Post on 17-Jul-2019
“BANGKA BERMARTABAT”
“BANGKA”
MEREFLEKSIKAN
SELURUH KOMPONEN
YANG ADA DI KABUPATEN
BANGKA YAITU UNSUR
MASYARAKAT, DUNIA
USAHA/SWASTA, DAN
PEMERINTAHAN DAERAH.
“BERMARTABAT”
KONDISI IPM DAN INDIKATOR
PEMBANGUNAN YANG UNGGUL,
TERCERMIN DALAM KEADAAN: PERTANIAN
YANG TANGGUH; PEMERINTAHAN YANG
BERSIH DAN MELAYANI; RAKYAT YANG
SEJAHTERA; DAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA ALAM YANG LESTARI
“BANGKA” “BERMARTABAT”
1. Mewujudkan Pertanian yang Tangguh
2. Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Bersih
dan Melayani
3. Mewujudkan Kabupaten Bangka yang
Sejahtera
4. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya
Alam yang Lestari
PERMASALAHAN MENDASAR
• MASIH LEMAHNYA KARAKTER
DAERAH
VISI
BANGKA BERMARTABAT
ISU STRATEGIS
• MENCIPTAKAN KONDISI PEREKONOMIAN
DAERAH YANG STABIL, MANDIRI, DAN
TUMBUH DENGAN CEPAT;
• MENINGKATKAN KAPASITAS DIRI DAN
KUALITAS KEHIDUPAN;
• PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH
2. MEWUJUDKAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH
DAN MELAYANI
3. MEWUJUDKAN KABUPATEN BANGKA YANG
SEJAHTERA
4. MEWUJUDKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
YANG LESTARI
KEMANDIRIAN EKONOMI
MASYARAKAT
HAL PENTING LAIN DARI PEMBANGUNAN KEMANDIRIAN EKONOMI MASYARAKAT ADALAH PENEKANAN PADA REORIENTASI PEMBANGUNAN (SARBINI) :
PEMBANGUNAN DIPRIORITASKAN KE PEDESAAN MENGINGAT POPULASI TERBESAR MASYARAKAT INDONESIA BERADA DI PERDESAAN. PEMBANGUNAN PERKOTAAN LEBIH DIARAHKAN UNTUK MENDUKUNG PEREKONOMIAN PERDESAAN
PENGEMBANGAN KAPASITAS SDM PERDESAAN SECARA INTENS DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MASYARAKAT MELALUI TEKNOLOGI MADYA DAN PEMERATAAN PENGUASAAN ALAT PRODUKSI.
PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI PERDESAAN YANG BERORIENTASI PEMENUHAN KEBUTUHAN PASAR DOMESTIK ATAUPUN PASAR LUAR
PENATAAN KEMBALI USAHA BUDIDAYA PERTANIAN AGAR BISA MEMENUHI SKALA YANG EKONOMIS.
KAJIAN-KAJIAN TERSEBUT DIATAS YANG MENDASARI MUNCULNYA MISI “MEWUJUDKAN PERTANIAN YANG TANGGUH”
TRANSFORMASI STRUKTUR PEREKONOMIAN
PRIME MOVER
KONTRIBUSI SEKTOR > 30% (AWAL 1990)
PERTUMBUHAN SEKTOR > 6%
TENAGA KERJA > 50%
NILAI TUKAR PETANI > 120
KONTRIBUSI TERHADAP TOTAL EKSPOR
MELEPAS KETERGANTUNGAN
KETAHANAN PANGAN
TAHUN PDRB
(JUTA RP)
KONTRIBUSI
(%)
GROWTH
(%)
NTP
2008 857.084 22,27 0,17 94,42
2009 951.705 22,68 4,80 94,41
2010 1.098.099 23,06 5,69 95,78
2011 1.187.084 21,97 3,02 99,17
2012 1.354.461 21,76 5,33 99,16
SUB SEKTOR KONTRIBUSI (%)
2008 2009 2010 2011 2012
TABAMA 5,54 5,57 5, 87 5,62 5,47
PERKEBUNAN 9,03 8,67 8,74 8,42 8, 38
PETERNAKAN 0,63 0,68 0,69 0,66 0,68
KEHUTANAN 0,62 0,57 0,52 0,49 0,47
PERIKANAN 6,36 7,18 7,24 6,77 6,76
Sektor Ratan ICOR
Pertanian 4,27 Pertambangan 4,94 Industri 4,31 Listrik, Gas dan Air Bersih 3,32 Bangunan 4,12 Perdag/Htl/Restoran 3,12 Pengangkutan dan Komunikasi 6,32 Keuangan, Persewaan dan JP 4,51 Jasa-Jasa 7,94
SEKTOR PRIMER
1. PERTANIAN 23.60 22.27 22.68 23.06 21.97 21.76
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 26.06 24.37 23.66 23.14 21.99 20.94
SEKTOR SEKUNDER
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 9.27 9.01 8.90 8.94 9.06 8.60
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0.77 0.69 0.71 0.72 0.75 0.80
5. BANGUNAN 7.82 9.25 9.62 9.87 10.74 12.10
SEKTOR TERSIER
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 18.72 19.71 19.09 18.15 19.07 19.18
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 3.18 3.36 3.17 3.10 3.16 3.11
8. KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 2.15 2.03 2.02 2.00 2.16 2.20
9. JASA-JASA 8.42 9.30 10.16 11.01 11.11 11.33
PDRB 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
LAPANGAN USAHA 2012**)2007 2008 2009 2010r) 2011*)
5.35
2.06
5.65
10.46
10.97
6.62
6.72
8.96
9.39
PERTANIAN
PERTAMBANGAN & PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
LISTRIK, GAS & AIR BERSIH
BANGUNAN
PERDAG., HOTEL & RESTORAN
PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI
KEU., REAL ESTATE, & JASA PERUSH.
JASA-JASA
LAPANGAN USAHA 2007 2008 2009 2010r ) 2011*) 2012**)
1. PERTANIAN 9.81 9.77 5.96 9.17 4.93 8.31
2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 9.12 8.85 5.64 10.25 3.96 7.50
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 8.47 8.70 1.96 5.95 7.22 3.56
4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 1.47 1.62 2.43 3.72 4.13 12.23
5. BANGUNAN 21.81 19.86 3.71 7.14 12.70 16.98
6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN 7.11 9.34 3.95 4.69 7.08 8.67
7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 12.01 13.47 1.82 5.66 8.70 6.24
8. KEU., REAL ESTATE , & JASA PERUSAHAAN 2.98 3.29 1.48 5.84 12.51 7.55
9. JASA-JASA 13.09 19.79 8.47 10.45 6.27 7.42
PDRB 9.85 11.05 4.90 7.99 6.53 8.64
28.57 18.65
22.15
15.77
6.17
19.23
5.36 8.36
19.87 19.11
2.36 3.45 1.83 2.78
13.37 11.94
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Penduduk Bekerja (Sakernas 2012) Share PDRB 2012
Komposisi Tenaga Kerja dan PDRB Kep. Bangka Belitung, 2012
Jasa-Jasa
Keuangan
Transportasi
Konstruksi
Perdagangan
LGA
Industri
Pertambangan
Pertanian
Untuk menentukan sektor-sektor kunci (key sector) yang akan dikembangkan dalam pembangunan ekonomi di suatu wilayah.
Besarnya keterkaitan dilihat dengan dua sisi, yaitu tingkat dampak keterkaitan kedepan (forward linkages effect ratio) atau disebut juga indeks daya penyebaran dan tingkat keterkaitan ke belakang (backward linkages effect ratio) atau biasa disebut indeks derajat kepekaan.
Sektor yang mempunyai daya penyebaran (IDP) tinggi memberikan indikasi bahwa sektor tersebut mempunyai keterkaitan ke depan atau daya dorong yang cukup kuat terhadap sektor yang lainya.
Sektor yang mempunyai derajat kepekaan (IDK) tinggi berarti sektor tersebut mempunyai ketergantungan (kepekaan) yang tinggi terhadap sektor lain.
IDP dan IDK Bangka :
Kelompok I adalah sektor dgn IDP dan IDK diatas rerata (>1)
Kelompok II adalah sektor dgn IDP diatas rerata dan IDK dibawah rerata
Kelompok III adalah sektor dgn IDP dibawah rerata dan IDK diatas rerata
Kelompok IV adalah sektor dgn IDP dan IDK dibawah rerata
DP sebesar 1,806 mengindikasikan setiap kenaikan 1 unit permintaan akhir pada sektor X menyebabkan kenaikan output seluruh sektor sebesar 1,806 atau perubahan sebesar 1.000 rupiah pada permintaan akhir sektor X menyebabkan output seluruh sektor sejumlah 1806 rupiah.
DK sebesar 1,270 mengindikasikan akibat kenaikan permintaan akhir pada seluruh sektor sebesar 1 unit akan menyebabkan perubahan output sektor X sebesar 1,270.
KLPK SEKTOR IDP IDK IDP+IDK
I
13. Ind Pengolahan Ikan
26. Bangunan
1,4815
1,23513 1,25753 2,49266
20. Ind. ertas dan Barang Cetakan 1,17843 1,11117 2,28960
19. Ind. Kimia dan Barang dari kimi 1,06330 1,10704 2,17034
22. Ind. Logam Dasar 1,11165 1,01377 2,12541
II 15. Ind. Pengn/ P”bersihan padi, kopi & lada 1,51748 0,82676 2,34424
18. Ind. Kertas dan Barang cetakan 1,17455 0,92382 2,09837
17. Ind. Barang dari kayu dan hasil hutan 1,14947 0,91467 2,06414
23. Ind. Alat Angkutan, Mesin & Peraltn 1,06827 0,94994 2,01822
29. Restoran 1,13043 0,86953 1,99996
3. Karet 1,01312 0,97830 1,99143
21. Ind. Batu Bata & Gnteng dari tanah liat 1,11029 0,86501 1,97529
38. Jasa Hiburan & Rekreasi 1,09128 0,82314 1,91441
14. Ind. Kerupuk & Sejenisnya 1,07859 0,83519 1,91379
28. Hotel 1,02126 0,82019 1,84145
7. Walet 1,01204 0,82019 1,83223
III 9. Perikanan & Hasilnya 0,88234 1,60123 2,48357
25. Litrik, Gas dan Air Minum 0,97902 1,46189 2,44091
27. Perdagangan 0,89111 1,45681 2,34792
11. Penggalian 0,92024 1,36167 2,28190
2. Lada 0,89383 1,21780 2,11162
1. Tabama 0,93065 1,14752 2,07817
8. Kayu & hasil hutan lainnya 0,89460 1,12029 2,01489
5. Hasil perkebunan lainnya 0,89777 1,11180 2,00957
30. Angkutan Jalan Raya 0,92959 1,04468 1,97427
10. Penambangan Timah 0,88925 1,02009 1,90934
IV 35. Sewa Banungan & Sewa Perusahaan 0,98553 0,96401 1,94953
39. Jasa Perorangan & Ruta 0,92852 0,97160 1,90012
34. Bank & Lembaga Keuangan 0,89403 0,97253 1,86655
16. Ind. Makanan Lainnya 0,92554 0,90174 1,82728
33. Komunikasi 0,93414 0,88584 1,81998
4. Kelapa Sawit 0,93050 0,85628 1,78678
6. Peternakan & hasil-hasilnya 0,89046 0,87616 1,76662
40. Jasa-jasa Linnya 0,92016 0,82466 1,74482
32. Jasa Penunjang Angkutan 0,84674 0,89248 1,73921
37. Jasa Sosial & Kemasyarakatan 0,90244 0,82355 1,72598
31. Angkutan lainnya 0,83614 0,86833 1,70447
12.. Industri Migas 0,82019 0,82019 1,64039
24. Industri Barang Linnya 0,82019 0,82019 1,64039
36. Pemerinthan Umum dan Pertahanan 0,82019 0,82019 1,64039
Pertambangan vs Pertanian: alih profesi
Kelembagaan dan posisi tawar petani yang berakibat pada panjangnya tataniaga dan belum adilnya sistem pemasaran: olygopsony, contract farming, principal-agent
Lahan pengusahaan petani semakin sempit: konversi pertambangan
Akses petani dan nelayan ke sumberdaya produktif termasuk permodalan: kur, jamkrida, mikro kredit, subsidi input/output
Lemahnya sistem alih teknologi dan diseminasi teknologi pengolahan produk pertanian dan perikanan: produktivitas dan nilai tambah rendah.
Ketidakseimbangan pemanfaatan antar kawasan perairan laut: 4 vs > 4 mil
Kerusakan lingkungan ekosistem laut dan pesisir: tambang laut
Nilai hasil hutan non kayu rendah: potensi diabaikan
Pemanfaatan hutan yang melebihi daya dukung: berkurangnya pasokan air yang menopang keberlanjutan produksi hasil pertanian.
Ketahanan pangan di tingkat rumah tangga rentan: ketergantungan
THE NEXTPRIME
MOVER
• MEMBERIKAN KONTRIBUSI BESAR
DALAM PEREKONOMIAN, BAIK DITINJAU
DARI ASPEK HARGA BERLAKU, HARGA
KONSTAN, TANPA TIMAH MAUPUN
DENGAN TIMAH
• MEMILIKI DERAJAT KEPEKAAN DAN
DERAJAT PENYEBARAN YANG TINGGI
• MERUPAKAN SEKTOR UTAMA YANG
BANYAK MEMBERIKAN PENGARUH
POSITIF TERHADAP SEKTOR LAIN
• INPUT PRODUKSINYA
YANG SEBAGIAN BESAR
DOMESTIC RESOURCE
BASE,
• MEMILIKI TINGKAT
BACKWARD AND
FORWARD LINKAGE YANG
TINGGI DENGAN SEKTOR-
SEKTOR LAINNYA,
• OUTPUT-NYA YANG
EXPORT ORIENTED.
KEUNGGULAN
SERAPAN
TENAGA KERJA
TINGGI
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
(PERAN SERTA PENUH MASYARAKAT)
DESAIN EKONOMI PRO RAKYAT
PEMBANGUNAN EKONOMI
DAERAH BERKELANJUTAN
• PEMBANGUNAN DIPRIORITASKAN KE
PEDESAAN
• PENGEMBANGAN KAPASITAS SDM
PERDESAAN DAN PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS MASYARAKAT
• PENGEMBANGAN INDUSTRIALISASI
PERDESAAN YANG BERORIENTASI
• PENATAAN KEMBALI USAHA BUDIDAYA
PERTANIAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
PASAR DOMESTIK ATAUPUN PASAR LUAR
MEWUJUDKAN
PERTANIAN
YANG
TANGGUH
KEMANDIRIAN
EKONOMI
PENINGKATAN KEMAMPUAN
PETANI DAN PENGUATAN
LEMBAGA PENDUKUNGNYA,
PENGAMANAN KETAHANAN
PANGAN, PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS, PRODUKSI
DAN DAYA SAING PRODUK
PERTANIAN DAN PERIKANAN
SERTA PEMANFAATAN HUTAN
UNTUK DIVERSIFIKASI USAHA
DAN MENDUKUNG PRODUKSI
PANGAN.
Empat langkah pokok
Peningkatan kemampuan petani dan penguatan lembaga pendukungnya
Pengamanan ketahanan pangan,
Peningkatan produktivitas, produksi dan daya saing produk pertanian dan perikanan
Pemanfaatan hutan untuk diversifikasi usaha dan mendukung produksi pangan.
Menyusun kebijakan revitalisasi penyuluhan dan pendampingan petani, termasuk peternak, nelayan, dan pembudidaya ikan.
Menghidupkan dan memperkuat lembaga pertanian dan perdesaan untuk meningkatkan akses petani dan nelayan terhadap sarana produktif,
Membangun delivery system dukungan pemerintah untuk sektor pertanian
meningkatkan skala pengusahaan yang dapat meningkatkan posisi tawar petani dan nelayan.
Meningkatkan produksi beras dan pangan lainnya, dengan melakukan pengamanan dan perluasan lahan
Meningkatkan ketersediaan pangan ternak dan ikan dengan meningkatkan populasi hewan dan produksi pangan hewani dari produksi lokal
Melakukan diversifikasi pangan untuk menurunkan ketergantungan pada beras dengan melakukan rekayasa sosial terhadap pola konsumsi masyarakat untuk meningkatkan minat dan kemudahan konsumsi pangan alternatif.
Peningkatan pemanfaatan sumberdaya perikanan melalui: (1) penataan dan perbaikan lingkungan perikanan; (2) penataan industri perikanan dan kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir; (3) perbaikan dan peningkatan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap ;(4) peningkatan peran aktif masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumberdaya perikanan; (5) peningkatan kualitas pengolahan dan nilai tambah produk perikanan melalui pengembangan teknologi pasca tangkap/panen; (6) peningkatan kemampuan SDM dan penyuluh perikanan; dan (7) perkuatan sistem kelembagaan dan pengembangan peraturan perundangan sebagai instrumen penting untuk mempertegas pengelolaan sumber daya perikanan yang ada.
Pengembangan usaha pertanian dengan pendekatan kewilayahan terpadu dengan konsep pengembangan agribisnis. Pendekatan ini akan meningkatkan kelayakan dalam pengembangan/skala ekonomi, sehingga akan lebih meningkatkan efisiensi dan nilai tambah serta mendukung pembangunan pedesaan dan perekonomian daerah
Penyusunan langkah-langkah untuk meningkatkan daya saing produk pertanian dan perikanan, misalnya dorongan untuk peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian dan perikanan, sistem standar mutu dan keamanan pangan, melindungi petani dan nelayan dari persaingan yang tidak sehat.
Penguataan sistem pemasaran dan manajemen usaha untuk mengelola resiko usaha pertanian serta untuk mendukung pengembangan agroindustri.
Peningkatan nilai tambah dan manfaat hasil hutan kayu
Pemberian insentif pengembangan hutan
Peningkatan partisipasi kepada masyarakat luas dalam pengembangan hutan tanaman
Peningkatan produksi hasil hutan non kayu untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Pengamanan ketersediaan pangan, melalui pengamanan lahan sawah/ladang, peningkatan mutu intensifikasi, serta optimalisasi dan perluasan areal pertanian
Peningkatan distribusi pangan, melalui penguatan kapasitas kelembagaan pangan dan peningkatan infrastruktur perdesaan yang mendukung sistem distribusi pangan
Peningkatan pasca panen dan pengolahan hasil, melalui optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian untuk pasca panen dan pengolahan hasil, serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi pertanian untuk menurunkan kehilangan hasil
Diversifikasi pangan, melalui peningkatan ketersediaan pangan lokal, perekayasaan sosial terhadap pola konsumsi masyarakat menuju pola pangan alternatif/pangan lokal
Pencegahan dan penanggulangan masalah pangan, melalui peningkatan bantuan pangan kepada keluarga miskin/rawan pangan, peningkatan pengawasan mutu dan kemanan pangan, dan pengembangan sistem antisipasi dini terhadap kerawanan pangan.
Pengembangan diversifikasi usahatani, melalui pengembangan usahatani dengan komoditas bernilai tinggi dan pengembangan kegiatan off-farm untuk meningkatkan pendapatan dan nilai tambah
Peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui peningkatan penanganan pasca panen, mutu, pengolahan hasil dan pemasaran dan pengembangan agroindustri di perdesaan
Pengembangan dan rehabilitasi infrastruktur pertanian dan perdesaan, melalui perbaikan jaringan irigasi dan jalan usahatani/produksi, serta infrastruktur perdesaan lainnya
Peningkatan akses terhadap sumberdaya produktif, terutama permodalan
Peningkatan iptek pertanian dan pengembangan riset pertanian melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat dan spesifik lokasi yang ramah lingkungan
Pengembangan lembaga keuangan perdesaan dan sistem pendanaan melalui pengembangan dan penguatan lembaga keuangan perdesaan
BUMD Pangan
Revitalisasi sistem penyuluhan pertanian yang secara intensif dikoordinasikan dengan pemerintah propinsi maupun pusat
Penumbuhan dan penguatan lembaga pertanian dan perdesaan untuk meningkatkan posisi tawar petani
Penyederhanaan mekanisme dukungan kepada petani dan pengurangan hambatan usaha pertanian
Pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia pertanian (petani, nelayan, penyuluh dan aparat pembina);
Pengembangan upaya pengentasan kemiskinan.
Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau, dan air tawar
Percepatan dan penataan kembali usaha budidaya tambak dan air tawar
Penyempurnaan iptek dan sistem perbenihan
Pengembangan sistem sertifikasi balai benih dan lahan budidaya
Pembangunan pelabuhan perikanan untuk mendukung perikanan samudera
Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana perikanan
Peningkatan usaha perikanan skala kecil
Peningkatan pelayanan perizinan usaha
Penyusunan kebijakan dan perencanaan pengelolaan perikanan untuk setiap kawasan.
Peningkatan pemasaran, standar mutu, dan nilai tambah produk perikanan
Penguatan kelembagaan dan tata laksana kelembagaan
Peningkatan kualitas SDM, penyuluh dan pendamping perikanan
Pengembangan produk-produk kayu bernilai tinggi dan pengembangan cluster industri kehutanan berbasis wilayah
Pemasaran dan pengendalian peredaran hasil hutan
Pembinaan industri kehutanan primer
Pengembangan hutan terutama pada kawasan hutan non produktif
Pengembangan hasil hutan non kayu dan jasa lingkungan, termasuk pemberian hak pengelolaan untuk periode tertentu kepada masyarakat untuk mengembangkan hutan tanaman dan hasil hutan non kayu
Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakatdalam pengembangan hutan tanaman yang lestari