemerintahan yang belum akuntabel, transparan, partisipatif, dan
kredibel, serta pelayanan publik yang belum berkualitas dan belum terbangun
secara luas.
Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) tersebut, maka penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan
Kementerian atau Lembaga (K/ L) perlu didasarkan pada semangat Reformasi
Birokrasi. Kegiatan Reformasi Birokrasi diselenggarakan berdasarkan
Kebijakan Pembangunan Nasional dan Kebijakan Reformasi Birokrasi
Nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang NasionalP0F
1P (RPJPN). Berdasarkan visi misi dan program Presiden dan
1 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 2
dengan berpedoman pada RPJPN tersebut kemudian disusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang selanjutnya diselaraskan
dengan Grand Design Reformasi Biokrasi dan menjadi acuan sekaligus
panduan dalam penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi.
Grand Design Reformasi Biokrasi dimaksud terbagi dalam 3 (tiga)
periode Road Map Reformasi Biokrasi Nasional, yaitu Road Map Reformasi
Biokrasi 2010-2014; Road Map Reformasi Biokrasi 2015-2019; dan Road Map
Reformasi Biokrasi 2020-2024, yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, saat ini Reformasi Birokrasi telah
masuk kepada periode ketiga atau terakhir dari Grand Design Reformasi
Birokrasi Nasional. Pada tahap akhir ini, Reformasi Birokrasi diharapkan
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 3
menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy)
yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan publik yang semakin
berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien. Hal ini sejalan
dengan sasaran yang ingin dicapai dalam Reformasi Birokrasi, yang antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel;
2. Birokrasi yang efektif dan efisien; dan
3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.
Dalam rangka mencapai sasaran Reformasi Birokrasi tersebut, maka
ditetapkanlah 8 (delapan) area perubahan, yang digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi Birokrasi pada K/ L. Kedelapan
area perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Perubahan;
2. Deregulasi Kebijakan;
3. Penataan Organisasi;
4. Penataan Tata Laksana;
5. Penataan Sistem Sumber Daya Manusia Aparatur;
6. Penguatan Akuntabilitas;
7. Penguatan Pengawasan;
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Untuk dapat mengoptimalkan capaian Reformasi Birokrasi, maka
kegiatan Reformasi Birokrasi perlu dilaksanakan secara konsisten, terus
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 4
menerus dan berkelanjutan. Selain itu diperlukan blueprint atau roadmap dari
masing- masing K/ L untuk dijadikan sebagai acuan dan/ atau pedoman untuk
mencapai sasaran Reformasi Birokrasi. Blueprint atau Roadmap Reformasi
Birokrasi tersebut adalah sebagaimana PermenPAN RB 11/2015 P1F
2P.
PermenPAN RB 11/2015 tersebut digunakan sebagai acuan bagi Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB)
dan K/ L untuk menetapkan dan menjalankan program Makro dan Meso, selain
itu juga sebagai acuan bagi seluruh K/ L dan Pemerintah Daerah untuk
menyusun Roadmap Reformasi Birokrasi di internal (masing-masing instansi)
serta menjalankan program Mikro P2F.
B. Dasar Hukum 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional;
5. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi;
6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik;
7. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara;
8. Undang-undang No. 43 tahun 2009 tentang Kearsipan;
9. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;
10. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan;
2 Roadmap Reformasi Biokrasi 2020-2024 sebagaimana diatur dalam PermenPAN RB
25/2020;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 5
11. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa
Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi
Nasional;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Negeri Sipil;
18. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Dewan Energi Nasional dan Tata Cara Penyaringan Calon
Anggota Dewan Energi Nasional;
19. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Biokrasi 2010-2025;
20. Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan
dan Penanggulangan Krisis Energi dan/ atau Darurat Energi;
21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2010 tentang Hak Keuangan Dan Fasilitas Bagi Ketua Harian dan Anggota
Dewan Energi Nasional;
22. Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral;
23. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi
Nasional;
24. Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2018 tentang Tunjangan Kinerja
Pegawai di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 6
25. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi
Kementerian Negara;
26. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024;
27. Keputusan Presiden selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional Nomor
11 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional;
28. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2007
tentang Pedoman Sistem Informasi Kepegawaian Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral;
29. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009
tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi
Nasional;
30. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2011
tentang Kode Etik dan Tata Tertib Dewan Energi Nasional;
31. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2011
tentang Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral;
32. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
33. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 08 Tahun 2013
Pedoman Pengelolaan Sistem Informasi Kehadiran Pegawai di Lingkungan
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sekretariat Jenderal
Dewan Energi Nasional, dan Badan Pengatur Penyediaan dan
Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan
Gas Bumi Melalui Pipa;
34. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 25 Tahun 2014
tentang Sistem Penanganan Pengaduan Internal terhadap Dugaan Tindak
Pidana Korupsi di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral;
35. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 42 tahun 2015
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 7
36. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral;
37. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 46 Tahun 2016
tentang Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral;
38. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 54 Tahun 2017
tentang Tata Cara Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dan
Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral;
39. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 44 Tahun 2018
tentang Pemberian Tunjangan Kinerja Kepada Pegawai di Lingkungan
Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral;
40. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2019
tentang Pencabutan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 26 Tahun 2014 tentang Kelas Jabatan Di Lingkungan Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral;
41. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 5 Tahun 2020
tentang Penyaringan Anggota Dewan Energi Nasional Dari Pemangku
Kepentingan
42. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2020
tentang Pencabutan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 11 Tahun 2015 tentang Peta Jabatan dan Informasi Jabatan
Fungsional Umum di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral;
43. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor Per/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan Jo. Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional
Prosedur Administrasi Pemerintahan;
44. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 8
45. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2011
tentang Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Jabatan Pegawai Negeri Sipil;
46. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 34 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan;
47. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Penanganan
Benturan Kepentingan;
48. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 80 tahun 2012
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah;
49. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 19 Tahun 2018 tentang Penyusunan Peta Proses Bisnis
Pemerintah;
50. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pedoman Evaluasi Kelembagaan
Instansi Pemerintah;
51. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana
Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Instansi Pemerintah;
52. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 8 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Biokrasi Instansi
Pemerintah;
53. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan
Analis Beban Kerja;
54. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020 tentang Roadmap Reformasi Biokrasi
2020-2024;
55. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan
Reformasi Biokrasi;
56. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 6169
K/70/MEM/2016 tentang Pendelegasian Wewenang dan Mandat di Bidang
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 9
Kepegawaian di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral;
57. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 85
K/73/MEM/2017 tentang Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral;
58. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 1050
K/73/MEM/2017 tentang Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral;
59. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 3940
K/08/MEM/2017 tentang Proses Bisnis Level 0 dan Level 1 Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral dan Penunjukan Pemilik Proses;
60. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 2038
K/07/MEM/2018 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral;
61. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 155
K/08/MEM/2020 tentang Peta Jabatan di Lingkungan Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral;
62. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 52
K/70/MEM/2020 tentang Kelas Jabatan di Lingkungan Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral dan Sekretariat Jenderal Dewan Energi
Nasional
63. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor : 146
K/73/SJD/2017 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi
Nasional;
64. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor
01/70/SJD.U/2018 tentang Kode Etik Pegawai dan Penolakan Gratifikasi;
65. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor
02/70/SJD.U/2018 tentang Penggunaan Aset Barang Milik Negara Untuk
Kedinasan;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 10
66. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor : 055
K/73/SJD/2018 tentang Pengangkatan Agen Perubahan Reformasi
Birokrasi Di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional;
67. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 014/
K/73/SJD/2019 tentang Tim Counterpart Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan
Energi Nasional;
68. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 046/
K/70/SJD/2019 tentang Proses Bisnis Level 0 dan Level 1 Dewan Energi
Nasional dan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional serta
Penunjukan Pemilik Proses;
69. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 067/
K/73/SJD/2019 tentang Tim Efektif Proyek Perubahan Efisiensi dan
Optimalisasi Pada Bidang Kepegawaian melalui Penyusunan Standard
Operational Procedure (SOP) Kepegawaian dan Penggunaan Blast
Message untuk Peningkatan Kedisiplinan Pegawai di Lingkungan
Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional;
70. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 068/
K/73/SJD/2019 tentang Tim Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional;
71. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor
0050.K/06/SJD/2020 tentang Pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona
Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Sekretariat Jenderal
Dewan Energi Nasional Tahun 2020;
72. Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor
066.K/06/SJD/2020 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Sekretariat Jenderal
Dewan Energi Nasional.
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 11
C. Tujuan
Sebagaimana dijelaskan di awal, bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan
Reformasi Biokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun
Anggaran 2020 ini adalah dalam rangka melaksanakan Kebijakan
Pembangunan Nasional dan Kebijakan Reformasi Birokrasi Nasional
sebagaimana tertuang dalam Grand Design Reformasi Biokrasi - Undang-
undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (UU 17/07) melalui implementasi pada 8 (delapan) area
perubahan, sehingga sasaran program Reformasi Birokrasi (mewujudkan
birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta
birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas) di lingkungan Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional dapat tercapai secara optimal.
BAB II
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
12
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Uraian Umum
Reformasi Birokrasi merupakan upaya untuk melakukan perubahan dan/
atau perbaikan mendasar dan berkelanjutan terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan. Reformasi Birokrasi dilaksanakan berdasarkan prinsip good
governance, dengan memperhatikan azas keterbukaan, azas akuntabilitas,
azas efektif dan efisien, serta menjunjung tinggi supremasi hukum dan
membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran,
keserasian, dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan.
Untuk dapat mengoptimalkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi, maka
perubahan dan/ atau perbaikan tersebut harus terukur, dapat dirasakan
hasilnya oleh masyarakat atau stakeholder dan dapat mendukung prioritas
pembangunan nasional. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi perlu dilaksanakan
secara berkelanjutan demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance) dalam rangka mewujudkan sasaran Reformasi Birokrasi,
yang antara lain adalah sebagai berikut:
1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel;
2. Birokrasi yang efektif dan efisien; dan
3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.
0TDalam rangka percepatan pelaksanaan program Reformasi Birokrasi di
lingkungan KESDM, maka dimulai pada Tahun Anggaran 2017 dibentuk Tim
Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan
KESDM melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor :
85 K/73/MEM/2017 tentang Tim Asesor Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral, yang ditindaklanjuti dengan penetapan Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor : 1050 K/73/MEM/2017 tentang Tim Pelaksana
Reformasi Birokrasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
13
Berdasarkan hal tersebut selanjutnya pada tahun 2019 ditetapkanlah
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 065
K/73/SJD/2019 tentang Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2019, yang dibentuk dalam
rangka 0Tmendukung pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan
KESDM pada umumnya, dan di lingkungan Setjen DEN khususnya.
Adapun matrik rencana pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi
Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
No Tahapan Kegiatan Waktu (Bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 penyusunan rencana
kegiatan;
2 rapat koordinasi internal;
3 rapat koordinasi dengan
unit/ instansi terkait;
4 evaluasi
5 menyusun laporan
pelaksanaan kegiatan
B. Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Reformasi
Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2020
ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data;
Pengumpulan data ini dilaksanakan dengan melakukan inventaris terhadap
data dan/ atau kegiatan Reformasi Birokrasi yang telah dilaksanakan
(dicapai) pada tahun sebelumnya. Kegiatan inventarisasi ini dimaksudkan
sebagai bahan acuan atas capaian kerja sebelumnya, mengingat
pelaksanaan kegiatan Reformasi pada dasarnya dilaksanakan secara
berkelanjutan, dan merupakan penguatan dan/ atau penyempurnaan dari
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
14
pelaksanaan Reformasi Birokrasi sebelumnya serta pembaharuan dalam
menghadapi dan/ atau mengantisipasi permasalahan baru (yang mungkin
akan timbul) di masa mendatang.
Selain melakukan inventarisasi terhadap data dan/ atau kegiatan
Reformasi Birokrasi pada tahun sebelumnya, dilaksanakan pula
inventarisasi terhadap data dan/ atau kegiatan Reformasi Birokrasi yang
telah dan/atau akan dilaksanakan pada tahun berjalan (tahun 2020).
Adapun acuan yang digunakan dalam melaksanakan inventarisasi ini
antara lain meliputi data dan/ atau kegiatan pada 8 (delapan) area
perubahan pelaksanaan Reformasi BirokrasiP4F
3P.
2. Koordinasi dengan unit terkait;
Berdasarkan hasil inventarisasi tersebut, selanjutnya dilaksanakan
koordinasi baik secara internal (dengan para Stakeholders terkait di
lingkungan Setjen DEN dan/ atau KESDM), maupun secara eksternal
dengan unit organisasi (Kementerian/ Lembaga) lain terkait. Koordinasi
dimaksud terutama berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Penilaian
Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di lingkungan Setjen
DEN dan/ atau KESDM.
3. Evaluasi pelaksanaan kegiatan;
Evaluasi pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi ini dilaksanakan
melalui evaluasi terhadap capaian PMPRB di lingkungan Setjen DEN dan/
atau KESDM. Selanjutnya, berdasarkan nilai capaian PMPRB tersebut
disusun rencana aksi tindak lanjut atau langkah-langkah untuk
melaksanakan perbaikan atau penyempurnaan dalam rangka mendukung
kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM pada tahun-tahun
selanjutnya.
3 Delapan area perubahan pada pelaksanaan Reformasi Birokrasi antara lain terdiri
dari 1.) Manajemen Perubahan; 2.) Deregulasi Kebijakan; 3.) Penataan Organisasi; 4.) Penataan Tata Laksana; 5.) Penataan SDM Aparatur; 6.) Penguatan Akuntabilitas; 7.) Penguatan Pengawasan; serta 8.) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
15
4. Pelaporan
Pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi ini
bertujuan untuk memberikan gambaran kepada Pimpinan atas capaian
dan/ atau kontribusi yang diberikan oleh Setjen DEN terhadap capaian
pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM, selain itu
juga sebagai bahan acuan untuk menyusun kebijakan kedepan (terutama
terkait dengan pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi) di lingkungan
Setjen DEN dalam rangka mewujudkan sasaran program Reformasi
Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang
efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki pelayanan publik
berkualitas), serta mendukung kegiatan Reformasi Birokrasi KESDM pada
tahun-tahun selanjutnya.
BAB III
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
16
BAB III
HASIL YANG DIPEROLEH
A. Capaian Hasil
Pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi perlu dilaksanakan secara
konsisten, terus menerus, dan berkelanjutan demi mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance), sehingga sasaran Reformasi
Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang
efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas)
dapat tercapai secara optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi pada Tahun Anggaran 2020 ini tidak
dapat dilepaskan/ dipisahkan dari capaian pelaksanaan kegiatan Reformasi
Birokrasi di tahun-tahun sebelumnya, yang dapat digunakan sebagai bahan
evaluasi dan/ atau penyempurnaan terhadap langkah, proses, dan/ atau
kegiatan dalam rangka mencapai sasaran Reformasi Birokrasi.
Dalam rangka mencapai sasaran Reformasi Birokrasi tersebut, maka
ditetapkanlah 8 (delapan) area perubahan, yang digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi Birokrasi pada K/ L. Adapun
kedelapan area perubahan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Manajemen Perubahan
a. Tim Reformasi Birokrasi;
b. Road Map Reformasi Birokrasi;
c. Pemantauan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi;
d. Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kinerja.
2. Deregulasi Kebijakan
- Harmonisasi.
3. Penataan Organisasi
a. Evaluasi Kelembagaan;
b. Tindak Lanjut Evaluasi.
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
17
4. Penataan Tata Laksana
a. Proses Bisnis dan Prosedur Operasional Tetap (SOP);
b. Keterbukaan Informasi Publik.
5. Penataan Sumber Daya Manusia Aparatur
a. Perencanaan Kebutuhan Pegawai Sesuai dengan Kebutuhan;
b. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi;
c. Penetapan Kinerja Individu;
d. Penegakan Aturan Disiplin/ Kode Etik/ Kode Perilaku Pegawai;
e. Pelaksanaan Evaluasi Jabatan;
f. Sistem Informasi Kepegawaian.
6. Penguatan Akuntabilitas
a. Keterlibatan Pimpinan;
b. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja.
7. Penguatan Pengawasan
a. Gratifikasi;
b. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
c. Pengaduan Masyarakat;
d. Whistle-blowing System;
e. Penanganan Benturan Kepentingan;
f. Pengembangan Zona Integritas.
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a. Standar Pelayanan;
b. Budaya Pelayanan Prima;
c. Pengelolaan Pengaduan;
d. Penilaian Kepuasan terhadap Pelayanan;
e. Pemanfaatan Teknologi Informasi.
Untuk memudahkan pengukuran keberhasilan dan/ atau pencapaian
Reformasi Birokrasi melalui 8 (delapan) area perubahan tersebut
dilaksanakanlah Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB).
PMPRB merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessement) yang berbasis
prinsip Total Quality Management dan digunakan sebagai metode untuk
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
18
melakukan penilaian serta analisis yang menyeluruh terhadap kinerja instansi
pemerintah.
Adapun PMPRB mencakup penilaian terhadap dua komponen, yakni :
1. Pengungkit (Enablers) seluruh upaya yang dilakukan oleh instansi
pemerintah dalam menjalankan fungsinya;
Penilaian terhadap setiap program dalam komponen pengungkit (proses)
dan sasaran reformasi birokrasi diukur melalui indikator-indikator yang
dipandang mewakili program tersebut. Sehingga dengan menilai indikator
tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran pencapaian upaya yang
berdampak pada pencapaian sasaran. Komponen pengungkit terdiri dari 3
(tiga) aspek, yaitu Aspek Pemenuhan, Hasil Antara Area Perubahan, dan
Aspek Reform. Kategori-kategori pengungkit ini menjadi bagian dari 8
(delapan) area perubahan reformasi birokrasi, yaitu: manajemen
perubahan, deregulasi kebijakan, organisasi, tata laksana, SDM aparatur,
akuntabilitas, pengawasan, dan pelayanan publik.
2. Hasil (Results) dampak dari upaya-upaya atau program/kegiatan yang
telah dilakukan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah dalam
mewujudkan sasaran Reformasi Birokrasi.
PMPRB Tahun 2020 disusun berdasarkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tahun 2020 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024. Dalam peraturan ini digunakan
program-program reformasi birokrasi sebagai unsur komponen pengungkit dan
sasaran reformasi birokrasi sebagai hasil. Model ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
19
Adapun detail persentase dalam PMPRB Tahun 2020 antara lain adalah
sebagai berikut :
Mekanisme PMPRB Tahun 2020 (secara daring) dapat digambarkan
dalam diagram alur sebagai berikut :
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
20
Mekanisme pelaksanaan evaluasi kegiatan Reformasi Birokrasi melaui
instrumen PMPRB di Tahun Anggaran 2020 berbeda dengan mekanisme
pelaksanaan pada tahun sebelumnya (Tahun 2019). Jika sebelumnya PMPRB
dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang
Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14
Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi
Pemerintah, maka pada Tahun 2020 pelaksanaan PMPRB berpedoman pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi.
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
21
Mekanisme/ alur evaluasi Reformasi Birokrasi pada Tahun 2020 dapat
digambarkan sebagai berikut :
Adapun pendekatan monev yang diterapkan dalam pelaksanaan
Reformasi Birokrasi ini adalah sebagai berikut :
Berdasarkan hal tersebut di atas dilaksanakan PMPRB Unit di
lingkungan KESDM. Adapun hasil perkembangan capaian PMPRB (pada
Komponen Pengungkit) di lingkungan Setjen DEN adalah sebagai berikut :
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
22
Secara garis besar, beberapa capaian (perubahan) dalam pelaksanaan
Reformasi Biokrasi Setjen DEN hingga akhir Tahun 2020 antara lain adalah
sebagai berikut :
No. Area
Perubahan
Perubahan
Before After
A Manajemen Perubahan
1. Pembentukan Tim
RB Unit Tim RB Setjen DEN 2019 Tim RB Setjen DEN 2020
2. Inovasi Agen Perubahan
Sistem
Monitoring
Kedisiplinan
Pegawai
(SiMoniK/aplikasi
Blasting
Kedisiplinan
Pegawai)
Kurangnya kesadaran/ kedisiplinan
pegawai
Peningkatan kesadaran/
kedisiplinan pegawai saat
dilaksanakan rekonsiliasi kehadiran
Tahun 2019 di lingkungan KESDM,
tidak terdapat indikasi terhadap
(dugaan) pelanggaran disiplin
(kehadiran) pada data kehadiran
pegawai di lingkungan Sekretariat
Jenderal DEN, serta kemudahan
dalam penyebaran update
informasi kepada seluruh pegawai
e-Lakip – Setjen
DEN (Sistem
Monitoring dan
Evaluasi
Capaian Kinerja
– Setjen DEN)
Monitoring dan/ atau pelaporan
kinerja sebelumnya dilaksanakan
per-triwulan
Monitoring dan/ atau pelaporan
kinerja sekarang dilaksanakan setiap
bulan, sehingga laporan dapat
menjadi lebih fokus dan detail.
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
23
No. Area
Perubahan
Perubahan
Before After
SINERGEES
(Sistem Informasi
Manajemen
Persidangan
DEN)
Informasi bagi Anggota DEN terkait
jadwal, agenda, hasil rapat &
sidang, serta evaluasi hasil sidang
yang belum optimal
• Terbangunnya database
manajemen persidangan/rapat
DEN
• Terdokumentasinya rapat/ sidang
DEN dengan baik dan optimal
berdasarkan kategori rapat/
sidang (Rapat Koordinasi, SA, SP)
• Mempercepat dan
mempermudah penyampaian
jadwal, undangan, bahan, hasil
rapat/ sidang DEN kepada
Anggota DEN dan stakeholders
terkait.
Konsultasi Online
RUED
Konsultasi RUED dilakukan melalui
rapat (tatap muka) di Kantor DEN
atau pun di daerah
Konsultasi RUED selain rapat
langsung, juga dilakukan secara
online. Sehingga dapat
mempermudah daerah dalam
melakukan konsultasi
3. Penandatanganan
Komitmen
Pembangunan
Zona Integritas/ZI
menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi-
Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani
(WBK-WBBM)
Komitmen Pembangunan Zona
Integritas/ZI menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi-Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBK-WBBM) belum
dituangkan dalam dokumen formal
Penandatanganan Komitmen
Pembangunan Zona Integritas/ZI
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi-
Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBK-WBBM) oleh seluruh
pegawai
4. Implementasi
Gerakan Nasional
Revolusi Mental
melalui Gerakan
Indonesia Bersih
Kesadaran untuk hidup bersih belum
optimal
• Sosialisasi Motor Listrik yang ramah
lingkungan
• Optimalisasi penerapan protokol
kesehatan covid-19 (kebiasaan
mencuci tangan, social
distancing, menggunakan
masker, serta pelaksanaan
medical check-up, rapid test dan
Swab test PCR dsb.)
B Deregulasi Kebijakan
1. Penyederhanaan
regulasi melalui
penyesuaian
peraturan
perundang-
undangan dan
usulan R-Perpres
terkait Dewan
Energi Nasional
dalam Progsun
2021serta usulan
pencabutan
beberapa regulasi
Penyesuaian peraturan
perundang-undangan di
lingkungan Dewan Energi
Nasional terkait Penyaringan
Calon Anggota Dewan Energi
Nasional Dari Pemangku
Kepentingan semula diatur
dalam Permen ESDM Nomor 17
Tahun 2008 dan Permen ESDM
Nomor 29 Tahun 2018;
Regulasi terkait Pembentukan
Dewan Energi Nasional dan
Tata Cara Penyaringan
Penyesuaian peraturan
perundang-undangan di
lingkungan Dewan Energi
Nasional terkait Penyaringan
Calon Anggota Dewan Energi
Nasional Dari Pemangku
Kepentingan diatur dalam
Peraturan Menteri ESDM Nomor
5 Tahun 2020 tentang
Penyaringan Calon Anggota
Dewan Energi Nasional Dari
Pemangku Kepentingan yang
mencabut Permen ESDM Nomor
17 Tahun 2008 dan Permen
ESDM Nomor 29 Tahun 2018;
Penyusunan dan pengusulan
RPerpres tentang Dewan Energi
Nasional yang akan mencabut
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
24
No. Area
Perubahan
Perubahan
Before After
Anggota Dewan Energi
Nasional dan Kode Etik dan Tata
Tertib DEN diatur dalam
peraturan yang terpisah
sebagai berikut:
a. Peraturan Presiden Nomor
26 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Dewan
Energi Nasional dan Tata
Cara Penyaringan Anggota
Dewan Energi Nasional; dan
b. Peraturan Menteri ESDM
Nomor 7 Tahun 2011
tentang Kode Etik dan Tata
Tertib Dewan Energi
Nasional;
Peraturan Presiden Nomor 26
Tahun 2008 tentang
Pembentukan Dewan Energi
Nasional dan Tata Cara
Penyaringan Anggota Dewan
Energi Nasional serta mencabut
Peraturan Menteri ESDM Nomor
7 Tahun 2011 tentang Kode Etik
dan Tata Tertib Dewan Energi
Nasional;
2. Revisi atas
kebijakan yang
tidak harmonis/
tidak sinkron/
bersifat
menghambat
Keputusan Presiden Nomor 11
Tahun 2009 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Dewan
Energi Nasional;
Peraturan Menteri ESDM Nomor
20 Tahun 2009 tentang
Kelompok Kerja; dan
Penyusunan RPermen tentang
Tugas dan Fungsi Organisasi
Sekretariat Jenderal Dewan
Energi Nasional yang akan
mencabut Permen ESDM Nomor
14 Tahun 2009.
Pengusulan RKeppres tentang
Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Jenderal
Dewan Energi Nasional yang
akan mencabut Keputusan
Presiden Nomor 11 Tahun 2009;
Pengusulan RPermen tentang
Pencabutan Peraturan Menteri
ESDM Nomor 20 Tahun 2009
tentang Kelompok Kerja; dan
Penyusunan RPermen tentang
Tugas dan Fungsi Organisasi
Sekretariat Jenderal Dewan
Energi Nasional yang akan
mencabut Permen ESDM Nomor
14 Tahun 2009.
C Penataan Organisasi
1. Penyusunan
perubahan dan/
atau penyesuaian
Analisis Jabatan
(Anjab) dan Analisis
Beban Kerja (ABK)
Sebelum ditetapkannya PerMenPAN
RB No. 41 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur Jabatan Pelaksana
Bagi Pegawai, K/L telah memiliki
Nomenklatur Jabatan (beserta
Anjab dan ABK) nya masing-masing
Dilaksanakan penyesuaian kembali
Anjab dan ABK sesuai dengan
PerMenPAN RB No. 41 Tahun 2018
tentang Nomenklatur Jabatan
Pelaksana Bagi Pegawai
2. Penyusunan
perubahan Peta
Jabatan
Peta Jabatan sebelumnya yang
diatur dalam Permen ESDM No. 11
tahun 2015 Peta Jabatan dan
Informasi Jabatan Fungsional Umum
di Lingkungan KESDM tidak sesuai
lagi dengan perkembangan dan
kebutuhan organisasi
Dilaksanakan penyesuaian kembali
Peta Jabatan melalui Keputusan
Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral Nomor 155 K/08/MEM/2020
tanggal 26 Agustus 2020 tentang
Peta Jabatan di Lingkungan KESDM
3. Penyederhanaan
Birokrasi 2 Level
melalui Pengalihan
Jabatan
Administrasi ke
dalam Jabatan
Fungsional
Jabatan Administrasi terdiri dari
Eselon III (Kepala Bagian) dan
Eselon IV (Kepala Subbagaian)
Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Setjen DEN sebagaimana diatur
dalam Kepres 11/2009 jo. Permen
ESDM 14/2009 perlu disesuaikan
Dilaksanakan penyederhanaan
birokrasi 2 Level melalui usulan
untuk “Pengalihan Jabatan
Administrasi ke dalam Jabatan
Fungsional”
Dilaksanakan penyesuaian
terhadap pengaturan terkait
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
25
No. Area
Perubahan
Perubahan
Before After
kembali karena sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan dan
kebutuhan organisasi, serta arah
kebijakan terkait penyederhanaan
birokrasi
Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Setjen DEN (melalui penyusunan
draft perubahan Kepres 11/2009,
draft Perubahan Permen ESDM
14/2009, dan draft Permen ESDM
terkait uraian fungsi
4. Kooordinasi
penyusunan/
penyesuaian
informasi jabatan
pelaksana
Pedoman penyusunan Informasi
jabatan (pelaksana) sebelumnya
diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 33
Tahun 2011 tentang Pedoman
Analisis Jabatan
Dilaksanakan kooordinasi dalam
penyusunan/ penyesuaian informasi
jabatan pelaksana di lingkungan
KESDM berdasarkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Pedoman Analisis Jabatan dan
Analis Beban Kerja
D Penataan Tata Laksana
1. Penyusunan dan
Penetapan Proses
Bisnis dan Standar
Operasional
Prosedur
Pelaksanaan
Kegiatan
Belum terpetakannya Proses Bisnis
Organisasi yang ditindaklanjuti juga
dengan Standar Operasional
Prosedur Pelaksanaan Kegiatan dari
masing-masing proses bisnis yang
dijalankan
Telah terpetakannya Proses Bisnis
Organisasi (Keputusan Sekjen DEN
Nomor 046 K/ 70/SJD/2019) dan
ditindaklanjuti juga dengan
penyusunan dan penetapan
Standar Operasional Prosedur
Pelaksanaan Kegiatan dari masing-
masing proses bisnis yang dijalankan
2. Penyederhanaan
Birokrasi 2 Level
melalui Pengalihan
Jabatan
Administrasi ke
dalam Jabatan
Fungsional
Jabatan Administrasi terdiri dari
Eselon III (Kepala Bagian) dan
Eselon IV (Kepala Subbagaian)
Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Setjen DEN sebagaimana diatur
dalam Kepres 11/2009 jo. Permen
ESDM 14/2009 perlu disesuaikan
kembali karena sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan dan
kebutuhan organisasi, serta arah
kebijakan terkait penyederhanaan
birokrasi
Dilaksanakan penyederhanaan
birokrasi 2 Level melalui usulan
untuk “Pengalihan Jabatan
Administrasi ke dalam Jabatan
Fungsional”
Dilaksanakan penyesuaian
terhadap pengaturan terkait
Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Setjen DEN (melalui penyusunan
draft perubahan Kepres 11/2009,
draft Perubahan Permen ESDM
14/2009, dan draft Permen ESDM
terkait uraian fungsi
3. Implementasi
terhadap Kebijakan
Keterbukaan
Informasi Publik
melalui media sosial
Kebijakan Keterbukaan Informasi
Publik telah ditetapkan melalui
media sosial (website, twitter,
instagram, dan youtube)
Kebijakan Keterbukaan Informasi
Publik telah dilaksanakan dan telah
terintegrasi dengan PPID KESDM
4. Penerapan e-Office e-Office telah diterapkan Penyusunan dan/ atau
Pengembangan terhadap
beberapa aplikasi :
• NADINE & Email ESDM
• SIPEG ESDM
• SiMoniK
• e-LAKIP DEN
• SIPEDE
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
26
No. Area
Perubahan
Perubahan
Before After
E Penataan Sistem Manajemen SDM
1. Rekrutmen
Pegawai
Transparan,
Objektif, Akuntabel,
dan Bebas KKN
- Rekrutmen Pegawai Transparan,
Objektif, Akuntabel, dan Bebas KKN
2. Peningkatan
Kompetensi SDM
melalui Assessment,
Penyertaan
Pelatihan, Sharing
Knowledge, dan/
atau Magang
Indeks Profesional Pegawai (IPP)
Setjen DEN sebelumnya (pada
tahun 2019) adalah 80,09
• Pegawai Setjen DEN terpilih
sebagai Pemenang Anugrah
Humas Indonesia Ahli 2019
Kategori Pranata Humas Ahli
Subkategori Kementerian)
• Pada Tahun 2020 nilai Indeks
Profesionalitas Aparatur Sipil
Negara (IPASN) Setjen DEN 80,33
• Peningkatan Kompetensi SDM
melalui Assessment, Penyertaan
Pelatihan, Sharing Knowledge
dilaksanakan secara online atau
webinar
3. Penerapan Work
From Home (WFH)
Pelaksanaan kegiatan perkantoran
dilaksanakan melalui Work From
Office (WFO)
Dimungkinkan untuk dilaksanakan
Work From Home (WFH), selain juga
Work From Office (WFO) apabila
dibutuhkan, mengingat kondisi
pandemi covid-19
4. Penyederhanaan
Birokrasi 2 Level
melalui Pengalihan
Jabatan
Administrasi ke
dalam Jabatan
Fungsional
Jabatan Administrasi terdiri dari
Eselon III (Kepala Bagian) dan
Eselon IV (Kepala Subbagaian)
Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Setjen DEN sebagaimana diatur
dalam Kepres 11/2009 jo. Permen
ESDM 14/2009 perlu disesuaikan
kembali karena sudah tidak sesuai
lagi dengan perkembangan dan
kebutuhan organisasi, serta arah
kebijakan terkait penyederhanaan
birokrasi
Dilaksanakan penyederhanaan
birokrasi 2 Level melalui usulan
untuk “Pengalihan Jabatan
Administrasi ke dalam Jabatan
Fungsional”
Dilaksanakan penyesuaian
terhadap pengaturan terkait
Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Setjen DEN (melalui penyusunan
draft perubahan Kepres 11/2009,
draft Perubahan Permen ESDM
14/2009, dan draft Permen ESDM
terkait uraian fungsi
5. Monitoring Disiplin
Pegawai melalui
Monev Kehadiran
Pegawai
Penganugerahan 3
(tiga) besar Best
Attendance, dan 3
(tiga) besar Worst
Attendance
ditampilkan dalam
layar informasi
Kesadaran dan/ atau kedisiplinan
Pegawai terhadap kehadiran
kurang
Terdapat peningkatan kesadaran/
kedisiplinan pegawai terhadap
kehadiran
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
27
No. Area
Perubahan
Perubahan
Before After
F Penguatan Akuntabilitas
1. Penyusunan
Rencana Strategis,
Cascading
Indikator Kinerja
Utama/ IKU
Rencana Strategis sebelumnya
sebagaimana diatur dalam Permen
ESDM No. 22 Tahun 2015 perlu
disesuaikan kembali dengan
perkembangan dan kebutuhan
organisasi
Rencana Strategis yang baru
memuat strategi dalam pemenuhan
IKU yang telah di-cascading ke
semua level, sehingga dapat
mengoptimalkan capaian IKU yang
ditargetkan
2. Monitoring Kinerja
secara berkala
(e-Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Instansi
Pemerintah/ eLAKIP
Setjen DEN)
Monitoring Kinerja dilaksankaan
secara berkala (triwulan-an)
• Monitoring Kinerja dilaksankaan
secara berkala (bulan-an);
• Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah/SAKIP Tahun
2019 sebesar 85,59 dari
sebelumnya, Nilai SAKIP Tahun
2018 sebesar 84,57;
• Indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran/ IKPA sebesar 93,91
(per Maret 2020 - setelah Maret
tidak/ belum dilakukan
penilaian karena pandemic
covid-19).
G Penguatan Pengawasan
1. Pembangunan
Zona Integritas
menuju WBK-WBBM
- Penilaian Mandiri Pembangunan
Zona Integritas/PMPZI 94,69
2. Penandatanganan
Komitmen
Pembangunan
Zona Integritas/ZI
menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi-
Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani
(WBK-WBBM)
Komitmen Pembangunan Zona
Integritas/ZI menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi-Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBK-WBBM) belum
dituangkan dalam dokumen formal
Penandatanganan Komitmen
Pembangunan Zona Integritas/ZI
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi-
Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBK-WBBM) oleh seluruh
pegawai
3. Penandatanganan
Pakta Integritas
Pengendalian
Gratifikasi
Komitmen Pengendalian Gratifikasi
belum dituangkan dalam dokumen
formal
Penandatanganan Pakta Integritas
Pengendalian Gratifikasi oleh
Pejabat Pimpinan Tinggi, Pejabat
Administrasi Dan Pengelola APBN
4. Pelaporan Harta
Kekayaan (LHKPN,
LHKASN, dan LP2P)
mencapai 100 %
Pelaporan Harta Kekayaan (LHKPN,
LHKASN, dan LP2P) mencapai 100 %
Pelaporan Harta Kekayaan (LHKPN,
LHKASN, dan LP2P) mencapai 100 %
H Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1. Penyusunan dan
penetapan
Maklumat Layanan
- Telah dilaksanakan penyusunan dan
penetapan Maklumat Layanan, dan
telah dimuat baik secara fisik (di
kantor), maupun non-fisik
diupload pada website
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
28
No. Area
Perubahan
Perubahan
Before After
2. Penyusunan dan
Penetapan Proses
Bisnis dan Standar
Operasional
Prosedur
Pelaksanaan
Kegiatan
Belum terpetakannya Proses Bisnis
Organisasi yang ditindaklanjuti juga
dengan Standar Operasional
Prosedur Pelaksanaan Kegiatan dari
masing-masing proses bisnis yang
dijalankan
Telah terpetakannya Proses Bisnis
Organisasi (Keputusan Sekjen DEN
Nomor 046 K/ 70/SJD/2019) dan
ditindaklanjuti juga dengan
penyusunan dan penetapan
Standar Operasional Prosedur
Pelaksanaan Kegiatan dari masing-
masing proses bisnis yang dijalankan
3. Fasilitasi dan
Konsultasi
Penyusunan RUED-P
Fasilitasi dan Konsultasi Penyusunan
RUED-P sebelumnya dilaksanakan
secara langsung (tatap muka)
Fasilitasi dan Konsultasi Penyusunan
RUED-P saat ini telah dapat
dilaksanakan secara online, baik
melalui Fitur Konsultasi RUED-P
(https://den.go.id/index.php/publik
asi/konsultasirued), maupun melalui
webinar (ZoomMet)
Adapun beberapa detail capaian dalam pelaksanaan Reformasi Biokrasi
Setjen DEN hingga akhir Tahun 2020 antara lain adalah sebagai berikut :
1. Program Manajemen Perubahan
Kegiatan dalam Program Manajemen Perubahan, meliputi :
a. Meningkatkan keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan Reformasi
Biokrasi di lingkungan KESDM dengan cara berperan aktif sebagai
anggota dalam Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi KESDM, sekaligus
menjadi Asesor dalam rangka pelaksanaan PMPRB KESDM Tahun
2020;
b. Optimalisasi Pembangunan Reformasi Birokrasi melalui :
Agen Perubahan
Pembentukan dan/atau pengangkatan Agen Perubahan Reformasi
Birokrasi di lingkungan Setjen DEN melalui Surat Keputusan Sekretaris
Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor : 108.K/73/SJD/2019 tentang
Agen Perubahan Reformasi Birokrasi Di Lingkungan Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional, serta penyusunan Rencana Tindak
Agen Perubahan;
c. Optimalisasi Pembangunan Zona Integritas melalui :
- Penyusunan dan pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih Dan Melayani di lingkungan Setjen DEN melalui Keputusan
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
29
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor
0050.K/06/SJD/2020 tentang Pembentukan Tim Kerja
Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun
2020;
- Penandatanganan Komitmen Pembangunan Zona Integritas (ZI)
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Sekretariat Jenderal
Dewan Energi Nasional oleh seluruh pegawai;
d. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Reformasi Biokrasi di lingkungan
Setjen DEN;
e. Monitoring, evaluasi, serta rekonsiliasi kehadiran pegawai di lingkungan
Setjen DEN
f. Implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental – Gerakan Indonesia
Bersih melalui :
- Sosialisasi Motor Listrik dalam rangka mendukung program
Pemerintah sesuai Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang
Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai
(Battery Electric Vehicle) UntukTransportasi Jalan;
- Optimalisasi penerapan protokol kesehatan covid-19 (kebiasaan
mencuci tangan, social distancing, menggunakan masker, serta
pelaksanaan Medical Check-Up, Rapid Test dan Swab Test PCR
dsb.).
2. Program Deregulasi Kebijakan,
Kegiatan dalam Program Deregulasi Kebijakan meliputi :
a. Penyusunan dan penyampaian usulan Prolegnas Peraturan Perundang-
undangan Tahun 2020 dari Setjen DEN;
b. Koordinasi dengan Biro Hukum KESDM terkait usulan penyusunan
regulasi (regelling) dan keputusan (beschikking) dari Setjen DEN
sebagai berikut:
1) Penyesuaian peraturan perundang-undangan di lingkungan Dewan
Energi Nasional terkait Penyaringan Calon Anggota Dewan Energi
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
30
Nasional Dari Pemangku Kepentingan yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyaringan
Calon Anggota Dewan Energi Nasional Dari Pemangku Kepentingan
yang mencabut Permen ESDM Nomor 17 Tahun 2008 dan Permen
ESDM Nomor 29 Tahun 2018;
2) RKeppres tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional yang akan mencabut Keputusan
Presiden Nomor 11 Tahun 2009;
3) RPermen tentang Pencabutan Peraturan Menteri ESDM Nomor 20
Tahun 2009 tentang Kelompok Kerja; dan
4) Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Dewan Energi Nasional dan Tata Cara Penyaringan Anggota Dewan
Energi Nasional serta mencabut Peraturan Menteri ESDM Nomor 7
Tahun 2011 tentang Kode Etik dan Tata Tertib Dewan Energi
Nasional;
c. Penyusunan RPermen tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional yang akan mencabut Permen ESDM
Nomor 14 Tahun 2009 sebagai bentuk penyesuaian terhadap
transformasi jabatan ASN di lingkungan Sekretariat Jenderal DEN.
3. Program Penataan Organisasi,
Kegiatan dalam Program Penataan dan Penguatan Organisasi, meliputi :
a. Penyusunan draft perubahan Peta Jabatan (dan saat ini) telah
ditetapkan Peta Jabatan baru melalui Keputusan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 155 K/08/MEM/2020 tanggal 26 Agustus
2020 tentang Peta Jabatan di Lingkungan Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral;
b. Koordinasi pelaksanaan penyesuaian terhadap perubahan Peta Jabatan
sebagaimana Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 155 K/08/MEM/2020 tanggal 26 Agustus 2020 tentang Peta
Jabatan di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;
c. Koordinasi pelaksanaan Penyederhanaan Birokrasi 2 Level melalui
Pengalihan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
31
d. Koordinasi tekait pengaturan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Setjen
DEN (melalui penyusunan draft perubahan Kepres 11/2009, draft
Perubahan Permen ESDM 14/2009, dan draft Permen ESDM terkait
uraian fungsi);
e. Kooordinasi terkait penyusunan/ penyesuaian informasi jabatan
pelaksana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1
Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analis Beban Kerja;
f. Koordinasi terkait (rencana) perubahan Peta Jabatan di lingkungan
KESDM pasca Penyederhanaan Birokrasi 2 Level melalui Pengalihan
Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional;
g. Penguatan Kelembagaan DEN melalui pelaksanaan koordinasi dan
Focus Group Discussion dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia (DPR RI). Penguatan kelembagaan ini dilaksanakan
terutama karena pertimbangan peran, dan kedudukan DEN yang sangat
strategis dalam merumuskan kebijakan energi nasional dalam rangka
menjamin ketahanan, kedaulatan dan kemandirian energi nasional,
serta masukan dari DPR-RI.
4. Program Penataan Tata Laksana,
Kegiatan dalam Program Penataan Tata Laksana, meliputi :
a. Penyusunan dan penetapan Peta Proses Bisnis Organisasi melalui
Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 046/
K/70/SJD/2019 tentang Proses Bisnis Level 0 dan Level 1 Dewan Energi
Nasional dan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional serta
Penunjukan Pemilik Proses;
b. Penyusunan dan/ atau penyempurnaan Standar Operasional Prosedur
(SOP) Kegiatan sesuai dengan Proses Bisnis Organisasi;
Implementasi Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik dalam website
DEN (https://den.go.id/) telah terintegrasi dengan PPID KESDM, serta
Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SPAN)
Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!);
Selain itu dilaksanakan juga melalui social media (Facebook, Twitter,
Instagram, dan Youtube) DEN dalam rangka memberikan informasi dan/
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
32
atau edukasi terkait kebijakan keenergian yang bersifat lintas sektor
kepada masyarakat (pemanfaatan jumlah follower);
c. Implementasi e-government Sekretariat Jenderal Dewan Energi
Nasional dilaksanakan melalui pengembangan e-office yang terintegrasi
dalam rumah aplikasi https://apps.den.go.id/, beberapa aplikasi tersebut
antara lain :
1) Pengembangan Aplikasi Sistem Monitoring Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (e-LAKIP DEN) - (https://elakip.den.go.id)
2) Pembaharuan Aplikasi Persuratan Elektronik – Naskah Dinas
Elektronik Setjen DEN (NADINE) - (https://nadine.den.go.id);
3) Penyusunan dan/ atau pengembangan Sistem Monitoring
Kedisiplinan (SiMoniK) - (https://simonik.den.go.id);
4) Penyusunan dan/ atau pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Persidangan Dewan Energi Nasional (SINERGEES)
(https://sinergees.den.go.id); dan
5) Fasilitasi konsultasi penyusunan Rencana Umum Energi Daerah –
Provinsi (RUED-P) secara Online.
5. Program Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia,
Kegiatan dalam Program Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia, meliputi :
a. Perencanaan kebutuhan pegawai melalui :
1) Pengisian e-Formasi KemenPAN RB, melalui pengisian kebutuhan
pegawai hingga 5 (lima) tahun kedepan;
2) Koordinasi pengusulan formasi pegawai pada penerimaan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan KESDM Tahun 2020
dan/atau 2021;
3) Koordinasi dengan Biro Sumber Daya Manusia bersama unit-unit
lain di lingkungan KESDM terkait Penyelenggaraan Pengadaan
CPNS KESDM Tahun Anggaran 2019.
b. Kooordinasi terkait penyusunan/ penyesuaian informasi jabatan
pelaksana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1
Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analis Beban Kerja;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
33
c. Fasilitasi pengembangan kapasitas pegawai melalui penyertaan
pendidikan, pelatihan, studi banding, assessment, dan tugas belajar bagi
pegawai di lingkungan Setjen DEN.
6. Program Penguatan Akuntabilitas,
Kegiatan dalam Program Penguatan Akuntabilitas dilaksanakan melalui
peningkatan keterlibatan pimpinan, yakni dengan :
a. Pelaksanaan reviu dan penyusunan cascading terhadap Indikator
Kinerja Utama (IKU) Setjen DEN melalui penyusunan Peta Strategis;
dan
b. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan
(LAKIP) dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi manajemen
kinerja organisasi yang dilaksanakan secara berkala (bulanan) melalui
aplikasi Sistem Monitoring Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(https://elakip.den.go.id).
7. Program Penguatan Pengawasan,
Kegiatan dalam Program Penguatan Pengawasan, meliputi :
a. Optimalisasi Pembangunan Zona Integritas melalui :
- Penyusunan dan pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih Dan Melayani di lingkungan Setjen DEN melalui Keputusan
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor
0050.K/06/SJD/2020 tentang Pembentukan Tim Kerja
Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun
2020;
- Penandatanganan Komitmen Pembangunan Zona Integritas (ZI)
Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi
Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Sekretariat Jenderal
Dewan Energi Nasional oleh seluruh pegawai;
- Penandatanganan Pakta Integritas Pengendalian Gratifikasi Pejabat
Pimpinan Tinggi, Pejabat Administrasi, dan Pengelola APBN;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
34
- Internalisasi Gratifikasi, Whistleblower, dan Benturan Kepentingan;
- Penegakan Kode Etik dan Disiplin melalui :
1) Kode Etik PNS, dan Monev Kedisiplinan (Kehadiran) Pegawai;
2) Surat Edaran Sekjen DEN terkait Penolakan Gratifikasi di
lingkungan Setjen DEN melalui Keputusan Sekretaris Jenderal
Dewan Energi Nasional Nomor 01/70/SJD.U/2018 tentang Kode
Etik Pegawai dan Penolakan Gratifikasi; dan
3) Surat Edaran Sekjen DEN terkait Penggunaan Barang Milik
Negara di lingkungan Setjen DEN melalui Keputusan Sekretaris
Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 02/70/SJD.U/2018
tentang Penggunaan Aset Barang Milik Negara Untuk Kedinasan;
b. Sebagai implementasi terhadap Program Penguatan Akuntabilitas, telah
disusun Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor
066.K/06/SJD/2020 tentang Satuan Tugas Pelaksana Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Sekretariat Jenderal
Dewan Energi Nasional;
c. Penyampaian laporan harta kekayaan pegawai (Pelaporan Surat
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), Laporan Pajak-Pajak Pribadi
(LP2P), Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN)),
inventarisasi wajib LHKPN, pelaporan e-LHKPN;
d. Integrasi Layanan Pengaduan pada website DEN (http://den.go.id/) –
integrasi pengaduan layanan melalui ppid (https://ppid.esdm.go.id/) dan
contact center KESDM 136, tautan pengaduan terkait whistleblowing
system (WBS) (https://wbs.esdm.go.id/) – KESDM, tautan pengaduan
terkait Gratifikasi (https://www.kpk.go.id/gratifikasi/), - KPK, serta tautan
pada Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional
(SPAN) Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR!)
(https://www.lapor.go.id/).
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik,
Kegiatan dalam Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, meliputi :
a. Pelayanan internal di lingkungan DEN dan/ atau Setjen DEN :
1) Pelayanan Pimpinan (fasilitasi perjalananan dinas, fasilitasi rapat
(rapat pimpinan), fasilitasi rapat dan/ atau sidang DEN);
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
35
2) Penyusunan dan Penetapan Maklumat Pelayanan, Proses Bisnis
Organisasi, serta SOP Pelaksanaan Kegiatan;
3) Layanan internal terkait e-Government :
a) Website (http://den.go.id/);
Berisi tentang konsepsi tentang DEN (sejarah, tugas, struktur
organisasi, dsb.), Publikasi (Buku, Energy Outlook, Executive
Reference, Foto Kegiatan, IKU, Pengumuman, Perjanjian
Kinerja, Produk Hukum, Renstra, dsb.), Infografis, serta
informasi keenergian lainnya.
Selain itu, website den juga digunakan sebagai sarana dalam
mendukung pelaksanaan/ penanganan Gratifikasi
(33Thttps://www.kpk.go.id/gratifikasi/33T), Whistleblowing System
(33Thttp://wbs.esdm.go.id/ 33T), dan pemberian akses terhadap
Layanan Pegadaan Secara Elektronik (LPSE)
KESDM(33Thttp://eproc.esdm.go.id/eproc/app33T), serta tautan pada
Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional
(SPAN) Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat
(LAPOR!) (https://www.lapor.go.id/).
b) Informasi dan Dokumentasi Hukum (http://jdih.den.go.id/);
Menyediakan informasi dan/ atau regulasi terikait keenergian;
c) Aplikasi Internal di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan
Energi Nasional (http://apps.den.go.id/);
Beberapa aplikasi internal tersebut anatara lain adalah aplikasi
terkait Persuratan Elektronik, Email (den), Sistem Monitoring
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (e-LAKIP DEN) -
(https://elakip.den.go.id); Aplikasi Persuratan Elektronik –
Naskah Dinas Elektronik Setjen DEN (NADINE) -
(https://nadine.den.go.id); Sistem Monitoring Kedisiplinan
(SiMoniK) - (https://simonik.den.go.id); dan Sistem Informasi
Manajemen Persidangan Dewan Energi Nasional
(SINERGEES) (https://sinergees.den.go.id);
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
36
b. Pelayanan eksternal
Sebagaimana amanat ketentuan Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 22
Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (Perpres
22/2017), bahwa “Dewan Energi Nasional bersama Kementerian
melakukan :
1) sosialisasi RUEN kepada instansi terkait baik pusat maupun daerah
dan pihak lain terkait; dan
2) pembinaan penyusunan rancangan Rencana Umum Energi Daerah
Provinsi (RUED-P) P11F
4P”””.
Berkaitan dengan hal tersebut, sejak tahun 2018 Setjen DEN sebagai
organisasi yang bertugas untuk memberikan dukungan teknis dan
administratif kepada DEN telah melaksanakan asistensi kepada
Pemerintah Daerah (34 (tiga puluh empat) Provinsi) dalam rangka
pelaksanaan penyusunan RUED-P. Sebagai peningkatan kualitas
pelayanan (publik), terkait asistensi penyusunan RUED-P ini Setjen
DEN telah menyiapkan fasilitasi fisik berupa ruang pelayanan konsultasi
penyusunan RUED-P (Warroom); serta fasilitasi non-fisik melalui e-
konsultasi RUED-P yang dapat diakses melalui website DEN
(https://den.go.id/index.php/publikasi/konsultasirued), atau dapat juga
langsung melakukan konsultasi penusunan RUED-P secara online
melalui Zoom-Met).
Adapun perkembangan penyusunan RUED-P hingga 17 Desember
2020 adalah sebagai berikut :
1) 19 (Sembilan Belas) Provinsi telah menetapkan Perda RUED-P
yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan
Utara, Jawa Timur, Lampung, Bengkulu, Sulawesi Tengah,
Gorontalo, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Jambi, Aceh,
Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Selatan dan Bali;
4 Rencana Umum Energi Daerah Provinsi yang selanjutnya disingkat RUED-P adalah
kebijakan pemerintah provinsi mengenai rencana pengelolaan energi tingkat provinsi yang merupakan penjabaran dan rencana pelaksanaan RUEN yang bersifat lintas sektor untuk mencapai sasaran RUEN;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
37
2) 2 (Dua) Provinsi dalam proses fasilitasi nomor register di
Kemendagri yaitu Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara (target
akhir Desember 2020 sudah ditetapkan);
3) 8 (Delapan) Provinsi telah memasukkan dalam Propemperda Tahun
2020 dan sedang melakukan pembahasan dengan DPRD yaitu
Banten, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara;
4) 3 (Tiga) Provinsi sedang menyusun Naskah Akademis dan
Ranperda tahun 2020 namun belum terdaftar di Program
Pembentukan Perda 2020 yaitu DKI Jakarta, Sulawesi Utara dan
Papua Barat;
5) 2 (Dua) Provinsi belum memfinalisasi dokumen, Naskah Akademis,
Ranperda yaitu: Maluku dan Papua.
Adapun realisasi anggaran dalam pelaksanaan kegiatan Reformasi
Birokrasi di lingkungan Setjen DEN Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Nomor/ Kode
Komponen
Anggaran
Pagu Realisasi Sisa
059 - C Reformasi Birokrasi
521211 Belanja Bahan Rp 19.615.000,- Rp 19.500.000,- Rp 115.000,-
521213 Belanja Honor Output
Kegiatan
Rp 236.500.000,- Rp 236.500.000,- Rp -
521811 Belanja Barang Persediaan
Barang Konsumsi
Rp 4.910.000,- Rp 4.907.000,- Rp 3.000,-
522151 Belanja Jasa Profesi Rp 3.600.000,- Rp 3.600.000,- Rp -
524111 Belanja Perjalanan Dinas
Biasa
Rp 158.717.000,- Rp 158.127.960,- Rp 589.040,-
Total Rp 423.342.000,- Rp 442.634.960,- Rp 707.040,-
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
38
B. Tantangan
Dalam rangka mencapai sasaran dalam pelaksanaan kegiatan
Reformasi Birokrasi di lingkungan Setjen DEN serta mendukung pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM, terdapat beberapa tantangan yang
dihadapi, yang antara lain adalah sebagai berikut :
1. Program Manajemen Perubahan
Pelaksanaan program Manajemen Perubahan di lingkungan Setjen DEN
sudah cukup baik, meskipun terdapat beberapa tantangan yang dihadapi
yang antara lain adalah sebagai berikut :
a. Adanya perubahan arah kebijakan, Roadmap Reformasi Birokrasi
(Nasional) 2020-2024 baru ditetapkan di tahun 2020 ini melalui
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020 tentang Roadmap Reformasi Biokrasi
2020-2024. Selanjutnya, berdasarkan Roadmap Reformasi Birokrasi
(Nasional) 2020-2024 tersebut, perlu ditindaklanjuti dengan Roadmap
Reformasi Birokrasi 2020-2024 di lingkungan KESDM dan
diintegrasikan dalam Roadmap Reformasi Birokrasi 2020-2024 unit
organisasi di lingkungan KESDM; dan
b. Adanya perubahan mekanisame, serta standar bobot penilaian dalam
PMPRB sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Biokrasi.
2. Program Deregulasi Kebijakan
Mengingat tugas Setjen DEN adalah memberikan dukungan teknis dan
administratif kepada DEN yang merupakan institusi yang
bertanggungjawab terhadap kebijakan pengelolaan energi (management
energy policy) nasional, maka penyusunan peraturan perundang-
undangan memegang peran penting dalam mewadahi kebijakan
(pengelolaan energi) yang akan diambil. Energi memegang peran penting
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
39
dalam pembangunan nasional, dan melibatkan beberapa sektor (lintas
sektoral)P9F
5P.
Berkaitan dengan hal tersebut maka harus dilakukan koordinasi yang
intens dan kajian komprehensif dalam pembuatan suatu kebijakan
(keenergian), yang dalam prakteknya membutuhkan waktu yang tidak
lama, dan bahkan melebihi target yang ditentukan dalam Program Legislasi
Nasional (Prolegnas)P10F
6P.
3. Program Penataan Organisasi
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam Program Penataan Organisasi
antara lain adalah :
a. Terkait dengan Penyederhanaan Birokrasi 2 Level melalui Pengalihan
Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional :
- Pengaturan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Setjen DEN yang
unik, dan sebelumnya telah diatur secara khusus dalam Keputusan
Presiden selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional Nomor 11
Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional, sehingga perlu dilakukan
perubahan terlebih dahulu terhadap Keputusan Presiden dimaksud;
- Kekhawatiran dari KemenPAN RB terkait adanya duplikasi
pengaturan pada Keputusan Presiden selaku Ketua Harian Dewan
Energi Nasional Nomor 11 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, dengan
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun
2009 tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat Jenderal
Dewan Energi Nasional, karena secara substansi kedua regulasi
tersebut memuat pengaturan terkait Struktur Organisasi dan Tata
Kerja Setjen DEN;
- Kebijakan terkait pengaturan lebih lanjut terhadap (rencana)
perubahan Peta Jabatan di lingkungan KESDM pasca
5 Hal ini juga yang merupakan dasar keanggotaan DEN yang lintas sektoral
(melibatkan unsur pemerintah dan unsur pemangku kepentingan dari beberapa sektor);
6 Sebagai contoh adalah penetapan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), yang seharusnya ditetapkan 1 (satu) tahun setelah ditetapkannya Kebijakan Energi Nasional (Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional);
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
40
Penyederhanaan Birokrasi 2 Level melalui Pengalihan Jabatan
Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional yang belum jelas.
b. Terkait penyusunan/ penyesuaian informasi jabatan pelaksana :
- Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis
Jabatan dan Analis Beban Kerja, pada form Informasi Jabatan
Pelaksana masih memuat kolom identitas jabatan (unit kerja)
identitas jabatan (unit kerja) Jabatan Pelaksana di lingkungan Setjen
DEN rata-rata berada di bawah Eselon IV (Pejabat Pengawas), hal ini
akan sedikit rancu mengingat proses Penyederhanaan Birokrasi 2
Level melalui Pengalihan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan
Fungsional yang sedang dilaksanakan.
4. Program Penataan Tata Laksana
a. Terdapat beberapa kegiatan yang bersifat teknis di lingkungan Setjen
DEN yang belum memiliki SOP yang tetap, serta terdapat beberapa
SOP yang telah ditetapkan, namun belum disesuaikan dengan format
penyusunan SOP Administrasi Pemerintah (SOP AP);
b. Ketika Proses Bisnis akan ditetapkan, ternyata terdapat perubahan
lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap Proses Bisnis
Organisasi. Perubahan lingkungan strategis tersebut diakibatkan karena
adanya perubahan Renstra, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan Peta
Strategis.
5. Program Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Belum adanya Human Resources (HR) Blueprint, serta belum
terpetakannya Pola Karir Pegawai dalam pengelolaan Manajemen
Sumber Daya Manusia di lingkungan KESDM;
b. Terkait dengan pemenuhan kebtuhan pegawai :
1) Adanya kebijakan moratorium pegawai kebijakan penerimaan
pegawai (CPNS) di lingkungan KESDM terbatas pada jabatan-
jabatan yang mendukung Nawa Cita;
2) Belum adanya aturan teknis atau pelaksana terkait pemenuhan
kebtuhan pegawai melalui penerimaan Pegawai Pemerintah dengan
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
41
Perjanjian Kerja (PPPK) P10F
7P sebagai salah satu alternatif pemenuhan
kebtuhan pegawai di lingkungan KESDM (termasuk Setjen DEN);
3) Adanya pandemi covid-19 sehingga pelaksanaan penerimaan
pegawai (CPNS) di lingkungan KESDM Tahun 2019 agak terhambat
dan baru dapat diselesaikan di sekitar pertengahan hingga akhir
tahun 2020;
c. Terkait dengan kegiatan fasilitasi pengembangan kapasitas pegawai
melalui penyertaan pendidikan, pelatihan, studi banding, assessment,
dan tugas belajar bagi pegawai di lingkungan Setjen DEN, tantangan
yang dihadapi adalah ketersediaan dana/ anggaran.
6. Program Penguatan Akuntabilitas
Pelaksanaan program Penguatan Akuntabilitas di lingkungan Setjen DEN
sudah cukup baik, hal ini mengingat adanya keterlibatan pimpinan dalam
penyusunan LAKIP, reviu dan penyusunan cascading terhadap Indikator
Kinerja Utama (IKU) Setjen DEN melalui penyusunan Peta Strategis, serta
monitoring dan evaluasi manajemen kinerja organisasi yang dilaksanakan
secara berkala (melalui aplikasi e-LAKIP DEN - (https://elakip.den.go.id)).
7. Penguatan Pengawasan
Tujuan penguatan pengawasan adalah untuk mencapai organisasi yang
efektif dan efisien, serta taat dengan peraturan (terutama di bidang
pengelolaan keuangan negara). Sehingga diperlukan penguatan terhadap
SPIP yang ada saat ini, pemberdayaan Satgas SPIP, serta peningkatan
integritas dan peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) dalam
kegiatan konsultansi dan assurance.
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Tantangan yang umum dihadapi dalam program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik ini hampir sama dengan tantangan yang dihadapi dalam
program Penataan Tata Laksana, yakni masih adanya beberapa kegiatan
(terkait pelayanan publik) di lingkungan Setjen DEN yang belum memiliki
7 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
42
SOP yang tetap. Selain itu beberapa tantangan lain yang dihadapi antara
lain adalah sebagai berikut :
a. Layanan Internal :
Adanya arahan kebijakan untuk melaksanakan penyeragaman terkait
layanan (dalam hal ini terkait e-government) di lingkungan KESDM.
Berkaitan dengan hal tersebut perlu penyesuaian kembali terkait
layanan/ pembangunan e-government di lingkungan Setjen DEN, salah
satu contohnya adalah pada aplikasi persuratan elektronik :Tata Naskah
Dinas Elektronik (TNDE) menjadi Naskah Dinas Elektronik (NaDinE);
b. Layanan Eksternal :
Terkait pelaksanaan asistensi penyusunan RUED-P, beberapa
tantangan yang dihadapi adalah terkait perencanaan (anggaran) dari
daerah (provinsi) dalam pelaksanaan penyusunan RUED-P (belum
dianggarkan), dan/ atau pendaftaran dalam program legislasi daerah
pada Program Pembentukan Perda yang belum dilaksanakan, sehingga
penyusunan dan/ atau penetapan RUED-P belum dapat dilaksanakan
100% (seratus persen) pada 34 (tiga puluh empat) provinsi di Indonesia.
C. Tindak Lanjut
Berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi pada
Tahun Anggaran 2020 dan beberapa tantangan yang dihadapi tersebut di atas,
maka tindak lanjut yang akan dilakukan dalam Reformasi Birokrasi di
lingkungan Setjen DEN kedepan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Program Manajemen Perubahan
Tindak lanjut dalam Program Manajemen Perubahan, meliputi :
a. Penyusunan dan pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan
Melayani di lingkungan Setjen DEN Tahun 2021, serta melaksanakan
tindak lanjut atas dan/ atau penyempurnaan terhadap program/ kegiatan
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan
Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani yang telah dilaksanakan;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
43
b. Penyusunan dan pembentukan Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi
Setjen DEN Tahun 2021;
c. Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Reformasi Biokrasi di lingkungan
Setjen DEN, serta updating data PMPRB untuk tahun 2021;
d. Koordinasi terkait penyusunan dan integrasi Roadmap Reformasi
Birokrasi Tahun 2020-2024 Setjen DEN dengan Roadmap Reformasi
Birokrasi Tahun 2020-2024 KESDM.
2. Program Deregulasi Kebijakan,
Tindak lanjut dalam Program Penataan Peraturan Perundang-undangan,
meliputi penyusunan dan penyampaian usulan regulasi yang mengatur
aspek terkait Dewan Energi Nasional dan Sekretariat Jenderal Dewan
Energi Nasional yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi
menjadi lebih efektif dan efisien. Beberapa regulasi yang masih harus
ditindaklanjuti antara lain :
a. Penyusunan dan pengusulan RPerpres tentang Dewan Energi Nasional
yang akan mencabut Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2008
tentang Pembentukan Dewan Energi Nasional dan Tata Cara
Penyaringan Anggota Dewan Energi Nasional serta mencabut
Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2011 tentang Kode Etik dan
Tata Tertib Dewan Energi Nasional;
b. Monitoring usulan RKeppres tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional yang akan mencabut
Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2009;
c. Finalisasi RPermen tentang Pencabutan Peraturan Menteri ESDM
Nomor 20 Tahun 2009 tentang Kelompok Kerja dengan Kementerian
Hukum dan HAM; dan
d. Penyusunan RPermen tentang Tugas dan Fungsi Organisasi
Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional yang akan mencabut
Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2009.
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
44
3. Program Penataan Organisasi,
Tindak lanjut dalam Program Penataan Organisasi, meliputi:
a. Koordinasi terkait pengaturan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Setjen
DEN dalam rangka Penyederhanaan Birokrasi 2 Level melalui
Pengalihan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional (melalui
penyusunan draft perubahan Kepres 11/2009, draft Perubahan Permen
ESDM 14/2009, dan draft Permen ESDM terkait uraian fungsi);
b. Penyelesaian penyusunan perubahan/ penyesuaian informasi jabatan
pelaksana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1
Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analis Beban Kerja;
c. Penyusunan perubahan/ penyesuaian Peta Jabatan di lingkungan
Setjen DEN pasca Penyederhanaan Birokrasi 2 Level melalui
Pengalihan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional;
4. Program Penataan Tata Laksana,
Tindak lanjut dalam Program Penataan Tata Laksana, meliputi :
a. Melaksanakan evaluasi terhadap Proses Bisnis Organisasi melalui
Keputusan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional Nomor 046/
K/70/SJD/2019 tentang Proses Bisnis Level 0 dan Level 1 Dewan Energi
Nasional dan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional serta
Penunjukan Pemilik Proses terkait dengan dengan adanya kemungkinan
perubahan lingkungan strategis mengingat adanya arahan kebijakan
kelembagaan penyederhanaan birokrasi 2 level penyesuaian/
pengalihan Jabatan Administrasi (Administrator dan Pengawas) menjadi
Jabatan Fungsional.;
b. Melaksanakan evaluasi dan/ atau penyempurnaan terhadap SOP
Kegiatan;
c. Monitoring dan evaluasi terhadap pengembangan e-government di
lingkungan Setjen DEN.
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
45
5. Program Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia,
Tindak lanjut dalam Program Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia, meliputi :
a. Perencanaan dan pengusulan kebutuhan pegawai di lingkungan Setjen
DEN Tahun 2021;
b. Koordinasi terkait kemungkinan pemenuhan kebtuhan pegawai melalui
penerimaan PPPK di lingkungan KESDM (termasuk Setjen DEN);
c. Penyelesaian penyusunan perubahan/ penyesuaian informasi jabatan
pelaksana sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1
Tahun 2020 tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analis Beban Kerja;
d. Koordinasi terkait arahan kebijakan kelembagaan penyederhanaan
birokrasi 2 level penyesuaian/ pengalihan Jabatan Administrasi
(Administrator dan Pengawas) menjadi Jabatan Fungsional.;
e. Koordinasi terkait penyusunan pola karier pegawai di lingkungan
KESDM (termasuk Setjen DEN);
f. Koordinasi dan fasilitasi pengembangan kapasitas pegawai melalui
penyertaan pendidikan, pelatihan, studi banding, assessment, dan tugas
belajar bagi pegawai di lingkungan Setjen DEN.
6. Program Penguatan Akuntabilitas,
Tindak lanjut dalam Program Penguatan Akuntabilitas dilaksanakan melalui
peningkatan keterlibatan pimpinan, yakni dengan :
a. Pelaksanaan cascading terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) Setjen
DEN melalui penyusunan Peta Strategis;
b. Monitoring dan evaluasi manajemen kinerja organisasi secara berkala.
7. Program Penguatan Pengawasan,
Tindak lanjut dalam Program Penguatan Pengawasan, meliputi :
a. Penyusunan dan pembentukan Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas
Menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan
Melayani di lingkungan Setjen DEN Tahun 2021;
b. Penyusunan dan pembentukan Tim Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di lingkungan Setjen DEN Tahun 2021;
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
46
c. Koordinasi terkait Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di lingkungan
Setjen DEN melalui koordinasi dengan Inspektorat Jenderal c.q.
Inspektorat V KESDM dan/ atau Biro Organisasi dan Tata Laksana
KESDM;
d. Monitoring dan evaluasi terhadap Peta Resiko SPIP di lingkungan Setjen
DEN;
e. Melaksanakan Koordinasi dan/ atau Penilaian Maturitas SPIP di
lingkungan Setjen DEN;
f. Monitoring, evaluasi, dan/ atau penyampaian laporan harta kekayaan
pegawai (Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT),
Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P), Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN), dan Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara (LHKASN)).
8. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik,
Tindak lanjut dalam Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik,
meliputi :
a. Monitoring dan evaluasi terhadap pengembangan e-government (terkait
dengan pelayanan) di lingkungan Setjen DEN;
b. Tindak lanjut atas pelaksanaan asistensi kepada Pemerintah Daerah
(Provinsi) dalam rangka penyusunan RUED-P.
Melalui tindak lanjut tersebut di atas diharapkan target sasaran dalam
kegiatan Reformasi Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel;
birokrasi yang efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki pelayanan publik
berkualitas) di lingkungan Setjen DEN dapat tercapai, yang pada akhirnya akan
dapat memberikan kontribusi positif terhadap penyelenggaraan program
Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM.
BAB IV
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
47
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reformasi Birokrasi merupakan upaya sistematis, terpadu dan
komprehensif untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance).
Sasaran yang ingin dicapai dalam Reformasi Birokrasi tersebut antara lain
adalah sebagai berikut :
1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel;
2. Birokrasi yang efektif dan efisien; dan
3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas.
Dalam rangka mencapai sasaran Reformasi Birokrasi tersebut, maka
ditetapkanlah 8 (delapan) area perubahan, yang digunakan sebagai tolak ukur
keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi Birokrasi pada K/ L. Untuk
memudahkan pengukuran keberhasilan dan/ atau pencapaian Reformasi
Birokrasi melalui 8 (delapan) area perubahan tersebut dilaksanakanlah
PMPRB.
Untuk memudahkan pengukuran keberhasilan dan/ atau pencapaian
Reformasi Birokrasi melalui 8 (delapan) area perubahan tersebut
dilaksanakanlah PMPRB. Mekanisme pelaksanaan evaluasi kegiatan
Reformasi Birokrasi melaui instrumen PMPRB di Tahun Anggaran 2020
berbeda dengan mekanisme pelaksanaan pada tahun sebelumnya (Tahun
2019). Jika sebelumnya PMPRB dilaksanakan dengan berpedoman pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi
Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 30 Tahun
2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman
Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah, maka pada Tahun 2020
pelaksanaan PMPRB berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
48
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Adapun hasil perkembangan capaian PMPRB (pada Komponen
Pengungkit) di lingkungan Setjen DEN adalah sebagai berikut :
Dalam rangka menjaga dan/ atau meningkatkan capaian PMPRB
tersebut, disusun rencana aksi atau tindak lanjut (sebagaimana Bab III Huruf C
– Tindak Lanjut) untuk pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi pada tahun
2021. Berdasarkan rencana aksi atau tindak lanjut tersebut, beberapa hal yang
perlu segera dilaksanakan oleh Setjen DEN dalam pelaksanaan kegiatan
Reformasi Birokrasi pada tahun 2021 antara lain adalah evaluasi terhadap
capaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi di tahun 2020, inventarisasi terhadap
data dan/ atau kegiatan Reformasi Birokrasi (terkait pengumpulan dokumen
(data dukung atau evidence) PMPRB), penguatan dan/ atau penyempurnaan
dari 8 (delapan) area perubahan (terutama terkait penataan organisasi,
penataan tata laksana, penataan sistem manajemen Sumber Daya Manusia,
penguatan akuntabilitas dan pengawasan, serta peningkatan pelayanan
publik).
Reformasi Birokrasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
49
Melalui tindak lanjut tersebut di atas diharapkan target sasaran dalam
kegiatan Reformasi Birokrasi (mewujudkan birokrasi yang bersih dan
akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta birokrasi yang memiliki
pelayanan publik berkualitas) di lingkungan Setjen DEN dapat tercapai, yang
pada akhirnya akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap
penyelenggaraan program Reformasi Birokrasi di lingkungan KESDM.
B. Saran
Seperti halnya beberapa kegiatan lain di lingkungan Setjen DEN, dalam
pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi Setjen DEN diperlukan komitmen
dan kerjasama mulai dari Pimpinan (stakeholder) hingga para pelaksana
kegiatan (pegawai) di lingkungan Setjen DEN, mengingat kegiatan Reformasi
Birokrasi harus dilaksanakan/ berjalan secara terus-menerus dan
berkesinambungan agar sasaran program Reformasi Birokrasi (mewujudkan
birokrasi yang bersih dan akuntabel; birokrasi yang efektif dan efisien; serta
birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas) di lingkungan Setjen DEN
dapat tercapai, yang pada akhirnya akan dapat memberikan kontribusi positif
terhadap penyelenggaraan program Reformasi Birokrasi di lingkungan
KESDM.
LAMPIRAN
- 1 -
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR :
TENTANG
TIM PELAKSANA REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL
TAHUN ANGGARAN 2020
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional, perlu dilakukan finalisasi dan implementasi rencana strategis Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan tugas sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Tim Finalisasi Dan Implementasi Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional 2020 – 2024 Tahun Anggaran 2020;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4746);
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Negara Repubik Indonesia Tahun 2019 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 6410);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5609);
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
51.K/06/SJD/2020
- 2 -
7. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Umum Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 11);
8. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 43)
9. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2019 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020;
10. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tanggal 23 Oktober 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024;
11. Keputusan Presiden Nomor 45/TPA Tahun 2019 tanggal 20 Mei 2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional;
12. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional (Berita Negara RI Tahun 2009 Nomor 224);
13. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 4203 K/73/MEM/2014 tanggal 10 Desember 2014 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan;
Memperhatikan : Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2020 Nomor : DIPA-020.07.1.412536/2020 tanggal 12 November 2019;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL TENTANG PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2020.
KESATU : Membentuk Tim Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2020 yang selanjutnya disebut Tim Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dengan susunan keanggotaan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Tim Pelaksanaan Reformasi Birokrasi mempunyai tugas:
a. Menyiapkan bahan dan data yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan program reformasi birokrasi;
b. Melaksanakan koordinasi dengan instansi dan/atau unit organisasi terkait dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi; dan
c. menyampaikan laporan tertulis mengenai Pelaksanaan Reformasi Birokrasi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Sekretaris Jenderal DEN paling lambat 1 (satu) bulan setelah masa kerja tim berakhir.
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 3 -
KETIGA : Masa kerja Tim Pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah
adalah selama 12 (dua belas) bulan terhitung mulai tanggal 2 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.
KEEMPAT : Tim Pelaksanaan Reformasi Birokrasi diberikan
honorarium selama 10 (sepuluh) bulan terhitung mulai tanggal 1 Februari 2020 sampai dengan 30 November 2020, dan kepada Narasumber/Pembahas dan/atau Moderator diberikan honorarium jasa profesi sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya Masukan.
KELIMA : Biaya yang diperlukan oleh Tim Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi dalam melaksanakan tugasnya dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun Anggaran 2020.
KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan
berlaku sejak tanggal 2 Januari 2020.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal
a.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL,
DJOKO SISWANTO
Tembusan: 1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Inspektur Jenderal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Direktur Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan 4. Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Kantor Sekretariat
Jenderal Dewan Energi Nasional 5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara setempat 6. Yang bersangkutan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
18 Mei 2020
Ditandatangani secara elektronik
- 4 -
LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :
TANGGAL : TENTANG
TIM PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI
TAHUN ANGGARAN 2020
SUSUNAN KEANGGOTAAN
No. Nama/Jabatan Unit/Unit Utama/ Instansi Kedudukan dalam Tim
1. Sekretaris Jenderal DEN Sekretariat Jenderal DEN Pengarah
(Non Honor)
2. Kepala Bagian Hukum dan Kepegawaian
Sekretariat Jenderal DEN Penanggung
Jawab
3. Kepala Bagian Rumah Tangga Sekretariat Jenderal DEN Ketua
4. Kepala Subbagian Kepegawaian dan Organisasi
Sekretariat Jenderal DEN Wakil Ketua
5. Kepala Subbagian Hukum Sekretariat Jenderal DEN Sekretaris
6. Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
Anggota
7. Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana
Kementerian ESDM Anggota
8. Inspektur V Inspektorat Jenderal Anggota
9. Kepala Subbagian Perencanaan Sekretariat Jenderal DEN Anggota
10. Kepala Subbagian Keuangan Sekretariat Jenderal ESDM Anggota
11. Kepala Subbagian Perlengkapan Sekretariat Jenderal DEN Anggota
12. Kepala Subbagian Urusan Dalam
Sekretariat Jenderal DEN Anggota
13. Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Jenderal DEN Anggota
14. Kepala Subbagian Dokumentasi Sekretariat Jenderal DEN Anggota
15. Kepala Subbagian Fasilitasi Pengawasan Penyediaan Energi
Sekretariat Jenderal DEN Anggota
16. Indrato Sekretariat Jenderal DEN Anggota
17. Berdiansyah Wirya Saputra Sekretariat Jenderal DEN Anggota
18. Dwi Usman Saputra Sekretariat Jenderal DEN Anggota
19. Friska Sitanggang Sekretariat Jenderal DEN Anggota
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
51.K/06/SJD/202018 Mei 2020
- 5 -
No. Nama/Jabatan Unit/Unit Utama/ Instansi Kedudukan dalam Tim
20. Erni Wistaningsih Sekretariat Jenderal DEN Anggota
21. Suprianto Rachman Sekretariat Jenderal DEN Anggota
22. Siti Nurkhamadah Sekretariat Jenderal DEN Anggota
23. Titien Istinganah Sekretariat Jenderal DEN Anggota
24. Anang Dwiatmoko Sekretariat Jenderal DEN Anggota
25. M. Parlindungan Hasibuan Sekretariat Jenderal DEN Anggota
26. Akbar Nugraha Sekretariat Jenderal DEN Anggota
27. Dendi Ahmad Patryayuda Sekretariat Jenderal DEN Anggota
28. Sri Wulani Sekretariat Jenderal DEN Anggota
29. Pandu Pradipta Sekretariat Jenderal DEN Anggota
30. Lili Aulia Sekretariat Jenderal DEN Anggota
31. Syelliana Sekretariat Jenderal DEN Anggota
32. Wahyu Hadyning Tyas Sekretariat Jenderal DEN Anggota
a.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL,
DJOKO SISWANTO
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Ditandatangani secara elektronik
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
NOMOR : TANGGAL :
TENTANG
TIM PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI
TAHUN ANGGARAN 2020
HONORARIUM
No. Kedudukan dalam Tim Jumlah/bulan
1. Pengarah Rp 1.500.000,00
2. Penanggung Jawab Rp 1.250.000,00
3. Ketua Rp 1.000.000,00
4. Wakil Ketua Rp 850.000,00
5. Sekretaris Rp 750.000,00
6. Anggota Rp 750.000,00
a.n. MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL,
DJOKO SISWANTO
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
51.K/06/SJD/202018 Mei 2020
Ditandatangani secara elektronik
- 6 -
1~,,~ ~ ~ ~~ DEN
DEWAN ENERGI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL NOMOR: 108 K/7 3/SJD/2019
TENTANG
AGEN PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL
Menimbang
Mengingat
bahwa sehubungan dengan optimalisasi Agen Perubahan untuk mendukung tercapainya Reformasi Birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal DEN, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal tentang Agen Perubahan Reformasi Birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional;
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4150);
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5494);
4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tanggal21 Desember 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi;
5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 14 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah;
7 . Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara RI Tahun 2016 Nomor 782);
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
KELI MA
-2-
8. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 4573 K/70/MEM/2015 tanggal 10 November 2015 tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2015-2019;
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL TENTANG AGEN PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL
Mengangkat nama-nama sebagaimana dalam Jampiran I Keputusan ini sebagai Agen Perubahan Reformasi Birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional yang selanjutnya disebut Agen Perubahan Reformasi Birokrasi.
Agen Perubahan Reformasi Birokrasi sebagaimana Diktum Kedua mempunyai peran dan tugas : 1. sebagai katalis atau memberikan pengaruh positif kepada
seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional;
2. sebagai penggerak perubahan atau menjadi pendorong pegawai Jain untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju ke arah organisasi yang Jebih baik;
3. sebagai pemberi solusi atau dapat memberikan alternatif solusi kepada para pegawai atau pimpinan di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional;
4. sebagai mediator atau membantu memperlancar perubahan, terutama menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi birokrasi; dan
5. sebagai penghubung melalui komunikasi dua arah antara pegawai dengan pimpinan di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional.
Agen Perubahan bertanggung jawab Energi Nasional.
Reformasi Birokrasi berada di bawah dan Jangsung kepada Sekretaris J enderal Dewan
Masa kerja Agen Perubahan Reformasi Birokrasi adalah selama 2 (dua) tahun terhitung sejak ditetapkannya Keputusan ini dan dapat diberhentikan sewaktu-waktu apabila Agen Perubahan Reformasi Birokrasi dimaksud tidak Jagi memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Agen Perubahan Reformasi Birokrasi dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional.
KEENAM
KETUJUH
Tembusan:
-3-
Pada saat Keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Sekretaris Jenderal Nomor: 055 K/73/SJD/2018 tentang Pengangkatan Agen Perubahan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional Tahun 2018 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 1 7 September 2019
SEKRETARIS JENDERAL,
DJOKO SISWANTO
1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 2 . Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 3 . Inspektur Jenderal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 4. Yang bersangkutan
Lampiran I Keputusan Nomor : 108 K/7 3/SJD/2019
Tanggal : 17 September 2019
AGEN PERUBAHAN REFORMASI BIROKRASI
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL
NAMA/ NIP
Dra. Sri Sutjiati, M.Si. / 196709231992032001 Supriadi, S.H., M.H. / 196708191990031001 Yuli Wahono, S.Sos., M.M. / 196507011991031002 Dra. Suharyati / 196705091994032001 Syamsu, S.T. / 196705211998031002 Lisa Ambarsari, S.T., M.S.E. / 197404121999032002 Ir. Dwi Kusumantoro, M.Si. / 196212031994031001 Bambang Priyambodo, S.E. / 196305231990031002
JABATAN
Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan
Kepala Bagian Hukum dan Kepegawaian
Kepala Bagian Rumah Tangga
Kepala Bagian Fasilitasi Rencana Umum Energi Kepala Bagian Hubungan Kemasyarakatan dan Persidangan Kepala Bagian Fasilitasi Kebijakan Energi
Kepala Bagian Fasilitasi Penanggulangan Krisis Energi Kepala Bagian Fasilitasi Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Energi
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal
SEKRETARIS JENDERAL,
--DJOKO SISWANTO
Lampiran II Keputusan
Nomor : 108 K/73/SJD/2019
Tanggal 17 September 2019
Rencana Tindak Agen Perubahan di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
No. Nilai Perubahan vane: In1dn Dicapai Realisasi Tindak Keterangan Organisasi Sasaran Indikator Kinerja Tare:et Kegiatan Waktu
Ill 121 131 141 151 (6) 171 181 1. Jujur Birokrasi yang a. Penurunan a. Peningkatan a. Monitoring kedisiplinan 2019
bersih, jumlah kedisiplinan (terkait (terkait kehadiran) pegawai; s.d. transparan, dan pelanggaran; kehadiran pegawai); b. Blasting Messages terkait 2020 berintegritas b. Peningkatan b. Kepatuhan informasi kehadiran dan
(Perbaikan) Penyampaian media sosialisasi terkait terhadap Indeks LHKPN, dan Reformasi Birokrasi; Persepsi LHKASN Setjen c. Penyampaian laporan harta Korupsi; DEN 100%; kekayaan pegawai melalui
c. Pemahaman dan/ e-LHKPN dan e-LHKASN; atau kesadaran d. Sosialisasi/ Internalisasi terkait Gratifikasi, terkait Gratifikasi, Whistle-Whistle-Blowing Blowing System, dan System, dan Penanganan Benturan Penanganan Kepentingan Benturan Kepentingan
-2-
No. Nilai Perubahan vane: Inain Dicapai Realisasi Tindak Keterangan Organisasi Sasaran Indikator Kiner_ia Tare:et Kee:iatan Waktu
111 121 131 141 15l 161 171 181 2. Profesionat Sumber Daya a. Indeks a. Terlaksananya a. Identifikasi Kebutuhan 2019
Manusia yang Profesionatitas penyertaan Diktat Diktat Pegawai (Strukturat, s.d. Kompeten dan ASN (IP ASN) (Diktatpim III dan JFT, dan Petaksana); 2020 akuntabet Setjen DEN: IV, Prajabatan, b. Penyertaan Diktat
1. Kualifikasi Program Magang (Diktatpim III dan IV, Pendidikan; tingkat Manjeriat, Prajabatan, Program
2. Kompetensi; dan CDP), serta Magang tingkat Manjeriat, 3. Penitaian Tugas Betajar; dan CDP), serta Tugas
Kinerja; b. Tersusunnya Proses Beta jar; 4. Disiplin Bisnis Organisasi; c. Diktat service excellence
b. Peningkatan c. Peningkatan nitai oteh pegawai Setjen DEN; Capaian Kinerja; LAKIP d. Penyusunan Proses Bisnis
c. Proses Bisnis Organisasi Organisasi e. Penyusunan dan/ atau
penyempurnaan Standar Petayanan (SOP terkait petayanan);
f. Monev LAKIP
-3-
No. Nilai Perubahan vanl!: lnl!:in Dicapai Realisasi Tindak Keterangan Organisasi Sasaran Indikator Kineda Taritet Kel!:iatan Waktu
111 121 131 141 15l 161 171 181 3. Melayani Memberikan a. Maklumat a. Tersusunnya a. Penyusunan Maklumat 2019
lay an an pnma Pelayanan; Maklumat Pelayanan; s.d. dan tepat waktu b. Proses Bisnis Pelayanan; b. Penyusunan dan/ atau 2020 sesua1 dengan Organisasi; b. Tersusunnya penyempurnaan
c. Indeks Kepuasan Standar Pelayanan Operasional Prosedur standar clan Masyarakat (SOP terkait (SOP); mengutamakan (Kepuasan pelayanan); c. Monev penyusunan kepuasan Pelayanan & c. Peningkatan Indeks Standar Operasional pelanggan Indeks Persepsi Kepuasan Prosedur (SOP);
Korupsi Masyarakat d. Pendampingan dan/ atau terhadap (Kepuasan konsultasi penyusunan layanan); Pelayanan & lndeks Rencana Umum Energi
d. Indeks Reformasi Persepsi Korupsi Daerah - Provinsi Birokrasi terhadap layanan); e. Survey Kepuasan
d. Peningkatan Indeks Pelayanan & Indeks PMPRB Persepsi Korupsi terhadap
layanan; f. Pelaksanaan program
Reformasi Birokrasi, dan pelaksanaan PMPRB;
g. Blasting Messages terkait informasi kehadiran dan media sosialisasi terkait Reformasi Birokrasi
-4-
No. Nilai Perubahan yan" Ine:in Dicanai Realisasi Tindak Keterangan Organisasi Sasaran Indikator Kineria Tar.,et Kegiatan Waktu
Ill 121 131 141 151 (61 171 181 4. Inovatif Memiliki Ide Peningkatan a. Tersedianya media a. Pendampingan dan/ atau 2019
baru yang jumlah program terkait konsultasi penyusunan s.d. bermanfaat, baru untuk pendampingan Rencana Umum Energi 2020 danmampu masyarakat dan/ atau Daerah - Provinsi secara
konsultasi online melalui website mempercepat penyusunan www.den.go.id; tercapainya Rencana Umum b. Penyusunan sistem terkait kinerja Energi Daerah - kedisiplinan pegawai;
Provinsi; c. Monitoring kedisiplinan b. Tersusunnya sistem (terkait kehadiran) pegawai;
terkait kedisiplinan d. Penyusunan sistem terkait pegawai; manajemen persidangan
c. Tersusunnya sistem DEN; terkait manajemen e. Blasting Messages terkait persidangan DEN informasi kehadiran dan
media sosialisasi terkait Reformasi Birokrasi
5. Berarti Berkontribusi Peningkatan Peningkatan Indeks a. Pendampingan dan/ atau 2019 bagi diri sendiri, tingkat Kepuasan Masyarakat konsultasi penyusunan s.d. masyarakat, kepercayaan publik (Kepuasan Pelayanan Rencana Umum Energi 2020 dan organisasi & Indeks Persepsi Daerah - Provinsi
b. Survey Kepuasan (Setjen DEN Korupsi terhadap Pelayanan & Indeks dan/ atau layanan) Persepsi Korupsi terhadap KESDM), serta layanan; bangsa dan c. Blasting Messages terkait negara informasi kehadiran dan
media sosialisasi terkait Reformasi Birokrasi
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id
SEKRETARIAT JENDERAL
DEWAN ENERGI NASIONAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI
TAHUN 2020Di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
Jakarta, 26 Juni 2020
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 2
M
A
T
E
R
I
KELEMBAGAAN DAN PROSES BISNIS ORGANISASII 4
PROGRES REFORMII 8
IMPLEMENTASI RB TERKAIT COVID-19III 23
PENUTUPIV 24
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 3
K
E
L
E
M
B
A
G
A
A
N
MENTERI KEUANGAN
MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL/ KEPALA BAPPENAS
MENTERI PERHUBUNGAN
MENTERI PERINDUSTRIAN
MENTERI PERTANIAN
MENTERI RISTEK/ KEPALA BADAN RISET INOVASI
NASIONAL
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
1. Dirjen Minyak dan gas Bumi2. Dirjen Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi
3. SAM Bidang Perencanaan Strategis
4. SAM Bidang Investasi dan Pembangunan Infrastrutur
5. SAM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam
6. SAM Bidang Lingkungan Hidup & Tata Ruang
WAKIL TETAP ESDM*
*Berdasarkan KepMen ESDM No. 7641 K/73/MEM/2016
ANGGOTA UNSUR PEMERINTAH
ANGGOTA UNSUR PEMANGKU KEPENTINGAN
KALANGAN AKADEMISI(2 Orang)
KALANGAN INDUSTRI(2 Orang)
KALANGAN TEKNOLOGI(1 Orang)
KALANGAN LINGKUNGAN HIDUP(1 Orang)
KALANGAN KONSUMEN(2 Orang)
PIMPINANDEN:UU No 30 Tahun 2007 tentang Energi(Pasal 12 Ayat (4)
Setjen DEN:Keputusan Presiden No 11 Tahun 2009
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 4
T
U
G
A
S
F
U
N
G
S
I
Sekretariat Jenderal
Dewan Energi Nasional
Pasal 3 Permen ESDM 14 tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi
Organisasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional
tugas:Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional mempunyaiTugas memberikan Dukungan Teknis dan Administratifkepada Dewan Energi Nasional serta fasilitasi kegiatan
Kelompok Kerja
fungsi:
a. koordinasi kegiatan Dewan Energi Nasional
b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Energi Nasional, dan fasilitasi kegiatan Kelompok Kerja
c. penyelenggaraan fasilitasi persidangan untuk perumusan Kebijakan Energi Nasional dan penetapan Rencana Umum Energi Nasional;
d. penyelenggaraan fasilitasi untuk penanggulangan krisis energi dan pelaksanaan pengawasan kebijakan energi
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Ketua Harian Dewan Energi Nasional
Pasal 9 Perpres Nomor 26 tahun 2008 tentang Pembentukan
DEN dan Tata Cara Penyaringan Calon Anggota DEN
1) Untuk menjamin ketahanan energi nasional, PemerintahWajib menyediakan Cadangan Penyangga Energi
2) Ketentuan Mengenai Jenis, Jumlah, Waktu, dan LokasiCadangan Penyangga Energi diatur lebih lanjut oleh
Dewan Energi Nasional
Dewan Energi Nasional
tugas:
1. Merancang dan Merumuskan Kebijakan Energi
Nasional
2. Menetapkan Rencana Umum Energi Nasional
3. Menetapkan Langkah – Langkah Penanggulangan
Kondisi Krisis dan Darurat Energi
4. Mengawasi Pelaksanaan Kebijakan Bidang Energi
Yang Bersifat Lintas Sektor
Pasal 12 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007
tentang Energi
Pasal 5 Undang-Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi
tugas lainnya:
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 5
P
R
O
B
I
S
PROSES MANAJERIAL
PROSES INTI
PROSES PENDUKUNG
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 6
S
A
S
A
R
A
N
S
T
R
A
T
E
G
I
S
Pengelolaan
Sistem Anggaran
yang Optimal
Layanan dukungan
teknis dan administratif
yang optimal Setjen DEN
Layanan Penyusunan
Rancangan Perencanaan
Energi Lintas Sektor yang
Berkelanjutan
Sta
keho
lder
Per
spec
tive
L &
G
Per
spec
tive
Cus
tom
er
Per
spec
tive
Inte
rnal
Pro
cess
Per
spec
tive
Dampak dan
Harapan
Stakeholder
Setjen DEN
Yang diinginkan
oleh Customer
Setjen DEN
Proses Kerja yang
harus dilakukan
Setjen DEN
Kemampuan
Organisasi yang
harus dimiliki
Setjen DEN
SS. 2 SS. 3
Terwujudnya Birokrasi
yang Efektif, Efisien,
Dan Berorientasi
Pada Layanan Prima
SS. 7
Organisasi yang
Fit dan SDM
Unggul
SS. 8 SS. 9
merumuskan kebijakan energi
dan menyusun perencanaan
energi yang bersifat lintas
sektor serta kehumasan dan
persidangan DEN
SS. 4
Melaksanakan
pengawasan implementasi
kebijakan yang bersifat
lintas sektoral
SS. 5
Monitoring dan evaluasi
kinerja organisasi serta
perumusan regulasi
SS. 6
Meningkatnya
Kemandirian dan
Ketahanan Energi
Nasional
SS. 1
• DPR• Kementerian/
Lembaga
• Anggota DEN
dan/Wakil Tetap• OPD Provinsi
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id
PROGRESREFORMII
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 8
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
1 Pembentukan Tim RB Unit Tim RB Setjen DEN 2019 Tim RB Setjen DEN 2020
2 Road Map RB Road Map RB 2016-2019 Road Map RB 2020-2024
3 Inovasi Agen Perubahan
• Sistem Monitoring KedisiplinanPegawai (SiMoniK/aplikasiBlasting Kedisiplinan Pegawai)
Kurangnya kesadaran/ kedisiplinanpegawai
Peningkatan kesadaran/kedisiplinan pegawai saatdilaksanakan rekonsiliasikehadiran Tahun 2019 dilingkungan KESDM, tidakterdapat indikasi terhadap(dugaan) pelanggaran disiplin(kehadiran) pada datakehadiran pegawai di lingkunganSekretariat Jenderal DEN, sertakemudahan dalam penyebaranupdate informasi kepada seluruhpegawai
AREA 1/31. MANAJEMEN PERUBAHAN
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 9
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
• SINERGEES (Sistem Informasi Manajemen Persidangan DEN)
Informasi bagi Anggota DEN terkaitjadwal, agenda, hasil rapat &sidang, serta evaluasi hasil sidangyang belum optimal
• Terbangunnya databasemanajemenpersidangan/rapat DEN
• Terdokumentasinya rapat/sidang DEN dengan baik danoptimal berdasarkan kategorirapat/ sidang (RapatKoordinasi, SA, SP)
• Mempercepat danmempermudah penyampaianjadwal, undangan, bahan,hasil rapat/ sidang DENkepada Anggota DEN danstakeholders terkait.
• e-Lakip – Setjen DEN (Sistem Monitoring dan Evaluasi Capaian Kinerja – Setjen DEN)
Monitoring dan/ atau pelaporankinerja sebelumnya dilaksanakanper-triwulan
Monitoring dan/ atau pelaporankinerja sekarang dilaksanakansetiap bulan, sehingga laporandapat menjadi lebih fokus dandetail.
AREA 2/31. MANAJEMEN PERUBAHAN
10
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
• Konsultasi Online RUED Konsultasi RUED dilakukan melaluirapat (tatap muka) di Kantor DENatau pun di daerah
Konsultasi RUED selain rapatlangsung, juga dilakukan secaraonline. Sehingga dapatmempermudah daerah dalammelakukan konsultasi
4 Penandatanganan KomitmenPembangunan Zona Integritas/ZI menuju Wilayah Bebas dariKorupsi-Wilayah Birokrasi Bersihdan Melayani (WBK-WBBM)
Komitmen Pembangunan ZonaIntegritas/ZI menuju Wilayah Bebasdari Korupsi-Wilayah Birokrasi Bersihdan Melayani (WBK-WBBM) belum dituangkan dalam dokumen formal
Penandatanganan KomitmenPembangunan Zona Integritas/ZImenuju Wilayah Bebas dariKorupsi-Wilayah Birokrasi Bersihdan Melayani (WBK-WBBM) olehseluruh pegawai
5 Implementasi Gerakan NasionalRevolusi Mental melalui GerakanIndonesia Bersih
Kesadaran untuk hidup bersih belumoptimal
• Sosialisasi Motor Listrik yang ramah lingkungan
• Optimalisasi protokol kesehatan covid-19 (kebiasaan mencuci tangan, social distancing, menggunakan masker, serta pelaksanaan rapid test dan Swab test PCR dsb.)
AREA 3/31. MANAJEMEN PERUBAHAN
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 11
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
AREA 2. DEREGULASI KEBIJAKAN 1/2
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
1 Penyederhanaan Regulasi melalui
Usulan Prolegnas Setjen DEN –
Usulan R-Perpres terkait Dewan
Energi Nasional dan Setjen DEN
Regulasi terkait Dewan Energi Nasional
dan Setjen DEN diatur dalam
beberapa Peraturan Perundang-
undangan :
1. Perpres 26/2008 Pembentukan DEN
dan Tata Cara Penyaringan Calon
Anggota DEN
2. Keppres 11/2009 SOTK Setjen DEN
3. Perpres 27/2010 jo. Perpres 99/2016
Hak Keuangan dan Fasilitas Bagi
Ketua Harian dan Anggota DEN
4. Permen 7/2011 Kode Etik dan Tata
Tertib DEN
5. Permen 14/2009 Tusi Organisasi
Setjen DEN
6. Permen 20/2009 Kelompok Kerja
7. Permen 17/2011 jo. Permen 29/2018
Panitia dan Tata Cara Penyaringan
Calon Anggota DEN dari
Pemangku Kepentingan
Regulasi terkait Dewan Energi
Nasional dan Setjen DEN diusulkan
untuk disederhanakan dalam 1
(satu) Regulasi
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 12
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
AREA 2. DEREGULASI KEBIJAKAN 1/2
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
2 Revisi atas kebijakan yang tidak
harmonis/ tidak sinkron/ bersifat
menghambat
Permen ESDM No. 17 Tahun 2008 jo.
Permen ESDM No. 29 Tahun 2018
tentang Panitia dan Tata Cara
Penyaringan Calon Anggota Dewan
Energi Nasional dari Unsur Pemangku
Kepentingan
Penetapan Permen ESDM No. 5
Tahun 2020 tentang Penyaringan
Calon Anggota Dewan Energi
Nasional dari Pemangku
Kepentingan, yang sekaligus
mencabut Permen ESDM No. 17
Tahun 2008 jo. Permen ESDM No. 29
Tahun 2018 tentang Panitia dan
Tata Cara Penyaringan Calon
Anggota Dewan Energi Nasional
dari Unsur Pemangku Kepentingan
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 13
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
AREA 3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI 1/1
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
1 Penyederhanaan Birokrasi 2 Level
melalui Pengalihan Jabatan
Administrasi ke dalam Jabatan
Fungsional
Jabatan Administrasi terdiri dari Eselon
III (Kepala Bagian) dan Eselon IV
(Kepala Subbagaian)
Dilaksanakan penyederhanaan
birokrasi 2 Level melalui usulan untuk
“Pengalihan Jabatan Administrasi
ke dalam Jabatan Fungsional”
2 Penyusunan perubahan Peta
Jabatan
Peta Jabatan sebelumnya yang diatur
dalam Permen ESDM No. 11 tahun 2015
Peta Jabatan dan Informasi Jabatan
Fungsional Umum di Lingkungan KESDM
tidak sesuai lagi dengan
perkembangan dan kebutuhan
organisasi
Dilaksanakan penyesuaian kembali
Peta Jabatan sesuai dengan
kebutuhan organisasi yang disusun
berdasarkan Analisis Jabatan dan
Analisis Beban Kerja
3 Penyusunan perubahan dan/ atau
penyesuaian Analisis Jabatan
(Anjab) dan Analisis Beban Kerja
(ABK)
Sebelum ditetapkannya PerMenPAN
RB No. 41 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur Jabatan Pelaksana Bagi
Pegawai, K/L telah memiliki
Nomenklatur Jabatan (beserta Anjab
dan ABK) nya masing-masing
Dilaksanakan penyesuaian kembali
Anjab dan ABK sesuai dengan
PerMenPAN RB No. 41 Tahun 2018
tentang Nomenklatur Jabatan
Pelaksana Bagi Pegawai
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 14
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
AREA 3. PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI 1/2
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
4 Evaluasi Organisasi melalui
penajaman tugas dan fungsi
organisasi, yang dilaksanakan
sekaligus melalui Penyederhanaan
Regulasi melalui Usulan Prolegnas
Setjen DEN – Usulan R-Perpres terkait
Dewan Energi Nasional dan Setjen
DEN
Regulasi terkait Dewan Energi Nasional
dan Setjen DEN diatur dalam
beberapa Peraturan Perundang-
undangan, dan perlu disesuaikan
kembali dengan perkembangan, dan
kebutuhan organisasi
Regulasi terkait Dewan Energi
Nasional dan Setjen DEN diusulkan
untuk disederhanakan dalam 1
(satu) Regulasi R-Perpres terkait
Dewan Energi Nasional dan Setjen
DEN
5 Penyederhanaan Birokrasi 2 Level
melalui Pengalihan Jabatan
Administrasi ke dalam Jabatan
Fungsional
Jabatan Administrasi terdiri dari Eselon
III (Kepala Bagian) dan Eselon IV
(Kepala Subbagaian)
Dilaksanakan penyederhanaan
birokrasi 2 Level melalui usulan untuk
“Pengalihan Jabatan Administrasi
ke dalam Jabatan Fungsional”
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
AREA 4. PENATAAN TATALAKSANA 1/1
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
1 Penyusunan dan Penetapan Proses
Bisnis dan Standar Operasional
Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
Belum terpetakannya Proses Bisnis
Organisasi yang ditindaklanjuti juga
dengan Standar Operasional Prosedur
Pelaksanaan Kegiatan dari masing-
masing proses bisnis yang dijalankan
Telah terpetakannya Proses Bisnis
Organisasi (Keputusan Sekjen DEN
Nomor 046 K/ 70/SJD/2019) dan
ditindaklanjuti juga dengan
penyusunan dan penetapan
Standar Operasional Prosedur
Pelaksanaan Kegiatan dari masing-
masing proses bisnis yang dijalankan
2 Implementasi terhadap Kebijakan
Keterbukaan Informasi Publik melalui
media sosial
Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik
telah ditetapkan melalui media sosial
(website, twitter, instagram, dan
youtube)
Kebijakan Keterbukaan Informasi
Publik telah dilaksanakan dan telah
terintegrasi dengan PPID KESDM
3 Penerapan e-Office e-Office telah diterapkan Penyusunan dan/ atau
Pengembangan terhadap
beberapa aplikasi :• NADINE & Email ESDM• SIPEG ESDM• SiMoniK• e-LAKIP DEN• SIPEDE
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 15
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 16
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
AREA 5. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM 1/2
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
1 Rekrutmen Pegawai Transparan,
Objektif, Akuntabel, dan Bebas KKN
- • Rekrutmen Pegawai Transparan,
Objektif, Akuntabel, dan Bebas
KKN
2 Peningkatan Kompetensi SDM
melalui Assessment, Penyertaan
Pelatihan, Sharing Knowledge, dan/
atau Magang
Indeks Profesional Pegawai (IPP) Setjen
DEN sebelumnya adalah 71,61
• Pegawai Setjen DEN terpilih
sebagai Pemenang Anugrah
Humas Indonesia Ahli 2019
Kategori Pranata Humas Ahli
Subkategori Kementerian)• Pada Tahun 2019 nilai Indeks
Profesionalitas Aparatur Sipil
Negara (IPASN) Setjen DEN 80,09• Peningkatan Kompetensi SDM
melalui Assessment, Penyertaan
Pelatihan, Sharing Knowledge
dilaksanakan secara online atau
webinar
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 17
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
AREA 5. PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM 2/2
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
3 Penerapan Work From Home (WFH) Pelaksanaan kegiatan perkantoran
dilaksanakan melalui Work From Office
(WFO)
Dimungkinkan untuk dilaksanakan
Work From Home (WFH), selain juga
Work From Office (WFO) apabila
dibutuhkan, mengingat kondisi
pandemi covid-19
4 Monitoring Disiplin Pegawai melalui
Monev Kehadiran Pegawai
Penganugerahan 3 (tiga) besar Best
Attendance, dan 3 (tiga) besar
Worst Attendance ditampilkan
dalam layar informasi
Kesadaran dan/ atau kedisiplinan
Pegawai terhadap kehadiran kurang
Terdapat peningkatan kesadaran/
kedisiplinan pegawai terhadap
kehadiran
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 18
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
AREA 6. PENGUATAN AKUNTABILITAS 1/1
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
1 Penyusunan Rencana Strategis,
Cascading Indikator Kinerja Utama/
IKU
Rencana Strategis sebelumnya
sebagaimana diatur dalam Permen
ESDM No. 22 Tahun 2015 perlu
disesuaikan kembali dengan
perkembangan dan kebutuhan
organisasi
Rencana Strategis yang baru
memuat strategi dalam
pemenuhan IKU yang telah di-
cascading ke semua level,
sehingga dapat mengoptimalkan
capaian IKU yang ditargetkan
2 Monitoring Kinerja secara berkala
(e-Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah/ eLAKIP Setjen
DEN)
Monitoring Kinerja dilaksankaan secara
berkala (triwulan-an)
• Monitoring Kinerja dilaksankaan
secara berkala (bulan-an);• Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah/SAKIP Tahun
2019 sebesar 85,59 dari
sebelumnya, Nilai SAKIP Tahun
2018 sebesar 84,57;• Indikator Kinerja Pelaksanaan
Anggaran/ IKPA sebesar 93,91
(per Maret 2020 - setelah Maret
tidak/ belum dilakukan penilaian
karena pandemic covid-19).
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 19
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
AREA 7. PENGUATAN PENGAWASAN 1/1
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
1 Pembangunan Zona Integritas
menuju WBK-WBBM
- Penilaian Mandiri Pembangunan
Zona Integritas/PMPZI 94,69
2 Penandatanganan Komitmen
Pembangunan Zona Integritas/ZI
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi-
Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBK-WBBM)
Komitmen Pembangunan Zona
Integritas/ZI menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi-Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBK-WBBM) belum
dituangkan dalam dokumen formal
Penandatanganan Komitmen
Pembangunan Zona Integritas/ZI
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi-
Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBK-WBBM) oleh seluruh
pegawai3 Penandatanganan Pakta Integritas
Pengendalian Gratifikasi
Komitmen Pengendalian Gratifikasi
belum dituangkan dalam dokumen
formal
Penandatanganan Pakta Integritas
Pengendalian Gratifikasi oleh
Pejabat Pimpinan Tinggi, Pejabat
Administrasi Dan Pengelola APBN
4 Pelaporan Harta Kekayaan (LHKPN,
LHKASN, dan LP2P) mencapai 100 %
Pelaporan Harta Kekayaan (LHKPN,
LHKASN, dan LP2P) mencapai 100 %
Pelaporan Harta Kekayaan (LHKPN,
LHKASN, dan LP2P) mencapai 100 %
5 Pemantauan terhadap Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Pada Tahun 2018 Nilai Maturitas Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
adalah sebesar 3,37 – berada pada
Level 3 (Terdefinisi)
Pada Tahun 2019 Nilai Maturitas
Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) adalah sebesar
3,98 – berada pada Level 3
(Terdefinisi)
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
AREA 8. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK 1/1
No PERUBAHAN BEFORE AFTER
1 Penyusunan dan penetapan
Maklumat Layanan
- Telah dilaksanakan penyusunan dan
penetapan Maklumat Layanan,
dan telah dimuat baik secara fisik
(di kantor), maupun non-fisik
diupload pada website
2 Penyusunan dan Penetapan Proses
Bisnis dan Standar Operasional
Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
Belum terpetakannya Proses Bisnis
Organisasi yang ditindaklanjuti juga
dengan Standar Operasional Prosedur
Pelaksanaan Kegiatan dari masing-
masing proses bisnis yang dijalankan
Telah terpetakannya Proses Bisnis
Organisasi (Keputusan Sekjen DEN
Nomor 046 K/ 70/SJD/2019) dan
ditindaklanjuti juga dengan
penyusunan dan penetapan
Standar Operasional Prosedur
Pelaksanaan Kegiatan dari masing-
masing proses bisnis yang dijalankan
3 Fasilitasi dan Konsultasi Penyusunan
RUED-P
Fasilitasi dan Konsultasi Penyusunan
RUED-P sebelumnya dilaksanakan
secara langsung (tatap muka)
Fasilitasi dan Konsultasi Penyusunan
RUED-P saat ini telah dapat
dilaksanakan secara online, baik
melalui Fitur Konsultasi RUED-P
(https://den.go.id/index.php/publikasi/konsultasirued), maupun melalui
webinar (ZoomMet)
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 20
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 21
Sub - Komponen Pemenuhan
Bobot
Nilai
Max
Nilai
PMPRB
1. Manajemen Perubahan 2,00 2,00
2. Deregulasi Kebijakan 1,00 1,00
3. Penataan dan Penguatan
Organisasi
2,00 2,00
4. Penataan Tata Laksana 1,00 1,00
5. Penataan Sistem Manajemen
SDM
1,40 1,34
6. Penguatan Akuntabilitas 2,50 2,50
7. Penguatan Pengawasan 2,20 2,18
8. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
2,50 2,19
Total Sub - Komponen Pemenuhan 14,60 14,21
Sub - Komponen Reform
Bobot
Nilai
Max
Nilai
PMPRB
1. Manajemen Perubahan 3,00 3,00
2. Deregulasi Kebijakan 2,00 2,00
3. Penataan dan Penguatan
Organisasi
1,50 1,50
4. Penataan Tata Laksana 3,75 3,75
5. Penataan Sistem Manajemen
SDM
2,00 2,00
6. Penguatan Akuntabilitas 3,75 2,92
7. Penguatan Pengawasan 1,95 1,95
8. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
3,75 3,75
Total Sub - Komponen Pemenuhan 21,70 20,87
PERKEMBANGAN CAPAIAN PMPRB – KOMPONEN PENGUNGKIT
TOTAL KOMPONEN PENGUNGKIT =
PEMENUHAN + REFORM14,21 + 20,87 = 35,08 96,64%
(35,08 / 36,30)
P
R
O
G
R
E
S
R
E
F
O
R
M
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 22
Sub - Komponen Pemenuhan
Bobot
Nilai
Max
Nilai
PMPRB
1. Manajemen Perubahan 2,00 2,00
2. Deregulasi Kebijakan 1,00 1,00
3. Penataan dan Penguatan
Organisasi
2,00 2,00
4. Penataan Tata Laksana 1,00 1,00
5. Penataan Sistem Manajemen
SDM
1,40 1,34
6. Penguatan Akuntabilitas 2,50 2,50
7. Penguatan Pengawasan 2,20 2,18
8. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
2,50 2,19
Total Sub - Komponen Pemenuhan 14,60 14,21
Sub - Komponen Reform
Bobot
Nilai
Max
Nilai
PMPRB
1. Manajemen Perubahan 3,00 3,00
2. Deregulasi Kebijakan 2,00 2,00
3. Penataan dan Penguatan
Organisasi
1,50 1,50
4. Penataan Tata Laksana 3,75 3,75
5. Penataan Sistem Manajemen
SDM
2,00 2,00
6. Penguatan Akuntabilitas 3,75 2,92
7. Penguatan Pengawasan 1,95 1,95
8. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik
3,75 3,75
Total Sub - Komponen Pemenuhan 21,70 20,87
PERKEMBANGAN CAPAIAN PMPRB – KOMPONEN PENGUNGKIT
TOTAL KOMPONEN PENGUNGKIT =
PEMENUHAN + REFORM14,21 + 20,87 = 35,08 96,64%
(35,08 / 36,30)
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id
IMPLEMENTASITERKAIT PANDEMICOVID-19III
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id 24
I
M
P
L
E
M
E
N
T
A
S
I
IMPLEMENTASI PELAKSANAAN RB DI MASA PANDEMI COVID-19
1. Pemanfaatan Sistem Monitoring Kedisiplinan Pegawai (SiMoniK/aplikasi Blasting Kedisiplinan Pegawai)
untuk mengingatkan kepada Seluruh Pegawai agar melaksanakan pengisian Form PemantauanKesehatan (melalui Microsoft Form) sebagai bentuk concern-nya Pimpinan terhadap kondisi
kesehatan seluruh pegawai di masa pandemi (covid-19);
2. Pengembangan terhadap beberapa aplikasi, misalnya NADINE; agar terintegrasi dengan Email ESDM,
dan dapat menggunakan tanda tangan elektronik pada setiap output naskah dinas (sebagai salahsatu bentuk penerapan social distancing);
3. Pemanfaatan aplikasi SIPEG untuk melaksanakan :
a. Absensi secara Online
b. Pemantauan Pelaksanaan Kegiatan (Lapor WFH)
c. Pemantauan Kondisi Kesehatan
4. Fasilitasi dan Konsultasi Penyusunan RUED-P saat ini telah dapat dilaksanakan secara online, baik
melalui Fitur Konsultasi RUED-P (https://den.go.id/index.php/publikasi/konsultasirued), maupun melalui
webinar (ZoomMet);
5. Peningkatan Kompetensi SDM melalui Assessment, Penyertaan Pelatihan, Sharing Knowledge
dilaksanakan secara online atau webinar (Misalnya pada Assessment untuk Pengisian JabatanPimpinan Tinggi, serta Assessment Calon APK secara Online);
6. Pelaksanaan rapat dan/ atau koordinasi secara online, maupun melalui webinar (ZoomMet);
dewanenerginasional @dewanenergi dewanenergi dewan energiwww.den.go.id
TERIMA KASIHKEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18, Jakarta
SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONALGedung BPSDM KESDM,
Jl. Jenderal Gatot Subroto kav.49, Jakarta Selatan
25